WhatsApp Icon
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan di Krian dan Prambon, Sentuh Anak Sekolah hingga Lansia Tak Mampu

SIDOARJO — Dalam satu hari penuh kepedulian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi berbeda: SDN Ponokawan, Kecamatan Krian, dan Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 17 November 2025, menjadi bukti nyata komitmen lembaga amil zakat dalam menjangkau kelompok rentan—mulai dari anak-anak usia sekolah hingga lansia yang hidup dalam keterbatasan.

 

Di SDN Ponokawan, tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin oleh Ahmad Hamdani, M. Haffidz, dan Rita Defani, bersama kepala sekolah, menyerahkan bantuan pendidikan kepada sepuluh siswa yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Para siswa tampak antusias menerima bantuan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan belajar mereka. Kepala sekolah menyampaikan apresiasi atas kehadiran BAZNAS, mengingat banyak siswa di sekolah tersebut yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk dirinya maupun keluarganya yang terbatas. “Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga dorongan semangat agar anak-anak terus percaya pada pendidikan sebagai jalan keluar,” ujar kepala sekolah.

 

Sementara itu, di Desa Bendotretek, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, M. Mahbub—yang akrab disapa Gus Mahbub—bersama staf pelaksana Sofwan dan Syukron, menyalurkan bantuan biaya hidup kepada sembilan warga lanjut usia dan keluarga tidak mampu. Salah satu penerima adalah Pak Kasban, seorang lansia berusia 87 tahun yang tinggal sendirian dan sangat bergantung pada bantuan anaknya. Kunjungan tim BAZNAS tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga mendengarkan cerita hidup mereka dan memberikan dukungan moral. “Kami ingin memastikan bahwa lansia yang hidup sebatang kara tetap merasa dihargai, bukan hanya diperhatikan secara fisik, tapi juga secara emosional,” kata Gus Mahbub.

 

Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Sidoarjo dalam optimalisasi penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara tepat sasaran. Penyaluran dilakukan berdasarkan hasil asesmen lapangan yang cermat, serta koordinasi erat dengan pihak sekolah dan perangkat desa untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.

 

Dari dua lokasi ini, terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat sangat beragam—mulai dari akses pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan pokok bagi lansia. Namun, benang merahnya sama: kepedulian yang tulus. Di Ponokawan, senyum anak-anak berbaris rapi dengan seragam putih-merah menjadi simbol harapan masa depan. Di Bendotretek, tatapan tenang para lansia yang memegang bantuan menjadi pengingat bahwa martabat manusia tak pernah pudar, bahkan di usia senja.

 

BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan programnya, tidak hanya melalui penyaluran langsung, tetapi juga dengan pendampingan dan pemberdayaan berkelanjutan. Rencana tindak lanjut mencakup monitoring dampak bantuan, serta pengembangan program seperti beasiswa berkelanjutan untuk siswa berprestasi dan layanan kesehatan dasar untuk lansia.

 

Dengan langkah-langkah konkret ini, BAZNAS Sidoarjo menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di kabupaten yang dikenal sebagai pusat industri dan pertanian. Karena di balik setiap bantuan yang diserahkan, ada cerita, ada harapan—dan ada janji: bahwa tidak ada yang ditinggalkan. Setiap nyawa, sekecil apa pun, berhak atas kehidupan yang layak.

18/11/2025 | Kontributor: sudrab
Afizah dan Harapan yang Tak Pernah Padam

Kisah Keluarga Hariadi dan Intervensi BAZNAS Sidoarjo di Balik Perjuangan Melawan Penyakit

SIDOARJO – Di balik tembok rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, tersimpan kisah perjuangan yang melelahkan sekaligus mengharukan. Afizah Al Maira Putri, bocah mungil yang belum genap tiga tahun, harus menanggung beban yang terlalu berat untuk usianya: kelainan jantung, gangguan paru-paru, kelainan kulit, dan penumpukan cairan di kepala. Setiap dua minggu sekali, keluarga Hariadi harus menempuh perjalanan ke RS Dr. Soetomo Surabaya—perjalanan yang menguras fisik, mental, dan kantong mereka yang sudah tipis.

 

"Kami tidak pernah menyangka cobaan ini akan datang," ujar Hariadi, sang ayah, dengan suara yang hampir berbisik. Sebagai kepala keluarga dengan tiga anak, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilannya yang tak menentu kini harus berbagi dengan kebutuhan medis Afizah yang terus membengkak. Istrinya, yang seharusnya bisa membantu mencari nafkah, kini harus stay di rumah untuk merawat putri bungsunya yang membutuhkan perhatian 24 jam.

 

Kondisi inilah yang menarik perhatian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Senin pagi, 17 November 2025, pukul 10.00 WIB, tim yang dipimpin langsung oleh M. Mahbub (Gus Mahbub), Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Sofwan dan Syukron, staf pelaksana, datang membawa bantuan kesehatan. Kunjungan ini bukan sekadar seremonial penyerahan bantuan, melainkan hasil dari asesmen mendalam yang telah dilakukan sebelumnya.

 

"Kami melihat keluarga Pak Hariadi bukan hanya butuh bantuan finansial, tapi juga dukungan moral bahwa mereka tidak berjuang sendirian," jelas Gus Mahbub. Dalam asesmen yang dilakukan, tim BAZNAS menemukan bahwa keluarga ini tergolong sangat rentan. Dengan tiga anak dan kondisi Afizah yang memerlukan perawatan intensif berkelanjutan, keluarga Hariadi berada di ujung tanduk kemiskinan struktural yang kronis.

 

Data dari BAZNAS Sidoarjo mencatat bahwa kasus seperti Afizah bukanlah fenomena tunggal. Di Kabupaten Sidoarjo, masih banyak keluarga yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat biaya kesehatan katastropik. Program bantuan kesehatan BAZNAS hadir sebagai safety net, jaring pengaman sosial yang menangkap mereka yang jatuh dari sistem kesehatan formal.

 

Yang membuat program ini berbeda adalah pendekatan humanistiknya. Bukan sekadar menyerahkan amplop bantuan, tim BAZNAS memastikan keluarga penerima memahami bahwa ini adalah hak mereka sebagai mustahik, bukan belas kasihan. "Zakat adalah sistem redistribusi kekayaan yang telah Allah atur. Afizah dan keluarganya berhak mendapat bagian dari harta orang-orang yang berkecukupan," tegas Gus Mahbub.

 

Saat bantuan diserahkan, air mata Ibu Afizah menetes. Bukan karena jumlah nominalnya, tapi karena pengakuan bahwa perjuangan mereka dilihat dan dihargai. Di tengah sistem yang kerap mengabaikan wong cilik, kehadiran BAZNAS menjadi oase di padang tandus.

 

Program seperti ini membuktikan bahwa filantropi Islam, khususnya melalui lembaga zakat, bukan hanya tentang charity, melainkan tentang restorasi martabat manusia. Afizah mungkin masih harus bergulat dengan penyakitnya, tapi setidaknya kini keluarganya tak lagi berjuang sendirian. Dan itu, dalam banyak hal, adalah kemenangan terbesar.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
Puluhan Keluarga Gizi Buruk Terima Daging DAM Baznas 2025: Satu Paket, Satu Harapan

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang semakin berat, di balik dinding-dinding rumah sederhana di Sidoarjo, ada kisah-kisah kecil yang menyimpan beban besar. Beban gizi buruk. Beban kelaparan tersembunyi. Dan di sinilah, BAZNAS RI, melalui Program Daging Kambing DAM Haji 2025, hadir bukan hanya sebagai pemberi, tapi sebagai penjaga harapan.

 

Dalam dua hari pelacakan intensif (5-6 November 2025), Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo, Dinas kesehatan , dinas sosial, tim  Penggerak PKK dan BAZNAS Sidoarjo, menjumpai puluhan anak yang tumbuh kembangnya  terindikasi  kekurangan nutrisi. Mereka bukan sekadar angka statistik.

Seperti, mereka adalah Ananda Dewi Sekar Arum, usia 24 bulan, berat badannya hanya 6,8 kg—jauh di bawah standar. Bayangkan, seorang bayi yang setiap hari rewel karena perutnya yang lapar, ibunya yang lelah, dan ayahnya yang mencari nafkah dengan tangan yang gemetar, sambil menghisap rokok yang justru memperparah kondisi keluarga.

 

Atau Ananda Muhammad Syahrul, 4 tahun 2 bulan, berat badannya 10,1 kg. Ia tinggal bersama lima saudara kandung di rumah yang statusnya sudah dijual. Ayahnya bekerja di warung soto, ibunya mengupas bawang—dua pekerjaan yang berat untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi nutrisi berkualitas. Di Prambon, Ananda Mohamad Rasya Alfarizqi dan Azfer Rafeyfa Endaru juga menanti. Azfer, putra pertama, berat badannya hanya 9 kg—padahal idealnya harus 13,5 kg. Ibu Yeny Dwi Lestari, sang ibu, hanya bisa menatap anaknya dengan mata berkaca-kaca, sementara suaminya, seorang supir pengiriman, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Namun, di tengah keprihatinan itu, datanglah cahaya. BAZNAS RI, melalui 225 paket siap saji berkualitas yang dialokasikan khusus untuk BAZNAS Sidoarjo, membawa solusi nyata. Setiap paket daging kambing DAM, diproses secara higienis dalam kemasan pouch, bukan sekadar makanan. Ini adalah obat. Ini adalah investasi masa depan. Ini adalah bentuk zakat yang hidup, yang bernafas, yang menyentuh kulit dan jiwa.

 

Staf pelaksana BAZNAS, Ahmad Hamdani dengan wajah serius namun penuh empati, mendatangi rumah-rumah tersebut bersama Tim. Mereka tidak hanya menyerahkan paket Dam dan sembako serta nutrisi lainnya, tapi juga berdialog, memberi edukasi, dan menenangkan hati para ibu. Di Balongdowo, di Kedungsolo, di Prambon—senyum mulai terbit. Bukan senyum biasa. Senyum yang lahir dari rasa lega, dari harapan yang kembali menyala.

 

Zakat bukan lagi soal ritual. Ini adalah instrumen pemberdayaan. Satu paket daging, satu senyum, satu harapan. Untuk Ananda Dewi, untuk Syahrul, untuk Rasya, untuk Azfer—dan untuk puluhan anak lainnya di Sidoarjo. Karena di balik setiap kilogram daging, ada mimpi yang sedang dibangun. Mimpi untuk tumbuh lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih cerdas. Mimpi untuk masa depan yang lebih baik.

 

Dan inilah esensi filantropi: bukan hanya memberi, tapi mengubah. Satu paket, satu kehidupan. Satu harapan, satu masa depan.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Tangan Renovasi Rumah Modin yang Tak Layak Huni

Kepedulian terhadap kondisi tokoh agama yang mengabdi puluhan tahun kini berbuah nyata melalui aksi cepat lembaga filantropi

 

SIDOARJO – Air mata haru mengalir di pipi Siti Sholimah (75) saat kediamannya di Dusun Alang-Alang, Desa Kureksari, Kecamatan Waru, dikunjungi Bupati Sidoarjo Subandi bersama jajaran BAZNAS Sidoarjo, Sabtu (15/11/2025). Nenek yang selama ini mendampingi suaminya, Imam Ghozali, seorang modin desa, tak henti melantunkan doa syukur. Harapan untuk memiliki rumah yang layak akhirnya tampak nyata di depan mata.

 

Kondisi hunian keluarga modin ini sungguh memprihatinkan. Rumah yang telah mereka tempati berpuluh tahun bersama seorang anak itu rusak parah. Bagaikan bangunan terbengkalai, siapa pun yang melintas pasti menyangka rumah itu telah lama kosong. Atap bocor di mana-mana, dinding mengelupas, bahkan tidak ada kamar mandi yang layak. Inilah kenyataan pahit seorang pelayan agama yang selama ini mengabdikan diri untuk masyarakat.

 

"Setiap kali hujan turun, kami harus bersiap dengan ember dan wadah untuk menampung air yang bocor dari atap. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun," ungkap Imam Ghozali dengan nada pasrah namun penuh ketabahan.

 

Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, langsung mengambil inisiatif. Lembaga amil zakat yang dipimpinnya segera menyusun rencana renovasi komprehensif. Bukan sekadar tambal sulam, tetapi perbaikan menyeluruh yang menyentuh aspek kenyamanan dan keamanan penghuni.

 

"Kami tidak bisa membiarkan seorang pelayan umat tinggal dalam kondisi seperti ini. BAZNAS Sidoarjo berkomitmen penuh untuk merenovasi rumah Pak Modin hingga layak huni," tegas Gus Jazuk .

 

Program renovasi yang dirancang BAZNAS mencakup penggantian total atap rumah, pembangunan kamar mandi baru, pengecatan dinding, pemasangan keramik lantai, hingga perbaikan ruang kamar tidur. Target penyelesaian ditetapkan dalam waktu dua minggu, menunjukkan keseriusan lembaga filantropi ini dalam menghadirkan solusi nyata.

 

Bupati Subandi yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan apresiasinya terhadap respons cepat BAZNAS. Ia meminta seluruh perangkat desa untuk bergotong royong membersihkan rumah sebagai tahap awal renovasi. Selama proses perbaikan, keluarga Imam Ghozali akan ditempatkan di tempat tinggal sementara yang layak.

 

"Ini adalah bentuk penghargaan kita kepada tokoh agama yang telah mengabdi. Mari bersama-sama mewujudkan kehidupan yang bermartabat bagi mereka," ujar Bupati Subandi.

 

Imam Ghozali mengaku sebelumnya sempat mendapat bantuan material galvalum dari Pemerintah Desa Kureksari. Namun, material tersebut hanya cukup untuk sebagian kecil atap, sementara biaya pemasangan harus ditanggung sendiri dengan bantuan anak-anaknya yang kini juga sudah kehabisan kemampuan.

 

Kehadiran BAZNAS Sidoarjo dalam kasus ini menjadi bukti nyata peran strategis lembaga filantropi dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dengan amanah, organisasi ini mampu menghadirkan perubahan konkret bagi kehidupan kaum dhuafa dan tokoh masyarakat yang membutuhkan.

 

Tim BAZNAS dijadwalkan turun langsung setelah proses kerja bakti pembersihan rumah selesai. Renovasi menyeluruh akan segera dimulai, membawa harapan baru bagi keluarga yang selama ini hidup dalam keterbatasan namun tetap tegar dalam pengabdian.

16/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Langsung Asesmen RTLH: Dua Keluarga di Ambang Harapan

SIDOARJO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam program pengentasan kemiskinan melalui asesmen Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025). Tim yang terdiri dari Ach Richie dan M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, melakukan survei langsung ke dua lokasi berbeda untuk memetakan kondisi riil keluarga penerima manfaat.

 

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kediaman Ibu Memet di Desa Sigogalih, Kecamatan Tarik. Seorang janda tangguh yang harus menghidupi tiga generasi sekaligus—dirinya sendiri, sang anak, dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Kondisi ekonomi keluarga ini sangat memprihatinkan. Ibu Memet bekerja sebagai buruh pabrik kerupuk dengan penghasilan Rp50.000 per hari, itupun tidak menentu. "Kadang ada kerja, kadang tidak, Pak," ungkap Ibu Memet dengan wajah lelah namun tetap tegar.

 

Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi fisik bangunan tempat tinggal mereka. Dari hasil observasi tim BAZNAS, kerusakan paling parah terjadi pada struktur atap. Kayu-kayu penyangga atap sudah rapuh dan lapuk dimakan usia, sebagian genteng bahkan sudah jebol dan bolong. Ketika hujan turun, air tidak hanya membasahi halaman, tetapi juga masuk ke dalam rumah, memaksa keluarga ini berjibaku dengan genangan air di malam hari.

 

Perjalanan asesmen dilanjutkan ke Kelurahan Juwet Kenongo, Kecamatan Porong, menuju rumah Saudara Muchamat Andi Pranoto. Pria yang berprofesi sebagai penyanyi jalanan ini menggantungkan hidup dari satu panggung ke panggung lainnya, mengamen dari kafe ke kafe. "Kalau ada job baru ada penghasilan, kalau tidak ya puasa," tutur Andi dengan jujur. Dia tinggal bersama istri dan seorang anak dalam kondisi rumah yang tidak jauh berbeda dengan rumah Ibu Memet—atap yang ditopang oleh kayu-kayu lapuk yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

 

Ach Richie, salah satu petugas asesmen, menjelaskan bahwa kedatangan mereka bukan sekadar mengumpulkan data administratif. "Kami tidak hanya mencatat kerusakan fisik bangunan, tapi juga mendengarkan langsung kisah perjuangan mereka. Ini penting agar program RTLH BAZNAS tepat sasaran dan benar-benar menyentuh akar permasalahan," ujarnya.

 

M. Sofwan menambahkan bahwa hasil asesmen ini akan segera diproses lebih lanjut oleh tim teknis BAZNAS Sidoarjo. "Kami berharap dalam waktu dekat, kedua keluarga ini bisa mendapatkan bantuan renovasi yang mereka butuhkan. Prioritas utama adalah perbaikan struktur atap agar mereka tidak lagi khawatir ketika musim hujan tiba," jelasnya.

 

Program RTLH merupakan salah satu program unggulan BAZNAS Sidoarjo dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan fisik berupa renovasi rumah, tetapi juga memberikan dampak psikologis berupa rasa aman dan martabat bagi keluarga penerima manfaat.

 

"Rumah adalah tempat berlindung. Ketika rumah sudah tidak layak, maka martabat kemanusiaan juga terancam. Inilah mengapa BAZNAS Sidoarjo sangat serius menangani program RTLH," tegas Ach Richie menutup keterangan.

 

BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat yang mampu untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga resmi agar penyalurannya tepat sasaran. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kantor BAZNAS Sidoarjo atau media sosial resmi.

14/11/2025 | Kontributor: sudrab

Berita Terbaru

Semangat Kebersamaan: Penyaluran Bantuan Sosial untuk Warga Penatarsewu Tanggulangin
Semangat Kebersamaan: Penyaluran Bantuan Sosial untuk Warga Penatarsewu Tanggulangin
Sidoarjo– Di tengah cuaca cerah, suasana harapan dan kebersamaan menyelimuti kantor Baznas Sidoarjo, Jalan Pahlawan. Pada hari ini, penyerahan bantuan sosial ke warga Penatarsewu, Kecamatan Tanggulangin. Achmad Saleh, Wakil Ketua 3 Baznas Sidoarjo, dengan penuh rasa syukur menyerahkan paket bantuan kepada Kepala Desa Penatarsewu, Choliq, yang mewakili warganya.(14 feb 2025) Bantuan yang disalurkan terdiri dari satu unit kursi roda dan 25 paket sembako. Ini bukan sekadar bantuan fisik, tetapi juga simbol kepedulian dan solidaritas antarwarga. Choliq, yang telah menjabat sebagai kepala desa selama tiga periode, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Baznas Sidoarjo. “Terima kasih atas segala perhatian yang diberikan. Semoga bantuan ini menjadi amal baik bagi semua pihak,” tuturnya dengan penuh haru. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Baznas Sidoarjo untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di tengah tantangan ekonomi yang semakin berat. Achmad Saleh menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ini adalah wujud nyata dari kepedulian lembaga terhadap masyarakat. “Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga, baik dalam hal mobilitas maupun kebutuhan sehari-hari,” ujarnya. Dalam kesempatan tersebut, Achmad Saleh juga mengingatkan pentingnya administrasi yang tepat. “Kami mohon agar syarat administrasi lanjutan, seperti kesesuaian daftar penerima, diselesaikan secepatnya. Ini penting agar bantuan dapat disalurkan tepat sasaran, baik kursi roda maupun paket sembako,” cetusnya. Kegiatan penyaluran bantuan ini menjadi momen yang menginspirasi, tidak hanya bagi penerima bantuan tetapi juga bagi seluruh masyarakat Sidoarjo. Dalam situasi yang penuh tantangan, semangat gotong royong dan saling membantu menjadi kunci untuk melewati masa-masa sulit. Warga Penatarsewu, yang sebagian besar berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, sangat berharap bantuan ini dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari mereka. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, “Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Terima kasih kepada semua yang terlibat dalam penyaluran bantuan ini.” Kegiatan serah terima bantuan ini tidak hanya menjadi simbol kepedulian, tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya solidaritas dalam masyarakat. Di saat-saat sulit, dukungan dari berbagai pihak menjadi harapan baru bagi mereka yang membutuhkan. Dengan semangat kebersamaan yang terus terjalin, diharapkan penyaluran bantuan sosial ini akan terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak warga yang membutuhkan. Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera. Kegiatan ini menegaskan bahwa di balik setiap paket bantuan, terdapat harapan dan cinta yang tak ternilai bagi sesama. Mari kita terus jaga semangat ini demi kebaikan bersama. (sudrab)
BERITA14/02/2025 | sudrab
Baznas Membangun Harapan: Renovasi Rumah Sudari Sebani di Desa Sebani Tarik
Baznas Membangun Harapan: Renovasi Rumah Sudari Sebani di Desa Sebani Tarik
Sidoarjo – Di tengah kabut pagi yang menyelimuti Desa Sebani, satu rumah sederhana kini berdiri megah, membawa harapan baru bagi Sudari (65 tahun) dan keluarganya. Pada 18 Januari lalu, PLT Bupati Subandi, SH, M.Kn. melakukan inspeksi ke rumah Sudari, yang selama puluhan tahun terbuat dari dinding bambu yang rapuh. Selama 23 tahun, Sudari tinggal di rumah berukuran 4 x 9,5 meter ini tanpa pernah merenovasi, sejak dibangun pada tahun 2002. ( 14 Februari 2025) Sebagai seorang buruh tani, Sudari menghadapi tantangan besar untuk memperbaiki rumahnya, apalagi setelah istrinya menderita diabetes sejak 2010. "Uang yang seharusnya untuk renovasi rumah terpakai untuk biaya pengobatan," ungkapnya, sambil menunjuk dinding bambu yang sebagian besar telah rusak. Harapan untuk mengganti dinding bambu dengan batu bata terasa sangat jauh dari jangkauan. Kini, dengan bantuan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo, impian Sudari untuk memiliki rumah yang layak akhirnya terwujud. "Saya sangat bersyukur rumah saya akan segera direnovasi. Tidak akan ada lagi bocor saat musim hujan," katanya dengan nada lega. Renovasi ini memberikan kesempatan bagi Sudari dan keluarganya untuk memiliki kamar tidur, dapur, dan kamar mandi yang layak. Pada 12 Februari 2025, Achmad Richie dari BAZNAS Sidoarjo melakukan monitoring sekaligus menyerahkan Berita Acara Serah Terima (BAST) untuk pekerjaan rehabilitasi rumah Sudari. Istrinya tidak bisa menyembunyikan rasa syukur saat menerima kabar baik ini. "Alhamdulillah, wes apik, udan wes gak bocor," ucapnya dalam bahasa Jawa, menggambarkan kebahagiaan yang tak terhingga. Sepanjang tahun 2024, program bedah Rumah Tak Layak Huni (RTLH) BAZNAS Sidoarjo telah menjangkau 244 RTLH dengan total nilai mencapai Rp 4,9 miliar. Di awal tahun 2025, sebanyak 15 paket RTLH telah diselesaikan, termasuk rumah Sudari di Sebani Tarik. Ini adalah langkah nyata dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang kurang mampu. Renovasi rumah Sudari bukan hanya sekadar memperbaiki bangunan fisik, tetapi juga mengembalikan harapan dan martabat. BAZNAS Sidoarjo telah menunjukkan bahwa dengan kepedulian dan dukungan, perubahan positif dapat terjadi dalam kehidupan masyarakat. Kisah Sudari Sebani adalah contoh nyata bagaimana bantuan sosial dapat mengubah hidup seseorang. Dalam setiap dinding yang dibangun, ada harapan yang baru. Dalam setiap ruangan yang direnovasi, ada semangat untuk memulai kehidupan yang lebih baik. Dengan langkah-langkah kecil namun pasti, BAZNAS Sidoarjo terus berkomitmen untuk menjangkau lebih banyak keluarga yang membutuhkan, membawa cahaya harapan di tengah kegelapan.
BERITA14/02/2025 | sudrab
BAZNAS Sidoarjo Serahkan 4 BAST Bantuan Rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni
BAZNAS Sidoarjo Serahkan 4 BAST Bantuan Rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni
Sidoarjo – Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, BAZNAS Sidoarjo melaksanakan monitoring dan penyerahan Berita Acara Serah Terima (BAST) rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni (RTLH) pada Kamis, 13 Februari 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan dan pelaksana BAZNAS Sidoarjo, termasuk M. Ilhammuddin dan Ach Saleh, yang mengawali monitoring di kediaman Ibu Suwarningsih (59 tahun) di Desa Sambibulu, Taman.( 13 Februari 2025) Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari inspeksi yang dilakukan oleh PLT Bupati Subandi, SH, M.Kn. beberapa waktu lalu. Dalam perjalanan mereka, tim BAZNAS mengunjungi beberapa kediaman penerima bantuan lainnya, termasuk Bapak Eko Purnomo di Desa Pranti Sedati, dan Bapak Sarirejo (78 tahun) di Desa Gisik Cemandi Sedati, yang merupakan seorang marbot masjid. Tragisnya, atap rumah Bapak Sarirejo ambrol saat ia sedang menjalankan ibadah sholat subuh. Di kediaman Bapak Basori (68 tahun) di Kelurahan Magersari, tim monitoring tiba saat hujan turun. Bapak Basori baru saja kehilangan cucunya sehari setelah rumahnya diinspeksi oleh PLT Bupati. Momen ini menggambarkan betapa pentingnya peran BAZNAS dalam memberikan dukungan tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga emosional kepada masyarakat yang sedang berduka. Sebagaimana diketahui, di bulan Januari 2025, BAZNAS Sidoarjo berhasil merehabilitasi total 15 rumah, baik yang membutuhkan rehabilitasi reguler maupun yang menjadi korban kebakaran. Ini merupakan kelanjutan dari prestasi luar biasa tahun 2024, di mana sebanyak 224 RTLH telah direhab dengan total pembiayaan mencapai lebih dari 4 miliar rupiah. “Setiap rumah yang dibangun bukan hanya sekadar fisik, tetapi juga merupakan simbol harapan dan kebangkitan bagi mereka yang membutuhkan,” ungkap M. Ilhammuddin. Dalam setiap dinding baru yang terbangun, ada cerita baru yang siap ditulis, dan BAZNAS Sidoarjo ada di garis depan untuk mewujudkannya. Kegiatan ini menunjukkan komitmen BAZNAS Sidoarjo untuk terus membantu masyarakat yang kurang mampu. Dengan semangat yang tak pernah padam, BAZNAS Sidoarjo bertekad untuk menjadi jembatan harapan bagi mereka yang terpinggirkan. Dalam setiap langkah, BAZNAS berupaya menghadirkan senyum di wajah para penyintas, membantu mereka bangkit dari keterpurukan. Melalui program rehabilitasi RTLH ini, BAZNAS Sidoarjo tidak hanya memberikan tempat tinggal yang layak, tetapi juga membangun kembali kepercayaan diri dan harapan masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera. “Bersama kita bisa mengubah hidup,” tutup Ach Saleh, menegaskan bahwa setiap bantuan yang diberikan adalah langkah menuju masa depan yang lebih cerah.
BERITA13/02/2025 | sudrab
Panduan Doa Nisfu Syakban: Amalan yang Mendatangkan Rahmat dan Ampunan
Panduan Doa Nisfu Syakban: Amalan yang Mendatangkan Rahmat dan Ampunan
Malam Nisfu Sya'ban adalah salah satu malam yang penuh keberkahan dalam kalender Islam. Umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam ini, termasuk berdoa, bertaubat, dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap panduan doa Nisfu Sya'ban, sehingga Anda dapat memanfaatkan malam istimewa ini dengan sebaik-baiknya. Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban Sebelum membahas panduan doa Nisfu Sya'ban, penting untuk memahami keutamaan malam ini. Nisfu Sya'ban adalah malam pertengahan bulan Sya'ban yang jatuh pada malam ke-15 dalam kalender Hijriah. Banyak ulama sepakat bahwa malam ini adalah salah satu malam di mana rahmat Allah SWT melimpah kepada hamba-Nya. Malam Pengampunan Dosa Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda: "Allah melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya'ban, lalu mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan." Hadits ini menunjukkan betapa besar rahmat Allah SWT pada malam ini. Waktu Mustajab untuk Berdoa Salah satu keutamaan malam Nisfu Sya'ban adalah sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa. Oleh karena itu, panduan doa Nisfu Sya'ban menjadi sangat penting agar doa-doa kita diterima oleh Allah SWT. Penghapusan Catatan Amal Beberapa ulama berpendapat bahwa malam Nisfu Sya'ban adalah malam di mana catatan amal seorang Muslim diangkat dan diganti dengan yang baru. Oleh karena itu, memperbanyak doa dan istighfar pada malam ini sangat dianjurkan. Persiapan Spiritual Menyambut Ramadan Nisfu Sya'ban juga menjadi momen untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadan. Dengan mengikuti panduan doa Nisfu Sya'ban, umat Muslim dapat membersihkan hati dan jiwa untuk menyambut bulan penuh keberkahan. Meningkatkan Ketaqwaan Malam Nisfu Sya'ban adalah kesempatan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT melalui doa, zikir, dan ibadah lainnya. Panduan Doa Nisfu Sya'ban Berikut adalah langkah-langkah dan tata cara dalam melaksanakan panduan doa Nisfu Sya'ban agar ibadah Anda lebih terarah dan maksimal: Melaksanakan Shalat Sunah Pada malam Nisfu Sya'ban, dianjurkan untuk melaksanakan shalat sunah seperti shalat tahajud dan shalat hajat. Shalat ini dapat diikuti dengan doa khusus sesuai panduan doa Nisfu Sya'ban. Membaca Surat Yasin Salah satu amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Sya'ban adalah membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali. Setiap kali selesai membaca, disertai dengan doa yang berbeda: Niat pertama untuk memohon panjang umur dalam ketaatan kepada Allah. Niat kedua untuk memohon rezeki yang halal dan berkah. Niat ketiga untuk memohon pengampunan dosa. Memperbanyak Istighfar Istighfar adalah salah satu amalan yang dianjurkan dalam panduan doa Nisfu Sya'ban. Ucapkan "Astaghfirullah wa atubu ilaih" sebanyak mungkin untuk memohon ampun kepada Allah. Berdoa dengan Khusyuk Doa adalah inti dari ibadah malam Nisfu Sya'ban. Dalam panduan doa Nisfu Sya'ban, doa-doa yang dipanjatkan hendaknya mencakup permohonan ampunan, keberkahan hidup, dan kemudahan dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat. Menjaga Kebersihan Hati Selain doa, penting untuk membersihkan hati dari dendam, iri, dan kebencian. Hal ini menjadi bagian penting dari panduan doa Nisfu Sya'ban karena amalan kita akan lebih mudah diterima jika hati dalam keadaan bersih. Doa Khusus Nisfu Sya'ban Berikut adalah salah satu doa yang sering dibaca pada malam Nisfu Sya'ban: "Allahumma ya dzal manni wala yumannu 'alaih, ya dzal jalali wal ikram, ya dzatthouli wal in'am, la ilaha illa anta. Dzahra lal laji'ina, wa jahr al mustajirina, wa aman al khaifina. Allahumma in kunta katabtani 'indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw matrudan aw muqattaran 'alayya fi rizqi, fa amhu Allahumma bi fadhlika. Fa innaka qadha' al-haqqa wa la yughadiyu 'alayk." Doa ini mencakup permohonan agar catatan amal yang buruk dihapus dan diganti dengan catatan amal yang baik. Membaca doa ini dengan penuh khusyuk adalah bagian penting dari panduan doa Nisfu Sya'ban. Hikmah dan Manfaat Melaksanakan Doa Nisfu Sya'ban Melaksanakan panduan doa Nisfu Sya'ban tidak hanya memberikan pahala, tetapi juga membawa hikmah yang mendalam bagi kehidupan seorang Muslim: Mendapatkan Ampunan Dosa Dengan berdoa dan bertaubat pada malam ini, seorang Muslim dapat menghapus dosa-dosanya dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT. Meningkatkan Keimanan Malam Nisfu Sya'ban adalah momen untuk merenungkan kekuasaan Allah dan meningkatkan keimanan kepada-Nya. Menguatkan Hubungan dengan Allah Doa adalah cara seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan mengikuti panduan doa Nisfu Sya'ban, hubungan spiritual kita dengan Allah akan semakin kuat. Mendapatkan Keberkahan Hidup Berdoa pada malam Nisfu Sya'ban dapat mendatangkan keberkahan dalam kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Persiapan Menyambut Ramadan Hikmah lainnya adalah menjadikan malam Nisfu Sya'ban sebagai persiapan spiritual untuk menyambut bulan Ramadan dengan hati yang bersih dan penuh semangat. Malam Nisfu Sya'ban adalah momen yang penuh keberkahan dan kesempatan besar untuk mendapatkan rahmat Allah SWT. Dengan memahami panduan doa Nisfu Sya'ban, kita dapat memanfaatkan malam istimewa ini untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan keikhlasan untuk menghidupkan malam Nisfu Sya'ban dengan ibadah yang tulus. Aamiin.
BERITA13/02/2025 | admin
BAZNAS Sidoarjo Salurkan  Bantuan untuk Pembangunan Masjid Penyintas Bencana di Sukabumi
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan untuk Pembangunan Masjid Penyintas Bencana di Sukabumi
Sidoarjo– Dalam upaya mendukung pemulihan pascabencana, BAZNAS Sidoarjo telah menyerahkan bantuan sebesar Rp 10 juta untuk pembangunan masjid di tempat relokasi penyintas bencana banjir, longsor, dan pergerakan tanah di Kampung Cibuhung, Desa Mangunjaya, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi. Penyerahan bantuan ini merupakan hasil kolaborasi dengan PT PLN Nusantara Services melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).( 13 Februari 2025) Bapak Erwan dari BAZNAS Sukabumi menyampaikan informasi ini melalui aplikasi pesan WhatsApp, disertai gambar penyerahan “mock up” bantuan kemanusiaan. “Jazakumullah khoiron katsiro, semoga BAZNAS Kabupaten Sidoarjo beserta para donatur diberikan keberkahan, Aamiin,” ungkap Erwan, mengekspresikan rasa syukur atas dukungan yang diberikan. Bantuan ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS Sidoarjo untuk membantu penyintas bencana, yang sebelumnya telah menerima donasi sosial dari PLN Nusantara Power. Dengan bantuan ini, diharapkan masjid di Kampung Cibuhung dapat segera dibangun, memberikan tempat ibadah yang layak bagi masyarakat yang terdampak bencana. Abdul Ghoni staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo menegaskan bahwa bantuan ini adalah langkah penting dalam mendukung upaya rekonstruksi dan pemulihan masyarakat. “Kami berharap bantuan ini dapat memberikan semangat baru bagi warga, serta menjadi simbol harapan dan kebersamaan dalam menghadapi masa-masa sulit,” ujarnya. Pembangunan masjid ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial dan edukasi bagi warga sekitar. Dengan adanya masjid, diharapkan masyarakat dapat bersatu dalam menghadapi tantangan yang ada, serta memperkuat ikatan sosial antarwarga. Kegiatan penyerahan bantuan ini menunjukkan betapa pentingnya solidaritas dan kepedulian antar sesama, terutama di saat-saat sulit. BAZNAS Sidoarjo dan PT PLN Nusantara Services berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, baik melalui bantuan langsung maupun program-program pemulihan yang berkelanjutan. Semoga langkah ini menjadi contoh bagi banyak pihak untuk terus memberikan dukungan kepada mereka yang terkena dampak bencana, serta mengingatkan kita semua akan pentingnya berbagi dan peduli satu sama lain.
BERITA13/02/2025 | sudrab
Operasi Katarak BAZNAS Sidoarjo: Aksi Sosial untuk Masyarakat yang Membutuhkan
Operasi Katarak BAZNAS Sidoarjo: Aksi Sosial untuk Masyarakat yang Membutuhkan
Sidoarjo – Dalam rangka memperingati hari jadi Sidoarjo yang ke-166, BAZNAS Sidoarjo berkolaborasi dengan RSI Siti Hajar akan menggelar kegiatan operasi katarak pada 15 Februari 2025. Kegiatan ini akan berlangsung di ruang pertemuan Darun Na’im, lantai 3, RSI Siti Hajar. Direktur RSI Siti Hajar, dr. Iqbal Faizin, M.Kes., AIFO-K, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari bakti sosial screening mata yang dilaksanakan pada 28 Januari 2025 lalu di Pendopo Delta Wibawa,( 13 Februari 2025). Sekitar 50-an peserta dari 75 orang yang telah menjalani screening mata terpilih untuk mengikuti operasi katarak. Ini adalah kesempatan berharga bagi mereka yang mengalami gangguan penglihatan akibat katarak, dan harapan untuk mendapatkan kembali kemampuan melihat dengan jelas. Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar, yang akrab disapa Gus Jazuk, menekankan komitmen lembaganya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar operasi, tetapi juga sebuah harapan baru bagi mereka yang selama ini terhalang oleh masalah penglihatan,” ujarnya. Kegiatan operasi katarak ini adalah bagian dari serangkaian acara yang digelar BAZNAS Sidoarjo untuk memperingati hari jadi Sidoarjo. Sebelumnya, BAZNAS telah melaksanakan bakti sosial di daerah terpencil pada 15 Januari dan khitan massal pada 22-23 Januari. Semua ini menunjukkan dedikasi BAZNAS dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dalam setiap langkah, BAZNAS Sidoarjo menunjukkan bahwa kepedulian sosial bukanlah sekadar slogan, melainkan sebuah tindakan nyata yang berkelanjutan. “Kami berkomitmen untuk terus membantu masyarakat yang kurang mampu, karena kesehatan adalah hak setiap individu,” tambah Gus Jazuk. Operasi katarak ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan para peserta. Dengan mengembalikan penglihatan mereka, diharapkan mereka dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik, dan tentunya, meningkatkan kualitas hidup mereka. Kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk tenaga medis yang berpengalaman, sehingga diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan aman. BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat untuk mendukung kegiatan ini, baik melalui donasi maupun doa, agar semua berjalan sesuai harapan. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian, BAZNAS Sidoarjo berharap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan operasi katarak ini adalah salah satu langkah kecil menuju tujuan besar: masyarakat Sidoarjo yang sehat dan sejahtera.
BERITA13/02/2025 | sudrab
Baznas Sidoarjo Untuk Ibu Ngatemi, Dari Keterpurukan Menuju Harapan Baru
Baznas Sidoarjo Untuk Ibu Ngatemi, Dari Keterpurukan Menuju Harapan Baru
Sidoarjo 13 feb 2025, Di sudut Desa Tropodo, terdapat sebuah rumah sederhana yang menyimpan kisah haru. Rumah Ibu Ngatemi, seorang nenek berusia lanjut, dulunya terancam oleh atap yang ambruk dan dinding yang lapuk. Pada 20 Januari 2025, Achmad Richie, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, bersama petugas TKSK, melakukan peninjauan langsung ke kediaman Ibu Ngatemi. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kondisi rumah tersebut. “Ada beberapa pembenahan yang perlu segera dilakukan, terutama atap, dinding, dan kusen,” ungkap Richie. “Kami ingin memastikan rumah ini kembali menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk keluarga Ibu Ngatemi.” Setiap detail yang diperhatikan adalah langkah kecil menuju harapan baru. Dinding yang lapuk, atap yang ambruk, dan kondisi kamar mandi yang memprihatinkan akan segera mendapat perhatian. Ibu Ngatemi tinggal bersama enam anggota keluarganya, termasuk anak dan cucu yang masih kecil. Rumahnya menjadi saksi bisu perjuangan melawan keterbatasan ekonomi. “Ini bukan hanya tentang memperbaiki rumah, tetapi juga memulihkan semangat hidup mereka,” tambah Achmad Rizal, tenaga kerja sosial kecamatan. Transformasi yang Mengharukan Setelah upaya rehabilitasi dimulai, pada 12 Februari 2025, Achmad Richie kembali mengunjungi rumah Ibu Ngatemi untuk melakukan monitoring pasca-rehab. Dari depan, teras rumah kini terlihat berwarna hijau terang dengan “prasasti” Pembangunan RTLH Baznas Sidoarjo yang menempel dengan anggun. Atap yang sebelumnya sangat rentan, kini telah diganti dengan rangka galvalume dan atap spandek yang kokoh. Kamar mandi yang awalnya tidak berdinding kini telah ditutup rapi, memberikan privasi yang sangat dibutuhkan. Jaringan instalasi listrik juga tertata dengan rapi, memberikan kenyamanan yang sebelumnya tak pernah mereka rasakan. Ibu Ngatemi, saat ditemui, tak henti-hentinya mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Baznas Sidoarjo. “Saya sudah tidak was-was lagi seperti sebelumnya yang sempat kecatuhan genting,” ujarnya dengan wajah penuh harapan. Dalam kesempatan itu, Ibu Ngatemi juga berbagi cerita tentang aktivitasnya. “Sekarang saya makin semangat, sering menerima borongan dari dagangan tetangga. Apapun walau tak seberapa, bisa menambah untuk keluarga besar saya,” cetusnya. Dampak Positif bagi Keluarga Teras rumah yang dulu digunakan untuk tidur karena takut atapnya ambruk kini terlihat “kotor” akibat aktivitas kerja borongan. Namun, itu adalah tanda bahwa kehidupan telah kembali bergulir. Ibu Ngatemi dan keluarganya kini memiliki ruang yang layak untuk berteduh dan beraktivitas. Akhir kunjungan ditandai dengan serah terima Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan rehab RTLH ini. Transformasi rumah Ibu Ngatemi bukan hanya sekadar perubahan fisik, tetapi juga simbol harapan dan kebangkitan semangat hidup. Kisah ini adalah bukti nyata bahwa upaya kecil dapat membawa dampak besar. Baznas Sidoarjo telah menunjukkan bahwa dengan kepedulian dan kerja sama, kita dapat mengubah hidup seseorang dan memberikan harapan baru bagi mereka yang membutuhkan. Harapan yang kini bersinar di rumah Ibu Ngatemi, yang dulunya gelap dan penuh ketidakpastian, kini telah berubah menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk keluarga tercinta.
BERITA13/02/2025 | sudrab
Meningkatkan Kapasitas SDM BAZNAS: Pelatihan Kehumasan dan Jurnalisme Zakat di Surabaya
Meningkatkan Kapasitas SDM BAZNAS: Pelatihan Kehumasan dan Jurnalisme Zakat di Surabaya
Sidoarjo, 13 Feb 2025 — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo berpartisipasi dalam pelatihan Kehumasan dan Jurnalisme Zakat yang diselenggarakan oleh BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Acara ini berlangsung di kantor BAZNAS Jatim, Surabaya, dan dihadiri oleh pengelola zakat dari berbagai daerah di Jawa Timur. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola zakat di era digital, khususnya dalam teknik penulisan berita, publikasi konten, dan media relation.( Surabaya, 12 Februari 2025) Dalam sambutannya, Prof. KH. Ali Maschan Moesa menekankan bahwa syiar BAZNAS harus menjangkau tidak hanya tingkat kabupaten atau kota, tetapi juga pelosok desa. “Kehadiran BAZNAS sebagai lembaga pemerintah non-struktural harus dirasakan oleh seluruh mustahik di seluruh Indonesia,” ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen BAZNAS untuk memperluas jangkauan serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat. Sebagai pemateri, Ndari Rumi Widyawati, Kepala Bagian Marketing Communication BAZNAS RI, menyampaikan materi mengenai tata kelola BAZNAS dalam mempertahankan kredibilitas. Ia memperkenalkan konsep trisula, yang terdiri dari tiga poin penting: program berdampak, reputasi terbaik, dan tata kelola zakat profesional. “Untuk tata kelola dalam mempertahankan kredibilitas BAZNAS, setidaknya ada tiga poin yang harus diperhatikan,” tegas Ndari. “Program berdampak memastikan bahwa setiap zakat yang dikelola memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Reputasi terbaik menciptakan kepercayaan, sementara tata kelola zakat profesional menjamin transparansi dan akuntabilitas.” Pelatihan ini juga melibatkan sesi diskusi interaktif, di mana peserta dapat bertanya langsung kepada pemateri mengenai tantangan dan solusi dalam pengelolaan zakat di era digital. Peserta sangat antusias, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap pengembangan kemampuan kehumasan dan jurnalisme zakat. Pelatihan ini menjadi langkah strategis bagi BAZNAS dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan jurnalisme di kalangan pengelola zakat, yang diharapkan dapat memperkuat posisi BAZNAS sebagai lembaga yang kredibel dan terpercaya di mata masyarakat. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat lebih efektif dalam menyebarluaskan informasi tentang zakat, sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berzakat. BAZNAS terus berkomitmen untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, guna memastikan bahwa zakat tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga sebuah gerakan sosial yang memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.
BERITA13/02/2025 | admin
Dua Sertifikat ISO Kembali ke BAZNAS: Transparansi Zakat Makin Kental
Dua Sertifikat ISO Kembali ke BAZNAS: Transparansi Zakat Makin Kental
Sidoarjo, 13 feb 2025 — Gedung BAZNAS RI di Jakarta pagi itu tampak berseri. Di tangan Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., dua sertifikat ISO kembali dikukuhkan: ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu dan ISO 37001:2016 untuk Sistem Anti Penyuapan. Penyerahan simbolis oleh PT Garuda Sertifikasi Indonesia ini bukan sekadar ritual tahunan. Tapi bukti: lembaga zakat negara ini konsisten menjaga mutu dan integritas layanannya. “Alhamdulillah, ini bukan kali pertama. Tapi justru makin berat: menjaga kepercayaan publik harus dibarengi sistem yang terus diperkuat,” ujar Kiai Noor, sapaan akrabnya, dengan nada tegas. Prestasi yang Tak Sekadar Sertifikat Bagi BAZNAS, dua sertifikat ini ibarat “garansi” bahwa tata kelola Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dijamin transparan. ISO 9001:2015 menjamin layanan BAZNAS memenuhi standar mutu tertinggi. Sementara ISO 37001:2016 menjadi tameng anti korupsi dan suap. “Ini bukan soal kertas. Ini soal komitmen agar setiap rupiah zakat sampai ke mustahik tanpa kebocoran,” tambah Kiai Noor. Proses auditnya pun tak main-main. PT Garuda Sertifikasi Indonesia mengulik seluruh proses BAZNAS: mulai pengumpulan, distribusi, hingga sistem pendukung. Hasilnya? Nihil temuan penyimpangan. “BAZNAS layak jadi contoh lembaga amil zakat di Indonesia,” puji Eko Sutrisno, perwakilan auditor. Komitmen pada 3A Kiai Noor menegaskan, kunci keberhasilan BAZNAS adalah prinsip 3A: Aman Syar’i (sesuai syariat), Aman Regulasi (taat hukum), dan Aman NKRI (berkontribusi bagi keutuhan negara). Prinsip ini dijalankan sejak zakat masuk ke kas BAZNAS hingga didistribusikan. “Zakat itu amanah. Kalau tidak dikelola dengan sistem ketat, bisa jadi malapetaka,” ujarnya. Tak heran, BAZNAS bahkan membentuk tim khusus pemantau internal. Setiap bulan, laporan keuangan dipublikasikan secara terbuka. Dari Masa ke Masa Jejak BAZNAS dengan ISO bukan cerita baru. Sejak 2018, mereka meraih ISO 9001:2008. Kini, versi terbarunya (2015) tetap dipertahankan. Begitu pula ISO 37001:2016 yang pertama diraih pada 2019. “Ini evolusi. Setiap tahun, standar kami naik,” ujar Prof. Zainulbahar Noor, Pimpinan Bidang Perencanaan BAZNAS. Menurutnya, inovasi terus dilakukan. Misalnya, sistem digitalisasi pendistribusian zakat yang memangkas biaya operasional. Atau kerja sama dengan fintech syariah untuk memudahkan muzaki berdonasi. Harapan untuk BAZNAS Daerah Eko Sutrisno berharap, keberhasilan BAZNAS pusat bisa menular ke daerah. “Kami mendorong sertifikasi ini diperluas ke BAZNAS provinsi dan kabupaten. Transparansi harus merata,” ujarnya. Tantangannya? Masih ada BAZNAS daerah yang minim SDM dan teknologi. Tapi Kiai Noor optimistis. “Kami sudah menyiapkan pelatihan dan pendampingan. Targetnya, 2026 semua BAZNAS daerah tersertifikasi,” tegasnya. Bagi BAZNAS, dua sertifikat ini bukan akhir. Justru awal untuk membangun ekosistem zakat yang lebih masif. Data terakhir, total zakat nasional 2024 mencapai Rp32 triliun. Angka itu diprediksi naik 20% tahun ini. “Zakat bukan sekadar sedekah. Tapi instrumen pengentasan kemiskinan yang powerful,” kata Kiai Noor. Dengan tata kelola prima, ia yakin zakat bisa jadi solusi bagi 27,5 juta penduduk miskin Indonesia. Kini, BAZNAS tak hanya berbangga. Tapi makin terbebani: menjaga nama baik, sekaligus memastikan zakat benar-benar mengalir ke yang membutuhkan. Seperti kata Kiai Noor: “Kami tak ingin ada istilah zakatnya sampai, tapi kepercayaan hilang.
BERITA13/02/2025 | admin
Baznas Sidoarjo: Membangun Harapan Melalui Bedah Rumah
Baznas Sidoarjo: Membangun Harapan Melalui Bedah Rumah
Sidoarjo, 12 Februari 2025 — Di tengah cuaca cerah yang menyinari Sidoarjo, Baznas Sidoarjo melaksanakan monitoring hasil bedah Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang telah dilakukan pada bulan Januari lalu. Kegiatan ini ditandai dengan serah terima Berita Acara Serah Terima (BAST) kepada para penerima manfaat, menandakan harapan baru bagi mereka yang sebelumnya hidup dalam kondisi tidak layak. Delapan rumah yang berhasil direnovasi dalam program ini menjadi saksi bisu perjuangan dan harapan. Senyum haru menghiasi wajah para penerima manfaat saat petugas Baznas, Achmad Richie, mengunjungi kediaman mereka. Setiap kunjungan bukan hanya sekadar serah terima, tetapi juga momen emosional yang menyentuh hati. Di Desa Watugolong, Ibu Sulami, seorang korban kebakaran, menerima kunci rumah barunya. “Saya tidak pernah membayangkan bisa tinggal di rumah yang layak. Terima kasih, Baznas!” ungkapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Rumahnya yang baru, hasil kolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kini berdiri kokoh, memberikan kenyamanan dan rasa aman. Di Desa Suwaluh, Bapak Nurman Hidayatullah juga merasakan kebahagiaan serupa. Rumahnya yang sempat menjadi perhatian PLT Bupati Sidoarjo, H Subandi S.H M.Kn, kini telah direnovasi. “Saya sangat bersyukur. Ini adalah berkah bagi keluarga kami,” katanya. Tak kalah menggembirakan, Bapak Sudari dari Desa Sebani Tarik, yang juga mendapatkan perhatian dari PLT Bupati, mengungkapkan rasa syukurnya. “Kehidupan kami kini jauh lebih baik. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat,” ujarnya. Kediaman Ibu Ngatemi di Desa Tropodo Krian juga menjadi contoh sinergi antara Baznas dan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK). Proses assessment kelayakan penerima manfaat dilakukan dengan teliti, memastikan bahwa bantuan tepat sasaran. Di Desa Tulangan, Ibu Nur Jannah mendapatkan rumah baru yang layak huni. Sementara itu, Ainur Rahmat Iqbal H. di Perum Bumi Candi Asri, yang juga merupakan korban kebakaran, merasakan kelegaan luar biasa. “Setelah kejadian itu, kami tidak tahu harus bagaimana. Kini, kami punya tempat yang aman,” ungkapnya. Bapak Sugianto, seorang pekerja serabutan di Desa Kedungpeluk Candi, dan Ibu I’in Wahyuni dari Desa Sumokali Candi, juga merasakan dampak positif dari program ini. Keduanya mengaku sangat terbantu dan berterima kasih kepada Baznas yang telah memberikan harapan baru. Sebagaimana diketahui, di bulan Januari 2025, Baznas Sidoarjo mengerjakan total 15 rumah, baik yang membutuhkan rehabilitasi reguler maupun yang menjadi korban kebakaran. Ini merupakan kelanjutan dari prestasi luar biasa tahun 2024, di mana sebanyak 224 RTLH telah direhab dengan total pembiayaan mencapai lebih dari 4 miliar rupiah. Dengan semangat yang tak pernah padam, Baznas Sidoarjo terus berkomitmen untuk membantu masyarakat. Setiap rumah yang dibangun bukan hanya sekadar fisik, tetapi juga merupakan simbol harapan dan kebangkitan bagi mereka yang membutuhkan. Di balik setiap dinding baru, ada cerita baru yang siap ditulis, dan Baznas Sidoarjo ada di garis depan untuk mewujudkannya.
BERITA12/02/2025 | sudrab
BAZNAS RI Percepat Penghimpunan ZIS Melalui Berbagai Kanal Menjelang Ramadhan
BAZNAS RI Percepat Penghimpunan ZIS Melalui Berbagai Kanal Menjelang Ramadhan
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus berinovasi dengan memperluas saluran penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Berbagai kanal, baik secara retail maupun digital, telah disiapkan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menunaikan kewajiban berzakat dengan cara yang aman dan praktis. Kegiatan ini diungkapkan dalam Pengajian BAZNAS Selasa Pagi yang baru-baru ini disiarkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV. Acara yang bertema “Pengumpulan Retail dan Off Balance Sheet dalam Mencapai Target Pengumpulan Ramadhan” ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, termasuk Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, dan Fitriansyah Agus Setiawan, Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI. Dalam kesempatan tersebut, Nadratuzzaman menekankan bahwa Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan penghimpunan ZIS. “Bulan Ramadhan bukan hanya sekadar ibadah puasa dan shalat, tetapi juga saat di mana masyarakat lebih aktif berzakat, berinfak, dan bersedekah. Penting bagi kita untuk memastikan bahwa pengumpulan tidak rendah, mengingat potensi donasi yang sangat besar,” ujarnya dengan penuh semangat. BAZNAS telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mencapai target penghimpunan. Hal ini mencakup memperbanyak gerai zakat, menggandeng perusahaan ritel, serta mengadakan berbagai kegiatan penggalangan dana. “Kami juga menyediakan program zakat istana dan layanan jemput zakat, sehingga masyarakat dapat menyalurkan ZIS dengan lebih mudah,” tambah Nadratuzzaman. Di era digital, kemudahan pembayaran juga diperkuat melalui berbagai metode yang memudahkan para muzaki. “Pembayaran kini dapat dilakukan melalui e-wallet, transfer bank, dan marketplace, sehingga lebih mudah diakses,” ungkapnya. Selain itu, pendekatan off balance sheet yang melibatkan masjid, yayasan, dan komunitas juga dioptimalkan untuk meningkatkan potensi penghimpunan dana ZIS. Fitriansyah Agus Setiawan menekankan pentingnya akses layanan yang cepat dan efisien, terutama menjelang puncak penghimpunan pada 10 hari terakhir Ramadhan. “Kami ingin memastikan donasi bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Puncak penghimpunan terjadi di 10 hari terakhir Ramadhan, sehingga kami harus siap dengan berbagai kanal yang ada,” tuturnya dengan antusias. Dengan strategi komunikasi yang agresif, BAZNAS optimis dapat mencapai target penghimpunan ZIS tahun ini. Kampanye dilakukan melalui media sosial, televisi, radio, dan billboard, serta memanfaatkan WhatsApp, SMS, dan email untuk mengajak masyarakat berzakat. “Dengan berbagai upaya ini, kami yakin BAZNAS dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya selama Bulan Ramadhan,” tutup Fitriansyah dengan harapan yang tinggi.
BERITA12/02/2025 | admin
Budi Haryanto: Harapan dalam Setiap Paket Makanan dan Layanan Kesehatan
Budi Haryanto: Harapan dalam Setiap Paket Makanan dan Layanan Kesehatan
Sidoarjo, 11 Februari 2025 – Di tengah keramaian alun-alun Sidoarjo, Budi Haryanto, seorang penyandang disabilitas berusia 56 tahun, tampak duduk di kursi rodanya. Baru saja menghadiri forum konsultasi publik tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Sidoarjo 2026, ia melanjutkan langkahnya menuju tenda putih yang menjanjikan harapan: Warung Berkah Sedekah (WBS) Baznas Sidoarjo. Di sinilah, ia berharap menemukan solusi untuk tekanan darahnya yang naik akibat kelelahan. Acara kolaboratif antara Baznas Sidoarjo dan Rumah Sehat Baznas ini, yang rutin diadakan dua kali sebulan, kembali hadir dengan semangat baru. Hari ini, mereka membagikan 300 paket makanan siap saji dan minuman gratis kepada masyarakat yang berpapasan di sekitar lokasi. Antusiasme warga terlihat jelas, dengan antrean panjang yang mengular, baik untuk mendapatkan makanan maupun layanan kesehatan gratis. "Tekanan darah saya naik, mungkin kelelahan beberapa hari ini," ungkap Budi, sambil tersenyum. Ia merasa gembira bisa mendapatkan perhatian dan layanan kesehatan yang dibutuhkan. Dalam suasana hangat dan penuh kepedulian ini, Budi tidak hanya menemukan makanan, tetapi juga harapan akan kesehatan yang lebih baik. Di sisi lain, Ibu Kiniyah, 63 tahun, dari Gang 1 Kranggan, juga merasakan manfaat dari acara ini. Dengan senyum lebar, ia mengungkapkan rasa syukurnya setelah menerima multivitamin yang sangat dibutuhkannya. "Saya sering merasa capek, dan hari ini saya bisa mendapatkan berbagai macam vitamin," katanya penuh harap. "Apakah nanti ada lagi acara seperti ini?" tanyanya, seolah ingin memastikan kesempatan baik ini tidak terlewatkan. Petugas dari Rumah Sehat Baznas, Bu Ilmi, menjawabnya dengan hangat, "Boleh, Bu. Kami akan terus mengadakan acara ini." Jawaban tersebut membuat Ibu Kiniyah semakin ceria, seolah beban di pundaknya sedikit terangkat. Di tenda yang sama, para petugas kesehatan dengan sigap melayani semua yang datang, memberikan pemeriksaan dan obat-obatan. Suasana di tenda itu penuh dengan tawa dan obrolan hangat. Masyarakat saling berbagi cerita, sementara petugas kesehatan dengan sabar mendengarkan keluhan mereka. Setiap senyuman yang terukir di wajah-wajah warga mencerminkan rasa syukur atas perhatian yang diberikan oleh Baznas Sidoarjo dan Rumah Sehat. Acara ini bukan hanya sekadar pembagian makanan dan layanan kesehatan, tetapi juga sebuah pengingat akan pentingnya solidaritas dan kepedulian di tengah masyarakat. Dalam setiap paket makanan dan layanan yang diberikan, tersimpan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi semua. Dengan semangat berbagi, Baznas Sidoarjo dan Rumah Sehat berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, memberikan dukungan dan layanan yang dibutuhkan. Hari ini, di alun-alun Sidoarjo, harapan itu terwujud, dan setiap senyuman adalah bukti bahwa kebersamaan mampu mengubah hidup.
BERITA11/02/2025 | sudrab
Berawal dari Teman FB: Harapan Baru untuk Santriwati Zafira
Berawal dari Teman FB: Harapan Baru untuk Santriwati Zafira
Sidoarjo, 11 Februari 2025 – Di tengah kesulitan yang dihadapi banyak keluarga, sebuah kisah inspiratif muncul dari Desa Prasung, Kecamatan Buduran. Zafira Nadya Qonita, santriwati kelas 7 di Pondok Pesantren Salafiyah Al Barokah, kini mendapatkan harapan baru berkat bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo. Semua ini berawal dari sebuah pertemanan di media sosial Facebook. Ibunda Zafira, yang aktif di grup Facebook Baznas Sidoarjo, tak menyangka bahwa interaksi di media sosial tersebut akan membuka jalan bagi bantuan yang sangat dibutuhkan. Zafira, anak kedua dari tiga bersaudara, menghadapi kendala dalam biaya pendidikan yang mengancam kelanjutan sekolahnya. Namun, kehadiran Baznas Sidoarjo menjadi titik terang di tengah masalah yang gelap itu. M. Shofwan, Pelaksana Penyaluran Baznas Sidoarjo, hadir langsung di balai desa Prasung untuk menyerahkan bantuan tersebut. Dalam acara penyerahan yang sederhana namun penuh haru, ibunda Zafira menerima bantuan biaya pendidikan dengan rasa syukur yang mendalam. “Ini adalah berkah yang sangat berarti bagi kami,” ujarnya sambil menahan haru( 10, februari, 2025) Ibunda Zafira, yang memiliki anak yang dikenal rajin dan berprestasi di sekolah, kini bisa kembali fokus tanpa terbebani masalah biaya. “Saya ingin dia menjadi yang terbaik dan membanggakan orang tua,” ungkapnya dengan semangat. Harapan Zafira untuk melanjutkan pendidikan semakin cerah berkat dukungan dari Baznas Sidoarjo dan komunitas yang peduli. Kisah Zafira menunjukkan betapa pentingnya peran media sosial dalam menghubungkan mereka yang membutuhkan bantuan dengan lembaga yang siap membantu. Melalui platform seperti Facebook, informasi dapat tersebar dengan cepat, dan bantuan bisa disalurkan lebih efektif. Baznas Sidoarjo terus berkomitmen untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam bidang pendidikan. M. Shofwan menegaskan, “Kami akan terus berusaha menjangkau lebih banyak anak-anak yang membutuhkan agar mereka bisa mendapatkan pendidikan yang layak.” Dengan dukungan dari berbagai pihak, semoga kisah Zafira menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berjuang dan tidak menyerah pada keadaan. Harapan baru telah lahir, dan masa depan yang cerah kini ada di depan mata.
BERITA11/02/2025 | sudrab
Baznas Sidoarjo Kolaborasi SDN Panjunan Sukodono Salurkan Bantuan untuk Yatim Dhuafa dalam Peringatan Isra' Mi'raj
Baznas Sidoarjo Kolaborasi SDN Panjunan Sukodono Salurkan Bantuan untuk Yatim Dhuafa dalam Peringatan Isra' Mi'raj
Sidoarjo, 8 Februari 2025 – Dalam semangat kepedulian terhadap sesama, Baznas Sidoarjo berkolaborasi dengan SDN Panjunan untuk menyalurkan bantuan kepada anak-anak yatim dan dhuafa di sekolah tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Isra' Mi'raj 1446 H, yang menjadi momen penting bagi umat Islam untuk merenungkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. SDN Panjunan, yang dikenal dengan slogannya "Religious, Berprestasi, dan Berkarakter Pancasila", menjadikan kepedulian terhadap sesama sebagai salah satu indikator utama. Kepala sekolah, Siti Marliyah, S.Pd, SD, M.Pd., mengungkapkan bahwa kegiatan bakti sosial ini merupakan bagian dari komitmen sekolah untuk mendukung anak-anak dari keluarga kurang mampu yang bersekolah di SDN Panjunan, Sukodono. "Program peduli sesama ini kami kemas dalam bentuk kegiatan peringatan Isra' Mi'raj. Kami ingin menanamkan nilai-nilai sosial kepada siswa-siswi kami, sekaligus membantu mereka yang membutuhkan," ujar Siti Marliyah saat memberikan sambutan dalam acara tersebut. Sebanyak 25 anak dari SDN Panjunan, baik yang berstatus yatim maupun dhuafa, mendapatkan bantuan finansial dari Baznas Sidoarjo. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban mereka dalam menjalani pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Kepala sekolah juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Baznas Sidoarjo atas dukungan yang diberikan. "Kami sangat berterima kasih kepada Baznas Sidoarjo yang telah membantu kami dalam melaksanakan program ini. Semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi anak-anak kami," tambahnya. Kegiatan ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran siswa-siswi tentang pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama. Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang berkarakter dan memiliki rasa empati yang tinggi. Peringatan Isra' Mi'raj ini menjadi momentum yang tepat untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kolaborasi antara Baznas Sidoarjo dan SDN Panjunan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan.
BERITA10/02/2025 | admin
BAZNAS Sidoarjo: Komitmen Nyata dalam Menangani Rumah Tidak Layak Huni Desa Gagang Panjang
BAZNAS Sidoarjo: Komitmen Nyata dalam Menangani Rumah Tidak Layak Huni Desa Gagang Panjang
Sidoarjo, 6 Februari 2025 – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo, H. Moch. Dhamroni Chudlori, M.Si, bersama anggota komisi, H. Sutadji, melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Ganggang Panjang, Kecamatan Tanggulangin. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang masih hidup dalam keterbatasan. Dalam sidak ini, Dhamroni dan rombongan didampingi oleh Kepala Desa Ganggang Panjang, Muh. Adenan, serta perangkat desa lainnya. Mereka meninjau kondisi rumah Achmad Subakri, seorang warga yang selama ini tinggal di dalam bangunan yang sangat memprihatinkan. Rumahnya, yang berada di RT 12 RW 04, hanya memiliki lantai tanah dan dinding yang terbuat dari terpal, yang jelas tidak mampu melindungi keluarganya dari cuaca buruk. “Melihat kondisi seperti ini, hati saya tergerak. Kami tidak bisa tinggal diam,” ungkap H. Moch. Dhamroni Chudlori. Ia menghubungi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo melalui telepon genggamnya, meminta agar langkah perbaikan segera dilakukan. “Ini bukan hanya soal rumah, tetapi juga tentang martabat dan kesejahteraan warga yang harus kami jaga,” tegasnya. Kepala Desa Ganggang Panjang, Muh. Adenan, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas tindakan cepat yang diambil oleh DPRD Sidoarjo. Ia menjelaskan bahwa laporan mengenai kondisi rumah Achmad sudah disampaikan ke pemerintah daerah. “Hari ini, kami melihat langsung komitmen wakil rakyat. Ini adalah bentuk kepedulian yang sangat berarti bagi kami,” ujarnya. Achmad Subakri, sang pemilik rumah, tidak dapat menyembunyikan harunya. “Selama bertahun-tahun, kami hidup dalam kondisi seperti ini. Baru kali ini ada perhatian serius dari pemerintah,” katanya dengan mata berkaca-kaca. Rasa syukur dan harapan akan perbaikan rumahnya menyelimuti suasana. Staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, Achmad Richie, mengungkapkan bahwa berkas administrasi pengajuan bantuan sudah masuk ke mejanya pada 20 Januari lalu. “Dalam waktu dekat, kami akan melakukan assessment dan tindak lanjutnya di bulan Februari ini,” tuturnya. Ini menjadi sinyal positif bagi warga yang membutuhkan. Masyarakat setempat pun memberikan apresiasi terhadap langkah sigap DPRD. Mereka berharap perhatian yang sama dapat diberikan di desa-desa lain yang memiliki kondisi serupa. “Perbaikan rumah tidak layak huni harus menjadi prioritas. Kami semua berharap agar warga yang hidup dalam kondisi seperti ini segera mendapatkan bantuan,” harap Dhamroni. Dengan sidak ini, DPRD Kabupaten Sidoarjo menunjukkan komitmen nyata dalam memastikan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi dengan BAZNAS diharapkan dapat memberikan solusi konkret dalam menangani masalah RTLH yang masih banyak dijumpai di berbagai wilayah Kabupaten Sidoarjo. Ini adalah langkah awal menuju kehidupan yang lebih layak bagi mereka yang membutuhkan.
BERITA07/02/2025 | sudrab
Harapan Baru di Sidodadi: Baznas Sidoarjo Serahkan BAST Program RTLH
Harapan Baru di Sidodadi: Baznas Sidoarjo Serahkan BAST Program RTLH
Sidodadi, Taman – Hari ini, 6 Februari 2025, menjadi momen bersejarah bagi Anang Subagyo, warga RW 02 RT 12 di Kecamatan Taman. Senyum sumringah menghiasi wajahnya setelah menerima dokumen Berita Acara Serah Terima (BAST) dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo. Penyerahan ini dilakukan oleh Achmad Richie, salah satu pelaksana Baznas, di rumah Anang yang baru saja direnovasi melalui program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kunjungan Plt Bupati Sidoarjo, H. Subandi SH., M.Kn dan Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar (Gus Jazuk) pada 4 Januari 2025. Dalam kunjungan tersebut, keduanya menegaskan komitmen pemerintah dan Baznas untuk memperbaiki kondisi rumah-rumah yang tidak layak huni di wilayah tersebut. “Program RTLH ini bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi juga merupakan bentuk perhatian kami terhadap masyarakat,” ujar H. Subandi. Beliau menambahkan pentingnya memastikan setiap warga Sidoarjo memiliki tempat tinggal yang aman dan nyaman, terutama di tengah cuaca ekstrem yang berpotensi membahayakan. Anang Subagyo, yang sebelumnya hidup dalam kondisi rumah yang sangat memprihatinkan, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya. “Keadaan ekonomi membuat saya sulit untuk merenovasi rumah. Dengan adanya bantuan ini, semoga keluarga saya bisa tinggal lebih layak,” ungkapnya dengan penuh haru. Ketua RW setempat, Bapak Selamet Budiono, juga menyampaikan apresiasi kepada Baznas Sidoarjo. “Luar biasa, dan terima kasih kepada Baznas Sidoarjo yang sangat responsif bisa membantu salah satu warganya,” tuturnya. Ia berharap kolaborasi ini dapat berlanjut untuk menjawab kebutuhan mendesak masyarakat di wilayahnya. Program RTLH ini tidak hanya memberikan perbaikan fisik, tetapi juga memberikan harapan baru bagi warga yang selama ini terpinggirkan. Melalui dukungan Baznas dan pemerintah, diharapkan lebih banyak rumah yang tidak layak huni dapat direnovasi, sehingga setiap keluarga di Sidoarjo dapat merasakan kenyamanan dan keamanan dalam tempat tinggal mereka. Dengan semangat gotong royong, Baznas Sidoarjo membuktikan bahwa perubahan positif dapat dimulai dari tindakan kecil. Hari ini, Anang Subagyo bukan hanya menerima dokumen, tetapi juga harapan baru untuk masa depan keluarganya.
BERITA06/02/2025 | admin
Harapan di Tengah Kesulitan: Cerita Bapak Mat Romli, Bapak Adi Darmaji, dan Ibu Siti Aminah
Harapan di Tengah Kesulitan: Cerita Bapak Mat Romli, Bapak Adi Darmaji, dan Ibu Siti Aminah
Sidoarjo, 5 Februari 2025 — Di tengah kesibukan dan hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, Desa Singkalan menyimpan kisah haru yang menggetarkan hati. Di sana, Bapak Mat Romli, seorang pekerja serabutan, merasakan harapan baru berkat bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo. Bantuan biaya hidup juga diterima Bapak Adi Darmaji, juga menjadi sinar harapan di tengah kesulitan yang mereka hadapi. Bapak Mat Romli, yang tinggal di RT 16 RW 6 Balongbendo, mengarungi hidup yang penuh tantangan. Setiap harinya, ia berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya melalui pekerjaan sebagai tukang rombeng (pedagang barang bekas).Keterbatasan ini membuat Mat Romli dan keluarganya sering kali berjuang untuk mendapatkan makanan yang cukup, menciptakan momen-momen pilu di tengah rutinitas sehari-hari. Begitu juga Bapak Darmaji ,” "Kadang ada yang memanggil untuk mencarikan rumput, kadang tidak," ungkap Adi Darmaji, Pekerjaannya serabutan. Seringkali menggantungkan kepada orang lain untuk meminta bantuan apa saja yang dirinya mampu. Di sisi lain, Ada Ibu Siti Aminah, seorang janda yang tinggal di Dusun Plumpung, RT 11 RW 1 Desa Bakungpringgodani, juga merasakan pahitnya kehidupan. Ia berjuang sendirian, mengandalkan bantuan dari tetangga dan sisa-sisa makanan untuk bertahan. "Saya hanya berharap bisa makan dengan layak setiap hari," ucapnya dengan tatapan penuh harap. Dalam kesederhanaannya, Ibu Siti tetap berusaha tegar meski hidup dalam kesulitan, menunjukkan ketahanan yang luar biasa. M. Naim, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, menjelaskan bahwa program bantuan ini adalah bagian dari upaya mereka untuk menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan. "Kami berusaha memberikan bantuan yang tepat sasaran, agar mereka yang rentan bisa merasakan manfaatnya. Ini adalah wujud kepedulian kita bersama," ujarnya saat menyerahkan bantuan kepada Ibu Siti. Kata-katanya penuh makna, mencerminkan komitmen Baznas untuk memberikan harapan kepada yang membutuhkan. Hari itu, suasana di desa terasa berbeda. Senyuman penuh harapan menghiasi wajah Mat Romli, Adi Darmaji dan Ibu Siti saat menerima bantuan. Mereka tidak hanya menerima uang, tetapi juga perhatian dan kasih sayang dari masyarakat yang peduli. "Ini bukan hanya sekadar bantuan, tetapi juga pengingat bahwa kami tidak sendirian," kata Ibu Siti, dengan mata berkaca-kaca. Momen ini menjadi simbol harapan yang tak ternilai. Kegiatan Baznas Sidoarjo bukan sekadar penyaluran bantuan, tetapi juga upaya untuk membangkitkan semangat kebersamaan. Dalam setiap langkah yang diambil, mereka berusaha menumbuhkan rasa empati dan solidaritas antarwarga. "Kami ingin masyarakat tahu bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi kesulitan," tambah M. Naim, menegaskan pentingnya dukungan sosial dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan harapan baru yang terlahir dari bantuan ini, Mat Romli , Adi Darmaji dan Ibu Siti bertekad untuk terus berjuang. Mereka menyadari bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada jalan untuk bangkit. "Kami akan terus berusaha, dan semoga bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga," kata Mat Romli dengan penuh keyakinan. Kata-katanya mencerminkan semangat tak tergoyahkan dalam menghadapi kehidupan. Kisah mereka adalah pengingat bagi kita semua bahwa dalam setiap tantangan, selalu ada harapan yang bisa ditemukan, terutama ketika kita saling mendukung satu sama lain. Dalam kebersamaan, kita menemukan kekuatan untuk terus melangkah, meski jalan yang dilalui penuh liku.
BERITA05/02/2025 | sudrab
3 Rumah, 3 Kisah, 3 Harapan
3 Rumah, 3 Kisah, 3 Harapan
Sidoarjo, 4 Feb 2025, Baznas Sidoarjo, Senin 3 Februari 2025 kemarin – Dalam upaya menanggulangi masalah rumah tidak layak huni (RTLH), Baznas Sidoarjo melakukan survei dan asesmen yang mengungkapkan tiga kisah penuh harapan dari warga yang tinggal dalam kondisi memprihatinkan. Kisah-kisah ini mencerminkan ketahanan dan semangat masyarakat yang tak kenal lelah meski menghadapi tantangan berat. Kisah pertama datang dari Ibu Intan Permatasari, seorang ibu setengah baya yang harus menghidupi anaknya yang masih duduk di kelas 2 SD setelah ditinggal suaminya. Tinggal di Desa Janti, Kecamatan Waru, rumahnya telah mengalami kerusakan parah di bagian atap yang sudah ambruk selama satu setengah tahun. Ibu Intan bekerja sebagai penjaga stand pentol untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, sebagai orang tua tunggal, ia terhambat oleh kendala ekonomi yang membuatnya tak mampu memperbaiki rumah yang kini hanya bisa ditinggali sementara di tempat saudaranya. Kisah kedua datang dari Bapak Jamila, seorang penderita ODGJ yang tinggal di Desa Berbek, Waru. Rumahnya, yang sebagian besar atapnya sudah ambruk, menjadi perhatian khusus setelah Banser setempat melakukan gotong royong membersihkan rumahnya pada 2 Februari lalu. Kondisi rumah yang lapuk ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Bapak Jamila, yang berjuang melawan penyakit mental sembari berusaha mempertahankan tempat tinggalnya. Kisah ketiga melibatkan pasangan lansia, Ibu Sudarmiati dan Bapak Kagus, yang berusia sekitar 70 tahun. Mereka tinggal di Perum Pabean Permai, Sedati, dengan kondisi rumah yang sangat memprihatinkan. Atap rumah yang jebol membuat rumah mereka bocor saat hujan. Setiap hari, mereka berusaha menjual nasi bungkus dengan harapan bisa mendapatkan penghasilan, meskipun hanya berhasil menjual kurang dari 20 bungkus per hari. Modal untuk berjualan pun sering kali harus dipinjam dari tetangga. Staf pelaksana Baznas Sidoarjo, Achmad Richie, memimpin survei dan asesmen ini untuk memastikan bahwa semua prasyarat administratif dan kebutuhan teknis dapat dipenuhi untuk tindak lanjut. "Kami berkomitmen untuk membantu mereka yang dalam kesulitan. Setiap rumah memiliki cerita dan harapan yang layak untuk diperjuangkan," ungkap Richie. Kegiatan ini bukan hanya sekadar survei, tetapi juga bentuk kepedulian dan upaya nyata dari Baznas Sidoarjo untuk memberikan harapan baru bagi mereka yang terjebak dalam kondisi sulit. Dengan dukungan masyarakat, Baznas berharap dapat merehabilitasi rumah-rumah ini dan mengembalikan harapan bagi penghuninya. Kisah-kisah ini menggambarkan realitas pahit yang dihadapi oleh banyak warga di Sidoarjo. Namun, di balik setiap kesulitan, terdapat harapan yang terus menyala. Baznas Sidoarjo bertekad untuk menjadi jembatan antara harapan dan kenyataan, membantu mereka yang membutuhkan agar bisa kembali tersenyum di rumah yang layak. Dengan langkah-langkah konkret dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan ketiga kisah ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama.
BERITA04/02/2025 | sudrab
Ketua Baznas dan Plt Bupati Sidoarjo Kunjungi Rumah Duka Korban Kecelakaan Bus SMAN 1 Porong
Ketua Baznas dan Plt Bupati Sidoarjo Kunjungi Rumah Duka Korban Kecelakaan Bus SMAN 1 Porong
Sidoarjo, 2 Februari 2025 – Dalam suasana duka yang mendalam, Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar (Gus Jazuk), bersama Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo, Subandi, S.H., M.Kn., mengunjungi rumah duka Nafiri Arimbi Maharani, salah satu korban tragis kecelakaan bus rombongan siswa SMAN 1 Porong. Kunjungan ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan wujud nyata kepedulian dan solidaritas terhadap keluarga yang ditinggalkan. Di tengah suasana haru, Subandi menyampaikan ungkapan belasungkawa yang tulus. "Kami sangat berduka atas kehilangan ini. Harapan kami, keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ujarnya dengan nada penuh empati. Kehadiran mereka di rumah duka menjadi pengingat bahwa di balik setiap tragedi, ada dukungan yang siap menguatkan. Kecelakaan yang merenggut nyawa ini terjadi saat bus yang membawa rombongan siswa mengalami kecelakaan naas di Exit Tol Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Bus yang dikemudikan oleh Khoirul, seorang pensiunan PNS, menabrak pembatas jalan, menyebabkan beberapa korban jiwa, termasuk Nafiri Arimbi. Kecelakaan ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan teman-teman yang ditinggalkan. Dalam kesempatan tersebut, Gus Jazuk menyerahkan santunan kepada keluarga korban. Santunan ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban yang mereka hadapi. "Kami ingin memastikan bahwa mereka tidak merasa sendirian dalam menghadapi cobaan ini," ungkapnya. Santunan tersebut menjadi simbol kepedulian masyarakat terhadap mereka yang mengalami kesulitan. Subandi menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kecelakaan serupa di masa mendatang. "Perencanaan matang dalam setiap kegiatan luar sekolah sangatlah penting. Keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama," tegasnya. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga keselamatan generasi muda. Tragedi ini bukan hanya menggugah rasa duka, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi semua. "Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi," harap Subandi. Dengan harapan tersebut, diharapkan semua pihak dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak. Saat meninggalkan rumah duka, terlihat raut wajah penuh haru dari keluarga korban. Namun, kehadiran Gus Jazuk dan Subandi memberikan sedikit pelipur lara. Dalam kesedihan yang mendalam, mereka merasakan bahwa ada harapan dan dukungan dari masyarakat. Sebuah pesan kuat bahwa dalam setiap kesedihan, selalu ada harapan untuk bangkit kembali.
BERITA03/02/2025 | sudrab
Kolaborasi untuk Harapan: Baznas Sidoarjo dan Masyarakat Tanggulangin
Kolaborasi untuk Harapan: Baznas Sidoarjo dan Masyarakat Tanggulangin
Tanggulangin, 31 Januari 2025 — Di tengah cuaca yang bersahabat, tim Baznas Sidoarjo melangkah penuh semangat menuju Kecamatan Tanggulangin, melakukan survei dan assessment program rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni (RTLH). Hari ini, perhatian mereka tertuju pada empat rumah yang membutuhkan perhatian khusus di desa Kali Tengah, Gempolsari, Kalisampurno, dan Randegan. Kegiatan ini bukan hanya sekadar program, tetapi sebuah harapan baru bagi mereka yang terpinggirkan. Di perumahan Kalitengah Asri, tim Baznas bertemu dengan Ibu Nanik, seorang perempuan berusia 65 tahun yang telah ditinggal suaminya selama 18 tahun lebih tanpa nafkah. Rumahnya yang reyot dan atapnya yang rapuh membuatnya terpaksa berjuang melawan banjir setiap kali hujan. "Dulu saya jual kue, sekarang hanya mengandalkan anak saya," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca. Di balik senyumnya, tersimpan kisah perjuangan yang tak terucapkan. Selanjutnya, di Desa Gempolsari, mereka menjumpai Ibu Sumarlin, juga berusia 65 tahun, yang tinggal bersama cucunya. Meskipun atap rumahnya baru saja diperbaiki dengan uang pinjaman, kondisi rumahnya tetap memprihatinkan. "Kami hanya mengandalkan belas kasihan tetangga untuk makan sehari-hari," katanya. Sementara itu, sakit tumor dan gangguan penglihatan yang dideritanya semakin menambah beban hidupnya. Di Kalisampurno, Bapak Sumardi, 53 tahun, hidup sendirian dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Atap rumahnya hampir ambruk, dan ia hanya mengandalkan keterampilan membuat papan nama untuk bertahan hidup. "Saya tidak pernah menikah, dan sekarang hanya bisa berharap ada yang peduli," ujarnya dengan nada putus asa. Selanjutnya, tim Baznas mengunjungi Bapak Selamin, seorang pria berusia 70 tahun yang sebelumnya bekerja sebagai buruh tani. Kini, ia tinggal sendirian di Desa Randegan, dengan kondisi rumah yang rusak parah. "Saya tidak bisa bekerja lagi karena kakinya sakit," katanya. Dalam setiap kata yang diucapkannya, terungkap rasa syukur dan harapan akan perbaikan yang akan datang. Achmad Richie, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, menyampaikan bahwa keempat rumah ini memenuhi syarat untuk program rehabilitasi RTLH. "Kami akan memasukkan agenda ini untuk bulan Februari," ujarnya dengan penuh keyakinan. Dukungan dari TKSK sangat berarti dalam proses ini, menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat. "Kami berharap pelaksanaan program ini semakin efisien berkat kerja sama berbagai pihak, terutama TKSK," tambah Achmad. Dengan senyum harapan, ia melihat masa depan yang lebih baik bagi warga Tanggulangin. Kegiatan ini bukan hanya sekadar survei, tetapi sebuah kolaborasi yang menggerakkan hati. Melalui dukungan dan partisipasi berbagai pihak, Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk membawa perubahan nyata bagi mereka yang membutuhkan. Dalam setiap langkah, terukir harapan baru, dan sinar masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat Tanggulangin.
BERITA31/01/2025 | sudrab
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat