WhatsApp Icon
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan di Krian dan Prambon, Sentuh Anak Sekolah hingga Lansia Tak Mampu

SIDOARJO — Dalam satu hari penuh kepedulian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi berbeda: SDN Ponokawan, Kecamatan Krian, dan Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 17 November 2025, menjadi bukti nyata komitmen lembaga amil zakat dalam menjangkau kelompok rentan—mulai dari anak-anak usia sekolah hingga lansia yang hidup dalam keterbatasan.

 

Di SDN Ponokawan, tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin oleh Ahmad Hamdani, M. Haffidz, dan Rita Defani, bersama kepala sekolah, menyerahkan bantuan pendidikan kepada sepuluh siswa yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Para siswa tampak antusias menerima bantuan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan belajar mereka. Kepala sekolah menyampaikan apresiasi atas kehadiran BAZNAS, mengingat banyak siswa di sekolah tersebut yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk dirinya maupun keluarganya yang terbatas. “Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga dorongan semangat agar anak-anak terus percaya pada pendidikan sebagai jalan keluar,” ujar kepala sekolah.

 

Sementara itu, di Desa Bendotretek, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, M. Mahbub—yang akrab disapa Gus Mahbub—bersama staf pelaksana Sofwan dan Syukron, menyalurkan bantuan biaya hidup kepada sembilan warga lanjut usia dan keluarga tidak mampu. Salah satu penerima adalah Pak Kasban, seorang lansia berusia 87 tahun yang tinggal sendirian dan sangat bergantung pada bantuan anaknya. Kunjungan tim BAZNAS tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga mendengarkan cerita hidup mereka dan memberikan dukungan moral. “Kami ingin memastikan bahwa lansia yang hidup sebatang kara tetap merasa dihargai, bukan hanya diperhatikan secara fisik, tapi juga secara emosional,” kata Gus Mahbub.

 

Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Sidoarjo dalam optimalisasi penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara tepat sasaran. Penyaluran dilakukan berdasarkan hasil asesmen lapangan yang cermat, serta koordinasi erat dengan pihak sekolah dan perangkat desa untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.

 

Dari dua lokasi ini, terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat sangat beragam—mulai dari akses pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan pokok bagi lansia. Namun, benang merahnya sama: kepedulian yang tulus. Di Ponokawan, senyum anak-anak berbaris rapi dengan seragam putih-merah menjadi simbol harapan masa depan. Di Bendotretek, tatapan tenang para lansia yang memegang bantuan menjadi pengingat bahwa martabat manusia tak pernah pudar, bahkan di usia senja.

 

BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan programnya, tidak hanya melalui penyaluran langsung, tetapi juga dengan pendampingan dan pemberdayaan berkelanjutan. Rencana tindak lanjut mencakup monitoring dampak bantuan, serta pengembangan program seperti beasiswa berkelanjutan untuk siswa berprestasi dan layanan kesehatan dasar untuk lansia.

 

Dengan langkah-langkah konkret ini, BAZNAS Sidoarjo menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di kabupaten yang dikenal sebagai pusat industri dan pertanian. Karena di balik setiap bantuan yang diserahkan, ada cerita, ada harapan—dan ada janji: bahwa tidak ada yang ditinggalkan. Setiap nyawa, sekecil apa pun, berhak atas kehidupan yang layak.

18/11/2025 | Kontributor: sudrab
Afizah dan Harapan yang Tak Pernah Padam

Kisah Keluarga Hariadi dan Intervensi BAZNAS Sidoarjo di Balik Perjuangan Melawan Penyakit

SIDOARJO – Di balik tembok rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, tersimpan kisah perjuangan yang melelahkan sekaligus mengharukan. Afizah Al Maira Putri, bocah mungil yang belum genap tiga tahun, harus menanggung beban yang terlalu berat untuk usianya: kelainan jantung, gangguan paru-paru, kelainan kulit, dan penumpukan cairan di kepala. Setiap dua minggu sekali, keluarga Hariadi harus menempuh perjalanan ke RS Dr. Soetomo Surabaya—perjalanan yang menguras fisik, mental, dan kantong mereka yang sudah tipis.

 

"Kami tidak pernah menyangka cobaan ini akan datang," ujar Hariadi, sang ayah, dengan suara yang hampir berbisik. Sebagai kepala keluarga dengan tiga anak, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilannya yang tak menentu kini harus berbagi dengan kebutuhan medis Afizah yang terus membengkak. Istrinya, yang seharusnya bisa membantu mencari nafkah, kini harus stay di rumah untuk merawat putri bungsunya yang membutuhkan perhatian 24 jam.

 

Kondisi inilah yang menarik perhatian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Senin pagi, 17 November 2025, pukul 10.00 WIB, tim yang dipimpin langsung oleh M. Mahbub (Gus Mahbub), Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Sofwan dan Syukron, staf pelaksana, datang membawa bantuan kesehatan. Kunjungan ini bukan sekadar seremonial penyerahan bantuan, melainkan hasil dari asesmen mendalam yang telah dilakukan sebelumnya.

 

"Kami melihat keluarga Pak Hariadi bukan hanya butuh bantuan finansial, tapi juga dukungan moral bahwa mereka tidak berjuang sendirian," jelas Gus Mahbub. Dalam asesmen yang dilakukan, tim BAZNAS menemukan bahwa keluarga ini tergolong sangat rentan. Dengan tiga anak dan kondisi Afizah yang memerlukan perawatan intensif berkelanjutan, keluarga Hariadi berada di ujung tanduk kemiskinan struktural yang kronis.

 

Data dari BAZNAS Sidoarjo mencatat bahwa kasus seperti Afizah bukanlah fenomena tunggal. Di Kabupaten Sidoarjo, masih banyak keluarga yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat biaya kesehatan katastropik. Program bantuan kesehatan BAZNAS hadir sebagai safety net, jaring pengaman sosial yang menangkap mereka yang jatuh dari sistem kesehatan formal.

 

Yang membuat program ini berbeda adalah pendekatan humanistiknya. Bukan sekadar menyerahkan amplop bantuan, tim BAZNAS memastikan keluarga penerima memahami bahwa ini adalah hak mereka sebagai mustahik, bukan belas kasihan. "Zakat adalah sistem redistribusi kekayaan yang telah Allah atur. Afizah dan keluarganya berhak mendapat bagian dari harta orang-orang yang berkecukupan," tegas Gus Mahbub.

 

Saat bantuan diserahkan, air mata Ibu Afizah menetes. Bukan karena jumlah nominalnya, tapi karena pengakuan bahwa perjuangan mereka dilihat dan dihargai. Di tengah sistem yang kerap mengabaikan wong cilik, kehadiran BAZNAS menjadi oase di padang tandus.

 

Program seperti ini membuktikan bahwa filantropi Islam, khususnya melalui lembaga zakat, bukan hanya tentang charity, melainkan tentang restorasi martabat manusia. Afizah mungkin masih harus bergulat dengan penyakitnya, tapi setidaknya kini keluarganya tak lagi berjuang sendirian. Dan itu, dalam banyak hal, adalah kemenangan terbesar.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
Puluhan Keluarga Gizi Buruk Terima Daging DAM Baznas 2025: Satu Paket, Satu Harapan

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang semakin berat, di balik dinding-dinding rumah sederhana di Sidoarjo, ada kisah-kisah kecil yang menyimpan beban besar. Beban gizi buruk. Beban kelaparan tersembunyi. Dan di sinilah, BAZNAS RI, melalui Program Daging Kambing DAM Haji 2025, hadir bukan hanya sebagai pemberi, tapi sebagai penjaga harapan.

 

Dalam dua hari pelacakan intensif (5-6 November 2025), Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo, Dinas kesehatan , dinas sosial, tim  Penggerak PKK dan BAZNAS Sidoarjo, menjumpai puluhan anak yang tumbuh kembangnya  terindikasi  kekurangan nutrisi. Mereka bukan sekadar angka statistik.

Seperti, mereka adalah Ananda Dewi Sekar Arum, usia 24 bulan, berat badannya hanya 6,8 kg—jauh di bawah standar. Bayangkan, seorang bayi yang setiap hari rewel karena perutnya yang lapar, ibunya yang lelah, dan ayahnya yang mencari nafkah dengan tangan yang gemetar, sambil menghisap rokok yang justru memperparah kondisi keluarga.

 

Atau Ananda Muhammad Syahrul, 4 tahun 2 bulan, berat badannya 10,1 kg. Ia tinggal bersama lima saudara kandung di rumah yang statusnya sudah dijual. Ayahnya bekerja di warung soto, ibunya mengupas bawang—dua pekerjaan yang berat untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi nutrisi berkualitas. Di Prambon, Ananda Mohamad Rasya Alfarizqi dan Azfer Rafeyfa Endaru juga menanti. Azfer, putra pertama, berat badannya hanya 9 kg—padahal idealnya harus 13,5 kg. Ibu Yeny Dwi Lestari, sang ibu, hanya bisa menatap anaknya dengan mata berkaca-kaca, sementara suaminya, seorang supir pengiriman, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Namun, di tengah keprihatinan itu, datanglah cahaya. BAZNAS RI, melalui 225 paket siap saji berkualitas yang dialokasikan khusus untuk BAZNAS Sidoarjo, membawa solusi nyata. Setiap paket daging kambing DAM, diproses secara higienis dalam kemasan pouch, bukan sekadar makanan. Ini adalah obat. Ini adalah investasi masa depan. Ini adalah bentuk zakat yang hidup, yang bernafas, yang menyentuh kulit dan jiwa.

 

Staf pelaksana BAZNAS, Ahmad Hamdani dengan wajah serius namun penuh empati, mendatangi rumah-rumah tersebut bersama Tim. Mereka tidak hanya menyerahkan paket Dam dan sembako serta nutrisi lainnya, tapi juga berdialog, memberi edukasi, dan menenangkan hati para ibu. Di Balongdowo, di Kedungsolo, di Prambon—senyum mulai terbit. Bukan senyum biasa. Senyum yang lahir dari rasa lega, dari harapan yang kembali menyala.

 

Zakat bukan lagi soal ritual. Ini adalah instrumen pemberdayaan. Satu paket daging, satu senyum, satu harapan. Untuk Ananda Dewi, untuk Syahrul, untuk Rasya, untuk Azfer—dan untuk puluhan anak lainnya di Sidoarjo. Karena di balik setiap kilogram daging, ada mimpi yang sedang dibangun. Mimpi untuk tumbuh lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih cerdas. Mimpi untuk masa depan yang lebih baik.

 

Dan inilah esensi filantropi: bukan hanya memberi, tapi mengubah. Satu paket, satu kehidupan. Satu harapan, satu masa depan.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Tangan Renovasi Rumah Modin yang Tak Layak Huni

Kepedulian terhadap kondisi tokoh agama yang mengabdi puluhan tahun kini berbuah nyata melalui aksi cepat lembaga filantropi

 

SIDOARJO – Air mata haru mengalir di pipi Siti Sholimah (75) saat kediamannya di Dusun Alang-Alang, Desa Kureksari, Kecamatan Waru, dikunjungi Bupati Sidoarjo Subandi bersama jajaran BAZNAS Sidoarjo, Sabtu (15/11/2025). Nenek yang selama ini mendampingi suaminya, Imam Ghozali, seorang modin desa, tak henti melantunkan doa syukur. Harapan untuk memiliki rumah yang layak akhirnya tampak nyata di depan mata.

 

Kondisi hunian keluarga modin ini sungguh memprihatinkan. Rumah yang telah mereka tempati berpuluh tahun bersama seorang anak itu rusak parah. Bagaikan bangunan terbengkalai, siapa pun yang melintas pasti menyangka rumah itu telah lama kosong. Atap bocor di mana-mana, dinding mengelupas, bahkan tidak ada kamar mandi yang layak. Inilah kenyataan pahit seorang pelayan agama yang selama ini mengabdikan diri untuk masyarakat.

 

"Setiap kali hujan turun, kami harus bersiap dengan ember dan wadah untuk menampung air yang bocor dari atap. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun," ungkap Imam Ghozali dengan nada pasrah namun penuh ketabahan.

 

Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, langsung mengambil inisiatif. Lembaga amil zakat yang dipimpinnya segera menyusun rencana renovasi komprehensif. Bukan sekadar tambal sulam, tetapi perbaikan menyeluruh yang menyentuh aspek kenyamanan dan keamanan penghuni.

 

"Kami tidak bisa membiarkan seorang pelayan umat tinggal dalam kondisi seperti ini. BAZNAS Sidoarjo berkomitmen penuh untuk merenovasi rumah Pak Modin hingga layak huni," tegas Gus Jazuk .

 

Program renovasi yang dirancang BAZNAS mencakup penggantian total atap rumah, pembangunan kamar mandi baru, pengecatan dinding, pemasangan keramik lantai, hingga perbaikan ruang kamar tidur. Target penyelesaian ditetapkan dalam waktu dua minggu, menunjukkan keseriusan lembaga filantropi ini dalam menghadirkan solusi nyata.

 

Bupati Subandi yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan apresiasinya terhadap respons cepat BAZNAS. Ia meminta seluruh perangkat desa untuk bergotong royong membersihkan rumah sebagai tahap awal renovasi. Selama proses perbaikan, keluarga Imam Ghozali akan ditempatkan di tempat tinggal sementara yang layak.

 

"Ini adalah bentuk penghargaan kita kepada tokoh agama yang telah mengabdi. Mari bersama-sama mewujudkan kehidupan yang bermartabat bagi mereka," ujar Bupati Subandi.

 

Imam Ghozali mengaku sebelumnya sempat mendapat bantuan material galvalum dari Pemerintah Desa Kureksari. Namun, material tersebut hanya cukup untuk sebagian kecil atap, sementara biaya pemasangan harus ditanggung sendiri dengan bantuan anak-anaknya yang kini juga sudah kehabisan kemampuan.

 

Kehadiran BAZNAS Sidoarjo dalam kasus ini menjadi bukti nyata peran strategis lembaga filantropi dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dengan amanah, organisasi ini mampu menghadirkan perubahan konkret bagi kehidupan kaum dhuafa dan tokoh masyarakat yang membutuhkan.

 

Tim BAZNAS dijadwalkan turun langsung setelah proses kerja bakti pembersihan rumah selesai. Renovasi menyeluruh akan segera dimulai, membawa harapan baru bagi keluarga yang selama ini hidup dalam keterbatasan namun tetap tegar dalam pengabdian.

16/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Langsung Asesmen RTLH: Dua Keluarga di Ambang Harapan

SIDOARJO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam program pengentasan kemiskinan melalui asesmen Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025). Tim yang terdiri dari Ach Richie dan M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, melakukan survei langsung ke dua lokasi berbeda untuk memetakan kondisi riil keluarga penerima manfaat.

 

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kediaman Ibu Memet di Desa Sigogalih, Kecamatan Tarik. Seorang janda tangguh yang harus menghidupi tiga generasi sekaligus—dirinya sendiri, sang anak, dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Kondisi ekonomi keluarga ini sangat memprihatinkan. Ibu Memet bekerja sebagai buruh pabrik kerupuk dengan penghasilan Rp50.000 per hari, itupun tidak menentu. "Kadang ada kerja, kadang tidak, Pak," ungkap Ibu Memet dengan wajah lelah namun tetap tegar.

 

Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi fisik bangunan tempat tinggal mereka. Dari hasil observasi tim BAZNAS, kerusakan paling parah terjadi pada struktur atap. Kayu-kayu penyangga atap sudah rapuh dan lapuk dimakan usia, sebagian genteng bahkan sudah jebol dan bolong. Ketika hujan turun, air tidak hanya membasahi halaman, tetapi juga masuk ke dalam rumah, memaksa keluarga ini berjibaku dengan genangan air di malam hari.

 

Perjalanan asesmen dilanjutkan ke Kelurahan Juwet Kenongo, Kecamatan Porong, menuju rumah Saudara Muchamat Andi Pranoto. Pria yang berprofesi sebagai penyanyi jalanan ini menggantungkan hidup dari satu panggung ke panggung lainnya, mengamen dari kafe ke kafe. "Kalau ada job baru ada penghasilan, kalau tidak ya puasa," tutur Andi dengan jujur. Dia tinggal bersama istri dan seorang anak dalam kondisi rumah yang tidak jauh berbeda dengan rumah Ibu Memet—atap yang ditopang oleh kayu-kayu lapuk yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

 

Ach Richie, salah satu petugas asesmen, menjelaskan bahwa kedatangan mereka bukan sekadar mengumpulkan data administratif. "Kami tidak hanya mencatat kerusakan fisik bangunan, tapi juga mendengarkan langsung kisah perjuangan mereka. Ini penting agar program RTLH BAZNAS tepat sasaran dan benar-benar menyentuh akar permasalahan," ujarnya.

 

M. Sofwan menambahkan bahwa hasil asesmen ini akan segera diproses lebih lanjut oleh tim teknis BAZNAS Sidoarjo. "Kami berharap dalam waktu dekat, kedua keluarga ini bisa mendapatkan bantuan renovasi yang mereka butuhkan. Prioritas utama adalah perbaikan struktur atap agar mereka tidak lagi khawatir ketika musim hujan tiba," jelasnya.

 

Program RTLH merupakan salah satu program unggulan BAZNAS Sidoarjo dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan fisik berupa renovasi rumah, tetapi juga memberikan dampak psikologis berupa rasa aman dan martabat bagi keluarga penerima manfaat.

 

"Rumah adalah tempat berlindung. Ketika rumah sudah tidak layak, maka martabat kemanusiaan juga terancam. Inilah mengapa BAZNAS Sidoarjo sangat serius menangani program RTLH," tegas Ach Richie menutup keterangan.

 

BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat yang mampu untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga resmi agar penyalurannya tepat sasaran. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kantor BAZNAS Sidoarjo atau media sosial resmi.

14/11/2025 | Kontributor: sudrab

Berita Terbaru

Lima Keluarga Rasakan Keajaiban Transformasi Rumah: BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Hunian Layak bagi Mustahik
Lima Keluarga Rasakan Keajaiban Transformasi Rumah: BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Hunian Layak bagi Mustahik
Program RTLH Berhasil Ubah Kehidupan Warga dari Lima Desa, Kolaborasi Strategis dengan JNE Tingkatkan Dampak Positif SIDOARJO – Air mata kebahagiaan mengalir di pipi Bapak Suharto (62) saat melihat rumahnya yang dulunya hampir roboh kini berdiri kokoh dengan dinding hijau segar. "Alhamdulillah, sekarang saya tidak khawatir lagi kalau hujan deras," ungkapnya dengan suara bergetar menahan haru saat menerima Berita Acara Serah Terima (BAST) dari BAZNAS Sidoarjo, Jumat (22/8/2025). Suharto adalah salah satu dari lima kepala keluarga yang merasakan dampak nyata program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Monitoring akhir yang dilaksanakan Achmad Richie, Staff Pelaksana BAZNAS Sidoarjo, membuktikan kesuksesan program yang telah mengubah drastis kondisi hunian lima keluarga mustahik di berbagai wilayah kabupaten. Kolaborasi Strategis Menghadirkan Perubahan Transformasi rumah Bapak Suharto di Desa Sidokerto Buduran menjadi bukti nyata efektivitas kolaborasi strategis BAZNAS Sidoarjo dengan mitra JNE. Rumah yang sebelumnya memiliki dinding retak parah dan atap bocor kini telah berubah total dengan struktur kokoh dan tampilan yang memukau. "Sinergi dengan JNE dalam proyek ini membuktikan bahwa kolaborasi antar lembaga dapat menghadirkan perubahan nyata," tegas Richie saat melakukan monitoring di lokasi. Program ini tidak hanya memperbaiki kondisi fisik bangunan, tetapi mengembalikan martabat keluarga penerima manfaat. Momentum Bersejarah di Lima Lokasi Perjalanan monitoring berlanjut ke Desa Trosobo Taman, di mana Bapak Arkan (65), pekerja serabutan, menerima kejutan luar biasa. Rumahnya yang dulunya berventilasi minim dengan lantai tanah kini bertransformasi menjadi hunian modern berlantai keramik dengan pencahayaan memadai. "Saya tidak pernah bermimpi bisa tinggal di rumah sebagus ini," kata Arkan sambil menggenggam erat dokumen BAST. Ekspresi serupa terpancar dari Ibu Kusmiati di Kelurahan Krian, seorang janda dengan tiga anak yang sebelumnya tinggal dalam kondisi memprihatinkan. Perhatian Khusus Pemerintah Daerah Yang membanggakan, dua lokasi program RTLH—rumah Ibu Kusmiati di Krian dan Ibu Ida Ruhayati di Desa Karangpuri Wonoayu—masuk dalam agenda sidak Bupati Sidoarjo beberapa waktu lalu. Hal ini menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah terhadap program penanganan kemiskinan dan transparansi pengelolaan bantuan sosial. Ibu Ida Ruhayati, Menyampaikan Rasa syukur dan terima kasih , “ Matur suwun , Alhamdul;illah , rumah kami dapat bantuan ini ,”cetusnya dengan senyum lebar saat menandatangani dokumen serah terima. Dampak Berkelanjutan Monitoring terakhir di kediaman Ibu Sulasni, Desa Sedengan Mijen Krian, menunjukkan hasil renovasi yang memuaskan meski pemilik rumah sedang tidak berada di lokasi. Tetangga sekitar memberikan testimoni positif tentang perubahan yang terjadi dan menyampaikan rasa terima kasih atas nama Ibu Sulasni. "Program RTLH ini membuktikan bahwa BAZNAS Sidoarjo tidak hanya berhasil memperbaiki kondisi fisik bangunan, tetapi juga mengembalikan harapan dan martabat keluarga penerima manfaat," pungkas Richie. Keberhasilan program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi strategis, pengawasan ketat pemerintah daerah, dan komitmen lembaga filantropi dapat menghadirkan perubahan bermakna bagi masyarakat yang membutuhkan. Lima keluarga ini kini memiliki tempat tinggal layak yang akan menjadi fondasi masa depan lebih baik bagi generasi selanjutnya.
BERITA22/08/2025 | sudrab
Empat Permata Kehidupan yang Harus Dijaga: Pesan Bermakna dari Pelosok Kepetingan
Empat Permata Kehidupan yang Harus Dijaga: Pesan Bermakna dari Pelosok Kepetingan
Program Sidoarjo Taqwa BAZNAS Sidoarjo Hadirkan Pencerahan Spiritual hingga Ujung Kabupaten SIDOARJO – Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, sebuah pesan mendalam tentang empat permata kehidupan bergema dari sudut terpencil Kabupaten Sidoarjo. Masjid Nurul Huda Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, menjadi saksi bisu penyampaian khutbah Jumat yang menyentuh hati tentang pentingnya menjaga nikmat sehat dan waktu luang, Jumat (22/8/2025). Perjalanan Penuh Makna Menuju Spiritualitas Perjalanan menuju lokasi bukanlah hal yang mudah. Tiga puluh menit menyusuri sungai dari dermaga perahu dekat Perumahan Belvara Rangkah Lor Bluru Kidul menjadi ritual tersendiri bagi M. Fuad, Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sidoarjo yang bertugas sebagai khatib hari itu. "Banyu mbalik" – istilah lokal untuk air pasang – membuat perjalanan semakin menantang. Namun, pemandangan hijau pepohonan rindang yang daunnya menjuntai menyentuh permukaan air sungai selebar 25 meter, serta hamparan tambak yang membentang, menghadirkan kedamaian tersendiri. Seolah alam ikut mempersiapkan jiwa untuk menerima pencerahan spiritual. Empat Permata yang Tak Ternilai Dalam khutbahnya, Fuad menyampaikan pesan mendalam tentang empat permata manusia yang harus senantiasa dijaga. "Nikmat sehat dan waktu luang adalah dua dari empat permata yang sering kita lupakan," tegas Fuad di hadapan jamaah yang memenuhi ruang shalat Masjid Nurul Huda. Pesan ini terasa begitu relevan di tengah isolasi geografis Dusun Kepetingan, di mana akses darat hanya mungkin dilalui sepeda motor saat musim kemarau melalui pematang tambak selebar 30 sentimeter. Keterbatasan ini justru mengajarkan warga untuk lebih menghargai setiap momen kebersamaan dan kesehatan yang mereka miliki. Apresiasi dari Hati Terdalam H. M. Sulkhan, Takmir Masjid Nurul Huda, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. "Program Sidoarjo Taqwa BAZNAS Sidoarjo benar-benar menjadi berkah bagi kami. Khatib yang datang secara rutin membawa pencerahan yang selama ini sulit kami akses," ungkapnya dengan mata berbinar. Wisata Religi yang Terlupakan Kepetingan menyimpan pesona tersembunyi berupa Makam Dewi Sekardadu, putri Raja Blambangan abad ke-14. Meski memiliki nilai sejarah tinggi sebagai destinasi wisata religi, keterbatasan akses membuat tempat ini sepi pengunjung, kecuali pada momen-momen khusus. Angin Segar Spiritualitas Program Sidoarjo Taqwa yang digagas BAZNAS Sidoarjo terbukti menjadi angin segar bagi masyarakat Kepetingan. Lebih dari sekadar pemenuhan kewajiban ibadah Jumat, program ini menjadi jembatan penghubung antara masyarakat terpencil dengan pembinaan spiritual berkualitas. "Agama dan nilai kebaikan dapat hadir di mana pun, bahkan di tempat terpencil sekalipun," pesan ini menjadi catatan indah dari perjalanan spiritual menuju Kepetingan, mengingatkan bahwa dalam setiap sudut Nusantara, ada jiwa-jiwa yang haus akan pencerahan dan kedamaian.
BERITA22/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Laksanakan Program Sidoarjo Cerdas Kurangi Kerentanan Akses Pendidikan
BAZNAS Sidoarjo Laksanakan Program Sidoarjo Cerdas Kurangi Kerentanan Akses Pendidikan
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo kembali menunjukkan komitmen nyata dalam mengentaskan kemiskinan melalui sektor pendidikan dengan melaksanakan Program Sidoarjo Cerdas yang fokus mengurangi kerentanan akses pendidikan, Rabu (20/8/2025). Program ini melibatkan distribusi bantuan pendidikan ke berbagai lembaga pendidikan di wilayah Sidoarjo, mulai dari tingkat dasar hingga menengah pertama. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh para pejabat struktural BAZNAS Sidoarjo ini bertujuan mengurangi kerentanan akses pendidikan yang dihadapi siswa dari keluarga kurang mampu. "Program Sidoarjo Cerdas merupakan manifestasi konkret dari visi kami untuk memastikan tidak ada anak yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi," ujar Drs. H. Ilhamuddin, Wakil Ketua 4 BAZNAS Sidoarjo saat menyerahkan bantuan tebus ijazah kepada Anang Fanani, siswa MTs Bi'rul Ulum Gedangan. Bantuan komprehensif yang disalurkan mencakup program tebus ijazah untuk siswa yang telah menyelesaikan studi namun terkendala biaya administrasi, serta bantuan biaya pendidikan untuk siswa aktif yang berisiko putus sekolah. Program ini menyasar tiga lokasi strategis: MTs Bi'rul Ulum Gedangan, MI Muhammadiyah 3 Penatarsewu Kecamatan Tanggulangin, dan SMPN 2 Permisan Kecamatan Jabon. Di MI Muhammadiyah 3 Penatarsewu, Ach Saleh, SE selaku Wakil Ketua 3 BAZNAS Sidoarjo didampingi Dani Prabowo, Staf Pelaksana, menyerahkan bantuan kepada 10 siswa tidak mampu. Kegiatan serupa juga dilakukan di SMPN 2 Permisan dengan jumlah penerima yang sama, membuktikan jangkauan program yang merata. "Kami tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga komitmen jangka panjang untuk memantau perkembangan pendidikan para penerima bantuan," tegas M. Naim, M.PdI yang turut mendampingi kegiatan di Gedangan. Kepala Sekolah MTs Bi'rul Ulum, M. Sodik, mengapresiasi inisiatif BAZNAS Sidoarjo yang dinilai sangat tepat sasaran. "Bantuan ini benar-benar menyentuh kebutuhan riil siswa kami. Anang Fanani adalah contoh nyata siswa berprestasi yang hampir kehilangan masa depannya karena masalah ekonomi," ungkapnya dengan penuh haru. H. A. Fathoni selaku Ketua Yayasan Bi'rul Ulum menambahkan bahwa kolaborasi dengan BAZNAS Sidoarjo membuka peluang lebih banyak siswa untuk mengakses pendidikan berkualitas. "Program seperti ini harus terus berkelanjutan karena dampaknya sangat signifikan terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di Sidoarjo," katanya. Program Sidoarjo Cerdas tidak hanya berhenti pada distribusi bantuan. BAZNAS Sidoarjo telah menyusun rencana tindak lanjut komprehensif yang meliputi monitoring berkala terhadap perkembangan akademik penerima bantuan, koordinasi intensif dengan pihak sekolah, dan evaluasi dampak program secara berkelanjutan. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model replikasi untuk daerah lain dalam mengurangi kerentanan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. BAZNAS Sidoarjo membuktikan bahwa pengelolaan zakat yang professional dan tepat sasaran mampu memberikan solusi nyata bagi permasalahan sosial yang kompleks. Dengan semangat gotong royong dan solidaritas sosial, Program Sidoarjo Cerdas menjadi bukti bahwa pendidikan berkualitas bukan lagi mimpi bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, melainkan hak yang dapat diwujudkan melalui sinergi berbagai pihak.
BERITA20/08/2025 | sudrab
Beasiswa Riset BAZNAS: Jawaban untuk Kebutuhan Darurat Peneliti Muda Indonesia
Beasiswa Riset BAZNAS: Jawaban untuk Kebutuhan Darurat Peneliti Muda Indonesia
SIDOARJO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI secara resmi meluncurkan Beasiswa Riset 2025, sebuah terobosan untuk mendukung inovasi dan literasi anak bangsa. Program yang digelar di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, pada Selasa (19/8) ini tidak hanya bertujuan membantu mahasiswa dan peneliti merampungkan studi, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi lahirnya ilmuwan-ilmuwan besar Indonesia. Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dengan penuh semangat menyoroti potensi besar zakat yang belum sepenuhnya tergali. “Zakat di Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung pendidikan dan riset. Jika potensi tersebut dapat dimaksimalkan, akan lahir kekuatan besar untuk membiayai riset strategis,” ujarnya. “Kalau ada kekuatan dana yang besar dalam rangka untuk membiayai riset yang besar, insya Allah akan melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang besar,” tegas Kiai Noor, memberikan harapan bagi masa depan riset nasional. Namun, di balik optimisme itu, terselip keprihatinan yang mendalam. Kiai Noor mengungkapkan fakta yang memilukan tentang betapa besarnya kebutuhan yang belum terpenuhi. “Dari laporan yang kami terima, ada ratusan ribu mahasiswa yang berharap UKT-nya bisa dibayarkan. Yang kami penuhi hanya 36 ribu mahasiswa. Ini masih kecil sekali dibandingkan dengan jumlah yang membutuhkan,” ucapnya dengan nada haru. Fenomena ini, menurutnya, memperlihatkan bahwa Indonesia masih tertinggal dari negara-negara Barat yang memiliki dana sangat besar untuk membiayai penelitian-penelitian strategis. Padahal, secara potensi, membiayai riset umat Islam sangat mungkin dilakukan. Apresiasi tinggi datang dari Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. Ia menyambut gembira program Beasiswa Riset BAZNAS ini. “Kami sangat mengapresiasi BAZNAS yang sangat perhatian sedemikian besar pada aktivitas riset, khususnya bagi para mahasiswa. Ini sejalan dengan program yang ada di BRIN yaitu program Degree by Research,” katanya. Saidah Sakwan, MA., Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, menjelaskan bahwa beasiswa ini diarahkan untuk memperkuat peran peneliti muda sebagai bagian dari pencapaian Asta Cita BAZNAS. “Alhamdulillah kita dapat melanjutkan upaya kita untuk memperkuat peneliti muda dalam ikhtiar membangun peradaban keilmuan. Beasiswa ini ditujukan untuk melayani kebutuhan darurat para peneliti muda,” jelas Saidah. Sejak pertama kali digulirkan pada 2019, program ini telah melahirkan 1.104 alumni yang tersebar di berbagai bidang, mulai dari Zakat dan Filantropi Islam, STEM, Kesehatan, hingga disiplin ilmu lain penunjang kesejahteraan umat. Pada 2025 ini, BAZNAS menargetkan dapat membiayai 230 penerima sarjana, 70 magister, 70 doktoral, serta 15 kelompok riset. Program Beasiswa Riset BAZNAS 2025 tidak sekadar tentang angka, tetapi tentang memberi napas dan kesempatan bagi setiap ide brilian anak bangsa yang selama ini terbentur dana. Ini adalah bukti nyata bahwa zakat dapat menjadi pilar penopang kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Indonesia.
BERITA20/08/2025 | sudrab
Program Pendayagunaan BAZNAS Sidoarjo Bagi 10 Keluarga Penerima Manfaat
Program Pendayagunaan BAZNAS Sidoarjo Bagi 10 Keluarga Penerima Manfaat
Sidoarjo – Selasa, 19 Agustus 2025 – Dalam langkah nyata mewujudkan zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi umat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo meluncurkan program pendayagunaan ternak kambing di Balai Ternak Kedung Sukodani, Desa Balongbendo. Sebanyak 10 keluarga peternak menerima bantuan 20 ekor kambing betina berkualitas dan satu ekor kambing pejantan super dalam acara serah terima yang penuh makna pada sore hari. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh M. Mahbub, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Ahmad Hamdani dan Hafidz, yang hadir untuk memastikan distribusi bantuan berjalan secara transparan dan berkelanjutan. Di bawah atap seng bergelombang yang melindungi kandang-kandang kayu, suasana kehangatan persaudaraan menyelimuti prosesi penyerahan bantuan. Suasana biasanya tenang di peternakan itu berubah menjadi arena harapan baru bagi sepuluh keluarga yang telah lama menanti momen ini. Pak Suwarno, ketua kelompok peternak setempat, memimpin para penerima manfaat dalam mengikuti prosedur serah terima. Setiap anggota kelompok menerima dua ekor kambing betina, sementara satu ekor kambing pejantan unggul diserahkan untuk digunakan sebagai induk breeding farm. Penandatanganan pakta integritas menjadi momen paling mengharukan—setiap penerima dengan tulus menulis komitmennya di atas kertas putih, bukan hanya sebagai bentuk administrasi, tetapi sebagai Komitmen untuk menjaga amanah dan mengembangkan usaha ternak secara profesional. “Ini bukan sekadar bantuan hewan, tapi investasi jangka panjang bagi masa depan keluarga kami,” ujar salah seorang penerima manfaat, dengan mata berkaca-kaca saat menandatangani dokumen. Lebih jauh, Ahmad Hamdani, staf pendamping BAZNAS, “Kami tidak hanya memberi, tapi juga membimbing,” katanya tegas. Hasil asesmen pra-program menunjukkan bahwa kelompok peternak Kedung Sukodani memiliki kapasitas teknis yang kuat. Kandang yang tertata rapi, sistem drainase yang baik, serta pemahaman mendalam terhadap nutrisi ternak menjadi bukti bahwa mereka siap mengelola bantuan ini secara optimal. Bahkan, kehadiran anak-anak yang ikut menyaksikan acara ini menunjukkan bahwa program ini tidak hanya membawa dampak ekonomi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keberlanjutan bagi generasi mendatang. Kehadiran kambing pejantan super menjadi titik balik strategis. Dengan genetik unggul, hewan ini akan menjadi fondasi pembibitan yang bisa meningkatkan kualitas populasi kambing di wilayah tersebut. Program ini bukan sekadar transfer aset, melainkan transformasi ekonomi berbasis pertanian yang berkelanjutan. M. Mahbub menegaskan bahwa serah terima ini adalah awal dari kemitraan jangka panjang antara BAZNAS dan kelompok peternak. “Ini bukan akhir, tapi awal dari kolaborasi yang saling menguntungkan. Zakat produktif harus menciptakan multiplier effect, bukan sekadar bantuan sesaat,” tegasnya. Dengan modal usaha yang baru diterima, sepuluh keluarga ini kini memiliki peluang nyata untuk membangun sumber penghasilan bagi keluarga mereka. Program ini menjadi contoh konkret bahwa filantropi yang terarah, didukung pendampingan, dan dibangun atas dasar tanggung jawab sosial, mampu mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan. Di tengah desa yang hijau dan tenang, sebuah mimpi besar sedang tumbuh dari kandang-kandang kayu yang sederhana.
BERITA20/08/2025 | sudrab
Senyum dan Syukur Penerima Manfaat Atas Capaian Rehab RTLH BAZNAS Sidoarjo
Senyum dan Syukur Penerima Manfaat Atas Capaian Rehab RTLH BAZNAS Sidoarjo
Dari air mata keputusasaan menjadi senyum bahagia, tujuh keluarga di Kabupaten Sidoarjo merasakan keajaiban kecil yang mengubah hidup mereka SIDOARJO - Di balik dinding hijau segar yang baru saja dicat, tersimpan cerita perjuangan hidup yang tak mudah dilupakan. Selasa (19/8), ketika Achmad Richie dari BAZNAS Sidoarjo berkeliling memantau hasil rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), ia menyaksikan langsung bagaimana program kemanusiaan ini telah mengubah wajah kehidupan masyarakat kurang mampu di tujuh lokasi berbeda. Perjalanan pertama membawa tim monitoring ke rumah Ibu Yuliati di Desa Larangan Candi. Wanita paruh baya ini tak mampu menyembunyikan rasa harunya ketika melihat rumah yang dulu bocor dan retak kini berdiri kokoh dengan cat hijau yang menenangkan mata. "Alhamdulillah, sekarang kalau hujan saya tidak perlu lagi khawatir bocor," ucapnya dengan suara bergetar. Cerita serupa terulang di Perum Tanggulangin Asri, tempat tinggal Mohammad Rosyidi. Pria berusia 45 tahun ini menggenggam erat Berita Acara Serah Terima (BAST) sambil berulang kali mengucapkan terima kasih. Rumah yang sempat membuatnya malu menerima tamu, kini menjadi kebanggaan keluarga dengan struktur yang aman dan layak huni. Momentum paling mengharukan terjadi di Desa Tambak Kalisogo Jabon, rumah Ibu Klumpuk yang berusia 135 tahun. Meski usianya sudah sangat senja, mata sepuh ini masih berbinar ketika menceritakan betapa bersyukurnya karena bisa merasakan tinggal di rumah layak huni di penghujung hidupnya. "Saya tidak menyangka masih bisa merasakan tinggal di rumah yang bagus seperti ini," katanya dengan senyum tulus yang melelehkan hati siapa pun yang melihatnya. Di Desa Panggreh Jabon, rumah Pak Mansur bahkan mendapat perhatian khusus dengan adanya sidak langsung dari Bupati Sidoarjo. Sebagai seorang ayah dari atlet yang sempat cedera sebelumnya, Pak Mansur merasa terbantu sekali dengan adanya program ini karena kini ia bisa bekerja dengan tenang tanpa khawatir kondisi rumah yang tidak memadai. Tidak ketinggalan, keluarga Ibu Siti Zulaichah di Desa Pesawahan Porong dan Pak Sujadi di Desa Sumokali Candi juga merasakan dampak positif yang sama. Kedua keluarga ini menyambut kedatangan tim monitoring dengan penuh kehangatan, menunjukkan progres rehabilitasi yang telah mencapai tahap penyelesaian. Kunjungan terakhir ke rumah Ibu Widji di Kelurahan Sidokumpul menjadi penutup yang bermakna. Sebagai korban kebakaran, bantuan rehabilitasi rumah ini bukan hanya memberikan tempat tinggal baru, tetapi juga harapan untuk bangkit dari keterpurukan. Program RTLH BAZNAS Sidoarjo yang dimulai sejak Juli lalu telah membuktikan bahwa zakat dan infak umat, jika dikelola dengan baik, mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Setiap penyerahan BAST bukan sekadar formalitas, melainkan simbol komitmen lembaga dalam memastikan amanah umat tersalurkan tepat sasaran. "Melihat senyum dan air mata bahagia para penerima manfaat ini, kami semakin termotivasi untuk terus mengoptimalkan program-program kemanusiaan BAZNAS," ungkap Achmad Richie. Hari itu, tujuh rumah berdinding hijau bukan hanya menandai selesainya sebuah proyek rehabilitasi, tetapi juga awal dari kehidupan yang lebih bermartabat bagi tujuh keluarga yang selama ini hidup dalam ketidaklayakan hunian.
BERITA19/08/2025 | sudrab
Kolaborasi dengan RSB, Pemeriksaan Kesehatan Semarakkan WBS BAZNAS Sidoarjo
Kolaborasi dengan RSB, Pemeriksaan Kesehatan Semarakkan WBS BAZNAS Sidoarjo
SIDOARJO - Sinergi yang luar biasa terjalin antara BAZNAS Kabupaten Sidoarjo dengan Rumah Sehat BAZNAS (RSB) Al Chusnaini dalam program Warung Berkah Sedekah yang digelar di kompleks Gupusjat Optronik Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran. Kolaborasi strategis ini menghadirkan layanan kesehatan gratis yang komprehensif, menjadikan kegiatan sosial ini semakin bermakna dan berdampak nyata bagi masyarakat. Tim medis profesional yang terdiri dari dr. Bertha Cahyapuri sebagai dokter umum, Ilmiyatul Faidah, S.ST,.Bd,. M.Pd sebagai bidan, dan satu tenaga pendukung non-medis, bekerja tanpa lelah sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Mereka menyediakan rangkaian pemeriksaan kesehatan lengkap mulai dari cek tekanan darah, pemeriksaan gula darah, kolesterol, hingga konsultasi kesehatan menyeluruh. Hasil yang dicapai sungguh mencengangkan. Sebanyak 94 warga—44 laki-laki dan 50 perempuan—berhasil mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis. Data pemeriksaan laboratorium menunjukkan temuan penting: 6 orang menjalani pemeriksaan GDA (Glukosa Darah Acak), 5 orang untuk pemeriksaan Asam Urat, dan 7 orang untuk kolesterol. Temuan medis mengungkap bahwa penyakit terbanyak yang diderita warga adalah myalgia, hipertensi, diabetes mellitus, dan ISPA. "Kami sangat bersyukur bisa berkolaborasi dengan BAZNAS Sidoarjo dalam program yang sangat mulia ini," ungkap salah satu tenaga medis RSB Al Chusnaini. Sementara itu, dr. Bertha Cahyapuri menekankan pentingnya deteksi dini penyakit degeneratif yang kerap tidak disadari masyarakat. "Banyak warga yang baru mengetahui kondisi kesehatannya setelah pemeriksaan hari ini. Ini sangat penting untuk pencegahan komplikasi yang lebih serius," jelasnya. Kehadiran petugas TNI dari Gupusjat 2 Puspalad tidak hanya sebagai tuan rumah, tetapi juga sebagai bagian integral dari kesuksesan kegiatan. Mereka membantu mengatur alur pemeriksaan, memastikan protokol kesehatan tetap terjaga, dan memberikan rasa aman bagi seluruh peserta. Kolaborasi lintas institusi ini menciptakan model ideal pemberdayaan masyarakat yang melibatkan berbagai elemen. Program dual benefit ini—makanan gratis dan pemeriksaan kesehatan—mencerminkan pendekatan holistik BAZNAS dalam membantu masyarakat. Tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan sesaat, tetapi juga memberikan investasi jangka panjang melalui deteksi dini masalah kesehatan. RSB Al Chusnaini sebagai mitra strategis telah membuktikan bahwa lembaga filantropi kesehatan dapat bersinergi sempurna dengan BAZNAS dalam menghadirkan solusi komprehensif bagi masyarakat. Keberhasilan kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model replikasi untuk program-program serupa di masa mendatang. Dengan dukungan penuh dari masyarakat, tokoh lokal, dan institusi terkait, program WBS yang dipadukan dengan layanan kesehatan gratis ini terbukti mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Sidoarjo, khususnya di wilayah Buduran.
BERITA19/08/2025 | sudrab
Warung Berkah Sedekah BAZNAS Sidoarjo Digelar di Makam Auliya' Sono, Warga Antusias Sambut Program Gratis
Warung Berkah Sedekah BAZNAS Sidoarjo Digelar di Makam Auliya' Sono, Warga Antusias Sambut Program Gratis
SIDOARJO - Halaman parkir Makam Auliya' Sono di Gupusjat 2 Sidokerto, Buduran, berubah menjadi pusat kegiatan sosial yang meriah pada Selasa (19/8/2025). BAZNAS Kabupaten Sidoarjo menggelar program Warung Berkah Sedekah (WBS) dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-80, yang langsung disambut antusias oleh ratusan warga setempat. Sejak pukul 09.00 WIB, lokasi kegiatan sudah dipenuhi warga dari berbagai kalangan. Mulai dari ibu-ibu rumah tangga, bapak-bapak, hingga anak-anak terlihat berbondong-bondong menuju lokasi yang telah dipasang tenda besar bertuliskan BAZNAS. Antrian panjang terbentuk dengan tertib, menunjukkan tingginya apresiasi masyarakat terhadap program ini. "Kegiatan sangat bermanfaat dan dirasakan langsung oleh warga," ungkap Ibu Rusmiati Jono, salah satu warga Desa Sidokerto yang menjadi peserta kegiatan. Ekspresi syukur terpancar jelas dari wajahnya saat menerima paket makanan gratis yang telah disiapkan panitia. Em Luqman Hakiem, S.Th.I., Wakil Ketua I BAZNAS Sidoarjo, memastikan distribusi 300 paket makanan berjalan lancar tanpa hambatan berarti. "Program WBS ini merupakan wujud nyata dari komitmen BAZNAS untuk terus hadir di tengah masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan," jelasnya sambil memantau langsung jalannya kegiatan. Kehadiran anggota Gupusjat 2 Puspalad turut memperkuat suksesnya acara ini. Kapten Sulaiman, Dari Gupusjat 2 Puspalad, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. "Berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin di lokasi sini," ujarnya dengan penuh harapan. Pemilihan lokasi di halaman parkir Makam Auliya' Sono bukan tanpa alasan. Lokasi ini dianggap strategis karena mudah diakses oleh warga dari berbagai penjuru desa, sekaligus memiliki nilai spiritual yang kuat bagi masyarakat setempat. Hal ini terbukti dari tingginya partisipasi warga yang datang tidak hanya untuk menerima bantuan, tetapi juga untuk bersilaturahmi dan memperkuat ikatan sosial. Para tokoh masyarakat Kecamatan Buduran juga turut hadir memberikan dukungan moral. Kehadiran mereka semakin menguatkan legitimasi program ini sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap sesama. Atmosfer kegotongroyongan terasa kental, di mana tidak ada sekat antara pemberi dan penerima—semua bersatu dalam semangat berbagi kebaikan. Program WBS yang berlangsung hingga siang hari ini tidak hanya memberikan makanan gratis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial dan solidaritas di tengah masyarakat. Keberhasilan acara ini membuktikan bahwa filantropi Islam melalui BAZNAS mampu menjadi jembatan yang menghubungkan hati-hati yang peduli dengan mereka yang membutuhkan bantuan.
BERITA19/08/2025 | sudrab
BAZNAS RI Kembali Sukses Salurkan 80 Ton Bantuan Gaza Melalui Airdrop Tahap II
BAZNAS RI Kembali Sukses Salurkan 80 Ton Bantuan Gaza Melalui Airdrop Tahap II
Operasi Garuda Merah Putih II Tunjukkan Solidaritas Indonesia di HUT ke-80 Sidoarjo - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Gaza melalui mekanisme airdrop tahap kedua dalam misi Operasi Bantuan Kemanusiaan Gaza Palestina Satgas Garuda Merah Putih II, Senin (18/8/2025). Bantuan sebesar 80 ton logistik pangan berhasil diterjunkan dari pesawat Hercules milik TNI AU di atas wilayah Jalur Gaza. Operasi ini merupakan kelanjutan dari pengiriman perdana yang dilaksanakan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pengiriman bantuan melalui jalur udara tersebut. "Alhamdulillah, bantuan dari masyarakat Indonesia untuk saudara-saudara kita di Palestina kembali berhasil diterjunkan di Jalur Gaza melalui airdrop. Paket logistik ini dipersiapkan dengan sistem pengamanan khusus, agar tiba dengan selamat di lokasi penerima," ujarnya di Jakarta. Kiai Noor menegaskan bahwa keberhasilan penyaluran bantuan ini merupakan bukti nyata solidaritas masyarakat Indonesia yang tidak pernah surut mendukung perjuangan rakyat Palestina. Pelaksanaan misi kemanusiaan bersama TNI ini juga menjadi simbol persaudaraan tanpa batas, terlebih pada saat bangsa Indonesia tengah merayakan 80 tahun kemerdekaan. "Misi kemanusiaan ini merupakan wujud kepedulian masyarakat Indonesia yang tengah merayakan kemerdekaan, dan menjadi simbol persaudaraan tanpa batas untuk rakyat Palestina," tambahnya. Direktur Pendistribusian BAZNAS RI, Ahmad Fikri, yang melaporkan langsung dari atas pesawat Hercules di langit Gaza, menuturkan bahwa airdrop tahap kedua dapat terlaksana dengan baik berkat koordinasi yang matang bersama TNI. Seluruh bantuan yang diterjunkan merupakan hasil sumbangan masyarakat Indonesia yang sepenuhnya ditujukan untuk meringankan penderitaan rakyat Gaza. "Alhamdulillah airdrop tahap kedua ini berhasil. Semoga semua bantuan warga Indonesia untuk rakyat Palestina bermanfaat dan terus memotivasi perjuangan mereka," ungkap Fikri. Kiai Noor juga mengapresiasi kolaborasi dari berbagai pihak yang mendukung terlaksananya misi kemanusiaan ini, termasuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), TNI, KBRI di Yordania dan Mesir, serta seluruh masyarakat Indonesia yang telah menyalurkan bantuan melalui BAZNAS RI. Bantuan yang dikirimkan melalui paket dengan sistem pengamanan khusus ini dirancang agar dapat tiba dengan selamat di titik penerjunan dan langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Gaza yang membutuhkan. BAZNAS RI menegaskan komitmennya untuk terus melanjutkan distribusi bantuan kemanusiaan dalam beberapa skema pengiriman berikutnya hingga seluruh logistik yang telah dipersiapkan dapat benar-benar sampai kepada masyarakat Gaza. Operasi Garuda Merah Putih II ini menunjukkan bahwa di tengah perayaan kemerdekaan, Indonesia tidak melupakan tanggung jawab kemanusiaannya untuk membantu saudara yang tengah mengalami krisis humanitarian.
BERITA19/08/2025 | sudrab
BAZNAS dan DMI Sidoarjo Gelar BBM Berkah Sambut HUT RI ke-80
BAZNAS dan DMI Sidoarjo Gelar BBM Berkah Sambut HUT RI ke-80
Gotong Royong Bersihkan Masjid Baiturrahim Gisik Cemandi Jadi Wujud Semangat Kemerdekaan SIDOARJO - Bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pengurus Daerah Sidoarjo berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo menggelar program Bersih-Bersih Masjid (BBM) Berkah di Masjid Baiturrahim, Desa Gisik Cemandi, Dusun Gebang, Kecamatan Sedati, Senin (18/8/2025). Kegiatan yang mengusung semangat gotong royong ini sejalan dengan tema HUT RI ke-80 "Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju". Bersama masyarakat sekitar bergotong royong membersihkan seluruh area masjid, mulai dari halaman, ruang sholat, hingga fasilitas pendukung lainnya. Takmir Masjid Baiturrahim menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada segenap pengurus DMI dan BAZNAS Sidoarjo yang telah menyelenggarakan aksi BBM Berkah ini. "Tidak saja menjadikan masjid bersih, tapi menggerakkan segenap potensi masyarakat untuk bersama gotong royong di masjid ini," ungkapnya dengan penuh apresiasi. BBM Berkah di Gisik Cemandi ini merupakan kegiatan ke-10 sekaligus putaran terakhir dari rangkaian program bersih-bersih masjid yang telah berlangsung sejak Februari 2025. Program ini telah menjangkau berbagai masjid di wilayah Sidoarjo dengan tujuan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan tempat ibadah. Ketua PD DMI Sidoarjo, H. Imam Mukozali, S.Pd., S.Ag., MM, mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi masyarakat untuk bersatu dalam menjaga kebersihan tempat ibadah. "Dengan kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan masjid. Kebersihan adalah bagian dari iman, dan melalui BBM Berkah, kami berharap dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama," ujar pria yang juga menjabat sebagai Kasi BIMAS Kemenag Sidoarjo ini. BAZNAS Sidoarjo, sebagai lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah, berperan aktif mendukung kegiatan ini sebagai bentuk inspirasi bagi masyarakat untuk lebih banyak bersedekah demi kebaikan bersama. "Zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga merupakan cahaya yang menerangi jalan kita dalam berbagi. Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa zakat dapat digunakan untuk berbagai kegiatan sosial, termasuk menjaga kebersihan masjid," ungkap H. Imam Mukozali. Kegiatan BBM Berkah ini tidak hanya berhasil menciptakan lingkungan masjid yang bersih dan nyaman untuk beribadah, tetapi juga berhasil mempererat tali silaturrahim antara pengurus lembaga keagamaan dengan masyarakat sekitar. Semangat gotong royong yang terbangun diharapkan dapat terus berkelanjutan dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan lainnya. Program kolaboratif antara DMI dan BAZNAS Sidoarjo ini menjadi contoh nyata bagaimana lembaga keagamaan dapat bersinergi dalam membangun masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan dan tempat ibadah.
BERITA19/08/2025 | sudrab
Operasi Air Drop: BAZNAS RI Kirim 80 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Bertepatan HUT RI Ke-80
Operasi Air Drop: BAZNAS RI Kirim 80 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Bertepatan HUT RI Ke-80
Sidoarjo - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia berhasil melaksanakan operasi bantuan kemanusiaan dengan menerjunkan 80 ton paket bantuan langsung ke wilayah Gaza melalui mekanisme airdrop pada Minggu (17/8/2025). Operasi yang bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 ini menandai tahap awal dari total 800 ton bantuan logistik yang disiapkan masyarakat Indonesia untuk meringankan krisis kemanusiaan di Palestina. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan bahwa operasi airdrop tersebut merupakan wujud nyata solidaritas bangsa Indonesia terhadap penderitaan saudara-saudara di Gaza. "Alhamdulillah, pada 17 Agustus 2025 waktu setempat bantuan dari masyarakat Indonesia untuk saudara-saudara kita di Palestina telah berhasil diterjunkan di Jalur Gaza melalui airdrop," ungkap Kiai Noor dalam keterangan pers yang diterima Senin (18/8/2025). Dalam melaksanakan misi kemanusiaan ini, BAZNAS RI menerapkan protokol keamanan berlapis untuk memastikan bantuan tiba dengan selamat di tangan penerima. Setiap paket bantuan dilengkapi dengan sistem pengamanan khusus, termasuk parasut yang dirancang khusus untuk menjamin keselamatan selama proses penjatuhan dari udara. "Bantuan berupa bahan makanan seberat 80 ton ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat Gaza yang tengah menghadapi krisis kemanusiaan," jelas Kiai Noor. Bantuan yang disalurkan meliputi berbagai kebutuhan pokok berupa bahan pangan yang telah disesuaikan dengan kondisi darurat di wilayah Gaza. Keberhasilan operasi airdrop ini tidak lepas dari kolaborasi strategis antara BAZNAS RI dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sinergi kedua institusi ini memungkinkan terlaksananya misi kemanusiaan yang kompleks dan memerlukan koordinasi tingkat tinggi, mulai dari persiapan logistik, pengamanan paket bantuan, hingga eksekusi operasi udara. Operasi ini juga menunjukkan kapabilitas Indonesia dalam menjalankan misi kemanusiaan internasional yang memerlukan dukungan teknologi dan logistik canggih. Mekanisme airdrop dipilih sebagai solusi optimal mengingat kondisi geografis dan situasi keamanan di wilayah Gaza yang tidak memungkinkan distribusi bantuan melalui jalur darat atau laut. Timing pelaksanaan operasi bantuan yang bertepatan dengan HUT RI ke-80 memberikan makna simbolis yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Kiai Noor menekankan bahwa misi kemanusiaan ini merupakan refleksi nilai-nilai kemerdekaan Indonesia yang tidak hanya berdimensi nasional, tetapi juga universal. "Pelaksanaan bantuan atas kerja sama BAZNAS RI dan TNI ini merupakan wujud kepedulian masyarakat Indonesia yang tengah merayakan 80 tahun kemerdekaan, sebagai simbol persaudaraan tanpa batas," tegas Kiai Noor. Bantuan 80 ton yang berhasil disalurkan merupakan tahap awal dari komitmen jangka panjang BAZNAS RI dalam membantu penanganan krisis kemanusiaan di Gaza. Dari total 800 ton bantuan yang telah terkumpul dari donasi masyarakat Indonesia, BAZNAS RI berencana melanjutkan tahap-tahap berikutnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan. Operasi ini juga menegaskan peran strategis lembaga zakat nasional dalam diplomasi kemanusiaan Indonesia di kancah internasional. BAZNAS RI terus berkomitmen untuk menyalurkan amanah masyarakat Indonesia guna meringankan penderitaan sesama, khususnya dalam situasi krisis kemanusiaan yang memerlukan respons cepat dan terkoordinasi. Masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam misi kemanusiaan lanjutan dapat menyalurkan donasinya melalui kanal-kanal resmi BAZNAS , Termasuk BAZNAS Sidoarjo .
BERITA18/08/2025 | sudrab
BAZNAS RI Perkuat Komitmen Persatuan Bangsa di HUT Ke-80 Kemerdekaan
BAZNAS RI Perkuat Komitmen Persatuan Bangsa di HUT Ke-80 Kemerdekaan
Upacara peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di halaman Gedung BAZNAS RI, Jakarta, Minggu (17/8/2025) menjadi momentum penegasan komitmen Badan Amil Zakat Nasional untuk terus memperkuat persatuan dan kedaulatan bangsa. Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara, menekankan tanggung jawab besar lembaga dalam mensejahterakan umat bersama pemerintah. Upacara yang berlangsung khidmat ini dihadiri jajaran Pimpinan BAZNAS RI, Deputi BAZNAS RI, Sestama BAZNAS RI, jajaran Persatuan Istri Amil (PIA) BAZNAS RI, serta seluruh amilin amilat keluarga besar BAZNAS RI. Kehadiran lengkap jajaran pimpinan menunjukkan soliditas internal organisasi dalam menghadapi tantangan filantropi nasional. Kiai Noor menegaskan bahwa BAZNAS memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa bersama pemerintah. "Mari kita maknai peringatan ini sebagai kekuatan bersama mengambil tema yang dicanangkan pemerintah yaitu Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera Indonesia Maju," katanya dengan penuh keyakinan. Melalui tema resmi pemerintah tersebut, BAZNAS berkomitmen menjadi perekat bangsa dengan program-program strategis yang dilaksanakan. Kiai Noor menjelaskan bahwa tema ini harus dijadikan kekuatan untuk memperkuat BAZNAS dan seluruh keluarga BAZNAS di Indonesia, sekaligus menjadikan BAZNAS sebagai lembaga yang berdaulat dan berkekuatan. "Dengan tema tersebut, mari kita jadikan sebagai kekuatan bagi kita sendiri bagaimana memperkuat BAZNAS dan seluruh keluarga BAZNAS di seluruh Indonesia sekaligus menjadikan BAZNAS yang berdaulat, menjadikan BAZNAS yang kuat menjadikan BAZNAS sebagai lembaga pemerintahan non struktural yang mempunyai kekuatan untuk berkiprah di negeri ini," ujar Kiai Noor dengan tegas. Ketua BAZNAS RI juga menyampaikan harapan besar terhadap peran lembaga dalam kemajuan Indonesia. Dia berharap apabila Indonesia berhasil menjadi bagian dari negara-negara maju di dunia, hal tersebut merupakan kontribusi nyata dari peran BAZNAS dalam membangun bangsa melalui pendayagunaan zakat, infaq, dan sedekah. Namun, Kiai Noor juga memberikan peringatan keras kepada seluruh jajaran BAZNAS untuk tidak terpengaruh dengan pihak-pihak yang mencoba melemahkan institusi zakat nasional. Menurutnya, hal ini menjadi tanggung jawab bersama agar BAZNAS seluruh Indonesia dapat tetap bersatu dan berdaulat dalam menjalankan misinya. "Maka dari itu, selalu saya tegaskan jangan sampai kita terpengaruh oleh orang-orang yang ingin melemahkan BAZNAS," jelas Kiai Noor dengan nada tegas. "Kita harus menjaga persatuan dan kedaulatan BAZNAS maka kita harus terus berkarya dalam rangka untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia." Komitmen BAZNAS dalam menjalankan prinsip 3A - Aman Syari, Aman Regulasi, dan Aman NKRI - menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan filantropi Islam yang berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
BERITA17/08/2025 | sudrab
Bareng Pemkab: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan untuk 18 Mantan Napiter di HUT RI ke-80
Bareng Pemkab: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan untuk 18 Mantan Napiter di HUT RI ke-80
Momentum peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI dimanfaatkan Pemkab Sidoarjo untuk memberikan perhatian kepada mantan narapidana teroris (napiter). Sebanyak 18 mantan napiter menerima bantuan uang tunai dari Baznas Sidoarjo yang diserahkan secara simbolis oleh Bupati Sidoarjo, H. Subandi, usai memimpin upacara bendera di Mal Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo, Minggu pagi (17/8). Program santunan ini menjadi terobosan penting dalam upaya reintegrasi sosial bagi individu yang telah menyelesaikan masa rehabilitasinya. Baznas Sidoarjo memahami bahwa proses kembali ke masyarakat membutuhkan dukungan nyata, bukan hanya moral tetapi juga ekonomi. Bantuan uang tunai tersebut diharapkan dapat membantu mereka memulai kehidupan produktif sebagai bagian dari masyarakat Sidoarjo. Upacara peringatan HUT RI ke-80 tahun ini berlangsung khidmat meski tidak digelar di Alun-Alun Sidoarjo seperti biasanya. Seluruh jajaran Forkopimda hadir, termasuk Wakil Bupati Hj. Mimik Idayana yang datang bersama suami. Pemilihan lokasi MPP sebagai tempat upacara justru memberikan nuansa yang lebih intim dan bermakna dalam konteks pelayanan publik. Dalam amanatnya, Bupati Subandi mengucapkan selamat ulang tahun ke-80 Republik Indonesia. Ia menegaskan bahwa kemerdekaan sejati adalah ketika masyarakat memiliki kedaulatan penuh untuk menentukan nasibnya. "Arti merdeka adalah berkedaulatan masyarakat. Kita harus berusaha semaksimal mungkin memperjuangkan agar semua masyarakat merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya, tanpa ada rasa dibeda-bedakan," tegasnya. Pernyataan Subandi ini langsung terwujud dalam tindakan nyata melalui program santunan mantan napiter. Bupati menekankan bahwa tidak ada diskriminasi dalam pelayanan publik dan setiap warga negara berhak mendapat kesempatan yang sama untuk berkembang, termasuk mereka yang telah menyelesaikan proses hukum. Subandi berharap momentum HUT RI ke-80 menjadi semangat baru untuk membawa Kabupaten Sidoarjo lebih maju. Ia menekankan pentingnya gotong royong masyarakat dan partisipasi generasi muda dalam pembangunan. "Kami sebagai pimpinan daerah terus menjalankan roda pembangunan di Kabupaten Sidoarjo. Namun, partisipasi anak muda untuk ikut membangun dan menjaga Sidoarjo juga sangat kita harapkan," ujarnya. Pelaksanaan upacara di MPP tetap berlangsung lancar dan meriah. Seusai pengibaran bendera, acara dimeriahkan dengan penampilan penyanyi cilik dan pertunjukan drumband dari SMK Hangtuah Sidoarjo. Namun momen paling berkesan adalah penyerahan bantuan kepada mantan napiter yang menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan Sidoarjo yang inklusif. Program santunan Baznas Sidoarjo ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam mengembangkan filantropi yang berani dan inklusif. Keberanian memberikan kesempatan kedua kepada mantan napiter menunjukkan kematangan masyarakat Sidoarjo dalam memahami makna kemerdekaan yang sesungguhnya. Di usianya yang ke-80, Indonesia melalui Sidoarjo membuktikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih baik.
BERITA17/08/2025 | sudrab
Dari Zakat Menuju Sehat: Kisah RSB Al Chusnaini Mengubah Wajah Kesehatan Anak Sidoarjo
Dari Zakat Menuju Sehat: Kisah RSB Al Chusnaini Mengubah Wajah Kesehatan Anak Sidoarjo
Rumah Sehat BAZNAS Al Chusnaini Sidoarjo membuktikan bahwa transformasi kesehatan masyarakat dimulai dari ruang kelas sederhana di MI Darun Najah Kwangsan Sedati. SIDOARJO - Di balik dinding hijau ruang kelas MI Darun Najah Kwangsan Sedati, puluhan pasang mata berbinar menatap layar proyektor. Hari itu, Kamis (14/8/2025), mereka tidak sedang belajar matematika atau bahasa Indonesia. Mereka sedang mendengarkan sesuatu yang jauh lebih fundamental: bagaimana menjaga tubuh mereka tetap sehat. "Siapa yang tadi pagi gosok gigi?" tanya dokter dari Rumah Sehat BAZNAS (RSB) Al Chusnaini Sidoarjo. Tangan-tangan kecil langsung terangkat antusias. Namun ketika ditanya tentang cara mencuci tangan yang benar, hanya segelintir yang bisa menjawab dengan tepat. Inilah realitas yang dihadapi RSB Al Chusnaini - sebuah unit kesehatan yang lahir dari dana zakat, infaq, dan shadaqah masyarakat. Saidah Sakwan, MA, Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, melihat fenomena ini sebagai panggilan moral. "Kami menyaksikan bagaimana anak-anak memiliki akses terbatas terhadap edukasi kesehatan dasar. Padahal, kesehatan mereka adalah investasi masa depan bangsa," ujarnya dengan nada penuh keyakinan. Program Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang digulirkan RSB Al Chusnaini bukan sekadar ceramah kesehatan biasa. Ini adalah misi transformasi sosial yang dimulai dari hal terkecil: mengajarkan anak-anak cara mencuci tangan dengan sabun. Kepala MI Darun Najah mengaku terkejut dengan antusiasme siswa-siswinya. "Biasanya mereka susah diatur kalau ada acara. Tapi hari ini berbeda. Mereka benar-benar mendengarkan," katanya sambil tersenyum bangga. Yang membuat program ini istimewa bukan hanya materinya, tetapi pendekatannya. Setiap siswa mendapat pemeriksaan kesehatan gratis - mulai dari pengecekan tinggi badan, berat badan, hingga kondisi mata dan telinga. Hasil pemeriksaan kemudian didiskusikan dengan orang tua untuk tindak lanjut yang tepat. "Kami menemukan beberapa anak dengan gangguan penglihatan ringan yang belum terdeteksi," ungkap dokter RSB. "Ini membuktikan pentingnya deteksi dini." Puncak kegiatan adalah pembagian paket PHBS berupa sabun cuci tangan. Sederhana, namun simbolis. Setiap siswa menerima sabun sambil mengucapkan janji untuk rajin mencuci tangan. Salah seorang siswa kelas V menggenggam sabunnya erat-erat. "Sekarang saya tahu kenapa harus cuci tangan pakai sabun. Biar kuman-kuman jahat tidak masuk ke perut," katanya polos. Saidah Sakwan menegaskan, program ini bukan yang pertama dan terakhir. "Kami tidak ingin berhenti di satu titik. Harapannya, RSB bisa hadir di setiap sekolah yang membutuhkan." Ketika sore tiba dan kegiatan berakhir, anak-anak pulang dengan bekal pengetahuan baru. Mereka tidak hanya membawa sabun, tetapi juga pemahaman bahwa kesehatan adalah tanggung jawab bersama. RSB Al Chusnaini Sidoarjo telah membuktikan: dari dana zakat yang terkumpul, bisa lahir harapan baru untuk generasi yang lebih sehat. Satu sabun, satu edukasi, satu langkah menuju Indonesia yang lebih sehat.
BERITA15/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo: Satu Hari, Empat Harapan Terwujud di Kecamatan Taman
BAZNAS Sidoarjo: Satu Hari, Empat Harapan Terwujud di Kecamatan Taman
Ketika fajar menyingsing di Kecamatan Taman, Sidoarjo, Kamis (14/8/2025), ACh. Saleh sudah bersiap memulai misinya. Sebagai Wakil Ketua III BAZNAS Sidoarjo, hari ini ia akan mengemban amanah istimewa: mewujudkan harapan empat lembaga yang telah lama menanti uluran tangan. Pukul 09.00 WIB, langkah pertama menuju Dusun Bendo, Desa Bringinbendo. Di sana, TK Aisyiyah dengan 140 siswa kecil yang ceria menanti kedatangan yang sudah lama dinantikan. Gedung sekolah yang mulai menunjukkan tanda-tanda usia tampak kontras dengan semangat para guru yang tak pernah pudar. "Anak-anak ini adalah masa depan bangsa. Mereka berhak mendapat tempat belajar yang layak," ujar ACh. Saleh sambil meninjau kondisi bangunan yang memerlukan renovasi. Kepala sekolah dengan mata berkaca-kaca menyambut kedatangan tim BAZNAS, berbagi cerita perjuangan mempertahankan kualitas pendidikan di tengah keterbatasan fasilitas. Perjalanan berlanjut ke Masjid Al Mujahidin di lokasi yang sama. Para takmir dengan wajah penuh harap menyambut kedatangan rombongan. Dani Prabowo, staf pelaksana BAZNAS yang mendampingi, dengan cermat mencatat setiap kebutuhan renovasi yang disampaikan. Masjid yang menjadi pusat kegiatan keagamaan warga ini membutuhkan sentuhan pembaruan agar dapat melayani jamaah dengan lebih baik. Pukul 10.00 WIB, rombongan tiba di Bebekan Selatan untuk mengunjungi Masjid Al Fatah. Suasana hangat langsung terasa ketika para pengurus masjid menyambut dengan senyuman lebar. Mereka telah mempersiapkan presentasi sederhana tentang kondisi masjid dan rencana pengembangan yang diimpikan. "Kami sudah lama berharap dapat memperbaiki fasilitas ibadah untuk kenyamanan jamaah," kata salah satu takmir dengan suara bergetar. Namun, cerita paling menyentuh terjadi di pemberhentian terakhir. Musholla Istiqomah di Ketegan RT 08 RW 2 menyimpan kisah perjuangan melawan "musuh tak kasat mata" - rayap yang telah menggerogoti kusen-kusen bangunan. Takmir musholla dengan penuh semangat menunjukkan kerusakan yang dialami, sambil bercerita tentang upaya-upaya sederhana yang telah mereka lakukan untuk mempertahankan tempat ibadah. "Setiap kali hujan, kami khawatir kondisi akan semakin memburuk. Tapi jamaah tetap setia datang untuk beribadah," tutur salah seorang takmir dengan mata yang memancarkan keteguhan. ACh. Saleh mendengarkan setiap cerita dengan penuh perhatian. Pengalaman bertahun-tahun di BAZNAS mengajarkannya bahwa di balik setiap permohonan bantuan, tersimpan perjuangan dan harapan yang tak ternilai. "Inilah mengapa kami ada. Untuk menjadi jembatan antara mereka yang mampu berbagi dengan mereka yang membutuhkan," katanya. Ketika matahari mulai condong ke barat, jejak kebaikan telah tertoreh di empat titik di Kecamatan Taman. Empat lembaga, empat harapan, dan satu komitmen BAZNAS Sidoarjo untuk terus menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat. Hari ini, bukan hanya dokumen bantuan yang diserahkan, tetapi juga harapan baru yang ditanamkan.
BERITA14/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Serahkan Bantuan Musholla dan Tingkatkan Kapasitas UPZ SMPN 3 Porong
BAZNAS Sidoarjo Serahkan Bantuan Musholla dan Tingkatkan Kapasitas UPZ SMPN 3 Porong
Sidoarjo - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyerahkan bantuan pembangunan musholla kepada SMPN 3 Porong dalam kegiatan yang digelar di ruang rapat sekolah, Kamis (14/8/2025). Penyerahan bantuan ini sekaligus menandai penguatan kerjasama antara BAZNAS dengan satuan pendidikan dalam mengoptimalkan pengelolaan Zakat, Infaq, dan Shadaqah (ZIS). Wakil Ketua 4 BAZNAS Sidoarjo, Drs. H. Ilhamuddin, yang memimpin langsung kegiatan tersebut menyatakan bahwa bantuan musholla merupakan bagian dari program strategis BAZNAS dalam meningkatkan sarana ibadah di lingkungan pendidikan. "Kami sangat memandang perlu adanya sosialisasi ke sekolah-sekolah, khususnya SMPN, sebagai bagian peningkatan kapasitas BAZNAS Sidoarjo," ujar Ilhamuddin saat menyerahkan dokumen bantuan kepada pihak sekolah. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah SMPN 3 Porong beserta seluruh dewan guru. Selain penyerahan bantuan, BAZNAS juga menggelar sosialisasi komprehensif mengenai regulasi, program kegiatan, dan manfaat menjadi Unit Pengelola Zakat (UPZ) bagi satuan pendidikan. Ilhamuddin menjelaskan bahwa setiap SMPN di Sidoarjo merupakan UPZ yang dapat berkontribusi signifikan dalam penghimpunan dan penyaluran ZIS. "Satuan pendidikan SMPN Sidoarjo merupakan Unit Pengelola Zakat per sekolahnya. Sosialisasi ini mencakup regulasi, program kegiatan, dan manfaat bagian dari UPZ BAZNAS Sidoarjo," terangnya. Dalam kesempatan tersebut, BAZNAS juga menyampaikan pentingnya peran aktif dunia pendidikan dalam mengembangkan kesadaran berzakat di kalangan siswa dan guru. Program UPZ di sekolah diharapkan dapat menjadi sarana edukasi praktis tentang pengelolaan zakat yang profesional dan transparan. Achmad Richi, yang turut mendampingi kegiatan ini, menekankan bahwa bantuan musholla bukan sekadar pemberian fisik, tetapi juga investasi jangka panjang untuk memperkuat nilai-nilai spiritual di lingkungan sekolah. "Musholla akan menjadi pusat kegiatan keagamaan yang dapat meningkatkan kualitas ibadah warga sekolah," katanya. Kepala Sekolah SMPN 3 Porong menyambut positif program BAZNAS ini dan menyatakan kesiapan sekolah untuk menjadi bagian aktif dalam jaringan UPZ BAZNAS Sidoarjo. Menurutnya, bantuan musholla sangat dibutuhkan untuk mendukung aktivitas keagamaan siswa dan guru. Para guru yang hadir dalam sosialisasi menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan terkait implementasi program UPZ di sekolah mereka. Diskusi interaktif ini menunjukkan keseriusan civitas akademika dalam memahami mekanisme pengelolaan ZIS yang modern dan akuntabel. BAZNAS Sidoarjo berharap kegiatan serupa dapat diperluas ke sekolah-sekolah lain di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun jaringan UPZ yang solid dan berkelanjutan di sektor pendidikan. Program bantuan musholla dan sosialisasi UPZ ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi pengembangan kesadaran berzakat di kalangan generasi muda, sekaligus memperkuat infrastruktur keagamaan di lingkungan pendidikan formal.
BERITA14/08/2025 | sudrab
Program Sedekah Botol Bekas Rp 250 Juta Salurkan 224.000 Liter Air Bersih untuk Warga Gaza
Program Sedekah Botol Bekas Rp 250 Juta Salurkan 224.000 Liter Air Bersih untuk Warga Gaza
SIDOARJO - Gerakan solidaritas kemanusiaan Indonesia kembali menunjukkan kekuatannya. Program sedekah botol bekas yang diinisiasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Le Minerale berhasil menghimpun dana Rp 250 juta, yang kemudian diwujudkan menjadi bantuan 224.000 liter air bersih untuk masyarakat Gaza, Palestina. Bantuan vital ini telah didistribusikan kepada 14.000 jiwa atau 2.800 kepala keluarga di empat titik strategis wilayah Distrik Syeikh Radwan, Jabaliya City, Gaza Utara. Volume air sebesar 224.000 liter atau setara 28 tangki air ini menjadi secercah harapan di tengah krisis kemanusiaan yang masih berlangsung. "Air bersih bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi hak hidup yang harus dipenuhi," tegas Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Ketua BAZNAS RI, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (12/8/2025). "Program ini membuktikan bahwa kepedulian masyarakat Indonesia terhadap saudara-saudara di Palestina tidak pernah surut." Kondisi Gaza yang terus memburuk membuat akses terhadap air bersih menjadi tantangan besar. Kerusakan infrastruktur pipa air, keterbatasan pasokan, dan blokade yang menghambat masuknya bantuan menjadikan setiap tetes air sebagai komoditas berharga. Warga Gaza kini menghadapi ancaman nyata kekurangan air bersih yang dapat memicu krisis kesehatan lebih luas. Kiai Noor menegaskan bahwa pemilihan mitra dalam misi kemanusiaan ini tidak dilakukan sembarangan. BAZNAS dengan sengaja menggandeng Le Minerale karena statusnya sebagai merek air mineral asli Indonesia yang tidak memiliki afiliasi asing. "Ini adalah perjuangan murni. Kami memilih Le Minerale karena konsistensinya mendukung perjuangan rakyat Palestina dan tidak terafiliasi dengan pihak asing," ujar Kiai Noor dengan penuh keyakinan. Febri Satria Hutama, Marketing Director Le Minerale, menegaskan bahwa dukungan terhadap Palestina bukan sekadar aksi sesaat. "Le Minerale adalah brand pertama yang secara terbuka mendukung pernyataan pemerintah untuk bersama Palestina pada 2023. Membantu Palestina adalah komitmen berkelanjutan kami," katanya dengan tegas. Program sedekah botol bekas ini menunjukkan inovasi dalam penggalangan dana kemanusiaan. Masyarakat dapat berpartisipasi dengan cara sederhana namun bermakna, yaitu mengumpulkan botol bekas yang kemudian dikonversi menjadi dana bantuan. Pendekatan ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memudahkan partisipasi masyarakat luas. "Setiap botol bekas yang dikumpulkan masyarakat telah berubah menjadi harapan bagi warga Gaza," ungkap Febri. "Kepercayaan BAZNAS kepada kami untuk berpartisipasi dalam misi mulia ini adalah kehormatan tersendiri." Distribusi air bersih ini dilakukan dengan perhitungan matang di tengah kondisi keamanan yang dinamis. BAZNAS bekerja sama dengan lembaga-lembaga profesional di lapangan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan aman. Melalui kolaborasi strategis antara BAZNAS dan Le Minerale, distribusi 224.000 liter air bersih ini diharapkan dapat mengurangi penderitaan dan membantu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Gaza. Program ini sekaligus menjadi bukti nyata bahwa solidaritas kemanusiaan Indonesia tidak mengenal batas geografis dan politik.
BERITA14/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Survey Dua Rumah Tak Layak Huni di Desa Karangpuri dan Janti
BAZNAS Sidoarjo Survey Dua Rumah Tak Layak Huni di Desa Karangpuri dan Janti
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo melakukan survei lapangan terhadap dua unit Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di Desa Karangpuri, Wonoayu dan Desa Janti pada Rabu (13/08/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya identifikasi penerima manfaat program RTLH yang akan dilaksanakan pada semester kedua 2025. Tim survei yang dipimpin langsung oleh M. Ilhamuddin, Wakil Ketua IV BAZNAS Sidoarjo, melakukan kunjungan pertama ke kediaman Ibu Tumilasning di Desa Karangpuri, Wonoayu. Perempuan lajang yang bekerja serabutan ini tinggal sendirian dalam kondisi rumah yang memprihatinkan. "Kondisi rumah Ibu Tumilasning sudah sangat reot di seluruh bagian. Ini adalah prioritas yang harus segera kami tangani," ungkap Ilhamuddin saat meninjau langsung kondisi bangunan yang tampak rapuh dengan atap yang sebagian ambruk dan dinding yang mulai roboh. Survei kedua dilakukan di kediaman Ibu Kanti Sri Rahayu, seorang janda yang tinggal bersama anaknya di Desa Janti. Kondisi rumah tidak kalah memprihatinkan dengan sebagian besar atap yang telah ambruk, meninggalkan penghuni dalam kondisi yang tidak aman terutama saat musim hujan. Tim BAZNAS yang terdiri dari beberapa pengurus dan relawan melakukan dokumentasi lengkap kondisi kedua rumah tersebut. Mereka juga melakukan wawancara mendalam dengan pemilik rumah untuk memahami kondisi sosial ekonomi dan kebutuhan spesifik yang diperlukan dalam proses rehabilitasi. Program RTLH BAZNAS Sidoarjo telah menunjukkan dampak signifikan pada semester pertama 2025 dengan berhasil menyelesaikan 109 unit rumah layak huni. Pencapaian ini menjadikan BAZNAS Sidoarjo sebagai salah satu lembaga zakat terdepan dalam penanganan masalah perumahan bagi masyarakat kurang mampu di Jawa Timur. "Setiap rumah yang kami survei hari ini akan menjadi bagian dari komitmen BAZNAS untuk memastikan tidak ada lagi warga Sidoarjo yang tinggal dalam kondisi tidak layak huni," tegas Ilhamuddin sambil menunjukkan dokumentasi kerusakan yang akan menjadi dasar perencanaan renovasi. Kedua lokasi survei menunjukkan urgensi tinggi mengingat kondisi struktural bangunan yang sudah tidak aman untuk dihuni. Tim teknis BAZNAS akan melakukan kalkulasi biaya dan desain renovasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing keluarga. BAZNAS Sidoarjo menargetkan dapat menyelesaikan lebih banyak unit RTLH pada semester kedua 2025, didukung oleh dana zakat, infaq, dan sedekah yang terus mengalir dari masyarakat Sidoarjo. Program ini juga melibatkan pembangunan fasilitas sanitasi sehat sebagai bagian integral dari konsep rumah layak huni. Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar, sebelumnya menegaskan bahwa program RTLH bukan sekadar renovasi fisik bangunan, tetapi upaya komprehensif menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan bermartabat bagi seluruh warga Sidoarjo.
BERITA13/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Mimpi Pendidikan Anak Melalui Komitmen Keadilan Sosial
BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Mimpi Pendidikan Anak Melalui Komitmen Keadilan Sosial
SIDOARJO - Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, masih ada secercah harapan yang memancar dari kepedulian sesama. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo kembali membuktikan komitmennya dalam mewujudkan pemerataan akses pendidikan berkualitas melalui serangkaian program bantuan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Selasa (12/8) , tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin Ach. Saleh, SE selaku Wakil Ketua III melakukan kunjungan langsung ke tiga institusi pendidikan yang membutuhkan perhatian khusus. Perjalanan dimulai dari TPQ Griya Ngaji Ar Rayyan di Jalan Mangga Gang Mangga Mandu, Desa Sruni Gedangan, yang menaungi 48 santri dengan semangat belajar menggebu-gebu. "Kami melihat antusiasme luar biasa dari anak-anak di sini. Mereka belajar dengan penuh semangat meski fasilitas masih terbatas," ungkap Ach. Saleh saat menyaksikan aktivitas belajar mengajar di TPQ tersebut. Tidak berhenti di satu lokasi, tim BAZNAS melanjutkan misi kemanusiaannya ke PAUD Aisyiyah di Jalan KH Mukmin 73B, Sidokare. Di sini, mereka menyaksikan perjuangan para pendidik dalam membangun fondasi pendidikan anak usia dini dengan segala keterbatasan infrastruktur yang ada. Kondisi bangunan yang memerlukan perbaikan tidak menyurutkan semangat para guru untuk terus memberikan yang terbaik. Momen paling menyentuh terjadi di TK ABA 2 Jalan Diponegoro Jetis II, tempat bersekolahnya Ainaya Nuha Zahira. Gadis kecil yang tinggal di Pandean Gang 2 No. 362 RT 2 RW 1 Pekauman ini menjadi representasi ribuan anak Indonesia yang berpotensi tinggi namun terhambat masalah ekonomi keluarga. Kepala sekolah TK ABA 2 menjelaskan bahwa Ainaya adalah siswa berprestasi yang selalu bersemangat mengikuti pembelajaran. "Dia anak yang cerdas dan rajin, sayang sekali jika harus berhenti sekolah karena masalah biaya," tutur sang kepala sekolah dengan mata berkaca-kaca. Program bantuan pendidikan BAZNAS Sidoarjo ini bukan sekadar pemberian dana sesaat, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa. Setiap rupiah yang disalurkan melalui dana zakat, infaq, dan sedekah masyarakat akan dikelola secara profesional dan transparan untuk memastikan tepat sasaran. "Kami berkomitmen untuk terus mendampingi perjalanan pendidikan anak-anak kurang mampu. Ini adalah amanah dari masyarakat yang harus kami jalankan dengan penuh tanggung jawab," tegas Ach. Saleh. Kehadiran BAZNAS di berbagai lembaga pendidikan tersebut mencerminkan semangat gotong royong dalam membangun peradaban. Ketika institusi pemerintah, lembaga zakat, dan masyarakat bersinergi, tidak ada mimpi yang terlalu tinggi untuk diraih anak-anak Indonesia. Program ini diharapkan menjadi katalisator bagi lahirnya generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter mulia untuk melanjutkan estafet kebaikan di masa depan.
BERITA12/08/2025 | sudrab
Amil BAZNAS Sidoarjo Jemput Bola, Salurkan Bantuan Door to Door untuk Lansia Kurang Mampu di Waru
Amil BAZNAS Sidoarjo Jemput Bola, Salurkan Bantuan Door to Door untuk Lansia Kurang Mampu di Waru
WARU - Minan Abdul Haq, Staf Pelaksana BAZNAS Sidoarjo, bersama tim turun langsung ke lapangan pada Senin (11/8/2025) untuk menyalurkan bantuan biaya hidup kepada dua lansia kurang mampu di Jalan Wadungasri 2/2, Waru. Kegiatan door to door ini menunjukkan komitmen BAZNAS dalam menjangkau mustahik yang membutuhkan bantuan namun sulit mengakses layanan secara langsung. Ibu Maisyaroh, janda berusia 72 tahun, menjadi salah satu penerima bantuan hari ini. Kondisinya yang sudah lanjut usia diperparah dengan penyakit lipoma yang dideritanya sejak lama. Tinggal bersama anaknya yang juga tergolong keluarga kurang mampu, membuat beban hidup semakin berat. Ketika tim BAZNAS datang ke rumahnya yang sederhana, air mata hampir menetes dari mata Ibu Maisyaroh yang tak menyangka akan mendapat bantuan. "Kami memang sengaja datang langsung ke rumah-rumah mustahik, terutama untuk lansia seperti Ibu Maisyaroh dan Ibu Binti Sunnah yang sulit untuk datang ke kantor," ungkap Minan Abdul Haq saat menyerahkan bantuan. "Mereka adalah amanah yang harus kita jaga, dan Allah SWT telah memberikan rezeki melalui tangan-tangan dermawan untuk disalurkan kepada mereka yang membutuhkan." Tidak jauh dari rumah Ibu Maisyaroh, tim juga mengunjungi Ibu Binti Sunnah yang tinggal di area yang sama. Kondisi ekonomi yang serba terbatas membuat lansia ini juga masuk dalam daftar mustahik yang berhak menerima bantuan zakat. Rumahnya yang sederhana dengan warung kecil di depan menjadi saksi bisu perjuangan hidup seorang perempuan tua yang masih berusaha mandiri meski dalam keterbatasan. Metode penyaluran door to door yang dipilih tim BAZNAS Sidoarjo ini bukan tanpa alasan. Selain memudahkan akses bagi mustahik yang memiliki keterbatasan mobilitas, pendekatan ini juga memungkinkan petugas untuk melihat secara langsung kondisi riil penerima bantuan. Tim dapat melakukan assessment yang lebih akurat dan memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran. "Ketika kita datang langsung ke rumah mereka, kita bisa merasakan bagaimana kondisi sebenarnya. Ini bukan sekadar memberikan bantuan, tapi juga menunjukkan kepedulian dan empati kita kepada sesama," lanjut Minan sambil memandang kedua nenek yang telah menerima bantuan dengan wajah penuh syukur. Program bantuan biaya hidup ini merupakan salah satu bentuk pendayagunaan zakat produktif yang dikelola BAZNAS Sidoarjo. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang terkumpul dari masyarakat, lembaga ini berusaha menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang rentan secara ekonomi dan sosial. Kehadiran tim BAZNAS di tengah-tengah masyarakat ini menjadi bukti nyata bahwa zakat bukan sekadar kewajiban ritual, melainkan instrumen sosial ekonomi yang dapat mengangkat harkat dan martabat kaum dhuafa. Senyuman dan doa dari kedua nenek yang menerima bantuan hari ini menjadi energi positif bagi tim untuk terus melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
BERITA11/08/2025 | sudrab
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat