Penyaluran Bantuan
Bantuan Modal Disabilitas BAZNAS Sidoarjo
10/09/2025 | sudrabSemangat Tak Terbendung di Balik Keterbatasan Fisik
SIDOARJO – Bantuan Modal Disabilitas BAZNAS Sidoarjo menjadi saksi nyata bahwa keterbatasan fisik tidak pernah menghalangi semangat berkarya dan berwirausaha. Rabu (10/9), tim distribusi BAZNAS Kabupaten Sidoarjo yang dipimpin Ahmad Hamdani melakukan kunjungan langsung ke rumah-rumah penyandang disabilitas yang telah membuktikan kemandirian ekonomi melalui usaha mikro mereka.
Kunjungan pertama membawa tim ke rumah Bu Indarti di Base Camp Disabilitas Ngingas Waru. Wanita berusia 52 tahun ini bersama suaminya, Pak Abdulloh (53 tahun), telah membangun ekosistem usaha keluarga yang menginspirasi. Bu Indarti dengan tekun membuat kerajinan tangan setiap hari, sementara Pak Abdulloh mengolah keripik talas yang renyah dan berkualitas. Kedua pasangan disabilitas ini tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga berhasil membesarkan dua anak dengan penuh kasih sayang.
"Meski memiliki keterbatasan fisik, semangat mereka untuk berkarya dan mandiri sangat luar biasa. Ini adalah pelajaran berharga bagi kita semua," ungkap Ahmad Hamdani, Kabid Distribusi BAZNAS Sidoarjo, saat menyaksikan langsung dedikasi Bu Indarti dan suaminya.
Perjalanan berlanjut ke rumah Bu Ni'matus Zuhriah di Desa Ngingas Waru, yang menyimpan kisah perjuangan tak kalah mengharukan. Meski mengalami pengapuran kaki selama lebih dari setahun sehingga harus berpegangan tembok saat berjalan, Bu Ni'matus tetap gigih menjalankan usaha kopi dan es setiap hari. Lebih dari itu, ia juga mengembangkan kerajinan hias hantaran pernikahan yang indah dan detail, sambil merawat adiknya yang lumpuh total dengan penuh ketulusan.
Kunjungan terakhir di Desa Pepe Sedati menampilkan sosok Mbak Suci yang telah menciptakan model bisnis keluarga yang solid. Bersama ibunya yang janda dan tiga saudaranya—dua di antaranya juga penyandang disabilitas—mereka membangun jaringan usaha yang memanfaatkan platform digital dan penjualan langsung. Mereka tidak hanya menjual hasil karya sendiri, tetapi juga mengembangkan usaha kulakan yang dipasarkan melalui media sosial.
Program bantuan modal UMKM disabilitas ini merupakan wujud konkret komitmen BAZNAS Sidoarjo dalam memberdayakan ekonomi penyandang disabilitas. Bantuan yang diberikan bukan sekadar transfer finansial, tetapi juga bentuk apresiasi terhadap semangat kewirausahaan yang telah mereka tunjukkan.
"Hari ini saya melihat langsung bagaimana mereka mengubah keterbatasan menjadi kekuatan. Mereka tidak hanya bertahan hidup, tetapi berkembang dan memberikan inspirasi bagi lingkungan sekitar," tambah Ahmad Hamdani dengan penuh kekaguman.
Data menunjukkan bahwa ketiga wirausaha disabilitas yang dikunjungi telah membuktikan konsistensi dan dedikasi dalam menjalankan usaha mereka. Bu Indarti dan Pak Abdulloh dengan usaha kerajinan dan keripik talas, Bu Ni'matus dengan kopi dan kerajinan hantaran, serta Mbak Suci dengan model bisnis keluarga yang terintegrasi—semuanya menunjukkan bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk mencapai kemandirian ekonomi.
Kehadiran BAZNAS Sidoarjo dalam mendampingi dan memberikan bantuan modal ini diharapkan dapat semakin memperkuat fondasi usaha mereka, sekaligus menjadi teladan bagi penyandang disabilitas lainnya bahwa dengan ketekunan dan dukungan yang tepat, setiap mimpi dapat diwujudkan tanpa batas.
