WhatsApp Icon

451 Penerima Manfaat Bantuan Alkes Baznas Sidoarjo hingga Mei 2025

sidoarjosehat

10/06/2025  |  Penulis: sudrab

Bagikan:URL telah tercopy
451 Penerima Manfaat Bantuan Alkes Baznas Sidoarjo  hingga Mei 2025

Infografis Alkes

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo terus menebarkan cahaya harapan melalui program-program filantropi yang menyentuh kehidupan masyarakat secara langsung. Di tahun 2025, Baznas Sidoarjo semakin mengukuhkan perannya sebagai pelita bagi mereka yang membutuhkan, khususnya melalui program Sidoarjo Sehat yang fokus pada penyaluran bantuan alat kesehatan (alkes). Dengan semangat “cahaya zakat,” Baznas tidak hanya menyalurkan bantuan materi, tetapi juga menyalakan harapan dan memperkuat semangat hidup para penerima manfaat. Hingga akhir Mei 2025, lebih dari 450 individu telah merasakan sentuhan kasih dari program ini, yang menyediakan berbagai alat kesehatan seperti kursi roda, kaki palsu, alat bantu pendengaran, alat bantu jalan, dan kacamata untuk para santri di pondok pesantren. Program ini bukan sekadar distribusi barang, melainkan sebuah perjalanan kemanusiaan yang menghubungkan zakat dengan perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sidoarjo. Melalui sinergi antara Baznas Sidoarjo dan berbagai mitra, cahaya zakat terus menyinari jalan mereka yang membutuhkan, membawa kelegaan, kemandirian, dan harapan baru yang tak ternilai harganya.

Di Desa Kalipecabean, Kecamatan Candi, tinggal seorang pria bernama Pak Sahri, yang usianya telah mencapai 75 tahun. Lima tahun terakhir, hidupnya berubah drastis karena penurunan kemampuan mobilitas yang membuatnya sulit bergerak dan menjalani aktivitas sehari-hari. Dahulu, Pak Sahri bekerja serabutan untuk menghidupi keluarganya, namun seiring waktu, tubuhnya yang mulai melemah dan usia yang menua memaksanya berhenti bekerja. Hari-harinya dipenuhi dengan keterbatasan dan rasa frustrasi karena ketergantungan pada orang lain. Namun, sebuah titik terang muncul ketika Baznas Sidoarjo menyalurkan bantuan kursi roda kepadanya. Kursi roda itu bukan sekadar alat bantu, melainkan simbol kebebasan dan harapan baru. Dengan kursi roda tersebut, Pak Sahri mulai bisa bergerak lebih leluasa, kembali merasakan kemandirian yang sempat hilang, dan menjalani hari-hari dengan semangat yang diperbarui. Bantuan ini tidak hanya mengubah fisiknya, tetapi juga mengembalikan harga dirinya sebagai seorang manusia yang mampu berkontribusi dan beraktivitas. Kisah Pak Sahri adalah bukti nyata bagaimana cahaya zakat mampu menerangi kehidupan mereka yang terpinggirkan, memberikan kekuatan untuk bangkit dan melangkah maju meski dalam keterbatasan.

Di tengah perjalanan hidupnya yang penuh liku, Pak Hery Prasetyo menghadapi cobaan berat yang mengubah segalanya. Sebagai seorang buruh pengantar sembako, ia menjalani hari-harinya dengan penuh semangat dan kerja keras untuk menghidupi keluarganya. Namun, pada tanggal 5 Desember 2024, sebuah kecelakaan kerja di Sumenep merenggut sebagian dari kakinya, mengakibatkan amputasi kaki sebelah kiri. Tragedi ini bukan hanya menghilangkan bagian tubuhnya, tetapi juga mengguncang sumber penghasilan dan harapan hidupnya. Rasa putus asa dan ketidakpastian sempat menyelimuti hari-harinya, membuatnya merasa terasing dan kehilangan arah.

Namun, di tengah kegelapan itu, Baznas Sidoarjo hadir sebagai cahaya yang menerangi jalan Pak Hery. Pada akhir Ramadhan, tepatnya 25 Maret 2025, Baznas menyalurkan kaki palsu yang menjadi simbol kebangkitan dan harapan baru baginya. Dengan kaki palsu tersebut, Pak Hery mulai belajar berjalan kembali, merasakan kembali kebebasan bergerak yang sempat hilang. Bantuan ini bukan sekadar alat fisik, melainkan jembatan yang menghubungkan kembali Pak Hery dengan kehidupan produktif dan mandiri. Kini, ia dapat kembali beraktivitas, mencari nafkah, dan menjalani hari dengan semangat yang diperbarui. Kisah Pak Hery adalah cermin dari kekuatan zakat yang mampu mengubah tragedi menjadi harapan, menguatkan jiwa yang rapuh, dan menyalakan kembali api kehidupan yang hampir padam. Melalui program ini, Baznas Sidoarjo membuktikan bahwa setiap bantuan yang diberikan adalah cahaya zakat yang menerangi jalan menuju masa depan yang lebih baik.

Di tengah semarak penyaluran bantuan alat kesehatan, Baznas Sidoarjo juga menyalurkan alat bantu pendengaran dan alat bantu jalan yang membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari para penerima manfaat. Salah satu momen berkesan terjadi pada 27 Mei 2025 di Desa Kedungrejo, Waru, ketika Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar (Gus Jazuk), secara langsung menyerahkan bantuan tongkat jalan kepada Ibu Kasti, seorang wanita yang telah lama berjuang melawan pengapuran tulang. Tongkat tersebut bukan hanya alat bantu fisik, melainkan simbol harapan dan kemandirian yang kembali menyala dalam hidupnya. Dengan tongkat itu, Ibu Kasti kini dapat berjalan dengan lebih percaya diri dan mandiri, mengurangi beban keluarganya serta meningkatkan kualitas hidupnya secara signifikan.

Selain itu, Baznas Sidoarjo juga menyalurkan alat bantu pendengaran kepada Bapak Sugianto dan Ibu Susi Puspita Asari, yang selama ini mengalami kesulitan dalam berkomunikasi akibat gangguan pendengaran. Bantuan alat bantu dengar ini membuka kembali pintu interaksi sosial mereka, memungkinkan mereka untuk lebih aktif berkomunikasi dengan keluarga dan lingkungan sekitar. Rasa syukur dan haru terpancar dari wajah mereka saat menerima bantuan tersebut, karena alat kecil ini membawa dampak besar dalam kehidupan mereka sehari-hari. Penyaluran bantuan ini tidak hanya memberikan alat, tetapi juga mengembalikan kepercayaan diri dan memperkuat ikatan sosial yang sempat terputus.

Kehadiran langsung Ketua Baznas Sidoarjo dalam proses penyaluran ini menambah makna tersendiri, menunjukkan komitmen dan kepedulian yang tulus dari Baznas terhadap penerima manfaat. Setiap alat yang diserahkan adalah wujud nyata dari cahaya zakat yang menyinari kehidupan mereka, memberikan kekuatan untuk menjalani hari dengan lebih baik dan penuh harapan. Melalui program ini, Baznas Sidoarjo membuktikan bahwa zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga sumber inspirasi dan perubahan yang mendalam bagi masyarakat yang membutuhkan.

Baznas Sidoarjo juga menyalurkan kacamata kepada 400 santri di berbagai pondok pesantren di wilayah Sidoarjo, seperti Pondok Pesantren Al Hamdaniyah, Al Khoziny, Al Hidayah, dan Bahrul Hidayah. Program ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan memastikan para santri dapat belajar dengan nyaman dan optimal melalui penglihatan yang baik. Kacamata yang diberikan bukan hanya alat bantu, melainkan jendela baru bagi para santri untuk melihat dunia dengan lebih jelas dan penuh semangat. Kolaborasi erat dengan Baznas RI, Rumah Sehat Baznas, Alfamidi, Yayasan Amal Mata Indonesia, dan Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (IROPIN) menjadikan program ini berjalan lancar dan berdampak luas. Pemeriksaan refraksi mata yang dilakukan selama Ramadhan lalu menjadi langkah awal yang penting, diikuti dengan penyaluran kacamata sejak awal Mei 2025. Melalui program ini, Baznas Sidoarjo menyalakan cahaya zakat yang menerangi masa depan para santri, membuka peluang belajar yang lebih baik dan harapan yang lebih cerah bagi generasi penerus bangsa.

Bantuan yang disalurkan Baznas Sidoarjo tidak berjalan sendiri, melainkan merupakan hasil kolaborasi erat dengan berbagai mitra strategis yang memiliki visi sama dalam menebarkan kebaikan. Baznas RI memberikan dukungan utama melalui program Rumah Sehat Baznas, yang menjadi fondasi kuat dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan ini. Alfamidi turut berperan sebagai mitra distribusi dan pendukung logistik, memastikan bantuan sampai tepat waktu dan dalam kondisi baik. Yayasan Amal Mata Indonesia dan Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (IROPIN) memberikan kontribusi penting dalam program pemeriksaan dan penyaluran kacamata untuk para santri, membantu meningkatkan kualitas penglihatan dan pendidikan mereka. Sinergi yang terjalin antara Baznas Sidoarjo dan para mitra ini memperkuat dampak program, menjadikan setiap bantuan sebagai cahaya zakat yang menyinari kehidupan banyak insan dengan penuh harapan dan keberkahan.

Setiap kisah yang terjalin dalam program Baznas Sidoarjo adalah bukti nyata bagaimana cahaya zakat mampu menerangi kehidupan yang gelap dan penuh tantangan. Dari Pak Sahri yang kembali merasakan kebebasan bergerak dengan kursi roda, hingga Pak Hery yang bangkit dari keterpurukan berkat kaki palsu, setiap bantuan adalah sinar harapan yang menguatkan jiwa dan mengubah masa depan. Bantuan alat bantu pendengaran dan jalan yang disalurkan juga membuka kembali pintu interaksi dan kemandirian bagi banyak orang, sementara program kacamata untuk santri menyalakan semangat belajar dan membuka cakrawala baru bagi generasi muda. Melalui kolaborasi erat dengan berbagai mitra, Baznas Sidoarjo menegaskan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban, melainkan cahaya yang menerangi dan menguatkan komunitas. Dengan setiap langkah yang diambil, zakat menjadi lentera yang menuntun menuju kehidupan yang lebih bermartabat, penuh harapan, dan penuh berkah. Inilah kekuatan cahaya zakat—menyalakan kehidupan, mengubah nasib, dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi seluruh masyarakat Sidoarjo.

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat