WhatsApp Icon
Menebar Kebaikan: Baznas Sidoarjo dan Asa Musholla Bersih di SMP Dharma Wanita 8 Sawotratap

Pada hari yang cerah, 21 Oktober 2024, sebuah momen bermakna hadir di SMP Dharma Wanita 8 Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Di ruang sederhana, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, M. Sofwan, datang dengan wajah ramah menyerahkan bantuan partisipasi pembangunan musholla sekolah kepada Kepala Sekolah, Ibu Atiyah Innayatulloh. Momen ini lebih dari sekadar seremonial, tetapi menjadi bukti nyata bahwa kepedulian dan gotong royong masih kuat di tengah-tengah masyarakat kita.

 

“Bantuan dari Baznas ini sangat berarti bagi kami, terutama untuk kebutuhan air bersih musholla,” ujar Ibu Atiyah dengan senyum penuh rasa syukur. "Saat ini kondisi air sumur di musholla kami sangat tidak layak, kotor dan berbau. Fokus kami sekarang adalah memperbaiki sistem air agar para siswa bisa merasa nyaman beribadah," lanjutnya dengan nada optimis.

 

Musholla sekolah memang menjadi denyut spiritual bagi siswa dan guru. Selain tempat shalat berjamaah, musholla adalah ruang refleksi di tengah sibuknya rutinitas akademik. Namun, air yang tidak layak pakai sering kali menghambat kenyamanan kegiatan di dalamnya. Ibu Atiyah berharap, dengan adanya bantuan ini, kualitas air bersih segera terpenuhi dan musholla menjadi tempat yang lebih nyaman dan khusyuk untuk beribadah.

 

Sementara itu, M. Sofwan dari Baznas Sidoarjo menyampaikan harapannya agar bantuan ini tidak sekadar menjadi bantuan materi, tapi juga menjadi pemantik semangat saling peduli. “Kami berharap apa yang sedikit ini bisa bermanfaat besar bagi SMP Dharma Wanita 8. Partisipasi ini bukan hanya tentang infrastruktur, tapi juga soal menghidupkan spirit kebersamaan dan kebermanfaatan bagi sesama,” ungkapnya dengan tulus.

 

Inisiatif Baznas Sidoarjo ini menunjukkan bahwa pendidikan dan spiritualitas adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Dalam perjalanan siswa menuntut ilmu, aspek spiritual perlu dirawat agar tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga matang secara emosional dan moral. Musholla yang bersih, dengan fasilitas air memadai, akan menciptakan ruang ibadah yang mendukung hal tersebut.

 

Bantuan Baznas Sidoarjo ini tidak hanya menjadi angin segar bagi pihak sekolah, tetapi juga menggambarkan sinergi ideal antara lembaga sosial dan dunia pendidikan. Apa yang dihadirkan Baznas lebih dari sekadar material; ia menjadi simbol harapan bahwa kebaikan selalu punya tempat untuk tumbuh dan menyebar di manapun.

 

Pada akhirnya, pembangunan musholla dengan air bersih ini akan menjadi kisah tentang kebaikan yang sederhana namun penuh makna. Sebuah bukti bahwa gotong-royong dan kepedulian, walau sering kali hadir dalam bentuk kecil, tetap menjadi fondasi penting bagi terciptanya masyarakat yang saling menopang dan menginspirasi.

21/10/2024 | Kontributor: admin
Baznas Sidoarjo Hadirkan Warung Sedekah dan Solidaritas Palestina di Hari Santri 2024

Minggu, 20 Oktober 2024 menjadi hari istimewa di Gedung KBIHU Rohmatul Ummah An-Nahdliyah. Di tengah suasana khidmat Kajian Islam Ahlussunnah wal Jama'ah (Kiswah) dengan tema "Nuansa Aswaja dalam Tafsir Hidayatul Qur'an," Baznas Sidoarjo turut memeriahkan Hari Santri Nasional dengan berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan.

 

Acara yang menghadirkan  paparan dan dialog dari Gus Awis, Dr. KH Afifuddin Dimyati, Lc., M.A., mengundang antusiasme jamaah. Mereka datang untuk menggali pemahaman lebih dalam tentang tafsir Hidayatul Qur'an sekaligus memperingati momen istimewa yang mengingatkan perjuangan dan spirit santri.

 

Baznas Sidoarjo memanfaatkan momentum ini dengan menggelar Warung Berkah Sedekah (WBS). “Biasanya WBS ini kami adakan rutin di lokasi tertentu. Tapi kali ini, kami sengaja hadir di sini sebagai bentuk partisipasi spesial di Hari Santri Nasional 2024,” ujar Abdul Ghoni, staf pelaksana Baznas Sidoarjo. Para pengunjung mendapatkan paket makanan gratis dan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dari rumah sehat Baznas.

 

Tak hanya itu, kehadiran Baznas Corner juga menambah dimensi solidaritas dalam acara ini. Melalui kampanye bertajuk "Membasuh Luka Palestina", Baznas mengajak seluruh masyarakat berkontribusi membantu rakyat Palestina. “Kami ingin menyampaikan pesan, bahwa di momen Hari Santri ini, bukan hanya tentang merayakan lokalitas, tapi juga memikirkan saudara-saudara kita yang jauh,” tambah Abdul Ghoni.

 

Kegiatan kesehatan gratis yang diselenggarakan Baznas menarik perhatian, terutama dari kalangan lansia dan ibu-ibu. Beberapa peserta terlihat berkonsultasi langsung dengan tenaga medis yang siaga, memanfaatkan pemeriksaan tekanan darah dan pengecekan kesehatan umum lainnya. “Acara seperti ini benar-benar terasa manfaatnya, apalagi untuk kami yang jarang periksa kesehatan,” kata salah seorang peserta.

 

Antusiasme yang terlihat di sepanjang acara bukan hanya menggambarkan semangat santri dan masyarakat dalam menimba ilmu, tetapi juga menguatkan kepedulian sosial. “Inilah ruh dari Ahlussunnah wal Jama'ah, berkhidmat bukan hanya pada ilmu tapi juga pada sesama,” ujar seorang panitia dengan penuh semangat.

 

Baznas Sidoarjo membuktikan bahwa kiprah mereka bukan sekadar menyalurkan zakat atau sedekah, tapi juga merangkul momen strategis seperti Hari Santri untuk mendorong aksi nyata. Dari WBS hingga ajakan donasi Palestina, kegiatan ini menggambarkan peran penting Baznas dalam memperkuat tali solidaritas, baik lokal maupun global.

20/10/2024 | Kontributor: admin
Inspirasi Hati : Bantuan Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Putra Mandiri, Tarik

SLB Putra Mandiri, sebuah sekolah yang terletak di Desa Tarik, Sidoarjo, menyaksikan momen haru pada tanggal 18 Oktober 2024. Sepuluh siswa yang penuh semangat meski dengan keterbatasan fisik maupun mental, menerima bantuan biaya pendidikan dari Baznas Sidoarjo. Acara sederhana ini dipimpin oleh Dani Prabowo, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, yang turut serta menyerahkan bantuan tersebut.

 

Dani, dengan penuh tanggung jawab, menyerahkan bantuan tersebut dalam suasana hangat dan akrab. Para siswa terlihat senang dan bersyukur, begitu pula dengan guru-guru yang selalu mendampingi mereka. Bantuan ini tidak hanya meringankan beban biaya pendidikan, namun juga menjadi penyemangat bagi mereka untuk terus belajar dan berjuang demi masa depan yang lebih baik.

 

SLB Putra Mandiri sendiri telah lama menjadi tempat bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan potensi mereka. Dalam keterbatasan, mereka diajarkan untuk selalu optimis dan mandiri. Bantuan seperti ini sangat berarti, tidak hanya bagi para siswa, tetapi juga bagi komunitas sekolah yang selama ini berdedikasi memberikan yang terbaik bagi anak-anak.

 

Baznas Sidoarjo melalui program ini terus menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus. Bantuan ini adalah bukti nyata bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang, berhak atas kesempatan untuk mengejar mimpi dan pendidikan yang layak.

18/10/2024 | Kontributor: admin
"Kratak-Kratak” Takdir di Ploso: Kisah Gus Jazuk dan Sebuah Atap yang Roboh

Di siang yang terik pada Kamis, 17 Oktober 2024, Ketua BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, Chasbil Aziz Salju Sodar, yang akrab disapa Gus Jazuk, melangkah mantap ke sebuah rumah di Desa Ploso, Kecamatan Wonoayu. Rumah itu adalah kediaman ibu Jumaiyah, seorang perempuan paruh baya yang baru saja mengalami musibah. Beberapa hari sebelumnya, atap rumah ibu Jumaiyah ambruk, menyisakan puing-puing dan ketakutan. Di bawah dinding bercat hijau yang kini mulai kusam, Gus Jazuk berbincang hangat dengan ibu Jumaiyah sambil mendengarkan kisah getir dari mulut sang empunya rumah.

 

"Kratak-kratak itu, mas, suaranya bikin saya lari sekencang-kencangnya," kenang ibu Jumaiyah dengan sorot mata yang masih menyimpan ketakutan. "Saya lagi tiduran, ndilalah pas genting roboh, Alhamdulillah cuma ruang tamu saja yang kena." Saat itu, pukul sebelas siang, suasana tenang mendadak berubah menjadi kepanikan. Dengan sigap, ibu Jumaiyah berlari ke bagian belakang rumah. Tak ada yang terluka, hanya kenangan buruk yang tersisa.

 

Gus Jazuk mengamati setiap sudut rumah. Keretakan dan lubang di atap berbicara tentang sebuah bangunan yang sudah kalah oleh usia. Rumah ini bukan hanya tempat bernaung bagi tubuh, tapi saksi bisu dari kehidupan sederhana yang setiap hari diisi dengan perjuangan. "Kami di BAZNAS tidak hanya memberi bantuan. Kami hadir untuk menghidupkan harapan. InsyaAllah, bu Jumaiyah, kami akan bantu membangun kembali rumah ini, biar ibu bisa tidur tenang lagi," ucap Gus Jazuk dengan senyum tulus yang terasa seperti janji.

 

Perjalanan ini bukan sekadar survei bagi Gus Jazuk. Ia memahami bahwa setiap atap yang roboh adalah metafora dari perlindungan yang hilang, dan setiap rumah yang diperbaiki adalah bentuk dari kasih sayang sosial yang berusaha dikembalikan. “InsyaAllah, bersama vendor yang bekerja sama dengan BAZNAS, kita akan bergerak cepat. Ibu tidak perlu khawatir, semuanya akan ditangani dengan baik,” tegasnya, seolah menegaskan bahwa bantuan bukan sekadar wacana.

 

Di bawah langit Wonoayu yang cerah, secercah harapan mulai tumbuh. Ibu Jumaiyah kini tidak lagi merasa sendiri dalam mengarungi kesulitan. “Terima kasih banyak, Pak Gus. Ini sudah lebih dari cukup buat saya. Yang penting ada yang peduli dan mau bantu,” ucapnya lirih, sembari memegang erat tangan sang Ketua BAZNAS.

17/10/2024 | Kontributor: admin
Baznas Sidoarjo: Wujudkan Impian Pendidikan di Tengah Keterbatasan

Krian, 17 Oktober 2024 – Ach. Ramli Kharisma, seorang siswa dari Desa Terung Kulon, dapat tersenyum lega setelah menerima bantuan biaya tebus ijazah dari Baznas Sidoarjo. Ijazah yang menjadi penentu kelanjutan pendidikannya itu kini bisa diraih, berkat dukungan lembaga zakat ini. Orang tua Ramli, yang bekerja serabutan, tak mampu menanggung biaya sekolah sejak ia di kelas 1 hingga lulus di SMP Pancasila Krian. Namun, di hari yang cerah ini, segala kekhawatiran mereka seolah terhapuskan.

 

Ramli adalah potret nyata perjuangan seorang anak desa yang ingin melanjutkan pendidikan di tengah himpitan ekonomi. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan bantuan ini. Dengan legalisir ijazah ini, saya bisa melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi,” ungkapnya penuh haru. Bantuan ini tidak hanya meringankan beban keluarga, tetapi juga membuka peluang bagi Ramli untuk mengejar cita-citanya.

 

M. Ilhaminuddin, Wakil III Baznas Sidoarjo, hadir langsung untuk menyerahkan bantuan tersebut. Ia menuturkan, “Ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab kami kepada masyarakat yang membutuhkan. Pendidikan adalah hak setiap anak, dan kami ingin memastikan tidak ada yang terhenti hanya karena kendala biaya.” Menurutnya, Ramli hanyalah salah satu dari banyak anak-anak di Sidoarjo yang mendapatkan bantuan serupa dari Baznas.

 

Tidak dipungkiri, program bantuan tebus ijazah ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan di wilayah ini, terutama bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. “Kami percaya bahwa dengan pendidikan, generasi muda akan memiliki bekal untuk masa depan yang lebih baik. Kami ingin menjadi jembatan bagi mereka yang ingin terus belajar dan berprestasi,” lanjut Ilhaminuddin.

 

Ach. Ramli bukanlah satu-satunya siswa yang terbantu. Sebelumnya, banyak anak-anak lainnya telah terbantu melalui program-program serupa dari Baznas. Orang tua Ramli yang selama ini bekerja serabutan pun merasa sangat bersyukur. Dalam keadaan ekonomi yang sulit, kepedulian lembaga-lembaga seperti Baznas menjadi secercah harapan bagi mereka.

 

Dengan menyampaikan bantuan ini, Baznas Sidoarjo tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga mempertegas kehadiran dan komitmen mereka terhadap kesejahteraan masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa setiap bantuan yang kami salurkan benar-benar berdampak positif dan berkelanjutan. InsyaAllah, kami akan terus ada untuk masyarakat,” tegas Ilhaminuddin di akhir wawancaranya.

 

Kini, Ramli dapat melanjutkan pendidikan tanpa beban pikiran tentang ijazahnya. Ia menyimpan harapan besar bahwa suatu hari ia bisa membanggakan orang tua dan desanya dengan segala pencapaian yang diraihnya kelak. Sungguh, di balik senyum Ramli yang sederhana, tersimpan mimpi besar yang kini siap untuk diraih, berkat kepedulian Baznas Sidoarjo.

17/10/2024 | Kontributor: admin

Berita Terbaru

Menebar Kebaikan: Baznas Sidoarjo dan Asa Musholla Bersih di SMP Dharma Wanita 8 Sawotratap
Menebar Kebaikan: Baznas Sidoarjo dan Asa Musholla Bersih di SMP Dharma Wanita 8 Sawotratap
Pada hari yang cerah, 21 Oktober 2024, sebuah momen bermakna hadir di SMP Dharma Wanita 8 Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Di ruang sederhana, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, M. Sofwan, datang dengan wajah ramah menyerahkan bantuan partisipasi pembangunan musholla sekolah kepada Kepala Sekolah, Ibu Atiyah Innayatulloh. Momen ini lebih dari sekadar seremonial, tetapi menjadi bukti nyata bahwa kepedulian dan gotong royong masih kuat di tengah-tengah masyarakat kita. “Bantuan dari Baznas ini sangat berarti bagi kami, terutama untuk kebutuhan air bersih musholla,” ujar Ibu Atiyah dengan senyum penuh rasa syukur. "Saat ini kondisi air sumur di musholla kami sangat tidak layak, kotor dan berbau. Fokus kami sekarang adalah memperbaiki sistem air agar para siswa bisa merasa nyaman beribadah," lanjutnya dengan nada optimis. Musholla sekolah memang menjadi denyut spiritual bagi siswa dan guru. Selain tempat shalat berjamaah, musholla adalah ruang refleksi di tengah sibuknya rutinitas akademik. Namun, air yang tidak layak pakai sering kali menghambat kenyamanan kegiatan di dalamnya. Ibu Atiyah berharap, dengan adanya bantuan ini, kualitas air bersih segera terpenuhi dan musholla menjadi tempat yang lebih nyaman dan khusyuk untuk beribadah. Sementara itu, M. Sofwan dari Baznas Sidoarjo menyampaikan harapannya agar bantuan ini tidak sekadar menjadi bantuan materi, tapi juga menjadi pemantik semangat saling peduli. “Kami berharap apa yang sedikit ini bisa bermanfaat besar bagi SMP Dharma Wanita 8. Partisipasi ini bukan hanya tentang infrastruktur, tapi juga soal menghidupkan spirit kebersamaan dan kebermanfaatan bagi sesama,” ungkapnya dengan tulus. Inisiatif Baznas Sidoarjo ini menunjukkan bahwa pendidikan dan spiritualitas adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Dalam perjalanan siswa menuntut ilmu, aspek spiritual perlu dirawat agar tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga matang secara emosional dan moral. Musholla yang bersih, dengan fasilitas air memadai, akan menciptakan ruang ibadah yang mendukung hal tersebut. Bantuan Baznas Sidoarjo ini tidak hanya menjadi angin segar bagi pihak sekolah, tetapi juga menggambarkan sinergi ideal antara lembaga sosial dan dunia pendidikan. Apa yang dihadirkan Baznas lebih dari sekadar material; ia menjadi simbol harapan bahwa kebaikan selalu punya tempat untuk tumbuh dan menyebar di manapun. Pada akhirnya, pembangunan musholla dengan air bersih ini akan menjadi kisah tentang kebaikan yang sederhana namun penuh makna. Sebuah bukti bahwa gotong-royong dan kepedulian, walau sering kali hadir dalam bentuk kecil, tetap menjadi fondasi penting bagi terciptanya masyarakat yang saling menopang dan menginspirasi.

21/10/2024 | admin

Baznas Sidoarjo Hadirkan Warung Sedekah dan Solidaritas Palestina di Hari Santri 2024
Baznas Sidoarjo Hadirkan Warung Sedekah dan Solidaritas Palestina di Hari Santri 2024
Minggu, 20 Oktober 2024 menjadi hari istimewa di Gedung KBIHU Rohmatul Ummah An-Nahdliyah. Di tengah suasana khidmat Kajian Islam Ahlussunnah wal Jama'ah (Kiswah) dengan tema "Nuansa Aswaja dalam Tafsir Hidayatul Qur'an," Baznas Sidoarjo turut memeriahkan Hari Santri Nasional dengan berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan. Acara yang menghadirkan paparan dan dialog dari Gus Awis, Dr. KH Afifuddin Dimyati, Lc., M.A., mengundang antusiasme jamaah. Mereka datang untuk menggali pemahaman lebih dalam tentang tafsir Hidayatul Qur'an sekaligus memperingati momen istimewa yang mengingatkan perjuangan dan spirit santri. Baznas Sidoarjo memanfaatkan momentum ini dengan menggelar Warung Berkah Sedekah (WBS). “Biasanya WBS ini kami adakan rutin di lokasi tertentu. Tapi kali ini, kami sengaja hadir di sini sebagai bentuk partisipasi spesial di Hari Santri Nasional 2024,” ujar Abdul Ghoni, staf pelaksana Baznas Sidoarjo. Para pengunjung mendapatkan paket makanan gratis dan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dari rumah sehat Baznas. Tak hanya itu, kehadiran Baznas Corner juga menambah dimensi solidaritas dalam acara ini. Melalui kampanye bertajuk "Membasuh Luka Palestina", Baznas mengajak seluruh masyarakat berkontribusi membantu rakyat Palestina. “Kami ingin menyampaikan pesan, bahwa di momen Hari Santri ini, bukan hanya tentang merayakan lokalitas, tapi juga memikirkan saudara-saudara kita yang jauh,” tambah Abdul Ghoni. Kegiatan kesehatan gratis yang diselenggarakan Baznas menarik perhatian, terutama dari kalangan lansia dan ibu-ibu. Beberapa peserta terlihat berkonsultasi langsung dengan tenaga medis yang siaga, memanfaatkan pemeriksaan tekanan darah dan pengecekan kesehatan umum lainnya. “Acara seperti ini benar-benar terasa manfaatnya, apalagi untuk kami yang jarang periksa kesehatan,” kata salah seorang peserta. Antusiasme yang terlihat di sepanjang acara bukan hanya menggambarkan semangat santri dan masyarakat dalam menimba ilmu, tetapi juga menguatkan kepedulian sosial. “Inilah ruh dari Ahlussunnah wal Jama'ah, berkhidmat bukan hanya pada ilmu tapi juga pada sesama,” ujar seorang panitia dengan penuh semangat. Baznas Sidoarjo membuktikan bahwa kiprah mereka bukan sekadar menyalurkan zakat atau sedekah, tapi juga merangkul momen strategis seperti Hari Santri untuk mendorong aksi nyata. Dari WBS hingga ajakan donasi Palestina, kegiatan ini menggambarkan peran penting Baznas dalam memperkuat tali solidaritas, baik lokal maupun global.

20/10/2024 | admin

Inspirasi Hati : Bantuan Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Putra Mandiri, Tarik
Inspirasi Hati : Bantuan Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Putra Mandiri, Tarik
SLB Putra Mandiri, sebuah sekolah yang terletak di Desa Tarik, Sidoarjo, menyaksikan momen haru pada tanggal 18 Oktober 2024. Sepuluh siswa yang penuh semangat meski dengan keterbatasan fisik maupun mental, menerima bantuan biaya pendidikan dari Baznas Sidoarjo. Acara sederhana ini dipimpin oleh Dani Prabowo, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, yang turut serta menyerahkan bantuan tersebut. Dani, dengan penuh tanggung jawab, menyerahkan bantuan tersebut dalam suasana hangat dan akrab. Para siswa terlihat senang dan bersyukur, begitu pula dengan guru-guru yang selalu mendampingi mereka. Bantuan ini tidak hanya meringankan beban biaya pendidikan, namun juga menjadi penyemangat bagi mereka untuk terus belajar dan berjuang demi masa depan yang lebih baik. SLB Putra Mandiri sendiri telah lama menjadi tempat bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan potensi mereka. Dalam keterbatasan, mereka diajarkan untuk selalu optimis dan mandiri. Bantuan seperti ini sangat berarti, tidak hanya bagi para siswa, tetapi juga bagi komunitas sekolah yang selama ini berdedikasi memberikan yang terbaik bagi anak-anak. Baznas Sidoarjo melalui program ini terus menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus. Bantuan ini adalah bukti nyata bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang, berhak atas kesempatan untuk mengejar mimpi dan pendidikan yang layak.

18/10/2024 | admin

"Kratak-Kratak” Takdir di Ploso: Kisah Gus Jazuk dan Sebuah Atap yang Roboh
"Kratak-Kratak” Takdir di Ploso: Kisah Gus Jazuk dan Sebuah Atap yang Roboh
Di siang yang terik pada Kamis, 17 Oktober 2024, Ketua BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, Chasbil Aziz Salju Sodar, yang akrab disapa Gus Jazuk, melangkah mantap ke sebuah rumah di Desa Ploso, Kecamatan Wonoayu. Rumah itu adalah kediaman ibu Jumaiyah, seorang perempuan paruh baya yang baru saja mengalami musibah. Beberapa hari sebelumnya, atap rumah ibu Jumaiyah ambruk, menyisakan puing-puing dan ketakutan. Di bawah dinding bercat hijau yang kini mulai kusam, Gus Jazuk berbincang hangat dengan ibu Jumaiyah sambil mendengarkan kisah getir dari mulut sang empunya rumah. "Kratak-kratak itu, mas, suaranya bikin saya lari sekencang-kencangnya," kenang ibu Jumaiyah dengan sorot mata yang masih menyimpan ketakutan. "Saya lagi tiduran, ndilalah pas genting roboh, Alhamdulillah cuma ruang tamu saja yang kena." Saat itu, pukul sebelas siang, suasana tenang mendadak berubah menjadi kepanikan. Dengan sigap, ibu Jumaiyah berlari ke bagian belakang rumah. Tak ada yang terluka, hanya kenangan buruk yang tersisa. Gus Jazuk mengamati setiap sudut rumah. Keretakan dan lubang di atap berbicara tentang sebuah bangunan yang sudah kalah oleh usia. Rumah ini bukan hanya tempat bernaung bagi tubuh, tapi saksi bisu dari kehidupan sederhana yang setiap hari diisi dengan perjuangan. "Kami di BAZNAS tidak hanya memberi bantuan. Kami hadir untuk menghidupkan harapan. InsyaAllah, bu Jumaiyah, kami akan bantu membangun kembali rumah ini, biar ibu bisa tidur tenang lagi," ucap Gus Jazuk dengan senyum tulus yang terasa seperti janji. Perjalanan ini bukan sekadar survei bagi Gus Jazuk. Ia memahami bahwa setiap atap yang roboh adalah metafora dari perlindungan yang hilang, dan setiap rumah yang diperbaiki adalah bentuk dari kasih sayang sosial yang berusaha dikembalikan. “InsyaAllah, bersama vendor yang bekerja sama dengan BAZNAS, kita akan bergerak cepat. Ibu tidak perlu khawatir, semuanya akan ditangani dengan baik,” tegasnya, seolah menegaskan bahwa bantuan bukan sekadar wacana. Di bawah langit Wonoayu yang cerah, secercah harapan mulai tumbuh. Ibu Jumaiyah kini tidak lagi merasa sendiri dalam mengarungi kesulitan. “Terima kasih banyak, Pak Gus. Ini sudah lebih dari cukup buat saya. Yang penting ada yang peduli dan mau bantu,” ucapnya lirih, sembari memegang erat tangan sang Ketua BAZNAS.

17/10/2024 | admin

Baznas Sidoarjo: Wujudkan Impian Pendidikan di Tengah Keterbatasan
Baznas Sidoarjo: Wujudkan Impian Pendidikan di Tengah Keterbatasan
Krian, 17 Oktober 2024 – Ach. Ramli Kharisma, seorang siswa dari Desa Terung Kulon, dapat tersenyum lega setelah menerima bantuan biaya tebus ijazah dari Baznas Sidoarjo. Ijazah yang menjadi penentu kelanjutan pendidikannya itu kini bisa diraih, berkat dukungan lembaga zakat ini. Orang tua Ramli, yang bekerja serabutan, tak mampu menanggung biaya sekolah sejak ia di kelas 1 hingga lulus di SMP Pancasila Krian. Namun, di hari yang cerah ini, segala kekhawatiran mereka seolah terhapuskan. Ramli adalah potret nyata perjuangan seorang anak desa yang ingin melanjutkan pendidikan di tengah himpitan ekonomi. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan bantuan ini. Dengan legalisir ijazah ini, saya bisa melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi,” ungkapnya penuh haru. Bantuan ini tidak hanya meringankan beban keluarga, tetapi juga membuka peluang bagi Ramli untuk mengejar cita-citanya. M. Ilhaminuddin, Wakil III Baznas Sidoarjo, hadir langsung untuk menyerahkan bantuan tersebut. Ia menuturkan, “Ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab kami kepada masyarakat yang membutuhkan. Pendidikan adalah hak setiap anak, dan kami ingin memastikan tidak ada yang terhenti hanya karena kendala biaya.” Menurutnya, Ramli hanyalah salah satu dari banyak anak-anak di Sidoarjo yang mendapatkan bantuan serupa dari Baznas. Tidak dipungkiri, program bantuan tebus ijazah ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan di wilayah ini, terutama bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. “Kami percaya bahwa dengan pendidikan, generasi muda akan memiliki bekal untuk masa depan yang lebih baik. Kami ingin menjadi jembatan bagi mereka yang ingin terus belajar dan berprestasi,” lanjut Ilhaminuddin. Ach. Ramli bukanlah satu-satunya siswa yang terbantu. Sebelumnya, banyak anak-anak lainnya telah terbantu melalui program-program serupa dari Baznas. Orang tua Ramli yang selama ini bekerja serabutan pun merasa sangat bersyukur. Dalam keadaan ekonomi yang sulit, kepedulian lembaga-lembaga seperti Baznas menjadi secercah harapan bagi mereka. Dengan menyampaikan bantuan ini, Baznas Sidoarjo tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga mempertegas kehadiran dan komitmen mereka terhadap kesejahteraan masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa setiap bantuan yang kami salurkan benar-benar berdampak positif dan berkelanjutan. InsyaAllah, kami akan terus ada untuk masyarakat,” tegas Ilhaminuddin di akhir wawancaranya. Kini, Ramli dapat melanjutkan pendidikan tanpa beban pikiran tentang ijazahnya. Ia menyimpan harapan besar bahwa suatu hari ia bisa membanggakan orang tua dan desanya dengan segala pencapaian yang diraihnya kelak. Sungguh, di balik senyum Ramli yang sederhana, tersimpan mimpi besar yang kini siap untuk diraih, berkat kepedulian Baznas Sidoarjo.

17/10/2024 | admin

Cahaya Harapan Terang di Tengah Derita: Sebuah Kisah dari Desa Rejeni
Cahaya Harapan Terang di Tengah Derita: Sebuah Kisah dari Desa Rejeni
Di sudut sederhana Desa Rejeni, Kecamatan Krembung, matahari bersinar seperti biasa, namun bagi Yuly Afifah dan putranya, A Yufri Ari Sandi, terang harapan tampak jauh. Anak bungsunya itu, Yufri, mengalami perubahan drastis sejak peristiwa benturan sepak bola yang tampaknya biasa. Kaki yang dulu kuat berlari mengejar bola, kini membengkak dan membawa berita buruk: tumor tulang. Ibunda Yufri, Ibu Yuly, berkisah dengan mata yang sembab namun penuh ketabahan. "Awalnya hanya benturan kecil, tak pernah kami sangka akan jadi seperti ini. Kaki Yufri membengkak, dan setelah diperiksa, dokter mengatakan ada kanker tulang. Setiap minggu kami harus ke RS dr Soetomo, tapi dengan keadaan kami yang serba terbatas, sangat sulit mencukupi kebutuhan harian, apalagi biaya pengobatan." Dalam perjuangan mereka yang tidak mudah, sebuah cahaya datang dari BAZNAS Sidoarjo. Pada 16 Oktober 2024, bantuan berupa biaya pengobatan disalurkan kepada keluarga Yufri melalui tangan dingin M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS. Paket bantuan itu diterima dengan penuh rasa syukur oleh Ibu Yuly yang menyambut dengan air mata kebahagiaan. “Alhamdulillah, ini sangat membantu kami. Kami benar-benar tidak tahu lagi harus kemana mencari bantuan,” ujar Yuly, suaranya lirih namun sarat dengan ketulusan. Sofwan yang menyerahkan bantuan, mengungkapkan bahwa ini bukan sekadar tanggung jawab, tapi panggilan jiwa. “Kami di BAZNAS berusaha selalu hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan. Melihat langsung kondisi seperti ini, semakin menyadarkan kami betapa pentingnya gotong royong dalam meringankan beban saudara-saudara kita,” katanya, menyiratkan semangat sosial yang kuat dalam lembaga tersebut. Kisah keluarga ini mencerminkan banyak keluarga lain di Indonesia yang berjuang melawan penyakit dalam keterbatasan. BAZNAS hadir tidak hanya sebagai pemberi bantuan, namun juga sebagai penyulut harapan bagi mereka yang hampir kehilangan kepercayaan pada hidup. “Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban Ibu Yuly dan keluarganya, dan tentu saja kami akan terus memantau serta memberikan dukungan lebih lanjut,” tambah Sofwan. Perjalanan pengobatan Yufri masih panjang. Setiap minggu mereka harus menempuh jarak dari Rejeni ke Surabaya untuk melanjutkan perawatan. Namun, dengan bantuan dari BAZNAS dan doa-doa dari keluarga serta masyarakat, keluarga Yuly tetap berpegang teguh pada keyakinan bahwa selalu ada harapan, betapapun kecil. Di rumah kecil mereka, meski terbatas secara materi, keluarga ini masih bisa tersenyum. Dalam keterbatasan fisik dan ekonomi, mereka memiliki kekuatan lain: kepercayaan pada kasih Tuhan dan uluran tangan sesama. Sebuah kisah tentang semangat, kasih sayang, dan kepercayaan, bahwa di balik setiap ujian, selalu ada pelangi di ujung hujan.

16/10/2024 | admin

Sinergi Zakat JNE : Membangun Harapan Melalui Bedah Rumah Baznas Sidoarjo
Sinergi Zakat JNE : Membangun Harapan Melalui Bedah Rumah Baznas Sidoarjo
Ada angin segar berhembus dari Kabupaten Sidoarjo, di mana kepedulian sosial menggeliat dalam bentuk nyata. JNE, perusahaan kurir nasional yang berakar kuat dalam masyarakat, menapakkan langkah lebih besar dalam tanggung jawab sosial mereka. Zakat yang terkumpul melalui jaringan JNE se-Sidoarjo disalurkan kepada Baznas Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2023, dengan nilai yang mencapai 20 juta rupiah. Dana ini diproyeksikan untuk mendukung program bedah rumah bagi warga yang membutuhkan. Bertempat di sekretariat Baznas Sidoarjo, penyerahan zakat tersebut diwakili oleh Nidhom, perwakilan dari JNE Sidoarjo. Zakat ini diterima langsung oleh M. Ilhaminuddin, Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, dengan penuh harapan bahwa langkah kecil ini mampu memantik kebaikan yang lebih besar di masa mendatang. Dengan senyum sumringah, Nidhom menyampaikan, “Kami di JNE meyakini bahwa zakat ini adalah wujud nyata kepercayaan dan tanggung jawab sosial. Kami berharap kontribusi ini dapat menjadi setetes embun di tengah perjalanan perjuangan keluarga-keluarga yang membutuhkan.” Program yang disokong oleh zakat ini bukanlah hal yang baru bagi Baznas Sidoarjo. Sidoarjo Peduli, sebuah inisiatif yang menargetkan rumah tidak layak huni (RTLH), telah menjadi andalan dalam penyaluran Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) selama bertahun-tahun. Program ini telah berhasil mengubah wajah banyak rumah menjadi lebih layak, memberikan secercah harapan baru bagi penghuninya. M. Ilhaminuddin menegaskan, “Bedah rumah ini bukan hanya tentang merenovasi bangunan, tapi juga tentang merenovasi harapan dan masa depan keluarga-keluarga yang mungkin telah lama kehilangan asa.” Kepercayaan yang diberikan JNE kepada Baznas Sidoarjo adalah cermin dari keselarasan antara dunia usaha dan lembaga amil zakat dalam menjalankan fungsi sosial. Ini bukan hanya soal angka atau transaksi seremonial, namun tentang ketulusan dalam berbagi. “Kami sangat berterima kasih kepada JNE atas kontribusi mereka. Kerjasama ini menunjukkan bahwa zakat dari perusahaan dapat memiliki dampak yang sangat signifikan dalam membantu masyarakat lokal,” tambah Ilhaminuddin,Sidoarjo 16/10 2024. Baznas Sidoarjo tidak bekerja sendiri. Setiap programnya adalah hasil sinergi berbagai elemen masyarakat, dari individu hingga institusi. Dalam kerangka besar ini, zakat dari JNE menjadi bagian dari gerakan besar yang tak sekadar menyalurkan dana, tetapi juga menyalurkan kepedulian, menyemai harapan di hati mereka yang selama ini terpinggirkan. Ketika zakat ini disalurkan kepada penerima manfaat, rumah yang tadinya reyot akan kembali berdiri kokoh, memayungi harapan baru di bawah atapnya. Sejatinya, bedah rumah adalah simbol dari hal yang lebih besar. Ini tentang bagaimana kita sebagai masyarakat mampu membangun bersama, memberikan mereka yang terpinggirkan kesempatan untuk kembali bangkit. Dan itulah yang sedang dilakukan oleh JNE dan Baznas Sidoarjo—bekerja dalam diam, namun dampaknya dirasakan nyata oleh mereka yang paling membutuhkan. Di penghujung penyerahan zakat tersebut, Nidhom menambahkan dengan haru, “Semoga ini menjadi awal dari banyak kolaborasi baik lainnya. Kami di JNE berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.” Sebuah harapan besar disematkan dalam setiap rupiah yang disalurkan, bahwa sinergi seperti ini adalah langkah kecil yang akan terus bergulir menuju perubahan besar.

16/10/2024 | admin

Menag RI Resmi Luncurkan 10.000 Beasiswa Santri BAZNAS 2024: Kado Istimewa Sambut Hari Santri
Menag RI Resmi Luncurkan 10.000 Beasiswa Santri BAZNAS 2024: Kado Istimewa Sambut Hari Santri
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali membuka kesempatan emas bagi para santri di seluruh Indonesia. Dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Indonesia yang digelar di Jakarta, Selasa (15/10/2024), BAZNAS secara resmi meluncurkan 10.000 Beasiswa Santri BAZNAS 2024. Peluncuran ini menjadi salah satu highlight dari Rakornas yang dihadiri oleh ratusan perwakilan LAZ dari seluruh Indonesia. Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, hadir langsung untuk meluncurkan program beasiswa tersebut bersama Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA. Hadirnya para pimpinan BAZNAS RI dan 167 perwakilan LAZ menambah semarak acara ini, mencerminkan betapa pentingnya kolaborasi antar lembaga untuk mendukung pendidikan santri di seluruh negeri. “Ini adalah anugerah besar bagi BAZNAS. Berkat inisiatif Prof. Noor Achmad, banyak sekali program luar biasa yang sudah dijalankan. Dan kali ini, meluncurkan Beasiswa Santri BAZNAS untuk 10.000 santri adalah sebuah kado indah menjelang Hari Santri yang akan kita rayakan sebentar lagi,” ujar Menag Yaqut dalam sambutannya. Menag Yaqut juga berharap agar Beasiswa Santri BAZNAS ini bisa menjadi inspirasi bagi Lembaga Amil Zakat lainnya di seluruh Indonesia, sehingga semakin banyak santri yang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dengan lebih mudah. "Semoga inisiatif ini bisa menjadi contoh bagi LAZ-LAZ lain, agar lebih banyak santri yang terbantu dalam menempuh pendidikan,” tambahnya. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan bahwa Beasiswa Santri BAZNAS 2024 ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah BAZNAS, meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. “Pada 2022, kami meluncurkan 3.500 beasiswa, dan pada 2023 sebanyak 4.500, totalnya menjadi 8.000 beasiswa. Alhamdulillah, tahun ini kami berhasil membuka 10.000 beasiswa, sebuah pencapaian yang sangat kami syukuri,” ungkap Kiai Noor dengan penuh rasa syukur. Lebih lanjut, Kiai Noor menjelaskan bahwa beasiswa ini diperuntukkan bagi para santri yang berprestasi dan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Ia juga menekankan bahwa sebagian besar penerima beasiswa sebelumnya berhasil masuk ke perguruan tinggi favorit, baik di dalam maupun luar negeri. “Dari 8.000 penerima beasiswa di tahun-tahun sebelumnya, alhamdulillah banyak yang diterima di perguruan tinggi unggulan, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Harapan kami, LAZ-LAZ di seluruh Indonesia juga bisa mengikuti langkah ini untuk membantu para santri melanjutkan pendidikan mereka.” Selain Menag Yaqut dan Prof. Noor Achmad, acara peluncuran ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting lainnya, termasuk Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Marsudi Syuhud, Direktur Eksekutif KNEKS KH. Sholahudin Al Aiyub, Kepala Grup Ekonomi dan Keuangan Syariah DEKS BI Dadang Muljawan, dan Direktur Eksekutif POROZ Nur Hasan. BAZNAS RI mengajak seluruh santri di Indonesia untuk tidak melewatkan kesempatan ini. Dengan semangat dan usaha, masa depan cerah ada di depan mata. Daftarkan diri sekarang, karena beasiswa ini bukan hanya soal bantuan, tetapi tentang langkah nyata menuju perubahan dan peningkatan kualitas hidup para santri.

15/10/2024 | admin

Mengalirnya Keberkahan di Pendopo Prambon: Penyerahan Bantuan BAZNAS untuk Warga yang Membutuhkan
Mengalirnya Keberkahan di Pendopo Prambon: Penyerahan Bantuan BAZNAS untuk Warga yang Membutuhkan
Langit pagi 15 Oktober 2024 tampak teduh menaungi pendopo Kecamatan Prambon, Sidoarjo. Ratusan pasang mata hadir di sana, menyaksikan sebuah momen penuh makna yang menggema hingga jauh ke sudut-sudut hati mereka yang terlibat. BAZNAS Sidoarjo menggelar penyerahan bantuan serentak, sebuah bentuk kasih sayang yang konkret, bukan hanya kata-kata. Di bawah naungan spanduk bertuliskan "Nikmat Berzakat," tampak tangan-tangan kecil menerima bantuan, tangan-tangan yang mungkin jarang sekali dijabat oleh kehangatan keberuntungan. "Ini bukan sekadar angka-angka," ujar Camat Prambon, Feri Prasetyo, dalam sambutannya. "Ini tentang keberlanjutan hidup, tentang mengubah rasa resah menjadi semangat baru untuk melangkah." Kalimat beliau bergema, menyentuh lapisan-lapisan perasaan para hadirin. Bantuan yang diserahkan hari itu adalah 55 paket bantuan dengan rincian yang beragam: 21 paket bantuan biaya hidup, 2 bantuan kursi roda, 7 bantuan musholah, 1 bantuan masjid, dan 24 bantuan pendidikan. Satu per satu, simbol-simbol kecil dari kebahagiaan diserahkan. Ibu Naimah, salah satu penerima bantuan biaya hidup, menundukkan kepala dengan penuh rasa syukur ketika menerima amplop bantuan dari BAZNAS. "Alhamdulillah, ini sangat berarti untuk keluarga saya," ungkapnya, suaranya sedikit bergetar, menyiratkan keteguhan hati di balik kesederhanaan penampilannya. "Dengan bantuan ini, saya bisa sedikit meringankan beban untuk biaya sehari-hari." Ach Saleh, Wakil Ketua IV BAZNAS Sidoarjo, menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari usaha BAZNAS untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat. "Kami ingin bantuan yang diberikan bukan hanya sekadar formalitas. Kami ingin apa yang kami lakukan membawa perubahan, bagaimana pun bentuknya, sekecil apa pun itu. Di sini, kami mencoba menjadi jembatan antara kebaikan dan mereka yang membutuhkannya." Fadil Anam, salah satu siswa penerima bantuan pendidikan, tampak tegar meski usianya baru belasan. Dengan mengenakan seragam sekolahnya, ia memegang amplop bantuan pendidikan dengan kuat. "Dengan ini, saya bisa terus melanjutkan sekolah tanpa harus terlalu membebani orang tua," ujarnya, seraya mengisyaratkan masa depan yang kembali terlihat jelas di depan mata. Tak hanya individu yang menerima bantuan, Mushollah Baitul Kirom juga menjadi penerima manfaat program ini. Bantuan untuk mushollah ini diharapkan akan memberikan tempat yang lebih layak dan nyaman bagi warga untuk beribadah. "Bantuan untuk mushollah ini sangat membantu dalam renovasi agar warga bisa sholat dengan lebih tenang dan nyaman," ujar seorang pengurus mushollah dengan penuh terima kasih. Hari itu di Pendopo Prambon, bukan sekadar bantuan yang diberikan, tetapi juga harapan. Harapan bahwa setiap tangan yang menerima, setiap senyum yang tersungging, adalah langkah kecil menuju hari esok yang lebih baik. Keberkahan mengalir, bukan hanya melalui apa yang diberikan, tetapi juga melalui rasa syukur yang terpancar dari hati mereka yang menerimanya. Sebuah pelajaran sederhana bahwa kebaikan, sekecil apa pun, selalu memiliki cara untuk tumbuh besar.

15/10/2024 | admin

Cahaya Harapan di Telinga Kecil Nadya, Bantuan Alat Bantu Dengar Baznas Sidoarjo
Cahaya Harapan di Telinga Kecil Nadya, Bantuan Alat Bantu Dengar Baznas Sidoarjo
Pagi itu, Senin 14 Oktober 2024, mentari di langit Kali Sampurno seakan membawa harapan baru bagi keluarga Abdul Ghofur dan Badriyah. Di rumah sederhana yang berbalut hangatnya cinta, Nadya Alysa Azzhra, anak ketiga mereka, menerima sebuah anugerah yang tak ternilai. Seorang gadis mungil yang selama ini menjalani masa kecilnya dalam keheningan yang tak diinginkan, kini mendapatkan alat bantu pendengaran dari BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Didampingi oleh perwakilan desa dan pihak vendor alat kesehatan, M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, menyerahkan langsung alat tersebut ke tangan Badriyah, sang ibu yang telah lama menanti saat ini. Badriyah berkisah, Nadya lahir dan tumbuh dengan perkembangan yang sedikit berbeda dari saudara-saudaranya. Di usia hampir empat tahun, Nadya baru bisa berjalan. Bahkan dalam hal berbicara, di usianya yang kini lima tahun, kata-kata masih sulit terucap sempurna dari bibir mungilnya. Perjalanan keluarga ini bukan tanpa usaha. Mereka menjelajahi berbagai pengobatan, dari alternatif hingga medis, berharap menemukan kunci bagi perkembangan Nadya. Tiga kali sebulan, mereka setia menjalani terapi di RSUD Notopuro dan RSAL dr. Ramelan Surabaya. Hingga akhirnya, dokter memvonis bahwa ada masalah pada pendengaran Nadya. Hasil laboratorium menguatkan dugaan itu, dan rekomendasi untuk menggunakan alat bantu pendengaran menjadi satu-satunya jalan. Namun, cobaan tak berhenti di situ. Harga alat bantu pendengaran yang tinggi menjadi penghalang baru bagi keluarga ini. Tapi, di balik kesulitan itu, muncul keajaiban. BAZNAS Sidoarjo mendengar kabar ini dan dengan tangan terbuka mengulurkan bantuan. Alat bantu pendengaran yang disalurkan hari itu bukan sekadar perangkat elektronik. Bagi Nadya, itu adalah suara pertama dunia yang nyata. Suara keluarganya, suara canda tawa, suara yang selama ini seolah teredam oleh dinding tak terlihat. Di dalam rumah itu, keheningan yang selama ini membayangi perlahan berubah menjadi riuh penuh harapan. Badriyah tersenyum lebar, matanya berkaca-kaca. "Kami hanya ingin Nadya bisa seperti anak-anak lainnya. Bisa berbicara, mendengar suara kami," katanya dengan suara penuh haru. Perjuangan mereka belum usai, tapi dengan alat bantu pendengaran itu, mereka tahu Nadya kini memiliki kesempatan yang lebih besar. Kehadiran BAZNAS di tengah-tengah masyarakat bukan hanya soal bantuan finansial atau material. Mereka adalah penyambung asa bagi mereka yang membutuhkan, menjadi jembatan bagi keluarga seperti Abdul Ghofur dan Badriyah, agar dapat meraih masa depan yang lebih baik. Sebuah langkah kecil bagi Nadya, tetapi sebuah lompatan besar bagi harapan keluarga itu.

14/10/2024 | admin

Cahaya Baru di Langkah Muhammad Joko: Asa dari Kaki Palsu untuk Masa Depan
Cahaya Baru di Langkah Muhammad Joko: Asa dari Kaki Palsu untuk Masa Depan
Pagi itu, Sidoarjo 14 oktober 2024 - Pada salah satu sudut SMP Negeri 6 Sidoarjo, Muhammad Joko berdiri dengan kaki yang masih gemetar. Bukan karena takut, tetapi karena satu harapan baru yang disematkan pada dirinya. Seorang anak yang sejak lahir berjuang melawan keterbatasan, hari ini menerima berkah yang bisa jadi mengubah arah hidupnya—sebuah kaki palsu. Ditemani oleh para guru, wajah Muhammad Joko terlihat bersemangat meski tubuhnya tampak ringkih. Wajahnya berubah teduh ketika sosok Ilhaminuddin, Wakil Ketua IV Baznas Sidoarjo, menyerahkan bantuan tersebut secara langsung. Di tengah hiruk-pikuk suasana sekolah, bantuan kaki palsu ini tak hanya menjadi simbol pemberian, tetapi juga harapan yang lahir dari program "Sidoarjo Sehat", yang sejak lama digaungkan Baznas Sidoarjo. Program ini hadir untuk menyokong para penyintas cacat fisik agar mereka bisa kembali merajut mimpinya. “Semoga dengan kaki palsu ini, adik Joko bisa lebih percaya diri, menjalani hari-harinya dengan lebih mudah, dan tak kalah penting, semoga bisa lebih berprestasi,” ucap Ilhaminuddin, suara penuh harapan saat memberikan bantuan. Kata-kata itu menggema di hati semua yang hadir, termasuk Muhammad Joko yang mulai tersenyum malu-malu. Bagi anak yang sejak kecil mengalami kelainan pada kakinya, ini lebih dari sekadar alat bantu. Ini adalah langkah awal menuju kehidupan yang lebih mandiri. Program ini bukan sekadar wacana. Baznas Sidoarjo melalui inisiatif "Sidoarjo Sehat" terus berupaya mendukung warga yang membutuhkan, terutama mereka yang terjebak dalam keterbatasan fisik. Di tangan Baznas, bantuan kaki palsu ini bukan hanya sekadar program filantropi, tetapi gerakan nyata untuk mengurangi kerentanan para penerima bantuan. Memberikan kesempatan kedua, untuk berlari mengejar apa yang mungkin dulu tak terjangkau. Muhammad Joko, yang biasa berdiri di tepi lapangan melihat teman-temannya berlarian, kini punya kesempatan yang sama. Kaki palsu ini adalah janji masa depan yang lebih cerah. Hari ini mungkin masih penuh dengan adaptasi, tapi besok dan seterusnya, ia akan mulai berjalan, berlari, dan menggapai mimpinya sendiri. Tidak lagi dibatasi oleh langkah yang terhambat. Di bawah langit Sidoarjo yang cerah, tak hanya Joko yang disinari harapan. Setiap pemberian kaki palsu yang disalurkan oleh Baznas adalah bintang baru yang menyala di hati para penerimanya. Dan bagi Ilhaminuddin, setiap langkah kecil dari program ini adalah pencapaian besar, bukan hanya untuk penerima, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Sidoarjo. Pada akhirnya, ini bukan hanya cerita tentang seorang anak dan sebuah kaki palsu. Ini adalah kisah tentang bagaimana harapan bisa datang dengan berbagai bentuk, bahkan melalui sebuah alat kesehatan. Dan Muhammad Joko, dengan segala keterbatasannya, hari ini telah mengajarkan kita satu hal: langkah baru selalu mungkin, meskipun harus dimulai dengan bantuan yang tak terduga.

14/10/2024 | admin

Harbolnas 10.10: Waktunya Berbelanja Pahala, Bukan Hanya Barang
Harbolnas 10.10: Waktunya Berbelanja Pahala, Bukan Hanya Barang
Dalam rangka merayakan Harbolnas (Hari Berbagi Online Nasional) pada tanggal 10 Oktober 2024, BAZNAS Kabupaten Sidoarjo mengajak masyarakat untuk menjadikan momen ini sebagai kesempatan berbagi dengan sesama. Berbeda dari fokus Harbolnas sebelumnya yang identik dengan pesta belanja online, Harbolnas 10.10 tahun ini mengusung tema berbagi dan bersedekah. BAZNAS Kabupaten Sidoarjo ingin mengajak seluruh masyarakat untuk mengalihkan perhatian dari konsumsi pribadi ke aksi berbagi kebaikan melalui sedekah. Program Harbolnas 10.10 ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam bersedekah secara online, sekaligus menjadikan sedekah sebagai kebiasaan yang penuh berkah. Dengan slogan "Bersedekah Itu Mudah, Penuh Berkah", BAZNAS Sidoarjo menekankan pentingnya berbagi kepada sesama, terutama di masa penuh tantangan ini. Lewat kampanye ini, masyarakat dapat menyalurkan zakat, infaq, maupun sedekah dengan cepat dan mudah melalui beberapa rekening bank yang telah disediakan. Kemudahan untuk berdonasi telah dipermudah melalui kolaborasi BAZNAS Sidoarjo dengan beberapa bank terkemuka, seperti Bank Jatim, BCA, dan Bank Syariah Indonesia. Melalui program ini, donasi yang terkumpul akan disalurkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di Kabupaten Sidoarjo, baik dalam bentuk bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi, maupun kegiatan amal lainnya. Donatur dapat memilih salah satu dari tiga rekening yang tertera dalam materi kampanye. Selain mengusung tema berbagi, Harbolnas 10.10 juga dirancang sebagai momen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya solidaritas dan empati. BAZNAS berharap kampanye ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk berbagi kebaikan secara berkelanjutan, tidak hanya pada saat momen-momen tertentu saja. Dengan kontribusi dari masyarakat yang lebih luas, BAZNAS optimis dapat meningkatkan dampak positif yang dirasakan oleh para penerima manfaat. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program ini, masyarakat dapat menghubungi kontak yang tersedia di website resmi BAZNAS Sidoarjo atau melalui media sosial resmi BAZNAS. Mari kita jadikan Harbolnas 10.10 sebagai momentum untuk menebarkan kebaikan dan memperkuat tali persaudaraan dengan cara bersedekah.

09/10/2024 | admin

Langkah Kecil untuk Mawar: Harapan yang Tak Pernah Padam
Langkah Kecil untuk Mawar: Harapan yang Tak Pernah Padam
Di sebuah rumah sederhana di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, seorang bocah perempuan bernama Mawar (3th, nama di samarkan) tengah berjuang melawan sakit yang sudah ia alami sejak hari pertama ia melihat dunia. Mawar, dengan senyum kecil yang selalu ia pancarkan meski tubuhnya tak sempurna, menjadi saksi hidup atas kekuatan yang tidak semua orang bisa pahami. Dengan satu kaki dan kondisi atresia (tanpa anus), ia harus rutin menjalani kontrol medis di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, setiap bulan. Sejak kelahirannya, Mawar sudah harus berhadapan dengan kenyataan pahit yang tidak dimengerti oleh banyak anak seusianya. Tiap kali perjalanan menuju rumah sakit, ayahnya yang bekerja di perusahaan cat Paragon, menggenggam tangannya erat, seolah ingin berbagi kekuatan. Sang ibu, dengan kesabaran tanpa batas, selalu siap mendampingi di setiap pemeriksaan. Meski kondisi ekonomi mereka pas-pasan, semangat mereka tidak pernah padam. Pagi itu, Mawar yang akan kembali harus menghadapi satu lagi pemeriksaan. Kaki mungilnya yang hanya satu, bergerak pelan di lantai ruang tamu. Ia tahu, akan ada jarum, ada rasa sakit, dan ada rasa tidak nyaman di perutnya karena kondisi atresia yang terus mengganggu setiap harinya. Namun, senyumnya tak pernah hilang. "Aku mau sembuh, Bu," bisiknya pelan di sela-sela nafas kecilnya. Kata-kata itu yang menjadi bahan bakar bagi kedua orang tuanya, meski di sudut hati, mereka tahu bahwa perjuangan ini masih panjang. Di balik kisah Mawar, ada satu tangan yang tak tampak namun nyata membantu perjalanan keluarganya. BAZNAS Sidoarjo, melalui program distribusi biaya pengobatan, telah menjadi tumpuan harapan bagi keluarga Mawar. Staf pelaksana BAZNAS, M. Sofwan, menjadi jembatan penghubung antara uluran tangan para dermawan dan keluarga yang membutuhkan. "Kami di BAZNAS berusaha sekuat mungkin untuk meringankan beban mereka yang sedang berjuang. Mawar adalah salah satu dari banyak anak yang butuh uluran tangan kita semua," ujarnya. Namun, di tengah semua bantuan itu, ada hal yang tak terhitung dengan angka rupiah—harapan. Bagi orang tua Mawar, setiap rupiah yang diterima dari BAZNAS bukan hanya sekedar materi. Itu adalah secercah harapan bahwa putri kecil mereka, yang hidup dalam kondisi serba terbatas, masih punya peluang untuk menikmati dunia seperti anak-anak lainnya. Setiap sen yang diberikan, adalah doa yang tersirat untuk sembuhnya Mawar. Kondisi ekonomi keluarga Mawar yang sulit membuat mereka harus mengandalkan uluran tangan dari berbagai pihak. Sang ayah yang bekerja di perusahaan cat Paragon hanya mampu memberikan yang terbaik dari hasil kerjanya. Namun, biaya perawatan medis yang tak terelakkan, membuat mereka berkali-kali harus menahan diri dari kebutuhan lainnya. Meski demikian, kasih sayang keluarga ini tak terbatas oleh materi, karena mereka selalu percaya, ada jalan bagi mereka yang tidak menyerah. Di tengah kesakitan Mawar, di tengah perjuangan keluarganya, ada secercah harapan. Harapan bahwa dengan dukungan yang ada, suatu hari nanti, Mawar bisa tersenyum lebih lepas. Dan bagi mereka yang membaca kisah ini, mungkin ada panggilan hati untuk ikut berkontribusi, karena cahaya harapan itu tidak bisa dibiarkan padam begitu saja.

07/10/2024 | admin

Baznas RI dan Kemensos Fokus Bangun Rumah Layak Huni bagi Nelayan Miskin
Baznas RI dan Kemensos Fokus Bangun Rumah Layak Huni bagi Nelayan Miskin
Jakarta – Ada kabar baik bagi para nelayan miskin di Indonesia. Senin (7/10/2024) , Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Gedung Aneka Bhakti, Jakarta, untuk fokus membangun perumahan layak huni bagi masyarakat miskin, khususnya nelayan. Program ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat melalui kerja sama strategis antara Baznas dan Kemensos. Kerja sama ini diresmikan oleh Ketua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., dan Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, atau akrab disapa Gus Ipul. Hadir pula jajaran pimpinan kedua lembaga yang menunjukkan keseriusan dalam sinergi ini. Dalam kesempatan itu, kedua pihak sepakat untuk menitikberatkan program pada rehabilitasi sosial, pengentasan kemiskinan, dan terutama, pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Ketua Baznas RI, Kiai Noor, menegaskan pentingnya upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di wilayah-wilayah termiskin. “Banyak hal yang bisa kita sinergikan dengan Kemensos, salah satunya adalah fokus pada penyediaan rumah layak huni untuk masyarakat miskin. Kami berharap kerja sama ini semakin baik dan lebih intens ke depannya, terutama untuk pengentasan kemiskinan,” ujar Kiai Noor. Menteri Sosial, Gus Ipul, menambahkan bahwa pembangunan perkampungan nelayan dengan rumah layak huni menjadi salah satu program prioritas hasil kerja sama ini. Menurutnya, perumahan layak huni untuk para nelayan adalah langkah konkret untuk meningkatkan taraf hidup mereka. “Kami ingin membantu mereka yang berada di garis kemiskinan, terutama di perkampungan nelayan. Pembangunan rumah layak huni ini adalah prioritas kami,” katanya. Program pembangunan ini akan menyasar daerah-daerah yang mengalami kemiskinan ekstrem dan pemukiman kumuh. Kriteria rumah yang akan mendapatkan bantuan adalah rumah yang tidak layak huni, seperti lantai masih berupa tanah atau dinding rusak. Dengan program ini, diharapkan para nelayan dapat hidup dengan lebih layak dan nyaman. Sebagai dasar pelaksanaan program, data yang digunakan akan merujuk pada DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) yang dimiliki Kemensos, dengan kemungkinan mengkombinasikannya dengan data lain dari Baznas untuk memperkuat validitas data penerima manfaat. Langkah ini diambil agar program benar-benar tepat sasaran. “Kami akan melakukan penilaian awal untuk melihat kelayakan rumah yang akan dibantu, lalu bersama-sama membangun program yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” pungkas Gus Ipul. Dengan kerja sama ini, Baznas dan Kemensos berharap dapat memberikan secercah harapan dan kehidupan lebih baik bagi masyarakat miskin, terutama mereka yang selama ini hidup dengan keterbatasan di pemukiman kumuh.

07/10/2024 | admin

Baznas Sidoarjo Bantu Pedagang Korban Kebakaran Pasar Krian
Baznas Sidoarjo Bantu Pedagang Korban Kebakaran Pasar Krian
Sidoarjo – Senin (7/10) Setelah kebakaran beberapa waktu lalu yang menghanguskan ratusan tempat mereka mencari nafkah, bantuan sembako akhirnya datang dari Baznas Sidoarjo. Bukan sekadar bantuan, tapi tanda bahwa mereka tidak sendirian. Bantuan ini diserahkan langsung di lokasi kebakaran oleh perwakilan dari Pemkab Sidoarjo, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Widiantoro Basuki, bersama Baznas Sidoarjo. “Ini bukan sekadar sembako. Ini bukti nyata bahwa kami hadir, bahwa pemerintah daerah dan Baznas Sidoarjo peduli pada mereka yang terkena musibah,” ujar Widiantoro. Para pedagang Pasar Krian tentu tidak hanya kehilangan barang dagangan, tetapi juga kehilangan pijakan ekonomi mereka. Kebakaran yang melanda pasar tersebut memaksa mereka berjuang lebih keras untuk bangkit kembali. Di tengah kesulitan itu, hadirnya Baznas dengan bantuan sembako ini diharapkan bisa sedikit meringankan beban mereka. Baznas Sidoarjo tak bergerak sendiri. Bersinergi dengan Pemkab Sidoarjo, mereka menjadi bukti nyata bahwa di setiap musibah, selalu ada tangan-tangan yang siap membantu. "Kami dan Baznas siap memberikan bantuan yang dibutuhkan, baik material maupun moral. Kami ingin para korban segera bangkit," tambah Widiantoro. Di antara para korban, Anik, pedagang yang kehilangan kiosnya, mengaku sangat terbantu dengan bantuan ini. “Alhamdulillah, sembako ini sangat membantu kami. Kondisi ekonomi keluarga memang sedang sulit, apalagi kios tempat usaha saya sudah habis terbakar. Terima kasih kepada Baznas dan pemerintah Sidoarjo,” ungkapnya. Baznas Sidoarjo menunjukkan bahwa bantuan bukan sekadar bentuk tanggung jawab sosial, tapi lebih dari itu: sebuah kepedulian. Bantuan ini, meski sederhana, mampu memberi semangat baru bagi para pedagang yang kehilangan banyak dalam kebakaran tersebut. Inilah yang dilakukan Baznas. Bukan hanya memberi bantuan, tapi juga harapan. Harapan bahwa mereka yang terkena musibah tak dibiarkan sendirian.

07/10/2024 | admin

Menjemput Harapan, Menggenggam Asa: Perjuangan Maulana Kecil di Buduran
Menjemput Harapan, Menggenggam Asa: Perjuangan Maulana Kecil di Buduran
Sidoarjo, 3 Oktober 2024 — Di lorong-lorong sempit Desa Buduran, Kecamatan Buduran, hidup sebuah keluarga yang menjadi saksi bisu perjuangan. Mohammad Maulana, bocah laki-laki berusia empat tahun yang membutuhkan perhatian khusus, adalah putra kedua dari tiga bersaudara. Ibunya, Novi Herawati, kini menikah lagi dengan seorang pekerja kasar di bidang bangunan. Hidup sederhana bersama kakek-neneknya yang berdagang sayur keliling menjadi warna sehari-hari. Maulana lahir dengan kondisi yang memerlukan bantuan medis berkelanjutan. Di sinilah peran Baznas Kabupaten Sidoarjo terasa begitu nyata. Pada hari Kamis, 3 Oktober 2024, Baznas Sidoarjo melalui program *Biaya Hidup* hadir memberi bantuan untuk Maulana dan keluarganya. “Harapan kami sederhana, semoga bantuan ini dapat menjadi pelepas beban, terutama untuk memenuhi kebutuhan kesehatan Maulana,” ujar M. Sofwan, staf pelaksana Baznas yang langsung terjun ke lapangan. Meski sederhana, bantuan ini memberikan angin segar bagi Novi yang tak bekerja dan hanya mengandalkan penghasilan suaminya sebagai buruh bangunan. Mereka tinggal bersama orang tuanya, yang setiap hari berjuang mengais rezeki lewat berdagang sayuran keliling. Maulana memang membutuhkan lebih dari sekadar bantuan tunai; impian mereka adalah melihat anak ini mendapatkan kursi roda khusus untuk Cerebral Palsy (CP) agar mobilitasnya lebih terbantu. “Kami sangat berharap bantuan kursi roda CP bisa segera terealisasi. Itu akan sangat berarti bagi Maulana dan keluarganya,” tambah Sofwan, menegaskan komitmen Baznas untuk terus mendukung keluarga-keluarga yang kurang mampu di Sidoarjo. Ketika Sofwan menyerahkan amplop bantuan kepada nenek maulana , ada secercah harapan yang melintas di mata wanita itu. Senyum penuh terima kasih terukir di wajahnya, meski ia tahu perjalanan masih panjang. Perjuangan mengurus anak berkebutuhan khusus tanpa pendapatan tetap adalah ujian berat, tetapi dengan bantuan ini, beban itu sedikit terangkat. Tak hanya Maulana yang mendapatkan manfaat, Sofwan dan tim Baznas berharap dapat terus memberikan dukungan serupa kepada keluarga-keluarga lain di pelosok Sidoarjo. “Kami selalu berusaha menjangkau mereka yang benar-benar membutuhkan. Ini bukan sekadar bantuan tunai, tapi usaha kita bersama untuk memberikan masa depan yang lebih baik,” pungkasnya. Dalam senyapnya rumah sederhana itu, harapan bersemi. Maulana dan keluarganya kini menunggu dengan penuh doa, semoga kursi roda impian itu segera tiba, mengiringi langkah kecil bocah ini menuju kehidupan yang lebih baik.

03/10/2024 | admin

Mengalirkan Harapan: Kisah Solidaritas Baznas Sidoarjo di Desa Anggaswangi
Mengalirkan Harapan: Kisah Solidaritas Baznas Sidoarjo di Desa Anggaswangi
Sidoarjo, 02 Oktober 2024 – Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, masih ada tangan-tangan yang terulur untuk mereka yang berada di tepian nasib. Hari ini, Balai Desa Anggaswangi di Kecamatan Sukodono menjadi saksi pertemuan antara yang berdaya dan yang membutuhkan uluran tangan. Sebanyak 12 penerima bantuan biaya hidup dari Baznas Sidoarjo mengarungi siang yang terasa lengang dengan penuh harap. Di dalam ruang sederhana itu, hadir nama-nama yang akrab dalam perjuangan sehari-hari: Imron, Jarwati, Endang Sulastri, Khulimah, Rintis Suhita, Jayadi, Sriatun, Suryaningsih, Kasiati, Praptini, Alimah, dan Sunanik. Kepedulian itu tidak lahir dari ruang kosong. Di antara lembaran-lembaran uang bantuan yang disalurkan, ada harapan yang tertanam di hati penerima. Bantuan kali ini, walaupun sederhana, diharapkan mampu meringankan beban hidup yang semakin berat di tengah tekanan ekonomi dan kondisi sosial yang makin terjepit. Di ruangan balai desa yang penuh kesederhanaan, mereka duduk dengan tangan gemetar, menantikan giliran. Seperti perahu yang lelah diombang-ambingkan ombak, wajah-wajah mereka mencerminkan lelahnya hidup yang penuh perjuangan. Petugas staf pelaksana Baznas Sidoarjo, Kholid Musyaddad, berdiri di depan sambil menyampaikan sepatah dua kata sebelum prosesi penyaluran bantuan. Dalam sambutannya, ia berbicara bukan sekadar sebagai petugas, tetapi sebagai sesama manusia yang turut merasakan duka dan pahitnya hidup mereka yang tertinggal di tepian masyarakat. “Kita semua hanya bisa berjalan seiring waktu, namun di dalam setiap langkah, kita harus saling menguatkan. Bantuan ini mungkin tidak banyak, tapi kami harap bisa memberi sedikit ketenangan bagi Bapak dan Ibu dalam menjalani hari-hari ke depan,” ujar Kholid dengan nada penuh kesahajaan. Dalam pengakuannya, Kholid menyadari bahwa bantuan tersebut hanya seperti setetes air di tengah gurun kehidupan yang kian sulit. “Tugas kami di Baznas adalah untuk terus menjaga agar setetes demi setetes itu dapat selalu sampai ke tangan yang membutuhkan. Kami tidak bisa menyelesaikan seluruh masalah, tapi kita bisa mencoba untuk terus hadir dan tidak membiarkan mereka berjuang sendirian,” tambahnya dengan sorot mata yang berbicara lebih banyak daripada kata-katanya. Para penerima, yang sebagian besar adalah warga lanjut usia dan tidak berpenghasilan tetap, menyampaikan rasa syukur yang tak terkatakan. Imron, seorang petani yang kini harus berhenti bekerja karena sakit, tampak berusaha keras menahan air mata saat namanya dipanggil untuk menerima bantuan. "Saya tidak bisa bekerja lagi. Bantuan ini berarti sekali, meskipun hanya untuk makan sehari-hari. Saya hanya bisa berdoa agar yang memberi mendapatkan kebaikan yang berlipat," ucapnya pelan, hampir tak terdengar. Hari itu, suasana sederhana di Balai Desa Anggaswangi tidak melulu tentang jumlah uang yang disalurkan. Lebih dari itu, ini adalah tentang solidaritas yang terjalin di tengah kondisi yang semakin sulit. Seperti pepatah lama, bahwa hidup adalah tentang siapa yang masih berdiri ketika badai datang. Dan hari ini, Baznas Sidoarjo mencoba menjadi bagian dari mereka yang berdiri bersama, meskipun dalam langkah yang kecil. Dengan penyaluran bantuan ini, Kholid menegaskan bahwa Baznas akan terus hadir di tengah masyarakat, memastikan bahwa setidaknya mereka yang terlewatkan oleh arus besar ekonomi tidak sepenuhnya tenggelam. Satu demi satu penerima bantuan meninggalkan balai desa dengan mata yang lebih tenang, membawa harapan bahwa esok hari, walau mungkin tidak lebih mudah, akan tetap bisa dilalui.

02/10/2024 | admin

Baznas Sidoarjo Berikan Bantuan Kursi Roda untuk Pak Kosim, Harapan Baru di Desa Kludan
Baznas Sidoarjo Berikan Bantuan Kursi Roda untuk Pak Kosim, Harapan Baru di Desa Kludan
Desa Kludan, Tanggulangin, Sidoarjo – Pak Kosim, seorang pria berusia 65 tahun, kini bisa tersenyum lega setelah hampir dua tahun terbaring tanpa aktivitas. Dalam kesehariannya, ia hanya mengandalkan kursi roda pinjaman tetangga untuk bergerak. Kondisinya yang lumpuh membuat hidup terasa begitu sulit, terlebih tanpa alat bantu mobilitas yang memadai. Rabu, 2 Oktober 2024, Baznas Sidoarjo turun tangan dengan memberikan bantuan kursi roda baru untuk Pak Kosim. Bantuan ini terasa begitu berarti bagi warga Desa Kludan yang telah lama berjuang melawan keterbatasan fisik. “Terima kasih banyak kepada Baznas Sidoarjo. Dengan kursi roda ini, saya bisa kembali beraktivitas dan tidak lagi meminjam dari tetangga,” ungkap Pak Kosim dengan haru. Bapak Dani Prabowo, staf pelaksana dari Baznas Sidoarjo, turut hadir dalam penyerahan kursi roda tersebut. Dani menyampaikan, “Kami merasa bersyukur bisa membantu Pak Kosim. Inilah salah satu tujuan utama Baznas, yaitu meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan. Harapannya, bantuan ini bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi beliau.” Bantuan kursi roda ini tidak hanya sebatas alat mobilitas, tetapi juga simbol kepedulian sosial. Pak Kosim, yang tinggal bersama adiknya, telah lama berusaha tetap mandiri meskipun harus bergantung pada kursi roda pinjaman. Kini, dengan kursi roda baru, kehidupannya diprediksi akan lebih baik, lebih produktif, dan tidak lagi terikat pada keterbatasan alat. Desa Kludan, meski kecil, menjadi saksi bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah dan Baznas mampu memberikan dampak signifikan bagi warga yang membutuhkan. Dani menambahkan, “Kami selalu siap membantu masyarakat yang mengalami kesulitan. Pak Kosim adalah salah satu dari banyak warga yang kami jangkau, dan kami harap akan lebih banyak lagi warga yang bisa merasakan manfaat dari program Baznas ini.” Bantuan ini juga menjadi pengingat bahwa di tengah kesibukan dan teknologi yang berkembang pesat, masih ada kelompok masyarakat yang hidup dalam keterbatasan. Bagi Pak Kosim, kursi roda ini adalah awal dari babak baru dalam hidupnya, sebuah harapan yang diberikan tepat di depan pintu rumahnya di Desa Kludan. “ Terima kasih baznas,” cetusnya dengan mata berkaca kaca.

02/10/2024 | admin

Warung Berkah Sedekah: Menyebarkan Harapan dan Kesehatan di Sidoarjo
Warung Berkah Sedekah: Menyebarkan Harapan dan Kesehatan di Sidoarjo
Sidoarjo, 01 Okt 2024 - Dalam upaya mendukung masyarakat yang membutuhkan, Baznas Kabupaten Sidoarjo menggelar program "Warung Berkah Sedekah" dua kali sebulan setiap hari Selasa pada minggu pertama dan ketiga. Program ini bertujuan untuk memberikan asupan gizi bagi mereka yang kurang beruntung, terutama di siang hari. Meskipun makanan yang disediakan mungkin tidak banyak, antusiasme warga yang hadir selalu terasa. Mereka tampak bahagia dan gembira, menunjukkan bahwa sekecil apa pun usaha kita, memiliki makna besar bagi mereka yang membutuhkan. Luqman Hakim, S.Th., Wakil Ketua Baznas Sidoarjo, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar pemberian makan gratis. "Kami juga menyediakan pengobatan dan pemeriksaan gratis, bekerja sama dengan Rumah Sehat Baznas RI yang cabangnya ada di Sukodono," ungkapnya. Inisiatif ini menawarkan lebih dari sekadar makanan; ini adalah bentuk perhatian sosial yang nyata bagi masyarakat yang terkadang tidak memiliki akses mudah ke layanan kesehatan. Setiap bulan, Baznas Sidoarjo menyiapkan hingga 300 kotak makanan per kegiatannya, dan jumlah ini bisa lebih jika permintaan meningkat. "Bahkan, dalam beberapa acara, kami melayani hingga 100 pasien yang datang untuk berobat," lanjut Luqman. Kegiatan ini adalah bagian dari program Baznas peduli, yang bertujuan untuk membagikan manfaat kepada masyarakat serta meraih maslahat dari setiap amal yang dilakukan. Dalam menyampaikan amanah dari para muzakki, Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk menyalurkan bantuan ini dengan sebaik-baiknya. "Kami berterima kasih kepada semua yang telah menunaikan zakat dan infaq mereka melalui kami. Kami akan memastikan bantuan ini diterima oleh orang-orang yang benar-benar membutuhkan," tegasnya. Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan masyarakat dan partisipasi para dermawan yang menyumbangkan makanan dan minuman. Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak 12 hingga 15 kali, dan sebelumnya dilakukan di alun-alun Kabupaten Sidoarjo. "Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terutama dari para pengemudi ojek, tukang becak, dan masyarakat yang berada di sekitar lokasi. Permohonan untuk kegiatan ini datang dari berbagai kecamatan," jelas Luqman. Mereka berencana untuk terus mengadakan acara ini, dengan jadwal dua kali sebulan, yang pertama di luar Kecamatan Kota Sidoarjo. Seorang penerima manfaat, Bapak Ahmad, seorang warga sekitar masjid, menuturkan, "Program ini sangat membantu kami. Makanan yang disediakan tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga membuat kami merasa diperhatikan. Terima kasih kepada Baznas dan para dermawan yang telah peduli pada kami." Dalam setiap suapan yang mereka nikmati, ada harapan dan kebahagiaan yang dibagikan, mengingatkan kita bahwa kebersamaan dan kepedulian dapat menciptakan perubahan yang berarti di tengah masyarakat.

01/10/2024 | admin

Bantuan  penuh Cinta di Sukodono: Kehangatan di Balik Penyerahan Bantuan BAZNAS Sidoarjo
Bantuan penuh Cinta di Sukodono: Kehangatan di Balik Penyerahan Bantuan BAZNAS Sidoarjo
Senin pagi, 30 September 2024, langit Sukodono tampak cerah, menyambut langkah para petugas BAZNAS yang penuh tekad. Di sudut-sudut desa, mereka hadir, membawa senyum dan harapan bagi warga yang membutuhkan. Hari itu, bukan sekadar penyerahan bantuan, tetapi juga cerita tentang kepedulian, cinta, dan perjuangan hidup yang tak pernah pudar. Di Dsn. Dungus, Ds. Sukodono, Ibu Rusti menyambut para petugas dengan tatapan penuh haru. Di tangannya, amplop berisi bantuan biaya hidup itu terasa begitu ringan, namun berat makna di hatinya. "Alhamdulillah, ini sangat membantu kami. Terima kasih banyak kepada BAZNAS," ucap Ibu Rusti dengan suara lirih, namun penuh syukur. Tak jauh dari rumah Ibu Rusti, petugas melangkah ke rumah Ibu Emy Rokayah, Ibu Mujayana, dan Bapak Husaini. Satu per satu, mereka menerima bantuan serupa, disambut dengan ucapan terima kasih yang tulus. Setiap wajah yang ditemui adalah cermin dari perjuangan hidup, yang kini sedikit terasa lebih ringan dengan kehadiran bantuan ini. Di desa yang sama, Ibu Samsi dan Ibu Mardiyah juga merasakan kebahagiaan serupa. Di Ds. Panjunan, suasana haru meliputi rumah Ibu Riska Diah Lestari dan Ibu Nurul Mudawamah. Mereka juga termasuk dalam penerima bantuan biaya hidup. Sementara itu, bantuan untuk Bapak Arif Achmadi diserahkan kepada istrinya, karena beliau sedang tidak di rumah. "Kami merasa bersyukur sekali atas bantuan ini, semoga BAZNAS selalu diberkahi," ungkap istri Bapak Arif dengan mata berkaca-kaca. Tak hanya bantuan biaya hidup, BAZNAS Sidoarjo juga menyentuh hati para siswa di MI AT TAQWA, Ds. Kebonagung, Kec. Sukodono. Sepuluh siswa beruntung mendapat bantuan biaya pendidikan. Dengan senyum semringah, mereka menyambut masa depan yang lebih cerah, berkat dukungan yang datang di waktu yang tepat. M. Kholid Musyaddad, salah satu petugas BAZNAS yang terlibat dalam penyerahan bantuan ini, menyampaikan, "Kami di BAZNAS selalu berusaha memastikan bahwa setiap bantuan yang kami berikan tepat sasaran. Kegiatan seperti ini adalah bagian dari tanggung jawab kita bersama, untuk saling membantu dan mendukung sesama yang membutuhkan." Di akhir hari, total 11 penerima bantuan biaya hidup dan 10 siswa penerima bantuan pendidikan telah merasakan manfaat dari kehangatan cinta yang disampaikan melalui BAZNAS Sidoarjo. Meski dua penerima tidak ada di rumah, bantuan mereka tetap akan disalurkan dengan sepenuh hati. Hari itu, bukan hanya soal angka dan data, tetapi tentang bagaimana kepedulian mampu menyatukan dan memperkuat jiwa-jiwa yang bertahan.

30/09/2024 | admin

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat