Langkah Amil BAZNAS Sidoarjo: Menyentuh Hati, Membawa Berkah di Tengah Keterbatasan
21/10/2025 | Penulis: sudrab
Penyaluran Bantuan
Sidoarjo, 21 Oktober 2025— Di tengah teriknya siang yang menyengat, langkah-langkah pasti tim Amil BAZNAS Sidoarjo menapaki jalan-jalan desa, membawa bukan sekadar bantuan, tapi juga kehadiran yang penuh empati. Selasa (21/10), dalam rangka penyaluran dana fakir dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur untuk bulan September–Oktober 2025, tim pelaksana dipimpin langsung oleh M. Sofwan, Staf Pelaksana BAZNAS Sidoarjo, menyambangi enam keluarga penerima manfaat di berbagai kecamatan. Setiap rumah yang dikunjungi menjadi saksi bisu bagaimana zakat berubah menjadi kekuatan penyemangat bagi mereka yang hidup dalam kesederhanaan ekstrem.
Perjalanan dimulai dari Sidokepung, Buduran, tempat Ibu Rokayah—seorang lansia yang tinggal seorang diri—menerima bantuan dengan air mata haru. “Saya tidak punya anak, hanya bisa mengandalkan tetangga. Ini pertama kalinya ada yang datang ke rumah saya dengan bantuan seperti ini,” ujarnya sambil memegang amplop bantuan yang diserahkan M. Sofwan dengan salam hormat. Dalam suasana yang penuh kekeluargaan, M. Sofwan tak hanya menyerahkan paket, tapi juga mendengarkan kisah hidup sang ibu, memberi semangat, dan menjanjikan pendampingan berkelanjutan.
Tak berhenti di situ, rombongan melanjutkan perjalanan ke Pepe Legi, Waru, untuk menemui Ibu Sutinah, seorang janda yang membesarkan dua cucunya dengan upah serabutan. Rumahnya yang sederhana, tanpa listrik tetap menyala dalam semangat perjuangan. “Saya akan gunakan ini untuk beli susu dan obat untuk cucu-cucu saya,” katanya sambil tersenyum lebar. M. Sofwan, dengan nada tegas namun hangat, menegaskan bahwa BAZNAS hadir bukan hanya sebagai penyalur, tapi sebagai mitra yang akan terus memantau kebutuhan mereka.
Di Sawotratap, Gedangan, tiga wajah penuh harapan menyambut kedatangan tim: Ibu Laniska, Ibu Fatonah, dan Ibu Misinem. Ketiganya adalah perempuan tangguh yang hidup dalam keterbatasan fisik dan finansial, namun tak pernah menyerah. M. Sofwan bersimpuh di depan mereka, menyerahkan bantuan sambil berbisik doa. “Kami ingin setiap bantuan ini menjadi benih harapan, bukan sekadar solusi sesaat,” tegasnya. Para penerima tampak terharu, beberapa di antaranya bahkan mencium tangan M. Sofwan sebagai tanda syukur.
Penutup perjalanan hari itu dilakukan di Desa Grabakan, Tulangan, menemui Bapak Nyono—seorang pensiunan buruh tani yang kini kesulitan bergerak akibat rematik parah. Ditemani istri dan anaknya, ia menerima bantuan dengan suara bergetar. “Saya tidak bisa bekerja lagi, tapi Allah selalu mengirim pertolongan lewat orang-orang baik seperti kalian,” ucapnya. M. Sofwan menambahkan bahwa kunjungan ini bukan akhir, tapi awal dari sinergi panjang antara BAZNAS dan penerima manfaat.
Dengan total enam penerima manfaat dan lebih dari delapan jam perjalanan, M. Sofwan dan timnya menegaskan komitmen BAZNAS Sidoarjo untuk menjadikan zakat sebagai alat transformasi sosial yang nyata. “Setiap langkah kami adalah doa yang berjalan. Setiap senyum yang kami dapatkan adalah amanah yang harus kita jaga,” tutup M. Sofwan. Langkah amil BAZNAS Sidoarjo bukan sekadar distribusi, tapi pengingat bahwa di balik setiap rupiah zakat, ada hati yang berdetak, ada harapan yang menanti, dan ada kebaikan yang tak pernah berhenti mengalir.
Berita Lainnya
Dari Reruntuhan Menuju Harapan: Transformasi Rumah Ibu Tumilasning yang Menginspirasi
Terima Kasih Orang Baik: Ribuan Porsi Nasi dan Donasi Natura Tersalurkan Pasca Runtuhnya Musholla Ponpes AL-Khoziny
BAZNAS Sidoarjo Raih Penghargaan Program Kesehatan dan Donasi Palestina Terbaik
BAZNAS Sidoarjo Mulai Salurkan Daging DAM 2025
BAZNAS Sidoarjo Menyapa yang Rentan
PULIHKAN PONPES AL-KHOZINY: DARI DONASI SISWA KEBERKAHAN YANG BERGERAK BERSAMA

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
