WhatsApp Icon
BAZNAS Sidoarjo Tebar Kasih, dari Ranjang Sakit hingga Bangku Sekolah

SIDOARJO – Di sebuah pagi Selasa (9/9/2025) yang penuh berkah, tim BAZNAS Kabupaten Sidoarjo melakukan perjalanan yang menyentuh relung kemanusiaan terdalam. Dua program unggulan, bantuan kesehatan dan pendidikan, disalurkan dengan penuh kehangatan, membawa secercah harapan bagi warga yang sedang berjuang.

 

Perjalanan dimulai menuju keluarga Ibu Afiyah Rofiah di Siwalan Panji. Di tengah perjuangannya melawan penyakit komplikasi, kehadiran tim yang dipimpin M. Sofwan ini diterima dengan air mata haru oleh sang Bude. Meski sang ibu sedang tidak di rumah, bantuan yang diberikan merupakan sebuah suntikan semangat bagi keluarga untuk terus bertahan.

 

Namun, suasana haru semakin terasa saat tim tiba di Damarsi Surya Residence, Buduran. M. Rafizah Pratama, pejuang kecil penderita kanker ganas retina (malignant neoplasma of retina), justru sedang menjalani kontrol rutin di RS Dr. Soetomo Surabaya. Kehadiran Pak RT dan Sekdes yang menerima bantuan dengan mata berkaca-kaca menggambarkan betapa berat perjuangan keluarga ini. Di sini, bantuan BAZNAS bukan sekadar materi, tapi pengakuan bahwa perjuangan mereka tidak sendirian.

 

Perjalanan berlanjut ke MI Nurus Syafi'i Wedi, Gedangan, dengan nuansa yang berbeda. Atmosfer spiritual pasca-peringatan Maulid Nabi masih terasa hangat. Meski siswa telah pulang, Kepala Sekolah dan staf menyambut dengan penuh syukur. Enam siswa-siswi terpilih, yang identitasnya dijaga dengan penuh hormat, mendapatkan bantuan biaya pendidikan. Bantuan ini adalah investasi nyata untuk masa depan mereka, melepaskan beban orang tua yang gigih berusaha membiayai sekolah anak-anaknya.

 

Hari itu, BAZNAS Sidoarjo tidak hanya menyalurkan bantuan. Mereka menebar empati, membangun optimisme, dan merajut solidaritas. Dua penerima bantuan kesehatan dan enam penerima bantuan pendidikan adalah bukti nyata bahwa filantropi Islam hadir tepat di tengah denyut nadi masyarakat yang membutuhkan. Setiap rupiah yang disalurkan adalah representasi dari kepercayaan masyarakat kepada BAZNAS, yang ditunaikan dengan penuh amanah dan ketulusan.

 

Inilah wajah Zakat yang sesungguhnya: manusiawi, tepat sasaran, dan penuh makna.

09/09/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Sidoarjo Cerdas Melalui Program Bantuan Biaya Pendidikan

SIDOARJO - Aksi nyata BAZNAS Kabupaten Sidoarjo dalam mewujudkan visi "Sidoarjo Cerdas" kembali terbukti melalui program distribusi bantuan biaya pendidikan yang menyentuh langsung ke sekolah-sekolah di Kecamatan Wonoayu. Program filantropi yang dijalankan pada 9 September 2025 ini berhasil menjangkau puluhan siswa dari keluarga kurang mampu di lima institusi pendidikan berbeda.

 

Tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin M. Ilhamuddin selaku Wakil Ketua IV, didampingi Abdul Ghoni sebagai Staf Pelaksana, melakukan kunjungan langsung ke SDN Wonokasian, SDN Pilang, SDN Sawocangkring, MI Bahrul Ulum Becirongengor, dan SDN Plaosan. Pendekatan door-to-door ini menunjukkan komitmen serius lembaga amil zakat nasional dalam memastikan tidak ada anak yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi.

 

"Kami tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga melakukan assessment mendalam untuk memahami kondisi riil setiap siswa," ungkap seorang guru yang menyaksikan langsung kedatangan tim BAZNAS. Proses penilaian kebutuhan ini dilakukan dengan teliti, melibatkan kepala sekolah dan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi keluarga setiap calon penerima bantuan.

 

Sosok Dede Putra Ardianto dari MI Bahrul Ulum Becirongengor menjadi salah satu cerita yang menyentuh. Siswa kelas lima ini menghadapi beban tunggakan administrasi sekolah yang cukup berat untuk ukuran keluarga sederhana. Namun, semangat belajarnya tidak pernah surut meski dibayangi kekhawatiran akan masa depan pendidikannya.

 

Program ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga memberikan efek domino positif bagi ekosistem pendidikan di Kecamatan Wonoayu. Para kepala sekolah menyambut antusias inisiatif BAZNAS yang langsung turun ke lapangan, tidak sekadar menunggu pengajuan bantuan datang ke kantor.

 

Total 41 siswa dari lima sekolah berbeda telah teridentifikasi sebagai penerima manfaat program bantuan biaya pendidikan BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan representasi harapan nyata bagi anak-anak yang berjuang meraih cita-cita meski dalam keterbatasan.

 

"Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan berkualitas, tidak peduli dari latar belakang keluarga seperti apa," tegas salah satu wali murid yang menyaksikan proses distribusi bantuan. Pernyataan ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang masih mengakar kuat di masyarakat Sidoarjo.

 

Kehadiran BAZNAS di sekolah-sekolah juga memberikan motivasi tambahan bagi siswa untuk terus berprestasi. Tidak jarang terlihat senyuman lebar di wajah anak-anak ketika mengetahui bahwa masyarakat peduli terhadap masa depan pendidikan mereka.

 

Program bantuan biaya pendidikan ini menjadi bukti konkret bagaimana lembaga filantropi dapat berperan strategis dalam mencerdaskan bangsa. Melalui pendekatan yang humanis dan tepat sasaran, BAZNAS Sidoarjo terus berkontribusi mewujudkan generasi Sidoarjo yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing.

 

Dengan konsistensi program seperti ini, visi "Sidoarjo Cerdas" bukan lagi sekadar slogan, tetapi realitas yang sedang dibangun bersama melalui kepedulian dan aksi nyata seluruh elemen masyarakat.

09/09/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Gerak Cepat, Rencanakan Rehab Rumah Warga Miskin di September

SIDOARJO – Di balik langit cerah Sidoarjo, tersembunyi kepiluan yang tertampung dalam dinding-dinding kayu lapuk dan atap-atap yang bolong. Laporan hasil survei tim Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo pada Senin (8/9/2025) mengungkap realitas pahit yang dihadapi puluhan keluarga: hidup dalam Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang nyaris roboh.

 

Berdasarkan pantauan langsung di sejumlah desa, tim menemukan kondisi yang memprihatinkan. Seperti yang dialami Ibu Aiful Jariyah, seorang janda dan buruh rumah tangga di Desa Tropodo, Waru. Rumahnya dipenuhi kebocoran, tanpa kamar mandi, dan kerap kebanjiran. “Kalau hujan, kami hanya bisa menadah ember,” ujarnya lirih, menggambarkan betapa air hujan menjadi musuh yang tak terelakkan di bawah atapnya sendiri.

 

Kisah serupa ditemui di lokasi lain. Seorang satpam, Bapak Aseri, terpaksa menghuni rumah tanpa dinding bersama keluarganya. Hanya tiang penyangga dan atap yang berlubang yang melindungi mereka dari terik dan hujan. “Cukup untuk makan, Pak. Tidak lebih,” katanya, mengisyaratkan ketiadaan biaya untuk perbaikan.

 

Menanggapi temuan yang menyentuh hati ini, BAZNAS Kabupaten Sidoarjo segera mengambil tindakan. Lembaga zakat tersebut secara resmi mengumumkan rencana percepatan program rehabilitasi dan pembangunan RTLH yang akan segera dimulai pada bulan September 2025 ini.

 

“Laporan dari lapangan ini adalah sebuah panggilan tugas bagi kami. Ini bukan sekadar angka statistik, tetapi tentang nyawa, harga diri, dan masa depan anak-anak yang tinggal di dalamnya. Kami tidak akan tinggal diam. Bulan September ini, insya Allah, menjadi titik balik bagi keluarga-keluarga tersebut,” tegas Achmad Richie Staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, dengan nada emphatic penuh tekad.

 

Program rehabilitasi ini akan difokuskan pada perbaikan fundamental, seperti penggantian atap yang bocor, pembangunan dinding, perbaikan lantai, serta penyediaan fasilitas sanitasi dasar seperti kamar mandi dan jamban yang layak. Prioritas penerima manfaat akan diberikan berdasarkan tingkat urgensi dan kerentanan, seperti yang ditemui pada keluarga lansia, janda, dan keluarga dengan balita.

 

“Satu atap yang kita perbaiki hari ini bukan hanya tentang menahan hujan, tetapi tentang memulihkan harapan, melindungi martabat, dan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk tumbuh dalam lingkungan yang sehat. Ini adalah investasi kita untuk kemanusiaan,” tambahnya.

 

BAZNAS Sidoarjo mengajak seluruh masyarakat, para dermawan, dan pelaku usaha untuk bersinergi dalam program kemanusiaan yang mendesak ini. Setiap donasi yang diberikan akan langsung ditransformasikan menjadi pondasi, dinding, dan atap yang kokoh untuk mewujudkan mimpi keluarga kurang mampu memiliki tempat tinggal yang layak.

 

Momen September 2025 diharapkan tidak hanya menjadi catatan di kalender, tetapi menjadi tonggak sejarah bagi dimulainya kehidupan baru bagi para mustahik penerima manfaat. Membangun rumah, memulihkan harapan.

09/09/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Tiga Bantuan Strategis dalam Satu Hari: Dari Pesantren hingga Pelaku UMKM Disabilitas

SIDOARJO-  Dalam satu hari penuh makna, BAZNAS Kabupaten Sidoarjo menorehkan jejak emas kemanusiaan dengan menyalurkan tiga bantuan strategis yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat: pembangunan pondok pesantren, penguatan UMKM mikro, dan pemberdayaan penyandang disabilitas. Tidak hanya angka yang disalurkan — tapi harapan, semangat, dan masa depan yang dibangun ulang, Senin (8/9)

 

Dimulai pukul 11.40 WIB, tim lapangan BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin M Haffidz dan Rita Defani tiba di Pondok Pesantren Darul Hikmah, Desa Sidodadi, Kecamatan Taman. Di tengah suara adzan dzuhur yang berkumandang, bantuan biaya pembangunan diserahkan secara simbolis kepada pengasuh pesantren. “Ini bukan sekadar dana, tapi investasi akhirat untuk generasi Qurani,” ujar sang pengasuh dengan mata berkaca-kaca. Bangunan asrama santri yang sedang dibangun akan menjadi rumah ilmu bagi ratusan anak yang haus akan pendidikan agama dan akhlak mulia.

 

Tak berselang lama, pukul 12.15 WIB, rombongan bergerak ke Desa Pertapan Maduretno. Di rumah sederhana Bapak Eddy Kurniawan, bantuan modal UMKM diserahkan. Pria yang selama ini menghidupi keluarga dengan berjualan kerupuk rumahan itu kini bisa memperluas jangkauan pasarnya. “Dulu saya hanya bisa titip ke 5 warung. Sekarang, dengan tambahan modal, saya targetkan 20 warung dalam 3 bulan,” katanya penuh semangat. BAZNAS tidak hanya memberi uang — tapi juga pendampingan dan akses pemasaran digital melalui platform “WarungKu Sidoarjo”.

 

Perjalanan Akhir,  pukul 12.20 WIB, saat tim tiba di rumah Ibu Enny, tempat tinggal Ibu Musrifah — seorang penyandang disabilitas yang gigih menjalankan usaha laundry dan jahit baju. Di tengah keterbatasan fisik, beliau membuktikan bahwa semangat tak mengenal rintangan. Dengan kursi roda dan mesin jahit manual, ia melayani puluhan pelanggan setia. Saat menerima bantuan, air matanya tumpah — bukan karena sedih, tapi karena merasa “dilihat” dan “dipercaya”. “Saya tidak minta dikasihani. Saya hanya minta diberi kesempatan. Dan hari ini, BAZNAS memberi saya itu,” ujarnya lirih namun penuh kekuatan.

 

Ketiga kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin. Ini adalah manifestasi nyata dari filosofi BAZNAS Sidoarjo: filantropi yang hadir, bukan hanya memberi. Setiap rupiah yang disalurkan adalah jawaban atas doa-doa yang dipanjatkan di sudut-sudut desa, di ruang jahit yang sunyi, di warung-warung kecil, dan di pondok pesantren yang penuh cita-cita.

 

“Kami percaya, keadilan sosial dimulai dari kehadiran. Dan hari ini, kami hadir — bukan sebagai pemberi, tapi sebagai sahabat perjuangan,” kata M Haffidz, Koordinator Lapangan BAZNAS Sidoarjo.

 

Rencana tindak lanjut pun sudah disusun matang, Semua demi satu tujuan: memastikan bahwa bantuan hari ini menjadi fondasi kemajuan esok hari.

 

BAZNAS Sidoarjo membuktikan: filantropi bukan soal siapa yang paling banyak memberi, tapi siapa yang paling tulus menyentuh hati. Dan Senin, 8 September 2025, adalah bukti nyata bahwa kebaikan, ketika dikelola dengan hati, mampu mengubah takdir.

09/09/2025 | Kontributor: sudrab
Pelita Harapan di Rusunawa: BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Komitmen Keadilan Restoratif Melalui Bantuan Permakanan Bulan Ke-2

SIDOARJO – Senyum tipis terpancar dari wajah Wahyu Ardiansyah ketika menerima kunjungan tim BAZNAS Kabupaten Sidoarjo di hunian barunya di Rusunawa Bulusidokare, Senin (8/9/2025). Kali ini, bukan sekadar bantuan biasa yang datang mengetuk pintu, melainkan wujud nyata komitmen keadilan restoratif yang terus bergulir memasuki bulan kedua.

 

Dalam suasana hangat di ruang sederhana rusunawa, tim dari BAZNAS Kabupaten Sidoarjo bersama rekan melaksanakan distribusi bantuan permakanan bulan ke-2 untuk keluarga Ardiansyah, bagian integral dari program Restorative Justice Kejaksaan Negeri Sidoarjo yang telah menyentuh hati publik.

 

"Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu kami dalam menghadapi kehidupan yang baru," ungkap Wahyu Febri Ardiansyah. Dan Wahyu yang kini tengah menjalani masa transisi pasca penerapan keadilan restoratif, setiap dukungan yang datang menjadi harapan baru bagi keluarga kecil ini.

 

Program bantuan permakanan selama 6 bulan ini merupakan manifestasi sempurna dari filosofi keadilan restoratif yang tidak berhenti pada pengampunan semata, namun berlanjut pada pemulihan holistik. Bersama Kepala DLHK (Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan) yang turut mendampingi proses distribusi, bersama penyedia permakanan Ali Mas'ud dari warga sekitar, memastikan kualitas dan keberlanjutan bantuan yang diberikan.

 

Kehadiran Kepala Dinas DLHK Kabupaten Sidoarjo dan perwakilan Kejaksaan Negeri Sidoarjo dalam kegiatan ini menegaskan sinergi antar-institusi dalam mewujudkan keadilan yang menyentuh aspek kemanusiaan. "Ini bukan sekadar bantuan material, tetapi investasi pemulihan sosial jangka panjang," tegas salah satu perwakilan kejaksaan yang hadir.

 

Bagi Wahyu, mantan karyawan toko stiker di Desa Wage yang terpaksa menjual motor majikan untuk biaya pengobatan ibu dan melunasi kos, bantuan ini menjadi angin segar di tengah beban sebagai anak sulung yang menanggung hidup ibu sakit dan dua adik berkebutuhan khusus.

 

Pemuda yang kini tengah menjalani masa transisi pasca penerapan keadilan restoratif ini tampak lebih tenang menghadapi tantangan hidup. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak memberikan ruang baginya untuk membangun kembali kehidupan keluarga yang sempat terpuruk akibat dilema ekonomi yang memaksanya mengambil keputusan berat.

 

BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, melalui dukungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, telah membuktikan bahwa filantropi berbasis keadilan dapat menjadi solusi transformatif. Bantuan yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Sidoarjo H. Subandi pada Juli lalu, kini memasuki tahap implementasi kedua dengan komitmen penuh.

 

Program ini diharapkan menjadi model percontohan nasional bagaimana keadilan restoratif dapat diperkuat melalui pendekatan filantropi yang terstruktur dan berkelanjutan, memberikan makna mendalam pada proses pemulihan korban dan pelaku dalam kasus hukum.

 

Dengan tersisa empat bulan lagi, harapan besar tertumpu pada keberhasilan program ini dalam membangun fondasi kehidupan yang lebih stabil bagi keluarga Ardiansyah, sekaligus memperkuat praktik keadilan restoratif di Indonesia.

09/09/2025 | Kontributor: sudrab

Berita Terbaru

BAZNAS Sidoarjo Tebar Kasih, dari Ranjang Sakit hingga Bangku Sekolah
BAZNAS Sidoarjo Tebar Kasih, dari Ranjang Sakit hingga Bangku Sekolah
SIDOARJO – Di sebuah pagi Selasa (9/9/2025) yang penuh berkah, tim BAZNAS Kabupaten Sidoarjo melakukan perjalanan yang menyentuh relung kemanusiaan terdalam. Dua program unggulan, bantuan kesehatan dan pendidikan, disalurkan dengan penuh kehangatan, membawa secercah harapan bagi warga yang sedang berjuang. Perjalanan dimulai menuju keluarga Ibu Afiyah Rofiah di Siwalan Panji. Di tengah perjuangannya melawan penyakit komplikasi, kehadiran tim yang dipimpin M. Sofwan ini diterima dengan air mata haru oleh sang Bude. Meski sang ibu sedang tidak di rumah, bantuan yang diberikan merupakan sebuah suntikan semangat bagi keluarga untuk terus bertahan. Namun, suasana haru semakin terasa saat tim tiba di Damarsi Surya Residence, Buduran. M. Rafizah Pratama, pejuang kecil penderita kanker ganas retina (malignant neoplasma of retina), justru sedang menjalani kontrol rutin di RS Dr. Soetomo Surabaya. Kehadiran Pak RT dan Sekdes yang menerima bantuan dengan mata berkaca-kaca menggambarkan betapa berat perjuangan keluarga ini. Di sini, bantuan BAZNAS bukan sekadar materi, tapi pengakuan bahwa perjuangan mereka tidak sendirian. Perjalanan berlanjut ke MI Nurus Syafi'i Wedi, Gedangan, dengan nuansa yang berbeda. Atmosfer spiritual pasca-peringatan Maulid Nabi masih terasa hangat. Meski siswa telah pulang, Kepala Sekolah dan staf menyambut dengan penuh syukur. Enam siswa-siswi terpilih, yang identitasnya dijaga dengan penuh hormat, mendapatkan bantuan biaya pendidikan. Bantuan ini adalah investasi nyata untuk masa depan mereka, melepaskan beban orang tua yang gigih berusaha membiayai sekolah anak-anaknya. Hari itu, BAZNAS Sidoarjo tidak hanya menyalurkan bantuan. Mereka menebar empati, membangun optimisme, dan merajut solidaritas. Dua penerima bantuan kesehatan dan enam penerima bantuan pendidikan adalah bukti nyata bahwa filantropi Islam hadir tepat di tengah denyut nadi masyarakat yang membutuhkan. Setiap rupiah yang disalurkan adalah representasi dari kepercayaan masyarakat kepada BAZNAS, yang ditunaikan dengan penuh amanah dan ketulusan. Inilah wajah Zakat yang sesungguhnya: manusiawi, tepat sasaran, dan penuh makna.

09/09/2025 | sudrab

BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Sidoarjo Cerdas Melalui Program Bantuan Biaya Pendidikan
BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Sidoarjo Cerdas Melalui Program Bantuan Biaya Pendidikan
SIDOARJO - Aksi nyata BAZNAS Kabupaten Sidoarjo dalam mewujudkan visi "Sidoarjo Cerdas" kembali terbukti melalui program distribusi bantuan biaya pendidikan yang menyentuh langsung ke sekolah-sekolah di Kecamatan Wonoayu. Program filantropi yang dijalankan pada 9 September 2025 ini berhasil menjangkau puluhan siswa dari keluarga kurang mampu di lima institusi pendidikan berbeda. Tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin M. Ilhamuddin selaku Wakil Ketua IV, didampingi Abdul Ghoni sebagai Staf Pelaksana, melakukan kunjungan langsung ke SDN Wonokasian, SDN Pilang, SDN Sawocangkring, MI Bahrul Ulum Becirongengor, dan SDN Plaosan. Pendekatan door-to-door ini menunjukkan komitmen serius lembaga amil zakat nasional dalam memastikan tidak ada anak yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi. "Kami tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga melakukan assessment mendalam untuk memahami kondisi riil setiap siswa," ungkap seorang guru yang menyaksikan langsung kedatangan tim BAZNAS. Proses penilaian kebutuhan ini dilakukan dengan teliti, melibatkan kepala sekolah dan mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi keluarga setiap calon penerima bantuan. Sosok Dede Putra Ardianto dari MI Bahrul Ulum Becirongengor menjadi salah satu cerita yang menyentuh. Siswa kelas lima ini menghadapi beban tunggakan administrasi sekolah yang cukup berat untuk ukuran keluarga sederhana. Namun, semangat belajarnya tidak pernah surut meski dibayangi kekhawatiran akan masa depan pendidikannya. Program ini tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga memberikan efek domino positif bagi ekosistem pendidikan di Kecamatan Wonoayu. Para kepala sekolah menyambut antusias inisiatif BAZNAS yang langsung turun ke lapangan, tidak sekadar menunggu pengajuan bantuan datang ke kantor. Total 41 siswa dari lima sekolah berbeda telah teridentifikasi sebagai penerima manfaat program bantuan biaya pendidikan BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Angka ini bukan sekadar statistik, melainkan representasi harapan nyata bagi anak-anak yang berjuang meraih cita-cita meski dalam keterbatasan. "Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan berkualitas, tidak peduli dari latar belakang keluarga seperti apa," tegas salah satu wali murid yang menyaksikan proses distribusi bantuan. Pernyataan ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang masih mengakar kuat di masyarakat Sidoarjo. Kehadiran BAZNAS di sekolah-sekolah juga memberikan motivasi tambahan bagi siswa untuk terus berprestasi. Tidak jarang terlihat senyuman lebar di wajah anak-anak ketika mengetahui bahwa masyarakat peduli terhadap masa depan pendidikan mereka. Program bantuan biaya pendidikan ini menjadi bukti konkret bagaimana lembaga filantropi dapat berperan strategis dalam mencerdaskan bangsa. Melalui pendekatan yang humanis dan tepat sasaran, BAZNAS Sidoarjo terus berkontribusi mewujudkan generasi Sidoarjo yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing. Dengan konsistensi program seperti ini, visi "Sidoarjo Cerdas" bukan lagi sekadar slogan, tetapi realitas yang sedang dibangun bersama melalui kepedulian dan aksi nyata seluruh elemen masyarakat.

09/09/2025 | sudrab

BAZNAS Sidoarjo Gerak Cepat, Rencanakan Rehab Rumah Warga Miskin di September
BAZNAS Sidoarjo Gerak Cepat, Rencanakan Rehab Rumah Warga Miskin di September
SIDOARJO – Di balik langit cerah Sidoarjo, tersembunyi kepiluan yang tertampung dalam dinding-dinding kayu lapuk dan atap-atap yang bolong. Laporan hasil survei tim Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo pada Senin (8/9/2025) mengungkap realitas pahit yang dihadapi puluhan keluarga: hidup dalam Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang nyaris roboh. Berdasarkan pantauan langsung di sejumlah desa, tim menemukan kondisi yang memprihatinkan. Seperti yang dialami Ibu Aiful Jariyah, seorang janda dan buruh rumah tangga di Desa Tropodo, Waru. Rumahnya dipenuhi kebocoran, tanpa kamar mandi, dan kerap kebanjiran. “Kalau hujan, kami hanya bisa menadah ember,” ujarnya lirih, menggambarkan betapa air hujan menjadi musuh yang tak terelakkan di bawah atapnya sendiri. Kisah serupa ditemui di lokasi lain. Seorang satpam, Bapak Aseri, terpaksa menghuni rumah tanpa dinding bersama keluarganya. Hanya tiang penyangga dan atap yang berlubang yang melindungi mereka dari terik dan hujan. “Cukup untuk makan, Pak. Tidak lebih,” katanya, mengisyaratkan ketiadaan biaya untuk perbaikan. Menanggapi temuan yang menyentuh hati ini, BAZNAS Kabupaten Sidoarjo segera mengambil tindakan. Lembaga zakat tersebut secara resmi mengumumkan rencana percepatan program rehabilitasi dan pembangunan RTLH yang akan segera dimulai pada bulan September 2025 ini. “Laporan dari lapangan ini adalah sebuah panggilan tugas bagi kami. Ini bukan sekadar angka statistik, tetapi tentang nyawa, harga diri, dan masa depan anak-anak yang tinggal di dalamnya. Kami tidak akan tinggal diam. Bulan September ini, insya Allah, menjadi titik balik bagi keluarga-keluarga tersebut,” tegas Achmad Richie Staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, dengan nada emphatic penuh tekad. Program rehabilitasi ini akan difokuskan pada perbaikan fundamental, seperti penggantian atap yang bocor, pembangunan dinding, perbaikan lantai, serta penyediaan fasilitas sanitasi dasar seperti kamar mandi dan jamban yang layak. Prioritas penerima manfaat akan diberikan berdasarkan tingkat urgensi dan kerentanan, seperti yang ditemui pada keluarga lansia, janda, dan keluarga dengan balita. “Satu atap yang kita perbaiki hari ini bukan hanya tentang menahan hujan, tetapi tentang memulihkan harapan, melindungi martabat, dan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk tumbuh dalam lingkungan yang sehat. Ini adalah investasi kita untuk kemanusiaan,” tambahnya. BAZNAS Sidoarjo mengajak seluruh masyarakat, para dermawan, dan pelaku usaha untuk bersinergi dalam program kemanusiaan yang mendesak ini. Setiap donasi yang diberikan akan langsung ditransformasikan menjadi pondasi, dinding, dan atap yang kokoh untuk mewujudkan mimpi keluarga kurang mampu memiliki tempat tinggal yang layak. Momen September 2025 diharapkan tidak hanya menjadi catatan di kalender, tetapi menjadi tonggak sejarah bagi dimulainya kehidupan baru bagi para mustahik penerima manfaat. Membangun rumah, memulihkan harapan.

09/09/2025 | sudrab

BAZNAS Sidoarjo Salurkan Tiga Bantuan Strategis dalam Satu Hari: Dari Pesantren hingga Pelaku UMKM Disabilitas
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Tiga Bantuan Strategis dalam Satu Hari: Dari Pesantren hingga Pelaku UMKM Disabilitas
SIDOARJO- Dalam satu hari penuh makna, BAZNAS Kabupaten Sidoarjo menorehkan jejak emas kemanusiaan dengan menyalurkan tiga bantuan strategis yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat: pembangunan pondok pesantren, penguatan UMKM mikro, dan pemberdayaan penyandang disabilitas. Tidak hanya angka yang disalurkan — tapi harapan, semangat, dan masa depan yang dibangun ulang, Senin (8/9) Dimulai pukul 11.40 WIB, tim lapangan BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin M Haffidz dan Rita Defani tiba di Pondok Pesantren Darul Hikmah, Desa Sidodadi, Kecamatan Taman. Di tengah suara adzan dzuhur yang berkumandang, bantuan biaya pembangunan diserahkan secara simbolis kepada pengasuh pesantren. “Ini bukan sekadar dana, tapi investasi akhirat untuk generasi Qurani,” ujar sang pengasuh dengan mata berkaca-kaca. Bangunan asrama santri yang sedang dibangun akan menjadi rumah ilmu bagi ratusan anak yang haus akan pendidikan agama dan akhlak mulia. Tak berselang lama, pukul 12.15 WIB, rombongan bergerak ke Desa Pertapan Maduretno. Di rumah sederhana Bapak Eddy Kurniawan, bantuan modal UMKM diserahkan. Pria yang selama ini menghidupi keluarga dengan berjualan kerupuk rumahan itu kini bisa memperluas jangkauan pasarnya. “Dulu saya hanya bisa titip ke 5 warung. Sekarang, dengan tambahan modal, saya targetkan 20 warung dalam 3 bulan,” katanya penuh semangat. BAZNAS tidak hanya memberi uang — tapi juga pendampingan dan akses pemasaran digital melalui platform “WarungKu Sidoarjo”. Perjalanan Akhir, pukul 12.20 WIB, saat tim tiba di rumah Ibu Enny, tempat tinggal Ibu Musrifah — seorang penyandang disabilitas yang gigih menjalankan usaha laundry dan jahit baju. Di tengah keterbatasan fisik, beliau membuktikan bahwa semangat tak mengenal rintangan. Dengan kursi roda dan mesin jahit manual, ia melayani puluhan pelanggan setia. Saat menerima bantuan, air matanya tumpah — bukan karena sedih, tapi karena merasa “dilihat” dan “dipercaya”. “Saya tidak minta dikasihani. Saya hanya minta diberi kesempatan. Dan hari ini, BAZNAS memberi saya itu,” ujarnya lirih namun penuh kekuatan. Ketiga kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin. Ini adalah manifestasi nyata dari filosofi BAZNAS Sidoarjo: filantropi yang hadir, bukan hanya memberi. Setiap rupiah yang disalurkan adalah jawaban atas doa-doa yang dipanjatkan di sudut-sudut desa, di ruang jahit yang sunyi, di warung-warung kecil, dan di pondok pesantren yang penuh cita-cita. “Kami percaya, keadilan sosial dimulai dari kehadiran. Dan hari ini, kami hadir — bukan sebagai pemberi, tapi sebagai sahabat perjuangan,” kata M Haffidz, Koordinator Lapangan BAZNAS Sidoarjo. Rencana tindak lanjut pun sudah disusun matang, Semua demi satu tujuan: memastikan bahwa bantuan hari ini menjadi fondasi kemajuan esok hari. BAZNAS Sidoarjo membuktikan: filantropi bukan soal siapa yang paling banyak memberi, tapi siapa yang paling tulus menyentuh hati. Dan Senin, 8 September 2025, adalah bukti nyata bahwa kebaikan, ketika dikelola dengan hati, mampu mengubah takdir.

09/09/2025 | sudrab

Pelita Harapan di Rusunawa: BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Komitmen Keadilan Restoratif Melalui Bantuan Permakanan Bulan Ke-2
Pelita Harapan di Rusunawa: BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Komitmen Keadilan Restoratif Melalui Bantuan Permakanan Bulan Ke-2
SIDOARJO – Senyum tipis terpancar dari wajah Wahyu Ardiansyah ketika menerima kunjungan tim BAZNAS Kabupaten Sidoarjo di hunian barunya di Rusunawa Bulusidokare, Senin (8/9/2025). Kali ini, bukan sekadar bantuan biasa yang datang mengetuk pintu, melainkan wujud nyata komitmen keadilan restoratif yang terus bergulir memasuki bulan kedua. Dalam suasana hangat di ruang sederhana rusunawa, tim dari BAZNAS Kabupaten Sidoarjo bersama rekan melaksanakan distribusi bantuan permakanan bulan ke-2 untuk keluarga Ardiansyah, bagian integral dari program Restorative Justice Kejaksaan Negeri Sidoarjo yang telah menyentuh hati publik. "Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu kami dalam menghadapi kehidupan yang baru," ungkap Wahyu Febri Ardiansyah. Dan Wahyu yang kini tengah menjalani masa transisi pasca penerapan keadilan restoratif, setiap dukungan yang datang menjadi harapan baru bagi keluarga kecil ini. Program bantuan permakanan selama 6 bulan ini merupakan manifestasi sempurna dari filosofi keadilan restoratif yang tidak berhenti pada pengampunan semata, namun berlanjut pada pemulihan holistik. Bersama Kepala DLHK (Dinas Lingkungan Hidup Dan Kebersihan) yang turut mendampingi proses distribusi, bersama penyedia permakanan Ali Mas'ud dari warga sekitar, memastikan kualitas dan keberlanjutan bantuan yang diberikan. Kehadiran Kepala Dinas DLHK Kabupaten Sidoarjo dan perwakilan Kejaksaan Negeri Sidoarjo dalam kegiatan ini menegaskan sinergi antar-institusi dalam mewujudkan keadilan yang menyentuh aspek kemanusiaan. "Ini bukan sekadar bantuan material, tetapi investasi pemulihan sosial jangka panjang," tegas salah satu perwakilan kejaksaan yang hadir. Bagi Wahyu, mantan karyawan toko stiker di Desa Wage yang terpaksa menjual motor majikan untuk biaya pengobatan ibu dan melunasi kos, bantuan ini menjadi angin segar di tengah beban sebagai anak sulung yang menanggung hidup ibu sakit dan dua adik berkebutuhan khusus. Pemuda yang kini tengah menjalani masa transisi pasca penerapan keadilan restoratif ini tampak lebih tenang menghadapi tantangan hidup. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak memberikan ruang baginya untuk membangun kembali kehidupan keluarga yang sempat terpuruk akibat dilema ekonomi yang memaksanya mengambil keputusan berat. BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, melalui dukungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, telah membuktikan bahwa filantropi berbasis keadilan dapat menjadi solusi transformatif. Bantuan yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Sidoarjo H. Subandi pada Juli lalu, kini memasuki tahap implementasi kedua dengan komitmen penuh. Program ini diharapkan menjadi model percontohan nasional bagaimana keadilan restoratif dapat diperkuat melalui pendekatan filantropi yang terstruktur dan berkelanjutan, memberikan makna mendalam pada proses pemulihan korban dan pelaku dalam kasus hukum. Dengan tersisa empat bulan lagi, harapan besar tertumpu pada keberhasilan program ini dalam membangun fondasi kehidupan yang lebih stabil bagi keluarga Ardiansyah, sekaligus memperkuat praktik keadilan restoratif di Indonesia.

09/09/2025 | sudrab

BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Hunian Layak untuk Keluarga Prasejahtera di Gedangan
BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Hunian Layak untuk Keluarga Prasejahtera di Gedangan
SIDOARJO - Di balik dinding hijau rumah sederhana yang berdiri di Desa Gedangan, tersimpan kisah perjuangan hidup yang tak kenal lelah. Bapak Supriyono (62) bersama keluarganya telah bertahun-tahun bertahan dalam kondisi rumah yang jauh dari kata layak huni. Kini, harapan baru mulai bersinar seiring dengan kedatangan tim BAZNAS Kabupaten Sidoarjo yang melakukan survey program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada Senin (8/9/2025). Tim yang dipimpin oleh Achmad Richi selaku staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, didampingi Ahmad Nasirin sebagai tenaga teknis, serta perangkat desa setempat, melakukan assessment mendalam terhadap kondisi hunian keluarga Supriyono. Hasil survey menunjukkan kondisi yang memprihatinkan: lantai rumah masih berupa ubin yang retak, atap yang sangat rendah hingga penghuni harus membungkuk saat berjalan, dan yang paling mengkhawatirkan adalah rumah ini selalu terendam banjir setiap kali hujan turun. "Kondisi rumah Bapak Supriyono ini sangat memerlukan perhatian serius. Bayangkan, setiap hujan datang, keluarga ini harus berjuang melawan genangan air yang menggenangi rumah mereka," ungkap Achmad Richi saat melakukan wawancara dengan keluarga penerima bantuan. "Ini bukan hanya masalah fisik bangunan, tetapi juga menyangkut martabat dan kesehatan keluarga yang tinggal di dalamnya." Kehidupan ekonomi keluarga Supriyono mencerminkan kondisi banyak keluarga prasejahtera di Indonesia. Tanpa penghasilan tetap, Bapak Supriyono mengandalkan pekerjaan serabutan yang sangat tidak menentu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarga ini bergantung pada bantuan keponakan yang dengan tulus berbagi rejeki. Di usia yang sudah tidak muda lagi, perjuangan mencari nafkah menjadi tantangan yang semakin berat. Program RTLH BAZNAS Sidoarjo hadir sebagai wujud nyata kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan. Melalui dana zakat, infaq, dan shadaqah yang telah diamanahkan masyarakat, BAZNAS berkomitmen menghadirkan perubahan nyata bagi keluarga-keluarga seperti Supriyono. Survey yang dilakukan bukan sekadar formalitas, melainkan langkah strategis untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan sesuai kebutuhan. "Kami tidak hanya membangun rumah, tetapi membangun harapan dan mengembalikan martabat keluarga penerima bantuan," tegas Achmad Richi. "Setiap rumah yang kami renovasi atau bangun adalah investasi kemanusiaan yang akan berdampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat." Tim BAZNAS juga melibatkan perangkat desa dalam proses assessment untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas program. Kolaborasi ini menjadi kunci keberhasilan program RTLH yang telah memberikan dampak positif bagi puluhan keluarga di Kabupaten Sidoarjo. Melalui program ini, BAZNAS Sidoarjo membuktikan bahwa zakat bukan hanya sekedar kewajiban ritual, melainkan instrumen pemberdayaan masyarakat yang sangat efektif. Rumah yang layak huni menjadi fondasi bagi keluarga untuk membangun masa depan yang lebih baik, terutama bagi anak-anak yang berhak mendapatkan lingkungan tumbuh kembang yang sehat dan bermartabat. Kehadiran BAZNAS di rumah Bapak Supriyono hari ini menandai dimulainya transformasi besar. Dari rumah yang selalu kebanjiran saat hujan, akan berubah menjadi hunian yang aman, nyaman, dan bermartabat – sebuah bukti nyata bahwa tidak ada yang terlupakan dalam misi kemanusiaan BAZNAS Kabupaten Sidoarjo.

08/09/2025 | sudrab

Rehab RTLH BAZNAS: Kontribusi Nyata ZIS ASN Sidoarjo
Rehab RTLH BAZNAS: Kontribusi Nyata ZIS ASN Sidoarjo
SIDOARJO - Upaya sistematis untuk menghadirkan hunian yang bermartabat bagi masyarakat kurang mampu kembali ditunjukkan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Melalui sinergi strategis dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo, program rehabilitasi rumah tak layak huni (RTLH) berhasil mewujudkan mimpi keluarga prasejahtera untuk memiliki tempat tinggal yang layak. Kamis (4/9/2025), Bupati Sidoarjo Subandi secara langsung menyerahkan kunci dua unit rumah hasil rehabilitasi kepada warga Kelurahan Sidokumpul, yang didampingi Ketua BAZNAS Sidoarjo M. Chasbil Aziz Salju Sodar (Gus Jazuk). Transformasi kehidupan Munjiati dan Madekan, dua kepala keluarga dari RT 18 RW 03 Kelurahan Sidokumpul, menjadi bukti konkret bahwa program filantropi berbasis zakat dapat menghadirkan perubahan signifikan. Rumah yang sebelumnya dalam kondisi memprihatinkan dengan atap bocor dan struktur rapuh, kini telah berubah menjadi hunian yang kokoh dan nyaman. Program ini merupakan manifestasi nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan keadilan sosial melalui pemberdayaan dana zakat, infaq, dan shadaqah (ZIS) para Aparatur Sipil Negara. "Kami berusaha keras agar setiap warga yang tidak mampu dapat memiliki hunian yang layak dan nyaman," tegas Bupati Subandi saat meninjau langsung hasil rehabilitasi. "Semua warga yang tidak mampu dan tidak memiliki biaya untuk memperbaiki rumahnya akan kami bantu dengan kerjasama BAZNAS, termasuk program kesehatan. Kalau tidak punya BPJS Kesehatan kita kasih gratis. Ini adalah hak mereka sebagai warga Sidoarjo." Pendekatan holistik dalam program rehabilitasi ini mencakup perbaikan komponen vital rumah seperti atap, dinding, lantai, dan fasilitas sanitasi. Bupati Subandi menegaskan prioritas penanganan berdasarkan tingkat urgensi kebutuhan. "Kami ingin memastikan pembangunan yang paling urgent bisa diselesaikan lebih dahulu. Harapannya, warga dapat menempati dengan lebih nyaman dan aman," ungkapnya sambil mengamati kualitas bangunan yang telah diperbaiki. Antusiasme dan rasa syukur terpancar dari wajah para penerima manfaat. Munjiati, salah satu beneficiary program, mengungkapkan kebahagiaannya dengan penuh haru. "Kami sangat bersyukur dan berterima kasih. Dengan adanya perbaikan ini, rumah saya sekarang lebih layak untuk ditinggali. Terima kasih, Pak Bupati Subandi," ucapnya sambil menerima bantuan sembako tambahan dari pemerintah daerah dan BAZNAS. Bupati Subandi juga mengapresiasi kontribusi ZIS dari ASN Sidoarjo yang menjadi tulang punggung program rehabilitasi ini. Menurutnya, kontribusi ZIS dari ASN Sidoarjo patut diapresiasi karena telah memberikan manfaat luar biasa. “Zakatnya (ZIS) Pegawai (ASN) Kalau di dayagunakan secara optimal, manfaatnya luar biasa,” cetus H. Subandi, S.H, M.Kn. Kolaborasi strategis antara Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan BAZNAS dalam program RTLH ini menjadi model terbaik implementasi filantropi modern yang berbasis pada prinsip keadilan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Dengan target rehabilitasi 240 unit rumah per tahun, program ini diproyeksikan akan menghadirkan perubahan signifikan bagi ribuan jiwa yang selama ini hidup dalam kondisi hunian tidak layak. Kehadiran program ini membuktikan bahwa sinergi antara pemerintah dan lembaga filantropi dapat menciptakan ekosistem pembangunan sosial yang berkelanjutan dan berdampak nyata.

04/09/2025 | sudrab

BAZNAS Sidoarja Hadirkan Senyum dan Harapan bagi Para Pejuang Kehidupan di Wage
BAZNAS Sidoarja Hadirkan Senyum dan Harapan bagi Para Pejuang Kehidupan di Wage
SIDOARJO– Di balik tembok-tembok rumah sederhana di Dusun Wage, Kecamatan Taman, tersimpan cerita-cerita ketabahan yang menggetarkan hati. Rabu pagi (03/09/2025), tim dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo melakukan perjalanan singkat yang sarat makna, mendatangi dua ibu yang menjadi simbol kekuatan dalam menghadapi ujian hidup. Kedatangan mereka bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan sebuah misi kemanusiaan untuk mengulurkan tangan dan menghangatkan hati. Pukul 10.40 WIB, tim yang terdiri dari M. Hafidz, Rita Defani, A. Hamdani, dan didampingi Kasun setempat, Pak Wendy, tiba di kediaman Ibu Mustiah (69 tahun). Suasana haru langsung menyelimuti ruang tamu yang sederhana. Di usianya yang senja, Ibu Mustiah adalah epitome seorang pejuang. Setiap hari, dengan kesabaran yang tak terbatas, ia merawat putra tercintanya yang mengalami disabilitas permanen akibat sebuah kecelakaan pada 2008. “Semua ini adalah ujian, kami hanya bisa bersabar dan berusaha,” ujarnya dengan suara lirih, sementara sang putra duduk tegar di kursi rodanya. Bantuan Biaya Hidup yang diserahkan pada saat itu adalah sebuah pengakuan atas perjuangan tanpa henti yang mereka jalani. Hanya berselang 15 menit, tepat pukul 10.55 WIB, tim bergerak ke lokasi kedua, rumah Ibu Tulis Kartika. Di sini, semangat yang sama terpancar jelas. Bantuan yang diterima bukan dilihat sebagai sekadar nominal materi, melainkan sebagai simbol bahwa masyarakat tidak melupakan mereka. “Ini bukti nyata bahwa kepedulian sesama itu nyata. Terima kasih tidak terhingga untuk para donatur yang telah berbagi,” tutur Ibu Tulis Kartika, raut wajahnya berbinar penuh syukur. Rita Defani, salah satu Staf Pelaksana BAZNAS yang terlibat, menyatakan bahwa kunjungan seperti ini adalah jantung dari semua kerja-kerja filantropi. “Kami tidak hanya menyalurkan, tetapi juga langsung menyentuh, mendengar, dan merasakan getar kehidupan mustahik. Ini yang menguatkan komitmen kami untuk terus memberikan yang terbaik,” katanya dengan penuh keyakinan. Kegiatan distribusi pada Rabu pagi itu mungkin hanya berlangsung singkat, namun dampaknya abadi. Setiap paket bantuan yang diserahkan adalah pengejawantahan dari zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dikumpulkan dari masyarakat. BAZNAS Sidoarjo, melalui aksi-aksi nyata seperti ini, terus membuktikan komitmennya untuk menjadi jembatan yang menghubungkan antara mereka yang mampu dengan mereka yang berjuang, menebar bukan hanya bantuan, tetapi juga harapan dan senyum ketulusan.

03/09/2025 | sudrab

BAZNAS Sidoarjo: Kursi Roda untuk Putri Kecil dan Bantuan Medis Menyentuh Hati
BAZNAS Sidoarjo: Kursi Roda untuk Putri Kecil dan Bantuan Medis Menyentuh Hati
SIDOARJO - Senyum kecil Putri Febbyan Nitawan (9) merekah ketika sebuah kursi roda baru tiba di rumahnya yang sederhana di Kalitengah Utara RT 4 RW 1, Desa Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin. Gadis cilik itu tidak menyangka bahwa hari Rabu (3/9/2025) akan menjadi hari yang sangat istimewa dalam hidupnya. Tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin Ach Saleh selaku Wakil Ketua III bergerak sejak pukul 09.00 WIB dengan misi khusus menyalurkan bantuan kepada anak berkebutuhan khusus dan masyarakat yang memerlukan bantuan medis. Perjalanan mereka mencakup empat lokasi berbeda di tiga kecamatan dengan cerita yang sama-sama menyentuh hati. "Kami sangat tergerak ketika mengetahui ada anak sekecil Putri yang membutuhkan kursi roda. Ini investasi untuk masa depannya agar bisa lebih mandiri dan tetap bisa bersekolah dengan nyaman," ungkap Ach Saleh dengan penuh perhatian. Bambang Irawan, ayah Putri, tidak bisa menyembunyikan keharuan ketika melihat putri kesayangannya duduk di kursi roda barunya. Selama ini, Putri harus bergantung pada orang lain untuk berpindah tempat karena kondisi fisiknya yang terbatas. Kehadiran kursi roda ini akan sangat membantu mobilitasnya, terutama untuk kegiatan sekolah. "Terima kasih banyak, Pak. Selama ini Putri susah kalau mau ke mana-mana. Sekarang dia bisa lebih mandiri dengan kursi roda ini. Semoga berkah untuk BAZNAS yang sudah membantu anak saya," kata Bambang dengan mata berkaca-kaca. Perangkat desa setempat yang turut hadir dalam penyerahan bantuan menjelaskan bahwa keluarga Bambang memang layak mendapat bantuan. Sebagai kepala keluarga, Bambang bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu, sementara biaya perawatan dan kebutuhan khusus Putri cukup besar. Perjalanan dilanjutkan ke Jalan Ki Hajar Dewantoro RT 3 RW 1, Tulangan, untuk mengunjungi keluarga Ibu Siti Nurul Lailatul. Tim tiba sekitar pukul 09.30 WIB, namun yang bersangkutan sedang tidak berada di rumah. Putranya menerima bantuan biaya hidup dengan penuh rasa syukur. "Ibu sedang pergi ke pasar, Pak. Terima kasih banyak atas bantuannya. Keluarga kami memang sedang kesulitan ekonomi," kata putra Ibu Siti sambil menerima bantuan dengan hormat. Destinasi ketiga membawa tim ke Desa Cangkring RT 5 RW 2, Krembung, untuk menemui Bapak Suyatno. Pria paruh baya itu termasuk dalam kategori fakir yang sangat membutuhkan bantuan. Kondisi rumahnya yang sederhana dan penghasilan yang sangat terbatas membuatnya masuk dalam daftar prioritas penerima bantuan BAZNAS. "Pak Suyatno ini sudah lama kami pantau. Beliau benar-benar membutuhkan bantuan karena kondisi ekonominya yang sangat terbatas," jelas Ach Saleh kepada perangkat desa yang mendampingi. Kunjungan terakhir yang paling menyentuh adalah ke Jalan Melati RT 2 RW 1, Desa Kepunten, Kecamatan Tulangan, untuk memberikan bantuan biaya pengobatan kepada M. Rendy Alfisahrin. Pemuda itu membutuhkan bantuan medis untuk pengobatan penyakitnya yang memerlukan biaya cukup besar. "Kondisi kesehatan Rendy memang membutuhkan perhatian khusus. Keluarganya sudah berusaha mencari pengobatan, tapi biayanya sangat mahal," ungkap Ach Saleh setelah bertemu dengan keluarga Rendy. Perjalanan ditutup dengan kunjungan ke Desa Modong RT 2 RW 1 untuk memberikan bantuan biaya hidup kepada Ibu Hartini (56). Perempuan paruh baya itu menyambut kedatangan tim dengan senyum tipis yang menyiratkan rasa syukur mendalam. Tim BAZNAS yang didampingi Dani Prabowo sebagai Staf Pelaksana berhasil menyelesaikan misi mereka dengan perasaan haru dan bangga. Setiap bantuan yang disalurkan meninggalkan jejak kebahagiaan di wajah para penerima, menegaskan bahwa misi filantropi bukan sekadar menyalurkan bantuan, tetapi juga menanam benih harapan di hati sesama.

03/09/2025 | sudrab

BAZNAS Sidoarjo : Tiga Keluarga Lansia Temukan Secercah Harapan di Tengah Keterbatasan
BAZNAS Sidoarjo : Tiga Keluarga Lansia Temukan Secercah Harapan di Tengah Keterbatasan
SIDOARJO - Air mata hampir mengalir dari mata Ibu Tunik (60) ketika tim BAZNAS Sidoarjo mengetuk pintu rumahnya yang sederhana di Desa Candi, Kecamatan Sumokali. Perempuan paruh baya itu sudah bertahun-tahun berjuang melawan penyakit jantung koroner akut sambil menahan beban ekonomi keluarga yang semakin berat. Tim yang dipimpin M. Naim selaku Kepala Staf Pelaksana BAZNAS Sidoarjo berkeliling Desa Candi sejak pukul 09.00 WIB, Rabu (3/9/2025). Mereka datang dengan misi mulia menyalurkan bantuan biaya hidup kepada tiga keluarga lansia yang kondisinya memprihatinkan. "Melihat kondisi ketiga keluarga ini, hati kami sangat terpanggil untuk membantu. Mereka adalah representasi dari ribuan lansia di Sidoarjo yang membutuhkan uluran tangan kita," ungkap M. Naim dengan penuh empati. Rumah pertama yang dikunjungi adalah kediaman Ibu Semiati (60), seorang janda yang gigih berjualan gorengan kecil-kecilan di rumah tetangganya. Kondisi rumahnya yang berada di belakang membuatnya harus berjalan agak jauh untuk mencari pembeli. Meski usia tidak lagi muda, semangat berdagang Ibu Semiati masih menggebu-gebu. "Saya jualan gorengan ini sudah bertahun-tahun, Pak. Setiap hari saya buat 10-15 bungkus, tapi hasilnya ya pas-pasan. Kadang untuk makan aja harus ngutang dulu," cerita Ibu Semiati sambil menyeka keringat di dahinya. Kasun setempat yang mendampingi kunjungan menjelaskan bahwa Ibu Semiati memang termasuk keluarga yang membutuhkan bantuan. Penghasilannya dari berjualan gorengan hanya cukup untuk makan sehari-hari, belum lagi kebutuhan lain seperti listrik, air, dan keperluan mendesak lainnya. Kunjungan kedua menuju rumah Bapak Sony Mustofa yang sayangnya sedang tidak berada di tempat. Istrinya menerima kedatangan tim dengan perasaan campur aduk antara malu dan bahagia. Kondisi ekonomi keluarga ini memang sangat terbatas, dengan penghasilan suami yang tidak menentu sebagai buruh serabutan. "Suami saya kerja apa saja yang penting halal, Pak. Kadang jadi buruh bangunan, kadang angkut barang. Tapi ya namanya kerja kasar begini, tidak setiap hari dapat," tutur istri Pak Sony sambil menundukkan kepala. Tim kemudian melanjutkan perjalanan ke rumah Ibu Tunik, yang kondisinya paling memprihatinkan di antara ketiganya. Perempuan 60 tahun itu menderita penyakit jantung koroner akut yang membuatnya tidak bisa bekerja berat. Suaminya bekerja seadanya dengan penghasilan yang sangat pas-pasan, sementara biaya pengobatan terus menguras kantong keluarga. "Sejak sakit jantung ini, saya tidak bisa apa-apa. Suami saya juga sudah tua, tapi masih harus kerja keras buat biaya makan dan obat-obatan saya," kata Ibu Tunik dengan suara bergetar. M. Naim yang didampingi M. Sofwan sebagai Staf Pelaksana BAZNAS tidak bisa menyembunyikan keharuan melihat kondisi ketiga keluarga tersebut. Mereka adalah gambaran nyata dari kelompok masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan, tidak hanya secara materi tetapi juga dukungan moral. "Inilah wajah nyata kemiskinan di tengah masyarakat kita. Ketiga keluarga ini bukan malas bekerja, tetapi kondisi usia dan kesehatan yang membatasi mereka untuk mencari nafkah," refleksi M. Naim. Bantuan yang disalurkan diharapkan dapat meringankan beban hidup mereka, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam beberapa waktu ke depan. Tim BAZNAS juga berkomitmen untuk terus memantau perkembangan kondisi ketiga keluarga ini di masa mendatang.

03/09/2025 | sudrab

Musholla dan TPQ Dapat Nafas Baru Berkat Bantuan BAZNAS
Musholla dan TPQ Dapat Nafas Baru Berkat Bantuan BAZNAS
SIDOARJO –Dalam satu hari yang penuh berkah, tiga tim Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo bergerak serentak menjangkau berbagai pelosok daerah. Mulai dari pembangunan rumah ibadah hingga bantuan medis untuk anak berkebutuhan khusus, mereka menunaikan amanah mulia menyalurkan zakat, infak, dan sedekah kepada mustahik yang membutuhkan. Berikut tiga kisah inspiratif dari lapangan yang menggambarkan wujud nyata filantropi Islam di bumi Sidoarjo. Pagi itu, suara takbir dan lantunan ayat suci Al-Quran menggema di beberapa sudut Kecamatan Sukodono. Tidak seperti biasanya, hari Rabu (3/9/2025) menjadi istimewa bagi jamaah Musholla Baiturrahman di Desa Jumputrejo dan para santri cilik TPQ Sabilunnajah di Desa Klopo Sepuluh. Tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin M. Ilhamuddin selaku Wakil Ketua IV berkeliling sejak pukul 09.00 WIB, membawa kabar gembira bagi empat institusi keagamaan di wilayah tersebut. Mereka tidak datang dengan tangan hampa, melainkan membawa bantuan partisipasi pembangunan untuk memperbaiki kondisi tempat ibadah yang sudah lama menanti renovasi. "Ketika kami melihat kondisi musholla dan TPQ yang memerlukan perbaikan, hati kami tergerak untuk segera membantu. Ini bukan sekadar bangunan fisik, tetapi investasi spiritual untuk generasi mendatang," ungkap M. Ilhamuddin dengan mata berbinar. Di Musholla Baiturrahman, takmir setempat menyambut hangat kedatangan tim BAZNAS. Bangunan musholla yang sudah berusia puluhan tahun itu memang memerlukan sentuhan renovasi, terutama pada bagian atap yang mulai bocor saat musim hujan. Jamaah sering kali harus menunda shalat berjamaah karena air hujan yang menetes ke dalam ruang shalat. "Alhamdulillah, bantuan ini sangat tepat waktu. Jamaah kami sudah lama mengeluhkan kondisi atap yang bocor. Dengan bantuan ini, kami bisa memperbaiki musholla agar jamaah lebih nyaman beribadah," tutur takmir musholla sambil berjabat tangan dengan tim BAZNAS. Perjalanan dilanjutkan ke TPQ Sabilunnajah di Desa Klopo Sepuluh sekitar pukul 10.10 WIB. Para santri kecil yang sedang mengaji sesekali melirik penasaran melihat kedatangan tamu-tamu berbaju rapi. Ustadzah setempat menjelaskan bahwa TPQ mereka membutuhkan renovasi menyeluruh, terutama pada bagian atap dan tembok yang sudah mulai retak. Tidak hanya TPQ dan musholla, tim juga mengunjungi TPQ Rumah Singgah Muallaf Ar Ridho di Perum Bayangkara, Desa Jedong. Tempat yang dikelola Ustadzah Puji ini memiliki misi khusus memberikan pendidikan agama kepada para muallaf atau mereka yang baru memeluk Islam. Kondisi bangunannya memerlukan perbaikan pada atap, lantai, dan dinding. "Rumah singgah muallaf ini sangat penting untuk membimbing saudara-saudara kita yang baru masuk Islam. Mereka membutuhkan tempat yang nyaman untuk belajar agama dengan baik," jelas M. Ilhamuddin. Di penghujung kegiatan, tim juga menyempatkan diri mengunjungi Bu Misti di Desa Sambungrejo. Nenek berusia hampir 90 tahun itu sudah tidak mampu lagi beraktivitas normal karena kondisi kesehatannya yang menurun drastis. Rumahnya yang sederhana menjadi saksi perjuangan seorang lansia yang hidup sebatang kara. "Bu Misti ini contoh lansia yang membutuhkan perhatian khusus. Di usia senjanya, beliau berhak mendapat kehidupan yang layak," kata M. Ilhamuddin sambil menyalami tangan keriput Bu Misti. Dengan didampingi Wiwin (TKSK Sukodono) dan Retno (KASI Kesos Kecamatan Sukodono), tim berhasil menyelesaikan misi mereka dengan penuh haru. Setiap bantuan yang disalurkan bukan sekadar angka, melainkan wujud kepedulian umat Islam terhadap sesama dan tempat-tempat yang menjadi pusat syiar agama.

03/09/2025 | sudrab

Sambut Ibnu Sabil dan Perkuat Silaturahim, Ini Agenda Hari Ini Pimpinan BAZNAS Sidoarjo
Sambut Ibnu Sabil dan Perkuat Silaturahim, Ini Agenda Hari Ini Pimpinan BAZNAS Sidoarjo
SIDOARJO – Selasa (2/9/2025) menjadi hari yang penuh makna bagi jajaran pimpinan BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Dua agenda utama, yaitu penerimaan dua ibnu sabil (musafir) disabilitas dan silaturahim dengan mitra strategis, mewarnai aktivitas yang dipimpin langsung oleh Ketua M Chasbil Aziz Salju Sodar atau yang akrab disapa Gus Jazuk. Agenda pertama dimulai dengan kedatangan dua tamu istimewa di kantor BAZNAS Sidoarjo pagi ini. Mereka adalah M. Alpadi dari Batu Raja, Sumatera Selatan, dan Retnowati dari Jombang. Keduanya adalah pegiat pramuka yang menyandang tuna wicara dan sedang melakukan perjalanan keliling Indonesia dengan berjalan kaki. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Gus Jazuk dan Wakil Ketua Bidang SDM, H. Drs. Ilhamuddin. “Kita kedatangan tamu istimewa, dua musafir yang datang dari jauh untuk singgah di BAZNAS Sidoarjo. Alhamdulillah kita terima dengan baik,” ujar Gus Jazuk. Kedua ibnu sabil ini menunjukkan dedikasi dan semangat yang luar biasa. Sebagai bukti perjalanan mereka yang telah melintasi puluhan kabupaten/kota, mereka membawa serta map tebal berwarna merah berisi surat keterangan singgah dan dokumentasi foto bersama pejabat daerah yang telah mereka kunjungi. Tidak hanya memberikan sambutan, BAZNAS Sidoarjo juga memberikan santunan berupa bantuan biaya perjalanan dan surat keterangan singgah sebagai bentuk dukungan atas perjalanan mereka. “Semoga kedatangannya membawa berkah untuk BAZNAS Sidoarjo,” tambah Ilhamuddin yang turut menerima kedua tamu tersebut. Agenda kedua yang tidak kalah penting adalah silaturahim dengan Pengurus Daerah Aisyiyah Muhammadiyah Sidoarjo. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam menjalankan program-program filantropi dan pemberdayaan masyarakat di Sidoarjo. “Kolaborasi dengan organisasi masyarakat seperti Aisyiyah sangat penting untuk memperluas jangkauan dan dampak dari program-program kita. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk membangun ekosistem filantropi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Gus Jazuk usai pertemuan. Kedua agenda ini mencerminkan komitmen BAZNAS Sidoarjo tidak hanya dalam menyalurkan bantuan secara tepat sasaran, tetapi juga dalam membangun hubungan yang manusiawi dan harmonis dengan semua pihak, mulai dari mustahik hingga mitra strategis. Tautan dan Kontak: Untuk informasi lebih lanjut mengenai program dan kegiatan BAZNAS Sidoarjo, kunjungi: ????: 085-943-638-999 ????: www.baznassidoarjo.id

02/09/2025 | sudrab

Mengetuk Pintu, Membawa Harapan: Cerita dari Balik Door-to-Door BAZNAS Sidoarjo
Mengetuk Pintu, Membawa Harapan: Cerita dari Balik Door-to-Door BAZNAS Sidoarjo
SIDOARJO - Kalijaten, Taman, Matahari tepat di atas kepala, menyinari jalanan yang mulai sepi di siang itu. Namun, bagi sekelompok tim BAZNAS Sidoarjo, ini adalah waktu terbaik untuk menjalankan misi terpenting: bertemu dan menyentuh kehidupan warga secara langsung, satu persatu. Tidak ada sound system yang riuh, tidak ada tenda megah, atau antrean panjang. Hanya ada tiga orang berseragam khaki BAZNAS Sidoarjo—M Hafidz, Rita Defani, dan Kholid Musyadad—dan Pak Suprayitno, Sekretaris Desa Kalijaten, yang dengan fasih menunjukkan jalan setapak menuju rumah-rumah warga. Senyum dan sapaan hangat adalah "protokol" mereka yang utama. Pukul 12.40 WIB, mereka tiba di teras rumah Bu Ernawati. Ini bukan tentang sekadar mencatat nama dan menyerahkan amplop. Sepuluh menit berikutnya diisi oleh obrolan yang dalam. Rita mendengar tentang perjuangan Bu Ernawati membesarkan cucunya, sambil sesekali mengangguk penuh empati. Hafidz dengan lembut menanyakan kondisi kesehatan dan kebutuhan yang paling mendesak. Di sini, bantuan itu bukan hanya materi; ia adalah pengakuan bahwa perjuangan mereka didengar dan diperhatikan. "Sebelumnya kami dapat bantuan, terima kasih ya, Bu. Tapi yang seperti ini, didatangi, ditanya dengan rasa peduli, baru sekali ini. Rasanya… seperti dapat semangat lagi," ujar seorang penerima manfaat, matanya berkaca-kaca. Tak berselang lama, langkah kaki mereka berlanjut. Pukul 12.50 WIB, mereka sudah sampai di depan rumah Bu Suparmi. Efisiensi perjalanan ini bukan kebetulan. Ini adalah buah dari koordinasi solid dengan perangkat desa yang paham betul peta sosial warganya. Setiap langkah telah direncanakan untuk memastikan tidak ada satu pun keluarga yang tertinggal. Di rumah Bu Suparmi, ceritanya berbeda namun sama mengharukannya. Kholid dengan sabar mendengarkan keluhannya tentang biaya pengobatan. Proses verifikasi lapangan terjadi secara alamiah, dalam percakapan dari hati ke hati, jauh dari kesan birokratis. Proses ini berlangsung hingga pukul 13.05 WIB, di mana setiap detiknya dihabiskan untuk memastikan bantuan tersebut benar-benar tepat guna dan bermakna. Apa yang terjadi di Kalijaten siang itu adalah jantung dari filantropi Islam yang sesungguhnya. Ia tidak hadir sebagai angka statistik dalam laporan tahunan, tetapi sebagai senyuman lega, jabatan tangan erat, dan air mata keharuan. Program door-to-door ini adalah jembatan yang mengubungkan langsung hati para muzakki (penyumbang) dengan mustahik (penerima). Setiap pintu yang diketuk adalah sebuah babak baru dari cerita harapan. BAZNAS Sidoarjo tidak hanya membawa bantuan; mereka membawa pesan bahwa dalam setiap kesulitan, ada tangan-teman lain yang siap membantu, bahwa tidak ada seorang pun yang berjuang sendirian. Kisah siang itu di Kalijaten adalah bukti bahwa zakat dan sedekah itu hidup dan bernafas. Ia bisa berjalan di jalan setapak, menaiki teras rumah, dan akhirnya, menyentuh hati manusia yang paling dalam. Inilah transformasi sosial yang nyata, yang terjadi ketika kita memilih untuk tidak hanya memberi, tetapi untuk benar-benar hadir.

02/09/2025 | sudrab

BAZNAS Sidoarjo Salurkan Santunan untuk 15 Anak Yatim SDN Sidokepung Buduran
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Santunan untuk 15 Anak Yatim SDN Sidokepung Buduran
SIDOARJO - Kepedulian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo terhadap nasib anak yatim kembali terwujud melalui program santunan yang diberikan kepada 15 anak yatim di SDN Sidokepung Buduran pada Selasa, 2 September 2025. Program ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS dalam pemberdayaan anak dan pendidikan sebagai investasi masa depan bangsa. M Sofwan, staf amil pelaksana BAZNAS Sidoarjo yang menangani program ini, menjelaskan bahwa santunan anak yatim menjadi salah satu program prioritas yang rutin dilaksanakan. Program ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan pendidikan anak-anak yatim. "Anak yatim memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Melalui program santunan ini, kami berharap dapat meringankan beban biaya pendidikan mereka," ungkap M Sofwan saat memberikan keterangan terkait program tersebut. SDN Sidokepung Buduran dipilih sebagai lokasi program berdasarkan data siswa yatim yang cukup signifikan di sekolah tersebut. Koordinasi dengan pihak sekolah telah dilakukan sebelumnya untuk memastikan tepat sasaran dan tidak mengganggu proses pembelajaran. Kepala Sekolah SDN Sidokepung Buduran, dalam keterangan terpisah, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program BAZNAS. "Bantuan ini sangat membantu anak-anak yatim di sekolah kami. Sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga kurang mampu yang kesulitan membiayai kebutuhan sekolah," jelasnya. Program santunan anak yatim BAZNAS Sidoarjo merupakan bagian integral pendidikan karakter yang tidak hanya bersifat pemberian bantuan tunai, tetapi juga mencakup pembinaan mental dan spiritual. Anak-anak yatim diberikan motivasi untuk tetap semangat belajar dan berprestasi meskipun menghadapi berbagai keterbatasan. Data BAZNAS Sidoarjo menunjukkan bahwa jumlah anak yatim di Kabupaten Sidoarjo cukup tinggi, terutama akibat dampak pandemi dan berbagai faktor sosial ekonomi lainnya. Program santunan ini menjadi salah satu upaya konkret untuk memastikan anak-anak yatim tetap dapat mengakses pendidikan berkualitas. Mekanisme penyaluran santunan dilakukan melalui koordinasi dengan lembaga pendidikan dan organisasi kemasyarakatan. BAZNAS melakukan verifikasi data untuk memastikan penerima adalah anak yatim yang benar-benar membutuhkan bantuan. Program ini juga melibatkan muzakki sebagai bagian dari edukasi pentingnya zakat dalam Islam. Beberapa muzakki bahkan secara khusus mengalokasikan zakat mereka untuk program anak yatim karena memahami keutamaan membantu anak-anak yang telah kehilangan orang tua. Ke depannya, BAZNAS Sidoarjo berencana mengembangkan program pemberdayaan anak yatim tidak hanya melalui santunan, tetapi juga program beasiswa pendidikan dan pelatihan keterampilan. Hal ini sejalan dengan misi BAZNAS untuk memberikan solusi jangka panjang dalam penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

02/09/2025 | sudrab

BAZNAS Sidoarjo Dukung Pembangunan Infrastruktur Keagamaan Melalui Program Partisipasi Pembangunan Mushola
BAZNAS Sidoarjo Dukung Pembangunan Infrastruktur Keagamaan Melalui Program Partisipasi Pembangunan Mushola
SIDOARJO - Dalam upaya mendukung pembangunan infrastruktur keagamaan di Kabupaten Sidoarjo, BAZNAS Sidoarjo mengalokasikan dana zakat untuk program partisipasi pembangunan mushola di dua lokasi berbeda pada Selasa, 2 September 2025. Program ini menunjukkan komitmen BAZNAS dalam membangun fasilitas ibadah yang dapat diakses masyarakat luas. Mulyono, staf amil pelaksana BAZNAS Sidoarjo, menangani program bantuan partisipasi untuk pembangunan mushola di SDN Gemurung Gedangan. Program ini diproses melalui kantor BAZNAS dengan fokus pada penyediaan fasilitas ibadah yang terintegrasi dengan lingkungan pendidikan. "Mushola di lingkungan sekolah memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter religius siswa. Kami berharap fasilitas ini dapat menjadi sarana pembelajaran agama yang optimal," jelaskan Mulyono saat ditemui di kantor BAZNAS. Secara terpisah, M Sofwan, juga staf amil pelaksana BAZNAS Sidoarjo, menangani program serupa untuk mushola Al Hikmah di Desa Kalimati Tarik. Kedua program ini menunjukkan distribusi geografis bantuan BAZNAS yang merata di berbagai wilayah Kabupaten Sidoarjo. Program partisipasi mushola ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang BAZNAS dalam membangun infrastruktur keagamaan yang berkelanjutan. Berbeda dengan bantuan konsumtif, investasi pada fasilitas ibadah memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar. Kepala BAZNAS Sidoarjo melalui keterangan terpisah menyampaikan bahwa program pembangunan fasilitas keagamaan menjadi salah satu prioritas dalam penyaluran dana zakat. "Mushola tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat," ujarnya. Data menunjukkan bahwa Kabupaten Sidoarjo memiliki ratusan mushola yang tersebar di berbagai desa dan kelurahan. Namun, tidak semua fasilitas tersebut dalam kondisi layak pakai. Program partisipasi BAZNAS hadir untuk menjawab kebutuhan perbaikan dan pembangunan mushola baru. Mekanisme penyaluran bantuan partisipasi mushola dilakukan melalui verifikasi kebutuhan yang melibatkan takmir mushola dan tokoh masyarakat setempat. BAZNAS juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan program sejalan dengan rencana pembangunan wilayah. Program ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk tokoh agama dan masyarakat. Mereka menilai bantuan BAZNAS sangat membantu dalam menyediakan fasilitas ibadah yang memadai, terutama di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan dana pembangunan. Ke depannya, BAZNAS Sidoarjo berencana memperluas program partisipasi fasilitas keagamaan tidak hanya untuk mushola, tetapi juga untuk masjid dan pondok pesantren. Hal ini sejalan dengan visi BAZNAS sebagai lembaga yang berkontribusi pada pembangunan spiritual masyarakat.

02/09/2025 | sudrab

BAZNAS Sidoarjo “Door To Door” Salurkan Bantuan ke Masyarakat Kurang Mampu
BAZNAS Sidoarjo “Door To Door” Salurkan Bantuan ke Masyarakat Kurang Mampu
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menunjukkan komitmen nyata dalam program bantuan langsung kepada masyarakat kurang mampu melalui kunjungan lapangan yang dilakukan pada Selasa, 2 September 2025. Tim yang dipimpin Wakil Ketua III BAZNAS Sidoarjo, Ach Saleh, bersama staf amil pelaksana Dani Prabowo melakukan serangkaian kunjungan ke berbagai lokasi di wilayah Sidokare. Program bantuan langsung ini dimulai dari Kantor Kelurahan Sidokare pada pukul 08.00 WIB, dimana tim menyerahkan bantuan biaya pengobatan untuk keluarga almarhum Bapak Slamet (65 tahun) yang telah berpulang akibat penyakit TBC. Meskipun penerima bantuan telah meninggal dunia seminggu sebelumnya, BAZNAS tetap memastikan bantuan diserahkan kepada pihak kelurahan untuk diteruskan kepada keluarga yang ditinggalkan. "Kami memahami bahwa bantuan ini sangat dibutuhkan oleh keluarga yang ditinggalkan. Meskipun Bapak Slamet telah berpulang, keluarganya masih memerlukan dukungan untuk biaya hidup sehari-hari," ungkap Ach Saleh saat ditemui di lokasi. Perjalanan dilanjutkan menuju Kutuk Barat RT 12 RW 8 Sidokare untuk menyalurkan bantuan fakir kepada Ibu Supiana. Tim BAZNAS melakukan verifikasi langsung terhadap kondisi penerima bantuan untuk memastikan ketepatan sasaran program. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya BAZNAS dalam menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran zakat. Program serupa juga dilaksanakan di Sidokare Asri I-15 RT 46 RW 15, dimana Ibu Mudrikah menerima bantuan biaya hidup. Kunjungan yang dimulai pukul 08.30 WIB ini menunjukkan konsistensi BAZNAS dalam menjalankan jadwal yang telah ditetapkan. Sementara itu, pada siang hari pukul 13.30-13.40 WIB, Ahmad Hamdani memimpin tim kunjungan ke Desa Janti Kecamatan Waru. Yang menarik, kunjungan ini melibatkan langsung pimpinan tertinggi BAZNAS Sidoarjo, termasuk Ketua M Chasbil Aziz Salju Sodar dan Wakil Ketua II M Mahbub, bersama beberapa staf lainnya seperti Minan, Syukron, dan Bu Nuraini. Kehadiran langsung para pimpinan BAZNAS dalam program bantuan langsung menunjukkan komitmen organisasi untuk tidak hanya bekerja dari balik meja, tetapi terjun langsung memahami kondisi riil masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi BAZNAS sebagai lembaga yang mengedepankan pendekatan humanis dalam setiap program kerjanya. Data menunjukkan bahwa program bantuan langsung BAZNAS Sidoarjo telah menjangkau berbagai kategori masyarakat, mulai dari bantuan kesehatan, bantuan fakir miskin, hingga bantuan biaya hidup. Setiap program dirancang berdasarkan survei dan verifikasi lapangan untuk memastikan tepat sasaran dan memberikan dampak maksimal bagi penerima bantuan.

02/09/2025 | sudrab

BAZNAS Sidoarjo Dorong Pemberdayaan Ekonomi Perempuan melalui Bantuan Modal UMKM
BAZNAS Sidoarjo Dorong Pemberdayaan Ekonomi Perempuan melalui Bantuan Modal UMKM
SIDOARJO, 1 September 2025 – Di tengah pagi yang cerah, empat perempuan dari Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, menyambut kedatangan tim BAZNAS Sidoarjo dengan senyum yang menghangatkan hati. Mereka bukan hanya penerima bantuan, tetapi juga pelaku ekonomi mikro yang telah lama berjuang mempertahankan kehidupan keluarga mereka di tengah tantangan ekonomi yang tak mudah. Hari ini, mereka menjadi bagian dari sebuah misi besar: membangkitkan ekonomi rakyat melalui program bantuan modal untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tim BAZNAS Sidoarjo, yang terdiri dari Em Hafidz dan Rita Defani, melakukan kunjungan lapangan pada Senin pagi, 1 September 2025. Mereka menempuh perjalanan singkat namun penuh makna, mendatangi rumah-rumah para pelaku usaha perempuan di Desa Jatikalang dan Sidorejo. Setiap rumah yang dikunjungi adalah saksi bisu dari ketekunan, kerja keras, dan harapan yang terus menyala meski di tengah keterbatasan. Perjalanan dimulai di rumah Bu Titik Mulyati, seorang ibu paruh baya yang menjalankan warung nasi dan gorengan di depan rumahnya yang sederhana. Meski usahanya kecil, semangatnya tidak pernah padam. Ketika tim tiba, matanya berbinar penuh harap. "Saya sudah berusaha selama bertahun-tahun," ujarnya, suaranya gemetar tapi penuh kekuatan. Rita Defani menjelaskan secara jelas tentang program bantuan modal, dan memberikan dukungan moral dengan senyuman hangat yang membawa ketenangan. Tak jauh dari sana, tim menuju rumah Bu Kati, pemilik toko kelontong yang menjadi tempat belanja warga setempat. Toko kecilnya dipenuhi barang-barang kebutuhan pokok, dan kini akan diperluas dengan bantuan modal tersebut. "Ini sangat membantu saya untuk menambah stok dan melayani lebih banyak pelanggan," kata Bu Kati dengan rasa syukur yang terbata-bata. Di Desa Jatikalang, Bu Suprapti menanti di warung nasi dan kopi yang telah menjadi tempat berkumpul pekerja lokal. Aroma kopi yang menyengat masih terasa saat tim masuk. Ia menjelaskan bahwa usahanya berjalan sejak pagi hingga malam, demi membiayai pendidikan anak-anaknya. "Saya tidak bisa menyerah. Ini satu-satunya cara saya bisa memberi yang terbaik untuk keluarga," katanya, mata berkaca-kaca. Destinasi terakhir adalah rumah Bu Nunuk Aulana di Desa Sidorejo, seorang penjahit handal yang menghasilkan pakaian untuk warga sekitar. Rumahnya dipenuhi benang, kain, dan mesin jahit. Keahliannya tidak hanya menciptakan produk, tetapi juga memberi nilai kepada tradisi dan keterampilan lokal. "Saya bangga bisa membantu orang lain lewat jahitan tangan saya," ucapnya dengan bangga. Ketika bantuan diserahkan, ekspresi wajah keempat perempuan itu tidak hanya menunjukkan rasa syukur, tetapi juga tekad baru untuk terus maju. Mereka memahami bahwa bantuan ini bukan sekadar pemberian, melainkan investasi kepercayaan yang harus dijawab dengan kerja keras dan tanggung jawab. "Kami datang bukan hanya untuk memberi, tapi untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan harapan," kata EM Hafidz. "Setiap usaha kecil ini adalah tulang punggung ekonomi rakyat. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa tumbuh, membuka lapangan kerja, dan membawa perubahan." Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen BAZNAS Sidoarjo dalam membangun ekosistem solidaritas sosial melalui filantropi yang berkelanjutan. Karena bagi mereka, membantu bukan hanya soal memberi, tapi juga membangun manusia.

01/09/2025 | sudrab

BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Kepedulian Nyata Melalui Bantuan Serentak di Berbagai Wilayah
BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Kepedulian Nyata Melalui Bantuan Serentak di Berbagai Wilayah
SIDOARJO - BAZNAS Kabupaten Sidoarjo kembali membuktikan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan melalui program bantuan hidup yang dilaksanakan secara serentak di berbagai wilayah, Senin (1/9/2025). Aksi kemanusiaan ini melibatkan tim terpadu yang dipimpin langsung oleh Achmad Saleh, SE, Wakil Ketua Bidang III BAZNAS Sidoarjo, bersama staf pelaksana Dani Prabowo dan M. Sofwan. Program distribusi bantuan dimulai pukul 08.30 WIB di Kantor Desa Jati, Kecamatan Sidoarjo, yang menjadi titik koordinasi pertama. Dari sepuluh warga yang terdaftar sebagai penerima manfaat, delapan orang hadir langsung untuk menerima bantuan biaya hidup. "Dua orang berhalangan hadir, namun hak mereka tetap kami jamin," ujar salah satu petugas lapangan yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Momentum paling berkesan terjadi di Kelurahan Lemahputro, tempat tim BAZNAS bertemu dengan sosok inspiratif Bapak Daiman. Lelaki berusia 76 tahun ini telah mengabdikan empat dekade hidupnya sebagai tukang becak di Stasiun Sidoarjo sejak 1985. Meski usia telah senja, semangatnya untuk menghidupi istri, anak, dan cucu masih menggelora. "Pak Daiman adalah cerminan perjuangan hidup yang pantang menyerah. Kehadirannya mengingatkan kami bahwa bantuan ini bukan sekadar materi, tapi juga penghargaan terhadap perjuangan hidup," ungkap tim lapangan. Perjalanan berlanjut ke Perum Mentari Bumi Sejahtera, Kalipecabean, Kecamatan Candi, di mana tiga perempuan tangguh menjadi penerima bantuan. Ibu Ninik Suprihati, seorang janda dengan dua anak, Ibu Fika Rahastiningsih, dan Ibu Nur Hayati masing-masing menerima bantuan di rumah mereka. Tak jauh dari sana, Ibu Winarsih, juga seorang janda dengan dua anak, menyambut kedatangan tim dengan penuh rasa syukur. Cerita paling menyentuh datang dari Kedungpeluk RT 4 RW 2, Kecamatan Candi, tempat Ibu Mahmudah berjuang sendirian setelah suaminya meninggal dua minggu sebelumnya. Perempuan yang bekerja sebagai buruh laundry ini harus merawat anak berusia tujuh tahun yang menderita gangguan tulang ekor, menyebabkan kakinya mengecil dan tak mampu berjalan normal. Untuk kasus khusus ini, BAZNAS memberikan bantuan biaya kesehatanuntuk pengobatan yang diharapkan dapat membantu proses terapi sang anak. Program bantuan juga menjangkau Perum Bumi Candi Asri, Ngampelsari, di mana bantuan untuk Ridha Maulidia diserahkan kepada neneknya karena yang bersangkutan sedang berhalangan hadir. Meski demikian, prosesi penyerahan tetap dilakukan dengan penuh kehormatan dan doa-doa tulus. "Hari ini bukan sekadar tentang distribusi bantuan, tapi tentang membangun jembatan solidaritas antar sesama," refleksi Achmad Saleh setelah menyelesaikan rangkaian kunjungan. Program BAZNAS Sidoarjo ini menunjukkan bahwa filantropi sejati bukan hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga hadir sebagai sumber harapan bagi mereka yang sedang berjuang melewati masa-masa sulit dalam hidup mereka. Kegiatan ini menegaskan peran strategis BAZNAS sebagai jembatan antara mereka yang berkecukupan dengan saudara-saudara yang membutuhkan, menciptakan ekosistem kepedulian yang berkelanjutan di tengah masyarakat Sidoarjo.

01/09/2025 | sudrab

9 Resolusi Rakornas BAZNAS 2025: Penguatan Kelembagaan dan Sinergi untuk Penanggulangan Kemiskinan
9 Resolusi Rakornas BAZNAS 2025: Penguatan Kelembagaan dan Sinergi untuk Penanggulangan Kemiskinan
Sidoarjo, 29 Agustus 2025 — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) tahun 2025 pada 26–29 Agustus 2025 di Jakarta. Acara yang dihadiri oleh perwakilan BAZNAS provinsi, kabupaten, dan kota se-Indonesia ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat tata kelola zakat sebagai instrumen utama penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam forum tersebut, BAZNAS menghasilkan sembilan resolusi penting yang dirumuskan sebagai arah kebijakan nasional pengelolaan zakat hingga tahun depan. Resolusi-resolusi tersebut dibacakan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional H. Achmad Sudrajat, Lc., MA, di hadapan para peserta dari seluruh wilayah Indonesia. Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menekankan bahwa penguatan kelembagaan menjadi prioritas utama dalam mencapai visi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran. "Pertama, kita harus terus memperkuat BAZNAS," ujarnya. Ia menyampaikan rasa syukur atas putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan terhadap BAZNAS, sehingga posisi lembaga ini semakin kokoh secara hukum dan institusional. "Putusan MK ini menjadi fondasi kuat bagi BAZNAS untuk terus menjalin sinergi dengan pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan lainnya," tambah Prof. Noor. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna memaksimalkan manfaat zakat bagi masyarakat, terutama melalui optimalisasi distribusi, penyaluran, dan pemberdayaan. Dari hasil Rakornas, BAZNAS menetapkan sembilan resolusi strategis: 1. Garda Terdepan Penyejahteraan Umat: BAZNAS bersama jaringan provinsi dan kabupaten/kota siap menjadi garda terdepan dalam penyejahteraan umat dan penanggulangan kemiskinan, sejalan dengan agenda pembangunan nasional. 2. Prinsip 3 Aman: Berkomitmen menjaga reputasi lembaga melalui prinsip Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI, dengan meneguhkan persatuan bangsa sebagai landasan utama. 3. Penguatan Empat Pilar: Melanjutkan penguatan regulasi, SDM, infrastruktur, serta jaringan dan sinergi dalam pengelolaan zakat nasional. 4. Peraturan Presiden Zakat ASN dan BUMN: Mendorong pengesahan Peraturan Presiden tentang zakat bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai BUMN untuk meningkatkan target pengumpulan ZIS DSKL nasional tahun 2026. 5. Pembentukan UPZ di Tingkat Desa/Kelurahan: BAZNAS Kabupaten/Kota diminta mendirikan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di desa/kelurahan, kecamatan, dan masjid dalam waktu dua bulan ke depan, melibatkan tokoh masyarakat dan ulama. 6. Optimalisasi DSKL: Mengoptimalkan pengelolaan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL), termasuk harta tak bertuan, luqothah, ihyaul mawat, sanksi pidana, dam, denda haji, iwad, dan rekening tidur. 7. Pembentukan AAZRI Wilayah: Mendorong pembentukan Asosiasi Amil Zakat Republik Indonesia (AAZRI) di tingkat wilayah untuk meningkatkan profesionalisme amil zakat. 8. Sinergi Multipihak: Memperkuat kerja sama dengan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, media, dan lembaga internasional, serta memberikan dukungan terhadap isu kemanusiaan global seperti Palestina. 9. Apresiasi Putusan MK: Mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang memperkuat kedudukan BAZNAS sebagai lembaga utama pengelola zakat nasional. Prof. Noor menegaskan bahwa zakat adalah bagian dari dakwah dan instrumen kesejahteraan umat. "Jangan pernah pesimis. Allah akan menjadi saksi atas ikhtiar kita," katanya, menegaskan optimisme terhadap masa depan BAZNAS yang lebih maju dan berdampak luas bagi bangsa. Bersinergi untuk Kemaslahatan Umum Resolusi ini tidak hanya menjadi komitmen nasional, tetapi juga menjadi pedoman bagi BAZNAS Sidoarjo dan seluruh jaringan di wilayah Jawa Timur untuk terus meningkatkan kapasitas, transparansi, dan efektivitas dalam mengelola zakat demi mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

29/08/2025 | sudrab

Seragam Coklat Pramuka dan Komitmen Pendidikan BAZNAS Sidoarjo
Seragam Coklat Pramuka dan Komitmen Pendidikan BAZNAS Sidoarjo
SIDOARJO - Deretan seragam coklat Pramuka berbaris rapi di halaman SDN Klurak, Kecamatan Necandi. Mata mereka berbinar penuh harap saat menerima bantuan biaya pendidikan dari BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, Jumat (29/8). Seragam yang sama terlihat di tiga lokasi lain: SDN Gelam 1 Candi, SDN Permisan Jabon, dan SDN Putat Tanggulangin - menjadi saksi bisu komitmen nyata lembaga zakat dalam memajukan pendidikan daerah. Ach Saleh, Wakil Ketua III BAZNAS Sidoarjo, tampak antusias saat menyerahkan bantuan kepada puluhan siswa. "Seragam Pramuka ini bukan sekadar pakaian, tetapi simbol karakter bangsa yang sedang kita bentuk," ujarnya sembari berjabat tangan dengan para siswa. Didampingi Dani Prabowo, staf pelaksana BAZNAS, mereka berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lain sejak pukul 09.00 WIB. Program bantuan biaya pendidikan ini menyasar 40 siswa dari keluarga kurang mampu di empat sekolah dasar tersebut. Setiap anak mendapat dukungan finansial yang akan membantu meringankan beban orang tua dalam membiayai kebutuhan sekolah. Di SDN Gelam 1, program ini bahkan diperluas dengan alokasi dana renovasi musholla sekolah, menunjukkan perhatian BAZNAS terhadap pembangunan karakter spiritual siswa. Kepala Sekolah SDN Klurak mengaku terharu dengan kepedulian BAZNAS. "Banyak siswa kami yang berprestasi namun terkendala ekonomi. Bantuan ini sangat membantu mereka untuk tetap fokus belajar tanpa khawatir soal biaya," katanya. Hal serupa diungkapkan para kepala sekolah di tiga lokasi lainnya, yang menyambut hangat kehadiran tim BAZNAS. Minan Abdul Hak dan Sofwan, staf pelaksana BAZNAS yang bertugas di SDN Putat Tanggulangin, menekankan bahwa program ini merupakan wujud nyata amanah masyarakat yang telah mempercayakan zakat mereka kepada BAZNAS. "Kami tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga memastikan bahwa setiap rupiah zakat digunakan untuk memberdayakan generasi penerus bangsa," jelas Minan. Para siswa penerima bantuan menunjukkan antusiasme luar biasa. Mereka berkomitmen untuk terus berprestasi dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan. Beberapa di antaranya bahkan menyampaikan cita-cita menjadi dokter, guru, dan insinyur - mimpi-mimpi besar yang kini semakin mungkin terwujud berkat dukungan BAZNAS. Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 10.30 WIB ini menandai komitmen berkelanjutan BAZNAS Sidoarjo dalam mendukung pendidikan berkualitas. Seragam coklat Pramuka yang dikenakan para siswa bukan lagi sekadar identitas sekolah, tetapi menjadi simbol harapan dan masa depan cerah yang sedang dibangun bersama-sama melalui kekuatan zakat, infak, dan sedekah masyarakat Sidoarjo.

29/08/2025 | sudrab

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat