Penyerahan Bantuan

Harapan di Tengah Kesulitan: Cerita Bapak Mat Romli, Bapak Adi Darmaji, dan Ibu Siti Aminah

05/02/2025 | sudrab

Sidoarjo, 5 Februari 2025 — Di tengah kesibukan dan hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, Desa Singkalan menyimpan kisah haru yang menggetarkan hati. Di sana, Bapak Mat Romli, seorang pekerja serabutan, merasakan harapan baru berkat bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo. Bantuan biaya hidup juga  diterima Bapak Adi Darmaji, juga menjadi sinar harapan di tengah kesulitan yang mereka hadapi.

 

Bapak Mat Romli, yang tinggal di RT 16 RW 6 Balongbendo, mengarungi hidup yang penuh tantangan. Setiap harinya, ia berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya melalui pekerjaan sebagai tukang rombeng (pedagang barang bekas).Keterbatasan ini membuat Mat Romli dan keluarganya sering kali berjuang untuk mendapatkan makanan yang cukup, menciptakan momen-momen pilu di tengah rutinitas sehari-hari.

Begitu juga Bapak Darmaji ,” "Kadang ada yang memanggil untuk mencarikan rumput, kadang tidak," ungkap Adi Darmaji, Pekerjaannya serabutan. Seringkali menggantungkan kepada orang lain untuk meminta bantuan apa saja yang dirinya mampu.

 

Di sisi lain, Ada Ibu Siti Aminah, seorang janda yang tinggal di Dusun Plumpung, RT 11 RW 1 Desa Bakungpringgodani, juga merasakan pahitnya kehidupan. Ia berjuang sendirian, mengandalkan bantuan dari tetangga dan sisa-sisa makanan untuk bertahan. "Saya hanya berharap bisa makan dengan layak setiap hari," ucapnya dengan tatapan penuh harap. Dalam kesederhanaannya, Ibu Siti tetap berusaha tegar meski hidup dalam kesulitan, menunjukkan ketahanan yang luar biasa.

 

M. Naim, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, menjelaskan bahwa program bantuan ini adalah bagian dari upaya mereka untuk menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan. "Kami berusaha memberikan bantuan yang tepat sasaran, agar mereka yang rentan bisa merasakan manfaatnya. Ini adalah wujud kepedulian kita bersama," ujarnya saat menyerahkan bantuan kepada Ibu Siti. Kata-katanya penuh makna, mencerminkan komitmen Baznas untuk memberikan harapan kepada yang membutuhkan.

 

Hari itu, suasana di desa terasa berbeda. Senyuman penuh harapan menghiasi wajah Mat Romli, Adi Darmaji dan Ibu Siti saat menerima bantuan. Mereka tidak hanya menerima uang, tetapi juga perhatian dan kasih sayang dari masyarakat yang peduli. "Ini bukan hanya sekadar bantuan, tetapi juga pengingat bahwa kami tidak sendirian," kata Ibu Siti, dengan mata berkaca-kaca. Momen ini menjadi simbol harapan yang tak ternilai.

 

Kegiatan Baznas Sidoarjo bukan sekadar penyaluran bantuan, tetapi juga upaya untuk membangkitkan semangat kebersamaan. Dalam setiap langkah yang diambil, mereka berusaha menumbuhkan rasa empati dan solidaritas antarwarga. "Kami ingin masyarakat tahu bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi kesulitan," tambah M. Naim, menegaskan pentingnya dukungan sosial dalam menghadapi tantangan hidup.

 

Dengan harapan baru yang terlahir dari bantuan ini, Mat Romli , Adi Darmaji dan Ibu Siti bertekad untuk terus berjuang. Mereka menyadari bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada jalan untuk bangkit. "Kami akan terus berusaha, dan semoga bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga," kata Mat Romli dengan penuh keyakinan. Kata-katanya mencerminkan semangat tak tergoyahkan dalam menghadapi kehidupan.

 

 

Kisah mereka adalah pengingat bagi kita semua bahwa dalam setiap tantangan, selalu ada harapan yang bisa ditemukan, terutama ketika kita saling mendukung satu sama lain. Dalam kebersamaan, kita menemukan kekuatan untuk terus melangkah, meski jalan yang dilalui penuh liku.

KABUPATEN SIDOARJO

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12