Penyerahan Bantuan

Sendirian di Usia Senja, Nenek Sutilah Rasakan Kehangatan Bantuan BAZNAS Sidoarjo

07/07/2025 | sudrab

Di balik angka 452 bantuan biaya hidup, tersimpan kisah-kisah kemanusiaan yang menyentuh hati

 

Sidoarjo, 7 Juli 2025 - Sinar matahari sore menyinari wajah keriput Ibu Sutilah, nenek berusia 88 tahun yang duduk sendirian di teras rumahnya yang sederhana di Desa Ngingas, Kecamatan Waru. Matanya yang sayu menyiratkan perjuangan hidup yang tak mudah. Namun, kunjungan tim BAZNAS Sidoarjo pada Senin, 30 Juni lalu, membawa secercah harapan baru dalam hidupnya.

 

"Saya sudah lama hidup sendirian, Mbak. Untuk makan sehari-hari, ya berharap dari tetangga yang baik hati," ujar Ibu Sutilah dengan suara yang bergetar. Kondisi nenek yang hidup sebatang kara ini menjadi salah satu potret nyata dari mereka yang membutuhkan uluran tangan di tengah masyarakat.

 

Kisah Ibu Sutilah adalah cerminan dari ratusan cerita serupa yang berusaha dijangkau BAZNAS Sidoarjo melalui program Bantuan Biaya Hidup. Ahmad Hamdani, Staf Pelaksana BAZNAS Sidoarjo bidang Distribusi, mengungkapkan bahwa hingga Mei 2025, sebanyak 452 bantuan biaya hidup telah disalurkan kepada para penerima manfaat.

 

"Per Mei 2025, 452 Bantuan Biaya Hidup telah disalurkan ke penerima manfaat, dari bulan Januari hingga Mei ini," jelasnya dengan nada penuh empati. "Setiap angka di balik statistik ini adalah manusia dengan cerita dan kebutuhan yang nyata."

 

Program ini tidak sekadar memberikan bantuan finansial berupa uang tunai. Lebih dari itu, BAZNAS Sidoarjo menjadikan setiap kunjungan sebagai momen untuk memahami kondisi penerima manfaat secara mendalam. Hamdani menjelaskan, bantuan biaya hidup juga berfungsi sebagai instrumen assessment untuk menentukan program lanjutan yang tepat.

 

"Terkadang bantuan biaya hidup ini diberikan selain sebagai instrumen perlindungan sosial, juga berfungsi untuk melakukan assessment lebih lanjut terkait program atau kegiatan BAZNAS lainnya," ungkapnya.

 

Dalam kasus Ibu Sutilah, bantuan yang diterimanya hari itu menjadi bagian dari penilaian kelayakan untuk program bantuan biaya fakir yang lebih komprehensif. Tim BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga mendengarkan keluh kesah dan memahami kebutuhan mendesak yang dihadapi nenek yang telah mengabdi untuk keluarga dan masyarakat selama puluhan tahun.

 

"Kami berkomitmen untuk memastikan setiap bantuan diberikan tepat sasaran dan tepat manfaat bagi para penerima manfaatnya," tegas Hamdani. Komitmen ini tercermin dalam pendekatan personal yang dilakukan tim BAZNAS, di mana setiap kunjungan menjadi momen berbagi dan saling menguatkan.

 

BAZNAS Sidoarjo memahami bahwa di balik setiap bantuan yang disalurkan, ada kehidupan manusia yang tersentuh, harapan yang tumbuh, dan martabat yang terangkat. Program Bantuan Biaya Hidup menjadi jembatan kemanusiaan yang menghubungkan kepedulian masyarakat melalui zakat dengan mereka yang membutuhkan.

 

Saat tim BAZNAS berpamitan dari rumah Ibu Sutilah, senyum tipis terpancar dari wajah nenek yang telah banyak menelan pahitnya kehidupan. Bantuan yang diterima bukan hanya berupa materi, tetapi juga kehangatan kemanusiaan yang mengingatkan bahwa tak ada yang benar-benar sendirian di dunia ini.

 

KABUPATEN SIDOARJO

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12