Mengalir dalam Diam: Kisah Ibu Choirul Waroh Mendapatkan Kembali Harapannya
kursiroda
28/08/2024 | Penulis: admin
Penyerahan Bantuan
Pagi itu, di teras rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Prambon, Sidoarjo, suasana hangat terasa meski langit sedikit mendung. Di balik senyum lembut dan penuh harap, ada Ibu Choirul Waroh, wanita berusia 65 tahun yang sudah lama kehilangan salah satu kakinya akibat diabetes. Sudah sejak tahun 2021, kaki kirinya harus diamputasi, meninggalkan kekosongan yang tak hanya dalam tubuhnya, tapi juga dalam hidupnya.
Setiap hari, Ibu Choirul Waroh menggunakan kursi roda yang dipinjam dari tetangganya. Kursi roda itu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya, seolah menjadi perpanjangan tubuh yang selalu membawanya kemana-mana. Namun, di balik roda-roda yang terus berputar itu, ada rasa was-was yang tak pernah lepas. Pinjaman adalah pinjaman, dan selalu ada batas waktu yang membuat hati ini tak pernah tenang.
Selasa, 27 Agustus 2024, menjadi hari yang tak akan dilupakan oleh Ibu Choirul. Hari itu, BAZNAS Sidoarjo hadir membawa angin segar dalam hidupnya. Bantuan alat kesehatan berupa kursi roda dan kaki palsu diserahkan langsung oleh M. Sofwan, salah satu staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo. Seperti biasanya, bantuan ini datang tanpa banyak bicara, hanya aksi nyata yang berbicara.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Sekarang saya bisa bergerak lebih leluasa tanpa harus bergantung lagi pada pinjaman tetangga," kata Ibu Choirul, dengan mata berkaca-kaca. Baginya, kursi roda dan kaki palsu ini lebih dari sekadar alat bantu; ini adalah kebebasan, kemandirian, dan yang terpenting, martabat yang kembali.
Bukan hanya Ibu Choirul yang merasakan kebahagiaan itu. Tetangga dan kerabat yang hadir di tempat itu juga tak bisa menahan rasa syukur. Mereka tahu betul bagaimana perjuangan Ibu Choirul selama ini. Bagi mereka, bantuan ini adalah bentuk perhatian yang tulus dari BAZNAS Sidoarjo, bukan sekadar seremonial belaka.
Melalui program ini, BAZNAS Sidoarjo tak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga mengembalikan harapan dan semangat hidup bagi mereka yang sudah lama merasakannya memudar. "Kami berharap, bantuan ini dapat memberikan manfaat yang besar dan bisa meringankan beban Ibu Choirul dalam menjalani kesehariannya," ujar M. Sofwan usai penyerahan bantuan.
Cerita ini adalah tentang harapan yang tak pernah padam, meski tubuh sudah tak lagi sempurna. Ini tentang bagaimana tangan-tangan peduli dari BAZNAS Sidoarjo mengulurkan bantuan, dan mengubah hidup seseorang tanpa perlu sorotan kamera atau tepuk tangan meriah. Karena sejatinya, kebaikan yang tulus tidak membutuhkan panggung besar untuk bersinar.
Berita Lainnya
Fondasi Harapan: Dari Rumah Rapuh, Pak Mufid Membangun Masa Depan
23/09/2025 | sudrab
Dari Kekhawatiran Jadi Kedamaian: Kisah Bapak Sundusin dan Rumah Barunya
23/09/2025 | sudrab
Dari Bilik Reyot ke Istana Impian: Senyum Ibu Darpi'ah yang Kembali Mekar
23/09/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Gerak Cepat, Teguhkan Komitmen Bagi Kemanusiaan dan Kemaslahatan Umat
10/09/2025 | sudrab
Perjuangan Tak Kenal Lelah: BAZNAS Sidoarjo Ulurkan Tangan untuk Penjual Jamu Keliling di Desa Ental Sewu
11/09/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Sigap Merespon Kebutuhan Kesehatan, Bergerak Cepat di Tengah Penderitaan
13/09/2025 | sudrab

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS