Kolaborasi TKSK-BAZNAS: Harapan Baru bagi Pejuang Kanker di Krian
31/10/2025 | Penulis: sudrab
Penyaluran Bantuan
SIDOARJO – Di balik lorong-lorong sempit pemukiman Gresikan, Krian, tersimpan kisah perjuangan seorang ibu yang tak pernah menyerah. Ibu Siti Khadijah, 58 tahun, warga Desa Seketi, Balongbendo, kini menjalani hari-harinya berbaring di sebuah kamar kos sederhana. Diagnosis kanker payudara yang diterimanya dua tahun lalu bukan hanya mengubah hidupnya, tetapi juga menguji setiap inci kekuatan yang tersisa.
Kamis, 30 Oktober 2025, pintu harapan itu terbuka. Tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin langsung oleh M. Ilhammuddin, Wakil Ketua IV BAZNAS Sidoarjo, mendatangi kediaman Ibu Siti untuk menyalurkan bantuan biaya kesehatan. Kunjungan ini bukanlah program insidental, melainkan buah dari kolaborasi strategis antara BAZNAS dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Krian yang dikoordinir oleh Saudara Rizal.
"Kolaborasi dengan TKSK memungkinkan kami menjangkau mustahik yang benar-benar membutuhkan secara tepat sasaran," ujar M. Ilhammuddin saat menyerahkan paket bantuan kepada Ibu Siti. "Asesmen yang dilakukan oleh TKSK sangat membantu kami memahami kondisi riil di lapangan, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar sesuai kebutuhan."
Kondisi Ibu Siti memang memprihatinkan. Setelah suaminya meninggal lima tahun lalu, ia hidup dari kiriman seadanya dari anak-anaknya yang bekerja di luar kota. Biaya sewa kos Rp 400 ribu per bulan, ditambah kebutuhan pampers dewasa yang harus diganti 3-4 kali sehari, obat-obatan, dan biaya transportasi untuk kontrol rutin ke rumah sakit, membuat kehidupan sehari-harinya menjadi perhitungan yang sangat ketat. Seringkali, Ibu Siti harus menunda kontrol kesehatan karena tidak memiliki biaya transportasi.
"Saya sudah pasrah, Pak. Kadang saya berpikir lebih baik saya tidak merepotkan anak-anak," tutur Ibu Siti dengan suara bergetar. Namun, kehadiran tim BAZNAS Sidoarjo pagi itu membawa angin segar. Paket bantuan berisi perlengkapan pampers untuk kebutuhan satu bulan, ditambah uang tunai untuk biaya perawatan dan kontrol kesehatan rutin, diterima Ibu Siti dengan mata berkaca-kaca.
Yang membuat program ini istimewa adalah pendekatan kolaboratif yang dibangun. TKSK Kecamatan Krian, sebagai garda terdepan dalam identifikasi warga yang membutuhkan bantuan sosial, melakukan asesmen mendalam terhadap kondisi Ibu Siti. Hasilnya kemudian direkomendasikan kepada BAZNAS Sidoarjo untuk mendapatkan intervensi program yang sesuai. "Ini adalah model kolaborasi yang efektif," jelas Rizal, TKSK Kecamatan Krian. "Kami bekerja di tingkat akar rumput, mengidentifikasi kebutuhan, sementara BAZNAS memiliki sumber daya untuk merealisasikan bantuan."
M. Ilhammuddin menegaskan bahwa program bantuan kesehatan untuk Ibu Siti tidak berhenti di sini. "Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan perawatan secara berkala. Ibu Siti akan terus kami dampingi, memastikan beliau dapat menjalani pengobatan dengan lebih tenang tanpa harus mengkhawatirkan biaya pendukung," tegasnya.
Model kolaborasi TKSK-BAZNAS ini menjadi prototype yang layak dikembangkan lebih luas. Dengan memanfaatkan jaringan TKSK di 18 kecamatan se-Kabupaten Sidoarjo, BAZNAS dapat memetakan kebutuhan mustahik secara lebih akurat dan komprehensif. Hasilnya, penyaluran bantuan menjadi lebih tepat sasaran, efektif, dan berkelanjutan.
Saat tim BAZNAS berpamitan, Ibu Siti menggenggam erat tangan M. Ilhammuddin. "Semoga Allah membalas kebaikan Bapak semua. Hari ini saya merasa tidak sendirian lagi," doanya tulus. Kalimat sederhana itu merangkum esensi sejati dari filantrophi—bukan sekadar menyalurkan bantuan materi, tetapi memulihkan harapan dan mengembalikan martabat kemanusiaan.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang sering melupakan sesama, kolaborasi TKSK-BAZNAS menjadi pengingat bahwa kepedulian sosial masih hidup dan bernapas. Dan bagi Ibu Siti Khadijah, Kamis pagi itu bukan sekadar hari biasa—ia adalah hari ketika harapan datang mengetuk pintu, membawa pesan bahwa takdir masih menyimpan kebaikan untuk mereka yang gigih bertahan.
Berita Lainnya
Asupan Gizi Santri: BAZNAS Sidoarjo Salurkan Daging DAM untuk Santri
Memugar Martabat: Ketika Zakat Mengubah Remah Menjadi Harapan Baru di Gedangan
Kepedulian untuk Pejuang Jalanan: BAZNAS Sidoarjo Salurkan Daging DAM kepada 50 Pengemudi Ojek Online Perempuan
Daging dari Langit – Kisah Puluhan Lansia Sebatang Kara yang Kembali Merasakan Protein di Meja Makan
Harapan Ibu Paini (88 tahun), Air Mata di Bawah Atap yang Ambruk
Puluhan Keluarga Gizi Buruk Terima Daging DAM Baznas 2025: Satu Paket, Satu Harapan

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
