WhatsApp Icon

BAZNAS Sidoarjo Temukan Kondisi Memprihatinkan Dalam Assesment RTLH Bulan Agustus

BAZNAS-Sidoarjo-Temukan-Kondisi-Memprihatinkan-Dalam-Assesment-RTLH-Bulan-Agustus

06/08/2025  |  Penulis: sudrab

Bagikan:URL telah tercopy
BAZNAS Sidoarjo Temukan Kondisi Memprihatinkan Dalam Assesment RTLH  Bulan Agustus

Suasana Asessment RTLH

SIDOARJO – Kondisi rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Sidoarjo masih menunjukkan realitas yang memprihatinkan. Assesment yang dilaksanakan BAZNAS Kabupaten Sidoarjo pada Selasa (5/8/2025) mengungkap fakta mengejutkan tentang kondisi hunian mustahik yang jauh dari standar kelayakan.

"Kami menemukan kondisi yang sangat memprihatinkan di lapangan. Rumah-rumah yang kami survei mayoritas mengalami kerusakan struktural parah, terutama pada bagian atap yang hampir ambruk," ungkap Achmad Richi, penanggung jawab Assesment BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, saat ditemui di lokasi salah satu sasaran.

Assesment yang melibatkan tim gabungan BAZNAS, vendor, dan perangkat desa ini mengunjungi delapan lokasi yang tersebar di berbagai kecamatan. Temuan paling mengejutkan diperoleh dari rumah mendiang Ibu Sumiasih di Desa Kupang, Kecamatan Jabon, yang kini ditempati anaknya berusia 35 tahun.

"Kondisi rumah ini benar-benar tidak layak huni. Atap hampir ambruk, kayu sudah lapuk, lantai masih tanah, bahkan tidak memiliki fasilitas sanitasi sama sekali," lanjut Richi dengan nada prihatin.

Kasus serupa ditemukan pada rumah Bapak Sunardi, seorang duda berusia 72 tahun di Desa Waruberon, Kecamatan Balongbendo. Sebagai petani yang hidup sendiri, ia terpaksa menempati rumah bambu dengan lantai tanah dan tanpa kamar mandi.

Kerusakan atap menjadi masalah dominan yang ditemukan di hampir semua lokasi survey. Bapak Royani (65) di Desa Jabaran, Kecamatan Balongbendo, bahkan terpaksa melapisi seluruh atap rumahnya dengan terpal dan plastik untuk menghindari kebocoran saat hujan.

"Situasi ini sangat memilukan. Bapak Royani adalah mantan pasukan kuning yang kini sudah tidak bisa bekerja lagi. Faktor ekonomi membuatnya tidak mampu memperbaiki rumah yang sudah reot," jelas Richi sambil menunjukkan dokumentasi kondisi rumah.

Di Desa Candipari Porong, tim menemukan rumah Bapak Suprapto yang tidak memiliki pintu dan jendela sama sekali. Sebagai tukang bangunan yang sudah tujuh bulan tidak bisa bekerja karena sakit lambung dan diabetes, keluarga ini hidup dalam ketidakpastian dengan ancaman banjir setiap kali hujan turun.

Kondisi paling miris ditemukan pada rumah Ibu Laila di desa yang sama. "Rumahnya hanya berupa ruangan persegi tanpa sekat, berdekatan dengan kamar mandi, dan tidak memiliki jamban. Bayangkan, lima orang tinggal dalam satu ruangan seperti itu," ujar Richi dengan suara bergetar.

Assesment ini juga mengungkap profil sosial ekonomi penerima manfaat yang mayoritas bekerja di sektor informal dengan penghasilan tidak tetap. Mulai dari buruh tani, juru parkir, pekerja serabutan, hingga buruh pembersih usus ayam seperti Bapak Priyanto di Desa Gelang Tulangan.

"Data yang kami kumpulkan akan menjadi dasar prioritas program renovasi dan pembangunan ulang. Rumah-rumah dengan kondisi kritis seperti milik mendiang Ibu Sumiasih dan Bapak Sunardi akan mendapat penanganan segera," tegas Richi.

BAZNAS Kabupaten Sidoarjo berkomitmen melakukan monitoring berkelanjutan untuk memastikan program bantuan tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas hidup mustahik.

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat