Prof Nadra sambutan penutupan Rakernis
Membangun Masa Depan Zakat Lewat Transformasi Digital
20/09/2024 | adminJakarta, 19 September 2024 – Di tengah derasnya arus perubahan, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI menegaskan pentingnya beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Transformasi Digital Nasional dan Zakathon 2024, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Teknologi dan Informasi, Prof. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen M.S., M.Ec., Ph.D., dengan penuh semangat menyampaikan bahwa digitalisasi adalah kunci untuk membawa pengelolaan zakat di Indonesia menuju level profesionalisme yang lebih tinggi.
Menurut Prof. Nadra, para amil zakat tidak lagi bisa hanya mengandalkan metode tradisional dalam mengelola zakat. “Ke depan, kita tidak hanya bergantung pada dakwah atau ceramah agama. Dunia sudah berubah, dan kita pun harus menyesuaikan diri. Digitalisasi bukan lagi pilihan, tetapi kewajiban,” ujarnya. Pesan tersebut memberi gambaran bahwa pengelolaan zakat di Indonesia membutuhkan fondasi teknologi yang kuat, tidak hanya untuk efisiensi kerja, tetapi juga untuk memperluas jangkauan kepada muzaki dan mustahik.
Prof. Nadra juga menggarisbawahi pentingnya strategi digital yang komprehensif, mulai dari pemanfaatan media sosial hingga penerapan pemasaran digital. Baginya, teknologi adalah alat yang memungkinkan BAZNAS memberikan pelayanan yang lebih efektif dan efisien. “Dengan teknologi informasi, kita bisa melayani dengan lebih baik dan memastikan zakat disalurkan dengan tepat sasaran,” tambahnya. Inovasi menjadi roh dari transformasi ini.
Lebih lanjut, ia mengajak BAZNAS daerah untuk terus bersinergi dengan pusat, tanpa menciptakan sistem IT yang terpisah. “Kita harus satu visi. Jika setiap daerah membangun sistem sendiri-sendiri, maka keamanan data akan sulit dijaga,” tegasnya. Prof. Nadra menekankan bahwa pengelolaan zakat adalah tanggung jawab bersama, dan keberhasilan BAZNAS bergantung pada kerja kolektif seluruh pihak.
Mengakhiri sambutannya, Prof. Nadra mendorong seluruh amil BAZNAS untuk tidak berhenti belajar dan berinovasi. "Kita harus menjadi manusia pembelajar. Jadikan ilmu yang didapatkan sebagai bekal untuk menghadapi masa depan," pungkasnya, menegaskan pentingnya semangat pembelajaran yang tak kenal henti di era transformasi ini.