Suasana Balai Ternak
Program Pendayagunaan BAZNAS Sidoarjo Bagi 10 Keluarga Penerima Manfaat
20/08/2025 | sudrabSidoarjo – Selasa, 19 Agustus 2025 – Dalam langkah nyata mewujudkan zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi umat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo meluncurkan program pendayagunaan ternak kambing di Balai Ternak Kedung Sukodani, Desa Balongbendo. Sebanyak 10 keluarga peternak menerima bantuan 20 ekor kambing betina berkualitas dan satu ekor kambing pejantan super dalam acara serah terima yang penuh makna pada sore hari.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh M. Mahbub, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Ahmad Hamdani dan Hafidz, yang hadir untuk memastikan distribusi bantuan berjalan secara transparan dan berkelanjutan. Di bawah atap seng bergelombang yang melindungi kandang-kandang kayu, suasana kehangatan persaudaraan menyelimuti prosesi penyerahan bantuan. Suasana biasanya tenang di peternakan itu berubah menjadi arena harapan baru bagi sepuluh keluarga yang telah lama menanti momen ini.
Pak Suwarno, ketua kelompok peternak setempat, memimpin para penerima manfaat dalam mengikuti prosedur serah terima. Setiap anggota kelompok menerima dua ekor kambing betina, sementara satu ekor kambing pejantan unggul diserahkan untuk digunakan sebagai induk breeding farm. Penandatanganan pakta integritas menjadi momen paling mengharukan—setiap penerima dengan tulus menulis komitmennya di atas kertas putih, bukan hanya sebagai bentuk administrasi, tetapi sebagai Komitmen untuk menjaga amanah dan mengembangkan usaha ternak secara profesional.
“Ini bukan sekadar bantuan hewan, tapi investasi jangka panjang bagi masa depan keluarga kami,” ujar salah seorang penerima manfaat, dengan mata berkaca-kaca saat menandatangani dokumen. Lebih jauh, Ahmad Hamdani, staf pendamping BAZNAS, “Kami tidak hanya memberi, tapi juga membimbing,” katanya tegas.
Hasil asesmen pra-program menunjukkan bahwa kelompok peternak Kedung Sukodani memiliki kapasitas teknis yang kuat. Kandang yang tertata rapi, sistem drainase yang baik, serta pemahaman mendalam terhadap nutrisi ternak menjadi bukti bahwa mereka siap mengelola bantuan ini secara optimal. Bahkan, kehadiran anak-anak yang ikut menyaksikan acara ini menunjukkan bahwa program ini tidak hanya membawa dampak ekonomi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keberlanjutan bagi generasi mendatang.
Kehadiran kambing pejantan super menjadi titik balik strategis. Dengan genetik unggul, hewan ini akan menjadi fondasi pembibitan yang bisa meningkatkan kualitas populasi kambing di wilayah tersebut. Program ini bukan sekadar transfer aset, melainkan transformasi ekonomi berbasis pertanian yang berkelanjutan.
M. Mahbub menegaskan bahwa serah terima ini adalah awal dari kemitraan jangka panjang antara BAZNAS dan kelompok peternak. “Ini bukan akhir, tapi awal dari kolaborasi yang saling menguntungkan. Zakat produktif harus menciptakan multiplier effect, bukan sekadar bantuan sesaat,” tegasnya.
Dengan modal usaha yang baru diterima, sepuluh keluarga ini kini memiliki peluang nyata untuk membangun sumber penghasilan bagi keluarga mereka. Program ini menjadi contoh konkret bahwa filantropi yang terarah, didukung pendampingan, dan dibangun atas dasar tanggung jawab sosial, mampu mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan. Di tengah desa yang hijau dan tenang, sebuah mimpi besar sedang tumbuh dari kandang-kandang kayu yang sederhana.
