Paparan Salah satu pemateri bapenas lewat zoom
Komitmen wujudkan Kemandirian Lewat Data Terpadu
07/11/2024 | adminSurabaya, November 07 - Bagi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo saat berpartisipasi hadir dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) Kementerian Agama (Kemenag) dengan berbagai baznas kabupaten/kota dan LAZ Jawa Timur di hotel movenpick, merupakan momen yang sangat penting. Pertemuan ini membahas pemanfaatan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) untuk meningkatkan efektivitas penyaluran Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) bagi masyarakat yang membutuhkan.
Ahmad Karim, Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), menekankan pentingnya pemanfaatan data Regsosek dalam perencanaan dan pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan. "Akurasi penyaluran bantuan sosial dalam empat tahun terakhir hanya mencapai 41,5%, jauh di bawah target 57%," ungkapnya saat memberikan pemaparan di acara tersebut.
Hal serupa disampaikan oleh Kukuh Tri Sandi, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur. Menurutnya, data Regsosek dapat membantu mengatasi permasalahan penanganan kemiskinan, seperti inclusion dan exclusion error. "Dengan data yang akurat, kami dapat merencanakan program yang lebih tepat sasaran," terangnya.
Provinsi Jawa Timur sendiri masih menjadi salah satu provinsi dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di Indonesia, yaitu 3,98 juta jiwa atau 9,79% dari total penduduk. Di Sidoarjo sendiri , yang merupakan kabupaten dengan persentase kemiskinan cukup rendah di Jawa Timur, no 35 dari 38 kab/kota , masih tercatat 109.390 orang miskin atau 4,7 % dari total penduduk.
Namun, di tengah angka kemiskinan yang masih tinggi, Indonesia tercatat sebagai negara dengan tingkat donor terbesar di dunia, sesuai dengan World Giving Index. Hal ini menjadi potensi besar bagi lembaga filantropi seperti BAZNAS untuk mengoptimalkan penyaluran dana ZIS kepada masyarakat yang membutuhkan.
Melalui pemanfaatan data Regsosek, BAZNAS Sidoarjo berharap dapat meningkatkan akurasi penyaluran bantuan dan mendorong kemandirian masyarakat. Konvergensi program yang menyasar penurunan beban pengeluaran dan peningkatan pendapatan diharapkan dapat membantu mengentaskan kemiskinan di Sidoarjo secara berkelanjutan.
"Data adalah kunci untuk meningkatkan efektivitas program bantuan sosial. Dengan kerja sama yang erat antara pemerintah, filantropi, dan masyarakat, kita yakin dapat mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan bagi semua," pungkas Badrus, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo pada sela sela acara.