WhatsApp Icon

Ketika Cahaya Zakat Menerangi Rumah Kecil Bu Mustiah

biayahidup

06/06/2025  |  Penulis: sudrab

Bagikan:URL telah tercopy
Ketika Cahaya Zakat Menerangi Rumah Kecil Bu Mustiah

Momen kebahagiaan Bu Mustiah bersama tim Tasaruf BAZNAS Sidoarjo

Sidoarjo, 6 Juni 2025 - Ada sesuatu yang berbeda di rumah mungil Bu Mustiah (62) di Desa Wage, Kecamatan Taman, Sidoarjo hari itu. Senyum yang sudah lama hilang kembali menghiasi wajahnya ketika melihat Rita Defani dan tim Tasaruf BAZNAS Sidoarjo mengetuk pintu rumahnya, Rabu (26/5).

Mereka tidak datang dengan tangan kosong - ada harapan baru yang mereka bawa untuk keluarga kecil yang sudah terlalu lama berjuang sendirian.

Cerita di Balik Senyuman yang Terluka

Hidup Bu Mustiah seperti buku yang penuh luka. Halaman demi halaman menceritakan perjuangan seorang ibu yang harus menghadapi kenyataan pahit - ditinggal suami tercinta, sementara dirinya harus bergantung pada kursi roda untuk beraktivitas sehari-hari.

Yang lebih menyayat hati, sang buah hati - anak laki-laki satu-satunya - juga harus merasakan pahitnya hidup. Kecelakaan beberapa tahun silam merampas kemampuannya untuk berjalan. Kini, kedua kaki yang dulu menopang langkahnya tak lagi bisa diandalkan. Rumah kecil itu menjadi dunia mereka berdua - dua jiwa yang saling menguatkan di tengah keterbatasan.

Ketika ‘Malaikat’ Berseragam BAZNAS Mengetuk Pintu

"Assalamu'alaikum Bu," sapa Rita Defani lembut sambil tersenyum. Ia tahu, di balik pintu itu ada cerita yang membutuhkan perhatian khusus.

Rita dan tim Tasaruf BAZNAS Sidoarjo bukan sekadar pembawa bantuan. Mereka adalah perpanjangan tangan dari ribuan hati baik masyarakat Sidoarjo yang peduli. "Kami tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga memastikan bahwa setiap rupiah zakat, infak, dan sedekah yang diamanahkan masyarakat dapat sampai tepat sasaran," cerita Rita dengan mata yang berbinar.

Bagi Bu Mustiah, kedatangan mereka seperti hujan di musim kemarau panjang. Bantuan biaya hidup yang diserahkan bukan hanya berupa uang, tapi juga harapan bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan ini.

Lebih dari Sekadar Bantuan

Cahaya Zakat adalah jembatan yang menghubungkan hati ke hati, dari tangan yang berkecukupan ke tangan yang membutuhkan. Dengan keterbatasan mobilitas yang dialami Bu Mustiah dan anaknya, akses mereka untuk mencari nafkah memang sangat terbatas.

Program ini membuktikan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban yang harus digugurkan, tapi sebuah amanah mulia yang bisa mengubah hidup seseorang. Setiap rupiah yang disalurkan membawa misi besar - menciptakan kemandirian dan mengembalikan martabat kemanusiaan.

Semangat Gotong Royong yang Tak Pernah Padam

BAZNAS Sidoarjo dengan tim Tasaruf yang solid terus membuktikan bahwa kepedulian masyarakat Sidoarjo masih mengalir deras. Mereka tidak hanya berbagi rezeki, tapi juga berbagi kasih sayang dan perhatian.

"Prinsip kami sederhana: tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat manfaat. Setiap bantuan harus bisa memberikan dampak nyata," jelas Rita sambil menunjukkan senyum tulusnya.

Kehadiran program seperti Cahaya Zakat adalah bukti nyata bahwa di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, jiwa gotong royong masih berdetak kuat di hati masyarakat Sidoarjo.

Mari Bersama Menebarkan Cahaya

Kisah Bu Mustiah adalah salah satu dari ribuan cerita yang tersebar di Sidoarjo. Masih banyak keluarga lain yang membutuhkan uluran tangan. Bagi teman-teman yang ingin ikut serta menebarkan kebaikan, BAZNAS Sidoarjo selalu membuka pintu dengan hangat.

Informasi lebih lanjut bisa langsung datang ke kantor BAZNAS Sidoarjo atau follow media sosial resmi mereka. Karena kebaikan yang kecil, jika dilakukan bersama-sama, bisa menjadi cahaya yang besar untuk menerangi kegelapan.

Seperti yang terjadi di rumah mungil Bu Mustiah hari itu - sebuah kunjungan sederhana berhasil menghidupkan kembali senyuman yang sudah lama hilang.

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat