Mensos dan Ketua Baznas
Baznas RI dan Kemensos Fokus Bangun Rumah Layak Huni bagi Nelayan Miskin
07/10/2024 | adminJakarta – Ada kabar baik bagi para nelayan miskin di Indonesia. Senin (7/10/2024) , Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Gedung Aneka Bhakti, Jakarta, untuk fokus membangun perumahan layak huni bagi masyarakat miskin, khususnya nelayan. Program ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat melalui kerja sama strategis antara Baznas dan Kemensos.
Kerja sama ini diresmikan oleh Ketua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dan Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, atau akrab disapa Gus Ipul. Hadir pula jajaran pimpinan kedua lembaga yang menunjukkan keseriusan dalam sinergi ini. Dalam kesempatan itu, kedua pihak sepakat untuk menitikberatkan program pada rehabilitasi sosial, pengentasan kemiskinan, dan terutama, pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Ketua Baznas RI, Kiai Noor, menegaskan pentingnya upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di wilayah-wilayah termiskin. “Banyak hal yang bisa kita sinergikan dengan Kemensos, salah satunya adalah fokus pada penyediaan rumah layak huni untuk masyarakat miskin. Kami berharap kerja sama ini semakin baik dan lebih intens ke depannya, terutama untuk pengentasan kemiskinan,” ujar Kiai Noor.
Menteri Sosial, Gus Ipul, menambahkan bahwa pembangunan perkampungan nelayan dengan rumah layak huni menjadi salah satu program prioritas hasil kerja sama ini. Menurutnya, perumahan layak huni untuk para nelayan adalah langkah konkret untuk meningkatkan taraf hidup mereka. “Kami ingin membantu mereka yang berada di garis kemiskinan, terutama di perkampungan nelayan. Pembangunan rumah layak huni ini adalah prioritas kami,” katanya.
Program pembangunan ini akan menyasar daerah-daerah yang mengalami kemiskinan ekstrem dan pemukiman kumuh. Kriteria rumah yang akan mendapatkan bantuan adalah rumah yang tidak layak huni, seperti lantai masih berupa tanah atau dinding rusak. Dengan program ini, diharapkan para nelayan dapat hidup dengan lebih layak dan nyaman.
Sebagai dasar pelaksanaan program, data yang digunakan akan merujuk pada DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang dimiliki Kemensos, dengan kemungkinan mengkombinasikannya dengan data lain dari Baznas untuk memperkuat validitas data penerima manfaat. Langkah ini diambil agar program benar-benar tepat sasaran.
“Kami akan melakukan penilaian awal untuk melihat kelayakan rumah yang akan dibantu, lalu bersama-sama membangun program yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” pungkas Gus Ipul. Dengan kerja sama ini, Baznas dan Kemensos berharap dapat memberikan secercah harapan dan kehidupan lebih baik bagi masyarakat miskin, terutama mereka yang selama ini hidup dengan keterbatasan di pemukiman kumuh.
