Berita Terbaru
Bupati dan BAZNAS Sidoarjo Raih Penghargaan Berganda BAZNAS Award 2025
SIDOARJO - Kabupaten Sidoarjo meraih prestasi ganda dalam ajang BAZNAS Award 2025 yang diselenggarakan BAZNAS Republik Indonesia, Kamis (28/8/2025). Bupati Sidoarjo H. Subandi, S.H., M.Kn. memperoleh penghargaan sebagai Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia, sementara BAZNAS Kabupaten Sidoarjo dinobatkan sebagai BAZNAS Kabupaten Kantor Digital Terbaik 2025.
Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan langsung dalam sela-sela Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) BAZNAS RI 2025 di Jakarta yang berlangsung sejak 26 Agustus lalu. Ketua BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, M Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, hadir langsung menerima penghargaan kategori Kantor Digital Terbaik. Sementara penghargaan untuk Bupati Sidoarjo diterima oleh Kabag Kesra Setda Sidoarjo sebagai perwakilan.
BAZNAS Award merupakan apresiasi tertinggi yang diberikan BAZNAS RI kepada pemerintah daerah dan BAZNAS daerah yang menunjukkan kinerja dan inovasi terbaik dalam berbagai kategori. Penghargaan untuk Bupati Sidoarjo mengakui komitmen pemerintah daerah dalam mendukung gerakan nasional optimalisasi zakat, infaq, dan sedekah sebagai instrumen pemerataan ekonomi.
Kategori Kantor Digital Terbaik menjadi pengakuan atas transformasi digital BAZNAS Sidoarjo dalam pengelolaan zakat. Kantor digital yang dapat diakses melalui alamat kabsidoarjo.baznas.go.id telah menjadi rujukan pelayanan zakat berbasis teknologi, memungkinkan masyarakat mengakses berbagai layanan dari manapun secara online.
"Alhamdulillah, penghargaan ganda ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dalam melayani umat. Dukungan penuh Bupati Sidoarjo terhadap program zakat sangat membantu optimalisasi potensi zakat di Sidoarjo," ujar Gus Jazuk usai menerima penghargaan di Jakarta.
Menurut Gus Jazuk, transformasi digital BAZNAS Sidoarjo tidak hanya mempermudah administrasi internal, tetapi juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana zakat kepada masyarakat. Kolaborasi dengan pemerintah daerah menjadi kunci kesuksesan program zakat di Sidoarjo.
"Dengan sistem digital ini dan dukungan penuh pemerintah daerah, masyarakat bisa memantau secara real time bagaimana dana zakat mereka dikelola dan disalurkan. Ini bentuk komitmen kami terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas," tambahnya.
Penghargaan Kepala Daerah Pendukung Gerakan Zakat Indonesia menunjukkan komitmen Bupati Sidoarjo dalam mengintegrasikan program zakat sebagai bagian dari strategi pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat. Sinergi antara pemerintah daerah dan BAZNAS Sidoarjo terbukti menghasilkan inovasi pelayanan zakat terdepan.
Prestasi ganda ini semakin memperkuat posisi Sidoarjo sebagai daerah pionir dalam pemanfaatan teknologi untuk optimalisasi pengelolaan dana umat dan pengembangan gerakan zakat nasional di Jawa Timur.
28/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Hidup untuk Lansia Urban
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan lansia melalui program bantuan biaya hidup yang disalurkan kepada warga lanjut usia di wilayah perkotaan, Kamis (28/8/2025). Program yang dipimpin langsung oleh Wakil Ketua III BAZNAS Sidoarjo, Achmad Saleh, SE, ini merupakan wujud nyata implementasi dana zakat untuk pemberdayaan masyarakat kurang mampu.
Dalam kunjungan lapangan yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB, tim BAZNAS Sidoarjo didampingi staf pelaksana Dani Prabowo melakukan penyaluran bantuan kepada dua mustahik lansia yang tersebar di dua lokasi berbeda. Kunjungan pertama menuju kediaman Bapak Rochmad (70), seorang tukang parkir yang tinggal di Jalan Teuku Umar 47, RT 08 RW 03, Magersari, Kecamatan Sidoarjo.
"Pak Rochmad ini sudah bertahun-tahun bekerja sebagai tukang parkir untuk menghidupi keluarganya. Di usianya yang sudah 70 tahun, beliau masih semangat bekerja meski kondisi fisik sudah tidak seperti dulu," ungkap Dani Prabowo saat menjelaskan kondisi mustahik yang dikunjungi.
Kunjungan kedua diarahkan ke Panjunan II/48, RT 25 RW 3, Bulusidokare, Kecamatan Sidoarjo untuk bertemu dengan Ibu Rochma yang berusia 93 tahun. Sosok nenek yang penuh kebijaksanaan ini disambut hangat oleh tim BAZNAS bersama perangkat kelurahan dan RT setempat yang turut mendampingi kegiatan penyaluran bantuan.
Kehadiran perangkat kelurahan dan RT dalam setiap kunjungan menunjukkan sinergi yang baik antara lembaga zakat dengan pemerintahan tingkat grassroot. Kolaborasi ini memastikan data mustahik yang valid dan tepat sasaran, sekaligus memperkuat jaringan sosial di tingkat komunitas.
Achmad Saleh menekankan bahwa program bantuan biaya hidup untuk lansia urban merupakan prioritas BAZNAS Sidoarjo dalam mengatasi permasalahan kemiskinan struktural yang dialami warga lanjut usia. "Kami memahami bahwa lansia urban memiliki tantangan khusus, terutama mereka yang tidak memiliki jaminan hari tua yang memadai," jelasnya.
Program ini tidak hanya berfokus pada pemberian bantuan finansial, tetapi juga membangun kedekatan emosional antara lembaga dengan masyarakat. Setiap kunjungan diwarnai dengan dialog hangat, mendengarkan keluh kesah, dan memberikan motivasi kepada para mustahik agar tetap semangat menjalani hidup.
Keterlibatan perangkat kelurahan dan RT dalam setiap kegiatan juga menjadi modal penting untuk keberlanjutan program. Mereka berperan sebagai jembatan komunikasi yang memastikan bantuan dapat diterima dengan baik dan dimanfaatkan secara optimal oleh para penerima manfaat.
BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program inovatif yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Melalui pengelolaan zakat yang amanah dan profesional, lembaga ini berupaya mewujudkan visi masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan sosial.
Tim lapangan juga menyampaikan rencana tindak lanjut berupa monitoring dan evaluasi berkala untuk memastikan dampak positif dari bantuan yang diberikan. Pendekatan holistik ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi permasalahan sosial ekonomi yang dihadapi para lansia urban di Kabupaten Sidoarjo.
28/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Raih BAZNAS Award Kantor Digital Terbaik 2025
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo meraih penghargaan bergengsi sebagai Kantor Digital Terbaik 2025 dalam ajang BAZNAS Award yang diselenggarakan BAZNAS Republik Indonesia, Kamis (28/8/2025).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung dalam sela-sela Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) BAZNAS RI 2025 di Jakarta yang berlangsung sejak 26 Agustus lalu. Ketua BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, M Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, hadir langsung menerima penghargaan tersebut.
BAZNAS Award merupakan apresiasi tertinggi yang diberikan BAZNAS RI kepada BAZNAS daerah yang menunjukkan kinerja dan inovasi terbaik dalam berbagai kategori. Kategori Kantor Digital Terbaik menjadi salah satu penghargaan utama yang mengapresiasi transformasi digital dalam pengelolaan zakat di tingkat kabupaten.
Kantor digital BAZNAS Sidoarjo yang dapat diakses melalui alamat kabsidoarjo.baznas.go.id telah menjadi rujukan pelayanan zakat berbasis teknologi. Platform ini memungkinkan masyarakat mengakses berbagai layanan BAZNAS dari manapun secara online, mulai dari penyaluran zakat, infaq, sedekah hingga pelaporan keuangan secara transparan.
"Alhamdulillah, penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berinovasi dalam melayani umat. Kantor digital kami hadir sebagai solusi kemudahan akses bagi muzakki dan mustahik di Sidoarjo," ujar Gus Jazuk usai menerima penghargaan di Jakarta.
Menurut Gus Jazuk, transformasi digital BAZNAS Sidoarjo tidak hanya mempermudah administrasi internal, tetapi juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana zakat kepada masyarakat.
"Dengan sistem digital ini, masyarakat bisa memantau secara real time bagaimana dana zakat mereka dikelola dan disalurkan. Ini bentuk komitmen kami terhadap prinsip transparansi dan akuntabilitas," tambahnya.
Inovasi digital BAZNAS Sidoarjo mencakup sistem pembayaran zakat online, database muzakki dan mustahik terintegrasi, serta dashboard monitoring penyaluran dana secara real time. Platform ini juga dilengkapi fitur konsultasi zakat online dan edukasi literasi zakat bagi masyarakat.
Penghargaan ini semakin memperkuat posisi BAZNAS Sidoarjo sebagai lembaga zakat terdepan dalam pemanfaatan teknologi untuk optimalisasi pengelolaan dana umat di Jawa Timur.
28/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Berkomitmen Dukung Program Santri Sehat di Sidoarjo
Sidoarjo, 27 Agustus 2025 — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyatakan komitmen kuat dalam mendukung kesehatan santri di lingkungan pondok pesantren. Dukungan ini disampaikan dalam Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP) yang digelar di Aula Puskesmas Buduran, Rabu (27/8), sebagai bagian dari program SAJADAH (Santri Jatim Sehat dan Berkah) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Acara dihadiri oleh perwakilan Puskesmas pembina, pengelola pondok pesantren, perangkat desa, serta lembaga filantropi dan lintas sektor terkait.
Pada sesi diskusi musyawarah, Kasi Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sidoarjo, DR. Solahuddin, menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga keagamaan dan kesehatan. “Santri harus tumbuh tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga sehat jasmani dan mental. Untuk itu, Kemenag siap bersinergi dengan Dinas Kesehatan, BAZNAS, dan semua pihak guna mendorong terbentuknya Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara konsisten di setiap pondok,” ujarnya.
Hasil Screening Mawas Diri (SMD) dari lima pondok pesantren—PP Nurur Rohman, PP Al Huda, PP Darul Mubarok, PP Al Makky, dan PP Tahfidzul Qur’an Utrujjah—mengungkap sejumlah tantangan kesehatan yang dihadapi santri. Di PP Nurur Rohman, meski PHBS tergolong baik, masih ditemukan santri dengan gangguan refraksi mata dan perubahan emosional. PP Al Huda mencatat tingginya angka anemia pada santri putri (30%) dan 23% santri mengalami gangguan penglihatan. Sementara itu, PP Darul Mubarok menghadapi persoalan besar dengan prevalensi scabies mencapai 41,66%, diduga kuat akibat kurangnya edukasi kebersihan perorangan dan sanitasi lingkungan.
Di PP Al Makky, 26,4% santri mengalami gangguan refraksi, dan nyeri lambung menjadi keluhan utama, terkait konsumsi makanan pedas. Sementara PP Tahfidzul Qur’an Utrujjah menunjukkan kondisi yang memprihatinkan: 43,8% santri mengalami gangguan penglihatan, 15,6% mengalami obesitas, dan pengetahuan tentang HIV/AIDS masih 0%. Cakupan BPJS Kesehatan di pondok ini juga belum tercapai sama sekali.
dr. Inensia, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, menegaskan bahwa data SMD menjadi dasar penting untuk intervensi yang tepat. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dari BAZNAS, Kemenag, CSR, dan lembaga filantropi sangat krusial untuk memperbaiki fasilitas sanitasi, menyediakan kacamata, dan memberikan edukasi gizi seimbang. Pesantren adalah miniatur masyarakat, maka penanganannya harus holistik.”
Para pengelola pondok menyambut positif kolaborasi ini. “Kami sering kesulitan membiayai kebutuhan kesehatan santri, terutama yang butuh alat bantu atau rujukan. Dengan keterlibatan BAZNAS dan lembaga filantropi, harapan untuk pesantren yang lebih sehat semakin nyata,” ujar salah satu pimpinan pondok.
Dengan komitmen bersama dan pendekatan berbasis data, program Santri Sehat di Sidoarjo mulai menemukan jalannya. Dari musyawarah di aula puskesmas hingga tindakan nyata di asrama pesantren, harapan terwujudnya generasi santri yang qawi al-jism (kuat jasmani) dan qawi al-iman (kuat iman) kini bukan sekadar cita-cita.
27/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Ikuti Rakornas 2025, Ketua MPR Apresiasi Peran Lembaga Zakat
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo turut menghadiri Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2025 di Jakarta, Selasa (26/8/2025), yang mendapat apresiasi khusus dari Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI H. Ahmad Muzani atas peran strategis BAZNAS dalam melindungi rakyat kecil dan mendukung program Asta Cita menuju Indonesia Merdeka.
Dalam sambutannya, Ketua MPR menegaskan bahwa BAZNAS merupakan perpanjangan tangan negara yang telah membantu pemerintah melindungi fakir miskin dan mereka yang membutuhkan kehadiran negara. "BAZNAS adalah lembaga yang diberi mandat oleh negara untuk mengurus mereka. Apa yang dilakukan BAZNAS adalah untuk membantu negara dalam upaya mempercepat pencapaian tujuan bernegara," terang Muzani.
Wakil Ketua I BAZNAS Sidoarjo, EM Luqman, yang turut hadir dalam forum nasional ini menyambut positif apresiasi tersebut. "Pengakuan dari Ketua MPR ini menjadi motivasi besar bagi kami di daerah untuk terus mengoptimalkan peran BAZNAS sebagai instrumen keadilan sosial. Sidoarjo berkomitmen penuh mendukung program Asta Cita melalui pengelolaan zakat yang transparan dan akuntabel," ungkap EM Luqman kepada wartawan.
Muzani menjelaskan, negara menjalankan tanggung jawabnya melindungi fakir miskin melalui dua cara. Pertama, melalui dana APBN dan program-program pemerintah. Kedua, negara membentuk lembaga seperti BAZNAS yang diberi mandat mengelola dana zakat untuk membantu masyarakat membutuhkan.
"Siapa yang bertanggung jawab mengurus fakir, miskin, anak terlantar, kesehatan rakyat, usaha ekonomi kecil? Menurut UUD yang bertanggung jawab untuk mengurus mereka adalah negara," tegas Ketua MPR.
Lebih lanjut, Muzani menekankan bahwa tujuan bernegara bukan hanya menjadikan negara kuat dengan militer dan kepolisian yang tangguh, melainkan memiliki rakyat yang merdeka dan terbebas dari kemiskinan. "Negara ini akan kuat, bukan hanya tentaranya yang kuat, bukan hanya polisinya yang kuat, tapi juga diperlukan rakyat yang tanpa hutang, rakyat yang sehat, rakyat yang kenyang, rakyat yang punya pekerjaan dan rakyat yang dompetnya tebal," tegasnya.
Rakornas yang mengusung tema "Menguatkan BAZNAS, Mendukung Asta Cita" ini dihadiri berbagai pihak strategis, termasuk Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Wakil Ketua BAZNAS RI H. Mo Mahdum, Ketua MUI KH. Anwar Iskandar, dan Wakil Kepala Perwakilan RI Kedubes Indonesia untuk Mesir M. Zaim A. Nasution.
Turut hadir dalam pembukaan Rakornas ini Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Dirzawa) Kemenag RI Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Dr. Fadlul Imansyah, S.E., M.M., CIFP., serta jajaran pimpinan dan perwakilan BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota dari seluruh Indonesia.
Data menunjukkan bahwa penghimpunan zakat nasional mengalami peningkatan signifikan dari Rp12,43 triliun pada 2020 menjadi Rp40,53 triliun di 2024, dengan jumlah muzaki mencapai 28,46 juta jiwa. Capaian ini mencerminkan meningkatnya kesadaran berzakat di tengah masyarakat Indonesia.
BAZNAS juga telah aktif di level internasional, khususnya dalam kontribusi kemanusiaan untuk Palestina. Hingga Juli 2025, BAZNAS berhasil menghimpun Rp375 miliar dan menyalurkan Rp120 miliar untuk membantu lebih dari 670 ribu penerima manfaat di Gaza, menjadikan logo BAZNAS dikenal sebagai simbol kepedulian bangsa Indonesia di kancah internasional.
Rakornas 2025 juga menyelenggarakan BAZNAS Awards dengan memberikan hampir 1.000 penghargaan kepada berbagai pihak, mulai dari BAZNAS daerah, lembaga amil zakat, tokoh publik, hingga mitra perusahaan sebagai bentuk apresiasi dan pemacu semangat penggerak zakat di Indonesia.
27/08/2025 | Humas
BAZNAS Sidoarjo Hadir Rakornas BAZNAS RI 2025, Dukung Sukseskan Asta Cita
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo turut berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS 2025 yang resmi dibuka oleh Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA., di Jakarta, Selasa (26/8/2025). Forum bergengsi ini mengusung tema strategis "Menguatkan BAZNAS, Menyukseskan Asta Cita" sebagai bentuk komitmen mendukung agenda pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Kehadiran delegasi BAZNAS Sidoarjo dalam forum nasional ini menunjukkan konsistensi lembaga dalam berperan aktif memajukan pengelolaan zakat di tingkat daerah. Wakil Ketua I BAZNAS Sidoarjo, EM Luqman, yang turut hadir memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan Rakornas 2025.
"Rakornas BAZNAS tahun ini sangat inspiratif dan memberikan panduan konkret bagaimana BAZNAS daerah dapat berkontribusi maksimal dalam mendukung Asta Cita. Kami di Sidoarjo siap mengimplementasikan arahan dan strategi yang disampaikan untuk memperkuat ekosistem zakat yang lebih berkeadilan," ungkap EM Luqman kepada wartawan di sela-sela acara.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dalam sambutannya menegaskan bahwa Rakornas menjadi momentum penting menyinergikan program zakat dengan Asta Cita untuk memberikan dampak nyata pada kesejahteraan masyarakat. "Tema Rakornas 2025 mengandung makna besar agar zakat benar-benar menjadi instrumen transformasi sosial yang mampu mempercepat terwujudnya kesejahteraan umat," tegas Kiai Noor.
Data mengesankan disampaikan Ketua BAZNAS RI terkait kinerja penghimpunan zakat nasional yang melonjak signifikan dari Rp12,43 triliun pada 2020 menjadi Rp40,53 triliun di 2024. Di tingkat pusat, pengumpulan meningkat drastis dari Rp517 miliar pada 2021 menjadi Rp1,12 triliun pada 2024, dengan target ambisius Rp1,35 triliun pada 2025.
Jumlah muzaki juga terus bertambah mencapai 28,46 juta jiwa pada 2024, mencerminkan peningkatan kesadaran berzakat di tengah masyarakat. BAZNAS juga memperkuat tata kelola melalui transformasi digital, peningkatan kualitas SDM amil, serta penguatan koordinasi nasional.
Prestasi membanggakan lainnya adalah kontribusi kemanusiaan BAZNAS untuk Palestina. Hingga Juli 2025, BAZNAS telah menghimpun Rp375 miliar dan menyalurkan Rp120 miliar untuk membantu lebih dari 670 ribu penerima manfaat di Gaza, membuat logo BAZNAS dikenal di kancah internasional sebagai simbol kepedulian bangsa Indonesia.
Rakornas 2025 juga menyelenggarakan BAZNAS Awards dengan memberikan hampir 1.000 penghargaan kepada BAZNAS daerah, lembaga amil zakat, tokoh publik, hingga mitra perusahaan sebagai bentuk apresiasi sekaligus pemacu semangat penggerak zakat.
Acara ini menandai berakhirnya masa kepemimpinan BAZNAS periode 2020-2025, dengan harapan estafet kepemimpinan berikutnya dapat menjaga dan mengembangkan inovasi yang telah dibangun untuk membawa BAZNAS semakin kokoh dan berdampak luas bagi kesejahteraan umat serta pembangunan bangsa.
27/08/2025 | Humas
Assesment Awal BAZNAS: "Mawar" Sudah 9 Tahun, Namun Kondisinya Seperti Balita
SIDOARJO, 26 Agustus 2025 – Di tengah kehidupan yang terasa berat, sebuah kenyataan pahit muncul dari Desa Kalitengah, Kecamatan Sidoarjo. Seorang anak perempuan bernama “Mawar”, yang telah menginjak usia 9 tahun, hingga kini masih hidup seperti seorang balita—tidak bisa berjalan, duduk sendiri, bahkan menopang tubuhnya sendiri. Ia selalu bergantung pada gendongan ayahnya atau saudara laki-lakinya untuk berpindah tempat. Kondisi ini memicu rasa prihatin dan empati dari Tim BAZNAS Sidoarjo yang melakukan assessment awal hari ini.
Mawar, yang lahir pada tahun 2016, diduga mengalami gangguan saraf sejak lahir. Menurut informasi dari warga setempat, perangkat desa, serta keluarga dekat, kondisi fisik dan perkembangan mental Mawar sangat tertinggal dibanding anak seusianya. Ia tidak dapat berbicara dengan jelas, belum lagi berjalan atau melakukan aktivitas dasar secara mandiri. Sehari-hari, Mawar hanya bisa duduk di pangkuan orang dewasa, terkadang terlihat lesu dan lelah karena minim stimulasi.
Ayahnya, yang sebut saja “Agus” (35 tahun), adalah sosok utama yang menjaga Mawar. Namun, Agus tak memiliki pekerjaan tetap. Ia sering menganggur dan hanya mengandalkan bantuan dari keluarga besar maupun warga desa untuk memenuhi kebutuhan dasar. Saat tim BAZNAS datang pagi ini, Agus sedang keluar rumah untuk urusan administratif. Yang hadir saat itu adalah kakaknya, seorang wanita yang membawa Mawar dalam gendongan tradisional, bersama perangkat desa Kalitengah.
Agus saat datang,berbincang dengan tim BAZNAS. Suaranya pelan, namun penuh beban. “Anak saya ini butuh kursi roda baru. Yang lama sudah rusak. Saya tidak punya uang untuk beli, apalagi biaya pengobatan.”
Ibu Mawar, yang sebut saja “Siti”, meninggalkan keluarga saat Mawar berusia 4 tahun. Keberadaannya hingga kini tak diketahui. Menurut Agus, ketika itu ibunya sempat kabur tanpa memberi kabar, dan sejak itu tidak pernah kembali. “Dulu dia juga kurang memberi ASI, mungkin itu penyebab pertumbuhan Mawar terganggu,” katanya dengan nada sedih.
Tim BAZNAS Sidoarjo, dipimpin oleh M Sofwan, staf pelaksana, menyampaikan bahwa mereka akan segera mengambil langkah nyata. “Kami mendokumentasikan kondisi Mawar secara komprehensif. Dalam waktu dekat, kami akan memberikan bantuan kursi roda sebagai prioritas utama. Kursi roda lama sudah tidak layak pakai dan sangat membebani orang tua,” kata Sofwan.
Selain itu, BAZNAS juga akan melanjutkan proses assessment lebih lanjut, termasuk konfirmasi ke Pusat Kesejahteraan Keluarga (PKM) terdekat guna memastikan kelayakan bantuan lainnya seperti pendampingan medis, nutrisi, dan program rehabilitasi. “Ini bukan hanya soal bantuan materi, tapi juga kemanusiaan. Mawar berhak hidup layak meski kondisinya terbatas,” tambahnya.
Kehadiran tim BAZNAS hari ini bukan sekadar kunjungan. Ini adalah awal dari perubahan. Dengan harapan, Mawar tidak lagi harus merasa terpinggirkan. Ia punya hak untuk tumbuh, meski dalam bentuk yang berbeda. Dan bagi BAZNAS, misi ini adalah bagian dari filantropi yang sesungguhnya: membawa cahaya di tengah gelapnya keterbatasan.
26/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Berikan Santunan untuk Keluarga Balita Hanania Candi Pari Porong
SIDOARJO - Dalam suasana haru yang menyelimuti rumah sederhana di Dusun Candipari, Kecamatan Porong, BAZNAS Kabupaten Sidoarjo bersama jajaran pejabat daerah memberikan santunan kepada keluarga Hanania Fatin Majida, balita berusia dua tahun sepuluh bulan yang meninggal dunia dan menjadi berita viral karena dugaan kendala sistem pelayanan kesehatan, Senin (25/8/2025).
Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sidoarjo M. Nasich ini melibatkan sejumlah pejabat kunci, termasuk M. Ilhamuddin selaku Wakil Ketua IV BAZNAS Sidoarjo, Ach Saleh (Wakil Ketua III BAZNAS Sidoarjo), Kepala Dinas Sosial M. Misbah, Kepala Dinas Kesehatan dr. Laksmie, Kepala Puskesmas Kedungsolo, serta Kepala Desa Candipari.
"Kami datang tidak hanya untuk memberikan santunan, tetapi juga untuk menunjukkan kepedulian terhadap tragedi yang seharusnya bisa dihindari," ungkap M. Nasich saat menyerahkan bantuan berupa uang tunai Rp 1,5 juta dan paket sembako kepada keluarga yang tengah berduka.
Tragedi Hanania mencuat ke permukaan setelah keluarga mengalami penolakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dimilikinya di klinik swasta, sehingga berujung pada keterlambatan rujukan yang fatal. Hasan Bisri, ayah Hanania yang berprofesi sebagai sopir, dan Siti Nur Aini, sang ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, terpaksa menanggung beban ganda: kehilangan buah hati sekaligus tekanan finansial yang mencekik.
"Kondisi ekonomi keluarga ini memang sangat pas-pasan. Mereka sangat bergantung pada KIS, namun justru mengalami penolakan saat paling membutuhkan," kata M. Ilhamuddin, menjelaskan latar belakang pemberian santunan ini.
Ketua DPRD Sidoarjo menambahkan bahwa kunjungan ini juga menjadi momentum untuk mengevaluasi sistem pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan. "Tidak boleh ada lagi keluarga yang harus kehilangan anggota keluarganya karena hambatan administratif atau diskriminasi ekonomi," tegas M. Nasich.
M. Ilhamuddin dari BAZNAS Sidoarjo menegaskan komitmen lembaganya untuk terus membantu masyarakat yang membutuhkan. "Ini bukan hanya soal santunan sesaat, tetapi bagaimana kita bisa mencegah tragedi serupa terulang kembali. BAZNAS akan terus memantau dan siap memberikan bantuan tambahan jika diperlukan," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, keluarga Hanania mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Namun, mereka tetap berharap agar tragedi serupa tidak terulang pada keluarga lain.
Kunjungan yang berlangsung sejak pukul 12.00 WIB ini tidak hanya memberikan bantuan material, tetapi juga pesan moral tentang pentingnya sistem kesehatan yang inklusif dan berkeadilan. BAZNAS Sidoarjo melalui program Peduli Mustahiq ini menunjukkan komitmennya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di saat-saat paling sulit.
Tragedi Hanania menjadi pengingat bahwa akses kesehatan yang merata bukanlah privilese, melainkan hak dasar setiap warga negara yang harus diperjuangkan bersama.
25/08/2025 | sudrab
25 Ribu Liter Air Bersih Kembali Dikirim untuk Selamatkan Bayi dan Anak-Anak Gaza
Kolaborasi Kemanusiaan BAZNAS dan Tempo Scan Tembus Blokade untuk Kirim Bantuan Vital
Sidoarjo – Di tengah kondisi darurat kemanusiaan yang kian memprihatinkan, sebanyak 25.000 liter air bersih kembali didistribusikan untuk warga Gaza pada 22 Agustus 2025. Aksi ini merupakan bagian keempat dari rangkaian program kemanusiaan yang digelar oleh BAZNAS bersama Tempo Scan, yang telah menyalurkan total 100.000 liter air bersih dalam empat hari berturut-turut sejak 19 Agustus.
Bantuan tahap keempat ini disalurkan secara sistematis ke lima titik lokasi yang paling membutuhkan di Gaza, yaitu Al-Nasr - Al-Wahda Tower, Al-Tunnel - Al-Manara Area, Abu Hasira Port, Al-Nabulsi Circle, dan Al-Ghafri. Setiap lokasi dipilih berdasarkan tingkat keparahan krisis air dan jumlah keluarga yang mengungsi di sekitar area tersebut.
"Air bersih adalah nyawa bagi masyarakat Gaza saat ini. Kami tidak hanya memastikan bantuan sampai, tetapi juga didistribusikan secara merata dan tepat sasaran," ungkap perwakilan BAZNAS dalam rilis resminya. Setiap tahap distribusi mampu menjangkau 625 kepala keluarga, yang berarti dalam empat hari, setidaknya 2.500 keluarga merasakan langsung dampak bantuan ini.
Bagi warga Gaza, terutama anak-anak dan ibu, aksi ini bukan sekadar angka. Ini tentang bertahan hidup. Di bawah terik matahari yang menyengat, antrean panjang terlihat di setiap titik distribusi. Wajah-warga lelah namun penuh harap menyambut kedatangan tanki air dengan jerigen dan wadah yang???? bawa dari rumah. Sorak-sorai keceriaan anak-anak saat menikmati air jernih menjadi pemandangan yang paling mengharukan.
Tempo Scan sebagai mitra strategis dalam aksi ini menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program kemanusiaan berkelanjutan. "Ini adalah wujud nyata kepedulian korporasi terhadap penderitaan sesama. Kami percaya, setiap tetes air yang disalurkan akan mengembalikan harapan dan kekuatan bagi warga Palestina," tegas perwakilan Tempo Scan.
Dengan ditutupnya distribusi tahap keempat, kolaborasi BAZNAS dan Tempo Scan telah mencatatkan sejarah kemanusiaan yang inspiratif. Namun, perjalanan masih panjang. Krisis air di Gaza masih kritis, dan solidaritas global tetap dibutuhkan. Setiap liter air yang berhasil disalurkan adalah kemenangan kemanusiaan atas kepedihan, serta bukti bahwa dunia tidak tinggal diam melihat penderitaan rakyat Palestina.
???? Fakta Penting:
Total distribusi: 100.000 liter (19-22 Agustus 2025)
Penerima manfaat: 2.500 kepala keluarga
Mitra: BAZNAS dan Tempo Scan
Lokasi: 5 titik strategis di Gaza, Palestina
25/08/2025 | sudrab
Solidaritas Tanpa Batas: BAZNAS dan Tempo Scan Wujudkan Kepedulian Indonesia untuk Gaza
4.600 porsi makanan siap saji menjadi bukti nyata persaudaraan Indonesia-Palestina di tengah krisis kemanusiaan
SIDOARJO – Di tengah hiruk pikuk dunia yang seringkali abai terhadap penderitaan sesama, sebuah aksi nyata kembali membuktikan bahwa solidaritas kemanusiaan masih bernyala. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Republik Indonesia bersinergi dengan Tempo Scan meluncurkan program distribusi 4.600 porsi makanan siap saji untuk saudara-saudara di Gaza yang tengah berjuang melawan kerasnya realitas konflik.
Bantuan yang disalurkan ke tiga titik strategis—Al-Aqsa Hospital, Insan Camp, dan Al Manasr—ini bukan sekadar angka statistik, melainkan representasi hati nurani bangsa Indonesia yang tak pernah surut dalam mengulurkan tangan kepada mereka yang membutuhkan.
"Ini adalah manifestasi konkret dari jiwa gotong royong Indonesia," tegas Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dalam pernyataannya di Jakarta, Jumat (22/8/2025). "Setiap kemasan makanan yang kami kirimkan adalah cerminan komitmen bahwa Indonesia tak akan pernah membiarkan Palestina berdiri sendiri di tengah badai cobaan."
Amanah yang Tak Tergoyahkan
Lebih dari sekadar penyaluran bantuan, program ini menunjukkan integritas pengelolaan dana umat yang transparan dan akuntabel. Kiai Noor menegaskan dengan penuh keyakinan bahwa setiap rupiah yang dipercayakan masyarakat Indonesia kepada BAZNAS dikelola dengan prinsip yang tak tergoyahkan: Aman Syari, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.
"Kepercayaan adalah amanah tersuci yang kami jaga," ungkapnya dengan nada yang meyakinkan. "Profesionalisme dalam pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah menjadi jaminan bahwa setiap kontribusi masyarakat benar-benar sampai ke tangan yang tepat."
Jejak Kemanusiaan yang Tak Pernah Padam
Program ini merupakan bagian dari serangkaian upaya berkelanjutan BAZNAS dalam memberikan dukungan kemanusiaan kepada Palestina. Puluhan ribu paket bantuan pangan telah dikirimkan melalui jalur darat dan operasi airdrop, menunjukkan kreativitas dan dedikasi tinggi dalam menembus berbagai hambatan akses ke wilayah Gaza.
Kolaborasi strategis dengan mitra lokal dan lembaga kemanusiaan internasional memungkinkan distribusi bantuan dilakukan secara efektif, meskipun harus menghadapi kompleksitas situasi keamanan yang dinamis.
Doa dan Harapan untuk Perdamaian
"Dukungan ini akan terus mengalir dalam berbagai bentuk," kata Kiai Noor dengan penuh harapan. "Kami mendoakan agar Allah SWT memberikan kekuatan kepada rakyat Palestina, dan semoga segera terwujud perdamaian yang adil dan bermartabat di tanah yang penuh berkah ini."
Bagi masyarakat Indonesia yang ingin menjadi bagian dari gerakan kemanusiaan ini, kesempatan untuk berkontribusi tetap terbuka lebar melalui platform resmi BAZNAS kabsidoarjo.baznas.go.id
Dalam setiap tindakan kemanusiaan, terpancar cahaya harapan bahwa persaudaraan sejati mampu menembus segala batas dan perbedaan.
23/08/2025 | sudrab
Lima Keluarga Rasakan Keajaiban Transformasi Rumah: BAZNAS Sidoarjo Wujudkan Hunian Layak bagi Mustahik
Program RTLH Berhasil Ubah Kehidupan Warga dari Lima Desa, Kolaborasi Strategis dengan JNE Tingkatkan Dampak Positif
SIDOARJO – Air mata kebahagiaan mengalir di pipi Bapak Suharto (62) saat melihat rumahnya yang dulunya hampir roboh kini berdiri kokoh dengan dinding hijau segar. "Alhamdulillah, sekarang saya tidak khawatir lagi kalau hujan deras," ungkapnya dengan suara bergetar menahan haru saat menerima Berita Acara Serah Terima (BAST) dari BAZNAS Sidoarjo, Jumat (22/8/2025).
Suharto adalah salah satu dari lima kepala keluarga yang merasakan dampak nyata program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Monitoring akhir yang dilaksanakan Achmad Richie, Staff Pelaksana BAZNAS Sidoarjo, membuktikan kesuksesan program yang telah mengubah drastis kondisi hunian lima keluarga mustahik di berbagai wilayah kabupaten.
Kolaborasi Strategis Menghadirkan Perubahan
Transformasi rumah Bapak Suharto di Desa Sidokerto Buduran menjadi bukti nyata efektivitas kolaborasi strategis BAZNAS Sidoarjo dengan mitra JNE. Rumah yang sebelumnya memiliki dinding retak parah dan atap bocor kini telah berubah total dengan struktur kokoh dan tampilan yang memukau.
"Sinergi dengan JNE dalam proyek ini membuktikan bahwa kolaborasi antar lembaga dapat menghadirkan perubahan nyata," tegas Richie saat melakukan monitoring di lokasi. Program ini tidak hanya memperbaiki kondisi fisik bangunan, tetapi mengembalikan martabat keluarga penerima manfaat.
Momentum Bersejarah di Lima Lokasi
Perjalanan monitoring berlanjut ke Desa Trosobo Taman, di mana Bapak Arkan (65), pekerja serabutan, menerima kejutan luar biasa. Rumahnya yang dulunya berventilasi minim dengan lantai tanah kini bertransformasi menjadi hunian modern berlantai keramik dengan pencahayaan memadai.
"Saya tidak pernah bermimpi bisa tinggal di rumah sebagus ini," kata Arkan sambil menggenggam erat dokumen BAST. Ekspresi serupa terpancar dari Ibu Kusmiati di Kelurahan Krian, seorang janda dengan tiga anak yang sebelumnya tinggal dalam kondisi memprihatinkan.
Perhatian Khusus Pemerintah Daerah
Yang membanggakan, dua lokasi program RTLH—rumah Ibu Kusmiati di Krian dan Ibu Ida Ruhayati di Desa Karangpuri Wonoayu—masuk dalam agenda sidak Bupati Sidoarjo beberapa waktu lalu. Hal ini menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah terhadap program penanganan kemiskinan dan transparansi pengelolaan bantuan sosial.
Ibu Ida Ruhayati, Menyampaikan Rasa syukur dan terima kasih , “ Matur suwun , Alhamdul;illah , rumah kami dapat bantuan ini ,”cetusnya dengan senyum lebar saat menandatangani dokumen serah terima.
Dampak Berkelanjutan
Monitoring terakhir di kediaman Ibu Sulasni, Desa Sedengan Mijen Krian, menunjukkan hasil renovasi yang memuaskan meski pemilik rumah sedang tidak berada di lokasi. Tetangga sekitar memberikan testimoni positif tentang perubahan yang terjadi dan menyampaikan rasa terima kasih atas nama Ibu Sulasni.
"Program RTLH ini membuktikan bahwa BAZNAS Sidoarjo tidak hanya berhasil memperbaiki kondisi fisik bangunan, tetapi juga mengembalikan harapan dan martabat keluarga penerima manfaat," pungkas Richie.
Keberhasilan program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi strategis, pengawasan ketat pemerintah daerah, dan komitmen lembaga filantropi dapat menghadirkan perubahan bermakna bagi masyarakat yang membutuhkan. Lima keluarga ini kini memiliki tempat tinggal layak yang akan menjadi fondasi masa depan lebih baik bagi generasi selanjutnya.
22/08/2025 | sudrab
Empat Permata Kehidupan yang Harus Dijaga: Pesan Bermakna dari Pelosok Kepetingan
Program Sidoarjo Taqwa BAZNAS Sidoarjo Hadirkan Pencerahan Spiritual hingga Ujung Kabupaten
SIDOARJO – Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, sebuah pesan mendalam tentang empat permata kehidupan bergema dari sudut terpencil Kabupaten Sidoarjo. Masjid Nurul Huda Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, menjadi saksi bisu penyampaian khutbah Jumat yang menyentuh hati tentang pentingnya menjaga nikmat sehat dan waktu luang, Jumat (22/8/2025).
Perjalanan Penuh Makna Menuju Spiritualitas
Perjalanan menuju lokasi bukanlah hal yang mudah. Tiga puluh menit menyusuri sungai dari dermaga perahu dekat Perumahan Belvara Rangkah Lor Bluru Kidul menjadi ritual tersendiri bagi M. Fuad, Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sidoarjo yang bertugas sebagai khatib hari itu.
"Banyu mbalik" – istilah lokal untuk air pasang – membuat perjalanan semakin menantang. Namun, pemandangan hijau pepohonan rindang yang daunnya menjuntai menyentuh permukaan air sungai selebar 25 meter, serta hamparan tambak yang membentang, menghadirkan kedamaian tersendiri. Seolah alam ikut mempersiapkan jiwa untuk menerima pencerahan spiritual.
Empat Permata yang Tak Ternilai
Dalam khutbahnya, Fuad menyampaikan pesan mendalam tentang empat permata manusia yang harus senantiasa dijaga. "Nikmat sehat dan waktu luang adalah dua dari empat permata yang sering kita lupakan," tegas Fuad di hadapan jamaah yang memenuhi ruang shalat Masjid Nurul Huda.
Pesan ini terasa begitu relevan di tengah isolasi geografis Dusun Kepetingan, di mana akses darat hanya mungkin dilalui sepeda motor saat musim kemarau melalui pematang tambak selebar 30 sentimeter. Keterbatasan ini justru mengajarkan warga untuk lebih menghargai setiap momen kebersamaan dan kesehatan yang mereka miliki.
Apresiasi dari Hati Terdalam
H. M. Sulkhan, Takmir Masjid Nurul Huda, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. "Program Sidoarjo Taqwa BAZNAS Sidoarjo benar-benar menjadi berkah bagi kami. Khatib yang datang secara rutin membawa pencerahan yang selama ini sulit kami akses," ungkapnya dengan mata berbinar.
Wisata Religi yang Terlupakan
Kepetingan menyimpan pesona tersembunyi berupa Makam Dewi Sekardadu, putri Raja Blambangan abad ke-14. Meski memiliki nilai sejarah tinggi sebagai destinasi wisata religi, keterbatasan akses membuat tempat ini sepi pengunjung, kecuali pada momen-momen khusus.
Angin Segar Spiritualitas
Program Sidoarjo Taqwa yang digagas BAZNAS Sidoarjo terbukti menjadi angin segar bagi masyarakat Kepetingan. Lebih dari sekadar pemenuhan kewajiban ibadah Jumat, program ini menjadi jembatan penghubung antara masyarakat terpencil dengan pembinaan spiritual berkualitas.
"Agama dan nilai kebaikan dapat hadir di mana pun, bahkan di tempat terpencil sekalipun," pesan ini menjadi catatan indah dari perjalanan spiritual menuju Kepetingan, mengingatkan bahwa dalam setiap sudut Nusantara, ada jiwa-jiwa yang haus akan pencerahan dan kedamaian.
22/08/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Laksanakan Program Sidoarjo Cerdas Kurangi Kerentanan Akses Pendidikan
SIDOARJO - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo kembali menunjukkan komitmen nyata dalam mengentaskan kemiskinan melalui sektor pendidikan dengan melaksanakan Program Sidoarjo Cerdas yang fokus mengurangi kerentanan akses pendidikan, Rabu (20/8/2025).
Program ini melibatkan distribusi bantuan pendidikan ke berbagai lembaga pendidikan di wilayah Sidoarjo, mulai dari tingkat dasar hingga menengah pertama. Kegiatan yang dipimpin langsung oleh para pejabat struktural BAZNAS Sidoarjo ini bertujuan mengurangi kerentanan akses pendidikan yang dihadapi siswa dari keluarga kurang mampu.
"Program Sidoarjo Cerdas merupakan manifestasi konkret dari visi kami untuk memastikan tidak ada anak yang putus sekolah karena keterbatasan ekonomi," ujar Drs. H. Ilhamuddin, Wakil Ketua 4 BAZNAS Sidoarjo saat menyerahkan bantuan tebus ijazah kepada Anang Fanani, siswa MTs Bi'rul Ulum Gedangan.
Bantuan komprehensif yang disalurkan mencakup program tebus ijazah untuk siswa yang telah menyelesaikan studi namun terkendala biaya administrasi, serta bantuan biaya pendidikan untuk siswa aktif yang berisiko putus sekolah. Program ini menyasar tiga lokasi strategis: MTs Bi'rul Ulum Gedangan, MI Muhammadiyah 3 Penatarsewu Kecamatan Tanggulangin, dan SMPN 2 Permisan Kecamatan Jabon.
Di MI Muhammadiyah 3 Penatarsewu, Ach Saleh, SE selaku Wakil Ketua 3 BAZNAS Sidoarjo didampingi Dani Prabowo, Staf Pelaksana, menyerahkan bantuan kepada 10 siswa tidak mampu. Kegiatan serupa juga dilakukan di SMPN 2 Permisan dengan jumlah penerima yang sama, membuktikan jangkauan program yang merata.
"Kami tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga komitmen jangka panjang untuk memantau perkembangan pendidikan para penerima bantuan," tegas M. Naim, M.PdI yang turut mendampingi kegiatan di Gedangan.
Kepala Sekolah MTs Bi'rul Ulum, M. Sodik, mengapresiasi inisiatif BAZNAS Sidoarjo yang dinilai sangat tepat sasaran. "Bantuan ini benar-benar menyentuh kebutuhan riil siswa kami. Anang Fanani adalah contoh nyata siswa berprestasi yang hampir kehilangan masa depannya karena masalah ekonomi," ungkapnya dengan penuh haru.
H. A. Fathoni selaku Ketua Yayasan Bi'rul Ulum menambahkan bahwa kolaborasi dengan BAZNAS Sidoarjo membuka peluang lebih banyak siswa untuk mengakses pendidikan berkualitas. "Program seperti ini harus terus berkelanjutan karena dampaknya sangat signifikan terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di Sidoarjo," katanya.
Program Sidoarjo Cerdas tidak hanya berhenti pada distribusi bantuan. BAZNAS Sidoarjo telah menyusun rencana tindak lanjut komprehensif yang meliputi monitoring berkala terhadap perkembangan akademik penerima bantuan, koordinasi intensif dengan pihak sekolah, dan evaluasi dampak program secara berkelanjutan.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model replikasi untuk daerah lain dalam mengurangi kerentanan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. BAZNAS Sidoarjo membuktikan bahwa pengelolaan zakat yang professional dan tepat sasaran mampu memberikan solusi nyata bagi permasalahan sosial yang kompleks.
Dengan semangat gotong royong dan solidaritas sosial, Program Sidoarjo Cerdas menjadi bukti bahwa pendidikan berkualitas bukan lagi mimpi bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, melainkan hak yang dapat diwujudkan melalui sinergi berbagai pihak.
20/08/2025 | sudrab
Beasiswa Riset BAZNAS: Jawaban untuk Kebutuhan Darurat Peneliti Muda Indonesia
SIDOARJO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI secara resmi meluncurkan Beasiswa Riset 2025, sebuah terobosan untuk mendukung inovasi dan literasi anak bangsa. Program yang digelar di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, pada Selasa (19/8) ini tidak hanya bertujuan membantu mahasiswa dan peneliti merampungkan studi, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi lahirnya ilmuwan-ilmuwan besar Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dengan penuh semangat menyoroti potensi besar zakat yang belum sepenuhnya tergali. “Zakat di Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung pendidikan dan riset. Jika potensi tersebut dapat dimaksimalkan, akan lahir kekuatan besar untuk membiayai riset strategis,” ujarnya.
“Kalau ada kekuatan dana yang besar dalam rangka untuk membiayai riset yang besar, insya Allah akan melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang besar,” tegas Kiai Noor, memberikan harapan bagi masa depan riset nasional.
Namun, di balik optimisme itu, terselip keprihatinan yang mendalam. Kiai Noor mengungkapkan fakta yang memilukan tentang betapa besarnya kebutuhan yang belum terpenuhi. “Dari laporan yang kami terima, ada ratusan ribu mahasiswa yang berharap UKT-nya bisa dibayarkan. Yang kami penuhi hanya 36 ribu mahasiswa. Ini masih kecil sekali dibandingkan dengan jumlah yang membutuhkan,” ucapnya dengan nada haru.
Fenomena ini, menurutnya, memperlihatkan bahwa Indonesia masih tertinggal dari negara-negara Barat yang memiliki dana sangat besar untuk membiayai penelitian-penelitian strategis. Padahal, secara potensi, membiayai riset umat Islam sangat mungkin dilakukan.
Apresiasi tinggi datang dari Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. Ia menyambut gembira program Beasiswa Riset BAZNAS ini. “Kami sangat mengapresiasi BAZNAS yang sangat perhatian sedemikian besar pada aktivitas riset, khususnya bagi para mahasiswa. Ini sejalan dengan program yang ada di BRIN yaitu program Degree by Research,” katanya.
Saidah Sakwan, MA., Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, menjelaskan bahwa beasiswa ini diarahkan untuk memperkuat peran peneliti muda sebagai bagian dari pencapaian Asta Cita BAZNAS. “Alhamdulillah kita dapat melanjutkan upaya kita untuk memperkuat peneliti muda dalam ikhtiar membangun peradaban keilmuan. Beasiswa ini ditujukan untuk melayani kebutuhan darurat para peneliti muda,” jelas Saidah.
Sejak pertama kali digulirkan pada 2019, program ini telah melahirkan 1.104 alumni yang tersebar di berbagai bidang, mulai dari Zakat dan Filantropi Islam, STEM, Kesehatan, hingga disiplin ilmu lain penunjang kesejahteraan umat. Pada 2025 ini, BAZNAS menargetkan dapat membiayai 230 penerima sarjana, 70 magister, 70 doktoral, serta 15 kelompok riset.
Program Beasiswa Riset BAZNAS 2025 tidak sekadar tentang angka, tetapi tentang memberi napas dan kesempatan bagi setiap ide brilian anak bangsa yang selama ini terbentur dana. Ini adalah bukti nyata bahwa zakat dapat menjadi pilar penopang kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Indonesia.
20/08/2025 | sudrab
Program Pendayagunaan BAZNAS Sidoarjo Bagi 10 Keluarga Penerima Manfaat
Sidoarjo – Selasa, 19 Agustus 2025 – Dalam langkah nyata mewujudkan zakat sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi umat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo meluncurkan program pendayagunaan ternak kambing di Balai Ternak Kedung Sukodani, Desa Balongbendo. Sebanyak 10 keluarga peternak menerima bantuan 20 ekor kambing betina berkualitas dan satu ekor kambing pejantan super dalam acara serah terima yang penuh makna pada sore hari.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh M. Mahbub, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Ahmad Hamdani dan Hafidz, yang hadir untuk memastikan distribusi bantuan berjalan secara transparan dan berkelanjutan. Di bawah atap seng bergelombang yang melindungi kandang-kandang kayu, suasana kehangatan persaudaraan menyelimuti prosesi penyerahan bantuan. Suasana biasanya tenang di peternakan itu berubah menjadi arena harapan baru bagi sepuluh keluarga yang telah lama menanti momen ini.
Pak Suwarno, ketua kelompok peternak setempat, memimpin para penerima manfaat dalam mengikuti prosedur serah terima. Setiap anggota kelompok menerima dua ekor kambing betina, sementara satu ekor kambing pejantan unggul diserahkan untuk digunakan sebagai induk breeding farm. Penandatanganan pakta integritas menjadi momen paling mengharukan—setiap penerima dengan tulus menulis komitmennya di atas kertas putih, bukan hanya sebagai bentuk administrasi, tetapi sebagai Komitmen untuk menjaga amanah dan mengembangkan usaha ternak secara profesional.
“Ini bukan sekadar bantuan hewan, tapi investasi jangka panjang bagi masa depan keluarga kami,” ujar salah seorang penerima manfaat, dengan mata berkaca-kaca saat menandatangani dokumen. Lebih jauh, Ahmad Hamdani, staf pendamping BAZNAS, “Kami tidak hanya memberi, tapi juga membimbing,” katanya tegas.
Hasil asesmen pra-program menunjukkan bahwa kelompok peternak Kedung Sukodani memiliki kapasitas teknis yang kuat. Kandang yang tertata rapi, sistem drainase yang baik, serta pemahaman mendalam terhadap nutrisi ternak menjadi bukti bahwa mereka siap mengelola bantuan ini secara optimal. Bahkan, kehadiran anak-anak yang ikut menyaksikan acara ini menunjukkan bahwa program ini tidak hanya membawa dampak ekonomi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keberlanjutan bagi generasi mendatang.
Kehadiran kambing pejantan super menjadi titik balik strategis. Dengan genetik unggul, hewan ini akan menjadi fondasi pembibitan yang bisa meningkatkan kualitas populasi kambing di wilayah tersebut. Program ini bukan sekadar transfer aset, melainkan transformasi ekonomi berbasis pertanian yang berkelanjutan.
M. Mahbub menegaskan bahwa serah terima ini adalah awal dari kemitraan jangka panjang antara BAZNAS dan kelompok peternak. “Ini bukan akhir, tapi awal dari kolaborasi yang saling menguntungkan. Zakat produktif harus menciptakan multiplier effect, bukan sekadar bantuan sesaat,” tegasnya.
Dengan modal usaha yang baru diterima, sepuluh keluarga ini kini memiliki peluang nyata untuk membangun sumber penghasilan bagi keluarga mereka. Program ini menjadi contoh konkret bahwa filantropi yang terarah, didukung pendampingan, dan dibangun atas dasar tanggung jawab sosial, mampu mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan. Di tengah desa yang hijau dan tenang, sebuah mimpi besar sedang tumbuh dari kandang-kandang kayu yang sederhana.
20/08/2025 | sudrab
Senyum dan Syukur Penerima Manfaat Atas Capaian Rehab RTLH BAZNAS Sidoarjo
Dari air mata keputusasaan menjadi senyum bahagia, tujuh keluarga di Kabupaten Sidoarjo merasakan keajaiban kecil yang mengubah hidup mereka
SIDOARJO - Di balik dinding hijau segar yang baru saja dicat, tersimpan cerita perjuangan hidup yang tak mudah dilupakan. Selasa (19/8), ketika Achmad Richie dari BAZNAS Sidoarjo berkeliling memantau hasil rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), ia menyaksikan langsung bagaimana program kemanusiaan ini telah mengubah wajah kehidupan masyarakat kurang mampu di tujuh lokasi berbeda.
Perjalanan pertama membawa tim monitoring ke rumah Ibu Yuliati di Desa Larangan Candi. Wanita paruh baya ini tak mampu menyembunyikan rasa harunya ketika melihat rumah yang dulu bocor dan retak kini berdiri kokoh dengan cat hijau yang menenangkan mata. "Alhamdulillah, sekarang kalau hujan saya tidak perlu lagi khawatir bocor," ucapnya dengan suara bergetar.
Cerita serupa terulang di Perum Tanggulangin Asri, tempat tinggal Mohammad Rosyidi. Pria berusia 45 tahun ini menggenggam erat Berita Acara Serah Terima (BAST) sambil berulang kali mengucapkan terima kasih. Rumah yang sempat membuatnya malu menerima tamu, kini menjadi kebanggaan keluarga dengan struktur yang aman dan layak huni.
Momentum paling mengharukan terjadi di Desa Tambak Kalisogo Jabon, rumah Ibu Klumpuk yang berusia 135 tahun. Meski usianya sudah sangat senja, mata sepuh ini masih berbinar ketika menceritakan betapa bersyukurnya karena bisa merasakan tinggal di rumah layak huni di penghujung hidupnya. "Saya tidak menyangka masih bisa merasakan tinggal di rumah yang bagus seperti ini," katanya dengan senyum tulus yang melelehkan hati siapa pun yang melihatnya.
Di Desa Panggreh Jabon, rumah Pak Mansur bahkan mendapat perhatian khusus dengan adanya sidak langsung dari Bupati Sidoarjo. Sebagai seorang ayah dari atlet yang sempat cedera sebelumnya, Pak Mansur merasa terbantu sekali dengan adanya program ini karena kini ia bisa bekerja dengan tenang tanpa khawatir kondisi rumah yang tidak memadai.
Tidak ketinggalan, keluarga Ibu Siti Zulaichah di Desa Pesawahan Porong dan Pak Sujadi di Desa Sumokali Candi juga merasakan dampak positif yang sama. Kedua keluarga ini menyambut kedatangan tim monitoring dengan penuh kehangatan, menunjukkan progres rehabilitasi yang telah mencapai tahap penyelesaian.
Kunjungan terakhir ke rumah Ibu Widji di Kelurahan Sidokumpul menjadi penutup yang bermakna. Sebagai korban kebakaran, bantuan rehabilitasi rumah ini bukan hanya memberikan tempat tinggal baru, tetapi juga harapan untuk bangkit dari keterpurukan.
Program RTLH BAZNAS Sidoarjo yang dimulai sejak Juli lalu telah membuktikan bahwa zakat dan infak umat, jika dikelola dengan baik, mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Setiap penyerahan BAST bukan sekadar formalitas, melainkan simbol komitmen lembaga dalam memastikan amanah umat tersalurkan tepat sasaran.
"Melihat senyum dan air mata bahagia para penerima manfaat ini, kami semakin termotivasi untuk terus mengoptimalkan program-program kemanusiaan BAZNAS," ungkap Achmad Richie.
Hari itu, tujuh rumah berdinding hijau bukan hanya menandai selesainya sebuah proyek rehabilitasi, tetapi juga awal dari kehidupan yang lebih bermartabat bagi tujuh keluarga yang selama ini hidup dalam ketidaklayakan hunian.
19/08/2025 | sudrab
Kolaborasi dengan RSB, Pemeriksaan Kesehatan Semarakkan WBS BAZNAS Sidoarjo
SIDOARJO - Sinergi yang luar biasa terjalin antara BAZNAS Kabupaten Sidoarjo dengan Rumah Sehat BAZNAS (RSB) Al Chusnaini dalam program Warung Berkah Sedekah yang digelar di kompleks Gupusjat Optronik Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran. Kolaborasi strategis ini menghadirkan layanan kesehatan gratis yang komprehensif, menjadikan kegiatan sosial ini semakin bermakna dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Tim medis profesional yang terdiri dari dr. Bertha Cahyapuri sebagai dokter umum, Ilmiyatul Faidah, S.ST,.Bd,. M.Pd sebagai bidan, dan satu tenaga pendukung non-medis, bekerja tanpa lelah sejak pukul 09.00 hingga 12.00 WIB. Mereka menyediakan rangkaian pemeriksaan kesehatan lengkap mulai dari cek tekanan darah, pemeriksaan gula darah, kolesterol, hingga konsultasi kesehatan menyeluruh.
Hasil yang dicapai sungguh mencengangkan. Sebanyak 94 warga—44 laki-laki dan 50 perempuan—berhasil mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis. Data pemeriksaan laboratorium menunjukkan temuan penting: 6 orang menjalani pemeriksaan GDA (Glukosa Darah Acak), 5 orang untuk pemeriksaan Asam Urat, dan 7 orang untuk kolesterol. Temuan medis mengungkap bahwa penyakit terbanyak yang diderita warga adalah myalgia, hipertensi, diabetes mellitus, dan ISPA.
"Kami sangat bersyukur bisa berkolaborasi dengan BAZNAS Sidoarjo dalam program yang sangat mulia ini," ungkap salah satu tenaga medis RSB Al Chusnaini. Sementara itu, dr. Bertha Cahyapuri menekankan pentingnya deteksi dini penyakit degeneratif yang kerap tidak disadari masyarakat. "Banyak warga yang baru mengetahui kondisi kesehatannya setelah pemeriksaan hari ini. Ini sangat penting untuk pencegahan komplikasi yang lebih serius," jelasnya.
Kehadiran petugas TNI dari Gupusjat 2 Puspalad tidak hanya sebagai tuan rumah, tetapi juga sebagai bagian integral dari kesuksesan kegiatan. Mereka membantu mengatur alur pemeriksaan, memastikan protokol kesehatan tetap terjaga, dan memberikan rasa aman bagi seluruh peserta. Kolaborasi lintas institusi ini menciptakan model ideal pemberdayaan masyarakat yang melibatkan berbagai elemen.
Program dual benefit ini—makanan gratis dan pemeriksaan kesehatan—mencerminkan pendekatan holistik BAZNAS dalam membantu masyarakat. Tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan sesaat, tetapi juga memberikan investasi jangka panjang melalui deteksi dini masalah kesehatan. RSB Al Chusnaini sebagai mitra strategis telah membuktikan bahwa lembaga filantropi kesehatan dapat bersinergi sempurna dengan BAZNAS dalam menghadirkan solusi komprehensif bagi masyarakat.
Keberhasilan kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model replikasi untuk program-program serupa di masa mendatang. Dengan dukungan penuh dari masyarakat, tokoh lokal, dan institusi terkait, program WBS yang dipadukan dengan layanan kesehatan gratis ini terbukti mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Sidoarjo, khususnya di wilayah Buduran.
19/08/2025 | sudrab
Warung Berkah Sedekah BAZNAS Sidoarjo Digelar di Makam Auliya' Sono, Warga Antusias Sambut Program Gratis
SIDOARJO - Halaman parkir Makam Auliya' Sono di Gupusjat 2 Sidokerto, Buduran, berubah menjadi pusat kegiatan sosial yang meriah pada Selasa (19/8/2025). BAZNAS Kabupaten Sidoarjo menggelar program Warung Berkah Sedekah (WBS) dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-80, yang langsung disambut antusias oleh ratusan warga setempat.
Sejak pukul 09.00 WIB, lokasi kegiatan sudah dipenuhi warga dari berbagai kalangan. Mulai dari ibu-ibu rumah tangga, bapak-bapak, hingga anak-anak terlihat berbondong-bondong menuju lokasi yang telah dipasang tenda besar bertuliskan BAZNAS. Antrian panjang terbentuk dengan tertib, menunjukkan tingginya apresiasi masyarakat terhadap program ini.
"Kegiatan sangat bermanfaat dan dirasakan langsung oleh warga," ungkap Ibu Rusmiati Jono, salah satu warga Desa Sidokerto yang menjadi peserta kegiatan. Ekspresi syukur terpancar jelas dari wajahnya saat menerima paket makanan gratis yang telah disiapkan panitia.
Em Luqman Hakiem, S.Th.I., Wakil Ketua I BAZNAS Sidoarjo, memastikan distribusi 300 paket makanan berjalan lancar tanpa hambatan berarti. "Program WBS ini merupakan wujud nyata dari komitmen BAZNAS untuk terus hadir di tengah masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan," jelasnya sambil memantau langsung jalannya kegiatan.
Kehadiran anggota Gupusjat 2 Puspalad turut memperkuat suksesnya acara ini. Kapten Sulaiman, Dari Gupusjat 2 Puspalad, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. "Berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin di lokasi sini," ujarnya dengan penuh harapan.
Pemilihan lokasi di halaman parkir Makam Auliya' Sono bukan tanpa alasan. Lokasi ini dianggap strategis karena mudah diakses oleh warga dari berbagai penjuru desa, sekaligus memiliki nilai spiritual yang kuat bagi masyarakat setempat. Hal ini terbukti dari tingginya partisipasi warga yang datang tidak hanya untuk menerima bantuan, tetapi juga untuk bersilaturahmi dan memperkuat ikatan sosial.
Para tokoh masyarakat Kecamatan Buduran juga turut hadir memberikan dukungan moral. Kehadiran mereka semakin menguatkan legitimasi program ini sebagai bentuk kepedulian bersama terhadap sesama. Atmosfer kegotongroyongan terasa kental, di mana tidak ada sekat antara pemberi dan penerima—semua bersatu dalam semangat berbagi kebaikan.
Program WBS yang berlangsung hingga siang hari ini tidak hanya memberikan makanan gratis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial dan solidaritas di tengah masyarakat. Keberhasilan acara ini membuktikan bahwa filantropi Islam melalui BAZNAS mampu menjadi jembatan yang menghubungkan hati-hati yang peduli dengan mereka yang membutuhkan bantuan.
19/08/2025 | sudrab
BAZNAS RI Kembali Sukses Salurkan 80 Ton Bantuan Gaza Melalui Airdrop Tahap II
Operasi Garuda Merah Putih II Tunjukkan Solidaritas Indonesia di HUT ke-80
Sidoarjo - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Gaza melalui mekanisme airdrop tahap kedua dalam misi Operasi Bantuan Kemanusiaan Gaza Palestina Satgas Garuda Merah Putih II, Senin (18/8/2025).
Bantuan sebesar 80 ton logistik pangan berhasil diterjunkan dari pesawat Hercules milik TNI AU di atas wilayah Jalur Gaza. Operasi ini merupakan kelanjutan dari pengiriman perdana yang dilaksanakan pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan rasa syukur atas kelancaran pengiriman bantuan melalui jalur udara tersebut. "Alhamdulillah, bantuan dari masyarakat Indonesia untuk saudara-saudara kita di Palestina kembali berhasil diterjunkan di Jalur Gaza melalui airdrop. Paket logistik ini dipersiapkan dengan sistem pengamanan khusus, agar tiba dengan selamat di lokasi penerima," ujarnya di Jakarta.
Kiai Noor menegaskan bahwa keberhasilan penyaluran bantuan ini merupakan bukti nyata solidaritas masyarakat Indonesia yang tidak pernah surut mendukung perjuangan rakyat Palestina. Pelaksanaan misi kemanusiaan bersama TNI ini juga menjadi simbol persaudaraan tanpa batas, terlebih pada saat bangsa Indonesia tengah merayakan 80 tahun kemerdekaan.
"Misi kemanusiaan ini merupakan wujud kepedulian masyarakat Indonesia yang tengah merayakan kemerdekaan, dan menjadi simbol persaudaraan tanpa batas untuk rakyat Palestina," tambahnya.
Direktur Pendistribusian BAZNAS RI, Ahmad Fikri, yang melaporkan langsung dari atas pesawat Hercules di langit Gaza, menuturkan bahwa airdrop tahap kedua dapat terlaksana dengan baik berkat koordinasi yang matang bersama TNI. Seluruh bantuan yang diterjunkan merupakan hasil sumbangan masyarakat Indonesia yang sepenuhnya ditujukan untuk meringankan penderitaan rakyat Gaza.
"Alhamdulillah airdrop tahap kedua ini berhasil. Semoga semua bantuan warga Indonesia untuk rakyat Palestina bermanfaat dan terus memotivasi perjuangan mereka," ungkap Fikri.
Kiai Noor juga mengapresiasi kolaborasi dari berbagai pihak yang mendukung terlaksananya misi kemanusiaan ini, termasuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), TNI, KBRI di Yordania dan Mesir, serta seluruh masyarakat Indonesia yang telah menyalurkan bantuan melalui BAZNAS RI.
Bantuan yang dikirimkan melalui paket dengan sistem pengamanan khusus ini dirancang agar dapat tiba dengan selamat di titik penerjunan dan langsung dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Gaza yang membutuhkan.
BAZNAS RI menegaskan komitmennya untuk terus melanjutkan distribusi bantuan kemanusiaan dalam beberapa skema pengiriman berikutnya hingga seluruh logistik yang telah dipersiapkan dapat benar-benar sampai kepada masyarakat Gaza.
Operasi Garuda Merah Putih II ini menunjukkan bahwa di tengah perayaan kemerdekaan, Indonesia tidak melupakan tanggung jawab kemanusiaannya untuk membantu saudara yang tengah mengalami krisis humanitarian.
19/08/2025 | sudrab
BAZNAS dan DMI Sidoarjo Gelar BBM Berkah Sambut HUT RI ke-80
Gotong Royong Bersihkan Masjid Baiturrahim Gisik Cemandi Jadi Wujud Semangat Kemerdekaan
SIDOARJO - Bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pengurus Daerah Sidoarjo berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo menggelar program Bersih-Bersih Masjid (BBM) Berkah di Masjid Baiturrahim, Desa Gisik Cemandi, Dusun Gebang, Kecamatan Sedati, Senin (18/8/2025).
Kegiatan yang mengusung semangat gotong royong ini sejalan dengan tema HUT RI ke-80 "Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju". Bersama masyarakat sekitar bergotong royong membersihkan seluruh area masjid, mulai dari halaman, ruang sholat, hingga fasilitas pendukung lainnya.
Takmir Masjid Baiturrahim menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada segenap pengurus DMI dan BAZNAS Sidoarjo yang telah menyelenggarakan aksi BBM Berkah ini. "Tidak saja menjadikan masjid bersih, tapi menggerakkan segenap potensi masyarakat untuk bersama gotong royong di masjid ini," ungkapnya dengan penuh apresiasi.
BBM Berkah di Gisik Cemandi ini merupakan kegiatan ke-10 sekaligus putaran terakhir dari rangkaian program bersih-bersih masjid yang telah berlangsung sejak Februari 2025. Program ini telah menjangkau berbagai masjid di wilayah Sidoarjo dengan tujuan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan tempat ibadah.
Ketua PD DMI Sidoarjo, H. Imam Mukozali, S.Pd., S.Ag., MM, mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi masyarakat untuk bersatu dalam menjaga kebersihan tempat ibadah. "Dengan kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan masjid. Kebersihan adalah bagian dari iman, dan melalui BBM Berkah, kami berharap dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama," ujar pria yang juga menjabat sebagai Kasi BIMAS Kemenag Sidoarjo ini.
BAZNAS Sidoarjo, sebagai lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah, berperan aktif mendukung kegiatan ini sebagai bentuk inspirasi bagi masyarakat untuk lebih banyak bersedekah demi kebaikan bersama. "Zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga merupakan cahaya yang menerangi jalan kita dalam berbagi. Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa zakat dapat digunakan untuk berbagai kegiatan sosial, termasuk menjaga kebersihan masjid," ungkap H. Imam Mukozali.
Kegiatan BBM Berkah ini tidak hanya berhasil menciptakan lingkungan masjid yang bersih dan nyaman untuk beribadah, tetapi juga berhasil mempererat tali silaturrahim antara pengurus lembaga keagamaan dengan masyarakat sekitar. Semangat gotong royong yang terbangun diharapkan dapat terus berkelanjutan dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan lainnya.
Program kolaboratif antara DMI dan BAZNAS Sidoarjo ini menjadi contoh nyata bagaimana lembaga keagamaan dapat bersinergi dalam membangun masyarakat yang lebih peduli terhadap lingkungan dan tempat ibadah.
19/08/2025 | sudrab

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat