Foto Bareng Peserta Rakor ,aula dinkes ,kamis926/6)

Menyehatkan Santri, Menggerakkan Umat: Peran Baznas dalam Program Pesantren Sehat

27/06/2025 | sudrab

Oleh: Sudrab*

 

Di tengah dinamika kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, pesantren memiliki peran strategis sebagai pusat pendidikan, dakwah, dan pengabdian.

Selain menjadi lembaga pendidikan yang mencetak generasi penerus bangsa dengan moralitas tinggi, pesantren juga merupakan bagian dari ekosistem sosial yang harus terus dijaga kesehatannya. Dalam konteks ini, program Pesantren Sehatyang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan diimplementasi oleh dinas Kesehatan kab/kota se Jawa timur,Dimana dalam implementasinya di kabupaten Sidoarjo, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sidoarjo menunjukkan komitmen yang kuat untuk aktif memperkuat kualitas hidup santri melalui peningkatan akses kesehatan, sanitasi, dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

 

Sebagai lembaga filantropi modern yang mengelola dana zakat, infak, dan sedekah umat, Baznas tidak hanya fokus pada distribusi bantuan materi semata, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat secara menyeluruh. Salah satu bentuk konkritnya adalah partisipasi aktif Baznas dalam mendukung pembinaan Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren), pembangunan infrastruktur sanitasi, serta edukasi kesehatan bagi santri dan pengasuh pondok pesantren.

 

Sebagaimana kehadiran baznas Sidoarjo ,pada rapat kordinasi Pesantren sehat di aula dinkes Sidoarjo (26/6), mendorong Baznas secara institusi mewujudkan program Pesantren Sehat bukan sekadar inisiatif teknis, tetapi sebuah gerakan moral untuk mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif dan bebas dari ancaman penyakit.

Seperti yang telah diketahui, Di Kabupaten Sidoarjo, misalnya, Baznas telah memberikan kontribusi nyata dalam pendampingan beberapa ponpes seperti Pondok Pesantren Al-Adliya dan Darul Mubarok. Bantuan berupa pagar tangga asrama, perbaikan fasilitas dapur dan kamar mandi, hingga penyediaan sarana air bersih menjadi contoh sinergi antara filantropi Islam dan pembangunan kesehatan umat.

 

Yang lebih penting lagi, Upaya  membantu meningkatkan kapasitas santri sebagai agen perubahan di lingkungan pesantren melalui pelatihan kesehatan dasar, pembentukan kader Santri Husada, serta kampanye PHBS dapat dukungan banyak pihak. Dengan demikian, santri tidak hanya diajarkan ilmu agama, tetapi juga dipersiapkan menjadi individu yang sehat jasmani dan rohani, serta mampu mengedukasi sesama.

 

Kolaborasi Baznas dengan lintas sektor seperti Dinas Kesehatan, Kementerian Agama, perguruan tinggi, dan ormas keagamaan menegaskan bahwa pembangunan kesehatan di pesantren tidak bisa dilakukan sendirian. Ini adalah upaya kolektif yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, media, organisasi keagamaan, dan masyarakat — atau yang sering disebut model hexahelix. Dalam kerangka ini, Baznas hadir sebagai mitra strategis yang mampu menjembatani aspirasi umat dengan kebijakan pembangunan kesehatan.

 

Selain itu, melalui pesantren sehat mendorong Baznas juga mulai mengarahkan pendekatan berkelanjutan melalui konsep Eco-Pesantren, yaitu integrasi prinsip lingkungan hijau dalam pengelolaan pesantren. Melalui CSR dan program zakat produktif, Baznas mendorong pesantren untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai area pertanian organik, budidaya ikan, atau pengelolaan sampah ramah lingkungan. Langkah ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan pesantren, tetapi juga menciptakan pola hidup yang selaras dengan alam.

 

Dalam perspektif filantropi, Pesantren Sehat adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Setiap rupiah yang dialirkan melalui Baznas ke pesantren, bukan sekadar membantu individu atau institusi tertentu, tetapi ikut membangun fondasi moral dan kesehatan masyarakat luas. Santri yang sehat akan menjadi ujung tombak perubahan, tidak hanya di lingkungan pesantren, tetapi juga di masyarakat dan bangsa.

 

Mari kita dukung terus langkah ini, dalam menjadikan pesantren sebagai laboratorium kesehatan dan keteladanan hidup sehat. “ Pesantren sehat,ngaji khidmat , prestasi hebat !”

 

 

*Penulis adalah Salah satu Amil pelaksana Baznas , ketua Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama’ Sidoarjo, yang fokus pada isu filantropi, kesehatan, Pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

KABUPATEN SIDOARJO

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12