WhatsApp Icon
Semangat Kuat Bapak Saji di Usia 70 Tahun: Berjuang Melalui Jualan Kembang Sekar

Sidoarjo, 5 Desember 2024 – Di tengah keramaian Desa Ploso, Kecamatan Krembung, seorang pria berusia 70 tahun tetap terlihat teguh menjalani rutinitasnya. Ia adalah Bapak Saji, seorang penjual kembang sekar (bunga untuk ziarah kubur) yang sudah menginjak usia senja, namun semangatnya untuk bekerja tak pernah padam. Setiap Kamis dan Jumat, saat warga desa mempersiapkan diri untuk berziarah, Bapak Saji berkeliling menjajakan bunga dengan harga Rp 5.000 per ikat. Bagi Bapak Saji, berjualan adalah cara untuk tetap mandiri dan menyambung hidup, meskipun kehidupan yang dijalaninya tidak selalu mudah.

 

Bapak Saji mengungkapkan bahwa stok bunga yang ia jual didatangkan dari Kota Bangil, Pasuruan, dan ia menjualnya di  Desa Ploso dan sekitarnya. “Ramai sekali kalau hari Kamis atau Jumat. Orang-orang banyak yang ziarah, jadi bunga ini laris,” ungkapnya. Di usia senjanya, Bapak Saji tetap memilih untuk berjualan, meskipun ia menerima bantuan tunai dari BAZNAS Sidoarjo, yang pada hari itu menyalurkan bantuan kepada 10 penerima manfaat di desanya. Bantuan ini menjadi penyemangat tambahan bagi Bapak Saji dalam menghadapi hari-hari yang penuh tantangan.

 

Bantuan tunai yang diterima Bapak Saji pada hari itu merupakan bagian dari program BAZNAS Sidoarjo untuk meringankan beban hidup warga kurang mampu di wilayah Sidoarjo. Proses penyaluran bantuan di Desa Ploso dipimpin langsung oleh Staf Pelaksana BAZNAS Sidoarjo, M. Sofwan. “Bantuan ini kami berikan untuk membantu mereka yang membutuhkan, agar bisa memenuhi kebutuhan dasar, seperti pangan dan kesehatan,” ujar M. Sofwan. Bantuan tersebut langsung diserahkan kepada para penerima manfaat, termasuk Bapak Saji yang merasa sangat terbantu.

 

Dengan bantuan tunai sebesar itu, Bapak Saji mengatakan bahwa ia bisa lebih tenang menghadapi kebutuhan sehari-hari. Meskipun berjualan bunga masih menjadi sumber utama pendapatannya, uang tunai yang diberikan BAZNAS memberi dukungan ekstra di saat-saat tertentu. “Bantuan ini sangat berguna, bisa digunakan untuk membeli kebutuhan hidup dan untuk biaya kesehatan. Alhamdulillah,” kata Bapak Saji sambil tersenyum.

 

Kegiatan penyaluran bantuan di Desa Ploso ini tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga semangat bagi penerima manfaat. Meskipun sebagian besar penerima adalah warga yang sudah berusia lanjut, seperti Bapak Saji, semangat mereka untuk bertahan dan terus berusaha tak pernah pudar. Mereka menjadi contoh nyata bagi kita bahwa semangat juang tidak mengenal usia. Bapak Saji, meski hidup sederhana, tak pernah memilih untuk mengandalkan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

 

Melihat Bapak Saji yang masih gigih bekerja di usia yang sudah lanjut ini, kita diajarkan untuk menghargai setiap bentuk perjuangan hidup. Bapak Saji adalah sosok yang menunjukkan bahwa usia bukanlah halangan untuk berkontribusi kepada masyarakat dan terus berusaha demi kehidupan yang lebih baik. Bantuan yang diterimanya, meski tidak banyak, menjadi bukti bahwa setiap perhatian kepada mereka yang membutuhkan bisa sangat berarti.

 

 

BAZNAS Sidoarjo, melalui program penyaluran bantuan ini, tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga memberi penguatan mental bagi para penerima manfaat. “Kami berharap bantuan ini bisa membantu mereka untuk terus bertahan dan memperbaiki kehidupan mereka,” kata M. Sofwan. Bagi Bapak Saji, bantuan tersebut adalah tanda bahwa semangatnya tidak pernah terlupakan, dan ia bisa terus melangkah meskipun tantangan hidup tetap ada di depan mata.

05/12/2024 | Kontributor: admin
Terus Bergerak:  Distribusi Bantuan Baznas Sidoarjo ke berbagai Wilayah

Rabu, 4 Desember 2024, Baznas Sidoarjo kembali melaksanakan kegiatan distribusi bantuan sosial di berbagai wilayah di Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan yang dilakukan dengan penuh semangat dan dedikasi ini, melibatkan staf pelaksana Baznas Sidoarjo, M Faiz, yang turun langsung ke lokasi-lokasi yang membutuhkan perhatian lebih. "Hari ini kami fokuskan untuk memberikan bantuan kepada warga yang benar-benar membutuhkan, terutama di Kecamatan Gedangan, Tarik,balongbendo dan Tulangan," ujar M Faiz, salah satu staf pelaksana Baznas.

 

Distribusi pertama dimulai dengan pemberian bantuan biaya hidup kepada Ibu Nur Khasanah, seorang ibu rumah tangga dari Desa Gemurung, Kecamatan Gedangan. Ibu Nur, yang hidup dalam keterbatasan, menerima bantuan tersebut dengan penuh rasa syukur. "Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu, terutama untuk kebutuhan sehari-hari," ungkap Ibu Nur dengan mata berkaca-kaca. M Faiz, yang turut hadir dalam penyaluran bantuan ini, menambahkan, "Kami ingin memastikan bantuan sampai tepat pada sasaran, terutama kepada mereka yang membutuhkan dukungan untuk memenuhi kebutuhan hidup."

 

Tak jauh dari sana, distribusi bantuan untuk dua warga lainnya di Desa Gemurung, yakni Ibu Muslimah, seorang tunanetra, dan Ibu Muslikah, seorang janda, juga dilaksanakan. Kedua ibu ini menerima bantuan biaya hidup untuk membantu meringankan beban mereka. "Bantuan ini sangat berarti bagi saya, terutama karena saya tidak bisa bekerja dengan kondisi seperti ini," kata Ibu Muslimah, yang selalu ceria meskipun menghadapi keterbatasan fisik. M Faiz , petugas Baznas menjelaskan, "Kami memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, dengan harapan mereka dapat merasakan manfaat dari program ini."

 

Setelah menyelesaikan penyaluran bantuan di Gemurung, tim Baznas Sidoarjo melanjutkan perjalanan menuju Desa Ketajen, Kecamatan Gedangan, untuk memberikan bantuan renovasi musholla di SDN Ketajen 2. Renovasi ini dilakukan untuk memperbaiki fasilitas tempat ibadah di sekolah tersebut, agar lebih layak digunakan oleh para siswa dan masyarakat sekitar. "Musholla ini sudah cukup lama tidak direnovasi, jadi bantuan renovasi ini sangat bermanfaat," ujar salah satu pengurus musholla setempat, yang menyambut tim Baznas dengan antusias.

 

Tak hanya itu, bantuan juga diberikan kepada Ananda Rendy, seorang anak dari Desa Kepunten, Kecamatan Tulangan, yang tengah membutuhkan biaya pengobatan. Orang tua Ananda, yang tampak penuh harap, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan tersebut. "Terima kasih Baznas, bantuan ini akan sangat membantu kami dalam biaya pengobatan Ananda," kata sang ibu dengan suara bergetar. MSofwan staf pelaksana Baznas menambahkan, "Ini untuk kesekian kalinya, Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada warga yang menghadapi masalah kesehatan, agar mereka tidak terbebani oleh biaya pengobatan."

 

Sementara itu, di Kecamatan Tarik, Baznas juga menyalurkan bantuan pendidikan kepada MI Ibrohimi Klanting Sari. Bantuan tersebut akan digunakan untuk mendukung kelancaran kegiatan pendidikan di madrasah tersebut. "Dengan adanya bantuan ini, kami dapat memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan yang sudah mulai usang," kata kepala sekolah MI Ibrohimi Klanting Sari, yang menyambut baik bantuan dari Baznas. Tidak hanya itu, Baznas juga memberikan bantuan pendidikan untuk MI Rodhotul Nasiin Singgogalih di Kecamatan Tarik, untuk memastikan anak-anak di wilayah tersebut mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

 

Di akhir perjalanan, tim Baznas Sidoarjo juga memberikan partisipasi kepada TPQ Al Ukhuwah Singkalan, Kecamatan Balongbendo. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kegiatan pendidikan agama di desa tersebut. "Bantuan ini akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran agama di TPQ kami. Kami sangat bersyukur atas perhatian Baznas kepada kami," kata pengurus TPQ dengan penuh semangat. M Sofwan menuturkan, "Kami percaya bahwa pendidikan agama adalah pondasi yang penting bagi perkembangan generasi masa depan."

 

 

Dengan suksesnya distribusi bantuan pada hari itu, Baznas Sidoarjo kembali menegaskan komitmennya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. M Faiz menyampaikan, "Bantuan ini adalah bentuk kepedulian Baznas terhadap masyarakat, dan kami akan terus berusaha untuk menjangkau lebih banyak lagi pihak yang membutuhkan."

04/12/2024 | Kontributor: admin
Bantuan Biaya Hidup BAZNAS Sidoarjo: Menyentuh Harapan, Meningkatkan Kesejahteraan Warga Desa Banjarsari

Pada Selasa, 3 Desember 2024, sebuah kegiatan yang penuh makna berlangsung di Desa Banjarsari, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. BAZNAS Sidoarjo kembali menyalurkan bantuan biaya hidup untuk tiga warga kurang mampu di desa tersebut. Salah satu penerima manfaat, Ibu Mariamah, dengan mata berkaca-kaca mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan yang diterimanya. "Alhamdulillah, saya bisa sedikit lega, terima kasih kepada BAZNAS Sidoarjo yang telah memberi harapan bagi kami yang hidup serba kekurangan," ujarnya dengan penuh rasa syukur.

 

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Desa Banjarsari, M. Nidhomudin, yang turut mendampingi proses penyaluran bantuan. Dengan penuh semangat, ia menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa tidak hanya berhenti pada bantuan bersifat karitatif, namun juga bisa berlanjut pada pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. "Kami berharap BAZNAS Sidoarjo bisa terus membantu warga kami tidak hanya dalam hal karitatif, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi agar mereka bisa mandiri," ungkap M. Nidhomudin.

 

Dalam konteks sosial, bantuan biaya hidup ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap bantuan jangka pendek dan membantu menciptakan solusi jangka panjang bagi penerima manfaat. Sebagai salah satu kebijakan cash transfer, bantuan ini juga menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan dapat dilakukan melalui pendekatan berbasis pemberian tunai yang tepat sasaran.

 

Secara keseluruhan, kondisi kemiskinan di Sidoarjo mulai menunjukkan perbaikan. Berdasarkan data yang ada, persentase penduduk miskin di Kabupaten Sidoarjo pada Maret 2024 tercatat sebesar 4,53 persen, mengalami penurunan 0,47 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk BAZNAS Sidoarjo, mulai membuahkan hasil yang positif.

 

Meskipun demikian, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Pada Maret 2024, tercatat ada sekitar 109,39 ribu jiwa yang berada di bawah Garis Kemiskinan, dengan pengeluaran per kapita di bawah Rp 597.284. Angka ini menunjukkan adanya ketimpangan ekonomi yang perlu terus dipantau dan diatasi dengan berbagai program pemberdayaan yang lebih berkelanjutan.

 

 

Melalui bantuan seperti ini, BAZNAS Sidoarjo tidak hanya memberikan bantuan tunai, tetapi juga membuka ruang bagi para penerima manfaat untuk memanfaatkan bantuan tersebut dengan lebih bijak. Harapan besar disampaikan oleh semua pihak agar ke depan, lebih banyak lagi masyarakat Sidoarjo yang merasakan manfaat dari program-program serupa, yang tidak hanya berfokus pada bantuan langsung, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

03/12/2024 | Kontributor: admin
Mewujudkan Kebaikan Lewat Layanan Makanan Sehat dan Kesehatan Gratis

Sidoarjo  Selasa, 3 Desember 2024, Alun-Alun Sidoarjo dipenuhi dengan senyum kebahagiaan, bukan hanya karena cuaca yang cerah, tetapi juga karena hadirnya kegiatan yang penuh berkah. Baznas Sidoarjo, melalui program Warung Berkah Sidoarjo (WBS), kembali menggelar aksi sosial yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 300 porsi makanan sehat dibagikan secara gratis, disertai dengan layanan pemeriksaan kesehatan yang difasilitasi oleh Rumah Sehat Baznas Sidoarjo.

 

Em Luqman, Wakil Ketua I Baznas Sidoarjo, dengan penuh rasa syukur mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk konsistensi Baznas dalam menjalankan amanah untuk membantu masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan. “Alhamdulillah, kami masih diberi kekuatan untuk terus menjalankan kegiatan ini secara rutin, setiap bulan. Kami sangat berterima kasih kepada seluruh muzaki yang selalu mempercayakan ZIS (zakat, infaq, dan sedekah) melalui Baznas Sidoarjo. Tanpa mereka, kegiatan seperti ini tidak akan bisa terlaksana,” ujarnya .

Bagi sebagian orang, kegiatan seperti ini bukan hanya soal pemberian makanan atau layanan kesehatan. Lebih dari itu, ini adalah simbol perhatian dan kepedulian sosial yang berlandaskan semangat berbagi. Budi, seorang pengemudi ojek online (OJOL) asal Buduran, Sidoarjo, adalah salah satu penerima manfaat dari kegiatan WBS ini. Di sela-sela kesibukannya, Budi menyempatkan diri untuk memeriksakan kesehatan dan mendapatkan paket makan gratis yang disediakan oleh Baznas.

 

“Saya sering merasa lelah dan capek, terutama setelah seharian mengantar penumpang. Tadi saya diperiksa, dan diberikan beberapa suplemen obat untuk mengurangi rasa capek. Selain itu, saya juga senang bisa mendapatkan makan gratis yang menurut saya sangat membantu, karena bisa mengurangi pengeluaran saya hari ini,” kata Budi, yang tampak tersenyum puas setelah mendapat layanan tersebut.

 

Program ini, yang tidak hanya sekadar memberikan makanan, juga berfokus pada aspek kesehatan masyarakat. Layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis yang disediakan Rumah Sehat Baznas Sidoarjo di Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, mempermudah warga untuk mendapatkan perawatan tanpa harus khawatir dengan biaya. Layanan kesehatan ini juga menarik minat banyak orang, mulai dari lansia hingga pekerja keras seperti Budi yang membutuhkan perhatian medis sederhana untuk menjaga kesehatan mereka.

 

Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk semakin sadar akan pentingnya berbagi. Makanan yang dibagikan bukan hanya makanan sehat, tetapi juga menjadi simbol dari keberkahan yang datang dari tangan-tangan baik yang terlibat dalam program ZIS. Dengan adanya infaq, zakat, dan sedekah, warga yang membutuhkan bisa merasakan manfaat langsung, tanpa harus dipersulit dengan birokrasi atau biaya yang tinggi.

 

WBS di Alun-Alun Sidoarjo ini, meskipun terlihat sederhana, menyimpan makna yang mendalam bagi banyak orang. Melalui kegiatan ini, Baznas Sidoarjo tidak hanya memberikan bantuan materiil, tetapi juga membangun solidaritas sosial yang kuat, serta memberi harapan bagi mereka yang sedang berjuang di tengah kehidupan yang kadang keras. Ini adalah salah satu cara Baznas Sidoarjo mewujudkan prinsip Islam tentang kepedulian terhadap sesama, yang pada akhirnya menciptakan masyarakat yang lebih kuat dan lebih peduli satu sama lain.

 

 

Dengan adanya program seperti Warung Berkah Sidoarjo ini, harapan Baznas Sidoarjo adalah untuk terus memberikan manfaat yang luas kepada masyarakat, menjaga keberlanjutan program, dan mendorong lebih banyak pihak untuk terlibat dalam kebaikan ini. Sebuah harapan sederhana namun penuh arti: membuat dunia ini sedikit lebih baik, satu langkah kecil dalam kebersamaan.

03/12/2024 | Kontributor: admin
Bareng PLT Bupati , Baznas Sidoarjo Hadirkan Harapan Baru Program Bedah Rumah Firia Setianingsih

Sidoarjo, 1 Desember 2024 – Program Bedah Rumah Baznas Sidoarjo memberikan kabar gembira bagi warga kurang mampu di Kabupaten Sidoarjo. Pada Minggu pagi (1/12), Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi, mengunjungi rumah Firia Setianingsih di Desa Banjarkemantren, Kecamatan Buduran, untuk menyampaikan bahwa rumahnya akan diperbaiki oleh Baznas Sidoarjo. Firia, yang selama ini tinggal di rumah dengan kondisi memprihatinkan, akan mendapatkan renovasi besar-besaran melalui program sosial ini.

 

Firia Setianingsih merupakan salah satu dari banyak warga Sidoarjo yang masih tinggal di rumah tidak layak huni (RTLH). Rumahnya yang berusia tua memiliki atap yang bocor, tembok yang kusam, dan sebagian tembok rumahnya bahkan menempel dengan tembok perusahaan farmasi di sekitarnya. Selain itu, ruang depan dan kamar mandi rumahnya juga tidak layak. Namun, berkat bantuan Baznas Sidoarjo, rumah Firia akan direnovasi total. Atap rumah akan diganti dan ditinggikan hingga memenuhi syarat rumah layak huni, dengan ketinggian minimal 3,2 meter. Tembok yang sebelumnya menempel dengan tembok perusahaan juga akan dibangun ulang untuk memberikan privasi yang lebih baik.

 

Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi, yang hadir dalam penyerahan bingkisan sembako dari Baznas dan Dinas Sosial Sidoarjo, mengungkapkan bahwa perhatian pemerintah daerah terhadap warga kurang mampu tidak akan pernah berhenti. “Ini adalah bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kepada warga yang membutuhkan. Kami ingin memastikan bahwa warga Sidoarjo yang kurang mampu merasakan kehadiran pemerintah. Program Bedah Rumah ini adalah salah satu wujud komitmen kami untuk membantu mereka yang kesulitan,” ujar H. Subandi.

 

Firia Setianingsih, yang tak dapat menyembunyikan rasa harunya, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan. “Saya sangat bersyukur, rumah saya akan diperbaiki. Ini sangat membantu kami sebagai keluarga yang kurang mampu,” ucap Firia, dengan suara bergetar.

 

H. Subandi juga menambahkan, bahwa program ini akan terus diperluas untuk membantu lebih banyak warga yang membutuhkan. “Pemkab Sidoarjo berkomitmen untuk terus membantu warga yang hidup dalam kondisi serba kekurangan. Dengan program seperti ini, kami berharap dapat mengurangi beban hidup mereka,” tuturnya. Ia juga berharap, kehadiran pemerintah dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin di Sidoarjo.

 

Program Bedah Rumah  ini adalah salah satu dari serangkaian upaya Baznas Sidoarjo untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Ketua Baznas Sidoarjo, M Chasbil Aziz Salju Sodar ( gus jazuk), menjelaskan bahwa selain perbaikan fisik rumah, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga. “Kami tidak hanya memperbaiki rumah, tetapi juga berharap dapat memberikan harapan baru bagi mereka yang membutuhkan. Ini adalah wujud kepedulian Baznas untuk meringankan beban masyarakat,” kata Gus Jazuk..

 

Renovasi rumah Firia merupakan contoh nyata dari sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga sosial dalam meningkatkan kesejahteraan warga. Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak warga Sidoarjo yang dapat merasakan manfaatnya dan memiliki rumah yang layak huni.

01/12/2024 | Kontributor: admin

Berita Terbaru

Semangat Kuat Bapak Saji di Usia 70 Tahun: Berjuang Melalui Jualan Kembang Sekar
Semangat Kuat Bapak Saji di Usia 70 Tahun: Berjuang Melalui Jualan Kembang Sekar
Sidoarjo, 5 Desember 2024 – Di tengah keramaian Desa Ploso, Kecamatan Krembung, seorang pria berusia 70 tahun tetap terlihat teguh menjalani rutinitasnya. Ia adalah Bapak Saji, seorang penjual kembang sekar (bunga untuk ziarah kubur) yang sudah menginjak usia senja, namun semangatnya untuk bekerja tak pernah padam. Setiap Kamis dan Jumat, saat warga desa mempersiapkan diri untuk berziarah, Bapak Saji berkeliling menjajakan bunga dengan harga Rp 5.000 per ikat. Bagi Bapak Saji, berjualan adalah cara untuk tetap mandiri dan menyambung hidup, meskipun kehidupan yang dijalaninya tidak selalu mudah. Bapak Saji mengungkapkan bahwa stok bunga yang ia jual didatangkan dari Kota Bangil, Pasuruan, dan ia menjualnya di Desa Ploso dan sekitarnya. “Ramai sekali kalau hari Kamis atau Jumat. Orang-orang banyak yang ziarah, jadi bunga ini laris,” ungkapnya. Di usia senjanya, Bapak Saji tetap memilih untuk berjualan, meskipun ia menerima bantuan tunai dari BAZNAS Sidoarjo, yang pada hari itu menyalurkan bantuan kepada 10 penerima manfaat di desanya. Bantuan ini menjadi penyemangat tambahan bagi Bapak Saji dalam menghadapi hari-hari yang penuh tantangan. Bantuan tunai yang diterima Bapak Saji pada hari itu merupakan bagian dari program BAZNAS Sidoarjo untuk meringankan beban hidup warga kurang mampu di wilayah Sidoarjo. Proses penyaluran bantuan di Desa Ploso dipimpin langsung oleh Staf Pelaksana BAZNAS Sidoarjo, M. Sofwan. “Bantuan ini kami berikan untuk membantu mereka yang membutuhkan, agar bisa memenuhi kebutuhan dasar, seperti pangan dan kesehatan,” ujar M. Sofwan. Bantuan tersebut langsung diserahkan kepada para penerima manfaat, termasuk Bapak Saji yang merasa sangat terbantu. Dengan bantuan tunai sebesar itu, Bapak Saji mengatakan bahwa ia bisa lebih tenang menghadapi kebutuhan sehari-hari. Meskipun berjualan bunga masih menjadi sumber utama pendapatannya, uang tunai yang diberikan BAZNAS memberi dukungan ekstra di saat-saat tertentu. “Bantuan ini sangat berguna, bisa digunakan untuk membeli kebutuhan hidup dan untuk biaya kesehatan. Alhamdulillah,” kata Bapak Saji sambil tersenyum. Kegiatan penyaluran bantuan di Desa Ploso ini tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga semangat bagi penerima manfaat. Meskipun sebagian besar penerima adalah warga yang sudah berusia lanjut, seperti Bapak Saji, semangat mereka untuk bertahan dan terus berusaha tak pernah pudar. Mereka menjadi contoh nyata bagi kita bahwa semangat juang tidak mengenal usia. Bapak Saji, meski hidup sederhana, tak pernah memilih untuk mengandalkan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Melihat Bapak Saji yang masih gigih bekerja di usia yang sudah lanjut ini, kita diajarkan untuk menghargai setiap bentuk perjuangan hidup. Bapak Saji adalah sosok yang menunjukkan bahwa usia bukanlah halangan untuk berkontribusi kepada masyarakat dan terus berusaha demi kehidupan yang lebih baik. Bantuan yang diterimanya, meski tidak banyak, menjadi bukti bahwa setiap perhatian kepada mereka yang membutuhkan bisa sangat berarti. BAZNAS Sidoarjo, melalui program penyaluran bantuan ini, tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga memberi penguatan mental bagi para penerima manfaat. “Kami berharap bantuan ini bisa membantu mereka untuk terus bertahan dan memperbaiki kehidupan mereka,” kata M. Sofwan. Bagi Bapak Saji, bantuan tersebut adalah tanda bahwa semangatnya tidak pernah terlupakan, dan ia bisa terus melangkah meskipun tantangan hidup tetap ada di depan mata.

05/12/2024 | admin

Terus Bergerak:  Distribusi Bantuan Baznas Sidoarjo ke berbagai Wilayah
Terus Bergerak: Distribusi Bantuan Baznas Sidoarjo ke berbagai Wilayah
Rabu, 4 Desember 2024, Baznas Sidoarjo kembali melaksanakan kegiatan distribusi bantuan sosial di berbagai wilayah di Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan yang dilakukan dengan penuh semangat dan dedikasi ini, melibatkan staf pelaksana Baznas Sidoarjo, M Faiz, yang turun langsung ke lokasi-lokasi yang membutuhkan perhatian lebih. "Hari ini kami fokuskan untuk memberikan bantuan kepada warga yang benar-benar membutuhkan, terutama di Kecamatan Gedangan, Tarik,balongbendo dan Tulangan," ujar M Faiz, salah satu staf pelaksana Baznas. Distribusi pertama dimulai dengan pemberian bantuan biaya hidup kepada Ibu Nur Khasanah, seorang ibu rumah tangga dari Desa Gemurung, Kecamatan Gedangan. Ibu Nur, yang hidup dalam keterbatasan, menerima bantuan tersebut dengan penuh rasa syukur. "Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu, terutama untuk kebutuhan sehari-hari," ungkap Ibu Nur dengan mata berkaca-kaca. M Faiz, yang turut hadir dalam penyaluran bantuan ini, menambahkan, "Kami ingin memastikan bantuan sampai tepat pada sasaran, terutama kepada mereka yang membutuhkan dukungan untuk memenuhi kebutuhan hidup." Tak jauh dari sana, distribusi bantuan untuk dua warga lainnya di Desa Gemurung, yakni Ibu Muslimah, seorang tunanetra, dan Ibu Muslikah, seorang janda, juga dilaksanakan. Kedua ibu ini menerima bantuan biaya hidup untuk membantu meringankan beban mereka. "Bantuan ini sangat berarti bagi saya, terutama karena saya tidak bisa bekerja dengan kondisi seperti ini," kata Ibu Muslimah, yang selalu ceria meskipun menghadapi keterbatasan fisik. M Faiz , petugas Baznas menjelaskan, "Kami memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, dengan harapan mereka dapat merasakan manfaat dari program ini." Setelah menyelesaikan penyaluran bantuan di Gemurung, tim Baznas Sidoarjo melanjutkan perjalanan menuju Desa Ketajen, Kecamatan Gedangan, untuk memberikan bantuan renovasi musholla di SDN Ketajen 2. Renovasi ini dilakukan untuk memperbaiki fasilitas tempat ibadah di sekolah tersebut, agar lebih layak digunakan oleh para siswa dan masyarakat sekitar. "Musholla ini sudah cukup lama tidak direnovasi, jadi bantuan renovasi ini sangat bermanfaat," ujar salah satu pengurus musholla setempat, yang menyambut tim Baznas dengan antusias. Tak hanya itu, bantuan juga diberikan kepada Ananda Rendy, seorang anak dari Desa Kepunten, Kecamatan Tulangan, yang tengah membutuhkan biaya pengobatan. Orang tua Ananda, yang tampak penuh harap, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan tersebut. "Terima kasih Baznas, bantuan ini akan sangat membantu kami dalam biaya pengobatan Ananda," kata sang ibu dengan suara bergetar. MSofwan staf pelaksana Baznas menambahkan, "Ini untuk kesekian kalinya, Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada warga yang menghadapi masalah kesehatan, agar mereka tidak terbebani oleh biaya pengobatan." Sementara itu, di Kecamatan Tarik, Baznas juga menyalurkan bantuan pendidikan kepada MI Ibrohimi Klanting Sari. Bantuan tersebut akan digunakan untuk mendukung kelancaran kegiatan pendidikan di madrasah tersebut. "Dengan adanya bantuan ini, kami dapat memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan yang sudah mulai usang," kata kepala sekolah MI Ibrohimi Klanting Sari, yang menyambut baik bantuan dari Baznas. Tidak hanya itu, Baznas juga memberikan bantuan pendidikan untuk MI Rodhotul Nasiin Singgogalih di Kecamatan Tarik, untuk memastikan anak-anak di wilayah tersebut mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Di akhir perjalanan, tim Baznas Sidoarjo juga memberikan partisipasi kepada TPQ Al Ukhuwah Singkalan, Kecamatan Balongbendo. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kegiatan pendidikan agama di desa tersebut. "Bantuan ini akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran agama di TPQ kami. Kami sangat bersyukur atas perhatian Baznas kepada kami," kata pengurus TPQ dengan penuh semangat. M Sofwan menuturkan, "Kami percaya bahwa pendidikan agama adalah pondasi yang penting bagi perkembangan generasi masa depan." Dengan suksesnya distribusi bantuan pada hari itu, Baznas Sidoarjo kembali menegaskan komitmennya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. M Faiz menyampaikan, "Bantuan ini adalah bentuk kepedulian Baznas terhadap masyarakat, dan kami akan terus berusaha untuk menjangkau lebih banyak lagi pihak yang membutuhkan."

04/12/2024 | admin

Bantuan Biaya Hidup BAZNAS Sidoarjo: Menyentuh Harapan, Meningkatkan Kesejahteraan Warga Desa Banjarsari
Bantuan Biaya Hidup BAZNAS Sidoarjo: Menyentuh Harapan, Meningkatkan Kesejahteraan Warga Desa Banjarsari
Pada Selasa, 3 Desember 2024, sebuah kegiatan yang penuh makna berlangsung di Desa Banjarsari, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. BAZNAS Sidoarjo kembali menyalurkan bantuan biaya hidup untuk tiga warga kurang mampu di desa tersebut. Salah satu penerima manfaat, Ibu Mariamah, dengan mata berkaca-kaca mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan yang diterimanya. "Alhamdulillah, saya bisa sedikit lega, terima kasih kepada BAZNAS Sidoarjo yang telah memberi harapan bagi kami yang hidup serba kekurangan," ujarnya dengan penuh rasa syukur. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Desa Banjarsari, M. Nidhomudin, yang turut mendampingi proses penyaluran bantuan. Dengan penuh semangat, ia menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa tidak hanya berhenti pada bantuan bersifat karitatif, namun juga bisa berlanjut pada pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. "Kami berharap BAZNAS Sidoarjo bisa terus membantu warga kami tidak hanya dalam hal karitatif, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi agar mereka bisa mandiri," ungkap M. Nidhomudin. Dalam konteks sosial, bantuan biaya hidup ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap bantuan jangka pendek dan membantu menciptakan solusi jangka panjang bagi penerima manfaat. Sebagai salah satu kebijakan cash transfer, bantuan ini juga menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan dapat dilakukan melalui pendekatan berbasis pemberian tunai yang tepat sasaran. Secara keseluruhan, kondisi kemiskinan di Sidoarjo mulai menunjukkan perbaikan. Berdasarkan data yang ada, persentase penduduk miskin di Kabupaten Sidoarjo pada Maret 2024 tercatat sebesar 4,53 persen, mengalami penurunan 0,47 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk BAZNAS Sidoarjo, mulai membuahkan hasil yang positif. Meskipun demikian, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Pada Maret 2024, tercatat ada sekitar 109,39 ribu jiwa yang berada di bawah Garis Kemiskinan, dengan pengeluaran per kapita di bawah Rp 597.284. Angka ini menunjukkan adanya ketimpangan ekonomi yang perlu terus dipantau dan diatasi dengan berbagai program pemberdayaan yang lebih berkelanjutan. Melalui bantuan seperti ini, BAZNAS Sidoarjo tidak hanya memberikan bantuan tunai, tetapi juga membuka ruang bagi para penerima manfaat untuk memanfaatkan bantuan tersebut dengan lebih bijak. Harapan besar disampaikan oleh semua pihak agar ke depan, lebih banyak lagi masyarakat Sidoarjo yang merasakan manfaat dari program-program serupa, yang tidak hanya berfokus pada bantuan langsung, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

03/12/2024 | admin

Mewujudkan Kebaikan Lewat Layanan Makanan Sehat dan Kesehatan Gratis
Mewujudkan Kebaikan Lewat Layanan Makanan Sehat dan Kesehatan Gratis
Sidoarjo Selasa, 3 Desember 2024, Alun-Alun Sidoarjo dipenuhi dengan senyum kebahagiaan, bukan hanya karena cuaca yang cerah, tetapi juga karena hadirnya kegiatan yang penuh berkah. Baznas Sidoarjo, melalui program Warung Berkah Sidoarjo (WBS), kembali menggelar aksi sosial yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 300 porsi makanan sehat dibagikan secara gratis, disertai dengan layanan pemeriksaan kesehatan yang difasilitasi oleh Rumah Sehat Baznas Sidoarjo. Em Luqman, Wakil Ketua I Baznas Sidoarjo, dengan penuh rasa syukur mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk konsistensi Baznas dalam menjalankan amanah untuk membantu masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan. “Alhamdulillah, kami masih diberi kekuatan untuk terus menjalankan kegiatan ini secara rutin, setiap bulan. Kami sangat berterima kasih kepada seluruh muzaki yang selalu mempercayakan ZIS (zakat, infaq, dan sedekah) melalui Baznas Sidoarjo. Tanpa mereka, kegiatan seperti ini tidak akan bisa terlaksana,” ujarnya . Bagi sebagian orang, kegiatan seperti ini bukan hanya soal pemberian makanan atau layanan kesehatan. Lebih dari itu, ini adalah simbol perhatian dan kepedulian sosial yang berlandaskan semangat berbagi. Budi, seorang pengemudi ojek online (OJOL) asal Buduran, Sidoarjo, adalah salah satu penerima manfaat dari kegiatan WBS ini. Di sela-sela kesibukannya, Budi menyempatkan diri untuk memeriksakan kesehatan dan mendapatkan paket makan gratis yang disediakan oleh Baznas. “Saya sering merasa lelah dan capek, terutama setelah seharian mengantar penumpang. Tadi saya diperiksa, dan diberikan beberapa suplemen obat untuk mengurangi rasa capek. Selain itu, saya juga senang bisa mendapatkan makan gratis yang menurut saya sangat membantu, karena bisa mengurangi pengeluaran saya hari ini,” kata Budi, yang tampak tersenyum puas setelah mendapat layanan tersebut. Program ini, yang tidak hanya sekadar memberikan makanan, juga berfokus pada aspek kesehatan masyarakat. Layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis yang disediakan Rumah Sehat Baznas Sidoarjo di Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, mempermudah warga untuk mendapatkan perawatan tanpa harus khawatir dengan biaya. Layanan kesehatan ini juga menarik minat banyak orang, mulai dari lansia hingga pekerja keras seperti Budi yang membutuhkan perhatian medis sederhana untuk menjaga kesehatan mereka. Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk semakin sadar akan pentingnya berbagi. Makanan yang dibagikan bukan hanya makanan sehat, tetapi juga menjadi simbol dari keberkahan yang datang dari tangan-tangan baik yang terlibat dalam program ZIS. Dengan adanya infaq, zakat, dan sedekah, warga yang membutuhkan bisa merasakan manfaat langsung, tanpa harus dipersulit dengan birokrasi atau biaya yang tinggi. WBS di Alun-Alun Sidoarjo ini, meskipun terlihat sederhana, menyimpan makna yang mendalam bagi banyak orang. Melalui kegiatan ini, Baznas Sidoarjo tidak hanya memberikan bantuan materiil, tetapi juga membangun solidaritas sosial yang kuat, serta memberi harapan bagi mereka yang sedang berjuang di tengah kehidupan yang kadang keras. Ini adalah salah satu cara Baznas Sidoarjo mewujudkan prinsip Islam tentang kepedulian terhadap sesama, yang pada akhirnya menciptakan masyarakat yang lebih kuat dan lebih peduli satu sama lain. Dengan adanya program seperti Warung Berkah Sidoarjo ini, harapan Baznas Sidoarjo adalah untuk terus memberikan manfaat yang luas kepada masyarakat, menjaga keberlanjutan program, dan mendorong lebih banyak pihak untuk terlibat dalam kebaikan ini. Sebuah harapan sederhana namun penuh arti: membuat dunia ini sedikit lebih baik, satu langkah kecil dalam kebersamaan.

03/12/2024 | admin

Bareng PLT Bupati , Baznas Sidoarjo Hadirkan Harapan Baru Program Bedah Rumah Firia Setianingsih
Bareng PLT Bupati , Baznas Sidoarjo Hadirkan Harapan Baru Program Bedah Rumah Firia Setianingsih
Sidoarjo, 1 Desember 2024 – Program Bedah Rumah Baznas Sidoarjo memberikan kabar gembira bagi warga kurang mampu di Kabupaten Sidoarjo. Pada Minggu pagi (1/12), Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi, mengunjungi rumah Firia Setianingsih di Desa Banjarkemantren, Kecamatan Buduran, untuk menyampaikan bahwa rumahnya akan diperbaiki oleh Baznas Sidoarjo. Firia, yang selama ini tinggal di rumah dengan kondisi memprihatinkan, akan mendapatkan renovasi besar-besaran melalui program sosial ini. Firia Setianingsih merupakan salah satu dari banyak warga Sidoarjo yang masih tinggal di rumah tidak layak huni (RTLH). Rumahnya yang berusia tua memiliki atap yang bocor, tembok yang kusam, dan sebagian tembok rumahnya bahkan menempel dengan tembok perusahaan farmasi di sekitarnya. Selain itu, ruang depan dan kamar mandi rumahnya juga tidak layak. Namun, berkat bantuan Baznas Sidoarjo, rumah Firia akan direnovasi total. Atap rumah akan diganti dan ditinggikan hingga memenuhi syarat rumah layak huni, dengan ketinggian minimal 3,2 meter. Tembok yang sebelumnya menempel dengan tembok perusahaan juga akan dibangun ulang untuk memberikan privasi yang lebih baik. Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi, yang hadir dalam penyerahan bingkisan sembako dari Baznas dan Dinas Sosial Sidoarjo, mengungkapkan bahwa perhatian pemerintah daerah terhadap warga kurang mampu tidak akan pernah berhenti. “Ini adalah bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kepada warga yang membutuhkan. Kami ingin memastikan bahwa warga Sidoarjo yang kurang mampu merasakan kehadiran pemerintah. Program Bedah Rumah ini adalah salah satu wujud komitmen kami untuk membantu mereka yang kesulitan,” ujar H. Subandi. Firia Setianingsih, yang tak dapat menyembunyikan rasa harunya, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan. “Saya sangat bersyukur, rumah saya akan diperbaiki. Ini sangat membantu kami sebagai keluarga yang kurang mampu,” ucap Firia, dengan suara bergetar. H. Subandi juga menambahkan, bahwa program ini akan terus diperluas untuk membantu lebih banyak warga yang membutuhkan. “Pemkab Sidoarjo berkomitmen untuk terus membantu warga yang hidup dalam kondisi serba kekurangan. Dengan program seperti ini, kami berharap dapat mengurangi beban hidup mereka,” tuturnya. Ia juga berharap, kehadiran pemerintah dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin di Sidoarjo. Program Bedah Rumah ini adalah salah satu dari serangkaian upaya Baznas Sidoarjo untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Ketua Baznas Sidoarjo, M Chasbil Aziz Salju Sodar ( gus jazuk), menjelaskan bahwa selain perbaikan fisik rumah, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga. “Kami tidak hanya memperbaiki rumah, tetapi juga berharap dapat memberikan harapan baru bagi mereka yang membutuhkan. Ini adalah wujud kepedulian Baznas untuk meringankan beban masyarakat,” kata Gus Jazuk.. Renovasi rumah Firia merupakan contoh nyata dari sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga sosial dalam meningkatkan kesejahteraan warga. Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak warga Sidoarjo yang dapat merasakan manfaatnya dan memiliki rumah yang layak huni.

01/12/2024 | admin

Baznas - JNE Sidoarjo :Membangun Harapan, Menghadirkan Kesejahteraan Rumah Layak Huni untuk Bapak Khoirudin
Baznas - JNE Sidoarjo :Membangun Harapan, Menghadirkan Kesejahteraan Rumah Layak Huni untuk Bapak Khoirudin
Di sebuah desa kecil di Kecamatan Taman, Sidoarjo, hidup Bapak Khoirudin bersama istrinya dan tiga anaknya dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Rumah yang mereka tinggali adalah sebuah bangunan sederhana dengan dinding kayu dan banner yang tak lagi bisa menahan hujan dan angin. Sehari-harinya, Bapak Khoirudin bekerja sebagai penjual mainan anak-anak, keliling dari satu tempat sekolah ke tempat lainnya, serta area mengaji di sekitar Desa Bringinbendo. Pekerjaannya yang serba terbatas itu tidaklah cukup untuk memperbaiki kondisi rumahnya yang memprihatinkan. Namun, kehidupan Bapak Khoirudin dan keluarganya mulai berubah berkat bantuan dari BAZNAS Sidoarjo. Pada 28 November 2024, proses rehabilitasi rumah yang sudah dilakukan sejak Oktober lalu akhirnya tuntas. Rumah yang dulu tampak rapuh kini bertransformasi menjadi lebih aman dan layak huni. Penyerahan hasil rehabilitasi rumah tersebut dilakukan dengan kunjungan tim dari Baznas Sidoarjo yang ditemui istri bapak khoirudin dan anak bungsunya. "Proses rehabilitasi rumah Bapak Khoirudin ini adalah salah satu bentuk komitmen kami untuk membantu warga yang membutuhkan, terutama yang tinggal di kondisi yang kurang layak," ujar Achmad Richie, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo. "Kami berharap dengan rumah yang lebih baik, keluarga Bapak Khoirudin bisa merasakan kehidupan yang lebih nyaman dan penuh harapan." Kondisi rumah Bapak Khoirudin sebelumnya sangat memprihatinkan. Dinding kayu yang sudah lapuk dan banner yang menjadi pengganti tembok, membuatnya rentan terhadap perubahan cuaca. Kehidupan sehari-hari keluarga ini jauh dari kata cukup. Sering kali, anak-anak harus tidur dalam kondisi yang tidak nyaman, dan Bapak Khoirudin harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya bantuan rehabilitasi dari BAZNAS, rumah tersebut kini memiliki dinding yang lebih kokoh, atap yang lebih aman, serta ruang yang lebih layak untuk berteduh. Hal ini tentu saja memberikan dampak positif tidak hanya bagi keluarga Khoirudin, tetapi juga bagi warga sekitar yang melihat bahwa kebaikan bisa datang dari mana saja. Kerja sama antara BAZNAS Sidoarjo dan JNE Sidoarjo dalam proyek ini menjadi contoh nyata dari sinergi antara lembaga sosial dan perusahaan dalam membangun kesejahteraan masyarakat. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh BAZNAS dan JNE," ungkap Istri Khoirudin dengan mata berkaca-kaca. "Rumah kami sekarang jauh lebih baik, anak-anak bisa tidur dengan nyaman, dan saya bisa bekerja dengan lebih tenang." Bagi keluarga Khoirudin, rehabilitasi rumah ini bukan sekadar pemberian fisik semata. Ini adalah simbol harapan baru, sebuah dorongan agar mereka bisa bangkit dan meraih kehidupan yang lebih baik. Keluarga ini kini merasa lebih aman, dan itu adalah hadiah yang tak ternilai bagi mereka. Harapan untuk masa depan pun semakin cerah, berkat uluran tangan dari sesama yang peduli. Dengan tuntasnya rehabilitasi rumah ini, BAZNAS Sidoarjo kembali membuktikan komitmennya dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. "Kami tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga berharap bisa memberikan inspirasi bagi orang lain untuk terus berbagi dan membantu sesama yang membutuhkan," tambah Achmad Richie, menutup perbincangan.

30/11/2024 | admin

Jumat Berkah: Sebar Kebaikan untuk Masyarakat Sidoarjo
Jumat Berkah: Sebar Kebaikan untuk Masyarakat Sidoarjo
Sidoarjo, 29 November 2024 – Hari Jumat, yang penuh berkah, kembali dimanfaatkan oleh Baznas Sidoarjo untuk berbagi kebaikan. Dalam suasana yang penuh harapan, berbagai bantuan disalurkan ke sejumlah titik di Kabupaten Sidoarjo. Dari bantuan untuk masjid hingga pendidikan anak-anak, setiap kegiatan yang dijalankan bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Kegiatan Jumat Berkah kali ini dimulai dengan penyerahan bantuan untuk Masjid Al-Ikhlas di Desa Jatikalang, Kecamatan Krian. Sebuah masjid yang menjadi pusat kegiatan keagamaan warga setempat, namun membutuhkan perhatian khusus agar bisa berfungsi maksimal. Achmad Saleh SE, Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, mengatakan, "Kami berharap bantuan ini bisa memperbaiki fasilitas masjid agar jamaah dapat beribadah dengan lebih nyaman." Tak hanya masjid, Baznas Sidoarjo juga memberikan perhatian pada tempat ibadah lainnya yang membutuhkan renovasi. Di Desa Bakungtemengungan, Kecamatan Balongbendo, mushollah Al-Hidayah menerima bantuan untuk renovasi. Bangunan yang sudah mulai usang tersebut diharapkan bisa diperbaiki dengan bantuan yang diterima. “Perbaikan mushollah ini penting agar warga bisa melaksanakan ibadah dengan baik, sekaligus untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama di daerah ini,” tambah Achmad. Selain fasilitas ibadah, pendidikan anak-anak juga menjadi prioritas Baznas dalam kegiatan Jumat Berkah. Sebanyak 10 siswa-siswi TK Khairinah Desa Tarik menerima bantuan berupa perlengkapan sekolah. Dengan bantuan ini, diharapkan mereka dapat belajar dengan lebih semangat dan fokus. Achmad Saleh SE menjelaskan, "Pendidikan adalah kunci masa depan. Kami ingin memberikan dukungan kepada anak-anak agar mereka dapat berkembang dengan baik." Tak hanya di tingkat TK, kegiatan Jumat Berkah juga menyentuh dunia pendidikan di tingkat dasar. Sebanyak 10 siswa-siswi SD Al Munawir Desa Kedungbocok, Kecamatan Tarik, turut menerima bantuan. Dengan paket bantuan yang diberikan, diharapkan mereka bisa memperoleh fasilitas belajar yang lebih baik, serta memotivasi mereka untuk lebih giat dalam menuntut ilmu. "Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial kami, Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk terus membantu masyarakat yang membutuhkan, baik dalam bidang keagamaan maupun pendidikan," ungkap Achmad. Setiap bantuan yang diberikan merupakan wujud nyata dari upaya Baznas untuk menciptakan kesejahteraan dan kemajuan di Sidoarjo, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Melalui kegiatan Jumat Berkah ini, Baznas Sidoarjo berharap dapat menjadi jembatan bagi masyarakat untuk merasakan manfaat dari kebersamaan. Sebuah langkah kecil yang memiliki dampak besar, bagi masjid, mushollah, dan anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa. Inilah esensi dari Jumat Berkah: berbagi kebaikan untuk memperkuat ikatan sosial dan menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi semua.

29/11/2024 | admin

Menyulam Asa, Merajut Masa Depan: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Pendidikan Bagi Siswa Yatim-Dhuafa
Menyulam Asa, Merajut Masa Depan: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Pendidikan Bagi Siswa Yatim-Dhuafa
Di tengah hiruk-pikuk kesibukan kota Sidoarjo, sebuah oase kebahagiaan tumbuh di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Jihad, Gilang. Hari itu, 28 November 2024, 10 siswa/i yatim-dhuafa di sekolah tersebut menerima kabar gembira. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo telah menyalurkan bantuan biaya pendidikan bagi mereka, melalui program "Sidoarjo Cerdas". Kepala Sekolah MI Al Jihad, Ainul Yaqin, SH, menyambut baik kedatangan tim Baznas Sidoarjo. Beliau mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam. "Kami amat berterima kasih kepada Baznas Sidoarjo yang telah memberikan alokasi bantuan biaya pendidikan bagi siswa-siswi kami. Ini sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan di MI Al Jihad," ujarnya dengan senyum lebar. Staf pelaksana Baznas Sidoarjo, M. Shofwan, dengan teliti memanggil satu per satu nama penerima bantuan. Raut wajah para siswa/i berseri-seri, seolah matahari pagi menyinari rona kebahagiaan mereka. Fatima, salah satu penerima, tak kuasa menahan haru. "Saya sangat berterima kasih kepada Baznas Sidoarjo. Bantuan ini akan sangat membantu saya dalam melanjutkan pendidikan," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca. Ainul Yaqin berharap, Baznas Sidoarjo akan terus dapat menyalurkan bantuan biaya pendidikan bagi siswa/i MI Al Jihad. "Kami berharap Baznas Sidoarjo bisa selalu mentasarrufkan atau mendistribusikan bantuan-bantuan mereka ke MI Al Jihad. Ini sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga kami," ujarnya penuh antusiasme. M. Shofwan, mewakili Baznas Sidoarjo, menyambut baik antusiasme pihak sekolah. "Kami senang bisa memberikan bantuan biaya pendidikan bagi siswa-siswi di MI Al Jihad. Ini merupakan wujud komitmen Baznas Sidoarjo dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di daerah," ungkapnya penuh semangat. Selain memberikan bantuan biaya pendidikan, Baznas Sidoarjo juga berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program lain yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sidoarjo. "Kami akan terus berupaya mencari cara-cara terbaik untuk mendistribusikan bantuan zakat, infak, dan sedekah kepada yang berhak," pungkas M. Shofwan dengan keyakinan. Senyum dan tawa riang menghiasi wajah para siswa/i penerima bantuan. Mereka menerima bantuan dengan penuh rasa syukur, seolah-olah mimpi terindah mereka menjadi nyata. Baznas Sidoarjo telah menjadi malaikat penolong bagi masa depan mereka, memberi harapan dan semangat untuk terus melangkah. Dengan bantuan Baznas Sidoarjo, MI Al Jihad kini menjadi saksi bisu betapa zakat, infak, dan sedekah dapat mengubah hidup. Bagi para siswa/i yatim-dhuafa, Baznas Sidoarjo telah menjadi sinar harapan di tengah kegelapan. Kini, mereka dapat menyulam asa dan merajut masa depan yang lebih cerah, dengan dukungan dari pihak-pihak yang peduli. Selain ke MI Al Jihad , Baznas hari ini juga salurkan bantuan biaya pendidikan ke MI Nur Rohman desa Sambibulu kecamatan Taman.

28/11/2024 | admin

Berbagi Kebahagiaan di Hari Guru: SDN Gemurung dan Baznas Bantu 35 Siswa Yatim dan Dhuafa
Berbagi Kebahagiaan di Hari Guru: SDN Gemurung dan Baznas Bantu 35 Siswa Yatim dan Dhuafa
Senin pagi, 25 November 2024 yang cerah, halaman SDN Gemurung Gedangan penuh dengan keceriaan. Para siswa berseragam rapi, duduk dengan tertib setelah upacara Hari Guru Nasional. Di hadapan mereka, terhampar momen istimewa yang tak hanya memperingati jasa para guru, tetapi juga menguatkan nilai kepedulian. Dalam kolaborasi dengan Baznas Sidoarjo, sekolah ini menyerahkan bantuan kepada 35 siswa yatim dan dhuafa, sebuah perayaan Hari Guru yang penuh makna. Deretan siswa penerima bantuan berdiri di depan, memegang sertifikat dan paket bantuan dengan wajah ceria. Guru-guru dan staf sekolah berdiri mendampingi, menciptakan suasana kekeluargaan yang begitu hangat. “Kami ingin peringatan Hari Guru ini tidak hanya menjadi momentum untuk mengenang peran guru, tetapi juga momen berbagi kepada siswa yang membutuhkan,” ujar salah satu guru yang turut menyaksikan acara ini. Baznas Sidoarjo, melalui perwakilannya, mengungkapkan komitmennya untuk terus mendukung pendidikan. “Kami bangga bisa bersinergi dengan SDN Gemurung dalam kegiatan ini. Semoga bantuan ini dapat menjadi penyemangat bagi anak-anak yatim dan dhuafa untuk terus berprestasi,” ungkap M Sofwan, staf Baznas dengan penuh harapan. Suasana haru menyelimuti saat para siswa yatim dan dhuafa dipanggil satu per satu untuk menerima bantuan. Beberapa di antaranya tampak malu-malu, namun senyum tak mampu mereka sembunyikan. Rekan-rekan mereka memberikan tepuk tangan, menambah semangat solidaritas yang terasa di udara. "Kegiatan seperti ini membuat kami, para guru, semakin bangga melihat anak-anak saling mendukung," kata kepala sekolah, menggambarkan perasaan komunitas yang solid. Acara ini membuktikan bahwa Hari Guru bukan hanya tentang penghormatan kepada pendidik, tetapi juga menjadi sarana membangun nilai-nilai luhur di sekolah. SDN Gemurung Gedangan dan Baznas Sidoarjo telah memberi teladan bahwa pendidikan sejati adalah tentang mencerdaskan, mendidik hati, dan memperkuat solidaritas sosial.

25/11/2024 | admin

Santri Sehat : Jejak Langkah Pesantren Menuju PHBS Mandiri
Santri Sehat : Jejak Langkah Pesantren Menuju PHBS Mandiri
Dalam sinergi membangun Provinsi yang sehat dan penuh berkah, program unggulan “Sajadah” (Santri Jatim Sehat dan Berkah) terus mencetak hasil nyata di berbagai pelosok kabupaten, salah satunya di Sidoarjo. Hari ini, di aula Puskesmas Buduran, Kabupaten Sidoarjo, suasana terasa hangat ketika pertemuan evaluasi program Pesantren Sehat dibuka oleh Kabid Kesmas Dinkes Sidoarjo, dr. Inensa Khoirul Harap. Sebuah langkah nyata yang tidak hanya menggugah tetapi juga menguatkan pondasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan pesantren, Senin 25 November 2024. “Saya mengapresiasi peran semua pihak, terutama santri dan pesantren, yang telah menjaga spirit kesehatan sebagai bagian dari ibadah,” ungkap dr. Inensa dalam sambutan pembukaannya. Hadir pula Achmad Muzayyin, S.Sos.I., anggota DPRD Sidoarjo, yang memberikan dukungan moral dan politik terhadap keberlanjutan program ini. "Pesantren memiliki potensi luar biasa untuk menyebarkan pesan PHBS secara masif," katanya. Salah satu momen puncak dari acara ini adalah paparan perwakilan Pondok Pesantren Al-Amanah Junwangi, Kecamatan Krian. Pesantren ini, yang telah menjadi juara pertama dalam lomba Pesantren Sehat tingkat Jawa Timur, berbagi perjalanan mereka dalam mengimplementasikan “IKI PESAT JATIM” (Inisiatif, Kolaborasi, dan Inovasi Pesantren Sehat). “Komitmen kami adalah menjadikan kesehatan sebagai bagian dari tradisi pesantren, bukan sekadar program sesaat,” ujar perwakilan Al-Amanah penuh keyakinan. Sesi berikutnya menampilkan evaluasi dari tiga pesantren yang menjadi sasaran program Sajadah tahun 2024, yakni PP Al-Adliyah Candi, PP Al-Muayyad Tanggulangin, dan PP An-Nafi'iyah Tulangan. Perwakilan Baznas Sidoarjo, Badrus Zaman, turut hadir memberikan jaminan pendampingan berkelanjutan. “Kami akan terus mendukung program ini, agar pesantren tidak hanya mandiri secara spiritual tetapi juga kesehatan,” tegas Badrus. Keberhasilan program Sajadah bukan hanya soal angka dan penghargaan, tetapi perubahan nyata yang dirasakan oleh masyarakat pesantren. Nurhidayati Ningsih, S.KM., penanggung jawab program Promosi Kesehatan Dinkes Sidoarjo, menyampaikan rasa syukurnya atas progres ini. “Saya percaya semakin banyak pesantren yang menjadikan PHBS sebagai budaya, akan semakin besar dampak kesehatan di masyarakat. Kita ingin Poskestren dan Santri Husada benar-benar menjadi ikon kemandirian kesehatan pesantren,” ucapnya penuh optimisme. Dalam acara ini, semangat kolaborasi begitu terasa. Mulai dari pemerintah, pesantren, hingga organisasi seperti Baznas dan lainnya, semua bergerak dalam visi yang sama. Hal ini menjadi cerminan dari filosofi gotong royong yang terus mengakar di Jawa Timur. Evaluasi ini bukan sekadar menilai, tetapi juga merumuskan langkah yang lebih strategis untuk masa depan. Saat acara mendekati akhir, pesan optimis dari Nurhidayati Ningsih, S.KM .menjadi penutup yang kuat. “Santri sehat adalah Sidoarjo yang kuat. Jika pesantren bisa menjadi pelopor PHBS, maka masyarakat di sekitarnya akan ikut sehat. Ini bukan hanya mimpi, tetapi misi kita bersama.” Tepuk tangan riuh dari para peserta mengiringi akhir acara, menyiratkan semangat yang kian menyala untuk melanjutkan perjuangan menuju pesantren sehat yang mandiri.

25/11/2024 | admin

Dari Kratak-Kratak ke Syukur: Rumah Baru, Harapan Baru di Ploso Wonoayu
Dari Kratak-Kratak ke Syukur: Rumah Baru, Harapan Baru di Ploso Wonoayu
Kamis, 21 November 2024, pagi yang cerah di Desa Ploso Wonoayu menjadi saksi sebuah momen penuh syukur. Ibu Juma’iyah, perempuan sederhana yang dikenal masyarakat setempat, kini tak lagi cemas menghadapi musim hujan. Rumah yang dulunya penuh cerita genting ambruk dan suara “kratak-kratak” kini berdiri kokoh berkat program rehab rumah dari Baznas Sidoarjo. Achmad Richie, staf Baznas, bersama Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, Achmad Saleh, hadir untuk memonitoring sekaligus menyerahkan secara simbolis hasil perbaikan rumah periode Oktober lalu. Disambut senyum lebar oleh ibu Juma’iyah, mereka diajak berkeliling rumah. “Alhamdulillah, sekarang saya tak perlu khawatir lagi kalau hujan. Lampu di kamar ini pun sudah terang, kamar bersih, rapi,” ujarnya sembari menyalakan lampu dengan penuh kebanggaan. Tak hanya ruang tamu, Baznas juga memastikan dapur hingga kamar mandi rumah ibu Juma’iyah mendapat perhatian. Dulu, dapur itu kumuh dan nyaris tak layak pakai. Kini, dapur itu telah menjadi tempat yang nyaman untuk beraktivitas. Bahkan, jamban dan kamar mandinya pun dibangun lebih kokoh, memberikan rasa aman bagi penghuni rumah. Ibu Juma’iyah berulang kali mengucap syukur, "Alhamdulillah, sekarang saya bisa tinggal dengan tenang," katanya sambil menyeka mata. Namun, tak mudah melupakan peristiwa beberapa bulan lalu. “Kratak-kratak itu, mas, suaranya bikin saya lari sekencang-kencangnya,” kenang ibu Juma’iyah. Saat itu, pukul sebelas siang, dia sedang berbaring di ruang tamu. Genting rumah mendadak roboh, suaranya memecah kesunyian. "Untungnya cuma ruang tamu yang kena, Alhamdulillah tidak ada yang terluka,” katanya dengan sorot mata yang menyiratkan ketakutan yang masih tersisa. Peristiwa itu menjadi titik balik hidupnya. Dalam sekejap, rumah yang menjadi tempat berlindung berubah menjadi ancaman. Tapi ibu Juma’iyah tidak menyerah. Ia menghubungi perangkat desa dan tak lama kemudian Baznas Sidoarjo melakukan asesmen ke rumahnya. Proses panjang perbaikan rumah akhirnya membuahkan hasil manis di penghujung tahun ini. Achmad Saleh, Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, mengungkapkan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen Baznas untuk menghadirkan hunian layak bagi warga yang membutuhkan. “Ini bukan sekadar membangun rumah, tapi membangun harapan. Kami ingin setiap keluarga dapat hidup dengan rasa aman dan nyaman,” katanya. Rumah ibu Juma’iyah kini bukan hanya berdiri kokoh, tapi juga menjadi simbol harapan baru bagi keluarganya. Dari suara “kratak-kratak” yang membuat ibu Juma’iyah ketakutan, kini rumahnya berdiri tegak menjadi tempat yang penuh rasa syukur. Program rehab rumah Baznas Sidoarjo tidak hanya memperbaiki bangunan fisik, tetapi juga membangun kembali rasa percaya diri dan kebahagiaan warga yang membutuhkan. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur,” ujar ibu Juma’iyah dengan mata berkaca-kaca. Rumah ini bukan lagi sekadar tempat tinggal, tetapi tempat memulai lembaran hidup yang baru.

21/11/2024 | admin

Bersama Atasi Kerawanan Gizi: Gotong Royong untuk Masa Depan Anak Negeri
Bersama Atasi Kerawanan Gizi: Gotong Royong untuk Masa Depan Anak Negeri
"Dari hari pertama hingga hari terakhir, upaya pelacakan kerawanan gizi menunjukkan pentingnya mengeliminasi kerawanan ini di luar problem kesehatan semata, seperti permasalahan status kesejahteraan secara holistik. Tentunya memerlukan kerja semua pihak, hexahelix bergotong royong mengatasi masalah ini," ujar Badrus Zaman dari Baznas Sidoarjo, menutup hari terakhir kegiatan TP3 Kesga & Gizi pada 21 November 2024. Selama empat hari penuh, Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo menyisir wilayah-wilayah rawan gizi di bawah koordinasi Puskesmas. Desa-desa yang tersebar di berbagai kecamatan menjadi saksi dari upaya kolaboratif lintas sektor, menghadirkan bantuan bagi anak-anak yang menghadapi tantangan kesehatan dan gizi. Bukan hanya soal kesehatan, pendekatan holistik menjadi kunci. Di Desa Sumput, Kecamatan Kota, Hasan, balita berusia 2 tahun yang berat badannya terus menurun sejak usia 13 bulan, menjadi salah satu fokus kunjungan. Menurut ahli gizi Lury Novita, S.Gz., penurunan berat badan Hasan perlu ditangani dengan pemeriksaan lanjutan. Diskusi intensif dengan ibunda Hasan mengungkap berbagai tantangan yang harus diatasi. Lain halnya di Desa Ngaresrejo, Kecamatan Sukodono, tempat Nur Indahwati yang berusia 32 bulan menjadi perhatian tim. Balita perempuan ini lahir kembar dan pernah dirawat di NICU, namun kini mengalami kurang asupan gizi, berbeda dari kembarannya yang diasuh oleh saudara mereka. Orang tua Nur, yang bekerja sebagai kuli bangunan, mengakui keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan gizi kedua anak. Di Geluran, Kecamatan Taman, cerita berbeda hadir dari Syafiq Alfaqih, balita 39 bulan yang menderita Cerebral Palsy. Tinggal di kos sempit bersama tiga anak lain, Syafiq mengandalkan ayahnya, seorang satpam perusahaan, untuk mencukupi kebutuhan mereka. Tim melihat langsung betapa kompleks tantangan yang harus dihadapi keluarga dengan anak berkebutuhan khusus seperti Syafiq. Masalah yang hampir serupa ditemukan di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, di mana satu rumah dihuni oleh tiga kepala keluarga dengan dua balita, Aura dan Nova, yang kekurangan asupan gizi. Kendala administrasi kependudukan membuat mereka tidak terdata dalam program bantuan sosial yang sangat dibutuhkan. Pendekatan terpadu dari Dinas Sosial, TP PKK, dan Baznas menjadi langkah awal untuk membantu keluarga ini. Badrus Zaman menegaskan bahwa kegiatan TP3 Kesga & Gizi ini bukan hanya soal pemberian bantuan, melainkan membangun sinergi untuk menciptakan perubahan berkelanjutan. Pendekatan hexahelix, melibatkan pemerintah, komunitas, akademisi, sektor swasta, media, dan masyarakat umum, menjadi jalan terbaik untuk menuntaskan persoalan gizi dan kesehatan di Sidoarjo. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa gotong royong masih menjadi kunci untuk menuntaskan masalah-masalah pelik. Dengan mengedepankan pendekatan holistik, TP3 Kesga & Gizi bersama Baznas Sidoarjo telah menyalakan harapan untuk generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.

21/11/2024 | admin

Komitmen  eliminasi TBC , Baznas Sidoarjo Hadir untuk Keluarga Penderita TBC
Komitmen eliminasi TBC , Baznas Sidoarjo Hadir untuk Keluarga Penderita TBC
Pagi yang cerah di Puskesmas Urang Agung II, Desa Cemeng Bakalan, Sidoarjo, Kamis (21/11/2024), terasa berbeda. Ruangan dipenuhi oleh semangat para kader, pasien, dan penyintas tuberkulosis (TBC) yang berkumpul untuk satu tujuan mulia: memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2024. Di tengah acara, Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, Achmad Saleh, SE, dengan penuh kehangatan menyerahkan bantuan sembako kepada keluarga pasien TBC. “Kami di Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk selalu hadir memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan. Terutama bagi saudara-saudara kita yang berjuang melawan TBC,” ucap Achmad Saleh di sela-sela sambutannya. Tidak hanya berupa donasi, acara ini adalah kolaborasi erat antara Baznas dan Komunitas Peduli TBC Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA). YABHYSA, yang diwakili oleh ketuanya, Siti Setiyani, menggarisbawahi pentingnya sinergitas dalam upaya menekan angka TBC di Kabupaten Sidoarjo. “Kami berharap, dengan koordinasi dan validasi data yang solid, langkah kita untuk eliminasi TBC semakin dekat. Terlebih Pemkab Sidoarjo sudah menjadikan TBC sebagai salah satu program prioritas,” ujarnya penuh optimisme. Tidak berhenti di situ, perwakilan Dinas Kesehatan Sidoarjo, Dr. Yanto Lipou, mengungkapkan bahwa kerjasama ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam menghadapi ancaman TBC. “Kami sudah memprioritaskan TBC dan stunting untuk 2025. Tapi tantangannya berat, angka kematian TBC justru naik hingga 5 persen di tahun ini. Ini menunjukkan pasien yang ditemukan seringkali sudah dalam kondisi berat,” jelasnya dengan nada serius. Baznas Sidoarjo hadir bukan hanya dengan bantuan sembako. Kolaborasi ini membuktikan pentingnya nutrisi sebagai bagian dari proses pemulihan penderita TBC. “Bukan hanya soal donasi, tapi memberikan harapan lewat aksi nyata. Ini langkah kecil untuk tujuan besar, yaitu eliminasi TBC di 2028,” tambah Achmad Saleh. Di balik layar, para kader YABHYSA juga terus bergerak. Mereka tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga melakukan validasi data demi akurasi langkah penanganan. Harapan besar digantungkan pada sinergitas semua pihak—mulai dari pemerintah, komunitas, hingga masyarakat. Hari itu, ruangan sederhana di Puskesmas Urang Agung II menjadi saksi nyata bagaimana kepedulian kolektif bisa membawa perubahan. Bagi Baznas Sidoarjo, ini bukan sekadar acara seremonial. Ini adalah bagian dari janji untuk terus hadir, menjadikan setiap aksi bermakna, dan menyentuh kehidupan mereka yang membutuhkan.

21/11/2024 | admin

Dimulai dari  Wonoayu: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Pendidikan
Dimulai dari Wonoayu: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Pendidikan
Pagi itu, aula MWCNU Wonoayu dipenuhi senyuman anak-anak dan orang tua. Mereka datang dari berbagai desa dan madrasah untuk menerima bantuan biaya pendidikan dari Baznas Sidoarjo. Suasana penuh harap memenuhi ruangan ketika para penerima menyerahkan dokumen kepada petugas yang ramah menyapa. Bantuan ini menjadi bagian dari program Baznas Sidoarjo yang didistribusikan mulai Rabu, 20 November 2024, hingga Jumat, 22 November 2024, untuk meringankan beban pendidikan ratusan siswa kurang mampu. “Pendidikan adalah hak setiap anak. Kami berkomitmen untuk mendukung mereka agar dapat menggapai mimpi,” ujar Gus Mahbub, Wakil Ketua II Baznas Sidoarjo, saat membuka acara. 3 Hari ini, Baznas Sidoarjo menyalurkan total bantuan pendidikan senilai 215,35 juta kepada 571 siswa dari MI dan MTs .Bukan sekedar Angka ini mencerminkan semangat solidaritas umat untuk membangun generasi penerus yang lebih baik. Seorang penerima, Seorang ibu , tampak tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. “Kami sangat terbantu dengan bantuan ini. Uang sekolah anak-anak bisa lebih ringan, dan kami bisa mengalokasikan untuk kebutuhan lainnya. Terima kasih Baznas Sidoarjo,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca sambil menggandeng putrinya yang tersenyum malu. Proses distribusi bantuan berjalan lancar. Para penerima yang telah diverifikasi sebelumnya membawa dokumen lengkap sesuai panduan undangan. Petugas dengan telaten melayani mereka satu per satu. Tidak hanya bantuan finansial, Baznas juga memberikan motivasi kepada anak-anak untuk terus berprestasi. “Kami ingin anak-anak ini tidak sekadar bersekolah, tetapi juga menjadi pemimpin masa depan,” tambah Gus Mahbub dengan optimisme. Dalam tiga hari ke depan, distribusi bantuan akan berlanjut ke beberapa titik lainnya di Sidoarjo. Baznas memastikan seluruh bantuan tersalurkan tepat sasaran, mengutamakan transparansi dan akuntabilitas. Program ini menjadi wujud nyata bagaimana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dengan baik mampu memberi dampak besar bagi masyarakat. Di penghujung acara, Gus Mahbub memberikan pesan inspiratif kepada masyarakat. “Kami mengajak semua pihak untuk terus mendukung program-program Baznas. Dengan kebersamaan, kita bisa membangun generasi yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah untuk Sidoarjo.” Pesan itu menguatkan komitmen Baznas untuk terus berada di garis depan membantu mereka yang membutuhkan. Hari pertama distribusi bantuan di Wonoayu ditutup dengan penuh kehangatan. Senyum anak-anak penerima bantuan adalah gambaran dari harapan yang kini mulai tumbuh. Di balik angka-angka dan data, tersimpan cerita perjuangan yang kini menemukan jalannya menuju masa depan yang lebih baik.

20/11/2024 | admin

WBS Baznas Sidoarjo: Hati yang Memberi, Hati yang Menyembuhkan
WBS Baznas Sidoarjo: Hati yang Memberi, Hati yang Menyembuhkan
Di halaman Masjid Al-Husain, Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, aroma sedekah mekar seperti bunga yang meranum. Selasa, 19 November 2024, hari di mana tangan-tangan penuh kasih dari Baznas Sidoarjo dan Rumah Sehat Baznas menyajikan hidangan bukan hanya untuk perut, tapi untuk jiwa. Senyum polos siswa MI Miftahul Huda, yang berbaris rapi dengan mata berbinar, menjadi saksi betapa makan gratis bisa menyejukkan hati. Anak-anak itu, dengan kerudung yang sedikit miring dan seragam yang berdebu karena bermain, mengajarkan kita arti kesyukuran. Bagi mereka, sepiring nasi dan lauk pauk adalah lebih dari sekadar makanan. Itu adalah tanda bahwa mereka diingat, disayangi, dirangkul dalam lingkaran besar kepedulian. Dan itulah yang dihadirkan Warung Berkah Sedekah (WBS) Baznas Sidoarjo—sebuah tangan yang tak terlihat tetapi menghangatkan. Di sisi lain, ibu-ibu dan para perempuan dewasa sabar duduk di kursi antrean, menanti panggilan dari petugas medis Rumah Sehat Baznas. Bukan hanya tubuh mereka yang memerlukan pemeriksaan, tapi juga jiwa mereka yang rindu sentuhan perhatian. Layanan pemeriksaan ini bukan hanya soal kesehatan fisik, melainkan juga jembatan menuju rasa aman dan tenteram. “Program ini bukan sekadar agenda. Ini adalah wujud kasih sayang,” ujar Em Luqman, Wakil Ketua I Baznas Sidoarjo, dengan senyum lelah tapi penuh rasa puas. Ketulusan yang tergores di raut wajahnya mengisyaratkan bahwa kerja ini bukanlah beban, melainkan panggilan. Panggilan untuk berdiri di sisi yang lemah dan membutuhkan. Bunyi tawa dan canda anak-anak bersahutan dengan suara petugas yang sibuk melayani, membentuk simfoni sederhana yang menggetarkan hati. Di sela-sela itu, terlihat beberapa warga yang memejamkan mata, merapal doa penuh harap. Dalam antrean yang panjang, mereka bukan hanya menunggu giliran, tetapi juga keajaiban kecil di hari itu. Ketika hari merambat siang, nasi kotak sudah habis dibagikan dan pemeriksaan mulai mencapai penghujung, suasana masih penuh semangat. Warung Berkah Sedekah dan layanan kesehatan gratis ini mungkin hanya berlangsung beberapa jam, tetapi jejaknya akan terus melekat dalam ingatan para penerima manfaat. Sebab, di balik setiap kegiatan ini, ada cinta yang bekerja keras tanpa perlu diketahui. Dan di sinilah kita belajar, bahwa sedekah bukan hanya memberi sesuatu, melainkan menjadi sesuatu—sumber kebahagiaan bagi sesama. Dan siapa pun yang hadir, baik sebagai penerima atau pelayan, pulang dengan hati yang lebih kaya dari sebelumnya.

19/11/2024 | admin

Menyelamatkan Mereka yang Terlupa
Menyelamatkan Mereka yang Terlupa
Tangis pilu Luthfi Afandi (2th 9 bln) pecah saat tim gabungan BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, Dinas Kesehatan, dan Dinas Sosial mengunjungi rumahnya di Bulusidokare, Sidoarjo. Tubuh kecilnya yang hanya 7 kilogram itu bergetar dalam dekapan sang ibu. Dia salah satu dari sekian banyak anak Indonesia yang masih berjuang melawan kerentanan dan kerawanan kurang gizi. "Kami tidak bisa membiarkan anak-anak ini terus terperangkap dalam lingkaran kemiskinan dan masalah kesehatan," ujar M. Faiz, Staf Pelaksana BAZNAS Sidoarjo, sembari mencatat kondisi keluarga yang dikunjungi. Matanya berkaca-kaca menyaksikan Agam (10 bulan) yang hanya 5,3 kilogram, putra seorang pembuat kerupuk yang penghasilannya tak menentu. Di sudut lain Sidoarjo, Nur Hidayat (5) terbatuk keras. Ayahnya, seorang pengamen jalanan, masih membawanya mengamen hingga larut malam. "Kondisi seperti ini sangat memprihatinkan. Kami harus bertindak cepat untuk mencegah dampak kesehatan yang lebih serius," tegas Nur Habibah Fajr'ina salah satu petugas dari Dinas Kesehatan Sidoarjo. Drama kehidupan berlanjut di rumah Asyifa Rahmawati (22 bulan). Dengan berat hanya 5,25 kg dan indikasi jantung bocor, ia harus rutin kontrol ke rumah sakit. Ibunya yang sedang mengandung 7 bulan hanya bisa pasrah, sementara ayahnya bekerja serabutan demi membiayai pengobatan. "Kemiskinan dan kesehatan adalah dua hal yang saling terkait. Tanpa intervensi yang tepat, siklus ini akan terus berulang," ungkap Youli dari Dinas Sosial Sidoarjo, sambil memeriksa kondisi Innarotul Hasna (13 bulan) yang beratnya hanya 5,5 kg. Tim gabungan yang terbagi menjadi dua kelompok ini bergerak cepat menyisir wilayah Sidoarjo, Jabon, Tanggulangin, hingga Porong. Mereka tidak hanya membawa bantuan sembako, tetapi juga harapan baru bagi keluarga-keluarga yang terlupa. Ini adalah hari kedua dari program surveilans Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo. Sebuah upaya nyata menyelamatkan generasi penerus bangsa dari ancaman stunting dan malnutrisi yang masih membayangi negeri ini.

19/11/2024 | admin

Mengabdi Tanpa Henti
Mengabdi Tanpa Henti
Yang satu ini berbeda. Di tengah deretan nama-nama perusahaan besar penerima penghargaan Mitra Sidoarjo Sehat Sejahtera dan Inspiratif (Misi Sejati), lembaga pemerintah non struktural pengelola zakat infaq sedekah dan dana keagaamaan sosial lainnya ( Zis-DSKL) Baznas Sidoarjo, berdiri sejajar dengan PT Tjiwi Kimia, PT Ecco Indonesia, dan institusi mapan lainnya. Moment penganugerahan itu berlangsung khidmat di Alun-alun Sidoarjo, Selasa (19/11). Tepat di hari yang cerah, saat Hari Kesehatan Nasional ke-60 dirayakan. Baznas Sidoarjo membuktikan: dana zakat bisa jadi instrumen dahsyat untuk membangun kesehatan masyarakat. Sebenarnya, penghargaan ini tak mengejutkan. Selama ini Baznas Sidoarjo konsisten mengucurkan bantuan kesehatan untuk kaum dhuafa. Dari bantuan biaya berobat hingga program-program preventif lainnya yang ternaungi dalam program Sidoarjo Sehat. Pjs Bupati Sidoarjo Muhammad Isa Ansori tampak bangga. Matanya berbinar saat menyerahkan penghargaan kepada sejumlah penerima. Di podium upacara yang dihadiri TNI, Polri, ASN, dan berbagai elemen masyarakat itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi dalam membangun kesehatan. "Ini bukti nyata bahwa pembangunan kesehatan bukan hanya tugas pemerintah," bisik salah seorang pejabat di lokasi. Benar. Baznas Sidoarjo telah membuktikan: lembaga zakat bisa menjadi ujung tombak pembangunan kesehatan masyarakat. Mereka hadir tepat di saat sistem kesehatan formal memiliki keterbatasan menjangkau semua lapisan. Menariknya, Baznas Sidoarjo tak berhenti pada bantuan kuratif. Mereka punya mimpi besar: menciptakan ekosistem kesehatan yang berkelanjutan untuk kaum dhuafa. Program-program preventif dan edukatif jadi prioritas. "Lebih baik mencegah daripada mengobati," begitu prinsip mereka. Di tengah hiruk-pikuk transformasi kesehatan nasional, Baznas Sidoarjo membuktikan: tak perlu menunggu jadi besar untuk berbuat besar. Yang dibutuhkan hanya kesungguhan mengabdi dan kejelian melihat kebutuhan masyarakat. Seperti kata Menteri Kesehatan dalam sambutan yang dibacakan: perjuangan belum selesai. Dan Baznas Sidoarjo siap terus berlari, mengabdi tanpa henti.

19/11/2024 | admin

Bersama, Kita Perangi Gizi Buruk
Bersama, Kita Perangi Gizi Buruk
Di bawah sinar matahari pagi yang hangat, Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo memulai langkah besar di Desa Sido Kepung, pada 18 November 2024. Hari pertama pelacakan rawan gizi ini menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap kesehatan anak-anak bangsa, khususnya di daerah yang rawan gizi. Baznas Sidoarjo pun mengambil peran penting, menjadi bagian dari solusi dengan memberikan paket sembako bagi keluarga terdampak. Di salah satu sudut rumah kecil itu, tim bertemu Qonita, balita berusia 14 bulan, anak ketiga dari pasangan Pak Catur dan Ibu Suyatni. Ayahnya seorang pengemudi ojek online, sedang ibu penuh perhatian, menatap lirih tim yang datang membawa harapan. “Kami tahu tantangannya berat. Tapi, Baznas tidak hanya hadir dengan paket sembako, kami juga hadir dengan harapan dan solusi,” ujar Ahmad Hamdani, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, dengan suara mantap. Berlanjut ke Jambe Banjar Kemantren, Rayhan, seorang anak empat tahun, duduk di pangkuan ayahnya, Pak Sugianto. Sebagai seorang office boy di perusahaan peti kemas, Pak Sugianto berusaha keras mencukupi kebutuhan keluarganya. “Setiap anak adalah aset bangsa. Mereka harus sehat dan kuat,” kata seorang petugas puskesmas yang turut hadir, memastikan Rayhan mendapat perhatian medis yang layak. Kemudian, di Mantren, Banjar Kemantren, Altar Alfa Rizqi, balita 19 bulan, menyambut tim dengan senyum kecilnya. Anak dari pasangan Agus Susanto, seorang kernet bus, dan Juwariyah, terlihat ceria meski kondisi gizinya memprihatinkan. “Kami mengerti bahwa keterbatasan ekonomi adalah tantangan besar. Tapi kami ingin hadir sebagai pendamping, bukan sekadar pemberi bantuan,” tambah Hamdani. Tim juga beranjak ke Tebel, Gedangan, bertemu dengan Arsyila Qiana Ramadhani, bayi delapan bulan yang sempat mengalami kesulitan kesehatan karena ibunya, Sumiarsih, menderita asma saat hamil. Lalu ke Ganting, Gedangan, ada Aghniya Bilqis Nur Salsabila, bayi ceria lainnya, anak dari seorang buruh pabrik kayu di Mojokerto, yang kini tengah berjuang mengejar kondisi kesehatan ideal. “Kerja bersama seperti ini menunjukkan bahwa kita mampu melawan gizi buruk. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi tugas semua pihak, termasuk masyarakat,” Ahmad Hamdani menegaskan, semangat terpancar dari raut wajahnya. Di tengah-tengah pendataan dan pemeriksaan, ia menambahkan bahwa Baznas tak hanya hadir sekali. “Kami akan memastikan pendampingan berkelanjutan, karena perubahan besar memerlukan langkah kecil yang konsisten.” Hari itu bukan sekadar tentang pemberian sembako atau pemeriksaan kesehatan. Ini adalah awal dari perjuangan bersama. Di setiap desa yang dikunjungi, ada cerita perjuangan, ada harapan, dan ada tangan-tangan yang berusaha saling menguatkan. Di bawah payung sinergi pemerintah, Baznas, dan masyarakat, langkah-langkah kecil ini mungkin akan menjadi awal untuk perubahan besar. Bersama, kita perangi gizi buruk!

18/11/2024 | admin

Jumat Berkah Desa Mulyodadi Wonoayu
Jumat Berkah Desa Mulyodadi Wonoayu
Di bawah bayangan pepohonan Desa Mulyodadi, Jumat pagi itu , 15 November 2024 terasa berbeda. Tim dari Baznas Sidoarjo datang membawa harapan bagi lima warga desa yang hidup dalam keterbatasan. Ahmad Hamdani, Kepala Bidang Distribusi Baznas Sidoarjo, menyapa mereka satu per satu, mengetuk pintu rumah-rumah sederhana yang berderet di sepanjang tepian sungai. Hari itu, Hamdani tidak sekadar membawa amplop bantuan; ia membawa kehangatan dan perhatian yang tulus. Salah satu penerima bantuan hari itu adalah Ibu Gemi, seorang nenek berusia 90 tahun. Usia yang senja tak mengurangi semangatnya menjalani kehidupan di desa kecil ini. Dengan tubuh yang ringkih namun penuh kebijaksanaan, Ibu Gemi menerima bantuan dari Hamdani dengan senyum yang menenangkan hati. Saat Hamdani menyerahkan amplop bantuan, ia dengan lembut mencium tangan Ibu Gemi, sebuah tanda hormat kepada wanita yang telah melalui sembilan dekade hidup dalam berbagai suka dan duka. “Ini sedikit bantuan dari kami, Bu. Semoga bisa meringankan,” ucap Hamdani dengan suara penuh empati. Momen itu terasa begitu dalam. Bagi Ibu Gemi, bantuan dari Baznas bukan sekadar materi, melainkan bukti bahwa masih ada yang peduli. Di usianya yang hampir seabad, perhatian dan penghormatan dari orang-orang seperti Hamdani adalah hadiah yang tak ternilai. "Alhamdulillah, Mas. Terima kasih sudah jauh-jauh ke sini," katanya lirih, sambil menguatkan genggaman tangannya pada amplop yang diterimanya. Selain Ibu Gemi, Bapak Parsan dan Ibu Bunah juga menjadi penerima bantuan pada hari itu. Mereka, yang sudah lama berjuang dalam keterbatasan, terlihat terharu menerima perhatian dan dukungan. Hamdani mengatakan bahwa Baznas Jawa Timur selalu berkomitmen untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. “Kami berharap ini bisa sedikit meringankan beban Bapak dan Ibu,” kata Hamdani dengan nada tulus. Namun, tidak semua warga dapat ditemui. Ibu Tiami, salah satu penerima manfaat yang juga membutuhkan bantuan, sedang tidak berada di rumah saat tim datang. Meski demikian, Hamdani mencatat dan berjanji akan kembali lagi di lain waktu. "Kami akan pastikan bantuan ini sampai ke tangan Ibu Tiami, tak perlu khawatir," ujarnya meyakinkan warga yang menyaksikan dari kejauhan. Dalam momen yang singkat namun penuh makna itu, Hamdani merasakan beratnya perjuangan hidup warga Desa Mulyodadi. Di wajah mereka, ia melihat keteguhan hati meskipun hidup dalam kekurangan. “Setiap Jumat Berkah ini adalah pengingat bagi kami, bahwa masih banyak saudara kita yang membutuhkan uluran tangan. Ini bukan sekadar rutinitas, tapi amanah yang harus kami jaga dengan penuh tanggung jawab,” ujarnya dalam hati. Kisah ini mungkin hanya sepenggal dari ribuan cerita serupa yang terjadi di berbagai sudut negeri. Bantuan ini mungkin tak mampu menyelesaikan seluruh masalah mereka, namun kehadiran Baznas setidaknya menghadirkan harapan. Jumat Berkah ini menjadi bukti bahwa di balik setiap amplop yang disalurkan, ada kepedulian dan ketulusan yang menyala, menguatkan semangat mereka untuk terus melangkah.

15/11/2024 | admin

Langkah Bersama Mengatasi TBC: Merangkul yang Sakit, Menguatkan yang Lemah
Langkah Bersama Mengatasi TBC: Merangkul yang Sakit, Menguatkan yang Lemah
Siang itu,14 November 2024 di sudut sebuah balai kecil PKM Krian, Abdul Ghoni, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, duduk bersama dalam lingkaran yang sederhana tapi penuh makna. Bersamanya ada , sebut saja Bapak “Budi”, seorang warga Desa Sedangan, Mijen, Krian, yang sedang berjuang melawan TBC. Turut hadir pula istri Bapak Budi, dr. Ratna dari Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Krian, dan salah satu kader kesehatan Krian yang setia mendampingi. Hari ini, mereka datang bukan sekadar untuk berbincang, tetapi untuk memahami lebih dalam dan memberi harapan. Pagi itu, udara terasa sedikit lebih segar, seakan alam pun ikut merangkul mereka dalam semangat kebersamaan. Abdul Ghoni membuka percakapan dengan nada lembut tapi penuh ketegasan. Dalam pembicaraan itu, ia menjelaskan kepada Bapak “budi” dan keluarga tentang tantangan besar dari proses penyembuhan TBC. Penyakit ini, katanya, bukan hanya menuntut keteguhan hati, tetapi juga "ke istiqomahan"—sebuah konsistensi untuk terus menjalani pengobatan, tanpa patah semangat, dan tanpa putus asa. Bapak “Budi” mendengarkan dengan penuh perhatian, sesekali menatap istrinya yang duduk di sampingnya. Ini bukan perjalanan yang mudah bagi mereka. Sebagai keluarga dengan sumber daya terbatas, mereka membutuhkan dukungan yang lebih dari sekadar nasihat medis. Di sinilah Baznas Sidoarjo hadir, mengulurkan tangan dengan memberikan bantuan non-medis yang diharapkan bisa meringankan beban keluarga Bapak Budi selama proses penyembuhan ini. Baznas Sidoarjo, yang juga bagian dari TP2TBC (Tim Percepatan Penanggulangan TBC) Kabupaten Sidoarjo, berkomitmen untuk ikut berperan aktif dalam program ambisius pemerintah, yaitu eliminasi TBC pada tahun 2028. Ini bukan sekadar target angka, tapi cita-cita besar untuk melihat warga Sidoarjo terbebas dari penyakit yang merenggut banyak harapan. Abdul Ghoni dan tim di lapangan bekerja keras memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat bagi yang membutuhkan. Hari itu, dengan duduk bersila di lantai kayu, mereka berdiskusi panjang lebar. Abdul Ghoni menjelaskan rencana bantuan dari Baznas yang akan disinergikan dengan pengobatan medis dari PKM. Bantuan non-medis ini, dan dukungan lainnya, diharapkan dapat memperkuat tubuh Bapak Budi, agar ia lebih tahan dalam menjalani pengobatan yang tak sebentar. Kehadiran dr. Ratna dan kader kesehatan Krian menjadi bukti bahwa upaya ini adalah kolaborasi. Tak hanya pemerintah, masyarakat, dan Baznas yang berperan, tapi setiap individu di lingkaran kecil itu memiliki tugas yang saling melengkapi. Dalam kesederhanaan percakapan mereka, terlihat harapan dan keyakinan bahwa dengan kerja sama yang baik, impian untuk menghapuskan TBC dari bumi Sidoarjo akan terwujud. Di akhir pertemuan, Bapak Budi dan keluarganya tampak lebih tenang. Mungkin bukan hanya karena bantuan yang akan mereka terima, tetapi juga karena mereka merasa ditemani dalam perjuangan yang berat ini. Bagi mereka, bantuan Baznas bukan sekadar materi; ini adalah dukungan moral, sebuah pengingat bahwa di tengah segala keterbatasan, selalu ada yang peduli dan merangkul.

14/11/2024 | admin

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat