WhatsApp Icon
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan di Krian dan Prambon, Sentuh Anak Sekolah hingga Lansia Tak Mampu

SIDOARJO — Dalam satu hari penuh kepedulian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi berbeda: SDN Ponokawan, Kecamatan Krian, dan Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 17 November 2025, menjadi bukti nyata komitmen lembaga amil zakat dalam menjangkau kelompok rentan—mulai dari anak-anak usia sekolah hingga lansia yang hidup dalam keterbatasan.

 

Di SDN Ponokawan, tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin oleh Ahmad Hamdani, M. Haffidz, dan Rita Defani, bersama kepala sekolah, menyerahkan bantuan pendidikan kepada sepuluh siswa yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Para siswa tampak antusias menerima bantuan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan belajar mereka. Kepala sekolah menyampaikan apresiasi atas kehadiran BAZNAS, mengingat banyak siswa di sekolah tersebut yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk dirinya maupun keluarganya yang terbatas. “Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga dorongan semangat agar anak-anak terus percaya pada pendidikan sebagai jalan keluar,” ujar kepala sekolah.

 

Sementara itu, di Desa Bendotretek, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, M. Mahbub—yang akrab disapa Gus Mahbub—bersama staf pelaksana Sofwan dan Syukron, menyalurkan bantuan biaya hidup kepada sembilan warga lanjut usia dan keluarga tidak mampu. Salah satu penerima adalah Pak Kasban, seorang lansia berusia 87 tahun yang tinggal sendirian dan sangat bergantung pada bantuan anaknya. Kunjungan tim BAZNAS tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga mendengarkan cerita hidup mereka dan memberikan dukungan moral. “Kami ingin memastikan bahwa lansia yang hidup sebatang kara tetap merasa dihargai, bukan hanya diperhatikan secara fisik, tapi juga secara emosional,” kata Gus Mahbub.

 

Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Sidoarjo dalam optimalisasi penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara tepat sasaran. Penyaluran dilakukan berdasarkan hasil asesmen lapangan yang cermat, serta koordinasi erat dengan pihak sekolah dan perangkat desa untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.

 

Dari dua lokasi ini, terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat sangat beragam—mulai dari akses pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan pokok bagi lansia. Namun, benang merahnya sama: kepedulian yang tulus. Di Ponokawan, senyum anak-anak berbaris rapi dengan seragam putih-merah menjadi simbol harapan masa depan. Di Bendotretek, tatapan tenang para lansia yang memegang bantuan menjadi pengingat bahwa martabat manusia tak pernah pudar, bahkan di usia senja.

 

BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan programnya, tidak hanya melalui penyaluran langsung, tetapi juga dengan pendampingan dan pemberdayaan berkelanjutan. Rencana tindak lanjut mencakup monitoring dampak bantuan, serta pengembangan program seperti beasiswa berkelanjutan untuk siswa berprestasi dan layanan kesehatan dasar untuk lansia.

 

Dengan langkah-langkah konkret ini, BAZNAS Sidoarjo menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di kabupaten yang dikenal sebagai pusat industri dan pertanian. Karena di balik setiap bantuan yang diserahkan, ada cerita, ada harapan—dan ada janji: bahwa tidak ada yang ditinggalkan. Setiap nyawa, sekecil apa pun, berhak atas kehidupan yang layak.

18/11/2025 | Kontributor: sudrab
Afizah dan Harapan yang Tak Pernah Padam

Kisah Keluarga Hariadi dan Intervensi BAZNAS Sidoarjo di Balik Perjuangan Melawan Penyakit

SIDOARJO – Di balik tembok rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, tersimpan kisah perjuangan yang melelahkan sekaligus mengharukan. Afizah Al Maira Putri, bocah mungil yang belum genap tiga tahun, harus menanggung beban yang terlalu berat untuk usianya: kelainan jantung, gangguan paru-paru, kelainan kulit, dan penumpukan cairan di kepala. Setiap dua minggu sekali, keluarga Hariadi harus menempuh perjalanan ke RS Dr. Soetomo Surabaya—perjalanan yang menguras fisik, mental, dan kantong mereka yang sudah tipis.

 

"Kami tidak pernah menyangka cobaan ini akan datang," ujar Hariadi, sang ayah, dengan suara yang hampir berbisik. Sebagai kepala keluarga dengan tiga anak, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilannya yang tak menentu kini harus berbagi dengan kebutuhan medis Afizah yang terus membengkak. Istrinya, yang seharusnya bisa membantu mencari nafkah, kini harus stay di rumah untuk merawat putri bungsunya yang membutuhkan perhatian 24 jam.

 

Kondisi inilah yang menarik perhatian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Senin pagi, 17 November 2025, pukul 10.00 WIB, tim yang dipimpin langsung oleh M. Mahbub (Gus Mahbub), Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Sofwan dan Syukron, staf pelaksana, datang membawa bantuan kesehatan. Kunjungan ini bukan sekadar seremonial penyerahan bantuan, melainkan hasil dari asesmen mendalam yang telah dilakukan sebelumnya.

 

"Kami melihat keluarga Pak Hariadi bukan hanya butuh bantuan finansial, tapi juga dukungan moral bahwa mereka tidak berjuang sendirian," jelas Gus Mahbub. Dalam asesmen yang dilakukan, tim BAZNAS menemukan bahwa keluarga ini tergolong sangat rentan. Dengan tiga anak dan kondisi Afizah yang memerlukan perawatan intensif berkelanjutan, keluarga Hariadi berada di ujung tanduk kemiskinan struktural yang kronis.

 

Data dari BAZNAS Sidoarjo mencatat bahwa kasus seperti Afizah bukanlah fenomena tunggal. Di Kabupaten Sidoarjo, masih banyak keluarga yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat biaya kesehatan katastropik. Program bantuan kesehatan BAZNAS hadir sebagai safety net, jaring pengaman sosial yang menangkap mereka yang jatuh dari sistem kesehatan formal.

 

Yang membuat program ini berbeda adalah pendekatan humanistiknya. Bukan sekadar menyerahkan amplop bantuan, tim BAZNAS memastikan keluarga penerima memahami bahwa ini adalah hak mereka sebagai mustahik, bukan belas kasihan. "Zakat adalah sistem redistribusi kekayaan yang telah Allah atur. Afizah dan keluarganya berhak mendapat bagian dari harta orang-orang yang berkecukupan," tegas Gus Mahbub.

 

Saat bantuan diserahkan, air mata Ibu Afizah menetes. Bukan karena jumlah nominalnya, tapi karena pengakuan bahwa perjuangan mereka dilihat dan dihargai. Di tengah sistem yang kerap mengabaikan wong cilik, kehadiran BAZNAS menjadi oase di padang tandus.

 

Program seperti ini membuktikan bahwa filantropi Islam, khususnya melalui lembaga zakat, bukan hanya tentang charity, melainkan tentang restorasi martabat manusia. Afizah mungkin masih harus bergulat dengan penyakitnya, tapi setidaknya kini keluarganya tak lagi berjuang sendirian. Dan itu, dalam banyak hal, adalah kemenangan terbesar.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
Puluhan Keluarga Gizi Buruk Terima Daging DAM Baznas 2025: Satu Paket, Satu Harapan

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang semakin berat, di balik dinding-dinding rumah sederhana di Sidoarjo, ada kisah-kisah kecil yang menyimpan beban besar. Beban gizi buruk. Beban kelaparan tersembunyi. Dan di sinilah, BAZNAS RI, melalui Program Daging Kambing DAM Haji 2025, hadir bukan hanya sebagai pemberi, tapi sebagai penjaga harapan.

 

Dalam dua hari pelacakan intensif (5-6 November 2025), Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo, Dinas kesehatan , dinas sosial, tim  Penggerak PKK dan BAZNAS Sidoarjo, menjumpai puluhan anak yang tumbuh kembangnya  terindikasi  kekurangan nutrisi. Mereka bukan sekadar angka statistik.

Seperti, mereka adalah Ananda Dewi Sekar Arum, usia 24 bulan, berat badannya hanya 6,8 kg—jauh di bawah standar. Bayangkan, seorang bayi yang setiap hari rewel karena perutnya yang lapar, ibunya yang lelah, dan ayahnya yang mencari nafkah dengan tangan yang gemetar, sambil menghisap rokok yang justru memperparah kondisi keluarga.

 

Atau Ananda Muhammad Syahrul, 4 tahun 2 bulan, berat badannya 10,1 kg. Ia tinggal bersama lima saudara kandung di rumah yang statusnya sudah dijual. Ayahnya bekerja di warung soto, ibunya mengupas bawang—dua pekerjaan yang berat untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi nutrisi berkualitas. Di Prambon, Ananda Mohamad Rasya Alfarizqi dan Azfer Rafeyfa Endaru juga menanti. Azfer, putra pertama, berat badannya hanya 9 kg—padahal idealnya harus 13,5 kg. Ibu Yeny Dwi Lestari, sang ibu, hanya bisa menatap anaknya dengan mata berkaca-kaca, sementara suaminya, seorang supir pengiriman, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Namun, di tengah keprihatinan itu, datanglah cahaya. BAZNAS RI, melalui 225 paket siap saji berkualitas yang dialokasikan khusus untuk BAZNAS Sidoarjo, membawa solusi nyata. Setiap paket daging kambing DAM, diproses secara higienis dalam kemasan pouch, bukan sekadar makanan. Ini adalah obat. Ini adalah investasi masa depan. Ini adalah bentuk zakat yang hidup, yang bernafas, yang menyentuh kulit dan jiwa.

 

Staf pelaksana BAZNAS, Ahmad Hamdani dengan wajah serius namun penuh empati, mendatangi rumah-rumah tersebut bersama Tim. Mereka tidak hanya menyerahkan paket Dam dan sembako serta nutrisi lainnya, tapi juga berdialog, memberi edukasi, dan menenangkan hati para ibu. Di Balongdowo, di Kedungsolo, di Prambon—senyum mulai terbit. Bukan senyum biasa. Senyum yang lahir dari rasa lega, dari harapan yang kembali menyala.

 

Zakat bukan lagi soal ritual. Ini adalah instrumen pemberdayaan. Satu paket daging, satu senyum, satu harapan. Untuk Ananda Dewi, untuk Syahrul, untuk Rasya, untuk Azfer—dan untuk puluhan anak lainnya di Sidoarjo. Karena di balik setiap kilogram daging, ada mimpi yang sedang dibangun. Mimpi untuk tumbuh lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih cerdas. Mimpi untuk masa depan yang lebih baik.

 

Dan inilah esensi filantropi: bukan hanya memberi, tapi mengubah. Satu paket, satu kehidupan. Satu harapan, satu masa depan.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Tangan Renovasi Rumah Modin yang Tak Layak Huni

Kepedulian terhadap kondisi tokoh agama yang mengabdi puluhan tahun kini berbuah nyata melalui aksi cepat lembaga filantropi

 

SIDOARJO – Air mata haru mengalir di pipi Siti Sholimah (75) saat kediamannya di Dusun Alang-Alang, Desa Kureksari, Kecamatan Waru, dikunjungi Bupati Sidoarjo Subandi bersama jajaran BAZNAS Sidoarjo, Sabtu (15/11/2025). Nenek yang selama ini mendampingi suaminya, Imam Ghozali, seorang modin desa, tak henti melantunkan doa syukur. Harapan untuk memiliki rumah yang layak akhirnya tampak nyata di depan mata.

 

Kondisi hunian keluarga modin ini sungguh memprihatinkan. Rumah yang telah mereka tempati berpuluh tahun bersama seorang anak itu rusak parah. Bagaikan bangunan terbengkalai, siapa pun yang melintas pasti menyangka rumah itu telah lama kosong. Atap bocor di mana-mana, dinding mengelupas, bahkan tidak ada kamar mandi yang layak. Inilah kenyataan pahit seorang pelayan agama yang selama ini mengabdikan diri untuk masyarakat.

 

"Setiap kali hujan turun, kami harus bersiap dengan ember dan wadah untuk menampung air yang bocor dari atap. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun," ungkap Imam Ghozali dengan nada pasrah namun penuh ketabahan.

 

Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, langsung mengambil inisiatif. Lembaga amil zakat yang dipimpinnya segera menyusun rencana renovasi komprehensif. Bukan sekadar tambal sulam, tetapi perbaikan menyeluruh yang menyentuh aspek kenyamanan dan keamanan penghuni.

 

"Kami tidak bisa membiarkan seorang pelayan umat tinggal dalam kondisi seperti ini. BAZNAS Sidoarjo berkomitmen penuh untuk merenovasi rumah Pak Modin hingga layak huni," tegas Gus Jazuk .

 

Program renovasi yang dirancang BAZNAS mencakup penggantian total atap rumah, pembangunan kamar mandi baru, pengecatan dinding, pemasangan keramik lantai, hingga perbaikan ruang kamar tidur. Target penyelesaian ditetapkan dalam waktu dua minggu, menunjukkan keseriusan lembaga filantropi ini dalam menghadirkan solusi nyata.

 

Bupati Subandi yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan apresiasinya terhadap respons cepat BAZNAS. Ia meminta seluruh perangkat desa untuk bergotong royong membersihkan rumah sebagai tahap awal renovasi. Selama proses perbaikan, keluarga Imam Ghozali akan ditempatkan di tempat tinggal sementara yang layak.

 

"Ini adalah bentuk penghargaan kita kepada tokoh agama yang telah mengabdi. Mari bersama-sama mewujudkan kehidupan yang bermartabat bagi mereka," ujar Bupati Subandi.

 

Imam Ghozali mengaku sebelumnya sempat mendapat bantuan material galvalum dari Pemerintah Desa Kureksari. Namun, material tersebut hanya cukup untuk sebagian kecil atap, sementara biaya pemasangan harus ditanggung sendiri dengan bantuan anak-anaknya yang kini juga sudah kehabisan kemampuan.

 

Kehadiran BAZNAS Sidoarjo dalam kasus ini menjadi bukti nyata peran strategis lembaga filantropi dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dengan amanah, organisasi ini mampu menghadirkan perubahan konkret bagi kehidupan kaum dhuafa dan tokoh masyarakat yang membutuhkan.

 

Tim BAZNAS dijadwalkan turun langsung setelah proses kerja bakti pembersihan rumah selesai. Renovasi menyeluruh akan segera dimulai, membawa harapan baru bagi keluarga yang selama ini hidup dalam keterbatasan namun tetap tegar dalam pengabdian.

16/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Langsung Asesmen RTLH: Dua Keluarga di Ambang Harapan

SIDOARJO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam program pengentasan kemiskinan melalui asesmen Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025). Tim yang terdiri dari Ach Richie dan M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, melakukan survei langsung ke dua lokasi berbeda untuk memetakan kondisi riil keluarga penerima manfaat.

 

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kediaman Ibu Memet di Desa Sigogalih, Kecamatan Tarik. Seorang janda tangguh yang harus menghidupi tiga generasi sekaligus—dirinya sendiri, sang anak, dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Kondisi ekonomi keluarga ini sangat memprihatinkan. Ibu Memet bekerja sebagai buruh pabrik kerupuk dengan penghasilan Rp50.000 per hari, itupun tidak menentu. "Kadang ada kerja, kadang tidak, Pak," ungkap Ibu Memet dengan wajah lelah namun tetap tegar.

 

Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi fisik bangunan tempat tinggal mereka. Dari hasil observasi tim BAZNAS, kerusakan paling parah terjadi pada struktur atap. Kayu-kayu penyangga atap sudah rapuh dan lapuk dimakan usia, sebagian genteng bahkan sudah jebol dan bolong. Ketika hujan turun, air tidak hanya membasahi halaman, tetapi juga masuk ke dalam rumah, memaksa keluarga ini berjibaku dengan genangan air di malam hari.

 

Perjalanan asesmen dilanjutkan ke Kelurahan Juwet Kenongo, Kecamatan Porong, menuju rumah Saudara Muchamat Andi Pranoto. Pria yang berprofesi sebagai penyanyi jalanan ini menggantungkan hidup dari satu panggung ke panggung lainnya, mengamen dari kafe ke kafe. "Kalau ada job baru ada penghasilan, kalau tidak ya puasa," tutur Andi dengan jujur. Dia tinggal bersama istri dan seorang anak dalam kondisi rumah yang tidak jauh berbeda dengan rumah Ibu Memet—atap yang ditopang oleh kayu-kayu lapuk yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

 

Ach Richie, salah satu petugas asesmen, menjelaskan bahwa kedatangan mereka bukan sekadar mengumpulkan data administratif. "Kami tidak hanya mencatat kerusakan fisik bangunan, tapi juga mendengarkan langsung kisah perjuangan mereka. Ini penting agar program RTLH BAZNAS tepat sasaran dan benar-benar menyentuh akar permasalahan," ujarnya.

 

M. Sofwan menambahkan bahwa hasil asesmen ini akan segera diproses lebih lanjut oleh tim teknis BAZNAS Sidoarjo. "Kami berharap dalam waktu dekat, kedua keluarga ini bisa mendapatkan bantuan renovasi yang mereka butuhkan. Prioritas utama adalah perbaikan struktur atap agar mereka tidak lagi khawatir ketika musim hujan tiba," jelasnya.

 

Program RTLH merupakan salah satu program unggulan BAZNAS Sidoarjo dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan fisik berupa renovasi rumah, tetapi juga memberikan dampak psikologis berupa rasa aman dan martabat bagi keluarga penerima manfaat.

 

"Rumah adalah tempat berlindung. Ketika rumah sudah tidak layak, maka martabat kemanusiaan juga terancam. Inilah mengapa BAZNAS Sidoarjo sangat serius menangani program RTLH," tegas Ach Richie menutup keterangan.

 

BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat yang mampu untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga resmi agar penyalurannya tepat sasaran. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kantor BAZNAS Sidoarjo atau media sosial resmi.

14/11/2025 | Kontributor: sudrab

Berita Terbaru

Warung Berkah Yang Tak Pernah Sepi
Warung Berkah Yang Tak Pernah Sepi
Di bawah rindangnya pohon-pohon yang menaungi Alun-alun Sidoarjo, Warung Berkah Sedekah (WBS) kembali menggelar sajian hangatnya. Hari Selasa ini, 5 November 2024, bukan sekadar tentang mengisi perut, tapi juga mengobati raga dan menghidupkan harapan."WBS ini bukan sekadar tempat makan gratis. Ini adalah ruang di mana kemanusiaan bertemu dengan keikhlasan, di mana setiap suapan adalah doa," ujar Em Luqman, Wakil Ketua 1 BAZNAS Sidoarjo, sambil memandangi antrean yang mulai memanjang.Tiga ratus paket makanan yang disiapkan seolah menjadi magnet bagi beragam lapisan masyarakat. Di antara mereka, sekelompok santri dari Pondok Pesantren Sabilur Rosyad turut mewarnai suasana. Ahmad, salah satu santri dengan senyum mengembang, berbagi, "Alhamdulillah, bukan hanya dapat makan gratis, tapi juga belajar tentang berbagi dan bersyukur."Di sisi lain lokasi, sebuah tenda putih dengan logo BAZNAS menjadi tempat bernaung para dokter dari Rumah Sehat BAZNAS Sukodono. Mereka dengan telaten memeriksa setiap pasien yang datang, memberikan tidak hanya obat, tapi juga sentuhan kepedulian yang terkadang lebih menyembuhkan dari resep mana pun.Jelang peringatan Hari Pahlawan 10 November, kegiatan ini seakan menjadi pengingat bahwa pahlawan masa kini tidak selalu berjuang dengan senjata. Terkadang, mereka hadir dalam wujud tangan-tangan yang memberi tanpa pamrih, dalam senyum para dokter yang merelakan waktunya, atau dalam kesabaran para relawan yang melayani.Matahari siang yang terik tak menyurutkan semangat warga yang mengantre. Mereka datang bukan hanya untuk makan atau berobat, tapi juga untuk merasakan kehangatan kebersamaan. Di tengah hiruk pikuk kota yang semakin individual, WBS menjadi oase yang menyegarkan jiwa-jiwa yang haus akan kepedulian.Saat senja mulai merambat, kegiatan pun usai. Namun, jejak-jejak kebaikan yang tertinggal tak akan mudah terhapus. Seperti kata pepatah, "Sedekah tak pernah membuat miskin." Dan di Alun-alun Sidoarjo hari ini, pepatah itu kembali menemukan kebenarannya dalam setiap senyum yang terbit dan setiap hati yang tersentuh.
BERITA05/11/2024 | admin
Kacamata untuk Santri: Dukungan Penuh untuk Penglihatan Lebih Baik
Kacamata untuk Santri: Dukungan Penuh untuk Penglihatan Lebih Baik
Sidoarjo – Siang jelang sore, suasana Pondok Pesantren Al-Muayyad di Tanggulangin tampak lebih ramai dari biasanya. Para santri duduk berbaris menanti giliran pemeriksaan mata dalam lanjutan program SAJADAH yang diinisiasi oleh Baznas Sidoarjo. Senin, 4 November 2024, menjadi momentum penting di mana delapan santri mendapat pemeriksaan mata untuk mendapatkan kacamata yang mereka butuhkan agar dapat belajar lebih fokus. “Program ini tidak hanya sekadar membagikan kacamata, tetapi juga wujud kepedulian Baznas untuk membantu santri agar lebih bersemangat dalam belajar,” ujar M. Shofwan, staf pelaksana Baznas yang hadir memantau jalannya pemeriksaan. Dengan kacamata yang tepat, santri diharapkan dapat mengikuti kegiatan belajar dengan lebih baik dan nyaman. Salah satu santri, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. Ia tersenyum lebar saat mencoba kacamata barunya, merasa lebih percaya diri saat membaca dan menghafal kitab. “Sekarang, saya bisa melihat huruf-huruf dengan lebih jelas. Terima kasih banyak untuk bantuannya,” katanya sambil tersenyum bahagia. Pondok Pesantren Al-Muayyad merupakan salah satu dari beberapa pondok yang mendapat manfaat program SAJADAH, yang merupakan akronim dari Santri Jatim Sehat dan Berkah. Program ini bertujuan mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dengan memperkenalkan perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan santri. Selain memberikan kacamata, program ini juga menghadirkan tenaga optik profesional untuk memastikan kesehatan mata santri terjaga. “Kami ingin memastikan santri dapat belajar dengan nyaman dan penuh semangat tanpa terhambat masalah penglihatan,” tambah Shofwan. Program ini diharapkan menjadi titik awal dari upaya peningkatan kesehatan para santri di banyak pondok pesantren lainnya di Sidoarjo. Harapan besar tersemat, bahwa bantuan kecil ini dapat memberi dampak besar pada perjalanan belajar para generasi penerus bangsa.
BERITA04/11/2024 | admin
Rumah Baru, Asa Baru: Serah Terima Rumah untuk Korban Kebakaran di Sidokare
Rumah Baru, Asa Baru: Serah Terima Rumah untuk Korban Kebakaran di Sidokare
Sidoarjo, 04 November 2024 – Gemuruh langkah maju membahana di RT 44 RW 12, Dusun Kuthuk, Kelurahan Sidokare, Kecamatan Kota, ketika Baznas Sidoarjo meresmikan serah terima rumah untuk Tomi, seorang pekerja kontrak cleaning service yang kehilangan tempat tinggalnya dalam kebakaran pada 25 September 2024 lalu. Rumah seluas 72 meter persegi itu ludes dilahap api akibat korsleting listrik, mengubah kenangan bertahun-tahun menjadi abu. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, sebagaimana dilaporkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kolaborasi tanpa pamrih dari berbagai pihak mewarnai penanganan pasca bencana ini. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui BPBD, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Yayasan Baitul Mal (YBM) PLN bahu-membahu mengembalikan harapan Tomi dan keluarganya. Istri Tomi, Syifa'ul Ummah (42), yang sebelumnya berdagang kue dan minuman ke sekolah-sekolah sekitar, mendapatkan bantuan rombong dan modal usaha untuk melanjutkan usahanya yang terhenti akibat musibah itu. "Saya tidak menyangka akan menerima bantuan sebesar ini. Perhatian yang diberikan oleh semua pihak membuat saya merasa kuat dan optimis kembali," kata Syifa'ul Ummah, dengan mata berkaca-kaca. Dengan rombong baru dari YBM PLN, ia siap memulai kembali usaha kecilnya, yang menjadi tulang punggung keluarga. Acara serah terima ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis, yang akrab disapa Gus Jazuk. Di depan deretan tamu undangan dan tetangga yang berkumpul, Gus Jazuk menekankan pentingnya gotong royong dalam menghadapi musibah. "Kita harus terus mengedepankan kebersamaan. Membantu sesama bukan sekadar tanggung jawab sosial, tapi panggilan hati," ujarnya, dengan senyum hangat yang menenangkan suasana. Kebersamaan dan dukungan moril yang diberikan bukan sekadar menjadi penanda selesainya rehabilitasi rumah, tetapi awal baru bagi Tomi dan keluarga. Kini, rumah yang dulu berdiri kokoh di atas tanah seluas 72 meter persegi telah kembali, membawa serta semangat baru yang membara. YBM PLN, melalui program UPZ (Unit Pengumpul Zakat) di lingkungan perusahaan listrik negara, memainkan peran krusial dalam mendukung pemulihan ekonomi keluarga ini. Penyerahan rombong usaha dilaksanakan seusai pemotongan pita, dilanjutkan dengan penyerahan simbolis dokumen bantuan usaha. "Dengan modal dan rombong ini, saya berdoa semoga usaha kami berjalan lancar dan bisa kembali memberikan kehidupan yang layak bagi keluarga," tutur Syifa'ul Ummah. Di ujung acara, Gus Jazuk menutup dengan pesan inspiratif, "Harapan selalu ada bagi mereka yang berani bertahan. Dan di sini, di Sidokare, kita melihat bukti nyatanya." Kegiatan ini bukan hanya tentang serah terima rumah, tetapi tentang menyemai kembali asa yang hampir padam.
BERITA04/11/2024 | admin
Menguatkan Tali Kasih Melalui Zakat: BAZNAS RI Perkuat Kolaborasi Global di WZWF 2024
Menguatkan Tali Kasih Melalui Zakat: BAZNAS RI Perkuat Kolaborasi Global di WZWF 2024
Kemiskinan masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Namun, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus berupaya mengatasinya dengan mengajak berbagai pihak untuk memperkuat komitmen dalam pengelolaan zakat. Hal ini disampaikan oleh Ketua BAZNAS RI, KH. Noor Achmad MA., dalam acara World Zakat and Waqf Forum (WZWF) 2024 di Jakarta Convention Center.Forum yang dihadiri oleh Sekjen WZWF Dr. Mohd Ghazali Md Noor dan para pejabat tinggi lainnya ini menjadi ajang strategis untuk membangun kolaborasi antar negara. KH. Noor Achmad menekankan pentingnya pertukaran ide dan kerjasama untuk memperkuat ekosistem zakat dan wakaf global.Indonesia sendiri sudah memiliki landasan kuat dalam pengelolaan zakat melalui UU No. 23 Tahun 2011. Regulasi ini memberikan kerangka kerja yang jelas bagi BAZNAS untuk menjalankan program-program yang akuntabel dan sesuai kebutuhan masyarakat.Yang menarik, sistem zakat di Indonesia menerapkan pendekatan unik. BAZNAS bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk masyarakat sipil. Model kerjasama ini menciptakan sistem yang tersentralisasi untuk efisiensi, sekaligus terdesentralisasi untuk memastikan program tepat sasaran di tingkat lokal.Hasilnya sudah terlihat nyata. BAZNAS telah meluncurkan berbagai program pemberdayaan untuk para mustahik, mulai dari bantuan pangan hingga pemberdayaan ekonomi. Program-program ini dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang bagi penerima manfaat.KH. Noor Achmad menegaskan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban finansial. Lebih dari itu, zakat adalah wujud komitmen untuk menegakkan keadilan sosial dan menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dengan kesenjangan minimal.Forum WZWF 2024 ini menjadi momentum penting bagi BAZNAS untuk terus memperkuat perannya sebagai ujung tombak pengentasan kemiskinan di Indonesia. Melalui kolaborasi global dan inovasi berkelanjutan, BAZNAS optimis dapat mengoptimalkan potensi zakat untuk kesejahteraan umat.
BERITA03/11/2024 | humas
Potensi Zakat untuk Indonesia Emas: BAZNAS Targetkan Rp327 Triliun per Tahun
Potensi Zakat untuk Indonesia Emas: BAZNAS Targetkan Rp327 Triliun per Tahun
Di tengah perjalanan menuju Indonesia Emas 2045, BAZNAS RI mengambil langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi zakat sebagai solusi pengentasan kemiskinan. Wakil Ketua BAZNAS RI, Mokhamad Mahdum, memaparkan visi ini dalam acara Sharia Future Network di Jakarta Convention Center, Jumat (1/11/2024).Angka yang mengejutkan disampaikan Mo Mahdum - potensi zakat Indonesia mencapai Rp327 triliun per tahun. Namun realitanya, penghimpunan ZIS saat ini baru menyentuh Rp41 triliun. Kesenjangan ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi BAZNAS untuk terus berinovasi.Rendahnya literasi zakat menjadi salah satu kendala utama. Banyak masyarakat belum memahami bahwa zakat bukan sekadar ritual ibadah, tetapi juga instrumen kesejahteraan bersama. Ditambah lagi, dengan lebih dari 500 lembaga zakat di Indonesia, koordinasi yang baik menjadi kunci untuk penyaluran yang efektif.Meski menghadapi berbagai tantangan, BAZNAS melihat dukungan pemerintah sebagai angin segar. Regulasi yang ada memberikan fondasi kuat bagi BAZNAS untuk menjalankan tugasnya dengan lebih akuntabel, meningkatkan kepercayaan publik.Mo Mahdum menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperluas dampak program berbasis zakat. BAZNAS juga fokus pada peningkatan kualitas SDM dan digitalisasi untuk pengelolaan yang lebih efisien.Transformasi digital menjadi salah satu strategi utama BAZNAS. Dengan sistem yang modern dan transparan, BAZNAS optimis dapat mewujudkan pengelolaan zakat yang lebih profesional dan tepat sasaran."Zakat bukan sekadar kewajiban agama, tapi juga penggerak perubahan sosial," demikian pesan Mo Mahdum mengajak masyarakat untuk berzakat melalui BAZNAS. Dengan pengelolaan yang inovatif dan berkelanjutan, zakat diharapkan dapat menjadi pilar penting dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
BERITA03/11/2024 | humas
Inspirasi untuk Masa Depan: Bantuan Pendidikan untuk Santri PP Al Hamdaniyah
Inspirasi untuk Masa Depan: Bantuan Pendidikan untuk Santri PP Al Hamdaniyah
Dalam upaya memajukan pendidikan generasi muda, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo melalui program "Sidoarjo Cerdas" menyalurkan bantuan biaya pendidikan kepada lima santri Pondok Pesantren Al Hamdaniyah yang bersekolah di MTs Faqih Hasyim. Bantuan ini diterima secara langsung oleh pengurus pondok pesantren dan diserahkan oleh staf pelaksana Baznas Sidoarjo, M Shofwan, di lingkungan pesantren yang sederhana namun penuh semangat. Program ini merupakan wujud komitmen Baznas Sidoarjo untuk membantu generasi muda, khususnya para santri yang memiliki keterbatasan ekonomi, agar mereka tetap bisa mengenyam pendidikan yang layak. “Kami ingin anak-anak ini bisa meraih masa depan yang lebih baik melalui pendidikan. Harapan kami, bantuan ini tidak hanya meringankan beban ekonomi, tetapi juga menjadi motivasi bagi para santri untuk semakin giat belajar,” ungkap M Shofwan saat penyerahan bantuan, 1 November 2024. Kehadiran Baznas Sidoarjo di tengah para santri ini tidak hanya membawa bantuan materi, tetapi juga pesan harapan dan semangat. Dalam setiap amplop yang diterima santri, terkandung doa dan dukungan dari masyarakat yang telah menyalurkan zakat melalui Baznas. “Kami di Baznas percaya bahwa pendidikan adalah jembatan menuju perubahan, dan santri-santri ini adalah calon pemimpin yang akan mengubah wajah bangsa,” ujar Shofwan penuh keyakinan. Pengurus Pondok Pesantren Al Hamdaniyah menyambut baik bantuan yang diberikan oleh Baznas Sidoarjo. Mereka merasa sangat terbantu, mengingat biaya pendidikan yang seringkali menjadi kendala bagi sebagian besar santri yang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. “Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Semoga Baznas Sidoarjo selalu dimudahkan dalam menjalankan amanahnya,” tutur salah satu pengurus pondok. Para santri penerima bantuan, yang sebagian besar masih duduk di kelas 7 dan kelas 9 MTs Faqih Hasyim, menunjukkan wajah-wajah yang penuh semangat dan harapan. Mereka tampak bahagia menerima bantuan pendidikan yang disalurkan. Bagi mereka, bantuan ini adalah bentuk perhatian yang tidak ternilai dari pihak Baznas, yang tidak hanya mengulurkan tangan tetapi juga memberi dukungan moral untuk terus berjuang dalam pendidikan. Baznas Sidoarjo berharap agar inisiatif "Sidoarjo Cerdas" ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk turut serta dalam mendukung pendidikan, terutama di kalangan santri dan pelajar dari keluarga kurang mampu. “Semoga bantuan ini bisa menginspirasi banyak pihak untuk ikut serta dalam memajukan pendidikan, khususnya bagi mereka yang berada di pesantren dan memiliki keterbatasan ekonomi. Karena dengan pendidikan, kita sedang menyiapkan masa depan yang lebih baik,” pungkas Shofwan.
BERITA01/11/2024 | admin
Dari Hati yang Tak Pernah Menyerah: Ibu Nurul dan Asa di Tengah Rintik Hujan Porong
Dari Hati yang Tak Pernah Menyerah: Ibu Nurul dan Asa di Tengah Rintik Hujan Porong
Porong, 1 November 2024, rintik hujan membasahi Porong, Sidoarjo, seakan turut meresapi harapan dan syukur yang mengalir di dada Nurul Hidayah, seorang ibu berusia 42 tahun yang kini sendirian membesarkan tiga anaknya. Di depan warung sederhananya yang diberi nama “Warung Makan Ibu Idah,” ia berdiri bersama para tamu dari Baznas Sidoarjo. Di tangan kanannya, sebuah amplop dengan logo Baznas menggenggam bantuan yang ia terima dari program “Sidoarjo Makmur”—sebuah pendayagunaan ZIS untuk kegiatan ekonomi produktif. Nurul Hidayah, warga kelurahan Porong, adalah penerima manfaat program ini. Sebagai single parent, setiap harinya ia mengayuh hidup dengan berjualan nasi dan lontong untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Alhamdulillah, saya sangat bahagia sekali. Tidak menyangka bisa menerima bantuan ini. Dengan adanya bantuan ini, mudah-mudahan dagangan saya bisa lebih lengkap dan semakin ramai pembeli,” tuturnya sambil menahan haru. Achmad Richie, salah satu staf pelaksana dari Baznas Sidoarjo, hadir langsung untuk menyerahkan bantuan tersebut. Ia ditemani oleh Ibu Lurah dari Kelurahan Porong yang ikut menyaksikan momen penuh harapan ini. Dalam sambutannya, Achmad Richie mengatakan, “Kami berharap bantuan ini bisa menjadi jalan pembuka bagi Ibu Nurul agar usahanya semakin berkembang. Baznas juga siap untuk mendampingi usaha beliau agar semakin mandiri dan berkah.” Bantuan ini tidak hanya berupa uang tunai, tetapi juga berupa dukungan moral dan pendampingan agar usaha Nurul dapat bertumbuh. Menurut Nurul, ia berencana menggunakan bantuan ini untuk membeli bahan-bahan dagang lebih banyak, biar warungnya semakin lengkap. “Saya berharap bisa terus mendapat pendampingan dan bimbingan dari Baznas. Saya ingin usaha ini berkembang, tidak hanya untuk saya, tetapi juga untuk masa depan anak-anak saya,” lanjut Nurul dengan mata yang bersinar penuh harap. Program “Sidoarjo Makmur” ini adalah bagian dari upaya Baznas Sidoarjo untuk memanfaatkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) secara produktif di bidang ekonomi. Tujuannya adalah membantu masyarakat agar tidak sekadar menjadi penerima bantuan, tetapi juga mampu mandiri dan membangun kemandirian ekonomi di lingkungannya. Achmad Richie menjelaskan bahwa Nurul dipilih karena ketekunannya dalam berusaha meski dengan segala keterbatasan yang ada. “Ibu Nurul adalah salah satu contoh ketangguhan yang jarang kita temui. Ia tidak pernah mengeluh, bahkan dalam keterbatasan, ia terus berusaha dan berdoa untuk anak-anaknya. Kami di Baznas sangat terinspirasi oleh semangat beliau. Harapan kami, bantuan ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi menjadi langkah awal untuk masa depan yang lebih baik bagi beliau dan keluarganya,” kata Achmad Richie. Hari itu, hujan mungkin akan reda, tapi tidak dengan harapan yang tumbuh di hati Nurul Hidayah. Di bawah langit Porong yang kembali cerah, ia tahu, masih banyak perjuangan yang harus ia tempuh. Namun, dengan dukungan Baznas dan doa-doa yang terus ia panjatkan, langkah demi langkah di jalan ini akan lebih ringan. Sebab baginya, tak ada kata menyerah, hanya ada upaya untuk menghidupi dan mendidik anak-anaknya dengan segala daya
BERITA01/11/2024 | admin
120 Hari Menuju Ramadhan: Siapkah Kita Menyambut Bulan Penuh Berkah?
120 Hari Menuju Ramadhan: Siapkah Kita Menyambut Bulan Penuh Berkah?
Hari ini, Kamis, 31 Oktober 2024, kita resmi memasuki hitungan mundur menuju Ramadhan 1446 H! Hanya 120 hari lagi menuju 1 Maret 2025, yang akan menjadi 1 Ramadhan 1446 H. Waktu terasa cepat berlalu, dan sebelum kita menyadarinya, bulan penuh berkah itu akan segera tiba. Nah, sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan dengan sepenuh hati? Salah satu persiapan yang bisa kita lakukan adalah mulai memperbaiki ibadah harian kita. Ramadhan adalah bulan ibadah, dan tentu kita ingin menjalaninya dengan kualitas terbaik. Mulai sekarang, yuk kita perbaiki kualitas salat kita, tambahkan rutinitas zikir, dan luangkan waktu lebih banyak untuk membaca Al-Qur’an. Dengan persiapan yang matang, semoga di bulan Ramadhan nanti, kita bisa lebih khusyuk dan dekat dengan-Nya. Selain ibadah, persiapan fisik juga tak kalah penting. Ramadhan adalah bulan puasa, dan kesehatan tubuh kita harus prima. Memulai pola makan sehat, olahraga ringan, dan menjaga pola tidur sejak dini akan membuat tubuh kita lebih siap untuk menjalani puasa dengan lancar. Persiapan fisik ini bukan hanya untuk kuat menahan lapar, tetapi juga agar kita bisa menjalankan ibadah lebih maksimal tanpa merasa lelah berlebihan. Tak kalah penting, mari mulai memperhatikan persiapan finansial. Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk berbagi dan membantu sesama, baik melalui zakat, infaq, maupun sedekah. Dengan menyisihkan sebagian dari rezeki kita mulai sekarang, kita bisa lebih mudah dan lapang hati dalam berbagi di bulan suci nanti. BAZNAS Sidoarjo akan siap mendampingi kita dalam menyalurkan zakat dan sedekah, agar lebih banyak orang yang bisa merasakan keberkahan Ramadhan. Jadi, mari kita manfaatkan 120 hari ini untuk mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Dengan persiapan yang matang, insyaAllah Ramadhan kita kali ini akan menjadi bulan yang lebih bermakna, penuh rahmat, dan menjadi momen perubahan diri yang hakiki. Siapkah kita untuk menyambut bulan yang penuh berkah ini?
BERITA31/10/2024 | admin
Bantuan UMKM: Naik Level , Dari Produksi Tunggu Pesanan Hingga berhasil Rutin Isi  Kantin Rumah sakit
Bantuan UMKM: Naik Level , Dari Produksi Tunggu Pesanan Hingga berhasil Rutin Isi Kantin Rumah sakit
Di sebuah rumah sederhana di Desa Sepanjang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Bu Rita kini punya alasan lebih untuk tersenyum. Bantuan alat produksi dari program Sidoarjo Makmur Baznas, yang bersinergi dengan UMSIDA, telah mengubah hidupnya sebagai pelaku usaha kecil. Jika sebelumnya ia hanya menerima pesanan kue kering dalam skala kecil, kini ia bisa menyuplai kantin Rumah Sakit Khodijah dengan produk-produk kue buatannya. Ach Saleh, Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, secara langsung hadir dalam kegiatan monitoring ini. Beliau duduk bersama Bu Rita, mendengarkan cerita perjalanan usahanya yang penuh perjuangan. Di sela-sela percakapan, terlihat antusiasme yang membara di mata Bu Rita. Tidak hanya karena peralatan baru yang didapatkan, namun juga karena adanya dukungan nyata dari lembaga yang peduli pada usahanya. Dukungan Baznas tidak sekadar berupa pemberian alat. Bu Rita mendapat kompor oven dan blender kue, alat-alat penting yang kini menjadi “senjata” utama dalam proses produksi. Dengan alat tersebut, kualitas dan kuantitas produksi kue keringnya meningkat drastis. Bukan lagi hanya sekadar menerima pesanan terbatas, Bu Rita sekarang bisa menyediakan stok secara rutin untuk kantin Rumah Sakit Khodijah. Selain alat produksi, program ini juga memberikan bantuan legalitas usaha. Kini, Bu Rita sedang dalam proses mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat halal, dan nomor PIRT yang sedang diurus. Ini bukan perkara kecil. Legalitas adalah jembatan penting menuju pasar yang lebih luas dan kepercayaan konsumen yang lebih kuat. Keikutsertaannya dalam pelatihan yang diselenggarakan sebelumnya juga membawa perubahan besar dalam pola pikir Bu Rita. Ia mengaku belajar banyak tentang manajemen usaha, pengelolaan stok, hingga teknik pemasaran yang efektif. Dengan pengetahuan tersebut, Bu Rita tidak hanya bergantung pada bantuan, tetapi mampu mengembangkan usaha dengan mandiri dan inovatif. Ach Saleh mengungkapkan kebanggaannya atas capaian Bu Rita. “Inilah harapan kita. Bukan sekadar memberi, tapi memberdayakan. Kami ingin UMKM Sidoarjo tumbuh, bukan hanya untuk sekadar bertahan hidup, tetapi juga untuk berkembang dan memberi manfaat lebih luas,” ujarnya. Ach Saleh menekankan bahwa program ini adalah komitmen Baznas Sidoarjo untuk membangun ekonomi masyarakat melalui optimalisasi dana ZIS (Zakat, Infaq, Shadaqah). Program Sidoarjo Makmur yang dilakukan Baznas memang terbukti ampuh membuka jalan bagi masyarakat untuk bangkit. Bu Rita adalah salah satu contoh nyata dari sekian banyak penerima manfaat yang kini memiliki harapan baru. Dengan bantuan yang berkelanjutan, bukan tidak mungkin, suatu saat nanti kue-kue buatan Bu Rita dapat menghiasi lebih banyak lagi tempat di sekitar Sidoarjo.
BERITA30/10/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Dukung DIFEST ke 7, Ciptakan Generasi Muslim Berkarakter
Baznas Sidoarjo Dukung DIFEST ke 7, Ciptakan Generasi Muslim Berkarakter
Sidoarjo-30 Oktober 2024, Baznas Sidoarjo terus mengokohkan peran sosialnya dengan berpartisipasi dalam ajang DIFEST (Dafi Islamic Festival) 2024, sebuah kompetisi sains dan kesenian Islami tingkat provinsi yang dirancang untuk siswa-siswi SMP dan MTs se-Jawa Timur. Di bawah naungan OSIDAFI, organisasi santri dari Pesantren Al Qur’an Science, kompetisi ini menjadi panggung pengkaderan bagi cendekiawan-cendekiawan muda muslim yang berkarakter, berkompeten, dan berprestasi. Acara ini dijadwalkan berlangsung dari 27 Oktober hingga 10 November 2024, melibatkan berbagai lomba seperti Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ), dakwah, story telling, kaligrafi, serta MIPA (Matematika dan IPA) dan Pendidikan Agama Islam (PAI). Dalam acara yang penuh semangat ini, Baznas Sidoarjo turut hadir untuk memberikan dukungan moral dan material sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan generasi muda muslim. Mulyono, salah satu staf pelaksana Baznas, menyampaikan dukungan secara langsung kepada panitia penyelenggara di kantor Baznas Sidoarjo. Dalam pertemuan singkat itu, Mulyono menekankan pentingnya sinergi antara lembaga sosial dan institusi pendidikan untuk menghasilkan generasi yang tak hanya cerdas secara intelektual, namun juga unggul dalam moral dan spiritual. “Kami melihat bahwa anak-anak muda perlu mendapatkan wadah yang tepat untuk mengembangkan potensi mereka. DIFEST adalah salah satu jalan untuk itu. Kami di Baznas ingin berperan aktif mendukung kegiatan yang membawa manfaat besar bagi pendidikan dan karakter generasi muda Islam,” ungkap Mulyono. Dalam momen tersebut, perwakilan dari Dafi Islamic Festival menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan Baznas. Bagi mereka, kehadiran Baznas bukan hanya sekadar memberi bantuan, melainkan juga membawa pesan moral yang kuat bagi para peserta didik yang mengikuti lomba. "Ini adalah bagian dari pendidikan karakter juga, bagaimana mereka melihat peran umat dan kontribusi nyata dalam pembangunan," ujar panitia. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Baznas, DIFEST tahun ini diharapkan bisa menghasilkan lebih banyak lagi cendekiawan-cendekiawan muslim yang siap berkontribusi pada masyarakat dan bangsa. Bagi Mulyono, hal ini sejalan dengan misi Baznas untuk mewujudkan kesejahteraan yang berkelanjutan, di mana pendidikan menjadi pondasi yang utama. DIFEST bukan hanya tentang lomba, tetapi tentang menanamkan nilai-nilai kebaikan dan keislaman yang akan melekat dalam diri setiap peserta. Dengan program yang menyeluruh dan kompetitif, OSIDAFI berhasil menciptakan ruang yang menginspirasi para pelajar untuk terus berprestasi dan berkembang dalam atmosfer Islami yang penuh makna.
BERITA30/10/2024 | admin
Ansor Mantu, Cinta Bersatu: Partisipasi Baznas "Ansor Mantu" GP Ansor Sidoarjo untuk Kebahagiaan Warga
Ansor Mantu, Cinta Bersatu: Partisipasi Baznas "Ansor Mantu" GP Ansor Sidoarjo untuk Kebahagiaan Warga
Sidoarjo, (29/10/2024) – Dalam rangkaian kegiatan pra-Konferensi Cabang (Konfercab) GP Ansor Sidoarjo, acara nikah massal bertajuk "Ansor Mantu" siap digelar dengan penuh semarak pada 3 November 2024. Tidak hanya menjadi momen yang bersejarah bagi para pasangan, kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo. Penyerahan bantuan ini secara simbolis dilakukan oleh Ketua Baznas Sidoarjo, M Chasbil Aziz Salju Sodar atau yang akrab disapa Gus Jazuk, kepada Ketua Pelaksana "Ansor Mantu", Sugeng Riyanto, pada 29 Oktober di kantor Baznas Sidoarjo. "Kami menyambut baik dukungan dari Baznas Sidoarjo ini. Bagi kami, partisipasi mereka bukan hanya bantuan finansial, tapi juga bentuk dukungan moral yang memotivasi kami untuk terus bergerak dan melayani masyarakat," ungkap Sugeng Riyanto dengan penuh rasa syukur dan semangat. Ia mengungkapkan, kegiatan ini tak hanya memfasilitasi pasangan yang ingin menikah tetapi juga sebagai bentuk upaya GP Ansor dalam mempererat silaturahmi antarwarga. Gus Jazuk, Ketua Baznas Sidoarjo, menyatakan bahwa partisipasi Baznas dalam kegiatan ini merupakan bagian dari visi lembaga untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat. "Kami ingin menjadi bagian dari momen penting ini, memberikan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya bagi mereka yang ingin meresmikan pernikahan dengan cara yang sederhana namun penuh berkah," ujar Gus Jazuk dengan senyum tulus. Ia menambahkan, kegiatan nikah massal ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk saling peduli dan bergotong royong dalam membangun komunitas yang kuat. Acara "Ansor Mantu" ini diharapkan akan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat Sidoarjo, mulai dari pejabat daerah hingga tokoh agama. Dengan bantuan Baznas Sidoarjo, para pasangan yang akan menikah bisa merasakan kemudahan dalam mempersiapkan hari bahagia mereka. Sugeng Riyanto menambahkan, "Kami berusaha memberikan fasilitas terbaik untuk para pasangan. Semoga momen ini menjadi berkah bagi mereka dan keluarga." Partisipasi Baznas Sidoarjo dalam kegiatan ini juga menunjukkan peran mereka yang semakin meluas, tidak hanya dalam pengumpulan dan distribusi zakat, tetapi juga dalam dukungan terhadap kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat. Dukungan Baznas ini, menurut Gus Jazuk, merupakan langkah konkret untuk membuktikan bahwa lembaga zakat dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengatasi permasalahan sosial di daerah. Sebagai bentuk apresiasi, Sugeng Riyanto mengajak masyarakat Sidoarjo untuk ikut serta dalam kegiatan pra-Konfercab lainnya yang akan diselenggarakan GP Ansor. "Bersama kita membangun Sidoarjo yang lebih harmonis dan penuh kebersamaan," ujarnya penuh harap. Kegiatan "Ansor Mantu" ini menjadi bukti nyata bahwa gotong royong dan kepedulian sosial masih hidup di tengah masyarakat Sidoarjo.
BERITA29/10/2024 | admin
Mengetuk Pintu Hati: Sinergi BAZNAS dan BSI Hadirkan Rumah Layak Huni Baznas
Mengetuk Pintu Hati: Sinergi BAZNAS dan BSI Hadirkan Rumah Layak Huni Baznas
Selasa, 29 Oktober 2024, BAZNAS Kabupaten Sidoarjo kembali menorehkan jejak nyata dalam misinya menghadirkan kesejahteraan untuk masyarakat yang membutuhkan. Bertempat di kantor BAZNAS Sidoarjo, sebuah acara penyerahan simbolis berlangsung dengan penuh makna. Program Rumah Layak Huni, sebuah inisiatif yang didedikasikan untuk membantu para mustahik di wilayah ini, mendapat dukungan besar dari PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang turut serta berpartisipasi. Bapak Abdul Hamid Rahmatillah, Kepala BSI KCP Gajah Mada Sidoarjo, menyerahkan bantuan ini secara langsung kepada Ketua BAZNAS Sidoarjo, M Chasbil Aziz Salju Sodar, atau yang akrab disapa Gus Jazuk. Gus Jazuk menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang terus mengalir dari berbagai pihak. “Ini bukan sekadar bantuan finansial. Ini adalah bukti bahwa kita semua, baik pemerintah maupun swasta, memiliki tanggung jawab moral untuk berdiri bersama saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Terima kasih kepada BSI yang telah menjadi mitra bagi BAZNAS dalam memperjuangkan hak para mustahik untuk hidup layak,” ujar Gus Jazuk, menekankan pentingnya kolaborasi demi menciptakan dampak yang lebih besar. Program Rumah Layak Huni yang diinisiasi oleh BAZNAS bertujuan untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi keluarga-keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dalam kesempatan ini, sepuluh mustahik terpilih akan menerima bantuan yang tidak hanya berupa finansial tetapi juga pendampingan hingga tahap renovasi selesai. Bantuan sebesar Rp 50 juta dari BSI ini diharapkan mampu memberikan rumah yang lebih nyaman dan aman untuk para penerima manfaat, menjadikan kehidupan mereka lebih stabil dan bermartabat. Abdul Hamid Rahmatillah dari BSI menyatakan komitmen lembaganya dalam mendukung program-program sosial seperti ini. “BSI melihat peran yang sangat strategis dalam kemitraan dengan BAZNAS. Bagi kami, menyalurkan dana sosial kepada masyarakat yang membutuhkan adalah bagian dari kewajiban perusahaan untuk hadir sebagai solusi bagi umat. Kami ingin agar keberadaan BSI tidak hanya dirasakan di sisi finansial, tetapi juga menyentuh langsung kehidupan masyarakat yang membutuhkan,” kata Abdul Hamid dengan penuh keyakinan. Para penerima manfaat, yang berasal dari berbagai kecamatan di Sidoarjo, merasakan harapan baru. Mereka adalah keluarga-keluarga yang selama ini tinggal di rumah tidak layak huni dengan kondisi yang memprihatinkan. Dengan bantuan yang mereka terima, mereka kini dapat merajut asa untuk hidup lebih baik. Dalam pandangan BAZNAS, membantu mereka untuk tinggal di rumah yang layak adalah langkah pertama untuk memutus mata rantai kemiskinan yang membelenggu. Melalui program ini, BAZNAS Sidoarjo menunjukkan bahwa bantuan sosial tidak melulu harus besar atau serba formal. Kadang, yang dibutuhkan hanyalah ketulusan untuk peduli. Dan BAZNAS, dengan dukungan dari BSI, telah menunjukkan ketulusan itu dalam bentuk konkret. “Kita semua punya tanggung jawab untuk mengulurkan tangan, memberikan apa yang kita bisa bagi mereka yang membutuhkan,” tambah Gus Jazuk. Dengan sinergi yang kuat antara BAZNAS dan BSI, harapan besar untuk masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat dhuafa di Sidoarjo semakin terbuka. Tidak hanya bantuan yang diberikan, tetapi juga inspirasi untuk terus bergerak bersama, memperkokoh tali kebersamaan dalam upaya melawan kemiskinan.
BERITA29/10/2024 | admin
Kacamata untuk Santri: Wujud Kepedulian di Balik Program SAJADAH
Kacamata untuk Santri: Wujud Kepedulian di Balik Program SAJADAH
Sidoarjo – Di balik sorotan lampu dan gebyar dunia modern, ada cerita tentang santri yang setiap harinya menekuni kitab dengan penglihatan yang terbatas. Hari ini, Senin, 28 Oktober 2024, menjadi hari istimewa bagi mereka. Baznas Sidoarjo, sebagai bentuk tindak lanjut dari Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP), menyerahkan bantuan 14 paket kacamata untuk santri di tiga pondok pesantren. Program SAJADAH, yang merupakan akronim dari *Santri Jatim Sehat dan Berkah*, bertujuan menciptakan lingkungan pondok pesantren yang sehat melalui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satu santri yang menerima manfaat ini adalah Haikal, santri dari Pondok Pesantren Al-Adliyah, Sumokali, Candi. Dengan mata berbinar meski terbatas oleh kelainan refraksi, Haikal berujar, “Kacamata ini sangat membantu, sekarang saya bisa melihat lebih jelas ketika membaca Qur’an dan kitab.” Haikal diketahui memiliki kondisi mata dengan silinder 0,5 dan minus 1,25 di kiri serta minus 2,25 di kanan. Kegiatan ini tidak sekadar memberikan kacamata, melainkan juga menghadirkan pendampingan dari Baznas Sidoarjo dan tenaga optik. “Program ini bukan hanya tentang kesehatan mata, tapi juga bentuk kepedulian untuk mendukung santri agar tetap semangat belajar,” kata Ahmad Hamdani, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, yang mendampingi proses pemeriksaan ulang di pondok pesantren tersebut. Ahmad menambahkan, program SAJADAH juga bertujuan memfasilitasi penerapan pola hidup sehat di lingkungan pondok pesantren. Selain Haikal, ada juga Romlah, santri yang memerlukan bantuan kacamata akibat minus dua di mata kiri dan minus satu di kanan. Dengan bantuan kacamata ini, Romlah bisa lebih fokus dalam mempelajari pelajaran agama dan hafalan yang menjadi bagian dari rutinitasnya sebagai santri. “Terima kasih banyak, ini sangat membantu saya untuk belajar lebih baik,” ujarnya dengan wajah cerah. Program SAJADAH bukan sekadar pemberian kacamata; ia mencerminkan semangat promotif dan preventif dalam menjaga kesehatan santri, pengasuh, dan pimpinan pesantren. Pendampingan secara berkala dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan, tenaga kesehatan puskesmas, serta pihak desa, memastikan bahwa setiap santri di pondok binaan mendapatkan fasilitas kesehatan yang memadai. Sejauh ini, Pondok Pesantren Al-Adliyah, An-Nafi'iyah di Kenongo Tulangan, dan Al-Muayyad di Kedensari Tanggulangin menjadi fokus utama dari program ini. "Melalui SAJADAH, kami berharap pesantren bukan hanya menjadi tempat belajar agama, tapi juga lingkungan yang sehat dan mendukung tumbuh kembang santri," jelas Ahmad Hamdani. Ia menegaskan bahwa inisiatif ini akan terus berlanjut dengan harapan semakin banyak pesantren yang bisa merasakan manfaatnya. Di balik kesederhanaan kacamata, tersimpan harapan besar bagi santri seperti Haikal dan Romlah. Mereka adalah generasi yang akan menjadi penerus perjuangan agama, dan dengan bantuan ini, semoga mereka dapat terus belajar dengan tekun tanpa terbatas oleh keterbatasan fisik.
BERITA28/10/2024 | admin
Harapan di Ujung Jalan: Modal Usaha untuk Bapak Heri, Pengajar  Qur’an  bagi Tuna Netra yang Tak Kenal Lelah
Harapan di Ujung Jalan: Modal Usaha untuk Bapak Heri, Pengajar Qur’an bagi Tuna Netra yang Tak Kenal Lelah
Sidoarjo – Hidup tak selalu berjalan mulus, dan bagi Bapak Heri Cahyono, tantangan hidup menjadi pelajaran yang dihadapi dengan keteguhan. Senin, 28 Oktober 2024, bantuan modal usaha senilai dua juta rupiah diserahkan oleh Baznas Sidoarjo kepada keluarga beliau di rumah orang tuanya di Desa Bringin Bendo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Tak bisa hadir karena tengah mengajar Qur'an Braille di Gedangan, bantuan tersebut diterima oleh istri dan anaknya, yang seperti Bapak Heri, juga tuna netra. “Kami berharap, bantuan ini menjadi semangat baru bagi Pak Heri untuk terus menghidupi keluarga dan melanjutkan pengabdian mulianya sebagai pengajar Qur'an bagi tuna netra," ujar M. Shofwan, staf pelaksana Baznas Sidoarjo yang turun langsung menyerahkan bantuan tersebut. “Pak Heri adalah sosok inspiratif yang tidak menyerah pada keadaan,” lanjut Shofwan dengan nada haru. Bapak Heri bukan sosok biasa. Beliau adalah pengajar Qur'an bagi sesama tuna netra dan juga menyediakan jasa pijat bagi warga sekitar. Dengan keterbatasan yang dimilikinya, ia telah membuktikan bahwa semangat mengajar dan mencari nafkah bisa dilakukan oleh siapa saja. “Saya hanya ingin anak-anak kami tahu bahwa hidup ini bukan tentang melihat dengan mata, tapi dengan hati yang tak kenal menyerah,” ungkapnya suatu kali dalam percakapan. Keberadaan Bapak Heri dan keluarganya di rumah orang tuanya bukanlah tanpa alasan. Dengan keterbatasan penghasilan sebagai pengajar Qur'an dan terapis pijat, ia memilih menumpang agar tetap bisa memenuhi kebutuhan keluarga. "Pak Heri dan keluarganya hanya membutuhkan modal kecil, tapi dengan itu mereka bisa mandiri,” jelas Shofwan, menekankan pentingnya peran komunitas dalam membantu mereka yang membutuhkan. Istri Pak Heri, yang dengan senyum sederhana menerima bantuan tersebut, mengucapkan rasa terima kasihnya, “Alhamdulillah, ini sangat berarti bagi kami. Terima kasih banyak atas perhatian Baznas. Semoga bisa membantu usaha kami dan memberikan harapan baru.” Baginya, bantuan ini adalah bentuk perhatian yang sangat berarti, khususnya bagi keluarga yang membutuhkan dukungan. Baznas Sidoarjo berharap, bantuan yang diberikan bukan hanya sebatas pemberian dana, tapi juga bentuk penghargaan terhadap sosok-sosok yang menginspirasi di tengah keterbatasan. Shofwan menyebutkan, “Kami percaya, dengan sedikit dukungan ini, mereka bisa berdaya dan menjadi teladan bagi lingkungan sekitar. Bapak Heri dan keluarganya adalah bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk terus berjuang.” Di ujung penantian, Bapak Heri dan keluarganya terus menyemai harapan dengan cara yang sederhana namun penuh makna. Mereka adalah inspirasi bagi siapa saja yang merasa hidup ini berat. Dari rumah kecilnya, di bawah bimbingan ayat-ayat Qur'an yang tak kasat mata, mereka mengajarkan kita tentang arti keteguhan dan keyakinan akan kebaikan.
BERITA28/10/2024 | admin
Semangat Sumpah Pemuda: Aksi Kecil yang Mengubah Dunia
Semangat Sumpah Pemuda: Aksi Kecil yang Mengubah Dunia
Sumpah Pemuda bukan sekadar peristiwa sejarah. Ia adalah bukti nyata bahwa sekelompok pemuda yang berani bermimpi besar mampu mengguncang fondasi bangsa. Pada hari itu, para pemuda dari berbagai suku, budaya, dan latar belakang berikrar untuk bersatu demi Indonesia yang lebih baik. Ikrar ini bukan sekadar kata-kata; ia adalah awal dari pergerakan besar yang melahirkan kemerdekaan. Baznas Sidoarjo, dengan semangat yang sama, mengajak seluruh pemuda untuk berani memulai perubahan dari aksi-aksi kecil yang berarti, karena seperti sejarah telah membuktikan, perubahan besar selalu dimulai dari langkah-langkah kecil. Di era digital ini, pemuda memiliki kekuatan luar biasa di ujung jari mereka. Aksi kecil seperti menyisihkan sebagian rezeki melalui zakat, infak, dan sedekah mungkin terlihat sederhana, namun dampaknya bisa mengubah hidup banyak orang. Bayangkan, dengan kontribusi kecil yang rutin, kita dapat membantu saudara-saudara kita yang kurang beruntung mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, dan kehidupan yang lebih baik. Sama seperti Sumpah Pemuda yang menyatukan bangsa, aksi-aksi kebaikan ini akan memperkuat tali persaudaraan dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Kita tidak harus menunggu menjadi hebat untuk berbuat baik. Pemuda yang hebat adalah mereka yang mau memulai dari langkah sederhana. Baznas Sidoarjo menyediakan platform yang mudah diakses oleh siapa saja yang ingin berpartisipasi dalam kebaikan. Dari transfer digital hingga donasi langsung, semua pemuda bisa menjadi bagian dari perubahan. Tidak perlu menunggu sampai kita punya banyak, karena sekecil apapun yang kita berikan, jika dilakukan dengan ikhlas, akan membawa berkah dan kebahagiaan bagi sesama. Momentum Sumpah Pemuda ini adalah pengingat bagi kita semua bahwa persatuan dan gotong royong adalah kunci membangun bangsa yang kuat. Begitu pula dengan zakat, infak, dan sedekah, yang berfungsi sebagai jembatan untuk menyatukan hati dan pikiran dalam menebar kebaikan. Aksi kecilmu hari ini bisa menjadi pendorong bagi pemuda lain untuk berbuat hal yang sama, menciptakan gelombang kebaikan yang akan terus meluas. Mari, kita jadikan peringatan Sumpah Pemuda kali ini sebagai titik awal untuk bergerak bersama. Bersatu dalam semangat kebaikan, mulai dari aksi kecil yang kita lakukan hari ini. Sebab, seperti yang diajarkan oleh para pemuda pendiri bangsa ini, tidak ada mimpi yang terlalu besar selama kita berani memulainya dari langkah pertama.
BERITA28/10/2024 | admin
Berbagi Harapan di Balai kelurahan Kalijaten: Saatnya Hidupkan Asa Warga yang Terlupakan
Berbagi Harapan di Balai kelurahan Kalijaten: Saatnya Hidupkan Asa Warga yang Terlupakan
Bertempat di balai kelurahan Kalijaten, Kecamatan Taman, Senin pagi, 28 Oktober 2024, suasana penuh kehangatan terpancar saat perwakilan Baznas Sidoarjo menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan. Sejumlah 17 warga menerima bantuan biaya hidup, sedangkan satu penerima lain, seorang warga dengan kondisi fakir, menerima bantuan khusus. Kegiatan ini bukan sekadar seremonial belaka, namun simbol kepedulian yang terasa nyata. Dani Prabowo, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, didampingi oleh Ibu Endang Setianingsih, Kepala Kelurahan Kalijaten, dengan penuh perhatian menyerahkan bantuan ini kepada mereka yang selama ini kerap terpinggirkan. Putri Rahmah Fadilah, sosok belia yang menjadi salah satu penerima manfaat, tak bisa menyembunyikan keharuan saat menerima bantuan. Di usia yang baru belasan tahun, dia telah menjadi sosok "kakak yang menghidupi." Kehidupan yang getir harus ia telan sejak kedua orang tuanya meninggal. Putri, yang merupakan anak pertama dari empat bersaudara, harus menghadapi realitas hidup tanpa pendampingan orang tua. Tak hanya itu, Putri juga mengidap gangguan kejiwaan yang menambah beban kehidupannya. Sebut saja namanya Mawar, adik kedua Putri, mengambil alih tanggung jawab yang tidak mudah. Dengan usia yang masih 18 tahun, Mawar sudah harus putus sekolah demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Tiap hari, Mawar bekerja apa saja yang bisa dikerjakan, tanpa keluh, demi memastikan saudara-saudaranya tak kelaparan. “Saya ingin sekolah, tapi adik-adik butuh saya untuk mencari uang,” ungkap Mawar lirih. Ada tekad kuat dalam ucapannya, tapi juga kesedihan yang dalam; tekad untuk bertahan hidup, tapi impian sekolah yang terpaksa disingkirkan jauh-jauh. Kehadiran Baznas Sidoarjo lewat bantuan ini bagai oase di tengah padang gurun. Mawar dan saudara-saudaranya mendapat secercah harapan. Mereka bisa tersenyum, meski sejenak, terbebas dari himpitan hidup yang selama ini tak kenal ampun. Bantuan ini diharapkan mampu menjadi batu loncatan untuk kehidupan yang sedikit lebih baik bagi Putri dan keluarganya. Di sisi lain, dukungan datang pula dari Kepala Kelurahan Kalijaten, Ibu Endang Setianingsih. Beliau bahkan secara pribadi menanggung biaya pendidikan adik bungsu dari Putri, yang kini ditempatkan di sebuah pondok pesantren. Dengan harapan besar, Ibu Endang ingin agar setidaknya salah satu dari mereka bisa mendapatkan pendidikan yang layak. “Mereka masih muda, masih banyak kesempatan untuk mereka,” ucapnya dengan nada haru. Sumbangan dari Baznas Sidoarjo ini memang tidak besar jika dibandingkan dengan kebutuhan sehari-hari yang terus bertambah. Namun, dampaknya besar di hati para penerima. Bagi mereka, bantuan ini bukan sekadar materi, tapi juga semangat yang dibutuhkan untuk terus berjalan, meski tertatih. Ini adalah dukungan agar mereka tidak menyerah dan bisa bertahan di tengah segala keterbatasan. Kisah Putri, dan saudara-saudaranya adalah potret kecil dari banyak keluarga di sekitar kita yang mungkin juga membutuhkan uluran tangan. Melalui program seperti ini, Baznas Sidoarjo dan perangkat desa kelurahan lainnya menjadi contoh bahwa di tengah kesibukan dunia yang kian modern, nilai kemanusiaan masih tetap dipegang erat.
BERITA28/10/2024 | admin
Catatan Rakorda Baznas Jatim : Pimpinan BAZNAS RI Tegaskan Sinergi dan Profesionalisme
Catatan Rakorda Baznas Jatim : Pimpinan BAZNAS RI Tegaskan Sinergi dan Profesionalisme
Dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS se-Jawa Timur yang berlangsung di Kota Batu pada 23-25 Oktober 2024, Kolonel CAJ (Purn) Drs. Nur Chamdani, Pimpinan BAZNAS RI Pembina Wilayah Provinsi Jawa Timur, menekankan pentingnya sinergi dan profesionalisme dalam pengelolaan zakat. Menurutnya, Rakorda ini merupakan momentum strategis untuk menyatukan persepsi dan meningkatkan sinergi, baik secara internal maupun dengan pihak eksternal. Nur Chamdani menyampaikan apresiasinya kepada BAZNAS Jawa Timur yang telah sukses menyelenggarakan Rakorda dengan menghadirkan narasumber berkompeten. Ia juga memberikan penghargaan atas inisiatif BAZNAS Jatim Awards, yang diharapkan dapat memacu peningkatan kualitas pengelolaan zakat, infak, sedekah (ZIS), dan dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) di wilayah Jawa Timur. "Alhamdulillah, langkah-langkah yang telah diambil BAZNAS Jatim menunjukkan komitmen besar dalam memperbaiki pengelolaan ZIS dan DSKL. Semoga ini bisa menjadi contoh bagi provinsi lain untuk lebih optimal dalam tata kelola zakat," ungkapnya. Dalam paparannya, Chamdani menekankan pentingnya ketelitian dan akuntabilitas dalam pengelolaan zakat. Ia mengingatkan seluruh peserta Rakorda untuk selalu mengedepankan prinsip tiga aman: Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI. Prinsip ini menjadi fondasi penting agar pengelolaan zakat dapat dipertanggungjawabkan dan dirasakan manfaatnya oleh para mustahik. "Zakat yang kita kelola harus memenuhi syarat sesuai hukum Islam, sesuai dengan regulasi yang berlaku, serta memberikan dampak nyata bagi para penerimanya di seluruh Indonesia," tambahnya. Nur Chamdani juga menyoroti pentingnya menjaga profesionalisme dan kedisiplinan dalam menjalankan amanah sebagai amil zakat. Ia mengingatkan bahwa tugas ini bukan sekadar pekerjaan biasa, melainkan tanggung jawab besar yang harus dipertanggungjawabkan, baik kepada masyarakat maupun kepada Allah SWT. “Profesionalisme, kedisiplinan, dan amanah adalah nilai-nilai utama yang harus selalu kita jaga dalam bekerja. Ini adalah bagian dari amanah yang akan kita pertanggungjawabkan tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat,” pungkasnya, mengakhiri paparannya dengan ajakan untuk terus memajukan BAZNAS demi kemaslahatan umat.
BERITA27/10/2024 | admin
Catatan Rakorda Baznas Jatim : Inovasi ZIS melalui Digitalisasi dan Program Tematik
Catatan Rakorda Baznas Jatim : Inovasi ZIS melalui Digitalisasi dan Program Tematik
Dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS se-Jawa Timur yang digelar di Kota Batu pada 23-25 Oktober 2024, Dr. Mohamad Khoiru Rusydi, M.Ak., CA., Ak., Wakil Direktur UPZ Universitas Brawijaya, menyoroti pentingnya inovasi dalam pengelolaan Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (ZIS). Strategi yang diusulkannya meliputi program tematik, fundraising, serta digitalisasi yang dapat memperluas dampak pengumpulan zakat. Dr. Khoiru Rusydi menjelaskan bahwa program tematik memberikan nilai tambah bagi donatur karena mereka bisa lebih terhubung dengan isu spesifik yang menyentuh hati, seperti pendidikan, kesehatan, atau bantuan bencana. “Melalui program tematik, ZIS dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sedang berkembang,” ujarnya. Tak hanya itu, ia juga menekankan bahwa strategi fundraising merupakan kunci dalam pengelolaan ZIS yang efektif. Tanpa upaya penggalangan dana yang maksimal, menurutnya, distribusi zakat akan menjadi terbatas. "Kalau tidak ada fundraising, otomatis tidak ada yang bisa kita distribusikan," jelasnya. Peran digitalisasi dalam memperluas jangkauan ZIS juga disorot sebagai inovasi penting. Melalui digital market ZIS, masyarakat dapat menyalurkan zakat tanpa harus keluar rumah. “Digitalisasi membuat segalanya lebih mudah. Dengan digital market, donatur dapat menyalurkan zakat kapan saja dan di mana saja,” tambahnya. Dr. Khoiru Rusydi mengapresiasi BAZNAS yang telah sukses mengadopsi inovasi digital dalam program ZIS. Menurutnya, langkah tersebut bisa menjadi contoh bagi lembaga zakat lainnya untuk lebih responsif terhadap perkembangan teknologi. “BAZNAS telah menunjukkan kontribusi besar dalam mengoptimalkan pengelolaan ZIS melalui program-program tematik dan inovasi digital,” tuturnya. Kolaborasi antar lembaga zakat juga dianggap penting oleh Dr. Khoiru Rusydi. Ia menekankan bahwa sinergi antara BAZNAS dan lembaga zakat lainnya akan memperluas dampak positif zakat di masyarakat. Dengan kolaborasi yang baik, dampak zakat dapat dirasakan lebih luas dan lebih cepat. Mengakhiri pemaparannya, Dr. Khoiru Rusydi menyatakan bahwa inovasi dalam pengelolaan ZIS harus terus dilakukan agar dampaknya semakin signifikan. UPZ Universitas Brawijaya sendiri telah menjadi contoh nyata dalam optimalisasi zakat, dengan pengumpulan dana zakat tertinggi di Jawa Timur, mencapai Rp 998.158.238 selama periode Juni-Juli 2024.
BERITA27/10/2024 | admin
Catatan Rakorda Baznas Jatim : Sinergi Kemenag dan BAZNAS, Optimalisasi Zakat untuk Masyarakat
Catatan Rakorda Baznas Jatim : Sinergi Kemenag dan BAZNAS, Optimalisasi Zakat untuk Masyarakat
Kementerian Agama Jawa Timur memberikan apresiasi tinggi kepada BAZNAS atas upaya maksimalnya dalam pengelolaan zakat di wilayah tersebut. Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf Kanwil Kemenag Jatim, Dr. H. Moh Arwani, M.Ag., menyebutkan bahwa kerja sama erat antara Kemenag dan BAZNAS merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pengumpulan zakat, terutama melalui program zakat profesi di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). "Alhamdulillah, program zakat profesi dengan pemotongan 2,5% dari gaji ASN telah berjalan baik. Dana yang terkumpul langsung disetorkan ke BAZNAS provinsi, dan ini menjadi bukti nyata komitmen kita bersama," ujar Arwani dalam Rapat Koordinasi Daerah BAZNAS se-Jawa Timur di Kota Batu, Batu,23-25 Oktober 2024. Dalam kesempatan itu, Dr. Moh Arwani menekankan pentingnya harmonisasi antara Kemenag dan BAZNAS, tidak hanya dari segi visi dan misi, tetapi juga dalam literasi zakat kepada masyarakat. Ia menggarisbawahi bahwa masyarakat harus terus diedukasi tentang pentingnya menyalurkan zakat melalui lembaga resmi seperti BAZNAS. "Masih banyak yang membayar zakat langsung kepada mustahik atau melalui lembaga non-resmi. Ini perlu kita ubah, karena BAZNAS adalah lembaga yang aman dan bermanfaat untuk pengelolaan zakat yang lebih profesional," jelasnya. Dalam survei yang dilakukan Kemenag, sebagian besar masyarakat belum menyalurkan zakat mereka melalui lembaga resmi. Namun, dengan program-program terstruktur dan kerja sama yang kuat, diharapkan pengumpulan zakat melalui BAZNAS bisa meningkat secara signifikan. Arwani juga menyebutkan bahwa di Kabupaten Sidoarjo, program zakat profesi di kalangan ASN telah menghasilkan kontribusi sebesar Rp55 juta per bulan. Angka ini merupakan hasil konkret dari kolaborasi yang baik antara Kemenag dan BAZNAS setempat, dan ia berharap kabupaten lain bisa mengikuti jejak tersebut. Di akhir pemaparannya, Arwani menekankan pentingnya kompetensi spiritual dan profesional pengurus BAZNAS. "Ini bukan hanya soal keahlian teknis, tetapi juga bagaimana kita menjalankan amanah zakat dengan nilai spiritual yang kuat," pungkasnya.
BERITA27/10/2024 | admin
SI UMAR: Aplikasi untuk Menghubungkan UMKM dengan Para Pakar
SI UMAR: Aplikasi untuk Menghubungkan UMKM dengan Para Pakar
Satu lagi inovasi dihadirkan dalam Bazar Pemberdayaan dan Upgrading UMKM yang digelar Baznas Sidoarjo bersama UNUSIDA di Pendopo Kecamatan Tarik pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Kali ini, sebuah aplikasi bernama SI UMAR diluncurkan. Aplikasi ini diharapkan menjadi jembatan antara pelaku UMKM dan para ahli di berbagai bidang. M. Mahbub, Wakil Ketua 2 Baznas Sidoarjo, , menyebutkan bahwa SI UMAR adalah terobosan baru dalam mendukung UMKM naik kelas. “Aplikasi ini memungkinkan pelaku UMKM untuk berkonsultasi langsung dengan para ahli atau pakar pada bidangnya, sehingga bisa mendapatkan masukan yang tepat untuk meningkatkan kualitas produknya,” jelas Mahbub. Aplikasi SI UMAR dirancang untuk memberikan akses mudah bagi pelaku UMKM yang membutuhkan bimbingan. Mulai dari konsultasi bisnis, pemasaran digital, hingga pengelolaan keuangan, semua tersedia dalam genggaman. UMKM hanya perlu mendaftar dan mereka bisa langsung terhubung dengan mentor-mentor yang berpengalaman. Dalam peresmian aplikasi ini, terlihat tampilan Fitur-fitur seperti bimbingan online dan konsultasi personal menjadi andalan utama aplikasi ini. Dengan sistem yang mudah digunakan, diharapkan UMKM tidak lagi kesulitan mendapatkan akses informasi dan pembinaan. Tak hanya itu, aplikasi ini juga memungkinkan UMKM untuk mempromosikan produk mereka kepada jaringan yang lebih luas. Diharapkan juga UMKM bisa memperluas jangkauan pasar tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Peluncuran SI UMAR ini menjadi langkah konkrit kolaborasi Baznas dengan UNUSIDA dalam mewujudkan visinya untuk memberdayakan UMKM melalui teknologi secara berkelanjutan. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan pelaku UMKM semakin percaya diri dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin kompetitif. Acara peluncuran aplikasi ini juga disambut hangat oleh berbagai pihak. Mereka berharap SI UMAR dapat menjadi platform yang efektif dalam membantu pengembangan usaha mereka. UMKM Sidoarjo kini tak hanya sekadar mendapatkan bantuan, tapi juga akses langsung ke jaringan ahli yang dapat membantu mengarahkan usaha mereka ke level yang lebih tinggi. Dengan SI UMAR, UMKM Sidoarjo siap melangkah ke era digital dan menghadapi pasar dengan lebih percaya diri.
BERITA26/10/2024 | admin
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat