Berita Terbaru
Dakwah Diatas Air ; Jumat Bersama Baznas
Jumat pagi, 20 desember 2024, hari yang berbeda di dermaga perahu perumahan Belvara Sidoarjo. EM Luqman, Pimpinan BAZNAS Sidoarjo, wakil ketua I, berdiri tegap di atas perahu mesin tempel. Bukan hendak mencari ikan, melainkan menyambangi "kampung di atas air" - Dusun Ketingan. Sebuah permukiman nelayan (budidaya dan tangkap) yang disaat musim hujan seperti saat ini hanya bisa dijangkau lewat jalur perairan selama 40 menit dari pusat kota Sidoarjo.
Di tengah deburan ombak muara Selat Madura, Ketingan berdiri kokoh dengan sekitar 110 kepala keluarga yang menggantungkan hidup dari hasil perikanan . Sebagian adalah pemilik tambak, sebagian lagi pandega - istilah untuk para pekerja yang setia menunggu tambak, dan sisanya menjalani hidup sebagai nelayan "boro" yang sehari-hari beradu nasib dengan ombak untuk mencari ikan.
Air rob yang datang secara rutin tak menyurutkan semangat warga Ketingan menjalani kehidupan. Justru fenomena alam ini seolah menjadi pengingat betapa mereka harus selalu bersyukur dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta. Masjid Nurul Huda yang berdiri tegak di tengah permukiman menjadi saksi bisu ketangguhan iman para penduduk pesisir ini.
"Program Sidoarjo Taqwa hadir untuk memastikan bahwa tak ada satupun sudut Sidoarjo yang luput dari sentuhan dakwah," ujar EM Luqman usai menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Nurul Huda. Matanya menerawang jauh, seolah memotret kesederhanaan jamaah yang begitu khusyuk mendengarkan setiap kata yang ia sampaikan.
Masjid Nurul Huda bukan sekadar tempat ibadah. Di tengah keterbatasan akses, bangunan ini menjadi oase spiritual sekaligus pusat pendidikan agama bagi anak-anak Ketingan. "Melihat semangat mereka belajar agama, rasanya perjalanan 40 menit di atas air tak ada artinya," tambah EM Luqman sembari tersenyum.
Dalam khutbahnya, EM Luqman menekankan pentingnya bersyukur dan berbagi. Pesan yang sangat relevan dengan kehidupan masyarakat pesisir yang sehari-hari bergulat dengan ketidakpastian hasil laut. "Rezeki memang dari Allah, tapi Allah senang melihat hamba-Nya yang gigih berusaha dan tak lupa berbagi," pesannya yang disambut anggukan para jamaah.
Matahari mulai condong ke barat ketika perahu yang membawa rombongan BAZNAS Sidoarjo bersiap kembali ke dermaga. Meninggalkan Ketingan, EM Luqman berpesan bahwa BAZNAS Sidoarjo akan terus hadir untuk mendampingi masyarakat pesisir. "Karena dakwah, seperti air laut ini, harus terus mengalir tanpa henti. Tak peduli seberapa jauh dan sulitnya medan yang harus ditempuh," pungkasnya dengan mata berbinar penuh harap.
BERITA20/12/2024 | admin
Harapan Baru di Gedangan: Jejak Humanis Baznas Sidoarjo
GEDANGAN – Siang itu, Kamis, 19 Desember 2024, hangat matahari menyelimuti kawasan Kecamatan Gedangan. Namun, hangat lain datang dari langkah-langkah para staf Baznas Sidoarjo yang dipimpin oleh Rita Defani. Perempuan murah senyum ini, dengan penuh ramah, mengetuk pintu-pintu rumah dan sekolah, membawa bantuan dan harapan untuk mereka yang membutuhkan.
Perjalanan dimulai di Desa Keboansikep, tepatnya di rumah Bapak Said, seorang warga lanjut usia yang terbaring lemah di pembaringannya. “Assalamu’alaikum,” ucap Rita dengan lembut sembari menyerahkan bantuan biaya fakir untuknya. Dalam kondisi yang serba terbatas, wajah Bapak Said memancarkan syukur yang tak bisa disembunyikan. Meski uzur, senyuman kecil mengiringi ungkapan terima kasihnya. “Semoga manfaat, Pak,” kata Rita dengan nada menghibur yang penuh ketulusan.
Dari rumah Bapak Said, langkah Rita dan rombongan berlanjut ke Yayasan Taman Pendidikan Indonesia (TPI) Gedangan. Kali ini, bantuan pendidikan menjadi fokus. Di SD TPI Gedangan, dua siswa, Rajasa Putra Riski Efendi dan Achmad Taufiq Nur Hidayah, menerima biaya pendidikan yang sangat membantu meringankan beban orang tua mereka. Senyum malu-malu keduanya ketika menerima bantuan itu menjadi pemandangan yang mengharukan.
Tak berhenti di sana, rombongan melanjutkan perjalanan ke SMP TPI Gedangan. Di sana, tiga siswa lainnya—Sinta Bella, Akbar Putra Dwi S, dan Kurniawan Farel Pratama—juga menerima bantuan pendidikan. "Kami berharap bantuan ini menjadi semangat untuk terus belajar," ujar Rita, yang lagi-lagi menebar senyum ke setiap sudut ruangan. Anak-anak itu, dengan wajah berseri, mengangguk penuh semangat.
Apa yang dilakukan oleh Baznas Sidoarjo bukan hanya soal uang yang disalurkan. Setiap salam, senyuman, dan ungkapan tulus mereka menjadi jembatan hati antara mereka yang memberi dan menerima. “Kita ingin memberikan bukan hanya materi, tapi juga rasa saling peduli,” ujar Rita saat ditanya tentang misinya. Dalam setiap pertemuan, kehangatan dan kedekatan terbangun, melampaui sekadar transaksi bantuan.
Di tengah-tengah perjalanan yang menyusuri jalanan Gedangan, suasana penuh makna menyelimuti. Mereka tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga menghadirkan harapan. Harapan bahwa siapa pun, tak peduli kondisinya, tetap layak mendapatkan perhatian dan cinta dari sesama.
Hari itu, Gedangan menjadi saksi bisu aksi kecil yang bermakna besar. Di antara hiruk-pikuk kota dan waktu yang terus berlari, Baznas Sidoarjo hadir sebagai pengingat bahwa kebahagiaan bisa dimulai dari kepedulian sederhana. “Berbagi adalah cara kita untuk menghidupkan rasa kemanusiaan,” ungkap Rita menutup perjalanan harinya.
BERITA19/12/2024 | admin
Blusukan Gus Jazuk: Salurkan Bantuan Baznas Secara Langsung ke Warga Sidoarjo
Sidoarjo — Kamis pagi, 19 Desember 2024, suasana Desa Wadungasri VIII di Kabupaten Sidoarjo terasa berbeda. M Chasbil Azis Salju Sodar, yang akrab disapa Gus Jazuk, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo, tampak blusukan dari rumah ke rumah. Mengenakan baju khas bermotif batik dan kopiah hitam, Gus Jazuk turun langsung untuk menyerahkan bantuan kepada warga yang membutuhkan. Bukan sekadar formalitas, langkahnya menyiratkan kesungguhan seorang pemimpin yang ingin memastikan setiap rupiah zakat sampai ke tangan yang tepat.
Pagi itu, Gus Jazuk memulai agenda dengan menyerahkan bantuan biaya hidup kepada Ibu Siti Arofah, seorang warga Desa Wadungasri VIII. Wajah haru Ibu Siti tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya. “Ini sangat membantu saya, terima kasih Baznas dan Gus Jazuk,” ujar Ibu Siti sambil menerima amplop berisi bantuan.
Tidak berhenti di situ, Gus Jazuk melanjutkan perjalanan ke rumah Ibu Umilah, warga RT 02 RW 02 Wadungasri. Kondisi rumah sederhana milik Ibu Umilah menjadi saksi atas ketulusan program ini. “Kami ingin memastikan bahwa dana zakat benar-benar menyentuh mereka yang membutuhkan,” kata Gus Jazuk dengan nada penuh kehangatan.
Dalam kesempatan yang sama, bantuan serupa juga diberikan kepada Ibu Tutik Alfiyah, yang terlihat terkejut ketika Gus Jazuk dan tim Baznas mendatangi rumahnya. Dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya, Ibu Tutik menyampaikan rasa terima kasih kepada Baznas Sidoarjo atas perhatian yang begitu besar.
Sebelum menyelesaikan agenda blusukan hari itu, Gus Jazuk menyerahkan bantuan untuk pembangunan aula Yayasan Pendidikan Perlaungan di Berbek, Waru. Bantuan tersebut, menurutnya, adalah bentuk dukungan Baznas terhadap sektor pendidikan, yang menjadi salah satu prioritas utama dalam program mereka. “Pendidikan adalah fondasi masyarakat. Dengan aula ini, semoga proses belajar mengajar semakin baik,” tegasnya.
Kehadiran Gus Jazuk di tengah masyarakat bukan hanya soal menyalurkan bantuan, tetapi juga menjalin hubungan emosional dengan para penerima manfaat. “Saya ingin melihat langsung, ingin mendengar langsung cerita mereka. Ini lebih dari sekadar angka dalam laporan,” ujarnya ketika ditanya soal alasannya turun langsung.
Program distribusi bantuan ini, yang diselenggarakan Baznas Sidoarjo, menjadi angin segar bagi warga kurang mampu. Dengan gaya kepemimpinan yang dekat dan menyentuh seperti ini, Gus Jazuk membawa harapan baru bahwa zakat dapat menjadi alat perubahan sosial yang nyata.
Langkah Gus Jazuk menjadi bukti bahwa kepedulian tidak cukup hanya di atas kertas, melainkan harus diimplementasikan dengan langkah-langkah nyata. Sidoarjo patut berbangga memiliki seorang pemimpin Baznas yang tidak hanya bicara, tetapi juga bergerak. Sebuah pelajaran penting bagi pemimpin lainnya: tidak ada yang lebih indah dari berbagi langsung dengan hati.
BERITA19/12/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan untuk Dua Pejuang Kecil Cerebral Palsy di Bulu Sidokare
Sidoarjo, 18 Desember 2024 –Wajah mungil dengan sorot mata penuh perjuangan menjadi saksi bahwa hidup tidak selalu mudah. Mereka, dua anak pejuang Cerebral Palsy (CP) dari Kelurahan Bulu Sidokare, Kecamatan Kota Sidoarjo, menerima bantuan dari Baznas Kabupaten Sidoarjo, Rabu (18/12). Bantuan ini bukan sekadar bentuk uluran tangan, melainkan juga harapan agar kehidupan mereka lebih layak, sedikit demi sedikit.
Ananda Hawa Nida Karimah, bocah perempuan berusia 6 tahun, lahir dengan CP yang merenggut kemampuannya bergerak bebas. Hari-harinya dihabiskan dalam keterbatasan, sementara ayahnya, Cik Umar, hanya bisa mengais nafkah sebagai kuli bangunan. Ibunya, sang pilar rumah tangga, sepenuh hati merawat Hawa. Mereka sekeluarga hidup pas-pasan, bagian dari golongan keluarga miskin (Gakin) yang sering kali hanya bisa mengandalkan kekuatan doa di balik keterbatasan.
Hawa adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya, yang kini duduk di bangku SMA, menjadi saksi bisu perjuangan keluarga ini. Hari ini, Baznas Sidoarjo turun langsung ke rumah mereka. Staf Baznas, M. Sofwan, menyerahkan bantuan biaya hidup yang diterima oleh sang ibu. Bantuan ini diiringi dengan assessment untuk merumuskan bentuk pendampingan berkelanjutan yang lebih tepat.
Tidak jauh dari situ, di sebuah sudut lain Bulu Sidokare, Muhammad Fahmi, remaja berusia 16 tahun yang juga hidup dengan Cerebral Palsy sejak lahir, tersenyum kecil saat kursi roda barunya datang. Kursi roda itu bukan sekadar alat, melainkan simbol harapan dan kebebasan. Fahmi, yang selama ini tergantung penuh pada keluarganya, akhirnya bisa merasakan kemudahan untuk bergerak. Permohonan keluarganya kepada Baznas, melalui kelurahan, akhirnya terwujud hari ini.
Proses penyaluran bantuan ini dilakukan langsung oleh M. Sofwan dari Baznas Sidoarjo, didampingi perangkat kelurahan Bulu Sidokare. Tidak ada prosesi megah. Hanya ketulusan yang bicara, tersampaikan lewat senyum ibu-ibu yang berkali-kali mengucap “Alhamdulillah.”
Menurut Sofwan, penyaluran bantuan kali ini tidak hanya berhenti di titik pemberian. Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk terus mendampingi kedua keluarga ini. “Kami datang untuk memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran, sekaligus merumuskan bantuan jangka panjang agar adik-adik kita ini bisa hidup lebih layak,” ujarnya.
Kehadiran Baznas di Bulu Sidokare hari ini menjadi oase di tengah kesulitan ekonomi yang mendera keluarga para pejuang kecil itu. Hawa dan Fahmi mungkin tidak bisa berbicara banyak, tapi tatapan mereka bercerita: bahwa setiap bantuan sekecil apa pun adalah penyemangat untuk terus hidup.
Baznas Sidoarjo terus mengajak masyarakat untuk bersama-sama peduli pada mereka yang membutuhkan. Bantuan bukan sekadar tentang materi, tetapi juga kepedulian, perhatian, dan niat tulus untuk mengangkat kehidupan mereka yang tertatih di tengah badai.
BERITA18/12/2024 | admin
Hujan, Terpal, dan Harapan di Sidoarjo
SIDOARJO – Selasa, 17 Desember 2024. Di tengah langit Sidoarjo yang tak henti-hentinya menumpahkan airnya, Baznas Sidoarjo bergerak cepat. Sejak pagi, staf pelaksana assessment Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), Ahmad Richi, menyusuri tiga desa untuk mengecek langsung kondisi rumah warga yang telah mengajukan permohonan “bedah rumah.” Semua rumah ini tak hanya lapuk, tetapi menjadi simbol perjuangan para kepala keluarga perempuan yang bertahan di tengah keterbatasan.
Rumah pertama berada di Desa Semambung, Gedangan, milik Ibu Linawati. Dari luar, tampak jelas atap rumahnya telah ambruk. Sisa-sisa kayu lapuk mencuat di antara lembaran terpal yang dipasang seadanya sebagai penutup darurat. “Kalau hujan deras seperti ini, kami hanya bisa berdoa agar terpalnya tidak robek,” ujar Linawati dengan mata berkaca. Di dalam rumah, genangan air menyisakan jejak hujan semalam. Linawati yang menjadi satu-satunya penopang ekonomi keluarga hanya bisa berharap rumah itu bisa segera diperbaiki. “Kalau tidak, musim hujan begini tidak ada tempat yang bisa kami tinggali.”
Dari Semambung, langkah Ahmad Richi berlanjut ke Desa Gedangan. Di sini, Ibu Kaminatun, seorang perempuan tangguh, tinggal di rumah yang lebih menyerupai reruntuhan. Atapnya tidak lagi berbentuk, hanya tulang-tulang kayu rapuh yang ditopang terpal kusam. “Setiap hujan turun, kami keluar dari rumah. Takut sewaktu-waktu ambruk,” katanya sambil menunjuk bagian atap yang sudah melengkung ke dalam. Kondisi ini bukan hanya bahaya fisik, tetapi juga mental. Ibu Kaminatun menegaskan, saat cuaca ekstrem datang, mereka tidak bisa tidur nyenyak, terus dihantui rasa takut.
Perjalanan assessment Baznas berakhir di Desa Tenggulunan, Candi, di rumah milik Ibu Sumiati. Berbeda dengan dua rumah sebelumnya, rumah Sumiati punya tantangan lain. “Kalau hujan deras, air masuk ke rumah. Dindingnya terlalu rendah,” ujar Sumiati yang sehari-hari bekerja sebagai pengantar anak sekolah. Di dalam rumah, genangan air sering kali mencapai lutut. Aroma lembap menyengat dari dinding yang rapuh. Sumiati, seorang janda, mencoba tegar di hadapan anak-anaknya meski setiap musim hujan seperti ini, harapan untuk rumah yang layak terasa semakin mendesak.
Ahmad Richi, yang hari itu sejak pagi hingga petang bergerak tanpa henti, menjelaskan bahwa assessment ini bukan sekadar mengecek kondisi fisik rumah. “Kami juga menilai kondisi administrasi serta kesejahteraan keluarga. Bantuan ini harus tepat sasaran, baik secara kebutuhan maupun kriteria,” jelasnya di sela-sela perjalanan. Proses ini penting, mengingat program bedah rumah RTLH Baznas menjadi solusi konkret bagi warga yang kondisi hidupnya sangat rentan.
Cuaca ekstrem tahun ini menjadi tantangan tersendiri. Tingginya curah hujan membuat permohonan “bedah rumah” melonjak. Banyak rumah warga yang sebenarnya sudah tidak layak huni semakin terpukul oleh derasnya hujan. “Kami berusaha mendahulukan yang paling mendesak. Ini tidak hanya soal bangunan, tapi juga keselamatan jiwa,” tegas Richi.
Program assessment ini membuka mata, bahwa di balik kemajuan Kabupaten Sidoarjo, masih ada sudut-sudut yang perlu perhatian lebih. Rumah-rumah rapuh seperti milik Ibu Linawati, Ibu Kaminatun, dan Ibu Sumiati adalah wajah nyata perjuangan rakyat kecil. Mereka tak butuh istana, hanya atap yang kuat untuk berteduh, dinding yang kokoh untuk berlindung, dan harapan untuk hidup lebih layak.
Baznas Sidoarjo melalui Program RTLH berkomitmen menyambut harapan-harapan itu. Meskipun hujan terus mengguyur dan jalanan berlumpur, langkah kecil seperti assessment hari ini adalah awal dari perubahan besar. “Kami bergerak bukan hanya karena kewajiban, tapi karena ini amanah kemanusiaan,” tutup Ahmad Richi dengan senyum kelelahan.
BERITA17/12/2024 | admin
Membangun Zakat, Merawat Amanah
Sidoarjo, Selasa 17 Desember 2024 – Sinar matahari belum tinggi ketika aula Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sidoarjo dipenuhi wajah-wajah serius namun penuh antusias. Sebanyak 41 Unit Pengumpul Zakat (UPZ) binaan Baznas Sidoarjo berkumpul. Hari itu, udara terasa lebih teduh meski pembahasan yang digelar cukup berat: tentang regulasi dan amanah besar pengelolaan zakat.
Di atas panggung kecil, M. Ilhammudin, Wakil Ketua 4 Bidang SDM Baznas Sidoarjo, secara tegas membuka materi pagi itu. “Pengelolaan zakat bukan sekadar menyalurkan. Ini soal amanah, soal pertanggungjawaban kita kepada Allah dan umat,” ujarnya, dengan suara rendah namun tajam. Dengan gaya penyampaian yang metodis, ia memaparkan Peraturan Baznas No. 2 Tahun 2012yang menjadi fondasi tugas UPZ.
Peserta mencatat, beberapa mengangguk setuju. Ada yang menatap lurus ke depan, menelan satu demi satu kalimat. Ilhammudin melanjutkan, “Kunci dari UPZ adalah transparansi dan akuntabilitas. Kalau UPZ kuat, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Dan kepercayaan itu bukan barang murah,” tegasnya.
Sesi kedua diisi oleh EM Luqman Hakim, Wakil Ketua 1 Bidang Pengumpulan Baznas Sidoarjo. Jika Ilhammudin menyampaikan materi seperti seorang teknokrat, maka Luqman Hakim tampil bak guru yang menanamkan kesadaran moral. “Madrasah Zakat,” katanya, “bukan sekadar teori. Ini gerakan. Sebuah kesadaran bahwa zakat adalah investasi jangka panjang, bukan sedekah sekali waktu.”
Di ruangan itu, suasana hening. Madrasah Zakat yang ia maksud adalah sistem pendidikan UPZ untuk membentuk karakter pejuang zakat: jujur, cekatan, dan penuh kepedulian. “UPZ harus mampu menjadi teladan, bukan sekadar petugas. Jangan hanya meminta kepercayaan, tunjukkan dengan kerja yang nyata,” ucap Luqman sambil sesekali menatap peserta satu per satu.
Acara yang berlangsung hingga siang hari itu menjadi momen refleksi. Bagi peserta, ini bukan sekadar pembinaan. Lebih dari itu, seperti yang disampaikan salah seorang peserta senior, “Ilmu tentang pengelolaan zakat ini harus dihayati. Karena zakat bukan hanya soal harta, tapi soal hati. Kalau hati kita bersih, umat akan ikut percaya,” ujarnya lirih, sebelum menyeruput kopi pahit di mejanya.
Saat acara ditutup, satu hal yang terlihat jelas: UPZ bukan sekadar struktur birokrasi pengumpul zakat. Mereka adalah ujung tombak yang memegang amanah besar. Sebuah peran yang diam-diam menjadi penjaga keseimbangan sosial. Baznas Sidoarjo hari itu menegaskan, tanggung jawab mereka bukan main-main. Karena di balik angka rupiah, ada harapan besar yang harus ditunaikan.
BERITA17/12/2024 | admin
Bantuan Biaya Hidup Baznas Sidoarjo: Sentuhan Kecil di Desa Jati
Sidoarjo, 17 Desember 2024 – Di tengah hiruk-pikuk kota Sidoarjo yang padat, pagi ini suasana di Balai Desa Jati, Kecamatan Kota, tampak berbeda. Tim Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo hadir dengan wajah-wajah penuh semangat, membawa misi yang mulia. M Sofwan, staf pelaksana Baznas, turun langsung memberikan bantuan biaya hidup kepada warga yang telah terpilih. Tidak sekadar formalitas, tetapi ada cerita manusia yang begitu nyata di balik pemberian itu.
Tujuh warga Desa Jati menerima bantuan biaya hidup hari ini. Nama-nama mereka tidak besar, tapi perjuangan mereka melebihi banyak yang kita tahu: Ibu Sofiatun, M Rofi’udin, Nurin Nadifah, M Ibrahim, Hari Agus Susanto, Faqih Hamzah, dan Alfiyah Ismawati. Di ruang sederhana balai desa, mereka duduk sabar menanti, sebagian berbincang dengan pelan, sebagian lainnya memandang hampa ke arah jalan. Bagi mereka, hari ini berarti banyak.
Namun ada dua nama yang istimewa. Mereka tidak datang ke balai desa. Bukan karena enggan, tetapi kondisi fisik tidak mengizinkan. Ibu Sofiatun, perempuan berusia 60 tahun, sudah lama bergelut dengan penyakit ginjal. Tiap bulan, ia harus menjalani hemodialisis (cuci darah). Badannya lemah, senyumnya tipis, tapi matanya tajam ketika M Sofwan mengetuk pintu rumahnya. "Alhamdulillah, ini sangat membantu," ucap Ibu Sofiatun dengan suara bergetar. Rumahnya kecil, tak banyak barang, tapi kehangatan keluarga terasa di sana.
Lalu ada M Rofi’udin. Usianya masih muda, 31 tahun. Namun nasib berkata lain. Setahun terakhir, ia hidup dalam rutinitas rumah sakit. Ia harus menjalani hemodialisis. Badannya sedikit kurus, tapi semangatnya tak pernah pudar. "Awalnya saya tidak percaya akan seperti ini, tapi saya berusaha ikhlas," katanya pelan. M Sofwan menyerahkan bantuan dengan penuh hormat. Tak ada tepuk tangan, hanya doa yang mengalir tulus.
Di balik layar kegiatan ini, ada pergulatan panjang. Dana yang terkumpul dari zakat, infak, dan sedekah diolah Baznas agar sampai pada mereka yang benar-benar membutuhkan. “Kami terus berusaha menyentuh warga yang rentan. Bantuan ini kecil, tapi kami berharap bisa menjadi secercah harapan,” tutur M Sofwan. Baginya, tugas ini lebih dari sekadar pekerjaan—ini amanah.
Di balai desa, penerima lainnya pun menerima bantuan dengan syukur. Alfiyah Ismawati, seorang ibu yang berjuang membesarkan anaknya di tengah keterbatasan ekonomi, tampak lega. Nurin Nadifah, Hari Agus Susanto, dan lainnya menyunggingkan senyum tipis, seakan terbebas dari satu beban hari ini.
Sidoarjo mungkin hanya sebuah titik kecil di peta Jawa Timur. Tapi di Desa Jati, hari ini ada kisah yang layak dicatat. Bantuan dari Baznas bukan sekadar amplop, tetapi simbol kepedulian. Di setiap langkah tim Baznas, ada harapan baru yang diselipkan di pintu-pintu rumah sederhana. Mereka bergerak diam, tapi dampaknya bergema luas.
BERITA17/12/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Hidup untuk Warga kesulitan Ekonomi
Sidoarjo, 16 Desember 2024 – Kegiatan sosial kembali dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo, dengan tujuan meringankan beban hidup masyarakat yang membutuhkan. Pada hari ini, Baznas Sidoarjo menyalurkan bantuan biaya hidup kepada enam penerima manfaat di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Buduran. Penyaluran dilakukan oleh staf pelaksana Baznas Sidoarjo, M. Sofwan. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan sedikit kelegaan bagi mereka yang tengah menghadapi kesulitan ekonomi.
Bapak Bambang Dharma Setyawan, salah satu penerima bantuan yang tinggal di Desa Banjarkemantren, Buduran, menerima perhatian khusus dalam penyaluran kali ini. Pria berusia hampir 70 tahun ini tinggal di sebuah kos yang hanya berukuran 3x4 meter bersama istrinya. Meskipun usianya yang lanjut, Bapak Bambang masih menjalani tugas mulia sebagai marbot masjid di desa tersebut. “Kami hanya bisa berdoa dan berharap agar Allah memberikan kemudahan. Bantuan ini sangat membantu kami untuk bertahan hidup,” ujar Bapak Bambang dengan penuh syukur.
Di desa Prasung, Ibu Ustada Zuhro, seorang wanita berusia 70 tahun, juga menerima bantuan biaya hidup dari Baznas Sidoarjo. Meski sudah lanjut usia, Ibu Zuhro masih tetap aktif dengan berjualan terasi keliling dari kampung ke kampung. “Saya setiap hari berkeliling membawa terasi untuk dijual. Alhamdulillah, meskipun capek, saya masih bisa mencari nafkah untuk keluarga,” ungkap Ibu Zuhro. Dengan bantuan yang diterimanya, ia berharap bisa sedikit meringankan beban hidupnya yang semakin berat.
Ibu Sunafatin, yang juga berasal dari Desa Prasung, Kecamatan Buduran, merupakan penerima bantuan selanjutnya. Meskipun ia tidak lagi muda, Ibu Sunafatin terus berusaha menghidupi dirinya dan keluarganya dengan cara yang sederhana. Penyaluran bantuan untuknya menjadi simbol bahwa Baznas tidak hanya melihat status sosial, tetapi juga keinginan kuat dari para penerima untuk terus berjuang dalam keadaan sulit.
Begitu pula dengan Ibu Asmunah, seorang wanita berusia 65 tahun yang juga tinggal di Desa Prasung. Meskipun kondisi ekonomi yang terbatas, Ibu Asmunah tidak pernah menyerah dengan keadaan. Ia mengaku telah mengandalkan bantuan semacam ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mengingat usianya yang semakin renta dan kondisi kesehatan yang mulai menurun.
Tidak hanya di situ,, Baznas Sidoarjo juga memberikan perhatian kepada warga Desa Damarsi, Kecamatan Buduran, yang telah berusia lanjut. Ibu Wakijah, yang kini berusia 92 tahun, menerima bantuan tersebut setelah hidup dalam keterbatasan selama bertahun-tahun. Dengan usianya yang sudah senja, Ibu Wakijah menghabiskan hari-harinya dengan keterbatasan fisik, tetapi tetap merasa diberkati oleh kehadiran orang-orang yang peduli padanya.
Selain Ibu Wakijah, ada pula Ibu Kasiyah yang berusia 72 tahun, juga seorang warga Desa Damarsi. Seperti Ibu Wakijah, beliau mengalami keterbatasan dalam menjalani hidupnya karena faktor usia yang sudah tidak muda lagi. Bantuan dari Baznas ini sangat berarti baginya, memberikan sedikit kelonggaran dalam menjalani hari-hari yang penuh tantangan. “Bantuan ini sangat bermanfaat bagi saya, Alhamdulillah,” ujar Ibu Kasiyah dengan penuh haru.
M. Sofwan, sebagai staf pelaksana Baznas Sidoarjo yang menyerahkan bantuan secara langsung, mengungkapkan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari upaya Baznas Sidoarjo untuk terus hadir di tengah masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan. “Ini adalah salah satu bentuk nyata kepedulian Baznas kepada mereka yang sedang kesulitan. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban hidup mereka,” ujarnya.
Dengan berbagai bantuan yang disalurkan pada hari ini, Baznas Sidoarjo menunjukkan komitmennya untuk terus memperhatikan masyarakat yang kurang beruntung, terutama mereka yang sudah lanjut usia dan tidak mampu lagi bekerja. Melalui kegiatan ini, Baznas Sidoarjo berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli terhadap sesama dan saling membantu di masa-masa sulit.
BERITA16/12/2024 | admin
Tingkatkan Layanan Kesehatan Mustahik, Rakornas Rumah Sehat BAZNAS Hasilkan 9 Poin Pakta Integritas
SEMARANG – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Rumah Sehat BAZNAS (RSB) 2024 berhasil merumuskan 9 Poin Pakta Integritas sebagai langkah strategis untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi mustahik di seluruh Indonesia. Acara ini digelar pada 14 Desember 2024 dan dihadiri oleh pimpinan BAZNAS RI, BAZNAS Provinsi, serta BAZNAS Kabupaten/Kota.
Hadir dalam Kegiatan
- Prof. Dr. KH Noor Achmad, MA – Ketua BAZNAS RI
- Mokhamad Mahdum – Wakil Ketua BAZNAS RI
- Saidah Sakwan, MA – Pimpinan Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan
- Dr. KH Ahmad Darodji, M.Si – Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Tengah
Tujuan dan Harapan
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH Noor Achmad, MA menekankan pentingnya Pakta Integritas ini untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sehat BAZNAS kepada mustahik. Hingga kini, RSB telah hadir di 22 Kabupaten dan 11 Provinsi dengan manfaat signifikan bagi masyarakat.
9 Poin Pakta Integritas Rumah Sehat BAZNAS
1. Pegang Teguh Visi dan Misi
Aktif membantu masyarakat meningkatkan kualitas hidup sehat sesuai prinsip 3A (Aman Syar’i, Aman Regulasi, Aman NKRI) dan Astacita.
2. Pengelolaan Terstruktur
RSB dikelola di bawah struktur BAZNAS Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota.
3. Operasional yang Efektif
Bertanggung jawab mengelola operasional RSB menuju kemandirian secara efisien.
4. Kepatuhan Regulasi
Menjalankan tata kelola RSB sesuai regulasi dan perundang-undangan yang berlaku.
5. Peningkatan Kualitas SDM
Terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk layanan kesehatan yang lebih baik.
6. Menjaga Integritas Lembaga
Mencegah kecurangan, penyimpangan, dan pelanggaran yang melemahkan eksistensi RSB.
7. Alokasi Anggaran Tepat Guna
Memastikan anggaran memadai dalam RKAT agar program tepat jumlah, sasaran, dan manfaat.
8. Transparansi dan Akuntabilitas
Menjalankan program dengan pengelolaan dana transparan, akuntabel, dan dapat dipertanggungjawabkan.
9. Kolaborasi dan Kerjasama
Meningkatkan kerjasama dengan Pemerintah, TNI/Polri, OPZ, lembaga sosial kemanusiaan, dan dunia usaha.
Penutup
Pakta Integritas ini menjadi tonggak komitmen BAZNAS untuk terus melayani mustahik dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi. Harapan besar disampaikan agar RSB dapat hadir di seluruh wilayah Indonesia untuk memberikan layanan kesehatan berkualitas yang berkelanjutan.
BERITA16/12/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Gercep, Bareng Plt Bupati Rumah Rusak di Desa Sumorame Siap Direnovasi
Sidoarjo, Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar, bersama Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi, meninjau langsung rumah Mariyati (61) , ibu single parent penjual gorengan di Desa Sumorame, Kecamatan Candi, Minggu pagi (15/12/2024). Kondisi rumah yang memprihatinkan dengan atap roboh akibat hujan angin membuat pemerintah daerah bergerak cepat. Baznas Sidoarjo memastikan perbaikan segera dimulai melalui program Bedah Rumah, Rumah Layak Huni Baznas
“Renovasi ini akan kita fokuskan pada atap dan instalasi listrik. Kami pastikan ibu dan keluarga bisa kembali tinggal dengan nyaman,” ujar M. Chasbil Azis Salju Sodar sesuai arahan bapak Plt Bupati. Tidak hanya bicara renovasi, Baznas juga membawa langsung bantuan sembako sebagai tali asih sidak ini. Sebungkus harapan di tengah puing-puing itu, bagi Mariyati, begitu berharga.
Plt. Bupati Subandi menyaksikan kondisi rumah tersebut dari dekat. Sisa-sisa kayu penopang atap terlihat menggantung. Dinding hijau rumah tua itu sudah banyak retak. “Tenang, Bu, kami bantu segera. Atap ini harus segera diganti. Nanti ibu tidak perlu khawatir lagi kalau hujan datang,” kata Subandi, mencoba menenangkan Mariyati yang berdiri di sampingnya.
Baznas Sidoarjo tak hanya fokus pada bantuan sembako semata. “Ini bukan sekadar tambal sulam. Renovasi akan dibuat layak dan aman,” tegas Chasbil. Perbaikan atap dan kelistrikan menjadi prioritas. Sementara itu, Pemkab Sidoarjo dan Dinas Sosial turut memastikan semua proses berjalan cepat. Tak perlu lama-lama, kata Subandi, agar Mariyati bisa segera kembali bernaung di rumahnya.
Program Bedah Rumah, Rumah Layak Huni Baznas menjadi komitmen konkret dalam membantu masyarakat miskin yang tinggal di rumah tidak layak huni. Renovasi ini meliputi perbaikan struktur utama seperti atap, dinding, dan lantai, serta memastikan rumah yang dibangun kembali layak huni dan aman ditempati. “Baznas hadir untuk memastikan semua warga mendapatkan tempat tinggal yang layak,” tambah Chasbil.
Di sela kunjungan itu, Mariyati tak kuasa menahan rasa syukur. Senyum lega menyelinap di wajahnya yang sudah berpuluh tahun menghuni rumah ini. “Saya nggak mungkin bisa renovasi sendiri. Terima kasih banyak. Semoga segera selesai, biar kami bisa tenang tidur di sini,” ujarnya lirih.
Program Bedah Rumah, Rumah Layak Huni Baznas menjadi bukti nyata Baznas Sidoarjo sebagai mitra pemerintah dalam tanggap bencana dan pemulihan. Bagi Mariyati dan warga Sidoarjo lainnya, harapan itu datang tak hanya lewat janji, tetapi juga dalam wujud nyata: sembako, perhatian, dan renovasi yang benar-benar berjalan. Semua bergerak cepat, karena bagi Baznas dan Pemkab Sidoarjo, yang darurat tak boleh ditunda.
BERITA15/12/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Tanggap, Bareng Plt Bupati Bantu Keluarga Penderita Tumor Otak di Sidokerto
Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar ( Gus jazuk), Ketua Baznas Sidoarjo, bergerak cepat bersama Plt. Bupati Sidoarjo, Subandi, dalam menyalurkan bantuan untuk keluarga Zainul Arifin, penderita tumor otak asal Desa Sidokerto, Kecamatan Buduran, Minggu pagi (15/12/2024). Bantuan sembako dan komitmen santunan tunai sebesar Rp 600 ribu per bulan diberikan langsung di kediaman Zainul yang tampak sederhana namun penuh harapan.
Kehadiran rombongan pemerintah dan Baznas Sidoarjo di rumah Zainul bukan sekadar formalitas. Ketua Baznas M. Chasbil Azis Salju Sodar menyebutkan, lembaganya siap menjadi garda terdepan dalam membantu warga tidak mampu, khususnya yang sedang dirundung musibah. “Kami akan terus memastikan bantuan ini berkelanjutan. Tidak hanya sekali datang, kami ingin menjadi mitra keluarga dalam meringankan beban ini,” tegasnya.
Subandi, Plt. Bupati Sidoarjo, ikut menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan Baznas. Selain bantuan tunai dari Baznas, pihaknya memastikan pemerintah daerah melalui Dinas Sosial dan BPJS Kesehatan ikut turun tangan. "Kami wajib hadir ketika ada warga yang menderita seperti ini. Bantuan pangan dua kali sehari akan kami pastikan berjalan, dan tunjangan Rp 600 ribu per bulan dari baznas sudah disiapkan untuk keluarga,” ujarnya.
Di tengah rasa haru, Zainul Arifin (47) tampak berusaha tersenyum di samping istrinya yang terlihat tegar. Sang istri harus berhenti bekerja demi merawat suami yang sudah tiga kali menjalani operasi tumor otak dan kini tengah berjuang dengan kemoterapi. Kondisi keluarga semakin memprihatinkan karena anak-anak mereka masih dalam usia sekolah.
Aris, Ketua RT setempat, ikut mengapresiasi langkah cepat pemerintah dan Baznas. “Warga kami ini memang sudah lama berjuang melawan penyakit. Bantuan ini menjadi penyemangat bagi keluarga. Setidaknya mereka tahu ada perhatian dari pemerintah dan masyarakat,” kata Aris sambil menambahkan bahwa kepedulian seperti ini sangat berarti di tengah keterbatasan.
Momen penyerahan bantuan sembako oleh Baznas terlihat sederhana namun penuh makna. Tas hijau bertuliskan Baznas itu seperti simbol harapan baru bagi keluarga Zainul. "Semoga ini bisa meringankan, bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga menambah semangat," ucap Gus jazuk, penuh harap.
Di balik peristiwa itu, ada pelajaran tentang kebersamaan. Di tengah kesulitan, hadirnya pemimpin daerah dan lembaga seperti Baznas menunjukkan bahwa kepedulian masih hidup. Tidak sekadar bantuan materi, tapi juga dorongan moral untuk bangkit dan berjuang.
Sidoarjo pagi itu, meskipun mendung menggantung, memberikan kehangatan yang tak terukur. Bantuan dari Baznas bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang untuk terus mendampingi keluarga Zainul. Bagi mereka, perhatian ini adalah cahaya kecil yang bisa menjadi pemantik besar untuk terus bertahan dalam ujian hidup.
BERITA15/12/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Aktif Berpartisipasi Dukung Inklusi Sosial, Hadiri Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 di Alun-Alun
Baznas Sidoarjo berkomitmen mendukung terciptanya dunia yang lebih inklusif dan setara. Kami hadir untuk memastikan kaum disabilitas mendapatkan ruang yang layak di masyarakat,” ungkap Ketua Baznas Sidoarjo, Gus Jazuk, saat Baznas usai dapatkan penghargaan dalam puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2024, Jumat (13/12) di Alun-Alun Kota Delta. Dengan mengenakan seragam biru cerah, Gus Jazuk berdiri bersama tiga pimpinan Baznas lainnya, menandai komitmen dan kiprah Baznas dalam mendorong kesetaraan sosial di Kabupaten Sidoarjo.
Gelaran puncak HDI 2024 menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Sidoarjo dalam menciptakan ruang inklusi bagi masyarakat penyandang disabilitas. Acara yang dimulai sejak pagi ini dipadati berbagai kegiatan kreatif seperti lomba melukis, fashion show, hingga pameran karya seni hasil kreativitas penyandang disabilitas. Sekda Sidoarjo, Fenny Apridawati, menegaskan bahwa acara ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi momentum strategis untuk melanjutkan upaya konkret terhadap pemenuhan hak-hak disabilitas. "Kebijakan sekecil apa pun harus memperhatikan kebutuhan saudara-saudara kita yang disabilitas," ujar Fenny.
Baznas Sidoarjo tak hanya hadir sebagai tamu kehormatan, tetapi juga menerima penghargaan atas partisipasi aktif mereka dalam berbagai agenda inklusi sepanjang tahun 2024. Peran Baznas dimulai dari awal tahun hingga puncak acara HDI ini. Program-program mereka, seperti bantuan sosial dan penguatan fasilitas inklusif, mendapat apresiasi dari Pemkab Sidoarjo. Gus Jazuk menambahkan, "Partisipasi ini merupakan bentuk dedikasi Baznas untuk memastikan kaum disabilitas memiliki hak yang sama dan tetap dihormati martabatnya."
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo, Tirto Adi, menyebut langkah konkret lainnya berupa penguatan pendidikan inklusif. Data menunjukkan 26,60 persen sekolah dasar di Sidoarjo kini memberikan pelayanan bagi penyandang disabilitas, disusul tingkat SMP sebesar 32,64 persen. Melalui UPTD Layanan Disabilitas, berbagai program kreatif seperti lomba seni dan pameran bakat digelar sebagai bentuk penghormatan terhadap talenta kaum disabilitas. "Kami ingin mereka memiliki ruang dan akses yang sama untuk berkembang," tegas Tirto.
Tak kalah menarik, demo memasak bersama Indonesian Chef Association turut memeriahkan acara. Di sela-sela kegiatan, pengunjung dapat menyaksikan keunikan Re-Painting Bicycle bertema "Roda Warna Keberagaman," di mana sepeda-sepeda dihias sebagai simbol keberagaman yang harmonis. Penampilan pemenang lomba pun menjadi highlight, memperlihatkan bahwa keterbatasan fisik tidak menjadi hambatan dalam berkarya.
UPTD Layanan Disabilitas melalui akun resminya juga mengajak masyarakat untuk terus mendukung kebijakan inklusi. Acara puncak ini menjadi bukti bahwa Sidoarjo telah menorehkan prestasi sebagai daerah peduli disabilitas, dengan 331 lembaga pendidikan sudah menerapkan sistem inklusi. Dari tingkat PAUD hingga SMP, peran aktif ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain. "Kami ingin Sidoarjo menjadi pionir dalam membangun dunia yang lebih inklusif," ungkap Tirto lagi.
Puncak acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada para pemenang lomba dan institusi pendukung seperti Baznas. Dengan semangat yang sama, Gus Jazuk mengakhiri dengan pesan optimis: "Kita semua harus bersatu untuk mewujudkan dunia di mana tidak ada satu pun yang tertinggal. Baznas akan selalu berada di garda depan untuk saudara-saudara kita.
BERITA14/12/2024 | admin
Diikuti 5.000 Peserta, Wapres Gibran Pimpin Apel Kesiapsiagaan BAZNAS Tanggap Bencana dan Rumah Sehat
Semarang, Jumat (13/12/2024) – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, memimpin Apel Kesiapsiagaan BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) dan Rumah Sehat BAZNAS (RSB) 2024 di Lapangan Simpang Lima Semarang. Acara ini sekaligus menjadi pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BAZNAS Tanggap Bencana dan Rumah Sehat.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 5.000 peserta, terdiri dari relawan BAZNAS Tanggap Bencana, tenaga medis Rumah Sehat BAZNAS, Palang Merah Indonesia (PMI), perwakilan Lembaga Amil Zakat (LAZ), hingga pejabat pemerintah. BAZNAS Kabupaten Sidoarjo turut berkontribusi dengan mengirimkan 12 perwakilan sebagai bagian dari peserta apel.
Dalam sambutannya, Wapres Gibran menyampaikan apresiasi atas sinergi BAZNAS dan mitranya dalam mendukung pemerintah menghadapi kebencanaan, mulai dari tahap tanggap darurat hingga upaya pemulihan dan pengurangan risiko. Ia juga mendorong BAZNAS untuk memperkuat perannya di masyarakat melalui pelatihan kesiapsiagaan, dukungan pendidikan anak korban bencana, hingga pemberdayaan ekonomi bagi para penyintas.
“Semoga BAZNAS terus menjaga transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam menyalurkan zakat untuk penanggulangan bencana, sehingga kepercayaan publik dapat terus meningkat,” ujar Wapres Gibran.
Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata peran BAZNAS sebagai jembatan antara masyarakat agamis dan relawan kebencanaan. Ia menyoroti pentingnya Rumah Sehat BAZNAS sebagai bentuk pelayanan tanpa biaya yang sepenuhnya didedikasikan untuk masyarakat.
Apel Kesiapsiagaan ini bertujuan mengoptimalkan peran zakat dalam mendukung mitigasi bencana, sembari memperkuat kolaborasi lintas pihak demi tercapainya misi kemanusiaan yang lebih luas.
BERITA13/12/2024 | admin
Gus Jazuk dan Kunci Harapan dari Baznas Sidoarjo
Sidoarjo, Kamis, 12 Desember 2024, udara Sidoarjo membawa semilir sejuk yang langka. Di sebuah sudut Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon, seorang Ibu paruh baya dengan sorot mata haru memegang kunci simbolik. Di Sampingnya, Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar—akrab disapa Gus Jazuk—tersenyum lebar, menyerahkan secercah harapan baru melalui program Rumah Layak Huni Baznas (RLHB). “Ini bukan sekadar kunci rumah, tapi kunci kehidupan baru,” ujar Gus Jazuk dengan tegas.
Baznas Sidoarjo tidak main-main. Dipimpin langsung oleh Gus Jazuk, hari ini menyasar lima rumah yang tersebar di dua kecamatan: Prambon dan Tarik. Monitoring dan penyerahan dilakukan di bawah pengawasan Wakil Ketua II Bidang Distribusi, M. Mahbub, serta staf pelaksana lainnya. Setiap penerima manfaat menerima dokumen berita acara dan mock up kunci rumah, menandai selesainya renovasi yang penuh makna.
Di Bendotretek, dua rumah telah selesai direnovasi untuk keluarga Catur Budi Santoso dan Slamet Bintoro. Ketika ditanya, Bapak catur hanya mampu berkaca kaca matanya. “Dulu atap bocor, dinding rapuh. Sekarang? Alhamdulillah, saya bisa tidur tanpa khawatir hujan,” katanya lirih.
Perjalanan Baznas Sidoarjo berlanjut ke Desa Klantingsari, Kecamatan Tarik. Di sini, rumah Bapak Sampeyono berdiri lebih kokoh dari sebelumnya. Dengan fasad sederhana namun megah untuk ukuran desa, rumah itu menjadi bukti nyata bagaimana dana zakat bisa mengubah kehidupan. "Hidup saya terasa baru lagi, seperti mendapat hadiah umur kedua," ujar Sampeyono, sambil mengelus pintu rumahnya yang baru dicat.
Tidak jauh dari situ, dua rumah lainnya di Desa Segodo Bancang—milik Rohmad Khoiri dan Buari—juga mengalami transformasi total. Sebagaimana diketahui,Rumah di kecamatan Prambon ini dibiayai melalui program reguler RLHB Baznas Kabupaten Sidoarjo, sedangkan tiga rumah di Tarik didukung oleh Baznas RI. “Kolaborasi seperti ini sangat penting agar lebih banyak saudara kita yang terbantu,” kata M. Mahbub dengan antusias.
Gus Jazuk menyampaikan bahwa program ini tidak hanya soal fisik rumah, tapi juga spiritual dan sosial. “Rumah yang layak akan menumbuhkan rasa percaya diri bagi pemiliknya. Mereka bisa fokus meningkatkan taraf hidup tanpa dibayangi kekhawatiran,” jelasnya. Melalui RLHB, Baznas ingin menjadi jembatan antara mereka yang mampu dan yang membutuhkan.
Hari itu ditutup dengan doa bersama, mengundang keberkahan untuk setiap penerima manfaat. Senyum-senyum lelah dari tim Baznas seolah berkata: ini baru permulaan. Gus Jazuk pun menegaskan, “Kami tidak akan berhenti di sini. Selama masih ada yang membutuhkan, kami akan terus bekerja.” Dari kunci rumah sederhana di tangan, sebuah kunci harapan kini membuka masa depan.
BERITA12/12/2024 | admin
Harapan di Tengah Kesederhanaan: Kisah Bantuan Baznas Sidoarjo di Buduran
Kamis pagi, 12 Desember 2024, suasana Desa Sukorejo di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, dipenuhi harapan baru. Dalam sebuah rumah kontrakan kecil berukuran 2x3 meter, Astriana, seorang janda tangguh, menerima bantuan biaya hidup dari Baznas Sidoarjo. Rumah itu bukan miliknya, hanya sebuah kos sederhana yang ia tinggali bersama anak semata wayangnya. Pendapatannya sebagai buruh serabutan di Surabaya seringkali hanya cukup untuk bertahan hidup.
Astriana bukan satu-satunya penerima manfaat hari itu. Dalam kegiatan distribusi bantuan biaya hidup yang digelar Baznas Sidoarjo, ada sebelas nama lain dari beberapa desa di Kecamatan Buduran. Ada Kusnadi, Nugraini, Kasan, Watiyah, Suparmi, hingga Siti Jamilah, yang semuanya memiliki cerita hidup masing-masing. Namun, mereka dipersatukan oleh satu hal: kesederhanaan dan perjuangan hidup yang tiada henti.
“Bantuan ini bukan hanya sekadar amplop. Ini adalah doa dari banyak orang, amanah dari umat, yang kita salurkan kepada mereka yang membutuhkan,” ujar M. Shofwan, staf pelaksana Baznas Sidoarjo yang memimpin distribusi bantuan hari itu. Dengan tenang, ia mendampingi perangkat desa Sukorejo menyerahkan bantuan langsung kepada Astriana.
Astriana tidak banyak bicara. Wajahnya menyiratkan rasa syukur yang dalam. Hidup sebagai janda miskin, ia tidak pernah meminta lebih dari sekadar tempat untuk bernaung dan sesuap nasi untuk anaknya. Dengan penghasilan anaknya yang pas-pasan, bantuan dari Baznas ini adalah secercah cahaya di tengah kesulitan.
Distribusi bantuan ini tidak hanya berhenti di Desa Sukorejo. Tim Baznas melanjutkan perjalanan ke Desa Sidokerto, Sidokepung, dan Banjar Kemantren, menyerahkan bantuan kepada mereka yang namanya telah tercatat. Ada ibu-ibu lanjut usia, bapak-bapak yang berjuang sendiri, serta keluarga-keluarga kecil yang menggantungkan harapan pada kemurahan hati orang lain.
"Ini adalah bentuk nyata dari zakat yang terkumpul. Setiap rupiah yang diamanahkan kepada kami harus sampai ke tangan mereka yang berhak," lanjut Shofwan. Ia juga menekankan bahwa bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban hidup penerima manfaat, setidaknya untuk beberapa waktu ke depan.
Harapan itu nyata, meski kecil. Di rumah-rumah sederhana itu, di tengah cerita-cerita penuh perjuangan, bantuan dari Baznas Sidoarjo menjadi pembawa semangat baru. Mungkin tidak bisa mengubah hidup sepenuhnya, tetapi cukup untuk mengingatkan mereka bahwa mereka tidak sendiri dalam perjalanan ini. Harapan itu nyata, bahkan di tempat sekecil kamar berukuran 2x3 meter.
BERITA12/12/2024 | admin
Mengetuk Pintu Harapan: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Hidup di Sukodono
Sidoarjo, 11 Desember 2024—Panas pagi mulai menyengat saat M. Sofwan, staf pelaksana Baznas Kabupaten Sidoarjo, menyusuri gang-gang sempit di Kecamatan Sukodono. Dengan kemeja putih berlambang Baznas, ia mengetuk satu per satu pintu rumah penerima manfaat. Hari itu, empat keluarga mendapatkan bantuan biaya hidup dari Baznas. Tidak ada seremonial besar. Hanya kesederhanaan dan ketulusan, berjalan dari pintu ke pintu.
“Saya bersyukur sekali, bantuan ini sangat membantu kami yang kondisinya serba kekurangan,” kata Suparman, pria sepuh dari Desa Dungus. Tangannya yang bergetar menerima amplop putih dari Sofwan. Di dalamnya, tersimpan harapan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang kian menipis. Di kamarnya yang sempit dan bercat tembok pudar, Suparman tersenyum kecil, meski lelah tergurat di wajahnya.
Baznas kali ini mendistribusikan bantuan kepada empat penerima manfaat. Selain Suparman, ada Sri Harni dan Irul Irawati dari Desa Pedemonegoro, serta Sumamin dari Desa Kebonagung. Mereka adalah warga yang dipilih berdasarkan survei langsung, memastikan bahwa bantuan tepat sasaran. “Kami ingin memastikan bahwa setiap rupiah yang disalurkan benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan,” ujar Sofwan dengan nada tegas namun santun.
Pendampingan juga dilakukan oleh Kasi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Sukodono, Retno. Ia turut berjalan menyusuri jalan kampung, memastikan distribusi berjalan lancar. “Kami selalu mendukung program Baznas. Bantuan seperti ini adalah bentuk perhatian nyata kepada masyarakat yang membutuhkan. Semoga membawa manfaat besar bagi mereka,” katanya, sembari mengingatkan pentingnya data akurat dalam distribusi bantuan.
Proses penyaluran dilakukan secara door-to-door untuk memastikan bantuan diterima langsung oleh penerima manfaat. Tidak hanya menyerahkan bantuan, tim Baznas juga mendengar keluhan dan kebutuhan para penerima. “Kami sadar, bantuan ini mungkin belum bisa memenuhi semua kebutuhan mereka. Tapi ini adalah langkah awal untuk terus mendampingi mereka keluar dari kesulitan,” tambah Sofwan.
Sri Harni, salah satu penerima dari Desa Pedemonegoro, menuturkan harapannya. “Alhamdulillah, dengan ini saya bisa membeli kebutuhan sehari-hari, seperti beras dan obat-obatan. Terima kasih kepada Baznas yang sudah peduli,” ucapnya dengan suara lirih namun penuh rasa syukur. Irul Irawati, yang tinggal di desa yang sama, juga berterima kasih karena merasa tidak lagi sendiri dalam menghadapi himpitan ekonomi.
Kegiatan ini bukan hanya tentang amplop putih, tetapi juga sentuhan manusiawi yang langsung terasa. Ketika Sofwan dan Retno berpamitan dari rumah terakhir, langit mulai redup, tetapi hati mereka hangat. Mereka pulang dengan sebuah pelajaran penting—bahwa kepedulian kecil, jika dilakukan dengan hati, bisa mengubah kehidupan banyak orang.
BERITA11/12/2024 | admin
GEPENTA Sidoarjo Salurkan 60 Paket Sembako Baznas Sidoarjo pada Kelompok Rentan Sosial
Sidoarjo, 10 desember 2024, pada sabtu , tanggal 7 Desember 2024 – Gerakan Nasional Peduli Anti Narkoba dan Tawuran (GEPENTA) Kabupaten Sidoarjo telah menyalurkan 60 paket sembako untuk kelompok rentan sosial dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional. Paket bantuan tersebut diberikan kepada penerima manfaat yang terdiri dari penyandang disabilitas, anak-anak autis, serta dhuafa yang membutuhkan bantuan sosial.
Penyerahan bantuan diterimakan di kantor Baznas Sidoarjo pada tanggal 6 Desember 2024 dan dihadiri oleh staf pelaksana Baznas Sidoarjo, M. Naim. Paket sembako yang disalurkan terdiri dari bahan pangan pokok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi. Secara simbolis pengurus gepenta menerima paket bantuan sembako. Pengurus Gepenta distribusikan ke penerima manfaat sembako , Sebanyak 24 penerima manfaat menerima bantuan untuk penyandang disabilitas Tuna Daksa, 4 penerima untuk Tuna Rungu, 2 penerima untuk Tuna Netra, dan 15 anak-anak autis yang turut menerima bingkisan yang sama. Selain itu, 15 penerima dari kalangan dhuafa juga mendapatkan bantuan tersebut.
"Alhamdulillah, kami bisa menyalurkan bantuan ini dengan harapan dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang tergolong dalam kelompok rentan sosial. Ini adalah wujud kepedulian kami terhadap mereka yang membutuhkan," ujar M. Naim, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, dalam kesempatan tersebut.
GEPENTA berharap dengan adanya bantuan ini, penerima manfaat dapat merasakan langsung dampak positif dari kegiatan sosial yang dilaksanakan. Selain memberikan sembako, kegiatan ini juga diharapkan bisa meningkatkan rasa solidaritas antar masyarakat, terutama dalam mencegah marginalisasi kelompok rentan yang seringkali kurang mendapat perhatian dari berbagai pihak.
Melalui penyaluran sembako ini, GEPENTA Sidoarjo turut memperlihatkan komitmennya dalam memberdayakan kelompok rentan dan memperkuat solidaritas sosial di tengah-tengah masyarakat. Organisasi ini juga mengajak masyarakat untuk terus peduli dan memberikan bantuan kepada sesama, terutama bagi mereka yang hidup dalam kondisi terbatas.
BERITA10/12/2024 | admin
BAZNAS Raih Predikat Tertinggi Pelayanan Publik dari Ombudsman RI
Selasa, 10 Desember 2024,Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berhasil mencatatkan prestasi membanggakan dengan meraih predikat Kualitas Tertinggi dalam penilaian kepatuhan pelayanan publik oleh Ombudsman RI. Dengan nilai 88,03 dan predikat "A" di Zona Hijau, pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen BAZNAS dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala Keasistenan Manajemen Pengetahuan Ombudsman RI, Aat Sugihartati, kepada Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional, KH. Achmad Sudrajat, Lc. MA. CFRM., dalam sebuah seremoni di Kantor BAZNAS RI, Jakarta.
Dorongan untuk Terus Meningkatkan Layanan
KH. Achmad Sudrajat, Lc. MA. CFRM., mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan yang diraih. Menurutnya, pencapaian ini menjadi pendorong bagi BAZNAS untuk terus menjaga tata kelola yang aman secara syar’i, regulasi, dan kebangsaan (Aman NKRI).
"Ini adalah bukti kepercayaan masyarakat kepada kami dan tantangan untuk terus meningkatkan mutu pelayanan sesuai aturan negara dan keagamaan," ujar Achmad. Ia juga menambahkan bahwa penghargaan ini akan menjadi motivasi untuk memperkuat kolaborasi dengan LAZ dan pihak-pihak terkait.
Apresiasi dari Ombudsman RI
Aat Sugihartati, selaku perwakilan dari Ombudsman RI, menyampaikan apresiasi atas peningkatan signifikan yang dicapai BAZNAS dalam penilaian kepatuhan tahun ini. “BAZNAS berhasil meningkat dari Zona Kuning pada 2023 ke Zona Hijau pada 2024. Ini menunjukkan komitmen tinggi terhadap pelayanan publik," ujarnya.
Menurutnya, penilaian mencakup berbagai aspek, termasuk standar pelayanan, pengelolaan pengaduan, sarana-prasarana, serta kompetensi pelaksana. Hasil ini diharapkan menjadi momentum bagi BAZNAS untuk terus meningkatkan pelayanan, terutama bagi kelompok marginal dan rentan.
Komitmen pada Pelayanan Profesional
Penghargaan ini semakin memantapkan posisi BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat terpercaya dan profesional. Dengan nilai yang terus meningkat, BAZNAS berkomitmen untuk menjaga standar pelayanan terbaik demi mendukung pengelolaan zakat yang amanah dan berdaya guna bagi seluruh masyarakat Indonesia.
BERITA10/12/2024 | admin
Kiprah BAZNAS Sidoarjo hari ini, Dari Penanganan Korban Kebakaran Hingga Penguatan Fundraising ZIS
Selasa, 10 Desember 2024, menjadi hari yang sibuk bagi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo. Beragam aktivitas mulai dari distribusi bantuan sosial hingga upaya penguatan pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) dilaksanakan oleh tim yang berdedikasi. Langkah ini menunjukkan komitmen BAZNAS Sidoarjo dalam membantu masyarakat serta memperkuat solidaritas sosial di tengah-tengah masyarakat.
Di Desa Kedungpandan, Kecamatan Jabon, tim BAZNAS dipimpin Wakil Ketua III, Achmad Saleh, melakukan monitoring program bedah rumah untuk Bapak Sahrul, seorang korban kebakaran. Program ini menjadi bukti nyata hadirnya BAZNAS di saat warga mengalami musibah. Rumah baru dengan konstruksi kokoh kini menjadi harapan baru bagi Bapak Sahrul dan keluarganya. Achmad Saleh menyampaikan bahwa program ini tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga langkah untuk mengembalikan semangat hidup penerima manfaat.
Sementara itu, di Kelurahan Lemah Putro, Sidoarjo, staf pelaksana M. Mulyono menyerahkan bantuan kepada dua warga fakir, Ibu Mujiyati dan Ibu Sriati. Dalam suasana penuh haru, kedua penerima bantuan menyampaikan rasa syukur atas uluran tangan yang mereka terima. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban kebutuhan sehari-hari, terutama di tengah kondisi ekonomi yang kian menantang.
Di sisi lain, BAZNAS Sidoarjo juga melakukan kunjungan ke PT Eloda Mitra, produsen brand frozen food "Bernardi" hadir untuk membahas peluang kerjasama dalam penguatan program pengumpulan ZIS. Langkah ini bertujuan untuk menggandeng sektor korporasi dalam mendukung program-program sosial BAZNAS maupun program baznas bagi stakeholder Perusahaan tersebut. "Kemitraan strategis dengan dunia usaha menjadi kunci memperluas dampak sosial yang ingin kami capai," ujar staf fundraising BAZNAS Sidoarjo, Kholid Musyadad,
Tidak kalah penting, Islamic Center Surabaya menjadi saksi penguatan pengumpulan ZIS se-Jawa Timur. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai perwakilan BAZNAS se-Jawa Timur dengan Wakil Ketua I, Em Luqman, bersama Abdul Ghoni dari tim pelaksana,. Forum ini bertujuan untuk meningkatkan strategi pengumpulan ZIS melalui sinergi antarlembaga dan optimalisasi program-program yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
Pada hari yang sama, staf pelaksana Ahmad Hamdani dan M. Sofwan mendistribusikan bantuan biaya pendidikan untuk sepuluh siswa SDN Ngampelsari, Kecamatan Candi. Anak-anak yang menerima bantuan tampak antusias dan bahagia. Kepala sekolah SDN Ngampelsari menyampaikan apresiasi mendalam kepada BAZNAS atas perhatian terhadap pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Beragam kegiatan ini menegaskan peran BAZNAS Sidoarjo sebagai mitra strategis masyarakat dalam pembangunan sosial. Tidak hanya fokus pada pendistribusian bantuan, tetapi juga memperkuat peran dalam menggalang potensi zakat, infak, dan sedekah untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Melalui dedikasi dari para pengurus dan staf, BAZNAS Sidoarjo terus berupaya menjadi garda depan dalam membangun kesejahteraan umat.
Langkah-langkah yang dilakukan BAZNAS hari ini merupakan bentuk nyata dari cita-cita besar mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkeadilan. Dengan kolaborasi yang terus diperkuat, diharapkan program-program serupa dapat terus berkembang dan membawa manfaat bagi masyarakat luas.
BERITA10/12/2024 | admin
Haru di Desa Bangsri: Bantuan Hidup untuk Mereka yang Bertahan
Sidoarjo, 10 desember 2024- Beberapa waktu lalu, tepatnya di Desa Bangsri, Kamis 5 Desember 2024 lalu , menjadi saksi kecil di mana cerita tentang perjuangan hidup dan uluran tangan dipertemukan. Di sela-sela kesederhanaan, sepuluh warga desa ini menerima bantuan biaya hidup dari Baznas Kabupaten Sidoarjo. hanya senyum yang tulus dari para penerima manfaat—senyum yang mengalahkan segala kekurangan di hari-hari sulit mereka.
Salah satu penerima, Abd. Rochman, adalah gambaran nyata betapa hidup tidak selalu berpihak. Pria 55 tahun itu, dengan Kaki yang tak lengkap setelah kecelakaan beberapa tahun lalu, kini hidup dalam ruang kecil berukuran 2x3 meter. Rumah itu, yang lebih pantas disebut kamar, dibangun berkat gotong-royong para tetangga. Di sana, ia menjalani hari-hari dengan keterbatasan fisik, sementara istrinya menjadi tulang punggung keluarga. Serabutan: mulai dari buruh cuci hingga pemijat, semua dilakoni demi menyambung hidup.
Baznas Sidoarjo, melalui staf pelaksananya, M Kholid Musyadad, hadir membawa secercah harapan. Didampingi perangkat desa Bangsri, bantuan diserahkan langsung kepada warga yang membutuhkan. Tidak banyak yang mereka bawa, hanya amplop berisi bantuan biaya hidup, tetapi nilainya jauh lebih dari sekadar angka—ini adalah simbol bahwa mereka tidak sendiri.
"Pak Rochman salah satu penerima yang menginspirasi kami. Meski kondisi fisiknya seperti ini, semangat hidupnya luar biasa," ujar Kholid. Ia melanjutkan, bahwa semangat gotong-royong dan kepedulian di Bangsri seharusnya menjadi pelajaran bagi banyak pihak. Tidak semua orang seberuntung kita, tapi setiap orang punya hak untuk merasa dihargai dan diperhatikan.
Selain Pak Rochman, sembilan nama lain juga menerima manfaat serupa. Ada Supiyah,Dede Hanifah, Hary Oetomo, dan lainnya. Setiap nama adalah cerita, dan setiap cerita adalah luka kecil yang kini berusaha ditambal dengan kebaikan.
Wajah-wajah itu tersenyum dalam kebersahajaan. Tidak ada kesan drama atau kepura-puraan, hanya rasa syukur yang meluap. Para penerima manfaat ini menyambut tim Baznas dengan pelukan hangat dan ucapan terima kasih. "Semoga ini bisa sedikit meringankan beban mereka," ujar salah satu perangkat desa yang turut mendampingi.
Bantuan seperti ini memang bukan solusi permanen, tetapi menjadi pengingat bahwa di luar sana, masih banyak mereka yang bertahan dengan cara yang tidak pernah kita bayangkan. Kadang, kepedulian kecil seperti inilah yang membuat dunia menjadi lebih layak ditinggali. Di Bangsri, Kamis itu, kehidupan berbicara dalam bahasa yang lebih lembut: kasih dan kepedulian.
BERITA10/12/2024 | admin

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat
