WhatsApp Icon
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan di Krian dan Prambon, Sentuh Anak Sekolah hingga Lansia Tak Mampu

SIDOARJO — Dalam satu hari penuh kepedulian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi berbeda: SDN Ponokawan, Kecamatan Krian, dan Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 17 November 2025, menjadi bukti nyata komitmen lembaga amil zakat dalam menjangkau kelompok rentan—mulai dari anak-anak usia sekolah hingga lansia yang hidup dalam keterbatasan.

 

Di SDN Ponokawan, tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin oleh Ahmad Hamdani, M. Haffidz, dan Rita Defani, bersama kepala sekolah, menyerahkan bantuan pendidikan kepada sepuluh siswa yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Para siswa tampak antusias menerima bantuan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan belajar mereka. Kepala sekolah menyampaikan apresiasi atas kehadiran BAZNAS, mengingat banyak siswa di sekolah tersebut yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk dirinya maupun keluarganya yang terbatas. “Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga dorongan semangat agar anak-anak terus percaya pada pendidikan sebagai jalan keluar,” ujar kepala sekolah.

 

Sementara itu, di Desa Bendotretek, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, M. Mahbub—yang akrab disapa Gus Mahbub—bersama staf pelaksana Sofwan dan Syukron, menyalurkan bantuan biaya hidup kepada sembilan warga lanjut usia dan keluarga tidak mampu. Salah satu penerima adalah Pak Kasban, seorang lansia berusia 87 tahun yang tinggal sendirian dan sangat bergantung pada bantuan anaknya. Kunjungan tim BAZNAS tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga mendengarkan cerita hidup mereka dan memberikan dukungan moral. “Kami ingin memastikan bahwa lansia yang hidup sebatang kara tetap merasa dihargai, bukan hanya diperhatikan secara fisik, tapi juga secara emosional,” kata Gus Mahbub.

 

Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Sidoarjo dalam optimalisasi penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara tepat sasaran. Penyaluran dilakukan berdasarkan hasil asesmen lapangan yang cermat, serta koordinasi erat dengan pihak sekolah dan perangkat desa untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.

 

Dari dua lokasi ini, terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat sangat beragam—mulai dari akses pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan pokok bagi lansia. Namun, benang merahnya sama: kepedulian yang tulus. Di Ponokawan, senyum anak-anak berbaris rapi dengan seragam putih-merah menjadi simbol harapan masa depan. Di Bendotretek, tatapan tenang para lansia yang memegang bantuan menjadi pengingat bahwa martabat manusia tak pernah pudar, bahkan di usia senja.

 

BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan programnya, tidak hanya melalui penyaluran langsung, tetapi juga dengan pendampingan dan pemberdayaan berkelanjutan. Rencana tindak lanjut mencakup monitoring dampak bantuan, serta pengembangan program seperti beasiswa berkelanjutan untuk siswa berprestasi dan layanan kesehatan dasar untuk lansia.

 

Dengan langkah-langkah konkret ini, BAZNAS Sidoarjo menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di kabupaten yang dikenal sebagai pusat industri dan pertanian. Karena di balik setiap bantuan yang diserahkan, ada cerita, ada harapan—dan ada janji: bahwa tidak ada yang ditinggalkan. Setiap nyawa, sekecil apa pun, berhak atas kehidupan yang layak.

18/11/2025 | Kontributor: sudrab
Afizah dan Harapan yang Tak Pernah Padam

Kisah Keluarga Hariadi dan Intervensi BAZNAS Sidoarjo di Balik Perjuangan Melawan Penyakit

SIDOARJO – Di balik tembok rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, tersimpan kisah perjuangan yang melelahkan sekaligus mengharukan. Afizah Al Maira Putri, bocah mungil yang belum genap tiga tahun, harus menanggung beban yang terlalu berat untuk usianya: kelainan jantung, gangguan paru-paru, kelainan kulit, dan penumpukan cairan di kepala. Setiap dua minggu sekali, keluarga Hariadi harus menempuh perjalanan ke RS Dr. Soetomo Surabaya—perjalanan yang menguras fisik, mental, dan kantong mereka yang sudah tipis.

 

"Kami tidak pernah menyangka cobaan ini akan datang," ujar Hariadi, sang ayah, dengan suara yang hampir berbisik. Sebagai kepala keluarga dengan tiga anak, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilannya yang tak menentu kini harus berbagi dengan kebutuhan medis Afizah yang terus membengkak. Istrinya, yang seharusnya bisa membantu mencari nafkah, kini harus stay di rumah untuk merawat putri bungsunya yang membutuhkan perhatian 24 jam.

 

Kondisi inilah yang menarik perhatian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Senin pagi, 17 November 2025, pukul 10.00 WIB, tim yang dipimpin langsung oleh M. Mahbub (Gus Mahbub), Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Sofwan dan Syukron, staf pelaksana, datang membawa bantuan kesehatan. Kunjungan ini bukan sekadar seremonial penyerahan bantuan, melainkan hasil dari asesmen mendalam yang telah dilakukan sebelumnya.

 

"Kami melihat keluarga Pak Hariadi bukan hanya butuh bantuan finansial, tapi juga dukungan moral bahwa mereka tidak berjuang sendirian," jelas Gus Mahbub. Dalam asesmen yang dilakukan, tim BAZNAS menemukan bahwa keluarga ini tergolong sangat rentan. Dengan tiga anak dan kondisi Afizah yang memerlukan perawatan intensif berkelanjutan, keluarga Hariadi berada di ujung tanduk kemiskinan struktural yang kronis.

 

Data dari BAZNAS Sidoarjo mencatat bahwa kasus seperti Afizah bukanlah fenomena tunggal. Di Kabupaten Sidoarjo, masih banyak keluarga yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat biaya kesehatan katastropik. Program bantuan kesehatan BAZNAS hadir sebagai safety net, jaring pengaman sosial yang menangkap mereka yang jatuh dari sistem kesehatan formal.

 

Yang membuat program ini berbeda adalah pendekatan humanistiknya. Bukan sekadar menyerahkan amplop bantuan, tim BAZNAS memastikan keluarga penerima memahami bahwa ini adalah hak mereka sebagai mustahik, bukan belas kasihan. "Zakat adalah sistem redistribusi kekayaan yang telah Allah atur. Afizah dan keluarganya berhak mendapat bagian dari harta orang-orang yang berkecukupan," tegas Gus Mahbub.

 

Saat bantuan diserahkan, air mata Ibu Afizah menetes. Bukan karena jumlah nominalnya, tapi karena pengakuan bahwa perjuangan mereka dilihat dan dihargai. Di tengah sistem yang kerap mengabaikan wong cilik, kehadiran BAZNAS menjadi oase di padang tandus.

 

Program seperti ini membuktikan bahwa filantropi Islam, khususnya melalui lembaga zakat, bukan hanya tentang charity, melainkan tentang restorasi martabat manusia. Afizah mungkin masih harus bergulat dengan penyakitnya, tapi setidaknya kini keluarganya tak lagi berjuang sendirian. Dan itu, dalam banyak hal, adalah kemenangan terbesar.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
Puluhan Keluarga Gizi Buruk Terima Daging DAM Baznas 2025: Satu Paket, Satu Harapan

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang semakin berat, di balik dinding-dinding rumah sederhana di Sidoarjo, ada kisah-kisah kecil yang menyimpan beban besar. Beban gizi buruk. Beban kelaparan tersembunyi. Dan di sinilah, BAZNAS RI, melalui Program Daging Kambing DAM Haji 2025, hadir bukan hanya sebagai pemberi, tapi sebagai penjaga harapan.

 

Dalam dua hari pelacakan intensif (5-6 November 2025), Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo, Dinas kesehatan , dinas sosial, tim  Penggerak PKK dan BAZNAS Sidoarjo, menjumpai puluhan anak yang tumbuh kembangnya  terindikasi  kekurangan nutrisi. Mereka bukan sekadar angka statistik.

Seperti, mereka adalah Ananda Dewi Sekar Arum, usia 24 bulan, berat badannya hanya 6,8 kg—jauh di bawah standar. Bayangkan, seorang bayi yang setiap hari rewel karena perutnya yang lapar, ibunya yang lelah, dan ayahnya yang mencari nafkah dengan tangan yang gemetar, sambil menghisap rokok yang justru memperparah kondisi keluarga.

 

Atau Ananda Muhammad Syahrul, 4 tahun 2 bulan, berat badannya 10,1 kg. Ia tinggal bersama lima saudara kandung di rumah yang statusnya sudah dijual. Ayahnya bekerja di warung soto, ibunya mengupas bawang—dua pekerjaan yang berat untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi nutrisi berkualitas. Di Prambon, Ananda Mohamad Rasya Alfarizqi dan Azfer Rafeyfa Endaru juga menanti. Azfer, putra pertama, berat badannya hanya 9 kg—padahal idealnya harus 13,5 kg. Ibu Yeny Dwi Lestari, sang ibu, hanya bisa menatap anaknya dengan mata berkaca-kaca, sementara suaminya, seorang supir pengiriman, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Namun, di tengah keprihatinan itu, datanglah cahaya. BAZNAS RI, melalui 225 paket siap saji berkualitas yang dialokasikan khusus untuk BAZNAS Sidoarjo, membawa solusi nyata. Setiap paket daging kambing DAM, diproses secara higienis dalam kemasan pouch, bukan sekadar makanan. Ini adalah obat. Ini adalah investasi masa depan. Ini adalah bentuk zakat yang hidup, yang bernafas, yang menyentuh kulit dan jiwa.

 

Staf pelaksana BAZNAS, Ahmad Hamdani dengan wajah serius namun penuh empati, mendatangi rumah-rumah tersebut bersama Tim. Mereka tidak hanya menyerahkan paket Dam dan sembako serta nutrisi lainnya, tapi juga berdialog, memberi edukasi, dan menenangkan hati para ibu. Di Balongdowo, di Kedungsolo, di Prambon—senyum mulai terbit. Bukan senyum biasa. Senyum yang lahir dari rasa lega, dari harapan yang kembali menyala.

 

Zakat bukan lagi soal ritual. Ini adalah instrumen pemberdayaan. Satu paket daging, satu senyum, satu harapan. Untuk Ananda Dewi, untuk Syahrul, untuk Rasya, untuk Azfer—dan untuk puluhan anak lainnya di Sidoarjo. Karena di balik setiap kilogram daging, ada mimpi yang sedang dibangun. Mimpi untuk tumbuh lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih cerdas. Mimpi untuk masa depan yang lebih baik.

 

Dan inilah esensi filantropi: bukan hanya memberi, tapi mengubah. Satu paket, satu kehidupan. Satu harapan, satu masa depan.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Tangan Renovasi Rumah Modin yang Tak Layak Huni

Kepedulian terhadap kondisi tokoh agama yang mengabdi puluhan tahun kini berbuah nyata melalui aksi cepat lembaga filantropi

 

SIDOARJO – Air mata haru mengalir di pipi Siti Sholimah (75) saat kediamannya di Dusun Alang-Alang, Desa Kureksari, Kecamatan Waru, dikunjungi Bupati Sidoarjo Subandi bersama jajaran BAZNAS Sidoarjo, Sabtu (15/11/2025). Nenek yang selama ini mendampingi suaminya, Imam Ghozali, seorang modin desa, tak henti melantunkan doa syukur. Harapan untuk memiliki rumah yang layak akhirnya tampak nyata di depan mata.

 

Kondisi hunian keluarga modin ini sungguh memprihatinkan. Rumah yang telah mereka tempati berpuluh tahun bersama seorang anak itu rusak parah. Bagaikan bangunan terbengkalai, siapa pun yang melintas pasti menyangka rumah itu telah lama kosong. Atap bocor di mana-mana, dinding mengelupas, bahkan tidak ada kamar mandi yang layak. Inilah kenyataan pahit seorang pelayan agama yang selama ini mengabdikan diri untuk masyarakat.

 

"Setiap kali hujan turun, kami harus bersiap dengan ember dan wadah untuk menampung air yang bocor dari atap. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun," ungkap Imam Ghozali dengan nada pasrah namun penuh ketabahan.

 

Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, langsung mengambil inisiatif. Lembaga amil zakat yang dipimpinnya segera menyusun rencana renovasi komprehensif. Bukan sekadar tambal sulam, tetapi perbaikan menyeluruh yang menyentuh aspek kenyamanan dan keamanan penghuni.

 

"Kami tidak bisa membiarkan seorang pelayan umat tinggal dalam kondisi seperti ini. BAZNAS Sidoarjo berkomitmen penuh untuk merenovasi rumah Pak Modin hingga layak huni," tegas Gus Jazuk .

 

Program renovasi yang dirancang BAZNAS mencakup penggantian total atap rumah, pembangunan kamar mandi baru, pengecatan dinding, pemasangan keramik lantai, hingga perbaikan ruang kamar tidur. Target penyelesaian ditetapkan dalam waktu dua minggu, menunjukkan keseriusan lembaga filantropi ini dalam menghadirkan solusi nyata.

 

Bupati Subandi yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan apresiasinya terhadap respons cepat BAZNAS. Ia meminta seluruh perangkat desa untuk bergotong royong membersihkan rumah sebagai tahap awal renovasi. Selama proses perbaikan, keluarga Imam Ghozali akan ditempatkan di tempat tinggal sementara yang layak.

 

"Ini adalah bentuk penghargaan kita kepada tokoh agama yang telah mengabdi. Mari bersama-sama mewujudkan kehidupan yang bermartabat bagi mereka," ujar Bupati Subandi.

 

Imam Ghozali mengaku sebelumnya sempat mendapat bantuan material galvalum dari Pemerintah Desa Kureksari. Namun, material tersebut hanya cukup untuk sebagian kecil atap, sementara biaya pemasangan harus ditanggung sendiri dengan bantuan anak-anaknya yang kini juga sudah kehabisan kemampuan.

 

Kehadiran BAZNAS Sidoarjo dalam kasus ini menjadi bukti nyata peran strategis lembaga filantropi dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dengan amanah, organisasi ini mampu menghadirkan perubahan konkret bagi kehidupan kaum dhuafa dan tokoh masyarakat yang membutuhkan.

 

Tim BAZNAS dijadwalkan turun langsung setelah proses kerja bakti pembersihan rumah selesai. Renovasi menyeluruh akan segera dimulai, membawa harapan baru bagi keluarga yang selama ini hidup dalam keterbatasan namun tetap tegar dalam pengabdian.

16/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Langsung Asesmen RTLH: Dua Keluarga di Ambang Harapan

SIDOARJO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam program pengentasan kemiskinan melalui asesmen Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025). Tim yang terdiri dari Ach Richie dan M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, melakukan survei langsung ke dua lokasi berbeda untuk memetakan kondisi riil keluarga penerima manfaat.

 

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kediaman Ibu Memet di Desa Sigogalih, Kecamatan Tarik. Seorang janda tangguh yang harus menghidupi tiga generasi sekaligus—dirinya sendiri, sang anak, dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Kondisi ekonomi keluarga ini sangat memprihatinkan. Ibu Memet bekerja sebagai buruh pabrik kerupuk dengan penghasilan Rp50.000 per hari, itupun tidak menentu. "Kadang ada kerja, kadang tidak, Pak," ungkap Ibu Memet dengan wajah lelah namun tetap tegar.

 

Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi fisik bangunan tempat tinggal mereka. Dari hasil observasi tim BAZNAS, kerusakan paling parah terjadi pada struktur atap. Kayu-kayu penyangga atap sudah rapuh dan lapuk dimakan usia, sebagian genteng bahkan sudah jebol dan bolong. Ketika hujan turun, air tidak hanya membasahi halaman, tetapi juga masuk ke dalam rumah, memaksa keluarga ini berjibaku dengan genangan air di malam hari.

 

Perjalanan asesmen dilanjutkan ke Kelurahan Juwet Kenongo, Kecamatan Porong, menuju rumah Saudara Muchamat Andi Pranoto. Pria yang berprofesi sebagai penyanyi jalanan ini menggantungkan hidup dari satu panggung ke panggung lainnya, mengamen dari kafe ke kafe. "Kalau ada job baru ada penghasilan, kalau tidak ya puasa," tutur Andi dengan jujur. Dia tinggal bersama istri dan seorang anak dalam kondisi rumah yang tidak jauh berbeda dengan rumah Ibu Memet—atap yang ditopang oleh kayu-kayu lapuk yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

 

Ach Richie, salah satu petugas asesmen, menjelaskan bahwa kedatangan mereka bukan sekadar mengumpulkan data administratif. "Kami tidak hanya mencatat kerusakan fisik bangunan, tapi juga mendengarkan langsung kisah perjuangan mereka. Ini penting agar program RTLH BAZNAS tepat sasaran dan benar-benar menyentuh akar permasalahan," ujarnya.

 

M. Sofwan menambahkan bahwa hasil asesmen ini akan segera diproses lebih lanjut oleh tim teknis BAZNAS Sidoarjo. "Kami berharap dalam waktu dekat, kedua keluarga ini bisa mendapatkan bantuan renovasi yang mereka butuhkan. Prioritas utama adalah perbaikan struktur atap agar mereka tidak lagi khawatir ketika musim hujan tiba," jelasnya.

 

Program RTLH merupakan salah satu program unggulan BAZNAS Sidoarjo dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan fisik berupa renovasi rumah, tetapi juga memberikan dampak psikologis berupa rasa aman dan martabat bagi keluarga penerima manfaat.

 

"Rumah adalah tempat berlindung. Ketika rumah sudah tidak layak, maka martabat kemanusiaan juga terancam. Inilah mengapa BAZNAS Sidoarjo sangat serius menangani program RTLH," tegas Ach Richie menutup keterangan.

 

BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat yang mampu untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga resmi agar penyalurannya tepat sasaran. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kantor BAZNAS Sidoarjo atau media sosial resmi.

14/11/2025 | Kontributor: sudrab

Berita Terbaru

Bantuan Modal Usaha dari Baznas: Bukan Sekadar Uang, Tapi Pemberdayaan
Bantuan Modal Usaha dari Baznas: Bukan Sekadar Uang, Tapi Pemberdayaan
Kolaborasi Baznas Sidoarjo dan Universitas NU Sidoarjo (UNUSIDA) terus menggema dengan program yang memberikan dampak langsung bagi pelaku UMKM. Sabtu, 26 Oktober 2024, bertempat di Pendopo Kecamatan Tarik, sebanyak 30 UMKM menerima bantuan modal usaha dari Baznas Sidoarjo. Ini bukan sekadar pemberian dana, namun juga bentuk nyata pemberdayaan bagi para mustahik. Wakil Ketua 2 Baznas Sidoarjo, M. Mahbub, dalam sambutannya menekankan bahwa program ini bukanlah bantuan karitatif semata. “Kami tak hanya memberikan modal, tapi juga menanamkan kapasitas bagi para pelaku UMKM agar mampu berkembang lebih jauh,” ujar Mahbub di hadapan para peserta,26 oktober 2024. Proses seleksi penerima bantuan modal ini dilakukan secara terstruktur dilakukan assessment bertingkat. Baznas tidak hanya memilih UMKM yang membutuhkan dana, tetapi juga UMKM yang berpotensi berkembang dan berdampak luas bagi masyarakat sekitar. Dengan pendekatan ini, bantuan yang diberikan tidak hanya bermanfaat jangka pendek, namun juga diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, bantuan modal ini diiringi dengan pembinaan intensif yang dilakukan oleh UNUSIDA. Para penerima bantuan mendapatkan pelatihan khusus terkait manajemen usaha, pemasaran digital, hingga pengelolaan keuangan yang lebih baik. Harapannya, UMKM yang menerima modal ini tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga tumbuh dan berkembang secara signifikan. Penyerahan bantuan modal ini disimbolisasi dengan pemberian “mock up” kepada perwakilan UMKM. Antusiasme terlihat jelas dari para penerima yang menyambut bantuan ini dengan penuh harapan untuk meningkatkan usahanya.Juga disampaikan surat NIB Nomor induk berusaha pada tiap UMKM yang mengikuti program ini , termasuk sertifikasi halal tiap UMKMnya. Mahbub juga menambahkan bahwa program ini sejalan dengan visi Baznas untuk memaksimalkan penggunaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dalam bentuk yang lebih produktif. "Kami berharap, bantuan ini bisa menggerakkan roda perekonomian lokal, sekaligus menciptakan kemandirian bagi para mustahik," tutupnya. Program ini menjadi bukti nyata bagaimana zakat tidak hanya menjadi alat bantu, namun juga instrumen pemberdayaan yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi yang tepat, UMKM di Sidoarjo akan semakin kuat dan berdaya saing tinggi.
BERITA26/10/2024 | admin
Bazar Pemberdayaan dan Upgrading UMKM: Mendorong UMKM Naik Kelas
Bazar Pemberdayaan dan Upgrading UMKM: Mendorong UMKM Naik Kelas
Sabtu, 26 Oktober 2024, Pendopo Kecamatan Tarik menjadi saksi kolaborasi apik antara Universitas NU Sidoarjo (UNUSIDA) dan Baznas Sidoarjo. Acara bertajuk "Bazar Pemberdayaan dan Upgrading UMKM" sukses digelar dengan tagline inspiratif, #UMKMNaikKelas: Mustahik Berdaya, Muzaki Tercipta. Gelaran ini puluhan pelaku UMKM yang tak hanya memamerkan produknya, tapi juga sebelumnya telah menerima pembinaan yang meningkatkan kapasitas usaha mereka. Dalam sambutannya, Dr. H. Fatkhul Anam, M.Si, Rektor UNUSIDA, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap kolaborasi multipihak yang digagas. Menurutnya, sinergi antara dunia pendidikan dan Lembaga sosial keagamaan seperti Baznas ini, mampu menciptakan inovasi dan pemberdayaan berkelanjutan bagi masyarakat. M. Mahbub, Wakil Ketua 2 Baznas Sidoarjo, dalam sambutannya menyatakan bahwa program Sidoarjo Makmur tak hanya fokus pada penyaluran Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) secara karitatif. "Kami ingin ZIS yang dihimpun melalui Baznas bukan sekadar untuk bantuan, tapi juga pemberdayaan yang nyata. Salah satunya melalui program peningkatan kapasitas UMKM ini," ujarnya. Acara ini menampilkan berbagai produk unggulan UMKM binaan, mulai dari kuliner hingga jasa, termasuk jasa salon pernikahan yang menjadi daya tarik tersendiri. Bazar ini juga semakin semarak dengan adanya voucher belanja gratis yang dibagikan kepada pengunjung untuk digunakan di stan-stan UMKM. Tak hanya itu, acara ini juga diisi dengan penampilan seni tari tradisional, yang memberikan nuansa budaya lokal semakin kental. Para pengunjung dan peserta merasa terhibur, sekaligus termotivasi untuk terus meningkatkan kualitas produk mereka. Kegiatan ini menunjukkan bahwa sinergi antar institusi mampu memberikan dampak positif langsung pada masyarakat. Dengan adanya pembinaan yang konsisten, UMKM diharapkan semakin kuat dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Bazar ini adalah langkah nyata dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui kegiatan seperti ini, UMKM di Sidoarjo diharapkan semakin mandiri, berdaya, dan berdaya saing tinggi.
BERITA26/10/2024 | admin
Menggapai Berkah di Hari Jumat yang Istimewa
Menggapai Berkah di Hari Jumat yang Istimewa
Hari Jumat selalu memiliki tempat khusus di hati umat Islam. Bukan hanya karena shalat Jumat yang diwajibkan, tetapi juga karena hari ini adalah waktu istimewa untuk mendulang pahala. Seperti yang sering kita dengar, Jumat adalah hari penuh berkah, dan pada hari inilah pintu-pintu rahmat terbuka lebih lebar. Tidak hanya untuk ibadah wajib, tetapi juga untuk amal-amal yang sederhana namun memiliki ganjaran yang luar biasa. Lalu, apa saja amalan yang bisa kita lakukan di hari yang penuh keberkahan ini? Pertama, memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam hadis disebutkan bahwa setiap kali kita bershalawat kepada Nabi, Allah akan memberikan sepuluh rahmat untuk kita. Sebuah janji yang luar biasa, bukan? Di hari Jumat ini, mari kita luangkan waktu sejenak untuk mengucapkan shalawat, mengingat bahwa dengan satu shalawat saja, kita bisa mendapatkan balasan sepuluh kali lipat dari Allah SWT. Amalan ini mungkin terlihat sederhana, tetapi dampaknya luar biasa bagi kehidupan spiritual kita. Kedua, mari membaca Surat Al-Kahfi. Banyak yang telah mengetahui keutamaan surat ini, terutama ketika dibaca pada hari Jumat. Allah akan memberikan cahaya bagi siapa saja yang membacanya, tidak hanya di dunia, tetapi juga di antara dua Jumat. Keutamaan ini menjadi pengingat betapa pentingnya waktu dan kesempatan yang Allah berikan setiap minggunya. Cahayanya akan menjadi petunjuk bagi kita dalam menghadapi segala tantangan hidup. Ketiga, berdoa di waktu mustajab pada hari Jumat. Terdapat momen khusus pada hari ini di mana setiap doa akan dikabulkan oleh Allah. Tidak ada yang tahu pasti kapan tepatnya waktu mustajab ini, tetapi itulah yang membuat kita harus terus berdoa sepanjang hari Jumat. Berdoalah dengan tulus, sertakan harapan dan keyakinan, karena di antara dua belas jam di hari Jumat, ada waktu di mana doa kita pasti didengar dan dikabulkan. Terakhir, jangan lupa untuk bersedekah. Amalan yang satu ini seringkali terlewatkan, padahal sedekah di hari Jumat memiliki keistimewaan tersendiri. Seperti air yang mengalir, dosa-dosa kita akan dihapuskan dengan sedekah. Mungkin sedekah kita kecil, tapi di mata Allah, keikhlasan dan niat tulus kita yang paling bernilai. Jadi, mari sisihkan sebagian rezeki kita untuk membantu sesama, karena sedekah bukan hanya meringankan beban orang lain, tetapi juga membersihkan hati kita dari sifat kikir. Hari Jumat adalah hari yang penuh dengan kesempatan emas untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Amalan-amalan yang sederhana, seperti shalawat, membaca Al-Kahfi, berdoa, dan bersedekah, bisa menjadi jalan kita meraih berkah yang melimpah. Mari kita manfaatkan setiap Jumat dengan sebaik-baiknya, karena siapa tahu, inilah momen di mana doa dan usaha kita akan membawa kita menuju ridha-Nya.
BERITA25/10/2024 | admin
JUMPA BERKAH  di SDN Sawohan 1: Membangun Karakter Beriman dan Dermawan Sejak Dini
JUMPA BERKAH di SDN Sawohan 1: Membangun Karakter Beriman dan Dermawan Sejak Dini
SDN Sawohan 1 Kecamatan Buduran, Sidoarjo, dikenal tidak hanya sebagai tempat pembelajaran akademik, tetapi juga sebagai sekolah yang memprioritaskan pembentukan karakter melalui program-program berbasis nilai-nilai sosial dan spiritual. Salah satu program unggulannya adalah Jumpa Berkah —Jumat Pagi Beriman, Infaq, dan Sedekah. Program ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan, kepedulian, serta ketakwaan kepada Allah kepada para siswa sejak dini. Pada Jumat, 25 Oktober 2024, program Jumpa Berkah ini mendapat tambahan semangat dengan hadirnya bantuan dari Baznas Kabupaten Sidoarjo. Sebanyak 41 siswa yatim piatu dan dhuafa di SDN Sawohan 1 menerima santunan langsung dari Baznas. Bantuan ini diserahkan secara simbolis dalam suasana penuh kekeluargaan, di mana seluruh siswa terlibat dalam acara yang semakin memperkuat semangat berbagi dan kepedulian. Kepala Sekolah SDN Sawohan 1, Farida Utami, S.Pd, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan yang diberikan oleh Baznas. “Program *Jumpa Berkah* adalah wujud nyata dari upaya kami untuk mendidik siswa menjadi pribadi yang beriman dan peduli. Bantuan dari Baznas hari ini bukan hanya meringankan beban siswa-siswa kami, tetapi juga memberikan teladan nyata bagi mereka tentang pentingnya berbagi,” ujar Farida dengan penuh syukur. Setiap Jumat pagi, Jumpa Berkah melibatkan seluruh siswa untuk berdoa bersama, berinfaq, dan bersedekah. Program ini bukan sekadar rutinitas, tetapi telah menjadi bagian dari kultur sekolah yang bertujuan membentuk karakter siswa. “Kami ingin anak-anak memahami bahwa berbagi adalah bagian dari iman. Mereka harus tumbuh menjadi generasi yang bukan hanya pandai secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi,” tambah Farida. Program Jumpa Berkah memiliki dua dimensi yang saling melengkapi: dimensi spiritual dan dimensi sosial. Di satu sisi, program ini mengajarkan siswa untuk memperkuat iman dan taqwa melalui pembiasaan berdoa dan bersedekah. Di sisi lain, program ini mengasah kepedulian sosial mereka dengan mengajarkan pentingnya berbagi kepada sesama, khususnya kepada mereka yang membutuhkan. “Pembiasaan ini adalah proses panjang dalam membentuk karakter yang kuat, dan kami sangat bangga dengan perkembangan yang kami lihat pada siswa-siswa kami,” jelas Farida. Baznas Kabupaten Sidoarjo sangat mengapresiasi inisiatif SDN Sawohan 1 melalui *Jumpa Berkah*. Ketua Baznas yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, “Program *Jumpa Berkah* ini sangat selaras dengan nilai-nilai zakat, infaq, dan sedekah yang selalu kami kampanyekan. Melalui kegiatan ini, kami melihat generasi muda yang sudah dididik untuk lebih peduli dan berbagi. Inilah yang ingin kita capai melalui zakat, yaitu kebersamaan dan gotong royong.” Selain bagi siswa, program Jumpa Berkah juga mendapat dukungan penuh dari orang tua dan guru. Mereka turut serta dalam membina kebiasaan baik ini di rumah, sehingga nilai-nilai yang diajarkan di sekolah dapat terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Farida berharap, melalui Jumpa Berkah, para siswa dapat tumbuh menjadi individu yang senantiasa bersyukur, memiliki jiwa sosial yang tinggi, dan mampu membawa perubahan positif di masyarakat. Acara hari itu diakhiri dengan penyerahan bantuan secara simbolis kepada beberapa siswa. Wajah-wajah ceria dan senyum penuh harapan terlihat di antara para siswa yang menerima bantuan. Jumpa Berkah tidak hanya tentang pemberian materi, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih baik melalui pembiasaan nilai-nilai kebaikan. Farida pun optimis bahwa program ini akan terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas. “Semoga Jumpa Berkah menjadi jalan bagi anak-anak kami untuk tumbuh menjadi generasi yang beriman, dermawan, dan peduli,” tutupnya dengan penuh harapan.
BERITA25/10/2024 | admin
BAZNAS: Saatnya Berkontribusi untuk Rumah Ibadah Kita
BAZNAS: Saatnya Berkontribusi untuk Rumah Ibadah Kita
Di bawah terik matahari yang membakar, Kamis siang, 24 Oktober 2024, suasana Masjid Al-Abror di Desa Sugih Waras, Kecamatan Candi, Sidoarjo, terasa berbeda. Di tengah sisa-sisa reruntuhan bangunan yang masih berantakan, ada secercah harapan yang tampak, disertai tawa kecil dan syukur yang tak terhingga. Hari itu, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyerahkan bantuan partisipasi pembangunan masjid yang sedang berlangsung secara bertahap. M Shofwan, staf pelaksana BAZNAS, terlihat membawa dokumen dan amplop berisi bantuan yang akan diserahkan. Berdiri di samping reruntuhan dinding lama, ia menyerahkan bantuan tersebut kepada Aminudin S.T., salah satu Ta'mir Masjid Al-Abror. “Kami hadir untuk memastikan pembangunan masjid ini terus berjalan dengan lancar, agar masyarakat bisa segera beribadah dengan nyaman,” ucap Shofwan sambil tersenyum di bawah terik matahari. Bantuan tersebut, meskipun hanya langkah awal, menjadi angin segar bagi masyarakat sekitar yang telah persiapkan perbaikan masjid mereka sejak lama. “Masjid ini bukan sekadar tempat ibadah, tapi sudah menjadi pusat kehidupan sosial dan pendidikan bagi warga Sugih Waras. Dengan bantuan dari BAZNAS, kami semakin optimis masjid ini akan berdiri kokoh kembali,” ujar Aminudin penuh semangat. Di utara masjid, masih tampak ruangan bekas TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur'an) yang selama ini menjadi tempat anak-anak belajar mengaji. Pembangunan masjid ini memang dilakukan secara bertahap. Hingga saat ini, sisa-sisa bangunan lama belum sepenuhnya dibereskan, dan tanah yang tersisa juga belum dipadatkan untuk persiapan pembangunan struktur baru. Namun, bagi Aminudin, proses ini adalah bagian dari perjalanan panjang yang penuh harapan. “Kami tahu perjalanan masih panjang, tapi kami yakin, dengan dukungan dari BAZNAS dan masyarakat, semua akan berjalan sesuai rencana,” tuturnya. Shofwan juga menegaskan, program BAZNAS untuk mendukung pembangunan masjid bukanlah program sekali jalan. “Kami berharap masyarakat ikut bergotong royong dalam proses pembangunan ini. BAZNAS hanya bagian dari upaya bersama, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita semua ikut menjaga dan membangun tempat ibadah kita sendiri,” katanya. Di sisi lain, masjid ini memang memiliki sejarah panjang di Sugih Waras. Tidak hanya sebagai tempat ibadah, Masjid Al-Abror telah menjadi rumah bagi berbagai kegiatan keagamaan dan sosial, mulai dari pengajian rutin hingga pusat pendidikan agama bagi anak-anak. Bantuan yang diberikan BAZNAS diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan memulihkan fungsi masjid ini sebagai pusat kehidupan spiritual dan sosial warga. Hari itu, di tengah reruntuhan dan debu yang masih menyelimuti sebagian besar halaman masjid, semangat untuk membangun kembali Masjid Al-Abror terasa begitu nyata. Rasa syukur yang terucap dari bibir-bibir warga, menandai awal yang baik dari perjalanan panjang pembangunan rumah ibadah yang dicintai oleh banyak orang ini.
BERITA24/10/2024 | admin
BAZNAS Sidoarjo Raih Penghargaan Donasi Palestina Terbanyak di BAZNAS Jatim Award 2024
BAZNAS Sidoarjo Raih Penghargaan Donasi Palestina Terbanyak di BAZNAS Jatim Award 2024
Rabu, 23 Oktober 2024, menjadi hari istimewa bagi Baznas Kabupaten Sidoarjo. Dalam acara Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) BAZNAS Se-Jawa Timur yang diadakan di Batu, Baznas Sidoarjo mendapatkan penghargaan sebagai “BAZNAS Dengan Donasi Palestina Terbanyak.” Penghargaan ini diserahkan langsung oleh DR. Ali Maschan Moesa, Ketua BAZNAS Jawa Timur, kepada Ketua Baznas Sidoarjo, Chasbil Azis Salju Sodar, yang lebih akrab dikenal sebagai Gus Jazuk. Penghargaan tersebut diberikan atas capaian luar biasa Baznas Sidoarjo dalam menggalang donasi untuk Palestina, dengan nilai lebih dari 2,5 miliar rupiah yang berhasil terkumpul dari warga Sidoarjo. “Ini bukan sekadar angka, ini adalah cerminan dari rasa kepedulian masyarakat Sidoarjo yang sangat besar terhadap saudara-saudara kita di Palestina,” ujar Gus Jazuk dengan rasa bangga usai menerima penghargaan itu. Gus Jazuk menekankan bahwa penghargaan ini bukanlah sekadar prestasi lembaga, melainkan amanah dari seluruh masyarakat yang mempercayakan donasinya melalui Baznas Sidoarjo. “Warga Sidoarjo menunjukkan bahwa kepedulian itu tidak terbatas oleh jarak. Palestina selalu ada di hati kami, dan melalui Baznas, kami meneruskan bantuan dari seluruh masyarakat Sidoarjo,” katanya. Sejak awal, Baznas Sidoarjo memang secara konsisten mendorong program donasi untuk Palestina melalui berbagai jalur. Tak hanya melibatkan masjid-masjid dan kegiatan sosial, mereka juga memanfaatkan platform digital untuk menggalang dana. “Kami akan terus menggerakkan program ini. Palestina masih membutuhkan kita, dan insyaAllah, selama itu pula Baznas Sidoarjo akan terus bekerja,” ujar Gus Jazuk. BAZNAS Jatim Award 2024 memberikan penghargaan dalam 14 kategori berbeda kepada Baznas kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur, namun kategori donasi Palestina terbesar ini menjadi salah satu yang paling menonjol. Angka 2,5 miliar rupiah yang dikumpulkan Baznas Sidoarjo tentu menjadi bukti nyata solidaritas lintas negara yang terbangun di antara masyarakat Sidoarjo dan Palestina. Gus Jazuk menutup dengan pesan penuh harapan, “Setiap donasi yang kita kirimkan adalah harapan baru bagi mereka yang bertahan di Palestina. Penghargaan ini adalah pengingat bahwa kita tak boleh berhenti. Donasi harus terus digerakkan, karena Palestina membutuhkan kita.” Dengan penghargaan ini, BAZNAS Sidoarjo berharap dapat terus menginspirasi lebih banyak orang untuk terlibat dalam gerakan donasi dan solidaritas.
BERITA23/10/2024 | admin
Langkah Bersama Menuju Pesantren Sehat di Sidoarjo
Langkah Bersama Menuju Pesantren Sehat di Sidoarjo
Di tengah guyuran cahaya matahari, Pondok Pesantren Modern Al-Amanah Junwangi Krian menjadi saksi lahirnya kolaborasi yang menyatukan kesehatan dan spiritualitas. Pesantren yang tak hanya menjadi wadah bagi pendidikan agama, kini bersiap mengikuti verifikasi lapangan Lomba Pesantren Sehat "IKI PESAT Jatim". Kegiatan ini bukan hanya seleksi, melainkan sebuah harapan besar untuk menempatkan pesantren sebagai pusat kesehatan masyarakat berbasis agama,Sidoarjo 23 oktober 2024. "Pesantren adalah tempat dimana kebaikan menyatu dalam setiap langkah. Kesehatan santri adalah bagian dari keberkahan yang harus kita jaga bersama," ujar Badrus Zaman, staf pelaksana Baznas Sidoarjo. Melalui program Santri Jatim Sehat dan Berkah atau yang akrab disebut *Sajadah*, Baznas Sidoarjo berkomitmen mendukung pesantren dengan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang bermanfaat bagi proses belajar mengajar di ponpes. Lebih jauh , menurut Badrus, Langkah Baznas tidaklah kecil. Sejak tahun 2023, Baznas Sidoarjo secara konsisten melibatkan diri dalam Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP) untuk menentukan kebutuhan kesehatan setiap pondok. Di sinilah program-program seperti pembangunan jamban sehat pada tahun 2023 lalu,Pada 2024 ini,Baznas berikan bantuan kacamata bagi santri, dan paket beras, menjadi wujud nyata dari niat baik ini. Termasuk,saat ini bantuan railing tangga bagi salah satu pondok telah disiapkan guna mempermudah akses para santri. "Semua ini bukan hanya soal fisik, melainkan juga soal mental dan spiritual. Kita ingin menciptakan lingkungan yang sehat secara holistik," tambah Badrus Zaman. Pernyataan ini seperti menegaskan bahwa kesehatan fisik tak bisa dipisahkan dari kesehatan batin para santri, dan bahwa kehadiran Baznas adalah bagian dari upaya untuk mewujudkan pesantren yang *rahmatan lil 'alamin*. Pada ponpes modern Al Amanah Junwangi , baznas pada 26 Mei 2024, bekerja sama dengan Unilever Indonesia melalui brand Bango dan Royco menggelar Buka Puasa Akbar bersama 2.500 santri. Acara ini bukan hanya sebuah momen spiritual, tetapi juga bukti bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menyatukan kepedulian sosial dengan kebutuhan komunitas pesantren. Program "Berbagi Sajian Lezat Penuh Kebaikan" yang melibatkan distribusi 50.000 paket puasa gratis di 24 kota, menjadi cerminan dari kepedulian yang meluas dari satu lembaga ke banyak pihak. "Ini bukan hanya tentang kami, ini tentang generasi masa depan. Santri yang sehat adalah umat yang kuat," kata Badrus Zaman. Penuh keyakinan, ia menutup dengan semangat bahwa pesantren sehat bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari kebangkitan komunitas yang lebih baik.
BERITA23/10/2024 | admin
Menebar Kebaikan: Baznas Sidoarjo dan Asa Musholla Bersih di SMP Dharma Wanita 8 Sawotratap
Menebar Kebaikan: Baznas Sidoarjo dan Asa Musholla Bersih di SMP Dharma Wanita 8 Sawotratap
Pada hari yang cerah, 21 Oktober 2024, sebuah momen bermakna hadir di SMP Dharma Wanita 8 Sawotratap, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo. Di ruang sederhana, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, M. Sofwan, datang dengan wajah ramah menyerahkan bantuan partisipasi pembangunan musholla sekolah kepada Kepala Sekolah, Ibu Atiyah Innayatulloh. Momen ini lebih dari sekadar seremonial, tetapi menjadi bukti nyata bahwa kepedulian dan gotong royong masih kuat di tengah-tengah masyarakat kita. “Bantuan dari Baznas ini sangat berarti bagi kami, terutama untuk kebutuhan air bersih musholla,” ujar Ibu Atiyah dengan senyum penuh rasa syukur. "Saat ini kondisi air sumur di musholla kami sangat tidak layak, kotor dan berbau. Fokus kami sekarang adalah memperbaiki sistem air agar para siswa bisa merasa nyaman beribadah," lanjutnya dengan nada optimis. Musholla sekolah memang menjadi denyut spiritual bagi siswa dan guru. Selain tempat shalat berjamaah, musholla adalah ruang refleksi di tengah sibuknya rutinitas akademik. Namun, air yang tidak layak pakai sering kali menghambat kenyamanan kegiatan di dalamnya. Ibu Atiyah berharap, dengan adanya bantuan ini, kualitas air bersih segera terpenuhi dan musholla menjadi tempat yang lebih nyaman dan khusyuk untuk beribadah. Sementara itu, M. Sofwan dari Baznas Sidoarjo menyampaikan harapannya agar bantuan ini tidak sekadar menjadi bantuan materi, tapi juga menjadi pemantik semangat saling peduli. “Kami berharap apa yang sedikit ini bisa bermanfaat besar bagi SMP Dharma Wanita 8. Partisipasi ini bukan hanya tentang infrastruktur, tapi juga soal menghidupkan spirit kebersamaan dan kebermanfaatan bagi sesama,” ungkapnya dengan tulus. Inisiatif Baznas Sidoarjo ini menunjukkan bahwa pendidikan dan spiritualitas adalah dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Dalam perjalanan siswa menuntut ilmu, aspek spiritual perlu dirawat agar tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga matang secara emosional dan moral. Musholla yang bersih, dengan fasilitas air memadai, akan menciptakan ruang ibadah yang mendukung hal tersebut. Bantuan Baznas Sidoarjo ini tidak hanya menjadi angin segar bagi pihak sekolah, tetapi juga menggambarkan sinergi ideal antara lembaga sosial dan dunia pendidikan. Apa yang dihadirkan Baznas lebih dari sekadar material; ia menjadi simbol harapan bahwa kebaikan selalu punya tempat untuk tumbuh dan menyebar di manapun. Pada akhirnya, pembangunan musholla dengan air bersih ini akan menjadi kisah tentang kebaikan yang sederhana namun penuh makna. Sebuah bukti bahwa gotong-royong dan kepedulian, walau sering kali hadir dalam bentuk kecil, tetap menjadi fondasi penting bagi terciptanya masyarakat yang saling menopang dan menginspirasi.
BERITA21/10/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Hadirkan Warung Sedekah dan Solidaritas Palestina di Hari Santri 2024
Baznas Sidoarjo Hadirkan Warung Sedekah dan Solidaritas Palestina di Hari Santri 2024
Minggu, 20 Oktober 2024 menjadi hari istimewa di Gedung KBIHU Rohmatul Ummah An-Nahdliyah. Di tengah suasana khidmat Kajian Islam Ahlussunnah wal Jama'ah (Kiswah) dengan tema "Nuansa Aswaja dalam Tafsir Hidayatul Qur'an," Baznas Sidoarjo turut memeriahkan Hari Santri Nasional dengan berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan. Acara yang menghadirkan paparan dan dialog dari Gus Awis, Dr. KH Afifuddin Dimyati, Lc., M.A., mengundang antusiasme jamaah. Mereka datang untuk menggali pemahaman lebih dalam tentang tafsir Hidayatul Qur'an sekaligus memperingati momen istimewa yang mengingatkan perjuangan dan spirit santri. Baznas Sidoarjo memanfaatkan momentum ini dengan menggelar Warung Berkah Sedekah (WBS). “Biasanya WBS ini kami adakan rutin di lokasi tertentu. Tapi kali ini, kami sengaja hadir di sini sebagai bentuk partisipasi spesial di Hari Santri Nasional 2024,” ujar Abdul Ghoni, staf pelaksana Baznas Sidoarjo. Para pengunjung mendapatkan paket makanan gratis dan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dari rumah sehat Baznas. Tak hanya itu, kehadiran Baznas Corner juga menambah dimensi solidaritas dalam acara ini. Melalui kampanye bertajuk "Membasuh Luka Palestina", Baznas mengajak seluruh masyarakat berkontribusi membantu rakyat Palestina. “Kami ingin menyampaikan pesan, bahwa di momen Hari Santri ini, bukan hanya tentang merayakan lokalitas, tapi juga memikirkan saudara-saudara kita yang jauh,” tambah Abdul Ghoni. Kegiatan kesehatan gratis yang diselenggarakan Baznas menarik perhatian, terutama dari kalangan lansia dan ibu-ibu. Beberapa peserta terlihat berkonsultasi langsung dengan tenaga medis yang siaga, memanfaatkan pemeriksaan tekanan darah dan pengecekan kesehatan umum lainnya. “Acara seperti ini benar-benar terasa manfaatnya, apalagi untuk kami yang jarang periksa kesehatan,” kata salah seorang peserta. Antusiasme yang terlihat di sepanjang acara bukan hanya menggambarkan semangat santri dan masyarakat dalam menimba ilmu, tetapi juga menguatkan kepedulian sosial. “Inilah ruh dari Ahlussunnah wal Jama'ah, berkhidmat bukan hanya pada ilmu tapi juga pada sesama,” ujar seorang panitia dengan penuh semangat. Baznas Sidoarjo membuktikan bahwa kiprah mereka bukan sekadar menyalurkan zakat atau sedekah, tapi juga merangkul momen strategis seperti Hari Santri untuk mendorong aksi nyata. Dari WBS hingga ajakan donasi Palestina, kegiatan ini menggambarkan peran penting Baznas dalam memperkuat tali solidaritas, baik lokal maupun global.
BERITA20/10/2024 | admin
Inspirasi Hati : Bantuan Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Putra Mandiri, Tarik
Inspirasi Hati : Bantuan Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Putra Mandiri, Tarik
SLB Putra Mandiri, sebuah sekolah yang terletak di Desa Tarik, Sidoarjo, menyaksikan momen haru pada tanggal 18 Oktober 2024. Sepuluh siswa yang penuh semangat meski dengan keterbatasan fisik maupun mental, menerima bantuan biaya pendidikan dari Baznas Sidoarjo. Acara sederhana ini dipimpin oleh Dani Prabowo, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, yang turut serta menyerahkan bantuan tersebut. Dani, dengan penuh tanggung jawab, menyerahkan bantuan tersebut dalam suasana hangat dan akrab. Para siswa terlihat senang dan bersyukur, begitu pula dengan guru-guru yang selalu mendampingi mereka. Bantuan ini tidak hanya meringankan beban biaya pendidikan, namun juga menjadi penyemangat bagi mereka untuk terus belajar dan berjuang demi masa depan yang lebih baik. SLB Putra Mandiri sendiri telah lama menjadi tempat bagi anak-anak berkebutuhan khusus untuk mengembangkan potensi mereka. Dalam keterbatasan, mereka diajarkan untuk selalu optimis dan mandiri. Bantuan seperti ini sangat berarti, tidak hanya bagi para siswa, tetapi juga bagi komunitas sekolah yang selama ini berdedikasi memberikan yang terbaik bagi anak-anak. Baznas Sidoarjo melalui program ini terus menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus. Bantuan ini adalah bukti nyata bahwa setiap anak, tanpa memandang latar belakang, berhak atas kesempatan untuk mengejar mimpi dan pendidikan yang layak.
BERITA18/10/2024 | admin
"Kratak-Kratakā€ Takdir di Ploso: Kisah Gus Jazuk dan Sebuah Atap yang Roboh
"Kratak-Kratakā€ Takdir di Ploso: Kisah Gus Jazuk dan Sebuah Atap yang Roboh
Di siang yang terik pada Kamis, 17 Oktober 2024, Ketua BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, Chasbil Aziz Salju Sodar, yang akrab disapa Gus Jazuk, melangkah mantap ke sebuah rumah di Desa Ploso, Kecamatan Wonoayu. Rumah itu adalah kediaman ibu Jumaiyah, seorang perempuan paruh baya yang baru saja mengalami musibah. Beberapa hari sebelumnya, atap rumah ibu Jumaiyah ambruk, menyisakan puing-puing dan ketakutan. Di bawah dinding bercat hijau yang kini mulai kusam, Gus Jazuk berbincang hangat dengan ibu Jumaiyah sambil mendengarkan kisah getir dari mulut sang empunya rumah. "Kratak-kratak itu, mas, suaranya bikin saya lari sekencang-kencangnya," kenang ibu Jumaiyah dengan sorot mata yang masih menyimpan ketakutan. "Saya lagi tiduran, ndilalah pas genting roboh, Alhamdulillah cuma ruang tamu saja yang kena." Saat itu, pukul sebelas siang, suasana tenang mendadak berubah menjadi kepanikan. Dengan sigap, ibu Jumaiyah berlari ke bagian belakang rumah. Tak ada yang terluka, hanya kenangan buruk yang tersisa. Gus Jazuk mengamati setiap sudut rumah. Keretakan dan lubang di atap berbicara tentang sebuah bangunan yang sudah kalah oleh usia. Rumah ini bukan hanya tempat bernaung bagi tubuh, tapi saksi bisu dari kehidupan sederhana yang setiap hari diisi dengan perjuangan. "Kami di BAZNAS tidak hanya memberi bantuan. Kami hadir untuk menghidupkan harapan. InsyaAllah, bu Jumaiyah, kami akan bantu membangun kembali rumah ini, biar ibu bisa tidur tenang lagi," ucap Gus Jazuk dengan senyum tulus yang terasa seperti janji. Perjalanan ini bukan sekadar survei bagi Gus Jazuk. Ia memahami bahwa setiap atap yang roboh adalah metafora dari perlindungan yang hilang, dan setiap rumah yang diperbaiki adalah bentuk dari kasih sayang sosial yang berusaha dikembalikan. “InsyaAllah, bersama vendor yang bekerja sama dengan BAZNAS, kita akan bergerak cepat. Ibu tidak perlu khawatir, semuanya akan ditangani dengan baik,” tegasnya, seolah menegaskan bahwa bantuan bukan sekadar wacana. Di bawah langit Wonoayu yang cerah, secercah harapan mulai tumbuh. Ibu Jumaiyah kini tidak lagi merasa sendiri dalam mengarungi kesulitan. “Terima kasih banyak, Pak Gus. Ini sudah lebih dari cukup buat saya. Yang penting ada yang peduli dan mau bantu,” ucapnya lirih, sembari memegang erat tangan sang Ketua BAZNAS.
BERITA17/10/2024 | admin
Baznas Sidoarjo: Wujudkan Impian Pendidikan di Tengah Keterbatasan
Baznas Sidoarjo: Wujudkan Impian Pendidikan di Tengah Keterbatasan
Krian, 17 Oktober 2024 – Ach. Ramli Kharisma, seorang siswa dari Desa Terung Kulon, dapat tersenyum lega setelah menerima bantuan biaya tebus ijazah dari Baznas Sidoarjo. Ijazah yang menjadi penentu kelanjutan pendidikannya itu kini bisa diraih, berkat dukungan lembaga zakat ini. Orang tua Ramli, yang bekerja serabutan, tak mampu menanggung biaya sekolah sejak ia di kelas 1 hingga lulus di SMP Pancasila Krian. Namun, di hari yang cerah ini, segala kekhawatiran mereka seolah terhapuskan. Ramli adalah potret nyata perjuangan seorang anak desa yang ingin melanjutkan pendidikan di tengah himpitan ekonomi. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan bantuan ini. Dengan legalisir ijazah ini, saya bisa melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi,” ungkapnya penuh haru. Bantuan ini tidak hanya meringankan beban keluarga, tetapi juga membuka peluang bagi Ramli untuk mengejar cita-citanya. M. Ilhaminuddin, Wakil III Baznas Sidoarjo, hadir langsung untuk menyerahkan bantuan tersebut. Ia menuturkan, “Ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab kami kepada masyarakat yang membutuhkan. Pendidikan adalah hak setiap anak, dan kami ingin memastikan tidak ada yang terhenti hanya karena kendala biaya.” Menurutnya, Ramli hanyalah salah satu dari banyak anak-anak di Sidoarjo yang mendapatkan bantuan serupa dari Baznas. Tidak dipungkiri, program bantuan tebus ijazah ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan di wilayah ini, terutama bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. “Kami percaya bahwa dengan pendidikan, generasi muda akan memiliki bekal untuk masa depan yang lebih baik. Kami ingin menjadi jembatan bagi mereka yang ingin terus belajar dan berprestasi,” lanjut Ilhaminuddin. Ach. Ramli bukanlah satu-satunya siswa yang terbantu. Sebelumnya, banyak anak-anak lainnya telah terbantu melalui program-program serupa dari Baznas. Orang tua Ramli yang selama ini bekerja serabutan pun merasa sangat bersyukur. Dalam keadaan ekonomi yang sulit, kepedulian lembaga-lembaga seperti Baznas menjadi secercah harapan bagi mereka. Dengan menyampaikan bantuan ini, Baznas Sidoarjo tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga mempertegas kehadiran dan komitmen mereka terhadap kesejahteraan masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa setiap bantuan yang kami salurkan benar-benar berdampak positif dan berkelanjutan. InsyaAllah, kami akan terus ada untuk masyarakat,” tegas Ilhaminuddin di akhir wawancaranya. Kini, Ramli dapat melanjutkan pendidikan tanpa beban pikiran tentang ijazahnya. Ia menyimpan harapan besar bahwa suatu hari ia bisa membanggakan orang tua dan desanya dengan segala pencapaian yang diraihnya kelak. Sungguh, di balik senyum Ramli yang sederhana, tersimpan mimpi besar yang kini siap untuk diraih, berkat kepedulian Baznas Sidoarjo.
BERITA17/10/2024 | admin
Cahaya Harapan Terang di Tengah Derita: Sebuah Kisah dari Desa Rejeni
Cahaya Harapan Terang di Tengah Derita: Sebuah Kisah dari Desa Rejeni
Di sudut sederhana Desa Rejeni, Kecamatan Krembung, matahari bersinar seperti biasa, namun bagi Yuly Afifah dan putranya, A Yufri Ari Sandi, terang harapan tampak jauh. Anak bungsunya itu, Yufri, mengalami perubahan drastis sejak peristiwa benturan sepak bola yang tampaknya biasa. Kaki yang dulu kuat berlari mengejar bola, kini membengkak dan membawa berita buruk: tumor tulang. Ibunda Yufri, Ibu Yuly, berkisah dengan mata yang sembab namun penuh ketabahan. "Awalnya hanya benturan kecil, tak pernah kami sangka akan jadi seperti ini. Kaki Yufri membengkak, dan setelah diperiksa, dokter mengatakan ada kanker tulang. Setiap minggu kami harus ke RS dr Soetomo, tapi dengan keadaan kami yang serba terbatas, sangat sulit mencukupi kebutuhan harian, apalagi biaya pengobatan." Dalam perjuangan mereka yang tidak mudah, sebuah cahaya datang dari BAZNAS Sidoarjo. Pada 16 Oktober 2024, bantuan berupa biaya pengobatan disalurkan kepada keluarga Yufri melalui tangan dingin M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS. Paket bantuan itu diterima dengan penuh rasa syukur oleh Ibu Yuly yang menyambut dengan air mata kebahagiaan. “Alhamdulillah, ini sangat membantu kami. Kami benar-benar tidak tahu lagi harus kemana mencari bantuan,” ujar Yuly, suaranya lirih namun sarat dengan ketulusan. Sofwan yang menyerahkan bantuan, mengungkapkan bahwa ini bukan sekadar tanggung jawab, tapi panggilan jiwa. “Kami di BAZNAS berusaha selalu hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan. Melihat langsung kondisi seperti ini, semakin menyadarkan kami betapa pentingnya gotong royong dalam meringankan beban saudara-saudara kita,” katanya, menyiratkan semangat sosial yang kuat dalam lembaga tersebut. Kisah keluarga ini mencerminkan banyak keluarga lain di Indonesia yang berjuang melawan penyakit dalam keterbatasan. BAZNAS hadir tidak hanya sebagai pemberi bantuan, namun juga sebagai penyulut harapan bagi mereka yang hampir kehilangan kepercayaan pada hidup. “Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban Ibu Yuly dan keluarganya, dan tentu saja kami akan terus memantau serta memberikan dukungan lebih lanjut,” tambah Sofwan. Perjalanan pengobatan Yufri masih panjang. Setiap minggu mereka harus menempuh jarak dari Rejeni ke Surabaya untuk melanjutkan perawatan. Namun, dengan bantuan dari BAZNAS dan doa-doa dari keluarga serta masyarakat, keluarga Yuly tetap berpegang teguh pada keyakinan bahwa selalu ada harapan, betapapun kecil. Di rumah kecil mereka, meski terbatas secara materi, keluarga ini masih bisa tersenyum. Dalam keterbatasan fisik dan ekonomi, mereka memiliki kekuatan lain: kepercayaan pada kasih Tuhan dan uluran tangan sesama. Sebuah kisah tentang semangat, kasih sayang, dan kepercayaan, bahwa di balik setiap ujian, selalu ada pelangi di ujung hujan.
BERITA16/10/2024 | admin
Sinergi Zakat JNE : Membangun Harapan Melalui Bedah Rumah Baznas Sidoarjo
Sinergi Zakat JNE : Membangun Harapan Melalui Bedah Rumah Baznas Sidoarjo
Ada angin segar berhembus dari Kabupaten Sidoarjo, di mana kepedulian sosial menggeliat dalam bentuk nyata. JNE, perusahaan kurir nasional yang berakar kuat dalam masyarakat, menapakkan langkah lebih besar dalam tanggung jawab sosial mereka. Zakat yang terkumpul melalui jaringan JNE se-Sidoarjo disalurkan kepada Baznas Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2023, dengan nilai yang mencapai 20 juta rupiah. Dana ini diproyeksikan untuk mendukung program bedah rumah bagi warga yang membutuhkan. Bertempat di sekretariat Baznas Sidoarjo, penyerahan zakat tersebut diwakili oleh Nidhom, perwakilan dari JNE Sidoarjo. Zakat ini diterima langsung oleh M. Ilhaminuddin, Wakil Ketua III Baznas Sidoarjo, dengan penuh harapan bahwa langkah kecil ini mampu memantik kebaikan yang lebih besar di masa mendatang. Dengan senyum sumringah, Nidhom menyampaikan, “Kami di JNE meyakini bahwa zakat ini adalah wujud nyata kepercayaan dan tanggung jawab sosial. Kami berharap kontribusi ini dapat menjadi setetes embun di tengah perjalanan perjuangan keluarga-keluarga yang membutuhkan.” Program yang disokong oleh zakat ini bukanlah hal yang baru bagi Baznas Sidoarjo. Sidoarjo Peduli, sebuah inisiatif yang menargetkan rumah tidak layak huni (RTLH), telah menjadi andalan dalam penyaluran Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) selama bertahun-tahun. Program ini telah berhasil mengubah wajah banyak rumah menjadi lebih layak, memberikan secercah harapan baru bagi penghuninya. M. Ilhaminuddin menegaskan, “Bedah rumah ini bukan hanya tentang merenovasi bangunan, tapi juga tentang merenovasi harapan dan masa depan keluarga-keluarga yang mungkin telah lama kehilangan asa.” Kepercayaan yang diberikan JNE kepada Baznas Sidoarjo adalah cermin dari keselarasan antara dunia usaha dan lembaga amil zakat dalam menjalankan fungsi sosial. Ini bukan hanya soal angka atau transaksi seremonial, namun tentang ketulusan dalam berbagi. “Kami sangat berterima kasih kepada JNE atas kontribusi mereka. Kerjasama ini menunjukkan bahwa zakat dari perusahaan dapat memiliki dampak yang sangat signifikan dalam membantu masyarakat lokal,” tambah Ilhaminuddin,Sidoarjo 16/10 2024. Baznas Sidoarjo tidak bekerja sendiri. Setiap programnya adalah hasil sinergi berbagai elemen masyarakat, dari individu hingga institusi. Dalam kerangka besar ini, zakat dari JNE menjadi bagian dari gerakan besar yang tak sekadar menyalurkan dana, tetapi juga menyalurkan kepedulian, menyemai harapan di hati mereka yang selama ini terpinggirkan. Ketika zakat ini disalurkan kepada penerima manfaat, rumah yang tadinya reyot akan kembali berdiri kokoh, memayungi harapan baru di bawah atapnya. Sejatinya, bedah rumah adalah simbol dari hal yang lebih besar. Ini tentang bagaimana kita sebagai masyarakat mampu membangun bersama, memberikan mereka yang terpinggirkan kesempatan untuk kembali bangkit. Dan itulah yang sedang dilakukan oleh JNE dan Baznas Sidoarjo—bekerja dalam diam, namun dampaknya dirasakan nyata oleh mereka yang paling membutuhkan. Di penghujung penyerahan zakat tersebut, Nidhom menambahkan dengan haru, “Semoga ini menjadi awal dari banyak kolaborasi baik lainnya. Kami di JNE berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.” Sebuah harapan besar disematkan dalam setiap rupiah yang disalurkan, bahwa sinergi seperti ini adalah langkah kecil yang akan terus bergulir menuju perubahan besar.
BERITA16/10/2024 | admin
Menag RI Resmi Luncurkan 10.000 Beasiswa Santri BAZNAS 2024: Kado Istimewa Sambut Hari Santri
Menag RI Resmi Luncurkan 10.000 Beasiswa Santri BAZNAS 2024: Kado Istimewa Sambut Hari Santri
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali membuka kesempatan emas bagi para santri di seluruh Indonesia. Dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Indonesia yang digelar di Jakarta, Selasa (15/10/2024), BAZNAS secara resmi meluncurkan 10.000 Beasiswa Santri BAZNAS 2024. Peluncuran ini menjadi salah satu highlight dari Rakornas yang dihadiri oleh ratusan perwakilan LAZ dari seluruh Indonesia. Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, hadir langsung untuk meluncurkan program beasiswa tersebut bersama Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA. Hadirnya para pimpinan BAZNAS RI dan 167 perwakilan LAZ menambah semarak acara ini, mencerminkan betapa pentingnya kolaborasi antar lembaga untuk mendukung pendidikan santri di seluruh negeri. “Ini adalah anugerah besar bagi BAZNAS. Berkat inisiatif Prof. Noor Achmad, banyak sekali program luar biasa yang sudah dijalankan. Dan kali ini, meluncurkan Beasiswa Santri BAZNAS untuk 10.000 santri adalah sebuah kado indah menjelang Hari Santri yang akan kita rayakan sebentar lagi,” ujar Menag Yaqut dalam sambutannya. Menag Yaqut juga berharap agar Beasiswa Santri BAZNAS ini bisa menjadi inspirasi bagi Lembaga Amil Zakat lainnya di seluruh Indonesia, sehingga semakin banyak santri yang mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dengan lebih mudah. "Semoga inisiatif ini bisa menjadi contoh bagi LAZ-LAZ lain, agar lebih banyak santri yang terbantu dalam menempuh pendidikan,” tambahnya. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyampaikan bahwa Beasiswa Santri BAZNAS 2024 ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah BAZNAS, meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. “Pada 2022, kami meluncurkan 3.500 beasiswa, dan pada 2023 sebanyak 4.500, totalnya menjadi 8.000 beasiswa. Alhamdulillah, tahun ini kami berhasil membuka 10.000 beasiswa, sebuah pencapaian yang sangat kami syukuri,” ungkap Kiai Noor dengan penuh rasa syukur. Lebih lanjut, Kiai Noor menjelaskan bahwa beasiswa ini diperuntukkan bagi para santri yang berprestasi dan ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Ia juga menekankan bahwa sebagian besar penerima beasiswa sebelumnya berhasil masuk ke perguruan tinggi favorit, baik di dalam maupun luar negeri. “Dari 8.000 penerima beasiswa di tahun-tahun sebelumnya, alhamdulillah banyak yang diterima di perguruan tinggi unggulan, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Harapan kami, LAZ-LAZ di seluruh Indonesia juga bisa mengikuti langkah ini untuk membantu para santri melanjutkan pendidikan mereka.” Selain Menag Yaqut dan Prof. Noor Achmad, acara peluncuran ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting lainnya, termasuk Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Marsudi Syuhud, Direktur Eksekutif KNEKS KH. Sholahudin Al Aiyub, Kepala Grup Ekonomi dan Keuangan Syariah DEKS BI Dadang Muljawan, dan Direktur Eksekutif POROZ Nur Hasan. BAZNAS RI mengajak seluruh santri di Indonesia untuk tidak melewatkan kesempatan ini. Dengan semangat dan usaha, masa depan cerah ada di depan mata. Daftarkan diri sekarang, karena beasiswa ini bukan hanya soal bantuan, tetapi tentang langkah nyata menuju perubahan dan peningkatan kualitas hidup para santri.
BERITA15/10/2024 | admin
Mengalirnya Keberkahan di Pendopo Prambon: Penyerahan Bantuan BAZNAS untuk Warga yang Membutuhkan
Mengalirnya Keberkahan di Pendopo Prambon: Penyerahan Bantuan BAZNAS untuk Warga yang Membutuhkan
Langit pagi 15 Oktober 2024 tampak teduh menaungi pendopo Kecamatan Prambon, Sidoarjo. Ratusan pasang mata hadir di sana, menyaksikan sebuah momen penuh makna yang menggema hingga jauh ke sudut-sudut hati mereka yang terlibat. BAZNAS Sidoarjo menggelar penyerahan bantuan serentak, sebuah bentuk kasih sayang yang konkret, bukan hanya kata-kata. Di bawah naungan spanduk bertuliskan "Nikmat Berzakat," tampak tangan-tangan kecil menerima bantuan, tangan-tangan yang mungkin jarang sekali dijabat oleh kehangatan keberuntungan. "Ini bukan sekadar angka-angka," ujar Camat Prambon, Feri Prasetyo, dalam sambutannya. "Ini tentang keberlanjutan hidup, tentang mengubah rasa resah menjadi semangat baru untuk melangkah." Kalimat beliau bergema, menyentuh lapisan-lapisan perasaan para hadirin. Bantuan yang diserahkan hari itu adalah 55 paket bantuan dengan rincian yang beragam: 21 paket bantuan biaya hidup, 2 bantuan kursi roda, 7 bantuan musholah, 1 bantuan masjid, dan 24 bantuan pendidikan. Satu per satu, simbol-simbol kecil dari kebahagiaan diserahkan. Ibu Naimah, salah satu penerima bantuan biaya hidup, menundukkan kepala dengan penuh rasa syukur ketika menerima amplop bantuan dari BAZNAS. "Alhamdulillah, ini sangat berarti untuk keluarga saya," ungkapnya, suaranya sedikit bergetar, menyiratkan keteguhan hati di balik kesederhanaan penampilannya. "Dengan bantuan ini, saya bisa sedikit meringankan beban untuk biaya sehari-hari." Ach Saleh, Wakil Ketua IV BAZNAS Sidoarjo, menjelaskan bahwa program ini adalah bagian dari usaha BAZNAS untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi kehidupan masyarakat. "Kami ingin bantuan yang diberikan bukan hanya sekadar formalitas. Kami ingin apa yang kami lakukan membawa perubahan, bagaimana pun bentuknya, sekecil apa pun itu. Di sini, kami mencoba menjadi jembatan antara kebaikan dan mereka yang membutuhkannya." Fadil Anam, salah satu siswa penerima bantuan pendidikan, tampak tegar meski usianya baru belasan. Dengan mengenakan seragam sekolahnya, ia memegang amplop bantuan pendidikan dengan kuat. "Dengan ini, saya bisa terus melanjutkan sekolah tanpa harus terlalu membebani orang tua," ujarnya, seraya mengisyaratkan masa depan yang kembali terlihat jelas di depan mata. Tak hanya individu yang menerima bantuan, Mushollah Baitul Kirom juga menjadi penerima manfaat program ini. Bantuan untuk mushollah ini diharapkan akan memberikan tempat yang lebih layak dan nyaman bagi warga untuk beribadah. "Bantuan untuk mushollah ini sangat membantu dalam renovasi agar warga bisa sholat dengan lebih tenang dan nyaman," ujar seorang pengurus mushollah dengan penuh terima kasih. Hari itu di Pendopo Prambon, bukan sekadar bantuan yang diberikan, tetapi juga harapan. Harapan bahwa setiap tangan yang menerima, setiap senyum yang tersungging, adalah langkah kecil menuju hari esok yang lebih baik. Keberkahan mengalir, bukan hanya melalui apa yang diberikan, tetapi juga melalui rasa syukur yang terpancar dari hati mereka yang menerimanya. Sebuah pelajaran sederhana bahwa kebaikan, sekecil apa pun, selalu memiliki cara untuk tumbuh besar.
BERITA15/10/2024 | admin
Cahaya Harapan di Telinga Kecil Nadya, Bantuan Alat Bantu Dengar Baznas Sidoarjo
Cahaya Harapan di Telinga Kecil Nadya, Bantuan Alat Bantu Dengar Baznas Sidoarjo
Pagi itu, Senin 14 Oktober 2024, mentari di langit Kali Sampurno seakan membawa harapan baru bagi keluarga Abdul Ghofur dan Badriyah. Di rumah sederhana yang berbalut hangatnya cinta, Nadya Alysa Azzhra, anak ketiga mereka, menerima sebuah anugerah yang tak ternilai. Seorang gadis mungil yang selama ini menjalani masa kecilnya dalam keheningan yang tak diinginkan, kini mendapatkan alat bantu pendengaran dari BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Didampingi oleh perwakilan desa dan pihak vendor alat kesehatan, M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, menyerahkan langsung alat tersebut ke tangan Badriyah, sang ibu yang telah lama menanti saat ini. Badriyah berkisah, Nadya lahir dan tumbuh dengan perkembangan yang sedikit berbeda dari saudara-saudaranya. Di usia hampir empat tahun, Nadya baru bisa berjalan. Bahkan dalam hal berbicara, di usianya yang kini lima tahun, kata-kata masih sulit terucap sempurna dari bibir mungilnya. Perjalanan keluarga ini bukan tanpa usaha. Mereka menjelajahi berbagai pengobatan, dari alternatif hingga medis, berharap menemukan kunci bagi perkembangan Nadya. Tiga kali sebulan, mereka setia menjalani terapi di RSUD Notopuro dan RSAL dr. Ramelan Surabaya. Hingga akhirnya, dokter memvonis bahwa ada masalah pada pendengaran Nadya. Hasil laboratorium menguatkan dugaan itu, dan rekomendasi untuk menggunakan alat bantu pendengaran menjadi satu-satunya jalan. Namun, cobaan tak berhenti di situ. Harga alat bantu pendengaran yang tinggi menjadi penghalang baru bagi keluarga ini. Tapi, di balik kesulitan itu, muncul keajaiban. BAZNAS Sidoarjo mendengar kabar ini dan dengan tangan terbuka mengulurkan bantuan. Alat bantu pendengaran yang disalurkan hari itu bukan sekadar perangkat elektronik. Bagi Nadya, itu adalah suara pertama dunia yang nyata. Suara keluarganya, suara canda tawa, suara yang selama ini seolah teredam oleh dinding tak terlihat. Di dalam rumah itu, keheningan yang selama ini membayangi perlahan berubah menjadi riuh penuh harapan. Badriyah tersenyum lebar, matanya berkaca-kaca. "Kami hanya ingin Nadya bisa seperti anak-anak lainnya. Bisa berbicara, mendengar suara kami," katanya dengan suara penuh haru. Perjuangan mereka belum usai, tapi dengan alat bantu pendengaran itu, mereka tahu Nadya kini memiliki kesempatan yang lebih besar. Kehadiran BAZNAS di tengah-tengah masyarakat bukan hanya soal bantuan finansial atau material. Mereka adalah penyambung asa bagi mereka yang membutuhkan, menjadi jembatan bagi keluarga seperti Abdul Ghofur dan Badriyah, agar dapat meraih masa depan yang lebih baik. Sebuah langkah kecil bagi Nadya, tetapi sebuah lompatan besar bagi harapan keluarga itu.
BERITA14/10/2024 | admin
Cahaya Baru di Langkah Muhammad Joko: Asa dari Kaki Palsu untuk Masa Depan
Cahaya Baru di Langkah Muhammad Joko: Asa dari Kaki Palsu untuk Masa Depan
Pagi itu, Sidoarjo 14 oktober 2024 - Pada salah satu sudut SMP Negeri 6 Sidoarjo, Muhammad Joko berdiri dengan kaki yang masih gemetar. Bukan karena takut, tetapi karena satu harapan baru yang disematkan pada dirinya. Seorang anak yang sejak lahir berjuang melawan keterbatasan, hari ini menerima berkah yang bisa jadi mengubah arah hidupnya—sebuah kaki palsu. Ditemani oleh para guru, wajah Muhammad Joko terlihat bersemangat meski tubuhnya tampak ringkih. Wajahnya berubah teduh ketika sosok Ilhaminuddin, Wakil Ketua IV Baznas Sidoarjo, menyerahkan bantuan tersebut secara langsung. Di tengah hiruk-pikuk suasana sekolah, bantuan kaki palsu ini tak hanya menjadi simbol pemberian, tetapi juga harapan yang lahir dari program "Sidoarjo Sehat", yang sejak lama digaungkan Baznas Sidoarjo. Program ini hadir untuk menyokong para penyintas cacat fisik agar mereka bisa kembali merajut mimpinya. “Semoga dengan kaki palsu ini, adik Joko bisa lebih percaya diri, menjalani hari-harinya dengan lebih mudah, dan tak kalah penting, semoga bisa lebih berprestasi,” ucap Ilhaminuddin, suara penuh harapan saat memberikan bantuan. Kata-kata itu menggema di hati semua yang hadir, termasuk Muhammad Joko yang mulai tersenyum malu-malu. Bagi anak yang sejak kecil mengalami kelainan pada kakinya, ini lebih dari sekadar alat bantu. Ini adalah langkah awal menuju kehidupan yang lebih mandiri. Program ini bukan sekadar wacana. Baznas Sidoarjo melalui inisiatif "Sidoarjo Sehat" terus berupaya mendukung warga yang membutuhkan, terutama mereka yang terjebak dalam keterbatasan fisik. Di tangan Baznas, bantuan kaki palsu ini bukan hanya sekadar program filantropi, tetapi gerakan nyata untuk mengurangi kerentanan para penerima bantuan. Memberikan kesempatan kedua, untuk berlari mengejar apa yang mungkin dulu tak terjangkau. Muhammad Joko, yang biasa berdiri di tepi lapangan melihat teman-temannya berlarian, kini punya kesempatan yang sama. Kaki palsu ini adalah janji masa depan yang lebih cerah. Hari ini mungkin masih penuh dengan adaptasi, tapi besok dan seterusnya, ia akan mulai berjalan, berlari, dan menggapai mimpinya sendiri. Tidak lagi dibatasi oleh langkah yang terhambat. Di bawah langit Sidoarjo yang cerah, tak hanya Joko yang disinari harapan. Setiap pemberian kaki palsu yang disalurkan oleh Baznas adalah bintang baru yang menyala di hati para penerimanya. Dan bagi Ilhaminuddin, setiap langkah kecil dari program ini adalah pencapaian besar, bukan hanya untuk penerima, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Sidoarjo. Pada akhirnya, ini bukan hanya cerita tentang seorang anak dan sebuah kaki palsu. Ini adalah kisah tentang bagaimana harapan bisa datang dengan berbagai bentuk, bahkan melalui sebuah alat kesehatan. Dan Muhammad Joko, dengan segala keterbatasannya, hari ini telah mengajarkan kita satu hal: langkah baru selalu mungkin, meskipun harus dimulai dengan bantuan yang tak terduga.
BERITA14/10/2024 | admin
Harbolnas 10.10: Waktunya Berbelanja Pahala, Bukan Hanya Barang
Harbolnas 10.10: Waktunya Berbelanja Pahala, Bukan Hanya Barang
Dalam rangka merayakan Harbolnas (Hari Berbagi Online Nasional) pada tanggal 10 Oktober 2024, BAZNAS Kabupaten Sidoarjo mengajak masyarakat untuk menjadikan momen ini sebagai kesempatan berbagi dengan sesama. Berbeda dari fokus Harbolnas sebelumnya yang identik dengan pesta belanja online, Harbolnas 10.10 tahun ini mengusung tema berbagi dan bersedekah. BAZNAS Kabupaten Sidoarjo ingin mengajak seluruh masyarakat untuk mengalihkan perhatian dari konsumsi pribadi ke aksi berbagi kebaikan melalui sedekah. Program Harbolnas 10.10 ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam bersedekah secara online, sekaligus menjadikan sedekah sebagai kebiasaan yang penuh berkah. Dengan slogan "Bersedekah Itu Mudah, Penuh Berkah", BAZNAS Sidoarjo menekankan pentingnya berbagi kepada sesama, terutama di masa penuh tantangan ini. Lewat kampanye ini, masyarakat dapat menyalurkan zakat, infaq, maupun sedekah dengan cepat dan mudah melalui beberapa rekening bank yang telah disediakan. Kemudahan untuk berdonasi telah dipermudah melalui kolaborasi BAZNAS Sidoarjo dengan beberapa bank terkemuka, seperti Bank Jatim, BCA, dan Bank Syariah Indonesia. Melalui program ini, donasi yang terkumpul akan disalurkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan di Kabupaten Sidoarjo, baik dalam bentuk bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi, maupun kegiatan amal lainnya. Donatur dapat memilih salah satu dari tiga rekening yang tertera dalam materi kampanye. Selain mengusung tema berbagi, Harbolnas 10.10 juga dirancang sebagai momen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya solidaritas dan empati. BAZNAS berharap kampanye ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk berbagi kebaikan secara berkelanjutan, tidak hanya pada saat momen-momen tertentu saja. Dengan kontribusi dari masyarakat yang lebih luas, BAZNAS optimis dapat meningkatkan dampak positif yang dirasakan oleh para penerima manfaat. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program ini, masyarakat dapat menghubungi kontak yang tersedia di website resmi BAZNAS Sidoarjo atau melalui media sosial resmi BAZNAS. Mari kita jadikan Harbolnas 10.10 sebagai momentum untuk menebarkan kebaikan dan memperkuat tali persaudaraan dengan cara bersedekah.
BERITA09/10/2024 | admin
Langkah Kecil untuk Mawar: Harapan yang Tak Pernah Padam
Langkah Kecil untuk Mawar: Harapan yang Tak Pernah Padam
Di sebuah rumah sederhana di Desa Tambak Rejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo, seorang bocah perempuan bernama Mawar (3th, nama di samarkan) tengah berjuang melawan sakit yang sudah ia alami sejak hari pertama ia melihat dunia. Mawar, dengan senyum kecil yang selalu ia pancarkan meski tubuhnya tak sempurna, menjadi saksi hidup atas kekuatan yang tidak semua orang bisa pahami. Dengan satu kaki dan kondisi atresia (tanpa anus), ia harus rutin menjalani kontrol medis di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya, setiap bulan. Sejak kelahirannya, Mawar sudah harus berhadapan dengan kenyataan pahit yang tidak dimengerti oleh banyak anak seusianya. Tiap kali perjalanan menuju rumah sakit, ayahnya yang bekerja di perusahaan cat Paragon, menggenggam tangannya erat, seolah ingin berbagi kekuatan. Sang ibu, dengan kesabaran tanpa batas, selalu siap mendampingi di setiap pemeriksaan. Meski kondisi ekonomi mereka pas-pasan, semangat mereka tidak pernah padam. Pagi itu, Mawar yang akan kembali harus menghadapi satu lagi pemeriksaan. Kaki mungilnya yang hanya satu, bergerak pelan di lantai ruang tamu. Ia tahu, akan ada jarum, ada rasa sakit, dan ada rasa tidak nyaman di perutnya karena kondisi atresia yang terus mengganggu setiap harinya. Namun, senyumnya tak pernah hilang. "Aku mau sembuh, Bu," bisiknya pelan di sela-sela nafas kecilnya. Kata-kata itu yang menjadi bahan bakar bagi kedua orang tuanya, meski di sudut hati, mereka tahu bahwa perjuangan ini masih panjang. Di balik kisah Mawar, ada satu tangan yang tak tampak namun nyata membantu perjalanan keluarganya. BAZNAS Sidoarjo, melalui program distribusi biaya pengobatan, telah menjadi tumpuan harapan bagi keluarga Mawar. Staf pelaksana BAZNAS, M. Sofwan, menjadi jembatan penghubung antara uluran tangan para dermawan dan keluarga yang membutuhkan. "Kami di BAZNAS berusaha sekuat mungkin untuk meringankan beban mereka yang sedang berjuang. Mawar adalah salah satu dari banyak anak yang butuh uluran tangan kita semua," ujarnya. Namun, di tengah semua bantuan itu, ada hal yang tak terhitung dengan angka rupiah—harapan. Bagi orang tua Mawar, setiap rupiah yang diterima dari BAZNAS bukan hanya sekedar materi. Itu adalah secercah harapan bahwa putri kecil mereka, yang hidup dalam kondisi serba terbatas, masih punya peluang untuk menikmati dunia seperti anak-anak lainnya. Setiap sen yang diberikan, adalah doa yang tersirat untuk sembuhnya Mawar. Kondisi ekonomi keluarga Mawar yang sulit membuat mereka harus mengandalkan uluran tangan dari berbagai pihak. Sang ayah yang bekerja di perusahaan cat Paragon hanya mampu memberikan yang terbaik dari hasil kerjanya. Namun, biaya perawatan medis yang tak terelakkan, membuat mereka berkali-kali harus menahan diri dari kebutuhan lainnya. Meski demikian, kasih sayang keluarga ini tak terbatas oleh materi, karena mereka selalu percaya, ada jalan bagi mereka yang tidak menyerah. Di tengah kesakitan Mawar, di tengah perjuangan keluarganya, ada secercah harapan. Harapan bahwa dengan dukungan yang ada, suatu hari nanti, Mawar bisa tersenyum lebih lepas. Dan bagi mereka yang membaca kisah ini, mungkin ada panggilan hati untuk ikut berkontribusi, karena cahaya harapan itu tidak bisa dibiarkan padam begitu saja.
BERITA07/10/2024 | admin
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat