WhatsApp Icon
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan di Krian dan Prambon, Sentuh Anak Sekolah hingga Lansia Tak Mampu

SIDOARJO — Dalam satu hari penuh kepedulian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi berbeda: SDN Ponokawan, Kecamatan Krian, dan Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 17 November 2025, menjadi bukti nyata komitmen lembaga amil zakat dalam menjangkau kelompok rentan—mulai dari anak-anak usia sekolah hingga lansia yang hidup dalam keterbatasan.

 

Di SDN Ponokawan, tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin oleh Ahmad Hamdani, M. Haffidz, dan Rita Defani, bersama kepala sekolah, menyerahkan bantuan pendidikan kepada sepuluh siswa yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Para siswa tampak antusias menerima bantuan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan belajar mereka. Kepala sekolah menyampaikan apresiasi atas kehadiran BAZNAS, mengingat banyak siswa di sekolah tersebut yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk dirinya maupun keluarganya yang terbatas. “Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga dorongan semangat agar anak-anak terus percaya pada pendidikan sebagai jalan keluar,” ujar kepala sekolah.

 

Sementara itu, di Desa Bendotretek, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, M. Mahbub—yang akrab disapa Gus Mahbub—bersama staf pelaksana Sofwan dan Syukron, menyalurkan bantuan biaya hidup kepada sembilan warga lanjut usia dan keluarga tidak mampu. Salah satu penerima adalah Pak Kasban, seorang lansia berusia 87 tahun yang tinggal sendirian dan sangat bergantung pada bantuan anaknya. Kunjungan tim BAZNAS tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga mendengarkan cerita hidup mereka dan memberikan dukungan moral. “Kami ingin memastikan bahwa lansia yang hidup sebatang kara tetap merasa dihargai, bukan hanya diperhatikan secara fisik, tapi juga secara emosional,” kata Gus Mahbub.

 

Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Sidoarjo dalam optimalisasi penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara tepat sasaran. Penyaluran dilakukan berdasarkan hasil asesmen lapangan yang cermat, serta koordinasi erat dengan pihak sekolah dan perangkat desa untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.

 

Dari dua lokasi ini, terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat sangat beragam—mulai dari akses pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan pokok bagi lansia. Namun, benang merahnya sama: kepedulian yang tulus. Di Ponokawan, senyum anak-anak berbaris rapi dengan seragam putih-merah menjadi simbol harapan masa depan. Di Bendotretek, tatapan tenang para lansia yang memegang bantuan menjadi pengingat bahwa martabat manusia tak pernah pudar, bahkan di usia senja.

 

BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan programnya, tidak hanya melalui penyaluran langsung, tetapi juga dengan pendampingan dan pemberdayaan berkelanjutan. Rencana tindak lanjut mencakup monitoring dampak bantuan, serta pengembangan program seperti beasiswa berkelanjutan untuk siswa berprestasi dan layanan kesehatan dasar untuk lansia.

 

Dengan langkah-langkah konkret ini, BAZNAS Sidoarjo menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di kabupaten yang dikenal sebagai pusat industri dan pertanian. Karena di balik setiap bantuan yang diserahkan, ada cerita, ada harapan—dan ada janji: bahwa tidak ada yang ditinggalkan. Setiap nyawa, sekecil apa pun, berhak atas kehidupan yang layak.

18/11/2025 | Kontributor: sudrab
Afizah dan Harapan yang Tak Pernah Padam

Kisah Keluarga Hariadi dan Intervensi BAZNAS Sidoarjo di Balik Perjuangan Melawan Penyakit

SIDOARJO – Di balik tembok rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, tersimpan kisah perjuangan yang melelahkan sekaligus mengharukan. Afizah Al Maira Putri, bocah mungil yang belum genap tiga tahun, harus menanggung beban yang terlalu berat untuk usianya: kelainan jantung, gangguan paru-paru, kelainan kulit, dan penumpukan cairan di kepala. Setiap dua minggu sekali, keluarga Hariadi harus menempuh perjalanan ke RS Dr. Soetomo Surabaya—perjalanan yang menguras fisik, mental, dan kantong mereka yang sudah tipis.

 

"Kami tidak pernah menyangka cobaan ini akan datang," ujar Hariadi, sang ayah, dengan suara yang hampir berbisik. Sebagai kepala keluarga dengan tiga anak, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilannya yang tak menentu kini harus berbagi dengan kebutuhan medis Afizah yang terus membengkak. Istrinya, yang seharusnya bisa membantu mencari nafkah, kini harus stay di rumah untuk merawat putri bungsunya yang membutuhkan perhatian 24 jam.

 

Kondisi inilah yang menarik perhatian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Senin pagi, 17 November 2025, pukul 10.00 WIB, tim yang dipimpin langsung oleh M. Mahbub (Gus Mahbub), Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Sofwan dan Syukron, staf pelaksana, datang membawa bantuan kesehatan. Kunjungan ini bukan sekadar seremonial penyerahan bantuan, melainkan hasil dari asesmen mendalam yang telah dilakukan sebelumnya.

 

"Kami melihat keluarga Pak Hariadi bukan hanya butuh bantuan finansial, tapi juga dukungan moral bahwa mereka tidak berjuang sendirian," jelas Gus Mahbub. Dalam asesmen yang dilakukan, tim BAZNAS menemukan bahwa keluarga ini tergolong sangat rentan. Dengan tiga anak dan kondisi Afizah yang memerlukan perawatan intensif berkelanjutan, keluarga Hariadi berada di ujung tanduk kemiskinan struktural yang kronis.

 

Data dari BAZNAS Sidoarjo mencatat bahwa kasus seperti Afizah bukanlah fenomena tunggal. Di Kabupaten Sidoarjo, masih banyak keluarga yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat biaya kesehatan katastropik. Program bantuan kesehatan BAZNAS hadir sebagai safety net, jaring pengaman sosial yang menangkap mereka yang jatuh dari sistem kesehatan formal.

 

Yang membuat program ini berbeda adalah pendekatan humanistiknya. Bukan sekadar menyerahkan amplop bantuan, tim BAZNAS memastikan keluarga penerima memahami bahwa ini adalah hak mereka sebagai mustahik, bukan belas kasihan. "Zakat adalah sistem redistribusi kekayaan yang telah Allah atur. Afizah dan keluarganya berhak mendapat bagian dari harta orang-orang yang berkecukupan," tegas Gus Mahbub.

 

Saat bantuan diserahkan, air mata Ibu Afizah menetes. Bukan karena jumlah nominalnya, tapi karena pengakuan bahwa perjuangan mereka dilihat dan dihargai. Di tengah sistem yang kerap mengabaikan wong cilik, kehadiran BAZNAS menjadi oase di padang tandus.

 

Program seperti ini membuktikan bahwa filantropi Islam, khususnya melalui lembaga zakat, bukan hanya tentang charity, melainkan tentang restorasi martabat manusia. Afizah mungkin masih harus bergulat dengan penyakitnya, tapi setidaknya kini keluarganya tak lagi berjuang sendirian. Dan itu, dalam banyak hal, adalah kemenangan terbesar.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
Puluhan Keluarga Gizi Buruk Terima Daging DAM Baznas 2025: Satu Paket, Satu Harapan

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang semakin berat, di balik dinding-dinding rumah sederhana di Sidoarjo, ada kisah-kisah kecil yang menyimpan beban besar. Beban gizi buruk. Beban kelaparan tersembunyi. Dan di sinilah, BAZNAS RI, melalui Program Daging Kambing DAM Haji 2025, hadir bukan hanya sebagai pemberi, tapi sebagai penjaga harapan.

 

Dalam dua hari pelacakan intensif (5-6 November 2025), Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo, Dinas kesehatan , dinas sosial, tim  Penggerak PKK dan BAZNAS Sidoarjo, menjumpai puluhan anak yang tumbuh kembangnya  terindikasi  kekurangan nutrisi. Mereka bukan sekadar angka statistik.

Seperti, mereka adalah Ananda Dewi Sekar Arum, usia 24 bulan, berat badannya hanya 6,8 kg—jauh di bawah standar. Bayangkan, seorang bayi yang setiap hari rewel karena perutnya yang lapar, ibunya yang lelah, dan ayahnya yang mencari nafkah dengan tangan yang gemetar, sambil menghisap rokok yang justru memperparah kondisi keluarga.

 

Atau Ananda Muhammad Syahrul, 4 tahun 2 bulan, berat badannya 10,1 kg. Ia tinggal bersama lima saudara kandung di rumah yang statusnya sudah dijual. Ayahnya bekerja di warung soto, ibunya mengupas bawang—dua pekerjaan yang berat untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi nutrisi berkualitas. Di Prambon, Ananda Mohamad Rasya Alfarizqi dan Azfer Rafeyfa Endaru juga menanti. Azfer, putra pertama, berat badannya hanya 9 kg—padahal idealnya harus 13,5 kg. Ibu Yeny Dwi Lestari, sang ibu, hanya bisa menatap anaknya dengan mata berkaca-kaca, sementara suaminya, seorang supir pengiriman, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Namun, di tengah keprihatinan itu, datanglah cahaya. BAZNAS RI, melalui 225 paket siap saji berkualitas yang dialokasikan khusus untuk BAZNAS Sidoarjo, membawa solusi nyata. Setiap paket daging kambing DAM, diproses secara higienis dalam kemasan pouch, bukan sekadar makanan. Ini adalah obat. Ini adalah investasi masa depan. Ini adalah bentuk zakat yang hidup, yang bernafas, yang menyentuh kulit dan jiwa.

 

Staf pelaksana BAZNAS, Ahmad Hamdani dengan wajah serius namun penuh empati, mendatangi rumah-rumah tersebut bersama Tim. Mereka tidak hanya menyerahkan paket Dam dan sembako serta nutrisi lainnya, tapi juga berdialog, memberi edukasi, dan menenangkan hati para ibu. Di Balongdowo, di Kedungsolo, di Prambon—senyum mulai terbit. Bukan senyum biasa. Senyum yang lahir dari rasa lega, dari harapan yang kembali menyala.

 

Zakat bukan lagi soal ritual. Ini adalah instrumen pemberdayaan. Satu paket daging, satu senyum, satu harapan. Untuk Ananda Dewi, untuk Syahrul, untuk Rasya, untuk Azfer—dan untuk puluhan anak lainnya di Sidoarjo. Karena di balik setiap kilogram daging, ada mimpi yang sedang dibangun. Mimpi untuk tumbuh lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih cerdas. Mimpi untuk masa depan yang lebih baik.

 

Dan inilah esensi filantropi: bukan hanya memberi, tapi mengubah. Satu paket, satu kehidupan. Satu harapan, satu masa depan.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Tangan Renovasi Rumah Modin yang Tak Layak Huni

Kepedulian terhadap kondisi tokoh agama yang mengabdi puluhan tahun kini berbuah nyata melalui aksi cepat lembaga filantropi

 

SIDOARJO – Air mata haru mengalir di pipi Siti Sholimah (75) saat kediamannya di Dusun Alang-Alang, Desa Kureksari, Kecamatan Waru, dikunjungi Bupati Sidoarjo Subandi bersama jajaran BAZNAS Sidoarjo, Sabtu (15/11/2025). Nenek yang selama ini mendampingi suaminya, Imam Ghozali, seorang modin desa, tak henti melantunkan doa syukur. Harapan untuk memiliki rumah yang layak akhirnya tampak nyata di depan mata.

 

Kondisi hunian keluarga modin ini sungguh memprihatinkan. Rumah yang telah mereka tempati berpuluh tahun bersama seorang anak itu rusak parah. Bagaikan bangunan terbengkalai, siapa pun yang melintas pasti menyangka rumah itu telah lama kosong. Atap bocor di mana-mana, dinding mengelupas, bahkan tidak ada kamar mandi yang layak. Inilah kenyataan pahit seorang pelayan agama yang selama ini mengabdikan diri untuk masyarakat.

 

"Setiap kali hujan turun, kami harus bersiap dengan ember dan wadah untuk menampung air yang bocor dari atap. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun," ungkap Imam Ghozali dengan nada pasrah namun penuh ketabahan.

 

Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, langsung mengambil inisiatif. Lembaga amil zakat yang dipimpinnya segera menyusun rencana renovasi komprehensif. Bukan sekadar tambal sulam, tetapi perbaikan menyeluruh yang menyentuh aspek kenyamanan dan keamanan penghuni.

 

"Kami tidak bisa membiarkan seorang pelayan umat tinggal dalam kondisi seperti ini. BAZNAS Sidoarjo berkomitmen penuh untuk merenovasi rumah Pak Modin hingga layak huni," tegas Gus Jazuk .

 

Program renovasi yang dirancang BAZNAS mencakup penggantian total atap rumah, pembangunan kamar mandi baru, pengecatan dinding, pemasangan keramik lantai, hingga perbaikan ruang kamar tidur. Target penyelesaian ditetapkan dalam waktu dua minggu, menunjukkan keseriusan lembaga filantropi ini dalam menghadirkan solusi nyata.

 

Bupati Subandi yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan apresiasinya terhadap respons cepat BAZNAS. Ia meminta seluruh perangkat desa untuk bergotong royong membersihkan rumah sebagai tahap awal renovasi. Selama proses perbaikan, keluarga Imam Ghozali akan ditempatkan di tempat tinggal sementara yang layak.

 

"Ini adalah bentuk penghargaan kita kepada tokoh agama yang telah mengabdi. Mari bersama-sama mewujudkan kehidupan yang bermartabat bagi mereka," ujar Bupati Subandi.

 

Imam Ghozali mengaku sebelumnya sempat mendapat bantuan material galvalum dari Pemerintah Desa Kureksari. Namun, material tersebut hanya cukup untuk sebagian kecil atap, sementara biaya pemasangan harus ditanggung sendiri dengan bantuan anak-anaknya yang kini juga sudah kehabisan kemampuan.

 

Kehadiran BAZNAS Sidoarjo dalam kasus ini menjadi bukti nyata peran strategis lembaga filantropi dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dengan amanah, organisasi ini mampu menghadirkan perubahan konkret bagi kehidupan kaum dhuafa dan tokoh masyarakat yang membutuhkan.

 

Tim BAZNAS dijadwalkan turun langsung setelah proses kerja bakti pembersihan rumah selesai. Renovasi menyeluruh akan segera dimulai, membawa harapan baru bagi keluarga yang selama ini hidup dalam keterbatasan namun tetap tegar dalam pengabdian.

16/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Langsung Asesmen RTLH: Dua Keluarga di Ambang Harapan

SIDOARJO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam program pengentasan kemiskinan melalui asesmen Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025). Tim yang terdiri dari Ach Richie dan M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, melakukan survei langsung ke dua lokasi berbeda untuk memetakan kondisi riil keluarga penerima manfaat.

 

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kediaman Ibu Memet di Desa Sigogalih, Kecamatan Tarik. Seorang janda tangguh yang harus menghidupi tiga generasi sekaligus—dirinya sendiri, sang anak, dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Kondisi ekonomi keluarga ini sangat memprihatinkan. Ibu Memet bekerja sebagai buruh pabrik kerupuk dengan penghasilan Rp50.000 per hari, itupun tidak menentu. "Kadang ada kerja, kadang tidak, Pak," ungkap Ibu Memet dengan wajah lelah namun tetap tegar.

 

Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi fisik bangunan tempat tinggal mereka. Dari hasil observasi tim BAZNAS, kerusakan paling parah terjadi pada struktur atap. Kayu-kayu penyangga atap sudah rapuh dan lapuk dimakan usia, sebagian genteng bahkan sudah jebol dan bolong. Ketika hujan turun, air tidak hanya membasahi halaman, tetapi juga masuk ke dalam rumah, memaksa keluarga ini berjibaku dengan genangan air di malam hari.

 

Perjalanan asesmen dilanjutkan ke Kelurahan Juwet Kenongo, Kecamatan Porong, menuju rumah Saudara Muchamat Andi Pranoto. Pria yang berprofesi sebagai penyanyi jalanan ini menggantungkan hidup dari satu panggung ke panggung lainnya, mengamen dari kafe ke kafe. "Kalau ada job baru ada penghasilan, kalau tidak ya puasa," tutur Andi dengan jujur. Dia tinggal bersama istri dan seorang anak dalam kondisi rumah yang tidak jauh berbeda dengan rumah Ibu Memet—atap yang ditopang oleh kayu-kayu lapuk yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

 

Ach Richie, salah satu petugas asesmen, menjelaskan bahwa kedatangan mereka bukan sekadar mengumpulkan data administratif. "Kami tidak hanya mencatat kerusakan fisik bangunan, tapi juga mendengarkan langsung kisah perjuangan mereka. Ini penting agar program RTLH BAZNAS tepat sasaran dan benar-benar menyentuh akar permasalahan," ujarnya.

 

M. Sofwan menambahkan bahwa hasil asesmen ini akan segera diproses lebih lanjut oleh tim teknis BAZNAS Sidoarjo. "Kami berharap dalam waktu dekat, kedua keluarga ini bisa mendapatkan bantuan renovasi yang mereka butuhkan. Prioritas utama adalah perbaikan struktur atap agar mereka tidak lagi khawatir ketika musim hujan tiba," jelasnya.

 

Program RTLH merupakan salah satu program unggulan BAZNAS Sidoarjo dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan fisik berupa renovasi rumah, tetapi juga memberikan dampak psikologis berupa rasa aman dan martabat bagi keluarga penerima manfaat.

 

"Rumah adalah tempat berlindung. Ketika rumah sudah tidak layak, maka martabat kemanusiaan juga terancam. Inilah mengapa BAZNAS Sidoarjo sangat serius menangani program RTLH," tegas Ach Richie menutup keterangan.

 

BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat yang mampu untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga resmi agar penyalurannya tepat sasaran. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kantor BAZNAS Sidoarjo atau media sosial resmi.

14/11/2025 | Kontributor: sudrab

Berita Terbaru

Musholla dan TPQ Dapat Nafas Baru Berkat Bantuan BAZNAS
Musholla dan TPQ Dapat Nafas Baru Berkat Bantuan BAZNAS
SIDOARJO –Dalam satu hari yang penuh berkah, tiga tim Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo bergerak serentak menjangkau berbagai pelosok daerah. Mulai dari pembangunan rumah ibadah hingga bantuan medis untuk anak berkebutuhan khusus, mereka menunaikan amanah mulia menyalurkan zakat, infak, dan sedekah kepada mustahik yang membutuhkan. Berikut tiga kisah inspiratif dari lapangan yang menggambarkan wujud nyata filantropi Islam di bumi Sidoarjo. Pagi itu, suara takbir dan lantunan ayat suci Al-Quran menggema di beberapa sudut Kecamatan Sukodono. Tidak seperti biasanya, hari Rabu (3/9/2025) menjadi istimewa bagi jamaah Musholla Baiturrahman di Desa Jumputrejo dan para santri cilik TPQ Sabilunnajah di Desa Klopo Sepuluh. Tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin M. Ilhamuddin selaku Wakil Ketua IV berkeliling sejak pukul 09.00 WIB, membawa kabar gembira bagi empat institusi keagamaan di wilayah tersebut. Mereka tidak datang dengan tangan hampa, melainkan membawa bantuan partisipasi pembangunan untuk memperbaiki kondisi tempat ibadah yang sudah lama menanti renovasi. "Ketika kami melihat kondisi musholla dan TPQ yang memerlukan perbaikan, hati kami tergerak untuk segera membantu. Ini bukan sekadar bangunan fisik, tetapi investasi spiritual untuk generasi mendatang," ungkap M. Ilhamuddin dengan mata berbinar. Di Musholla Baiturrahman, takmir setempat menyambut hangat kedatangan tim BAZNAS. Bangunan musholla yang sudah berusia puluhan tahun itu memang memerlukan sentuhan renovasi, terutama pada bagian atap yang mulai bocor saat musim hujan. Jamaah sering kali harus menunda shalat berjamaah karena air hujan yang menetes ke dalam ruang shalat. "Alhamdulillah, bantuan ini sangat tepat waktu. Jamaah kami sudah lama mengeluhkan kondisi atap yang bocor. Dengan bantuan ini, kami bisa memperbaiki musholla agar jamaah lebih nyaman beribadah," tutur takmir musholla sambil berjabat tangan dengan tim BAZNAS. Perjalanan dilanjutkan ke TPQ Sabilunnajah di Desa Klopo Sepuluh sekitar pukul 10.10 WIB. Para santri kecil yang sedang mengaji sesekali melirik penasaran melihat kedatangan tamu-tamu berbaju rapi. Ustadzah setempat menjelaskan bahwa TPQ mereka membutuhkan renovasi menyeluruh, terutama pada bagian atap dan tembok yang sudah mulai retak. Tidak hanya TPQ dan musholla, tim juga mengunjungi TPQ Rumah Singgah Muallaf Ar Ridho di Perum Bayangkara, Desa Jedong. Tempat yang dikelola Ustadzah Puji ini memiliki misi khusus memberikan pendidikan agama kepada para muallaf atau mereka yang baru memeluk Islam. Kondisi bangunannya memerlukan perbaikan pada atap, lantai, dan dinding. "Rumah singgah muallaf ini sangat penting untuk membimbing saudara-saudara kita yang baru masuk Islam. Mereka membutuhkan tempat yang nyaman untuk belajar agama dengan baik," jelas M. Ilhamuddin. Di penghujung kegiatan, tim juga menyempatkan diri mengunjungi Bu Misti di Desa Sambungrejo. Nenek berusia hampir 90 tahun itu sudah tidak mampu lagi beraktivitas normal karena kondisi kesehatannya yang menurun drastis. Rumahnya yang sederhana menjadi saksi perjuangan seorang lansia yang hidup sebatang kara. "Bu Misti ini contoh lansia yang membutuhkan perhatian khusus. Di usia senjanya, beliau berhak mendapat kehidupan yang layak," kata M. Ilhamuddin sambil menyalami tangan keriput Bu Misti. Dengan didampingi Wiwin (TKSK Sukodono) dan Retno (KASI Kesos Kecamatan Sukodono), tim berhasil menyelesaikan misi mereka dengan penuh haru. Setiap bantuan yang disalurkan bukan sekadar angka, melainkan wujud kepedulian umat Islam terhadap sesama dan tempat-tempat yang menjadi pusat syiar agama.
BERITA03/09/2025 | sudrab
Sambut Ibnu Sabil dan Perkuat Silaturahim, Ini Agenda Hari Ini Pimpinan BAZNAS Sidoarjo
Sambut Ibnu Sabil dan Perkuat Silaturahim, Ini Agenda Hari Ini Pimpinan BAZNAS Sidoarjo
SIDOARJO – Selasa (2/9/2025) menjadi hari yang penuh makna bagi jajaran pimpinan BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Dua agenda utama, yaitu penerimaan dua ibnu sabil (musafir) disabilitas dan silaturahim dengan mitra strategis, mewarnai aktivitas yang dipimpin langsung oleh Ketua M Chasbil Aziz Salju Sodar atau yang akrab disapa Gus Jazuk. Agenda pertama dimulai dengan kedatangan dua tamu istimewa di kantor BAZNAS Sidoarjo pagi ini. Mereka adalah M. Alpadi dari Batu Raja, Sumatera Selatan, dan Retnowati dari Jombang. Keduanya adalah pegiat pramuka yang menyandang tuna wicara dan sedang melakukan perjalanan keliling Indonesia dengan berjalan kaki. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Gus Jazuk dan Wakil Ketua Bidang SDM, H. Drs. Ilhamuddin. “Kita kedatangan tamu istimewa, dua musafir yang datang dari jauh untuk singgah di BAZNAS Sidoarjo. Alhamdulillah kita terima dengan baik,” ujar Gus Jazuk. Kedua ibnu sabil ini menunjukkan dedikasi dan semangat yang luar biasa. Sebagai bukti perjalanan mereka yang telah melintasi puluhan kabupaten/kota, mereka membawa serta map tebal berwarna merah berisi surat keterangan singgah dan dokumentasi foto bersama pejabat daerah yang telah mereka kunjungi. Tidak hanya memberikan sambutan, BAZNAS Sidoarjo juga memberikan santunan berupa bantuan biaya perjalanan dan surat keterangan singgah sebagai bentuk dukungan atas perjalanan mereka. “Semoga kedatangannya membawa berkah untuk BAZNAS Sidoarjo,” tambah Ilhamuddin yang turut menerima kedua tamu tersebut. Agenda kedua yang tidak kalah penting adalah silaturahim dengan Pengurus Daerah Aisyiyah Muhammadiyah Sidoarjo. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam menjalankan program-program filantropi dan pemberdayaan masyarakat di Sidoarjo. “Kolaborasi dengan organisasi masyarakat seperti Aisyiyah sangat penting untuk memperluas jangkauan dan dampak dari program-program kita. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk membangun ekosistem filantropi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Gus Jazuk usai pertemuan. Kedua agenda ini mencerminkan komitmen BAZNAS Sidoarjo tidak hanya dalam menyalurkan bantuan secara tepat sasaran, tetapi juga dalam membangun hubungan yang manusiawi dan harmonis dengan semua pihak, mulai dari mustahik hingga mitra strategis. Tautan dan Kontak: Untuk informasi lebih lanjut mengenai program dan kegiatan BAZNAS Sidoarjo, kunjungi: ????: 085-943-638-999 ????: www.baznassidoarjo.id
BERITA02/09/2025 | sudrab
Mengetuk Pintu, Membawa Harapan: Cerita dari Balik Door-to-Door BAZNAS Sidoarjo
Mengetuk Pintu, Membawa Harapan: Cerita dari Balik Door-to-Door BAZNAS Sidoarjo
SIDOARJO - Kalijaten, Taman, Matahari tepat di atas kepala, menyinari jalanan yang mulai sepi di siang itu. Namun, bagi sekelompok tim BAZNAS Sidoarjo, ini adalah waktu terbaik untuk menjalankan misi terpenting: bertemu dan menyentuh kehidupan warga secara langsung, satu persatu. Tidak ada sound system yang riuh, tidak ada tenda megah, atau antrean panjang. Hanya ada tiga orang berseragam khaki BAZNAS Sidoarjo—M Hafidz, Rita Defani, dan Kholid Musyadad—dan Pak Suprayitno, Sekretaris Desa Kalijaten, yang dengan fasih menunjukkan jalan setapak menuju rumah-rumah warga. Senyum dan sapaan hangat adalah "protokol" mereka yang utama. Pukul 12.40 WIB, mereka tiba di teras rumah Bu Ernawati. Ini bukan tentang sekadar mencatat nama dan menyerahkan amplop. Sepuluh menit berikutnya diisi oleh obrolan yang dalam. Rita mendengar tentang perjuangan Bu Ernawati membesarkan cucunya, sambil sesekali mengangguk penuh empati. Hafidz dengan lembut menanyakan kondisi kesehatan dan kebutuhan yang paling mendesak. Di sini, bantuan itu bukan hanya materi; ia adalah pengakuan bahwa perjuangan mereka didengar dan diperhatikan. "Sebelumnya kami dapat bantuan, terima kasih ya, Bu. Tapi yang seperti ini, didatangi, ditanya dengan rasa peduli, baru sekali ini. Rasanya… seperti dapat semangat lagi," ujar seorang penerima manfaat, matanya berkaca-kaca. Tak berselang lama, langkah kaki mereka berlanjut. Pukul 12.50 WIB, mereka sudah sampai di depan rumah Bu Suparmi. Efisiensi perjalanan ini bukan kebetulan. Ini adalah buah dari koordinasi solid dengan perangkat desa yang paham betul peta sosial warganya. Setiap langkah telah direncanakan untuk memastikan tidak ada satu pun keluarga yang tertinggal. Di rumah Bu Suparmi, ceritanya berbeda namun sama mengharukannya. Kholid dengan sabar mendengarkan keluhannya tentang biaya pengobatan. Proses verifikasi lapangan terjadi secara alamiah, dalam percakapan dari hati ke hati, jauh dari kesan birokratis. Proses ini berlangsung hingga pukul 13.05 WIB, di mana setiap detiknya dihabiskan untuk memastikan bantuan tersebut benar-benar tepat guna dan bermakna. Apa yang terjadi di Kalijaten siang itu adalah jantung dari filantropi Islam yang sesungguhnya. Ia tidak hadir sebagai angka statistik dalam laporan tahunan, tetapi sebagai senyuman lega, jabatan tangan erat, dan air mata keharuan. Program door-to-door ini adalah jembatan yang mengubungkan langsung hati para muzakki (penyumbang) dengan mustahik (penerima). Setiap pintu yang diketuk adalah sebuah babak baru dari cerita harapan. BAZNAS Sidoarjo tidak hanya membawa bantuan; mereka membawa pesan bahwa dalam setiap kesulitan, ada tangan-teman lain yang siap membantu, bahwa tidak ada seorang pun yang berjuang sendirian. Kisah siang itu di Kalijaten adalah bukti bahwa zakat dan sedekah itu hidup dan bernafas. Ia bisa berjalan di jalan setapak, menaiki teras rumah, dan akhirnya, menyentuh hati manusia yang paling dalam. Inilah transformasi sosial yang nyata, yang terjadi ketika kita memilih untuk tidak hanya memberi, tetapi untuk benar-benar hadir.
BERITA02/09/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Santunan untuk 15 Anak Yatim SDN Sidokepung Buduran
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Santunan untuk 15 Anak Yatim SDN Sidokepung Buduran
SIDOARJO - Kepedulian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo terhadap nasib anak yatim kembali terwujud melalui program santunan yang diberikan kepada 15 anak yatim di SDN Sidokepung Buduran pada Selasa, 2 September 2025. Program ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS dalam pemberdayaan anak dan pendidikan sebagai investasi masa depan bangsa. M Sofwan, staf amil pelaksana BAZNAS Sidoarjo yang menangani program ini, menjelaskan bahwa santunan anak yatim menjadi salah satu program prioritas yang rutin dilaksanakan. Program ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan pendidikan anak-anak yatim. "Anak yatim memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Melalui program santunan ini, kami berharap dapat meringankan beban biaya pendidikan mereka," ungkap M Sofwan saat memberikan keterangan terkait program tersebut. SDN Sidokepung Buduran dipilih sebagai lokasi program berdasarkan data siswa yatim yang cukup signifikan di sekolah tersebut. Koordinasi dengan pihak sekolah telah dilakukan sebelumnya untuk memastikan tepat sasaran dan tidak mengganggu proses pembelajaran. Kepala Sekolah SDN Sidokepung Buduran, dalam keterangan terpisah, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program BAZNAS. "Bantuan ini sangat membantu anak-anak yatim di sekolah kami. Sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga kurang mampu yang kesulitan membiayai kebutuhan sekolah," jelasnya. Program santunan anak yatim BAZNAS Sidoarjo merupakan bagian integral pendidikan karakter yang tidak hanya bersifat pemberian bantuan tunai, tetapi juga mencakup pembinaan mental dan spiritual. Anak-anak yatim diberikan motivasi untuk tetap semangat belajar dan berprestasi meskipun menghadapi berbagai keterbatasan. Data BAZNAS Sidoarjo menunjukkan bahwa jumlah anak yatim di Kabupaten Sidoarjo cukup tinggi, terutama akibat dampak pandemi dan berbagai faktor sosial ekonomi lainnya. Program santunan ini menjadi salah satu upaya konkret untuk memastikan anak-anak yatim tetap dapat mengakses pendidikan berkualitas. Mekanisme penyaluran santunan dilakukan melalui koordinasi dengan lembaga pendidikan dan organisasi kemasyarakatan. BAZNAS melakukan verifikasi data untuk memastikan penerima adalah anak yatim yang benar-benar membutuhkan bantuan. Program ini juga melibatkan muzakki sebagai bagian dari edukasi pentingnya zakat dalam Islam. Beberapa muzakki bahkan secara khusus mengalokasikan zakat mereka untuk program anak yatim karena memahami keutamaan membantu anak-anak yang telah kehilangan orang tua. Ke depannya, BAZNAS Sidoarjo berencana mengembangkan program pemberdayaan anak yatim tidak hanya melalui santunan, tetapi juga program beasiswa pendidikan dan pelatihan keterampilan. Hal ini sejalan dengan misi BAZNAS untuk memberikan solusi jangka panjang dalam penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
BERITA02/09/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Dukung Pembangunan Infrastruktur Keagamaan Melalui Program Partisipasi Pembangunan Mushola
BAZNAS Sidoarjo Dukung Pembangunan Infrastruktur Keagamaan Melalui Program Partisipasi Pembangunan Mushola
SIDOARJO - Dalam upaya mendukung pembangunan infrastruktur keagamaan di Kabupaten Sidoarjo, BAZNAS Sidoarjo mengalokasikan dana zakat untuk program partisipasi pembangunan mushola di dua lokasi berbeda pada Selasa, 2 September 2025. Program ini menunjukkan komitmen BAZNAS dalam membangun fasilitas ibadah yang dapat diakses masyarakat luas. Mulyono, staf amil pelaksana BAZNAS Sidoarjo, menangani program bantuan partisipasi untuk pembangunan mushola di SDN Gemurung Gedangan. Program ini diproses melalui kantor BAZNAS dengan fokus pada penyediaan fasilitas ibadah yang terintegrasi dengan lingkungan pendidikan. "Mushola di lingkungan sekolah memiliki peran strategis dalam pembentukan karakter religius siswa. Kami berharap fasilitas ini dapat menjadi sarana pembelajaran agama yang optimal," jelaskan Mulyono saat ditemui di kantor BAZNAS. Secara terpisah, M Sofwan, juga staf amil pelaksana BAZNAS Sidoarjo, menangani program serupa untuk mushola Al Hikmah di Desa Kalimati Tarik. Kedua program ini menunjukkan distribusi geografis bantuan BAZNAS yang merata di berbagai wilayah Kabupaten Sidoarjo. Program partisipasi mushola ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang BAZNAS dalam membangun infrastruktur keagamaan yang berkelanjutan. Berbeda dengan bantuan konsumtif, investasi pada fasilitas ibadah memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar. Kepala BAZNAS Sidoarjo melalui keterangan terpisah menyampaikan bahwa program pembangunan fasilitas keagamaan menjadi salah satu prioritas dalam penyaluran dana zakat. "Mushola tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat," ujarnya. Data menunjukkan bahwa Kabupaten Sidoarjo memiliki ratusan mushola yang tersebar di berbagai desa dan kelurahan. Namun, tidak semua fasilitas tersebut dalam kondisi layak pakai. Program partisipasi BAZNAS hadir untuk menjawab kebutuhan perbaikan dan pembangunan mushola baru. Mekanisme penyaluran bantuan partisipasi mushola dilakukan melalui verifikasi kebutuhan yang melibatkan takmir mushola dan tokoh masyarakat setempat. BAZNAS juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan program sejalan dengan rencana pembangunan wilayah. Program ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk tokoh agama dan masyarakat. Mereka menilai bantuan BAZNAS sangat membantu dalam menyediakan fasilitas ibadah yang memadai, terutama di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan dana pembangunan. Ke depannya, BAZNAS Sidoarjo berencana memperluas program partisipasi fasilitas keagamaan tidak hanya untuk mushola, tetapi juga untuk masjid dan pondok pesantren. Hal ini sejalan dengan visi BAZNAS sebagai lembaga yang berkontribusi pada pembangunan spiritual masyarakat.
BERITA02/09/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo “Door To Door” Salurkan Bantuan ke Masyarakat Kurang Mampu
BAZNAS Sidoarjo “Door To Door” Salurkan Bantuan ke Masyarakat Kurang Mampu
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menunjukkan komitmen nyata dalam program bantuan langsung kepada masyarakat kurang mampu melalui kunjungan lapangan yang dilakukan pada Selasa, 2 September 2025. Tim yang dipimpin Wakil Ketua III BAZNAS Sidoarjo, Ach Saleh, bersama staf amil pelaksana Dani Prabowo melakukan serangkaian kunjungan ke berbagai lokasi di wilayah Sidokare. Program bantuan langsung ini dimulai dari Kantor Kelurahan Sidokare pada pukul 08.00 WIB, dimana tim menyerahkan bantuan biaya pengobatan untuk keluarga almarhum Bapak Slamet (65 tahun) yang telah berpulang akibat penyakit TBC. Meskipun penerima bantuan telah meninggal dunia seminggu sebelumnya, BAZNAS tetap memastikan bantuan diserahkan kepada pihak kelurahan untuk diteruskan kepada keluarga yang ditinggalkan. "Kami memahami bahwa bantuan ini sangat dibutuhkan oleh keluarga yang ditinggalkan. Meskipun Bapak Slamet telah berpulang, keluarganya masih memerlukan dukungan untuk biaya hidup sehari-hari," ungkap Ach Saleh saat ditemui di lokasi. Perjalanan dilanjutkan menuju Kutuk Barat RT 12 RW 8 Sidokare untuk menyalurkan bantuan fakir kepada Ibu Supiana. Tim BAZNAS melakukan verifikasi langsung terhadap kondisi penerima bantuan untuk memastikan ketepatan sasaran program. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya BAZNAS dalam menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran zakat. Program serupa juga dilaksanakan di Sidokare Asri I-15 RT 46 RW 15, dimana Ibu Mudrikah menerima bantuan biaya hidup. Kunjungan yang dimulai pukul 08.30 WIB ini menunjukkan konsistensi BAZNAS dalam menjalankan jadwal yang telah ditetapkan. Sementara itu, pada siang hari pukul 13.30-13.40 WIB, Ahmad Hamdani memimpin tim kunjungan ke Desa Janti Kecamatan Waru. Yang menarik, kunjungan ini melibatkan langsung pimpinan tertinggi BAZNAS Sidoarjo, termasuk Ketua M Chasbil Aziz Salju Sodar dan Wakil Ketua II M Mahbub, bersama beberapa staf lainnya seperti Minan, Syukron, dan Bu Nuraini. Kehadiran langsung para pimpinan BAZNAS dalam program bantuan langsung menunjukkan komitmen organisasi untuk tidak hanya bekerja dari balik meja, tetapi terjun langsung memahami kondisi riil masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi BAZNAS sebagai lembaga yang mengedepankan pendekatan humanis dalam setiap program kerjanya. Data menunjukkan bahwa program bantuan langsung BAZNAS Sidoarjo telah menjangkau berbagai kategori masyarakat, mulai dari bantuan kesehatan, bantuan fakir miskin, hingga bantuan biaya hidup. Setiap program dirancang berdasarkan survei dan verifikasi lapangan untuk memastikan tepat sasaran dan memberikan dampak maksimal bagi penerima bantuan.
BERITA02/09/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Dorong Pemberdayaan Ekonomi Perempuan melalui Bantuan Modal UMKM
BAZNAS Sidoarjo Dorong Pemberdayaan Ekonomi Perempuan melalui Bantuan Modal UMKM
SIDOARJO, 1 September 2025 – Di tengah pagi yang cerah, empat perempuan dari Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, menyambut kedatangan tim BAZNAS Sidoarjo dengan senyum yang menghangatkan hati. Mereka bukan hanya penerima bantuan, tetapi juga pelaku ekonomi mikro yang telah lama berjuang mempertahankan kehidupan keluarga mereka di tengah tantangan ekonomi yang tak mudah. Hari ini, mereka menjadi bagian dari sebuah misi besar: membangkitkan ekonomi rakyat melalui program bantuan modal untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tim BAZNAS Sidoarjo, yang terdiri dari Em Hafidz dan Rita Defani, melakukan kunjungan lapangan pada Senin pagi, 1 September 2025. Mereka menempuh perjalanan singkat namun penuh makna, mendatangi rumah-rumah para pelaku usaha perempuan di Desa Jatikalang dan Sidorejo. Setiap rumah yang dikunjungi adalah saksi bisu dari ketekunan, kerja keras, dan harapan yang terus menyala meski di tengah keterbatasan. Perjalanan dimulai di rumah Bu Titik Mulyati, seorang ibu paruh baya yang menjalankan warung nasi dan gorengan di depan rumahnya yang sederhana. Meski usahanya kecil, semangatnya tidak pernah padam. Ketika tim tiba, matanya berbinar penuh harap. "Saya sudah berusaha selama bertahun-tahun," ujarnya, suaranya gemetar tapi penuh kekuatan. Rita Defani menjelaskan secara jelas tentang program bantuan modal, dan memberikan dukungan moral dengan senyuman hangat yang membawa ketenangan. Tak jauh dari sana, tim menuju rumah Bu Kati, pemilik toko kelontong yang menjadi tempat belanja warga setempat. Toko kecilnya dipenuhi barang-barang kebutuhan pokok, dan kini akan diperluas dengan bantuan modal tersebut. "Ini sangat membantu saya untuk menambah stok dan melayani lebih banyak pelanggan," kata Bu Kati dengan rasa syukur yang terbata-bata. Di Desa Jatikalang, Bu Suprapti menanti di warung nasi dan kopi yang telah menjadi tempat berkumpul pekerja lokal. Aroma kopi yang menyengat masih terasa saat tim masuk. Ia menjelaskan bahwa usahanya berjalan sejak pagi hingga malam, demi membiayai pendidikan anak-anaknya. "Saya tidak bisa menyerah. Ini satu-satunya cara saya bisa memberi yang terbaik untuk keluarga," katanya, mata berkaca-kaca. Destinasi terakhir adalah rumah Bu Nunuk Aulana di Desa Sidorejo, seorang penjahit handal yang menghasilkan pakaian untuk warga sekitar. Rumahnya dipenuhi benang, kain, dan mesin jahit. Keahliannya tidak hanya menciptakan produk, tetapi juga memberi nilai kepada tradisi dan keterampilan lokal. "Saya bangga bisa membantu orang lain lewat jahitan tangan saya," ucapnya dengan bangga. Ketika bantuan diserahkan, ekspresi wajah keempat perempuan itu tidak hanya menunjukkan rasa syukur, tetapi juga tekad baru untuk terus maju. Mereka memahami bahwa bantuan ini bukan sekadar pemberian, melainkan investasi kepercayaan yang harus dijawab dengan kerja keras dan tanggung jawab. "Kami datang bukan hanya untuk memberi, tapi untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan harapan," kata EM Hafidz. "Setiap usaha kecil ini adalah tulang punggung ekonomi rakyat. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa tumbuh, membuka lapangan kerja, dan membawa perubahan." Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen BAZNAS Sidoarjo dalam membangun ekosistem solidaritas sosial melalui filantropi yang berkelanjutan. Karena bagi mereka, membantu bukan hanya soal memberi, tapi juga membangun manusia.
BERITA01/09/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Kepedulian Nyata Melalui Bantuan Serentak di Berbagai Wilayah
BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Kepedulian Nyata Melalui Bantuan Serentak di Berbagai Wilayah
SIDOARJO - BAZNAS Kabupaten Sidoarjo kembali membuktikan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan melalui program bantuan hidup yang dilaksanakan secara serentak di berbagai wilayah, Senin (1/9/2025). Aksi kemanusiaan ini melibatkan tim terpadu yang dipimpin langsung oleh Achmad Saleh, SE, Wakil Ketua Bidang III BAZNAS Sidoarjo, bersama staf pelaksana Dani Prabowo dan M. Sofwan. Program distribusi bantuan dimulai pukul 08.30 WIB di Kantor Desa Jati, Kecamatan Sidoarjo, yang menjadi titik koordinasi pertama. Dari sepuluh warga yang terdaftar sebagai penerima manfaat, delapan orang hadir langsung untuk menerima bantuan biaya hidup. "Dua orang berhalangan hadir, namun hak mereka tetap kami jamin," ujar salah satu petugas lapangan yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Momentum paling berkesan terjadi di Kelurahan Lemahputro, tempat tim BAZNAS bertemu dengan sosok inspiratif Bapak Daiman. Lelaki berusia 76 tahun ini telah mengabdikan empat dekade hidupnya sebagai tukang becak di Stasiun Sidoarjo sejak 1985. Meski usia telah senja, semangatnya untuk menghidupi istri, anak, dan cucu masih menggelora. "Pak Daiman adalah cerminan perjuangan hidup yang pantang menyerah. Kehadirannya mengingatkan kami bahwa bantuan ini bukan sekadar materi, tapi juga penghargaan terhadap perjuangan hidup," ungkap tim lapangan. Perjalanan berlanjut ke Perum Mentari Bumi Sejahtera, Kalipecabean, Kecamatan Candi, di mana tiga perempuan tangguh menjadi penerima bantuan. Ibu Ninik Suprihati, seorang janda dengan dua anak, Ibu Fika Rahastiningsih, dan Ibu Nur Hayati masing-masing menerima bantuan di rumah mereka. Tak jauh dari sana, Ibu Winarsih, juga seorang janda dengan dua anak, menyambut kedatangan tim dengan penuh rasa syukur. Cerita paling menyentuh datang dari Kedungpeluk RT 4 RW 2, Kecamatan Candi, tempat Ibu Mahmudah berjuang sendirian setelah suaminya meninggal dua minggu sebelumnya. Perempuan yang bekerja sebagai buruh laundry ini harus merawat anak berusia tujuh tahun yang menderita gangguan tulang ekor, menyebabkan kakinya mengecil dan tak mampu berjalan normal. Untuk kasus khusus ini, BAZNAS memberikan bantuan biaya kesehatanuntuk pengobatan yang diharapkan dapat membantu proses terapi sang anak. Program bantuan juga menjangkau Perum Bumi Candi Asri, Ngampelsari, di mana bantuan untuk Ridha Maulidia diserahkan kepada neneknya karena yang bersangkutan sedang berhalangan hadir. Meski demikian, prosesi penyerahan tetap dilakukan dengan penuh kehormatan dan doa-doa tulus. "Hari ini bukan sekadar tentang distribusi bantuan, tapi tentang membangun jembatan solidaritas antar sesama," refleksi Achmad Saleh setelah menyelesaikan rangkaian kunjungan. Program BAZNAS Sidoarjo ini menunjukkan bahwa filantropi sejati bukan hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga hadir sebagai sumber harapan bagi mereka yang sedang berjuang melewati masa-masa sulit dalam hidup mereka. Kegiatan ini menegaskan peran strategis BAZNAS sebagai jembatan antara mereka yang berkecukupan dengan saudara-saudara yang membutuhkan, menciptakan ekosistem kepedulian yang berkelanjutan di tengah masyarakat Sidoarjo.
BERITA01/09/2025 | sudrab
Seragam Coklat Pramuka dan Komitmen Pendidikan BAZNAS Sidoarjo
Seragam Coklat Pramuka dan Komitmen Pendidikan BAZNAS Sidoarjo
SIDOARJO - Deretan seragam coklat Pramuka berbaris rapi di halaman SDN Klurak, Kecamatan Necandi. Mata mereka berbinar penuh harap saat menerima bantuan biaya pendidikan dari BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, Jumat (29/8). Seragam yang sama terlihat di tiga lokasi lain: SDN Gelam 1 Candi, SDN Permisan Jabon, dan SDN Putat Tanggulangin - menjadi saksi bisu komitmen nyata lembaga zakat dalam memajukan pendidikan daerah. Ach Saleh, Wakil Ketua III BAZNAS Sidoarjo, tampak antusias saat menyerahkan bantuan kepada puluhan siswa. "Seragam Pramuka ini bukan sekadar pakaian, tetapi simbol karakter bangsa yang sedang kita bentuk," ujarnya sembari berjabat tangan dengan para siswa. Didampingi Dani Prabowo, staf pelaksana BAZNAS, mereka berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lain sejak pukul 09.00 WIB. Program bantuan biaya pendidikan ini menyasar 40 siswa dari keluarga kurang mampu di empat sekolah dasar tersebut. Setiap anak mendapat dukungan finansial yang akan membantu meringankan beban orang tua dalam membiayai kebutuhan sekolah. Di SDN Gelam 1, program ini bahkan diperluas dengan alokasi dana renovasi musholla sekolah, menunjukkan perhatian BAZNAS terhadap pembangunan karakter spiritual siswa. Kepala Sekolah SDN Klurak mengaku terharu dengan kepedulian BAZNAS. "Banyak siswa kami yang berprestasi namun terkendala ekonomi. Bantuan ini sangat membantu mereka untuk tetap fokus belajar tanpa khawatir soal biaya," katanya. Hal serupa diungkapkan para kepala sekolah di tiga lokasi lainnya, yang menyambut hangat kehadiran tim BAZNAS. Minan Abdul Hak dan Sofwan, staf pelaksana BAZNAS yang bertugas di SDN Putat Tanggulangin, menekankan bahwa program ini merupakan wujud nyata amanah masyarakat yang telah mempercayakan zakat mereka kepada BAZNAS. "Kami tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga memastikan bahwa setiap rupiah zakat digunakan untuk memberdayakan generasi penerus bangsa," jelas Minan. Para siswa penerima bantuan menunjukkan antusiasme luar biasa. Mereka berkomitmen untuk terus berprestasi dan tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan. Beberapa di antaranya bahkan menyampaikan cita-cita menjadi dokter, guru, dan insinyur - mimpi-mimpi besar yang kini semakin mungkin terwujud berkat dukungan BAZNAS. Kegiatan yang berlangsung hingga pukul 10.30 WIB ini menandai komitmen berkelanjutan BAZNAS Sidoarjo dalam mendukung pendidikan berkualitas. Seragam coklat Pramuka yang dikenakan para siswa bukan lagi sekadar identitas sekolah, tetapi menjadi simbol harapan dan masa depan cerah yang sedang dibangun bersama-sama melalui kekuatan zakat, infak, dan sedekah masyarakat Sidoarjo.
BERITA29/08/2025 | sudrab
9 Resolusi Rakornas BAZNAS 2025: Penguatan Kelembagaan dan Sinergi untuk Penanggulangan Kemiskinan
9 Resolusi Rakornas BAZNAS 2025: Penguatan Kelembagaan dan Sinergi untuk Penanggulangan Kemiskinan
Sidoarjo, 29 Agustus 2025 — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) tahun 2025 pada 26–29 Agustus 2025 di Jakarta. Acara yang dihadiri oleh perwakilan BAZNAS provinsi, kabupaten, dan kota se-Indonesia ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat tata kelola zakat sebagai instrumen utama penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Dalam forum tersebut, BAZNAS menghasilkan sembilan resolusi penting yang dirumuskan sebagai arah kebijakan nasional pengelolaan zakat hingga tahun depan. Resolusi-resolusi tersebut dibacakan oleh Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional H. Achmad Sudrajat, Lc., MA, di hadapan para peserta dari seluruh wilayah Indonesia. Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, menekankan bahwa penguatan kelembagaan menjadi prioritas utama dalam mencapai visi Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran. "Pertama, kita harus terus memperkuat BAZNAS," ujarnya. Ia menyampaikan rasa syukur atas putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak seluruh gugatan terhadap BAZNAS, sehingga posisi lembaga ini semakin kokoh secara hukum dan institusional. "Putusan MK ini menjadi fondasi kuat bagi BAZNAS untuk terus menjalin sinergi dengan pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan lainnya," tambah Prof. Noor. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor guna memaksimalkan manfaat zakat bagi masyarakat, terutama melalui optimalisasi distribusi, penyaluran, dan pemberdayaan. Dari hasil Rakornas, BAZNAS menetapkan sembilan resolusi strategis: 1. Garda Terdepan Penyejahteraan Umat: BAZNAS bersama jaringan provinsi dan kabupaten/kota siap menjadi garda terdepan dalam penyejahteraan umat dan penanggulangan kemiskinan, sejalan dengan agenda pembangunan nasional. 2. Prinsip 3 Aman: Berkomitmen menjaga reputasi lembaga melalui prinsip Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI, dengan meneguhkan persatuan bangsa sebagai landasan utama. 3. Penguatan Empat Pilar: Melanjutkan penguatan regulasi, SDM, infrastruktur, serta jaringan dan sinergi dalam pengelolaan zakat nasional. 4. Peraturan Presiden Zakat ASN dan BUMN: Mendorong pengesahan Peraturan Presiden tentang zakat bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai BUMN untuk meningkatkan target pengumpulan ZIS DSKL nasional tahun 2026. 5. Pembentukan UPZ di Tingkat Desa/Kelurahan: BAZNAS Kabupaten/Kota diminta mendirikan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di desa/kelurahan, kecamatan, dan masjid dalam waktu dua bulan ke depan, melibatkan tokoh masyarakat dan ulama. 6. Optimalisasi DSKL: Mengoptimalkan pengelolaan Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL), termasuk harta tak bertuan, luqothah, ihyaul mawat, sanksi pidana, dam, denda haji, iwad, dan rekening tidur. 7. Pembentukan AAZRI Wilayah: Mendorong pembentukan Asosiasi Amil Zakat Republik Indonesia (AAZRI) di tingkat wilayah untuk meningkatkan profesionalisme amil zakat. 8. Sinergi Multipihak: Memperkuat kerja sama dengan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, media, dan lembaga internasional, serta memberikan dukungan terhadap isu kemanusiaan global seperti Palestina. 9. Apresiasi Putusan MK: Mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang memperkuat kedudukan BAZNAS sebagai lembaga utama pengelola zakat nasional. Prof. Noor menegaskan bahwa zakat adalah bagian dari dakwah dan instrumen kesejahteraan umat. "Jangan pernah pesimis. Allah akan menjadi saksi atas ikhtiar kita," katanya, menegaskan optimisme terhadap masa depan BAZNAS yang lebih maju dan berdampak luas bagi bangsa. Bersinergi untuk Kemaslahatan Umum Resolusi ini tidak hanya menjadi komitmen nasional, tetapi juga menjadi pedoman bagi BAZNAS Sidoarjo dan seluruh jaringan di wilayah Jawa Timur untuk terus meningkatkan kapasitas, transparansi, dan efektivitas dalam mengelola zakat demi mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.
BERITA29/08/2025 | sudrab
Bupati dan BAZNAS Sidoarjo Raih Penghargaan Berganda BAZNAS Award 2025
Bupati dan BAZNAS Sidoarjo Raih Penghargaan Berganda BAZNAS Award 2025
SIDOARJO - Kabupaten Sidoarjo meraih prestasi ganda dalam ajang BAZNAS Award 2025 yang diselenggarakan BAZNAS Republik Indonesia, Kamis (28/8/2025). Bupati Sidoarjo H. Subandi, S.H., M.Kn. memperoleh penghargaan sebagai Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia, sementara BAZNAS Kabupaten Sidoarjo dinobatkan sebagai BAZNAS Kabupaten Kantor Digital Terbaik 2025. Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan langsung dalam sela-sela Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) BAZNAS RI 2025 di Jakarta yang berlangsung sejak 26 Agustus lalu. Ketua BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, M Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, hadir langsung menerima penghargaan kategori Kantor Digital Terbaik. Sementara penghargaan untuk Bupati Sidoarjo diterima oleh Kabag Kesra Setda Sidoarjo sebagai perwakilan. BAZNAS Award merupakan apresiasi tertinggi yang diberikan BAZNAS RI kepada pemerintah daerah dan BAZNAS daerah yang menunjukkan kinerja dan inovasi terbaik dalam berbagai kategori. Penghargaan untuk Bupati Sidoarjo mengakui komitmen pemerintah daerah dalam mendukung gerakan nasional optimalisasi zakat, infaq, dan sedekah sebagai instrumen pemerataan ekonomi. Kategori Kantor Digital Terbaik menjadi pengakuan atas transformasi digital BAZNAS Sidoarjo dalam pengelolaan zakat. Kantor digital yang dapat diakses melalui alamat kabsidoarjo.baznas.go.id telah menjadi rujukan pelayanan zakat berbasis teknologi, memungkinkan masyarakat mengakses berbagai layanan dari manapun secara online. "Alhamdulillah, penghargaan ganda ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dalam melayani umat. Dukungan penuh Bupati Sidoarjo terhadap program zakat sangat membantu optimalisasi potensi zakat di Sidoarjo," ujar Gus Jazuk usai menerima penghargaan di Jakarta. Menurut Gus Jazuk, transformasi digital BAZNAS Sidoarjo tidak hanya mempermudah administrasi internal, tetapi juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana zakat kepada masyarakat. Kolaborasi dengan pemerintah daerah menjadi kunci kesuksesan program zakat di Sidoarjo. "Dengan sistem digital ini dan dukungan penuh pemerintah daerah, masyarakat bisa memantau secara real time bagaimana dana zakat mereka dikelola dan disalurkan. Ini bentuk komitmen kami terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas," tambahnya. Penghargaan Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia menunjukkan komitmen Bupati Sidoarjo dalam mengintegrasikan program zakat sebagai bagian dari strategi pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat. Sinergi antara pemerintah daerah dan BAZNAS Sidoarjo terbukti menghasilkan inovasi pelayanan zakat terdepan. Prestasi ganda ini semakin memperkuat posisi Sidoarjo sebagai daerah pionir dalam pemanfaatan teknologi untuk optimalisasi pengelolaan dana umat dan pengembangan gerakan zakat nasional di Jawa Timur.
BERITA28/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Hidup untuk Lansia Urban
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Hidup untuk Lansia Urban
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan lansia melalui program bantuan biaya hidup yang disalurkan kepada warga lanjut usia di wilayah perkotaan, Kamis (28/8/2025). Program yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua III BAZNAS Sidoarjo, Achmad Saleh, SE, ini merupakan wujud nyata implementasi dana zakat untuk pemberdayaan masyarakat kurang mampu. Dalam kunjungan lapangan yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB, tim BAZNAS Sidoarjo didampingi staf pelaksana Dani Prabowo melakukan penyaluran bantuan kepada dua mustahik lansia yang tersebar di dua lokasi berbeda. Kunjungan pertama menuju kediaman Bapak Rochmad (70), seorang tukang parkir yang tinggal di Jalan Teuku Umar 47, RT 08 RW 03, Magersari, Kecamatan Sidoarjo. "Pak Rochmad ini sudah bertahun-tahun bekerja sebagai tukang parkir untuk menghidupi keluarganya. Di usianya yang sudah 70 tahun, beliau masih semangat bekerja meski kondisi fisik sudah tidak seperti dulu," ungkap Dani Prabowo saat menjelaskan kondisi mustahik yang dikunjungi. Kunjungan kedua diarahkan ke Panjunan II/48, RT 25 RW 3, Bulusidokare, Kecamatan Sidoarjo untuk bertemu dengan Ibu Rochma yang berusia 93 tahun. Sosok nenek yang penuh kebijaksanaan ini disambut hangat oleh tim BAZNAS bersama perangkat kelurahan dan RT setempat yang turut mendampingi kegiatan penyaluran bantuan. Kehadiran perangkat kelurahan dan RT dalam setiap kunjungan menunjukkan sinergi yang baik antara lembaga zakat dengan pemerintahan tingkat grassroot. Kolaborasi ini memastikan data mustahik yang valid dan tepat sasaran, sekaligus memperkuat jaringan sosial di tingkat komunitas. Achmad Saleh menekankan bahwa program bantuan biaya hidup untuk lansia urban merupakan prioritas BAZNAS Sidoarjo dalam mengatasi permasalahan kemiskinan struktural yang dialami warga lanjut usia. "Kami memahami bahwa lansia urban memiliki tantangan khusus, terutama mereka yang tidak memiliki jaminan hari tua yang memadai," jelasnya. Program ini tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan finansial, tetapi juga membangun kedekatan emosional antara lembaga dengan masyarakat. Setiap kunjungan diwarnai dengan dialog hangat, mendengarkan keluh kesah, dan memberikan motivasi kepada para mustahik agar tetap semangat menjalani hidup. Keterlibatan perangkat kelurahan dan RT dalam setiap kegiatan juga menjadi modal penting untuk keberlanjutan program. Mereka berperan sebagai jembatan komunikasi yang memastikan bantuan dapat diterima dengan baik dan dimanfaatkan secara optimal oleh para penerima manfaat. BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program inovatif yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Melalui pengelolaan zakat yang amanah dan profesional, lembaga ini berupaya mewujudkan visi masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan sosial. Tim lapangan juga menyampaikan rencana tindak lanjut berupa monitoring dan evaluasi berkala untuk memastikan dampak positif dari bantuan yang diberikan. Pendekatan holistik ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi permasalahan sosial ekonomi yang dihadapi para lansia urban di Kabupaten Sidoarjo.
BERITA28/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Raih BAZNAS Award Kantor Digital Terbaik 2025
BAZNAS Sidoarjo Raih BAZNAS Award Kantor Digital Terbaik 2025
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo meraih penghargaan bergengsi sebagai Kantor Digital Terbaik 2025 dalam ajang BAZNAS Award yang diselenggarakan BAZNAS Republik Indonesia, Kamis (28/8/2025). Penghargaan tersebut diserahkan langsung dalam sela-sela Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) BAZNAS RI 2025 di Jakarta yang berlangsung sejak 26 Agustus lalu. Ketua BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, M Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, hadir langsung menerima penghargaan tersebut. BAZNAS Award merupakan apresiasi tertinggi yang diberikan BAZNAS RI kepada BAZNAS daerah yang menunjukkan kinerja dan inovasi terbaik dalam berbagai kategori. Kategori Kantor Digital Terbaik menjadi salah satu penghargaan utama yang mengapresiasi transformasi digital dalam pengelolaan zakat di tingkat kabupaten. Kantor digital BAZNAS Sidoarjo yang dapat diakses melalui alamat kabsidoarjo.baznas.go.id telah menjadi rujukan pelayanan zakat berbasis teknologi. Platform ini memungkinkan masyarakat mengakses berbagai layanan BAZNAS dari manapun secara online, mulai dari penyaluran zakat, infaq, sedekah hingga pelaporan keuangan secara transparan. "Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dalam melayani umat. Kantor digital kami hadir sebagai solusi kemudahan akses bagi muzakki dan mustahik di Sidoarjo," ujar Gus Jazuk usai menerima penghargaan di Jakarta. Menurut Gus Jazuk, transformasi digital BAZNAS Sidoarjo tidak hanya mempermudah administrasi internal, tetapi juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana zakat kepada masyarakat. "Dengan sistem digital ini, masyarakat bisa memantau secara real time bagaimana dana zakat mereka dikelola dan disalurkan. Ini bentuk komitmen kami terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas," tambahnya. Inovasi digital BAZNAS Sidoarjo mencakup sistem pembayaran zakat online, database muzakki dan mustahik terintegrasi, serta dashboard monitoring penyaluran dana secara real time. Platform ini juga dilengkapi fitur konsultasi zakat online dan edukasi literasi zakat bagi masyarakat. Penghargaan ini semakin memperkuat posisi BAZNAS Sidoarjo sebagai lembaga zakat terdepan dalam pemanfaatan teknologi untuk optimalisasi pengelolaan dana umat di Jawa Timur.
BERITA28/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Berkomitmen Dukung Program Santri Sehat di Sidoarjo
BAZNAS Sidoarjo Berkomitmen Dukung Program Santri Sehat di Sidoarjo
Sidoarjo, 27 Agustus 2025 — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyatakan komitmen kuat dalam mendukung kesehatan santri di lingkungan pondok pesantren. Dukungan ini disampaikan dalam Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP) yang digelar di Aula Puskesmas Buduran, Rabu (27/8), sebagai bagian dari program SAJADAH (Santri Jatim Sehat dan Berkah) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Acara dihadiri oleh perwakilan Puskesmas pembina, pengelola pondok pesantren, perangkat desa, serta lembaga filantropi dan lintas sektor terkait. Pada sesi diskusi musyawarah, Kasi Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sidoarjo, DR. Solahuddin, menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga keagamaan dan kesehatan. “Santri harus tumbuh tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga sehat jasmani dan mental. Untuk itu, Kemenag siap bersinergi dengan Dinas Kesehatan, BAZNAS, dan semua pihak guna mendorong terbentuknya Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara konsisten di setiap pondok,” ujarnya. Hasil Screening Mawas Diri (SMD) dari lima pondok pesantren—PP Nurur Rohman, PP Al Huda, PP Darul Mubarok, PP Al Makky, dan PP Tahfidzul Qur’an Utrujjah—mengungkap sejumlah tantangan kesehatan yang dihadapi santri. Di PP Nurur Rohman, meski PHBS tergolong baik, masih ditemukan santri dengan gangguan refraksi mata dan perubahan emosional. PP Al Huda mencatat tingginya angka anemia pada santri putri (30%) dan 23% santri mengalami gangguan penglihatan. Sementara itu, PP Darul Mubarok menghadapi persoalan besar dengan prevalensi scabies mencapai 41,66%, diduga kuat akibat kurangnya edukasi kebersihan perorangan dan sanitasi lingkungan. Di PP Al Makky, 26,4% santri mengalami gangguan refraksi, dan nyeri lambung menjadi keluhan utama, terkait konsumsi makanan pedas. Sementara PP Tahfidzul Qur’an Utrujjah menunjukkan kondisi yang memprihatinkan: 43,8% santri mengalami gangguan penglihatan, 15,6% mengalami obesitas, dan pengetahuan tentang HIV/AIDS masih 0%. Cakupan BPJS Kesehatan di pondok ini juga belum tercapai sama sekali. dr. Inensia, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, menegaskan bahwa data SMD menjadi dasar penting untuk intervensi yang tepat. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dari BAZNAS, Kemenag, CSR, dan lembaga filantropi sangat krusial untuk memperbaiki fasilitas sanitasi, menyediakan kacamata, dan memberikan edukasi gizi seimbang. Pesantren adalah miniatur masyarakat, maka penanganannya harus holistik.” Para pengelola pondok menyambut positif kolaborasi ini. “Kami sering kesulitan membiayai kebutuhan kesehatan santri, terutama yang butuh alat bantu atau rujukan. Dengan keterlibatan BAZNAS dan lembaga filantropi, harapan untuk pesantren yang lebih sehat semakin nyata,” ujar salah satu pimpinan pondok. Dengan komitmen bersama dan pendekatan berbasis data, program Santri Sehat di Sidoarjo mulai menemukan jalannya. Dari musyawarah di aula puskesmas hingga tindakan nyata di asrama pesantren, harapan terwujudnya generasi santri yang qawi al-jism (kuat jasmani) dan qawi al-iman (kuat iman) kini bukan sekadar cita-cita.
BERITA27/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Ikuti Rakornas 2025, Ketua MPR Apresiasi Peran Lembaga Zakat
BAZNAS Sidoarjo Ikuti Rakornas 2025, Ketua MPR Apresiasi Peran Lembaga Zakat
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo turut menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2025 di Jakarta, Selasa (26/8/2025), yang mendapat apresiasi khusus dari Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI H. Ahmad Muzani atas peran strategis BAZNAS dalam melindungi rakyat kecil dan mendukung program Asta Cita menuju Indonesia Merdeka. Dalam sambutannya, Ketua MPR menegaskan bahwa BAZNAS merupakan perpanjangan tangan negara yang telah membantu pemerintah melindungi fakir miskin dan mereka yang membutuhkan kehadiran negara. "BAZNAS adalah lembaga yang diberi mandat oleh negara untuk mengurus mereka. Apa yang dilakukan BAZNAS adalah untuk membantu negara dalam upaya mempercepat pencapaian tujuan bernegara," terang Muzani. Wakil Ketua I BAZNAS Sidoarjo, EM Luqman, yang turut hadir dalam forum nasional ini menyambut positif apresiasi tersebut. "Pengakuan dari Ketua MPR ini menjadi motivasi besar bagi kami di daerah untuk terus mengoptimalkan peran BAZNAS sebagai instrumen keadilan sosial. Sidoarjo berkomitmen penuh mendukung program Asta Cita melalui pengelolaan zakat yang transparan dan akuntabel," ungkap EM Luqman kepada wartawan. Muzani menjelaskan, negara menjalankan tanggung jawabnya melindungi fakir miskin melalui dua cara. Pertama, melalui dana APBN dan program-program pemerintah. Kedua, negara membentuk lembaga seperti BAZNAS yang diberi mandat mengelola dana zakat untuk membantu masyarakat membutuhkan. "Siapa yang bertanggung jawab mengurus fakir, miskin, anak terlantar, kesehatan rakyat, usaha ekonomi kecil? Menurut UUD yang bertanggung jawab untuk mengurus mereka adalah negara," tegas Ketua MPR. Lebih lanjut, Muzani menekankan bahwa tujuan bernegara bukan hanya menjadikan negara kuat dengan militer dan kepolisian yang tangguh, melainkan memiliki rakyat yang merdeka dan terbebas dari kemiskinan. "Negara ini akan kuat, bukan hanya tentaranya yang kuat, bukan hanya polisinya yang kuat, tapi juga diperlukan rakyat yang tanpa hutang, rakyat yang sehat, rakyat yang kenyang, rakyat yang punya pekerjaan dan rakyat yang dompetnya tebal," tegasnya. Rakornas yang mengusung tema "Menguatkan BAZNAS, Mendukung Asta Cita" ini dihadiri berbagai pihak strategis, termasuk Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Wakil Ketua BAZNAS RI H. Mo Mahdum, Ketua MUI KH. Anwar Iskandar, dan Wakil Kepala Perwakilan RI Kedubes Indonesia untuk Mesir M. Zaim A. Nasution. Turut hadir dalam pembukaan Rakornas ini Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Dirzawa) Kemenag RI Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Dr. Fadlul Imansyah, S.E., M.M., CIFP., serta jajaran pimpinan dan perwakilan BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota dari seluruh Indonesia. Data menunjukkan bahwa penghimpunan zakat nasional mengalami peningkatan signifikan dari Rp12,43 triliun pada 2020 menjadi Rp40,53 triliun di 2024, dengan jumlah muzaki mencapai 28,46 juta jiwa. Capaian ini mencerminkan meningkatnya kesadaran berzakat di tengah masyarakat Indonesia. BAZNAS juga telah aktif di level internasional, khususnya dalam kontribusi kemanusiaan untuk Palestina. Hingga Juli 2025, BAZNAS berhasil menghimpun Rp375 miliar dan menyalurkan Rp120 miliar untuk membantu lebih dari 670 ribu penerima manfaat di Gaza, menjadikan logo BAZNAS dikenal sebagai simbol kepedulian bangsa Indonesia di kancah internasional. Rakornas 2025 juga menyelenggarakan BAZNAS Awards dengan memberikan hampir 1.000 penghargaan kepada berbagai pihak, mulai dari BAZNAS daerah, lembaga amil zakat, tokoh publik, hingga mitra perusahaan sebagai bentuk apresiasi dan pemacu semangat penggerak zakat di Indonesia.
BERITA27/08/2025 | Humas
BAZNAS Sidoarjo Hadir Rakornas BAZNAS RI 2025, Dukung Sukseskan Asta Cita
BAZNAS Sidoarjo Hadir Rakornas BAZNAS RI 2025, Dukung Sukseskan Asta Cita
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo turut berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2025 yang resmi dibuka oleh Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., di Jakarta, Selasa (26/8/2025). Forum bergengsi ini mengusung tema strategis "Menguatkan BAZNAS, Menyukseskan Asta Cita" sebagai bentuk komitmen mendukung agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Kehadiran delegasi BAZNAS Sidoarjo dalam forum nasional ini menunjukkan konsistensi lembaga dalam berperan aktif memajukan pengelolaan zakat di tingkat daerah. Wakil Ketua I BAZNAS Sidoarjo, EM Luqman, yang turut hadir memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Rakornas 2025. "Rakornas BAZNAS tahun ini sangat inspiratif dan memberikan panduan konkret bagaimana BAZNAS daerah dapat berkontribusi maksimal dalam mendukung Asta Cita. Kami di Sidoarjo siap mengimplementasikan arahan dan strategi yang disampaikan untuk memperkuat ekosistem zakat yang lebih berkeadilan," ungkap EM Luqman kepada wartawan di sela-sela acara. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dalam sambutannya menegaskan bahwa Rakornas menjadi momentum penting menyinergikan program zakat dengan Asta Cita untuk memberikan dampak nyata pada kesejahteraan masyarakat. "Tema Rakornas 2025 mengandung makna besar agar zakat benar-benar menjadi instrumen transformasi sosial yang mampu mempercepat terwujudnya kesejahteraan umat," tegas Kiai Noor. Data mengesankan disampaikan Ketua BAZNAS RI terkait kinerja penghimpunan zakat nasional yang melonjak signifikan dari Rp12,43 triliun pada 2020 menjadi Rp40,53 triliun di 2024. Di tingkat pusat, pengumpulan meningkat drastis dari Rp517 miliar pada 2021 menjadi Rp1,12 triliun pada 2024, dengan target ambisius Rp1,35 triliun pada 2025. Jumlah muzaki juga terus bertambah mencapai 28,46 juta jiwa pada 2024, mencerminkan peningkatan kesadaran berzakat di tengah masyarakat. BAZNAS juga memperkuat tata kelola melalui transformasi digital, peningkatan kualitas SDM amil, serta penguatan koordinasi nasional. Prestasi membanggakan lainnya adalah kontribusi kemanusiaan BAZNAS untuk Palestina. Hingga Juli 2025, BAZNAS telah menghimpun Rp375 miliar dan menyalurkan Rp120 miliar untuk membantu lebih dari 670 ribu penerima manfaat di Gaza, membuat logo BAZNAS dikenal di kancah internasional sebagai simbol kepedulian bangsa Indonesia. Rakornas 2025 juga menyelenggarakan BAZNAS Awards dengan memberikan hampir 1.000 penghargaan kepada BAZNAS daerah, lembaga amil zakat, tokoh publik, hingga mitra perusahaan sebagai bentuk apresiasi sekaligus pemacu semangat penggerak zakat. Acara ini menandai berakhirnya masa kepemimpinan BAZNAS periode 2020-2025, dengan harapan estafet kepemimpinan berikutnya dapat menjaga dan mengembangkan inovasi yang telah dibangun untuk membawa BAZNAS semakin kokoh dan berdampak luas bagi kesejahteraan umat serta pembangunan bangsa.
BERITA27/08/2025 | Humas
Assesment Awal BAZNAS: "Mawar" Sudah 9 Tahun, Namun Kondisinya Seperti Balita
Assesment Awal BAZNAS: "Mawar" Sudah 9 Tahun, Namun Kondisinya Seperti Balita
SIDOARJO, 26 Agustus 2025 – Di tengah kehidupan yang terasa berat, sebuah kenyataan pahit muncul dari Desa Kalitengah, Kecamatan Sidoarjo. Seorang anak perempuan bernama “Mawar”, yang telah menginjak usia 9 tahun, hingga kini masih hidup seperti seorang balita—tidak bisa berjalan, duduk sendiri, bahkan menopang tubuhnya sendiri. Ia selalu bergantung pada gendongan ayahnya atau saudara laki-lakinya untuk berpindah tempat. Kondisi ini memicu rasa prihatin dan empati dari Tim BAZNAS Sidoarjo yang melakukan assessment awal hari ini. Mawar, yang lahir pada tahun 2016, diduga mengalami gangguan saraf sejak lahir. Menurut informasi dari warga setempat, perangkat desa, serta keluarga dekat, kondisi fisik dan perkembangan mental Mawar sangat tertinggal dibanding anak seusianya. Ia tidak dapat berbicara dengan jelas, belum lagi berjalan atau melakukan aktivitas dasar secara mandiri. Sehari-hari, Mawar hanya bisa duduk di pangkuan orang dewasa, terkadang terlihat lesu dan lelah karena minim stimulasi. Ayahnya, yang sebut saja “Agus” (35 tahun), adalah sosok utama yang menjaga Mawar. Namun, Agus tak memiliki pekerjaan tetap. Ia sering menganggur dan hanya mengandalkan bantuan dari keluarga besar maupun warga desa untuk memenuhi kebutuhan dasar. Saat tim BAZNAS datang pagi ini, Agus sedang keluar rumah untuk urusan administratif. Yang hadir saat itu adalah kakaknya, seorang wanita yang membawa Mawar dalam gendongan tradisional, bersama perangkat desa Kalitengah. Agus saat datang,berbincang dengan tim BAZNAS. Suaranya pelan, namun penuh beban. “Anak saya ini butuh kursi roda baru. Yang lama sudah rusak. Saya tidak punya uang untuk beli, apalagi biaya pengobatan.” Ibu Mawar, yang sebut saja “Siti”, meninggalkan keluarga saat Mawar berusia 4 tahun. Keberadaannya hingga kini tak diketahui. Menurut Agus, ketika itu ibunya sempat kabur tanpa memberi kabar, dan sejak itu tidak pernah kembali. “Dulu dia juga kurang memberi ASI, mungkin itu penyebab pertumbuhan Mawar terganggu,” katanya dengan nada sedih. Tim BAZNAS Sidoarjo, dipimpin oleh M Sofwan, staf pelaksana, menyampaikan bahwa mereka akan segera mengambil langkah nyata. “Kami mendokumentasikan kondisi Mawar secara komprehensif. Dalam waktu dekat, kami akan memberikan bantuan kursi roda sebagai prioritas utama. Kursi roda lama sudah tidak layak pakai dan sangat membebani orang tua,” kata Sofwan. Selain itu, BAZNAS juga akan melanjutkan proses assessment lebih lanjut, termasuk konfirmasi ke Pusat Kesejahteraan Keluarga (PKM) terdekat guna memastikan kelayakan bantuan lainnya seperti pendampingan medis, nutrisi, dan program rehabilitasi. “Ini bukan hanya soal bantuan materi, tapi juga kemanusiaan. Mawar berhak hidup layak meski kondisinya terbatas,” tambahnya. Kehadiran tim BAZNAS hari ini bukan sekadar kunjungan. Ini adalah awal dari perubahan. Dengan harapan, Mawar tidak lagi harus merasa terpinggirkan. Ia punya hak untuk tumbuh, meski dalam bentuk yang berbeda. Dan bagi BAZNAS, misi ini adalah bagian dari filantropi yang sesungguhnya: membawa cahaya di tengah gelapnya keterbatasan.
BERITA26/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Berikan Santunan untuk Keluarga Balita Hanania Candi Pari Porong
BAZNAS Sidoarjo Berikan Santunan untuk Keluarga Balita Hanania Candi Pari Porong
SIDOARJO - Dalam suasana haru yang menyelimuti rumah sederhana di Dusun Candipari, Kecamatan Porong, BAZNAS Kabupaten Sidoarjo bersama jajaran pejabat daerah memberikan santunan kepada keluarga Hanania Fatin Majida, balita berusia dua tahun sepuluh bulan yang meninggal dunia dan menjadi berita viral karena dugaan kendala sistem pelayanan kesehatan, Senin (25/8/2025). Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sidoarjo M. Nasich ini melibatkan sejumlah pejabat kunci, termasuk M. Ilhamuddin selaku Wakil Ketua IV BAZNAS Sidoarjo, Ach Saleh (Wakil Ketua III BAZNAS Sidoarjo), Kepala Dinas Sosial M. Misbah, Kepala Dinas Kesehatan dr. Laksmie, Kepala Puskesmas Kedungsolo, serta Kepala Desa Candipari. "Kami datang tidak hanya untuk memberikan santunan, tetapi juga untuk menunjukkan kepedulian terhadap tragedi yang seharusnya bisa dihindari," ungkap M. Nasich saat menyerahkan bantuan berupa uang tunai Rp 1,5 juta dan paket sembako kepada keluarga yang tengah berduka. Tragedi Hanania mencuat ke permukaan setelah keluarga mengalami penolakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dimilikinya di klinik swasta, sehingga berujung pada keterlambatan rujukan yang fatal. Hasan Bisri, ayah Hanania yang berprofesi sebagai sopir, dan Siti Nur Aini, sang ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, terpaksa menanggung beban ganda: kehilangan buah hati sekaligus tekanan finansial yang mencekik. "Kondisi ekonomi keluarga ini memang sangat pas-pasan. Mereka sangat bergantung pada KIS, namun justru mengalami penolakan saat paling membutuhkan," kata M. Ilhamuddin, menjelaskan latar belakang pemberian santunan ini. Ketua DPRD Sidoarjo menambahkan bahwa kunjungan ini juga menjadi momentum untuk mengevaluasi sistem pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan. "Tidak boleh ada lagi keluarga yang harus kehilangan anggota keluarganya karena hambatan administratif atau diskriminasi ekonomi," tegas M. Nasich. M. Ilhamuddin dari BAZNAS Sidoarjo menegaskan komitmen lembaganya untuk terus membantu masyarakat yang membutuhkan. "Ini bukan hanya soal santunan sesaat, tetapi bagaimana kita bisa mencegah tragedi serupa terulang kembali. BAZNAS akan terus memantau dan siap memberikan bantuan tambahan jika diperlukan," jelasnya. Dalam kesempatan yang sama, keluarga Hanania mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Namun, mereka tetap berharap agar tragedi serupa tidak terulang pada keluarga lain. Kunjungan yang berlangsung sejak pukul 12.00 WIB ini tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga pesan moral tentang pentingnya sistem kesehatan yang inklusif dan berkeadilan. BAZNAS Sidoarjo melalui program Peduli Mustahiq ini menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di saat-saat paling sulit. Tragedi Hanania menjadi pengingat bahwa akses kesehatan yang merata bukanlah privilese, melainkan hak dasar setiap warga negara yang harus diperjuangkan bersama.
BERITA25/08/2025 | sudrab
25 Ribu Liter Air Bersih Kembali Dikirim untuk Selamatkan Bayi dan Anak-Anak Gaza
25 Ribu Liter Air Bersih Kembali Dikirim untuk Selamatkan Bayi dan Anak-Anak Gaza
Kolaborasi Kemanusiaan BAZNAS dan Tempo Scan Tembus Blokade untuk Kirim Bantuan Vital Sidoarjo – Di tengah kondisi darurat kemanusiaan yang kian memprihatinkan, sebanyak 25.000 liter air bersih kembali didistribusikan untuk warga Gaza pada 22 Agustus 2025. Aksi ini merupakan bagian keempat dari rangkaian program kemanusiaan yang digelar oleh BAZNAS bersama Tempo Scan, yang telah menyalurkan total 100.000 liter air bersih dalam empat hari berturut-turut sejak 19 Agustus. Bantuan tahap keempat ini disalurkan secara sistematis ke lima titik lokasi yang paling membutuhkan di Gaza, yaitu Al-Nasr - Al-Wahda Tower, Al-Tunnel - Al-Manara Area, Abu Hasira Port, Al-Nabulsi Circle, dan Al-Ghafri. Setiap lokasi dipilih berdasarkan tingkat keparahan krisis air dan jumlah keluarga yang mengungsi di sekitar area tersebut. "Air bersih adalah nyawa bagi masyarakat Gaza saat ini. Kami tidak hanya memastikan bantuan sampai, tetapi juga didistribusikan secara merata dan tepat sasaran," ungkap perwakilan BAZNAS dalam rilis resminya. Setiap tahap distribusi mampu menjangkau 625 kepala keluarga, yang berarti dalam empat hari, setidaknya 2.500 keluarga merasakan langsung dampak bantuan ini. Bagi warga Gaza, terutama anak-anak dan ibu, aksi ini bukan sekadar angka. Ini tentang bertahan hidup. Di bawah terik matahari yang menyengat, antrean panjang terlihat di setiap titik distribusi. Wajah-warga lelah namun penuh harap menyambut kedatangan tanki air dengan jerigen dan wadah yang???? bawa dari rumah. Sorak-sorai keceriaan anak-anak saat menikmati air jernih menjadi pemandangan yang paling mengharukan. Tempo Scan sebagai mitra strategis dalam aksi ini menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program kemanusiaan berkelanjutan. "Ini adalah wujud nyata kepedulian korporasi terhadap penderitaan sesama. Kami percaya, setiap tetes air yang disalurkan akan mengembalikan harapan dan kekuatan bagi warga Palestina," tegas perwakilan Tempo Scan. Dengan ditutupnya distribusi tahap keempat, kolaborasi BAZNAS dan Tempo Scan telah mencatatkan sejarah kemanusiaan yang inspiratif. Namun, perjalanan masih panjang. Krisis air di Gaza masih kritis, dan solidaritas global tetap dibutuhkan. Setiap liter air yang berhasil disalurkan adalah kemenangan kemanusiaan atas kepedihan, serta bukti bahwa dunia tidak tinggal diam melihat penderitaan rakyat Palestina. ???? Fakta Penting: Total distribusi: 100.000 liter (19-22 Agustus 2025) Penerima manfaat: 2.500 kepala keluarga Mitra: BAZNAS dan Tempo Scan Lokasi: 5 titik strategis di Gaza, Palestina
BERITA25/08/2025 | sudrab
Solidaritas Tanpa Batas: BAZNAS dan Tempo Scan Wujudkan Kepedulian Indonesia untuk Gaza
Solidaritas Tanpa Batas: BAZNAS dan Tempo Scan Wujudkan Kepedulian Indonesia untuk Gaza
4.600 porsi makanan siap saji menjadi bukti nyata persaudaraan Indonesia-Palestina di tengah krisis kemanusiaan SIDOARJO – Di tengah hiruk pikuk dunia yang seringkali abai terhadap penderitaan sesama, sebuah aksi nyata kembali membuktikan bahwa solidaritas kemanusiaan masih bernyala. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia bersinergi dengan Tempo Scan meluncurkan program distribusi 4.600 porsi makanan siap saji untuk saudara-saudara di Gaza yang tengah berjuang melawan kerasnya realitas konflik. Bantuan yang disalurkan ke tiga titik strategis—Al-Aqsa Hospital, Insan Camp, dan Al Manasr—ini bukan sekadar angka statistik, melainkan representasi hati nurani bangsa Indonesia yang tak pernah surut dalam mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan. "Ini adalah manifestasi konkret dari jiwa gotong royong Indonesia," tegas Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (22/8/2025). "Setiap kemasan makanan yang kami kirimkan adalah cerminan komitmen bahwa Indonesia tak akan pernah membiarkan Palestina berdiri sendiri di tengah badai cobaan." Amanah yang Tak Tergoyahkan Lebih dari sekadar penyaluran bantuan, program ini menunjukkan integritas pengelolaan dana umat yang transparan dan akuntabel. Kiai Noor menegaskan dengan penuh keyakinan bahwa setiap rupiah yang dipercayakan masyarakat Indonesia kepada BAZNAS dikelola dengan prinsip yang tak tergoyahkan: Aman Syari, Aman Regulasi, dan Aman NKRI. "Kepercayaan adalah amanah tersuci yang kami jaga," ungkapnya dengan nada yang meyakinkan. "Profesionalisme dalam pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah menjadi jaminan bahwa setiap kontribusi masyarakat benar-benar sampai ke tangan yang tepat." Jejak Kemanusiaan yang Tak Pernah Padam Program ini merupakan bagian dari serangkaian upaya berkelanjutan BAZNAS dalam memberikan dukungan kemanusiaan kepada Palestina. Puluhan ribu paket bantuan pangan telah dikirimkan melalui jalur darat dan operasi airdrop, menunjukkan kreativitas dan dedikasi tinggi dalam menembus berbagai hambatan akses ke wilayah Gaza. Kolaborasi strategis dengan mitra lokal dan lembaga kemanusiaan internasional memungkinkan distribusi bantuan dilakukan secara efektif, meskipun harus menghadapi kompleksitas situasi keamanan yang dinamis. Doa dan Harapan untuk Perdamaian "Dukungan ini akan terus mengalir dalam berbagai bentuk," kata Kiai Noor dengan penuh harapan. "Kami mendoakan agar Allah SWT memberikan kekuatan kepada rakyat Palestina, dan semoga segera terwujud perdamaian yang adil dan bermartabat di tanah yang penuh berkah ini." Bagi masyarakat Indonesia yang ingin menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan ini, kesempatan untuk berkontribusi tetap terbuka lebar melalui platform resmi BAZNAS kabsidoarjo.baznas.go.id Dalam setiap tindakan kemanusiaan, terpancar cahaya harapan bahwa persaudaraan sejati mampu menembus segala batas dan perbedaan.
BERITA23/08/2025 | sudrab
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat