WhatsApp Icon
Salurkan Donasi 10 Juta untuk Palestina,  Ikhtiar PLN NPS Melalui Baznas Sidoarjo untuk Kemanusiaan

Warga Palestina di Gaza masih terus berjuang di tengah kepungan serangan Israel. Angka korban jiwa semakin mengkhawatirkan. Per Senin, 26 Agustus 2024, laporan otoritas kesehatan setempat mencatat lebih dari 40.435 orang tewas dan 93.778 orang terluka. Di tengah derita yang tiada henti, uluran tangan dari berbagai belahan dunia menjadi angin segar bagi mereka yang tertimpa musibah.

 

Di Sidoarjo, kepedulian terhadap penderitaan warga Palestina menemukan jalannya melalui aksi nyata. Baznas Kabupaten Sidoarjo, Wakil Ketua EM Luqman Hakiem, dengan semangat kemanusiaan, kembali menggalang donasi dengan tajuk “Membasuh Luka Palestina.” Sebuah gerakan yang tak hanya mengandalkan doa, tapi juga mengerahkan dukungan material yang konkrit.

 

Sebagaimana diketahui , Pada November 2023 lalu, Baznas Sidoarjo berhasil mengumpulkan donasi senilai Rp 4.083.702.129,- yang langsung disalurkan melalui Baznas Provinsi Jawa Timur. Gerakan kemanusiaan ini berlanjut dan semakin kuat, menggugah kembali rasa solidaritas masyarakat untuk Palestina, satu-satunya negara peserta Konferensi Asia-Afrika 1955 yang hingga kini belum menikmati kemerdekaan.

 

Pada Jumat 30 Agustus 2024, di lingkungan kantor PLN NPS (Nusantara Power Service) di Jl. Juanda No. 17 Sidoarjo, para pegawai dan karyawan berbondong-bondong menyalurkan donasi mereka. Terkumpul sebesar Rp 10.000.000,- sebagai bentuk kepedulian terhadap rakyat Palestina yang tengah berjuang mempertahankan hidup di tengah kekacauan.

 

Ini bukan kali pertama PLN NPS, yang sebelumnya dikenal sebagai PT PLN PJB Jatim, terlibat dalam aksi kemanusiaan semacam ini. Sinergi antara PLN NPS dan Baznas Sidoarjo telah menjadi bukti nyata bahwa perusahaan BUMN ini tidak hanya fokus pada pengelolaan energi, tetapi juga berkomitmen untuk terus menjejak manfaat bagi umat, utamanya dalam bidang kemanusiaan.

 

“Alhamdulillah, kami berharap ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat luas untuk terus peduli dan istiqamah dalam membantu sesama. Palestina adalah tanggung jawab kita bersama. Semoga dukungan ini bisa menjadi mashlahat bagi mereka yang membutuhkan,” ucap Luqman Hakiem saat menyerahkan donasi tersebut.

 

Dengan gerakan ini, Baznas Sidoarjo dan PLN NPS berharap agar bantuan ini bisa sedikit mengurangi penderitaan saudara-saudara kita di Palestina, serta menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang terlibat.

31/08/2024 | Kontributor: admin
Perkuat Komitmen Sosial dengan Pembangunan Musholla di SDN 1 Trosobo

Sidoarjo, 30 Agustus 2024 — Di tengah hiruk-pikuk kegiatan sosial yang memadati akhir Agustus ini, Baznas Sidoarjo menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap pemberdayaan pendidikan dan fasilitas ibadah. Pembangunan musholla di SDN 1 Trosobo, Taman merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Baznas Sidoarjo untuk memperkuat infrastruktur pendidikan sekaligus memperhatikan kebutuhan spiritual para pelajar.

 

Kegiatan penyerahan simbolis bantuan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari sekolah, yaitu Ibu Chusniawati, S.Pd.I dan Bapak Imam Gojali, S.Pd. Keduanya mewakili komunitas sekolah yang penuh harapan. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini,” ungkap Chusniawati dengan nada penuh syukur. “Pembangunan musholla ini akan sangat membantu siswa dalam menjalankan ibadah mereka secara lebih nyaman dan khusyuk.”

 

M. Sofwan, sebagai perwakilan dari Baznas Sidoarjo, turut hadir dalam acara tersebut. Ia menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program Baznas untuk mendukung pengembangan pendidikan dan keagamaan di daerah. “Kami percaya bahwa pendidikan dan agama adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Dengan adanya musholla ini, kami berharap siswa-siswi di SDN 1 Trosobo dapat lebih mudah menjalankan ibadah mereka, yang pada akhirnya akan mendukung perkembangan karakter mereka,” ujar Sofwan dengan penuh keyakinan.

 

Pembangunan musholla ini tentu saja simbol dari harapan besar akan masa depan yang lebih baik, di mana pendidikan dan keimanan berjalan beriringan. Baznas Sidoarjo, melalui kegiatan ini, turut memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih harmonis dan seimbang bagi anak-anak di Trosobo.

 

Pembangunan musholla di SDN 1 Trosobo adalah contoh nyata dari sinergi antara lembaga sosial dan dunia pendidikan. Ini adalah langkah kecil yang diharapkan akan membawa dampak besar bagi komunitas. Dengan dukungan seperti ini, masa depan pendidikan di Sidoarjo tampak semakin cerah dan penuh harapan.

30/08/2024 | Kontributor: admin
Kisah Rizal: Dari Karyawan Hingga Pejuang Hidup di Atas Roda

Pada Rabu, 28 Agustus 2024, menjadi momen yang tak terlupakan bagi Rizal, seorang pria berusia 30 tahun asal Desa Damarsi, Buduran, Sidoarjo. Rizal yang dahulu aktif sebagai karyawan tetap di salah satu perusahaan di daerah Lingkar Timur Sidoarjo, kini harus menghadapi kenyataan pahit. Tiga bulan terakhir, hidupnya berubah drastis saat ia tiba-tiba kehilangan kemampuan untuk menggerakkan kaki dan tangannya. Diagnosa medis menyebutkan bahwa ia mengalami gangguan pada sistem sarafnya, kondisi yang memaksanya untuk bergantung pada kursi roda.

 

Kehidupan Rizal yang dulu penuh semangat, kini seolah dibatasi oleh gerak yang tertahan. Namun, semangatnya untuk tetap hidup dan berkarya tidak pernah padam. Dengan tekad kuat, Rizal sempat menyewa kursi roda melalui layanan online, meskipun harus merogoh kocek hingga Rp500 ribu selama dua bulan. Biaya yang tidak sedikit bagi seorang pekerja, namun Rizal tidak punya pilihan lain.

 

Hari itu, Rizal mendapat kabar baik. Sebuah kursi roda baru dari Baznas Sidoarjo datang sebagai jawaban atas doanya. Bantuan tersebut disampaikan oleh M. Sofwan, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, langsung ke rumah Rizal. Kursi roda itu diterima dengan penuh haru oleh Rizal dan ibunya, yang juga seorang kader kesehatan di desanya. Senyum tipis terlihat di wajah Rizal, seakan memberitahu dunia bahwa harapan masih ada.

 

Ibunda Rizal, yang selama ini setia mendampingi putranya dalam setiap langkah perjuangan, tak kuasa menahan rasa syukurnya. Sebagai seorang kader kesehatan, ia memahami betul betapa pentingnya mobilitas bagi seorang pasien seperti Rizal. Kursi roda itu tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga simbol dari kepercayaan dan harapan baru bagi keluarga kecil ini.

 

M. Sofwan yang menyerahkan bantuan itu pun merasa tersentuh oleh kisah Rizal. "Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban dan memberikan Rizal kemudahan dalam aktivitas sehari-hari," ujarnya. Bagi Baznas Sidoarjo, ini bukan sekadar tugas, melainkan panggilan kemanusiaan untuk membantu mereka yang tengah berjuang di tengah kesulitan.

 

Rizal kini memulai babak baru dalam hidupnya dengan kursi roda dari Baznas Sidoarjo. Perjuangan hidupnya mungkin belum selesai, tetapi dengan dukungan dari banyak pihak, Rizal percaya bahwa ia akan mampu menghadapi hari-hari mendatang dengan lebih baik. Kisahnya menjadi pengingat bagi kita semua tentang arti keteguhan hati dan bantuan yang datang di saat yang paling dibutuhkan.

29/08/2024 | Kontributor: admin
Mengalir dalam Diam: Kisah Ibu Choirul Waroh Mendapatkan Kembali Harapannya

Pagi itu, di teras rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Prambon, Sidoarjo, suasana hangat terasa meski langit sedikit mendung. Di balik senyum lembut dan penuh harap, ada Ibu Choirul Waroh, wanita berusia 65 tahun yang sudah lama kehilangan salah satu kakinya akibat diabetes. Sudah sejak tahun 2021, kaki kirinya harus diamputasi, meninggalkan kekosongan yang tak hanya dalam tubuhnya, tapi juga dalam hidupnya.

 

Setiap hari, Ibu Choirul Waroh menggunakan kursi roda yang dipinjam dari tetangganya. Kursi roda itu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya, seolah menjadi perpanjangan tubuh yang selalu membawanya kemana-mana. Namun, di balik roda-roda yang terus berputar itu, ada rasa was-was yang tak pernah lepas. Pinjaman adalah pinjaman, dan selalu ada batas waktu yang membuat hati ini tak pernah tenang.

 

Selasa, 27 Agustus 2024, menjadi hari yang tak akan dilupakan oleh Ibu Choirul. Hari itu, BAZNAS Sidoarjo hadir membawa angin segar dalam hidupnya. Bantuan alat kesehatan berupa kursi roda dan kaki palsu diserahkan langsung oleh M. Sofwan, salah satu staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo. Seperti biasanya, bantuan ini datang tanpa banyak bicara, hanya aksi nyata yang berbicara.

 

"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Sekarang saya bisa bergerak lebih leluasa tanpa harus bergantung lagi pada pinjaman tetangga," kata Ibu Choirul, dengan mata berkaca-kaca. Baginya, kursi roda dan kaki palsu ini lebih dari sekadar alat bantu; ini adalah kebebasan, kemandirian, dan yang terpenting, martabat yang kembali.

 

Bukan hanya Ibu Choirul yang merasakan kebahagiaan itu. Tetangga dan kerabat yang hadir di tempat itu juga tak bisa menahan rasa syukur. Mereka tahu betul bagaimana perjuangan Ibu Choirul selama ini. Bagi mereka, bantuan ini adalah bentuk perhatian yang tulus dari BAZNAS Sidoarjo, bukan sekadar seremonial belaka.

 

Melalui program ini, BAZNAS Sidoarjo tak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga mengembalikan harapan dan semangat hidup bagi mereka yang sudah lama merasakannya memudar. "Kami berharap, bantuan ini dapat memberikan manfaat yang besar dan bisa meringankan beban Ibu Choirul dalam menjalani kesehariannya," ujar M. Sofwan usai penyerahan bantuan.

 

Cerita ini adalah tentang harapan yang tak pernah padam, meski tubuh sudah tak lagi sempurna. Ini tentang bagaimana tangan-tangan peduli dari BAZNAS Sidoarjo mengulurkan bantuan, dan mengubah hidup seseorang tanpa perlu sorotan kamera atau tepuk tangan meriah. Karena sejatinya, kebaikan yang tulus tidak membutuhkan panggung besar untuk bersinar.

28/08/2024 | Kontributor: admin
Hadiri Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren di Ponpes Al Adliya, Baznas Salurkan 20 Paket Beras

Sidoarjo - Senin, 26 Agustus 2024, Baznas Kabupaten Sidoarjo turut menghadiri undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP) yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Adliya, Desa Sumokali, Kecamatan Candi. Acara ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat pesantren.Pada kesempatan tersebut , Baznas sidoarjo sekaligus salurkan 20 paket beras untuk kebutuhan konsusmsi  pondok pesantren.

 

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai instansi dan organisasi yang memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat pesantren, seperti kasi pontren kemenag sidoarjo, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, Baznas, Dinkes, serta Muslimat Ranting Desa Sumokali. Tidak hanya itu, kelompok santri husada dari Pondok Pesantren Al Adliya juga turut serta dalam musyawarah tersebut, memperlihatkan kesadaran akan pentingnya keterlibatan seluruh elemen pesantren dalam menjaga kesehatan lingkungan dan masyarakat.

 

KH. Ali Wafa, pengasuh Pondok Pesantren Al Adliya, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah hadir dan mendukung kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa peran pondok pesantren tidak hanya terbatas pada pendidikan agama, tetapi juga dalam meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan santri serta masyarakat di sekitarnya. “Ini adalah upaya kolektif yang penting untuk kita teruskan dan kembangkan," ungkapnya.

 

Dalam kesempatan ini, perwakilan Baznas Sidoarjo, Gus Mahbub, menyatakan komitmennya untuk mendukung program-program sosial dan kesehatan di lingkungan pesantren. Menurutnya, pondok pesantren merupakan salah satu pilar utama dalam membangun karakter bangsa, dan kesejahteraan santri perlu mendapatkan perhatian lebih agar mampu berkontribusi secara maksimal di masyarakat. “Baznas siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk memajukan kesejahteraan di pesantren," katanya.

Salah satu komitmen  Baznas sidoarjo adalah , membantu  keamanan dan kenyaman pondok pesantren  yaitu Pembangunan pagar untuk tangga  dan bantuan kacamata bagi santri yang kesulitan atau gangguan mata.

 

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) juga memberikan pemaparan terkait pentingnya pengelolaan lingkungan yang sehat di sekitar pesantren. Mereka mendorong pesantren untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung pola hidup bersih. Hal ini, menurut DLHK, merupakan langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit di lingkungan padat seperti pesantren.

 

Sementara itu, Dinkes Sidoarjo menekankan pentingnya peran aktif dari para santri husada dalam mempromosikan kesehatan di dalam dan sekitar pondok pesantren. Mereka berperan sebagai garda terdepan dalam penyuluhan dan pencegahan penyakit. Melalui Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren ini, diharapkan para santri husada dapat semakin aktif berkontribusi dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan.

 

Acara MMPP di Pondok Pesantren Al Adliya ini berlangsung dengan suasana penuh kebersamaan dan harapan untuk masa depan yang lebih sehat bagi santri serta masyarakat sekitar. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga-lembaga sosial, dan komunitas pesantren menjadi kunci penting dalam mewujudkan tujuan bersama, yakni pesantren yang bersih, sehat, dan berdaya secara sosial.

26/08/2024 | Kontributor: admin

Berita Terbaru

Salurkan Donasi 10 Juta untuk Palestina,  Ikhtiar PLN NPS Melalui Baznas Sidoarjo untuk Kemanusiaan
Salurkan Donasi 10 Juta untuk Palestina, Ikhtiar PLN NPS Melalui Baznas Sidoarjo untuk Kemanusiaan
Warga Palestina di Gaza masih terus berjuang di tengah kepungan serangan Israel. Angka korban jiwa semakin mengkhawatirkan. Per Senin, 26 Agustus 2024, laporan otoritas kesehatan setempat mencatat lebih dari 40.435 orang tewas dan 93.778 orang terluka. Di tengah derita yang tiada henti, uluran tangan dari berbagai belahan dunia menjadi angin segar bagi mereka yang tertimpa musibah. Di Sidoarjo, kepedulian terhadap penderitaan warga Palestina menemukan jalannya melalui aksi nyata. Baznas Kabupaten Sidoarjo, Wakil Ketua EM Luqman Hakiem, dengan semangat kemanusiaan, kembali menggalang donasi dengan tajuk “Membasuh Luka Palestina.” Sebuah gerakan yang tak hanya mengandalkan doa, tapi juga mengerahkan dukungan material yang konkrit. Sebagaimana diketahui , Pada November 2023 lalu, Baznas Sidoarjo berhasil mengumpulkan donasi senilai Rp 4.083.702.129,- yang langsung disalurkan melalui Baznas Provinsi Jawa Timur. Gerakan kemanusiaan ini berlanjut dan semakin kuat, menggugah kembali rasa solidaritas masyarakat untuk Palestina, satu-satunya negara peserta Konferensi Asia-Afrika 1955 yang hingga kini belum menikmati kemerdekaan. Pada Jumat 30 Agustus 2024, di lingkungan kantor PLN NPS (Nusantara Power Service) di Jl. Juanda No. 17 Sidoarjo, para pegawai dan karyawan berbondong-bondong menyalurkan donasi mereka. Terkumpul sebesar Rp 10.000.000,- sebagai bentuk kepedulian terhadap rakyat Palestina yang tengah berjuang mempertahankan hidup di tengah kekacauan. Ini bukan kali pertama PLN NPS, yang sebelumnya dikenal sebagai PT PLN PJB Jatim, terlibat dalam aksi kemanusiaan semacam ini. Sinergi antara PLN NPS dan Baznas Sidoarjo telah menjadi bukti nyata bahwa perusahaan BUMN ini tidak hanya fokus pada pengelolaan energi, tetapi juga berkomitmen untuk terus menjejak manfaat bagi umat, utamanya dalam bidang kemanusiaan. “Alhamdulillah, kami berharap ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat luas untuk terus peduli dan istiqamah dalam membantu sesama. Palestina adalah tanggung jawab kita bersama. Semoga dukungan ini bisa menjadi mashlahat bagi mereka yang membutuhkan,” ucap Luqman Hakiem saat menyerahkan donasi tersebut. Dengan gerakan ini, Baznas Sidoarjo dan PLN NPS berharap agar bantuan ini bisa sedikit mengurangi penderitaan saudara-saudara kita di Palestina, serta menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang terlibat.

31/08/2024 | admin

Perkuat Komitmen Sosial dengan Pembangunan Musholla di SDN 1 Trosobo
Perkuat Komitmen Sosial dengan Pembangunan Musholla di SDN 1 Trosobo
Sidoarjo, 30 Agustus 2024 — Di tengah hiruk-pikuk kegiatan sosial yang memadati akhir Agustus ini, Baznas Sidoarjo menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap pemberdayaan pendidikan dan fasilitas ibadah. Pembangunan musholla di SDN 1 Trosobo, Taman merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Baznas Sidoarjo untuk memperkuat infrastruktur pendidikan sekaligus memperhatikan kebutuhan spiritual para pelajar. Kegiatan penyerahan simbolis bantuan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari sekolah, yaitu Ibu Chusniawati, S.Pd.I dan Bapak Imam Gojali, S.Pd. Keduanya mewakili komunitas sekolah yang penuh harapan. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini,” ungkap Chusniawati dengan nada penuh syukur. “Pembangunan musholla ini akan sangat membantu siswa dalam menjalankan ibadah mereka secara lebih nyaman dan khusyuk.” M. Sofwan, sebagai perwakilan dari Baznas Sidoarjo, turut hadir dalam acara tersebut. Ia menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program Baznas untuk mendukung pengembangan pendidikan dan keagamaan di daerah. “Kami percaya bahwa pendidikan dan agama adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Dengan adanya musholla ini, kami berharap siswa-siswi di SDN 1 Trosobo dapat lebih mudah menjalankan ibadah mereka, yang pada akhirnya akan mendukung perkembangan karakter mereka,” ujar Sofwan dengan penuh keyakinan. Pembangunan musholla ini tentu saja simbol dari harapan besar akan masa depan yang lebih baik, di mana pendidikan dan keimanan berjalan beriringan. Baznas Sidoarjo, melalui kegiatan ini, turut memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih harmonis dan seimbang bagi anak-anak di Trosobo. Pembangunan musholla di SDN 1 Trosobo adalah contoh nyata dari sinergi antara lembaga sosial dan dunia pendidikan. Ini adalah langkah kecil yang diharapkan akan membawa dampak besar bagi komunitas. Dengan dukungan seperti ini, masa depan pendidikan di Sidoarjo tampak semakin cerah dan penuh harapan.

30/08/2024 | admin

Kisah Rizal: Dari Karyawan Hingga Pejuang Hidup di Atas Roda
Kisah Rizal: Dari Karyawan Hingga Pejuang Hidup di Atas Roda
Pada Rabu, 28 Agustus 2024, menjadi momen yang tak terlupakan bagi Rizal, seorang pria berusia 30 tahun asal Desa Damarsi, Buduran, Sidoarjo. Rizal yang dahulu aktif sebagai karyawan tetap di salah satu perusahaan di daerah Lingkar Timur Sidoarjo, kini harus menghadapi kenyataan pahit. Tiga bulan terakhir, hidupnya berubah drastis saat ia tiba-tiba kehilangan kemampuan untuk menggerakkan kaki dan tangannya. Diagnosa medis menyebutkan bahwa ia mengalami gangguan pada sistem sarafnya, kondisi yang memaksanya untuk bergantung pada kursi roda. Kehidupan Rizal yang dulu penuh semangat, kini seolah dibatasi oleh gerak yang tertahan. Namun, semangatnya untuk tetap hidup dan berkarya tidak pernah padam. Dengan tekad kuat, Rizal sempat menyewa kursi roda melalui layanan online, meskipun harus merogoh kocek hingga Rp500 ribu selama dua bulan. Biaya yang tidak sedikit bagi seorang pekerja, namun Rizal tidak punya pilihan lain. Hari itu, Rizal mendapat kabar baik. Sebuah kursi roda baru dari Baznas Sidoarjo datang sebagai jawaban atas doanya. Bantuan tersebut disampaikan oleh M. Sofwan, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, langsung ke rumah Rizal. Kursi roda itu diterima dengan penuh haru oleh Rizal dan ibunya, yang juga seorang kader kesehatan di desanya. Senyum tipis terlihat di wajah Rizal, seakan memberitahu dunia bahwa harapan masih ada. Ibunda Rizal, yang selama ini setia mendampingi putranya dalam setiap langkah perjuangan, tak kuasa menahan rasa syukurnya. Sebagai seorang kader kesehatan, ia memahami betul betapa pentingnya mobilitas bagi seorang pasien seperti Rizal. Kursi roda itu tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga simbol dari kepercayaan dan harapan baru bagi keluarga kecil ini. M. Sofwan yang menyerahkan bantuan itu pun merasa tersentuh oleh kisah Rizal. "Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban dan memberikan Rizal kemudahan dalam aktivitas sehari-hari," ujarnya. Bagi Baznas Sidoarjo, ini bukan sekadar tugas, melainkan panggilan kemanusiaan untuk membantu mereka yang tengah berjuang di tengah kesulitan. Rizal kini memulai babak baru dalam hidupnya dengan kursi roda dari Baznas Sidoarjo. Perjuangan hidupnya mungkin belum selesai, tetapi dengan dukungan dari banyak pihak, Rizal percaya bahwa ia akan mampu menghadapi hari-hari mendatang dengan lebih baik. Kisahnya menjadi pengingat bagi kita semua tentang arti keteguhan hati dan bantuan yang datang di saat yang paling dibutuhkan.

29/08/2024 | admin

Mengalir dalam Diam: Kisah Ibu Choirul Waroh Mendapatkan Kembali Harapannya
Mengalir dalam Diam: Kisah Ibu Choirul Waroh Mendapatkan Kembali Harapannya
Pagi itu, di teras rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Prambon, Sidoarjo, suasana hangat terasa meski langit sedikit mendung. Di balik senyum lembut dan penuh harap, ada Ibu Choirul Waroh, wanita berusia 65 tahun yang sudah lama kehilangan salah satu kakinya akibat diabetes. Sudah sejak tahun 2021, kaki kirinya harus diamputasi, meninggalkan kekosongan yang tak hanya dalam tubuhnya, tapi juga dalam hidupnya. Setiap hari, Ibu Choirul Waroh menggunakan kursi roda yang dipinjam dari tetangganya. Kursi roda itu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya, seolah menjadi perpanjangan tubuh yang selalu membawanya kemana-mana. Namun, di balik roda-roda yang terus berputar itu, ada rasa was-was yang tak pernah lepas. Pinjaman adalah pinjaman, dan selalu ada batas waktu yang membuat hati ini tak pernah tenang. Selasa, 27 Agustus 2024, menjadi hari yang tak akan dilupakan oleh Ibu Choirul. Hari itu, BAZNAS Sidoarjo hadir membawa angin segar dalam hidupnya. Bantuan alat kesehatan berupa kursi roda dan kaki palsu diserahkan langsung oleh M. Sofwan, salah satu staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo. Seperti biasanya, bantuan ini datang tanpa banyak bicara, hanya aksi nyata yang berbicara. "Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Sekarang saya bisa bergerak lebih leluasa tanpa harus bergantung lagi pada pinjaman tetangga," kata Ibu Choirul, dengan mata berkaca-kaca. Baginya, kursi roda dan kaki palsu ini lebih dari sekadar alat bantu; ini adalah kebebasan, kemandirian, dan yang terpenting, martabat yang kembali. Bukan hanya Ibu Choirul yang merasakan kebahagiaan itu. Tetangga dan kerabat yang hadir di tempat itu juga tak bisa menahan rasa syukur. Mereka tahu betul bagaimana perjuangan Ibu Choirul selama ini. Bagi mereka, bantuan ini adalah bentuk perhatian yang tulus dari BAZNAS Sidoarjo, bukan sekadar seremonial belaka. Melalui program ini, BAZNAS Sidoarjo tak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga mengembalikan harapan dan semangat hidup bagi mereka yang sudah lama merasakannya memudar. "Kami berharap, bantuan ini dapat memberikan manfaat yang besar dan bisa meringankan beban Ibu Choirul dalam menjalani kesehariannya," ujar M. Sofwan usai penyerahan bantuan. Cerita ini adalah tentang harapan yang tak pernah padam, meski tubuh sudah tak lagi sempurna. Ini tentang bagaimana tangan-tangan peduli dari BAZNAS Sidoarjo mengulurkan bantuan, dan mengubah hidup seseorang tanpa perlu sorotan kamera atau tepuk tangan meriah. Karena sejatinya, kebaikan yang tulus tidak membutuhkan panggung besar untuk bersinar.

28/08/2024 | admin

Hadiri Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren di Ponpes Al Adliya, Baznas Salurkan 20 Paket Beras
Hadiri Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren di Ponpes Al Adliya, Baznas Salurkan 20 Paket Beras
Sidoarjo - Senin, 26 Agustus 2024, Baznas Kabupaten Sidoarjo turut menghadiri undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP) yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Adliya, Desa Sumokali, Kecamatan Candi. Acara ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat pesantren.Pada kesempatan tersebut , Baznas sidoarjo sekaligus salurkan 20 paket beras untuk kebutuhan konsusmsi pondok pesantren. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai instansi dan organisasi yang memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat pesantren, seperti kasi pontren kemenag sidoarjo, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, Baznas, Dinkes, serta Muslimat Ranting Desa Sumokali. Tidak hanya itu, kelompok santri husada dari Pondok Pesantren Al Adliya juga turut serta dalam musyawarah tersebut, memperlihatkan kesadaran akan pentingnya keterlibatan seluruh elemen pesantren dalam menjaga kesehatan lingkungan dan masyarakat. KH. Ali Wafa, pengasuh Pondok Pesantren Al Adliya, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah hadir dan mendukung kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa peran pondok pesantren tidak hanya terbatas pada pendidikan agama, tetapi juga dalam meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan santri serta masyarakat di sekitarnya. “Ini adalah upaya kolektif yang penting untuk kita teruskan dan kembangkan," ungkapnya. Dalam kesempatan ini, perwakilan Baznas Sidoarjo, Gus Mahbub, menyatakan komitmennya untuk mendukung program-program sosial dan kesehatan di lingkungan pesantren. Menurutnya, pondok pesantren merupakan salah satu pilar utama dalam membangun karakter bangsa, dan kesejahteraan santri perlu mendapatkan perhatian lebih agar mampu berkontribusi secara maksimal di masyarakat. “Baznas siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk memajukan kesejahteraan di pesantren," katanya. Salah satu komitmen Baznas sidoarjo adalah , membantu keamanan dan kenyaman pondok pesantren yaitu Pembangunan pagar untuk tangga dan bantuan kacamata bagi santri yang kesulitan atau gangguan mata. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) juga memberikan pemaparan terkait pentingnya pengelolaan lingkungan yang sehat di sekitar pesantren. Mereka mendorong pesantren untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung pola hidup bersih. Hal ini, menurut DLHK, merupakan langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit di lingkungan padat seperti pesantren. Sementara itu, Dinkes Sidoarjo menekankan pentingnya peran aktif dari para santri husada dalam mempromosikan kesehatan di dalam dan sekitar pondok pesantren. Mereka berperan sebagai garda terdepan dalam penyuluhan dan pencegahan penyakit. Melalui Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren ini, diharapkan para santri husada dapat semakin aktif berkontribusi dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Acara MMPP di Pondok Pesantren Al Adliya ini berlangsung dengan suasana penuh kebersamaan dan harapan untuk masa depan yang lebih sehat bagi santri serta masyarakat sekitar. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga-lembaga sosial, dan komunitas pesantren menjadi kunci penting dalam mewujudkan tujuan bersama, yakni pesantren yang bersih, sehat, dan berdaya secara sosial.

26/08/2024 | admin

Secercah Harapan untuk Ananda Damar, Baznas cover Biaya Rumah Sakit
Secercah Harapan untuk Ananda Damar, Baznas cover Biaya Rumah Sakit
Sidoarjo, 23 Agustus 2024 – Wajah Khotib Muzaqqi memancarkan harapan yang tak terkatakan saat menerima bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo, Jumat siang ini. Bantuan tersebut adalah secercah sinar di tengah gelapnya cobaan yang ia hadapi. Putranya, Ananda Damar Saitama Putra, yang baru berusia 18 bulan, telah lima hari dirawat di RSUD Notopuro akibat sakit step/kejang yang terus menggerogoti tubuh mungilnya. Khotib, yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir rental, merasa bingung ketika melihat putranya terbaring tak berdaya. Lebih menyakitkan lagi, ia tidak dapat mengandalkan program universal health coverage (UHC) BPJS Kesehatan dengan pemkab Sidoarjo yang menjamin tak adanya kesulitan finansial bagi warga Sidoarjo terlayani kebutuhan mendapatkan layanan kesehatannya.Akibat Damar belum memiliki akta kelahiran dan belum tercatat dalam Kartu Keluarga (KK), syarat utama untuk mengakses layanan tersebut. "Bukan karena tak mau mengurus, tapi keadaan membuat segalanya jadi lebih sulit," kata Khotib, suaranya sedikit bergetar menahan perasaan. M Mahbub, Wakil Ketua BAZNAS Sidoarjo Bidang Distribusi, hadir membawa kabar baik. Bantuan biaya kesehatan diserahkan langsung kepada keluarga Damar, di tangan sang ayah yang terlihat mulai sedikit lebih tenang. "Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai sesama manusia, untuk membantu mereka yang benar-benar membutuhkan. Apalagi, kesehatan seorang anak kecil yang tak berdaya adalah hal yang tidak bisa ditunda-tunda," ujar Mahbub, dengan nada yang tegas namun penuh empati. Ia menambahkan bahwa BAZNAS Sidoarjo akan terus memantau perkembangan kesehatan Damar dan siap memberikan bantuan lanjutan jika diperlukan. Bantuan ini tentu bukan solusi akhir, tetapi bagi Khotib, ini adalah awal dari upaya kerasnya untuk menyelamatkan putranya. "Saya sangat bersyukur, setidaknya ada yang peduli. Ini bukan hanya soal uang, tapi juga soal harapan dan perhatian yang membuat kami kuat," tuturnya dengan mata yang mulai berbinar. Kondisi Damar masih membutuhkan perawatan intensif, dan keluarganya berharap agar semua proses administratif untuk BPJS bisa segera selesai, agar Damar mendapatkan perawatan yang lebih komprehensif tanpa kendala finansial lagi. Sementara itu, doa dan dukungan terus mengalir dari berbagai pihak yang mengetahui kisah perjuangan keluarga ini. Di balik cerita ini, terselip harapan agar semakin banyak pihak yang tergerak untuk membantu sesama, terutama mereka yang sedang berada dalam situasi darurat kesehatan. Karena sejatinya, kita tak pernah tahu kapan cobaan serupa bisa datang menghampiri. Khotib dan keluarganya kini bisa sedikit bernapas lega, berkat bantuan yang datang di saat yang tepat.

23/08/2024 | admin

Kisah Haru di Rumah Reyot, Desa Dungus, Kecamatan Sukodono
Kisah Haru di Rumah Reyot, Desa Dungus, Kecamatan Sukodono
Sidoarjo- Kamis, 22 Agustus 2024, matahari belum terlalu terik saat staf pelaksana BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, M. Sofwan, melangkahkan kaki menuju Dusun Dungus, Desa Sukodono. Di sana, ia membawa sebuah misi kemanusiaan: mendistribusikan bantuan biaya hidup kepada salah satu warga yang hidup dalam kondisi memprihatinkan, Bapak Abdul Wahid. Saat tiba di lokasi, pemandangan yang menyayat hati langsung menyambut. Rumah tempat tinggal Bapak Abdul Wahid dan keluarganya tampak reyot, dengan tembok yang sudah mulai mengelupas dan atap yang tak lagi kokoh. Di dalam rumah, kondisi semakin miris. Perabotan yang teronggok di berbagai sudut rumah terlihat tak layak pakai, usang, dan kumuh. Sebagaimana disampaikan istri pak wahid ,setiap kali musim hujan tiba, rumah itu selalu tertembus air, membawa serta kedinginan dan ketidaknyamanan bagi para penghuninya. Hari ini, bantuan dari BAZNAS Sidoarjo diterima oleh istri Bapak Abdul Wahid. Wajahnya yang penuh kelelahan tak mampu menyembunyikan rasa syukur yang mendalam. Dengan tangan bergetar, ia menerima paket bantuan dari M. Sofwan. “Alhamdulillah, terima kasih banyak, Pak. Ini sangat berarti bagi kami,” ucapnya lirih. Tak ada air mata yang tumpah, namun jelas terpancar dari sorot matanya, betapa besar beban hidup yang mereka tanggung selama ini. Bapak Abdul Wahid sendiri sedang tidak berada di rumah saat itu. Pria paruh baya ini bekerja serabutan, melakukan pekerjaan apa saja yang bisa menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya. Kisah Bapak Abdul Wahid ini hanyalah sekelumit dari banyak cerita di pelosok Sidoarjo, tentang mereka yang harus berjuang setiap hari untuk bisa sekadar bertahan hidup. Bantuan dari BAZNAS ini, meski mungkin tak seberapa, menjadi sinar harapan di tengah gelapnya kehidupan yang mereka jalani. M. Sofwan, dalam kesempatan itu, menyampaikan bahwa BAZNAS Sidoarjo akan terus berupaya menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan. “Kami akan terus bergerak, memastikan bantuan ini sampai ke tangan-tangan yang berhak,” ujarnya. Ia pun berjanji akan melaporkan kondisi rumah Bapak Abdul Wahid kepada pimpinan BAZNAS agar bisa mendapatkan perhatian lebih lanjut. Hari itu, di Dusun Dungus, Desa Sukodono, senyum kecil dari istri Bapak Abdul Wahid menjadi bukti bahwa kepedulian dan gotong-royong masih hidup di tengah masyarakat. Dan di tengah segala kesulitan yang mereka hadapi, harapan itu tetap ada, meski terkadang terselip di balik reruntuhan rumah reyot yang tak lagi layak huni.

22/08/2024 | admin

Sumringah, Kursi Roda untuk Zahra Aqilla Putri dari BAZNAS Sidoarjo
Sumringah, Kursi Roda untuk Zahra Aqilla Putri dari BAZNAS Sidoarjo
Di bawah terik matahari pagi yang cerah pada tanggal 22 Agustus 2024, sebuah momen penuh haru dan kebahagiaan terpancar dari wajah Zahra Aqilla Putri, seorang gadis 12 tahun yang menderita Cerebral Palsy (CP). Zahra, yang tinggal di Kelurahan Bulusidokare, RT 19 RW 03, Kecamatan Sidoarjo, tak dapat menyembunyikan rasa syukurnya dengan wajah sumringah ,tertawa lepas ketika ia menerima dan mencoba bantuan kursi roda dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua BAZNAS Sidoarjo, M Chasbil Azis Salju Sodar, yang akrab disapa Gus Jazuk. Dalam penyerahan yang berlangsung sederhana namun penuh makna itu, Gus Jazuk didampingi oleh Kepala Kelurahan Bulusidokare serta beberapa perwakilan dari warga setempat. Semua yang hadir merasakan aura solidaritas dan empati yang kuat. Zahra, yang sejak lahir telah berjuang melawan keterbatasan fisiknya, kini mendapatkan alat bantu yang sangat dibutuhkannya. Kursi roda ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidupnya, memberikan sedikit keringanan bagi kedua orang tuanya, Bapak Warso dan istrinya, yang sehari-hari berpenghasilan dari berjualan meracang (toko kelontong) di depan rumah mereka. Bapak Warso, yang terlihat penuh haru, mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS Sidoarjo atas bantuan ini. "Alhamdulillah, dengan adanya kursi roda ini, anak kami bisa lebih mudah beraktivitas. Kami sangat berterima kasih kepada BAZNAS dan semua yang telah membantu," ujar Warso dengan mata berkaca-kaca. Sementara sang istri, meski tidak banyak bicara, namun senyumnya yang tulus cukup menggambarkan perasaan bahagianya. Gus Jazuk dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program BAZNAS Sidoarjo dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang memiliki anggota keluarga dengan disabilitas. "Kami ingin memastikan bahwa bantuan yang kami berikan bisa tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan," kata Gus Jazuk. Penyerahan kursi roda ini merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan BAZNAS Sidoarjo yang terus berkomitmen untuk meringankan beban masyarakat. Bukan hanya dari segi materi, tetapi juga dari sisi moral dan spiritual, agar mereka yang membutuhkan bisa merasa dihargai dan diperhatikan. Kepala Kelurahan Bulu Sidokare berharap, Zahra Aqilla Putri dan keluarganya diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup ini. Hari ini menjadi bukti bahwa kepedulian sosial masih tumbuh subur di tengah masyarakat, dan bahwa harapan masih selalu ada bagi mereka yang berjuang dalam keterbatasan.

22/08/2024 | admin

Menyusur Sungai, Menyentuh Hati, Baznas RI Salurkan Bantuan Kornet ke Dusun Kepetingan, Sidoarjo
Menyusur Sungai, Menyentuh Hati, Baznas RI Salurkan Bantuan Kornet ke Dusun Kepetingan, Sidoarjo
Dusun Kepetingan, sebuah dusun kecil di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, menjadi saksi nyata aksi nyata dari Baznas RI dalam program "Sebar Berkah." Pada tanggal 20 Agustus 2024, Baznas RI melalui Mbak Cyndi dan Mas Dimas, didampingi oleh Mas Sulaeman dari Baznas Provinsi, serta Mas Khamdhani dan Syaifuddin Hafidz dari Baznas Sidoarjo, melakukan perjalanan yang tak biasa—menyusuri sungai selama 40 menit dari dermaga pasar ikan untuk menjangkau dusun terpencil ini. Tujuan perjalanan ini bukan sekadar seremonial. Mereka datang dengan membawa paket kornet daging kaleng, hasil olahan dari kurban Idul Adha, untuk diserahkan kepada 14 janda dan 2 anak yatim di dusun tersebut. Bantuan ini adalah bagian dari komitmen Baznas RI dalam menyebar keberkahan kepada mereka yang membutuhkan, bahkan di tempat yang sulit dijangkau. Bapak Dulhadi, RW Dusun Kepetingan, menyambut dengan senyum lebar saat menerima bantuan ini. “Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Bukan hanya soal daging kalengnya, tapi perhatian dan upaya Baznas untuk datang ke tempat kami yang terpencil ini. Kami merasa tidak sendirian, dan itu sangat menguatkan,” ujar beliau dengan penuh haru. Mbak Cyndi, yang mewakili Baznas RI, menyampaikan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen Baznas untuk memastikan setiap kurban yang dititipkan dapat menjangkau seluruh pelosok negeri, termasuk dusun-dusun terpencil seperti Kepetingan. “Kami ingin memastikan bahwa keberkahan Idul Adha ini bisa dirasakan oleh semua, tanpa terkecuali. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan program ini,” ungkapnya. Perjalanan menyusuri sungai untuk mencapai dusun ini memang tidak mudah. Namun, bagi tim Baznas, ini adalah bagian dari tugas yang harus dijalani dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Mereka tak hanya membawa bantuan fisik, tapi juga harapan dan perhatian bagi masyarakat di daerah-daerah yang sering kali terlupakan. Bapak Dulhadi mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Menurutnya, bantuan ini sangat bermanfaat bagi warganya, terutama bagi janda dan anak yatim yang kehidupannya serba terbatas. “Ini adalah bentuk kepedulian yang nyata, kami sangat bersyukur dan semoga kebaikan ini dibalas oleh Tuhan dengan keberkahan yang berlipat,” tambahnya. Di tengah suasana yang hangat dan penuh keakraban, penyerahan bantuan ini menjadi momen yang akan selalu dikenang oleh warga Dusun Kepetingan. Sebuah bukti bahwa di tengah segala keterbatasan, ada tangan-tangan yang tak henti berbagi, memastikan bahwa setiap orang dapat merasakan sedikit kebahagiaan dan keberkahan dari hari besar Idul Adha.

20/08/2024 | admin

Warung Berkah Sedekah (WBS) dan Pemeriksaan Kesehatan di Tengah Semarak HUT RI ke-79
Warung Berkah Sedekah (WBS) dan Pemeriksaan Kesehatan di Tengah Semarak HUT RI ke-79
Sidoarjo, 20 Agustus 2024 - Masih dalam semarak perayaan HUT RI ke-79, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo kembali menggelar kegiatan sosial melalui program Warung Berkah Sedekah (WBS) yang kali ini dihiasi dengan nuansa merah putih. Acara yang rutin diadakan setiap Selasa pada minggu pertama dan ketiga setiap bulannya ini telah menjadi salah satu bentuk kepedulian BAZNAS kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan. Sebanyak 300 pax makanan gratis telah disiapkan untuk dibagikan kepada masyarakat yang hadir di Alun-Alun Sidoarjo. Kegiatan ini bukan hanya menjadi momentum berbagi, namun juga mempererat tali silaturahmi antara warga, komunitas, dan para relawan yang terlibat. Achmad Saleh, pimpinan BAZNAS Sidoarjo, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak, terutama para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sidoarjo yang telah menyisihkan sebagian pendapatannya untuk BAZNAS. "Semoga ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir, dan semoga ke depannya volume serta frekuensi acara serupa bisa lebih ditingkatkan," ujarnya sambil memberikan senyuman penuh harap. Di sela-sela kegiatan, Achmad Saleh juga menyempatkan diri untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang disediakan oleh Rumah Sehat BAZNAS. Tidak hanya sebagai ajang berbagi makanan, WBS kali ini juga diramaikan dengan pemeriksaan dan pengobatan gratis yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. "Kesehatan itu penting, dan kami ingin memastikan bahwa masyarakat yang datang tidak hanya kenyang perutnya, tetapi juga sehat tubuhnya," tambahnya. Agus, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi salah satu penerima manfaat kegiatan ini, menyampaikan apresiasinya. "Program seperti ini sangat membantu kami yang sehari-hari mengais rezeki di jalan. Terima kasih kepada BAZNAS Sidoarjo yang selalu peduli dengan kami, rakyat kecil," tuturnya dengan mata berkaca-kaca. Suasana Alun-Alun Sidoarjo yang biasanya penuh hiruk-pikuk berubah menjadi ajang kehangatan di tengah semangat kemerdekaan. Warna merah putih yang mendominasi dekorasi WBS semakin menegaskan semangat nasionalisme yang tertanam di hati setiap peserta yang hadir. Masyarakat yang datang tampak antusias, baik untuk menikmati hidangan gratis maupun memeriksakan kesehatannya. Tidak hanya menjadi ajang pemeriksaan kesehatan, Rumah Sehat BAZNAS juga menyediakan layanan pengobatan gratis. Para pengunjung dapat memeriksakan tekanan darah, gula darah, hingga konsultasi medis secara cuma-cuma. Kehadiran layanan ini menjadi nilai tambah dalam acara, mengingat banyaknya warga yang belum memiliki akses yang memadai terhadap fasilitas kesehatan. “Kami ingin memastikan kesehatan tetap menjadi prioritas, bahkan bagi mereka yang kurang mampu,” ungkap seorang petugas medis yang terlibat dalam acara. Ke depan, BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas program-program sosial seperti ini. Dengan dukungan yang istiqomah dari berbagai pihak, tidak menutup kemungkinan frekuensi WBS akan diperbanyak, bahkan ditambah dengan kegiatan-kegiatan inovatif lainnya yang mampu menyentuh lebih banyak kalangan masyarakat. Di tengah arus modernisasi dan digitalisasi yang semakin deras, program-program yang menyentuh langsung masyarakat seperti WBS ini menjadi oase yang menyejukkan. Kegiatan BAZNAS Sidoarjo ini telah membuktikan bahwa gotong royong dan kepedulian sosial masih hidup subur di Bumi Nusantara, khususnya di kota Sidoarjo. Semoga semangat merah putih yang dibawa WBS bisa terus berkibar, tak hanya di hari kemerdekaan, tetapi sepanjang waktu.

20/08/2024 | admin

Kolaborasi Baznas dan RSI Siti Hajar : Khitan Massal, Tradisi Suci Peringati Kemerdekaan
Kolaborasi Baznas dan RSI Siti Hajar : Khitan Massal, Tradisi Suci Peringati Kemerdekaan
Di tengah hiruk-pikuk perayaan HUT RI ke-79, sebuah tradisi suci berlangsung di sudut kota Sidoarjo. RSI Siti Hajar, yang juga tengah merayakan ulang tahunnya yang ke-61, menggelar khitanan massal. Bukan sekedar ritual, ini adalah wujud nyata kepedulian sosial yang menyentuh urat nadi masyarakat. Seratus anak dari berbagai pelosok Sidoarjo berkumpul di ruang Darun Nai'im. Mereka datang bukan hanya untuk dipotong kulit kelebihan, tapi juga untuk merasakan kehangatan uluran tangan sesama. Di balik prosesi medis ini, ada cerita tentang gotong-royong yang masih kental di negeri ini. Dr. Iqbal Faizin, sang direktur rumah sakit, berbinar matanya saat bercerita. "Ini bukan acara baru," katanya. "Tapi tahun ini istimewa. Kami berkolaborasi dengan BAZNAS Sidoarjo." Kalimatnya sederhana, namun menyiratkan sebuah terobosan. Sinergi antara lembaga kesehatan dan lembaga zakat, membuktikan bahwa Indonesia masih punya banyak cara untuk membangun dari bawah. BAZNAS Sidoarjo, di bawah komando M. Chasbil Azis Salju Sodar, tidak main-main dalam mendukung acara ini. Bukan hanya dukungan moral, mereka juga menyiapkan hadiah-hadiah untuk para peserta. Tas, sarung, kopyah, dan pakaian baru menjadi bukti bahwa tradisi bisa berjalan seiring dengan kesejahteraan. Nyai Hj. Ainun Jariyah dari Muslimat NU Sidoarjo pun tak mau ketinggalan memberikan dukungan. Ia menegaskan bahwa RSI Siti Hajar adalah aset NU yang harus terus memberi manfaat. "Ini bukan hanya tentang khitan," ujarnya. "Ini tentang menjaga tradisi, membantu yang lemah, dan menjalankan syariat dengan penuh kegembiraan." Bagus, bocah kelas V MI yang menjadi salah satu peserta. Dengan polosnya ia bercerita, "Saya main game di HP biar nggak sakit." Sebuah potret generasi baru yang tumbuh di era digital, namun tetap menjalankan tradisi leluhur. Acara ini mungkin hanya setitik air di samudera luas Indonesia. Namun, ia menyimbolkan sesuatu yang lebih besar. Bahwa di usia 79 tahun kemerdekaannya, negeri ini masih punya banyak tangan yang siap bekerja sama, banyak hati yang masih peduli pada sesama. Ketika bendera Merah Putih berkibar di berbagai gedung tinggi, seratus anak di Sidoarjo ini merayakan kemerdekaan dengan caranya sendiri. Mereka mungkin belum paham makna proklamasi, tapi mereka sudah merasakan hangatnya persaudaraan. Dan mungkin, inilah esensi sejati dari sebuah bangsa yang merdeka.

18/08/2024 | Admin

Studi Wawasan BAZNAS Tanah Laut di Sidoarjo: Sinergi, Masukan, dan Kolaborasi
Studi Wawasan BAZNAS Tanah Laut di Sidoarjo: Sinergi, Masukan, dan Kolaborasi
Sidoarjo, 15 Agustus 2024 - Dalam upaya memperkuat dan memperluas cakupan pelayanan serta pengelolaan zakat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tanah Laut melakukan kunjungan studi penambahan wawasan ke BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Rombongan yang dipimpin oleh Ketua BAZNAS Tanah Laut, H. Marliansyah, terdiri dari 13 orang yang siap menyerap ilmu dan pengalaman dari salah satu BAZNAS di Jawa Timur ini. Kunjungan tersebut dibuka dengan paparan selayang pandang oleh Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar, yang mengungkapkan betapa pentingnya sinergi antar daerah dalam memperkuat peran BAZNAS sebagai penggerak utama pengelolaan zakat di Indonesia. Beliau juga menekankan bahwa BAZNAS Sidoarjo selama ini telah berupaya keras untuk menghadirkan inovasi dalam berbagai program pemberdayaan dan penyaluran zakat. Pada kesempatan itu, rombongan BAZNAS Tanah Laut mengajukan beberapa pertanyaan kunci terkait dengan pengelolaan zakat di Sidoarjo. Salah satunya adalah permintaan contoh Surat Edaran Bupati yang digunakan BAZNAS Sidoarjo sebagai landasan hukum dan operasional dalam menjalankan program-programnya. Hal ini dinilai penting untuk memperkuat posisi hukum dan legitimasi BAZNAS Tanah Laut di daerahnya. Selain itu, H. Marliansyah juga meminta masukan terkait program pembinaan bagi marbot masjid dan UPZ (Unit Pengumpul Zakat) masjid. “Kami berharap ada langkah-langkah konkret yang dapat kami terapkan agar marbot masjid tertarik dan termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan zakat,” ujarnya. Aziz Salju menyarankan agar pembinaan dilakukan secara rutin dan melibatkan marbot dalam setiap kegiatan sosial yang diselenggarakan BAZNAS. Pembahasan juga mencakup jumlah SDM yang ada di BAZNAS Kabupaten Tanah Laut dan acuan SOP (Standard Operating Procedure) yang digunakan di Sidoarjo. Ketua BAZNAS Sidoarjo menjelaskan bahwa pengelolaan SDM yang efektif adalah kunci keberhasilan operasional BAZNAS. Tata kelola SDM, katanya, harus berfokus pada pengembangan kapasitas para amil zakat. Sementara itu, kerja sama antara BAZNAS dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)selama ini terkait penanganan dampak bencana, juga menjadi topik diskusi penting. Menurut Aziz Salju, kolaborasi ini sangat vital dalam penyaluran bantuan kepada korban bencana di wilayah Sidoarjo. “Penyaluran bantuan harus cepat dan tepat sasaran, sehingga masyarakat yang terkena dampak bencana dapat segera pulih,” jelasnya. Pertemuan ditutup dengan pembahasan mengenai prioritas pemerintah dalam penguatan peran BAZNASHal ini memberikan gambaran kepada BAZNAS Tanah Laut tentang pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam memperluas jangkauan zakat kepada masyarakat. Dengan berbagai masukan dan ilmu yang didapatkan, BAZNAS Kabupaten Tanah Laut diharapkan mampu menerapkan strategi-strategi yang lebih efektif dalam pengelolaan zakat di daerahnya. Kunjungan ini juga membuka peluang bagi kedua daerah untuk terus bersinergi dan saling berbagi pengalaman demi kemajuan pengelolaan zakat di Indonesia.

15/08/2024 | admin

BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Hidup untuk Warga Lansia di Sukodono
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Hidup untuk Warga Lansia di Sukodono
Sidoarjo, 14 Agustus 2024 — Di usianya yang telah mencapai 94 tahun, Bapak Karnadi, seorang warga Desa Jogosatru, Kecamatan Sukodono, mendapatkan perhatian khusus dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo. Hari ini, Rabu (14/8), BAZNAS Sidoarjo menyerahkan bantuan biaya hidup langsung ke kediaman Bapak Karnadi, yang selama ini tinggal seorang diri di rumahnya. Kehidupan Bapak Karnadi memang penuh dengan perjuangan. Di tengah kondisi fisiknya yang sudah tak sekuat dulu, beliau masih harus bertahan dengan kebutuhan sehari-hari yang seringkali terpenuhi dari bantuan keponakan-keponakannya. Namun, dengan adanya bantuan dari BAZNAS, sedikit beban itu terasa lebih ringan. Kehadiran bantuan ini menjadi bukti nyata komitmen BAZNAS dalam membantu mereka yang membutuhkan, khususnya kaum lansia yang rentan. Penyerahan bantuan ini dilakukan oleh Wakil Pimpinan BAZNAS Sidoarjo, M. Ilhaminudin. Beliau hadir langsung di rumah Bapak Karnadi, dengan didampingi oleh perangkat desa setempat. Penyerahan bantuan tersebut berlangsung hangat, dengan suasana kekeluargaan yang kental. “Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban hidup Pak Karnadi, serta menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap sesama,” ujar Ilhaminudin saat memberikan bantuan tersebut. Kegiatan ini bukan hanya sekedar seremoni, tapi menjadi bagian dari upaya berkelanjutan BAZNAS Sidoarjo dalam mendistribusikan zakat, infak, dan sedekah dari masyarakat yang sudah terkumpul. Ilhaminudin menambahkan, BAZNAS akan terus memastikan bahwa bantuan yang disalurkan benar-benar tepat sasaran, dan menyentuh mereka yang paling membutuhkan. Bapak Karnadi, meski usianya sudah sepuh, masih terlihat tegar. Rasa syukur tampak jelas di raut wajahnya saat menerima bantuan. “Terima kasih banyak, bantuan ini sangat berarti bagi saya,” ucapnya dengan suara bergetar, tak bisa menyembunyikan keharuan di balik pandangan matanya yang penuh pengalaman hidup. Perangkat desa yang turut hadir dalam kesempatan tersebut juga mengapresiasi langkah BAZNAS Sidoarjo. Mereka berharap program-program serupa bisa terus berlanjut, terutama untuk membantu warga yang membutuhkan seperti Bapak Karnadi. "Ini bentuk nyata dari kepedulian yang tidak hanya berhenti pada retorika, tapi benar-benar diwujudkan dalam tindakan," ungkap salah satu perangkat desa yang hadir. Dengan berjalannya program seperti ini, BAZNAS Sidoarjo sekali lagi menunjukkan perannya sebagai lembaga yang bukan hanya menjadi perpanjangan tangan masyarakat dalam menyalurkan zakat, tetapi juga sebagai penggerak kepedulian sosial di tengah masyarakat. Bantuan ini menjadi bukti bahwa di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, masih ada tangan-tangan yang peduli, yang siap mengulurkan bantuan kepada mereka yang memerlukan.

14/08/2024 | admin

Baznas Sidoarjo dan Semangat Gotong Royong untuk Ibu Siti Ngaisah
Baznas Sidoarjo dan Semangat Gotong Royong untuk Ibu Siti Ngaisah
Sidoarjo – Minggu pagi, 11 Agustus 2024, Dusun Tado, Desa Singkalan, Kecamatan Balongbendo, mendadak ramai. Warga yang biasanya sibuk dengan kegiatan masing-masing, hari itu berkumpul dengan satu tujuan: membedah rumah Ibu Siti Ngaisah. Seorang janda tua yang tinggal bersama anak dan menantunya. Rumahnya yang berdinding bambu sudah lama minta perhatian. Tapi apa daya, ekonomi tak berpihak. Ibu Siti sudah lama menginginkan rumah yang layak. Seperti ibu-ibu lain, ia bermimpi punya rumah dengan dinding tembok yang kokoh. Tapi mimpi itu hanya sekadar mimpi. Bukan karena malas atau tidak mau berusaha, tapi hidup memang keras bagi sebagian orang. Untuk makan sehari-hari saja sudah cukup berat. Apalagi untuk membangun rumah. Tapi Tuhan punya cara-Nya sendiri untuk menjawab doa-doa Ibu Siti. Baznas Sidoarjo datang membawa harapan. Program bedah rumah yang mereka canangkan menyasar warga seperti Ibu Siti. Warga yang membutuhkan, tapi tak mampu berbuat banyak. Dan hari itu, harapan Ibu Siti yang sudah lama terpendam akhirnya mendapat angin segar. Baznas memutuskan untuk membedah rumahnya. Bukan cuma mengganti dinding bambu, tapi juga membangun jamban yang layak. Sebuah fasilitas dasar yang selama ini hanya ada dalam angan-angan Ibu Siti. Rencana ini bukan hanya tentang bangunan fisik. Tapi juga tentang hati yang saling terikat. Warga Dusun Tado tidak tinggal diam. Mereka ikut bergotong royong, bahu-membahu membantu proses persiapan. Dari mulai membersihkan lahan, menyiapkan material, hingga rencana kerja yang akan dimulai pada Selasa, 13 Agustus 2024. Semua dilakukan dengan semangat yang sama: membantu sesama, meringankan beban tetangga. Gotong royong seperti ini mungkin sudah jarang kita lihat. Tapi di Desa Singkalan, tradisi itu masih hidup. Dan hari itu, gotong royong menjadi lebih dari sekadar kerja bakti. Ia menjadi simbol solidaritas, tanda bahwa mereka masih peduli satu sama lain. Bahwa di tengah hiruk-pikuk dunia modern, semangat kebersamaan itu belum pudar. Mereka membuktikan bahwa kebaikan bisa dimulai dari lingkungan sekitar, dari tetangga yang saling membantu. Baznas Sidoarjo bukan hanya membangun rumah, mereka membangun harapan. Harapan bahwa hidup bisa lebih baik. Bahwa dengan saling membantu, tak ada masalah yang terlalu besar untuk dihadapi. Program ini menjadi contoh bagaimana bantuan yang tepat bisa mengubah kehidupan seseorang. Dan Ibu Siti Ngaisah adalah buktinya. Bahwa mimpi, sekecil apapun, pantas untuk diperjuangkan. Program bedah rumah ini bukan akhir dari segalanya. Tapi awal dari kehidupan baru bagi Ibu Siti. Rumahnya mungkin kecil, tapi penuh dengan cinta dan kebersamaan. Dan bagi warga Desa Singkalan, ini adalah kemenangan. Kemenangan kecil yang akan mereka ingat sebagai hari di mana mereka bisa membuat perbedaan, meski hanya dengan tenaga dan sedikit waktu. Karena di balik setiap rumah yang dibangun, ada cerita yang lebih besar dari sekadar bata dan semen. Cerita tentang kemanusiaan.

13/08/2024 | admin

Baznas Sidoarjo Terlibat Aktif dalam MMPP di PP An-Nafi’iyah Kenongo Tulangan
Baznas Sidoarjo Terlibat Aktif dalam MMPP di PP An-Nafi’iyah Kenongo Tulangan
Sidoarjo, 9 Agustus 2024 – Pondok Pesantren An-Nafi’iyah di Kenongo, Tulangan, menjadi tuan rumah bagi Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP) yang diadakan untuk mendukung program prioritas Gubernur Jawa Timur, SAJADAH (Santri Jatim Sehat dan Berkah). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk pengasuh pondok pesantren, santri husada, serta perwakilan dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan lembaga terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Kecamatan Tulangan, UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak, Puskesmas Kepadangan, Baznas Sidoarjo, RMI PCNU Sidoarjo, LazisNU Sidoarjo, dan Kemenag Sidoarjo. Acara dimulai dengan sambutan dari pengasuh Pondok Pesantren An-Nafi’iyah yang membuka musyawarah dengan penuh antusias. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan paparan hasil Survei Mawas Diri (SMD) yang dilakukan oleh tim dari PKM Kepadangan. Survei ini menyoroti berbagai aspek terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di kalangan santri, termasuk kondisi kesehatan lingkungan seperti kamar tidur santri, dapur pondok, serta fasilitas sanitasi seperti kamar mandi. Hasil survei SMD mengungkapkan berbagai temuan penting mengenai masalah kesehatan dan kebersihan di pondok pesantren. Temuan tersebut mencakup kebutuhan akan intervensi PHBS dan perlunya perbaikan fasilitas sanitasi, pengelolaan sampah, serta peningkatan kebersihan di area-area penting lainnya. Temuan ini menjadi dasar bagi para peserta untuk merumuskan tindak lanjut yang sesuai dengan kompetensi dan kapasitas masing-masing organisasi. Para peserta musyawarah, yang terdiri dari berbagai lembaga dan instansi terkait, aktif berdiskusi mengenai solusi dan tindakan yang perlu diambil berdasarkan hasil survei. Diskusi ini menghasilkan berbagai rekomendasi konkret untuk meningkatkan standar kesehatan dan kebersihan di pondok pesantren serta meningkatkan kualitas hidup santri secara keseluruhan. Pelembagaan melalui Poskestren dan didukung SK Poskestren yang disahkan oleh Kepala Desa Sebagai bagian dari acara, Baznas Sidoarjo turut memberikan kontribusi melalui penyerahan paket bantuan beras secara simbolik kepada Pondok Pesantren An-Nafi’iyah. Penyerahan bantuan ini dilakukan oleh Dr. Solehuddin, Kepala Bidang PD-Pontren dari Kemenag Sidoarjo. Paket bantuan ini diharapkan dapat mendukung kebutuhan sehari-hari pondok pesantren dan membantu meringankan beban santri serta pengelola pesantren. Bantuan tersebut adalah salah satu bentuk komitmen Baznas Sidoarjo dalam mendukung program SAJADAH dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat pesantren di Jawa Timur. Acara ini diakhiri dengan harapan bahwa hasil musyawarah dan bantuan yang diberikan dapat memberikan dampak positif bagi Pondok Pesantren An-Nafi’iyah dan seluruh peserta. Para peserta berharap agar kerjasama yang terjalin dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar untuk santri dan komunitas pesantren di masa depan.

09/08/2024 | admin

Dinas Koperasi dan UKM Sidoarjo  Apresiasi BAZNAS Sidoarjo  Kolaborasi dengan UMSIDA
Dinas Koperasi dan UKM Sidoarjo Apresiasi BAZNAS Sidoarjo Kolaborasi dengan UMSIDA
Dalam upaya meningkatkan kualitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sidoarjo, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menjalin kerjasama strategis dengan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA). Kolaborasi ini diwujudkan melalui serangkaian pelatihan yang bertujuan membekali para pelaku UMKM dengan keterampilan dan pengetahuan baru guna mendorong pertumbuhan usaha mereka. Program pelatihan yang diinisiasi oleh BAZNAS Sidoarjo ini merupakan manifestasi komitmen lembaga dalam memberdayakan ekonomi umat. Dengan menggandeng UMSIDA sebagai mitra, BAZNAS Sidoarjo berhasil menghadirkan pelatihan berkualitas yang mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan usaha, mulai dari manajemen keuangan hingga strategi pemasaran digital. Selama pelaksanaan program, antusiasme peserta terlihat sangat tinggi. Para pelaku UMKM yang tergabung dalam program ini mendapatkan kesempatan langsung untuk belajar dari para ahli dan praktisi yang berpengalaman di bidangnya. BAZNAS Sidoarjo memastikan bahwa materi yang diberikan tidak hanya teoretis, tetapi juga aplikatif dan relevan dengan kebutuhan UMKM di era digital. Keberhasilan program ini tidak lepas dari peran aktif BAZNAS Sidoarjo dalam mengkoordinasikan berbagai pihak terkait. Lembaga ini berhasil memfasilitasi terjalinnya sinergi antara akademisi, praktisi bisnis, dan pemerintah daerah untuk bersama-sama mendukung perkembangan UMKM di Sidoarjo. Puncak dari rangkaian pelatihan ini ditandai dengan kehadiran Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sidoarjo, M. Edi Kurniadi ST MM. Moment ini menjadi simbol dukungan penuh pemerintah daerah terhadap inisiatif BAZNAS Sidoarjo dalam memberdayakan ekonomi masyarakat. Dalam sambutannya, Kadinkop UKM Sidoarjo menekankan pentingnya kolaborasi semacam ini untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. "Saya sangat mengapresiasi inovasi BAZNAS Sidoarjo yang berkolaborasi dengan UMSIDA dalam program pelatihan UMKM ini. Inisiatif seperti ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing UMKM kita di era digital. Semoga kerjasama ini bisa terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Sidoarjo," ujar M. Edi Kurniadi. Rabu (07/08/2024). BAZNAS Sidoarjo menyatakan bahwa program ini hanyalah awal dari serangkaian upaya pemberdayaan yang akan terus dilakukan. Lembaga ini berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menghadirkan program-program yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya melalui penguatan sektor UMKM. Dengan terlaksananya program pelatihan ini, BAZNAS Sidoarjo telah membuktikan perannya tidak hanya sebagai lembaga penghimpun dan penyalur zakat, tetapi juga sebagai katalisator pemberdayaan ekonomi umat. Melalui kolaborasi strategis dan program-program inovatif, BAZNAS Sidoarjo optimis dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat Sidoarjo yang lebih sejahtera dan mandiri secara ekonomi.

09/08/2024 | admin

Gayeng,  Studi Komparatif Baznas Sidoarjo ke Baznas Kota Semarang
Gayeng,  Studi Komparatif Baznas Sidoarjo ke Baznas Kota Semarang
Semarang, 7 Agustus 2024 - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo melakukan kunjungan studi komparatif ke Baznas Kota Semarang pada hari ini. Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Salju Sodar (Gus Jazuk), diterima langsung oleh Ketua Baznas Kota Semarang, H. Arnaz Agung Andrarasmara, beserta jajaran pimpinan.Dalam suasana gayeng dan penuh keakraban, pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai aspek pengelolaan zakat, termasuk penggunaan Sistem Manajemen Informasi Baznas (Simba). Diskusi mengenai Simba menyoroti beberapa kendala teknis, seperti kesulitan input data ketika tidak tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT).Pembahasan berlanjut ke topik inovasi pemberdayaan. Baznas Kota Semarang menekankan pentingnya program pemberdayaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Mereka membagikan pengalaman dalam pelaksanaan bantuan modal usaha, termasuk pentingnya assessment pra-penyaluran untuk memastikan efektivitas program.Data statistik yang dipaparkan menunjukkan bahwa perempuan memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi dalam program bantuan modal. Baznas Kota Semarang juga membagikan metode evaluasi program mereka, salah satunya dengan menggunakan kotak infak sebagai indikator kemajuan ekonomi penerima bantuan.Program "Santripreneur" menjadi salah satu highlight dalam diskusi. Program ini dirancang untuk menciptakan wirausahawan dari kalangan santri, dengan proses seleksi dan pendampingan yang komprehensif.Dalam aspek administrasi, Baznas Kota Semarang menekankan pentingnya revisi RKAT setiap semester dan pelaporan rutin dari setiap divisi untuk memastikan akurasi data dalam Simba. Mereka juga berbagi pengalaman dalam melakukan pelatihan Simba untuk seluruh pimpinan dan staf.Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar lembaga zakat dan meningkatkan kualitas pengelolaan zakat di kedua daerah. Kedua pihak sepakat untuk terus bertukar informasi dan praktik terbaik dalam upaya optimalisasi peran Baznas di masyarakat.

07/08/2024 | admin

Baznas Sidoarjo Hadirkan Layanan Kesehatan dan Makanan Gratis di Alun-Alun Sidoarjo
Baznas Sidoarjo Hadirkan Layanan Kesehatan dan Makanan Gratis di Alun-Alun Sidoarjo
Pada hari ini, 6 Agustus 2024, Baznas Sidoarjo kembali menggelar kegiatan layanan kesehatan dan makanan gratis di lapangan parkir sebelah selatan alun-alun Sidoarjo, tepat di seberang Kantor Pemkab Sidoarjo di Jalan Gubernur Suryo. Di tengah riuh rendahnya suasana, ratusan warga dengan antusias datang untuk mendapatkan layanan yang disediakan oleh Rumah Sehat Baznas Sidoarjo. Layanan dimulai dengan pengisian data pribadi, diikuti oleh skrining kesehatan awal yang mencakup pemeriksaan tensi darah. Langkah berikutnya, mereka menemui dokter dari Rumah Sehat Baznas yang memberikan pemeriksaan lebih lanjut. Setelah pemeriksaan, warga menerima resep untuk obat, vitamin, atau suplemen yang sesuai dengan kondisi kesehatan mereka. Di antara para penerima layanan, Pak Senan menjadi salah satu yang menonjol. Warga sederhana ini dengan rendah hati menyatakan syukur atas adanya layanan ini. "Layanan seperti ini sangat membantu kami. Pemeriksaan dan pengobatan gratis ini benar-benar meringankan beban," ungkapnya dengan nada penuh harapan. Tak lupa, ia berharap acara seperti ini bisa lebih sering diadakan, terutama karena selain pemeriksaan kesehatan, warga juga mendapat makanan dan buah-buahan. Warung Berkah Sedekah (WBS) turut hadir memeriahkan kegiatan ini, menyediakan 300 pax makanan, minuman, dan buah-buahan gratis. Seperti biasanya, WBS mengadakan pembagian makanan gratis pada hari Selasa di minggu pertama dan ketiga setiap bulannya. Kehadirannya memberikan sentuhan kebaikan yang nyata di tengah masyarakat. Baznas Sidoarjo juga membuka layanan penerimaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di lokasi yang sama. Ini menjadi kesempatan bagi warga yang ingin menyalurkan donasi mereka dengan cara yang mudah dan langsung. Penerimaan ZIS ini seakan mengingatkan kita bahwa kebaikan bisa hadir dalam berbagai bentuk, termasuk berbagi rezeki kepada sesama. Di bawah terik matahari, suasana menjadi hangat bukan hanya karena cuaca, tetapi juga oleh solidaritas dan kepedulian sosial yang terjalin. Baznas Sidoarjo, melalui kegiatan ini, menunjukkan bahwa mereka bukan hanya sekadar lembaga bantuan, tetapi juga penggerak harapan dan kebaikan di tengah masyarakat. Kegiatan ini, lebih dari sekadar layanan, menjadi simbol dari komitmen Baznas Sidoarjo dalam menebar manfaat dan mendekatkan diri kepada masyarakat. Setiap bantuan yang diberikan, baik itu dalam bentuk pemeriksaan kesehatan atau makanan, adalah langkah kecil menuju tujuan besar: menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan sejahtera.

06/08/2024 | admin

Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren: Program SAJADAH di PP Al-Muayyad, Tanggulangin
Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren: Program SAJADAH di PP Al-Muayyad, Tanggulangin
Sidoarjo, Selasa, 6 Agustus 2024 - Pondok Pesantren Al-Muayyad di Desa Kedensari, Tanggulangin, menyelenggarakan kegiatan Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP) dalam rangka program SAJADAH (Santri Jatim Sehat dan Berkah). Acara ini merupakan bagian dari program prioritas Gubernur Jawa Timur untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan santri di seluruh wilayah Jawa Timur. Acara dimulai pukul 08.30 WIB dengan pembukaan oleh pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad, yang didampingi oleh perwakilan dari Dinas Kesehatan Sidoarjo. Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan paparan dari Puskesmas (PKM) Tanggulangin yang memaparkan temuan terkait kondisi kesehatan para santri dan lingkungan pondok pesantren. Dalam presentasi tersebut, PKM Tanggulangin menyoroti beberapa masalah kesehatan yang ditemukan selama skrining kesehatan, seperti kasus trachoma atau masalah penglihatan pada santri, anemia, dan lainnya. Temuan ini menunjukkan pentingnya perhatian lebih pada aspek kesehatan para santri, yang merupakan aset penting dalam pendidikan dan pengembangan karakter mereka. Pada akhir paparannya,disampaikan rekomendasi penanganan hasil temuan skrining kesehatan. Dinas Kesehatan Sidoarjo bersama dengan pihak terkait akan melakukan langkah-langkah tindak lanjut untuk menangani masalah kesehatan yang ditemukan, termasuk pemberian perawatan dan dukungan yang diperlukan. Acara ini juga menjadi ajang diskusi untuk membahas isu-isu lain yang relevan dengan kesehatan santri. Para peserta dari berbagai instansi terkait juga menyampaikan usulan dan solusi praktis untuk memperbaiki kondisi lingkungan pondok pesantren. Isu kebersihan lingkungan, manajemen sampah, dan peningkatan kualitas air bersih menjadi topik utama yang dibahas. H. M. Mahbub, salah satu pimpinan Baznas Sidoarjo yang hadir, juga memberikan komitmen Baznas Sidoarjo untuk membantu pengadaan kacamata bagi santri Pondok Pesantren Al-Muayyad yang di rekomendasikan hasil skrining yang dilakukan untuk pemberian Kacamata. "Kami ingin mendukung kenyamanan belajar para santri dengan memastikan mereka memiliki alat bantu yang memadai, termasuk kacamata," ujar H. M. Mahbub. Partisipasi berbagai pihak dalam acara ini mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas hidup santri di Pondok Pesantren Al-Muayyad. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga kesehatan, dan organisasi keagamaan, diharapkan program-program seperti SAJADAH dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi santri dan masyarakat luas.

06/08/2024 | admin

Baznas Sidoarjo Berbagi Kebaikan: Jumat Berkah di Desa Ganting, Kecamatan Gedangan
Baznas Sidoarjo Berbagi Kebaikan: Jumat Berkah di Desa Ganting, Kecamatan Gedangan
Jumat, 2 Agustus 2024, Baznas Sidoarjo kembali mengukir kisah inspiratif melalui kegiatan sosial bertajuk "Jumat Berkah". Distribusi bantuan biaya hidup dilakukan langsung kepada 10 penerima manfaat di Desa Ganting, Kecamatan Gedangan. Dipimpin oleh staf pelaksana Baznas dan didampingi oleh Kepala Desa, bantuan ini disalurkan secara door-to-door, memastikan setiap penerima mendapatkan bantuan secara langsung di rumah mereka. Salah satu penerima manfaat adalah Ibu Rebuten, seorang lansia yang hidup sendirian di rumah kecil berukuran 4x5 meter. Meskipun sudah hampir mencapai usia 80 tahun, beliau masih sehat dan pendengarannya pun normal. Rumahnya yang berdekatan dengan rumah anak-anaknya mencerminkan kehidupan sederhana namun penuh makna. Bantuan biaya hidup yang diberikan hari ini diharapkan dapat meringankan beban beliau. Di sudut lain Desa Ganting, Mbah Paiso juga mendapatkan bantuan serupa. Menurut Kepala Desa, beliau memiliki kebiasaan unik, yaitu tidak mau memakai baju dan tidur di luar rumah meskipun dalam kondisi sakit. Kehidupan sehari-harinya sangat bergantung pada pemberian anak-anaknya. Bantuan yang diterima diharapkan dapat memberikan sedikit kenyamanan bagi Mbah Paiso dalam menjalani hari-harinya. Selain itu, Ibu Saudah juga menjadi salah satu penerima bantuan biaya hidup. Kehadiran staf pelaksana Baznas Sidoarjo menjadi tanda kepedulian dan perhatian terhadap kondisi kehidupan beliau. Demikian juga dengan Bapak Supadmo dan Ibu Siti Saudah yang menerima bantuan serupa, menunjukkan bahwa Baznas Sidoarjo tidak melupakan mereka yang memerlukan uluran tangan. Bapak Sakemat, seorang anggota Banser aktif di Desa Ganting, hidup bersama anak dan cucunya dalam keterbatasan ekonomi. Bantuan biaya hidup dari Baznas diharapkan dapat memberikan sedikit kelegaan bagi keluarga beliau. Kehadiran staf pelaksana Baznas yang terdiri dari M. Alfin, Sofwan, dan Minan menunjukkan dedikasi mereka dalam menjalankan misi sosial ini. Kegiatan distribusi bantuan ini bukan hanya sekadar pemberian materi, namun juga wujud nyata dari komitmen Baznas Sidoarjo dalam mengangkat kehidupan masyarakat yang kurang mampu, Baznas Sidoarjo terus berupaya menghadirkan senyuman dan harapan baru bagi mereka yang memerlukan. Aksi nyata seperti ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam kegiatan sosial yang bermanfaat bagi sesama.

02/08/2024 | admin

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat