WhatsApp Icon

Survey RTLH Intensif BAZNAS Sidoarjo Temukan Tiga Keluarga Dalam Kondisi Sangat Membutuhkan

Survey-RTLH-Intensif-BAZNAS-Sidoarjo-Temukan-Tiga-Keluarga-Dalam-Kondisi-Sangat-Membutuhkan

10/09/2025  |  Penulis: sudrab

Bagikan:URL telah tercopy
Survey RTLH Intensif BAZNAS Sidoarjo Temukan Tiga Keluarga Dalam Kondisi Sangat Membutuhkan

BAST

SIDOARJO - Tim BAZNAS Kabupaten Sidoarjo melakukan intensifikasi program survey Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada bulan September 2025 dengan mendatangi tiga lokasi berbeda yang menunjukkan kondisi kemiskinan ekstrem. Survey yang dilakukan Selasa (9/9/2025) ini melibatkan Achmad Richie bersama Tenaga ahli Teknis dan perangkat desa setempat.

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah rumah Bapak Mustofa di Desa Kludan, Tanggulangin. Kondisi yang ditemukan sangat memprihatinkan. Bapak Mustofa yang berprofesi sebagai pengamen jalanan harus bertahan hidup bersama istrinya di rumah dengan dinding rendah dan atap yang sudah lapuk. Setiap hari, lelaki paruh baya ini menggendong gitar mengelilingi kota demi mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari.

"Kondisi rumah Bapak Mustofa sangat memprihatinkan. Dinding yang rendah dan atap yang lapuk membuat rumah ini tidak layak untuk dihuni, apalagi untuk jangka panjang. Kami akan segera memproses bantuan renovasi untuk keluarga ini," jelas Achmad Richie, Staf Pelaksana BAZNAS Sidoarjo.

Kunjungan kedua membawa tim ke Desa Lambangan, Wonoayu, untuk bertemu Ibu Erna yang tinggal bersama suami dan tiga anak kecilnya. Kondisi rumah Ibu Erna bahkan lebih parah dari yang dibayangkan. Sebagian besar dinding masih menggunakan triplek dan plastik sebagai penutup. Yang lebih mengkhawatirkan, keluarga ini sama sekali tidak memiliki jamban dan kamar mandi yang layak.

Fasilitas mandi yang ada hanya berupa sekat dari bahan seadanya tanpa standar kesehatan yang memadai. Suami Ibu Erna bekerja sebagai kuli bangunan dengan penghasilan tidak menentu, sementara Ibu Erna harus mengurus tiga anak yang masih membutuhkan perhatian penuh. Anak pertama duddi kelas 7 SMP, anak kedua kelas 2 SD, dan anak bungsu berusia dua tahun.

"Kami sudah lima tahun tinggal di sini, tapi belum mampu merenovasi karena biayanya sangat besar sementara penghasilan suami tidak menentu," ungkap Ibu Erna dengan mata berkaca-kaca saat menceritakan kondisi keluarganya kepada tim BAZNAS.

Survey terakhir dilakukan di Desa Kepuh Kemiri, Tulangan, mengunjungi rumah Bapak Mulyono yang berusia 45 tahun. Sebagai buruh pabrik roti dengan sistem kerja tidak tetap, Bapak Mulyono menghadapi tantangan ekonomi yang berat. Kondisi rumahnya rusak parah, terutama pada bagian atap yang berlubang besar.

"Pekerjaan di pabrik roti sangat bergantung pada pesanan, jadi penghasilan saya tidak stabil. Atap rumah sudah jebol dan kalau hujan, air masuk ke dalam rumah," keluh Bapak Mulyono sambil menunjukkan lubang-lubang besar di atapnya.

Meski sempat mendapat bantuan warga sekitar untuk mengganti beberapa lembar asbes, kerusakan struktural yang tersisa masih sangat luas dan memerlukan renovasi menyeluruh. Kondisi ini membuat Bapak Mulyono dan anak yang sudah menikah yang tinggal bersamanya merasa tidak nyaman dan terancam keselamatannya.

Achmad Richie menegaskan bahwa ketiga keluarga ini akan menjadi prioritas utama program RTLH BAZNAS Sidoarjo pada periode mendatang. "Kami berkomitmen untuk membantu mereka mendapatkan rumah yang layak huni dengan fasilitas yang memadai, termasuk toilet dan kamar mandi yang sesuai standar kesehatan," tegas Achmad Richie.

Survey September ini menjadi bagian dari upaya sistematis BAZNAS Sidoarjo dalam memetakan kebutuhan masyarakat kurang mampu secara komprehensif dan tepat sasaran.

Bagikan:URL telah tercopy
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat