Suasana penyaluran bantuan di balai kelurahan Kalijaten Taman , 28 okt 2024
Berbagi Harapan di Balai kelurahan Kalijaten: Saatnya Hidupkan Asa Warga yang Terlupakan
28/10/2024 | adminBertempat di balai kelurahan Kalijaten, Kecamatan Taman, Senin pagi, 28 Oktober 2024, suasana penuh kehangatan terpancar saat perwakilan Baznas Sidoarjo menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Sejumlah 17 warga menerima bantuan biaya hidup, sedangkan satu penerima lain, seorang warga dengan kondisi fakir, menerima bantuan khusus. Kegiatan ini bukan sekadar seremonial belaka, namun simbol kepedulian yang terasa nyata. Dani Prabowo, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, didampingi oleh Ibu Endang Setianingsih, Kepala Kelurahan Kalijaten, dengan penuh perhatian menyerahkan bantuan ini kepada mereka yang selama ini kerap terpinggirkan.
Putri Rahmah Fadilah, sosok belia yang menjadi salah satu penerima manfaat, tak bisa menyembunyikan keharuan saat menerima bantuan. Di usia yang baru belasan tahun, dia telah menjadi sosok "kakak yang menghidupi." Kehidupan yang getir harus ia telan sejak kedua orang tuanya meninggal. Putri, yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara, harus menghadapi realitas hidup tanpa pendampingan orang tua. Tak hanya itu, Putri juga mengidap gangguan kejiwaan yang menambah beban kehidupannya.
Sebut saja namanya Mawar, adik kedua Putri, mengambil alih tanggung jawab yang tidak mudah. Dengan usia yang masih 18 tahun, Mawar sudah harus putus sekolah demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Tiap hari, Mawar bekerja apa saja yang bisa dikerjakan, tanpa keluh, demi memastikan saudara-saudaranya tak kelaparan. “Saya ingin sekolah, tapi adik-adik butuh saya untuk mencari uang,” ungkap Mawar lirih. Ada tekad kuat dalam ucapannya, tapi juga kesedihan yang dalam; tekad untuk bertahan hidup, tapi impian sekolah yang terpaksa disingkirkan jauh-jauh.
Kehadiran Baznas Sidoarjo lewat bantuan ini bagai oase di tengah padang gurun. Mawar dan saudara-saudaranya mendapat secercah harapan. Mereka bisa tersenyum, meski sejenak, terbebas dari himpitan hidup yang selama ini tak kenal ampun. Bantuan ini diharapkan mampu menjadi batu loncatan untuk kehidupan yang sedikit lebih baik bagi Putri dan keluarganya.
Di sisi lain, dukungan datang pula dari Kepala Kelurahan Kalijaten, Ibu Endang Setianingsih. Beliau bahkan secara pribadi menanggung biaya pendidikan adik bungsu dari Putri, yang kini ditempatkan di sebuah pondok pesantren. Dengan harapan besar, Ibu Endang ingin agar setidaknya salah satu dari mereka bisa mendapatkan pendidikan yang layak. “Mereka masih muda, masih banyak kesempatan untuk mereka,” ucapnya dengan nada haru.
Sumbangan dari Baznas Sidoarjo ini memang tidak besar jika dibandingkan dengan kebutuhan sehari-hari yang terus bertambah. Namun, dampaknya besar di hati para penerima. Bagi mereka, bantuan ini bukan sekadar materi, tapi juga semangat yang dibutuhkan untuk terus berjalan, meski tertatih. Ini adalah dukungan agar mereka tidak menyerah dan bisa bertahan di tengah segala keterbatasan.
Kisah Putri, dan saudara-saudaranya adalah potret kecil dari banyak keluarga di sekitar kita yang mungkin juga membutuhkan uluran tangan. Melalui program seperti ini, Baznas Sidoarjo dan perangkat desa kelurahan lainnya menjadi contoh bahwa di tengah kesibukan dunia yang kian modern, nilai kemanusiaan masih tetap dipegang erat.
