Berita Terbaru
Jejak Langkah Kepedulian: Perjalanan Amil BAZNAS Sidoarjo Menyentuh Hati
Sidoarjo - Pagi itu, Selasa 29 Juli 2025, matahari baru saja menyingsing ketika M. Sofwan dan Syukron, dua amil BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, memulai perjalanan mereka yang penuh makna. Dengan hati yang tulus dan tas berisi harapan, mereka bersiap untuk menjadi jembatan antara kebaikan para muzaki dan kebutuhan mendesak saudara-saudara yang memerlukan uluran tangan.
Tetesan Air Mata di Desa Tenggulungulan
Perjalanan pertama membawa mereka ke Desa Tenggulungulan RT 16/06, tepat pukul 10.30. Di rumah sederhana yang berdinding kayu lapuk, mereka bertemu dengan Ibu Farin Dania, seorang perempuan berusia 33 tahun yang tengah menjalani cobaan hidup yang berat.
"Ketika saya melihat beliau berbaring lemah di tempat tidur, hati saya tersentuh dalam," kenang M. Sofwan dengan suara bergetar. "Kanker otak yang dideritanya telah mengubah hidup keluarga kecil ini sepenuhnya."
Hampir setahun lamanya, Ibu Farin merasakan pandangan kabur dan nyeri kepala yang tak kunjung hilang. Tiga kali operasi telah dijalaninya sejak 13 Januari 2025, namun perjuangan untuk sembuh masih terus berlanjut. Di sampingnya, dua anak kecil tetap setia mendampingi - sang sulung yang masih bersekolah dan si bungsu yang baru berusia setahun.
"Yang paling menyentuh , walaupun suaminya, seorang kuli bangunan, dan mengatakan bahwa mereka hanya mengandalkan KIS untuk pengobatan," tambah Syukron sambil menahan haru. "Namun mata mereka masih berbinar dengan harapan ketika kami menyampaikan bantuan biaya pengobatan."
Kekuatan di Balik Kesederhanaan
Perjalanan berlanjut ke Desa Kludan, Tanggulangin, pukul 11.00. Di sana, mereka menemukan sosok Ibu Farmasi Asri Novalia, seorang buruh jahit yang menjadi tulang punggung keluarga. Tangan-tangannya yang terbiasa menjahit kain, kini menjahit harapan untuk masa depan yang lebih baik.
"Beliau tidak pernah mengeluh meski harus bekerja keras setiap hari," ujar M. Sofwan dengan penuh kekaguman. "Keteguhan hatinya mengajarkan kami tentang arti keikhlasan dalam berjuang."
Bantuan biaya hidup yang diserahkan kepada orang tua Ibu Farmasi diterima dengan senyuman tulus yang tak akan pernah terlupakan oleh kedua amil tersebut.
Inspirasi dari Keterbatasan
Masih di lokasi yang sama, Gagang Panjang Tanggulangin, mereka bertemu dengan Lailul Ramadhan, pemuda 32 tahun yang membuktikan bahwa keterbatasan fisik tidak pernah menjadi penghalang untuk berkarya. Meskipun mengalami tuna daksa, semangat hidupnya justru menyala lebih terang.
"Mas Lailul ini luar biasa," cerita Syukron dengan mata berbinar. "Tidak hanya menjalankan toko sembako, tetapi juga membantu mengajar di SLB Lebih Sidoarjo. Sambil itu, dia masih melanjutkan sekolah. Siapa yang tidak terispirasi melihat semangatnya?"
Bantuan modal usaha yang diberikan kepada orang tuanya diharapkan dapat menjadi katalis untuk mengembangkan usaha yang telah dirintisnya dengan penuh perjuangan.
Kehangatan untuk Sang Bijaksana
Kunjungan terakhir membawa mereka kepada Ibu Morotin, seorang nenek berusia 75 tahun yang telah melewati berbagai lika-liku kehidupan. Dalam keriput wajahnya tersimpan ribuan cerita, dalam langkahnya yang mulai goyah tersimpan pengalaman hidup yang tak ternilai.
"Melihat beliau di usia senja masih harus berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari, kami merasa harus berbuat lebih banyak," ungkap M. Sofwan dengan penuh empati.
Refleksi Perjalanan
Sepulang dari perjalanan yang menguras emosi tersebut, kedua amil BAZNAS ini merenungkan makna di balik setiap langkah yang mereka tempuh. "Setiap rumah yang kami kunjungi adalah sekolah kehidupan," refleksi Syukron. "Mereka tidak meminta belas kasihan, tetapi menunjukkan kekuatan luar biasa dalam menghadapi cobaan."
M. Sofwan menambahkan, "Kami bukan hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga menyemai harapan dan memperkuat ikatan persaudaraan. Setiap senyuman yang terpancar dari wajah para penerima bantuan menjadi energi baru bagi kami untuk terus melayani."
Perjalanan ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap nominal bantuan yang disalurkan, terdapat kisah kemanusiaan yang mendalam. BAZNAS Kabupaten Sidoarjo terus berkomitmen menjadi jembatan kebaikan, menghubungkan hati para muzaki dengan kebutuhan nyata masyarakat yang memerlukan uluran tangan.
29/07/2025 | sudrab
Bareng Bupati, BAZNAS Sidoarjo Kunjungi RTLH di Kecamatan Tarik
Dalam wujud nyata kepedulian terhadap warga kurang mampu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo kembali menggelar kegiatan survei dan kunjungan langsung ke Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kecamatan Tarik, Senin (28/7/2025). Yang istimewa, kegiatan ini diikuti langsung oleh Bupati Sidoarjo, H. Subandi, S.H., M.Kn., bersama Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar (Gus Jazuk), menunjukkan sinergi kuat antara lembaga zakat dan pemerintah daerah dalam menangani kemiskinan struktural.
Didampingi Anggota DPRD Sidoarjo M. Nizar, Wakil Ketua BAZNAS Drs. H. Ilhamuddin, perwakilan Dinas Sosial, serta jajaran perangkat desa, rombongan menyusuri pemukiman warga untuk melihat langsung kondisi kehidupan masyarakat yang masih tinggal di rumah tidak layak huni. Kunjungan ini bukan sekadar formalitas, tetapi upaya tulus untuk mendengar, menyentuh, dan merasakan langsung beban yang dirasakan oleh warga terdampak.
Kunjungan pertama membawa tim ke rumah Ibu Sulikah (86), warga Dusun Gading, Desa Mindugading. Lansia yang hidup mandiri ini tinggal di gubuk kecil berdinding bambu dengan lantai tanah. Ruangannya sempit, menyatukan dapur, tempat tidur, dan ruang makan. Meski memiliki anak yang tinggal berdekatan, Ibu Sulikah memilih tidak tinggal bersama demi tidak menambah beban keluarga, terlebih anaknya tengah mengalami gangguan mental pasca-perceraian. “Saya masih kuat, tidak mau merepotkan,” ujarnya lirih, membuat hati semua yang hadir terenyuh.
Di Desa Singogalih, tim bertemu Bapak Slamet Agus Siswanto, pekerja serabutan yang sejak lama bermimpi memiliki rumah layak. Ia bahkan sempat mengumpulkan material sedikit demi sedikit, namun pandemi menghancurkan harapan itu. Penghasilan menurun drastis, dan rumah yang ditinggali kini rusak parah—atap bocor, dinding roboh, dan lantai yang tidak rata. “Dulu saya pikir bisa selesai sendiri, tapi ternyata hidup tidak selalu sesuai rencana,” katanya dengan senyum getir.
Tidak hanya melakukan peninjauan, tim juga melanjutkan survei progres perbaikan RTLH di rumah Bapak Uripan (71), warga Desa Prambon. Lansia yang sehari-hari mengais rezeki dari kardus bekas ini tinggal bersama istrinya di rumah dengan atap reot dan kamar mandi tanpa penutup. BAZNAS akan merealisasikan bantuan perbaikan rumah pada Agustus 2025 sebagai bagian dari program pemberdayaan dan pemulihan kualitas hidup.
Bupati Subandi menyampaikan, kunjungan ini menjadi pengingat bahwa pembangunan tidak hanya diukur dari infrastruktur megah, tapi juga dari kesejahteraan masyarakat paling bawah. “Kita harus hadir di tengah mereka yang terpinggirkan. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Gus Jazuk menambahkan, program RTLH BAZNAS bukan sekadar memperbaiki rumah, tapi memulihkan martabat dan harapan. “Zakat harus menyentuh kehidupan nyata. Setiap rupiah yang dikumpulkan harus kembali untuk kemanusiaan yang paling membutuhkan.”
Dengan pendekatan empatik dan kolaborasi lintas sektor, BAZNAS Sidoarjo terus membuktikan bahwa zakat bisa menjadi kekuatan transformatif. Karena di balik dinding yang retak, ada keluarga yang masih mempercayai adanya kebaikan.
28/07/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Berpartisipasi dalam Peringatan Hari Anak Nasional 2025
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo turut berpartisipasi aktif dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 yang berlangsung di Kampung Lali Gadget, Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Senin (28/7/2025). Kehadiran BAZNAS ditandai dengan pemberian santunan kepada puluhan anak yatim sebagai wujud komitmen lembaga filantropi Islam ini dalam melindungi dan memberdayakan generasi penerus bangsa.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Sidoarjo ini dikemas dengan konsep nostalgia melalui berbagai permainan tradisional masa lalu yang dihadirkan dengan penuh keceriaan. Bupati Sidoarjo H. Subandi didampingi istri selaku Ketua TP PKK Kabupaten Sidoarjo, Hj. Sriatun Subandi, hadir dalam acara peringatan tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Subandi menyampaikan bahwa generasi muda merupakan kekayaan utama negara dan calon pemimpin masa depan yang wajib mendapat perlindungan komprehensif. Beliau menggarisbawahi urgensi terpenuhinya hak-hak anak serta pentingnya melindungi mereka dari berbagai bentuk ancaman, baik yang bersifat fisik maupun dalam ranah digital.
"Generasi muda adalah kekayaan paling berharga bagi bangsa ini. Mereka merupakan bibit-bibit harapan masa depan yang harus kita pastikan terjamin hak-haknya dan mendapat perlindungan optimal," tegas Bupati Subandi.
Kepala daerah tersebut mengakui masih terdapat berbagai permasalahan yang mengancam anak-anak dewasa ini, seperti tindak kekerasan, pelecehan seksual, praktik perkawinan usia dini, serta dampak buruk kemajuan teknologi digital termasuk ketergantungan pada permainan daring dan aktivitas judi online.
"Meskipun Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah melakukan berbagai inisiatif, namun keberhasilan ini memerlukan sinergi yang kuat dari semua pihak terkait," jelas H. Subandi.
Peringatan HAN 2025 di Sidoarjo mengangkat tema "Anak Cerdas Digital: Aman dan Positif di Dunia Maya" yang sangat sesuai dengan situasi terkini. Di zaman teknologi informasi seperti sekarang, dunia maya telah menjadi bagian integral dari kehidupan anak-anak, yang di satu sisi memberikan kesempatan luar biasa namun di sisi lain juga menimbulkan ancaman serius seperti perundungan siber, penyebaran informasi palsu, konten berbahaya, hingga eksploitasi dalam dunia digital.
"Karena itu, menjadi tanggung jawab bersama untuk mengarahkan anak-anak supaya menjadi pengguna teknologi digital yang bijak, analitis, inovatif, dan terlindungi. Kita perlu mempersiapkan mereka dengan kemampuan literasi digital, prinsip-prinsip moral, serta keterampilan memanfaatkan teknologi dengan arif dan bertanggung jawab," tambahnya.
"Kepada anak-anak kesayangan, kalian adalah generasi penerus masa depan Sidoarjo. Manfaatkanlah teknologi untuk keperluan konstruktif, untuk menimba ilmu, berkreasi, dan berinovasi. Jadilah anak yang pintar, beradab, dan berkarakter mulia, baik dalam kehidupan nyata maupun virtual," pesan beliau kepada anak-anak yang menghadiri acara.
Bupati Subandi menyampaikan ucapan selamat atas Hari Anak Nasional 2025 dan berharap momentum ini dapat memperkuat tekad seluruh komponen masyarakat untuk konsisten melindungi, menghormati, dan memberikan yang terbaik bagi anak-anak Indonesia, terutama di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Acara tersebut diperkaya dengan aneka aktivitas menggembirakan seperti permainan tradisional ecek-ecek, gasing, karambol, dan congklak, yang sengaja dipilih untuk mengingatkan anak-anak tentang pentingnya bermain dengan cara yang sehat dan melibatkan interaksi langsung tanpa ketergantungan pada perangkat elektronik.
28/07/2025 | sudrab
80 Anak dan 2 Mushollah Tersentuh Aksi Filantropi BAZNAS Sidoarjo dalam Sehari
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo melaksanakan serangkaian program distribusi bantuan komprehensif pada Kamis, 24 Juli 2025. Kegiatan ini berhasil menjangkau 80 penerima manfaat yang terdiri dari 50 anak didik, 30 anak yatim, serta pembangunan dan renovasi 2 fasilitas mushollah.Kamis(24/7)
Ketua BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, Chasbil Aziz Salju Sodar (Gus Jazuk), menyatakan bahwa program ini merupakan implementasi nyata dari misi lembaga dalam mendistribusikan zakat, infaq, dan sedekah secara optimal. "Program filantropi BAZNAS Sidoarjo dirancang untuk memberikan dampak berkelanjutan bagi pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur keagamaan di wilayah Kabupaten Sidoarjo," ungkap Gus Jazuk.
Program bantuan pendidikan dilaksanakan di enam lembaga pendidikan yang tersebar di wilayah Tanggulangin dan Tambak Sumur. Penerima bantuan meliputi RA Cahaya Kamilah Kludan dengan 11 siswa, TK NU Asasul Huda Randegan dengan 9 siswa, SDN Kalisampurno 2 Tanggulangin dengan 10 siswa, TKMNU Tambak Sumur dengan 4 siswa, MINU Tambak Sumur dengan 7 siswa, dan MI Tanada Wadungasri dengan 9 siswa. Bantuan ini secara khusus diberikan kepada siswa dari keluarga dhuafa yang menghadapi kendala finansial dalam melanjutkan pendidikan.
Dalam bidang pembangunan infrastruktur keagamaan, BAZNAS Sidoarjo mengalokasikan dana untuk dua proyek strategis. Pertama, partisipasi pembangunan Mushollah Abdullah yang berlokasi di Desa Sumorame RT 1/2. Kedua, program renovasi Mushollah As Sakinah SDN Tambak Sawah yang mencakup pergantian pintu kamar mandi dan pembangunan fasilitas tempat wudhu untuk meningkatkan kualitas layanan bagi jamaah.
Program santunan anak yatim menjadi agenda berkelanjutan BAZNAS Sidoarjo dalam memberikan perlindungan sosial bagi kelompok rentan. Sebanyak 30 anak yatim di SMP N 2 Porong telah terdaftar sebagai penerima manfaat dalam program santunan yang dijadwalkan terlaksana pada 26 Juli 2025. Program ini melibatkan koordinasi komprehensif dengan pihak sekolah untuk memastikan ketepatan sasaran dan transparansi distribusi.
Gus Jazuk menegaskan bahwa seluruh program BAZNAS Sidoarjo dijalankan berdasarkan prinsip akuntabilitas, transparansi, dan profesionalisme. "Kami menerapkan sistem monitoring dan evaluasi yang ketat untuk memastikan setiap rupiah zakat, infaq, dan sedekah masyarakat disalurkan sesuai dengan ketentuan syariah dan memberikan manfaat optimal bagi mustahik," jelasnya.
Pelaksanaan program ini melibatkan tim lapangan yang terdiri dari H. Naim, M. Sofwan, Gus Jazuk, Hamdani, dan Minan. Tim melakukan koordinasi intensif dengan berbagai stakeholder termasuk kepala sekolah, tenaga pendidik, staf administrasi, takmir mushollah, dan perwakilan orang tua siswa untuk memastikan efektivitas program dan ketepatan distribusi bantuan.
Keberhasilan program filantropi BAZNAS Sidoarjo ini mencerminkan komitmen lembaga dalam mengoptimalkan peran sebagai pengelola dana umat untuk kesejahteraan masyarakat. Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan fasilitas keagamaan di Kabupaten Sidoarjo, sekaligus memperkuat sistem perlindungan sosial bagi masyarakat kurang mampu.
BAZNAS Kabupaten Sidoarjo akan terus mengembangkan inovasi program distribusi bantuan yang lebih efektif dan berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan sosial sesuai dengan visi dan misi organisasi.
24/07/2025 | sudrab
DARI RETAK HINGGA HIJAU CERAH: Rumah Pak Kusen Jadi Bukti Nyata Kekuatan Kolaborasi BAZNAS Sidoarjo
SIDOARJO - Dalam sebulan terakhir, sebuah transformasi luar biasa terjadi di Desa Klurak, Kecamatan Candi. Rumah Kusen (70), seorang pengrajin sayangan yang hidup sebatang kara, berubah total dari kondisi yang sangat memprihatinkan menjadi hunian layak berwarna hijau cerah yang memukau mata.
Rabu (23/7/2025), tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin Ach Saleh bersama Ahmad Richi melakukan monitoring akhir program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Senyum sumringah terpancar dari wajah Pak Kusen saat menyambut kedatangan tim di rumah barunya yang sudah tak lagi retak dan roboh.
"Matur suwun, atas perhatian dan bantuan semua pihak," ungkap Kusen dengan mata berkaca-kaca, menggenggam erat tangan para petugas BAZNAS yang telah mengubah hidupnya.
Kontras yang mencolok terlihat jelas dari foto dokumentasi sebelum dan sesudah renovasi. Jika sebelumnya rumah Pak Kusen tampak seperti reruntuhan dengan dinding bata yang retak parah, kini berdiri kokoh dengan cat hijau segar, lantai keramik bersih, dan ventilasi yang memadai.
Transformasi spektakuler ini bermula dari kunjungan bersejarah pada 17 Juni 2025 silam. Ketua BAZNAS Sidoarjo M. Chasbil Azis Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, bersama Bupati Sidoarjo H. Subandi, Kapolresta Kombes Pol. Christian Tobing, dan Dandim 0816 Sidoarjo Dedyk Wahyu Widodo turun langsung melihat kondisi rumah yang sangat memprihatinkan.
"Dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara, Pemerintah Kabupaten memberikan dukungan penuh untuk perbaikan 10 rumah tidak layak huni. Ini adalah wujud nyata kepedulian kami bersama BAZNAS dan Polri untuk mewujudkan visi Kabupaten Sidoarjo yang sejahtera dan bermartabat," tegas Bupati H. Subandi saat itu.
Program rehabilitasi RTLH ini menjadi bukti nyata sinergi lintas lembaga yang diprakarsai semangat Bhayangkara dan didukung penuh oleh dana zakat masyarakat. Kolaborasi strategis antara pemerintah daerah, BAZNAS, dan Polri menciptakan momentum transformasi yang tidak hanya memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga membangun harapan dan kepercayaan diri penerima manfaat.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Christian Tobing memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan program ini. "Semoga cahaya zakat yang kami salurkan lewat program ini dapat membawa manfaat besar, menjadikan hunian yang layak serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujarnya penuh harap.
Pak Kusen, yang selama puluhan tahun menggeluti profesi sebagai pengrajin sayangan, kini dapat menjalani hari-hari tuanya dengan lebih bermartabat. Rumah yang dulunya hampir roboh kini menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman, lengkap dengan pintu hijau yang kokoh dan jendela yang memberikan sirkulasi udara sempurna.
Keberhasilan transformasi rumah Pak Kusen menjadi inspirasi sekaligus bukti konkret bahwa zakat, ketika dikelola dengan amanah dan didukung sinergi yang kuat, mampu menghadirkan perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat yang membutuhkan.
24/07/2025 | sudrab
Zakat Menyapa Umat: BAZNAS Sidoarjo Tebar Manfaat di Enam Titik dalam Satu Hari
SIDOARJO – Jeritan hati warga terdengar jelas pagi ini. Di tengah beban hidup yang menderu, BAZNAS Kabupaten Sidoarjo bergerak lincah menjawabnya. Rabu (23/7/2025) menjadi saksi kolaborasi heroik: zakat menjelma jadi senyum pengharapan di enam titik krisis. Dari Lemah Putro hingga Magersari, tim filantropi ini membuktikan – kemanusiaan tak pernah absen.
Di Gang RT 15 Lemah Putro, air mata Ibu Fifin Weni pecah saat bantuan hidup menyentuh tangannya. "Ini berkah dari langit," bisiknya di depan Ketua RT yang mengangguk khidmat. Tak jauh di TK DWP Ental Sewu, zakat menyentuh masa depan: bantuan pendidikan mengangkat beban punggung kecil Putri Nur Salsabila. "Kami tak sendiri," ujar Bu Wiwik, gurunya, dengan mata berkaca.
Drama kemanusiaan terpahat di Sidokepung. Ketika kursi roda menggantikan kruk yang direncanakan untuk Bu Yani pasca-operasi, tim membuktikan: filantropi sejati lahir dari mendengar, bukan sekadar memberi. Di Sidokerto, keteguhan seorang janda penopang keluarga disentuh dengan pendampingan Kasi Kesra. "Bantuan ini pelipur lara," ucapnya menggenggam erat amplop bantuan.
Ruangan Kepala SMP PGRI 1 Buduran mendadak hening saat bantuan pendidikan diserahkan untuk Keyla yang telah lulus. "Keadilan tak mengenal ijazah," tegas Bu Indrajayanti. Di Magersari, bantuan pengobatan untuk Bu RR. Sri Soemini menjadi penutup sempurna misi hari ini – sebuah lingkaran penuh kasih yang mengunci pagi penuh makna.
"Inilah denyut nasi zakat!" seru Abdul Ghoni, staf pelaksana yang hari ini menjejak enam lokasi. Di setiap titik, kolaborasi dengan tokoh masyarakat menjadi senjata ampuh. Dari Pak RT hingga kepala desa, guru hingga aparat kecamatan – mereka adalah jantung yang memompa zakat hingga ke pelosok genting.
Enam lokasi. Ratusan kilometer. Puluhan tangan yang terjalin. Hari ini, BAZNAS Sidoarjo menulis epik baru: setiap rupiah zakat berubah jadi nyawa yang bernapas, tawa yang pecah, harapan yang menyala.
"Zakatmu adalah nafas bagi mereka," getar Ghoni mewakili ribuan muzaki. Pesannya menggema: di tangan BAZNAS Sidoarjo, amanah umat tak sekadar sampai – tapi menyembuh, menopang, dan menghidupkan.
23/07/2025 | sudrab
Motor Kemanusiaan Gus Jazuk: 9 Km Menembus Tambak Demi Senyum Pak Ngatemo
Sidoarjo, 23 Juli 2025, Dengan sepeda motor berboncengan menyusuri pematang tambak sempit di Dusun Kedungsari desa Kedungpeluk kecamatan Candi, Ketua BAZNAS Sidoarjo M. Chasbil Aziz Salju Sodar (Gus Jazuk) dan timnya bergerak bak pelari estafet kemanusiaan. Rabu pagi (23/7/2025), mereka menembus jalur terpencil—hanya bisa diakses roda dua—menuju rumah Pak Ngatemo.
Di balik dinding bambu reyot, pria 68 tahun itu terbaring tak berdaya akibat stroke sejak 8 bulan lalu.
"Dia hanya bisa menelan susu dan sereal lewat selang," ujar Gus Jazuk.
Intervensi di Ujung Tambak
Di lokasi yang terpencil—9 km dari balai desa Kedungpeluk—tim menemukan realita pilu: tanah irigasi yang ditinggal membuat rumah tak mungkin direhab melalui program BAZNAS Sidoarjo, sementara dua anak, menantu, dan cucu Pak Ngatemo bergantian merawatnya tanpa alat medis memadai. Meski sudah mendapat bantuan PKH, kebutuhan dasar seperti pampers dan nutrisi khusus masih jauh dari cukup.
"Kami tak bisa biarkan martabatnya terkikis hanya karena lokasi terpencil," tegas Gus Jazuk setelah berdialog intensif dengan keluarga. Dari dinding rumah yang lapuk, lahir rencana aksi konkret: perlunya bantuan bulanan (pampers + susu Entrasol) dan kursi roda untuk memulihkan mobilitas.
Respons Kilat untuk Darurat Kemanusiaan
Berikutnya, Pukul 13:00,an WIB, tim sudah bergerak ke Desa Grogol, Kecamatan Tulangan. Di sini, Pak Sudarno (52)—mantan penderita stroke yang kehilangan mata pencaharian—menunggu dengan harap-harap cemas. Pendekatan door-to-door yang dipimpin Gus Jazuk memastikan Bantuan Tunai diserahkan langsung ke tangan istri Pak Sudarno, Muslimah, yang tak kuasa menahan air mata.
"Ini semoga bisa membantu," ujar Ahmad Hamdani, staf pelaksana BAZNAS.
Bantuan ini bukan sekadar angka—tapi oksigen untuk keluarga yang bertahan tanpa jaring pengaman ekonomi.
Filosofi Aksi: Data yang Berubah Jadi Kehangatan
Dua intervensi dalam sehari ini mencerminkan DNA BAZNAS Sidoarjo: presisi data bertemu kecepatan empati. Survei penilaian kondisi (assessment) Pak Ngatemo melahirkan program berkelanjutan (sustainability), sementara bantuan untuk Pak Sudarno adalah respons darurat (urgency).
"Kami tak hanya mencatat penderitaan, tapi mengubahnya jadi peta jalan harapan," tegas Gus Jazuk di sela perjalanan pulang. Di balik terik Juli yang menyengat, tim membawa pulang pelajaran abadi: filantropi sejati lahir ketika kebijakan dibuat bukan di balik meja, tapi dari mendengar denyut nadi mustahik.
23/07/2025 | sudrab
MLIJO Pasar Pagi Kini Berharap Lebih Besar Berkat Sentuhan BAZNAS Sidoarjo
15 menit yang mengubah kehidupan tiga pedagang sayur ultra mikro di jantung Sidokare
SIDOARJO - MLIJO. Sebutan akrab yang lekat dengan kehidupan para pedagang sayur ultra mikro di pasar pagi Kelurahan Sidokare. MLIJO bukan sekadar julukan, namun representasi perjuangan hidup yang dimulai dari subuh hingga pagi menjelang.
Rabu pagi (23/7), pukul 06.15 WIB, suasana pasar kaget di kawasan Sidokare berubah istimewa. Achmad Saleh, Wakil Ketua BAZNAS Sidoarjo, hadir langsung membawa kabar gembira bagi tiga MLIJO yang telah berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari melalui dagangan sayur mayur mereka.
Bu Khoiro, Bu Sutik, dan Bu Krismunah - tiga nama yang kini menjadi penerima manfaat program pemberdayaan usaha ultra mikro BAZNAS Sidoarjo. Ketiganya telah lama menjalani rutinitas berdagang sejak pukul 05.00 hingga 10.00 WIB setiap harinya, mengandalkan modal pas-pasan untuk bertahan hidup.
"Para MLIJO ini adalah tulang punggung ekonomi keluarga yang sesungguhnya. Mereka bangun sebelum subuh, menyiapkan dagangan, dan menghabiskan waktu lima jam setiap hari hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar," ungkap Achmad Saleh dengan penuh apresiasi.
Assessment mendalam yang dilakukan BAZNAS Sidoarjo menunjukkan bahwa para pedagang sayur ultra mikro ini memiliki dedikasi tinggi namun terkendala modal usaha yang terbatas. Kondisi inilah yang mendorong BAZNAS menghadirkan solusi konkret melalui bantuan modal usaha yang diserahkan langsung di lokasi perdagangan mereka.
Proses penyerahan yang berlangsung hanya 15 menit ini ternyata mengandung makna mendalam. BAZNAS Sidoarjo sengaja memilih waktu dan lokasi yang tepat - di tengah aktivitas perdagangan pagi hari - untuk menunjukkan bahwa bantuan sosial harus menyentuh langsung realitas kehidupan penerima manfaat.
Bu Khoiro, salah satu penerima bantuan, tak kuasa menahan haru. "Alhamdulillah, ini sangat membantu kami. Selama ini modal terbatas membuat kami sulit mengembangkan usaha. Dengan bantuan ini, kami bisa menambah variasi sayuran dan melayani pembeli lebih baik," ujarnya sambil menatap penuh syukur bantuan yang diterimanya.
Senada dengan Bu Khoiro, Bu Sutik dan Bu Krismunah juga menyampaikan rasa terima kasih mendalam. Mereka berharap bantuan modal ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan omzet dan kualitas hidup keluarga.
"Semoga bisa bantu secara optimal," tegas Achmad Saleh menutup kegiatan singkat namun bermakna ini. Kata-kata sederhana yang mengandung harapan besar bagi masa depan para MLIJO di pasar pagi Sidokare.
Rencana tindak lanjut BAZNAS Sidoarjo tidak berhenti pada pemberian modal. Monitoring dan evaluasi akan dilakukan secara berkala untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan memberikan dampak positif berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan para pedagang ultra mikro.
Kehadiran BAZNAS di tengah hiruk pikuk pasar pagi Sidokare membuktikan bahwa pemberdayaan masyarakat yang efektif adalah yang menyentuh langsung akar permasalahan dan dilakukan dengan pendekatan humanis.
23/07/2025 | sudrab
Perahu Sempat Rusak, Tak Patahkan Semangat, APRI Tetap Sampaikan Berkah ke Kalikajang
Drama perjalanan justru memperkuat tekad kolaborasi BAZNAS-APRI mengulurkan tangan kepada 55 kepala keluarga
SIDOARJO - Kolaborasi nyata antara BAZNAS Sidoarjo dan Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Sidoarjo membuahkan hasil gemilang. Bakti sosial yang digelar Selasa (22/7) di Kampung Kalikajang berhasil menyentuh hati 55 kepala keluarga yang selama ini hidup di kawasan terpencil.
Kepala Kantor Kementerian Agama Sidoarjo, Drs. H. Mufi Imron Rosyadi MEI, bersama Kasubag H. Rohmad Nasrudin LC M.Ag., turut membuktikan komitmen pemerintah dalam menghadirkan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan. Kehadiran mereka di tengah 24 relawan yang tergabung dalam misi kemanusiaan ini menunjukkan sinergi positif antara lembaga keagamaan, pemerintah, dan organisasi masyarakat.
Perjalanan menuju Kalikajang tak semulus yang dibayangkan. Drama kecil terjadi ketika perahu yang mengangkut rombongan mengalami kerusakan baling-baling setelah menempuh perjalanan dua kilometer. Namun, semangat berbagi tak pernah surut. Selama dua jam menunggu bantuan dari Kedung Peluk, para relawan justru semakin memantapkan tekad untuk sampai ke tujuan.
"Kendala teknis ini malah memperkuat solidaritas tim. Kami bahkan menyewa perahu kecil tambahan untuk memastikan bantuan sampai ke tangan yang tepat," ungkap salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya.
Di Balai RW Kalikajang, antusiasme warga sangat terasa. Rangkaian acara dibuka sambutan Ketua APRI yang menekankan pentingnya kepedulian sosial sebagai wujud syukur. Kepala Kantor Kemenag kemudian menyampaikan apresiasi atas inisiatif kolaboratif yang mengedepankan asas gotong royong.
Tokoh masyarakat setempat, diwakili Pak Modin, menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas perhatian yang diberikan. "Kehadiran bapak-bapak di sini benar-benar mengobati kerinduan kami akan perhatian dari luar," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Puncak acara adalah penyerahan bantuan berupa sembako dari BAZNAS dan uang tunai dari APRI kepada 55 kepala keluarga. Tak lupa, anak-anak kecil di kampung tersebut juga mendapat jatah uang saku yang membuat wajah mereka berseri-seri.
Kasubag H. Rohmad Nasrudin LC M.Ag. menutup rangkaian dengan doa khusyuk, memohon keberkahan atas rezeki yang dibagikan dan keselamatan bagi seluruh warga Kalikajang.
Perjalanan pulang menjadi petualangan tersendiri. Air surut membuat perahu tak bisa beroperasi, sehingga rombongan harus menggunakan ojek untuk kembali ke daratan utama. Namun, kelelahan fisik terbayar lunas dengan kepuasan batin yang luar biasa.
Kolaborasi BAZNAS Sidoarjo dan APRI ini membuktikan bahwa ketika niat baik berpadu dengan aksi nyata, tidak ada jarak yang terlalu jauh untuk mengulurkan tangan kepada sesama. Kalikajang kini menjadi saksi bisu bahwa kepedulian sejati mampu mengatasi segala rintangan.
23/07/2025 | sudrab
Transformasi Nyata: BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Hunian Layak Bagi Keluarga Prasejahtera
SIDOARJO - Perjalanan mulia tim BAZNAS Kabupaten Sidoarjo pada Selasa, 22 Juli 2025, mencatat tonggak bersejarah dalam program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). M. Chasbil Aziz, Drs. Ec. Achmad Saleh MM, Achmad Richi, Minan, dan Syukron memulai serangkaian monitoring dan survei lapangan, membuktikan komitmen berkelanjutan lembaga dalam menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat kurang mampu.
Program sinergi dengan BAZNAS Provinsi Jawa Timur ini bukan sekadar kunjungan rutin, melainkan wujud kepedulian mendalam terhadap hak dasar masyarakat untuk mendapatkan hunian yang layak dan bermartabat.
Keajaiban di Desa Mliriprowo
Kunjungan pertama ke kediaman Ibu Dina Samawati di Desa Mliriprowo, Kecamatan Tarik, menghadirkan pemandangan yang mengharukan sekaligus membanggakan. Rumah yang dulunya berdinding bambu rapuh dengan atap bocor dan tanpa fasilitas sanitasi, kini telah bertransformasi menjadi hunian layak yang siap dihuni bersama suami dan dua anaknya.
"Kami masih mencari hari baik untuk menempati rumah baru ini," ungkap Ibu Dina dengan mata berkaca-kaca, menunjukkan rasa syukur yang mendalam. Perubahan drastis ini menjadi bukti konkret bahwa program filantropi yang terstruktur mampu mengubah kualitas hidup secara fundamental.
Transformasi ini bukan hanya menghadirkan kenyamanan fisik, tetapi juga mengembalikan dignity keluarga yang selama ini terpinggirkan. Setiap sudut rumah yang telah dibenahi menceritakan kisah harapan yang bangkit dari keterpurukan.
Kemenangan atas Bencana Banjir
Pemantauan di kediaman Bapak Untung, Desa Tarik, mengungkap keberhasilan luar biasa program BAZNAS dalam mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda. Rumah yang sebelumnya langganan terendam air, kini telah terbebas dari ancaman banjir dan memberikan kenyamanan berlipat bagi penghuninya.
"Rumah sudah tidak banjir lagi dan jauh lebih nyaman dari sebelumnya," tutur Bapak Untung dengan wajah sumringah. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa BAZNAS tidak hanya fokus pada renovasi fisik, tetapi juga mempertimbangkan aspek lingkungan dan keberlanjutan hunian.
Perjuangan Ibu Herminingsih
Survei lanjutan di Kelurahan Magersari mengungkap sosok inspiratif Ibu Herminingsih (75 tahun), seorang janda tangguh yang menghidupi keluarga dengan mengumpulkan barang bekas. Meskipun usianya telah senja, semangat hidupnya tetap menyala untuk mencukupi kebutuhan dua anaknya yang sudah berkeluarga.
Kondisi rumahnya yang sebagian masih berdinding kayu dengan atap rendah menjadi tantangan baru bagi tim BAZNAS. Identifikasi kasus ini menunjukkan pendekatan proaktif lembaga dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan bantuan.
"Setiap kasus yang kami temui adalah amanah yang harus ditangani dengan serius," tegas M. Chasbil Aziz, menunjukkan komitmen penuh tim terhadap misi kemanusiaan.
Investasi Kemanusiaan Berkelanjutan
Program RTLH BAZNAS Sidoarjo telah membuktikan bahwa investasi kemanusiaan memberikan dampak jangka panjang yang signifikan. Setiap rumah yang diperbaiki bukan hanya mengubah kondisi fisik, tetapi juga mengembalikan harapan dan martabat keluarga penerima manfaat.
Kolaborasi dengan BAZNAS Provinsi Jawa Timur semakin memperkuat jejaring filantropi yang terstruktur dan berkelanjutan. Program ini menjadi model pemberdayaan masyarakat yang holistik, tidak hanya mengatasi masalah sesaat tetapi membangun fondasi kehidupan yang lebih baik.
Di tengah tantangan sosial ekonomi yang kompleks, BAZNAS Sidoarjo terus membuktikan bahwa kepedulian sejati mampu menghadirkan perubahan nyata, satu keluarga dalam satu waktu.
22/07/2025 | sudrab
Sentuhan Kasih di Tengah Kesulitan: BAZNAS Sidoarjo Hadirkan Harapan Bagi Keluarga Prasejahtera
SIDOARJO - Matahari pagi yang bersinar cerah pada Selasa, 22 Juli 2025, menyaksikan sebuah misi kemanusiaan yang sarat makna. Tim tasarruf BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, dipimpin oleh Dani Prabowo dan M. Sofwan, bersama Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) serta Kolik dari KESRA, memulai perjalanan mulia menuju Desa Cangkringsari RT 2 RW 5, Sokodono.
Bukan sekadar distribusi bantuan rutin, namun manifestasi nyata dari nilai-nilai kemanusiaan yang mengalir dalam setiap langkah. Para petugas bergerak dengan hati penuh empati, membawa harapan bagi dua keluarga yang tengah bergulat dengan cobaan kehidupan.
Rumah sederhana Ibu Ayunik Kolilah menjadi destinasi pertama yang dikunjungi. Perempuan tangguh ini telah lama berjuang menghadapi jeratan ekonomi yang membelit keluarganya. Setiap hari adalah pertarungan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang paling mendasar.
Ketika tim BAZNAS tiba dengan membawa bantuan biaya hidup, ekspresi haru bercampur syukur terpancar jelas dari mata Ibu Ayunik. "Alhamdulillah, Allah masih sayang sama kita," ucapnya dengan suara bergetar, sementara air mata kebahagiaan membasahi pipinya.
Bantuan yang diserahkan bukan hanya berbentuk materi, melainkan simbol kepedulian kolektif masyarakat yang disalurkan melalui institusi amil zakat. Setiap rupiah yang diberikan membawa pesan kuat: tidak ada seorang pun yang berjuang sendirian dalam menghadapi kesulitan hidup.
Perjalanan berlanjut ke kediaman yang lebih menyentuh hati. Rumah Ibu Siti Maimunah dan Bapak Abdurohman (85 tahun) menyimpan cerita perjuangan yang mengharukan. Hampir delapan tahun sudah Ibu Maimunah terbaring lemah akibat stroke, sementara suaminya yang sudah berusia senja ikut merasakan beratnya beban hidup.
Meskipun telah mendapat perawatan di RSUD Notoprurdo dengan fasilitas KIS, kondisi kesehatan Ibu Maimunah terus memburuk. Kini, perawatan hanya dapat dilakukan di rumah dengan bantuan anak-anak mereka yang juga memiliki keterbatasan ekonomi.
Saat bantuan biaya hidup diserahkan, suasana haru mendominasi ruangan sederhana itu. Keluarga ini tidak hanya menerima bantuan finansial, tetapi juga pengingat bahwa masih ada orang-orang yang peduli terhadap penderitaan sesama.
Program bantuan biaya hidup BAZNAS Sidoarjo ini membuktikan bahwa filantropi sejati melampaui pemberian materi semata. Ini adalah tentang berbagi kasih sayang, menanamkan harapan, dan membangun solidaritas sosial yang kokoh.
"Kami tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga ingin memastikan bahwa setiap keluarga yang membutuhkan merasakan kepedulian masyarakat," ujar Dani Prabowo, salah satu petugas tasarruf BAZNAS Sidoarjo.
Komitmen lembaga ini semakin nyata dengan rencana tindak lanjut berupa bantuan kesehatan khusus untuk Ibu Siti Maimunah. Pendekatan holistik ini menunjukkan keseriusan dalam mengatasi permasalahan sosial secara menyeluruh, bukan hanya tambal sulam temporer.
Setiap kunjungan dan bantuan yang disalurkan merupakan investasi kemanusiaan jangka panjang. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh penerima bantuan, tetapi juga masyarakat luas yang menyaksikan bahwa nilai-nilai solidaritas dan kepedulian masih menjadi pilar kuat dalam kehidupan sosial.
BAZNAS Sidoarjo melalui program ini telah membuktikan bahwa lembaga amil zakat bukan hanya pengelola dana, melainkan jembatan kemanusiaan yang menghubungkan hati-hati peduli dengan mereka yang membutuhkan uluran tangan.
Di tengah dinamika kehidupan yang semakin individualistis, kehadiran program seperti ini menjadi oasis harapan bagi masyarakat kurang mampu, sekaligus pengingat bagi kita semua bahwa kebahagiaan sejati datang dari kemampuan berbagi dengan sesama.
22/07/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Mimpi Pendidikan 29 Siswa di Kecamatan Prambon
Sidoarjo - Senyum bahagia terpancar dari wajah puluhan siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, ketika tim BAZNAS Sidoarjo tiba dengan membawa kabar gembira. Selasa, 22 Juli 2025, menjadi hari bersejarah bagi 29 siswa dari empat sekolah dasar yang menerima bantuan biaya pendidikan dan dukungan pembangunan mushollah.
Tim yang dipimpin Hafidz, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, bersama Rita Dafina dan Mar'atus Solihah, seorang mahasiswa magang yang penuh dedikasi, memulai perjalanan mereka pukul 10.08 WIB. Misi mulia ini bukanlah sekadar rutinitas penyaluran bantuan, melainkan wujud nyata komitmen BAZNAS dalam memastikan tidak ada anak yang terhalang meraih cita-cita karena keterbatasan ekonomi.
"Ketika kami melihat mata berbinar anak-anak ini, kami tahu bahwa setiap rupiah yang disalurkan bukan hanya bantuan materi, tetapi investasi untuk masa depan bangsa," ungkap Hafidz dengan penuh haru saat berada di SDN Simogirang 1, lokasi pemberhentian pertama yang menyaksikan sembilan siswa menerima bantuan biaya pendidikan.
Perjalanan berlanjut ke Desa Wirobiting, di mana dua sekolah—SDN Wirobiting 1 dan SDN Wirobiting 2—menjadi saksi kegembiraan 20 siswa lainnya. Suasana haru bercampur bahagia terlihat jelas ketika guru-guru pendamping turut merasakan kebahagiaan para siswa. Setiap serah terima bantuan disertai doa dan harapan agar pendidikan dapat menjadi jembatan menuju kehidupan yang lebih baik.
Puncak emosi terjadi di SDN Prambon 1, di mana Kepala Sekolah Ida Faridah menyambut hangat kedatangan tim BAZNAS. Berbeda dengan lokasi sebelumnya, di sini tim menyerahkan bantuan partisipasi pembangunan mushollah sekolah. "Pendidikan tidak hanya soal akademis, tetapi juga pembentukan karakter dan spiritualitas. Mushollah ini akan menjadi ruang pembentukan akhlak mulia bagi siswa-siswi kami," kata Bu Ida dengan mata berkaca-kaca.
Rita Dafina menambahkan bahwa program ini mencerminkan pendekatan holistik BAZNAS dalam memahami kebutuhan pendidikan. "Kami percaya bahwa pendidikan yang komprehensif mencakup pengembangan intelektual, emosional, dan spiritual. Bantuan mushollah ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia."
Mar'atus Solihah, yang baru pertama kali terlibat langsung dalam kegiatan lapangan, mengaku terharu melihat antusiasme anak-anak. "Saya belajar banyak hari ini bahwa filantropi bukan hanya tentang memberi, tetapi tentang membangun harapan dan memberdayakan generasi penerus," katanya sambil menahan haru.
Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 11.47 WIB ini meninggalkan jejak mendalam bagi semua pihak yang terlibat. BAZNAS Sidoarjo juga mengumumkan rencana tindak lanjut berupa pengajuan bantuan mushollah untuk SDN Simogirang, menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam mendukung ekosistem pendidikan yang inklusif.
Total bantuan yang disalurkan kepada 29 siswa ini menjadi bukti nyata bahwa solidaritas dan kepedulian masyarakat melalui lembaga amil zakat dapat menghadirkan perubahan konkret. Setiap senyum anak yang menerima bantuan adalah cerminan harapan baru yang tumbuh di tengah keterbatasan, menegaskan bahwa pendidikan adalah hak setiap anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi keluarga.
22/07/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Beri Dukungan Pendidikan dan UMKM di Tengah Komitmen Pemberdayaan Masyarakat
Sidoarjo – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo kembali menunjukkan peran strategisnya dalam pemberdayaan masyarakat melalui serangkaian kegiatan distribusi bantuan di lapangan, Selasa (22/07). Kali ini, fokus utama diberikan kepada peningkatan akses pendidikan bagi pelajar kurang mampu dan penguatan ekonomi mikro di tingkat akar rumput.
Pada pagi hari, rombongan BAZNAS Sidoarjo tiba di SMP Plus Sabilurrosyad, Sidokumpul, Kecamatan Kota. Di sana, tiga pelajar berprestasi namun dari keluarga ekonomi terbatas—Ardan Ali Ibrahim, Abdul Qodir AlJaelani, dan Okta Dinda Wahyunira—menerima dukungan biaya pendidikan secara langsung. Kedatangan tim BAZNAS disambut hangat oleh kepala sekolah, M Mahsun, yang menyampaikan apresiasi mendalam atas kepedulian lembaga terhadap dunia pendidikan.
“Terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada BAZNAS Sidoarjo. Bantuan ini bukan hanya membantu secara finansial, tetapi juga memberi semangat baru bagi para siswa dan orang tua bahwa mereka tidak sendiri,” ujar Mahsun dengan penuh haru.
Wakil Ketua BAZNAS Sidoarjo, M Ilhamuddin, yang memimpin penyerahan bantuan, menekankan pentingnya nilai edukatif dari setiap bantuan yang diberikan. “Meskipun belum bisa mengcover seluruh kebutuhan, kami berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan belajar, baik dari segi perlengkapan maupun motivasi akademik,” katanya.
Usai kegiatan di sekolah, tim BAZNAS melanjutkan perjalanan ke Kelurahan Sidoakre, Kecamatan Sidoarjo, untuk menyalurkan bantuan penguatan usaha mikro. Sasaran kali ini adalah Ibu Mujiana, seorang pelaku usaha ultra mikro yang sehari-hari menjual makanan tradisional "mlijo". Dengan penuh syukur, Ibu Mujiana menerima bantuan usaha yang diharapkan menjadi modal pengembangan bisnisnya ke depan.
“Ini bukan sekadar bantuan, tapi bentuk kepercayaan dan dorongan agar saya bisa lebih maju. Insyaallah saya akan gunakan dengan sebaik-baiknya,” tutur Ibu Mujiana.
Kegiatan ini turut melibatkan jajaran pegiat zakat seperti Abdul Ghoni, yang mendampingi proses asesmen dan distribusi secara langsung. Pendekatan lapangan seperti ini menjadi bagian dari komitmen BAZNAS Sidoarjo untuk memastikan program tepat sasaran, transparan, dan berdampak nyata.
Melalui dua aksi nyata di bidang pendidikan dan ekonomi, BAZNAS Sidoarjo kembali membuktikan perannya sebagai garda terdepan dalam upaya pemberdayaan umat. Dengan pendekatan humanis dan responsif, lembaga ini terus menginspirasi kolaborasi luas demi terwujudnya masyarakat Sidoarjo yang lebih adil, mandiri, dan berkeadilan.
22/07/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Hadirkan Harapan Baru Melalui Program Bantuan Kemanusiaan
SIDOARJO – Di tengah tantangan ekonomi yang masih menghimpit sebagian masyarakat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo hadir sebagai garda terdepan penyalur bantuan kemanusiaan. Senin, 21 Juli 2025, menjadi hari bersejarah bagi puluhan warga Kecamatan Tarik yang merasakan langsung sentuhan kemanusiaan melalui program bantuan multisektor yang digelar di berbagai lokasi.
Syamsul Hidayat, warga Desa Kedungbocok, tak mampu menyembunyikan keharuan saat menerima kursi roda dari tim BAZNAS. Pria paruh baya yang selama ini kesulitan bermobilitas itu akhirnya mendapat harapan baru untuk menjalani aktivitas sehari-hari. "Alhamdulillah, sekarang saya bisa kemana-mana dengan mudah," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Tidak jauh berbeda, Nur Fatimah di Desa Segodobancang juga merasakan kebahagiaan yang sama. Gadis remaja yang mengalami gangguan pendengaran itu kini dapat mendengar suara dunia dengan lebih jelas berkat alat bantu pendengaran yang diterimanya. Kehadiran tim BAZNAS yang terdiri dari Abah Saleh, Kholid, dan Syukron di rumahnya menjadi momen yang tak terlupakan bagi keluarga.
Program bantuan multisektor BAZNAS Sidoarjo tidak hanya berhenti pada bantuan kesehatan. Di SDN Mergosari 2 dan RA MNU Al Ibrohimi Klantingsari, total 17 siswa dari keluarga kurang mampu menerima bantuan biaya pendidikan. Bu Tantri, wali kelas di SDN Mergosari 2, mengungkapkan rasa syukurnya, "Bantuan ini sangat membantu meringankan beban orang tua siswa yang sedang kesulitan ekonomi."
Komitmen BAZNAS dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat semakin nyata dengan adanya bantuan renovasi musholla di SDN Klantingsari 1. Bu Naila, yang mewakili sekolah, menyambut baik program ini karena akan memperbaiki fasilitas ibadah yang selama ini kondisinya memprihatinkan. "Musholla ini akan menjadi tempat yang nyaman untuk beribadah bagi seluruh warga sekolah," katanya.
Keseluruhan program bantuan ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari perangkat desa, keluarga penerima manfaat, hingga lembaga pendidikan. Kolaborasi ini memastikan bantuan tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan secara transparan. Setiap lokasi bantuan dikunjungi langsung oleh tim untuk memastikan program berjalan sesuai rencana.
"Program bantuan ini adalah wujud nyata dari amanah masyarakat yang telah mempercayakan zakat, infaq, dan sedekahnya kepada BAZNAS," tegas Abah Saleh yang memimpin langsung aktivitas lapangan. Menurutnya, pendekatan komprehensif ini lebih efektif karena menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat secara bersamaan.
BAZNAS Kabupaten Sidoarjo membuktikan bahwa lembaga zakat tidak hanya berperan sebagai pengumpul dana, tetapi juga sebagai agen perubahan yang aktif mendampingi masyarakat. Program bantuan multisektor ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam mengoptimalkan potensi zakat untuk kesejahteraan umat dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.
22/07/2025 | sudrab
Senyum Sumringah Nanang: BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Mimpi Penambal Ban Menuju Usaha yang Lebih Baik
Sidoarjo - Raut wajah Nanang (42) tampak sumringah ketika menerima bantuan modal usaha dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo di Balai Kelurahan Kalijaten, Kecamatan Taman, Senin (21/7). Pria yang berprofesi sebagai tukang tambal ban ini tak menyangka bantuan yang diterimanya akan mengubah masa depan usahanya.
"InsyaAllah, nanti akan kita wujudkan peralatan usaha tambal ban. Belanja peralatannya didampingi staf kelurahan Kalijaten untuk memastikan dibelanjakan secara tepat," ungkap Nanang dengan penuh syukur.
Nanang adalah salah satu dari sembilan penerima manfaat (mustahik) yang mendapat bantuan serentak dari BAZNAS Sidoarjo pada hari itu. Program distribusi bantuan ini meliputi bantuan biaya hidup untuk tujuh penerima manfaat, satu unit kursi roda, dan satu bantuan modal usaha untuk pelaku usaha ultra mikro.
Kegiatan yang berlangsung 1,5 jam lebih ini, dipimpin langsung oleh tim BAZNAS Sidoarjo yang terdiri dari M. Sofwan, Dani Prabowo, dan Ahmad Faiz, dengan didampingi Lurah Kalijaten Endang Setianingsih dan staf kelurahan Sucipto.
Selain Nanang, bantuan kursi roda diserahkan untuk Ibu Anik Harsini (68), seorang lansia yang kondisinya mengharuskan berada di tempat tidur dengan penglihatan yang mulai kabur. Kursi roda tersebut diterima langsung oleh anaknya sebagai perwakilan.
Sementara itu, tujuh penerima bantuan biaya hidup lainnya mendapat bantuan tunai yang diserahkan langsung. Di antara mereka, Ibu Pamilah (73) dan Ibu Aslifah (68) akan menjalani asesmen ulang karena direncanakan akan diajukan sebagai penerima bantuan Fakir BAZNAS Sidoarjo.
Kisah menyentuh juga datang dari Ibu Sutik (67), salah satu penerima bantuan biaya hidup yang sehari-hari berjuang mencari nafkah sebagai pemulung. Kondisi ekonomi yang sulit membuatnya harus tetap bekerja di usia senja.
Lurah Kalijaten Endang Setianingsih mengapresiasi program BAZNAS Sidoarjo yang tepat sasaran. "Program ini sangat membantu warga kami yang membutuhkan, khususnya lansia dan pelaku usaha kecil seperti Pak Nanang," ujarnya.
Tim BAZNAS Sidoarjo memastikan bantuan yang diberikan akan dimanfaatkan secara optimal. Khusus untuk bantuan modal usaha Nanang, proses pembelian peralatan tambal ban akan didampingi langsung oleh staf kelurahan untuk memastikan penggunaan dana sesuai tujuan.
"Kami tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga memastikan dampak jangka panjangnya bagi pemberdayaan ekonomi mustahik," tegas M. Sofwan, salah satu penanggung jawab kegiatan.
Program distribusi bantuan ini merupakan bukti komitmen BAZNAS Sidoarjo dalam mengoptimalkan penyaluran zakat, infak, dan sedekah untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang berada dalam kategori delapan asnaf penerima zakat.
Dengan bantuan ini, harapan untuk kehidupan yang lebih baik semakin nyata bagi para mustahik di Kelurahan Kalijaten, sekaligus menjadi inspirasi bagi program-program pemberdayaan masyarakat selanjutnya.
22/07/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Program "Sidoarjo Sehat" dengan Salurkan Bantuan untuk Dua Penderita Penyakit Kronis
SIDOARJO - Dua warga Desa Bringin Bendo, Kecamatan Taman, kembali merasakan kepedulian nyata dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo melalui program unggulan "Sidoarjo Sehat". Pada Senin (21/7), tim BAZNAS langsung mendatangi kediaman Bapak Samsuri dan Bapak Ikhwan untuk menyalurkan bantuan biaya kesehatan yang sangat mereka butuhkan.
Kondisi Bapak Samsuri yang telah berjuang melawan stroke selama tujuh tahun terakhir mencerminkan perjuangan panjang seorang kepala keluarga yang tak pernah menyerah. Begitu pula dengan Bapak Ikhwan, yang sudah satu dekade menghadapi penyakit "kecetit" tulang punggung yang kini telah menyebar hingga menyerang syaraf matanya, membuat aktivitas sehari-harinya semakin terbatas.
"Ini bukan sekadar bantuan finansial, tetapi bentuk kepedulian konkret terhadap sesama yang sedang berjuang melawan penyakit," ujar M. Sofwan,Staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, salah satu tim BAZNAS yang terlibat langsung dalam kegiatan distribusi ini. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi solid antara BAZNAS dengan aparatur kelurahan setempat.
Tim distribusi yang terdiri dari M. Sofwan, Dani Prabowo, Ahmad Faiz, bersama Iwan selaku i Kesra setempat dan staf kelurahan, menunjukkan sinergitas nyata dalam menghadirkan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan. Pendekatan personal dan kunjungan langsung ke rumah penerima manfaat membuktikan komitmen BAZNAS Sidoarjo dalam memberikan pelayanan terbaik.
Kehadiran program "Sidoarjo Sehat" menjadi angin segar bagi keluarga yang berjuang dengan keterbatasan ekonomi akibat biaya pengobatan yang terus membengkak. Bantuan tunai yang diberikan kepada masing-masing penerima diharapkan dapat meringankan beban finansial untuk kebutuhan medis mereka.
Menariknya, Bapak Ikhwan yang selama ini rutin berobat ke RS Dr. Sutomo Surabaya menyampaikan keinginannya untuk pindah ke fasilitas kesehatan yang lebih dekat di Sidoarjo. Hal ini menunjukkan pentingnya aksesibilitas layanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.
Dusun Bringin Wetan, Bringin Bendo, Taman, menjadi saksi bisu bagaimana program filantropi Islam melalui zakat dapat menghadirkan harapan baru bagi mereka yang membutuhkan. Setiap rupiah yang diamanahkan masyarakat kepada BAZNAS terbukti tersalurkan tepat sasaran untuk kemanfaatan umat.
Program "Sidoarjo Sehat" ini membuktikan bahwa BAZNAS Sidoarjo tidak hanya berfokus pada distribusi bantuan, tetapi juga memahami kebutuhan spesifik setiap penerima manfaat. Dengan pendekatan yang humanis dan solusi yang berkelanjutan, BAZNAS Sidoarjo terus berkomitmen menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan ini sekaligus menegaskan peran strategis lembaga zakat dalam mewujudkan keadilan sosial melalui redistribusi wealth untuk kesehatan masyarakat yang lebih baik.
21/07/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Kesehatan untuk Korban Kecelakaan Patah Tulang Belakang
SIDOARJO - Kepedulian terhadap sesama kembali dibuktikan BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Kabupaten Sidoarjo melalui penyaluran bantuan biaya kesehatan kepada Ibu Machfuriah, korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami patah tulang belakang.
Tragedi menimpa warga Candi Sayang, Desa Candi, Kecamatan Candi ini ketika mengendarai sepeda motor di kawasan Alun-alun Sidoarjo. Tepat di depan Toko Hartono Electronic, kendaraan yang dikendarai Ibu Machfuriah ditabrak dari belakang hingga menyebabkan cedera serius berupa patah tulang belakang.
"Kondisi Ibu Machfuriah sangat memerlukan tindakan medis berupa operasi. Sebagai ibu rumah tangga dengan suami yang bekerja sebagai sopir freelance, beban biaya pengobatan tentu sangat berat bagi keluarga ini," ungkap Drs. Achmad Saleh, Wakil Ketua BAZNAS Sidoarjo saat menyerahkan bantuan.
Distribusi bantuan kesehatan ini dilaksanakan pada Ahad, 20 Juli 2025, pukul 15.30-15.45 WIB di kediaman penerima bantuan di Candi Sayang RT 09 RW 02. Kegiatan ini melibatkan langsung Drs. Achmad Saleh selaku Wakil Ketua BAZNAS Sidoarjo, Pak Adi sebagai Ketua RT setempat, serta Pak Hasyim yang merupakan tokoh masyarakat di wilayah tersebut.
Kondisi ekonomi keluarga Ibu Machfuriah yang terbatas menjadi pertimbangan utama BAZNAS Sidoarjo dalam memberikan bantuan ini. Suaminya yang berprofesi sebagai sopir freelance memiliki penghasilan tidak tetap, sementara Ibu Machfuriah kini harus menjalani perawatan intensif pasca operasi.
"Kecelakaan ini benar-benar mengubah kehidupan keluarga kami. Kami sangat bersyukur ada BAZNAS yang peduli dan membantu meringankan beban biaya pengobatan," ungkap salah seorang anggota keluarga yang mendampingi saat penyerahan bantuan.
Assessment yang dilakukan BAZNAS menunjukkan bahwa Ibu Machfuriah memerlukan perawatan jangka panjang untuk proses pemulihan. BAZNAS juga berkomitmen membantu kebutuhan rawat jalan selama masa pemulihan.
Bantuan ini merupakan wujud nyata dari program kesehatan BAZNAS Sidoarjo yang fokus membantu masyarakat kurang mampu yang mengalami musibah. Dengan dukungan masyarakat melalui zakat, infaq, dan sedekah, BAZNAS terus berupaya menghadirkan solusi bagi mereka yang membutuhkan.
"Ini adalah bentuk kepedulian kita semua kepada saudara yang sedang mengalami kesulitan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban keluarga dan mempercepat proses pemulihan Ibu Machfuriah," tutup Drs. Achmad Saleh.
Kehadiran BAZNAS di tengah masyarakat sekali lagi membuktikan bahwa zakat tidak hanya sekedar ibadah, tetapi juga instrumen pemberdayaan dan kepedulian sosial yang nyata bagi sesama.
21/07/2025 | sudrab
Air Mata Haru Munjiati: Sidak Bupati Sidoarjo Bersama BAZNAS Temukan Tiga Rumah Tak Layak Huni
SIDOARJO - Tangis haru mengalir di pipi Munjiati (67), janda yang telah 26 tahun berjuang sendiri di rumah lapuk yang hampir ambruk. Jumat pagi (18/7/2025), kehidupan warga Kelurahan Sidokumpul ini berubah ketika Bupati Sidoarjo H. Subandi, SH., M.Kn bersama tim BAZNAS Sidoarjo melakukan inspeksi mendadak tiga rumah tidak layak huni (RTLH) yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Kunjungan yang berlangsung pukul 08.30-09.30 WIB ini melibatkan sejumlah pejabat daerah, termasuk Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo Misbahul Munir, Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf. Dedyk Wahyu Widodo, serta jajaran BAZNAS Sidoarjo. Mereka bergerak bersama mengunjungi rumah-rumah yang kondisinya jauh dari layak huni.
"Saya tidak menyangka rumah saya bisa direnovasi. Sudah lama saya tinggal di rumah ini dengan kondisi yang seadanya. Terima kasih banyak kepada Pak Bupati dan Pemerintah Sidoarjo," ucap Munjiati dengan suara bergetar, air mata membasahi wajahnya yang keriput.
Kondisi rumah janda mantan mudin ini memang sangat memprihatinkan. Atap yang sudah lapuk hampir ambruk, ketika hujan rumah bocor di mana-mana. Lantai yang rendah membuat rumah sering terendam banjir saat musim hujan. Munjiati tinggal bersama anaknya yang masih bujangan, mengandalkan penghasilan seadanya untuk bertahan hidup.
Tak jauh dari sana, kondisi serupa dialami Madekan (67), seorang tukang becak yang juga berprofesi sebagai juru parkir. Rumahnya yang hampir ambruk memaksa pria lanjut usia ini hanya bisa menempati ruang tamu untuk tidur. Sebagian besar rumah sudah tidak layak ditempati karena atap yang nyaris roboh.
Lokasi ketiga yang dikunjungi adalah rumah Suwandi dan Enny Marzuqo di Kelurahan Porong. Pasangan yang menghidupi keluarga dari berjualan cilok keliling ini tinggal dengan dua anak dalam kondisi rumah yang memprihatinkan. Atap bagian belakang sudah ambruk, sementara bagian depan terancam roboh. Meski menerima bantuan PKH dan KIS, penghasilan mereka hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Bupati Subandi yang menyaksikan langsung kondisi ketiga rumah ini tidak bisa menyembunyikan keprihatinannya. Dinding yang lapuk dan retak, atap bocor parah, hingga struktur bangunan yang nyaris ambruk menjadi pemandangan yang mengharukan.
"Kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan. Pemerintah harus hadir dan bergerak cepat. Tiga rumah ini akan segera masuk dalam program rumah tidak layak huni (RTLH) agar layak, aman, dan nyaman untuk ditempati," tegas Subandi usai acara sidak.
Menurutnya, program RTLH bukan sekadar memperbaiki bangunan fisik, tetapi bentuk kepedulian nyata pemerintah kepada masyarakat kecil agar mereka bisa hidup lebih sehat dan sejahtera. Subandi menegaskan proses verifikasi teknis akan segera dilakukan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan.
"Kita akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan camat setempat untuk mempercepat proses ini. Harapannya, secepatnya rumah bisa dibedah dan ditempati dengan baik," ucapnya dengan penuh keyakinan.
Enny Marzuqo, istri Suwandi, turut mengungkapkan rasa syukurnya. "Ini seperti mimpi. Selama ini kami hanya bisa berharap, sekarang akhirnya ada harapan. Semoga bantuan ini membawa keberkahan untuk semua," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Komitmen Pemkab Sidoarjo untuk tidak tinggal diam terhadap kondisi warga kurang mampu ini menjadi bukti nyata kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat. "Kita ingin semua warga Sidoarjo merasakan kehadiran pemerintah dalam kehidupan mereka sehari-hari," pungkas Bupati Subandi.
Sidak mendadak ini menjadi angin segar bagi warga yang selama ini hidup dalam keterbatasan, sekaligus membuktikan sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan lembaga zakat dalam mengentaskan kemiskinan struktural di Kabupaten Sidoarjo.
18/07/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Hadirkan Harapan Baru Warga Jatikalang Prambon
Prambon, Sidoarjo – Dalam suasana yang penuh haru, rumah sederhana di RT 01 RW 01 Desa Jatikalang, Kecamatan Prambon, menjadi saksi kepedulian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo terhadap sesama. Kamis (17/7/2025), tim distribusi langsung mendatangi kediaman Bapak Suparlan (76) dan putranya M. Rustipan (35), dua warga yang sedang berjuang melawan keterbatasan fisik.
Bapak Suparlan, yang telah kehilangan penglihatan akibat glukoma, menerima bantuan dengan mata berkaca-kaca. Sementara di sampingnya, putranya M. Rustipan yang masih berjuang memulihkan fungsi tubuh bagian kiri pasca stroke, mencoba bangkit dari tempat tidurnya dengan bantuan alat bantu jalan yang baru diterimanya.
"Alhamdulillah, ini sangat membantu untuk proses pemulihan saya," ucap Rustipan dengan suara bergetar, sambil mencoba menggenggam pegangan alat bantu jalan empat kaki yang diserahkan tim BAZNAS.
Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan pada 14 Juli 2025, kondisi Rustipan menunjukkan adanya masalah syaraf kejepit yang menyebabkan nyeri, ditambah kolesterol tinggi yang berisiko bagi jantung. Meski fungsi ginjal dan organ lain dalam kondisi baik, proses pemulihan membutuhkan terapi rutin dan kontrol medis berkelanjutan di RSUD Notopuro.
A. Hamdani, Staf Pelaksana BAZNAS Sidoarjo yang memimpin distribusi, menyampaikan harapannya dengan tulus. "Semoga bantuan yang disalurkan BAZNAS Sidoarjo ini bisa optimal dan memberikan manfaat maksimal bagi saudara-saudara kita," ungkapnya sambil menyerahkan bantuan biaya kesehatan untuk keperluan rawat jalan.
Kehadiran Kepala Desa Jatikalang, Budi Utomo, semakin memperkuat semangat ayah dan anak yang sedang menghadapi cobaan ini. Dengan senyum hangat yang khas, beliau memberikan motivasi kepada keluarga yang sedang diuji ini. "Sabar njih, tak ada yang berkeinginan untuk mendapatkan cobaan, namun semuanya tergantung mas-nya sendiri untuk tetap semangat dan yakin. InsyaAllah segera pulih," kata Budi Utomo dengan penuh empati.
Tim BAZNAS yang terdiri dari A. Hamdani, A. Hafidz, dan didampingi dua mahasiswa magang, tidak hanya menyerahkan bantuan fisik berupa alat kesehatan dan biaya pengobatan. Mereka juga meluangkan waktu untuk memberikan semangat dan motivasi kepada ayah dan anak yang sedang berjuang ini.
Program distribusi yang berlangsung dari pukul 01.00 hingga 03.30 WIB ini merupakan wujud nyata komitmen BAZNAS Sidoarjo dalam menghadirkan keadilan sosial bagi masyarakat yang membutuhkan. Melalui pendekatan personal dan assessment mendalam, setiap bantuan dirancang sesuai kebutuhan spesifik penerima.
Rustipan, yang kini mulai berlatih menggunakan alat bantu jalan dengan didampingi keluarga, menunjukkan tekad kuat untuk pulih. "Saya akan terus berusaha dan berdoa, semoga bisa segera mandiri lagi," katanya dengan mata yang memancarkan harapan.
Bantuan ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan dan memberikan kemandirian bagi kedua penerima dalam menjalani aktivitas sehari-hari, sekaligus meringankan beban ekonomi keluarga untuk biaya pengobatan berkelanjutan.
18/07/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Assessment RTLH Nenek 65 Tahun yang Hidup Sendirian
Sidoarjo, 16 Juli 2025 - Di tengah panas terik siang menjelang dzuhur, Ibu Darpiah (65) masih sibuk memilah-milah rongsokan di halaman rumahnya yang sederhana. Dinding bambu yang telah lapuk dan partisi yang mulai rusak menjadi saksi bisu perjuangan seorang janda yang harus bertahan hidup sendirian sejak suaminya meninggal tiga bulan lalu.
Kondisi inilah yang mendorong Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo melakukan survey langsung ke kediaman Ibu Darpiah di Desa Kebaron RT.01 RW.03, Kecamatan Tulangan, Rabu (16/7/2025) pukul 11.00-11.30 WIB.
"Kami tidak bisa tinggal diam melihat kondisi seperti ini. Rumah yang tidak layak huni bukan hanya masalah fisik, tetapi juga berkaitan dengan martabat kemanusiaan," tegas M. Chasbil Aziz Salju Sodar (Gus Jazuk), Ketua BAZNAS Sidoarjo yang langsung memimpin tim survey.
Tim yang terdiri dari Ketua BAZNAS Sidoarjo, Wakil Ketua 2 M. Mahbub, Ach Richi, dan Kasun setempat melakukan assessment menyeluruh terhadap kondisi tempat tinggal Ibu Darpiah. Hasil survey menunjukkan gambaran yang mengharukan sekaligus menggugah nurani.
Nenek yang telah memasuki usia senja ini harus berjuang mencari rongsokan setiap hari untuk bertahan hidup. Dengan penghasilan sekitar 40-50 ribu rupiah setiap dua hari, ia berusaha memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Meskipun mendapat bantuan beras dan BLT, kondisi ekonominya masih jauh dari kata layak.
"Ibu Darpiah menunjukkan ketangguhan yang luar biasa. Dalam usia yang sudah tidak muda lagi, beliau masih berusaha mandiri mencari nafkah. Ini adalah contoh semangat yang patut kita hormati sekaligus kita bantu," ungkap Gus Jazuk dengan nada penuh empati.
Kondisi rumah yang ditinggali Ibu Darpiah memang memprihatinkan. Meski status tanah sudah milik sendiri, sebagian besar dinding masih menggunakan partisi dan bambu yang sudah tidak layak. Atap yang bocor dan lantai yang tidak rata menambah daftar panjang masalah yang harus dihadapi setiap hari.
Satu-satunya kabar baik adalah kondisi jamban yang sudah mendapat bantuan dari desa beberapa waktu sebelumnya, sehingga aspek sanitasi dasar minimal sudah terpenuhi.
"Program Rumah Tidak Layak Huni merupakan salah satu prioritas BAZNAS Sidoarjo dalam mengentaskan kemiskinan struktural. Kami tidak hanya memberikan bantuan temporer, tetapi solusi jangka panjang yang berkelanjutan," jelas Ketua BAZNAS Sidoarjo.
Survey ini menjadi langkah awal BAZNAS Sidoarjo dalam menyusun program bantuan yang tepat sasaran. Dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat, diharapkan program ini bisa memberikan dampak maksimal bagi peningkatan kualitas hidup Ibu Darpiah.
Kehadiran BAZNAS Sidoarjo di lapangan menunjukkan komitmen nyata dalam menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Program ini bukan sekadar memberikan bantuan fisik, tetapi juga mengembalikan martabat kemanusiaan yang layak diperoleh setiap warga negara.
16/07/2025 | sudrab

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat