Baznas Sidoarjo dan Semangat Gotong Royong untuk Ibu Siti Ngaisah
13/08/2024 | Penulis: admin
Gotong Royong warga Sekitar Rumah Ibu Ngaisah
Sidoarjo – Minggu pagi, 11 Agustus 2024, Dusun Tado, Desa Singkalan, Kecamatan Balongbendo, mendadak ramai. Warga yang biasanya sibuk dengan kegiatan masing-masing, hari itu berkumpul dengan satu tujuan: membedah rumah Ibu Siti Ngaisah. Seorang janda tua yang tinggal bersama anak dan menantunya. Rumahnya yang berdinding bambu sudah lama minta perhatian. Tapi apa daya, ekonomi tak berpihak.
Ibu Siti sudah lama menginginkan rumah yang layak. Seperti ibu-ibu lain, ia bermimpi punya rumah dengan dinding tembok yang kokoh. Tapi mimpi itu hanya sekadar mimpi. Bukan karena malas atau tidak mau berusaha, tapi hidup memang keras bagi sebagian orang. Untuk makan sehari-hari saja sudah cukup berat. Apalagi untuk membangun rumah. Tapi Tuhan punya cara-Nya sendiri untuk menjawab doa-doa Ibu Siti.
Baznas Sidoarjo datang membawa harapan. Program bedah rumah yang mereka canangkan menyasar warga seperti Ibu Siti. Warga yang membutuhkan, tapi tak mampu berbuat banyak. Dan hari itu, harapan Ibu Siti yang sudah lama terpendam akhirnya mendapat angin segar. Baznas memutuskan untuk membedah rumahnya. Bukan cuma mengganti dinding bambu, tapi juga membangun jamban yang layak. Sebuah fasilitas dasar yang selama ini hanya ada dalam angan-angan Ibu Siti.
Rencana ini bukan hanya tentang bangunan fisik. Tapi juga tentang hati yang saling terikat. Warga Dusun Tado tidak tinggal diam. Mereka ikut bergotong royong, bahu-membahu membantu proses persiapan. Dari mulai membersihkan lahan, menyiapkan material, hingga rencana kerja yang akan dimulai pada Selasa, 13 Agustus 2024. Semua dilakukan dengan semangat yang sama: membantu sesama, meringankan beban tetangga.
Gotong royong seperti ini mungkin sudah jarang kita lihat. Tapi di Desa Singkalan, tradisi itu masih hidup. Dan hari itu, gotong royong menjadi lebih dari sekadar kerja bakti. Ia menjadi simbol solidaritas, tanda bahwa mereka masih peduli satu sama lain. Bahwa di tengah hiruk-pikuk dunia modern, semangat kebersamaan itu belum pudar. Mereka membuktikan bahwa kebaikan bisa dimulai dari lingkungan sekitar, dari tetangga yang saling membantu.
Baznas Sidoarjo bukan hanya membangun rumah, mereka membangun harapan. Harapan bahwa hidup bisa lebih baik. Bahwa dengan saling membantu, tak ada masalah yang terlalu besar untuk dihadapi. Program ini menjadi contoh bagaimana bantuan yang tepat bisa mengubah kehidupan seseorang. Dan Ibu Siti Ngaisah adalah buktinya. Bahwa mimpi, sekecil apapun, pantas untuk diperjuangkan.
Program bedah rumah ini bukan akhir dari segalanya. Tapi awal dari kehidupan baru bagi Ibu Siti. Rumahnya mungkin kecil, tapi penuh dengan cinta dan kebersamaan. Dan bagi warga Desa Singkalan, ini adalah kemenangan. Kemenangan kecil yang akan mereka ingat sebagai hari di mana mereka bisa membuat perbedaan, meski hanya dengan tenaga dan sedikit waktu. Karena di balik setiap rumah yang dibangun, ada cerita yang lebih besar dari sekadar bata dan semen. Cerita tentang kemanusiaan.
Berita Lainnya
Lima Ponpes Program SAJADAH Terima Daging DAM BAZNAS 2025: Wujud Nyata Perhatian terhadap Kesehatan Santri
BAZNAS Sidoarjo Turun Langsung Asesmen RTLH: Dua Keluarga di Ambang Harapan
BAZNAS Sidoarjo Intensifkan Optimalisasi Penghimpunan Zakat Melalui Penguatan UPZ Desa
BAZNAS Sidoarjo Turun Tangan Renovasi Rumah Modin yang Tak Layak Huni
Tepat di Hari Pahlawan, BAZNAS Salurkan Bantuan Biaya Pendidikan Puluhan Siswa
Puluhan Keluarga Gizi Buruk Terima Daging DAM Baznas 2025: Satu Paket, Satu Harapan

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
