Baznas Komitmen Dorong Kelanjutan Program untuk ODS di Sidoarjo
ODS
21/12/2024 | Penulis: admin
Paparan Dari YLKN
Sidoarjo—Sabtu (21/12/2024), ruangan Hotel Luminor mendadak penuh haru saat Yayasan Lentera Kesehatan Nusantara (YLKN) menyerahkan laporan akhir program Cheers (Community Health Empowerment for Early-Detecting and Reintegrating of Schizophrenia). Empat tahun sudah YLKN mendampingi Orang dengan Skizofrenia (ODS) di tiga kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Namun, akhir cerita ini justru jadi awal baru.
Laporan itu diterima langsung oleh plt Kadinkes Sidoarjo, dr Lakhsmie Herawati Yuwantina, disertai lampiran data, foto kegiatan, hingga rincian anggaran. Tak hanya Dinkes, laporan itu juga diserahkan kepada PCNU Sidoarjo dan delapan Puskesmas yang selama ini menjadi mitra utama program. Bagi Baznas Sidoarjo, program ini bukan sekadar laporan, melainkan ajakan nyata untuk terlibat lebih jauh.
KH Luqman Hakim, Wakil Ketua Baznas Sidoarjo bidang fundraising, menyebutkan perlunya pendekatan afirmatif. “ODS bukan sekadar angka. Mereka adalah saudara kita,” ujarnya. Dirinya mendorong Baznas untuk terus berkontribusi, khususnya dalam bentuk bantuan kebutuhan pokok hingga dukungan mental bagi keluarga ODS sesuai program dan ketentuan yang ada di baznas.
Di sisi lain, YLKN melalui Dr. Esty Febriani, Direktur Eksekutifnya, mengingatkan pentingnya kesinambungan program. Data menunjukkan bahwa peran Cheers selama ini baru menjangkau 5–7 persen dari total 5 ribu lebih ODS di Sidoarjo. “Kita butuh kolaborasi lebih luas. Dari pemerintah, Baznas, hingga masyarakat,” tegasnya.
Usulan PCNU untuk menghadirkan “Rumah Suwuk” turut mewarnai diskusi hari itu. Rumah Suwuk, sebagaimana disampaikan KH Zainal Hayat, adalah pendekatan tradisional berbasis doa dan mantra yang telah lama hidup di masyarakat. “Metode ini bukan pengganti medis, tetapi pendamping. Doa bisa menjadi penyembuh yang ampuh,” ungkapnya.
Di tengah harapan besar, cerita kader dan caregiver menambah dimensi kemanusiaan acara ini. Seperti kisah Siti Iftari yang setia mendampingi kakaknya, Uddin, hingga mampu hidup mandiri. Atau Warsini yang membantu ODS di desanya bangkit dari keterpurukan. Kader ini adalah bukti bahwa pendampingan bukan tugas singkat, melainkan perjalanan panjang penuh cinta.
Kini, dengan selesainya program Cheers, semua pihak berharap ada penggerak baru. Baznas, Pemkab Sidoarjo, dan elemen masyarakat lainnya perlu bersatu melanjutkan misi ini. Karena sejatinya, menangani ODS adalah kerja kemanusiaan yang tidak boleh berhenti di meja laporan.
Berita Lainnya
BAZNAS Sidoarjo Menyalakan Cahaya Harapan di Tiga Lokasi Kecamatan Balongbendo
15/09/2025 | sudrab
Dari Bilik Reyot ke Istana Impian: Senyum Ibu Darpi'ah yang Kembali Mekar
23/09/2025 | sudrab
Lansia Renta Usia Seabad, Saksi Bisu Perjuangan Hidup di Ujung Senja
15/09/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Kaum Rentan: Kursi Roda untuk Ibu Aslami, Wujud Nyata Kepedulian Terhadap Mustahiq
18/09/2025 | sudrab
RUMAH SEHAT BAZNAS AL CHUSNAINI SIDOARJO LAKSANAKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN GRATIS BARENG ACARA WBS BAZNAS SIDOARJO
23/09/2025 | sudrab
Perjuangan Tak Kenal Lelah: BAZNAS Sidoarjo Ulurkan Tangan untuk Penjual Jamu Keliling di Desa Ental Sewu
11/09/2025 | sudrab

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS