WhatsApp Icon
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan di Krian dan Prambon, Sentuh Anak Sekolah hingga Lansia Tak Mampu

SIDOARJO — Dalam satu hari penuh kepedulian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi berbeda: SDN Ponokawan, Kecamatan Krian, dan Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 17 November 2025, menjadi bukti nyata komitmen lembaga amil zakat dalam menjangkau kelompok rentan—mulai dari anak-anak usia sekolah hingga lansia yang hidup dalam keterbatasan.

 

Di SDN Ponokawan, tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin oleh Ahmad Hamdani, M. Haffidz, dan Rita Defani, bersama kepala sekolah, menyerahkan bantuan pendidikan kepada sepuluh siswa yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Para siswa tampak antusias menerima bantuan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan belajar mereka. Kepala sekolah menyampaikan apresiasi atas kehadiran BAZNAS, mengingat banyak siswa di sekolah tersebut yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk dirinya maupun keluarganya yang terbatas. “Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga dorongan semangat agar anak-anak terus percaya pada pendidikan sebagai jalan keluar,” ujar kepala sekolah.

 

Sementara itu, di Desa Bendotretek, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, M. Mahbub—yang akrab disapa Gus Mahbub—bersama staf pelaksana Sofwan dan Syukron, menyalurkan bantuan biaya hidup kepada sembilan warga lanjut usia dan keluarga tidak mampu. Salah satu penerima adalah Pak Kasban, seorang lansia berusia 87 tahun yang tinggal sendirian dan sangat bergantung pada bantuan anaknya. Kunjungan tim BAZNAS tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga mendengarkan cerita hidup mereka dan memberikan dukungan moral. “Kami ingin memastikan bahwa lansia yang hidup sebatang kara tetap merasa dihargai, bukan hanya diperhatikan secara fisik, tapi juga secara emosional,” kata Gus Mahbub.

 

Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Sidoarjo dalam optimalisasi penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara tepat sasaran. Penyaluran dilakukan berdasarkan hasil asesmen lapangan yang cermat, serta koordinasi erat dengan pihak sekolah dan perangkat desa untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.

 

Dari dua lokasi ini, terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat sangat beragam—mulai dari akses pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan pokok bagi lansia. Namun, benang merahnya sama: kepedulian yang tulus. Di Ponokawan, senyum anak-anak berbaris rapi dengan seragam putih-merah menjadi simbol harapan masa depan. Di Bendotretek, tatapan tenang para lansia yang memegang bantuan menjadi pengingat bahwa martabat manusia tak pernah pudar, bahkan di usia senja.

 

BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan programnya, tidak hanya melalui penyaluran langsung, tetapi juga dengan pendampingan dan pemberdayaan berkelanjutan. Rencana tindak lanjut mencakup monitoring dampak bantuan, serta pengembangan program seperti beasiswa berkelanjutan untuk siswa berprestasi dan layanan kesehatan dasar untuk lansia.

 

Dengan langkah-langkah konkret ini, BAZNAS Sidoarjo menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di kabupaten yang dikenal sebagai pusat industri dan pertanian. Karena di balik setiap bantuan yang diserahkan, ada cerita, ada harapan—dan ada janji: bahwa tidak ada yang ditinggalkan. Setiap nyawa, sekecil apa pun, berhak atas kehidupan yang layak.

18/11/2025 | Kontributor: sudrab
Afizah dan Harapan yang Tak Pernah Padam

Kisah Keluarga Hariadi dan Intervensi BAZNAS Sidoarjo di Balik Perjuangan Melawan Penyakit

SIDOARJO – Di balik tembok rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, tersimpan kisah perjuangan yang melelahkan sekaligus mengharukan. Afizah Al Maira Putri, bocah mungil yang belum genap tiga tahun, harus menanggung beban yang terlalu berat untuk usianya: kelainan jantung, gangguan paru-paru, kelainan kulit, dan penumpukan cairan di kepala. Setiap dua minggu sekali, keluarga Hariadi harus menempuh perjalanan ke RS Dr. Soetomo Surabaya—perjalanan yang menguras fisik, mental, dan kantong mereka yang sudah tipis.

 

"Kami tidak pernah menyangka cobaan ini akan datang," ujar Hariadi, sang ayah, dengan suara yang hampir berbisik. Sebagai kepala keluarga dengan tiga anak, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilannya yang tak menentu kini harus berbagi dengan kebutuhan medis Afizah yang terus membengkak. Istrinya, yang seharusnya bisa membantu mencari nafkah, kini harus stay di rumah untuk merawat putri bungsunya yang membutuhkan perhatian 24 jam.

 

Kondisi inilah yang menarik perhatian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Senin pagi, 17 November 2025, pukul 10.00 WIB, tim yang dipimpin langsung oleh M. Mahbub (Gus Mahbub), Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Sofwan dan Syukron, staf pelaksana, datang membawa bantuan kesehatan. Kunjungan ini bukan sekadar seremonial penyerahan bantuan, melainkan hasil dari asesmen mendalam yang telah dilakukan sebelumnya.

 

"Kami melihat keluarga Pak Hariadi bukan hanya butuh bantuan finansial, tapi juga dukungan moral bahwa mereka tidak berjuang sendirian," jelas Gus Mahbub. Dalam asesmen yang dilakukan, tim BAZNAS menemukan bahwa keluarga ini tergolong sangat rentan. Dengan tiga anak dan kondisi Afizah yang memerlukan perawatan intensif berkelanjutan, keluarga Hariadi berada di ujung tanduk kemiskinan struktural yang kronis.

 

Data dari BAZNAS Sidoarjo mencatat bahwa kasus seperti Afizah bukanlah fenomena tunggal. Di Kabupaten Sidoarjo, masih banyak keluarga yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat biaya kesehatan katastropik. Program bantuan kesehatan BAZNAS hadir sebagai safety net, jaring pengaman sosial yang menangkap mereka yang jatuh dari sistem kesehatan formal.

 

Yang membuat program ini berbeda adalah pendekatan humanistiknya. Bukan sekadar menyerahkan amplop bantuan, tim BAZNAS memastikan keluarga penerima memahami bahwa ini adalah hak mereka sebagai mustahik, bukan belas kasihan. "Zakat adalah sistem redistribusi kekayaan yang telah Allah atur. Afizah dan keluarganya berhak mendapat bagian dari harta orang-orang yang berkecukupan," tegas Gus Mahbub.

 

Saat bantuan diserahkan, air mata Ibu Afizah menetes. Bukan karena jumlah nominalnya, tapi karena pengakuan bahwa perjuangan mereka dilihat dan dihargai. Di tengah sistem yang kerap mengabaikan wong cilik, kehadiran BAZNAS menjadi oase di padang tandus.

 

Program seperti ini membuktikan bahwa filantropi Islam, khususnya melalui lembaga zakat, bukan hanya tentang charity, melainkan tentang restorasi martabat manusia. Afizah mungkin masih harus bergulat dengan penyakitnya, tapi setidaknya kini keluarganya tak lagi berjuang sendirian. Dan itu, dalam banyak hal, adalah kemenangan terbesar.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
Puluhan Keluarga Gizi Buruk Terima Daging DAM Baznas 2025: Satu Paket, Satu Harapan

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang semakin berat, di balik dinding-dinding rumah sederhana di Sidoarjo, ada kisah-kisah kecil yang menyimpan beban besar. Beban gizi buruk. Beban kelaparan tersembunyi. Dan di sinilah, BAZNAS RI, melalui Program Daging Kambing DAM Haji 2025, hadir bukan hanya sebagai pemberi, tapi sebagai penjaga harapan.

 

Dalam dua hari pelacakan intensif (5-6 November 2025), Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo, Dinas kesehatan , dinas sosial, tim  Penggerak PKK dan BAZNAS Sidoarjo, menjumpai puluhan anak yang tumbuh kembangnya  terindikasi  kekurangan nutrisi. Mereka bukan sekadar angka statistik.

Seperti, mereka adalah Ananda Dewi Sekar Arum, usia 24 bulan, berat badannya hanya 6,8 kg—jauh di bawah standar. Bayangkan, seorang bayi yang setiap hari rewel karena perutnya yang lapar, ibunya yang lelah, dan ayahnya yang mencari nafkah dengan tangan yang gemetar, sambil menghisap rokok yang justru memperparah kondisi keluarga.

 

Atau Ananda Muhammad Syahrul, 4 tahun 2 bulan, berat badannya 10,1 kg. Ia tinggal bersama lima saudara kandung di rumah yang statusnya sudah dijual. Ayahnya bekerja di warung soto, ibunya mengupas bawang—dua pekerjaan yang berat untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi nutrisi berkualitas. Di Prambon, Ananda Mohamad Rasya Alfarizqi dan Azfer Rafeyfa Endaru juga menanti. Azfer, putra pertama, berat badannya hanya 9 kg—padahal idealnya harus 13,5 kg. Ibu Yeny Dwi Lestari, sang ibu, hanya bisa menatap anaknya dengan mata berkaca-kaca, sementara suaminya, seorang supir pengiriman, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Namun, di tengah keprihatinan itu, datanglah cahaya. BAZNAS RI, melalui 225 paket siap saji berkualitas yang dialokasikan khusus untuk BAZNAS Sidoarjo, membawa solusi nyata. Setiap paket daging kambing DAM, diproses secara higienis dalam kemasan pouch, bukan sekadar makanan. Ini adalah obat. Ini adalah investasi masa depan. Ini adalah bentuk zakat yang hidup, yang bernafas, yang menyentuh kulit dan jiwa.

 

Staf pelaksana BAZNAS, Ahmad Hamdani dengan wajah serius namun penuh empati, mendatangi rumah-rumah tersebut bersama Tim. Mereka tidak hanya menyerahkan paket Dam dan sembako serta nutrisi lainnya, tapi juga berdialog, memberi edukasi, dan menenangkan hati para ibu. Di Balongdowo, di Kedungsolo, di Prambon—senyum mulai terbit. Bukan senyum biasa. Senyum yang lahir dari rasa lega, dari harapan yang kembali menyala.

 

Zakat bukan lagi soal ritual. Ini adalah instrumen pemberdayaan. Satu paket daging, satu senyum, satu harapan. Untuk Ananda Dewi, untuk Syahrul, untuk Rasya, untuk Azfer—dan untuk puluhan anak lainnya di Sidoarjo. Karena di balik setiap kilogram daging, ada mimpi yang sedang dibangun. Mimpi untuk tumbuh lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih cerdas. Mimpi untuk masa depan yang lebih baik.

 

Dan inilah esensi filantropi: bukan hanya memberi, tapi mengubah. Satu paket, satu kehidupan. Satu harapan, satu masa depan.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Tangan Renovasi Rumah Modin yang Tak Layak Huni

Kepedulian terhadap kondisi tokoh agama yang mengabdi puluhan tahun kini berbuah nyata melalui aksi cepat lembaga filantropi

 

SIDOARJO – Air mata haru mengalir di pipi Siti Sholimah (75) saat kediamannya di Dusun Alang-Alang, Desa Kureksari, Kecamatan Waru, dikunjungi Bupati Sidoarjo Subandi bersama jajaran BAZNAS Sidoarjo, Sabtu (15/11/2025). Nenek yang selama ini mendampingi suaminya, Imam Ghozali, seorang modin desa, tak henti melantunkan doa syukur. Harapan untuk memiliki rumah yang layak akhirnya tampak nyata di depan mata.

 

Kondisi hunian keluarga modin ini sungguh memprihatinkan. Rumah yang telah mereka tempati berpuluh tahun bersama seorang anak itu rusak parah. Bagaikan bangunan terbengkalai, siapa pun yang melintas pasti menyangka rumah itu telah lama kosong. Atap bocor di mana-mana, dinding mengelupas, bahkan tidak ada kamar mandi yang layak. Inilah kenyataan pahit seorang pelayan agama yang selama ini mengabdikan diri untuk masyarakat.

 

"Setiap kali hujan turun, kami harus bersiap dengan ember dan wadah untuk menampung air yang bocor dari atap. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun," ungkap Imam Ghozali dengan nada pasrah namun penuh ketabahan.

 

Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, langsung mengambil inisiatif. Lembaga amil zakat yang dipimpinnya segera menyusun rencana renovasi komprehensif. Bukan sekadar tambal sulam, tetapi perbaikan menyeluruh yang menyentuh aspek kenyamanan dan keamanan penghuni.

 

"Kami tidak bisa membiarkan seorang pelayan umat tinggal dalam kondisi seperti ini. BAZNAS Sidoarjo berkomitmen penuh untuk merenovasi rumah Pak Modin hingga layak huni," tegas Gus Jazuk .

 

Program renovasi yang dirancang BAZNAS mencakup penggantian total atap rumah, pembangunan kamar mandi baru, pengecatan dinding, pemasangan keramik lantai, hingga perbaikan ruang kamar tidur. Target penyelesaian ditetapkan dalam waktu dua minggu, menunjukkan keseriusan lembaga filantropi ini dalam menghadirkan solusi nyata.

 

Bupati Subandi yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan apresiasinya terhadap respons cepat BAZNAS. Ia meminta seluruh perangkat desa untuk bergotong royong membersihkan rumah sebagai tahap awal renovasi. Selama proses perbaikan, keluarga Imam Ghozali akan ditempatkan di tempat tinggal sementara yang layak.

 

"Ini adalah bentuk penghargaan kita kepada tokoh agama yang telah mengabdi. Mari bersama-sama mewujudkan kehidupan yang bermartabat bagi mereka," ujar Bupati Subandi.

 

Imam Ghozali mengaku sebelumnya sempat mendapat bantuan material galvalum dari Pemerintah Desa Kureksari. Namun, material tersebut hanya cukup untuk sebagian kecil atap, sementara biaya pemasangan harus ditanggung sendiri dengan bantuan anak-anaknya yang kini juga sudah kehabisan kemampuan.

 

Kehadiran BAZNAS Sidoarjo dalam kasus ini menjadi bukti nyata peran strategis lembaga filantropi dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dengan amanah, organisasi ini mampu menghadirkan perubahan konkret bagi kehidupan kaum dhuafa dan tokoh masyarakat yang membutuhkan.

 

Tim BAZNAS dijadwalkan turun langsung setelah proses kerja bakti pembersihan rumah selesai. Renovasi menyeluruh akan segera dimulai, membawa harapan baru bagi keluarga yang selama ini hidup dalam keterbatasan namun tetap tegar dalam pengabdian.

16/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Langsung Asesmen RTLH: Dua Keluarga di Ambang Harapan

SIDOARJO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam program pengentasan kemiskinan melalui asesmen Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025). Tim yang terdiri dari Ach Richie dan M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, melakukan survei langsung ke dua lokasi berbeda untuk memetakan kondisi riil keluarga penerima manfaat.

 

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kediaman Ibu Memet di Desa Sigogalih, Kecamatan Tarik. Seorang janda tangguh yang harus menghidupi tiga generasi sekaligus—dirinya sendiri, sang anak, dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Kondisi ekonomi keluarga ini sangat memprihatinkan. Ibu Memet bekerja sebagai buruh pabrik kerupuk dengan penghasilan Rp50.000 per hari, itupun tidak menentu. "Kadang ada kerja, kadang tidak, Pak," ungkap Ibu Memet dengan wajah lelah namun tetap tegar.

 

Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi fisik bangunan tempat tinggal mereka. Dari hasil observasi tim BAZNAS, kerusakan paling parah terjadi pada struktur atap. Kayu-kayu penyangga atap sudah rapuh dan lapuk dimakan usia, sebagian genteng bahkan sudah jebol dan bolong. Ketika hujan turun, air tidak hanya membasahi halaman, tetapi juga masuk ke dalam rumah, memaksa keluarga ini berjibaku dengan genangan air di malam hari.

 

Perjalanan asesmen dilanjutkan ke Kelurahan Juwet Kenongo, Kecamatan Porong, menuju rumah Saudara Muchamat Andi Pranoto. Pria yang berprofesi sebagai penyanyi jalanan ini menggantungkan hidup dari satu panggung ke panggung lainnya, mengamen dari kafe ke kafe. "Kalau ada job baru ada penghasilan, kalau tidak ya puasa," tutur Andi dengan jujur. Dia tinggal bersama istri dan seorang anak dalam kondisi rumah yang tidak jauh berbeda dengan rumah Ibu Memet—atap yang ditopang oleh kayu-kayu lapuk yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

 

Ach Richie, salah satu petugas asesmen, menjelaskan bahwa kedatangan mereka bukan sekadar mengumpulkan data administratif. "Kami tidak hanya mencatat kerusakan fisik bangunan, tapi juga mendengarkan langsung kisah perjuangan mereka. Ini penting agar program RTLH BAZNAS tepat sasaran dan benar-benar menyentuh akar permasalahan," ujarnya.

 

M. Sofwan menambahkan bahwa hasil asesmen ini akan segera diproses lebih lanjut oleh tim teknis BAZNAS Sidoarjo. "Kami berharap dalam waktu dekat, kedua keluarga ini bisa mendapatkan bantuan renovasi yang mereka butuhkan. Prioritas utama adalah perbaikan struktur atap agar mereka tidak lagi khawatir ketika musim hujan tiba," jelasnya.

 

Program RTLH merupakan salah satu program unggulan BAZNAS Sidoarjo dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan fisik berupa renovasi rumah, tetapi juga memberikan dampak psikologis berupa rasa aman dan martabat bagi keluarga penerima manfaat.

 

"Rumah adalah tempat berlindung. Ketika rumah sudah tidak layak, maka martabat kemanusiaan juga terancam. Inilah mengapa BAZNAS Sidoarjo sangat serius menangani program RTLH," tegas Ach Richie menutup keterangan.

 

BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat yang mampu untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga resmi agar penyalurannya tepat sasaran. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kantor BAZNAS Sidoarjo atau media sosial resmi.

14/11/2025 | Kontributor: sudrab

Berita Terbaru

Ayo Dukung Gaza! 45 Truk Bantuan BAZNAS Berhasil Masuk ke Palestina
Ayo Dukung Gaza! 45 Truk Bantuan BAZNAS Berhasil Masuk ke Palestina
Kamis, 30 Januari 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali membuktikan komitmennya dalam membantu sesama. Sebanyak 45 truk kontainer berisi bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia berhasil memasuki Gaza, Palestina, pada Selasa (28/1/2025). Bantuan ini dikirim melalui pintu Rafah, Mesir, bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan setempat, Bait Zakat Wa As-Shadaqat dan Sunnah Al Hayyah. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyatakan bahwa pengiriman bantuan ini merupakan bentuk solidaritas umat Islam Indonesia terhadap rakyat Palestina yang sedang menghadapi krisis kemanusiaan. “Alhamdulillah, 45 truk kontainer bantuan telah sampai di Gaza. Ini adalah langkah awal, dan ratusan truk lainnya akan menyusul,” ujarnya. Bantuan tersebut berisi lebih dari 50.000 karton paket kebutuhan pokok seperti mi, beras, kacang, keju, tuna kaleng, biskuit, jus kotak, tepung, saus, dan kurma. Noor Achmad menegaskan bahwa bantuan ini adalah hasil kepercayaan masyarakat Indonesia kepada BAZNAS sebagai lembaga zakat resmi yang amanah. “Setiap paket bantuan adalah bukti nyata kepedulian rakyat Indonesia. Kami ingin memastikan saudara-saudara kita di Gaza tidak merasa sendirian,” tambahnya. BAZNAS juga berencana membangun kembali fasilitas umum yang hancur akibat perang, seperti rumah sakit dan sekolah, serta mendirikan dapur umum dan layanan kesehatan di Gaza. Selain itu, BAZNAS RI telah menandatangani MoU dengan beberapa organisasi internasional seperti UNRWA, JHCO, dan KHCF untuk memperluas jaringan kerja sama kemanusiaan. “Kami berharap kerja sama ini akan mempermudah penyaluran bantuan ke Palestina,” ujar Kiai Noor. Hingga saat ini, BAZNAS telah menyalurkan bantuan senilai Rp120 miliar, menjangkau 407.350 warga Palestina, dan jumlah penerima manfaat terus bertambah. Ketua Satgas Program Membasuh Luka Palestina, H. Mo Mahdum, menekankan bahwa BAZNAS akan terus berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan dengan menggandeng mitra strategis. “Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga pesan bahwa Indonesia selalu bersama Palestina,” tegas Mahdum. BAZNAS berkomitmen untuk terus menggalang bantuan agar dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan. BAZNAS RI juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus berkontribusi melalui zakat, infak, dan sedekah. “Setiap donasi yang diberikan akan menjadi cahaya harapan bagi saudara-saudara kita di Gaza,” ajak Mahdum. Dengan masuknya bantuan ini, BAZNAS berharap dapat meringankan beban warga Palestina dan memperkuat solidaritas kemanusiaan antara Indonesia dan Palestina. Mari bersama-sama wujudkan kepedulian kita dengan mendukung program BAZNAS untuk Palestina. Setiap donasi Anda adalah langkah nyata membantu saudara-saudara kita di Gaza. Ayo, salurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS sekarang juga!
BERITA30/01/2025 | admin
Dari Rumah Tak Layak Menuju Harapan Baru: Baznas dan Plt Bupati Sidoarjo Berikan Solusi untuk Rumah Tak Layak Huni Milik Amirudin
Dari Rumah Tak Layak Menuju Harapan Baru: Baznas dan Plt Bupati Sidoarjo Berikan Solusi untuk Rumah Tak Layak Huni Milik Amirudin
Rabu, 29 Januari 2025, menjadi hari yang penuh haru dan harapan bagi Amirudin, pria berusia 30-an tahun asal Desa Jati, Sidoarjo. Plt Bupati Sidoarjo, Subandi SH, M.Kn, bersama rombongan yang terdiri dari Kapolresta Sidoarjo Kombes. Pol. Christian Tobing, S.I.K., M.H., M.Si, Ketua Baznas Sidoarjo M. Chasbil Azis Salju Sodar, Kadinsos, Camat Sidoarjo Kota, serta perangkat desa setempat, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah Amirudin yang telah dinyatakan tidak layak huni. Kegiatan ini dilakukan sebagai respons atas laporan warga mengenai kondisi rumah Amirudin yang semakin memburuk, terutama atapnya yang sudah dalam keadaan kritis. Amirudin, yang selama ini bekerja serabutan sebagai tukang, terpaksa berhenti bekerja selama dua minggu terakhir setelah mengalami patah tangan kanan akibat jatuh dari atap rumah saat bekerja. Kondisi ini semakin memperparah keadaan keluarganya, yang terdiri dari istri dan dua anaknya—seorang putri yang masih duduk di kelas 3 SDN Jati dan seorang putra yang masih PAUD. Keluarga ini kini menggantungkan hidup pada penghasilan istri Amirudin, yang berjualan es dan gorengan di halaman depan rumah mereka. Plt Bupati Subandi, setelah melihat langsung kondisi rumah Amirudin, menyatakan keprihatinannya. "Ini adalah kondisi yang tidak boleh kita biarkan. Rumah adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk menjamin keamanan dan kenyamanan keluarga," ujarnya. Subandi juga meminta Baznas Sidoarjo dan perangkat desa setempat untuk segera menindaklanjuti proses rehabilitasi rumah tersebut. Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar, menyambut baik arahan dari Plt Bupati. "Kami akan segera memproses segala persyaratan dan dokumen yang diperlukan untuk memastikan rumah Amirudin bisa segera direhabilitasi," kata Chasbil. Ia menambahkan bahwa Baznas akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan proses ini berjalan lancar dan tepat waktu. Kepala Desa Jati, Sidoarjo Kota, juga turut hadir dalam sidak ini. Ia menyatakan komitmennya untuk membantu keluarga Amirudin dalam memenuhi persyaratan administratif yang diperlukan. "Kami akan memastikan bahwa semua dokumen dan persyaratan bisa dipenuhi dengan cepat agar proses rehabilitasi bisa segera dimulai," ujarnya. Amirudin, yang selama ini hidup dalam ketakutan akan kondisi rumahnya, kini bisa tersenyum lega. "Saya sangat bersyukur atas perhatian dari Pak Bupati, Baznas, dan semua pihak yang datang hari ini. Ini adalah harapan baru bagi keluarga saya," ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berharap, dengan bantuan ini, keluarganya bisa memiliki rumah yang layak dan aman untuk ditinggali. Kegiatan sidak ini tidak hanya menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan Baznas Sidoarjo dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk terus peduli terhadap sesama. Dengan kolaborasi yang solid, harapan baru bagi keluarga Amirudin dan warga lainnya yang mengalami nasib serupa bisa segera terwujud
BERITA29/01/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo: Menjawab Kebutuhan Masyarakat dengan Screening Mata Gratis dalam Rangka Hari Jadi ke-166 Sidoarjo
BAZNAS Sidoarjo: Menjawab Kebutuhan Masyarakat dengan Screening Mata Gratis dalam Rangka Hari Jadi ke-166 Sidoarjo
Sidoarjo, 28 Januari 2025 – "Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalamnya yaitu kesehatan dan waktu luang." Pernyataan ini menjadi pengantar yang kuat dalam acara screening mata untuk operasi katarak yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo, berkolaborasi dengan RSI Siti Hajar, dalam rangka memperingati hari jadi Sidoarjo yang ke-166. Acara berlangsung di Pendopo Delta Wibawa, dan dihadiri oleh masyarakat yang sangat membutuhkan perhatian terhadap kesehatan mata mereka. Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar, atau akrab disapa Gus Jazuk, menekankan komitmen lembaganya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Kegiatan ini merupakan kali kedua diadakan setelah suksesnya program serupa setahun lalu, menunjukkan keberlanjutan dan dedikasi BAZNAS dalam memberikan layanan kesehatan. Gus Jazuk berharap, melalui screening ini, banyak masyarakat dhuafa yang dapat terbantu untuk mendapatkan kembali penglihatan mereka melalui operasi katarak yang dijadwalkan pada 15 Februari 2025. “Kami ingin memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang, dapat memiliki kesempatan untuk melihat dengan jelas,” imbuhnya. Direktur RSI Siti Hajar, dr. Iqbal Faizin, MARS, juga menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada screening mata. Ia menginginkan kerjasama ini berkembang ke program-program kesehatan lainnya yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. “Kita ingin memberikan dampak yang lebih besar,” cetusnya, menegaskan pentingnya upaya bersama dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara yang digelar BAZNAS Sidoarjo dalam rangka hari jadi Sidoarjo. Sebelumnya, BAZNAS telah melaksanakan bakti sosial di daerah terpencil pada 15 Januari dan khitan massal pada 22-23 Januari. Semua ini menunjukkan komitmen BAZNAS dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Operasi katarak yang dijadwalkan pada 15 Februari mendatang akan dilaksanakan secara serentak di lantai 3 RSI Siti Hajar, dengan kontrol pertama di Poli Mata pada 16 Februari. Dengan kegiatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Kegiatan screening mata ini bukan hanya sekadar program kesehatan, tetapi juga merupakan wujud kepedulian sosial dari BAZNAS Sidoarjo. Dalam suasana yang penuh harapan ini, masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat nyata dari upaya kolaboratif ini, sehingga kualitas hidup mereka dapat meningkat.
BERITA28/01/2025 | sudrab
Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan kepada Penerima Manfaat dalam Peringatan Isra Mi'raj
Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan kepada Penerima Manfaat dalam Peringatan Isra Mi'raj
Sidoarjo, 27 Januari 2024 – Dalam rangka memperingati Isra Mi'raj, PCNU Sidoarjo menggelar acara istimewa di Masjid KH Hasyim Asy'ari, komplek Universitas Nahdlatul Ulama (Unusida). Acara ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga kesempatan bagi Baznas Sidoarjo untuk menyalurkan bantuan kepada 22 penerima manfaat, termasuk penyandang disabilitas, yatim piatu, dan dhuafa dari lembaga pendidikan milik PCNU Sidoarjo. Penyaluran bantuan tersebut disampaikan langsung oleh Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, S.H., M.Kn., yang menyempatkan diri hadir dalam rangkaian peringatan tersebut. Kehadirannya menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar, juga hadir dalam acara tersebut. Sebagai salah satu pimpinan PCNU Sidoarjo, beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai lembaga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian kita terhadap mereka yang membutuhkan," ujarnya. Acara ini semakin bermakna dengan pengajian yang dipimpin oleh mantan Ketua PBNU 2015-2020, K.H. Said Agil Siraj. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan nilai-nilai peristiwa Isra Mi'raj dan relevansinya dengan konteks saat ini. "Kita perlu menginternalisasi nilai-nilai tersebut untuk mencapai peradaban yang tinggi dan kesejahteraan bersama," ungkapnya. Peringatan Isra Mi'raj ini tidak hanya menjadi ajang refleksi spiritual, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas sosial di kalangan masyarakat. Dengan adanya penyaluran bantuan ini, diharapkan para penerima manfaat dapat merasakan dukungan yang nyata dari komunitas. Dengan semangat kebersamaan, Baznas Sidoarjo dan PCNU Sidoarjo berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi rentan. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mewujudkan visi bersama untuk kesejahteraan. Sebagai Prilaku yang baik, acara ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Bersama, kita dapat menciptakan perubahan yang lebih baik untuk masyarakat Sidoarjo.
BERITA27/01/2025 | admin
Bersama Menghadapi Banjir: Baznas dan Pemkab Sidoarjo Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Tanggulangin
Bersama Menghadapi Banjir: Baznas dan Pemkab Sidoarjo Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Tanggulangin
Tanggulangin, 27 Januari 2025 – Dalam upaya mengatasi dampak banjir yang melanda kawasan Tanggulangin, Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, DR. Fenny Apridawati, memimpin inspeksi mendalam di Desa Kedungbanteng. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau kondisi pengungsi dan menilai situasi terkini di lokasi yang terimbas banjir hidrometeorologis. Saat tiba di lokasi, Ibu Sekda disambut oleh puluhan pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Sekitar enam puluh warga kini tinggal di titik pengungsian, yang menjadi saksi bisu dari fenomena alam yang kerap menghantui desa tersebut. Dalam kunjungannya, Ibu Fenny juga mengamati kondisi aliran sungai yang dipenuhi enceng gondok, menandakan perlunya tindakan lebih lanjut dalam menjaga kebersihan dan kelancaran aliran air. Desa Kedungbanteng, dikenal sebagai langganan banjir, terpengaruh oleh penurunan tanah yang signifikan, dengan titik pusat penurunan terletak di SMPN 2 Tanggulangin. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, termasuk pendirian pompa air berkapasitas besar, kecepatan intrusi air sering kali lebih cepat dibandingkan dengan proses pengurasan. Situasi ini menuntut perhatian dan tindakan lebih serius dari semua pihak terkait. Dalam sidak kali ini, Baznas Sidoarjo bersama Dinas Sosial membagikan bantuan secara simbolis kepada para pengungsi. Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju, turut hadir dan menyerahkan bantuan berupa sembako, yang sangat dibutuhkan oleh warga dalam kondisi darurat ini. Kegiatan ini juga melibatkan relawan BPBD, yang melakukan assessment bersama untuk memahami kondisi terkini di Kedungbanteng dan desa-desa sekitar yang juga terdampak, seperti Kalidawir dan Banjar Panji. Sejak semalam, Baznas telah menyiapkan 2,5 ribu bungkus makanan untuk 356 warga yang terdampak, sebagai antisipasi terhadap kemungkinan kondisi yang berkepanjangan. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban pengungsi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan selama masa sulit ini. Ibu Sekda, dalam pernyataannya, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana. “Kita harus bersatu dan saling membantu, terutama di saat-saat seperti ini. Setiap langkah kecil yang kita ambil dapat memberikan dampak besar bagi mereka yang membutuhkan,” ujarnya. Kegiatan sidak ini tidak hanya sekadar pemantauan, tetapi juga menjadi momentum bagi semua pihak untuk berkomitmen dalam penanganan bencana di masa mendatang. Dengan harapan, sinergi antara pemerintah, Baznas, dan masyarakat akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan yang ada.
BERITA27/01/2025 | admin
Atap Runtuh , Harapan Bertemu : kisah  Pak Sarirejo Gisik Cemandi Sedati
Atap Runtuh , Harapan Bertemu : kisah Pak Sarirejo Gisik Cemandi Sedati
Gisik Cemandi, Sedati– Dalam sekejap, rumah Pak Sarirejo (78 tahun) yang selama ini menjadi tempatnya berlindung, ambruk di bagian atapnya. Kejadian memilukan ini terjadi usai shalat subuh pada 24 Januari 2025, ketika suara gemuruh dari atas mengejutkan tetangga dan mengundang kepanikan. Saat Pak Sarirejo pulang, ia mendapati sinar matahari menerangi ruang belakang rumahnya melalui celah atap yang runtuh, sebuah pemandangan yang menggugah rasa empati seluruh warga desa tetangganya. Sebagai marbot masjid setempat, Pak Sarirejo dikenal baik oleh tetangga dan komunitasnya. Namun, dalam momen sulit ini, dukungan dan solidaritas dari mereka menjadi cahaya harapan. "Kami tidak bisa membiarkan beliau sendirian. Ini adalah tanggung jawab kita sebagai keluarga besar di sini," ungkap salah satu tetangga yang hadir di lokasi. Usai shalat Jumat, rombongan Plt Bupati Subandi, S.H., M.Kn., bersama Sekretaris Daerah DR Fenny Apridawati dan Wakil Ketua Baznas Sidoarjo, M. Ilhaminuddin, melakukan peninjauan langsung ke rumah Pak Sarirejo. Mereka melihat kerusakan yang terjadi dan merasakan betapa pentingnya untuk segera mengambil tindakan. "Kami akan memastikan rumah ini diperbaiki. Ini adalah tanggung jawab kita bersama," tegas Bupati Subandi. Dukungan dari Baznas Sidoarjo pun mengalir deras. M. Ilhaminuddin mengungkapkan komitmen lembaga untuk membantu Pak Sarirejo dengan dukungan finansial dan material. "Kami siap untuk memberikan bantuan agar beliau bisa segera kembali tinggal di rumah yang layak," ujarnya. Kehadiran pemerintah dan solidaritas masyarakat menunjukkan bahwa di tengah kesulitan, ada harapan baru yang muncul. Perbaikan rumah Pak Sarirejo bukan hanya sekadar renovasi fisik, tetapi juga simbol kekuatan komunitas yang bersatu dalam menghadapi tantangan. Dengan semangat gotong royong yang menguat, Pak Sarirejo kini menatap masa depan dengan optimisme. Di balik setiap keruntuhan, selalu ada peluang untuk membangun kembali dan memperkuat ikatan sosial. Di Desa Gisik Cemandi, harapan baru lahir dari kesulitan, membuktikan bahwa bersama, kita bisa melalui segala tantangan.
BERITA24/01/2025 | admin
Peran BAZNAS dalam Mengatasi Kerentanan Sosial Melalui Dukungan Kesehatan
Peran BAZNAS dalam Mengatasi Kerentanan Sosial Melalui Dukungan Kesehatan
Dalam konteks pembangunan sosial dan kesehatan masyarakat, peran lembaga filantropi seperti BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) sangatlah krusial. Kasus yang melibatkan seorang ibu hamil berusia 32 tahun-an dengan riwayat hepatitis, yang membutuhkan operasi caesar namun terhalang oleh masalah finansial, mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh banyak keluarga di Indonesia. Situasi ini tidak hanya menggambarkan kerentanan sosial, tetapi juga menegaskan pentingnya dukungan sosial yang dapat diberikan oleh BAZNAS. Ibu hamil tersebut mengalami komplikasi dalam kehamilannya yang kini memasuki bulan kesembilan. Tenaga kesehatan menyarankan agar dilakukan operasi caesar segera karena kondisi medis yang berisiko. Meskipun prosedur operasi tersebut dijamin oleh BPJS Kesehatan, suami dari ibu tersebut menolak untuk memberikan persetujuan. Penolakan ini berakar pada kekhawatiran akan biaya hidup dan kebutuhan finansial yang akan dihadapi, baik sebelum maupun setelah tindakan medis, meskipun biaya medis telah dijamin. Kasus ini menggarisbawahi bahwa kerentanan sosial sering kali muncul akibat berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi yang tidak stabil, kurangnya akses terhadap layanan kesehatan, dan ketidakpahaman mengenai hak-hak kesehatan. Dalam konteks ini, ketidakmampuan suami untuk memberikan persetujuan terhadap tindakan medis yang diperlukan mencerminkan dampak dari kerentanan sosial yang lebih luas. Ancaman sosial ini dapat mempengaruhi keputusan kritis yang berhubungan dengan kesehatan, yang pada gilirannya dapat berakibat fatal bagi ibu dan bayi.Padahal, dalam perspektif syariah zakat sendiri , Zakat harus bisa menyelamatkan nyawa atau Hifdzun Nafs. BAZNAS memiliki peran strategis dalam mengatasi kerentanan sosial ini. Dengan memanfaatkan dana ZIS (Zakat, Infaq, dan Shadaqah), BAZNAS dapat memberikan dukungan yang signifikan, baik dalam hal pembiayaan maupun lainnya. Dukungan ini tidak hanya mengurangi kerentanan sosial ekonomi, tetapi juga mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi oleh individu dan keluarga. BAZNAS dengan menggandeng atau berkolaborasi dapat membantu mengurangi kekhawatiran yang dirasakan oleh keluarga-keluarga dalam situasi serupa dengan memberikan informasi yang jelas mengenai manfaat program BPJS Kesehatan dan pentingnya tindakan medis yang tepat waktu. Selain itu, BAZNAS juga berperan sebagai jembatan antara masyarakat yang membutuhkan dan berbagai sumber daya yang ada, termasuk pemerintah dan institusi kesehatan. Dengan menjalin kerjasama yang baik, BAZNAS dapat memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran dan mampu menjawab kebutuhan mendesak masyarakat. Kerjasama ini sangat penting agar dukungan yang diberikan dapat mencapai mereka yang paling membutuhkan dengan cara yang efektif dan efisien. Namun, tantangan tetap ada. Dalam memberikan dukungan sosial, BAZNAS perlu melakukan pendekatan yang sensitif terhadap konteks sosial dan budaya masyarakat. Stigma dan ketidakpahaman mengenai penyakit tertentu, seperti hepatitis, dapat menghalangi akses terhadap layanan kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi BAZNAS untuk melibatkan tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan, termasuk tenaga medis, dalam upaya penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat luas. Komunikasi risiko yang baik akan membantu mengurangi stigma dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya tindakan medis yang tepat. Kesimpulannya, peran BAZNAS dalam memberikan dukungan sosial sangatlah penting, terutama dalam mengatasi kerentanan sosial yang dialami oleh keluarga-keluarga yang menghadapi masalah kesehatan. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, BAZNAS dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera. Dalam situasi yang penuh tantangan ini, mari kita bersinergi untuk memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan, demi masa depan yang lebih baik bagi semua. BAZNAS, dengan segala kemampuannya, memiliki potensi untuk menjadi agen perubahan yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama di bidang kesehatan.Bagaimana Menurut Anda ? Mari kita diskusikan Penulis : Badrus ZamanOpini Penulis tidak mencerminkan pandangan Lembaga (baznas) , Dan merupakan tanggung jawab pribadi
BERITA24/01/2025 | sudrab
Bumblebee dan Sulap Meriahkan Khitanan Massal di RSUD Sidoarjo Barat
Bumblebee dan Sulap Meriahkan Khitanan Massal di RSUD Sidoarjo Barat
Sidoarjo, 23 Januari 2025 – Dalam suasana ceria yang penuh tawa, sebuah robot raksasa berwarna kuning hitam, Bumblebee, hadir untuk menghibur anak-anak yang menanti giliran khitanan. Kegiatan khitanan massal hari kedua ini, yang diselenggarakan di RSUD Barat, menjadi salah satu momen spesial dalam rangka merayakan Hari Jadi Sidoarjo yang ke-166. Sejumlah 110 anak berpartisipasi, dan acara ini semakin meriah dengan pertunjukan sulap yang memukau. Acara ini merupakan kelanjutan dari khitanan massal yang diadakan sehari sebelumnya di Pendopo Kabupaten. Dengan dua ruangan terpisah yang dilengkapi lima bed khitan, tenaga medis dari RSUD Barat siap memberikan pelayanan terbaik. Suasana hangat dan penuh keceriaan tampak di wajah anak-anak yang bersemangat menunggu giliran mereka. Kehadiran Bapak PLT Bupati Subandi S.H. M.Kn. dan Ibu Sekda DR Fenny Apridawati menambah semarak acara. Bupati Subandi tidak hanya memberikan sambutan, tetapi juga berinteraksi langsung dengan para peserta, memberikan bingkisan kepada perwakilan anak yang akan dikhitan. Tawa dan canda mengalir saat ia bercengkerama dengan anak-anak, menciptakan suasana akrab yang membuat mereka merasa lebih tenang. Ketua Baznas Sidoarjo, M Chasbil Aziz Salju Sodar, bersama Direktur RSUD Sidoarjo Barat, dr. Abdillah Assegaf, berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam kegiatan khitanan massal ini. “Kami ingin semakin banyak anak yang mendapatkan manfaat dari kegiatan ini,” ungkap M Chasbi. Dengan semangat yang sama, dr. Abdillah menambahkan, “Kegiatan ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik.” Pertunjukan sulap yang menghibur anak-anak menambah keceriaan suasana. Mereka tampak terpukau dengan trik-trik yang ditampilkan, seolah melupakan rasa cemas yang biasanya menyertai momen khitan. Bumblebee, robot yang menjadi favorit, juga tak kalah menarik perhatian, membuat anak-anak bersorak gembira. Acara ini bukan hanya sekadar khitanan, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat. Para orang tua yang mendampingi anak-anak mereka terlihat antusias berbagi cerita dan pengalaman, menciptakan ikatan yang lebih erat dalam komunitas. Dengan semangat Harjasda, Sidoarjo menunjukkan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat. Khitanan massal ini adalah salah satu bentuk layanan yang sangat dibutuhkan, terutama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Kolaborasi antara pemerintah daerah dan Baznas diharapkan dapat terus berlanjut, memberikan dampak positif yang lebih luas. Keceriaan dan semangat yang terpancar dari wajah anak-anak dan orang tua membuat hari itu menjadi momen tak terlupakan. Bumblebee dan pertunjukan sulap hanyalah sebagian kecil dari upaya untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, sekaligus memberikan layanan kesehatan yang berkualitas. Mari kita nantikan kegiatan positif berikutnya dari Sidoarjo!
BERITA23/01/2025 | admin
Tiga Pasang Anak Kembar Warnai Khitanan Massal dalam Merayakan Harjasda ke-166
Tiga Pasang Anak Kembar Warnai Khitanan Massal dalam Merayakan Harjasda ke-166
Sidoarjo, 22 Januari 2025 – Dalam suasana penuh keceriaan, khitanan massal yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo menjadi momen yang tak terlupakan, terutama dengan kehadiran tiga pasang anak kembar. Di Pendopo Delta Wibawa, acara ini tidak hanya merayakan Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo (Harjasda) ke-166, tetapi juga menampilkan keunikan yang menambah kebahagiaan bagi semua yang hadir. Di tengah deretan tempat tidur yang telah disiapkan, wajah-wajah ceria anak-anak kembar tampak bersinar. Salah satu pasangan yang mencuri perhatian adalah Abdul Jalaluddin dan Abdul Jalil, anak kembar berusia lima tahun dari Sidoakare, Kecamatan Kota. Mereka, anak dari pasangan Bapak Abdullah dan Ibu Rohimah, akan merayakan ulang tahun mereka pada 20 Maret mendatang. "Kami sangat senang bisa ikut serta dalam acara ini," ungkap Ibu Rohimah dengan bangga. Acara ini juga diwarnai dengan kehadiran peserta termuda, Ardham Zayyan Uzair, bayi berusia tiga bulan yang tampak tenang dalam dekapan ibunya. Momen-momen seperti ini menunjukkan betapa beragamnya peserta yang hadir, dari yang masih batita hingga anak-anak usia sekolah dasar. Keceriaan dan rasa syukur tampak jelas di wajah para orang tua yang mendaftarkan anak-anak mereka untuk menjalani khitan. M Ainur Rahman, Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Sidoarjo, yang hadir mewakili Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, menekankan bahwa khitan massal ini adalah manifestasi dari pelaksanaan ibadah dan wujud kepedulian terhadap kesehatan dan pendidikan agama generasi mendatang. "Mari kita berdoa agar anak-anak yang dikhitan pada hari ini tumbuh menjadi anak yang soleh dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa," ujarnya. Setiap anak yang mengikuti khitan massal ini tidak hanya mendapatkan prosedur khitan, tetapi juga bingkisan berisi tas sekolah, peralatan tulis, baju muslim, sarung, dan songkok. Kebahagiaan terlihat di wajah para orang tua, seperti yang diungkapkan Nur Fadilah dari Sukodono, yang merasa bersyukur atas pelaksanaan acara ini. Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, khitan massal ini menjadi simbol harapan bagi generasi mendatang. Kegiatan ini mengingatkan kita akan pentingnya kesehatan dan pendidikan agama dalam membangun masa depan yang lebih baik. Di usia ke-166, Kabupaten Sidoarjo menunjukkan komitmennya untuk memberikan layanan sosial terbaik bagi warganya, menjadikan setiap anak sebagai harapan masa depan yang penuh potensi.
BERITA22/01/2025 | admin
Khitan Massal Gratis: Merayakan Harjasda ke-166 dengan Kasih Sayang dan Kepedulian
Khitan Massal Gratis: Merayakan Harjasda ke-166 dengan Kasih Sayang dan Kepedulian
Sidoarjo, 22 Januari 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo (Harjasda) yang ke-166, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menggelar khitan massal gratis bagi 190 anak. Kegiatan ini, yang diselenggarakan oleh Baznas Sidoarjo, berlangsung di Pendopo Delta Wibawa dengan penuh semangat dan harapan. Di dalam pendopo yang megah, deretan tempat tidur telah disiapkan dengan rapi. Masing-masing tempat tidur dijaga oleh dua petugas kesehatan yang siap dengan peralatan medis. Gunting, jarum, benang, dan alat laser khitan berjejer di samping mereka, menandakan kesiapan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak yang akan menjalani khitan. M Ainur Rahman, Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Setda Sidoarjo, hadir untuk mewakili Plt Bupati Sidoarjo, Subandi. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa khitan massal ini bukan sekadar rutinitas, melainkan juga merupakan manifestasi dari pelaksanaan ibadah dan wujud kepedulian terhadap kesehatan dan pendidikan agama generasi mendatang. “Mari kita berdoa agar anak-anak yang dikhitan pada hari ini tumbuh menjadi anak yang soleh, taat kepada Allah SWT, berbakti kepada orang tua, serta berguna bagi nusa dan bangsa,” ujarnya dengan penuh harapan. Setiap anak yang mengikuti khitan massal ini tidak hanya mendapatkan prosedur khitan, tetapi juga bingkisan berisi tas sekolah, peralatan tulis, baju muslim, sarung, dan songkok. Tak hanya itu, mereka juga menerima uang saku sebesar Rp 750.000, sebuah perhatian yang sangat berarti bagi keluarga mereka. Ketua Baznas Sidoarjo, M Chasbil Aziz Saldju Sodar, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program tahunan untuk merayakan Harjasda. Tahun ini, Baznas Sidoarjo menyelenggarakan empat kegiatan, termasuk bakti sosial dan screening mata yang akan dilaksanakan di hari-hari mendatang. Kebahagiaan tampak jelas di wajah para orang tua yang mendaftarkan anak-anak mereka untuk khitan. Nur Fadilah, seorang ibu dari Sukodono, mengungkapkan rasa syukurnya atas pelaksanaan khitan massal ini. “Putra saya sudah lama ingin dikhitan, bahkan dia sempat mengancam tidak mau jika tidak tahun ini,” tuturnya sambil tersenyum. Rina Asmawati dari Waru juga berbagi cerita. Ia mendaftarkan putranya yang masih berusia tiga bulan untuk dikhitan, mengungkapkan keyakinannya bahwa khitan di usia dini lebih cepat sembuh dan mengurangi rasa takut di masa depan. Kegiatan ini bukan hanya sekadar acara kesehatan, tetapi juga merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang kurang beruntung. M Ainur Rahman menegaskan bahwa Pemkab Sidoarjo berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik dan memastikan seluruh lapisan masyarakat merasakan manfaat pembangunan. “Semoga kegiatan ini mempererat tali silaturahmi antara masyarakat dan pemerintah, serta menjadikan Sidoarjo sebagai daerah yang terus maju, sejahtera, dan bermartabat,” harapnya. Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, khitan massal ini menjadi simbol harapan bagi generasi mendatang, mengingatkan kita semua akan pentingnya kesehatan dan pendidikan agama dalam membangun masa depan yang lebih baik.
BERITA22/01/2025 | admin
Kolaborasi TKSK dan Baznas: Membangun Harapan di Tengah Keterbatasan
Kolaborasi TKSK dan Baznas: Membangun Harapan di Tengah Keterbatasan
Krian, 21 Januari 2025 – Di sudut Desa Tropodo, terdapat sebuah rumah sederhana yang menyimpan kisah haru. Kediaman Ibu Ngatemi, seorang nenek berusia lanjut, kini terancam oleh atap yang sudah ambruk. Rumah yang dihuni bersama enam anggota keluarganya, termasuk anak dan cucu yang masih kecil, kini menjadi saksi bisu dari perjuangan melawan keterbatasan ekonomi. Kondisi rumah yang memprihatinkan ini bukan hanya sekadar bangunan. Setiap retakan dinding dan genting yang jatuh menyimpan cerita. Ibu Ngatemi dan keluarganya terpaksa tidur di teras rumah, jauh dari rasa aman, setelah insiden genting yang hampir menimpa mereka saat malam tiba. "Kami tidak bisa lagi tinggal di dalam," ungkap Ibu Ngatemi dengan nada penuh keprihatinan. "Kami takut, terutama untuk anak-anak." Melihat kondisi ini, Tim Koordinasi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Krian yang dipimpin oleh Achmad Rizal, tidak tinggal diam. Mereka berkolaborasi dengan Baznas Sidoarjo untuk melakukan assessment. M. Ilhaminuddin, Wakil Ketua 3 Bidang SDM Baznas Sidoarjo, menjelaskan, "Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi program-program Baznas agar tepat sasaran bagi mereka yang membutuhkan." Pada 20 Januari 2025, Achmad Richie, salah satu staf pelaksana Baznas, bersama petugas TKSK, melakukan peninjauan langsung ke kediaman Ibu Ngatemi. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kondisi rumah tersebut. "Ada beberapa pembenahan yang perlu segera dilakukan, terutama atap, dinding, dan kusen," kata Richie. "Kami ingin memastikan rumah ini kembali menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk keluarga Ibu Ngatemi." Setiap detail yang diperhatikan adalah langkah kecil menuju harapan baru. Dinding yang lapuk, atap yang ambruk, dan kondisi kamar mandi yang memprihatinkan akan segera mendapat perhatian. "Ini bukan hanya tentang memperbaiki rumah, tetapi juga memulihkan semangat hidup mereka," tambah Achmad Rizal. Kisah Ibu Ngatemi adalah cerminan dari banyak keluarga di Indonesia yang berjuang dalam keterbatasan. Namun, dengan adanya kolaborasi antara TKSK dan Baznas, harapan mulai bersemi di tengah kesulitan. "Kami berkomitmen untuk terus berusaha, agar setiap keluarga yang membutuhkan bisa merasakan sentuhan kasih sayang dan perhatian dari kita semua," tutup Ilhaminuddin. Dengan langkah-langkah nyata ini, diharapkan Ibu Ngatemi dan keluarganya dapat kembali merasakan kenyamanan dan keamanan di rumah mereka. Inilah wujud nyata dari kepedulian sosial yang tak akan pernah pudar, meski tantangan terus menghadang.
BERITA22/01/2025 | admin
Kiprah Hari Ini,  Baznas Sidoarjo: Bantuan Biaya Hidup Langsung ke Sukodono
Kiprah Hari Ini, Baznas Sidoarjo: Bantuan Biaya Hidup Langsung ke Sukodono
Sukodono, 21 Januari 2025, Baznas Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya untuk hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan. Pada Selasa (21/1), tim staf pelaksana Baznas Sidoarjo yang dipimpin oleh M. Sofwan melakukan distribusi bantuan biaya hidup secara door-to-door di Desa Sukodono, Kecamatan Sukodono. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kepedulian Baznas terhadap mereka yang hidup dalam keterbatasan. Salah satu penerima manfaat adalah Abdul Wahab, seorang pria lanjut usia yang kini hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Tidak memiliki rumah, Abdul Wahab harus menumpang di rumah saudaranya. Lebih memilukan lagi, beliau tengah berjuang melawan penyakit yang membuatnya semakin tak berdaya. Bantuan yang disampaikan oleh M. Sofwan diharapkan mampu meringankan beban hidupnya. Di rumah lain, Ibu Warih, seorang warga Desa Sukodono, menerima bantuan dengan penuh rasa haru. Dalam kesehariannya, Ibu Warih menghadapi berbagai tantangan hidup yang berat. Bantuan biaya hidup dari Baznas Sidoarjo hadir sebagai bentuk perhatian dan dukungan untuk keberlangsungan hidupnya. Sementara itu, di lokasi berbeda, Ibu Lutfiyah juga mendapatkan kunjungan dari tim Baznas Sidoarjo. Ibu Lutfiyah, yang tinggal di Desa Sukodono, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diterima. Bagi beliau, bantuan ini menjadi nafas baru untuk bertahan di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Metode distribusi langsung yang dilakukan oleh Baznas Sidoarjo bukan hanya memastikan bantuan sampai ke tangan yang tepat, tetapi juga memberikan kesempatan bagi para staf untuk bertatap muka langsung dengan penerima manfaat. “Kami ingin memastikan bahwa bantuan ini benar-benar tepat sasaran dan memberikan dampak yang nyata,” ujar M. Sofwan di sela-sela kegiatan. Program distribusi bantuan biaya hidup ini merupakan salah satu program unggulan Baznas Sidoarjo dalam membantu masyarakat pra-sejahtera. Kegiatan ini juga menggambarkan bagaimana Baznas tidak hanya berperan sebagai lembaga zakat, tetapi juga menjadi mitra masyarakat dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik. Melalui kegiatan ini, Baznas Sidoarjo berharap dapat terus memperluas jangkauan bantuan dan menjadi solusi bagi berbagai permasalahan sosial di Kabupaten Sidoarjo. Dengan bantuan yang disalurkan, Baznas berharap bisa menghadirkan harapan dan senyuman di tengah keterbatasan. “Bantuan ini bukan hanya tentang materi, tetapi juga tentang semangat untuk saling peduli dan berbagi. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendukung misi Baznas Sidoarjo dalam menyejahterakan sesama,” tutup M. Sofwan.
BERITA21/01/2025 | admin
Kedungpeluk: Kampung Nelayan yang Berjuang untuk Hidup Layak
Kedungpeluk: Kampung Nelayan yang Berjuang untuk Hidup Layak
Sidoarjo, 20 Januari 2025 – Di ujung timur Kecamatan Candi, Desa Kedungpeluk berdiri sebagai salah satu kampung nelayan yang kaya akan tradisi budidaya perikanan. Masyarakat setempat, yang mayoritas berprofesi sebagai petambak, berjuang setiap hari di lahan tambak yang menjadi sumber penghidupan mereka. Namun, di balik kehidupan yang berlandaskan laut ini, tersimpan tantangan besar yang harus dihadapi, terutama dalam hal kondisi tempat tinggal yang tidak layak huni. Sebagian besar penduduk Kedungpeluk menggantungkan hidup pada budidaya ikan dan udang air payau, baik sebagai pemilik lahan, penjaga tambak, maupun buruh serabutan. Namun, meskipun memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, banyak dari mereka, seperti Pak Sugianto, terpaksa tinggal dalam kondisi rumah yang sangat memprihatinkan. Rumahnya yang berukuran 5 x 12 meter terbuat dari gedek bambu, tanpa lantai yang layak, dan atap yang bocor saat hujan. Pak Sugianto, yang bekerja serabutan di tambak, hidup bersama empat anaknya dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Dinding rumah yang tidak tertutup sepenuhnya dan sanitasi yang minim semakin menambah beban hidup keluarga ini. Dalam situasi yang serba sulit, ia berjuang untuk memberikan pendidikan dan kebutuhan dasar bagi anak-anaknya. Hari ini, tim Baznas Sidoarjo melakukan assessment di rumah Pak Sugianto sebagai bagian dari program "Sidoarjo Peduli" yang fokus pada bedah rumah bagi keluarga yang tinggal di rumah tidak layak huni (RTLH). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pengajuan bantuan yang disampaikan oleh perangkat desa saat penyaluran bantuan serentak pada 8 Januari lalu. Achmad Richie, staf pelaksana Baznas, menjelaskan bahwa program bedah RTLH harus melalui proses evaluasi kelayakan yang ketat. “Kami ingin memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya. Kedungpeluk, dengan segala tantangan yang dihadapi, tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi dari warganya. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan impian untuk memiliki rumah yang layak huni dapat terwujud, memberikan harapan baru bagi keluarga-keluarga nelayan yang berjuang di kampung ini.
BERITA20/01/2025 | admin
Dukungan Nurul Hayat Perkuat Kegiatan Sosial Baznas Sidoarjo dalam Rangka Harjasda ke-166
Dukungan Nurul Hayat Perkuat Kegiatan Sosial Baznas Sidoarjo dalam Rangka Harjasda ke-166
Sidoarjo, 20 Januari 2025 – Dalam semangat solidaritas dan kepedulian, Laznas Nurul Hayat memberikan dukungan yang berarti bagi kegiatan khitan massal yang diadakan oleh Baznas Sidoarjo, sejalan dengan perayaan Hari Jadi Sidoarjo (Harjasda) ke-166. Dengan berpartisipasi dalam acara ini, Nurul Hayat tidak hanya membantu menyediakan 300 alat tulis dan celana khitan untuk anak-anak sholeh dhuafa, tetapi juga menegaskan komitmennya untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Dukungan ini diserahkan oleh Rizal, Staf Program Laznas Nurul Hayat, kepada pimpinan Baznas, M. Chasbil Aziz Salju Sodar, atau Gus Jazuk. “Kami ingin memastikan bahwa setiap anak merasa diperhatikan dan mendapatkan kesempatan yang sama,” ungkap Rizal, menekankan pentingnya kolaborasi dalam membantu mereka yang membutuhkan. Gus Jazuk juga mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan tersebut, “Kegiatan ini adalah wujud kepedulian kita terhadap sesama. Dengan adanya dukungan dari Laznas Nurul Hayat, kami semakin optimis bahwa acara khitan massal ini akan memberikan manfaat yang besar bagi anak-anak.” Baznas Sidoarjo tidak hanya fokus pada khitan massal. Pada 15 Januari, mereka juga melaksanakan bakti sosial di daerah terpencil, menjangkau masyarakat yang sering kali terabaikan. Selain itu, skrining mata untuk operasi katarak direncanakan pada 28 Januari di Pendopo Delta Wibawa, memberikan harapan baru bagi mereka yang mengalami masalah penglihatan. Dan Dukungan kegiatan harjasda 166 yang digelar baznas sidoarjo banyak berdatangan dari institusi Bisnis yang ada di Sidoarjo. Dengan tema “Sidoarjo Hebat, Baik, dan Bermartabat,” Harjasda kali ini menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas di masyarakat. Baznas Sidoarjo mengajak semua elemen untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini, menunjukkan bahwa kepedulian adalah tanggung jawab bersama. Setiap langkah kecil yang diambil, baik dari individu maupun lembaga, dapat menciptakan perubahan besar. Mari kita bersama-sama wujudkan Sidoarjo yang lebih baik dan bermartabat. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi website Baznas Sidoarjo dan ikuti kami di media sosial. Setiap dukungan Anda adalah harapan bagi mereka yang membutuhkan!
BERITA20/01/2025 | admin
Gencatan Senjata: Saatnya Memobilisasi Bantuan Lebih Besar untuk Palestina
Gencatan Senjata: Saatnya Memobilisasi Bantuan Lebih Besar untuk Palestina
Di tengah hiruk-pikuk konflik yang berkepanjangan, gencatan senjata muncul sebagai harapan baru bagi rakyat Palestina. Kesepakatan ini bukan sekadar penghentian senjata, tetapi sebuah jendela untuk memulihkan diri dan mencari solusi yang lebih damai. Gencatan senjata adalah langkah awal menuju perdamaian, memberikan jeda yang sangat dibutuhkan untuk meredakan ketegangan yang telah berlangsung lama. Apa Itu Gencatan Senjata? Gencatan senjata adalah kesepakatan formal yang bertujuan untuk menghentikan konflik bersenjata. Dalam konteks ini, gencatan senjata memberikan kesempatan bagi pihak-pihak yang bertikai untuk merenungkan kembali langkah mereka dan membuka dialog. Ini adalah waktu yang tepat untuk membangun kembali kepercayaan yang telah hancur akibat kekerasan. Namun, kita harus ingat bahwa ini bukanlah akhir dari perang; ini adalah langkah awal menuju masa depan yang lebih baik. Tujuan Gencatan Senjata Gencatan senjata memiliki beberapa tujuan penting. Pertama, menghentikan kekerasan untuk mengurangi pertumpahan darah dan mencegah jatuhnya lebih banyak korban jiwa. Kedua, memberikan waktu untuk negosiasi, membuka kesempatan bagi pihak-pihak yang berkonflik untuk berdialog dan mencari solusi damai. Ketiga, memfasilitasi distribusi bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang terkena dampak konflik. Terakhir, gencatan senjata bertujuan untuk membangun kepercayaan, meredakan ketegangan antara pihak-pihak yang berkonflik, dan membuka peluang untuk rekonsiliasi. BAZNAS Berperan dalam Memobilisasi Bantuan ke Palestina Di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini, BAZNAS telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam memobilisasi bantuan untuk saudara-saudara kita di Palestina. Dengan semangat solidaritas, BAZNAS telah mengirimkan bantuan kemanusiaan seberat 60 ton, yang mencakup makanan siap saji, selimut, pakaian, alat kesehatan, dan tenda lapangan. Bantuan ini dikirim melalui KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 dan disambut dengan harapan di Pelabuhan El Arish, Mesir. Hingga saat ini, total bantuan kemanusiaan yang dihimpun BAZNAS untuk Palestina telah mencapai lebih dari Rp300 miliar. Ini adalah bukti nyata dari kepedulian masyarakat Indonesia terhadap isu kemanusiaan di Palestina. Dalam setiap paket bantuan yang dikirim, tersimpan harapan dan cinta dari rakyat Indonesia untuk saudara-saudara mereka di Palestina. BAZNAS juga tidak bekerja sendirian. Kerja sama dengan lembaga internasional terpercaya, seperti Egyptian Red Crescent (ERC), memastikan bahwa bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan secara tepat waktu dan tepat sasaran. Dengan kolaborasi ini, setiap langkah yang diambil menjadi lebih berarti dan berdampak. Selain bantuan darurat, BAZNAS juga berencana untuk mendukung rekonstruksi di Palestina dengan pembangunan Rumah Sakit Indonesia, masjid, dan sekolah. Ini adalah langkah yang sangat penting untuk membantu masyarakat Palestina membangun kembali kehidupan mereka setelah konflik yang berkepanjangan. Dampak Perang: Sebuah Refleksi atas Kehidupan di Palestina Konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Palestina telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah dan kehidupan sehari-hari masyarakat di kedua belah pihak. Gencatan senjata yang baru-baru ini disepakati memberikan harapan baru, tetapi realitas pahit dari dampak perang masih membayangi kehidupan warga Palestina. Korban Jiwa dan Luka Data menunjukkan bahwa lebih dari 46.645 orang telah kehilangan nyawa mereka akibat konflik ini, sebuah angka yang mencerminkan tragedi yang tidak terukur. Setiap angka bukan sekadar statistik; di baliknya terdapat cerita tentang keluarga yang hancur, orang-orang yang dicintai, dan mimpi yang tidak pernah terwujud. Selain itu, lebih dari 110.012 orang mengalami luka atau cedera, yang berarti bahwa banyak dari mereka harus menjalani proses penyembuhan yang panjang, baik fisik maupun emosional. Kehilangan dan Pengungsian Lebih dari 10.000 orang dilaporkan hilang, menambah lapisan kesedihan dan ketidakpastian bagi keluarga yang sedang menunggu kabar. Dalam banyak kasus, ketidakpastian ini menjadi beban mental yang tak tertahankan. Selain itu, sekitar 1,9 juta orang terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah dan harta benda mereka demi keselamatan. Pengungsian ini bukan hanya mengubah tempat tinggal mereka, tetapi juga merusak ikatan sosial dan komunitas yang telah terjalin selama bertahun-tahun. Kemanusiaan yang Terabaikan Dalam setiap sudut kota yang hancur, ada kisah tentang harapan yang terabaikan. Sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur dasar lainnya telah mengalami kerusakan parah. Anak-anak, yang seharusnya menikmati masa kecil mereka, kini hidup dalam ketidakpastian. Mereka kehilangan akses terhadap pendidikan dan perawatan kesehatan, dua aspek yang sangat penting untuk masa depan mereka. Harapan di Tengah Kegelapan Namun, di tengah kegelapan ini, gencatan senjata memberikan secercah harapan. Ini adalah kesempatan untuk menghentikan kekerasan dan memberikan ruang bagi dialog dan rekonsiliasi. Dalam waktu yang penuh tantangan ini, solidaritas internasional, seperti yang ditunjukkan oleh BAZNAS dan berbagai lembaga kemanusiaan lainnya, menjadi sangat penting. Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan adalah langkah awal untuk memulihkan kehidupan yang hancur dan memberikan harapan bagi mereka yang membutuhkan. Penutup Dampak perang di Palestina adalah peringatan yang jelas tentang betapa berharganya kehidupan manusia. Gencatan senjata mungkin menjadi langkah awal menuju perdamaian, tetapi kita tidak boleh melupakan penderitaan yang dialami oleh jutaan orang. Mari kita semua berkomitmen untuk mendukung upaya pemulihan dan rekonstruksi, serta berdoa agar kedamaian yang sejati dapat segera terwujud. Setiap tindakan kecil kita dapat membawa perubahan besar bagi mereka yang terjebak dalam kegelapan konflik ini.
BERITA19/01/2025 | admin
Pemkab Sidoarjo Kembali Sidak RTLH di Dua Desa
Pemkab Sidoarjo Kembali Sidak RTLH di Dua Desa
Sidoarjo, 18 Januari 2025 — Dalam sebuah langkah nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, Baznas Sidoarjo bersama Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakukan inspeksi mendadak ke dua Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di daerah ini. Renovasi ini ditujukan untuk Sudari, seorang buruh tani dari Desa Sebani, Kecamatan Tarik, dan Basor, warga Gajah Magersari, Kecamatan Sidoarjo. Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi, menegaskan bahwa program renovasi RTLH adalah bagian dari tanggung jawab pemerintah daerah. “Kami berkomitmen untuk memastikan setiap warga, terutama mereka yang kurang mampu, dapat tinggal di rumah yang layak huni,” ujarnya dengan penuh semangat. Dalam sidak tersebut, Subandi menjelaskan bahwa alokasi dana untuk setiap RTLH berkisar antara Rp 20-25 juta. Anggaran tersebut akan difokuskan pada perbaikan mendesak, seperti pembangunan kamar mandi, penggantian atap, dan perbaikan dinding rumah. “Saya minta kepada Pak Lurah agar segera memproses berkas-berkasnya supaya renovasi bisa dilakukan secepat mungkin,” tambahnya. Sudari, yang telah menempati rumahnya selama 23 tahun tanpa renovasi, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam. “Sejak 2002, rumah ini tidak pernah diperbaiki. Uang selalu terkuras untuk biaya pengobatan istri saya yang sakit diabetes,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca. Kini, harapannya untuk memiliki rumah yang layak akhirnya terwujud. Basor, yang berusia 68 tahun, juga merasakan kebahagiaan yang sama. “Senang sekali. Saya tidak perlu lagi menumpang ke tetangga untuk mandi atau buang air,” katanya, mengekspresikan rasa syukur atas bantuan yang akan diterimanya. Renovasi RTLH ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Sidoarjo, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi rentan. Baznas Sidoarjo, dipimpin oleh Ketua M Chasbil Aziz Salju Sodar (Gus Jazuk) dan Wakil Ketua bidang SDM M Ilhaminudin, berkomitmen untuk mempercepat pembangunan dan perlindungan bagi kelompok rentan. “Sepanjang tahun 2024, program bedah RTLH Baznas Sidoarjo telah menjangkau 244 RTLH dengan nilai mencapai Rp 4,9 miliar. Di bulan Januari 2025 ini, kami akan mengerjakan 15 RTLH, dan beberapa di antaranya sudah hampir selesai,” ungkap Gus Jazuk. Dengan semangat gotong royong, Baznas dan Pemkab Sidoarjo berharap bahwa setiap rumah yang direnovasi tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga sumber kebahagiaan dan kenyamanan bagi penghuninya. “Kami ingin setiap warga Sidoarjo merasa dihargai dan mendapatkan haknya untuk hidup dengan layak,” tutup Subandi. Langkah ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengatasi masalah RTLH di Sidoarjo. Dengan dukungan dan kerjasama yang solid, diharapkan akan ada lebih banyak rumah yang diperbaiki, dan lebih banyak senyuman yang terukir di wajah-wajah warga yang membutuhkan.
BERITA18/01/2025 | admin
HUT BAZNAS ke-24: Cahaya Zakat, Keajaiban bagi Muzaki dan Mustahik
HUT BAZNAS ke-24: Cahaya Zakat, Keajaiban bagi Muzaki dan Mustahik
"Zakat bukan hanya kewajiban, tetapi juga sebuah keajaiban yang mengubah kehidupan. Setiap zakat yang dikeluarkan adalah sinar harapan bagi mereka yang membutuhkan," ungkap M. Chasbil Aziz Salju Sodar, Ketua BAZNAS Sidoarjo, dalam rangka memperingati HUT ke-24 BAZNAS hari ini, 17 Januari 2025. Pernyataan ini menggambarkan betapa pentingnya peran zakat dalam kehidupan masyarakat. Sejak didirikan pada 17 Januari 2001, BAZNAS telah berkomitmen untuk menjadi jembatan kebaikan. Selama dua dekade lebih, lembaga ini telah menghadirkan berbagai program yang membantu para mustahik, atau penerima zakat, untuk bangkit dari keterpurukan. Melalui berbagai inisiatif, BAZNAS berusaha untuk memastikan bahwa setiap zakat yang diterima dapat memberikan dampak nyata. Tema perayaan tahun ini, "Cahaya Zakat: Keajaiban bagi Muzaki dan Mustahik," menggambarkan dua sisi penting dari zakat. Bagi muzaki, zakat menjadi wujud syukur dan pembersih harta. Bagi mustahik, zakat adalah cahaya harapan yang membantu mereka menuju kehidupan yang lebih baik. Dalam konteks ini, zakat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan investasi sosial yang memberikan dampak jangka panjang. Dalam acara peringatan ini, BAZNAS Sidoarjo menampilkan berbagai pencapaian yang telah diraih selama 24 tahun. Dari program pendidikan hingga bantuan kesehatan, setiap langkah yang diambil bertujuan untuk menciptakan perubahan positif. "Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan mencari cara baru untuk menjangkau lebih banyak mustahik," tambah Gus Jazuk, sapaan akrab M. Chasbil. Salah satu program unggulan yang diperkenalkan adalah pelatihan keterampilan bagi mustahik. Dengan memberikan pelatihan yang relevan, BAZNAS berharap dapat memberdayakan mereka untuk mandiri secara ekonomi. "Kami ingin mustahik tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga mampu menciptakan peluang bagi diri mereka sendiri," jelasnya. Perayaan HUT ke-24 BAZNAS juga diwarnai dengan berbagai kegiatan sosial, termasuk pembagian sembako dan layanan kesehatan gratis. Kegiatan ini mencerminkan komitmen BAZNAS untuk selalu hadir di tengah masyarakat, terutama bagi mereka yang paling membutuhkan. Dengan semangat yang terus berkobar, BAZNAS bertekad untuk menjadi lebih baik lagi di masa depan. "Kami percaya bahwa setiap zakat yang dikeluarkan adalah langkah menuju keajaiban. Mari bersama-sama menjadikan zakat sebagai cahaya harapan untuk semua," tutup Gus Jazuk, mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan kebaikan ini.
BERITA17/01/2025 | admin
Haru Biru  di Balik Penyaluran Bantuan Biaya Hidup Baznas Sidoarjo hari ini
Haru Biru di Balik Penyaluran Bantuan Biaya Hidup Baznas Sidoarjo hari ini
16 Januari 2025, Sidoarjo – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, ada kisah-kisah yang mengingatkan kita akan pentingnya kepedulian terhadap sesama. Salah satunya adalah kisah M. Efendi, seorang pria berusia 35 tahun yang tinggal sebatang kara di Tambak Rejo, Kecamatan Krembung. Sejak ditinggal kedua orang tuanya pada tahun 2006, M. Efendi mengalami gangguan jiwa yang membuatnya berjuang keras untuk bertahan hidup di tengah kondisi rumah yang kurang terawat dan cenderung kumuh. M. Efendi bukanlah satu-satunya penerima manfaat dari program bantuan biaya hidup yang disalurkan oleh Baznas Sidoarjo. Pada hari ini, tim Baznas yang dipimpin oleh M. Sofwan, staf pelaksana, melakukan penyaluran bantuan door to door kepada beberapa penerima manfaat lainnya di Kecamatan Krembung. Dengan semangat berbagi, mereka berharap dapat meringankan beban hidup para penerima manfaat yang membutuhkan. Setelah mengunjungi M. Efendi, tim Baznas melanjutkan perjalanan ke rumah Bapak Samsudin, seorang warga Desa Gading, Kecamatan Krembung. Bapak Samsudin, yang juga mengalami kesulitan ekonomi, sangat bersyukur atas bantuan yang diterimanya. "Bantuan ini sangat berarti bagi saya dan keluarga. Saya tidak tahu harus bagaimana tanpa dukungan ini," ungkapnya dengan penuh haru. Tak jauh dari situ, tim Baznas juga mengunjungi Ibu Siti, seorang lansia berusia 92 tahun yang tinggal di Desa Ketimang, Wonoayu. Dalam kondisi kesehatan yang semakin menurun, Ibu Siti mengandalkan bantuan dari Baznas untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. "Setiap bulan, bantuan ini membantu saya untuk membeli kebutuhan pokok. Saya sangat berterima kasih," katanya dengan senyuman yang tulus. Selain Ibu Siti, ada pula Ibu Makrupah yang berusia 95 tahun, juga dari Desa Ketimang, Wonoayu. Meski usianya telah senja, semangat hidupnya tak pudar. "Saya hanya ingin hidup tenang dan sehat, bantuan ini sangat membantu saya," ujarnya saat menerima bantuan dari tim Baznas. M. Sofwan menjelaskan, penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari program Baznas Sidoarjo untuk menjangkau masyarakat yang kurang beruntung. "Kami berusaha untuk mendatangi setiap rumah penerima manfaat agar bantuan ini tepat sasaran dan dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan mereka," jelasnya. Kisah M. Efendi, Bapak Samsudin, Ibu Siti, dan Ibu Makrupah adalah sebagian kecil dari banyaknya cerita yang ada di balik penyaluran bantuan ini. Mereka adalah contoh nyata betapa pentingnya solidaritas dan kepedulian sosial di tengah kehidupan yang semakin kompleks. Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk terus hadir dan memberikan dukungan bagi mereka yang membutuhkan, membangun harapan di tengah kesulitan.
BERITA16/01/2025 | admin
BAZNAS Perluas Jaringan Bantuan untuk Palestina
BAZNAS Perluas Jaringan Bantuan untuk Palestina
Jakarta, 15 Januari 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI melanjutkan komitmennya untuk membantu warga Palestina di Jalur Gaza dengan menyalurkan bantuan kemanusiaan. Dalam sebuah acara Public Expose bertajuk “Membasuh Luka Palestina”, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., mengungkapkan bahwa hingga 14 Januari 2025, bantuan yang telah disalurkan mencapai Rp120 miliar, bermanfaat bagi lebih dari 407.350 warga Palestina. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Yordania dan Palestina, Ade Padmo Sarwono. Kiai Noor menekankan bahwa angka bantuan ini mencerminkan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap isu kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Dalam rangka memperluas jaringan penyaluran bantuan, BAZNAS RI juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) secara virtual dengan beberapa lembaga internasional terpercaya, seperti UNRWA dan Jordan Hashemite Charity Organization. “Kami berkomitmen untuk menjadi jembatan amanah antara masyarakat Indonesia dan saudara-saudara kita di Palestina,” ungkap Kiai Noor. Proses penyaluran bantuan dilakukan melalui beberapa jalur distribusi yang aman dan efisien. Kiai Noor menjelaskan bahwa penyaluran dilakukan melalui tiga metode utama: penyaluran langsung, melalui mitra non-Palestina, dan mitra lokal Gaza. Tahapan penyaluran ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga kemanusiaan. Selain bantuan darurat, BAZNAS juga berencana mendukung rekonstruksi di Palestina dengan pembangunan Rumah Sakit Indonesia, masjid, dan sekolah. Kiai Noor berharap bahwa langkah ini dapat menjadi simbol solidaritas bangsa Indonesia, dan mengajak para pemimpin untuk turut serta dalam peletakan batu pertama. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Duta Besar Kerajaan Hasyimiyah Yordania dan Duta Besar Mesir untuk Indonesia, serta berbagai mitra dan donatur yang telah mendukung program ini. Kiai Noor menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas dukungan mereka yang luar biasa, dan berharap langkah-langkah ini dapat memperkuat solidaritas kemanusiaan. Dengan semangat yang tak kunjung padam, BAZNAS terus berupaya agar bantuan sampai kepada mereka yang membutuhkan secara tepat waktu dan tepat sasaran. Ini adalah wujud nyata bahwa kepedulian kita terhadap sesama, terutama dalam situasi sulit, harus terus dijaga dan diperkuat.
BERITA16/01/2025 | admin
Membangun Masa Depan: Komitmen Berkelanjutan Baznas Sidoarjo
Membangun Masa Depan: Komitmen Berkelanjutan Baznas Sidoarjo
Sidoarjo, 15 Januari 2025 – Setelah bakti sosial yang berhasil di Dusun Tanjungsari, Baznas Sidoarjo melanjutkan langkahnya dengan komitmen yang lebih kuat untuk memberdayakan masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sidoarjo. Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Saldju, menegaskan bahwa kegiatan bakti sosial adalah awal dari program-program yang lebih luas. “Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hari Jadi ke-166 ini adalah momentum untuk memperkuat solidaritas dan kebersamaan,” ungkapnya. Program selanjutnya mencakup layanan kesehatan yang lebih terorganisir, termasuk pengobatan katarak dan khitan massal, yang direncanakan dalam waktu dekat. Dengan program-program ini, Baznas berharap dapat menjangkau lebih banyak warga yang membutuhkan, khususnya di daerah-daerah terpencil yang selama ini kurang terlayani. Ainur Rahman menambahkan, “Dukungan dari masyarakat sangatlah penting. Tanpa dukungan panjenengan, pembangunan tidak akan berjalan baik.” Pesannya jelas: untuk menciptakan perubahan yang berarti, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, Baznas, dan masyarakat. Dengan bantuan untuk rehabilitasi rumah tidak layak huni yang diserahkan kepada tiga warga, Baznas menunjukkan bahwa mereka tidak hanya peduli pada aspek spiritual, tetapi juga pada kualitas hidup masyarakat. Setiap bantuan yang diberikan adalah langkah kecil menuju sebuah perubahan besar. Hari Jadi ke-166 Kabupaten Sidoarjo bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sebuah panggilan untuk bertindak. Dengan dukungan semua pihak, Sidoarjo dapat terus maju dan berkembang, membangun masa depan yang lebih baik bagi setiap warganya. Mari bersama-sama kita wujudkan harapan dan cita-cita untuk Sidoarjo yang lebih sejahtera.
BERITA15/01/2025 | admin
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat