WhatsApp Icon

Dari Reruntuhan Menuju Harapan: Transformasi Rumah Ibu Tumilasning yang Menginspirasi

27/10/2025  |  Penulis: sudrab

Bagikan:URL telah tercopy
Dari Reruntuhan Menuju Harapan: Transformasi Rumah Ibu Tumilasning yang Menginspirasi

Before after RTLH

SIDOARJO – Dua bulan lalu, rumahnya nyaris roboh. Atap berlobang, dinding retak, dan setiap malam Ibu Tumilasning tidur dengan was-was, takut tertimpa reruntuhan. Kini, Senin (27/10/2025), di lokasi yang sama, berdiri sebuah rumah baru berwarna hijau cerah dengan pintu cokelat yang kokoh. Transformasi luar biasa ini menjadi bukti nyata bahwa zakat yang diamanahkan kepada BAZNAS Sidoarjo benar-benar mengubah kehidupan.

Pagi itu, tim monitoring BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin Achmad Richie, Staf Pelaksana BAZNAS Sidoarjo, tiba di Desa Karangpuri, Wonoayu. Ini adalah kunjungan monitoring rutin untuk memastikan kualitas renovasi Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang telah dikerjakan pada bulan September lalu. Namun yang mereka saksikan bukan sekadar bangunan baru, melainkan kebangkitan martabat seorang perempuan yang selama ini hidup dalam ketakutan.

"Saya masih tidak percaya ini rumah saya. Dulu saya malu kalau ada tamu, sekarang saya malah bangga undang tetangga," kata Ibu Tumilasning dengan tawa lepas sambil menyambut tim di teras rumah barunya yang bersih dan rapi.

Perempuan lajang yang bekerja serabutan ini masih mengingat dengan jelas bagaimana kondisi rumahnya dua bulan lalu saat pertama kali didatangi tim survei BAZNAS. Pada Rabu (13/08/2025), M. Ilhamuddin, Wakil Ketua IV BAZNAS Sidoarjo, langsung prihatin melihat kondisi rumahnya yang sangat memprihatinkan.

"Kondisi rumah Ibu Tumilasning sudah sangat reot di seluruh bagian. Ini adalah prioritas yang harus segera kami tangani," ungkap Ilhamuddin saat itu, sambil mendokumentasikan setiap sudut rumah yang tampak rapuh dengan atap sebagian ambruk dan dinding yang mulai roboh.

Kini, dua bulan kemudian, transformasi yang terjadi sungguh menakjubkan. Rumah yang dulunya gelap, pengap, dan berbahaya, kini terang benderang dengan ventilasi yang baik. Atap genteng baru terpasang kokoh, dinding diplester dan dicat hijau cerah yang memberikan kesan segar. Pintu dan jendela baru dengan frame putih bersih terpasang sempurna, memberikan sirkulasi udara dan cahaya yang memadai.

Lantai yang dulunya tanah becek, kini telah dicor rapi dan bersih. Yang membuat hati hangat, rumah ini juga dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi yang layak, sesuatu yang selama bertahun-tahun tidak pernah dimiliki Ibu Tumilasning. Ia tidak perlu lagi meminjam fasilitas tetangga atau mandi seadanya.

"Sekarang saya bisa tidur nyenyak tanpa takut atap jebol atau dinding roboh. Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan," ungkap Ibu Tumilasning sambil menunjukkan setiap sudut rumah barunya dengan penuh kebanggaan. Air matanya menggenang, tapi kali ini bukan air mata kesedihan, melainkan air mata syukur dan bahagia.

Achmad Richie yang memimpin monitoring hari ini mencatat dengan teliti setiap detail pengerjaan. "Alhamdulillah, pengerjaan RTLH Ibu Tumilasning sangat memuaskan. Kontraktor bekerja sesuai spesifikasi dan timeline. Yang terpenting, penerima manfaat sangat puas dan kehidupannya benar-benar berubah," jelasnya sambil mendokumentasikan foto "before-after" yang kontrasnya sangat mencolok.

Rumah Ibu Tumilasning menjadi salah satu dari delapan unit RTLH yang dimonitor pada hari itu. Tim BAZNAS Sidoarjo berkeliling dari Tanggulangin, Tulangan, Tarik, Krian, hingga Wonoayu, memastikan setiap bantuan yang disalurkan benar-benar mengubah kehidupan masyarakat.

Namun, dari delapan rumah yang dikunjungi, transformasi rumah Ibu Tumilasning paling mencuri perhatian. Mungkin karena kondisi awalnya yang sangat memprihatinkan, atau mungkin karena perjuangan hidup perempuan lajang yang bekerja serabutan ini begitu menginspirasi. Bagaimana ia bertahan hidup sendirian dalam kondisi yang sangat sulit, tanpa keluarga yang membantu, hanya mengandalkan kekuatan doa dan ikhtiar.

"Saya hanya bisa berdoa, dan Allah mengirimkan BAZNAS untuk membantu saya. Ini bukan sekadar rumah, ini martabat saya yang dipulihkan," kata Ibu Tumilasning dengan penuh haru.

Program RTLH BAZNAS Sidoarjo yang dilaksanakan pada semester kedua 2025 ini memang dirancang bukan hanya untuk membangun fisik bangunan, tetapi juga untuk memulihkan martabat kemanusiaan. Dana zakat, infak, dan sedekah yang diamanahkan masyarakat disalurkan secara tepat sasaran kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Kini, Ibu Tumilasning bisa menjalani hari-harinya dengan lebih tenang dan bermartabat. Rumah yang dulunya menjadi beban dan sumber ketakutan, kini menjadi tempat berlindung yang aman dan nyaman. Sebuah hunian yang layak untuk seorang perempuan yang telah berjuang keras menjalani kehidupan.

Foto transformasi rumah Ibu Tumilasning kini menjadi bukti visual yang kuat tentang dampak nyata program BAZNAS Sidoarjo. Dari atap ambruk dan dinding roboh, menjadi rumah hijau cerah yang berdiri kokoh dengan penuh harapan.

"Ini bukan akhir, ini adalah awal dari kehidupan baru saya," ucap Ibu Tumilasning menutup perbincangan. Senyumnya yang tulus menjadi hadiah terindah bagi tim BAZNAS yang bekerja keras mewujudkan program ini.

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat