Harapan Ibu Paini (88 tahun), Air Mata di Bawah Atap yang Ambruk
10/11/2025 | Penulis: sudrab
Kondisi Rumah
SIDOARJO – Kedungsugo, Prambon. Di usianya yang telah memasuki 88 tahun, Ibu Paini seharusnya menikmati hari-hari tua dalam ketenangan dan kenyamanan. Namun, nasib berkata lain. Bagi warga Desa Kedungsugo, Prambon, yang satu ini, hidup adalah pertarungan harian melawan kerentaan tubuh dan kerasnya bangunan tempat tinggal.
Lima bulan terakhir, rumah yang ia tempati sendirian (kecuali perhatian harian dari cucunya) berubah menjadi mimpi buruk yang nyata. Atap rumahnya ambruk, meninggalkan lubang menganga yang tak hanya mengundang dingin dan hujan, tetapi juga mengancam keselamatan jiwanya.
"Kami melihat langsung, Bu Paini tinggal di kondisi yang sangat memprihatinkan. Atapnya rusak parah, membuat rumahnya rentan terhadap cuaca. Ditambah lagi, beliau tidak memiliki fasilitas sanitasi (MCK) yang layak sama sekali," ujar Bapak Ach. Saleh, Wakil Ketua III BAZNAS Sidoarjo, setelah melakukan asesmen di lokasi.
Keikhlasan Cucu Menopang Hidup
Ibu Paini adalah potret nyata dari kelompok yang paling rentan. Sebagai lansia sebatang kara, ia tidak memiliki sumber penghasilan tetap. Untuk kebutuhan makan sehari-hari, ia sepenuhnya mengandalkan keikhlasan dan bantuan dari cucunya. Keterbatasan ekonomi cucu beliau, yang juga berjuang keras, membuat upaya perbaikan rumah mustahil dilakukan tanpa bantuan pihak luar.
Tim Asesmen BAZNAS Sidoarjo, yang juga melibatkan Bapak Achmad Richie (Staf Pelaksana), mencatat bahwa kerusakan ini bukan hanya bersifat kosmetik, tetapi sudah mencapai tahap darurat. Kondisi atap yang ambruk dan ketiadaan sanitasi menjadi dua masalah utama yang harus diselesaikan sesegera mungkin. Ketiadaan fasilitas MCK yang layak, apalagi bagi lansia, adalah masalah martabat dan kesehatan yang tidak bisa ditunda.
"Bayangkan, di usia senja, beliau harus menghadapi risiko infeksi dan ketidaknyamanan hanya untuk kebutuhan dasar. Ini yang membuat kami memutuskan ini adalah RTLH prioritas utama yang harus segera kami tangani," tambah Achmad Richie.
Zakat Umat Menghadirkan Solusi
Setelah melihat kondisi yang memilukan ini, BAZNAS Sidoarjo bertindak cepat. Hasil asesmen menyimpulkan bahwa rumah Ibu Paini dikategorikan sebagai Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan layak menerima bantuan program Bedah Rumah Total.
Program ini dirancang tidak hanya untuk sekadar menambal, tetapi untuk merenovasi total struktur rumah, memastikan rumah itu aman dan kokoh kembali. Yang paling penting, program ini akan mencakup pembangunan fasilitas sanitasi yang layak dan memadai. Ini adalah langkah krusial untuk mengembalikan martabat dan melindungi kesehatan Ibu Paini.
Intervensi filantropis ini didanai sepenuhnya dari dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) yang dihimpun dari masyarakat Sidoarjo. Kisah Ibu Paini menjadi pengingat nyata betapa dana sosial keagamaan ini memiliki peran vital dalam merespon derita kemanusiaan di lingkungan terdekat. Zakat tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga membersihkan air mata dan mendirikan kembali harapan yang roboh.
Kini, di Desa Kedungsugo, harapan yang sempat ambruk bersama atap rumahnya kini perlahan mulai tegak kembali, disokong oleh kepedulian bersama. Bantuan ini adalah janji bahwa di tengah kesulitan, tidak ada seorang pun yang harus berjuang sendirian.
Berita Lainnya
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan di Krian dan Prambon, Sentuh Anak Sekolah hingga Lansia Tak Mampu
Tepat di Hari Pahlawan, BAZNAS Salurkan Bantuan Biaya Pendidikan Puluhan Siswa
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Hidup untuk Tiga Keluarga di Kecamatan Sukodono
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Pendidikan dan Sosial untuk Warga Kurang Mampu
Afizah dan Harapan yang Tak Pernah Padam
BAZNAS Jajaki Kolaborasi dengan Bank Jatim Syariah untuk Digitalisasi Penyaluran ZIS

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
