Bersama Atasi Kerawanan Gizi: Gotong Royong untuk Masa Depan Anak Negeri
sidoarjosehat
21/11/2024 | Penulis: admin
Kunjungan ke sasaran tim di desa Warukecamatan Waru Sidoarjo
"Dari hari pertama hingga hari terakhir, upaya pelacakan kerawanan gizi menunjukkan pentingnya mengeliminasi kerawanan ini di luar problem kesehatan semata, seperti permasalahan status kesejahteraan secara holistik. Tentunya memerlukan kerja semua pihak, hexahelix bergotong royong mengatasi masalah ini," ujar Badrus Zaman dari Baznas Sidoarjo, menutup hari terakhir kegiatan TP3 Kesga & Gizi pada 21 November 2024.
Selama empat hari penuh, Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo menyisir wilayah-wilayah rawan gizi di bawah koordinasi Puskesmas. Desa-desa yang tersebar di berbagai kecamatan menjadi saksi dari upaya kolaboratif lintas sektor, menghadirkan bantuan bagi anak-anak yang menghadapi tantangan kesehatan dan gizi. Bukan hanya soal kesehatan, pendekatan holistik menjadi kunci.
Di Desa Sumput, Kecamatan Kota, Hasan, balita berusia 2 tahun yang berat badannya terus menurun sejak usia 13 bulan, menjadi salah satu fokus kunjungan. Menurut ahli gizi Lury Novita, S.Gz., penurunan berat badan Hasan perlu ditangani dengan pemeriksaan lanjutan. Diskusi intensif dengan ibunda Hasan mengungkap berbagai tantangan yang harus diatasi.
Lain halnya di Desa Ngaresrejo, Kecamatan Sukodono, tempat Nur Indahwati yang berusia 32 bulan menjadi perhatian tim. Balita perempuan ini lahir kembar dan pernah dirawat di NICU, namun kini mengalami kurang asupan gizi, berbeda dari kembarannya yang diasuh oleh saudara mereka. Orang tua Nur, yang bekerja sebagai kuli bangunan, mengakui keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan gizi kedua anak.
Di Geluran, Kecamatan Taman, cerita berbeda hadir dari Syafiq Alfaqih, balita 39 bulan yang menderita Cerebral Palsy. Tinggal di kos sempit bersama tiga anak lain, Syafiq mengandalkan ayahnya, seorang satpam perusahaan, untuk mencukupi kebutuhan mereka. Tim melihat langsung betapa kompleks tantangan yang harus dihadapi keluarga dengan anak berkebutuhan khusus seperti Syafiq.
Masalah yang hampir serupa ditemukan di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, di mana satu rumah dihuni oleh tiga kepala keluarga dengan dua balita, Aura dan Nova, yang kekurangan asupan gizi. Kendala administrasi kependudukan membuat mereka tidak terdata dalam program bantuan sosial yang sangat dibutuhkan. Pendekatan terpadu dari Dinas Sosial, TP PKK, dan Baznas menjadi langkah awal untuk membantu keluarga ini.
Badrus Zaman menegaskan bahwa kegiatan TP3 Kesga & Gizi ini bukan hanya soal pemberian bantuan, melainkan membangun sinergi untuk menciptakan perubahan berkelanjutan. Pendekatan hexahelix, melibatkan pemerintah, komunitas, akademisi, sektor swasta, media, dan masyarakat umum, menjadi jalan terbaik untuk menuntaskan persoalan gizi dan kesehatan di Sidoarjo.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa gotong royong masih menjadi kunci untuk menuntaskan masalah-masalah pelik. Dengan mengedepankan pendekatan holistik, TP3 Kesga & Gizi bersama Baznas Sidoarjo telah menyalakan harapan untuk generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.
Berita Lainnya
Perjalanan Kemulian Kegiatan BAZNAS Sidoarjo di Bulan Maulid
11/09/2025 | sudrab
Dari Bilik Reyot ke Istana Impian: Senyum Ibu Darpi'ah yang Kembali Mekar
23/09/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Siap Operasikan Rumah Singgah Mustahik, Wujud Nyata Kepedulian untuk Warga yang Membutuhkan
20/09/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Siswa Kurang Mampu: Bantuan Pendidikan untuk Siswa SMP Al Falah, Harapan Baru bagi Generasi Kurang Mampu
18/09/2025 | sudrab
Lansia Renta Usia Seabad, Saksi Bisu Perjuangan Hidup di Ujung Senja
15/09/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Langsung ke Masyarakat Dan Assesment Usaha Mikro
12/09/2025 | sudrab

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS