WhatsApp Icon
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan di Krian dan Prambon, Sentuh Anak Sekolah hingga Lansia Tak Mampu

SIDOARJO — Dalam satu hari penuh kepedulian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi berbeda: SDN Ponokawan, Kecamatan Krian, dan Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 17 November 2025, menjadi bukti nyata komitmen lembaga amil zakat dalam menjangkau kelompok rentan—mulai dari anak-anak usia sekolah hingga lansia yang hidup dalam keterbatasan.

 

Di SDN Ponokawan, tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin oleh Ahmad Hamdani, M. Haffidz, dan Rita Defani, bersama kepala sekolah, menyerahkan bantuan pendidikan kepada sepuluh siswa yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Para siswa tampak antusias menerima bantuan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan belajar mereka. Kepala sekolah menyampaikan apresiasi atas kehadiran BAZNAS, mengingat banyak siswa di sekolah tersebut yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk dirinya maupun keluarganya yang terbatas. “Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga dorongan semangat agar anak-anak terus percaya pada pendidikan sebagai jalan keluar,” ujar kepala sekolah.

 

Sementara itu, di Desa Bendotretek, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, M. Mahbub—yang akrab disapa Gus Mahbub—bersama staf pelaksana Sofwan dan Syukron, menyalurkan bantuan biaya hidup kepada sembilan warga lanjut usia dan keluarga tidak mampu. Salah satu penerima adalah Pak Kasban, seorang lansia berusia 87 tahun yang tinggal sendirian dan sangat bergantung pada bantuan anaknya. Kunjungan tim BAZNAS tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga mendengarkan cerita hidup mereka dan memberikan dukungan moral. “Kami ingin memastikan bahwa lansia yang hidup sebatang kara tetap merasa dihargai, bukan hanya diperhatikan secara fisik, tapi juga secara emosional,” kata Gus Mahbub.

 

Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Sidoarjo dalam optimalisasi penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara tepat sasaran. Penyaluran dilakukan berdasarkan hasil asesmen lapangan yang cermat, serta koordinasi erat dengan pihak sekolah dan perangkat desa untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.

 

Dari dua lokasi ini, terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat sangat beragam—mulai dari akses pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan pokok bagi lansia. Namun, benang merahnya sama: kepedulian yang tulus. Di Ponokawan, senyum anak-anak berbaris rapi dengan seragam putih-merah menjadi simbol harapan masa depan. Di Bendotretek, tatapan tenang para lansia yang memegang bantuan menjadi pengingat bahwa martabat manusia tak pernah pudar, bahkan di usia senja.

 

BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan programnya, tidak hanya melalui penyaluran langsung, tetapi juga dengan pendampingan dan pemberdayaan berkelanjutan. Rencana tindak lanjut mencakup monitoring dampak bantuan, serta pengembangan program seperti beasiswa berkelanjutan untuk siswa berprestasi dan layanan kesehatan dasar untuk lansia.

 

Dengan langkah-langkah konkret ini, BAZNAS Sidoarjo menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di kabupaten yang dikenal sebagai pusat industri dan pertanian. Karena di balik setiap bantuan yang diserahkan, ada cerita, ada harapan—dan ada janji: bahwa tidak ada yang ditinggalkan. Setiap nyawa, sekecil apa pun, berhak atas kehidupan yang layak.

18/11/2025 | Kontributor: sudrab
Afizah dan Harapan yang Tak Pernah Padam

Kisah Keluarga Hariadi dan Intervensi BAZNAS Sidoarjo di Balik Perjuangan Melawan Penyakit

SIDOARJO – Di balik tembok rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, tersimpan kisah perjuangan yang melelahkan sekaligus mengharukan. Afizah Al Maira Putri, bocah mungil yang belum genap tiga tahun, harus menanggung beban yang terlalu berat untuk usianya: kelainan jantung, gangguan paru-paru, kelainan kulit, dan penumpukan cairan di kepala. Setiap dua minggu sekali, keluarga Hariadi harus menempuh perjalanan ke RS Dr. Soetomo Surabaya—perjalanan yang menguras fisik, mental, dan kantong mereka yang sudah tipis.

 

"Kami tidak pernah menyangka cobaan ini akan datang," ujar Hariadi, sang ayah, dengan suara yang hampir berbisik. Sebagai kepala keluarga dengan tiga anak, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilannya yang tak menentu kini harus berbagi dengan kebutuhan medis Afizah yang terus membengkak. Istrinya, yang seharusnya bisa membantu mencari nafkah, kini harus stay di rumah untuk merawat putri bungsunya yang membutuhkan perhatian 24 jam.

 

Kondisi inilah yang menarik perhatian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Senin pagi, 17 November 2025, pukul 10.00 WIB, tim yang dipimpin langsung oleh M. Mahbub (Gus Mahbub), Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Sofwan dan Syukron, staf pelaksana, datang membawa bantuan kesehatan. Kunjungan ini bukan sekadar seremonial penyerahan bantuan, melainkan hasil dari asesmen mendalam yang telah dilakukan sebelumnya.

 

"Kami melihat keluarga Pak Hariadi bukan hanya butuh bantuan finansial, tapi juga dukungan moral bahwa mereka tidak berjuang sendirian," jelas Gus Mahbub. Dalam asesmen yang dilakukan, tim BAZNAS menemukan bahwa keluarga ini tergolong sangat rentan. Dengan tiga anak dan kondisi Afizah yang memerlukan perawatan intensif berkelanjutan, keluarga Hariadi berada di ujung tanduk kemiskinan struktural yang kronis.

 

Data dari BAZNAS Sidoarjo mencatat bahwa kasus seperti Afizah bukanlah fenomena tunggal. Di Kabupaten Sidoarjo, masih banyak keluarga yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat biaya kesehatan katastropik. Program bantuan kesehatan BAZNAS hadir sebagai safety net, jaring pengaman sosial yang menangkap mereka yang jatuh dari sistem kesehatan formal.

 

Yang membuat program ini berbeda adalah pendekatan humanistiknya. Bukan sekadar menyerahkan amplop bantuan, tim BAZNAS memastikan keluarga penerima memahami bahwa ini adalah hak mereka sebagai mustahik, bukan belas kasihan. "Zakat adalah sistem redistribusi kekayaan yang telah Allah atur. Afizah dan keluarganya berhak mendapat bagian dari harta orang-orang yang berkecukupan," tegas Gus Mahbub.

 

Saat bantuan diserahkan, air mata Ibu Afizah menetes. Bukan karena jumlah nominalnya, tapi karena pengakuan bahwa perjuangan mereka dilihat dan dihargai. Di tengah sistem yang kerap mengabaikan wong cilik, kehadiran BAZNAS menjadi oase di padang tandus.

 

Program seperti ini membuktikan bahwa filantropi Islam, khususnya melalui lembaga zakat, bukan hanya tentang charity, melainkan tentang restorasi martabat manusia. Afizah mungkin masih harus bergulat dengan penyakitnya, tapi setidaknya kini keluarganya tak lagi berjuang sendirian. Dan itu, dalam banyak hal, adalah kemenangan terbesar.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
Puluhan Keluarga Gizi Buruk Terima Daging DAM Baznas 2025: Satu Paket, Satu Harapan

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang semakin berat, di balik dinding-dinding rumah sederhana di Sidoarjo, ada kisah-kisah kecil yang menyimpan beban besar. Beban gizi buruk. Beban kelaparan tersembunyi. Dan di sinilah, BAZNAS RI, melalui Program Daging Kambing DAM Haji 2025, hadir bukan hanya sebagai pemberi, tapi sebagai penjaga harapan.

 

Dalam dua hari pelacakan intensif (5-6 November 2025), Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo, Dinas kesehatan , dinas sosial, tim  Penggerak PKK dan BAZNAS Sidoarjo, menjumpai puluhan anak yang tumbuh kembangnya  terindikasi  kekurangan nutrisi. Mereka bukan sekadar angka statistik.

Seperti, mereka adalah Ananda Dewi Sekar Arum, usia 24 bulan, berat badannya hanya 6,8 kg—jauh di bawah standar. Bayangkan, seorang bayi yang setiap hari rewel karena perutnya yang lapar, ibunya yang lelah, dan ayahnya yang mencari nafkah dengan tangan yang gemetar, sambil menghisap rokok yang justru memperparah kondisi keluarga.

 

Atau Ananda Muhammad Syahrul, 4 tahun 2 bulan, berat badannya 10,1 kg. Ia tinggal bersama lima saudara kandung di rumah yang statusnya sudah dijual. Ayahnya bekerja di warung soto, ibunya mengupas bawang—dua pekerjaan yang berat untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi nutrisi berkualitas. Di Prambon, Ananda Mohamad Rasya Alfarizqi dan Azfer Rafeyfa Endaru juga menanti. Azfer, putra pertama, berat badannya hanya 9 kg—padahal idealnya harus 13,5 kg. Ibu Yeny Dwi Lestari, sang ibu, hanya bisa menatap anaknya dengan mata berkaca-kaca, sementara suaminya, seorang supir pengiriman, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Namun, di tengah keprihatinan itu, datanglah cahaya. BAZNAS RI, melalui 225 paket siap saji berkualitas yang dialokasikan khusus untuk BAZNAS Sidoarjo, membawa solusi nyata. Setiap paket daging kambing DAM, diproses secara higienis dalam kemasan pouch, bukan sekadar makanan. Ini adalah obat. Ini adalah investasi masa depan. Ini adalah bentuk zakat yang hidup, yang bernafas, yang menyentuh kulit dan jiwa.

 

Staf pelaksana BAZNAS, Ahmad Hamdani dengan wajah serius namun penuh empati, mendatangi rumah-rumah tersebut bersama Tim. Mereka tidak hanya menyerahkan paket Dam dan sembako serta nutrisi lainnya, tapi juga berdialog, memberi edukasi, dan menenangkan hati para ibu. Di Balongdowo, di Kedungsolo, di Prambon—senyum mulai terbit. Bukan senyum biasa. Senyum yang lahir dari rasa lega, dari harapan yang kembali menyala.

 

Zakat bukan lagi soal ritual. Ini adalah instrumen pemberdayaan. Satu paket daging, satu senyum, satu harapan. Untuk Ananda Dewi, untuk Syahrul, untuk Rasya, untuk Azfer—dan untuk puluhan anak lainnya di Sidoarjo. Karena di balik setiap kilogram daging, ada mimpi yang sedang dibangun. Mimpi untuk tumbuh lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih cerdas. Mimpi untuk masa depan yang lebih baik.

 

Dan inilah esensi filantropi: bukan hanya memberi, tapi mengubah. Satu paket, satu kehidupan. Satu harapan, satu masa depan.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Tangan Renovasi Rumah Modin yang Tak Layak Huni

Kepedulian terhadap kondisi tokoh agama yang mengabdi puluhan tahun kini berbuah nyata melalui aksi cepat lembaga filantropi

 

SIDOARJO – Air mata haru mengalir di pipi Siti Sholimah (75) saat kediamannya di Dusun Alang-Alang, Desa Kureksari, Kecamatan Waru, dikunjungi Bupati Sidoarjo Subandi bersama jajaran BAZNAS Sidoarjo, Sabtu (15/11/2025). Nenek yang selama ini mendampingi suaminya, Imam Ghozali, seorang modin desa, tak henti melantunkan doa syukur. Harapan untuk memiliki rumah yang layak akhirnya tampak nyata di depan mata.

 

Kondisi hunian keluarga modin ini sungguh memprihatinkan. Rumah yang telah mereka tempati berpuluh tahun bersama seorang anak itu rusak parah. Bagaikan bangunan terbengkalai, siapa pun yang melintas pasti menyangka rumah itu telah lama kosong. Atap bocor di mana-mana, dinding mengelupas, bahkan tidak ada kamar mandi yang layak. Inilah kenyataan pahit seorang pelayan agama yang selama ini mengabdikan diri untuk masyarakat.

 

"Setiap kali hujan turun, kami harus bersiap dengan ember dan wadah untuk menampung air yang bocor dari atap. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun," ungkap Imam Ghozali dengan nada pasrah namun penuh ketabahan.

 

Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, langsung mengambil inisiatif. Lembaga amil zakat yang dipimpinnya segera menyusun rencana renovasi komprehensif. Bukan sekadar tambal sulam, tetapi perbaikan menyeluruh yang menyentuh aspek kenyamanan dan keamanan penghuni.

 

"Kami tidak bisa membiarkan seorang pelayan umat tinggal dalam kondisi seperti ini. BAZNAS Sidoarjo berkomitmen penuh untuk merenovasi rumah Pak Modin hingga layak huni," tegas Gus Jazuk .

 

Program renovasi yang dirancang BAZNAS mencakup penggantian total atap rumah, pembangunan kamar mandi baru, pengecatan dinding, pemasangan keramik lantai, hingga perbaikan ruang kamar tidur. Target penyelesaian ditetapkan dalam waktu dua minggu, menunjukkan keseriusan lembaga filantropi ini dalam menghadirkan solusi nyata.

 

Bupati Subandi yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan apresiasinya terhadap respons cepat BAZNAS. Ia meminta seluruh perangkat desa untuk bergotong royong membersihkan rumah sebagai tahap awal renovasi. Selama proses perbaikan, keluarga Imam Ghozali akan ditempatkan di tempat tinggal sementara yang layak.

 

"Ini adalah bentuk penghargaan kita kepada tokoh agama yang telah mengabdi. Mari bersama-sama mewujudkan kehidupan yang bermartabat bagi mereka," ujar Bupati Subandi.

 

Imam Ghozali mengaku sebelumnya sempat mendapat bantuan material galvalum dari Pemerintah Desa Kureksari. Namun, material tersebut hanya cukup untuk sebagian kecil atap, sementara biaya pemasangan harus ditanggung sendiri dengan bantuan anak-anaknya yang kini juga sudah kehabisan kemampuan.

 

Kehadiran BAZNAS Sidoarjo dalam kasus ini menjadi bukti nyata peran strategis lembaga filantropi dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dengan amanah, organisasi ini mampu menghadirkan perubahan konkret bagi kehidupan kaum dhuafa dan tokoh masyarakat yang membutuhkan.

 

Tim BAZNAS dijadwalkan turun langsung setelah proses kerja bakti pembersihan rumah selesai. Renovasi menyeluruh akan segera dimulai, membawa harapan baru bagi keluarga yang selama ini hidup dalam keterbatasan namun tetap tegar dalam pengabdian.

16/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Langsung Asesmen RTLH: Dua Keluarga di Ambang Harapan

SIDOARJO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam program pengentasan kemiskinan melalui asesmen Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025). Tim yang terdiri dari Ach Richie dan M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, melakukan survei langsung ke dua lokasi berbeda untuk memetakan kondisi riil keluarga penerima manfaat.

 

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kediaman Ibu Memet di Desa Sigogalih, Kecamatan Tarik. Seorang janda tangguh yang harus menghidupi tiga generasi sekaligus—dirinya sendiri, sang anak, dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Kondisi ekonomi keluarga ini sangat memprihatinkan. Ibu Memet bekerja sebagai buruh pabrik kerupuk dengan penghasilan Rp50.000 per hari, itupun tidak menentu. "Kadang ada kerja, kadang tidak, Pak," ungkap Ibu Memet dengan wajah lelah namun tetap tegar.

 

Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi fisik bangunan tempat tinggal mereka. Dari hasil observasi tim BAZNAS, kerusakan paling parah terjadi pada struktur atap. Kayu-kayu penyangga atap sudah rapuh dan lapuk dimakan usia, sebagian genteng bahkan sudah jebol dan bolong. Ketika hujan turun, air tidak hanya membasahi halaman, tetapi juga masuk ke dalam rumah, memaksa keluarga ini berjibaku dengan genangan air di malam hari.

 

Perjalanan asesmen dilanjutkan ke Kelurahan Juwet Kenongo, Kecamatan Porong, menuju rumah Saudara Muchamat Andi Pranoto. Pria yang berprofesi sebagai penyanyi jalanan ini menggantungkan hidup dari satu panggung ke panggung lainnya, mengamen dari kafe ke kafe. "Kalau ada job baru ada penghasilan, kalau tidak ya puasa," tutur Andi dengan jujur. Dia tinggal bersama istri dan seorang anak dalam kondisi rumah yang tidak jauh berbeda dengan rumah Ibu Memet—atap yang ditopang oleh kayu-kayu lapuk yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

 

Ach Richie, salah satu petugas asesmen, menjelaskan bahwa kedatangan mereka bukan sekadar mengumpulkan data administratif. "Kami tidak hanya mencatat kerusakan fisik bangunan, tapi juga mendengarkan langsung kisah perjuangan mereka. Ini penting agar program RTLH BAZNAS tepat sasaran dan benar-benar menyentuh akar permasalahan," ujarnya.

 

M. Sofwan menambahkan bahwa hasil asesmen ini akan segera diproses lebih lanjut oleh tim teknis BAZNAS Sidoarjo. "Kami berharap dalam waktu dekat, kedua keluarga ini bisa mendapatkan bantuan renovasi yang mereka butuhkan. Prioritas utama adalah perbaikan struktur atap agar mereka tidak lagi khawatir ketika musim hujan tiba," jelasnya.

 

Program RTLH merupakan salah satu program unggulan BAZNAS Sidoarjo dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan fisik berupa renovasi rumah, tetapi juga memberikan dampak psikologis berupa rasa aman dan martabat bagi keluarga penerima manfaat.

 

"Rumah adalah tempat berlindung. Ketika rumah sudah tidak layak, maka martabat kemanusiaan juga terancam. Inilah mengapa BAZNAS Sidoarjo sangat serius menangani program RTLH," tegas Ach Richie menutup keterangan.

 

BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat yang mampu untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga resmi agar penyalurannya tepat sasaran. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kantor BAZNAS Sidoarjo atau media sosial resmi.

14/11/2025 | Kontributor: sudrab

Berita Terbaru

Membangun Harapan: Bakti Sosial Pemkab Sidoarjo di Hari Jadi ke-166
Membangun Harapan: Bakti Sosial Pemkab Sidoarjo di Hari Jadi ke-166
Sidoarjo, 15 Januari 2025 – Di tengah suasana penuh haru dan kebersamaan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo merayakan Hari Jadi yang ke-166 dengan semangat yang menggelora. Acara bakti sosial yang digelar di Dusun Tanjungsari, Desa Kupang, Kecamatan Jabon, bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap masyarakat, terutama di daerah terpencil yang kerap terabaikan. Pagi itu, ratusan warga berkumpul dengan wajah ceria dan penuh harapan. Baznas Sidoarjo, sebagai penggerak utama kegiatan ini, mendistribusikan sembako kepada 215 kepala keluarga yang sangat membutuhkan. Di antara mereka, 13 anak yatim piatu menerima santunan, sebuah momen haru yang mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas di tengah komunitas. Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Sidoarjo, Ainur Rahman, menjadi sosok inspiratif dalam acara tersebut. Dengan semangat yang membara, ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama berdoa demi keselamatan dan keberkahan bagi para pemimpin Sidoarjo. “Mari kita panjatkan doa agar pemimpin kita selalu diberikan petunjuk dan kekuatan untuk memajukan daerah ini,” ujarnya, disambut serentak oleh warga dengan kata "Aamiin". Kegiatan ini juga menyediakan layanan kesehatan gratis, yang disambut antusias oleh masyarakat. Warga antri dengan penuh harapan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan, menandakan betapa pentingnya akses terhadap layanan kesehatan di daerah terpencil. Baznas Sidoarjo berharap, melalui kegiatan ini, mereka dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Namun, bantuan tidak berhenti di situ. Baznas juga memberikan dukungan finansial untuk pembangunan masjid sebesar Rp. 3 juta dan mushollah sebesar Rp. 2 juta. Ini adalah langkah nyata dalam mendukung fasilitas ibadah yang menjadi pusat kegiatan spiritual dan sosial bagi masyarakat. Dengan adanya bantuan ini, diharapkan masjid dan mushollah dapat menjadi tempat yang lebih nyaman dan berkualitas bagi warga untuk beribadah dan berkumpul. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian yang tinggi, Hari Jadi ke-166 Kabupaten Sidoarjo bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momentum untuk bangkit dan bersatu demi masa depan yang lebih cerah.
BERITA15/01/2025 | admin
Kebangkitan Ibu Sani'a: Dari Kursi Roda ke Langkah Baru dengan Kaki Palsu
Kebangkitan Ibu Sani'a: Dari Kursi Roda ke Langkah Baru dengan Kaki Palsu
Desa Sukodono, 14 Januari 2025 - Di tengah kesibukan warung sumber hidupnya, terlihat sosok Ibu Sani'a, seorang penjual di warung kecil yang terletak di sebagian rumahnya. Dengan senyuman tulus di wajahnya, ia melayani pelanggan yang datang silih berganti. Namun, di balik senyumnya, tersimpan cerita perjuangan yang tak mudah. Mobilitasnya yang terbatas sebelumnya membuatnya harus bergantung pada kursi roda. Namun, hari ini, sebuah perubahan besar terjadi dalam hidupnya. Bantuan kaki palsu yang diberikan oleh Baznas Sidoarjo menjadi titik balik bagi Ibu Sani'a. Penyaluran bantuan ini dilakukan langsung oleh M. Ilhaminuddin, Wakil Ketua IV Bidang SDM, dan Ach Saleh, Wakil Ketua Bidang Keuangan Baznas Sidoarjo. Dalam suasana penuh haru, mereka menyerahkan kaki palsu tersebut kepada Ibu Sani'a di warungnya, disaksikan oleh warga setempat yang juga ikut merasakan kebahagiaan tersebut. "Ini adalah langkah kecil bagi kami, tetapi langkah besar bagi Ibu Sani'a," ungkap M. Ilhaminuddin dengan penuh semangat. "Kami berharap bantuan ini tidak hanya sekadar alat bantu, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup dan mobilitas Ibu Sani'a dalam menjalani aktivitas sehari-hari." Ibu Sani'a, yang kini berdiri dengan kaki palsu yang baru, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. "Saya merasa seperti mendapatkan hidup baru. Dulu, saya hanya bisa duduk di kursi roda, tetapi sekarang saya bisa berdiri dan berjalan. Terima kasih kepada Baznas Sidoarjo yang telah membantu saya," ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Kisah Ibu Sani'a adalah salah satu dari banyak cerita inspiratif yang dihadirkan oleh Baznas Sidoarjo. Organisasi ini terus berkomitmen untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam hal meningkatkan kualitas hidup mereka. "Kami percaya bahwa setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk hidup lebih baik," tambah Ach Saleh. Dengan bantuan ini, Ibu Sani'a kini dapat berjualan dengan lebih leluasa. Ia berharap, dengan mobilitas yang meningkat, usahanya di warung dapat berkembang dan memberikan kehidupan yang lebih baik untuk diri dan keluarga serta khalayak lainnya. Hari ini, di Desa Sukodono, bukan hanya Ibu Sani'a yang merasakan kebahagiaan. Warga sekitar juga merasakan dampak positif dari penyaluran bantuan ini. Mereka melihat langsung bagaimana sebuah bantuan sederhana dapat mengubah hidup seseorang. Di tengah kesederhanaan, harapan baru lahir, dan langkah-langkah kecil menuju masa depan yang lebih baik dimulai.
BERITA14/01/2025 | admin
Monitoring Rehab Rumah Tak Layak Huni: Menyongsong Harapan di Sidoarjo
Monitoring Rehab Rumah Tak Layak Huni: Menyongsong Harapan di Sidoarjo
Sidoarjo, 13 jan 2025 , Langkah awal tim Baznas sidoarjo Monitoring rehab rumah di kediaman Bapak Suprianto, warga Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, serta di kediaman Choirunnisa, warga Perum GKSP Sedati Gede, menjadi pembuka hari yang penuh makna ini. Keduanya adalah lokasi yang sebelumnya disidak bersama Plt Bupati Subandi pada 14 Desember 2024 lalu. Kini, tim Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo kembali hadir untuk memastikan bahwa program rehabilitasi rumah tak layak huni (RTLH) berjalan sesuai harapan. Di tengah cuaca yang cerah, semangat warga menyambut kedatangan tim Baznas dengan penuh harapan. Kunjungan berikutnya membawa tim ke rumah Ibu Muripen di Desa Keret, Krembung, yang diwakili oleh anaknya. Di rumah sederhana itu, harapan baru terlihat di wajah-wajah mereka yang menerima bantuan. Dalam setiap kunjungan, Baznas tidak hanya menyerahkan bantuan, tetapi juga memberikan harapan dan semangat bagi masyarakat yang selama ini hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Di Desa Kedondong, Tulangan, tim melanjutkan monitoring di kediaman Slamet Mulyo. Atap rumahnya yang ambrol beberapa waktu lalu kini tengah dalam proses perbaikan. Dengan semangat, Slamet menjelaskan betapa pentingnya bantuan ini bagi keluarganya. "Kami tidak tahu harus bagaimana tanpa bantuan ini," ujarnya dengan mata berbinar. Di sinilah, Baznas berperan sebagai jembatan harapan, mengubah rumah yang dulunya tak layak huni menjadi tempat yang nyaman untuk berteduh. Di Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, tim melanjutkan monitoring di kediaman Ibu Sumiati. Suasana haru menyelimuti pertemuan ini. Ibu Sumiati, yang telah lama menanti perbaikan rumahnya, tak bisa menahan air mata saat menerima berita acara penyerahan bantuan. "Ini adalah berkah bagi kami, terima kasih Baznas," ucapnya sambil memeluk anak-anaknya. Momen ini menggambarkan betapa besar dampak yang ditimbulkan oleh program rehabilitasi ini. Kunjungan ke Ibu Supinah di Kelurahan Sidokumpul juga tak kalah mengesankan. Dengan senyum lebar, Ibu Supinah menunjukkan bagian-bagian rumah yang telah diperbaiki. "Kami merasa lebih aman dan nyaman sekarang," katanya. Setiap rumah yang dikunjungi memiliki cerita tersendiri, namun benang merahnya adalah harapan untuk masa depan yang lebih baik. Selanjutnya, tim melanjutkan monitoring di kediaman Ibu Umi Hanik di Desa Kebonsari, Candi, dan Ibu Lailil Kurniawati di Desa Rejeni, Krembung. Di sini, tim Baznas juga mengunjungi Ibu Chusnul Khotimag di Kelurahan Magersari, Kecamatan Sidoarjo. Dalam perbincangan hangat, Ibu Chusnul bercerita tentang perjuangannya dan bagaimana bantuan ini telah mengubah hidupnya. "Kami tidak lagi merasa terasing," ungkapnya. Setiap senyuman dan ucapan terima kasih dari para penerima manfaat menjadi bahan bakar semangat bagi tim Baznas untuk terus berjuang. Di penghujung hari, monitoring hari ini menandai penutup program rehabilitasi RTLH di tahun 2024. Achmad Richie, Staf Pelaksana Baznas Sidoarjo, menyampaikan, "Kami berharap semua pekerjaan dapat tuntas dan diserahkan kepada penerima manfaat." Dengan total 224 unit rumah yang berhasil direhabilitasi, Baznas Sidoarjo menunjukkan komitmennya untuk mengubah wajah Sidoarjo menjadi lebih baik, satu rumah pada satu waktu.
BERITA14/01/2025 | admin
Mewujudkan Harapan: Program SKSS , Satu Keluarga Satu Sarjana Baznas
Mewujudkan Harapan: Program SKSS , Satu Keluarga Satu Sarjana Baznas
Sidoarjo, 13 Januari 2025 - Di tengah tantangan pendidikan yang kian berat, Baznas Sidoarjo menuntaskan program Beasiswa Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS) tahun 2024.Program ini, dibiayai oleh Baznas propinsi Jatim. SKSS ini bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari keluarga yang belum memiliki sarjana untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Sebanyak 9 mahasiswa dari tiga perguruan tinggi di Sidoarjo, yaitu IAI Alkhoziny Buduran, STAI An-Najah Mandiri, dan Universitas Nahdlatul Ulama’ Sidoarjo (Unusida), terpilih untuk menerima beasiswa ini. Proses seleksi dimulai pada bulan September 2024, di mana Baznas Provinsi Jawa Timur menggelar tes untuk calon penerima. Dari 280 peserta yang mengikuti seleksi, hanya 150 orang yang berhasil lolos. Ahmad Hamdani, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, menjelaskan bahwa beasiswa ini tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga membuka peluang bagi generasi muda untuk mengejar impian mereka. “Beasiswa SKSS ini sebesar 2 juta rupiah per semester, dan dapat diterima hingga maksimal 8 semester atau setara dengan 4 tahun,” ungkap Ahmad Hamdani saat penyaluran beasiswa secara simbolis di kantor Baznas Sidoarjo. Dengan jumlah yang signifikan ini, diharapkan dapat meringankan beban biaya pendidikan bagi para penerima. Proses penyaluran beasiswa dilakukan secara simbolis pada hari ini, menandai selesainya administrasi dan transfer anggaran yang telah dilakukan pada bulan Desember 2024. Ahmad menegaskan bahwa penyaluran ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga merupakan komitmen Baznas untuk mendukung pendidikan di Sidoarjo. Lebih dari sekadar angka, setiap penerima beasiswa adalah harapan baru bagi keluarganya. Mereka adalah siswa-siswa yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi bagi masyarakat. Dengan dukungan ini, Baznas berharap dapat mengurangi angka ketidakberdayaan pendidikan di kalangan keluarga yang kurang mampu. Program SKSS ini menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih. Melalui inisiatif ini, Baznas Sidoarjo bertekad untuk mengubah wajah pendidikan dan menciptakan generasi yang berpendidikan, mandiri, dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, Baznas Sidoarjo optimis bahwa program SKSS akan terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Harapan akan pendidikan yang lebih baik kini semakin dekat, berkat langkah nyata dari Baznas Sidoarjo.
BERITA13/01/2025 | admin
Semangat Berbagi: Kedermawanan Masyarakat Indonesia Terbukti Tinggi
Semangat Berbagi: Kedermawanan Masyarakat Indonesia Terbukti Tinggi
Lembaga Survei KedaiKOPI baru-baru ini merilis hasil survei yang menunjukkan semangat berbagi yang luar biasa di kalangan masyarakat Indonesia. Direktur Riset dan Komunikasi KedaiKOPI, Ibnu Dwi Cahyo, mengungkapkan bahwa survei yang dilakukan pada Desember 2024 melibatkan 1.116 responden, dengan hasil mencengangkan: 92,6% di antaranya telah melakukan donasi sepanjang tahun lalu. Data menunjukkan bahwa partisipasi dalam kegiatan donasi juga melibatkan 77,8% dari sektor informal. Hal ini mencerminkan komitmen kolektif masyarakat untuk saling membantu, yang menjadi ciri khas bangsa ini. “Dari seluruh responden, 95,1% menilai bahwa donasi sangat penting,” jelas Ibnu, yang juga merupakan alumni Taruna Nusantara. Keberhasilan Indonesia menduduki posisi pertama dalam World Giving Index selama tujuh tahun berturut-turut tidaklah mengherankan. Tingginya angka kedermawanan ini tidak hanya membantu sesama, tetapi juga berpotensi mendukung program-program pemerintah. Ibnu menekankan bahwa masyarakat Indonesia memiliki sejarah panjang dalam membantu negara, yang dimulai sejak masa kemerdekaan. “Ketika program pro-rakyat seperti Makan Bergizi Gratis mengalami kendala, saya yakin masyarakat akan turun tangan membantu,” ungkap Ibnu. Ia juga menyoroti teladan yang diberikan oleh Presiden Prabowo, yang menggunakan uang pribadinya untuk mendukung program tersebut di beberapa daerah. Ibnu menambahkan bahwa partisipasi masyarakat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus tetap mematuhi aturan yang ada. Bantuan donasi tidak hanya berupa uang, tetapi juga tenaga dan peralatan yang berguna dalam pelaksanaan program tersebut. Survei menunjukkan bahwa donasi uang mencapai 87,4%, donasi barang 65,1%, dan kontribusi waktu serta tenaga sebagai relawan sebesar 29,6%. “Ini menunjukkan semangat gotong royong yang masih tinggi di masyarakat, yang merupakan modal penting untuk menjaga kerukunan dan kesatuan bangsa,” tegasnya. Ibnu juga mengusulkan agar pemerintah membuka peluang bagi masyarakat yang ingin berkontribusi dalam program MBG dengan mekanisme yang jelas. “Dorongan masyarakat untuk berbagi dan berdonasi di dalam negeri sangat besar, dengan 98,2% menyatakan keinginan untuk membantu,” tambahnya. Kedermawanan masyarakat Indonesia juga berpotensi menjadi alat diplomasi bagi pemerintah. Ibnu menekankan bahwa kepedulian masyarakat terhadap isu kemanusiaan di berbagai belahan dunia, termasuk di Timur Tengah, harus dioptimalkan. “Bantuan yang disalurkan oleh lembaga kemanusiaan seharusnya menjadi alat diplomasi yang kuat bagi pemerintah,” ujarnya. Hasil survei ini juga mengkonfirmasi pernyataan World Giving Index yang menempatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia pada tahun 2024. Survei yang melibatkan 145.702 peserta dari 142 negara ini menunjukkan betapa tingginya semangat berbagi di kalangan masyarakat kita.
BERITA12/01/2025 | admin
Membangun Harapan: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan di 8 Kecamatan
Membangun Harapan: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan di 8 Kecamatan
Sidoarjo, 8 Januari 2025, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo melaksanakan penyaluran bantuan yang menyentuh hati di delapan kecamatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam bidang pendidikan dan kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam penyaluran kali ini, Baznas menyalurkan bantuan pendidikan untuk 47 sekolah SD dan SMP sederajat dengan total 399 penerima manfaat.Juga , bantuan biaya hidup 91 penerima manfaat, bantuan sarpras dan partisipasi kegiatan. Kecamatan Tanggulangin menjadi salah satu yang paling banyak menerima bantuan, dengan 9 sekolah dan 84 siswa penerima manfaat. Di Kecamatan Taman, bantuan disalurkan kepada 7 sekolah dan 45 siswa, serta 2 mushollah dan 1 penerima manfaat untuk partisipasi kegiatan sosial. Sementara itu, di Kecamatan Buduran, 1 sekolah menerima bantuan untuk 4 siswa, dan 17 penerima manfaat untuk bantuan biaya hidup. Kecamatan Waru juga mendapatkan perhatian dengan penyaluran bantuan untuk 2 sekolah yang mencakup 12 siswa, serta 17 penerima manfaat untuk biaya hidup dan 2 mushollah. Di Kecamatan Jabon, bantuan pendidikan disalurkan kepada 16 sekolah yang mencakup 156 siswa. Begitu juga di Kecamatan Candi, 4 sekolah menerima bantuan untuk 37 siswa, ditambah 47 bantuan biaya hidup dan 1 mushollah. Di Kecamatan Porong, bantuan diberikan kepada 2 sekolah dengan 20 siswa penerima manfaat, serta 10 penerima manfaat untuk biaya hidup. Sedangkan di Kecamatan Sidoarjo, bantuan disalurkan kepada 6 sekolah dengan 51 siswa, 2 mushollah, 1 masjid, 1 bantuan partisipasi kegiatan, dan 2 penerima manfaat untuk biaya hidup. Acara penyaluran bantuan ini dilaksanakan di pendopo kecamatan masing-masing, meski ada beberapa penerima manfaat yang tidak dapat hadir secara fisik. Di Desa Banjarsari, misalnya, penyaluran dilakukan dengan pendampingan dari Kepala Desa Buduran, M. Nidhom. Ini menunjukkan komitmen Baznas untuk menjangkau setiap sudut masyarakat yang membutuhkan. M. Mahbub, Wakil Ketua II Bidang Distribusi Baznas Sidoarjo, menyatakan, “Kami berharap bantuan ini tidak hanya sekadar angka, tetapi bisa memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat. Pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik. Dengan bantuan ini, kami ingin memastikan bahwa tidak ada anak yang terhambat untuk belajar hanya karena masalah biaya.” Dengan semangat kebersamaan, Baznas Sidoarjo terus berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat, memberikan harapan dan solusi bagi mereka yang membutuhkan. Kegiatan ini bukan hanya sekadar penyaluran bantuan, melainkan sebuah bentuk kepedulian yang tulus untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang
BERITA08/01/2025 | admin
Rayakan 166 Tahun Sidoarjo: Bersama Membangun Harapan dan Kepedulian untuk Sesama!
Rayakan 166 Tahun Sidoarjo: Bersama Membangun Harapan dan Kepedulian untuk Sesama!
Sidoarjo, 29 Januari 2024, akan menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Kabupaten Sidoarjo. Di tahun yang ke-166 ini, kita akan merayakan hari jadi dengan semangat baru melalui serangkaian kegiatan yang penuh makna. Dengan tema "Sidoarjo Hebat, Baik, dan Bermartabat," rangkaian acara ini diharapkan dapat memperkuat rasa kepedulian kita terhadap sesama. Diawali dengan bakti sosial di daerah terpencil, kegiatan ini akan menyasar 212 kepala keluarga di Dusun Tanjungsari, Desa Kupang, Kecamatan Jabon. Seremoni akan dilaksanakan pada 15 Januari 2025, di mana paket sembako, santunan yatim, pengobatan gratis, serta bantuan untuk musholla, masjid, dan renovasi rumah akan dibagikan. Ini adalah langkah nyata untuk menjangkau mereka yang membutuhkan. Selanjutnya, kita akan menggelar khitan massal untuk 300 anak saleh dhuafa. Kegiatan ini akan berlangsung pada 22 dan 23 Januari 2025, dengan lokasi di Pendopo Kabupaten Sidoarjo dan RSUD Barat. Setiap anak yang berpartisipasi akan mendapatkan uang saku dan bingkisan menarik, sebagai bentuk apresiasi atas momen penting dalam hidup mereka. Tidak berhenti di situ, pada 28 Januari 2025, kita juga akan mengadakan screening mata untuk 150 orang yang membutuhkan operasi katarak. Kegiatan ini akan berlangsung di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, dan diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hidup mereka yang mengalami masalah penglihatan. M. Mahbub, Wakil Ketua II Baznas Sidoarjo, yang juga penanggung jawab acara peringatan hari jadi, menyampaikan bahwa meskipun rangkaian kegiatan tahun ini hampir serupa dengan tahun sebelumnya, kemeriahan dan semangat kepedulian tidak akan berkurang. “Kami berharap partisipasi masyarakat, baik individu maupun institusi, untuk mendukung kegiatan ini semakin besar,” ujarnya. Tema "Sidoarjo Hebat, Baik, dan Bermartabat" bukan sekadar slogan, tetapi merupakan panggilan untuk kita semua. Mari kita tunjukkan kepedulian kita terhadap sesama, karena dari kepedulian itulah kita bisa membangun Sidoarjo yang lebih baik. Dengan semangat yang menggebu, mari kita sambut hari jadi Sidoarjo ke-166 ini dengan penuh cinta dan aksi nyata. Bersama, kita bisa mewujudkan harapan dan kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan.
BERITA04/01/2025 | admin
Bareng Plt Bupati ,Awal Tahun 2025 Baznas Sidoarjo Memperkuat Program RTLH di Balongbendo dan Taman
Bareng Plt Bupati ,Awal Tahun 2025 Baznas Sidoarjo Memperkuat Program RTLH di Balongbendo dan Taman
Sidoarjo, 4 Januari 2025 – Awal Tahun 2025, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang membutuhkan dengan melanjutkan program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Dalam kolaborasi yang erat dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Plt. Bupati H. Subandi bersama tim Baznas dan Dinas Sosial (Dinsos) langsung turun tangan untuk merenovasi dua rumah di Kecamatan Balongbendo dan Taman yang sangat memprihatinkan. Kedua rumah tersebut milik Nurman Hidayatullah dan Anang Subagyo, yang selama ini menjadi sorotan karena kondisinya yang tidak layak huni. Dengan atap yang mulai roboh dan dinding yang lapuk, rumah-rumah ini menjadi ancaman bagi keselamatan penghuninya. Dalam kunjungan tersebut, Bupati Subandi menegaskan pentingnya memastikan setiap warga Sidoarjo memiliki tempat tinggal yang layak, terutama di tengah musim hujan yang berpotensi menambah risiko. “Program RTLH ini bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi juga merupakan bentuk perhatian kami terhadap masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa setiap orang memiliki tempat tinggal yang aman dan nyaman,” ujar H. Subandi. Ia juga menambahkan bahwa renovasi ini akan dipercepat agar keluarga yang tinggal di rumah tersebut dapat segera merasakan perbaikan. Anang Subagyo, salah satu penerima manfaat, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada pemerintah dan Baznas. “Keadaan ekonomi membuat saya sulit untuk merenovasi rumah. Dengan adanya bantuan ini, semoga keluarga saya bisa tinggal lebih layak,” ungkap Anang dengan penuh haru. Program RTLH yang dilaksanakan Baznas Sidoarjo diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat kurang mampu. Kolaborasi antara pemerintah daerah, Baznas, dan Dinsos menjadi langkah konkret dalam membantu mereka yang membutuhkan. Ini adalah wujud nyata dari kepedulian sosial yang harus terus ditingkatkan. Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju (Gus Jazuk), menjelaskan bahwa selama tahun 2024, Baznas telah berhasil merenovasi 224 rumah RTLH, baik melalui program reguler maupun bantuan darurat akibat bencana. “Kami berkomitmen di tahun 2025 ini untuk berbuat lebih banyak. Setiap rumah yang kami renovasi adalah harapan baru bagi keluarga yang tinggal di dalamnya,” tegas Gus Jazuk. Dalam semangat awal tahun, Baznas Sidoarjo bertekad untuk terus bergerak cepat dalam mencari titik-titik rumah yang membutuhkan perbaikan. “Alhamdulillah, kami akan terus mencari hunian yang layak, aman, dan nyaman bagi masyarakat,” tambah Gus Jazuk. Dengan langkah-langkah nyata ini, Baznas Sidoarjo tidak hanya sekadar memberikan bantuan fisik, tetapi juga mengembalikan harapan dan martabat masyarakat. Di tengah tantangan yang ada, sinergi antara pemerintah dan lembaga sosial menjadi kunci untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi semua.
BERITA04/01/2025 | admin
Hidupkan Harapan: Penerima Manfaat Bantuan untuk Fakir Terlantar 2024
Hidupkan Harapan: Penerima Manfaat Bantuan untuk Fakir Terlantar 2024
Sidoarjo,31 Desember 2024 – Di penghujung tahun ini, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo kembali menorehkan langkah nyata dalam mengulurkan bantuan kepada kelompok masyarakat yang paling rentan. Melalui program *Bantuan Biaya Fakir Terlantar*, BAZNAS Sidoarjo telah berhasil menyalurkan bantuan kepada 62 warga lanjut usia yang hidup sebatang kara dan terlantar. Program ini, yang dirancang khusus untuk warga Sidoarjo berusia 65 tahun ke atas, menjadi harapan bagi mereka yang selama ini terpinggirkan dari perhatian publik. Dengan bentuk bantuan berupa transfer tunai sebesar Rp625.000 per bulan, yang diberikan setiap dua bulan, program ini dirancang untuk mendukung kebutuhan dasar para penerima di hari tua mereka. Sebaran Penerima dan Pendekatan Tepat Sasaran Berdasarkan data terbaru per Desember 2024, penerima bantuan tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Kecamatan Krembung mencatat jumlah penerima terbanyak dengan enam orang, diikuti Tulangan, Sukodono, dan Wonoayu yang masing-masing memiliki lima penerima. Sementara itu, Kecamatan Candi dan Prambon menjadi wilayah yang tidak memiliki penerima bantuan pada periode ini. “Kami terus melakukan pendataan dan verifikasi dengan sangat cermat untuk memastikan bantuan ini sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Setiap lokasi yang kami jangkau mencerminkan komitmen kami untuk menyentuh semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali,” ujar Ketua BAZNAS Sidoarjo. Lebih dari Sekadar Bantuan Materi Selain transfer tunai, program ini juga mengedepankan nilai empati. Para petugas BAZNAS tak hanya mengantarkan bantuan, tetapi juga menjalin interaksi hangat dengan para lansia penerima. Kehadiran petugas menjadi bentuk dukungan emosional bagi mereka yang hidup sendiri. Dalam salah satu momen yang diabadikan, terlihat seorang petugas memberikan bantuan langsung ke tangan seorang lansia yang terbaring lemah di tempat tidur. Senyuman kecil yang terlihat mencerminkan makna mendalam dari bantuan ini—lebih dari sekadar uang, tapi kehadiran dan kepedulian. Membangun Solidaritas Sosial Program Bantuan Biaya Fakir Terlantar adalah bagian dari upaya besar BAZNAS Sidoarjo untuk membangun solidaritas sosial di tengah masyarakat. Dengan menyentuh kelompok yang selama ini berada di pinggiran kehidupan sosial, BAZNAS berhasil mengingatkan publik tentang pentingnya berbagi kebahagiaan dan keberkahan, khususnya di akhir tahun. Tidak hanya itu, program ini juga menjadi pengingat bahwa keberhasilan sebuah daerah tidak hanya diukur dari pembangunan infrastruktur atau pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari bagaimana mereka merawat masyarakatnya, terutama yang berada di garis terlemah. Harapan untuk Tahun Mendatang Dengan capaian yang signifikan sepanjang November hingga Desember 2024, BAZNAS Sidoarjo berharap dapat terus memperluas cakupan penerima bantuan di tahun mendatang. Pendataan yang lebih inklusif dan optimalisasi sumber daya zakat diharapkan mampu menjangkau lebih banyak lagi fakir terlantar di seluruh penjuru Sidoarjo. “Ini adalah awal dari komitmen besar kami untuk menjadikan Sidoarjo sebagai kabupaten yang ramah terhadap lansia dan masyarakat rentan. Semoga program ini menjadi inspirasi bagi pihak-pihak lain untuk turut peduli dan berkontribusi,” tambah Ketua BAZNAS, M Chasbil Aziz Salju Sodar. Di tengah gemuruh modernisasi, program ini hadir sebagai oase yang mengingatkan kita bahwa kebaikan kecil dapat memberikan perubahan besar. Dengan kepedulian bersama, lansia terlantar di Sidoarjo tak lagi merasa sendiri. Mereka kini memiliki harapan untuk menjalani hari tua dengan lebih layak dan bermartabat.
BERITA31/12/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Capai Target Rehabilitasi 224 Rumah Tak Layak Huni di 2024
Baznas Sidoarjo Capai Target Rehabilitasi 224 Rumah Tak Layak Huni di 2024
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo mencatatkan capaian signifikan dalam program rehabilitasi rumah tak layak huni (RTLH) sepanjang tahun 2024. Total 224 unit rumah telah berhasil direhabilitasi, meningkat dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 128 unit. Data per 24 Desember 2024 menunjukkan sebaran rehabilitasi RTLH tersebar di 18 kecamatan. Kecamatan Krembung mencatat jumlah tertinggi dengan 25 unit, diikuti Kecamatan Prambon 21 unit, dan Kecamatan Tanggulangin 19 unit. Sementara itu, Kecamatan Tulangan mendapat rehabilitasi 17 unit dan Kecamatan Candi 15 unit. Program rehabilitasi RTLH tahun ini juga mencakup penanganan dampak bencana. Tercatat 31 rumah korban angin puting beliung telah diperbaiki, 11 kasus rumah ambruk ditangani, dan 4 kasus kebakaran mendapat bantuan perbaikan. Perhatian khusus diberikan untuk program mitigasi bencana dengan merelokasi 4 unit rumah di bantaran sungai Desa Banjarsari, Kecamatan Tanggulangin. Langkah ini diambil sebagai upaya preventif melindungi warga dari potensi bencana. Wilayah lain yang mendapat sentuhan program meliputi Kecamatan Krian dan Wonoayu masing-masing 13 unit, Kecamatan Balongbendo dan Taman masing-masing 12 unit, serta Kecamatan Waru dan Buduran masing-masing 11 unit. Distribusi bantuan juga menjangkau Kecamatan Sidoarjo dengan 10 unit, Kecamatan Gedangan 9 unit, Kecamatan Sedati 8 unit, Kecamatan Porong 7 unit, Kecamatan Jabon 6 unit, dan Kecamatan Sukodono 4 unit rumah yang direhabilitasi. Capaian ini menunjukkan komitmen Baznas Sidoarjo dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan hunian yang layak. Peningkatan jumlah rehabilitasi dari tahun sebelumnya membuktikan penguatan kinerja lembaga dalam mengelola dan menyalurkan dana zakat untuk kemaslahatan umat.
BERITA30/12/2024 | admin
Sidak Bareng Plt Bupati, Baznas Siap Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Desa Sambibulu Taman
Sidak Bareng Plt Bupati, Baznas Siap Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Desa Sambibulu Taman
Sidoarjo ,29 Desember 2024 – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kesejahteraan warga miskin dengan memberikan bantuan renovasi rumah kepada keluarga kurang mampu di Desa Sambibulu, Kecamatan Taman. Dalam sidak yang dilakukan pada Minggu (29/12/2024), Baznas, yang diwakili oleh staf pelaksana M. Naim, berkolaborasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk menanggulangi masalah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di daerah tersebut. Sidak kali ini, ikut mendampingi Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi, yang turun langsung meninjau kondisi rumah warga yang membutuhkan perhatian segera. Salah satu rumah yang mendapat perhatian adalah milik Sumarningsih (59), seorang warga yang rumahnya sudah sangat memprihatinkan. Atap dan genteng rumahnya sudah rapuh, bahkan nyaris roboh. Kondisi tersebut dinilai sangat membahayakan, terutama saat musim hujan seperti saat ini. H. Subandi menegaskan pentingnya tindakan cepat untuk memperbaiki rumah tersebut. "Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengancam keselamatan penghuni. Musim hujan yang sudah tiba membuat renovasi rumah menjadi urgensi yang harus segera ditangani," ujarnya. Ia juga memastikan bahwa Baznas dan Dinsos akan segera bekerja sama untuk merealisasikan renovasi rumah tersebut agar penghuni bisa tinggal dengan lebih aman dan nyaman. M. Naim, staf pelaksana Baznas, mengungkapkan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari upaya Baznas untuk mendukung program kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan zakat. “Ini adalah bentuk tanggung jawab sosial kami, agar masyarakat yang membutuhkan bisa merasakan manfaat dari zakat yang kami kumpulkan,” katanya. Sumarningsih, pemilik rumah, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada pemerintah dan Baznas. "Saya sangat bersyukur atas bantuan ini. Setelah operasi, saya tidak bisa bekerja dan kondisi ekonomi saya menurun. Saya tidak mampu merenovasi rumah ini. Terima kasih kepada Bapak Plt. Bupati dan Baznas yang telah peduli dengan kondisi saya," ujarnya dengan haru. Bupati Sidoarjo, H. Subandi, juga berharap agar program seperti ini bisa terus berlanjut. "Kami akan terus bekerja sama dengan Baznas untuk membantu warga yang membutuhkan, agar mereka bisa memiliki tempat tinggal yang lebih layak dan aman," tambahnya. Melalui langkah ini, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menunjukkan komitmennya untuk terus memperbaiki kualitas hidup masyarakatnya, terlebih mereka yang berada dalam kondisi sulit dan membutuhkan uluran tangan. Ke depannya, diharapkan lebih banyak rumah-rumah tidak layak huni yang bisa diperbaiki melalui kerjasama serupa.
BERITA29/12/2024 | admin
Atap yang Hilang, Asa yang Menunggu; Sidak Baznas Bareng Plt Bupati Di Sedati
Atap yang Hilang, Asa yang Menunggu; Sidak Baznas Bareng Plt Bupati Di Sedati
Tiga gadis yatim piatu itu hanya bisa menunduk. Air mata mereka menggenang saat Ketua Baznas Sidoarjo M Chasbil Aziz Salju Sodar (Gus Jazuk) menyalami mereka memberi empati kepada mereka . Di atas mereka, langit biru mengintip dari atap rumah yang telah hilang di Perumahan Griya Karya Sedati Permai (GKSP). Pagi itu, Selasa (24/12), Gus Jazuk bersama Plt Bupati Sidoarjo dan Kepala Dinas Sosial Misbachul Munir melakukan inspeksi mendadak ke rumah-rumah tak layak huni di Kecamatan Sedati. Bukan sekadar kunjungan protokoler, tapi misi kemanusiaan yang mendesak di tengah musim hujan yang kian ganas. "Mereka bertiga mengandalkan hidup dari bantuan yayasan milik kepala desa," bisik Gus Jazuk sambil menunjukkan kondisi rumah yang memprihatinkan. Dua adik dari mahasiswi itu masih duduk di bangku SMP, berjuang menuntut ilmu di tengah kesederhanaan yang mengiris hati. Belum lama meninggalkan GKSP, rombongan bergegas menuju Desa Pranti. Di sana, cerita pilu lain menanti. Sebuah rumah roboh telah merenggut nyawa Sri Supatmi (69). Puing-puing bangunan itu seolah menjadi saksi bisu betapa pentingnya program renovasi rumah tak layak huni. Plt Bupati Sidoarjo tak kuasa menahan empati. "Kami upayakan rumah ini segera diperbaiki," ucapnya dengan suara bergetar. Baginya, tak boleh ada lagi nyawa melayang karena atap yang rapuh atau dinding yang tak kokoh. Baznas Sidoarjo, sebagai garda terdepan pengentasan kemiskinan di kabupaten ini, berkomitmen penuh menuntaskan perbaikan rumah-rumah tak layak huni. "Kami akan terus berkoordinasi dengan dinas sosial dan kepala desa," tegas Gus Jazuk. Program ini menjadi prioritas utama, terutama menghadapi cuaca ekstrem yang kian mengancam. Saat rombongan beranjak pulang, wajah wajah raut muka sedih berdiri di ambang pintu rumah mereka yang berlubang. Namun kali ini, secercah harapan terpancar di mata mereka. Baznas Sidoarjo telah berkomitmen, dan mereka percaya: atap baru akan segera melindungi mimpi-mimpi mereka.
BERITA24/12/2024 | admin
Kursi Roda untuk Tiga Perempuan Tangguh di Porong
Kursi Roda untuk Tiga Perempuan Tangguh di Porong
Sidoarjo, 24 Desember 2024 - Langkah mereka tertatih di pagi yang masih remang. Para relawan itu membawa harapan berupa kursi roda untuk tiga perempuan tangguh di Porong. Mereka yang selama ini hanya bisa menatap dunia dari balik jendela rumah, kini akan mendapat sayap baru untuk bergerak. Di rumah pertama, seorang ibu bernama Fauziyah menyambut dengan mata berkaca-kaca. Di usianya yang ke-66, hipertensi telah merampas kemampuannya untuk berjalan tegak. Sebuah insiden jatuh di rumahnya membuat kakinya seolah enggan menopang tubuh. Setiap langkah harus bertumpu pada bahu keluarga yang setia mendampingi. Perjalanan berlanjut ke kediaman Sri Kusmiyati. Empat dekade adalah waktu yang sangat panjang untuk bertahan tanpa bisa melangkah bebas. Di usianya yang ke-86, ia masih memancarkan ketabahan luar biasa. Kursi roda ini akan menjadi kawan setianya menembus kesunyian yang telah berlangsung hampir setengah abad. Ngansri memiliki cerita berbeda namun sama getirnya. Lima belas tahun lalu, sebuah kecelakaan sepeda motor mengubah hidupnya. Operasi saraf terjepit seakan belum cukup. Dua minggu lalu, penyakitnya kambuh dan memaksanya kembali ke titik awal - terbaring dengan kaki yang enggan berkompromi. Tiga perempuan, tiga kisah perjuangan, namun satu harapan yang sama: kebebasan untuk bergerak. Kursi roda ini bukan sekadar alat bantu mobilitas. Ia adalah tiket untuk kembali merasakan angin semilir di wajah, untuk bisa mengunjungi tetangga, atau sekadar menikmati matahari pagi di teras rumah. Melihat senyum mereka saat mencoba kursi roda baru, kita seolah menyaksikan lepasnya seekor burung dari sangkar. Ada getaran halus kebahagiaan yang terpancar dari mata mereka yang berbinar. Keluarga yang mendampingi pun tak kuasa menahan haru - akhirnya ada secercah kemudahan dalam merawat orang tercinta. Di Porong hari itu, tiga kursi roda telah mengubah tiga kehidupan. Bukan sekadar benda, tapi pembawa harapan baru. Kisah mereka mengingatkan kita bahwa kemanusiaan sejati terletak pada kepedulian untuk saling membantu, saling menguatkan, dan saling memberi harapan. Karena pada akhirnya, kita semua adalah satu keluarga besar yang saling membutuhkan.
BERITA24/12/2024 | admin
Sentuhan Kasih di Penghujung Tahun
Sentuhan Kasih di Penghujung Tahun
Pagi itu, di sebuah ruangan sederhana dengan karpet hijau yang membentang, terdengar bisik-bisik syukur. Kantor MWC NU Krembung, Sidoarjo, menjadi saksi bagaimana sebuah kolaborasi kemanusiaan menghadirkan secercah harapan bagi mereka yang membutuhkan. Baznas Sidoarjo, bersama Lazisnu MWC NU Krembung, menjelma menjadi perpanjangan tangan kebaikan untuk 19 jiwa yang tengah bergelut dengan kehidupan. M. Sofwan, dengan kemeja abu abunya yang rapi, bergerak lincah dari satu sudut ke sudut lain. Staf pelaksana Baznas Sidoarjo ini tak sekadar membawa amplop-amplop bantuan, tapi juga menghadirkan kehangatan dalam setiap interaksinya. Matanya berbinar saat menceritakan bagaimana kolaborasi ini lahir dari sebuah tekad untuk mengefisienkan distribusi ZIS hingga benar-benar sampai ke tangan yang tepat. Di sudut ruangan, duduk seorang lelaki dengan kemeja kuning yang tampak bersinar di bawah cahaya pagi. Dialah Pak Sahir, 84 tahun usianya. Meski pendengaran mulai berkurang, semangat hidupnya masih menyala terang. Tangannya yang bergetar menandatangani berkas, sementara bibirnya tak henti mengucap syukur. Para ibu dengan jilbab warna-warni menunggu dengan sabar. Mereka adalah saksi bagaimana sebuah sistem distribusi bantuan bisa menjadi begitu manusiawi. Tak ada dorong-dorongan, tak ada suara-suara keras. Yang ada hanya ketenangan dan kehangatan sebuah keluarga besar yang saling memahami. "Alhamdulillah," ucap Pak Sahir dengan suara yang hampir berbisik. Matanya berkaca-kaca memegang amplop bantuan. Di usianya yang senja, ia masih bisa merasakan bagaimana umat berpelukan dalam lindungan kasih sang Pencipta. Bantuan biaya hidup ini baginya bukan sekadar rupiah, tapi bukti bahwa ia tidak sendiri. Sofwan tersenyum melihat para penerima manfaat. Baginya, hari ini bukan sekadar tentang distribusi bantuan. Ini adalah momentum dimana Baznas Sidoarjo dan Lazisnu membuktikan bahwa kolaborasi bisa menghadirkan efisiensi tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan. "Kita ingin bantuan ini tidak hanya sampai, tapi juga menyentuh hati," ujarnya. Di penghujung 2024 ini, ruang sederhana di kantor MWC NU Krembung telah menjadi panggung dimana kisah-kisah kemanusiaan terjalin. Sembilan belas nyawa mendapat sentuhan kasih, sembilan belas senyum terbit di pagi yang cerah, dan sembilan belas harapan kembali menyala untuk menyambut hari esok yang lebih baik.
BERITA24/12/2024 | admin
Momentum Hari Ibu Pemkab Sidoarjo: Baznas Sidoarjo Salurkan PMT hingga Santunan Anak Yatim
Momentum Hari Ibu Pemkab Sidoarjo: Baznas Sidoarjo Salurkan PMT hingga Santunan Anak Yatim
Sidoarjo, 23 desember 2024- Tumpeng sudah dipotong. Kebaya-kebaya cantik sudah dikenakan. Tapi ada yang berbeda di peringatan Hari Ibu ke-96 di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo pagi tadi. Ya, Baznas Sidoarjo hadir memberikan sentuhan kepedulian lewat bantuan PMT untuk balita dan santunan anak yatim. Lima ibu muda dengan senyum mengembang maju ke depan. Mereka adalah Endang Safitri, Jurtotul Masruroh, Sri Wuryanti, Alfiatus Sholihah dan Arifah Nahdia. Di tangan mereka kini ada bantuan PMT dari Baznas - sebuah upaya nyata memerangi stunting di Sidoarjo. "Ini bukan sekadar bantuan. Ini investasi masa depan," kata dr. Sriatun Subandi, Plt Ketua TP-PKK Sidoarjo sambil menyerahkan bantuan. Wajahnya berbinar melihat para ibu yang begitu bersemangat menerima bantuan untuk buah hati mereka. Plh Sekda Sidoarjo, Andjar Surjadianto, yang mewakili Plt Bupati H. Subandi, menguatkan momentum ini. Ia menegaskan komitmen Pemkab Sidoarjo menekan angka kematian ibu dan kekerasan terhadap perempuan. "Kita harus memastikan setiap ibu hamil mendapat asupan gizi cukup," tegasnya. Di sela-sela acara, Desa Banjarkemantren Buduran juga menerima BKB Kit Stunting. Sebuah tools yang akan membantu kader desa memantau tumbuh kembang anak. Sementara TP-PKK Desa Cemandi Sedati tersenyum bangga sebagai juara pertama lomba Cipta menu B2SA tingkat Provinsi Jawa Timur. "Perempuan Indonesia, khususnya perempuan Sidoarjo, adalah pilar utama menuju Indonesia Emas 2045," kata Andjar penuh keyakinan. Matanya menyapu ruangan, menatap ratusan ibu berkebaya yang hadir. Di penghujung acara, tiga content creator lokal - Os Four, Digicom, dan Jejius - menerima penghargaan lomba video kreatif. Mereka berhasil menangkap esensi peran ibu di era digital. Sungguh, peringatan Hari Ibu kali ini bukan sekadar seremonial. Ia adalah bukti nyata bahwa Pemkab Sidoarjo, bersama Baznas, serius membangun generasi unggul dari rahim para ibu hebat.
BERITA23/12/2024 | admin
Ibu Sehat, Indonesia Kuat: Peringatan Hari Ibu di RSB Sidoarjo Hadirkan Semangat Baru
Ibu Sehat, Indonesia Kuat: Peringatan Hari Ibu di RSB Sidoarjo Hadirkan Semangat Baru
Pagi itu, suasana di Dusun Pasegan Kulon terasa berbeda. Rumah Sehat BAZNAS (RSB) Sidoarjo yang biasanya tenang, kini dipenuhi gelak tawa dan semangat puluhan ibu yang berdatangan. Mereka datang bukan sekadar untuk memeriksakan kesehatan, tapi juga membawa harapan akan Indonesia yang lebih sehat melalui sosok perempuan yang kuat. Di bawah tema "Hari Ibu Nasional, Perempuan Berdaya Indonesia Maju", RSB Sidoarjo menjadi salah satu dari 22 titik di Indonesia yang menggelar rangkaian kegiatan kesehatan. Dari 100-an pendaftar melalui Google Form, 81 ibu hadir dengan semangat membara. Angka yang membuktikan bahwa kesadaran akan kesehatan perempuan di Sidoarjo tak bisa dipandang sebelah mata. Yang menarik, 74 peserta berhasil menjalani pemeriksaan pap smear untuk deteksi dini kanker serviks. Beberapa yang tidak bisa mengikuti pemeriksaan karena sedang haid, tetap antusias mengikuti rangkaian kegiatan lainnya. Semangat mereka tak surut, justru semakin berkobar setelah mengikuti senam dam dan penyuluhan kesehatan di pagi hari. "Ini bukan sekadar acara ceremonial," ujar Septiana Ningtiyas, S.KM dari RSB Sidoarjo dengan mata berbinar. Ia mengapresiasi langkah BAZNAS Sidoarjo yang turut memeriahkan acara dengan menghadirkan Warung Berkah Sedekah (WBS). WBS yang biasanya mangkal di alun-alun, kali ini hadir memberikan kehangatan lewat makanan gratis di lokasi acara. Kehadiran Em Luqman Hakim, Wakil Ketua I BAZNAS Sidoarjo, semakin menegaskan bahwa kesehatan perempuan bukan hanya urusan kaum hawa. Ini adalah tanggung jawab bersama, karena dari rahim para ibu lah, lahir generasi penerus bangsa yang tangguh. RSB yang berlokasi di Dusun Pasegan Kulon RT 08 RW 02, Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono ini, telah menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap kesehatan perempuan tak mengenal batas geografis. Dari sudut Sidoarjo ini, semangat untuk Indonesia yang lebih sehat terus dipancarkan. Peringatan Hari Ibu 2024 di RSB Sidoarjo bukan sekadar seremonial tahunan. Ini adalah momentum yang mengingatkan kita bahwa kesehatan perempuan adalah investasi masa depan. Sebab, ketika para ibu sehat, Indonesia pun akan semakin kuat melangkah maju.
BERITA23/12/2024 | admin
Keceriaan di Balik Khitan Massal "Ceria Sehat" Keluarga Besar  PKM Jabon
Keceriaan di Balik Khitan Massal "Ceria Sehat" Keluarga Besar PKM Jabon
Sidoarjo, 23 Desember 2024 – Aula pertemuan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Jabon dipenuhi senyuman hangat dan semangat kebersamaan. Sebuah kegiatan bakti sosial bertajuk “Ceria Sehat” telah sukses diselenggarakan oleh keluarga besar PKM Jabon. Dalam acara khitan massal ini, sebanyak 27 anak laki-laki menerima manfaat langsung, termasuk uang saku yang diberikan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo. Kepala PKM Jabon, drg. Erni Wahyuni, dengan penuh keramahan menyambut para peserta dan keluarga mereka. Didampingi oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimka) Jabon—termasuk pihak Polsek, Camat, dan Koramil—serta perwakilan dari Baznas Sidoarjo, kegiatan ini menjadi simbol nyata kolaborasi dan kepedulian antarinstansi. Acara ini dibuka langsung oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan, dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. “Bakti sosial ini adalah wujud perhatian kami kepada masyarakat, khususnya anak-anak yang membutuhkan. Kami bersyukur, dengan bantuan Baznas Sidoarjo, setiap anak yang dikhitan mendapatkan uang saku sebagai bentuk dukungan moral,” ujar drg. Erni. Di balik pintu aula, suasana terlihat meriah. Wajah-wajah kecil yang semula tegang mulai melebur dalam keceriaan ketika menerima goodie bag berisi bingkisan menarik dari keluarga besar PKM Jabon. Ada mainan, peralatan sekolah, hingga snack yang menambah semangat mereka untuk menjalani proses khitan. Seorang anak peserta khitan, Muhammad Rafli (9), mengaku senang karena bisa mendapatkan pengalaman baru sekaligus hadiah yang menghibur. “Awalnya takut, tapi sekarang senang. Ada hadiah banyak,” ujarnya polos. Staf Baznas yang hadir, Dani Prabowo dan M. Alfin, menegaskan bahwa dukungan uang saku ini bertujuan untuk memberikan semangat dan rasa dihargai kepada anak-anak dan keluarga mereka. “Baznas ingin memastikan bahwa anak-anak yang mengikuti khitan ini merasa diperhatikan, bukan hanya secara kesehatan tetapi juga secara emosional,” ujar Dani. Tak hanya melibatkan para petugas kesehatan, kegiatan ini juga menjadi momen kebersamaan lintas instansi. Forkopimka Jabon hadir dengan komitmen mempererat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi sosial. “Ini adalah contoh nyata gotong royong yang bisa kita banggakan,” kata Camat Jabon dengan antusias. Ketika acara usai, anak-anak dan keluarga mereka meninggalkan aula dengan wajah ceria dan hati penuh harapan. Kegiatan ini tak hanya melampaui sekadar khitan, tetapi juga menghadirkan pesan kuat: bahwa kebahagiaan dan kesehatan adalah hak setiap anak. “Bakti sosial ini bukan hanya soal khitan, tetapi tentang bagaimana kita bisa menciptakan keceriaan dan semangat bersama,” tutup drg. Erni.
BERITA23/12/2024 | admin
Kisah Pilu Pak Sariono dan Dua Anaknya di Wonoayu
Kisah Pilu Pak Sariono dan Dua Anaknya di Wonoayu
Pagi yang redup di sebuah rumah sederhana di Desa Plaosan, Wonoayu, Sidoarjo. Di sanalah Pak Sariono, 84 tahun, menghabiskan hari-harinya dalam kegelapan. Bukan karena ia memilih demikian, tapi karena takdir telah mengambil penglihatannya sejak sepuluh tahun silam. Ketika matahari merangkak naik, dua sosok yang terbaring di sampingnya adalah bukti bahwa hidup terkadang memberikan ujian berlapis. Kedua anaknya, 43 dan 40 tahun, terlahir dengan kondisi polio yang membuat mereka tak bisa bergerak bebas seperti orang kebanyakan. Tiga jiwa yang saling menguatkan, namun juga saling bergantung. Hingga beberapa waktu lalu, ada sosok perempuan tangguh yang menjadi penopang keluarga ini. Sang istri, dengan ketegaran dan kegigihan, menghidupi keluarganya dengan mencari nafkah. Namun kini, ia telah berpulang, meninggalkan kekosongan yang terasa mencekik di rumah mungil itu. Para tetangga yang setiap hari bergantian membawakan makanan menuturkan, kondisi keluarga ini sungguh memprihatinkan. Tanpa penghasilan tetap dan kemampuan untuk bekerja, mereka bertiga mengandalkan kebaikan hati warga sekitar untuk bertahan hidup. Sebuah kondisi yang membuat siapapun yang melihatnya akan merasakan sesak di dada. Menyaksikan kondisi keluarga ini, BAZNAS Sidoarjo bergerak cepat. M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS, bersama Kepala Desa Plaosan, Mulyadi, mengunjungi kediaman Pak Sariono pada Senin (23/12/2024). Mereka datang membawa harapan dalam bentuk bantuan biaya hidup. "Ini bukan sekadar bantuan, tapi bentuk kepedulian kita sebagai sesama," ujar Sofwan sambil menyerahkan bantuan tersebut. Matanya berkaca-kaca melihat kondisi keluarga yang hidupnya penuh keterbatasan ini. Mulyadi menambahkan, bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban keluarga Pak Sariono. Di tengah hiruk pikuk kota Sidoarjo yang terus berkembang, masih ada sudut-sudut kehidupan yang membutuhkan uluran tangan. Kisah Pak Sariono dan kedua anaknya menjadi pengingat bahwa di balik gemerlap pembangunan, masih ada saudara-saudara kita yang membutuhkan perhatian dan kepedulian. BAZNAS Sidoarjo hadir sebagai jembatan kemanusiaan, menghubungkan mereka yang mampu dengan mereka yang membutuhkan.
BERITA23/12/2024 | admin
Pokmas Rukun Sejahtera gandeng Baznas , Baksos Hari IBu
Pokmas Rukun Sejahtera gandeng Baznas , Baksos Hari IBu
Sidoarjo 22 desember 2024- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo kembali menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat kurang mampu. Kali ini, mereka menggandeng Pokmas Rukun Sejahtera untuk menggelar bakti sosial di Desa Sawotratap, Gedangan. Momentum Hari Ibu 22 Desember 2024 menjadi pilihan yang tepat untuk berbagi kepada seratus warga yang mayoritas janda kurang mampu. Pagi itu, suasana di desa Sawotratap berbeda dari biasanya. Para ibu dengan senyum mengembang duduk rapi menunggu giliran. Mereka datang satu per satu, ada yang berjalan kaki, ada pula yang diantar tetangganya. Semua memiliki satu tujuan: menerima bantuan beras yang akan meringankan beban hidup mereka. "Ini bukan sekadar pemberian bantuan biasa," ujar Nanang Triatna, koordinator kegiatan yang saya temui di sela-sela acara. Menurutnya, program ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara kelompok masyarakat dan lembaga resmi seperti Baznas bisa menghasilkan dampak yang signifikan bagi warga kurang mampu. Menariknya, inisiatif ini bermula dari proposal sederhana yang diajukan Pokmas Rukun Sejahtera kepada Baznas Sidoarjo. Tanpa prosedur berbelit, Baznas langsung merespons positif. Mereka bahkan mempersiapkan bantuan sesuai dengan data yang telah diverifikasi bersama. Di tengah hiruk pikuk pembagian bantuan, saya sempat berbincang dengan Ibu Susiati, salah satu penerima bantuan. Matanya berkaca-kaca saat mengucapkan terima kasih. "Ini bukan hanya tentang berasnya, tapi perhatian yang diberikan kepada kami," katanya dengan suara bergetar. Program ini juga cerdas dalam mengintegrasikan aspek kesehatan. Tim kesehatan desa turut hadir memberikan penyuluhan. Para ibu tidak hanya pulang dengan beras, tapi juga ilmu baru tentang menjaga kesehatan keluarga. Setelah tiga jam berlalu, acara pun usai. Para ibu pulang dengan membawa beras dan senyuman. Saya melihat ini bukan sekadar aksi sosial biasa. Ini adalah potret keberhasilan sinergi antara lembaga pemerintah dan masyarakat dalam menghadirkan kebahagiaan di Hari Ibu. Sebuah bukti bahwa kepedulian sosial tak pernah padam di negeri ini.
BERITA22/12/2024 | admin
Baznas Komitmen Dorong Kelanjutan Program untuk ODS di Sidoarjo
Baznas Komitmen Dorong Kelanjutan Program untuk ODS di Sidoarjo
Sidoarjo—Sabtu (21/12/2024), ruangan Hotel Luminor mendadak penuh haru saat Yayasan Lentera Kesehatan Nusantara (YLKN) menyerahkan laporan akhir program Cheers (Community Health Empowerment for Early-Detecting and Reintegrating of Schizophrenia). Empat tahun sudah YLKN mendampingi Orang dengan Skizofrenia (ODS) di tiga kecamatan di Kabupaten Sidoarjo. Namun, akhir cerita ini justru jadi awal baru. Laporan itu diterima langsung oleh plt Kadinkes Sidoarjo, dr Lakhsmie Herawati Yuwantina, disertai lampiran data, foto kegiatan, hingga rincian anggaran. Tak hanya Dinkes, laporan itu juga diserahkan kepada PCNU Sidoarjo dan delapan Puskesmas yang selama ini menjadi mitra utama program. Bagi Baznas Sidoarjo, program ini bukan sekadar laporan, melainkan ajakan nyata untuk terlibat lebih jauh. KH Luqman Hakim, Wakil Ketua Baznas Sidoarjo bidang fundraising, menyebutkan perlunya pendekatan afirmatif. “ODS bukan sekadar angka. Mereka adalah saudara kita,” ujarnya. Dirinya mendorong Baznas untuk terus berkontribusi, khususnya dalam bentuk bantuan kebutuhan pokok hingga dukungan mental bagi keluarga ODS sesuai program dan ketentuan yang ada di baznas. Di sisi lain, YLKN melalui Dr. Esty Febriani, Direktur Eksekutifnya, mengingatkan pentingnya kesinambungan program. Data menunjukkan bahwa peran Cheers selama ini baru menjangkau 5–7 persen dari total 5 ribu lebih ODS di Sidoarjo. “Kita butuh kolaborasi lebih luas. Dari pemerintah, Baznas, hingga masyarakat,” tegasnya. Usulan PCNU untuk menghadirkan “Rumah Suwuk” turut mewarnai diskusi hari itu. Rumah Suwuk, sebagaimana disampaikan KH Zainal Hayat, adalah pendekatan tradisional berbasis doa dan mantra yang telah lama hidup di masyarakat. “Metode ini bukan pengganti medis, tetapi pendamping. Doa bisa menjadi penyembuh yang ampuh,” ungkapnya. Di tengah harapan besar, cerita kader dan caregiver menambah dimensi kemanusiaan acara ini. Seperti kisah Siti Iftari yang setia mendampingi kakaknya, Uddin, hingga mampu hidup mandiri. Atau Warsini yang membantu ODS di desanya bangkit dari keterpurukan. Kader ini adalah bukti bahwa pendampingan bukan tugas singkat, melainkan perjalanan panjang penuh cinta. Kini, dengan selesainya program Cheers, semua pihak berharap ada penggerak baru. Baznas, Pemkab Sidoarjo, dan elemen masyarakat lainnya perlu bersatu melanjutkan misi ini. Karena sejatinya, menangani ODS adalah kerja kemanusiaan yang tidak boleh berhenti di meja laporan.
BERITA21/12/2024 | admin
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat