Cahaya Zakat: Ramadhan Berkah untuk Pengentasan Kemiskinan Ekstrem
baznas RI
25/03/2025 | Penulis: sudrab
suasana Pertemuan
Sidoarjo ,25 maret 2025 – Dalam upaya memperkuat sinergi dalam pengentasan kemiskinan ekstrem, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI baru-baru ini mengadakan pertemuan strategis dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) RI, Dr. Drs. H. Abdul Muhaimin Iskandar, M.Si. Pertemuan yang berlangsung di Gedung Kemenko PM, Jakarta, ini diharapkan menjadi langkah awal kolaborasi yang lebih erat antara lembaga pemerintah dan BAZNAS.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menegaskan pentingnya kerja sama ini dalam upaya mengatasi kemiskinan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. "BAZNAS berkomitmen untuk bekerja bersama pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem. Kami berharap sinergi ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.
Dalam sambutannya, Kiai Noor juga menyoroti potensi zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa zakat tidak hanya berfungsi sebagai bantuan konsumtif, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi melalui berbagai program pemberdayaan yang dijalankan BAZNAS, seperti ZChicken, Zmart, ZAuto, dan ZCoffee. "Melalui program-program ini, zakat dapat berkontribusi signifikan dalam meningkatkan taraf hidup mustahik," tambahnya.
Lebih lanjut, Kiai Noor mengungkapkan bahwa integrasi program pemberdayaan mustahik dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) akan meningkatkan efektivitas penyaluran zakat. "Dengan dukungan dari Kemenko PM, kami berharap program-program BAZNAS dapat menjangkau lebih banyak mustahik dan memberikan dampak yang lebih luas," ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Menko PM Muhaimin Iskandar menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan lembaga seperti BAZNAS untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem. "Kolaborasi ini sangat penting untuk mencapai target yang telah ditetapkan dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto," ujarnya.
Muhaimin juga menekankan pentingnya data akurat dalam penyaluran bantuan. DTSEN akan menjadi acuan utama untuk memastikan bahwa bantuan dan zakat tersalurkan secara tepat sasaran. "Data kemiskinan di Indonesia diperbarui setiap tiga bulan untuk memastikan keakuratannya dan menghindari tumpang tindih informasi antar-kementerian," jelasnya.
Dalam pertemuan ini, Menko PM juga mengungkapkan keprihatinan mengenai angka kemiskinan ekstrem di Indonesia yang masih mencapai sekitar 3,1 juta penduduk. "Mayoritas dari mereka adalah kepala keluarga yang hanya berpendidikan Sekolah Dasar (SD). Ini menunjukkan perlunya langkah konkret untuk segera mengatasi permasalahan kemiskinan ekstrem," tegasnya.
Dengan semangat Ramadhan yang penuh berkah, kolaborasi antara BAZNAS dan Kemenko PM diharapkan dapat menjadi cahaya zakat yang menerangi jalan bagi mereka yang membutuhkan. Melalui sinergi ini, diharapkan akan tercipta solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Berita Lainnya
BAZNAS Sidoarjo Siap Operasikan Rumah Singgah Mustahik, Wujud Nyata Kepedulian untuk Warga yang Membutuhkan
20/09/2025 | sudrab
Bangkit dari Kerapuhan: Kisah Perbaikan Rumah Bapak Roy Firdaus oleh BAZNAS Sidoarjo
22/09/2025 | sudrab
Kolaborasi BAZNAS-JNE Sidoarjo Berpotensi Jadi Model Kemitraan Lembaga Zakat dengan Korporat
17/09/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Kaum Rentan: Kursi Roda untuk Ibu Aslami, Wujud Nyata Kepedulian Terhadap Mustahiq
18/09/2025 | sudrab
Dari Kekhawatiran Jadi Kedamaian: Kisah Bapak Sundusin dan Rumah Barunya
23/09/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Sigap Merespon Kebutuhan Kesehatan, Bergerak Cepat di Tengah Penderitaan
13/09/2025 | sudrab

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS