WhatsApp Icon
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan di Krian dan Prambon, Sentuh Anak Sekolah hingga Lansia Tak Mampu

SIDOARJO — Dalam satu hari penuh kepedulian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi berbeda: SDN Ponokawan, Kecamatan Krian, dan Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 17 November 2025, menjadi bukti nyata komitmen lembaga amil zakat dalam menjangkau kelompok rentan—mulai dari anak-anak usia sekolah hingga lansia yang hidup dalam keterbatasan.

 

Di SDN Ponokawan, tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin oleh Ahmad Hamdani, M. Haffidz, dan Rita Defani, bersama kepala sekolah, menyerahkan bantuan pendidikan kepada sepuluh siswa yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Para siswa tampak antusias menerima bantuan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan belajar mereka. Kepala sekolah menyampaikan apresiasi atas kehadiran BAZNAS, mengingat banyak siswa di sekolah tersebut yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk dirinya maupun keluarganya yang terbatas. “Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga dorongan semangat agar anak-anak terus percaya pada pendidikan sebagai jalan keluar,” ujar kepala sekolah.

 

Sementara itu, di Desa Bendotretek, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, M. Mahbub—yang akrab disapa Gus Mahbub—bersama staf pelaksana Sofwan dan Syukron, menyalurkan bantuan biaya hidup kepada sembilan warga lanjut usia dan keluarga tidak mampu. Salah satu penerima adalah Pak Kasban, seorang lansia berusia 87 tahun yang tinggal sendirian dan sangat bergantung pada bantuan anaknya. Kunjungan tim BAZNAS tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga mendengarkan cerita hidup mereka dan memberikan dukungan moral. “Kami ingin memastikan bahwa lansia yang hidup sebatang kara tetap merasa dihargai, bukan hanya diperhatikan secara fisik, tapi juga secara emosional,” kata Gus Mahbub.

 

Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Sidoarjo dalam optimalisasi penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara tepat sasaran. Penyaluran dilakukan berdasarkan hasil asesmen lapangan yang cermat, serta koordinasi erat dengan pihak sekolah dan perangkat desa untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.

 

Dari dua lokasi ini, terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat sangat beragam—mulai dari akses pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan pokok bagi lansia. Namun, benang merahnya sama: kepedulian yang tulus. Di Ponokawan, senyum anak-anak berbaris rapi dengan seragam putih-merah menjadi simbol harapan masa depan. Di Bendotretek, tatapan tenang para lansia yang memegang bantuan menjadi pengingat bahwa martabat manusia tak pernah pudar, bahkan di usia senja.

 

BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan programnya, tidak hanya melalui penyaluran langsung, tetapi juga dengan pendampingan dan pemberdayaan berkelanjutan. Rencana tindak lanjut mencakup monitoring dampak bantuan, serta pengembangan program seperti beasiswa berkelanjutan untuk siswa berprestasi dan layanan kesehatan dasar untuk lansia.

 

Dengan langkah-langkah konkret ini, BAZNAS Sidoarjo menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di kabupaten yang dikenal sebagai pusat industri dan pertanian. Karena di balik setiap bantuan yang diserahkan, ada cerita, ada harapan—dan ada janji: bahwa tidak ada yang ditinggalkan. Setiap nyawa, sekecil apa pun, berhak atas kehidupan yang layak.

18/11/2025 | Kontributor: sudrab
Afizah dan Harapan yang Tak Pernah Padam

Kisah Keluarga Hariadi dan Intervensi BAZNAS Sidoarjo di Balik Perjuangan Melawan Penyakit

SIDOARJO – Di balik tembok rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, tersimpan kisah perjuangan yang melelahkan sekaligus mengharukan. Afizah Al Maira Putri, bocah mungil yang belum genap tiga tahun, harus menanggung beban yang terlalu berat untuk usianya: kelainan jantung, gangguan paru-paru, kelainan kulit, dan penumpukan cairan di kepala. Setiap dua minggu sekali, keluarga Hariadi harus menempuh perjalanan ke RS Dr. Soetomo Surabaya—perjalanan yang menguras fisik, mental, dan kantong mereka yang sudah tipis.

 

"Kami tidak pernah menyangka cobaan ini akan datang," ujar Hariadi, sang ayah, dengan suara yang hampir berbisik. Sebagai kepala keluarga dengan tiga anak, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilannya yang tak menentu kini harus berbagi dengan kebutuhan medis Afizah yang terus membengkak. Istrinya, yang seharusnya bisa membantu mencari nafkah, kini harus stay di rumah untuk merawat putri bungsunya yang membutuhkan perhatian 24 jam.

 

Kondisi inilah yang menarik perhatian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Senin pagi, 17 November 2025, pukul 10.00 WIB, tim yang dipimpin langsung oleh M. Mahbub (Gus Mahbub), Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Sofwan dan Syukron, staf pelaksana, datang membawa bantuan kesehatan. Kunjungan ini bukan sekadar seremonial penyerahan bantuan, melainkan hasil dari asesmen mendalam yang telah dilakukan sebelumnya.

 

"Kami melihat keluarga Pak Hariadi bukan hanya butuh bantuan finansial, tapi juga dukungan moral bahwa mereka tidak berjuang sendirian," jelas Gus Mahbub. Dalam asesmen yang dilakukan, tim BAZNAS menemukan bahwa keluarga ini tergolong sangat rentan. Dengan tiga anak dan kondisi Afizah yang memerlukan perawatan intensif berkelanjutan, keluarga Hariadi berada di ujung tanduk kemiskinan struktural yang kronis.

 

Data dari BAZNAS Sidoarjo mencatat bahwa kasus seperti Afizah bukanlah fenomena tunggal. Di Kabupaten Sidoarjo, masih banyak keluarga yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat biaya kesehatan katastropik. Program bantuan kesehatan BAZNAS hadir sebagai safety net, jaring pengaman sosial yang menangkap mereka yang jatuh dari sistem kesehatan formal.

 

Yang membuat program ini berbeda adalah pendekatan humanistiknya. Bukan sekadar menyerahkan amplop bantuan, tim BAZNAS memastikan keluarga penerima memahami bahwa ini adalah hak mereka sebagai mustahik, bukan belas kasihan. "Zakat adalah sistem redistribusi kekayaan yang telah Allah atur. Afizah dan keluarganya berhak mendapat bagian dari harta orang-orang yang berkecukupan," tegas Gus Mahbub.

 

Saat bantuan diserahkan, air mata Ibu Afizah menetes. Bukan karena jumlah nominalnya, tapi karena pengakuan bahwa perjuangan mereka dilihat dan dihargai. Di tengah sistem yang kerap mengabaikan wong cilik, kehadiran BAZNAS menjadi oase di padang tandus.

 

Program seperti ini membuktikan bahwa filantropi Islam, khususnya melalui lembaga zakat, bukan hanya tentang charity, melainkan tentang restorasi martabat manusia. Afizah mungkin masih harus bergulat dengan penyakitnya, tapi setidaknya kini keluarganya tak lagi berjuang sendirian. Dan itu, dalam banyak hal, adalah kemenangan terbesar.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
Puluhan Keluarga Gizi Buruk Terima Daging DAM Baznas 2025: Satu Paket, Satu Harapan

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang semakin berat, di balik dinding-dinding rumah sederhana di Sidoarjo, ada kisah-kisah kecil yang menyimpan beban besar. Beban gizi buruk. Beban kelaparan tersembunyi. Dan di sinilah, BAZNAS RI, melalui Program Daging Kambing DAM Haji 2025, hadir bukan hanya sebagai pemberi, tapi sebagai penjaga harapan.

 

Dalam dua hari pelacakan intensif (5-6 November 2025), Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo, Dinas kesehatan , dinas sosial, tim  Penggerak PKK dan BAZNAS Sidoarjo, menjumpai puluhan anak yang tumbuh kembangnya  terindikasi  kekurangan nutrisi. Mereka bukan sekadar angka statistik.

Seperti, mereka adalah Ananda Dewi Sekar Arum, usia 24 bulan, berat badannya hanya 6,8 kg—jauh di bawah standar. Bayangkan, seorang bayi yang setiap hari rewel karena perutnya yang lapar, ibunya yang lelah, dan ayahnya yang mencari nafkah dengan tangan yang gemetar, sambil menghisap rokok yang justru memperparah kondisi keluarga.

 

Atau Ananda Muhammad Syahrul, 4 tahun 2 bulan, berat badannya 10,1 kg. Ia tinggal bersama lima saudara kandung di rumah yang statusnya sudah dijual. Ayahnya bekerja di warung soto, ibunya mengupas bawang—dua pekerjaan yang berat untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi nutrisi berkualitas. Di Prambon, Ananda Mohamad Rasya Alfarizqi dan Azfer Rafeyfa Endaru juga menanti. Azfer, putra pertama, berat badannya hanya 9 kg—padahal idealnya harus 13,5 kg. Ibu Yeny Dwi Lestari, sang ibu, hanya bisa menatap anaknya dengan mata berkaca-kaca, sementara suaminya, seorang supir pengiriman, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Namun, di tengah keprihatinan itu, datanglah cahaya. BAZNAS RI, melalui 225 paket siap saji berkualitas yang dialokasikan khusus untuk BAZNAS Sidoarjo, membawa solusi nyata. Setiap paket daging kambing DAM, diproses secara higienis dalam kemasan pouch, bukan sekadar makanan. Ini adalah obat. Ini adalah investasi masa depan. Ini adalah bentuk zakat yang hidup, yang bernafas, yang menyentuh kulit dan jiwa.

 

Staf pelaksana BAZNAS, Ahmad Hamdani dengan wajah serius namun penuh empati, mendatangi rumah-rumah tersebut bersama Tim. Mereka tidak hanya menyerahkan paket Dam dan sembako serta nutrisi lainnya, tapi juga berdialog, memberi edukasi, dan menenangkan hati para ibu. Di Balongdowo, di Kedungsolo, di Prambon—senyum mulai terbit. Bukan senyum biasa. Senyum yang lahir dari rasa lega, dari harapan yang kembali menyala.

 

Zakat bukan lagi soal ritual. Ini adalah instrumen pemberdayaan. Satu paket daging, satu senyum, satu harapan. Untuk Ananda Dewi, untuk Syahrul, untuk Rasya, untuk Azfer—dan untuk puluhan anak lainnya di Sidoarjo. Karena di balik setiap kilogram daging, ada mimpi yang sedang dibangun. Mimpi untuk tumbuh lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih cerdas. Mimpi untuk masa depan yang lebih baik.

 

Dan inilah esensi filantropi: bukan hanya memberi, tapi mengubah. Satu paket, satu kehidupan. Satu harapan, satu masa depan.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Tangan Renovasi Rumah Modin yang Tak Layak Huni

Kepedulian terhadap kondisi tokoh agama yang mengabdi puluhan tahun kini berbuah nyata melalui aksi cepat lembaga filantropi

 

SIDOARJO – Air mata haru mengalir di pipi Siti Sholimah (75) saat kediamannya di Dusun Alang-Alang, Desa Kureksari, Kecamatan Waru, dikunjungi Bupati Sidoarjo Subandi bersama jajaran BAZNAS Sidoarjo, Sabtu (15/11/2025). Nenek yang selama ini mendampingi suaminya, Imam Ghozali, seorang modin desa, tak henti melantunkan doa syukur. Harapan untuk memiliki rumah yang layak akhirnya tampak nyata di depan mata.

 

Kondisi hunian keluarga modin ini sungguh memprihatinkan. Rumah yang telah mereka tempati berpuluh tahun bersama seorang anak itu rusak parah. Bagaikan bangunan terbengkalai, siapa pun yang melintas pasti menyangka rumah itu telah lama kosong. Atap bocor di mana-mana, dinding mengelupas, bahkan tidak ada kamar mandi yang layak. Inilah kenyataan pahit seorang pelayan agama yang selama ini mengabdikan diri untuk masyarakat.

 

"Setiap kali hujan turun, kami harus bersiap dengan ember dan wadah untuk menampung air yang bocor dari atap. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun," ungkap Imam Ghozali dengan nada pasrah namun penuh ketabahan.

 

Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, langsung mengambil inisiatif. Lembaga amil zakat yang dipimpinnya segera menyusun rencana renovasi komprehensif. Bukan sekadar tambal sulam, tetapi perbaikan menyeluruh yang menyentuh aspek kenyamanan dan keamanan penghuni.

 

"Kami tidak bisa membiarkan seorang pelayan umat tinggal dalam kondisi seperti ini. BAZNAS Sidoarjo berkomitmen penuh untuk merenovasi rumah Pak Modin hingga layak huni," tegas Gus Jazuk .

 

Program renovasi yang dirancang BAZNAS mencakup penggantian total atap rumah, pembangunan kamar mandi baru, pengecatan dinding, pemasangan keramik lantai, hingga perbaikan ruang kamar tidur. Target penyelesaian ditetapkan dalam waktu dua minggu, menunjukkan keseriusan lembaga filantropi ini dalam menghadirkan solusi nyata.

 

Bupati Subandi yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan apresiasinya terhadap respons cepat BAZNAS. Ia meminta seluruh perangkat desa untuk bergotong royong membersihkan rumah sebagai tahap awal renovasi. Selama proses perbaikan, keluarga Imam Ghozali akan ditempatkan di tempat tinggal sementara yang layak.

 

"Ini adalah bentuk penghargaan kita kepada tokoh agama yang telah mengabdi. Mari bersama-sama mewujudkan kehidupan yang bermartabat bagi mereka," ujar Bupati Subandi.

 

Imam Ghozali mengaku sebelumnya sempat mendapat bantuan material galvalum dari Pemerintah Desa Kureksari. Namun, material tersebut hanya cukup untuk sebagian kecil atap, sementara biaya pemasangan harus ditanggung sendiri dengan bantuan anak-anaknya yang kini juga sudah kehabisan kemampuan.

 

Kehadiran BAZNAS Sidoarjo dalam kasus ini menjadi bukti nyata peran strategis lembaga filantropi dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dengan amanah, organisasi ini mampu menghadirkan perubahan konkret bagi kehidupan kaum dhuafa dan tokoh masyarakat yang membutuhkan.

 

Tim BAZNAS dijadwalkan turun langsung setelah proses kerja bakti pembersihan rumah selesai. Renovasi menyeluruh akan segera dimulai, membawa harapan baru bagi keluarga yang selama ini hidup dalam keterbatasan namun tetap tegar dalam pengabdian.

16/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Langsung Asesmen RTLH: Dua Keluarga di Ambang Harapan

SIDOARJO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam program pengentasan kemiskinan melalui asesmen Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025). Tim yang terdiri dari Ach Richie dan M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, melakukan survei langsung ke dua lokasi berbeda untuk memetakan kondisi riil keluarga penerima manfaat.

 

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kediaman Ibu Memet di Desa Sigogalih, Kecamatan Tarik. Seorang janda tangguh yang harus menghidupi tiga generasi sekaligus—dirinya sendiri, sang anak, dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Kondisi ekonomi keluarga ini sangat memprihatinkan. Ibu Memet bekerja sebagai buruh pabrik kerupuk dengan penghasilan Rp50.000 per hari, itupun tidak menentu. "Kadang ada kerja, kadang tidak, Pak," ungkap Ibu Memet dengan wajah lelah namun tetap tegar.

 

Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi fisik bangunan tempat tinggal mereka. Dari hasil observasi tim BAZNAS, kerusakan paling parah terjadi pada struktur atap. Kayu-kayu penyangga atap sudah rapuh dan lapuk dimakan usia, sebagian genteng bahkan sudah jebol dan bolong. Ketika hujan turun, air tidak hanya membasahi halaman, tetapi juga masuk ke dalam rumah, memaksa keluarga ini berjibaku dengan genangan air di malam hari.

 

Perjalanan asesmen dilanjutkan ke Kelurahan Juwet Kenongo, Kecamatan Porong, menuju rumah Saudara Muchamat Andi Pranoto. Pria yang berprofesi sebagai penyanyi jalanan ini menggantungkan hidup dari satu panggung ke panggung lainnya, mengamen dari kafe ke kafe. "Kalau ada job baru ada penghasilan, kalau tidak ya puasa," tutur Andi dengan jujur. Dia tinggal bersama istri dan seorang anak dalam kondisi rumah yang tidak jauh berbeda dengan rumah Ibu Memet—atap yang ditopang oleh kayu-kayu lapuk yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

 

Ach Richie, salah satu petugas asesmen, menjelaskan bahwa kedatangan mereka bukan sekadar mengumpulkan data administratif. "Kami tidak hanya mencatat kerusakan fisik bangunan, tapi juga mendengarkan langsung kisah perjuangan mereka. Ini penting agar program RTLH BAZNAS tepat sasaran dan benar-benar menyentuh akar permasalahan," ujarnya.

 

M. Sofwan menambahkan bahwa hasil asesmen ini akan segera diproses lebih lanjut oleh tim teknis BAZNAS Sidoarjo. "Kami berharap dalam waktu dekat, kedua keluarga ini bisa mendapatkan bantuan renovasi yang mereka butuhkan. Prioritas utama adalah perbaikan struktur atap agar mereka tidak lagi khawatir ketika musim hujan tiba," jelasnya.

 

Program RTLH merupakan salah satu program unggulan BAZNAS Sidoarjo dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan fisik berupa renovasi rumah, tetapi juga memberikan dampak psikologis berupa rasa aman dan martabat bagi keluarga penerima manfaat.

 

"Rumah adalah tempat berlindung. Ketika rumah sudah tidak layak, maka martabat kemanusiaan juga terancam. Inilah mengapa BAZNAS Sidoarjo sangat serius menangani program RTLH," tegas Ach Richie menutup keterangan.

 

BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat yang mampu untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga resmi agar penyalurannya tepat sasaran. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kantor BAZNAS Sidoarjo atau media sosial resmi.

14/11/2025 | Kontributor: sudrab

Berita Terbaru

BAZNAS Sidoarjo Assessment RTLH, Wujudkan Harapan Baru untuk Keluarga Kurang Mampu
BAZNAS Sidoarjo Assessment RTLH, Wujudkan Harapan Baru untuk Keluarga Kurang Mampu
SIDOARJO – Di tengah teriknya sinar matahari Juli, tim BAZNAS Sidoarjo bergerak dengan tekad bulat menuju pelosok desa. Misi mereka bukanlah sekadar kunjungan biasa, melainkan langkah konkret mewujudkan mimpi keluarga-keluarga kurang mampu untuk memiliki hunian yang layak. Selasa (1/7), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo memulai serangkaian assessment atau penilaian kelayakan administrasi dan teknis untuk program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) pada bulan Juli 2025. Langkah pertama membawa mereka ke rumah sederhana di Desa Sumokali, Candi. Sujadi, buruh pabrik kayu berusia paruh baya, menyambut kedatangan tim dengan senyum tulus meski mata berkaca-kaca. Rumah yang ditinggalinya bersama istri tercinta ini sudah berkali-kali menjadi korban banjir. Meski telah berusaha meninggikan rumah secara mandiri, keterbatasan dana membuatnya terpaksa menghentikan pembangunan. Lantai tanah yang becek saat hujan menjadi saksi bisu perjuangan keluarga ini. "Setiap musim hujan, kami khawatir air akan masuk lagi. Sudah beberapa kali kami berusaha memperbaiki, tapi apa daya, kemampuan terbatas," ujar Istri Sujadi yang mewakilinya karena masih bekerja, dengan suara bergetar. Perjalanan dilanjutkan ke Desa Kalidawir, Tanggulangin, tempat tinggal Kamli (75). Kakek renta yang berprofesi sebagai pengumpul barang bekas ini hidup sebatang kara di rumah yang hampir roboh. Kebaikan hati tetangga kanan-kiri menjadi andalan untuk sekadar mendapat sesuap nasi setiap harinya. Kondisi rumahnya yang memprihatinkan menggugah hati siapa saja yang melihat. Tidak berhenti di situ, tim BAZNAS Sidoarjo juga melakukan assessment di Desa Panggreh, Jabon, sebagai tindak lanjut sidak Bupati beberapa waktu lalu. Rumah Adinda Naila Putri, atlet Porprov Sidoarjo yang mengalami cedera patah tulang, menjadi perhatian khusus. Putri penjahit sepatu dan tas ini tinggal bersama ibunya di rumah yang membutuhkan perbaikan mendesak, terutama bagian atap yang sudah tidak layak. "Assessment ini merupakan langkah awal yang sangat krusial dalam program RTLH kami. Kami memastikan setiap aspek, baik administrasi maupun teknis, benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan standar yang ditetapkan," ungkap Achmad Richie, Staf Pelaksana BAZNAS Sidoarjo yang mendampingi tim assessment. Richie menambahkan, "Melalui program ini, BAZNAS Sidoarjo berkomitmen tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga memastikan setiap rupiah zakat, infak, dan sedekah masyarakat tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi kehidupan mustahik." Program rehabilitasi RTLH BAZNAS Sidoarjo bukan sekadar renovasi fisik bangunan, melainkan upaya memulihkan martabat dan memberikan harapan baru bagi keluarga-keluarga yang selama ini terpinggirkan. Dengan assessment menyeluruh ini, BAZNAS memastikan setiap bantuan yang diberikan akan menghadirkan perubahan bermakna dalam kehidupan penerima manfaat. Kehangatan senyum para penerima manfaat saat menerima surat assessment menjadi motivasi tersendiri bagi tim BAZNAS Sidoarjo untuk terus berkarya nyata dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BERITA02/07/2025 | sudrab
GAS POL, Komunitas Ojek Online Perempuan Meriahkan Warung Berkah Sedekah BAZNAS Sidoarjo
GAS POL, Komunitas Ojek Online Perempuan Meriahkan Warung Berkah Sedekah BAZNAS Sidoarjo
SIDOARJO - Kehadiran 75 anggota Gerakan Sayang Perempuan Ojek Online Sidoarjo (GAS POL) memberikan warna tersendiri dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-79 yang digelar di halaman Masjid Al-Ikhlas Mako Polresta Sidoarjo, Cemengkalang, Selasa (1/7/2025). Acara kolaborasi antara Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo, Rumah Sehat BAZNAS (RSB) Sidoarjo, dan Polresta Sidoarjo melalui program Warung Berkah Sedekah (WBS) ini menjadi wadah kepedulian sosial yang menyentuh hati. Antusiasme Komunitas Single Mom Ibu Ani Anggorowati, Ketua GAS POL, tak menyembunyikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini. Dengan suara penuh haru, ia menyampaikan bahwa komunitas yang beranggotakan 132 ojek online perempuan lintas platform ini sangat terbantu dengan kehadiran WBS. "Alhamdulillah, sebagaimana diketahui, anggota kami rata-rata adalah single mom. Acara seperti ini dengan makanan gratis dan cek kesehatan sangat-sangat membantu kami," ungkap Ani dengan mata berbinar. Menurutnya, menjaga kesehatan di tengah aktivitas sehari-hari sebagai ojek online menjadi kebutuhan mendesak. Banyak anggota yang belum memiliki BPJS, sehingga sangat rentan ketika terjadi gangguan kesehatan dan harus ke rumah sakit. Layanan Kesehatan Komprehensif Ilmiyatul Faidah, petugas layanan kesehatan dari RSB Sidoarjo, mencatat sekitar 138 warga masyarakat melakukan pemeriksaan kesehatan pada acara WBS kali ini. Dari hasil pemeriksaan, keluhan yang paling banyak ditemukan adalah myalgia (nyeri otot), hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes mellitus (gula darah), dan cefalgia (sakit kepala). Pemeriksaan kesehatan ini mendapat dukungan penuh dari DOKKES (Dokter dan Kesehatan) Polresta Sidoarjo. Antrian panjang di meja pemeriksaan menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang mudah diakses. Apresiasi Ketua BAZNAS Sidoarjo M. Chasbil Aziz Salju Sodar, atau yang akrab disapa Gus Jazuk, Ketua BAZNAS Sidoarjo, menyempatkan hadir dan menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kolaborasi ini yang bertepatan dengan HUT Bhayangkara ke-79. "Semua pihak - muzaki, munfiq, dan musaddiq BAZNAS, maupun Polresta Sidoarjo dan para penerima manfaat yang bisa datang secara langsung di acara ini - patut diapresiasi atas kesuksesan acara kali ini," ungkap Gus Jazuk dengan penuh syukur. Wujud Nyata Filantropi Acara WBS yang rutin digelar BAZNAS Sidoarjo ini merupakan wujud nyata dari semangat filantropi Islam yang mengutamakan kepedulian terhadap sesama. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan komunitas masyarakat, menunjukkan bahwa gerakan kebaikan tidak mengenal batas institusi. Kehadiran komunitas GAS POL sebagai penerima manfaat sekaligus menjadi inspirasi bagi komunitas lainnya untuk turut serta dalam program-program sosial BAZNAS Sidoarjo. Mereka yang sehari-hari berjuang di jalanan untuk mencari nafkah, kini merasakan langsung sentuhan kasih sayang melalui program filantropi yang berkelanjutan. Program WBS BAZNAS Sidoarjo sekali lagi membuktikan bahwa zakat, infak, dan sedekah tidak hanya sekadar kewajiban, namun juga jembatan solidaritas yang menghubungkan hati para dermawan dengan mereka yang membutuhkan. Di tengah tantangan ekonomi yang masih dirasakan berbagai lapisan masyarakat, kehadiran program seperti ini menjadi secercah harapan dan kekuatan untuk terus melangkah.
BERITA01/07/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Dukung Peringatan Hari Donor Sedunia Bareng RSB dan UTD PMI Sidoarjo
BAZNAS Sidoarjo Dukung Peringatan Hari Donor Sedunia Bareng RSB dan UTD PMI Sidoarjo
Kolaborasi dengan Rumah Sehat BAZNAS dan PMI Hadirkan Bantuan Sembako untuk 100 Pendonor Pertama yang hadir Sidoarjo, 30 Juni 2025 - Kepedulian terhadap sesama kembali diwujudkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo melalui dukungan penuh pada kegiatan donor darah dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Sedunia. Kegiatan yang digelar di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Sidoarjo, Jalan Raya Jati 1, ini menjadi bukti nyata komitmen lembaga filantropi dalam menyebarkan kebaikan. Bertemakan "Sehat Bersama Berbagi Bersama, Hidup Sehat Dengan Berdonor Darah", acara ini berhasil menarik perhatian sekitar 130 pendonor darah yang rela berbagi untuk kemanusiaan. Meski beberapa calon pendonor belum dapat melakukan donor karena tidak lolos tahap skrining yang dilakukan RSB Sidoarjo, semangat berbagi tetap mengalir kuat di setiap sudut ruangan. "Donor darah ini kegiatan mulia yang patut kita dukung, bagian dari kepedulian untuk memenuhi kebutuhan akan darah bagi mereka yang membutuhkan," ungkap Ahmad Hamdani, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo yang hadir langsung memberikan dukungan moral kepada para pendonor. Wujud kepedulian BAZNAS Sidoarjo tak hanya sebatas kehadiran. Lembaga yang mengemban amanah pengelolaan zakat nasional ini menyiapkan paket sembako untuk 100 pendonor pertama yang hadir. Sebuah apresiasi konkret yang menunjukkan bahwa berbagi kebaikan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Kolaborasi ini semakin bermakna dengan keterlibatan Rumah Sehat BAZNAS (RSB) Sidoarjo yang turut menyiapkan bingkisan paket sehat, termasuk susu siap minum. Sinergi antar lembaga ini mencerminkan semangat gotong royong yang masih kental dalam masyarakat Indonesia. PLT Kepala RSB Sidoarjo, Septiana S.KM, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara. "Alhamdulillah, lancar," ucapnya dengan senyum lega. Keberhasilan ini, menurutnya, tidak lepas dari atensi semua pihak yang ikut mensukseskan gelaran donor darah dalam rangka peringatan Hari Donor Darah Sedunia. Septiana berharap kolaborasi untuk berbagi kepedulian dapat terus terjalin dan semakin berkualitas. "Semoga jumlah penerima manfaat langsung maupun tidak langsung dari program ini bisa terus bertambah," harapnya dengan penuh optimisme. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa lembaga filantropi seperti BAZNAS tidak hanya fokus pada distribusi zakat, infak, dan sedekah, tetapi juga aktif mendukung program-program kemanusiaan yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Donor darah yang merupakan bentuk sedekah jariyah ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan sosial. Melalui program seperti ini, BAZNAS Sidoarjo terus membuktikan komitmennya dalam membangun masyarakat yang peduli, sehat, dan sejahtera. Sebuah langkah kecil yang membawa dampak besar bagi kemanusiaan.
BERITA30/06/2025 | sudrab
Ketika Mimpi Bertemu Kepedulian: Baznas Sidoarjo dan Pemkab Wujudkan Harapan Naila Putri
Ketika Mimpi Bertemu Kepedulian: Baznas Sidoarjo dan Pemkab Wujudkan Harapan Naila Putri
Filantropi Sejati Dimulai dari Empati yang Tulus SIDOARJO, 29 Juni 2025 – Di balik tembok rumah sederhana yang atapnya mulai rapuh, tersimpan semangat baja seorang gadis 15 tahun yang tak pernah menyerah pada takdir. Naila Putri Nurmalasari, stoper andalan tim sepakbola putri Sidoarjo, kini berbaring dengan kaki terbungkus gips—bukan karena kekalahan, tetapi karena perjuangan yang membanggakan. Hari ini, rumah yang biasanya sunyi itu dipenuhi kehangatan luar biasa. Bupati Sidoarjo H. Subandi hadir bersama Baznas Sidoarjo, membawa lebih dari sekadar kunjungan formal—mereka membawa harapan. Perjuangan di Balik Prestasi Tiga tahun silam, Naila kehilangan sosok yang paling berharga: ibunda tercinta. Sejak itu, ia dan ayahnya Mansur (37), seorang penjahit tas dan sepatu di Gempol Pasuruan, berjuang keras melawan keterbatasan. Namun, kesulitan hidup tak pernah mengendurkan tekad Naila untuk berprestasi. "Saya ingin jadi Polwan, Pak Bupati. Cita-cita saya tidak akan berhenti karena cedera ini," ucap Naila dengan suara lembut namun penuh keyakinan. Mata berbinarnya memancarkan kekuatan yang jarang dimiliki anak seusianya. Cedera patah tulang yang dialaminya saat membela tim Sidoarjo di Porprov IX Jawa Timur 2025 di Malang tak mampu mematahkan semangatnya. Justru, momen inilah yang membuktikan bahwa prestasi sejati tidak hanya diukur dari trofi, tetapi dari ketangguhan jiwa. Filantropi yang Menyentuh Akar Masalah EM Luqman, Wakil Ketua I Baznas Sidoarjo, hadir dengan bantuan tunai dan paket sembako. Namun, lebih dari itu, ia menyampaikan pesan mendalam: "Ini adalah bentuk kepedulian kita bersama terhadap anak bangsa yang berprestasi. Naila telah menunjukkan dedikasi luar biasa untuk Sidoarjo." Mata Bupati Subandi tak luput menangkap kondisi rumah Naila yang memprihatinkan. Atap yang keropos dan tidak layak huni segera memicu respons cepat. "Kondisi rumah Naila sangat memprihatinkan. Kami akan berkoordinasi dengan Baznas untuk melakukan renovasi, terutama bagian atap yang sudah tidak aman. Naila dan ayahnya harus tinggal di tempat yang layak," tegasnya dengan penuh determinasi. Berkah yang Tak Terduga Mansur, sang ayah, tak pernah membayangkan prestasi putrinya akan membawa berkah sebesar ini. "Saya hanya bisa bersyukur. Naila memang anak yang kuat, dan dukungan seperti ini sangat berarti bagi kami," katanya dengan mata berkaca-kaca, menahan haru. Kolaborasi antara Pemkab Sidoarjo dan Baznas ini bukan sekadar memberikan bantuan temporer. Ini adalah wujud filantropi sejati yang menyentuh akar permasalahan—dari jaminan kesehatan hingga perbaikan tempat tinggal yang layak. Pesan Filantropi untuk Masa Depan Aksi nyata ini menjadi bukti bahwa prestasi tidak pernah sia-sia. Dedikasi Naila yang telah mengharumkan nama Sidoarjo hingga kancah nasional mendapat apresiasi yang setimpal. Lebih dari itu, ini membuktikan bahwa pemerintah daerah dan lembaga filantropi seperti Baznas tidak hanya menghargai hasil, tetapi juga peduli pada kesejahteraan holistik para atletnya. Kini, dengan semangat yang masih membara, Naila fokus pada proses penyembuhan. Didukung jaminan medis yang tuntas dan rumah yang akan segera direnovasi, cita-citanya menjadi Polwan semakin terbuka lebar. Inilah wajah filantropi yang sesungguhnya—tidak hanya memberi, tetapi memulihkan harapan dan membangun masa depan yang lebih cerah. Cerita Naila mengingatkan kita bahwa di balik setiap prestasi, terdapat perjuangan yang memerlukan dukungan bersama. Dan ketika kepedulian itu hadir, mimpi-mimpi besar pun mulai menemukan jalannya.
BERITA29/06/2025 | sudrab
Sinergi Baznas, Polresta, dan Pemkab Sidoarjo Wujudkan Hunian Layak di HUT Bhayangkara ke-79
Sinergi Baznas, Polresta, dan Pemkab Sidoarjo Wujudkan Hunian Layak di HUT Bhayangkara ke-79
Baznas Sidoarjo kembali menunjukkan komitmen kuat dalam membangun kesejahteraan masyarakat melalui program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yang kali ini terintegrasi dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-79. Bersama Polresta Sidoarjo dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, program sosial ini menyasar warga kurang mampu di Desa Karangpuri dan Kelurahan Krian sebagai wujud nyata kepedulian bersama untuk mewujudkan hunian layak dan nyaman. Pada Rabu (25/6/2025), Bupati Sidoarjo H. Subandi bersama Ketua Baznas Sidoarjo M. Chasbil Aziz Saldju Sodar serta Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial M. Bashori Alwi meninjau langsung kondisi rumah milik Ida Ruhayati dan Kusmiati, dua warga penerima bantuan renovasi RTLH. Selain itu, paket sembako juga diserahkan sebagai bagian dari bantuan sosial terpadu. Bupati Subandi menegaskan, “Kami ingin memastikan seluruh masyarakat, terutama yang kurang mampu, memiliki hunian yang layak dan nyaman. Komitmen ini kami jalankan bersama Baznas dan seluruh stakeholder demi pemerataan kesejahteraan di Sidoarjo.” Ketua Baznas Sidoarjo, Gus Jazuk, menyoroti pentingnya kolaborasi dalam program ini. Sejak awal tahun hingga Mei 2025, Baznas telah merenovasi 84 rumah, dan khusus bulan Juni ini ada tambahan 25 RTLH yang dibantu, termasuk yang bekerja sama dengan Polresta Sidoarjo menyambut HUT Bhayangkara. “Bantuan dari Polresta menjadi motor penggerak sinergi yang membuktikan kehadiran negara untuk rakyat, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka,” kata Gus Jazuk. Baznas memberikan bantuan renovasi hingga maksimal Rp20 juta per rumah, dan untuk kasus tertentu yang memerlukan renovasi total bisa sampai Rp25 juta. Daftar tunggu renovasi pun masih mencapai lebih dari 200 rumah, dengan tim survei yang terus bekerja memastikan perbaikan segera direalisasikan. Ida Ruhayati, buruh rumah tangga dengan penghasilan Rp300 ribu per minggu, merasa sangat terbantu dengan program ini. Usai kehilangan suami, Ia kesulitan untuk memperbaiki rumahnya yang berdinding bambu, bocor atapnya, dan kamar mandi yang seadanya. “Alhamdulillah, terima kasih banyak kepada Pak Bupati dan Baznas. Semoga rumah saya segera diperbaiki dan layak huni,” ucap Ida penuh haru. Lebih dari sekadar renovasi fisik, program ini menggambarkan nilai kemanusiaan dan tanggung jawab sosial dalam pembangunan Kabupaten Sidoarjo. Sinergi erat antara Baznas, Polresta, dan Pemkab menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi stakeholder mampu menciptakan perubahan berarti dan berkelanjutan di masyarakat. Momentum HUT Bhayangkara ke-79 ini menjadi pengingat kuat bahwa kepedulian, solidaritas, dan kerja bersama adalah kunci membangun Indonesia yang lebih berkeadilan dan bermartabat.
BERITA26/06/2025 | sudrab
Baznas Sidoarjo Dukung Penuh Program Pesantren Sehat Melalui Kolaborasi Hexa Helix
Baznas Sidoarjo Dukung Penuh Program Pesantren Sehat Melalui Kolaborasi Hexa Helix
Sidoarjo, 26 Juni 2025— Baznas Kabupaten Sidoarjo menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh pelaksanaan program Pesantren Sehat yang merupakan bagian dari inisiatif provinsi Jawa Timur bernama IKI Pesat Jatim (Inisiatif, Kolaborasi, Inovasi Pesantren Sehat). Hal ini disampaikan saat Rapat Koordinasi Tim Pembina Pesantren Sehat Kabupaten Sidoarjo yang digelar di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Kamis (26/6/2025). Rakor yang mengusung semangat kolaborasi model hexa helix tersebut turut melibatkan berbagai pihak penting, mulai dari unsur pemerintah daerah, kementerian dan lembaga negara, ormas keagamaan, lembaga zakat dan filantropi, akademisi, serta forum jejaring seperti Forum CSR dan FKKS. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr. Lakhsmie Herawati Yuwannita M.Kes., menyampaikan apresiasinya terhadap capaian tahun sebelumnya dan optimis akan ada peningkatan baik secara kuantitas maupun kualitas pada tahun ini. “Kami ingin semua aspek bisa lebih baik. Baik dari sisi jumlah pesantren yang didampingi maupun dari segi mutu layanan kesehatannya,” ujarnya. Sementara itu, Sulistyowati, S.KM, MPPM selaku perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyebut bahwa Sidoarjo telah menjadi salah satu kabupaten yang menunjukkan progres luar biasa dalam implementasi program ini. “Prestasi Sidoarjo sudah sangat baik. Tahun ini kita akan dampingi lima pesantren dalam program Pesantren Sehat,” katanya. Dalam kesempatan yang sama, Septiana S.KM selaku Plt Kepala Rumah Sehat Baznas (RSB) Sidoarjo menyampaikan bahwa bersama Baznas Sidoarjo telah aktif memberikan layanan kesehatan kepada santri-santri di pondok pesantren. Beberapa waktu lalu, tim RSB Baznas melakukan pemeriksaan kesehatan umum dan pemeriksaan mata di empat pesantren di Sidoarjo, dilanjutkan dengan pembagian 400 pasang kacamata kepada santri yang membutuhkan. Melalui pendekatan filantropi dan sinergi lintas sektor, Baznas Sidoarjo terus berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan pesantren yang lebih sehat dan kondusif bagi pengembangan ilmu dan karakter para santri. Program Pesantren Sehat sendiri tidak hanya fokus pada pelayanan kesehatan fisik, tetapi juga mencakup edukasi pola hidup bersih, pengelolaan sanitasi lingkungan, serta pembentukan kader kesehatan santri sebagai ujung tombak di tingkat pesantren.
BERITA26/06/2025 | sudrab
Baznas Sidoarjo Turun Langsung Salurkan Bantuan Hidup Door to Door di Kelurahan Pucang
Baznas Sidoarjo Turun Langsung Salurkan Bantuan Hidup Door to Door di Kelurahan Pucang
Sidoarjo, 24 Juni 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo tak henti menunjukkan kepeduliannya terhadap sesama melalui kegiatan penyaluran bantuan sosial secara langsung ke para penerima manfaat. Pada Selasa pagi yang penuh haru tersebut, Baznas menyasar dua warga Kelurahan Pucang, Kecamatan Kota Sidoarjo, untuk menerima bantuan biaya hidup secara “door to door.” Wakil Ketua I Baznas Sidoarjo, EM Luqman, S.Th.I, didampingi seorang aparatur Kelurahan Pucang, dengan sabar mengetuk pintu satu per satu rumah para penerima manfaat. Penyaluran bantuan langsung ini menjadi bukti nyata perhatian Baznas terhadap kebutuhan riil masyarakat yang rentan, tak sekadar angka laporan. Salah satu penerima adalah Pak Widiarto, lelaki berusia 44 tahun yang kehidupannya berubah drastis sejak kecelakaan kerja parah pada tahun 2024. Terjatuh dari lift sebuah pabrik keramik di Kecamatan Buduran, tubuhnya mengalami kelumpuhan yang bahkan sampai kini sulit pulih. Kondisi kesehatan tambah memburuk saat serangan diabetes mulai menggerogoti tubuhnya, membatasi ruang gerak hingga harus lebih banyak berbaring di tempat tidur. Dengan suara tersendat-sendat penuh rasa terima kasih, Pak Widiarto berkata, "Terima kasih atas perhatian Baznas kepada kami." Kisah haru juga datang dari Ibu Sumarni (88 tahun), warga RW 02 Kelurahan Pucang, yang menyandang beban berat sebagai nenek pengasuh empat cucu yang harus kehilangan orang tua mereka. Kondisi ekonomi yang memprihatinkan membuat cucu-cucunya terpaksa menghentikan sekolah, menghadapi masa depan penuh ketidakpastian. Baznas Sidoarjo hadir sebagai harapan, menyalurkan bantuan secara langsung untuk meringankan beban hidup mereka. Dalam kesempatan tersebut, EM Luqman menyampaikan pesan penuh harap. “Kami berharap seluruh penerima manfaat selalu diberikan kerahmatan dan kesabaran dalam menjalani kehidupannya. Baznas Sidoarjo berkomitmen terus hadir memberikan dukungan moral dan materi untuk mereka yang sangat membutuhkan.” Penyaluran bantuan door to door ini bukan hanya soal memberikan santunan, tapi juga menyentuh sisi kemanusiaan dengan tatap muka yang hangat dan sikap penuh empati. Baznas Sidoarjo membuktikan bahwa zakat, infak, dan sedekah bukan sekadar kewajiban, namun ikhtiar sosial yang mampu menguatkan dan memberi harapan kepada kaum rentan di tengah berbagai tantangan hidup. Dengan langkah penuh ketulusan ini, Baznas Sidoarjo mengajak masyarakat ikut serta menyalurkan kebaikan melalui kanal digital dan berbagai saluran resmi, agar terus menjadi penyambung harapan bagi mereka yang membutuhkan. Karena setiap bantuan, sekecil apapun, berharga untuk mengubah hidup.
BERITA24/06/2025 | sudrab
Baznas Sidoarjo, Program Perlindungan Sosial per Mei 2025
Baznas Sidoarjo, Program Perlindungan Sosial per Mei 2025
Perlindungan sosial merupakan aspek krusial dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat, yang berfungsi sebagai jaring pengaman sosial untuk mengatasi berbagai risiko seperti kemiskinan, pengangguran, dan kondisi bencana. Dalam konteks maqashid syariah, perlindungan sosial memiliki makna yang lebih komprehensif, yakni menjaga lima kebutuhan fundamental manusia: agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. baznas Sidoarjo, sebagai lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah, memainkan peran strategis melalui program-program perlindungan sosial yang berfokus pada pemberdayaan kelompok rentan. Hingga Mei 2025, baznas Sidoarjo telah menyalurkan manfaat perlindungan sosial kepada total 2.460 penerima manfaat yang berasal dari berbagai latar belakang rentan. Basis data ini menunjukkan komitmen nyata baznas Sidoarjo dalam mengimplementasikan prinsip maqashid syariah secara praktis, sekaligus memperkokoh fungsi zakat sebagai instrumen sosial yang produktif dan bermartabat. Program perlindungan sosial baznas Sidoarjo terbagi ke dalam tiga area utama: bantuan biaya hidup, bantuan biaya pendidikan, dan bantuan biaya kesehatan. Statistik menunjukkan, sebanyak 452 keluarga rentan menerima bantuan biaya hidup yang esensial untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Upaya ini sangat membantu dalam mengurangi beban ekonomi keluarga yang terdesak, sekaligus memberi mereka kesempatan untuk tetap hidup layak tanpa kehilangan keseimbangan sosial dan moral. Selain itu, 1.532 anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan bantuan biaya pendidikan, sebuah investasi sosial yang penting demi masa depan mereka. Pendidikan menjadi penentu utama dalam membuka jalan keluar dari lingkaran kemiskinan dan ketidakmampuan, sekaligus memenuhi kebutuhan maqashid syariah di ranah akal dan keturunan. Dengan adanya dukungan pendidikan, anak-anak ini tidak hanya diberi akses atas ilmu pengetahuan, tetapi juga dibekali modal untuk berkontribusi secara bermartabat bagi masyarakat dan bangsa. Di bidang kesehatan, baznas Sidoarjo juga memberikan bantuan biaya kepada 29 penerima manfaat yang membutuhkan perawatan dan akses layanan kesehatan. Kesehatan sebagai bagian dari pemeliharaan jiwa menjadi prioritas dalam perlindungan sosial yang dijalankan, mengingat pentingnya kondisi fisik yang sehat agar individu dapat menjalankan perannya dalam masyarakat secara optimal. Secara lebih luas, program perlindungan sosial baznas Sidoarjo tidak hanya berfungsi sebagai subsidi semata, melainkan sebagai katalis pemberdayaan dan penguatan ekonomi inklusif. Pendekatan ini selaras dengan tujuan maqashid syariah untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan dan mengurangi disparitas sosial-ekonomi. Kontribusi baznas Sidoarjo dalam perlindungan sosial juga memperlihatkan bagaimana nilai-nilai Islam dapat diwujudkan secara nyata melalui manajemen zakat yang transparan, akuntabel, dan tepat sasaran. Dengan memberdayakan penerima manfaat melalui berbagai bantuan, baznas Sidoarjo mengangkat harkat dan martabat kelompok rentan sekaligus mendorong sinergi sosial untuk Indonesia yang lebih adil dan berkeadaban. Dalam menghadapi tantangan sosial yang dinamis, baznas Sidoarjo berkomitmen melanjutkan inovasi dan ekspansi program perlindungan sosial sepanjang tahun 2025 dan seterusnya, menjadikan zakat sebagai kekuatan transformasi sosial yang integral dan berkelanjutan.
BERITA24/06/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Fakir secara Door to Door di Kecamatan Jabon
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Fakir secara Door to Door di Kecamatan Jabon
Sidoarjo, 19 Juni 2025 – Di tengah rutinitasnya, Ketua BAZNAS Sidoarjo, M Chasbil Azis Salju Sodar atau yang akrab disapa Gus Jazuk, menyisihkan waktu khusus untuk mendatangi langsung rumah-rumah warga kurang mampu di Kecamatan Jabon. Pada Kamis ini, melalui program "Sidoarjo Peduli," BAZNAS Sidoarjo menyalurkan bantuan biaya fakir kepada tujuh penerima manfaat lansia yang berusia di atas 65 tahun dan dalam kondisi terlantar. Berbeda dari penyaluran bantuan pada umumnya yang dilakukan secara seremonial, kali ini Gus Jazuk melakukan kunjungan door to door ke rumah penerima manfaat, memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran dan cepat dirasakan manfaatnya. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (19/6) dengan penuh kehangatan dan empati di desa-desa sekitar Kecamatan Jabon. Adapun penerima manfaat yang didatangi secara langsung oleh Ketua BAZNAS Sidoarjo adalah: Ibu Djaimah dari Desa Jemirahan, Bapak Joyo dari Desa Balongtani, Ibu Ngatimah dari Desa Semambung, Ibu Fatemah dari Desa Jemirahan, Mbah Sumidah dari Dusun Kademangan Desa Jemirahan, Ibu Musalma dan Bapak Jainuri dari Desa Kedungcangkring. "Bantuan biaya fakir ini merupakan bentuk kepedulian kami bagi para lansia yang memang sangat membutuhkan perhatian khusus," ujar Gus Jazuk. "Dengan mendatangi mereka secara langsung, kami ingin memastikan mereka benar-benar menerima bantuan yang kami berikan dan merasa dihargai sebagai bagian dari masyarakat." Bantuan biaya fakir yang disalurkan adalah program rutin BAZNAS Sidoarjo yang diberikan kepada warga lanjut usia yang tidak memiliki penghasilan, hidup dalam kondisi sulit, dan biasanya tinggal sendirian. Sebelum mendapatkan bantuan, calon penerima manfaat menjalani assessment menyeluruh agar pendistribusian zakat ini tepat sasaran dan transparan. Para penerima manfaat pun mengaku sangat terbantu dengan hadirnya BAZNAS Sidoarjo di tengah kehidupan mereka yang penuh keterbatasan. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Djaimah dari Desa Jemirahan, "Saya sangat bersyukur atas perhatian ini, bantuan ini sangat berarti untuk kebutuhan sehari-hari saya." Kepedulian BAZNAS Sidoarjo melalui program Sidoarjo Peduli ini menjadi bukti nyata bahwa zakat bukan hanya soal kewajiban, tetapi juga misi kemanusiaan untuk meringankan beban yang ada di masyarakat. Dengan langkah door to door ini, BAZNAS Sidoarjo tidak hanya menyalurkan bantuan finansial, tetapi juga menumbuhkan rasa peduli dan persaudaraan melalui interaksi langsung antara pengelola zakat dan masyarakat yang membutuhkan.
BERITA19/06/2025 | sudrab
Cahaya Zakat: Menyalakan Harapan di Sumput
Cahaya Zakat: Menyalakan Harapan di Sumput
Sidoarjo, 19 Juni 2025, suasana haru dan penuh harapan menyelimuti Balai Desa Sumput, Kecamatan Sidoarjo. Di tengah kehangatan sinar matahari pagi yang menyinari halaman desa, BAZNAS Sidoarjo menggelar penyaluran bantuan biaya hidup bagi 15 warga kurang mampu di wilayah tersebut. Kegiatan ini bukan sekadar penyerahan bantuan finansial, melainkan sebuah momen penting yang menegaskan peran zakat sebagai sumber kekuatan dan harapan baru bagi masyarakat yang membutuhkan. Dengan kehadiran Kepala Desa Sumput, Bapak Kausar, dan Wakil Ketua 1 BAZNAS Sidoarjo, Em Luqman, S.ThI, acara ini menjadi saksi nyata bagaimana “cahaya zakat” mampu menerangi jalan kehidupan mereka yang tengah berjuang. Penyaluran bantuan ini berlangsung di balai desa yang sederhana namun sarat makna, menjadi titik temu antara kepedulian lembaga zakat dan kebutuhan masyarakat. Sebanyak 15 penerima manfaat yang berasal dari berbagai RT dan RW di Desa Sumput menerima bantuan biaya hidup yang diharapkan dapat meringankan beban mereka sehari-hari. Nama-nama seperti Siti Julaikhah, Rivamah, Kani, dan Parmi Sri Susanti, yang tinggal di RT 002 RW 001, hingga Tuti Heriani yang juga berdomisili di wilayah yang sama, menjadi bukti nyata bahwa zakat bukan hanya sekadar kewajiban, melainkan cahaya yang menuntun mereka menuju kehidupan yang lebih baik. Kehadiran tokoh-tokoh penting dalam acara ini menambah kekhidmatan suasana. Kepala Desa Kausar dan Em Luqman, S.ThI, tidak hanya menyaksikan penyerahan bantuan, tetapi juga memberikan pesan-pesan penuh makna yang menguatkan semangat warga. Mereka menegaskan bahwa zakat adalah instrumen sosial yang mampu memberdayakan masyarakat, bukan hanya sebagai bantuan sesaat, tetapi sebagai fondasi untuk membangun masa depan yang lebih cerah. Melalui kegiatan ini, BAZNAS Sidoarjo menunjukkan komitmennya dalam menyalurkan zakat secara transparan dan tepat sasaran, menjadikan “cahaya zakat” sebagai simbol harapan dan perubahan positif di Desa Sumput. Acara ini menjadi pengingat bahwa di balik setiap bantuan yang disalurkan, terdapat harapan besar untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat. Penyaluran bantuan biaya hidup ini bukan hanya sekadar angka dan dokumen, melainkan sebuah kisah tentang kepedulian, solidaritas, dan kekuatan zakat yang mampu menyalakan harapan di tengah tantangan kehidupan. Dengan semangat itulah, BAZNAS Sidoarjo terus berupaya menjadi pelita bagi mereka yang membutuhkan, menerangi jalan mereka dengan cahaya zakat yang tulus dan penuh kasih. Kepala Desa Sumput, Bapak Kausar, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian dan dukungan yang diberikan oleh BAZNAS Sidoarjo kepada warganya. “Penyaluran bantuan ini bukan sekadar memberikan bantuan materi, tetapi juga menyalakan semangat dan harapan baru bagi masyarakat kami. Zakat yang disalurkan melalui BAZNAS menjadi cahaya yang menerangi jalan kehidupan warga Sumput, memberdayakan mereka untuk bangkit dari keterbatasan,” ujarnya dengan penuh haru. Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah desa dan BAZNAS telah membawa perubahan nyata, memperkuat rasa kebersamaan dan kepedulian sosial di tengah masyarakat. “Kami percaya, dengan dukungan yang berkelanjutan, warga kami akan semakin mandiri dan mampu menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan,” tutup Kausar penuh optimisme. Wakil Ketua 1 BAZNAS Sidoarjo, Em Luqman, S.ThI, menegaskan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban ritual, melainkan kekuatan transformatif yang mampu mengubah kehidupan secara menyeluruh. “Cahaya zakat adalah sinar harapan yang menerangi jalan mereka yang membutuhkan, bukan hanya sebagai bantuan materi, tetapi sebagai sumber kekuatan spiritual dan sosial yang menggerakkan perubahan nyata dalam masyarakat,” ujarnya dengan penuh keyakinan. Em Luqman menambahkan bahwa BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk menyalurkan zakat dengan penuh transparansi dan rasa kemanusiaan, memastikan setiap bantuan sampai tepat sasaran dan memberikan dampak berkelanjutan. “Melalui zakat, kita tidak hanya meringankan beban sesama, tetapi juga membangun fondasi kuat untuk pemberdayaan komunitas yang mandiri dan berdaya. Inilah esensi dari ‘cahaya zakat’ yang kami bawa sebagai sumber inspirasi dan harapan bagi seluruh warga Sidoarjo,” tuturnya penuh semangat.
BERITA19/06/2025 | sudrab
Cahaya Zakat : HUT ke-79 Bhayangkara, Kolaborasi Rehab 10 Rumah Tidak Layak Huni
Cahaya Zakat : HUT ke-79 Bhayangkara, Kolaborasi Rehab 10 Rumah Tidak Layak Huni
Sidoarjo, 17 Juni 2025 — Di balik gema peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang akan digelar pada 1 Juli mendatang, sebuah kolaborasi penuh makna terjalin antara Baznas Sidoarjo, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, serta kepolisian dan TNI setempat. Bersama-sama, mereka menyalurkan cahaya zakat untuk merombak dan menghidupkan kembali 10 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di berbagai titik Kabupaten Sidoarjo, sebagai wujud kongkret support untuk masyarakat yang membutuhkan. Momentum istimewa ini diawali dengan kunjungan langsung Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, bersama Bupati Sidoarjo H. Subandi, Kapolresta Kombes Pol. Christian Tobing, dan Dandim 0816 Sidoarjo Dedyk Wahyu Widodo ke rumah Kusen (70), seorang pengrajin sayangan yang hidup sendiri di Desa Klurak, Kecamatan Candi. Rumah yang sebelumnya sangat memprihatinkan kini menjadi bukti nyata transformasi melalui sinergi lintas lembaga yang diprakarsai oleh semangat Bhayangkara dan dukungan zakat masyarakat. Dalam momen yang sarat emosi ini, Bupati Sidoarjo H. Subandi menegaskan komitmennya, “Dalam rangka peringatan Hari Bhayangkara, Pemerintah Kabupaten memberikan dukungan penuh untuk perbaikan 10 rumah tidak layak huni. Ini adalah wujud nyata kepedulian kami bersama Baznas dan Polri untuk mewujudkan visi Kabupaten Sidoarjo yang sejahtera dan bermartabat.” Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Christian Tobing, pun memberikan apresiasi tinggi atas kolaborasi ini. Menurutnya, perbaikan RTLH yang dilaksanakan bersama pemerintah daerah dan Baznas tersebut adalah langkah strategis yang tidak hanya memperbaiki fisik rumah, tetapi juga membangun harapan dan kepercayaan diri penerima manfaat. "Semoga *cahaya zakat* yang kami salurkan lewat program ini dapat membawa manfaat besar, menjadikan hunian yang layak serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujarnya. Sebagai ketua Baznas, Gus Jazuk mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan berharga untuk berkontribusi dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-79 melalui program kemanusiaan ini. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antar instansi sebagai bentuk sinergi demi manfaat masyarakat yang lebih luas. “Kami berharap langkah ini menjadi contoh dan inspirasi agar sinergi kebaikan seperti ini dapat berkelanjutan dan semakin memperkuat peran zakat sebagai cahaya yang menerangi jalan kemaslahatan,” kata Gus Jazuk, penuh optimisme. Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi tindakan nyata merangkul mereka yang selama ini hidup dalam keterbatasan fisik tempat tinggal. Renovasi rumah Kusen dan sembilan rumah lainnya menjadi simbol harapan baru, bukti bagaimana semangat kebersamaan dan pemanfaatan dana zakat mampu mendorong perubahan sosial yang signifikan. Melalui kolaborasi ini, Baznas Sidoarjo tidak hanya menjalankan fungsinya sebagai lembaga amil zakat, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam mendorong terciptanya kehidupan yang lebih baik dan layak bagi warga yang masih membutuhkan. Program ini menjadi salah satu bukti cahaya zakat mampu merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam, membawa sinar pengharapan ke sudut-sudut kehidupan masyarakat kurang beruntung di Kabupaten Sidoarjo. Semangat Bhayangkara ke-79 tahun ini mendapatkan makna yang lebih dalam dengan terbangunnya rumah-rumah yang tidak hanya layak secara fisik, melainkan juga memberi rasa aman dan nyaman bagi penghuninya. Jalinan kuat antara zakat, pemerintah, dan aparat keamanan ini menjadi contoh nyata bahwa perubahan besar dapat lahir dari kerja sama yang tulus dan terarah.
BERITA17/06/2025 | sudrab
Senyum Ceria Cahaya Zakat: Baznas Tuntaskan RTLH di Karanggayam
Senyum Ceria Cahaya Zakat: Baznas Tuntaskan RTLH di Karanggayam
Sidoarjo, 17 Juni 2025 — Senyum penuh syukur dan ceria menghiasi wajah warga Dusun Karanggayam, Kelurahan Pucang Anom, Kecamatan Kota Sidoarjo, saat Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar (Gus Jazuk), berkunjung untuk melakukan monitoring finalisasi Rehab Rumah Tak Layak Huni (RTLH). Momentum ini menjadi harapan baru bagi keluarga Iswahyudi, seorang kuli bangunan yang kerap menghadapi ketidakpastian pekerjaan. Dalam kunjungan Selasa (17/6) pagi tadi, Gus Jazuk memeriksa dengan teliti setiap detail pekerjaan renovasi sekaligus menyerahkan Berita Acara Serah Terima (BAST) Rehab RTLH tersebut. Dengan penuh perhatian, Gus Jazuk bertanya pada istri Pak Iswahyudi, “Pripun bu, nopo mpun enak? Nyaman, aman?” Istri Iswahyudi membalas dengan senyum gembira, “Alhamdulillah, sampun aman ndak takut kehujanan, meski kemarin malam sempat panik, lupa tutup pintu belakang.” Rumah yang dulu rapuh dengan atap bocor kini sudah berubah menjadi hunian yang nyaman dan aman. Pasangan yang dikaruniai lima anak ini berencana mulai menempati rumah baru hasil rehab pada Sabtu mendatang. Mereka juga akan memindahkan barang-barang dan memasang pompa air untuk memenuhi kebutuhan kamar mandi dan dapur. Seperti yang diketahui, kunjungan Baznas Sidoarjo bersama Bupati Subandi tanggal 19 Mei lalu telah mengecek langsung kondisi rumah yang selama tiga tahun terakhir kerap bocor saat hujan, dengan atap yang rapuh dan lantai belum diplester, yang membuat Pak Iswahyudi dan keluarga merasa was-was. Pihak Baznas melakukan perbaikan menyeluruh yang mencakup penggantian atap, perbaikan tembok, serta renovasi fasilitas kamar mandi dan jamban agar rumah tersebut layak huni dan nyaman untuk ditinggali. Gus Jazuk menegaskan, “Alhamdulillah, hari ini kita dapat lakukan penyerahan BAST RTLH. Ini bukti nyata komitmen Baznas Sidoarjo mendorong perubahan hidup masyarakat lewat cahaya zakat yang menebarkan harapan bagi yang membutuhkan.” Kegiatan ini bukan hanya seremonial, melainkan representasi nyata bagaimana peran zakat menjadi cahaya yang menembus gelapnya kehidupan warga kurang mampu. Baznas Sidoarjo hadir sebagai pendorong kebahagiaan dan perbaikan kualitas hidup masyarakat melalui program rehab RTLH yang bermakna.
BERITA17/06/2025 | sudrab
Cahaya Zakat Menerangi Ladang Pangan: Petani Binaan BAZNAS di Purbalingga Panen Lebih dari 2 Ton Padi
Cahaya Zakat Menerangi Ladang Pangan: Petani Binaan BAZNAS di Purbalingga Panen Lebih dari 2 Ton Padi
Sidoarjo, 16 Juni 2025 – Dalam upaya mendorong ketahanan pangan dan kesejahteraan petani mustahik di Indonesia, BAZNAS membuktikan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban, melainkan sumber cahaya harapan yang nyata dan penuh semangat. Sugirno, petani binaan BAZNAS di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menjadi saksi hidup keberhasilan program pertanian yang digagas oleh BAZNAS. Di lahan seluas 1.400 meter persegi, petani yang tergabung dalam Gapoktan Citra bersama 88 petani lainnya, berhasil memanen padi varietas Inpari 32 dengan hasil lebih dari 2 ton Gabah Kering Panen (GKP). Panen yang dilakukan dengan mesin combine harvester ini menjadi salah satu bukti bahwa inovasi teknologi dan pendampingan optimal mampu meningkatkan efisiensi kerja dan hasil produksi petani kecil. Meski tanpa kutipan langsung dari Sugirno, capaian hasil panen secara signifikan menunjukkan dampak positif dari program Lumbung Pangan BAZNAS yang fokus pada pemberdayaan mustahik melalui akses alat modern dan pelatihan teknis. Program Lumbung Pangan ini terangkum dalam langkah strategis BAZNAS sebagai bagian dari amanah zakat yang dioptimalkan untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat dhuafa. Dengan menghadirkan pendampingan rutin serta akses ke peralatan pertanian modern, BAZNAS menguatkan pondasi ketahanan pangan sekaligus kesejahteraan para petani kecil di berbagai wilayah. Tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan pangan keluarga mustahik, melalui program ini pendapatan naik secara berkelanjutan, menciptakan efek berlapis bagi ekonomi lokal. Sinergi antara zakat dan teknologi pertanian modern yang diaplikasikan dalam program ini menjadi bentuk nyata cahaya zakat yang menembus batas keterbatasan sosial ekonomi, membawa transformasi signifikan yang memerdekakan petani dari jebakan kemiskinan. Sebagai program filantropi berbasis zakat, keberhasilan Gapoktan Citra di Purbalingga ini adalah inspirasi bagi daerah lain, memperkuat harapan akan masa depan pertanian Indonesia yang mandiri dan berkelanjutan. Melalui berbagai cerita sukses seperti Sugirno dan kelompok tani binaan BAZNAS, masyarakat diingatkan kembali bahwa zakat adalah sumber kebaikan yang mampu mengubah hidup, mendorong produktivitas, dan memberikan cahaya keberkahan bagi banyak keluarga dhuafa. BAZNAS terus mengajak seluruh kaum muslim untuk menjadi bagian dari perubahan positif ini, menyalurkan zakat dengan penuh semangat untuk menyinari kehidupan yang lebih sejahtera.
BERITA16/06/2025 | sudrab
Cahaya Zakat Menyentuh Hati: Kolaborasi Baznas dan TKSK Krian Ringankan Beban Warga Dhuafa Lewat Pendampingan Door to Door
Cahaya Zakat Menyentuh Hati: Kolaborasi Baznas dan TKSK Krian Ringankan Beban Warga Dhuafa Lewat Pendampingan Door to Door
Sidoarjo, 16 Juni 2025 — Sinergi harmoni terjalin antara Baznas Kabupaten Sidoarjo dan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) Krian, yang memperlihatkan bagaimana cahaya zakat tidak hanya menjadi sumber bantuan materi, tetapi menjadi penerang harapan bagi mereka yang tengah terdampak keterbatasan sosial dan kesehatan. Tepat pada Senin (16/6), Baznas yang diwakili oleh staf pelaksana Abdul Ghoni bersama M. Rizal dari TKSK Krian, secara langsung turun ke lapangan dengan metode „door to door“ mengunjungi penerima manfaat di beberapa desa di Kecamatan Krian. Kunjungan ini menyasar langsung tiga keluarga dengan kondisi sosial dan medis yang memerlukan perhatian ekstra. Pertama adalah Bapak Thomas Edy Wilayantoro (44 tahun), warga Desa Tambak Kemerakan yang sejak berpisah dengan istrinya pada 2020, memikul tanggung jawab membesarkan ketiga anaknya sendiri. Thomas yang dahulu bekerja sebagai penarik becak di Yogyakarta kini terhambat mobilitasnya akibat luka di kaki yang dideritanya, meskipun biaya pengobatan sebagian besar telah tercover oleh jaminan kesehatan PBID. Selanjutnya adalah Ibu Suliana (56 tahun), seorang perempuan penyandang cacat kaki yang berdomisili di Desa Kraton. Kondisi kesehatannya makin diperburuk dengan penyakit gula yang membutuhkan perawatan intensif dan membatasi hampir seluruh aktivitas fisiknya sehingga lebih banyak beristirahat di tempat tidur. Sementara itu, Bapak Abdul Manan (71 tahun), asal Desa Katerungan, menjadi perhatian karena kondisinya yang menderita stroke sejak beberapa tahun lalu. Kunjungan sebelumnya dari Bupati Subandi, SH, MKn pada 31 Mei lalu menjadi momentum penting untuk menyalurkan bantuan lanjutan yang kini juga didukung oleh Baznas dan TKSK. Abdul Ghoni menyampaikan komitmen tulus Baznas untuk memperluas kolaborasi secara formal maupun non-formal dengan berbagai institusi, khususnya TKSK. Menurutnya, kolaborasi tersebut menjadi jalan efektif untuk menyalurkan bantuan secara tepat sasaran dan tanpa hambatan birokrasi, sembari tetap menaati semua norma dan regulasi yang berlaku. “Ini bentuk nyata dari cahaya zakat yang terus kami usung agar sampai ke tangan mustahik dengan cepat dan akurat,” ungkap Abdul Ghoni. Di sisi lain, M Rizal dari TKSK Krian menaruh apresiasi tinggi atas peran Baznas yang konsisten hadir sebagai solusi pengentasan masalah sosial masyarakat. “Bantuan Baznas sangat membantu dalam mengatasi berbagai masalah sosial yang ada di tingkat masyarakat. Kolaborasi ini nantinya akan terus kami tingkatkan agar mampu menyentuh lebih banyak lagi warga yang membutuhkan,” jelasnya. Melalui inisiatif penuh keikhlasan dan profesionalisme ini, Baznas bersama TKSK Krian membuktikan bahwa cahaya zakat mampu menyulut gairah baru bagi warga dhuafa, bukan hanya sebagai bantuan materi, tetapi juga sebagai penyemangat hidup yang berbasis kemanusiaan dan kepedulian.
BERITA16/06/2025 | sudrab
Cahaya Zakat Membimbing Generasi Muda Bersinergi Dampingi UMKM Binaan BAZNAS di Banda Aceh
Cahaya Zakat Membimbing Generasi Muda Bersinergi Dampingi UMKM Binaan BAZNAS di Banda Aceh
Sidoarjo, 16 Juni 2025 – Sebuah cahaya harapan baru ditaburkan dalam dunia ekonomi umat melalui kolaborasi strategis antara BAZNAS dan tenaga muda yang penuh potensi. Sebanyak 12 mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala (USK), Provinsi Aceh, mengunjungi kantor BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Aceh pada Rabu, 22 Mei 2025. Kegiatan visit and education ini bukan sekedar kunjungan akademik, namun momentum penguatan jiwa filantropi dan pengabdian kepada masyarakat mustahik di lapangan. Saat kunjungan itu, Annisa, manajer BMD Aceh, memaparkan secara gamblang visi dan misi program microfinance yang mengusung pemberdayaan ekonomi berbasis zakat. Mahasiswa yang hadir mendapat kesempatan langka untuk mengenal lebih jauh dinamika pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan BAZNAS yang selama ini terus berupaya meningkatkan kualitas produk dan kapasitas pelaku usaha. Fakta minimnya literasi keuangan syariah di kalangan mustahik menjadi sorotan, yang sejak awal menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi civitas akademika agar ambil bagian sebagai agen perubahan. Ketua iESA (Ikatan Ekonomi Syariah Aceh), Habib Fatahilah, menegaskan komitmen kuat. “Kami bertekad memberikan kontribusi nyata melalui pelatihan berkelanjutan dan mentoring sistematis. Ini salah satu bentuk cahaya zakat yang nyata menembus sekat teori dan praktik,” ujarnya. Dukungan penuh juga datang dari dosen pendamping Eka Nurliana yang menyatakan kesiapan pihak fakultas menyediakan materi dan fasilitasi pendukung agar proses pendidikan daring di lapangan berjalan optimal. BAZNAS Microfinance Desa sebagai pelopor inovasi pemberdayaan ekonomi mustahik melalui bantuan modal, pelatihan, dan pendampingan usaha, telah membawa perubahan signifikan di Aceh. Banyak pelaku UMKM terdampak positif, yang kini menjauh dari praktik ekonomi konvensional ke arah lebih syariah dan produktif. Kolaborasi dengan mahasiswa dan akademisi ini diharapkan menjadi jembatan penguatan kapasitas dan kualitas pendampingan yang berkelanjutan. Ke depan, Prodi Ekonomi Islam FEB USK berencana memperkuat sinergi dengan BAZNAS melalui Memorandum of Understanding (MoU) untuk memperluas ruang gerak dan manfaat pendampingan bagi UMKM mitra binaan. Harapannya, keberlanjutan program ini mampu menjadi cahaya zakat yang tidak hanya meringankan beban mustahik secara ekonomi, tapi juga membangun kemandirian dan meningkatkan literasi keuangan berbasis nilai agama. Kolaborasi ini adalah wujud nyata dari semangat BAZNAS dalam menebarkan kebaikan zakat secara strategis dan terukur, menyinari perjalanan ekonomi umat, dan memastikan zakat tidak hanya berhenti sebagai kewajiban ritual, namun menjadi kekuatan sosial-ekonomi yang berdampak luas dan berkelanjutan.
BERITA16/06/2025 | sudrab
Cahaya Zakat Menyinari Desa Durung Bedug: Bantuan Biaya Hidup Baznas Sidoarjo Hadirkan Harapan untuk Lansia
Cahaya Zakat Menyinari Desa Durung Bedug: Bantuan Biaya Hidup Baznas Sidoarjo Hadirkan Harapan untuk Lansia
Sidoarjo, 16 Juni 2025 – Baznas Kabupaten Sidoarjo menorehkan langkah nyata dalam meringankan beban masyarakat dhuafa di Desa Durung Bedug, Kecamatan Candi. Pada hari Senin (16/6), tim Baznas dengan semangat dan ketulusan melakukan penyaluran bantuan biaya hidup dengan metode door to door kepada lima warga lansia yang benar-benar membutuhkan. Para penerima manfaat yang dikunjungi itu adalah Ibu Makiyah (66 tahun), Bapak Kusaeri (73 tahun), Ibu Amanah (68 tahun), Ibu Supiyah (83 tahun), serta Ibu Lilik Sunarsih (45 tahun) yang masih aktif bekerja sebagai buruh tani. Situasi keterbatasan usia dan kondisi fisik membuat mereka sangat bergantung pada uluran bantuan sosial. M. Sofwan, staf pelaksana distribusi Baznas Sidoarjo, menyampaikan komitmen lembaga dalam menyalurkan zakat secara tepat dan cepat agar manfaatnya terasa optimal bagi para penerima. “Dengan tetap berpegang pada regulasi yang berlaku, kami bertekad memastikan bantuan sampai langsung ke tangan yang membutuhkan,” ujarnya dengan penuh keyakinan. Suasana haru terlihat jelas ketika Ibu Supiyah menerima bantuan dari Baznas Sidoarjo. Dengan mata berkaca-kaca dan suara terbata-bata, ia ungkapkan rasa syukurnya. “Terima kasih, alhamdulillah bisa dibantu Baznas Sidoarjo,” ucap Ibu Supiyah, mewakili rasa terima kasih para lansia yang mendapat perhatian khusus ini. Penyaluran bantuan biaya hidup ini bukan sekadar pemberian materi semata. Melainkan juga cahaya harapan yang menyinari rumah mereka yang sederhana. Kehadiran Baznas membawa angin segar di tengah keterbatasan dan membuka pintu jalan menuju kehidupan yang lebih layak dan bermartabat. Program ini menjadi bukti nyata bagaimana zakat dapat menjadi instrumen pemberdayaan sosial yang efektif jika dikelola dengan hati dan profesionalisme. Setiap rupiah zakat yang diberikan oleh para muzakki berubah menjadi cahaya yang menghangatkan jiwa mereka yang membutuhkan. Baznas Sidoarjo berharap penyaluran secara door to door ini dapat menjangkau lebih banyak lagi warga kurang mampu, khususnya para lansia yang sering kali terlupakan. Upaya ini sekaligus menjadi cerminan dedikasi lembaga dalam menjalankan amanah zakat sesuai ketentuan, demi mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. Dengan soliditas dan semangat yang terus menyala, Baznas Sidoarjo siap menjadi penggerak perubahan sosial yang membawa berkah dan harapan. Karena setiap zakat yang disalurkan adalah cahaya yang menyulut api kebaikan dan menggugah semangat hidup keluarga prasejahtera.
BERITA16/06/2025 | sudrab
Pedagang Souvenir di Bukittinggi Naik Omzet Berkat Program BAZNAS, Cahaya Zakat Terangi Usaha Mikro
Pedagang Souvenir di Bukittinggi Naik Omzet Berkat Program BAZNAS, Cahaya Zakat Terangi Usaha Mikro
Bukittinggi, 16 Juni 2025 – Kehidupan seorang pelaku usaha mikro di Bukittinggi, Efayarnis, bak tertuntun cahaya harapan lewat program pemberdayaan zakat dari BAZNAS. Warga Kelurahan Kayu Kubu, Kecamatan Guguak Panjang ini mengelola usaha penjualan souvenir khas Bukittinggi di kawasan wisata Panorama Lobang Jepang, destinasi yang setiap hari dipadati wisatawan dari berbagai daerah. Semangat kewirausahaan Efayarnis memancarkan kekuatan baru setelah menerima tambahan pembiayaan sebesar Rp3.000.000 dari BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Bukittinggi, sebagai bagian dari program pemberdayaan mustahik yang berbasis zakat. Dana tersebut digunakan untuk memperbanyak stok barang dagangan seperti kaos bergambar Jam Gadang, tas, lukisan, dan aneka cendera mata lainnya. “Alhamdulillah, selama musim libur dan menjelang Ramadhan, omzet berjualan souvenir saya naik drastis. Sebelumnya Rp1.500.000 per minggu kini menjadi Rp5.000.000 per minggu. Ini berkat dorongan modal dari BAZNAS, serta dukungan para muzakki yang mempercayakan zakatnya untuk saya dan pelaku usaha mikro lainnya,” ungkap Efayarnis dengan penuh rasa syukur. Program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) hadir sebagai cahaya zakat yang nyata bagi pelaku UMKM di Bukittinggi, khususnya yang berada di kawasan wisata. Ini bukan hanya pemberian modal kerja biasa, tetapi sebuah langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian usaha mustahik agar mereka tidak lagi bergantung pada bantuan di masa depan. Baznas menegaskan, pemberdayaan ekonomi melalui BMD adalah upaya untuk mengangkat martabat ekonomi mustahik, menjadikan mereka bukan hanya penerima zakat, namun kelak bisa menjadi muzakki atau pemberi zakat yang mandiri dan berkualitas. Pendekatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan perputaran ekonomi lokal, sekaligus memperkuat sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung Bukittinggi. Efayarnis sendiri menjadi bukti nyata dari keberhasilan program tersebut. Dengan tambahan pembiayaan, ia tidak hanya mampu memenuhi permintaan wisatawan yang meningkat saat liburan, tetapi juga membuka peluang pengembangan usaha lebih luas dan berkelanjutan. “Kami berharap ke depan semakin banyak pelaku usaha mikro yang bisa tumbuh dan berkembang berkat cahaya zakat BAZNAS. Zakat yang disalurkan dengan tepat sasaran mampu memberikan perubahan yang signifikan di masyarakat,” kata perwakilan BAZNAS Bukittinggi. Program BMD tidak hanya berhenti pada pemberian modal saja, tetapi juga diikuti dengan pendampingan dan pembinaan agar pelaku usaha dapat meningkatkan kemampuan manajemen dan pemasaran. Ini merupakan kunci keberhasilan demi mewujudkan ekonomi lokal yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing. Melalui sinergi antara BAZNAS, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan para muzakki, cahaya zakat menjadi energi yang memberi kehidupan baru, mengangkat peluang ekonomi di Bukittinggi. Kisah sukses Efayarnis adalah sebuah inspirasi yang membuktikan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban, tapi juga sebuah investasi sosial yang membawa berkah bagi banyak pihak. Mari terus tebarkan cahaya zakat di seluruh pelosok negeri untuk menguatkan perekonomian masyarakat kecil, memberdayakan UMKM, dan membangun masa depan yang lebih cerah dan sejahtera.
BERITA16/06/2025 | sudrab
Kursi Roda untuk Mbah Mbrati, Bukti Nyata Cahaya Zakat dari Baznas Sidoarjo
Kursi Roda untuk Mbah Mbrati, Bukti Nyata Cahaya Zakat dari Baznas Sidoarjo
Sidoarjo, 16 Juni 2025 – Senyum cerah terpancar dari wajah Mbah Mbrati (85 tahun) saat tim Baznas Kabupaten Sidoarjo berkunjung ke kediamannya di Kelurahan Bulusidokare, Kecamatan Sidoarjo, Senin (16/6). Kedatangan yang didampingi langsung oleh Lurah Bulu Sidokare, Ibu Siti Astutik, SH, menjadi momen penting bagi Mbah Mbrati yang selama ini mengalami keterbatasan mobilitas akibat usia dan kondisi kesehatannya. Kisah perjuangan Mbah Mbrati menyentuh hati banyak pihak, seiring bantuan sosial dari Kementerian Sosial RI yang disalurkan oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono beberapa waktu lalu. Bantuan tersebut, yang mulai diterima secara periodik sejak 12 Januari 2025, telah meringankan beban hidup lansia ini. Tidak hanya itu, anak Mbah Mbrati yang tinggal dekat dengannya juga memperoleh dukungan berupa bantuan wirausaha berjualan nasi pecel, membuka peluang ekonomi yang lebih baik. Dalam kunjungan kali ini, Baznas Sidoarjo memberikan sebuah bantuan istimewa—kursi roda—yang sangat dibutuhkan Mbah Mbrati. “Alhamdulillah, hari ini kami bisa menyerahkan kursi roda untuk Mbah Mbrati, sebagai bagian dari upaya meringankan kesulitan mobilitas beliau,” ujar Lurah Bulu Sidokare, Siti Astutik, SH. Bantuan ini membawa harapan baru bagi Mbah Mbrati agar aktivitas sehari-harinya bisa lebih nyaman dan mandiri. M Sofwan, staf pelaksana distribusi Baznas Sidoarjo, menegaskan komitmen lembaganya dalam menyalurkan bantuan tepat sasaran dan tepat waktu. “Dengan tetap berpegangan pada regulasi Baznas, kami berupaya agar penyaluran bantuan sosial bisa cepat dan memberikan manfaat optimal bagi para penerimanya,” ujarnya. Semangat cahaya zakat terpancar nyata dari setiap langkah Baznas Sidoarjo dalam menjalankan amanah masyarakat. Di hari yang sama, Baznas juga menyalurkan bantuan sarana prasarana untuk musholah SDN Bulusidokare serta bantuan pendukung fasilitas TK DWP di Kelurahan Sidoklumpuk, memperluas jangkauan manfaat kepada warga yang membutuhkan. Kegiatan ini memperlihatkan bagaimana peran zakat tidak hanya sebagai kewajiban agama tetapi juga sebagai cahaya yang menerangi kehidupan masyarakat, khususnya mereka yang rentan dan membutuhkan uluran tangan. Setiap bantuan yang disalurkan adalah cermin kecintaan dan kepedulian, yang menguatkan kebersamaan dalam membangun kesejahteraan. Kunjungan ke rumah Mbah Mbrati sekaligus menjadi simbol nyata bagaimana Baznas Sidoarjo terus menghadirkan solusi dan harapan melalui program-program sosial yang terencana dan berkelanjutan. Semangat untuk menghadirkan cahaya zakat di setiap sudut kehidupan masyarakat, adalah bukti nyata dari peran Baznas dalam mendorong perubahan positif di Kabupaten Sidoarjo.
BERITA16/06/2025 | sudrab
Cahaya Zakat :  BAZNAS Sidoarjo Terus Menyalurkan Bantuan Langsung
Cahaya Zakat : BAZNAS Sidoarjo Terus Menyalurkan Bantuan Langsung
Sidoarjo, 12 Juni 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya sebagai cahaya zakat yang menerangi kehidupan masyarakat melalui penyaluran bantuan secara langsung kepada para penerima manfaat. Kegiatan filantropi yang dilakukan hari ini menegaskan peran strategis BAZNAS dalam mengentaskan kesulitan sosial dan ekonomi di berbagai lapisan masyarakat, baik individu maupun institusi. Dengan semangat keikhlasan dan ketepatan sasaran, BAZNAS Sidoarjo terus menjadi pelita harapan yang menyinari jalan bagi mereka yang membutuhkan, memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial di tengah tantangan zaman. Pada hari ini, Tim Distribusi BAZNAS Sidoarjo melakukan penyaluran bantuan kepada sejumlah warga yang sangat membutuhkan perhatian khusus. Di Desa Gemurung, Kecamatan Gedangan, bantuan biaya hidup disalurkan kepada Supriyono, seorang pria yang tengah berjuang melawan penyakit stroke. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarganya yang selama ini menghadapi kesulitan ekonomi akibat kondisi kesehatan yang membatasi aktivitas sehari-hari. Tidak jauh dari situ, bantuan juga diberikan kepada Dewi Minatun, seorang ibu lanjut usia, serta Ibu Rumiyati, nenek berusia 90 tahun yang hanya mampu beraktivitas di atas tempat tidur. Bantuan yang disalurkan bukan hanya sebagai bentuk kepedulian, tetapi juga sebagai wujud nyata dari cahaya zakat yang menyentuh langsung kehidupan mereka yang rentan dan membutuhkan uluran tangan. Penyaluran bantuan tidak hanya menyentuh individu, tetapi juga sektor pendidikan sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat jangka panjang. Di SDN Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, BAZNAS menyalurkan bantuan biaya pendidikan untuk para siswa agar mereka dapat terus menuntut ilmu tanpa terbebani oleh keterbatasan ekonomi. Selain itu, bantuan pendidikan juga diberikan kepada siswa RA NU di Desa Sentul, Tanggulangin, termasuk Ananda Auliaizzatun Nisa, seorang pelajar yang bersemangat menuntut ilmu meskipun menghadapi berbagai tantangan. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban biaya pendidikan dan memberikan motivasi tambahan bagi para siswa untuk terus berprestasi. BAZNAS Sidoarjo juga memberikan perhatian khusus kepada institusi keagamaan yang menjadi pusat aktivitas dan penguatan sosial masyarakat. Bantuan disalurkan kepada Masjid Arjus Salamah di Perumtas 2, Desa Kali Sampurno, Masjid Al Irsyad Al Amanah di Desa Candi, Kecamatan Candi, serta Mushollah Arrohmah di Dusun Sengon Lor, Desa Suko, Kecamatan Sidoarjo. Dukungan ini sangat penting karena institusi-institusi tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembinaan umat, pendidikan keagamaan, dan kegiatan sosial kemasyarakatan. Dengan memperkuat institusi keagamaan, BAZNAS turut memperkokoh fondasi spiritual dan sosial masyarakat. M. Faiz, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, menegaskan pentingnya penyaluran bantuan secara langsung kepada penerima manfaat. “Dengan bertemu langsung dengan penerima manfaat, kami dapat melakukan validasi dan verifikasi secara menyeluruh sesuai dengan standar operasional kelembagaan. Hal ini sangat penting agar bantuan yang disalurkan benar-benar tepat guna dan tepat sasaran,” ujarnya. Pendekatan langsung ini tidak hanya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, tetapi juga memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap BAZNAS sebagai lembaga yang profesional dan bertanggung jawab. Proses ini menjadi kunci keberhasilan BAZNAS dalam menyalurkan cahaya zakat yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan penyaluran bantuan langsung yang dilakukan BAZNAS Sidoarjo semakin menegaskan peran penting zakat sebagai cahaya yang menerangi kehidupan masyarakat yang membutuhkan. Melalui program-program yang terarah dan tepat sasaran, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga menyalakan harapan dan semangat baru bagi penerima manfaat. Komitmen berkelanjutan BAZNAS Sidoarjo dalam mengelola zakat dengan penuh tanggung jawab dan transparansi membuktikan bahwa zakat adalah instrumen sosial yang efektif dalam mengurangi kesenjangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan terus menghadirkan cahaya zakat yang nyata, BAZNAS Sidoarjo menginspirasi seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mendukung dan mengoptimalkan potensi zakat sebagai sumber kebaikan yang berkelanjutan bagi kemajuan dan keharmonisan komunitas.
BERITA12/06/2025 | sudrab
Baznas Sidoarjo Terangi Harapan Warga : Serah Terima Rehab RTLH di Empat Rumah Warga
Baznas Sidoarjo Terangi Harapan Warga : Serah Terima Rehab RTLH di Empat Rumah Warga
Sidoarjo, 11 Juni 2025 – Komitmen Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Sidoarjo dalam menyebarkan CahayaZakat kembali terbukti nyata. Hari ini, Baznas melakukan monitoring akhir sekaligus serah terima Berita Acara Serah Terima (BAST) untuk empat rumah tak layak huni (RTLH) yang telah selesai direhabilitasi bulan lalu. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk perhatian Baznas Sidoarjo terhadap kesejahteraan warga kurang mampu agar bisa tinggal di rumah yang lebih layak dan nyaman. Monitoring dan serah terima ini dilakukan secara langsung di kediaman empat keluarga di beberapa desa dan kelurahan di sekitar Sidoarjo, yaitu rumah Ibu Siti Maryam di Kelurahan Juwet Kenongo, Porong; rumah Bapak Masrukin di Desa Lajuk, Porong; rumah Ibu Nur Hayati di Desa Kedungbanteng, Tanggulangin; serta kunjungan terakhir hari ini di rumah Ibu Holidah di Desa Bluru Kidul, Sidoarjo. Khusus terkait rumah Ibu Holidah, Baznas mengawali survei awal pada 6 Mei lalu. Rumah berukuran 4x5 meter itu sebelumnya berdinding triplek dan spanduk reklame, tanpa fasilitas jamban. Ibu Holidah tinggal bersama suaminya, Imam Syafi’i, yang bekerja sebagai kuli bangunan, serta dua anak mereka yang masih kecil. Kondisi rumah yang memprihatinkan menjadi perhatian Baznas untuk memberikan perubahan signifikan lewat program rehabilitasi ini. Saat kunjungan monitoring terakhir hari ini, wajah Ibu Holidah begitu berseri-seri. Ia tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya dan bahkan kehabisan kata-kata saat mengetahui bahwa rumahnya telah berhasil diperbaiki berkat bantuan Baznas. “Terima kasih, saya tak percaya bisa dapat rezeki dari Baznas dibangunkan rumah,” ujarnya dengan penuh haru. Sementara itu, PJ Kepala Desa Bluru Kidul, Dharma Putro Prakoso, S.STP, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kehadiran Baznas di desa yang dipimpinnya. Menurutnya, rehab rumah tak layak huni merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Kami berterima kasih atas komitmen Baznas yang terus membantu warga desa kami agar memiliki rumah aman dan nyaman. Kehadiran Baznas benar-benar menebarkan cahaya zakat yang menyentuh sisi kemanusiaan secara langsung,” imbuhnya. Program rehab RTLH ini merupakan bagian dari upaya Baznas Sidoarjo memaksimalkan dana zakat yang dihimpun untuk membantu mereka yang membutuhkan. Dengan memperbaiki kondisi rumah tinggal warga, Baznas tidak hanya memberikan perlindungan fisik, tetapi juga menghidupkan harapan dan semangat untuk hidup lebih baik. Melalui cahaya zakat yang disalurkan, Baznas Sidoarjo berharap semakin banyak jiwa mendapat manfaat nyata. Sinergi antara Baznas dan aparat desa menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini, memastikan bantuan sampai tepat sasaran dan berdampak signifikan. Sahabat Baznas, mari terus dukung keberlanjutan program mulia ini dengan menyalurkan zakat, infak, dan sedekahmu kepada Baznas Sidoarjo. Bersama, kita bisa menyalakan lebih banyak lagi cahaya zakat yang menerangi kehidupan masyarakat di seluruh penjuru.
BERITA11/06/2025 | sudrab
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat