Pemberian bantuan Baznas sidoarjo ke ibu Anik Farida
Harapan Baru di Tengah Keterbatasan untuk Ibu Anik dan Keluarga
12/11/2024 | adminHari ini, Selasa, 12 November 2024, Baznas Sidoarjo menyalurkan bantuan biaya hidup untuk Ibu Anik Farida (50), warga Tawangsari RT 01/RW 02 Kecamatan Taman. Ibu Anik adalah seorang kepala rumah tangga yang menjalani kehidupan penuh perjuangan sebagai ibu tunggal dari lima anak setelah suaminya meninggal beberapa waktu lalu. Di usia senja, ia menghidupi keluarganya dengan pekerjaan serabutan, berjuang sendirian di tengah himpitan ekonomi.
Selama ini, Ibu Anik tinggal di sebuah rumah yang berdiri di atas tanah milik PT KAI, tepat di desa Tawangsari. Secara fisik, rumah tersebut sangat jauh dari layak huni, namun di situlah ia berteduh bersama anak-anaknya. Sayangnya, karena status tanah yang ditempati bukan miliknya, Baznas Sidoarjo tidak bisa memberikan bantuan bedah rumah kepada beliau, meskipun pengajuan sudah diajukan beberapa waktu lalu. "Kondisi rumah beliau memang memprihatinkan, tapi aturan dan keterbatasan administrasi membuat kami tidak bisa melakukan bedah rumah,” kata M. Shofwan, salah satu staf Baznas Sidoarjo yang menangani langsung kasus ini.
Namun, Baznas Sidoarjo tidak tinggal diam. Menyadari kondisi Ibu Anik yang semakin sulit, pimpinan Baznas memutuskan untuk memberikan bantuan biaya hidup sebagai bentuk dukungan dan keprihatinan. Bantuan ini diserahkan langsung oleh M. Shofwan pada hari ini. Dalam penyerahan bantuan, tampak wajah Ibu Anik yang penuh syukur. Bagi Baznas, ini adalah langkah kecil namun penuh makna bagi mereka yang membutuhkan.
“Kadang, keputusan seperti ini berat juga,” ujar Shofwan, “Kita dihadapkan dengan realitas bahwa bantuan bedah rumah tidak bisa diberikan. Jadi, kami ambil jalan tengah dengan memberikan bantuan biaya hidup. Harapannya, ini bisa meringankan beban hidup Ibu Anik dan anak-anaknya, walaupun hanya sementara.”
Anak pertama Ibu Anik memang sudah bekerja, namun dengan tanggungan empat adik yang masih membutuhkan perhatian, bantuan dari Baznas menjadi berkah yang tak ternilai. Anak-anak lainnya masih mengenyam pendidikan, dan di tengah keterbatasan ekonomi, Ibu Anik tetap berharap bisa memberikan masa depan yang lebih baik bagi mereka. "Saya sangat berterima kasih, ini benar-benar membantu kami," ujar Ibu Anik dengan mata yang berkaca-kaca.
Kehidupan keras yang dijalani oleh Ibu Anik adalah potret realita sebagian masyarakat yang tinggal di lahan bukan milik mereka. Situasi ini menghambat akses terhadap bantuan fasilitas yang mereka butuhkan. Baznas memahami betul kondisi ini, sehingga di tengah keterbatasan tersebut, mereka mencari solusi lain agar tetap bisa membantu Ibu Anik dan keluarga.
Baznas Sidoarjo berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban hidup Ibu Anik, meskipun tidak dalam bentuk yang diinginkannya. "Semoga bantuan ini bisa menjadi penyemangat buat beliau," tambah Shofwan. Sebuah harapan kecil dari sebuah lembaga, agar hari-hari Ibu Anik dan keluarganya bisa sedikit lebih ringan di tengah hidup yang penuh perjuangan.