Penyaluran Bantuan

Ketika Mimpi Bertemu Kepedulian: Baznas Sidoarjo dan Pemkab Wujudkan Harapan Naila Putri

29/06/2025 | sudrab

Filantropi Sejati Dimulai dari Empati yang Tulus

SIDOARJO, 29 Juni 2025 – Di balik tembok rumah sederhana yang atapnya mulai rapuh, tersimpan semangat baja seorang gadis 15 tahun yang tak pernah menyerah pada takdir. Naila Putri Nurmalasari, stoper andalan tim sepakbola putri Sidoarjo, kini berbaring dengan kaki terbungkus gips—bukan karena kekalahan, tetapi karena perjuangan yang membanggakan.

 

Hari ini, rumah yang biasanya sunyi itu dipenuhi kehangatan luar biasa. Bupati Sidoarjo H. Subandi hadir bersama Baznas Sidoarjo, membawa lebih dari sekadar kunjungan formal—mereka membawa harapan.

 

Perjuangan di Balik Prestasi

 

Tiga tahun silam, Naila kehilangan sosok yang paling berharga: ibunda tercinta. Sejak itu, ia dan ayahnya Mansur (37), seorang penjahit tas dan sepatu di Gempol Pasuruan, berjuang keras melawan keterbatasan. Namun, kesulitan hidup tak pernah mengendurkan tekad Naila untuk berprestasi.

 

"Saya ingin jadi Polwan, Pak Bupati. Cita-cita saya tidak akan berhenti karena cedera ini," ucap Naila dengan suara lembut namun penuh keyakinan. Mata berbinarnya memancarkan kekuatan yang jarang dimiliki anak seusianya.

 

Cedera patah tulang yang dialaminya saat membela tim Sidoarjo di Porprov IX Jawa Timur 2025 di Malang tak mampu mematahkan semangatnya. Justru, momen inilah yang membuktikan bahwa prestasi sejati tidak hanya diukur dari trofi, tetapi dari ketangguhan jiwa.

 

Filantropi yang Menyentuh Akar Masalah

 

EM Luqman, Wakil Ketua I Baznas Sidoarjo, hadir dengan bantuan tunai dan paket sembako. Namun, lebih dari itu, ia menyampaikan pesan mendalam: "Ini adalah bentuk kepedulian kita bersama terhadap anak bangsa yang berprestasi. Naila telah menunjukkan dedikasi luar biasa untuk Sidoarjo."

 

Mata Bupati Subandi tak luput menangkap kondisi rumah Naila yang memprihatinkan. Atap yang keropos dan tidak layak huni segera memicu respons cepat. "Kondisi rumah Naila sangat memprihatinkan. Kami akan berkoordinasi dengan Baznas untuk melakukan renovasi, terutama bagian atap yang sudah tidak aman. Naila dan ayahnya harus tinggal di tempat yang layak," tegasnya dengan penuh determinasi.

 

Berkah yang Tak Terduga

 

Mansur, sang ayah, tak pernah membayangkan prestasi putrinya akan membawa berkah sebesar ini. "Saya hanya bisa bersyukur. Naila memang anak yang kuat, dan dukungan seperti ini sangat berarti bagi kami," katanya dengan mata berkaca-kaca, menahan haru.

 

Kolaborasi antara Pemkab Sidoarjo dan Baznas ini bukan sekadar memberikan bantuan temporer. Ini adalah wujud filantropi sejati yang menyentuh akar permasalahan—dari jaminan kesehatan hingga perbaikan tempat tinggal yang layak.

 

Pesan Filantropi untuk Masa Depan

 

Aksi nyata ini menjadi bukti bahwa prestasi tidak pernah sia-sia. Dedikasi Naila yang telah mengharumkan nama Sidoarjo hingga kancah nasional mendapat apresiasi yang setimpal. Lebih dari itu, ini membuktikan bahwa pemerintah daerah dan lembaga filantropi seperti Baznas tidak hanya menghargai hasil, tetapi juga peduli pada kesejahteraan holistik para atletnya.

 

Kini, dengan semangat yang masih membara, Naila fokus pada proses penyembuhan. Didukung jaminan medis yang tuntas dan rumah yang akan segera direnovasi, cita-citanya menjadi Polwan semakin terbuka lebar.

 

Inilah wajah filantropi yang sesungguhnya—tidak hanya memberi, tetapi memulihkan harapan dan membangun masa depan yang lebih cerah.

 

 

Cerita Naila mengingatkan kita bahwa di balik setiap prestasi, terdapat perjuangan yang memerlukan dukungan bersama. Dan ketika kepedulian itu hadir, mimpi-mimpi besar pun mulai menemukan jalannya.

 

KABUPATEN SIDOARJO

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12