Bantuan Sembako Usai Assesment

BAZNAS Sidoarjo Assessment RTLH Nenek 65 Tahun yang Hidup Sendirian

16/07/2025 | sudrab

Sidoarjo, 16 Juli 2025 - Di tengah panas terik siang menjelang dzuhur, Ibu Darpiah (65) masih sibuk memilah-milah rongsokan di halaman rumahnya yang sederhana. Dinding bambu yang telah lapuk dan partisi yang mulai rusak menjadi saksi bisu perjuangan seorang janda yang harus bertahan hidup sendirian sejak suaminya meninggal tiga bulan lalu.

 

Kondisi inilah yang mendorong Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo melakukan survey langsung ke kediaman Ibu Darpiah di Desa Kebaron RT.01 RW.03, Kecamatan Tulangan, Rabu (16/7/2025) pukul 11.00-11.30 WIB.

 

"Kami tidak bisa tinggal diam melihat kondisi seperti ini. Rumah yang tidak layak huni bukan hanya masalah fisik, tetapi juga berkaitan dengan martabat kemanusiaan," tegas M. Chasbil Aziz Salju Sodar (Gus Jazuk), Ketua BAZNAS Sidoarjo yang langsung memimpin tim survey.

 

Tim yang terdiri dari Ketua BAZNAS Sidoarjo, Wakil Ketua 2 M. Mahbub, Ach Richi, dan Kasun setempat melakukan assessment menyeluruh terhadap kondisi tempat tinggal Ibu Darpiah. Hasil survey menunjukkan gambaran yang mengharukan sekaligus menggugah nurani.

 

Nenek yang telah memasuki usia senja ini harus berjuang mencari rongsokan setiap hari untuk bertahan hidup. Dengan penghasilan sekitar 40-50 ribu rupiah setiap dua hari, ia berusaha memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Meskipun mendapat bantuan beras dan BLT, kondisi ekonominya masih jauh dari kata layak.

 

"Ibu Darpiah menunjukkan ketangguhan yang luar biasa. Dalam usia yang sudah tidak muda lagi, beliau masih berusaha mandiri mencari nafkah. Ini adalah contoh semangat yang patut kita hormati sekaligus kita bantu," ungkap Gus Jazuk dengan nada penuh empati.

 

Kondisi rumah yang ditinggali Ibu Darpiah memang memprihatinkan. Meski status tanah sudah milik sendiri, sebagian besar dinding masih menggunakan partisi dan bambu yang sudah tidak layak. Atap yang bocor dan lantai yang tidak rata menambah daftar panjang masalah yang harus dihadapi setiap hari.

 

Satu-satunya kabar baik adalah kondisi jamban yang sudah mendapat bantuan dari desa beberapa waktu sebelumnya, sehingga aspek sanitasi dasar minimal sudah terpenuhi.

 

"Program Rumah Tidak Layak Huni merupakan salah satu prioritas BAZNAS Sidoarjo dalam mengentaskan kemiskinan struktural. Kami tidak hanya memberikan bantuan temporer, tetapi solusi jangka panjang yang berkelanjutan," jelas Ketua BAZNAS Sidoarjo.

 

Survey ini menjadi langkah awal BAZNAS Sidoarjo dalam menyusun program bantuan yang tepat sasaran. Dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat, diharapkan program ini bisa memberikan dampak maksimal bagi peningkatan kualitas hidup Ibu Darpiah.

 

Kehadiran BAZNAS Sidoarjo di lapangan menunjukkan komitmen nyata dalam menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Program ini bukan sekadar memberikan bantuan fisik, tetapi juga mengembalikan martabat kemanusiaan yang layak diperoleh setiap warga negara.

KABUPATEN SIDOARJO

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12