Semangat Berbagi: Kedermawanan Masyarakat Indonesia Terbukti Tinggi
12/01/2025 | Penulis: admin
Slide penelitian
Lembaga Survei KedaiKOPI baru-baru ini merilis hasil survei yang menunjukkan semangat berbagi yang luar biasa di kalangan masyarakat Indonesia. Direktur Riset dan Komunikasi KedaiKOPI, Ibnu Dwi Cahyo, mengungkapkan bahwa survei yang dilakukan pada Desember 2024 melibatkan 1.116 responden, dengan hasil mencengangkan: 92,6% di antaranya telah melakukan donasi sepanjang tahun lalu.
Data menunjukkan bahwa partisipasi dalam kegiatan donasi juga melibatkan 77,8% dari sektor informal. Hal ini mencerminkan komitmen kolektif masyarakat untuk saling membantu, yang menjadi ciri khas bangsa ini. “Dari seluruh responden, 95,1% menilai bahwa donasi sangat penting,” jelas Ibnu, yang juga merupakan alumni Taruna Nusantara.
Keberhasilan Indonesia menduduki posisi pertama dalam World Giving Index selama tujuh tahun berturut-turut tidaklah mengherankan. Tingginya angka kedermawanan ini tidak hanya membantu sesama, tetapi juga berpotensi mendukung program-program pemerintah. Ibnu menekankan bahwa masyarakat Indonesia memiliki sejarah panjang dalam membantu negara, yang dimulai sejak masa kemerdekaan.
“Ketika program pro-rakyat seperti Makan Bergizi Gratis mengalami kendala, saya yakin masyarakat akan turun tangan membantu,” ungkap Ibnu. Ia juga menyoroti teladan yang diberikan oleh Presiden Prabowo, yang menggunakan uang pribadinya untuk mendukung program tersebut di beberapa daerah.
Ibnu menambahkan bahwa partisipasi masyarakat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus tetap mematuhi aturan yang ada. Bantuan donasi tidak hanya berupa uang, tetapi juga tenaga dan peralatan yang berguna dalam pelaksanaan program tersebut.
Survei menunjukkan bahwa donasi uang mencapai 87,4%, donasi barang 65,1%, dan kontribusi waktu serta tenaga sebagai relawan sebesar 29,6%. “Ini menunjukkan semangat gotong royong yang masih tinggi di masyarakat, yang merupakan modal penting untuk menjaga kerukunan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.
Ibnu juga mengusulkan agar pemerintah membuka peluang bagi masyarakat yang ingin berkontribusi dalam program MBG dengan mekanisme yang jelas. “Dorongan masyarakat untuk berbagi dan berdonasi di dalam negeri sangat besar, dengan 98,2% menyatakan keinginan untuk membantu,” tambahnya.
Kedermawanan masyarakat Indonesia juga berpotensi menjadi alat diplomasi bagi pemerintah. Ibnu menekankan bahwa kepedulian masyarakat terhadap isu kemanusiaan di berbagai belahan dunia, termasuk di Timur Tengah, harus dioptimalkan. “Bantuan yang disalurkan oleh lembaga kemanusiaan seharusnya menjadi alat diplomasi yang kuat bagi pemerintah,” ujarnya.
Hasil survei ini juga mengkonfirmasi pernyataan World Giving Index yang menempatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia pada tahun 2024. Survei yang melibatkan 145.702 peserta dari 142 negara ini menunjukkan betapa tingginya semangat berbagi di kalangan masyarakat kita.
Berita Lainnya
BAZNAS Sidoarjo Ulurkan Tangan, Beri Kekuatan Keluarga Santri Korban Tenggelam
Tepat di Hari Pahlawan, BAZNAS Salurkan Bantuan Biaya Pendidikan Puluhan Siswa
Afizah dan Harapan yang Tak Pernah Padam
BAZNAS Sidoarjo Turun Tangan Renovasi Rumah Modin yang Tak Layak Huni
BAZNAS Sidoarjo Turun Langsung Asesmen RTLH: Dua Keluarga di Ambang Harapan
Asupan Gizi Santri: BAZNAS Sidoarjo Salurkan Daging DAM untuk Santri

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
