WhatsApp Icon

Berdiri Lagi Setelah Harapan Patah: BAZNAS Sidoarjo Beri Kaki Palsu, Kembalikan Kemandirian

Berdiri-Lagi-Setelah-Harapan-Patah-BAZNAS-Sidoarjo-Beri-Kaki-Palsu-Kembalikan-Kemandirian

08/08/2025  |  Penulis: sudrab

Bagikan:URL telah tercopy
Berdiri Lagi Setelah Harapan Patah: BAZNAS Sidoarjo Beri Kaki Palsu, Kembalikan Kemandirian

Penyerahan Bantuan

Sidoarjo, 8 Agustus 2025 — Di tengah terik matahari pagi yang menyinari halaman MINU Pucang, seorang pria paruh baya berdiri tegak untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun. Matanya berkaca-kaca. Tangannya gemetar. Tapi senyumnya lebar—penuh syukur. Namanya Pak Aminuddin (53), seorang satpam setia yang selama ini mengabdi dengan satu kaki, kini bisa kembali berdiri dengan kaki palsu yang diberikan oleh BAZNAS Kabupaten Sidoarjo.

Di hari yang sama, di sebuah rumah sederhana di Desa Dukuh Tengah, Ibu Munirotus Sholichah perlahan bangkit dari kursi roda. Suaminya memegang erat tangannya, tak kuasa menahan air mata. Setelah kehilangan kaki kanannya akibat komplikasi diabetes, hari itu ia merasakan kembali sensasi berdiri, melangkah, dan punya harapan.

Dari Impian ke Kenyataan: Filantropi yang Mengembalikan Dignitas

Kedua kisah ini bukan sekadar tentang pemberian alat bantu. Ini adalah kisah tentang pemulihan martabat, kemandirian, dan semangat hidup. Melalui program Rehabilitasi Sosial dan Bantuan Alat Bantu Medis, BAZNAS Sidoarjo kembali membuktikan bahwa zakat, infak, dan sedekah bisa menjadi jembatan antara patah hati dan kebangkitan.

“Alhamdulillah… saya bisa berdiri lagi. Bisa bekerja dengan lebih mantap. Ini anugerah yang tak tergantikan,” ujar Pak Aminuddin, suaranya bergetar. Ia telah mengabdi sebagai satpam selama puluhan tahun, bahkan setelah kaki kanannya diamputasi akibat komplikasi diabetes. Kini, dengan kaki palsu ini, ia tak lagi merasa terbatas.

Ibu Munirotus: Perjuangan yang Hampir Berakhir di Kursi Roda

Untuk Ibu Munirotus, perjuangannya lebih panjang. Kadar gula darahnya pernah mencapai 450 mg/dL—hampir lima kali lipat dari batas normal. Infeksi menyebar hingga ke paha, dan akhirnya, dokter tak punya pilihan selain melakukan amputasi. Sejak itu, hidupnya terkurung dalam keterbatasan.

“Saya merasa seperti beban bagi keluarga,” katanya pelan. “Tapi hari ini… saya bisa kembali berdiri. Terima kasih, BAZNAS. Terima kasih untuk semua dermawan yang peduli.”

Proses fitting kaki palsu dilakukan langsung di rumahnya, didampingi suami setia dan tim medis dari BAZNAS. Tangis haru pecah saat ia pertama kali melangkah—meski hanya beberapa sentimeter. Tapi bagi mereka yang menyaksikan, itu adalah langkah raksasa.

Proses yang Penuh Perhatian: Dari Assessment hingga Fitting

BAZNAS Sidoarjo tidak memberi bantuan secara asal. Sejak 8 Juli 2025, tim bersama Ketua BAZNAS Sidoarjo M. Chasbil Azis Salju Sodar (gus jazuk) melakukan assessment mendalam terhadap kedua penerima. Untuk Pak Aminuddin, tim bahkan harus datang ke rumah mertuanya di Desa Tulangan karena sang istri sedang mendampingi siswa study tour.

“Kami ingin memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran,” jelas Hamdani, koordinator tim BAZNAS, didampingi Minan, Sofwan, Mulyono, dan beberapa anak magang yang turut hadir menyaksikan momen haru ini. “Ini bukan sekadar memberi, tapi membangun kembali kehidupan.”

Diabetes: Silent Killer yang Tak Boleh Diabaikan

Kisah Pak Aminuddin dan Ibu Munirotus mengingatkan kita pada ancaman diabetes, yang sering disebut “silent killer”. Tanpa pengelolaan yang baik, komplikasi bisa merenggut nyawa—atau, seperti dalam kasus ini, merenggut kaki, mobilitas, dan harapan.

Namun, dengan dukungan medis dan bantuan sosial yang tepat, penderita diabetes tetap bisa hidup produktif. Kaki palsu bukan akhir dari perjuangan—tapi awal dari babak baru.

Filantropi yang Memberi Lebih dari Sekadar Bantuan

Program bantuan kaki palsu ini adalah bagian dari komitmen BAZNAS Sidoarjo dalam rehabilitasi sosial dan pemberdayaan mustahik. Bukan hanya membantu yang sakit, tapi mengembalikan mereka ke masyarakat sebagai pribadi yang mandiri dan bermartabat.

“Ini bukan akhir. Ini awal,” tegas tim BAZNAS. “Kami percaya, setiap orang berhak merasakan hidup yang utuh—meski tubuhnya tak lagi sempurna.”

???? Jadilah Bagian dari Harapan: Donasi Anda Berarti

Masih ada ratusan saudara kita di Sidoarjo yang hidup dalam keterbatasan fisik, menunggu bantuan seperti ini. Mereka bukan meminta belas kasihan—tapi kesempatan untuk bangkit.

Anda bisa menjadi bagian dari kisah harapan ini.

Zakat, infak, dan sedekah Anda hari ini bisa menjadi kaki bagi yang tak mampu melangkah, tangan bagi yang ingin bekerja, dan hati bagi yang ingin kembali percaya.

???? #BerikanKakiBerikanHarapan

Karena di balik setiap donasi, ada seseorang yang akhirnya bisa berdiri tegak lagi.

BAZNAS Sidoarjo — Mewujudkan Keadilan, Menghidupkan Harapan.

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat