WhatsApp Icon
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan di Krian dan Prambon, Sentuh Anak Sekolah hingga Lansia Tak Mampu

SIDOARJO — Dalam satu hari penuh kepedulian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi berbeda: SDN Ponokawan, Kecamatan Krian, dan Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 17 November 2025, menjadi bukti nyata komitmen lembaga amil zakat dalam menjangkau kelompok rentan—mulai dari anak-anak usia sekolah hingga lansia yang hidup dalam keterbatasan.

 

Di SDN Ponokawan, tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin oleh Ahmad Hamdani, M. Haffidz, dan Rita Defani, bersama kepala sekolah, menyerahkan bantuan pendidikan kepada sepuluh siswa yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Para siswa tampak antusias menerima bantuan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan belajar mereka. Kepala sekolah menyampaikan apresiasi atas kehadiran BAZNAS, mengingat banyak siswa di sekolah tersebut yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk dirinya maupun keluarganya yang terbatas. “Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga dorongan semangat agar anak-anak terus percaya pada pendidikan sebagai jalan keluar,” ujar kepala sekolah.

 

Sementara itu, di Desa Bendotretek, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, M. Mahbub—yang akrab disapa Gus Mahbub—bersama staf pelaksana Sofwan dan Syukron, menyalurkan bantuan biaya hidup kepada sembilan warga lanjut usia dan keluarga tidak mampu. Salah satu penerima adalah Pak Kasban, seorang lansia berusia 87 tahun yang tinggal sendirian dan sangat bergantung pada bantuan anaknya. Kunjungan tim BAZNAS tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga mendengarkan cerita hidup mereka dan memberikan dukungan moral. “Kami ingin memastikan bahwa lansia yang hidup sebatang kara tetap merasa dihargai, bukan hanya diperhatikan secara fisik, tapi juga secara emosional,” kata Gus Mahbub.

 

Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Sidoarjo dalam optimalisasi penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara tepat sasaran. Penyaluran dilakukan berdasarkan hasil asesmen lapangan yang cermat, serta koordinasi erat dengan pihak sekolah dan perangkat desa untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.

 

Dari dua lokasi ini, terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat sangat beragam—mulai dari akses pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan pokok bagi lansia. Namun, benang merahnya sama: kepedulian yang tulus. Di Ponokawan, senyum anak-anak berbaris rapi dengan seragam putih-merah menjadi simbol harapan masa depan. Di Bendotretek, tatapan tenang para lansia yang memegang bantuan menjadi pengingat bahwa martabat manusia tak pernah pudar, bahkan di usia senja.

 

BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan programnya, tidak hanya melalui penyaluran langsung, tetapi juga dengan pendampingan dan pemberdayaan berkelanjutan. Rencana tindak lanjut mencakup monitoring dampak bantuan, serta pengembangan program seperti beasiswa berkelanjutan untuk siswa berprestasi dan layanan kesehatan dasar untuk lansia.

 

Dengan langkah-langkah konkret ini, BAZNAS Sidoarjo menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di kabupaten yang dikenal sebagai pusat industri dan pertanian. Karena di balik setiap bantuan yang diserahkan, ada cerita, ada harapan—dan ada janji: bahwa tidak ada yang ditinggalkan. Setiap nyawa, sekecil apa pun, berhak atas kehidupan yang layak.

18/11/2025 | Kontributor: sudrab
Afizah dan Harapan yang Tak Pernah Padam

Kisah Keluarga Hariadi dan Intervensi BAZNAS Sidoarjo di Balik Perjuangan Melawan Penyakit

SIDOARJO – Di balik tembok rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, tersimpan kisah perjuangan yang melelahkan sekaligus mengharukan. Afizah Al Maira Putri, bocah mungil yang belum genap tiga tahun, harus menanggung beban yang terlalu berat untuk usianya: kelainan jantung, gangguan paru-paru, kelainan kulit, dan penumpukan cairan di kepala. Setiap dua minggu sekali, keluarga Hariadi harus menempuh perjalanan ke RS Dr. Soetomo Surabaya—perjalanan yang menguras fisik, mental, dan kantong mereka yang sudah tipis.

 

"Kami tidak pernah menyangka cobaan ini akan datang," ujar Hariadi, sang ayah, dengan suara yang hampir berbisik. Sebagai kepala keluarga dengan tiga anak, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilannya yang tak menentu kini harus berbagi dengan kebutuhan medis Afizah yang terus membengkak. Istrinya, yang seharusnya bisa membantu mencari nafkah, kini harus stay di rumah untuk merawat putri bungsunya yang membutuhkan perhatian 24 jam.

 

Kondisi inilah yang menarik perhatian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Senin pagi, 17 November 2025, pukul 10.00 WIB, tim yang dipimpin langsung oleh M. Mahbub (Gus Mahbub), Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Sofwan dan Syukron, staf pelaksana, datang membawa bantuan kesehatan. Kunjungan ini bukan sekadar seremonial penyerahan bantuan, melainkan hasil dari asesmen mendalam yang telah dilakukan sebelumnya.

 

"Kami melihat keluarga Pak Hariadi bukan hanya butuh bantuan finansial, tapi juga dukungan moral bahwa mereka tidak berjuang sendirian," jelas Gus Mahbub. Dalam asesmen yang dilakukan, tim BAZNAS menemukan bahwa keluarga ini tergolong sangat rentan. Dengan tiga anak dan kondisi Afizah yang memerlukan perawatan intensif berkelanjutan, keluarga Hariadi berada di ujung tanduk kemiskinan struktural yang kronis.

 

Data dari BAZNAS Sidoarjo mencatat bahwa kasus seperti Afizah bukanlah fenomena tunggal. Di Kabupaten Sidoarjo, masih banyak keluarga yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat biaya kesehatan katastropik. Program bantuan kesehatan BAZNAS hadir sebagai safety net, jaring pengaman sosial yang menangkap mereka yang jatuh dari sistem kesehatan formal.

 

Yang membuat program ini berbeda adalah pendekatan humanistiknya. Bukan sekadar menyerahkan amplop bantuan, tim BAZNAS memastikan keluarga penerima memahami bahwa ini adalah hak mereka sebagai mustahik, bukan belas kasihan. "Zakat adalah sistem redistribusi kekayaan yang telah Allah atur. Afizah dan keluarganya berhak mendapat bagian dari harta orang-orang yang berkecukupan," tegas Gus Mahbub.

 

Saat bantuan diserahkan, air mata Ibu Afizah menetes. Bukan karena jumlah nominalnya, tapi karena pengakuan bahwa perjuangan mereka dilihat dan dihargai. Di tengah sistem yang kerap mengabaikan wong cilik, kehadiran BAZNAS menjadi oase di padang tandus.

 

Program seperti ini membuktikan bahwa filantropi Islam, khususnya melalui lembaga zakat, bukan hanya tentang charity, melainkan tentang restorasi martabat manusia. Afizah mungkin masih harus bergulat dengan penyakitnya, tapi setidaknya kini keluarganya tak lagi berjuang sendirian. Dan itu, dalam banyak hal, adalah kemenangan terbesar.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
Puluhan Keluarga Gizi Buruk Terima Daging DAM Baznas 2025: Satu Paket, Satu Harapan

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang semakin berat, di balik dinding-dinding rumah sederhana di Sidoarjo, ada kisah-kisah kecil yang menyimpan beban besar. Beban gizi buruk. Beban kelaparan tersembunyi. Dan di sinilah, BAZNAS RI, melalui Program Daging Kambing DAM Haji 2025, hadir bukan hanya sebagai pemberi, tapi sebagai penjaga harapan.

 

Dalam dua hari pelacakan intensif (5-6 November 2025), Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo, Dinas kesehatan , dinas sosial, tim  Penggerak PKK dan BAZNAS Sidoarjo, menjumpai puluhan anak yang tumbuh kembangnya  terindikasi  kekurangan nutrisi. Mereka bukan sekadar angka statistik.

Seperti, mereka adalah Ananda Dewi Sekar Arum, usia 24 bulan, berat badannya hanya 6,8 kg—jauh di bawah standar. Bayangkan, seorang bayi yang setiap hari rewel karena perutnya yang lapar, ibunya yang lelah, dan ayahnya yang mencari nafkah dengan tangan yang gemetar, sambil menghisap rokok yang justru memperparah kondisi keluarga.

 

Atau Ananda Muhammad Syahrul, 4 tahun 2 bulan, berat badannya 10,1 kg. Ia tinggal bersama lima saudara kandung di rumah yang statusnya sudah dijual. Ayahnya bekerja di warung soto, ibunya mengupas bawang—dua pekerjaan yang berat untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi nutrisi berkualitas. Di Prambon, Ananda Mohamad Rasya Alfarizqi dan Azfer Rafeyfa Endaru juga menanti. Azfer, putra pertama, berat badannya hanya 9 kg—padahal idealnya harus 13,5 kg. Ibu Yeny Dwi Lestari, sang ibu, hanya bisa menatap anaknya dengan mata berkaca-kaca, sementara suaminya, seorang supir pengiriman, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Namun, di tengah keprihatinan itu, datanglah cahaya. BAZNAS RI, melalui 225 paket siap saji berkualitas yang dialokasikan khusus untuk BAZNAS Sidoarjo, membawa solusi nyata. Setiap paket daging kambing DAM, diproses secara higienis dalam kemasan pouch, bukan sekadar makanan. Ini adalah obat. Ini adalah investasi masa depan. Ini adalah bentuk zakat yang hidup, yang bernafas, yang menyentuh kulit dan jiwa.

 

Staf pelaksana BAZNAS, Ahmad Hamdani dengan wajah serius namun penuh empati, mendatangi rumah-rumah tersebut bersama Tim. Mereka tidak hanya menyerahkan paket Dam dan sembako serta nutrisi lainnya, tapi juga berdialog, memberi edukasi, dan menenangkan hati para ibu. Di Balongdowo, di Kedungsolo, di Prambon—senyum mulai terbit. Bukan senyum biasa. Senyum yang lahir dari rasa lega, dari harapan yang kembali menyala.

 

Zakat bukan lagi soal ritual. Ini adalah instrumen pemberdayaan. Satu paket daging, satu senyum, satu harapan. Untuk Ananda Dewi, untuk Syahrul, untuk Rasya, untuk Azfer—dan untuk puluhan anak lainnya di Sidoarjo. Karena di balik setiap kilogram daging, ada mimpi yang sedang dibangun. Mimpi untuk tumbuh lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih cerdas. Mimpi untuk masa depan yang lebih baik.

 

Dan inilah esensi filantropi: bukan hanya memberi, tapi mengubah. Satu paket, satu kehidupan. Satu harapan, satu masa depan.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Tangan Renovasi Rumah Modin yang Tak Layak Huni

Kepedulian terhadap kondisi tokoh agama yang mengabdi puluhan tahun kini berbuah nyata melalui aksi cepat lembaga filantropi

 

SIDOARJO – Air mata haru mengalir di pipi Siti Sholimah (75) saat kediamannya di Dusun Alang-Alang, Desa Kureksari, Kecamatan Waru, dikunjungi Bupati Sidoarjo Subandi bersama jajaran BAZNAS Sidoarjo, Sabtu (15/11/2025). Nenek yang selama ini mendampingi suaminya, Imam Ghozali, seorang modin desa, tak henti melantunkan doa syukur. Harapan untuk memiliki rumah yang layak akhirnya tampak nyata di depan mata.

 

Kondisi hunian keluarga modin ini sungguh memprihatinkan. Rumah yang telah mereka tempati berpuluh tahun bersama seorang anak itu rusak parah. Bagaikan bangunan terbengkalai, siapa pun yang melintas pasti menyangka rumah itu telah lama kosong. Atap bocor di mana-mana, dinding mengelupas, bahkan tidak ada kamar mandi yang layak. Inilah kenyataan pahit seorang pelayan agama yang selama ini mengabdikan diri untuk masyarakat.

 

"Setiap kali hujan turun, kami harus bersiap dengan ember dan wadah untuk menampung air yang bocor dari atap. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun," ungkap Imam Ghozali dengan nada pasrah namun penuh ketabahan.

 

Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, langsung mengambil inisiatif. Lembaga amil zakat yang dipimpinnya segera menyusun rencana renovasi komprehensif. Bukan sekadar tambal sulam, tetapi perbaikan menyeluruh yang menyentuh aspek kenyamanan dan keamanan penghuni.

 

"Kami tidak bisa membiarkan seorang pelayan umat tinggal dalam kondisi seperti ini. BAZNAS Sidoarjo berkomitmen penuh untuk merenovasi rumah Pak Modin hingga layak huni," tegas Gus Jazuk .

 

Program renovasi yang dirancang BAZNAS mencakup penggantian total atap rumah, pembangunan kamar mandi baru, pengecatan dinding, pemasangan keramik lantai, hingga perbaikan ruang kamar tidur. Target penyelesaian ditetapkan dalam waktu dua minggu, menunjukkan keseriusan lembaga filantropi ini dalam menghadirkan solusi nyata.

 

Bupati Subandi yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan apresiasinya terhadap respons cepat BAZNAS. Ia meminta seluruh perangkat desa untuk bergotong royong membersihkan rumah sebagai tahap awal renovasi. Selama proses perbaikan, keluarga Imam Ghozali akan ditempatkan di tempat tinggal sementara yang layak.

 

"Ini adalah bentuk penghargaan kita kepada tokoh agama yang telah mengabdi. Mari bersama-sama mewujudkan kehidupan yang bermartabat bagi mereka," ujar Bupati Subandi.

 

Imam Ghozali mengaku sebelumnya sempat mendapat bantuan material galvalum dari Pemerintah Desa Kureksari. Namun, material tersebut hanya cukup untuk sebagian kecil atap, sementara biaya pemasangan harus ditanggung sendiri dengan bantuan anak-anaknya yang kini juga sudah kehabisan kemampuan.

 

Kehadiran BAZNAS Sidoarjo dalam kasus ini menjadi bukti nyata peran strategis lembaga filantropi dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dengan amanah, organisasi ini mampu menghadirkan perubahan konkret bagi kehidupan kaum dhuafa dan tokoh masyarakat yang membutuhkan.

 

Tim BAZNAS dijadwalkan turun langsung setelah proses kerja bakti pembersihan rumah selesai. Renovasi menyeluruh akan segera dimulai, membawa harapan baru bagi keluarga yang selama ini hidup dalam keterbatasan namun tetap tegar dalam pengabdian.

16/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Langsung Asesmen RTLH: Dua Keluarga di Ambang Harapan

SIDOARJO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam program pengentasan kemiskinan melalui asesmen Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025). Tim yang terdiri dari Ach Richie dan M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, melakukan survei langsung ke dua lokasi berbeda untuk memetakan kondisi riil keluarga penerima manfaat.

 

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kediaman Ibu Memet di Desa Sigogalih, Kecamatan Tarik. Seorang janda tangguh yang harus menghidupi tiga generasi sekaligus—dirinya sendiri, sang anak, dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Kondisi ekonomi keluarga ini sangat memprihatinkan. Ibu Memet bekerja sebagai buruh pabrik kerupuk dengan penghasilan Rp50.000 per hari, itupun tidak menentu. "Kadang ada kerja, kadang tidak, Pak," ungkap Ibu Memet dengan wajah lelah namun tetap tegar.

 

Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi fisik bangunan tempat tinggal mereka. Dari hasil observasi tim BAZNAS, kerusakan paling parah terjadi pada struktur atap. Kayu-kayu penyangga atap sudah rapuh dan lapuk dimakan usia, sebagian genteng bahkan sudah jebol dan bolong. Ketika hujan turun, air tidak hanya membasahi halaman, tetapi juga masuk ke dalam rumah, memaksa keluarga ini berjibaku dengan genangan air di malam hari.

 

Perjalanan asesmen dilanjutkan ke Kelurahan Juwet Kenongo, Kecamatan Porong, menuju rumah Saudara Muchamat Andi Pranoto. Pria yang berprofesi sebagai penyanyi jalanan ini menggantungkan hidup dari satu panggung ke panggung lainnya, mengamen dari kafe ke kafe. "Kalau ada job baru ada penghasilan, kalau tidak ya puasa," tutur Andi dengan jujur. Dia tinggal bersama istri dan seorang anak dalam kondisi rumah yang tidak jauh berbeda dengan rumah Ibu Memet—atap yang ditopang oleh kayu-kayu lapuk yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

 

Ach Richie, salah satu petugas asesmen, menjelaskan bahwa kedatangan mereka bukan sekadar mengumpulkan data administratif. "Kami tidak hanya mencatat kerusakan fisik bangunan, tapi juga mendengarkan langsung kisah perjuangan mereka. Ini penting agar program RTLH BAZNAS tepat sasaran dan benar-benar menyentuh akar permasalahan," ujarnya.

 

M. Sofwan menambahkan bahwa hasil asesmen ini akan segera diproses lebih lanjut oleh tim teknis BAZNAS Sidoarjo. "Kami berharap dalam waktu dekat, kedua keluarga ini bisa mendapatkan bantuan renovasi yang mereka butuhkan. Prioritas utama adalah perbaikan struktur atap agar mereka tidak lagi khawatir ketika musim hujan tiba," jelasnya.

 

Program RTLH merupakan salah satu program unggulan BAZNAS Sidoarjo dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan fisik berupa renovasi rumah, tetapi juga memberikan dampak psikologis berupa rasa aman dan martabat bagi keluarga penerima manfaat.

 

"Rumah adalah tempat berlindung. Ketika rumah sudah tidak layak, maka martabat kemanusiaan juga terancam. Inilah mengapa BAZNAS Sidoarjo sangat serius menangani program RTLH," tegas Ach Richie menutup keterangan.

 

BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat yang mampu untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga resmi agar penyalurannya tepat sasaran. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kantor BAZNAS Sidoarjo atau media sosial resmi.

14/11/2025 | Kontributor: sudrab

Berita Terbaru

Sidoarjo Cerdas: Baznas Hadirkan Cahaya Zakat bagi Puluhan Siswa Kecamatan Taman
Sidoarjo Cerdas: Baznas Hadirkan Cahaya Zakat bagi Puluhan Siswa Kecamatan Taman
Sidoarjo, 11 Juni 2025 – Dalam upaya menerangi masa depan generasi muda, Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Sidoarjo kembali menunjukkan peran vitalnya melalui program Sidoarjo Cerdas dengan penyaluran bantuan biaya pendidikan kepada puluhan siswa di Kecamatan Taman, Selasa (10/6). Kegiatan yang memberikan cahaya zakat bagi anak-anak penerima manfaat ini, tidak hanya meringankan beban pendidikan mereka, tetapi juga menebarkan semangat untuk terus belajar dan berprestasi. Puluhan siswa dari berbagai lembaga pendidikan, seperti MI Darussalam Sidodadi, TKM NU Nurul Jannah Bringinkulon, dan TKM NU An Nadliyah Bringinwetan mendapatkan bantuan langsung dari Baznas Sidoarjo. Salah satu momen hangat terlihat saat Muhammad Al Fatih Febriyanto, salah satu penerima di TKM NU Nurul Jannah Bringinkulon, tersenyum lebar saat diminta tanda tangan sebagai tanda bukti penerimaan bantuan. Anak-anak ini tidak hanya menerima uang bantuan, tetapi juga harapan dan dorongan untuk masa depan yang lebih cerah. Rita Defani, staf pelaksana Baznas Sidoarjo yang turut menyalurkan bantuan tersebut, menyampaikan rasa syukurnya bisa bertatap muka dan langsung memberikan bantuan kepada para siswa. "Ini adalah bentuk nyata cahaya zakat yang diharapkan membawa manfaat besar bagi para penerima," ujarnya. Selain aktif dalam Baznas, Rita juga dikenal sebagai Duta Anti Narkoba dari BNN Sidoarjo, menunjukkan komitmennya untuk memberdayakan anak-anak tidak hanya dari segi pendidikan, tapi juga moral dan kesehatan. Program Sidoarjo Cerdas ini merupakan bagian dari misi Baznas untuk mengoptimalkan peran zakat dalam pembangunan sumber daya manusia, khususnya di bidang pendidikan. Melalui bantuan ini, Baznas ingin memastikan tidak ada anak yang putus sekolah karena masalah biaya, sekaligus mendorong potensi dan bakat yang mereka miliki agar dapat berkembang dengan baik. Bantuan seperti ini menjadi sinar harapan bagi mereka yang membutuhkan, memperkuat nilai spiritual dan sosial dari zakat sebagai sumber keberkahan. Kegiatan penyaluran ini juga menjadi momen berkumpulnya komunitas pendidikan dan masyarakat setempat yang mendukung penuh visi Baznas Sidoarjo dalam menciptakan generasi cerdas dan berdaya. Para guru dan orang tua turut memberikan apresiasi atas bantuan yang diberikan, berharap program ini berlanjut dan mencakup lebih banyak anak didik di berbagai wilayah. Keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat dan para muzaki yang mempercayakan zakat, infak, dan sedekahnya ke Baznas. Dana yang terkumpul tersebut dikelola secara profesional untuk memberikan dampak positif dan berkelanjutan melalui berbagai program pemberdayaan, termasuk bantuan pendidikan, kesehatan, dan sosial lainnya. Kegiatan ini menjadi pengingat akan pentingnya peran zakat sebagai cahaya yang menuntun mereka yang membutuhkan menuju kehidupan yang lebih baik. Mari bersama kita dukung dan salurkan zakat melalui Baznas sehingga keberkahannya bisa terus dirasakan oleh lebih banyak anak bangsa di masa depan.
BERITA11/06/2025 | sudrab
Warung Berkah Sedekah, Cahaya Zakat Bagi Kepedulian dan Kesehatan
Warung Berkah Sedekah, Cahaya Zakat Bagi Kepedulian dan Kesehatan
Sidoarjo, 10 Juni 2025 – Baznas Sidoarjo kembali menghadirkan kegiatan yang sarat dengan makna filantropi dan manfaat sosial melalui program "Warung Berkah Sedekah" (WBS). Kali ini, WBS digelar di halaman depan Museum Mpu Tantular, tepat di sebelah Jalan Layang Jenggolo, menjadi momentum berharga bagi masyarakat sekitar dan para pejalan yang melintas. Sebanyak 300 porsi makanan disediakan secara cuma-cuma, menjadi santapan lezat bagi siapa saja yang kebetulan melewati lokasi. Tidak hanya menghadirkan berkah dalam bentuk santapan, Baznas Sidoarjo juga menggandeng Rumah Sehat Baznas (RSB) untuk memberikan layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi pengunjung. Kegiatan ini menegaskan bagaimana zakat bukan sekadar kewajiban, tapi cahaya yang menyejukkan dan mencerahkan kehidupan umat, terutama mereka yang membutuhkan. Em Luqman Hakiem, S.Th.I, Wakil Ketua 1 Baznas Sidoarjo, menyampaikan apresiasi tinggi atas antusiasme warga yang datang berbondong-bondong memanfaatkan fasilitas ini. “Alhamdulillah, antusiasme masyarakat yang datang cukup banyak. Baik untuk menikmati makanan yang disediakan maupun pemeriksaan kesehatan. Semoga menjadi manfaat yang optimal dari para munfiq Baznas ini,” tutur Em Luqman dengan penuh harap. Salah satu pengunjung yang mendapat perhatian khusus adalah Bapak Wito, seorang penjual mie ayam di samping Museum Mpu Tantular, yang tinggal di Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran. Ia datang untuk memeriksakan kondisi kesehatannya yang telah lama mengganggu. Selama ini, Wito mengeluhkan rasa kaku dan sakit pada bahu kirinya yang diobati dengan membeli kapsul sederhana di warung kelontong. “Walau sudah punya Kartu Indonesia Sehat (KIS), saya jarang memanfaatkannya karena masalah transportasi,” ungkapnya. Setelah pemeriksaan oleh dokter dari Rumah Sehat Baznas, Wito didiagnosis mengalami Frozen Shoulder, yaitu kondisi nyeri dan kaku di bahu yang membuat gerakan sendi dan lengan sangat terbatas. Dokter menyarankan agar Wito menjalani terapi guna mengembalikan fungsinya. Ini menjadi momentum penting bagi Baznas untuk ikut aktif dalam memperbaiki kualitas hidup masyarakat, tidak hanya lewat santunan materi tapi juga melalui layanan kesehatan yang terintegrasi. Warung Berkah Sedekah Sidoarjo adalah wujud nyata implementasi konsep cahaya zakat—zakat yang tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa makanan dan bantuan, tetapi juga menerangi dan menguatkan aspek lain kehidupan umat. Program ini menegaskan peran sentral zakat dalam membangun solidaritas dan kesejahteraan bersama. Kegiatan hari ini di Museum Mpu Tantular adalah bukti nyata bagaimana kepedulian dari para dermawan melalui Baznas Sidoarjo memberdayakan masyarakat secara holistik. Semoga Warung Berkah Sedekah terus menjadi sumber kebahagiaan dan kesehatan bagi banyak lapisan masyarakat, sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memperluas jangkauan cahaya zakat.
BERITA10/06/2025 | sudrab
Pembinaan Muallaf: Cahaya Zakat untuk Perkuat Iman dan Ukhuwah Islamiyah
Pembinaan Muallaf: Cahaya Zakat untuk Perkuat Iman dan Ukhuwah Islamiyah
Sidoarjo, 10 Juni 2025 – Momentum Berharga dalam Pembinaan Muallaf, Baznas Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam program filantropi melalui kegiatan pembinaan muallaf yang digelar hari ini di Gedung Penyuluh KB BKKBN, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan Baznas Sidoarjo, Sidoarjo Taqwa, yang bertujuan memperkuat iman dan ukhuwah Islamiyah di kalangan muallaf. Sebanyak 16 muallaf dari berbagai desa di Kecamatan Sukodono hadir mengikuti acara yang sarat makna ini. Acara yang mengusung tema “Meneguhkan Iman, Merajut Ukhuwah Islamiyah” ini dihadiri langsung oleh M. Ilhamuddin, Wakil Ketua 4 Baznas Sidoarjo, dan Ahmad Najib, Kepala KUA Sukodono. Dalam sambutannya, M. Ilhamuddin menegaskan bahwa Baznas berkomitmen penuh untuk mendukung pembinaan muallaf agar mereka dapat meningkatkan kapasitas keagamaan dan tetap teguh dalam perjalanan spiritualnya. “Banyak kendala yang kami hadapi selama ini, seperti perbedaan domisili dengan data yang terdaftar di Kemenag, kurangnya dukungan dari orang terdekat, serta kebutuhan akan dukungan sosial yang sangat penting, terutama ketika muallaf menghadapi konflik sosial,” ungkap Ilhamuddin dengan penuh perhatian. Sementara itu, Ahmad Najib menambahkan bahwa pembinaan muallaf bukanlah kegiatan sesaat, melainkan proses panjang yang harus terus didukung agar para muallaf semakin kuat dalam iman dan semakin erat dalam ukhuwah Islamiyah. Salah satu peserta, sebut saja “Hamidah”, berbagi kisah inspiratif tentang perjalanan spiritualnya yang penuh liku hingga akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam. Ia mengapresiasi kegiatan pembinaan ini sebagai sumber kekuatan dan semangat baru. “Acara ini memberikan kekuatan dan semangat baru untuk terus belajar dan memperdalam agama Islam. Kami merasa tidak sendiri karena ada banyak saudara yang mendukung dan memahami perjalanan saya,” ujar Hamidah dengan penuh haru. Kegiatan pembinaan muallaf ini merupakan wujud nyata dari peran zakat sebagai cahaya yang menerangi kehidupan spiritual dan sosial para muallaf. Melalui program ini, Baznas Sidoarjo tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga dukungan moral dan sosial yang sangat dibutuhkan untuk memperkuat fondasi keimanan dan membangun solidaritas dalam komunitas. Baznas Sidoarjo berharap program pembinaan muallaf ini dapat terus berlanjut dan berkembang sesuai kebutuhan para muallaf. Dengan dukungan dari berbagai pihak, terutama KUA dan masyarakat sekitar, program ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang lebih luas dan mendalam, tidak hanya bagi individu muallaf, tetapi juga bagi keharmonisan sosial di Sukodono.
BERITA10/06/2025 | sudrab
451 Penerima Manfaat Bantuan Alkes Baznas Sidoarjo  hingga Mei 2025
451 Penerima Manfaat Bantuan Alkes Baznas Sidoarjo hingga Mei 2025
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo terus menebarkan cahaya harapan melalui program-program filantropi yang menyentuh kehidupan masyarakat secara langsung. Di tahun 2025, Baznas Sidoarjo semakin mengukuhkan perannya sebagai pelita bagi mereka yang membutuhkan, khususnya melalui program Sidoarjo Sehat yang fokus pada penyaluran bantuan alat kesehatan (alkes). Dengan semangat “cahaya zakat,” Baznas tidak hanya menyalurkan bantuan materi, tetapi juga menyalakan harapan dan memperkuat semangat hidup para penerima manfaat. Hingga akhir Mei 2025, lebih dari 450 individu telah merasakan sentuhan kasih dari program ini, yang menyediakan berbagai alat kesehatan seperti kursi roda, kaki palsu, alat bantu pendengaran, alat bantu jalan, dan kacamata untuk para santri di pondok pesantren. Program ini bukan sekadar distribusi barang, melainkan sebuah perjalanan kemanusiaan yang menghubungkan zakat dengan perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sidoarjo. Melalui sinergi antara Baznas Sidoarjo dan berbagai mitra, cahaya zakat terus menyinari jalan mereka yang membutuhkan, membawa kelegaan, kemandirian, dan harapan baru yang tak ternilai harganya. Di Desa Kalipecabean, Kecamatan Candi, tinggal seorang pria bernama Pak Sahri, yang usianya telah mencapai 75 tahun. Lima tahun terakhir, hidupnya berubah drastis karena penurunan kemampuan mobilitas yang membuatnya sulit bergerak dan menjalani aktivitas sehari-hari. Dahulu, Pak Sahri bekerja serabutan untuk menghidupi keluarganya, namun seiring waktu, tubuhnya yang mulai melemah dan usia yang menua memaksanya berhenti bekerja. Hari-harinya dipenuhi dengan keterbatasan dan rasa frustrasi karena ketergantungan pada orang lain. Namun, sebuah titik terang muncul ketika Baznas Sidoarjo menyalurkan bantuan kursi roda kepadanya. Kursi roda itu bukan sekadar alat bantu, melainkan simbol kebebasan dan harapan baru. Dengan kursi roda tersebut, Pak Sahri mulai bisa bergerak lebih leluasa, kembali merasakan kemandirian yang sempat hilang, dan menjalani hari-hari dengan semangat yang diperbarui. Bantuan ini tidak hanya mengubah fisiknya, tetapi juga mengembalikan harga dirinya sebagai seorang manusia yang mampu berkontribusi dan beraktivitas. Kisah Pak Sahri adalah bukti nyata bagaimana cahaya zakat mampu menerangi kehidupan mereka yang terpinggirkan, memberikan kekuatan untuk bangkit dan melangkah maju meski dalam keterbatasan. Di tengah perjalanan hidupnya yang penuh liku, Pak Hery Prasetyo menghadapi cobaan berat yang mengubah segalanya. Sebagai seorang buruh pengantar sembako, ia menjalani hari-harinya dengan penuh semangat dan kerja keras untuk menghidupi keluarganya. Namun, pada tanggal 5 Desember 2024, sebuah kecelakaan kerja di Sumenep merenggut sebagian dari kakinya, mengakibatkan amputasi kaki sebelah kiri. Tragedi ini bukan hanya menghilangkan bagian tubuhnya, tetapi juga mengguncang sumber penghasilan dan harapan hidupnya. Rasa putus asa dan ketidakpastian sempat menyelimuti hari-harinya, membuatnya merasa terasing dan kehilangan arah. Namun, di tengah kegelapan itu, Baznas Sidoarjo hadir sebagai cahaya yang menerangi jalan Pak Hery. Pada akhir Ramadhan, tepatnya 25 Maret 2025, Baznas menyalurkan kaki palsu yang menjadi simbol kebangkitan dan harapan baru baginya. Dengan kaki palsu tersebut, Pak Hery mulai belajar berjalan kembali, merasakan kembali kebebasan bergerak yang sempat hilang. Bantuan ini bukan sekadar alat fisik, melainkan jembatan yang menghubungkan kembali Pak Hery dengan kehidupan produktif dan mandiri. Kini, ia dapat kembali beraktivitas, mencari nafkah, dan menjalani hari dengan semangat yang diperbarui. Kisah Pak Hery adalah cermin dari kekuatan zakat yang mampu mengubah tragedi menjadi harapan, menguatkan jiwa yang rapuh, dan menyalakan kembali api kehidupan yang hampir padam. Melalui program ini, Baznas Sidoarjo membuktikan bahwa setiap bantuan yang diberikan adalah cahaya zakat yang menerangi jalan menuju masa depan yang lebih baik. Di tengah semarak penyaluran bantuan alat kesehatan, Baznas Sidoarjo juga menyalurkan alat bantu pendengaran dan alat bantu jalan yang membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari para penerima manfaat. Salah satu momen berkesan terjadi pada 27 Mei 2025 di Desa Kedungrejo, Waru, ketika Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar (Gus Jazuk), secara langsung menyerahkan bantuan tongkat jalan kepada Ibu Kasti, seorang wanita yang telah lama berjuang melawan pengapuran tulang. Tongkat tersebut bukan hanya alat bantu fisik, melainkan simbol harapan dan kemandirian yang kembali menyala dalam hidupnya. Dengan tongkat itu, Ibu Kasti kini dapat berjalan dengan lebih percaya diri dan mandiri, mengurangi beban keluarganya serta meningkatkan kualitas hidupnya secara signifikan. Selain itu, Baznas Sidoarjo juga menyalurkan alat bantu pendengaran kepada Bapak Sugianto dan Ibu Susi Puspita Asari, yang selama ini mengalami kesulitan dalam berkomunikasi akibat gangguan pendengaran. Bantuan alat bantu dengar ini membuka kembali pintu interaksi sosial mereka, memungkinkan mereka untuk lebih aktif berkomunikasi dengan keluarga dan lingkungan sekitar. Rasa syukur dan haru terpancar dari wajah mereka saat menerima bantuan tersebut, karena alat kecil ini membawa dampak besar dalam kehidupan mereka sehari-hari. Penyaluran bantuan ini tidak hanya memberikan alat, tetapi juga mengembalikan kepercayaan diri dan memperkuat ikatan sosial yang sempat terputus. Kehadiran langsung Ketua Baznas Sidoarjo dalam proses penyaluran ini menambah makna tersendiri, menunjukkan komitmen dan kepedulian yang tulus dari Baznas terhadap penerima manfaat. Setiap alat yang diserahkan adalah wujud nyata dari cahaya zakat yang menyinari kehidupan mereka, memberikan kekuatan untuk menjalani hari dengan lebih baik dan penuh harapan. Melalui program ini, Baznas Sidoarjo membuktikan bahwa zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga sumber inspirasi dan perubahan yang mendalam bagi masyarakat yang membutuhkan. Baznas Sidoarjo juga menyalurkan kacamata kepada 400 santri di berbagai pondok pesantren di wilayah Sidoarjo, seperti Pondok Pesantren Al Hamdaniyah, Al Khoziny, Al Hidayah, dan Bahrul Hidayah. Program ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan memastikan para santri dapat belajar dengan nyaman dan optimal melalui penglihatan yang baik. Kacamata yang diberikan bukan hanya alat bantu, melainkan jendela baru bagi para santri untuk melihat dunia dengan lebih jelas dan penuh semangat. Kolaborasi erat dengan Baznas RI, Rumah Sehat Baznas, Alfamidi, Yayasan Amal Mata Indonesia, dan Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (IROPIN) menjadikan program ini berjalan lancar dan berdampak luas. Pemeriksaan refraksi mata yang dilakukan selama Ramadhan lalu menjadi langkah awal yang penting, diikuti dengan penyaluran kacamata sejak awal Mei 2025. Melalui program ini, Baznas Sidoarjo menyalakan cahaya zakat yang menerangi masa depan para santri, membuka peluang belajar yang lebih baik dan harapan yang lebih cerah bagi generasi penerus bangsa. Bantuan yang disalurkan Baznas Sidoarjo tidak berjalan sendiri, melainkan merupakan hasil kolaborasi erat dengan berbagai mitra strategis yang memiliki visi sama dalam menebarkan kebaikan. Baznas RI memberikan dukungan utama melalui program Rumah Sehat Baznas, yang menjadi fondasi kuat dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan ini. Alfamidi turut berperan sebagai mitra distribusi dan pendukung logistik, memastikan bantuan sampai tepat waktu dan dalam kondisi baik. Yayasan Amal Mata Indonesia dan Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (IROPIN) memberikan kontribusi penting dalam program pemeriksaan dan penyaluran kacamata untuk para santri, membantu meningkatkan kualitas penglihatan dan pendidikan mereka. Sinergi yang terjalin antara Baznas Sidoarjo dan para mitra ini memperkuat dampak program, menjadikan setiap bantuan sebagai cahaya zakat yang menyinari kehidupan banyak insan dengan penuh harapan dan keberkahan. Setiap kisah yang terjalin dalam program Baznas Sidoarjo adalah bukti nyata bagaimana cahaya zakat mampu menerangi kehidupan yang gelap dan penuh tantangan. Dari Pak Sahri yang kembali merasakan kebebasan bergerak dengan kursi roda, hingga Pak Hery yang bangkit dari keterpurukan berkat kaki palsu, setiap bantuan adalah sinar harapan yang menguatkan jiwa dan mengubah masa depan. Bantuan alat bantu pendengaran dan jalan yang disalurkan juga membuka kembali pintu interaksi dan kemandirian bagi banyak orang, sementara program kacamata untuk santri menyalakan semangat belajar dan membuka cakrawala baru bagi generasi muda. Melalui kolaborasi erat dengan berbagai mitra, Baznas Sidoarjo menegaskan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban, melainkan cahaya yang menerangi dan menguatkan komunitas. Dengan setiap langkah yang diambil, zakat menjadi lentera yang menuntun menuju kehidupan yang lebih bermartabat, penuh harapan, dan penuh berkah. Inilah kekuatan cahaya zakat—menyalakan kehidupan, mengubah nasib, dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi seluruh masyarakat Sidoarjo.
BERITA10/06/2025 | sudrab
Ketika Cahaya Zakat Menerangi Rumah Kecil Bu Mustiah
Ketika Cahaya Zakat Menerangi Rumah Kecil Bu Mustiah
Sidoarjo, 6 Juni 2025 - Ada sesuatu yang berbeda di rumah mungil Bu Mustiah (62) di Desa Wage, Kecamatan Taman, Sidoarjo hari itu. Senyum yang sudah lama hilang kembali menghiasi wajahnya ketika melihat Rita Defani dan tim Tasaruf BAZNAS Sidoarjo mengetuk pintu rumahnya, Rabu (26/5). Mereka tidak datang dengan tangan kosong - ada harapan baru yang mereka bawa untuk keluarga kecil yang sudah terlalu lama berjuang sendirian. Cerita di Balik Senyuman yang Terluka Hidup Bu Mustiah seperti buku yang penuh luka. Halaman demi halaman menceritakan perjuangan seorang ibu yang harus menghadapi kenyataan pahit - ditinggal suami tercinta, sementara dirinya harus bergantung pada kursi roda untuk beraktivitas sehari-hari. Yang lebih menyayat hati, sang buah hati - anak laki-laki satu-satunya - juga harus merasakan pahitnya hidup. Kecelakaan beberapa tahun silam merampas kemampuannya untuk berjalan. Kini, kedua kaki yang dulu menopang langkahnya tak lagi bisa diandalkan. Rumah kecil itu menjadi dunia mereka berdua - dua jiwa yang saling menguatkan di tengah keterbatasan. Ketika ‘Malaikat’ Berseragam BAZNAS Mengetuk Pintu "Assalamu'alaikum Bu," sapa Rita Defani lembut sambil tersenyum. Ia tahu, di balik pintu itu ada cerita yang membutuhkan perhatian khusus. Rita dan tim Tasaruf BAZNAS Sidoarjo bukan sekadar pembawa bantuan. Mereka adalah perpanjangan tangan dari ribuan hati baik masyarakat Sidoarjo yang peduli. "Kami tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga memastikan bahwa setiap rupiah zakat, infak, dan sedekah yang diamanahkan masyarakat dapat sampai tepat sasaran," cerita Rita dengan mata yang berbinar. Bagi Bu Mustiah, kedatangan mereka seperti hujan di musim kemarau panjang. Bantuan biaya hidup yang diserahkan bukan hanya berupa uang, tapi juga harapan bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan ini. Lebih dari Sekadar Bantuan Cahaya Zakat adalah jembatan yang menghubungkan hati ke hati, dari tangan yang berkecukupan ke tangan yang membutuhkan. Dengan keterbatasan mobilitas yang dialami Bu Mustiah dan anaknya, akses mereka untuk mencari nafkah memang sangat terbatas. Program ini membuktikan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban yang harus digugurkan, tapi sebuah amanah mulia yang bisa mengubah hidup seseorang. Setiap rupiah yang disalurkan membawa misi besar - menciptakan kemandirian dan mengembalikan martabat kemanusiaan. Semangat Gotong Royong yang Tak Pernah Padam BAZNAS Sidoarjo dengan tim Tasaruf yang solid terus membuktikan bahwa kepedulian masyarakat Sidoarjo masih mengalir deras. Mereka tidak hanya berbagi rezeki, tapi juga berbagi kasih sayang dan perhatian. "Prinsip kami sederhana: tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat manfaat. Setiap bantuan harus bisa memberikan dampak nyata," jelas Rita sambil menunjukkan senyum tulusnya. Kehadiran program seperti Cahaya Zakat adalah bukti nyata bahwa di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, jiwa gotong royong masih berdetak kuat di hati masyarakat Sidoarjo. Mari Bersama Menebarkan Cahaya Kisah Bu Mustiah adalah salah satu dari ribuan cerita yang tersebar di Sidoarjo. Masih banyak keluarga lain yang membutuhkan uluran tangan. Bagi teman-teman yang ingin ikut serta menebarkan kebaikan, BAZNAS Sidoarjo selalu membuka pintu dengan hangat. Informasi lebih lanjut bisa langsung datang ke kantor BAZNAS Sidoarjo atau follow media sosial resmi mereka. Karena kebaikan yang kecil, jika dilakukan bersama-sama, bisa menjadi cahaya yang besar untuk menerangi kegelapan. Seperti yang terjadi di rumah mungil Bu Mustiah hari itu - sebuah kunjungan sederhana berhasil menghidupkan kembali senyuman yang sudah lama hilang.
BERITA06/06/2025 | sudrab
Cahaya Zakat Menerangi Balai Ternak: Kelompok Berkah Slamet Tingkatkan Sanitasi Jelang Idul Adha
Cahaya Zakat Menerangi Balai Ternak: Kelompok Berkah Slamet Tingkatkan Sanitasi Jelang Idul Adha
Sidoarjo 6 juni 2025 - Semangat berbagi menjelang Idul Adha kembali terpancar melalui program yang dikelola Baznas. Di Desa Suniasrih, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kelompok Ternak Berkah Slamet menunjukkan dedikasi luar biasa dalam mempersiapkan hewan kurban berkualitas tinggi untuk umat. Asropi, koordinator Kelompok Ternak Berkah Slamet, telah memulai persiapan intensif menjelang musim kurban. Setiap hari, pria yang telah malang melintang di dunia peternakan ini memastikan hewan ternaknya mendapat pakan bergizi secara teratur. Tak hanya itu, kandang dibersihkan setiap pagi hari dan proses desinfeksi dilakukan dua kali dalam seminggu untuk menjaga kesehatan hewan dari ancaman virus, bakteri, dan jamur. "Kami sangat bersyukur dengan program Balai Ternak Baznas ini. Melalui Cahaya Zakat, kami tidak hanya mendapat bantuan modal, tetapi juga pendampingan teknis yang sangat berharga," ungkap Asropi dengan penuh semangat. Kelompok Ternak Berkah Slamet merupakan salah satu kelompok mustahik binaan program Balai Ternak Baznas yang fokus pada pembibitan dan perawatan hewan ternak kurban. Kegiatan ini menjadi bagian penting dari upaya menyediakan hewan kurban yang sehat dan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan ibadah umat Muslim. Program Balai Ternak Baznas hadir sebagai wujud nyata Cahaya Zakat yang tidak hanya memberikan bantuan sesaat, melainkan pemberdayaan berkelanjutan. Melalui pelatihan, pendampingan teknis, serta dukungan sarana dan prasarana, program ini bertujuan menciptakan kemandirian ekonomi peternak sekaligus menyediakan hewan kurban berkualitas. Pendekatan yang dilakukan Baznas sangat komprehensif. Selain memberikan bantuan modal, para mustahik juga mendapat pelatihan manajemen peternakan modern, teknik sanitasi yang baik, hingga strategi pemasaran. Hal ini memastikan bahwa bantuan zakat tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi produktif dan berkelanjutan. "Cahaya Zakat telah mengubah hidup kami. Dari yang semula hanya mengandalkan upah harian, kini kami memiliki usaha ternak yang bisa menghidupi keluarga," tambah Asropi sambil menunjukkan kandang yang bersih dan tertata rapi. Keberhasilan Kelompok Berkah Slamet menjadi inspirasi bagi kelompok-kelompok peternak lainnya. Dengan standar sanitasi yang tinggi dan manajemen yang profesional, mereka tidak hanya menyediakan hewan kurban berkualitas, tetapi juga membangun reputasi sebagai peternak terpercaya di daerahnya. Program Balai Ternak Baznas dengan konsep Cahaya Zakat ini membuktikan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban ritual, melainkan instrumen pemberdayaan ekonomi yang efektif. Melalui pendekatan berbasis komunitas, Baznas terus berkomitmen memastikan kesejahteraan mustahik melalui pengelolaan zakat yang produktif dan berkelanjutan. Menjelang Idul Adha tahun ini, Kelompok Ternak Berkah Slamet siap menyediakan puluhan ekor hewan kurban yang sehat dan berkualitas. Semoga Cahaya Zakat terus menerangi jalan menuju kemandirian ekonomi umat dan mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
BERITA06/06/2025 | sudrab
Cahaya Zakat: Baznas Sidoarjo Siap Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Kepunten
Cahaya Zakat: Baznas Sidoarjo Siap Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Kepunten
SIDOARJO, 6 juni 2025 - Kepedulian terhadap sesama kembali terpancar melalui program unggulan Baznas Sidoarjo. Ketika laporan tentang kondisi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Kepunten, Kecamatan Tulangan mencuat, Bupati Sidoarjo Subandi langsung turun ke lapangan untuk memastikan bantuan segera disalurkan kepada yang membutuhkan. Rumah milik warga bernama Subandi—yang secara kebetulan memiliki nama sama dengan sang Bupati—menjadi saksi bisu betapa masih banyak saudara kita yang hidup dalam keterbatasan. Bangunan sederhana berdinding anyaman bambu ini berdiri di atas pondasi seadanya dari bata merah dan semen. Tanpa sekat kamar, seluruh penghuni tidur di satu ruangan yang juga berfungsi sebagai ruang tamu dan dapur. "Saya tidak ingin ada warga Sidoarjo yang hidup dalam kondisi seperti ini. Pemerintah hadir, bukan hanya dalam wacana, tetapi juga dalam aksi nyata," tegas Bupati Subandi saat meninjau langsung lokasi di RT 04 RW 04 Desa Kepunten, Kamis (05/06/2025). Kunjungan mendadak ini membuktikan komitmen pemimpin daerah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Subandi tak sekadar datang melihat, melainkan langsung menginstruksikan dinas terkait untuk mempercepat proses bantuan perbaikan RTLH melalui sinergi dengan Baznas Sidoarjo. "Kami akan pastikan rumah milik Subandi ini segera direnovasi melalui Baznas dan Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Sidoarjo," pinta Subandi di lokasi RTLH. Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, menyambut baik arahan Bupati tersebut. Program "Cahaya Zakat" yang menjadi flagship Baznas Sidoarjo siap menjadi solusi konkret bagi permasalahan RTLH di wilayah ini. "Cahaya Zakat hadir untuk menerangi kehidupan saudara-saudara kita yang membutuhkan. Renovasi rumah Pak Subandi akan menjadi prioritas kami," ujar Gus Jazuk. Baznas Sidoarjo telah memiliki track record yang solid dalam program pembangunan dan renovasi rumah untuk masyarakat kurang mampu. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang terkumpul, lembaga ini konsisten memberikan bantuan nyata kepada mustahik di seluruh Kabupaten Sidoarjo. Bupati Subandi juga berpesan kepada para Kepala Desa dan Camat agar lebih proaktif memetakan warga yang hidup dalam kondisi serupa. "Jangan tunggu viral atau dilaporkan. Kita yang harus mendatangi warga, bukan sebaliknya," tegas mantan Kades Pabean, Kecamatan Sedati ini. Kehadiran Baznas Sidoarjo menjadi bukti nyata bahwa zakat bukan sekadar kewajiban ritual, melainkan instrumen pemberdayaan ekonomi yang efektif. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga filantropi seperti Baznas membuktikan bahwa kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melalui sinergi yang kuat. "Mensejahterakan warga Sidoarjo bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi amanah yang harus ditunaikan sepenuh hati," pungkas Bupati Subandi. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian sosial, Cahaya Zakat Baznas Sidoarjo terus berkomitmen menghadirkan harapan bagi mereka yang membutuhkan, membuktikan bahwa tidak ada yang terlupakan dalam pembangunan Sidoarjo yang berkelanjutan.
BERITA06/06/2025 | sudrab
Cahaya Zakat: Harapan Baru untuk Ibu Supaiyah Sukorejo Buduran
Cahaya Zakat: Harapan Baru untuk Ibu Supaiyah Sukorejo Buduran
Sidoarjo, 4 Juni 2025 – Diiringi sinar mentari pagi yang hangat, M. Sofwan, staf pelaksana distribusi Baznas Sidoarjo, melangkah penuh semangat menyusuri jalan setapak menuju rumah sederhana di Desa Sukorejo, Kecamatan Buduran. Rumah itu milik Ibu Supaiyah, seorang wanita berusia 65 tahun yang telah menghadapi banyak cobaan dalam hidupnya. Sepuluh tahun lalu, ia kehilangan suaminya, dan kini, ia harus berjibaku merawat anak pertamanya yang lumpuh sejak lama. Dengan empat anak yang bergantung padanya, Ibu Supaiyah mengandalkan putra keduanya yang berjualan sate keliling untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dua anaknya yang lain masih menempuh pendidikan di sekolah, menambah beban pikiran Ibu Supaiyah yang sudah berat. Kedatangan M. Sofwan, yang didampingi salah satu perangkat desa Sukorejo, membawa secercah harapan bagi Ibu Supaiyah. Dengan penuh harap, ia mengetuk pintu rumahnya, dan saat pintu terbuka, tatapan penuh haru Ibu Supaiyah menyambut mereka. Air mata kebahagiaan mengalir di pipinya ketika ia menerima bantuan biaya hidup dari Baznas Sidoarjo. “Alhamdulillah, terima kasih sudah diberikan bantuan,” ucapnya dengan suara bergetar, mencerminkan rasa syukur yang mendalam. M. Sofwan menjelaskan bahwa Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk memberikan bantuan dengan tepat dan cepat kepada setiap penerima manfaat. “Kami berharap, dalam kondisi seperti saat ini, upaya untuk peduli kepada mereka yang membutuhkan bisa segera terlaksana. Ini adalah bagian dari misi kami untuk menyebarkan cahaya zakat kepada mereka yang membutuhkan,” ujarnya. Hari itu, Baznas Sidoarjo tidak hanya memberikan bantuan kepada Ibu Supaiyah. Di tempat lain, mereka juga menyalurkan bantuan untuk pendidikan dua siswi kembar di MTs. Al Abror, serta bantuan biaya hidup untuk Bu Nur Laini dan Bu Misnah di Kelurahan Bulusidokare. Selain itu, bantuan biaya kesehatan juga disalurkan untuk Siti Khusnul Khatimah di Kelurahan Sidoklumpuk. Setiap langkah yang diambil oleh Baznas Sidoarjo menjadi bukti nyata bagaimana zakat dapat menjadi cahaya harapan bagi mereka yang terpuruk dalam kesulitan. Dalam suasana penuh haru, Ibu Supaiyah merasakan betapa berartinya bantuan ini bagi kehidupannya dan keluarganya. “Cahaya zakat ini bukan hanya sekadar bantuan finansial, tetapi juga harapan dan semangat untuk terus berjuang,” ungkap M. Sofwan, menegaskan pentingnya peran zakat dalam kehidupan masyarakat. Dengan semangat berbagi dan kepedulian, Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, memberikan bantuan yang dibutuhkan, dan menjadi cahaya bagi mereka yang hidup dalam kegelapan. Harapan baru bagi Ibu Supaiyah dan banyak keluarga lainnya adalah bukti bahwa dengan kepedulian dan amal, kita dapat mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik.
BERITA04/06/2025 | sudrab
Cahaya Zakat untuk SLB Putra Mandiri: Harapan Baru bagi Siswa Berkebutuhan Khusus
Cahaya Zakat untuk SLB Putra Mandiri: Harapan Baru bagi Siswa Berkebutuhan Khusus
Sidoarjo, 04 Juni 2025 – Pagi itu, sinar mentari menyinari halaman Sekolah Luar Biasa (SLB) Putra Mandiri di Kecamatan Tarik, Sidoarjo. Dengan semangat dan harapan, rombongan Baznas Sidoarjo yang dipimpin oleh M. Mahbub, Wakil Ketua II Baznas Sidoarjo, memasuki sekolah ini. SLB Putra Mandiri, salah satu dari 29 SLB yang ada di Sidoarjo, kini mendidik 36 siswa dengan berbagai jenis disabilitas, termasuk tunanetra, tuna rungu, dan tunawicara. Kedatangan Baznas kali ini sangat istimewa, karena mereka membawa bantuan biaya pendidikan untuk enam siswa yang sangat membutuhkan. Di antara mereka adalah Syaskia Murni Ramadhani, seorang penyandang disabilitas tunanetra, serta Ihan Sugiyanto, Icha Maulida Saputra, Veda Alista, Muhammad Risqi Kurniawan yang baru saja meninggal dunia tujuh hari lalu, dan Naila Dewi Maliaka, yang mengalami disabilitas tunarungu dan tunawicara. Momen ini menjadi sangat emosional, terutama bagi mereka yang kehilangan teman sekelasnya. Kebahagiaan terpancar di wajah para siswa penerima bantuan. Meskipun mereka memiliki keterbatasan, ungkapan terima kasih dan senyuman tulus mereka menjadi cahaya harapan bagi masa depan. "Terima kasih Baznas! Kami sangat senang bisa mendapatkan bantuan ini," ucap salah satu siswa dengan penuh semangat. Bantuan yang diberikan oleh Baznas tidak hanya terbatas di SLB Putra Mandiri. Tim Baznas juga melanjutkan misi mulia ini dengan menyalurkan bantuan biaya pendidikan ke beberapa satuan pendidikan lainnya di kawasan Kecamatan Tarik dan Prambon. Pada hari yang sama, Baznas Kabupaten Sidoarjo melaksanakan distribusi bantuan untuk 10 anak di MI Al Ihsan Banjarwungu, MI Miftahul Ulum Mergobener, SDN Kedungsugo 2, SDN Kedungwonokerto 1, SDN Jatikalang, SDN Jedong Cangkring, dan SDN Simpang. Setiap bantuan yang diberikan adalah bagian dari program "Cahaya Zakat," yang bertujuan untuk menerangi jalan pendidikan anak-anak yang kurang beruntung. M. Mahbub menegaskan, "Kami percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak, tanpa memandang latar belakang atau kondisi fisik mereka. Zakat yang dikeluarkan oleh masyarakat adalah cahaya harapan bagi mereka." Kegiatan ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga membangun rasa solidaritas dan kepedulian di masyarakat. Dalam suasana hangat dan penuh harapan, para siswa dan guru di SLB Putra Mandiri merasa bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan mereka. Mereka memiliki dukungan dari Baznas dan masyarakat luas yang peduli. Di tengah tantangan yang dihadapi oleh siswa berkebutuhan khusus, bantuan ini menjadi sinar harapan yang menerangi jalan mereka menuju masa depan yang lebih baik. Dengan dukungan dari Baznas dan masyarakat, para siswa ini dapat melangkah lebih percaya diri, mengejar cita-cita mereka, dan menjadikan impian mereka menjadi kenyataan. Semoga cahaya zakat ini terus bersinar, memberikan harapan bagi mereka yang membutuhkan, dan menginspirasi lebih banyak orang untuk berkontribusi dalam menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua.
BERITA04/06/2025 | sudrab
Sidak Bareng Wakil Bupati, Baznas Sidoarjo Siapkan Bedah Rumah Tidak Layak Huni untuk Seno
Sidak Bareng Wakil Bupati, Baznas Sidoarjo Siapkan Bedah Rumah Tidak Layak Huni untuk Seno
Sidoarjo, 3 Juni 2025 – Di tengah kesulitan yang dialaminya, Adi Suseno (51 tahun), warga Sawotratap Gedangan, merasakan secercah harapan baru. Sejak tahun 2018, Seno, panggilan akrabnya, terpaksa kembali ke rumahnya dan tinggal sendirian setelah mengalami kecelakaan kerja yang mengubah hidupnya. Sebelumnya, ia bekerja sebagai mekanik kendaraan tronton di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, selama 25 tahun. Kini, Seno harus berjuang melawan kesepian dan kesulitan ekonomi di rumah berdinding triplek dan beratap asbes yang kumuh. Rumahnya yang berukuran 5x6 meter tidak memiliki MCK, dan dindingnya yang kusam dihiasi dengan plastik-plastik yang bergelantungan sebagai penahan air saat hujan. Meski ia berusaha menghidupi diri dengan membantu kelancaran lalu lintas sebagai "polisi cepek" di sekitar desa, penghasilannya tidak cukup untuk memperbaiki kondisinya yang memprihatinkan. Namun, harapan baru muncul pada pagi hari ini, Selasa, 3 Juni 2025. Kehadiran Ibu Mimik Idayana, Wakil Bupati Sidoarjo, di rumah Seno membawa secercah harapan. Dalam kunjungannya, Ibu Mimik tidak hanya melihat kondisi rumah Seno secara langsung, tetapi juga berdialog untuk mencari solusi. Dalam pertemuan tersebut, diputuskan untuk mengusulkan bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH) melalui Baznas Sidoarjo. Kehadiran Baznas Sidoarjo, yang dipimpin oleh M. Chasbil Azis Salju Sodar (Gus Jazuk), menambah semangat Seno. Gus Jazuk menyatakan komitmennya untuk segera melakukan upaya bedah rumah Seno, yang selama ini hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. "Kami akan segera mengupayakan bantuan ini, karena setiap orang berhak untuk hidup layak," ujarnya. Kisah Seno adalah salah satu contoh nyata dari dampak zakat yang dapat mengubah hidup seseorang. Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk menjadi cahaya zakat bagi masyarakat yang membutuhkan, memberikan harapan dan membantu mereka yang terpinggirkan. Dengan dukungan dari masyarakat, Baznas berupaya untuk terus memperluas jangkauan dan memberikan bantuan yang tepat sasaran. Seno, yang kini mulai merasakan harapan, berharap bahwa dengan bantuan ini, ia bisa memiliki rumah yang layak dan nyaman untuk tinggal. "Saya sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan yang akan saya terima. Semoga ini menjadi awal baru bagi saya," ungkapnya dengan penuh haru. Kehadiran Baznas dan dukungan dari pemerintah setempat menunjukkan bahwa kolaborasi antara lembaga sosial dan pemerintah dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat. Dengan semangat berbagi dan saling membantu, harapan baru bagi Seno dan banyak lainnya akan terus terjaga, menjadikan zakat sebagai cahaya yang menerangi jalan kehidupan mereka.
BERITA03/06/2025 | sudrab
Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Hidup untuk Ibu Agusti Supriantini
Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Hidup untuk Ibu Agusti Supriantini
Sidoarjo, 03 Juni 2025 – Senyum bahagia terpancar dari wajah Ibu Agusti Supriantini, warga Desa Pepe, Kecamatan Sedati, saat menerima bantuan biaya hidup dari Baznas Sidoarjo. Pada hari yang penuh berkah ini, bantuan tersebut disalurkan langsung oleh M. Sofwan, staf pelaksana distribusi Baznas Sidoarjo, yang memastikan bahwa bantuan ini sampai ke tangan yang tepat. Ibu Agusti, seorang perempuan tangguh yang dikaruniai tujuh anak perempuan, menghadapi tantangan besar dalam hidupnya. Dari tujuh anaknya, empat masih menempuh pendidikan. Setiap harinya, Ibu Agusti bekerja sebagai pengumpul barang bekas (rongsokan) untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Dengan penghasilan yang berkisar antara 300.000 hingga 450.000 rupiah setiap dua minggu, ia berjuang keras untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Suaminya, yang bekerja serabutan dan sering mencari rumput untuk pakan ternak milik tetangga, juga menghadapi ketidakpastian dalam penghasilan. Dalam kondisi ekonomi yang sulit, Ibu Agusti tetap berusaha keras untuk menjaga keluarga dan memberikan pendidikan bagi anak-anaknya. M. Sofwan menjelaskan pentingnya penyaluran bantuan secara langsung. “Cepat dan tepat, baik tepat sasaran, tepat kriteria, dan tepat syar’inya,” cetusnya. Dengan pendekatan ini, Baznas Sidoarjo memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat bagi penerima manfaat. Pada tanggal yang sama, Baznas Sidoarjo juga menyalurkan berbagai bantuan lainnya, termasuk: 1. Bantuan biaya hidup untuk Bapak Satriya Fajar, warga Desa Kebonagung, Sukodono. 2. Bantuan biaya pendidikan untuk Hendra Susanto, siswa SMP Wijaya, Kecamatan Sukodono. 3. Bantuan biaya pendidikan untuk MI Terpadu Nurul Imam, Ketajen, Kecamatan Gedangan. 4. Bantuan biaya pendidikan untuk MTs Nurus Syafi' di Desa Wedi, Kecamatan Gedangan. 5. Bantuan biaya hidup untuk Sabar Riyadi, warga Pepe, Sedati. 6. Bantuan biaya hidup untuk Ibu Agusti Supriantini, Desa Pepe, Kecamatan Sedati. 7. Bantuan partisipasi untuk Musholla Al Akbar, Desa Sono, Kecamatan Buduran. 8. Bantuan partisipasi untuk Musholla SDN Bluru Kidul 1, Kecamatan Sidoarjo. 9. Tasarruf bantuan biaya hidup untuk 13 penerima di Desa Jati, Kecamatan Sidoarjo. Bantuan yang disalurkan tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga menjadi cahaya zakat yang menerangi jalan hidup bagi mereka yang membutuhkan. Ibu Agusti dan penerima bantuan lainnya merasakan harapan baru di tengah kesulitan yang mereka hadapi. “Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Saya bisa membeli kebutuhan sehari-hari dan membantu anak-anak saya,” ungkap Ibu Agusti dengan penuh haru. Dengan semangat berbagi dan kepedulian, Baznas Sidoarjo terus berupaya menjangkau masyarakat yang membutuhkan, memastikan bahwa setiap zakat yang disalurkan menjadi cahaya harapan bagi kehidupan mereka.
BERITA03/06/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Secara Serentak di Berbagai Wilayah
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Secara Serentak di Berbagai Wilayah
Sidoarjo, 2 Juni 2025 – Memasuki awal bulan Juni, BAZNAS Sidoarjo melalui berbagai tim penyaluran bantuan bergerak serentak untuk menjangkau berbagai pelosok dan menyampaikan bantuan secara langsung kepada penerima manfaat. M. Sofwan, staf pelaksana distribusi BAZNAS Sidoarjo, mengungkapkan komitmen lembaga ini untuk selalu cepat dan tepat dalam menyalurkan bantuan. Pada kesempatan ini, ia menyaksikan penyerahan kursi roda untuk Bapak Suwarno, seorang anggota Linmas dari Desa Suruh Sukodono yang terkena serangan stroke beberapa waktu lalu. “Semoga kita bisa diberikan kekuatan untuk istiqomah dan terus menyalurkan bantuan kepada penerima manfaat,” cetus Sofwan, menegaskan pentingnya ketekunan dalam menjalankan misi sosial. Hari ini, BAZNAS Sidoarjo menyalurkan bantuan kepada sekitar 100 penerima manfaat di berbagai lokasi. Beberapa di antaranya termasuk: 1. Bantuan Biaya Pendidikan di RA Al Ihsan, Desa Kedinding, Kecamatan Tarik 2. Bantuan untuk SDN Janti 1, Tarik 3. Bantuan untuk 10 penerima manfaat biaya hidup dan 1 bantuan pengobatan di Padmonegoro, Sukodono 4. Bantuan Biaya Pendidikan di SDN Kramat Temenggung 1, Kecamatan Tarik 5. Bantuan Biaya Hidup untuk Bapak Sunaryo, warga Desa Janti, Kecamatan Tarik 6. Bantuan Biaya Hidup untuk warga Panjunan, Sukodono 7. Bantuan Pendidikan untuk 10 siswa di SDN Sarirogo, Kecamatan Kota Sidoarjo 8. Partisipasi dalam Pembangunan Mushollah Al Ikhlas, Desa Balongmacekan, Kecamatan Tarik 9. Distribusi bantuan Pendidikan di MI Nurul Islam 10. Bantuan Biaya Pendidikan di SDN Kramat Jegu 2 11. Distribusi bantuan untuk 7 warga Desa Sukodono 12. Partisipasi dalam Pembangunan Musholla SDN Banjarbendo, Kecamatan Sidoarjo 13. Penyerahan kursi roda untuk Bapak Suwarno, warga Desa Suruh Sukodono 14. Tasarruf Biaya Hidup untuk Bapak Suwadi, Desa Sidokare 15. Tasarruf Biaya Hidup untuk Bapak Slamet, Dusun Sidomukti II, Kel. Sidokumpul, Sidoarjo 16. Bantuan partisipasi santunan anak yatim di SDN Tawangsari 3 17. Bantuan biaya hidup untuk Ibu Ariani, Desa Tawangsari Kegiatan ini menunjukkan dedikasi BAZNAS Sidoarjo dalam mengimplementasikan prinsip "cahaya zakat" yang berfungsi sebagai pendorong untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Setiap penyaluran bantuan tidak hanya memberikan dukungan materi, tetapi juga membawa harapan dan semangat baru bagi para penerima. Dengan semangat kebersamaan, BAZNAS Sidoarjo terus berupaya menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan, membuktikan bahwa kepedulian sosial adalah bagian integral dari kehidupan masyarakat. Melalui program-program ini, BAZNAS berharap dapat menginspirasi lebih banyak individu untuk berpartisipasi dalam kegiatan filantropi, memperkuat jaringan sosial yang saling mendukung. Kegiatan penyaluran bantuan ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagaimana zakat dapat menjadi cahaya bagi mereka yang dalam kesulitan, membawa harapan dan perubahan positif dalam kehidupan masyarakat.
BERITA02/06/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Berikan Dukungan Bakti Sosial Peringatan Hari Lahir Pancasila di SDN Kramatjegu 1 Taman
BAZNAS Sidoarjo Berikan Dukungan Bakti Sosial Peringatan Hari Lahir Pancasila di SDN Kramatjegu 1 Taman
Sidoarjo, 2 juni 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, SDN Kramatjegu 1 Taman menggelar kegiatan bakti sosial (BAKSOS) yang bertujuan untuk membantu siswa-siswa kurang mampu, khususnya anak yatim dan dhuafa. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada Senin, 2 Juni 2025, di halaman sekolah, mulai pukul 08.00 WIB. Kepala SDN Kramatjegu 1, Ferry Nuqrizal, S.Pd., menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada BAZNAS Kabupaten Sidoarjo atas dukungan yang diberikan. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini, yang menunjukkan kepedulian tinggi terhadap siswa-siswa kami yang membutuhkan. Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut," ungkap Ferry. Kegiatan BAKSOS ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, terutama dalam hal kepedulian sosial. Kepala sekolah juga menambahkan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada anak-anak yang mengalami kesulitan ekonomi. Sebanyak 36 siswa telah terdaftar sebagai penerima bantuan, yang terdiri dari anak-anak yatim dan dari keluarga tidak mampu. Daftar penerima bantuan tersebut telah dilampirkan dalam surat permohonan, memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kegiatan ini. Ferry menambahkan, "Kami ingin menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian kepada siswa-siswa kami, agar mereka tumbuh menjadi generasi yang peka terhadap kebutuhan orang lain." Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada siswa-siswa yang menerima bantuan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap sesama. Dengan semangat "cahaya zakat," SDN Kramatjegu 1 berharap dapat mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam program-program sosial yang mendukung kesejahteraan bersama. Kegiatan ini bukan hanya sekadar momen berbagi, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya saling membantu dan peduli terhadap sesama, terutama di tengah tantangan yang dihadapi oleh mereka yang kurang beruntung.
BERITA02/06/2025 | sudrab
Bareng Bupati Sidoarjo Sidak RTLH di Krian, Siapkan Cahaya Zakat untuk Rumah Layak Huni
Bareng Bupati Sidoarjo Sidak RTLH di Krian, Siapkan Cahaya Zakat untuk Rumah Layak Huni
Sidoarjo, 31 Mei 2025 – Kepedulian terhadap warga kurang mampu kembali diwujudkan Pemkab Sidoarjo melalui program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Langkah nyata ini diperkuat dengan inspeksi mendadak (*sidak*) yang dipimpin langsung Bupati Sidoarjo, H. Subandi, bersama Dinas Sosial dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo di Kecamatan Krian, Sabtu (31/5). Bupati Subandi menyambangi dua titik lokasi RTLH yang memprihatinkan: rumah Khoirul Anam (57) di Desa Tropodo dan kediaman Urifah (78) di Desa Krian. Keduanya hidup dalam kondisi ekonomi sangat berat. Di Desa Krian, nenek Urifah (78) bersama anak dan cucunya bertahan di rumah dengan atap rusak parah. Sebelumnya, Urifah menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan gorengan. Namun, kecelakaan di rumah membuatnya tak bisa lagi bekerja, membebani sepenuhnya anak dan cucunya. Kondisi rumah yang semakin buruk menambah beban hidup keluarga ini. Sementara di Tropodo, Khoirul Anam (57) hidup sebatang kara setelah ditinggal keluarganya. Penyakit stroke yang dideritanya menghilangkan kemampuannya untuk bekerja serabutan. Ia terpaksa tinggal di rumah yang jelas tidak layak: atap keropos, tembok retak, dan tanpa fasilitas kamar mandi. Menyaksikan langsung keprihatinan ini, Bupati Subandi langsung menegaskan komitmen Pemkab Sidoarjo untuk segera memperbaiki kondisi kedua rumah tersebut. Sinergi dengan BAZNAS Sidoarjo menjadi kunci utama aksi penanganan ini. "Saya akan segera lakukan koordinasi dengan BAZNAS Sidoarjo agar dilakukan perbaikan pada rumah Khoirul Anam dan Urifah. Diharapkan setelah dilakukan pembenahan, keluarga bisa hidup tenang, nyaman, dan aman untuk ditinggali," tegas Bupati Subandi di lokasi rumah Khoirul Anam. Merespons hal ini, Wakil Ketua 4 BAZNAS Sidoarjo, M Ilhamuddin, menyatakan, "BAZNAS Sidoarjo mengapresiasi kepedulian Bupati dalam program RTLH ini. Melalui Cahaya Zakat, kami siapkan pendampingan teknis dan pendanaan komprehensif untuk transformasi rumah warga menjadi hunian layak. Ini adalah wujud nyata amanah zakat masyarakat Sidoarjo yang disalurkan tepat sasaran." Bupati menekankan bahwa program RTLH ini merupakan wujud nyata sinergi antara Pemkab Sidoarjo dengan stakeholder, termasuk BAZNAS, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya warga kurang mampu. Ia juga meminta Kepala Desa proaktif mendata warga yang membutuhkan bantuan serupa. "Program RTLH ini bertujuan mensejahterakan masyarakat Sidoarjo. Saya titip kepada kepala desa untuk mendata warganya yang kurang mampu agar segera dilaporkan ke kecamatan dan ditindaklanjuti Pemkab, termasuk bersama mitra seperti BAZNAS," pesan Bupati Subandi. Respon cepat Pemkab Sidoarjo bersama BAZNAS ini mendapat apresiasi warga. Kedua rumah Khoirul Anam dan Urifah kini menanti sentuhan perbaikan yang akan mengubah keprihatinan menjadi harapan. Inilah wujud nyata "Cahaya Zakat" yang diamanahkan masyarakat Sidoarjo melalui BAZNAS. Zakat yang terkumpul dengan penuh kepercayaan, dioptimalkan BAZNAS Sidoarjo melalui program strategis seperti RTLH, menjadi penerang bagi warga yang hidup dalam ketidaklayakan. Perbaikan rumah ini bukan sekadar membangun dinding dan atap, melainkan membangun kembali semangat, keamanan, dan martabat hidup, menebarkan cahaya kesejahteraan dari setiap tetes zakat yang disalurkan. Bersama BAZNAS Sidoarjo, wujudkan huni layak bagi semua.
BERITA31/05/2025 | sudrab
BAZNAS Dorong Anak Muda Mandiri Lewat Program ZChicken: Cahaya Zakat untuk Kemandirian Ekonomi
BAZNAS Dorong Anak Muda Mandiri Lewat Program ZChicken: Cahaya Zakat untuk Kemandirian Ekonomi
Sidoarjo 28 Mei – Di tengah tantangan ekonomi yang terus berkembang, BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) hadir sebagai cahaya zakat yang menerangi jalan menuju kemandirian bagi generasi muda. Salah satu contoh nyata dari keberhasilan program ini adalah Ardian, seorang pemuda 20 tahun yang kini menjalankan usaha gerai ayam krispi di Jl. Ratu Sima, Kecamatan Dumai Selatan, Kota Dumai. Program ZChicken yang diluncurkan oleh BAZNAS bertujuan untuk memberdayakan anak muda melalui pelatihan dan bantuan modal usaha. Dalam waktu singkat, Ardian berhasil menciptakan peluang usaha yang tidak hanya memberikan keuntungan bagi dirinya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi keluarganya. Setiap harinya, gerai ayam krispi miliknya mampu menjual rata-rata 20 potong ayam dan bakso krispi, yang menjadi favorit di kalangan warga setempat. “Awalnya, saya tidak pernah membayangkan bisa memiliki usaha sendiri di usia muda. Berkat dukungan dari program ZChicken, saya bisa memulai usaha ini dan belajar banyak tentang cara menjalankan bisnis,” ungkap Ardian dengan penuh semangat. Keberhasilan Ardian dalam menjalankan usaha ini tidak hanya sekadar tentang keuntungan finansial. Ia juga menggunakan sebagian dari pendapatannya untuk membantu orang tuanya dalam pembiayaan pendidikan. “Saya ingin memberikan yang terbaik untuk keluarga saya. Pendidikan adalah kunci masa depan, dan saya ingin memastikan orang tua saya tidak terbebani,” tambahnya. Program ZChicken BAZNAS tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai sosial. Dengan memberdayakan anak muda seperti Ardian, program ini berupaya menciptakan dampak positif di lingkungan sekitar. Ardian menjadi contoh inspiratif bagi rekan-rekannya, menunjukkan bahwa dengan semangat dan kerja keras, impian untuk mandiri secara finansial dapat terwujud. “BAZNAS percaya bahwa setiap anak muda memiliki potensi untuk berkembang. Melalui program ZChicken, kami ingin memberikan mereka alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk sukses. Kami berharap lebih banyak anak muda yang terinspirasi untuk memulai usaha mereka sendiri,” ujar perwakilan BAZNAS. Program ini juga menciptakan jaringan di antara para peserta, yang saling berbagi pengalaman dan strategi dalam mengelola usaha. Dengan dukungan dari BAZNAS, Ardian dan teman-teman seprogramnya tidak hanya belajar tentang cara menjalankan bisnis, tetapi juga tentang pentingnya kolaborasi dan saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama. Dalam konteks yang lebih luas, program ZChicken merupakan bagian dari upaya BAZNAS untuk mengoptimalkan potensi zakat dalam memberdayakan masyarakat. Dengan mengalirnya dana zakat ke program-program seperti ZChicken, BAZNAS berkomitmen untuk menciptakan solusi jangka panjang bagi masalah kemiskinan dan pengangguran, terutama di kalangan anak muda. “Cahaya zakat yang kami sebar melalui program ini diharapkan dapat menerangi jalan bagi mereka yang ingin berusaha dan mandiri. Setiap potongan zakat yang diberikan akan menjadi investasi untuk masa depan yang lebih baik,” tutup perwakilan BAZNAS. Dengan semangat dan dukungan dari program ZChicken, Ardian membuktikan bahwa kemandirian ekonomi bukanlah impian yang jauh dari jangkauan. Ia adalah contoh nyata bahwa dengan keberanian dan kerja keras, generasi muda dapat menciptakan perubahan positif, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat.
BERITA28/05/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Alat Kesehatan dalam Program Sidoarjo Sehat
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Alat Kesehatan dalam Program Sidoarjo Sehat
Sidoarjo, 28 Mei 2025 – Gak mau ketinggalan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, yang dipimpin oleh M. Chasbil Azis Salju Sodar (Gus Jazuk), baru saja melaksanakan penyaluran bantuan alat kesehatan secara langsung di Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru. Kegiatan ini adalah bagian dari program "Sidoarjo Sehat" yang ditujukan untuk membantu mereka yang membutuhkan alat kesehatan. Gus Jazuk dan tim BAZNAS berkeliling dari rumah ke rumah, memberikan berbagai alat bantu kesehatan kepada para penerima manfaat. "Kami ingin memastikan semua yang membutuhkan bisa mendapatkan bantuan ini. Ini semua berkat dukungan dari masyarakat yang menyisihkan rezekinya," ujar Gus Jazuk.(27/5) Beberapa penerima manfaat yang mendapatkan bantuan antara lain: Ibu Kasti dari RT 9/RW 2, yang menerima tongkat jalan kaki empat. Beliau sudah lama berjuang melawan pengapuran dan merasa sangat terbantu dengan bantuan ini. Muhammad Nurul Amin dan Adi Dwi Saputro, juga dari RT 9/RW 2, masing-masing menerima kursi roda. Muhammad, yang memiliki keterbatasan jalan sejak lahir, dan Adi, yang tidak bisa bergerak setelah kecelakaan, mengaku sangat senang dengan bantuan ini. Di RT 8/RW 2, Ibu Martini, yang mengalami stroke, juga mendapatkan kursi roda. Bantuan ini sangat berarti bagi dia dan anak-anaknya yang juga membutuhkan perhatian ekstra. Bapak Soekarno dan Ibu Sunarni menerima alat bantu jalan untuk memudahkan aktivitas sehari-hari mereka. Tak ketinggalan, Bapak Sugianto dan Ibu Susi Puspita Asari mendapatkan alat bantu dengar, yang sangat membantu mereka dalam berinteraksi sehari-hari. Gus Jazuk menekankan bahwa program "Sidoarjo Sehat" adalah langkah nyata BAZNAS untuk mendukung masyarakat. "Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban dan meningkatkan kualitas hidup penerima manfaat," tambahnya. Dengan penyaluran bantuan alat kesehatan ini, BAZNAS Sidoarjo menunjukkan komitmennya untuk terus hadir dan membantu masyarakat. Zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga cahaya harapan bagi banyak orang. Semoga program-program seperti ini terus berlanjut dan memberikan manfaat lebih luas!
BERITA28/05/2025 | sudrab
Kampung Nelayan Sejahtera: Membangun Harapan Baru di Indramayu
Kampung Nelayan Sejahtera: Membangun Harapan Baru di Indramayu
Sidoarjo 26 mei 2025 – Semangat melangkah yang menggembirakan, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meninjau langsung pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Kementerian Sosial (Kemensos), dan Pemerintah Daerah, bertujuan untuk menciptakan pemukiman yang layak bagi komunitas nelayan. Didampingi oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan, H. Rizaludin Kurniawan, M.Si, CFRM, Wapres Gibran menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kolaborasi multipihak ini. “Hari ini saya khusus ke Indramayu. Kami melihat bagaimana BAZNAS dan pemerintah daerah bersinergi untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi para nelayan,” ungkapnya.(23/5) Proyek ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat. Rizaludin Kurniawan menjelaskan peran BAZNAS dalam mendanai berbagai aspek teknis proyek, termasuk infrastruktur sosial dan insentif bagi tenaga kerja lokal. “Kami menyalurkan bantuan untuk membangun ZCorner, masjid, dan unit usaha. Ini adalah kolaborasi yang luar biasa,” katanya. Pembangunan yang Berkelanjutan Kampung Nelayan Sejahtera dibangun di atas lahan seluas 1,6 hektare dan dirancang untuk menampung 259 jiwa, khususnya bagi masyarakat pesisir yang terdampak rob. Proyek ini bertujuan untuk mendukung kemandirian keluarga, dengan pelatihan yang diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat mengembangkan usaha sendiri. “Ketika suaminya melaut, ibunya bisa berjualan. Harapannya, keluarga bisa mandiri,” ujar Wakil Menteri Sosial. Wapres Gibran juga berharap agar rumah-rumah yang telah dibangun dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga. “Kami berharap rumah yang disediakan ini bisa dirawat dan tidak dialihfungsikan,” tegasnya. Dukungan dari Muzaki Rizaludin juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para muzaki yang telah menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS. “Tanpa dukungan kalian, semua ini tidak akan terwujud,” katanya. Proyek ini adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang signifikan. Target Penyelesaian Pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera dimulai dengan peletakan batu pertama pada 5 Desember 2024 dan diharapkan selesai pada akhir Juli 2025. Saat ini, tahap finishing sedang berlangsung, termasuk pengecatan dan pembangunan masjid. Dengan semangat kolaborasi dan dukungan dari semua pihak, Kampung Nelayan Sejahtera tidak hanya menjadi tempat tinggal baru, tetapi juga simbol harapan dan kebangkitan bagi komunitas nelayan di Indramayu. Mari kita dukung inisiatif ini untuk menciptakan masa depan yang lebih baik!
BERITA26/05/2025 | sudrab
Halaqoh Penyembelihan Hewan Qurban: Cahaya Zakat untuk Masyarakat Sidoarjo
Halaqoh Penyembelihan Hewan Qurban: Cahaya Zakat untuk Masyarakat Sidoarjo
Sidoarjo, 25 Mei 2025 – Dalam semangat kebersamaan dan kepedulian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) menggelar Halaqoh Penyembelihan Hewan Qurban di Masjid Al Hikmah, Tebel Gedengan. Acara yang berlangsung pada hari Ahad ini merupakan yang ketiga kalinya, dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Takmir Masjid Al Hikmah, PD DMI Kabupaten Sidoarjo, serta Waka 1 BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, Gus Luqman. Ketua Takmir Masjid Al Hikmah, dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada BAZNAS Sidoarjo atas kolaborasi yang telah terjalin. "Syukur dan terima kasih kami untuk BAZNAS yang berkomitmen dan konsisten dalam menyelenggarakan halaqoh penyembelihan hewan qurban,"Ungkapnya. Acara ini lebih dari sekadar penyembelihan hewan qurban; ini adalah kesempatan bagi masyarakat untuk belajar tentang tata cara qurban yang baik dan benar. Dalam suasana penuh kekeluargaan, peserta mendapatkan pengetahuan mengenai syarat dan ketentuan qurban, serta cara penyembelihan yang sesuai syariat. Pemateri dalam acara ini termasuk Gus Wasil Zidhu Ilma dari Nderesmo yang membahas fiqih qurban, dan tim penyembelihan, asosiasi Juleha (juru sembelih halal) yang dipimpin oleh Gus Sya'dulloh dari Waru Sidoarjo. Halaqoh ini merupakan bagian dari inisiatif BAZNAS Sidoarjo untuk menerangi masyarakat dengan cahaya zakat. Zakat tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Dengan kolaborasi ini, diharapkan dapat menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan masyarakat umum dalam menjalankan ibadah qurban," jelas Gus Luqman. Acara ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan antara berbagai elemen masyarakat. Dengan semangat kebersamaan, Baznas dan DMI berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang bermanfaat. Halaqoh penyembelihan hewan qurban ini diharapkan menjadi tradisi yang terus berlanjut, memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat Sidoarjo. Setiap momen qurban bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi harapan dan kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan. "Kami berharap bahwa setiap langkah yang diambil dalam kegiatan ini akan menjadi cahaya zakat yang menerangi kehidupan masyarakat," tutup Ketua Takmir Masjid Al Hikmah. Dengan dedikasi dan kolaborasi yang kuat, BAZNAS Sidoarjo dan DMI menunjukkan bahwa ibadah qurban dapat menjadi sumber inspirasi dan harapan bagi seluruh masyarakat, menjadikan kegiatan ini sebagai bagian penting dari upaya meningkatkan kesejahteraan bersama.
BERITA25/05/2025 | sudrab
BAZNAS RI dan Sahabat Yatim Sinergi Pendataan Mustahik di Banten
BAZNAS RI dan Sahabat Yatim Sinergi Pendataan Mustahik di Banten
Sidoarjo 24 Mei 2025 – Perkuat koordinasi penyaluran zakat dan bantuan secara tepat sasaran, Dewan Pengurus Pusat Lembaga (DPPL) BAZNAS RI menggelar silaturahmi dan sosialisasi pendataan mustahik bersama LAZ Sahabat Yatim. Acara yang berlangsung di kantor Sahabat Yatim, Kota Tangerang Selatan, dihadiri oleh jajaran manajemen, termasuk Wakil Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan, Bapak Endang Sutisna, serta para manajer pendayagunaan dan pendistribusian.(20/5) Kegiatan ini merupakan langkah strategis BAZNAS untuk memastikan bahwa setiap zakat yang dikeluarkan dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan. Sahabat Yatim, yang resmi menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) sejak 30 Desember 2020, memiliki komitmen kuat untuk membantu anak-anak yatim dan dhuafa, serta keluarganya, dalam meraih masa depan yang lebih baik meskipun dihadapkan pada tantangan kemiskinan dan kehilangan orang tua. Dengan 27 asrama yang tersebar di 18 kota dan 15 provinsi, termasuk Tangerang, Bogor, dan Surabaya, Sahabat Yatim telah menjadi ujung tombak pemberdayaan umat. Hingga saat ini, program mereka telah menjangkau lebih dari 398 ribu penerima manfaat di seluruh Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, BAZNAS dan Sahabat Yatim sepakat untuk melaksanakan pendataan mustahik yang lebih sistematis dan akurat untuk tahun 2025. Pendekatan Off Balance Sheet yang akan diterapkan bertujuan agar distribusi zakat lebih terukur dan memberikan dampak nyata bagi mustahik. Salah satu program unggulan yang menjadi sorotan adalah Kampus Pejuang Keluarga (KPK), yang menawarkan pelatihan menjahit bagi ibu-ibu mustahik. Program ini dilaksanakan selama satu tahun dan diakhiri dengan sertifikasi serta modal usaha, mendorong kemandirian ekonomi keluarga. Peran BAZNAS dalam membina mustahik melalui kerjasama dengan lembaga seperti Sahabat Yatim menegaskan pentingnya pengelolaan zakat yang profesional dan terintegrasi. Dengan kolaborasi ini, zakat yang dikumpulkan dari umat Muslim dapat disalurkan secara optimal, membangun kesejahteraan, dan memperkuat solidaritas sosial dalam bingkai ukhuwah Islamiyah. “Cahaya zakat yang kita salurkan bukan hanya sekadar bantuan, tetapi juga harapan untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Bapak Endang Sutisna. “Dengan langkah ini, kami berharap zakat bisa menjadi solusi nyata dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup umat di Provinsi Banten dan seluruh Indonesia.” Melalui sinergi ini, BAZNAS dan Sahabat Yatim berkomitmen untuk terus berinovasi dalam program-program yang memberdayakan mustahik, sehingga setiap individu yang menerima bantuan dapat meraih kemandirian dan kesejahteraan. Semoga langkah ini semakin menguatkan peran zakat sebagai pilar utama dalam pembangunan sosial dan ekonomi umat.
BERITA24/05/2025 | sudrab
Salurkan Bantuan Pendidikan Melalui Program Sidoarjo Cerdas
Salurkan Bantuan Pendidikan Melalui Program Sidoarjo Cerdas
Sidoarjo, 23 Mei 2025 – Dalam upaya meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan, Baznas Sidoarjo meluncurkan program "Sidoarjo Cerdas". Program ini bertujuan untuk meningkatkan indeks partisipasi sekolah di wilayah Sidoarjo, terutama bagi anak-anak dhuafa dan yatim. Salah satu langkah nyata dari program ini adalah penyaluran bantuan biaya pendidikan yang dilakukan pada tanggal 22 Mei 2025 di MI Darul Ulum Wadung Asri, Kecamatan Waru. M. Shofwan, staf pelaksana distribusi Baznas Sidoarjo, mengungkapkan, "Kami berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban orang tua dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka. Dengan dukungan dari masyarakat, kami yakin bisa memberikan cahaya zakat yang bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan." Wajah sumringah terlihat jelas di antara siswa-siswi penerima bantuan. Mereka menerima bantuan tersebut dengan penuh rasa syukur, yang menjadi motivasi tersendiri untuk terus belajar dan berprestasi. Penyaluran bantuan tidak hanya terbatas pada MI Darul Ulum Wadung Asri; pada hari yang sama, Baznas Sidoarjo juga menyalurkan bantuan ke beberapa institusi dan individu lain yang membutuhkan. Bantuan yang disalurkan mencakup: 1. Bantuan Biaya Pendidikan untuk MTS dan MI Darul Hikmah Desa Prasung, Kecamatan Buduran. 2. Bantuan Biaya Pendidikan untuk MI Darul Ulum Wadung Asri, Kecamatan Waru. 3. Bantuan Partisipasi untuk Musholla SDN 1 Tambak Oso, Kecamatan Waru. 4. Bantuan Biaya Kesehatan untuk almarhum M. Nur Kasip, warga Siwalan Panji, Kecamatan Buduran, yang telah meninggal beberapa waktu lalu. 5. Bantuan Partisipasi bagi korban kebakaran rumah, Bapak Maruki, warga Desa Gilang, Kecamatan Taman. 6. Bantuan Biaya Hidup dan Lainnya untuk Ibu Siti Painah, warga Desa Dukuh Sari, Kecamatan Jabon. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Baznas Sidoarjo untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik melalui pendidikan dan dukungan sosial. Dengan adanya program "Sidoarjo Cerdas", diharapkan masyarakat dapat lebih berpartisipasi dalam menciptakan generasi yang cerdas dan berakhlak. Baznas Sidoarjo mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama berkontribusi dalam program ini, karena setiap zakat yang dikeluarkan dapat menjadi cahaya harapan bagi banyak orang. Dukungan dari masyarakat tidak hanya memberikan manfaat langsung, tetapi juga menciptakan efek positif yang berkelanjutan dalam pembangunan sumber daya manusia di Sidoarjo. Dengan langkah nyata ini, Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk terus hadir dan memberikan kontribusi bagi masyarakat, menjadikan pendidikan sebagai salah satu pilar utama dalam mencapai kesejahteraan bersama.
BERITA23/05/2025 | sudrab
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat