WhatsApp Icon
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan di Krian dan Prambon, Sentuh Anak Sekolah hingga Lansia Tak Mampu

SIDOARJO — Dalam satu hari penuh kepedulian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi berbeda: SDN Ponokawan, Kecamatan Krian, dan Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 17 November 2025, menjadi bukti nyata komitmen lembaga amil zakat dalam menjangkau kelompok rentan—mulai dari anak-anak usia sekolah hingga lansia yang hidup dalam keterbatasan.

 

Di SDN Ponokawan, tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin oleh Ahmad Hamdani, M. Haffidz, dan Rita Defani, bersama kepala sekolah, menyerahkan bantuan pendidikan kepada sepuluh siswa yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Para siswa tampak antusias menerima bantuan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan belajar mereka. Kepala sekolah menyampaikan apresiasi atas kehadiran BAZNAS, mengingat banyak siswa di sekolah tersebut yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk dirinya maupun keluarganya yang terbatas. “Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga dorongan semangat agar anak-anak terus percaya pada pendidikan sebagai jalan keluar,” ujar kepala sekolah.

 

Sementara itu, di Desa Bendotretek, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, M. Mahbub—yang akrab disapa Gus Mahbub—bersama staf pelaksana Sofwan dan Syukron, menyalurkan bantuan biaya hidup kepada sembilan warga lanjut usia dan keluarga tidak mampu. Salah satu penerima adalah Pak Kasban, seorang lansia berusia 87 tahun yang tinggal sendirian dan sangat bergantung pada bantuan anaknya. Kunjungan tim BAZNAS tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga mendengarkan cerita hidup mereka dan memberikan dukungan moral. “Kami ingin memastikan bahwa lansia yang hidup sebatang kara tetap merasa dihargai, bukan hanya diperhatikan secara fisik, tapi juga secara emosional,” kata Gus Mahbub.

 

Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Sidoarjo dalam optimalisasi penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara tepat sasaran. Penyaluran dilakukan berdasarkan hasil asesmen lapangan yang cermat, serta koordinasi erat dengan pihak sekolah dan perangkat desa untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.

 

Dari dua lokasi ini, terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat sangat beragam—mulai dari akses pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan pokok bagi lansia. Namun, benang merahnya sama: kepedulian yang tulus. Di Ponokawan, senyum anak-anak berbaris rapi dengan seragam putih-merah menjadi simbol harapan masa depan. Di Bendotretek, tatapan tenang para lansia yang memegang bantuan menjadi pengingat bahwa martabat manusia tak pernah pudar, bahkan di usia senja.

 

BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan programnya, tidak hanya melalui penyaluran langsung, tetapi juga dengan pendampingan dan pemberdayaan berkelanjutan. Rencana tindak lanjut mencakup monitoring dampak bantuan, serta pengembangan program seperti beasiswa berkelanjutan untuk siswa berprestasi dan layanan kesehatan dasar untuk lansia.

 

Dengan langkah-langkah konkret ini, BAZNAS Sidoarjo menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di kabupaten yang dikenal sebagai pusat industri dan pertanian. Karena di balik setiap bantuan yang diserahkan, ada cerita, ada harapan—dan ada janji: bahwa tidak ada yang ditinggalkan. Setiap nyawa, sekecil apa pun, berhak atas kehidupan yang layak.

18/11/2025 | Kontributor: sudrab
Afizah dan Harapan yang Tak Pernah Padam

Kisah Keluarga Hariadi dan Intervensi BAZNAS Sidoarjo di Balik Perjuangan Melawan Penyakit

SIDOARJO – Di balik tembok rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, tersimpan kisah perjuangan yang melelahkan sekaligus mengharukan. Afizah Al Maira Putri, bocah mungil yang belum genap tiga tahun, harus menanggung beban yang terlalu berat untuk usianya: kelainan jantung, gangguan paru-paru, kelainan kulit, dan penumpukan cairan di kepala. Setiap dua minggu sekali, keluarga Hariadi harus menempuh perjalanan ke RS Dr. Soetomo Surabaya—perjalanan yang menguras fisik, mental, dan kantong mereka yang sudah tipis.

 

"Kami tidak pernah menyangka cobaan ini akan datang," ujar Hariadi, sang ayah, dengan suara yang hampir berbisik. Sebagai kepala keluarga dengan tiga anak, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilannya yang tak menentu kini harus berbagi dengan kebutuhan medis Afizah yang terus membengkak. Istrinya, yang seharusnya bisa membantu mencari nafkah, kini harus stay di rumah untuk merawat putri bungsunya yang membutuhkan perhatian 24 jam.

 

Kondisi inilah yang menarik perhatian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Senin pagi, 17 November 2025, pukul 10.00 WIB, tim yang dipimpin langsung oleh M. Mahbub (Gus Mahbub), Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Sofwan dan Syukron, staf pelaksana, datang membawa bantuan kesehatan. Kunjungan ini bukan sekadar seremonial penyerahan bantuan, melainkan hasil dari asesmen mendalam yang telah dilakukan sebelumnya.

 

"Kami melihat keluarga Pak Hariadi bukan hanya butuh bantuan finansial, tapi juga dukungan moral bahwa mereka tidak berjuang sendirian," jelas Gus Mahbub. Dalam asesmen yang dilakukan, tim BAZNAS menemukan bahwa keluarga ini tergolong sangat rentan. Dengan tiga anak dan kondisi Afizah yang memerlukan perawatan intensif berkelanjutan, keluarga Hariadi berada di ujung tanduk kemiskinan struktural yang kronis.

 

Data dari BAZNAS Sidoarjo mencatat bahwa kasus seperti Afizah bukanlah fenomena tunggal. Di Kabupaten Sidoarjo, masih banyak keluarga yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat biaya kesehatan katastropik. Program bantuan kesehatan BAZNAS hadir sebagai safety net, jaring pengaman sosial yang menangkap mereka yang jatuh dari sistem kesehatan formal.

 

Yang membuat program ini berbeda adalah pendekatan humanistiknya. Bukan sekadar menyerahkan amplop bantuan, tim BAZNAS memastikan keluarga penerima memahami bahwa ini adalah hak mereka sebagai mustahik, bukan belas kasihan. "Zakat adalah sistem redistribusi kekayaan yang telah Allah atur. Afizah dan keluarganya berhak mendapat bagian dari harta orang-orang yang berkecukupan," tegas Gus Mahbub.

 

Saat bantuan diserahkan, air mata Ibu Afizah menetes. Bukan karena jumlah nominalnya, tapi karena pengakuan bahwa perjuangan mereka dilihat dan dihargai. Di tengah sistem yang kerap mengabaikan wong cilik, kehadiran BAZNAS menjadi oase di padang tandus.

 

Program seperti ini membuktikan bahwa filantropi Islam, khususnya melalui lembaga zakat, bukan hanya tentang charity, melainkan tentang restorasi martabat manusia. Afizah mungkin masih harus bergulat dengan penyakitnya, tapi setidaknya kini keluarganya tak lagi berjuang sendirian. Dan itu, dalam banyak hal, adalah kemenangan terbesar.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
Puluhan Keluarga Gizi Buruk Terima Daging DAM Baznas 2025: Satu Paket, Satu Harapan

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang semakin berat, di balik dinding-dinding rumah sederhana di Sidoarjo, ada kisah-kisah kecil yang menyimpan beban besar. Beban gizi buruk. Beban kelaparan tersembunyi. Dan di sinilah, BAZNAS RI, melalui Program Daging Kambing DAM Haji 2025, hadir bukan hanya sebagai pemberi, tapi sebagai penjaga harapan.

 

Dalam dua hari pelacakan intensif (5-6 November 2025), Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo, Dinas kesehatan , dinas sosial, tim  Penggerak PKK dan BAZNAS Sidoarjo, menjumpai puluhan anak yang tumbuh kembangnya  terindikasi  kekurangan nutrisi. Mereka bukan sekadar angka statistik.

Seperti, mereka adalah Ananda Dewi Sekar Arum, usia 24 bulan, berat badannya hanya 6,8 kg—jauh di bawah standar. Bayangkan, seorang bayi yang setiap hari rewel karena perutnya yang lapar, ibunya yang lelah, dan ayahnya yang mencari nafkah dengan tangan yang gemetar, sambil menghisap rokok yang justru memperparah kondisi keluarga.

 

Atau Ananda Muhammad Syahrul, 4 tahun 2 bulan, berat badannya 10,1 kg. Ia tinggal bersama lima saudara kandung di rumah yang statusnya sudah dijual. Ayahnya bekerja di warung soto, ibunya mengupas bawang—dua pekerjaan yang berat untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi nutrisi berkualitas. Di Prambon, Ananda Mohamad Rasya Alfarizqi dan Azfer Rafeyfa Endaru juga menanti. Azfer, putra pertama, berat badannya hanya 9 kg—padahal idealnya harus 13,5 kg. Ibu Yeny Dwi Lestari, sang ibu, hanya bisa menatap anaknya dengan mata berkaca-kaca, sementara suaminya, seorang supir pengiriman, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Namun, di tengah keprihatinan itu, datanglah cahaya. BAZNAS RI, melalui 225 paket siap saji berkualitas yang dialokasikan khusus untuk BAZNAS Sidoarjo, membawa solusi nyata. Setiap paket daging kambing DAM, diproses secara higienis dalam kemasan pouch, bukan sekadar makanan. Ini adalah obat. Ini adalah investasi masa depan. Ini adalah bentuk zakat yang hidup, yang bernafas, yang menyentuh kulit dan jiwa.

 

Staf pelaksana BAZNAS, Ahmad Hamdani dengan wajah serius namun penuh empati, mendatangi rumah-rumah tersebut bersama Tim. Mereka tidak hanya menyerahkan paket Dam dan sembako serta nutrisi lainnya, tapi juga berdialog, memberi edukasi, dan menenangkan hati para ibu. Di Balongdowo, di Kedungsolo, di Prambon—senyum mulai terbit. Bukan senyum biasa. Senyum yang lahir dari rasa lega, dari harapan yang kembali menyala.

 

Zakat bukan lagi soal ritual. Ini adalah instrumen pemberdayaan. Satu paket daging, satu senyum, satu harapan. Untuk Ananda Dewi, untuk Syahrul, untuk Rasya, untuk Azfer—dan untuk puluhan anak lainnya di Sidoarjo. Karena di balik setiap kilogram daging, ada mimpi yang sedang dibangun. Mimpi untuk tumbuh lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih cerdas. Mimpi untuk masa depan yang lebih baik.

 

Dan inilah esensi filantropi: bukan hanya memberi, tapi mengubah. Satu paket, satu kehidupan. Satu harapan, satu masa depan.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Tangan Renovasi Rumah Modin yang Tak Layak Huni

Kepedulian terhadap kondisi tokoh agama yang mengabdi puluhan tahun kini berbuah nyata melalui aksi cepat lembaga filantropi

 

SIDOARJO – Air mata haru mengalir di pipi Siti Sholimah (75) saat kediamannya di Dusun Alang-Alang, Desa Kureksari, Kecamatan Waru, dikunjungi Bupati Sidoarjo Subandi bersama jajaran BAZNAS Sidoarjo, Sabtu (15/11/2025). Nenek yang selama ini mendampingi suaminya, Imam Ghozali, seorang modin desa, tak henti melantunkan doa syukur. Harapan untuk memiliki rumah yang layak akhirnya tampak nyata di depan mata.

 

Kondisi hunian keluarga modin ini sungguh memprihatinkan. Rumah yang telah mereka tempati berpuluh tahun bersama seorang anak itu rusak parah. Bagaikan bangunan terbengkalai, siapa pun yang melintas pasti menyangka rumah itu telah lama kosong. Atap bocor di mana-mana, dinding mengelupas, bahkan tidak ada kamar mandi yang layak. Inilah kenyataan pahit seorang pelayan agama yang selama ini mengabdikan diri untuk masyarakat.

 

"Setiap kali hujan turun, kami harus bersiap dengan ember dan wadah untuk menampung air yang bocor dari atap. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun," ungkap Imam Ghozali dengan nada pasrah namun penuh ketabahan.

 

Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, langsung mengambil inisiatif. Lembaga amil zakat yang dipimpinnya segera menyusun rencana renovasi komprehensif. Bukan sekadar tambal sulam, tetapi perbaikan menyeluruh yang menyentuh aspek kenyamanan dan keamanan penghuni.

 

"Kami tidak bisa membiarkan seorang pelayan umat tinggal dalam kondisi seperti ini. BAZNAS Sidoarjo berkomitmen penuh untuk merenovasi rumah Pak Modin hingga layak huni," tegas Gus Jazuk .

 

Program renovasi yang dirancang BAZNAS mencakup penggantian total atap rumah, pembangunan kamar mandi baru, pengecatan dinding, pemasangan keramik lantai, hingga perbaikan ruang kamar tidur. Target penyelesaian ditetapkan dalam waktu dua minggu, menunjukkan keseriusan lembaga filantropi ini dalam menghadirkan solusi nyata.

 

Bupati Subandi yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan apresiasinya terhadap respons cepat BAZNAS. Ia meminta seluruh perangkat desa untuk bergotong royong membersihkan rumah sebagai tahap awal renovasi. Selama proses perbaikan, keluarga Imam Ghozali akan ditempatkan di tempat tinggal sementara yang layak.

 

"Ini adalah bentuk penghargaan kita kepada tokoh agama yang telah mengabdi. Mari bersama-sama mewujudkan kehidupan yang bermartabat bagi mereka," ujar Bupati Subandi.

 

Imam Ghozali mengaku sebelumnya sempat mendapat bantuan material galvalum dari Pemerintah Desa Kureksari. Namun, material tersebut hanya cukup untuk sebagian kecil atap, sementara biaya pemasangan harus ditanggung sendiri dengan bantuan anak-anaknya yang kini juga sudah kehabisan kemampuan.

 

Kehadiran BAZNAS Sidoarjo dalam kasus ini menjadi bukti nyata peran strategis lembaga filantropi dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dengan amanah, organisasi ini mampu menghadirkan perubahan konkret bagi kehidupan kaum dhuafa dan tokoh masyarakat yang membutuhkan.

 

Tim BAZNAS dijadwalkan turun langsung setelah proses kerja bakti pembersihan rumah selesai. Renovasi menyeluruh akan segera dimulai, membawa harapan baru bagi keluarga yang selama ini hidup dalam keterbatasan namun tetap tegar dalam pengabdian.

16/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Langsung Asesmen RTLH: Dua Keluarga di Ambang Harapan

SIDOARJO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam program pengentasan kemiskinan melalui asesmen Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025). Tim yang terdiri dari Ach Richie dan M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, melakukan survei langsung ke dua lokasi berbeda untuk memetakan kondisi riil keluarga penerima manfaat.

 

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kediaman Ibu Memet di Desa Sigogalih, Kecamatan Tarik. Seorang janda tangguh yang harus menghidupi tiga generasi sekaligus—dirinya sendiri, sang anak, dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Kondisi ekonomi keluarga ini sangat memprihatinkan. Ibu Memet bekerja sebagai buruh pabrik kerupuk dengan penghasilan Rp50.000 per hari, itupun tidak menentu. "Kadang ada kerja, kadang tidak, Pak," ungkap Ibu Memet dengan wajah lelah namun tetap tegar.

 

Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi fisik bangunan tempat tinggal mereka. Dari hasil observasi tim BAZNAS, kerusakan paling parah terjadi pada struktur atap. Kayu-kayu penyangga atap sudah rapuh dan lapuk dimakan usia, sebagian genteng bahkan sudah jebol dan bolong. Ketika hujan turun, air tidak hanya membasahi halaman, tetapi juga masuk ke dalam rumah, memaksa keluarga ini berjibaku dengan genangan air di malam hari.

 

Perjalanan asesmen dilanjutkan ke Kelurahan Juwet Kenongo, Kecamatan Porong, menuju rumah Saudara Muchamat Andi Pranoto. Pria yang berprofesi sebagai penyanyi jalanan ini menggantungkan hidup dari satu panggung ke panggung lainnya, mengamen dari kafe ke kafe. "Kalau ada job baru ada penghasilan, kalau tidak ya puasa," tutur Andi dengan jujur. Dia tinggal bersama istri dan seorang anak dalam kondisi rumah yang tidak jauh berbeda dengan rumah Ibu Memet—atap yang ditopang oleh kayu-kayu lapuk yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

 

Ach Richie, salah satu petugas asesmen, menjelaskan bahwa kedatangan mereka bukan sekadar mengumpulkan data administratif. "Kami tidak hanya mencatat kerusakan fisik bangunan, tapi juga mendengarkan langsung kisah perjuangan mereka. Ini penting agar program RTLH BAZNAS tepat sasaran dan benar-benar menyentuh akar permasalahan," ujarnya.

 

M. Sofwan menambahkan bahwa hasil asesmen ini akan segera diproses lebih lanjut oleh tim teknis BAZNAS Sidoarjo. "Kami berharap dalam waktu dekat, kedua keluarga ini bisa mendapatkan bantuan renovasi yang mereka butuhkan. Prioritas utama adalah perbaikan struktur atap agar mereka tidak lagi khawatir ketika musim hujan tiba," jelasnya.

 

Program RTLH merupakan salah satu program unggulan BAZNAS Sidoarjo dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan fisik berupa renovasi rumah, tetapi juga memberikan dampak psikologis berupa rasa aman dan martabat bagi keluarga penerima manfaat.

 

"Rumah adalah tempat berlindung. Ketika rumah sudah tidak layak, maka martabat kemanusiaan juga terancam. Inilah mengapa BAZNAS Sidoarjo sangat serius menangani program RTLH," tegas Ach Richie menutup keterangan.

 

BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat yang mampu untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga resmi agar penyalurannya tepat sasaran. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kantor BAZNAS Sidoarjo atau media sosial resmi.

14/11/2025 | Kontributor: sudrab

Berita Terbaru

Sehat Bersama, Berbagi Bersama: Donor Darah BAZNAS untuk Sidoarjo
Sehat Bersama, Berbagi Bersama: Donor Darah BAZNAS untuk Sidoarjo
Kegiatan donor darah bukan hanya tentang memberikan darah untuk yang membutuhkan, tetapi lebih dari itu, sebuah perayaan solidaritas. Seperti yang terjadi pada Senin, 9 Desember 2024, di UTD PMI Sidoarjo, di mana sebuah kolaborasi antara Baznas RI, Rumah Sehat Baznas Sidoarjo, UPTD PMI Sidoarjo, dan Baznas Kabupaten Sidoarjo menciptakan suasana yang penuh harapan. Bertemakan “Sehat Bersama, Berbagi Bersama,” kegiatan ini hadir untuk mengingatkan kita akan pentingnya berbagi kesehatan dengan sesama. Donor darah menjadi cara sederhana namun sangat bermakna untuk memberi, sekaligus menjaga tubuh tetap sehat. Darah yang didonorkan memang tidak hanya membantu orang yang sedang membutuhkan, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi si pendonor. Dari mencegah penyakit serius hingga menurunkan risiko penyakit jantung, donor darah rutin memiliki efek positif bagi tubuh. Seperti yang dijelaskan oleh para ahli kesehatan, rutin mendonorkan darah dapat membantu mendeteksi penyakit serius lebih awal. Bahkan, menurut beberapa penelitian, kebiasaan ini dapat menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan pembuluh darah. Seakan mengingatkan kita bahwa memberi tak hanya tentang apa yang kita beri, tetapi juga tentang apa yang kita dapatkan. Kegiatan donor darah ini juga berlangsung dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional. Dengan target 2400 peserta, acara ini mencakup lebih dari sekadar kegiatan sosial, tetapi juga sebuah upaya untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesehatan di tengah masyarakat. Acara serentak yang diadakan di 22 titik Rumah Sehat Baznas di seluruh Indonesia ini menjadi bukti nyata komitmen untuk menjadikan donor darah sebagai bagian dari budaya kesehatan yang harus terus diperkenalkan ke masyarakat luas. Di Sidoarjo, acara ini diselenggarakan dengan antusiasme tinggi, dengan puluhan calon pendonor sudah hadir sejak pukul 07.30 WIB. Septiana Ningtiyas, S.KM, perwakilan dari Rumah Sehat Baznas Sidoarjo, menyampaikan harapan besar atas terselenggaranya acara ini. "Harapannya dengan adanya event donor darah yang mendapatkan dukungan penuh dari Baznas RI, Rumah Sehat Baznas Sidoarjo, dan Baznas Sidoarjo, kami dapat mengajak masyarakat, khususnya di wilayah Sidoarjo, untuk lebih peduli dan berbagi dengan cara yang sederhana: donor darah," ujarnya. “Saat ini, tren pasien yang membutuhkan transfusi darah atau hemodealis terus meningkat. Semoga acara ini bisa sedikit meringankan beban mereka yang memerlukannya.” Donor darah, yang identik dengan kebaikan, juga membawa misi mulia. Bagi sebagian orang, donor darah bukan hal baru. Banyak pendonor yang sudah terbiasa melakukannya. Namun, bagi banyak lainnya, ini adalah kesempatan pertama untuk terlibat dalam aksi sosial kemanusiaan yang tak ternilai ini. Kegiatan ini juga menarik banyak partisipasi dari masyarakat Sidoarjo, mulai dari mereka yang baru pertama kali berdonor hingga yang sudah berpengalaman. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa solidaritas bisa dimulai dari langkah kecil, bahkan dari sesuatu yang sederhana seperti mendonorkan darah. Ahmad Hamdani, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, juga memberikan apresiasi atas kolaborasi positif ini. Menurutnya, kerjasama antara Baznas Sidoarjo dengan Baznas RI dan Rumah Sehat Baznas Sidoarjo bukan hanya membuktikan sinergi yang kuat dalam upaya penyehatan masyarakat, tetapi juga menunjukkan bahwa kegiatan sosial semacam ini harus terus menjadi tradisi yang positif. “Salah satu bentuk partisipasi kami adalah menyediakan paket sembako untuk 100 pendonor pertama. Kami berharap ini dapat sedikit membantu mereka yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan sosial ini,” jelas Ahmad. Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli, kita harus mengakui bahwa donor darah bukan hanya sekadar memberi, tetapi juga memberikan harapan baru bagi yang membutuhkan. Dalam setiap tetes darah yang disumbangkan, terdapat kehidupan yang dapat diselamatkan. Di Sidoarjo, kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang untuk berbagi, tetapi juga untuk merajut tali persaudaraan antarwarga. Dalam dunia yang sering kali terpecah belah oleh berbagai isu, kegiatan semacam ini adalah pengingat bahwa kesehatan dan kemanusiaan adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan. Semoga kolaborasi ini bukan hanya sekali, tetapi berlanjut menjadi budaya di Sidoarjo, bahkan di seluruh Indonesia.
BERITA09/12/2024 | admin
BAZNAS Sidoarjo Dengarkan Harapan Para Penyandang Disabilitas
BAZNAS Sidoarjo Dengarkan Harapan Para Penyandang Disabilitas
Sidoarjo , 9 Desember 2024, di kantor BAZNAS Sidoarjo, sepuluh penyandang disabilitas datang dengan penuh harapan. Mereka adalah warga-warga tangguh yang ingin memperjuangkan kehidupan yang lebih layak bagi diri dan keluarga mereka. Hari itu, mereka datang untuk beraudiensi dengan pimpinan BAZNAS, berharap bisa mendapatkan bantuan yang dapat menunjang aktivitas sehari-hari. Di antara mereka, ada M Hadi, seorang penyandang tuna daksa dari desa Waru. Setiap hari, ia berjuang menyambung hidup dengan berdagang di warung kopi kecilnya. Namun, M Hadi tak ingin hanya bertahan, ia ingin usahanya bisa berkembang agar kehidupannya semakin baik. Dengan optimisme yang tinggi, ia datang menemui BAZNAS, berharap mendapatkan dukungan untuk mengakses program-program yang dapat membantu usahanya. Selain M Hadi, ada pula ibu-ibu penyandang disabilitas lain yang berprofesi sebagai penjahit bordir. Mereka juga datang dengan harapan yang sama, ingin mendapatkan bantuan dari BAZNAS baik dalam bentuk alat produksi seperti mesin bordir maupun modal kerja berupa bahan baku. Mereka tahu betul bahwa dengan dukungan yang tepat, usaha mereka bisa berkembang dan kehidupan mereka bisa lebih sejahtera. Pimpinan BAZNAS Sidoarjo, termasuk Ketua M Chasbil Aziz Salju, atau yang akrab disapa Gus Jazuk, beserta 4 wakil ketua lainnya, menyimak dan mendengarkan dengan saksama apa yang disampaikan oleh para penyandang disabilitas ini. Mereka tersentuh melihat semangat juang yang terpancar dari wajah-wajah itu, semangat untuk mengubah nasib menjadi lebih baik. Gus Jazuk dan timnya tahu betul bahwa penyandang disabilitas sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan dan hambatan, baik secara fisik maupun non-fisik. Namun, mereka juga menyadari bahwa di balik keterbatasan yang dimiliki, para penyandang disabilitas ini memiliki potensi dan keinginan yang luar biasa untuk memperbaiki kehidupan mereka. Dengan penuh perhatian, Gus Jazuk menyampaikan komitmen BAZNAS Sidoarjo untuk menindaklanjuti harapan-harapan para penyandang disabilitas ini. Mereka berjanji akan menyesuaikan bantuan yang paling optimal dapat diberikan oleh BAZNAS, baik dalam bentuk bantuan alat produksi, modal kerja, maupun program-program pemberdayaan lainnya. Senyum lebar terkembang di wajah para penyandang disabilitas ini. Mereka tak menyangka bahwa pimpinan BAZNAS Sidoarjo akan merespons dengan sangat positif. Dengan keyakinan baru, mereka berjanji akan terus berjuang, menggapai impian demi masa depan yang lebih cerah. Hari itu, kantor BAZNAS Sidoarjo menjadi saksi dari semangat juang yang tak pernah padam, semangat untuk membangun kehidupan yang lebih baik.
BERITA09/12/2024 | admin
Jum’at Berkah Baznas Sidoarjo: Menyentuh Kehidupan Melalui Sarpras dan biaya Pendidikan
Jum’at Berkah Baznas Sidoarjo: Menyentuh Kehidupan Melalui Sarpras dan biaya Pendidikan
Sidoarjo, 6 desember 2024 ,Baznas Sidoarjo, yang dikenal dengan kegiatan sosialnya yang penuh makna, kembali membuktikan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat. Pada Jumat ini, Baznas Sidoarjo melaksanakan kegiatan distribusi bantuan sarana prasarana (sarpras) dan biaya pendidikan yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Bertajuk “Jum’at Berkah,” kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian terhadap pendidikan dan tempat ibadah yang menjadi kebutuhan dasar bagi umat. Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, Ach Saleh, didampingi Abdul Ghoni, Staf Pelaksana Baznas, secara simbolis menyerahkan bantuan di beberapa titik di wilayah Kecamatan Candi. Bantuan pertama yang disalurkan adalah biaya sarpras untuk TK Aisyiah Bustanul Athfal 2 Candi. Sebagai lembaga pendidikan yang menjadi tempat tumbuh kembang generasi penerus bangsa, bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban pengelola dan meningkatkan fasilitas untuk mendukung proses belajar mengajar. “Kami berharap bantuan ini dapat memperbaiki sarana dan prasarana yang ada, sekaligus memberikan kenyamanan bagi anak-anak yang sedang menuntut ilmu di sini. Pendidikan yang baik dimulai dari lingkungan yang memadai,” ujar Ach Saleh dengan penuh semangat. Penyerahan bantuan ini disambut antusias oleh pengurus dan orang tua murid yang hadir. Kegiatan dilanjutkan dengan penyerahan bantuan sarpras untuk Masjid Nurul Muhajirin yang terletak di Desa Gelam, Kecamatan Candi. Masjid ini merupakan salah satu pusat kegiatan keagamaan yang sangat vital bagi masyarakat setempat. “Masjid adalah tempat untuk mempererat ukhuwah Islamiyah. Kami berharap bantuan ini bisa digunakan untuk perbaikan sarana masjid agar jamaah bisa lebih nyaman dalam beribadah,” ujar Ach Saleh. Masjid yang menjadi pusat kegiatan ibadah dan sosial ini memang memerlukan dukungan agar dapat terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar. Tak hanya itu, Baznas Sidoarjo juga memberikan bantuan biaya pendidikan kepada SD Muhammadiyah 1 Candi di Desa Sidodadi. Bantuan ini bertujuan untuk mendukung kebutuhan siswa di sekolah yang sangat dibutuhkan oleh pihak pengelola. “Anak-anak adalah masa depan bangsa, dan kami ingin mereka mendapatkan pendidikan yang layak. Dengan bantuan ini, kami harap sekolah ini bisa terus meningkatkan kualitas pendidikannya dan melahirkan generasi yang bermanfaat,” kata Ach Saleh. Dalam suasana penuh kekhidmatan, pengurus sekolah mengungkapkan rasa terima kasih atas kepedulian yang diberikan. Melalui kegiatan "Jum’at Berkah" ini, Baznas Sidoarjo menunjukkan bahwa peran lembaga zakat tidak hanya terbatas pada penyaluran bantuan untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk membangun fondasi yang lebih kokoh bagi masa depan. Dengan hadirnya bantuan ini, masyarakat di wilayah Candi diharapkan dapat merasakan dampak langsung dari kepedulian sosial yang terus digalakkan oleh Baznas. “Ini adalah bentuk nyata dari solidaritas umat, saling berbagi untuk kemajuan bersama,” tutup Ach Saleh, sebelum akhirnya acara berakhir dengan doa bersama untuk keberkahan dan kemajuan daerah.
BERITA06/12/2024 | admin
Rumah Layak Huni Baznas: Harapan Baru bagi Ibu Mariyah
Rumah Layak Huni Baznas: Harapan Baru bagi Ibu Mariyah
Sidoarjo, 5 Desember 2024 – Di sebuah rumah sederhana di Desa Ploso, Kecamatan Krembung, Ibu Mariyah berdiri di depan pintu rumahnya yang baru. Wajahnya yang penuh syukur dan senyum lebar menyembunyikan kebahagiaan yang mendalam. Dulu, rumahnya hanya berupa dinding kusam dan rentan kurang sehat. Kini, berkat program *bedah rumah* yang diselenggarakan oleh BAZNAS Sidoarjo dan didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Gajah Mada, rumah tersebut kini telah bertransformasi menjadi tempat yang layak huni dan nyaman. "Dulu rumah kami hampir roboh utamanya rangka atapnya, tapi sekarang saya bisa tidur dengan tenang. Alhamdulillah, terima kasih BAZNAS dan BSI," ujar Ibu Mariyah, matanya berkaca-kaca. Hari itu, 5 Desember 2024, tim dari BAZNAS Sidoarjo bersama perwakilan BSI melakukan monitoring dan penyerahan berita acara penyelesaian program *bedah rumah*. Sepuluh rumah di berbagai desa di Sidoarjo telah melalui proses renovasi, berkat bantuan sebesar 50 juta rupiah dari BSI yang diserahkan pada 29 Oktober 2024 lalu. Rumah yang dulu tak layak huni kini telah disulap menjadi tempat tinggal yang aman dan nyaman. Ibu Mariyah adalah salah satu penerima manfaat yang paling merasakan perubahan itu. Ach Saleh, SE, Wakil Ketua III BAZNAS Sidoarjo, menyampaikan bahwa program *bedah rumah* ini adalah upaya BAZNAS untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat yang tinggal di rumah yang tidak layak huni. "Ini adalah bentuk kepedulian bersama antara lembaga sosial dan pihak perbankan untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang membutuhkan," ungkapnya. Menurutnya, program ini tidak hanya sebatas perbaikan fisik rumah, tetapi juga untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan para penerima manfaat. Ibu Mariyah, yang sebelumnya tinggal di rumah dengan dindingkusam dan atap yang sering bocor, kini bisa menikmati kenyamanan baru. "Dulu saya khawatir setiap kali hujan datang, karena rumah ini bocor di banyak tempat. Tapi sekarang, saya bisa merasa aman," ujar Ibu Mariyah, suara penuh rasa syukur. Program *bedah rumah* ini memberinya rasa percaya diri baru, tempat yang lebih layak untuk dirinya dan keluarganya. “Kami sangat terbantu dengan bantuan ini, saya tidak tahu harus berterima kasih seperti apa,” tambahnya. Selain Ibu Mariyah, sembilan keluarga lainnya yang tinggal di rumah dengan kondisi serupa juga merasakan manfaat besar dari program ini. Dari Desa Waung di Kecamatan Krembung hingga Desa Randegan di Kecamatan Tanggulangin, masing-masing penerima manfaat kini menikmati rumah yang lebih aman dan nyaman. Suwaniyah, salah satu penerima manfaat dari Desa Waung, mengungkapkan, "Dulu rumah saya hampir roboh, dan kami khawatir setiap kali hujan deras. Sekarang, saya bisa tidur nyenyak, dan anak-anak pun bisa bermain dengan aman." M. Ilhaminuddin, Wakil Ketua IV BAZNAS Sidoarjo, menambahkan bahwa program ini juga bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga yang kurang beruntung. "Bantuan ini tidak hanya untuk memperbaiki fisik rumah, tetapi juga untuk memperbaiki kualitas hidup mereka. Kami ingin mereka merasa lebih dihargai dan diberdayakan," jelas Ilhaminuddin. Ia berharap bahwa lebih banyak lagi warga yang dapat merasakan manfaat dari program *bedah rumah* ini. Kehadiran BSI dalam program ini menunjukkan komitmen mereka terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Kepala BSI KCP Gajah Mada Sidoarjo, mengungkapkan, "Kami senang bisa bekerjasama dengan BAZNAS dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Program ini bukan hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga membawa kebahagiaan dan harapan baru bagi penerima manfaat." Ia juga menambahkan bahwa pihaknya berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut untuk memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat. Program *bedah rumah* ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara lembaga sosial dan perusahaan perbankan bisa menghasilkan perubahan yang signifikan. Bagi Ibu Mariyah, rumah baru ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan simbol harapan yang mengubah kehidupannya. Rumah yang dulu penuh kebocoran kini menjadi tempat yang penuh dengan kenyamanan, memberikan ketenangan yang selama ini ia idam-idamkan.
BERITA05/12/2024 | admin
Kursi Roda dan Harapan Baru untuk Ibu Djuwariyah,di Tengah Keterbatasan
Kursi Roda dan Harapan Baru untuk Ibu Djuwariyah,di Tengah Keterbatasan
Sidoarjo, 5 Desember 2024 – Di sebuah rumah sederhana di Dusun Jrebeng, Desa Sidomulyo, Kecamatan Krian, seorang perempuan paruh baya duduk dengan penuh harapan. Ibu Djuwariyah, tak lagi dapat bergerak bebas sejak tujuh tahun lalu, saat serangan stroke merenggut kemampuannya untuk berjalan. Kini, ia hanya bisa berharap ada tangan yang mengulurkan bantuan, sebuah kursi roda yang dapat memberinya kebebasan untuk bergerak kembali di rumah yang sudah lama ia tempati bersama suami dan cucunya. Hari ini, harapan Ibu Djuwariyah menjadi nyata. Dengan langkah pelan dan penuh empati, Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar, didampingi oleh perangkat desa setempat, menyerahkan sebuah kursi roda yang akan mempermudah mobilitasnya. Ibu Djuwariyah, yang biasanya dibantu oleh anggota keluarganya untuk berpindah tempat, kini memiliki alat yang dapat memberinya sedikit kemandirian. "Terima kasih, Alhamdulillah. Ini sangat membantu saya untuk bisa bergerak lebih leluasa," ujar Ibu Djuwariyah dengan mata yang berkaca-kaca, tak mampu menahan rasa harunya. Kehidupan Ibu Djuwariyah berubah total sejak serangan stroke itu. Sebelumnya, ia adalah seorang ibu rumah tangga yang masih aktif membantu suaminya. Namun, setelah stroke yang mengubah segalanya, ia hanya bisa duduk di tempat. Keterbatasan fisiknya membuatnya harus bergantung pada suami dan cucunya untuk kebutuhan sehari-hari. Suaminya, seorang penjaga gudang, bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, sementara cucu-cucunya juga ikut membantu merawatnya. Pada hari itu, kursi roda yang diterima Ibu Djuwariyah bukan sekadar alat bantu fisik. Ia adalah simbol dari perhatian sosial yang menghubungkan masyarakat dengan mereka yang membutuhkan. "Bantuan ini kami berikan untuk membantu Ibu Djuwariyah agar lebih mudah bergerak, sekaligus memberikan semangat agar beliau bisa lebih mandiri dalam aktivitas sehari-hari," kata M. Chasbil Aziz Salju Sodar, Ketua BAZNAS Sidoarjo, saat menyerahkan bantuan tersebut. Chasbil menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ini adalah salah satu upaya BAZNAS untuk memberikan perhatian kepada warga yang membutuhkan, terutama yang berkaitan dengan kondisi kesehatan dan kesejahteraan. Proses penyerahan kursi roda ini seakan menyiratkan sebuah pesan yang lebih dalam: bahwa perhatian terhadap sesama adalah hal yang tak boleh dilupakan, apalagi ketika seseorang menghadapi kesulitan. BAZNAS Sidoarjo, melalui bantuan ini, berusaha menjawab tantangan hidup yang dihadapi oleh warga kurang mampu seperti Ibu Djuwariyah. Bantuan ini tak hanya memberi kenyamanan fisik, tetapi juga memberi kekuatan mental bagi Ibu Djuwariyah untuk tetap optimis dan melanjutkan hidup dengan segala keterbatasannya. Ibu Djuwariyah sendiri menyambut pemberian kursi roda tersebut dengan penuh rasa syukur. “Saya tidak bisa berjalan, dan selama ini saya hanya bergantung pada orang lain. Sekarang dengan kursi roda ini, saya bisa sedikit lebih mandiri, meskipun tidak banyak,” ucapnya dengan suara lembut. Kursi roda itu, meski sederhana, memberikan kebebasan yang selama ini hilang dari kehidupannya. Bagi Ibu Djuwariyah, ini adalah awal dari perubahan kecil yang memberi secercah harapan di tengah keterbatasannya. Dalam pertemuan singkat itu, suasana terasa hangat dan penuh makna. Di balik bantuan yang tampak sederhana, terdapat kekuatan moral yang besar. BAZNAS Sidoarjo, dengan segala keterbatasan sumber daya yang dimilikinya, terus berusaha memberi perhatian kepada mereka yang membutuhkan, seperti Ibu Djuwariyah. Sebuah kursi roda mungkin tampak seperti barang biasa bagi sebagian orang, tetapi bagi mereka yang merasakannya, itu adalah lambang harapan dan kemanusiaan yang tak ternilai harganya.
BERITA05/12/2024 | admin
Semangat Kuat Bapak Saji di Usia 70 Tahun: Berjuang Melalui Jualan Kembang Sekar
Semangat Kuat Bapak Saji di Usia 70 Tahun: Berjuang Melalui Jualan Kembang Sekar
Sidoarjo, 5 Desember 2024 – Di tengah keramaian Desa Ploso, Kecamatan Krembung, seorang pria berusia 70 tahun tetap terlihat teguh menjalani rutinitasnya. Ia adalah Bapak Saji, seorang penjual kembang sekar (bunga untuk ziarah kubur) yang sudah menginjak usia senja, namun semangatnya untuk bekerja tak pernah padam. Setiap Kamis dan Jumat, saat warga desa mempersiapkan diri untuk berziarah, Bapak Saji berkeliling menjajakan bunga dengan harga Rp 5.000 per ikat. Bagi Bapak Saji, berjualan adalah cara untuk tetap mandiri dan menyambung hidup, meskipun kehidupan yang dijalaninya tidak selalu mudah. Bapak Saji mengungkapkan bahwa stok bunga yang ia jual didatangkan dari Kota Bangil, Pasuruan, dan ia menjualnya di Desa Ploso dan sekitarnya. “Ramai sekali kalau hari Kamis atau Jumat. Orang-orang banyak yang ziarah, jadi bunga ini laris,” ungkapnya. Di usia senjanya, Bapak Saji tetap memilih untuk berjualan, meskipun ia menerima bantuan tunai dari BAZNAS Sidoarjo, yang pada hari itu menyalurkan bantuan kepada 10 penerima manfaat di desanya. Bantuan ini menjadi penyemangat tambahan bagi Bapak Saji dalam menghadapi hari-hari yang penuh tantangan. Bantuan tunai yang diterima Bapak Saji pada hari itu merupakan bagian dari program BAZNAS Sidoarjo untuk meringankan beban hidup warga kurang mampu di wilayah Sidoarjo. Proses penyaluran bantuan di Desa Ploso dipimpin langsung oleh Staf Pelaksana BAZNAS Sidoarjo, M. Sofwan. “Bantuan ini kami berikan untuk membantu mereka yang membutuhkan, agar bisa memenuhi kebutuhan dasar, seperti pangan dan kesehatan,” ujar M. Sofwan. Bantuan tersebut langsung diserahkan kepada para penerima manfaat, termasuk Bapak Saji yang merasa sangat terbantu. Dengan bantuan tunai sebesar itu, Bapak Saji mengatakan bahwa ia bisa lebih tenang menghadapi kebutuhan sehari-hari. Meskipun berjualan bunga masih menjadi sumber utama pendapatannya, uang tunai yang diberikan BAZNAS memberi dukungan ekstra di saat-saat tertentu. “Bantuan ini sangat berguna, bisa digunakan untuk membeli kebutuhan hidup dan untuk biaya kesehatan. Alhamdulillah,” kata Bapak Saji sambil tersenyum. Kegiatan penyaluran bantuan di Desa Ploso ini tidak hanya memberikan manfaat finansial, tetapi juga semangat bagi penerima manfaat. Meskipun sebagian besar penerima adalah warga yang sudah berusia lanjut, seperti Bapak Saji, semangat mereka untuk bertahan dan terus berusaha tak pernah pudar. Mereka menjadi contoh nyata bagi kita bahwa semangat juang tidak mengenal usia. Bapak Saji, meski hidup sederhana, tak pernah memilih untuk mengandalkan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Melihat Bapak Saji yang masih gigih bekerja di usia yang sudah lanjut ini, kita diajarkan untuk menghargai setiap bentuk perjuangan hidup. Bapak Saji adalah sosok yang menunjukkan bahwa usia bukanlah halangan untuk berkontribusi kepada masyarakat dan terus berusaha demi kehidupan yang lebih baik. Bantuan yang diterimanya, meski tidak banyak, menjadi bukti bahwa setiap perhatian kepada mereka yang membutuhkan bisa sangat berarti. BAZNAS Sidoarjo, melalui program penyaluran bantuan ini, tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga memberi penguatan mental bagi para penerima manfaat. “Kami berharap bantuan ini bisa membantu mereka untuk terus bertahan dan memperbaiki kehidupan mereka,” kata M. Sofwan. Bagi Bapak Saji, bantuan tersebut adalah tanda bahwa semangatnya tidak pernah terlupakan, dan ia bisa terus melangkah meskipun tantangan hidup tetap ada di depan mata.
BERITA05/12/2024 | admin
Terus Bergerak:  Distribusi Bantuan Baznas Sidoarjo ke berbagai Wilayah
Terus Bergerak: Distribusi Bantuan Baznas Sidoarjo ke berbagai Wilayah
Rabu, 4 Desember 2024, Baznas Sidoarjo kembali melaksanakan kegiatan distribusi bantuan sosial di berbagai wilayah di Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan yang dilakukan dengan penuh semangat dan dedikasi ini, melibatkan staf pelaksana Baznas Sidoarjo, M Faiz, yang turun langsung ke lokasi-lokasi yang membutuhkan perhatian lebih. "Hari ini kami fokuskan untuk memberikan bantuan kepada warga yang benar-benar membutuhkan, terutama di Kecamatan Gedangan, Tarik,balongbendo dan Tulangan," ujar M Faiz, salah satu staf pelaksana Baznas. Distribusi pertama dimulai dengan pemberian bantuan biaya hidup kepada Ibu Nur Khasanah, seorang ibu rumah tangga dari Desa Gemurung, Kecamatan Gedangan. Ibu Nur, yang hidup dalam keterbatasan, menerima bantuan tersebut dengan penuh rasa syukur. "Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu, terutama untuk kebutuhan sehari-hari," ungkap Ibu Nur dengan mata berkaca-kaca. M Faiz, yang turut hadir dalam penyaluran bantuan ini, menambahkan, "Kami ingin memastikan bantuan sampai tepat pada sasaran, terutama kepada mereka yang membutuhkan dukungan untuk memenuhi kebutuhan hidup." Tak jauh dari sana, distribusi bantuan untuk dua warga lainnya di Desa Gemurung, yakni Ibu Muslimah, seorang tunanetra, dan Ibu Muslikah, seorang janda, juga dilaksanakan. Kedua ibu ini menerima bantuan biaya hidup untuk membantu meringankan beban mereka. "Bantuan ini sangat berarti bagi saya, terutama karena saya tidak bisa bekerja dengan kondisi seperti ini," kata Ibu Muslimah, yang selalu ceria meskipun menghadapi keterbatasan fisik. M Faiz , petugas Baznas menjelaskan, "Kami memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, dengan harapan mereka dapat merasakan manfaat dari program ini." Setelah menyelesaikan penyaluran bantuan di Gemurung, tim Baznas Sidoarjo melanjutkan perjalanan menuju Desa Ketajen, Kecamatan Gedangan, untuk memberikan bantuan renovasi musholla di SDN Ketajen 2. Renovasi ini dilakukan untuk memperbaiki fasilitas tempat ibadah di sekolah tersebut, agar lebih layak digunakan oleh para siswa dan masyarakat sekitar. "Musholla ini sudah cukup lama tidak direnovasi, jadi bantuan renovasi ini sangat bermanfaat," ujar salah satu pengurus musholla setempat, yang menyambut tim Baznas dengan antusias. Tak hanya itu, bantuan juga diberikan kepada Ananda Rendy, seorang anak dari Desa Kepunten, Kecamatan Tulangan, yang tengah membutuhkan biaya pengobatan. Orang tua Ananda, yang tampak penuh harap, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan tersebut. "Terima kasih Baznas, bantuan ini akan sangat membantu kami dalam biaya pengobatan Ananda," kata sang ibu dengan suara bergetar. MSofwan staf pelaksana Baznas menambahkan, "Ini untuk kesekian kalinya, Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada warga yang menghadapi masalah kesehatan, agar mereka tidak terbebani oleh biaya pengobatan." Sementara itu, di Kecamatan Tarik, Baznas juga menyalurkan bantuan pendidikan kepada MI Ibrohimi Klanting Sari. Bantuan tersebut akan digunakan untuk mendukung kelancaran kegiatan pendidikan di madrasah tersebut. "Dengan adanya bantuan ini, kami dapat memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan yang sudah mulai usang," kata kepala sekolah MI Ibrohimi Klanting Sari, yang menyambut baik bantuan dari Baznas. Tidak hanya itu, Baznas juga memberikan bantuan pendidikan untuk MI Rodhotul Nasiin Singgogalih di Kecamatan Tarik, untuk memastikan anak-anak di wilayah tersebut mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Di akhir perjalanan, tim Baznas Sidoarjo juga memberikan partisipasi kepada TPQ Al Ukhuwah Singkalan, Kecamatan Balongbendo. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung kegiatan pendidikan agama di desa tersebut. "Bantuan ini akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pengajaran agama di TPQ kami. Kami sangat bersyukur atas perhatian Baznas kepada kami," kata pengurus TPQ dengan penuh semangat. M Sofwan menuturkan, "Kami percaya bahwa pendidikan agama adalah pondasi yang penting bagi perkembangan generasi masa depan." Dengan suksesnya distribusi bantuan pada hari itu, Baznas Sidoarjo kembali menegaskan komitmennya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. M Faiz menyampaikan, "Bantuan ini adalah bentuk kepedulian Baznas terhadap masyarakat, dan kami akan terus berusaha untuk menjangkau lebih banyak lagi pihak yang membutuhkan."
BERITA04/12/2024 | admin
Bantuan Biaya Hidup BAZNAS Sidoarjo: Menyentuh Harapan, Meningkatkan Kesejahteraan Warga Desa Banjarsari
Bantuan Biaya Hidup BAZNAS Sidoarjo: Menyentuh Harapan, Meningkatkan Kesejahteraan Warga Desa Banjarsari
Pada Selasa, 3 Desember 2024, sebuah kegiatan yang penuh makna berlangsung di Desa Banjarsari, Kecamatan Buduran, Sidoarjo. BAZNAS Sidoarjo kembali menyalurkan bantuan biaya hidup untuk tiga warga kurang mampu di desa tersebut. Salah satu penerima manfaat, Ibu Mariamah, dengan mata berkaca-kaca mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan yang diterimanya. "Alhamdulillah, saya bisa sedikit lega, terima kasih kepada BAZNAS Sidoarjo yang telah memberi harapan bagi kami yang hidup serba kekurangan," ujarnya dengan penuh rasa syukur. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Desa Banjarsari, M. Nidhomudin, yang turut mendampingi proses penyaluran bantuan. Dengan penuh semangat, ia menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa tidak hanya berhenti pada bantuan bersifat karitatif, namun juga bisa berlanjut pada pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. "Kami berharap BAZNAS Sidoarjo bisa terus membantu warga kami tidak hanya dalam hal karitatif, tetapi juga dalam pemberdayaan ekonomi agar mereka bisa mandiri," ungkap M. Nidhomudin. Dalam konteks sosial, bantuan biaya hidup ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap bantuan jangka pendek dan membantu menciptakan solusi jangka panjang bagi penerima manfaat. Sebagai salah satu kebijakan cash transfer, bantuan ini juga menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan dapat dilakukan melalui pendekatan berbasis pemberian tunai yang tepat sasaran. Secara keseluruhan, kondisi kemiskinan di Sidoarjo mulai menunjukkan perbaikan. Berdasarkan data yang ada, persentase penduduk miskin di Kabupaten Sidoarjo pada Maret 2024 tercatat sebesar 4,53 persen, mengalami penurunan 0,47 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini menunjukkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk BAZNAS Sidoarjo, mulai membuahkan hasil yang positif. Meskipun demikian, masih ada tantangan yang harus dihadapi. Pada Maret 2024, tercatat ada sekitar 109,39 ribu jiwa yang berada di bawah Garis Kemiskinan, dengan pengeluaran per kapita di bawah Rp 597.284. Angka ini menunjukkan adanya ketimpangan ekonomi yang perlu terus dipantau dan diatasi dengan berbagai program pemberdayaan yang lebih berkelanjutan. Melalui bantuan seperti ini, BAZNAS Sidoarjo tidak hanya memberikan bantuan tunai, tetapi juga membuka ruang bagi para penerima manfaat untuk memanfaatkan bantuan tersebut dengan lebih bijak. Harapan besar disampaikan oleh semua pihak agar ke depan, lebih banyak lagi masyarakat Sidoarjo yang merasakan manfaat dari program-program serupa, yang tidak hanya berfokus pada bantuan langsung, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
BERITA03/12/2024 | admin
Mewujudkan Kebaikan Lewat Layanan Makanan Sehat dan Kesehatan Gratis
Mewujudkan Kebaikan Lewat Layanan Makanan Sehat dan Kesehatan Gratis
Sidoarjo Selasa, 3 Desember 2024, Alun-Alun Sidoarjo dipenuhi dengan senyum kebahagiaan, bukan hanya karena cuaca yang cerah, tetapi juga karena hadirnya kegiatan yang penuh berkah. Baznas Sidoarjo, melalui program Warung Berkah Sidoarjo (WBS), kembali menggelar aksi sosial yang memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 300 porsi makanan sehat dibagikan secara gratis, disertai dengan layanan pemeriksaan kesehatan yang difasilitasi oleh Rumah Sehat Baznas Sidoarjo. Em Luqman, Wakil Ketua I Baznas Sidoarjo, dengan penuh rasa syukur mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk konsistensi Baznas dalam menjalankan amanah untuk membantu masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan. “Alhamdulillah, kami masih diberi kekuatan untuk terus menjalankan kegiatan ini secara rutin, setiap bulan. Kami sangat berterima kasih kepada seluruh muzaki yang selalu mempercayakan ZIS (zakat, infaq, dan sedekah) melalui Baznas Sidoarjo. Tanpa mereka, kegiatan seperti ini tidak akan bisa terlaksana,” ujarnya . Bagi sebagian orang, kegiatan seperti ini bukan hanya soal pemberian makanan atau layanan kesehatan. Lebih dari itu, ini adalah simbol perhatian dan kepedulian sosial yang berlandaskan semangat berbagi. Budi, seorang pengemudi ojek online (OJOL) asal Buduran, Sidoarjo, adalah salah satu penerima manfaat dari kegiatan WBS ini. Di sela-sela kesibukannya, Budi menyempatkan diri untuk memeriksakan kesehatan dan mendapatkan paket makan gratis yang disediakan oleh Baznas. “Saya sering merasa lelah dan capek, terutama setelah seharian mengantar penumpang. Tadi saya diperiksa, dan diberikan beberapa suplemen obat untuk mengurangi rasa capek. Selain itu, saya juga senang bisa mendapatkan makan gratis yang menurut saya sangat membantu, karena bisa mengurangi pengeluaran saya hari ini,” kata Budi, yang tampak tersenyum puas setelah mendapat layanan tersebut. Program ini, yang tidak hanya sekadar memberikan makanan, juga berfokus pada aspek kesehatan masyarakat. Layanan pemeriksaan dan pengobatan gratis yang disediakan Rumah Sehat Baznas Sidoarjo di Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, mempermudah warga untuk mendapatkan perawatan tanpa harus khawatir dengan biaya. Layanan kesehatan ini juga menarik minat banyak orang, mulai dari lansia hingga pekerja keras seperti Budi yang membutuhkan perhatian medis sederhana untuk menjaga kesehatan mereka. Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk semakin sadar akan pentingnya berbagi. Makanan yang dibagikan bukan hanya makanan sehat, tetapi juga menjadi simbol dari keberkahan yang datang dari tangan-tangan baik yang terlibat dalam program ZIS. Dengan adanya infaq, zakat, dan sedekah, warga yang membutuhkan bisa merasakan manfaat langsung, tanpa harus dipersulit dengan birokrasi atau biaya yang tinggi. WBS di Alun-Alun Sidoarjo ini, meskipun terlihat sederhana, menyimpan makna yang mendalam bagi banyak orang. Melalui kegiatan ini, Baznas Sidoarjo tidak hanya memberikan bantuan materiil, tetapi juga membangun solidaritas sosial yang kuat, serta memberi harapan bagi mereka yang sedang berjuang di tengah kehidupan yang kadang keras. Ini adalah salah satu cara Baznas Sidoarjo mewujudkan prinsip Islam tentang kepedulian terhadap sesama, yang pada akhirnya menciptakan masyarakat yang lebih kuat dan lebih peduli satu sama lain. Dengan adanya program seperti Warung Berkah Sidoarjo ini, harapan Baznas Sidoarjo adalah untuk terus memberikan manfaat yang luas kepada masyarakat, menjaga keberlanjutan program, dan mendorong lebih banyak pihak untuk terlibat dalam kebaikan ini. Sebuah harapan sederhana namun penuh arti: membuat dunia ini sedikit lebih baik, satu langkah kecil dalam kebersamaan.
BERITA03/12/2024 | admin
Bareng PLT Bupati , Baznas Sidoarjo Hadirkan Harapan Baru Program Bedah Rumah Firia Setianingsih
Bareng PLT Bupati , Baznas Sidoarjo Hadirkan Harapan Baru Program Bedah Rumah Firia Setianingsih
Sidoarjo, 1 Desember 2024 – Program Bedah Rumah Baznas Sidoarjo memberikan kabar gembira bagi warga kurang mampu di Kabupaten Sidoarjo. Pada Minggu pagi (1/12), Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi, mengunjungi rumah Firia Setianingsih di Desa Banjarkemantren, Kecamatan Buduran, untuk menyampaikan bahwa rumahnya akan diperbaiki oleh Baznas Sidoarjo. Firia, yang selama ini tinggal di rumah dengan kondisi memprihatinkan, akan mendapatkan renovasi besar-besaran melalui program sosial ini. Firia Setianingsih merupakan salah satu dari banyak warga Sidoarjo yang masih tinggal di rumah tidak layak huni (RTLH). Rumahnya yang berusia tua memiliki atap yang bocor, tembok yang kusam, dan sebagian tembok rumahnya bahkan menempel dengan tembok perusahaan farmasi di sekitarnya. Selain itu, ruang depan dan kamar mandi rumahnya juga tidak layak. Namun, berkat bantuan Baznas Sidoarjo, rumah Firia akan direnovasi total. Atap rumah akan diganti dan ditinggikan hingga memenuhi syarat rumah layak huni, dengan ketinggian minimal 3,2 meter. Tembok yang sebelumnya menempel dengan tembok perusahaan juga akan dibangun ulang untuk memberikan privasi yang lebih baik. Plt. Bupati Sidoarjo, H. Subandi, yang hadir dalam penyerahan bingkisan sembako dari Baznas dan Dinas Sosial Sidoarjo, mengungkapkan bahwa perhatian pemerintah daerah terhadap warga kurang mampu tidak akan pernah berhenti. “Ini adalah bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Sidoarjo kepada warga yang membutuhkan. Kami ingin memastikan bahwa warga Sidoarjo yang kurang mampu merasakan kehadiran pemerintah. Program Bedah Rumah ini adalah salah satu wujud komitmen kami untuk membantu mereka yang kesulitan,” ujar H. Subandi. Firia Setianingsih, yang tak dapat menyembunyikan rasa harunya, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan. “Saya sangat bersyukur, rumah saya akan diperbaiki. Ini sangat membantu kami sebagai keluarga yang kurang mampu,” ucap Firia, dengan suara bergetar. H. Subandi juga menambahkan, bahwa program ini akan terus diperluas untuk membantu lebih banyak warga yang membutuhkan. “Pemkab Sidoarjo berkomitmen untuk terus membantu warga yang hidup dalam kondisi serba kekurangan. Dengan program seperti ini, kami berharap dapat mengurangi beban hidup mereka,” tuturnya. Ia juga berharap, kehadiran pemerintah dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin di Sidoarjo. Program Bedah Rumah ini adalah salah satu dari serangkaian upaya Baznas Sidoarjo untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Ketua Baznas Sidoarjo, M Chasbil Aziz Salju Sodar ( gus jazuk), menjelaskan bahwa selain perbaikan fisik rumah, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan warga. “Kami tidak hanya memperbaiki rumah, tetapi juga berharap dapat memberikan harapan baru bagi mereka yang membutuhkan. Ini adalah wujud kepedulian Baznas untuk meringankan beban masyarakat,” kata Gus Jazuk.. Renovasi rumah Firia merupakan contoh nyata dari sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga sosial dalam meningkatkan kesejahteraan warga. Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak warga Sidoarjo yang dapat merasakan manfaatnya dan memiliki rumah yang layak huni.
BERITA01/12/2024 | admin
Baznas - JNE Sidoarjo :Membangun Harapan, Menghadirkan Kesejahteraan Rumah Layak Huni untuk Bapak Khoirudin
Baznas - JNE Sidoarjo :Membangun Harapan, Menghadirkan Kesejahteraan Rumah Layak Huni untuk Bapak Khoirudin
Di sebuah desa kecil di Kecamatan Taman, Sidoarjo, hidup Bapak Khoirudin bersama istrinya dan tiga anaknya dalam kondisi yang jauh dari kata layak. Rumah yang mereka tinggali adalah sebuah bangunan sederhana dengan dinding kayu dan banner yang tak lagi bisa menahan hujan dan angin. Sehari-harinya, Bapak Khoirudin bekerja sebagai penjual mainan anak-anak, keliling dari satu tempat sekolah ke tempat lainnya, serta area mengaji di sekitar Desa Bringinbendo. Pekerjaannya yang serba terbatas itu tidaklah cukup untuk memperbaiki kondisi rumahnya yang memprihatinkan. Namun, kehidupan Bapak Khoirudin dan keluarganya mulai berubah berkat bantuan dari BAZNAS Sidoarjo. Pada 28 November 2024, proses rehabilitasi rumah yang sudah dilakukan sejak Oktober lalu akhirnya tuntas. Rumah yang dulu tampak rapuh kini bertransformasi menjadi lebih aman dan layak huni. Penyerahan hasil rehabilitasi rumah tersebut dilakukan dengan kunjungan tim dari Baznas Sidoarjo yang ditemui istri bapak khoirudin dan anak bungsunya. "Proses rehabilitasi rumah Bapak Khoirudin ini adalah salah satu bentuk komitmen kami untuk membantu warga yang membutuhkan, terutama yang tinggal di kondisi yang kurang layak," ujar Achmad Richie, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo. "Kami berharap dengan rumah yang lebih baik, keluarga Bapak Khoirudin bisa merasakan kehidupan yang lebih nyaman dan penuh harapan." Kondisi rumah Bapak Khoirudin sebelumnya sangat memprihatinkan. Dinding kayu yang sudah lapuk dan banner yang menjadi pengganti tembok, membuatnya rentan terhadap perubahan cuaca. Kehidupan sehari-hari keluarga ini jauh dari kata cukup. Sering kali, anak-anak harus tidur dalam kondisi yang tidak nyaman, dan Bapak Khoirudin harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya bantuan rehabilitasi dari BAZNAS, rumah tersebut kini memiliki dinding yang lebih kokoh, atap yang lebih aman, serta ruang yang lebih layak untuk berteduh. Hal ini tentu saja memberikan dampak positif tidak hanya bagi keluarga Khoirudin, tetapi juga bagi warga sekitar yang melihat bahwa kebaikan bisa datang dari mana saja. Kerja sama antara BAZNAS Sidoarjo dan JNE Sidoarjo dalam proyek ini menjadi contoh nyata dari sinergi antara lembaga sosial dan perusahaan dalam membangun kesejahteraan masyarakat. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh BAZNAS dan JNE," ungkap Istri Khoirudin dengan mata berkaca-kaca. "Rumah kami sekarang jauh lebih baik, anak-anak bisa tidur dengan nyaman, dan saya bisa bekerja dengan lebih tenang." Bagi keluarga Khoirudin, rehabilitasi rumah ini bukan sekadar pemberian fisik semata. Ini adalah simbol harapan baru, sebuah dorongan agar mereka bisa bangkit dan meraih kehidupan yang lebih baik. Keluarga ini kini merasa lebih aman, dan itu adalah hadiah yang tak ternilai bagi mereka. Harapan untuk masa depan pun semakin cerah, berkat uluran tangan dari sesama yang peduli. Dengan tuntasnya rehabilitasi rumah ini, BAZNAS Sidoarjo kembali membuktikan komitmennya dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. "Kami tidak hanya memberikan bantuan, tetapi juga berharap bisa memberikan inspirasi bagi orang lain untuk terus berbagi dan membantu sesama yang membutuhkan," tambah Achmad Richie, menutup perbincangan.
BERITA30/11/2024 | admin
Jumat Berkah: Sebar Kebaikan untuk Masyarakat Sidoarjo
Jumat Berkah: Sebar Kebaikan untuk Masyarakat Sidoarjo
Sidoarjo, 29 November 2024 – Hari Jumat, yang penuh berkah, kembali dimanfaatkan oleh Baznas Sidoarjo untuk berbagi kebaikan. Dalam suasana yang penuh harapan, berbagai bantuan disalurkan ke sejumlah titik di Kabupaten Sidoarjo. Dari bantuan untuk masjid hingga pendidikan anak-anak, setiap kegiatan yang dijalankan bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Kegiatan Jumat Berkah kali ini dimulai dengan penyerahan bantuan untuk Masjid Al-Ikhlas di Desa Jatikalang, Kecamatan Krian. Sebuah masjid yang menjadi pusat kegiatan keagamaan warga setempat, namun membutuhkan perhatian khusus agar bisa berfungsi maksimal. Achmad Saleh SE, Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, mengatakan, "Kami berharap bantuan ini bisa memperbaiki fasilitas masjid agar jamaah dapat beribadah dengan lebih nyaman." Tak hanya masjid, Baznas Sidoarjo juga memberikan perhatian pada tempat ibadah lainnya yang membutuhkan renovasi. Di Desa Bakungtemengungan, Kecamatan Balongbendo, mushollah Al-Hidayah menerima bantuan untuk renovasi. Bangunan yang sudah mulai usang tersebut diharapkan bisa diperbaiki dengan bantuan yang diterima. “Perbaikan mushollah ini penting agar warga bisa melaksanakan ibadah dengan baik, sekaligus untuk meningkatkan kualitas kehidupan beragama di daerah ini,” tambah Achmad. Selain fasilitas ibadah, pendidikan anak-anak juga menjadi prioritas Baznas dalam kegiatan Jumat Berkah. Sebanyak 10 siswa-siswi TK Khairinah Desa Tarik menerima bantuan berupa perlengkapan sekolah. Dengan bantuan ini, diharapkan mereka dapat belajar dengan lebih semangat dan fokus. Achmad Saleh SE menjelaskan, "Pendidikan adalah kunci masa depan. Kami ingin memberikan dukungan kepada anak-anak agar mereka dapat berkembang dengan baik." Tak hanya di tingkat TK, kegiatan Jumat Berkah juga menyentuh dunia pendidikan di tingkat dasar. Sebanyak 10 siswa-siswi SD Al Munawir Desa Kedungbocok, Kecamatan Tarik, turut menerima bantuan. Dengan paket bantuan yang diberikan, diharapkan mereka bisa memperoleh fasilitas belajar yang lebih baik, serta memotivasi mereka untuk lebih giat dalam menuntut ilmu. "Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial kami, Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk terus membantu masyarakat yang membutuhkan, baik dalam bidang keagamaan maupun pendidikan," ungkap Achmad. Setiap bantuan yang diberikan merupakan wujud nyata dari upaya Baznas untuk menciptakan kesejahteraan dan kemajuan di Sidoarjo, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Melalui kegiatan Jumat Berkah ini, Baznas Sidoarjo berharap dapat menjadi jembatan bagi masyarakat untuk merasakan manfaat dari kebersamaan. Sebuah langkah kecil yang memiliki dampak besar, bagi masjid, mushollah, dan anak-anak yang akan menjadi penerus bangsa. Inilah esensi dari Jumat Berkah: berbagi kebaikan untuk memperkuat ikatan sosial dan menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi semua.
BERITA29/11/2024 | admin
Menyulam Asa, Merajut Masa Depan: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Pendidikan Bagi Siswa Yatim-Dhuafa
Menyulam Asa, Merajut Masa Depan: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Pendidikan Bagi Siswa Yatim-Dhuafa
Di tengah hiruk-pikuk kesibukan kota Sidoarjo, sebuah oase kebahagiaan tumbuh di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Jihad, Gilang. Hari itu, 28 November 2024, 10 siswa/i yatim-dhuafa di sekolah tersebut menerima kabar gembira. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo telah menyalurkan bantuan biaya pendidikan bagi mereka, melalui program "Sidoarjo Cerdas". Kepala Sekolah MI Al Jihad, Ainul Yaqin, SH, menyambut baik kedatangan tim Baznas Sidoarjo. Beliau mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam. "Kami amat berterima kasih kepada Baznas Sidoarjo yang telah memberikan alokasi bantuan biaya pendidikan bagi siswa-siswi kami. Ini sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan di MI Al Jihad," ujarnya dengan senyum lebar. Staf pelaksana Baznas Sidoarjo, M. Shofwan, dengan teliti memanggil satu per satu nama penerima bantuan. Raut wajah para siswa/i berseri-seri, seolah matahari pagi menyinari rona kebahagiaan mereka. Fatima, salah satu penerima, tak kuasa menahan haru. "Saya sangat berterima kasih kepada Baznas Sidoarjo. Bantuan ini akan sangat membantu saya dalam melanjutkan pendidikan," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca. Ainul Yaqin berharap, Baznas Sidoarjo akan terus dapat menyalurkan bantuan biaya pendidikan bagi siswa/i MI Al Jihad. "Kami berharap Baznas Sidoarjo bisa selalu mentasarrufkan atau mendistribusikan bantuan-bantuan mereka ke MI Al Jihad. Ini sangat membantu kami dalam meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga kami," ujarnya penuh antusiasme. M. Shofwan, mewakili Baznas Sidoarjo, menyambut baik antusiasme pihak sekolah. "Kami senang bisa memberikan bantuan biaya pendidikan bagi siswa-siswi di MI Al Jihad. Ini merupakan wujud komitmen Baznas Sidoarjo dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di daerah," ungkapnya penuh semangat. Selain memberikan bantuan biaya pendidikan, Baznas Sidoarjo juga berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program lain yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sidoarjo. "Kami akan terus berupaya mencari cara-cara terbaik untuk mendistribusikan bantuan zakat, infak, dan sedekah kepada yang berhak," pungkas M. Shofwan dengan keyakinan. Senyum dan tawa riang menghiasi wajah para siswa/i penerima bantuan. Mereka menerima bantuan dengan penuh rasa syukur, seolah-olah mimpi terindah mereka menjadi nyata. Baznas Sidoarjo telah menjadi malaikat penolong bagi masa depan mereka, memberi harapan dan semangat untuk terus melangkah. Dengan bantuan Baznas Sidoarjo, MI Al Jihad kini menjadi saksi bisu betapa zakat, infak, dan sedekah dapat mengubah hidup. Bagi para siswa/i yatim-dhuafa, Baznas Sidoarjo telah menjadi sinar harapan di tengah kegelapan. Kini, mereka dapat menyulam asa dan merajut masa depan yang lebih cerah, dengan dukungan dari pihak-pihak yang peduli. Selain ke MI Al Jihad , Baznas hari ini juga salurkan bantuan biaya pendidikan ke MI Nur Rohman desa Sambibulu kecamatan Taman.
BERITA28/11/2024 | admin
Berbagi Kebahagiaan di Hari Guru: SDN Gemurung dan Baznas Bantu 35 Siswa Yatim dan Dhuafa
Berbagi Kebahagiaan di Hari Guru: SDN Gemurung dan Baznas Bantu 35 Siswa Yatim dan Dhuafa
Senin pagi, 25 November 2024 yang cerah, halaman SDN Gemurung Gedangan penuh dengan keceriaan. Para siswa berseragam rapi, duduk dengan tertib setelah upacara Hari Guru Nasional. Di hadapan mereka, terhampar momen istimewa yang tak hanya memperingati jasa para guru, tetapi juga menguatkan nilai kepedulian. Dalam kolaborasi dengan Baznas Sidoarjo, sekolah ini menyerahkan bantuan kepada 35 siswa yatim dan dhuafa, sebuah perayaan Hari Guru yang penuh makna. Deretan siswa penerima bantuan berdiri di depan, memegang sertifikat dan paket bantuan dengan wajah ceria. Guru-guru dan staf sekolah berdiri mendampingi, menciptakan suasana kekeluargaan yang begitu hangat. “Kami ingin peringatan Hari Guru ini tidak hanya menjadi momentum untuk mengenang peran guru, tetapi juga momen berbagi kepada siswa yang membutuhkan,” ujar salah satu guru yang turut menyaksikan acara ini. Baznas Sidoarjo, melalui perwakilannya, mengungkapkan komitmennya untuk terus mendukung pendidikan. “Kami bangga bisa bersinergi dengan SDN Gemurung dalam kegiatan ini. Semoga bantuan ini dapat menjadi penyemangat bagi anak-anak yatim dan dhuafa untuk terus berprestasi,” ungkap M Sofwan, staf Baznas dengan penuh harapan. Suasana haru menyelimuti saat para siswa yatim dan dhuafa dipanggil satu per satu untuk menerima bantuan. Beberapa di antaranya tampak malu-malu, namun senyum tak mampu mereka sembunyikan. Rekan-rekan mereka memberikan tepuk tangan, menambah semangat solidaritas yang terasa di udara. "Kegiatan seperti ini membuat kami, para guru, semakin bangga melihat anak-anak saling mendukung," kata kepala sekolah, menggambarkan perasaan komunitas yang solid. Acara ini membuktikan bahwa Hari Guru bukan hanya tentang penghormatan kepada pendidik, tetapi juga menjadi sarana membangun nilai-nilai luhur di sekolah. SDN Gemurung Gedangan dan Baznas Sidoarjo telah memberi teladan bahwa pendidikan sejati adalah tentang mencerdaskan, mendidik hati, dan memperkuat solidaritas sosial.
BERITA25/11/2024 | admin
Santri Sehat : Jejak Langkah Pesantren Menuju PHBS Mandiri
Santri Sehat : Jejak Langkah Pesantren Menuju PHBS Mandiri
Dalam sinergi membangun Provinsi yang sehat dan penuh berkah, program unggulan “Sajadah” (Santri Jatim Sehat dan Berkah) terus mencetak hasil nyata di berbagai pelosok kabupaten, salah satunya di Sidoarjo. Hari ini, di aula Puskesmas Buduran, Kabupaten Sidoarjo, suasana terasa hangat ketika pertemuan evaluasi program Pesantren Sehat dibuka oleh Kabid Kesmas Dinkes Sidoarjo, dr. Inensa Khoirul Harap. Sebuah langkah nyata yang tidak hanya menggugah tetapi juga menguatkan pondasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan pesantren, Senin 25 November 2024. “Saya mengapresiasi peran semua pihak, terutama santri dan pesantren, yang telah menjaga spirit kesehatan sebagai bagian dari ibadah,” ungkap dr. Inensa dalam sambutan pembukaannya. Hadir pula Achmad Muzayyin, S.Sos.I., anggota DPRD Sidoarjo, yang memberikan dukungan moral dan politik terhadap keberlanjutan program ini. "Pesantren memiliki potensi luar biasa untuk menyebarkan pesan PHBS secara masif," katanya. Salah satu momen puncak dari acara ini adalah paparan perwakilan Pondok Pesantren Al-Amanah Junwangi, Kecamatan Krian. Pesantren ini, yang telah menjadi juara pertama dalam lomba Pesantren Sehat tingkat Jawa Timur, berbagi perjalanan mereka dalam mengimplementasikan “IKI PESAT JATIM” (Inisiatif, Kolaborasi, dan Inovasi Pesantren Sehat). “Komitmen kami adalah menjadikan kesehatan sebagai bagian dari tradisi pesantren, bukan sekadar program sesaat,” ujar perwakilan Al-Amanah penuh keyakinan. Sesi berikutnya menampilkan evaluasi dari tiga pesantren yang menjadi sasaran program Sajadah tahun 2024, yakni PP Al-Adliyah Candi, PP Al-Muayyad Tanggulangin, dan PP An-Nafi'iyah Tulangan. Perwakilan Baznas Sidoarjo, Badrus Zaman, turut hadir memberikan jaminan pendampingan berkelanjutan. “Kami akan terus mendukung program ini, agar pesantren tidak hanya mandiri secara spiritual tetapi juga kesehatan,” tegas Badrus. Keberhasilan program Sajadah bukan hanya soal angka dan penghargaan, tetapi perubahan nyata yang dirasakan oleh masyarakat pesantren. Nurhidayati Ningsih, S.KM., penanggung jawab program Promosi Kesehatan Dinkes Sidoarjo, menyampaikan rasa syukurnya atas progres ini. “Saya percaya semakin banyak pesantren yang menjadikan PHBS sebagai budaya, akan semakin besar dampak kesehatan di masyarakat. Kita ingin Poskestren dan Santri Husada benar-benar menjadi ikon kemandirian kesehatan pesantren,” ucapnya penuh optimisme. Dalam acara ini, semangat kolaborasi begitu terasa. Mulai dari pemerintah, pesantren, hingga organisasi seperti Baznas dan lainnya, semua bergerak dalam visi yang sama. Hal ini menjadi cerminan dari filosofi gotong royong yang terus mengakar di Jawa Timur. Evaluasi ini bukan sekadar menilai, tetapi juga merumuskan langkah yang lebih strategis untuk masa depan. Saat acara mendekati akhir, pesan optimis dari Nurhidayati Ningsih, S.KM .menjadi penutup yang kuat. “Santri sehat adalah Sidoarjo yang kuat. Jika pesantren bisa menjadi pelopor PHBS, maka masyarakat di sekitarnya akan ikut sehat. Ini bukan hanya mimpi, tetapi misi kita bersama.” Tepuk tangan riuh dari para peserta mengiringi akhir acara, menyiratkan semangat yang kian menyala untuk melanjutkan perjuangan menuju pesantren sehat yang mandiri.
BERITA25/11/2024 | admin
Dari Kratak-Kratak ke Syukur: Rumah Baru, Harapan Baru di Ploso Wonoayu
Dari Kratak-Kratak ke Syukur: Rumah Baru, Harapan Baru di Ploso Wonoayu
Kamis, 21 November 2024, pagi yang cerah di Desa Ploso Wonoayu menjadi saksi sebuah momen penuh syukur. Ibu Juma’iyah, perempuan sederhana yang dikenal masyarakat setempat, kini tak lagi cemas menghadapi musim hujan. Rumah yang dulunya penuh cerita genting ambruk dan suara “kratak-kratak” kini berdiri kokoh berkat program rehab rumah dari Baznas Sidoarjo. Achmad Richie, staf Baznas, bersama Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, Achmad Saleh, hadir untuk memonitoring sekaligus menyerahkan secara simbolis hasil perbaikan rumah periode Oktober lalu. Disambut senyum lebar oleh ibu Juma’iyah, mereka diajak berkeliling rumah. “Alhamdulillah, sekarang saya tak perlu khawatir lagi kalau hujan. Lampu di kamar ini pun sudah terang, kamar bersih, rapi,” ujarnya sembari menyalakan lampu dengan penuh kebanggaan. Tak hanya ruang tamu, Baznas juga memastikan dapur hingga kamar mandi rumah ibu Juma’iyah mendapat perhatian. Dulu, dapur itu kumuh dan nyaris tak layak pakai. Kini, dapur itu telah menjadi tempat yang nyaman untuk beraktivitas. Bahkan, jamban dan kamar mandinya pun dibangun lebih kokoh, memberikan rasa aman bagi penghuni rumah. Ibu Juma’iyah berulang kali mengucap syukur, "Alhamdulillah, sekarang saya bisa tinggal dengan tenang," katanya sambil menyeka mata. Namun, tak mudah melupakan peristiwa beberapa bulan lalu. “Kratak-kratak itu, mas, suaranya bikin saya lari sekencang-kencangnya,” kenang ibu Juma’iyah. Saat itu, pukul sebelas siang, dia sedang berbaring di ruang tamu. Genting rumah mendadak roboh, suaranya memecah kesunyian. "Untungnya cuma ruang tamu yang kena, Alhamdulillah tidak ada yang terluka,” katanya dengan sorot mata yang menyiratkan ketakutan yang masih tersisa. Peristiwa itu menjadi titik balik hidupnya. Dalam sekejap, rumah yang menjadi tempat berlindung berubah menjadi ancaman. Tapi ibu Juma’iyah tidak menyerah. Ia menghubungi perangkat desa dan tak lama kemudian Baznas Sidoarjo melakukan asesmen ke rumahnya. Proses panjang perbaikan rumah akhirnya membuahkan hasil manis di penghujung tahun ini. Achmad Saleh, Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, mengungkapkan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen Baznas untuk menghadirkan hunian layak bagi warga yang membutuhkan. “Ini bukan sekadar membangun rumah, tapi membangun harapan. Kami ingin setiap keluarga dapat hidup dengan rasa aman dan nyaman,” katanya. Rumah ibu Juma’iyah kini bukan hanya berdiri kokoh, tapi juga menjadi simbol harapan baru bagi keluarganya. Dari suara “kratak-kratak” yang membuat ibu Juma’iyah ketakutan, kini rumahnya berdiri tegak menjadi tempat yang penuh rasa syukur. Program rehab rumah Baznas Sidoarjo tidak hanya memperbaiki bangunan fisik, tetapi juga membangun kembali rasa percaya diri dan kebahagiaan warga yang membutuhkan. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur,” ujar ibu Juma’iyah dengan mata berkaca-kaca. Rumah ini bukan lagi sekadar tempat tinggal, tetapi tempat memulai lembaran hidup yang baru.
BERITA21/11/2024 | admin
Bersama Atasi Kerawanan Gizi: Gotong Royong untuk Masa Depan Anak Negeri
Bersama Atasi Kerawanan Gizi: Gotong Royong untuk Masa Depan Anak Negeri
"Dari hari pertama hingga hari terakhir, upaya pelacakan kerawanan gizi menunjukkan pentingnya mengeliminasi kerawanan ini di luar problem kesehatan semata, seperti permasalahan status kesejahteraan secara holistik. Tentunya memerlukan kerja semua pihak, hexahelix bergotong royong mengatasi masalah ini," ujar Badrus Zaman dari Baznas Sidoarjo, menutup hari terakhir kegiatan TP3 Kesga & Gizi pada 21 November 2024. Selama empat hari penuh, Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo menyisir wilayah-wilayah rawan gizi di bawah koordinasi Puskesmas. Desa-desa yang tersebar di berbagai kecamatan menjadi saksi dari upaya kolaboratif lintas sektor, menghadirkan bantuan bagi anak-anak yang menghadapi tantangan kesehatan dan gizi. Bukan hanya soal kesehatan, pendekatan holistik menjadi kunci. Di Desa Sumput, Kecamatan Kota, Hasan, balita berusia 2 tahun yang berat badannya terus menurun sejak usia 13 bulan, menjadi salah satu fokus kunjungan. Menurut ahli gizi Lury Novita, S.Gz., penurunan berat badan Hasan perlu ditangani dengan pemeriksaan lanjutan. Diskusi intensif dengan ibunda Hasan mengungkap berbagai tantangan yang harus diatasi. Lain halnya di Desa Ngaresrejo, Kecamatan Sukodono, tempat Nur Indahwati yang berusia 32 bulan menjadi perhatian tim. Balita perempuan ini lahir kembar dan pernah dirawat di NICU, namun kini mengalami kurang asupan gizi, berbeda dari kembarannya yang diasuh oleh saudara mereka. Orang tua Nur, yang bekerja sebagai kuli bangunan, mengakui keterbatasan dalam memenuhi kebutuhan gizi kedua anak. Di Geluran, Kecamatan Taman, cerita berbeda hadir dari Syafiq Alfaqih, balita 39 bulan yang menderita Cerebral Palsy. Tinggal di kos sempit bersama tiga anak lain, Syafiq mengandalkan ayahnya, seorang satpam perusahaan, untuk mencukupi kebutuhan mereka. Tim melihat langsung betapa kompleks tantangan yang harus dihadapi keluarga dengan anak berkebutuhan khusus seperti Syafiq. Masalah yang hampir serupa ditemukan di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, di mana satu rumah dihuni oleh tiga kepala keluarga dengan dua balita, Aura dan Nova, yang kekurangan asupan gizi. Kendala administrasi kependudukan membuat mereka tidak terdata dalam program bantuan sosial yang sangat dibutuhkan. Pendekatan terpadu dari Dinas Sosial, TP PKK, dan Baznas menjadi langkah awal untuk membantu keluarga ini. Badrus Zaman menegaskan bahwa kegiatan TP3 Kesga & Gizi ini bukan hanya soal pemberian bantuan, melainkan membangun sinergi untuk menciptakan perubahan berkelanjutan. Pendekatan hexahelix, melibatkan pemerintah, komunitas, akademisi, sektor swasta, media, dan masyarakat umum, menjadi jalan terbaik untuk menuntaskan persoalan gizi dan kesehatan di Sidoarjo. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa gotong royong masih menjadi kunci untuk menuntaskan masalah-masalah pelik. Dengan mengedepankan pendekatan holistik, TP3 Kesga & Gizi bersama Baznas Sidoarjo telah menyalakan harapan untuk generasi masa depan yang lebih sehat dan berkualitas.
BERITA21/11/2024 | admin
Komitmen  eliminasi TBC , Baznas Sidoarjo Hadir untuk Keluarga Penderita TBC
Komitmen eliminasi TBC , Baznas Sidoarjo Hadir untuk Keluarga Penderita TBC
Pagi yang cerah di Puskesmas Urang Agung II, Desa Cemeng Bakalan, Sidoarjo, Kamis (21/11/2024), terasa berbeda. Ruangan dipenuhi oleh semangat para kader, pasien, dan penyintas tuberkulosis (TBC) yang berkumpul untuk satu tujuan mulia: memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2024. Di tengah acara, Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, Achmad Saleh, SE, dengan penuh kehangatan menyerahkan bantuan sembako kepada keluarga pasien TBC. “Kami di Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk selalu hadir memberikan manfaat bagi mereka yang membutuhkan. Terutama bagi saudara-saudara kita yang berjuang melawan TBC,” ucap Achmad Saleh di sela-sela sambutannya. Tidak hanya berupa donasi, acara ini adalah kolaborasi erat antara Baznas dan Komunitas Peduli TBC Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA). YABHYSA, yang diwakili oleh ketuanya, Siti Setiyani, menggarisbawahi pentingnya sinergitas dalam upaya menekan angka TBC di Kabupaten Sidoarjo. “Kami berharap, dengan koordinasi dan validasi data yang solid, langkah kita untuk eliminasi TBC semakin dekat. Terlebih Pemkab Sidoarjo sudah menjadikan TBC sebagai salah satu program prioritas,” ujarnya penuh optimisme. Tidak berhenti di situ, perwakilan Dinas Kesehatan Sidoarjo, Dr. Yanto Lipou, mengungkapkan bahwa kerjasama ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah dalam menghadapi ancaman TBC. “Kami sudah memprioritaskan TBC dan stunting untuk 2025. Tapi tantangannya berat, angka kematian TBC justru naik hingga 5 persen di tahun ini. Ini menunjukkan pasien yang ditemukan seringkali sudah dalam kondisi berat,” jelasnya dengan nada serius. Baznas Sidoarjo hadir bukan hanya dengan bantuan sembako. Kolaborasi ini membuktikan pentingnya nutrisi sebagai bagian dari proses pemulihan penderita TBC. “Bukan hanya soal donasi, tapi memberikan harapan lewat aksi nyata. Ini langkah kecil untuk tujuan besar, yaitu eliminasi TBC di 2028,” tambah Achmad Saleh. Di balik layar, para kader YABHYSA juga terus bergerak. Mereka tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga melakukan validasi data demi akurasi langkah penanganan. Harapan besar digantungkan pada sinergitas semua pihak—mulai dari pemerintah, komunitas, hingga masyarakat. Hari itu, ruangan sederhana di Puskesmas Urang Agung II menjadi saksi nyata bagaimana kepedulian kolektif bisa membawa perubahan. Bagi Baznas Sidoarjo, ini bukan sekadar acara seremonial. Ini adalah bagian dari janji untuk terus hadir, menjadikan setiap aksi bermakna, dan menyentuh kehidupan mereka yang membutuhkan.
BERITA21/11/2024 | admin
Dimulai dari  Wonoayu: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Pendidikan
Dimulai dari Wonoayu: Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan Pendidikan
Pagi itu, aula MWCNU Wonoayu dipenuhi senyuman anak-anak dan orang tua. Mereka datang dari berbagai desa dan madrasah untuk menerima bantuan biaya pendidikan dari Baznas Sidoarjo. Suasana penuh harap memenuhi ruangan ketika para penerima menyerahkan dokumen kepada petugas yang ramah menyapa. Bantuan ini menjadi bagian dari program Baznas Sidoarjo yang didistribusikan mulai Rabu, 20 November 2024, hingga Jumat, 22 November 2024, untuk meringankan beban pendidikan ratusan siswa kurang mampu. “Pendidikan adalah hak setiap anak. Kami berkomitmen untuk mendukung mereka agar dapat menggapai mimpi,” ujar Gus Mahbub, Wakil Ketua II Baznas Sidoarjo, saat membuka acara. 3 Hari ini, Baznas Sidoarjo menyalurkan total bantuan pendidikan senilai 215,35 juta kepada 571 siswa dari MI dan MTs .Bukan sekedar Angka ini mencerminkan semangat solidaritas umat untuk membangun generasi penerus yang lebih baik. Seorang penerima, Seorang ibu , tampak tidak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. “Kami sangat terbantu dengan bantuan ini. Uang sekolah anak-anak bisa lebih ringan, dan kami bisa mengalokasikan untuk kebutuhan lainnya. Terima kasih Baznas Sidoarjo,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca sambil menggandeng putrinya yang tersenyum malu. Proses distribusi bantuan berjalan lancar. Para penerima yang telah diverifikasi sebelumnya membawa dokumen lengkap sesuai panduan undangan. Petugas dengan telaten melayani mereka satu per satu. Tidak hanya bantuan finansial, Baznas juga memberikan motivasi kepada anak-anak untuk terus berprestasi. “Kami ingin anak-anak ini tidak sekadar bersekolah, tetapi juga menjadi pemimpin masa depan,” tambah Gus Mahbub dengan optimisme. Dalam tiga hari ke depan, distribusi bantuan akan berlanjut ke beberapa titik lainnya di Sidoarjo. Baznas memastikan seluruh bantuan tersalurkan tepat sasaran, mengutamakan transparansi dan akuntabilitas. Program ini menjadi wujud nyata bagaimana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dengan baik mampu memberi dampak besar bagi masyarakat. Di penghujung acara, Gus Mahbub memberikan pesan inspiratif kepada masyarakat. “Kami mengajak semua pihak untuk terus mendukung program-program Baznas. Dengan kebersamaan, kita bisa membangun generasi yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah untuk Sidoarjo.” Pesan itu menguatkan komitmen Baznas untuk terus berada di garis depan membantu mereka yang membutuhkan. Hari pertama distribusi bantuan di Wonoayu ditutup dengan penuh kehangatan. Senyum anak-anak penerima bantuan adalah gambaran dari harapan yang kini mulai tumbuh. Di balik angka-angka dan data, tersimpan cerita perjuangan yang kini menemukan jalannya menuju masa depan yang lebih baik.
BERITA20/11/2024 | admin
WBS Baznas Sidoarjo: Hati yang Memberi, Hati yang Menyembuhkan
WBS Baznas Sidoarjo: Hati yang Memberi, Hati yang Menyembuhkan
Di halaman Masjid Al-Husain, Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, aroma sedekah mekar seperti bunga yang meranum. Selasa, 19 November 2024, hari di mana tangan-tangan penuh kasih dari Baznas Sidoarjo dan Rumah Sehat Baznas menyajikan hidangan bukan hanya untuk perut, tapi untuk jiwa. Senyum polos siswa MI Miftahul Huda, yang berbaris rapi dengan mata berbinar, menjadi saksi betapa makan gratis bisa menyejukkan hati. Anak-anak itu, dengan kerudung yang sedikit miring dan seragam yang berdebu karena bermain, mengajarkan kita arti kesyukuran. Bagi mereka, sepiring nasi dan lauk pauk adalah lebih dari sekadar makanan. Itu adalah tanda bahwa mereka diingat, disayangi, dirangkul dalam lingkaran besar kepedulian. Dan itulah yang dihadirkan Warung Berkah Sedekah (WBS) Baznas Sidoarjo—sebuah tangan yang tak terlihat tetapi menghangatkan. Di sisi lain, ibu-ibu dan para perempuan dewasa sabar duduk di kursi antrean, menanti panggilan dari petugas medis Rumah Sehat Baznas. Bukan hanya tubuh mereka yang memerlukan pemeriksaan, tapi juga jiwa mereka yang rindu sentuhan perhatian. Layanan pemeriksaan ini bukan hanya soal kesehatan fisik, melainkan juga jembatan menuju rasa aman dan tenteram. “Program ini bukan sekadar agenda. Ini adalah wujud kasih sayang,” ujar Em Luqman, Wakil Ketua I Baznas Sidoarjo, dengan senyum lelah tapi penuh rasa puas. Ketulusan yang tergores di raut wajahnya mengisyaratkan bahwa kerja ini bukanlah beban, melainkan panggilan. Panggilan untuk berdiri di sisi yang lemah dan membutuhkan. Bunyi tawa dan canda anak-anak bersahutan dengan suara petugas yang sibuk melayani, membentuk simfoni sederhana yang menggetarkan hati. Di sela-sela itu, terlihat beberapa warga yang memejamkan mata, merapal doa penuh harap. Dalam antrean yang panjang, mereka bukan hanya menunggu giliran, tetapi juga keajaiban kecil di hari itu. Ketika hari merambat siang, nasi kotak sudah habis dibagikan dan pemeriksaan mulai mencapai penghujung, suasana masih penuh semangat. Warung Berkah Sedekah dan layanan kesehatan gratis ini mungkin hanya berlangsung beberapa jam, tetapi jejaknya akan terus melekat dalam ingatan para penerima manfaat. Sebab, di balik setiap kegiatan ini, ada cinta yang bekerja keras tanpa perlu diketahui. Dan di sinilah kita belajar, bahwa sedekah bukan hanya memberi sesuatu, melainkan menjadi sesuatu—sumber kebahagiaan bagi sesama. Dan siapa pun yang hadir, baik sebagai penerima atau pelayan, pulang dengan hati yang lebih kaya dari sebelumnya.
BERITA19/11/2024 | admin
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat