Berita Terbaru
Membangun Zakat, Merawat Amanah
Sidoarjo, Selasa 17 Desember 2024 – Sinar matahari belum tinggi ketika aula Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sidoarjo dipenuhi wajah-wajah serius namun penuh antusias. Sebanyak 41 Unit Pengumpul Zakat (UPZ) binaan Baznas Sidoarjo berkumpul. Hari itu, udara terasa lebih teduh meski pembahasan yang digelar cukup berat: tentang regulasi dan amanah besar pengelolaan zakat.
Di atas panggung kecil, M. Ilhammudin, Wakil Ketua 4 Bidang SDM Baznas Sidoarjo, secara tegas membuka materi pagi itu. “Pengelolaan zakat bukan sekadar menyalurkan. Ini soal amanah, soal pertanggungjawaban kita kepada Allah dan umat,” ujarnya, dengan suara rendah namun tajam. Dengan gaya penyampaian yang metodis, ia memaparkan Peraturan Baznas No. 2 Tahun 2012yang menjadi fondasi tugas UPZ.
Peserta mencatat, beberapa mengangguk setuju. Ada yang menatap lurus ke depan, menelan satu demi satu kalimat. Ilhammudin melanjutkan, “Kunci dari UPZ adalah transparansi dan akuntabilitas. Kalau UPZ kuat, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Dan kepercayaan itu bukan barang murah,” tegasnya.
Sesi kedua diisi oleh EM Luqman Hakim, Wakil Ketua 1 Bidang Pengumpulan Baznas Sidoarjo. Jika Ilhammudin menyampaikan materi seperti seorang teknokrat, maka Luqman Hakim tampil bak guru yang menanamkan kesadaran moral. “Madrasah Zakat,” katanya, “bukan sekadar teori. Ini gerakan. Sebuah kesadaran bahwa zakat adalah investasi jangka panjang, bukan sedekah sekali waktu.”
Di ruangan itu, suasana hening. Madrasah Zakat yang ia maksud adalah sistem pendidikan UPZ untuk membentuk karakter pejuang zakat: jujur, cekatan, dan penuh kepedulian. “UPZ harus mampu menjadi teladan, bukan sekadar petugas. Jangan hanya meminta kepercayaan, tunjukkan dengan kerja yang nyata,” ucap Luqman sambil sesekali menatap peserta satu per satu.
Acara yang berlangsung hingga siang hari itu menjadi momen refleksi. Bagi peserta, ini bukan sekadar pembinaan. Lebih dari itu, seperti yang disampaikan salah seorang peserta senior, “Ilmu tentang pengelolaan zakat ini harus dihayati. Karena zakat bukan hanya soal harta, tapi soal hati. Kalau hati kita bersih, umat akan ikut percaya,” ujarnya lirih, sebelum menyeruput kopi pahit di mejanya.
Saat acara ditutup, satu hal yang terlihat jelas: UPZ bukan sekadar struktur birokrasi pengumpul zakat. Mereka adalah ujung tombak yang memegang amanah besar. Sebuah peran yang diam-diam menjadi penjaga keseimbangan sosial. Baznas Sidoarjo hari itu menegaskan, tanggung jawab mereka bukan main-main. Karena di balik angka rupiah, ada harapan besar yang harus ditunaikan.
17/12/2024 | admin
Bantuan Biaya Hidup Baznas Sidoarjo: Sentuhan Kecil di Desa Jati
Sidoarjo, 17 Desember 2024 – Di tengah hiruk-pikuk kota Sidoarjo yang padat, pagi ini suasana di Balai Desa Jati, Kecamatan Kota, tampak berbeda. Tim Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo hadir dengan wajah-wajah penuh semangat, membawa misi yang mulia. M Sofwan, staf pelaksana Baznas, turun langsung memberikan bantuan biaya hidup kepada warga yang telah terpilih. Tidak sekadar formalitas, tetapi ada cerita manusia yang begitu nyata di balik pemberian itu.
Tujuh warga Desa Jati menerima bantuan biaya hidup hari ini. Nama-nama mereka tidak besar, tapi perjuangan mereka melebihi banyak yang kita tahu: Ibu Sofiatun, M Rofi’udin, Nurin Nadifah, M Ibrahim, Hari Agus Susanto, Faqih Hamzah, dan Alfiyah Ismawati. Di ruang sederhana balai desa, mereka duduk sabar menanti, sebagian berbincang dengan pelan, sebagian lainnya memandang hampa ke arah jalan. Bagi mereka, hari ini berarti banyak.
Namun ada dua nama yang istimewa. Mereka tidak datang ke balai desa. Bukan karena enggan, tetapi kondisi fisik tidak mengizinkan. Ibu Sofiatun, perempuan berusia 60 tahun, sudah lama bergelut dengan penyakit ginjal. Tiap bulan, ia harus menjalani hemodialisis (cuci darah). Badannya lemah, senyumnya tipis, tapi matanya tajam ketika M Sofwan mengetuk pintu rumahnya. "Alhamdulillah, ini sangat membantu," ucap Ibu Sofiatun dengan suara bergetar. Rumahnya kecil, tak banyak barang, tapi kehangatan keluarga terasa di sana.
Lalu ada M Rofi’udin. Usianya masih muda, 31 tahun. Namun nasib berkata lain. Setahun terakhir, ia hidup dalam rutinitas rumah sakit. Ia harus menjalani hemodialisis. Badannya sedikit kurus, tapi semangatnya tak pernah pudar. "Awalnya saya tidak percaya akan seperti ini, tapi saya berusaha ikhlas," katanya pelan. M Sofwan menyerahkan bantuan dengan penuh hormat. Tak ada tepuk tangan, hanya doa yang mengalir tulus.
Di balik layar kegiatan ini, ada pergulatan panjang. Dana yang terkumpul dari zakat, infak, dan sedekah diolah Baznas agar sampai pada mereka yang benar-benar membutuhkan. “Kami terus berusaha menyentuh warga yang rentan. Bantuan ini kecil, tapi kami berharap bisa menjadi secercah harapan,” tutur M Sofwan. Baginya, tugas ini lebih dari sekadar pekerjaan—ini amanah.
Di balai desa, penerima lainnya pun menerima bantuan dengan syukur. Alfiyah Ismawati, seorang ibu yang berjuang membesarkan anaknya di tengah keterbatasan ekonomi, tampak lega. Nurin Nadifah, Hari Agus Susanto, dan lainnya menyunggingkan senyum tipis, seakan terbebas dari satu beban hari ini.
Sidoarjo mungkin hanya sebuah titik kecil di peta Jawa Timur. Tapi di Desa Jati, hari ini ada kisah yang layak dicatat. Bantuan dari Baznas bukan sekadar amplop, tetapi simbol kepedulian. Di setiap langkah tim Baznas, ada harapan baru yang diselipkan di pintu-pintu rumah sederhana. Mereka bergerak diam, tapi dampaknya bergema luas.
17/12/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Hidup untuk Warga kesulitan Ekonomi
Sidoarjo, 16 Desember 2024 – Kegiatan sosial kembali dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo, dengan tujuan meringankan beban hidup masyarakat yang membutuhkan. Pada hari ini, Baznas Sidoarjo menyalurkan bantuan biaya hidup kepada enam penerima manfaat di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Buduran. Penyaluran dilakukan oleh staf pelaksana Baznas Sidoarjo, M. Sofwan. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan sedikit kelegaan bagi mereka yang tengah menghadapi kesulitan ekonomi.
Bapak Bambang Dharma Setyawan, salah satu penerima bantuan yang tinggal di Desa Banjarkemantren, Buduran, menerima perhatian khusus dalam penyaluran kali ini. Pria berusia hampir 70 tahun ini tinggal di sebuah kos yang hanya berukuran 3x4 meter bersama istrinya. Meskipun usianya yang lanjut, Bapak Bambang masih menjalani tugas mulia sebagai marbot masjid di desa tersebut. “Kami hanya bisa berdoa dan berharap agar Allah memberikan kemudahan. Bantuan ini sangat membantu kami untuk bertahan hidup,” ujar Bapak Bambang dengan penuh syukur.
Di desa Prasung, Ibu Ustada Zuhro, seorang wanita berusia 70 tahun, juga menerima bantuan biaya hidup dari Baznas Sidoarjo. Meski sudah lanjut usia, Ibu Zuhro masih tetap aktif dengan berjualan terasi keliling dari kampung ke kampung. “Saya setiap hari berkeliling membawa terasi untuk dijual. Alhamdulillah, meskipun capek, saya masih bisa mencari nafkah untuk keluarga,” ungkap Ibu Zuhro. Dengan bantuan yang diterimanya, ia berharap bisa sedikit meringankan beban hidupnya yang semakin berat.
Ibu Sunafatin, yang juga berasal dari Desa Prasung, Kecamatan Buduran, merupakan penerima bantuan selanjutnya. Meskipun ia tidak lagi muda, Ibu Sunafatin terus berusaha menghidupi dirinya dan keluarganya dengan cara yang sederhana. Penyaluran bantuan untuknya menjadi simbol bahwa Baznas tidak hanya melihat status sosial, tetapi juga keinginan kuat dari para penerima untuk terus berjuang dalam keadaan sulit.
Begitu pula dengan Ibu Asmunah, seorang wanita berusia 65 tahun yang juga tinggal di Desa Prasung. Meskipun kondisi ekonomi yang terbatas, Ibu Asmunah tidak pernah menyerah dengan keadaan. Ia mengaku telah mengandalkan bantuan semacam ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengingat usianya yang semakin renta dan kondisi kesehatan yang mulai menurun.
Tidak hanya di situ,, Baznas Sidoarjo juga memberikan perhatian kepada warga Desa Damarsi, Kecamatan Buduran, yang telah berusia lanjut. Ibu Wakijah, yang kini berusia 92 tahun, menerima bantuan tersebut setelah hidup dalam keterbatasan selama bertahun-tahun. Dengan usianya yang sudah senja, Ibu Wakijah menghabiskan hari-harinya dengan keterbatasan fisik, tetapi tetap merasa diberkati oleh kehadiran orang-orang yang peduli padanya.
Selain Ibu Wakijah, ada pula Ibu Kasiyah yang berusia 72 tahun, juga seorang warga Desa Damarsi. Seperti Ibu Wakijah, beliau mengalami keterbatasan dalam menjalani hidupnya karena faktor usia yang sudah tidak muda lagi. Bantuan dari Baznas ini sangat berarti baginya, memberikan sedikit kelonggaran dalam menjalani hari-hari yang penuh tantangan. “Bantuan ini sangat bermanfaat bagi saya, Alhamdulillah,” ujar Ibu Kasiyah dengan penuh haru.
M. Sofwan, sebagai staf pelaksana Baznas Sidoarjo yang menyerahkan bantuan secara langsung, mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari upaya Baznas Sidoarjo untuk terus hadir di tengah masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan. “Ini adalah salah satu bentuk nyata kepedulian Baznas kepada mereka yang sedang kesulitan. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban hidup mereka,” ujarnya.
Dengan berbagai bantuan yang disalurkan pada hari ini, Baznas Sidoarjo menunjukkan komitmennya untuk terus memperhatikan masyarakat yang kurang beruntung, terutama mereka yang sudah lanjut usia dan tidak mampu lagi bekerja. Melalui kegiatan ini, Baznas Sidoarjo berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap sesama dan saling membantu di masa-masa sulit.
16/12/2024 | admin
Tingkatkan Layanan Kesehatan Mustahik, Rakornas Rumah Sehat BAZNAS Hasilkan 9 Poin Pakta Integritas
SEMARANG – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Rumah Sehat BAZNAS (RSB) 2024 berhasil merumuskan 9 Poin Pakta Integritas sebagai langkah strategis untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi mustahik di seluruh Indonesia. Acara ini digelar pada 14 Desember 2024 dan dihadiri oleh pimpinan BAZNAS RI, BAZNAS Provinsi, serta BAZNAS Kabupaten/Kota.
Hadir dalam Kegiatan
- Prof. Dr. KH Noor Achmad, MA – Ketua BAZNAS RI
- Mokhamad Mahdum – Wakil Ketua BAZNAS RI
- Saidah Sakwan, MA – Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan
- Dr. KH Ahmad Darodji, M.Si – Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah
Tujuan dan Harapan
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH Noor Achmad, MA menekankan pentingnya Pakta Integritas ini untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sehat BAZNAS kepada mustahik. Hingga kini, RSB telah hadir di 22 Kabupaten dan 11 Provinsi dengan manfaat signifikan bagi masyarakat.
9 Poin Pakta Integritas Rumah Sehat BAZNAS
1. Pegang Teguh Visi dan Misi
Aktif membantu masyarakat meningkatkan kualitas hidup sehat sesuai prinsip 3A (Aman Syar’i, Aman Regulasi, Aman NKRI) dan Astacita.
2. Pengelolaan Terstruktur
RSB dikelola di bawah struktur BAZNAS Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota.
3. Operasional yang Efektif
Bertanggung jawab mengelola operasional RSB menuju kemandirian secara efisien.
4. Kepatuhan Regulasi
Menjalankan tata kelola RSB sesuai regulasi dan perundang-undangan yang berlaku.
5. Peningkatan Kualitas SDM
Terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk layanan kesehatan yang lebih baik.
6. Menjaga Integritas Lembaga
Mencegah kecurangan, penyimpangan, dan pelanggaran yang melemahkan eksistensi RSB.
7. Alokasi Anggaran Tepat Guna
Memastikan anggaran memadai dalam RKAT agar program tepat jumlah, sasaran, dan manfaat.
8. Transparansi dan Akuntabilitas
Menjalankan program dengan pengelolaan dana transparan, akuntabel, dan dapat dipertanggungjawabkan.
9. Kolaborasi dan Kerjasama
Meningkatkan kerjasama dengan Pemerintah, TNI/Polri, OPZ, lembaga sosial kemanusiaan, dan dunia usaha.
Penutup
Pakta Integritas ini menjadi tonggak komitmen BAZNAS untuk terus melayani mustahik dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi. Harapan besar disampaikan agar RSB dapat hadir di seluruh wilayah Indonesia untuk memberikan layanan kesehatan berkualitas yang berkelanjutan.
16/12/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Gercep, Bareng Plt Bupati Rumah Rusak di Desa Sumorame Siap Direnovasi
Sidoarjo, Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar, bersama Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi, meninjau langsung rumah Mariyati (61) , ibu single parent penjual gorengan di Desa Sumorame, Kecamatan Candi, Minggu pagi (15/12/2024). Kondisi rumah yang memprihatinkan dengan atap roboh akibat hujan angin membuat pemerintah daerah bergerak cepat. Baznas Sidoarjo memastikan perbaikan segera dimulai melalui program Bedah Rumah, Rumah Layak Huni Baznas
“Renovasi ini akan kita fokuskan pada atap dan instalasi listrik. Kami pastikan ibu dan keluarga bisa kembali tinggal dengan nyaman,” ujar M. Chasbil Azis Salju Sodar sesuai arahan bapak Plt Bupati. Tidak hanya bicara renovasi, Baznas juga membawa langsung bantuan sembako sebagai tali asih sidak ini. Sebungkus harapan di tengah puing-puing itu, bagi Mariyati, begitu berharga.
Plt. Bupati Subandi menyaksikan kondisi rumah tersebut dari dekat. Sisa-sisa kayu penopang atap terlihat menggantung. Dinding hijau rumah tua itu sudah banyak retak. “Tenang, Bu, kami bantu segera. Atap ini harus segera diganti. Nanti ibu tidak perlu khawatir lagi kalau hujan datang,” kata Subandi, mencoba menenangkan Mariyati yang berdiri di sampingnya.
Baznas Sidoarjo tak hanya fokus pada bantuan sembako semata. “Ini bukan sekadar tambal sulam. Renovasi akan dibuat layak dan aman,” tegas Chasbil. Perbaikan atap dan kelistrikan menjadi prioritas. Sementara itu, Pemkab Sidoarjo dan Dinas Sosial turut memastikan semua proses berjalan cepat. Tak perlu lama-lama, kata Subandi, agar Mariyati bisa segera kembali bernaung di rumahnya.
Program Bedah Rumah, Rumah Layak Huni Baznas menjadi komitmen konkret dalam membantu masyarakat miskin yang tinggal di rumah tidak layak huni. Renovasi ini meliputi perbaikan struktur utama seperti atap, dinding, dan lantai, serta memastikan rumah yang dibangun kembali layak huni dan aman ditempati. “Baznas hadir untuk memastikan semua warga mendapatkan tempat tinggal yang layak,” tambah Chasbil.
Di sela kunjungan itu, Mariyati tak kuasa menahan rasa syukur. Senyum lega menyelinap di wajahnya yang sudah berpuluh tahun menghuni rumah ini. “Saya nggak mungkin bisa renovasi sendiri. Terima kasih banyak. Semoga segera selesai, biar kami bisa tenang tidur di sini,” ujarnya lirih.
Program Bedah Rumah, Rumah Layak Huni Baznas menjadi bukti nyata Baznas Sidoarjo sebagai mitra pemerintah dalam tanggap bencana dan pemulihan. Bagi Mariyati dan warga Sidoarjo lainnya, harapan itu datang tak hanya lewat janji, tetapi juga dalam wujud nyata: sembako, perhatian, dan renovasi yang benar-benar berjalan. Semua bergerak cepat, karena bagi Baznas dan Pemkab Sidoarjo, yang darurat tak boleh ditunda.
15/12/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Tanggap, Bareng Plt Bupati Bantu Keluarga Penderita Tumor Otak di Sidokerto
Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar ( Gus jazuk), Ketua Baznas Sidoarjo, bergerak cepat bersama Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi, dalam menyalurkan bantuan untuk keluarga Zainul Arifin, penderita tumor otak asal Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Minggu pagi (15/12/2024). Bantuan sembako dan komitmen santunan tunai sebesar Rp 600 ribu per bulan diberikan langsung di kediaman Zainul yang tampak sederhana namun penuh harapan.
Kehadiran rombongan pemerintah dan Baznas Sidoarjo di rumah Zainul bukan sekadar formalitas. Ketua Baznas M. Chasbil Azis Salju Sodar menyebutkan, lembaganya siap menjadi garda terdepan dalam membantu warga tidak mampu, khususnya yang sedang dirundung musibah. “Kami akan terus memastikan bantuan ini berkelanjutan. Tidak hanya sekali datang, kami ingin menjadi mitra keluarga dalam meringankan beban ini,” tegasnya.
Subandi, Plt. Bupati Sidoarjo, ikut menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan Baznas. Selain bantuan tunai dari Baznas, pihaknya memastikan pemerintah daerah melalui Dinas Sosial dan BPJS Kesehatan ikut turun tangan. "Kami wajib hadir ketika ada warga yang menderita seperti ini. Bantuan pangan dua kali sehari akan kami pastikan berjalan, dan tunjangan Rp 600 ribu per bulan dari baznas sudah disiapkan untuk keluarga,” ujarnya.
Di tengah rasa haru, Zainul Arifin (47) tampak berusaha tersenyum di samping istrinya yang terlihat tegar. Sang istri harus berhenti bekerja demi merawat suami yang sudah tiga kali menjalani operasi tumor otak dan kini tengah berjuang dengan kemoterapi. Kondisi keluarga semakin memprihatinkan karena anak-anak mereka masih dalam usia sekolah.
Aris, Ketua RT setempat, ikut mengapresiasi langkah cepat pemerintah dan Baznas. “Warga kami ini memang sudah lama berjuang melawan penyakit. Bantuan ini menjadi penyemangat bagi keluarga. Setidaknya mereka tahu ada perhatian dari pemerintah dan masyarakat,” kata Aris sambil menambahkan bahwa kepedulian seperti ini sangat berarti di tengah keterbatasan.
Momen penyerahan bantuan sembako oleh Baznas terlihat sederhana namun penuh makna. Tas hijau bertuliskan Baznas itu seperti simbol harapan baru bagi keluarga Zainul. "Semoga ini bisa meringankan, bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga menambah semangat," ucap Gus jazuk, penuh harap.
Di balik peristiwa itu, ada pelajaran tentang kebersamaan. Di tengah kesulitan, hadirnya pemimpin daerah dan lembaga seperti Baznas menunjukkan bahwa kepedulian masih hidup. Tidak sekadar bantuan materi, tapi juga dorongan moral untuk bangkit dan berjuang.
Sidoarjo pagi itu, meskipun mendung menggantung, memberikan kehangatan yang tak terukur. Bantuan dari Baznas bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang untuk terus mendampingi keluarga Zainul. Bagi mereka, perhatian ini adalah cahaya kecil yang bisa menjadi pemantik besar untuk terus bertahan dalam ujian hidup.
15/12/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Aktif Berpartisipasi Dukung Inklusi Sosial, Hadiri Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 di Alun-Alun
Baznas Sidoarjo berkomitmen mendukung terciptanya dunia yang lebih inklusif dan setara. Kami hadir untuk memastikan kaum disabilitas mendapatkan ruang yang layak di masyarakat,” ungkap Ketua Baznas Sidoarjo, Gus Jazuk, saat Baznas usai dapatkan penghargaan dalam puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024, Jumat (13/12) di Alun-Alun Kota Delta. Dengan mengenakan seragam biru cerah, Gus Jazuk berdiri bersama tiga pimpinan Baznas lainnya, menandai komitmen dan kiprah Baznas dalam mendorong kesetaraan sosial di Kabupaten Sidoarjo.
Gelaran puncak HDI 2024 menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Sidoarjo dalam menciptakan ruang inklusi bagi masyarakat penyandang disabilitas. Acara yang dimulai sejak pagi ini dipadati berbagai kegiatan kreatif seperti lomba melukis, fashion show, hingga pameran karya seni hasil kreativitas penyandang disabilitas. Sekda Sidoarjo, Fenny Apridawati, menegaskan bahwa acara ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi momentum strategis untuk melanjutkan upaya konkret terhadap pemenuhan hak-hak disabilitas. "Kebijakan sekecil apa pun harus memperhatikan kebutuhan saudara-saudara kita yang disabilitas," ujar Fenny.
Baznas Sidoarjo tak hanya hadir sebagai tamu kehormatan, tetapi juga menerima penghargaan atas partisipasi aktif mereka dalam berbagai agenda inklusi sepanjang tahun 2024. Peran Baznas dimulai dari awal tahun hingga puncak acara HDI ini. Program-program mereka, seperti bantuan sosial dan penguatan fasilitas inklusif, mendapat apresiasi dari Pemkab Sidoarjo. Gus Jazuk menambahkan, "Partisipasi ini merupakan bentuk dedikasi Baznas untuk memastikan kaum disabilitas memiliki hak yang sama dan tetap dihormati martabatnya."
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo, Tirto Adi, menyebut langkah konkret lainnya berupa penguatan pendidikan inklusif. Data menunjukkan 26,60 persen sekolah dasar di Sidoarjo kini memberikan pelayanan bagi penyandang disabilitas, disusul tingkat SMP sebesar 32,64 persen. Melalui UPTD Layanan Disabilitas, berbagai program kreatif seperti lomba seni dan pameran bakat digelar sebagai bentuk penghormatan terhadap talenta kaum disabilitas. "Kami ingin mereka memiliki ruang dan akses yang sama untuk berkembang," tegas Tirto.
Tak kalah menarik, demo memasak bersama Indonesian Chef Association turut memeriahkan acara. Di sela-sela kegiatan, pengunjung dapat menyaksikan keunikan Re-Painting Bicycle bertema "Roda Warna Keberagaman," di mana sepeda-sepeda dihias sebagai simbol keberagaman yang harmonis. Penampilan pemenang lomba pun menjadi highlight, memperlihatkan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi hambatan dalam berkarya.
UPTD Layanan Disabilitas melalui akun resminya juga mengajak masyarakat untuk terus mendukung kebijakan inklusi. Acara puncak ini menjadi bukti bahwa Sidoarjo telah menorehkan prestasi sebagai daerah peduli disabilitas, dengan 331 lembaga pendidikan sudah menerapkan sistem inklusi. Dari tingkat PAUD hingga SMP, peran aktif ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain. "Kami ingin Sidoarjo menjadi pionir dalam membangun dunia yang lebih inklusif," ungkap Tirto lagi.
Puncak acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada para pemenang lomba dan institusi pendukung seperti Baznas. Dengan semangat yang sama, Gus Jazuk mengakhiri dengan pesan optimis: "Kita semua harus bersatu untuk mewujudkan dunia di mana tidak ada satu pun yang tertinggal. Baznas akan selalu berada di garda depan untuk saudara-saudara kita.
14/12/2024 | admin
Diikuti 5.000 Peserta, Wapres Gibran Pimpin Apel Kesiapsiagaan BAZNAS Tanggap Bencana dan Rumah Sehat
Semarang, Jumat (13/12/2024) – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, memimpin Apel Kesiapsiagaan BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dan Rumah Sehat BAZNAS (RSB) 2024 di Lapangan Simpang Lima Semarang. Acara ini sekaligus menjadi pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS Tanggap Bencana dan Rumah Sehat.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 5.000 peserta, terdiri dari relawan BAZNAS Tanggap Bencana, tenaga medis Rumah Sehat BAZNAS, Palang Merah Indonesia (PMI), perwakilan Lembaga Amil Zakat (LAZ), hingga pejabat pemerintah. BAZNAS Kabupaten Sidoarjo turut berkontribusi dengan mengirimkan 12 perwakilan sebagai bagian dari peserta apel.
Dalam sambutannya, Wapres Gibran menyampaikan apresiasi atas sinergi BAZNAS dan mitranya dalam mendukung pemerintah menghadapi kebencanaan, mulai dari tahap tanggap darurat hingga upaya pemulihan dan pengurangan risiko. Ia juga mendorong BAZNAS untuk memperkuat perannya di masyarakat melalui pelatihan kesiapsiagaan, dukungan pendidikan anak korban bencana, hingga pemberdayaan ekonomi bagi para penyintas.
“Semoga BAZNAS terus menjaga transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam menyalurkan zakat untuk penanggulangan bencana, sehingga kepercayaan publik dapat terus meningkat,” ujar Wapres Gibran.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata peran BAZNAS sebagai jembatan antara masyarakat agamis dan relawan kebencanaan. Ia menyoroti pentingnya Rumah Sehat BAZNAS sebagai bentuk pelayanan tanpa biaya yang sepenuhnya didedikasikan untuk masyarakat.
Apel Kesiapsiagaan ini bertujuan mengoptimalkan peran zakat dalam mendukung mitigasi bencana, sembari memperkuat kolaborasi lintas pihak demi tercapainya misi kemanusiaan yang lebih luas.
13/12/2024 | admin
Gus Jazuk dan Kunci Harapan dari Baznas Sidoarjo
Sidoarjo, Kamis, 12 Desember 2024, udara Sidoarjo membawa semilir sejuk yang langka. Di sebuah sudut Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon, seorang Ibu paruh baya dengan sorot mata haru memegang kunci simbolik. Di Sampingnya, Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar—akrab disapa Gus Jazuk—tersenyum lebar, menyerahkan secercah harapan baru melalui program Rumah Layak Huni Baznas (RLHB). “Ini bukan sekadar kunci rumah, tapi kunci kehidupan baru,” ujar Gus Jazuk dengan tegas.
Baznas Sidoarjo tidak main-main. Dipimpin langsung oleh Gus Jazuk, hari ini menyasar lima rumah yang tersebar di dua kecamatan: Prambon dan Tarik. Monitoring dan penyerahan dilakukan di bawah pengawasan Wakil Ketua II Bidang Distribusi, M. Mahbub, serta staf pelaksana lainnya. Setiap penerima manfaat menerima dokumen berita acara dan mock up kunci rumah, menandai selesainya renovasi yang penuh makna.
Di Bendotretek, dua rumah telah selesai direnovasi untuk keluarga Catur Budi Santoso dan Slamet Bintoro. Ketika ditanya, Bapak catur hanya mampu berkaca kaca matanya. “Dulu atap bocor, dinding rapuh. Sekarang? Alhamdulillah, saya bisa tidur tanpa khawatir hujan,” katanya lirih.
Perjalanan Baznas Sidoarjo berlanjut ke Desa Klantingsari, Kecamatan Tarik. Di sini, rumah Bapak Sampeyono berdiri lebih kokoh dari sebelumnya. Dengan fasad sederhana namun megah untuk ukuran desa, rumah itu menjadi bukti nyata bagaimana dana zakat bisa mengubah kehidupan. "Hidup saya terasa baru lagi, seperti mendapat hadiah umur kedua," ujar Sampeyono, sambil mengelus pintu rumahnya yang baru dicat.
Tidak jauh dari situ, dua rumah lainnya di Desa Segodo Bancang—milik Rohmad Khoiri dan Buari—juga mengalami transformasi total. Sebagaimana diketahui,Rumah di kecamatan Prambon ini dibiayai melalui program reguler RLHB Baznas Kabupaten Sidoarjo, sedangkan tiga rumah di Tarik didukung oleh Baznas RI. “Kolaborasi seperti ini sangat penting agar lebih banyak saudara kita yang terbantu,” kata M. Mahbub dengan antusias.
Gus Jazuk menyampaikan bahwa program ini tidak hanya soal fisik rumah, tapi juga spiritual dan sosial. “Rumah yang layak akan menumbuhkan rasa percaya diri bagi pemiliknya. Mereka bisa fokus meningkatkan taraf hidup tanpa dibayangi kekhawatiran,” jelasnya. Melalui RLHB, Baznas ingin menjadi jembatan antara mereka yang mampu dan yang membutuhkan.
Hari itu ditutup dengan doa bersama, mengundang keberkahan untuk setiap penerima manfaat. Senyum-senyum lelah dari tim Baznas seolah berkata: ini baru permulaan. Gus Jazuk pun menegaskan, “Kami tidak akan berhenti di sini. Selama masih ada yang membutuhkan, kami akan terus bekerja.” Dari kunci rumah sederhana di tangan, sebuah kunci harapan kini membuka masa depan.
12/12/2024 | admin
Harapan di Tengah Kesederhanaan: Kisah Bantuan Baznas Sidoarjo di Buduran
Kamis pagi, 12 Desember 2024, suasana Desa Sukorejo di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, dipenuhi harapan baru. Dalam sebuah rumah kontrakan kecil berukuran 2x3 meter, Astriana, seorang janda tangguh, menerima bantuan biaya hidup dari Baznas Sidoarjo. Rumah itu bukan miliknya, hanya sebuah kos sederhana yang ia tinggali bersama anak semata wayangnya. Pendapatannya sebagai buruh serabutan di Surabaya seringkali hanya cukup untuk bertahan hidup.
Astriana bukan satu-satunya penerima manfaat hari itu. Dalam kegiatan distribusi bantuan biaya hidup yang digelar Baznas Sidoarjo, ada sebelas nama lain dari beberapa desa di Kecamatan Buduran. Ada Kusnadi, Nugraini, Kasan, Watiyah, Suparmi, hingga Siti Jamilah, yang semuanya memiliki cerita hidup masing-masing. Namun, mereka dipersatukan oleh satu hal: kesederhanaan dan perjuangan hidup yang tiada henti.
“Bantuan ini bukan hanya sekadar amplop. Ini adalah doa dari banyak orang, amanah dari umat, yang kita salurkan kepada mereka yang membutuhkan,” ujar M. Shofwan, staf pelaksana Baznas Sidoarjo yang memimpin distribusi bantuan hari itu. Dengan tenang, ia mendampingi perangkat desa Sukorejo menyerahkan bantuan langsung kepada Astriana.
Astriana tidak banyak bicara. Wajahnya menyiratkan rasa syukur yang dalam. Hidup sebagai janda miskin, ia tidak pernah meminta lebih dari sekadar tempat untuk bernaung dan sesuap nasi untuk anaknya. Dengan penghasilan anaknya yang pas-pasan, bantuan dari Baznas ini adalah secercah cahaya di tengah kesulitan.
Distribusi bantuan ini tidak hanya berhenti di Desa Sukorejo. Tim Baznas melanjutkan perjalanan ke Desa Sidokerto, Sidokepung, dan Banjar Kemantren, menyerahkan bantuan kepada mereka yang namanya telah tercatat. Ada ibu-ibu lanjut usia, bapak-bapak yang berjuang sendiri, serta keluarga-keluarga kecil yang menggantungkan harapan pada kemurahan hati orang lain.
"Ini adalah bentuk nyata dari zakat yang terkumpul. Setiap rupiah yang diamanahkan kepada kami harus sampai ke tangan mereka yang berhak," lanjut Shofwan. Ia juga menekankan bahwa bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban hidup penerima manfaat, setidaknya untuk beberapa waktu ke depan.
Harapan itu nyata, meski kecil. Di rumah-rumah sederhana itu, di tengah cerita-cerita penuh perjuangan, bantuan dari Baznas Sidoarjo menjadi pembawa semangat baru. Mungkin tidak bisa mengubah hidup sepenuhnya, tetapi cukup untuk mengingatkan mereka bahwa mereka tidak sendiri dalam perjalanan ini. Harapan itu nyata, bahkan di tempat sekecil kamar berukuran 2x3 meter.
12/12/2024 | admin
Mengetuk Pintu Harapan: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Hidup di Sukodono
Sidoarjo, 11 Desember 2024—Panas pagi mulai menyengat saat M. Sofwan, staf pelaksana Baznas Kabupaten Sidoarjo, menyusuri gang-gang sempit di Kecamatan Sukodono. Dengan kemeja putih berlambang Baznas, ia mengetuk satu per satu pintu rumah penerima manfaat. Hari itu, empat keluarga mendapatkan bantuan biaya hidup dari Baznas. Tidak ada seremonial besar. Hanya kesederhanaan dan ketulusan, berjalan dari pintu ke pintu.
“Saya bersyukur sekali, bantuan ini sangat membantu kami yang kondisinya serba kekurangan,” kata Suparman, pria sepuh dari Desa Dungus. Tangannya yang bergetar menerima amplop putih dari Sofwan. Di dalamnya, tersimpan harapan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang kian menipis. Di kamarnya yang sempit dan bercat tembok pudar, Suparman tersenyum kecil, meski lelah tergurat di wajahnya.
Baznas kali ini mendistribusikan bantuan kepada empat penerima manfaat. Selain Suparman, ada Sri Harni dan Irul Irawati dari Desa Pedemonegoro, serta Sumamin dari Desa Kebonagung. Mereka adalah warga yang dipilih berdasarkan survei langsung, memastikan bahwa bantuan tepat sasaran. “Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang disalurkan benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan,” ujar Sofwan dengan nada tegas namun santun.
Pendampingan juga dilakukan oleh Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Sukodono, Retno. Ia turut berjalan menyusuri jalan kampung, memastikan distribusi berjalan lancar. “Kami selalu mendukung program Baznas. Bantuan seperti ini adalah bentuk perhatian nyata kepada masyarakat yang membutuhkan. Semoga membawa manfaat besar bagi mereka,” katanya, sembari mengingatkan pentingnya data akurat dalam distribusi bantuan.
Proses penyaluran dilakukan secara door-to-door untuk memastikan bantuan diterima langsung oleh penerima manfaat. Tidak hanya menyerahkan bantuan, tim Baznas juga mendengar keluhan dan kebutuhan para penerima. “Kami sadar, bantuan ini mungkin belum bisa memenuhi semua kebutuhan mereka. Tapi ini adalah langkah awal untuk terus mendampingi mereka keluar dari kesulitan,” tambah Sofwan.
Sri Harni, salah satu penerima dari Desa Pedemonegoro, menuturkan harapannya. “Alhamdulillah, dengan ini saya bisa membeli kebutuhan sehari-hari, seperti beras dan obat-obatan. Terima kasih kepada Baznas yang sudah peduli,” ucapnya dengan suara lirih namun penuh rasa syukur. Irul Irawati, yang tinggal di desa yang sama, juga berterima kasih karena merasa tidak lagi sendiri dalam menghadapi himpitan ekonomi.
Kegiatan ini bukan hanya tentang amplop putih, tetapi juga sentuhan manusiawi yang langsung terasa. Ketika Sofwan dan Retno berpamitan dari rumah terakhir, langit mulai redup, tetapi hati mereka hangat. Mereka pulang dengan sebuah pelajaran penting—bahwa kepedulian kecil, jika dilakukan dengan hati, bisa mengubah kehidupan banyak orang.
11/12/2024 | admin
GEPENTA Sidoarjo Salurkan 60 Paket Sembako Baznas Sidoarjo pada Kelompok Rentan Sosial
Sidoarjo, 10 desember 2024, pada sabtu , tanggal 7 Desember 2024 – Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba dan Tawuran (GEPENTA) Kabupaten Sidoarjo telah menyalurkan 60 paket sembako untuk kelompok rentan sosial dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional. Paket bantuan tersebut diberikan kepada penerima manfaat yang terdiri dari penyandang disabilitas, anak-anak autis, serta dhuafa yang membutuhkan bantuan sosial.
Penyerahan bantuan diterimakan di kantor Baznas Sidoarjo pada tanggal 6 Desember 2024 dan dihadiri oleh staf pelaksana Baznas Sidoarjo, M. Naim. Paket sembako yang disalurkan terdiri dari bahan pangan pokok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi. Secara simbolis pengurus gepenta menerima paket bantuan sembako. Pengurus Gepenta distribusikan ke penerima manfaat sembako , Sebanyak 24 penerima manfaat menerima bantuan untuk penyandang disabilitas Tuna Daksa, 4 penerima untuk Tuna Rungu, 2 penerima untuk Tuna Netra, dan 15 anak-anak autis yang turut menerima bingkisan yang sama. Selain itu, 15 penerima dari kalangan dhuafa juga mendapatkan bantuan tersebut.
"Alhamdulillah, kami bisa menyalurkan bantuan ini dengan harapan dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang tergolong dalam kelompok rentan sosial. Ini adalah wujud kepedulian kami terhadap mereka yang membutuhkan," ujar M. Naim, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, dalam kesempatan tersebut.
GEPENTA berharap dengan adanya bantuan ini, penerima manfaat dapat merasakan langsung dampak positif dari kegiatan sosial yang dilaksanakan. Selain memberikan sembako, kegiatan ini juga diharapkan bisa meningkatkan rasa solidaritas antar masyarakat, terutama dalam mencegah marginalisasi kelompok rentan yang seringkali kurang mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Melalui penyaluran sembako ini, GEPENTA Sidoarjo turut memperlihatkan komitmennya dalam memberdayakan kelompok rentan dan memperkuat solidaritas sosial di tengah-tengah masyarakat. Organisasi ini juga mengajak masyarakat untuk terus peduli dan memberikan bantuan kepada sesama, terutama bagi mereka yang hidup dalam kondisi terbatas.
10/12/2024 | admin
BAZNAS Raih Predikat Tertinggi Pelayanan Publik dari Ombudsman RI
Selasa, 10 Desember 2024,Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berhasil mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih predikat Kualitas Tertinggi dalam penilaian kepatuhan pelayanan publik oleh Ombudsman RI. Dengan nilai 88,03 dan predikat "A" di Zona Hijau, pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen BAZNAS dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala Keasistenan Manajemen Pengetahuan Ombudsman RI, Aat Sugihartati, kepada Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional, KH. Achmad Sudrajat, Lc. MA. CFRM., dalam sebuah seremoni di Kantor BAZNAS RI, Jakarta.
Dorongan untuk Terus Meningkatkan Layanan
KH. Achmad Sudrajat, Lc. MA. CFRM., mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan yang diraih. Menurutnya, pencapaian ini menjadi pendorong bagi BAZNAS untuk terus menjaga tata kelola yang aman secara syar’i, regulasi, dan kebangsaan (Aman NKRI).
"Ini adalah bukti kepercayaan masyarakat kepada kami dan tantangan untuk terus meningkatkan mutu pelayanan sesuai aturan negara dan keagamaan," ujar Achmad. Ia juga menambahkan bahwa penghargaan ini akan menjadi motivasi untuk memperkuat kolaborasi dengan LAZ dan pihak-pihak terkait.
Apresiasi dari Ombudsman RI
Aat Sugihartati, selaku perwakilan dari Ombudsman RI, menyampaikan apresiasi atas peningkatan signifikan yang dicapai BAZNAS dalam penilaian kepatuhan tahun ini. “BAZNAS berhasil meningkat dari Zona Kuning pada 2023 ke Zona Hijau pada 2024. Ini menunjukkan komitmen tinggi terhadap pelayanan publik," ujarnya.
Menurutnya, penilaian mencakup berbagai aspek, termasuk standar pelayanan, pengelolaan pengaduan, sarana-prasarana, serta kompetensi pelaksana. Hasil ini diharapkan menjadi momentum bagi BAZNAS untuk terus meningkatkan pelayanan, terutama bagi kelompok marginal dan rentan.
Komitmen pada Pelayanan Profesional
Penghargaan ini semakin memantapkan posisi BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat terpercaya dan profesional. Dengan nilai yang terus meningkat, BAZNAS berkomitmen untuk menjaga standar pelayanan terbaik demi mendukung pengelolaan zakat yang amanah dan berdaya guna bagi seluruh masyarakat Indonesia.
10/12/2024 | admin
Kiprah BAZNAS Sidoarjo hari ini, Dari Penanganan Korban Kebakaran Hingga Penguatan Fundraising ZIS
Selasa, 10 Desember 2024, menjadi hari yang sibuk bagi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo. Beragam aktivitas mulai dari distribusi bantuan sosial hingga upaya penguatan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dilaksanakan oleh tim yang berdedikasi. Langkah ini menunjukkan komitmen BAZNAS Sidoarjo dalam membantu masyarakat serta memperkuat solidaritas sosial di tengah-tengah masyarakat.
Di Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, tim BAZNAS dipimpin Wakil Ketua III, Achmad Saleh, melakukan monitoring program bedah rumah untuk Bapak Sahrul, seorang korban kebakaran. Program ini menjadi bukti nyata hadirnya BAZNAS di saat warga mengalami musibah. Rumah baru dengan konstruksi kokoh kini menjadi harapan baru bagi Bapak Sahrul dan keluarganya. Achmad Saleh menyampaikan bahwa program ini tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga langkah untuk mengembalikan semangat hidup penerima manfaat.
Sementara itu, di Kelurahan Lemah Putro, Sidoarjo, staf pelaksana M. Mulyono menyerahkan bantuan kepada dua warga fakir, Ibu Mujiyati dan Ibu Sriati. Dalam suasana penuh haru, kedua penerima bantuan menyampaikan rasa syukur atas uluran tangan yang mereka terima. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban kebutuhan sehari-hari, terutama di tengah kondisi ekonomi yang kian menantang.
Di sisi lain, BAZNAS Sidoarjo juga melakukan kunjungan ke PT Eloda Mitra, produsen brand frozen food "Bernardi" hadir untuk membahas peluang kerjasama dalam penguatan program pengumpulan ZIS. Langkah ini bertujuan untuk menggandeng sektor korporasi dalam mendukung program-program sosial BAZNAS maupun program baznas bagi stakeholder Perusahaan tersebut. "Kemitraan strategis dengan dunia usaha menjadi kunci memperluas dampak sosial yang ingin kami capai," ujar staf fundraising BAZNAS Sidoarjo, Kholid Musyadad,
Tidak kalah penting, Islamic Center Surabaya menjadi saksi penguatan pengumpulan ZIS se-Jawa Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai perwakilan BAZNAS se-Jawa Timur dengan Wakil Ketua I, Em Luqman, bersama Abdul Ghoni dari tim pelaksana,. Forum ini bertujuan untuk meningkatkan strategi pengumpulan ZIS melalui sinergi antarlembaga dan optimalisasi program-program yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pada hari yang sama, staf pelaksana Ahmad Hamdani dan M. Sofwan mendistribusikan bantuan biaya pendidikan untuk sepuluh siswa SDN Ngampelsari, Kecamatan Candi. Anak-anak yang menerima bantuan tampak antusias dan bahagia. Kepala sekolah SDN Ngampelsari menyampaikan apresiasi mendalam kepada BAZNAS atas perhatian terhadap pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Beragam kegiatan ini menegaskan peran BAZNAS Sidoarjo sebagai mitra strategis masyarakat dalam pembangunan sosial. Tidak hanya fokus pada pendistribusian bantuan, tetapi juga memperkuat peran dalam menggalang potensi zakat, infak, dan sedekah untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Melalui dedikasi dari para pengurus dan staf, BAZNAS Sidoarjo terus berupaya menjadi garda depan dalam membangun kesejahteraan umat.
Langkah-langkah yang dilakukan BAZNAS hari ini merupakan bentuk nyata dari cita-cita besar mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan. Dengan kolaborasi yang terus diperkuat, diharapkan program-program serupa dapat terus berkembang dan membawa manfaat bagi masyarakat luas.
10/12/2024 | admin
Haru di Desa Bangsri: Bantuan Hidup untuk Mereka yang Bertahan
Sidoarjo, 10 desember 2024- Beberapa waktu lalu, tepatnya di Desa Bangsri, Kamis 5 Desember 2024 lalu , menjadi saksi kecil di mana cerita tentang perjuangan hidup dan uluran tangan dipertemukan. Di sela-sela kesederhanaan, sepuluh warga desa ini menerima bantuan biaya hidup dari Baznas Kabupaten Sidoarjo. hanya senyum yang tulus dari para penerima manfaat—senyum yang mengalahkan segala kekurangan di hari-hari sulit mereka.
Salah satu penerima, Abd. Rochman, adalah gambaran nyata betapa hidup tidak selalu berpihak. Pria 55 tahun itu, dengan Kaki yang tak lengkap setelah kecelakaan beberapa tahun lalu, kini hidup dalam ruang kecil berukuran 2x3 meter. Rumah itu, yang lebih pantas disebut kamar, dibangun berkat gotong-royong para tetangga. Di sana, ia menjalani hari-hari dengan keterbatasan fisik, sementara istrinya menjadi tulang punggung keluarga. Serabutan: mulai dari buruh cuci hingga pemijat, semua dilakoni demi menyambung hidup.
Baznas Sidoarjo, melalui staf pelaksananya, M Kholid Musyadad, hadir membawa secercah harapan. Didampingi perangkat desa Bangsri, bantuan diserahkan langsung kepada warga yang membutuhkan. Tidak banyak yang mereka bawa, hanya amplop berisi bantuan biaya hidup, tetapi nilainya jauh lebih dari sekadar angka—ini adalah simbol bahwa mereka tidak sendiri.
"Pak Rochman salah satu penerima yang menginspirasi kami. Meski kondisi fisiknya seperti ini, semangat hidupnya luar biasa," ujar Kholid. Ia melanjutkan, bahwa semangat gotong-royong dan kepedulian di Bangsri seharusnya menjadi pelajaran bagi banyak pihak. Tidak semua orang seberuntung kita, tapi setiap orang punya hak untuk merasa dihargai dan diperhatikan.
Selain Pak Rochman, sembilan nama lain juga menerima manfaat serupa. Ada Supiyah,Dede Hanifah, Hary Oetomo, dan lainnya. Setiap nama adalah cerita, dan setiap cerita adalah luka kecil yang kini berusaha ditambal dengan kebaikan.
Wajah-wajah itu tersenyum dalam kebersahajaan. Tidak ada kesan drama atau kepura-puraan, hanya rasa syukur yang meluap. Para penerima manfaat ini menyambut tim Baznas dengan pelukan hangat dan ucapan terima kasih. "Semoga ini bisa sedikit meringankan beban mereka," ujar salah satu perangkat desa yang turut mendampingi.
Bantuan seperti ini memang bukan solusi permanen, tetapi menjadi pengingat bahwa di luar sana, masih banyak mereka yang bertahan dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan. Kadang, kepedulian kecil seperti inilah yang membuat dunia menjadi lebih layak ditinggali. Di Bangsri, Kamis itu, kehidupan berbicara dalam bahasa yang lebih lembut: kasih dan kepedulian.
10/12/2024 | admin
Sehat Bersama, Berbagi Bersama: Donor Darah BAZNAS untuk Sidoarjo
Kegiatan donor darah bukan hanya tentang memberikan darah untuk yang membutuhkan, tetapi lebih dari itu, sebuah perayaan solidaritas. Seperti yang terjadi pada Senin, 9 Desember 2024, di UTD PMI Sidoarjo, di mana sebuah kolaborasi antara Baznas RI, Rumah Sehat Baznas Sidoarjo, UPTD PMI Sidoarjo, dan Baznas Kabupaten Sidoarjo menciptakan suasana yang penuh harapan. Bertemakan “Sehat Bersama, Berbagi Bersama,” kegiatan ini hadir untuk mengingatkan kita akan pentingnya berbagi kesehatan dengan sesama. Donor darah menjadi cara sederhana namun sangat bermakna untuk memberi, sekaligus menjaga tubuh tetap sehat.
Darah yang didonorkan memang tidak hanya membantu orang yang sedang membutuhkan, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi si pendonor. Dari mencegah penyakit serius hingga menurunkan risiko penyakit jantung, donor darah rutin memiliki efek positif bagi tubuh. Seperti yang dijelaskan oleh para ahli kesehatan, rutin mendonorkan darah dapat membantu mendeteksi penyakit serius lebih awal. Bahkan, menurut beberapa penelitian, kebiasaan ini dapat menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan pembuluh darah. Seakan mengingatkan kita bahwa memberi tak hanya tentang apa yang kita beri, tetapi juga tentang apa yang kita dapatkan.
Kegiatan donor darah ini juga berlangsung dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional. Dengan target 2400 peserta, acara ini mencakup lebih dari sekadar kegiatan sosial, tetapi juga sebuah upaya untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesehatan di tengah masyarakat. Acara serentak yang diadakan di 22 titik Rumah Sehat Baznas di seluruh Indonesia ini menjadi bukti nyata komitmen untuk menjadikan donor darah sebagai bagian dari budaya kesehatan yang harus terus diperkenalkan ke masyarakat luas. Di Sidoarjo, acara ini diselenggarakan dengan antusiasme tinggi, dengan puluhan calon pendonor sudah hadir sejak pukul 07.30 WIB.
Septiana Ningtiyas, S.KM, perwakilan dari Rumah Sehat Baznas Sidoarjo, menyampaikan harapan besar atas terselenggaranya acara ini. "Harapannya dengan adanya event donor darah yang mendapatkan dukungan penuh dari Baznas RI, Rumah Sehat Baznas Sidoarjo, dan Baznas Sidoarjo, kami dapat mengajak masyarakat, khususnya di wilayah Sidoarjo, untuk lebih peduli dan berbagi dengan cara yang sederhana: donor darah," ujarnya. “Saat ini, tren pasien yang membutuhkan transfusi darah atau hemodealis terus meningkat. Semoga acara ini bisa sedikit meringankan beban mereka yang memerlukannya.”
Donor darah, yang identik dengan kebaikan, juga membawa misi mulia. Bagi sebagian orang, donor darah bukan hal baru. Banyak pendonor yang sudah terbiasa melakukannya. Namun, bagi banyak lainnya, ini adalah kesempatan pertama untuk terlibat dalam aksi sosial kemanusiaan yang tak ternilai ini. Kegiatan ini juga menarik banyak partisipasi dari masyarakat Sidoarjo, mulai dari mereka yang baru pertama kali berdonor hingga yang sudah berpengalaman. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa solidaritas bisa dimulai dari langkah kecil, bahkan dari sesuatu yang sederhana seperti mendonorkan darah.
Ahmad Hamdani, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, juga memberikan apresiasi atas kolaborasi positif ini. Menurutnya, kerjasama antara Baznas Sidoarjo dengan Baznas RI dan Rumah Sehat Baznas Sidoarjo bukan hanya membuktikan sinergi yang kuat dalam upaya penyehatan masyarakat, tetapi juga menunjukkan bahwa kegiatan sosial semacam ini harus terus menjadi tradisi yang positif. “Salah satu bentuk partisipasi kami adalah menyediakan paket sembako untuk 100 pendonor pertama. Kami berharap ini dapat sedikit membantu mereka yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini,” jelas Ahmad.
Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli, kita harus mengakui bahwa donor darah bukan hanya sekadar memberi, tetapi juga memberikan harapan baru bagi yang membutuhkan. Dalam setiap tetes darah yang disumbangkan, terdapat kehidupan yang dapat diselamatkan. Di Sidoarjo, kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang untuk berbagi, tetapi juga untuk merajut tali persaudaraan antarwarga. Dalam dunia yang sering kali terpecah belah oleh berbagai isu, kegiatan semacam ini adalah pengingat bahwa kesehatan dan kemanusiaan adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Semoga kolaborasi ini bukan hanya sekali, tetapi berlanjut menjadi budaya di Sidoarjo, bahkan di seluruh Indonesia.
09/12/2024 | admin
BAZNAS Sidoarjo Dengarkan Harapan Para Penyandang Disabilitas
Sidoarjo , 9 Desember 2024, di kantor BAZNAS Sidoarjo, sepuluh penyandang disabilitas datang dengan penuh harapan. Mereka adalah warga-warga tangguh yang ingin memperjuangkan kehidupan yang lebih layak bagi diri dan keluarga mereka. Hari itu, mereka datang untuk beraudiensi dengan pimpinan BAZNAS, berharap bisa mendapatkan bantuan yang dapat menunjang aktivitas sehari-hari.
Di antara mereka, ada M Hadi, seorang penyandang tuna daksa dari desa Waru. Setiap hari, ia berjuang menyambung hidup dengan berdagang di warung kopi kecilnya. Namun, M Hadi tak ingin hanya bertahan, ia ingin usahanya bisa berkembang agar kehidupannya semakin baik. Dengan optimisme yang tinggi, ia datang menemui BAZNAS, berharap mendapatkan dukungan untuk mengakses program-program yang dapat membantu usahanya.
Selain M Hadi, ada pula ibu-ibu penyandang disabilitas lain yang berprofesi sebagai penjahit bordir. Mereka juga datang dengan harapan yang sama, ingin mendapatkan bantuan dari BAZNAS baik dalam bentuk alat produksi seperti mesin bordir maupun modal kerja berupa bahan baku. Mereka tahu betul bahwa dengan dukungan yang tepat, usaha mereka bisa berkembang dan kehidupan mereka bisa lebih sejahtera.
Pimpinan BAZNAS Sidoarjo, termasuk Ketua M Chasbil Aziz Salju, atau yang akrab disapa Gus Jazuk, beserta 4 wakil ketua lainnya, menyimak dan mendengarkan dengan saksama apa yang disampaikan oleh para penyandang disabilitas ini. Mereka tersentuh melihat semangat juang yang terpancar dari wajah-wajah itu, semangat untuk mengubah nasib menjadi lebih baik.
Gus Jazuk dan timnya tahu betul bahwa penyandang disabilitas sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan dan hambatan, baik secara fisik maupun non-fisik. Namun, mereka juga menyadari bahwa di balik keterbatasan yang dimiliki, para penyandang disabilitas ini memiliki potensi dan keinginan yang luar biasa untuk memperbaiki kehidupan mereka.
Dengan penuh perhatian, Gus Jazuk menyampaikan komitmen BAZNAS Sidoarjo untuk menindaklanjuti harapan-harapan para penyandang disabilitas ini. Mereka berjanji akan menyesuaikan bantuan yang paling optimal dapat diberikan oleh BAZNAS, baik dalam bentuk bantuan alat produksi, modal kerja, maupun program-program pemberdayaan lainnya.
Senyum lebar terkembang di wajah para penyandang disabilitas ini. Mereka tak menyangka bahwa pimpinan BAZNAS Sidoarjo akan merespons dengan sangat positif. Dengan keyakinan baru, mereka berjanji akan terus berjuang, menggapai impian demi masa depan yang lebih cerah. Hari itu, kantor BAZNAS Sidoarjo menjadi saksi dari semangat juang yang tak pernah padam, semangat untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
09/12/2024 | admin
Jum’at Berkah Baznas Sidoarjo: Menyentuh Kehidupan Melalui Sarpras dan biaya Pendidikan
Sidoarjo, 6 desember 2024 ,Baznas Sidoarjo, yang dikenal dengan kegiatan sosialnya yang penuh makna, kembali membuktikan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat. Pada Jumat ini, Baznas Sidoarjo melaksanakan kegiatan distribusi bantuan sarana prasarana (sarpras) dan biaya pendidikan yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Bertajuk “Jum’at Berkah,” kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian terhadap pendidikan dan tempat ibadah yang menjadi kebutuhan dasar bagi umat. Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, Ach Saleh, didampingi Abdul Ghoni, Staf Pelaksana Baznas, secara simbolis menyerahkan bantuan di beberapa titik di wilayah Kecamatan Candi.
Bantuan pertama yang disalurkan adalah biaya sarpras untuk TK Aisyiah Bustanul Athfal 2 Candi. Sebagai lembaga pendidikan yang menjadi tempat tumbuh kembang generasi penerus bangsa, bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban pengelola dan meningkatkan fasilitas untuk mendukung proses belajar mengajar. “Kami berharap bantuan ini dapat memperbaiki sarana dan prasarana yang ada, sekaligus memberikan kenyamanan bagi anak-anak yang sedang menuntut ilmu di sini. Pendidikan yang baik dimulai dari lingkungan yang memadai,” ujar Ach Saleh dengan penuh semangat. Penyerahan bantuan ini disambut antusias oleh pengurus dan orang tua murid yang hadir.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan sarpras untuk Masjid Nurul Muhajirin yang terletak di Desa Gelam, Kecamatan Candi. Masjid ini merupakan salah satu pusat kegiatan keagamaan yang sangat vital bagi masyarakat setempat. “Masjid adalah tempat untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Kami berharap bantuan ini bisa digunakan untuk perbaikan sarana masjid agar jamaah bisa lebih nyaman dalam beribadah,” ujar Ach Saleh. Masjid yang menjadi pusat kegiatan ibadah dan sosial ini memang memerlukan dukungan agar dapat terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
Tak hanya itu, Baznas Sidoarjo juga memberikan bantuan biaya pendidikan kepada SD Muhammadiyah 1 Candi di Desa Sidodadi. Bantuan ini bertujuan untuk mendukung kebutuhan siswa di sekolah yang sangat dibutuhkan oleh pihak pengelola. “Anak-anak adalah masa depan bangsa, dan kami ingin mereka mendapatkan pendidikan yang layak. Dengan bantuan ini, kami harap sekolah ini bisa terus meningkatkan kualitas pendidikannya dan melahirkan generasi yang bermanfaat,” kata Ach Saleh. Dalam suasana penuh kekhidmatan, pengurus sekolah mengungkapkan rasa terima kasih atas kepedulian yang diberikan.
Melalui kegiatan "Jum’at Berkah" ini, Baznas Sidoarjo menunjukkan bahwa peran lembaga zakat tidak hanya terbatas pada penyaluran bantuan untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk membangun fondasi yang lebih kokoh bagi masa depan. Dengan hadirnya bantuan ini, masyarakat di wilayah Candi diharapkan dapat merasakan dampak langsung dari kepedulian sosial yang terus digalakkan oleh Baznas. “Ini adalah bentuk nyata dari solidaritas umat, saling berbagi untuk kemajuan bersama,” tutup Ach Saleh, sebelum akhirnya acara berakhir dengan doa bersama untuk keberkahan dan kemajuan daerah.
06/12/2024 | admin
Rumah Layak Huni Baznas: Harapan Baru bagi Ibu Mariyah
Sidoarjo, 5 Desember 2024 – Di sebuah rumah sederhana di Desa Ploso, Kecamatan Krembung, Ibu Mariyah berdiri di depan pintu rumahnya yang baru. Wajahnya yang penuh syukur dan senyum lebar menyembunyikan kebahagiaan yang mendalam. Dulu, rumahnya hanya berupa dinding kusam dan rentan kurang sehat. Kini, berkat program *bedah rumah* yang diselenggarakan oleh BAZNAS Sidoarjo dan didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Gajah Mada, rumah tersebut kini telah bertransformasi menjadi tempat yang layak huni dan nyaman. "Dulu rumah kami hampir roboh utamanya rangka atapnya, tapi sekarang saya bisa tidur dengan tenang. Alhamdulillah, terima kasih BAZNAS dan BSI," ujar Ibu Mariyah, matanya berkaca-kaca.
Hari itu, 5 Desember 2024, tim dari BAZNAS Sidoarjo bersama perwakilan BSI melakukan monitoring dan penyerahan berita acara penyelesaian program *bedah rumah*. Sepuluh rumah di berbagai desa di Sidoarjo telah melalui proses renovasi, berkat bantuan sebesar 50 juta rupiah dari BSI yang diserahkan pada 29 Oktober 2024 lalu. Rumah yang dulu tak layak huni kini telah disulap menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman. Ibu Mariyah adalah salah satu penerima manfaat yang paling merasakan perubahan itu.
Ach Saleh, SE, Wakil Ketua III BAZNAS Sidoarjo, menyampaikan bahwa program *bedah rumah* ini adalah upaya BAZNAS untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat yang tinggal di rumah yang tidak layak huni. "Ini adalah bentuk kepedulian bersama antara lembaga sosial dan pihak perbankan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan," ungkapnya. Menurutnya, program ini tidak hanya sebatas perbaikan fisik rumah, tetapi juga untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan para penerima manfaat.
Ibu Mariyah, yang sebelumnya tinggal di rumah dengan dindingkusam dan atap yang sering bocor, kini bisa menikmati kenyamanan baru. "Dulu saya khawatir setiap kali hujan datang, karena rumah ini bocor di banyak tempat. Tapi sekarang, saya bisa merasa aman," ujar Ibu Mariyah, suara penuh rasa syukur. Program *bedah rumah* ini memberinya rasa percaya diri baru, tempat yang lebih layak untuk dirinya dan keluarganya. “Kami sangat terbantu dengan bantuan ini, saya tidak tahu harus berterima kasih seperti apa,” tambahnya.
Selain Ibu Mariyah, sembilan keluarga lainnya yang tinggal di rumah dengan kondisi serupa juga merasakan manfaat besar dari program ini. Dari Desa Waung di Kecamatan Krembung hingga Desa Randegan di Kecamatan Tanggulangin, masing-masing penerima manfaat kini menikmati rumah yang lebih aman dan nyaman. Suwaniyah, salah satu penerima manfaat dari Desa Waung, mengungkapkan, "Dulu rumah saya hampir roboh, dan kami khawatir setiap kali hujan deras. Sekarang, saya bisa tidur nyenyak, dan anak-anak pun bisa bermain dengan aman."
M. Ilhaminuddin, Wakil Ketua IV BAZNAS Sidoarjo, menambahkan bahwa program ini juga bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang kurang beruntung. "Bantuan ini tidak hanya untuk memperbaiki fisik rumah, tetapi juga untuk memperbaiki kualitas hidup mereka. Kami ingin mereka merasa lebih dihargai dan diberdayakan," jelas Ilhaminuddin. Ia berharap bahwa lebih banyak lagi warga yang dapat merasakan manfaat dari program *bedah rumah* ini.
Kehadiran BSI dalam program ini menunjukkan komitmen mereka terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Kepala BSI KCP Gajah Mada Sidoarjo, mengungkapkan, "Kami senang bisa bekerjasama dengan BAZNAS dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Program ini bukan hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga membawa kebahagiaan dan harapan baru bagi penerima manfaat." Ia juga menambahkan bahwa pihaknya berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut untuk memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.
Program *bedah rumah* ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara lembaga sosial dan perusahaan perbankan bisa menghasilkan perubahan yang signifikan. Bagi Ibu Mariyah, rumah baru ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan simbol harapan yang mengubah kehidupannya. Rumah yang dulu penuh kebocoran kini menjadi tempat yang penuh dengan kenyamanan, memberikan ketenangan yang selama ini ia idam-idamkan.
05/12/2024 | admin
Kursi Roda dan Harapan Baru untuk Ibu Djuwariyah,di Tengah Keterbatasan
Sidoarjo, 5 Desember 2024 – Di sebuah rumah sederhana di Dusun Jrebeng, Desa Sidomulyo, Kecamatan Krian, seorang perempuan paruh baya duduk dengan penuh harapan. Ibu Djuwariyah, tak lagi dapat bergerak bebas sejak tujuh tahun lalu, saat serangan stroke merenggut kemampuannya untuk berjalan. Kini, ia hanya bisa berharap ada tangan yang mengulurkan bantuan, sebuah kursi roda yang dapat memberinya kebebasan untuk bergerak kembali di rumah yang sudah lama ia tempati bersama suami dan cucunya.
Hari ini, harapan Ibu Djuwariyah menjadi nyata. Dengan langkah pelan dan penuh empati, Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar, didampingi oleh perangkat desa setempat, menyerahkan sebuah kursi roda yang akan mempermudah mobilitasnya. Ibu Djuwariyah, yang biasanya dibantu oleh anggota keluarganya untuk berpindah tempat, kini memiliki alat yang dapat memberinya sedikit kemandirian. "Terima kasih, Alhamdulillah. Ini sangat membantu saya untuk bisa bergerak lebih leluasa," ujar Ibu Djuwariyah dengan mata yang berkaca-kaca, tak mampu menahan rasa harunya.
Kehidupan Ibu Djuwariyah berubah total sejak serangan stroke itu. Sebelumnya, ia adalah seorang ibu rumah tangga yang masih aktif membantu suaminya. Namun, setelah stroke yang mengubah segalanya, ia hanya bisa duduk di tempat. Keterbatasan fisiknya membuatnya harus bergantung pada suami dan cucunya untuk kebutuhan sehari-hari. Suaminya, seorang penjaga gudang, bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sementara cucu-cucunya juga ikut membantu merawatnya.
Pada hari itu, kursi roda yang diterima Ibu Djuwariyah bukan sekadar alat bantu fisik. Ia adalah simbol dari perhatian sosial yang menghubungkan masyarakat dengan mereka yang membutuhkan. "Bantuan ini kami berikan untuk membantu Ibu Djuwariyah agar lebih mudah bergerak, sekaligus memberikan semangat agar beliau bisa lebih mandiri dalam aktivitas sehari-hari," kata M. Chasbil Aziz Salju Sodar, Ketua BAZNAS Sidoarjo, saat menyerahkan bantuan tersebut. Chasbil menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ini adalah salah satu upaya BAZNAS untuk memberikan perhatian kepada warga yang membutuhkan, terutama yang berkaitan dengan kondisi kesehatan dan kesejahteraan.
Proses penyerahan kursi roda ini seakan menyiratkan sebuah pesan yang lebih dalam: bahwa perhatian terhadap sesama adalah hal yang tak boleh dilupakan, apalagi ketika seseorang menghadapi kesulitan. BAZNAS Sidoarjo, melalui bantuan ini, berusaha menjawab tantangan hidup yang dihadapi oleh warga kurang mampu seperti Ibu Djuwariyah. Bantuan ini tak hanya memberi kenyamanan fisik, tetapi juga memberi kekuatan mental bagi Ibu Djuwariyah untuk tetap optimis dan melanjutkan hidup dengan segala keterbatasannya.
Ibu Djuwariyah sendiri menyambut pemberian kursi roda tersebut dengan penuh rasa syukur. “Saya tidak bisa berjalan, dan selama ini saya hanya bergantung pada orang lain. Sekarang dengan kursi roda ini, saya bisa sedikit lebih mandiri, meskipun tidak banyak,” ucapnya dengan suara lembut. Kursi roda itu, meski sederhana, memberikan kebebasan yang selama ini hilang dari kehidupannya. Bagi Ibu Djuwariyah, ini adalah awal dari perubahan kecil yang memberi secercah harapan di tengah keterbatasannya.
Dalam pertemuan singkat itu, suasana terasa hangat dan penuh makna. Di balik bantuan yang tampak sederhana, terdapat kekuatan moral yang besar. BAZNAS Sidoarjo, dengan segala keterbatasan sumber daya yang dimilikinya, terus berusaha memberi perhatian kepada mereka yang membutuhkan, seperti Ibu Djuwariyah. Sebuah kursi roda mungkin tampak seperti barang biasa bagi sebagian orang, tetapi bagi mereka yang merasakannya, itu adalah lambang harapan dan kemanusiaan yang tak ternilai harganya.
05/12/2024 | admin

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat