Bu Faricha Warga Wadungasri Kecamatan Waru Simbolisasi Penyerahan Bantuan
Baznas sidoarjo, Uluran Kasih Untuk Keluarga Dhuafa
07/11/2024 | adminDiiringi sinar mentari yang molai merayap di kawasan Wadungasri. Di sebuah rumah sederhana bercat hijau mint, Ibu Faricha (54) duduk dengan tenang, jilbab pink mudanya melambai pelan tertiup angin. Di tangan tergenggam sebuah amplop - bantuan biaya hidup dari BAZNAS Sidoarjo.
“Alhamdulillah, rezeki ini sangat membantu untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagai janda dengan dua anak, terkadang hidup terasa berat. Tapi saya selalu percaya Allah tidak pernah tidur,” tutur Faricha, matanya berkaca-kaca. Setiap hari, ia berjualan kecil-kecilan sambil aktif mengikuti pengajian di berbagai majelis, Kamis 7 November 2024
Tidak jauh dari sana, di Desa Janti, sosok Pak Paeran yang sudah sepuh menyandarkan tubuhnya di becak yang setia menemani mencari nafkah. Meski usia tak lagi muda, semangatnya mengayuh becak dan merawat kebun desa tak pernah surut. Kini ia tinggal bersama anak, menantu dan cucu di rumah yang telah dibedah oleh program desa.
“BAZNAS Sidoarjo berkomitmen membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan. Hari ini kami menyalurkan bantuan biaya hidup kepada empat warga Wadungasri dan seorang warga Janti. Semoga bantuan ini membawa keberkahan,” jelas Ahmad Hamdani, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo.
Program bantuan biaya hidup ini menyasar lima penerima: Abdul Muchris, Faricha, Erwin Muzamro'ah, dan Muhammad Badrus Salam dari Wadungasri, serta Paeran dari Desa Janti. Masing-masing memiliki kisah perjuangan yang berbeda, namun diikat oleh semangat yang sama - tekad untuk terus berjuang demi kehidupan yang lebih baik.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern Sidoarjo, masih banyak kisah-kisah seperti Ibu Faricha dan Pak Paeran yang menanti uluran tangan. BAZNAS hadir sebagai jembatan antara para muzakki dan mustahik, mengubah setiap rupiah zakat menjadi harapan baru bagi mereka yang membutuhkan.