Penyerahan Bantuan
Cahaya Harapan Terang di Tengah Derita: Sebuah Kisah dari Desa Rejeni
16/10/2024 | adminDi sudut sederhana Desa Rejeni, Kecamatan Krembung, matahari bersinar seperti biasa, namun bagi Yuly Afifah dan putranya, A Yufri Ari Sandi, terang harapan tampak jauh. Anak bungsunya itu, Yufri, mengalami perubahan drastis sejak peristiwa benturan sepak bola yang tampaknya biasa. Kaki yang dulu kuat berlari mengejar bola, kini membengkak dan membawa berita buruk: tumor tulang.
Ibunda Yufri, Ibu Yuly, berkisah dengan mata yang sembab namun penuh ketabahan. "Awalnya hanya benturan kecil, tak pernah kami sangka akan jadi seperti ini. Kaki Yufri membengkak, dan setelah diperiksa, dokter mengatakan ada kanker tulang. Setiap minggu kami harus ke RS dr Soetomo, tapi dengan keadaan kami yang serba terbatas, sangat sulit mencukupi kebutuhan harian, apalagi biaya pengobatan."
Dalam perjuangan mereka yang tidak mudah, sebuah cahaya datang dari BAZNAS Sidoarjo. Pada 16 Oktober 2024, bantuan berupa biaya pengobatan disalurkan kepada keluarga Yufri melalui tangan dingin M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS. Paket bantuan itu diterima dengan penuh rasa syukur oleh Ibu Yuly yang menyambut dengan air mata kebahagiaan. “Alhamdulillah, ini sangat membantu kami. Kami benar-benar tidak tahu lagi harus kemana mencari bantuan,” ujar Yuly, suaranya lirih namun sarat dengan ketulusan.
Sofwan yang menyerahkan bantuan, mengungkapkan bahwa ini bukan sekadar tanggung jawab, tapi panggilan jiwa. “Kami di BAZNAS berusaha selalu hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan. Melihat langsung kondisi seperti ini, semakin menyadarkan kami betapa pentingnya gotong royong dalam meringankan beban saudara-saudara kita,” katanya, menyiratkan semangat sosial yang kuat dalam lembaga tersebut.
Kisah keluarga ini mencerminkan banyak keluarga lain di Indonesia yang berjuang melawan penyakit dalam keterbatasan. BAZNAS hadir tidak hanya sebagai pemberi bantuan, namun juga sebagai penyulut harapan bagi mereka yang hampir kehilangan kepercayaan pada hidup. “Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban Ibu Yuly dan keluarganya, dan tentu saja kami akan terus memantau serta memberikan dukungan lebih lanjut,” tambah Sofwan.
Perjalanan pengobatan Yufri masih panjang. Setiap minggu mereka harus menempuh jarak dari Rejeni ke Surabaya untuk melanjutkan perawatan. Namun, dengan bantuan dari BAZNAS dan doa-doa dari keluarga serta masyarakat, keluarga Yuly tetap berpegang teguh pada keyakinan bahwa selalu ada harapan, betapapun kecil.
Di rumah kecil mereka, meski terbatas secara materi, keluarga ini masih bisa tersenyum. Dalam keterbatasan fisik dan ekonomi, mereka memiliki kekuatan lain: kepercayaan pada kasih Tuhan dan uluran tangan sesama. Sebuah kisah tentang semangat, kasih sayang, dan kepercayaan, bahwa di balik setiap ujian, selalu ada pelangi di ujung hujan.