Berita Terbaru
Hidup Sebatang Kara, Mengabdi di Pemakaman
Bu Paijah. Nama itu mungkin tidak begitu dikenal oleh banyak orang. Tapi bagi warga Desa Krembangan, Kecamatan Taman, ia adalah sosok yang tak tergantikan. Di usianya yang sudah renta, ia masih setia merawat makam di desanya. Tak ada gaji tetap, tak ada tunjangan hari tua. Hidupnya sebatang kara, tapi tangan dan hatinya terus bekerja.
Pagi ini, 24 september 2024 ,BAZNAS Sidoarjo datang untuk menyalurkan bantuan. Abdul Ghoni, staf pelaksana BAZNAS, menyerahkan langsung bantuan biaya hidup kepada Bu Paijah. Bukan jumlah yang besar, tapi cukup untuk meringankan beban hidupnya. "Kami ingin memastikan beliau tetap bisa menjalani hidup dengan layak," kata Ghoni. Ada rasa haru saat melihat senyum tipis Bu Paijah menerima bantuan itu.
Bu Paijah bukan orang yang banyak bicara. Baginya, pemakaman adalah tempat ia bekerja dan, entah bagaimana, tempat ia merasa 'hidup'. Setiap hari ia membersihkan makam, menata bunga, merapikan nisan. Bagi sebagian orang, itu pekerjaan yang mungkin tidak dianggap penting. Tapi bagi keluarga yang ditinggalkan, pemakaman yang rapi dan bersih adalah tanda penghormatan terakhir untuk orang yang sudah tiada. Itulah yang dilakukan Bu Paijah setiap hari tanpa lelah.
Menariknya, Bu Paijah tak pernah meminta-minta. Ia jalani hidupnya dengan cara yang ia bisa. Bantuan dari BAZNAS adalah bentuk pengakuan atas kerja keras dan kesetiaan seseorang yang, meski hidup di pinggiran, tetap punya nilai besar dalam kehidupan sosial. Dalam masyarakat yang kadang abai, BAZNAS hadir sebagai pengingat bahwa setiap orang, sekecil apapun kontribusinya, layak diperhatikan.
Bantuan ini bukan hanya soal materi. Ini adalah soal rasa kemanusiaan. Dalam keheningan pemakaman, di balik sosok tua yang terlihat rapuh itu, ada pelajaran besar tentang kehidupan. Bahwa dalam kesederhanaan, pengabdian seseorang bisa memberi makna mendalam bagi orang lain. Bu Paijah telah membuktikan itu.
24/09/2024 | admin
Kasih Sayang di Ujung Usia: Penyaluran Bantuan Fakir oleh BAZNAS Sidoarjo
Pada tanggal 23 September 2024, BAZNAS Sidoarjo melakukan penyaluran bantuan biaya fakir kepada sepuluh penerima manfaat di Desa Molyodadi dan sekitarnya. Dalam kegiatan yang berlangsung door to door ini, staf pelaksana M. Sofwan menyusuri jalan setapak yang membawa cerita-cerita kehidupan penuh warna dan tantangan dari para penerima manfaat yang sebagian besar telah berusia lanjut.
Di antara penerima manfaat, Ibu Gemi, seorang wanita berusia lebih dari 90 tahun, menyentuh hati dengan kisahnya. Meskipun tak memiliki rumah, beliau tinggal bersama saudara jauh di Desa Molyodadi. Dengan senyum tulus, Ibu Gemi mengucapkan terima kasih, “Bantuan ini sangat berarti bagi saya. Setiap bulan saya menerima Rp 600 ribu, yang membantu saya bertahan hidup. Tanpa bantuan ini, saya tidak tahu harus bagaimana.”
Tak jauh dari Ibu Gemi, ada Ibu Tiami yang hampir berusia 75 tahun. Ia tinggal sendirian, hanya ditemani kenangan dan harapan. Kisah mereka menggambarkan betapa bantuan ini bukan sekadar uang, tetapi juga simbol perhatian dan kasih sayang dari masyarakat. Ibu Tiami juga menerima bantuan yang sama, dan ia merasa sangat bersyukur.
M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, menjelaskan pentingnya program ini. “Bantuan biaya fakir ini diperuntukkan bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas dan hidup sendirian. Kami ingin memastikan mereka tidak merasa terabaikan. Program ini adalah salah satu cara kami untuk memberikan dukungan nyata kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Di Desa Grabakan Tulangan, Ibu Rupiati dan Bapak Nyono juga mendapatkan bantuan serupa. Sementara Ibu Muntamah, yang tinggal di rumah sekaligus warung buah-buahan, menunjukkan semangat juangnya meskipun dalam keterbatasan. “Bantuan ini sangat membantu saya, terutama dalam menjaga kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Distribusi bantuan ini menjadi momen penuh haru, di mana setiap penerima manfaat merasakan betapa berarti perhatian dari BAZNAS dan masyarakat. Program ini, yang memberikan Rp 600 ribu per bulannya dan diberikan setiap dua bulan sekali, menciptakan harapan di tengah keterbatasan. Seperti kata Ibu Gemi, “Dengan bantuan ini, saya merasa tidak sendirian.”
Melalui kegiatan ini, BAZNAS Sidoarjo menunjukkan bahwa di tengah tantangan kehidupan, kasih sayang dan perhatian masih bisa hadir. Dengan adanya bantuan ini, mereka yang berusia senja diharapkan dapat menjalani hari-hari mereka dengan lebih bermakna, merasakan bahwa setiap jiwa berharga dan layak mendapatkan kasih sayang, meski di ujung usia.
23/09/2024 | admin
Maulid Nabi, Berbagi Bahagia: Santunan untuk Yatim dan Dhuafa di Tiga Sekolah Dasar
Sidoarjo, 19 September 2024 – Dalam suasana yang penuh kebahagiaan dan rasa syukur, Tiga sekolah dasar di Kabupaten Sidoarjo, SDN Persawahan , SDN Wunut Porong dan SDN Banjarsari Buduran, menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya sebagai momentum untuk mengenang keluhuran akhlak Rasulullah, acara ini juga menjadi ajang berbagi dengan anak-anak yatim, piatu, dan dhuafa, berkat dukungan penuh dari Baznas Kabupaten Sidoarjo.
Di SDN Banjarsari, ratusan siswa berkumpul dengan penuh antusiasme. Mereka memulai hari itu dengan lantunan diba’an, menghidupkan suasana penuh khidmat. Ibu Yuyun Ayuma, S.Pd., selaku ketua acara, menegaskan pentingnya meneladani akhlak Nabi dalam sambutannya. "Ini adalah momentum untuk menularkan semangat kebaikan. Dengan berbagi, kita memperkuat nilai kepedulian yang diajarkan Rasulullah SAW," ujarnya.
Puncak acara adalah pembagian santunan bagi anak-anak yatim dan dhuafa. Baznas Kabupaten Sidoarjo berperan besar dalam mewujudkan kebahagiaan di hari tersebut. Di bawah naungan Baznas, santunan tersebut menyentuh hati banyak siswa yang selama ini jarang merasakan kebahagiaan serupa. "Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Baznas. Ini adalah bukti nyata kepedulian mereka kepada pendidikan dan kesejahteraan anak-anak kami," kata Ibu Siti Atiulloh, Kepala SDN Banjarsari.
Sementara itu , saat di SDN Wunut , acara maulid yang dihadiri oleh wakil 1 Baznas Sidoarjo em luqman hakim menyampaikan komitmen baznas Sidoarjo.
“Kami di Baznas Sidoarjo terus berusaha hadir di tengah masyarakat, terutama saat-saat seperti ini. Membantu yatim dan dhuafa adalah tanggung jawab kita bersama, dan ini adalah bagian kecil dari upaya kami untuk terus memperkuat tali silaturahmi serta kepedulian sosial di Sidoarjo,” ungkap Luqman Hakim dengan nada penuh semangat.
Acara berlanjut dengan dongeng interaktif dari Kak Ipung di SDN Banjarsari, yang tak hanya menyuguhkan kisah Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menyelipkan pertunjukan sulap. Siswa-siswi terpana, tertawa, dan belajar dalam suasana yang ceria. Tak hanya sekadar mendengarkan, mereka juga aktif berinteraksi, menjadikan peringatan Maulid Nabi tahun ini lebih hidup dan bermakna.
Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini, pesan kebersamaan dan kepedulian terus hidup di hati generasi muda kita. Karena pada akhirnya, berbagi adalah bagian dari cinta kepada Nabi. Dan, seperti yang diingatkan oleh Luqman Hakim, "Ini bukan hanya soal santunan. Ini tentang membangun masyarakat yang lebih peduli, lebih saling mendukung, sebagaimana Rasulullah selalu mengajarkan kita."
20/09/2024 | admin
Harapan di Tengah Keterbatasan: Kisah Para Penerima Manfaat di Lemah Putro
Sidoarjo, 19 September 2024 — Di tengah hiruk pikuk kota, masih ada kehidupan yang dijalani dengan penuh kesederhanaan, bahkan keterbatasan. Kemarin, Baznas Sidoarjo melaksanakan distribusi bantuan biaya hidup kepada empat penerima manfaat di Kelurahan Lemah Putro, Kecamatan Kota Sidoarjo. Empat sosok ibu yang menjalani hidup dengan ketiadaan, namun tetap bertahan dengan bantuan orang-orang di sekitarnya.
Salah satu penerima manfaat adalah Ibu Mujiyati. Usianya 68 tahun, hidup sebatang kara di kamar kos sempit berukuran 2x3 meter. “Saya tidak punya rumah. Hidup saya hanya di sini, makan juga dari belas kasihan tetangga,” ucap Ibu Mujiyati dengan suara pelan. Kamar yang ia tinggali tak layak disebut rumah, tapi menjadi tempat berlindung dari terik dan hujan. Namun, dengan bantuan Baznas, setidaknya ia bisa bernapas lebih lega untuk beberapa waktu ke depan.
Lalu ada Ibu Sriati, yang usianya tak jauh berbeda, 67 tahun. Sama seperti Ibu Mujiyati, Ibu Sriati juga hidup sendirian, tanpa anak ataupun saudara. Hidupnya bergantung pada bantuan tetangga dan kemurahan hati orang-orang di sekitarnya. “Kos ini sudah lama saya tinggali, tapi rasanya saya tetap tidak punya tempat yang bisa disebut rumah,” katanya lirih, seraya menerima bantuan dengan mata berkaca-kaca.
Distribusi juga diberikan kepada Ibu Kasih, serta Ibu Imrotul Muslimah yang telah berpulang beberapa waktu lalu. Bantuan untuk Ibu Imrotul diterima oleh anaknya yang kini juga hidup sendiri, tanpa saudara. Setiap bantuan yang disalurkan mengingatkan kita bahwa hidup di dunia ini tidak hanya tentang apa yang kita miliki, tetapi juga tentang bagaimana kita memberi.
Mulyono, staf pelaksana Baznas, memimpin distribusi bantuan hari itu. “Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban para ibu yang selama ini hidup dengan kesulitan. Meski kecil, kami ingin memberikan harapan bahwa mereka tidak sendirian,” ujarnya. Tugas yang dijalani dengan penuh ketulusan, ia sadar bahwa bantuan ini mungkin tidak akan menyelesaikan semua masalah, tetapi setidaknya memberikan sedikit jeda dari kerasnya hidup.
Kegiatan distribusi semacam ini seolah menjadi napas panjang di tengah krisis kehidupan para penerima manfaat. Ibu-ibu yang sebatang kara, tanpa rumah yang layak, hanya menggantungkan diri pada orang lain, kini bisa sedikit tenang. Bukan soal besar atau kecilnya bantuan, tapi tentang bagaimana kasih masih bisa hadir di antara kita, bahkan dalam bentuk yang paling sederhana.
Ketika Ibu Mujiyati berbicara, tak ada keluhan. Hanya syukur. “Saya hanya bisa terima kasih. Ini sudah sangat berarti,” katanya, menutup percakapan dengan senyum yang tak bisa ditafsirkan, antara lega dan haru.
Distribusi Baznas di Lemah Putro menjadi pengingat bahwa sekecil apapun tindakan, bisa membawa harapan bagi mereka yang hampir tak memiliki apa-apa.
20/09/2024 | admin
Senyum Di Balik Rentang Usia: Menengok Bantuan Baznas di Desa Grabagan
Rabu 19 Agustus 2024, suasana di Desa Grabagan, Tulangan, Sidoarjo, terasa berbeda. Beberapa wajah lansia yang sudah menempuh perjalanan hidup panjang, hari ini mendapatkan secercah harapan baru. Baznas Kabupaten Sidoarjo mendistribusikan biaya hidup kepada delapan penerima manfaat di desa ini. Bantuan yang memang sangat dibutuhkan di tengah keterbatasan yang mereka hadapi sehari-hari.
Salah satu penerima manfaat adalah Mbah Musyaropah, perempuan sepuh yang sudah berusia 100 tahun, lahir di Sidoarjo pada 1 Januari 1924. Tak ada lagi yang bisa dilakukan Mbah Musyaropah selain terbaring di tempat tidur. Kesehariannya dihabiskan dengan bantuan penuh dari anak dan cucunya. Penglihatan dan pendengarannya kian meredup seiring bertambahnya usia. “Setiap hari, saya hanya bisa menyiapkan makanan untuk beliau,” ungkap anak Mbah Musyaropah dengan nada lirih. Kehidupan lansia seperti Mbah Musyaropah menjadi perhatian Baznas, yang tak hanya sekadar memberi bantuan, tapi juga menguatkan makna kepedulian sosial.
Tak hanya Mbah Musyaropah, Ibu Daimah, 86 tahun, juga menjadi salah satu penerima manfaat. Kehidupan Ibu Daimah pun tidak kalah berat. Meski anaknya bekerja di pabrik, Ibu Daimah lebih sering menghabiskan hari-harinya sendirian di rumah. Kondisinya tidak lagi bisa aktif, karena penglihatannya yang nyaris buta. “Dulu, ibu sering bekerja sebagai petani, sering berjemur di sawah. Mungkin karena itu matanya jadi tak bisa melihat lagi,” ungkap perangkat desa setempat. Hari-hari senyap yang dihadapi Ibu Daimah kini sedikit berwarna berkat bantuan dari Baznas, yang datang di saat ia benar-benar membutuhkan.
Distribusi biaya hidup yang dilakukan Baznas di Desa Grabagan ini melibatkan delapan penerima manfaat. Selain Mbah Musyaropah dan Ibu Daimah, penerima lainnya adalah Abdul Rokim, Nurwakit, Bambang, Elywati, Satik, dan Suwaji. Setiap nama di balik bantuan ini punya cerita dan perjuangan masing-masing. M. Sofwan, staf pelaksana Baznas Kabupaten Sidoarjo, turut hadir dan memberikan langsung bantuan tersebut kepada para penerima.
"Kami ingin memastikan bantuan ini tepat sasaran dan benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan," ujarnya. Sofwan menambahkan bahwa tugas kemanusiaan seperti ini harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, karena ini menyangkut hidup orang banyak.
Bantuan Baznas ini menjadi penting bagi mereka. Bukan semata-mata karena jumlah nominal yang diberikan, tetapi perhatian yang datang bersamaan dengan bantuan ini. Kehidupan bagi para lansia seperti Mbah Musyaropah dan Ibu Daimah adalah tentang bagaimana mereka bisa melewati hari dengan cukup, meski dengan bantuan orang terdekat. Bagi mereka, distribusi bantuan ini bukan sekadar penyambung hidup, tetapi juga sebagai pengingat bahwa mereka tidak dilupakan.
Perangkat desa setempat menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Baznas, khususnya kepada M. Sofwan dan tim yang turun langsung ke lapangan. “Ini sangat membantu. Di usia mereka yang lanjut, apa lagi yang bisa dilakukan selain berharap ada uluran tangan?” katanya. Dengan kehidupan yang kian rentan, bantuan ini seperti secercah cahaya bagi mereka yang sudah terlalu lama dalam kegelapan. Perhatian sosial dari Baznas mengingatkan kita bahwa di balik ketidakmampuan fisik dan usia yang terus bertambah, ada kebutuhan akan kepedulian yang tak bisa diabaikan.
Dengan senyuman yang terlukis di wajah mereka, meski tubuh renta tak lagi mampu berbuat banyak, Mbah Musyaropah dan Ibu Daimah beserta penerima manfaat lainnya tetap memiliki satu harapan: masih ada yang peduli di luar sana, dan harapan itu masih bisa tumbuh meski dalam keterbatasan. Baznas, bersama M. Sofwan dan seluruh tim, telah menunaikan tugas kemanusiaannya, dan Desa Grabagan menjadi saksi bahwa bantuan, sekecil apapun, dapat berarti begitu besar bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.
18/09/2024 | admin
BAZNAS Gelar Zakathon 2024: Lompatan Besar Menuju Zakat Digital
Rabu, 18 September 2024 — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya digitalisasi zakat. Kali ini, melalui gelaran Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Transformasi Digital Nasional dan Zakathon 2024, BAZNAS tak hanya fokus pada teknologi, tapi juga berupaya memaksimalkan potensi zakat di era digital.
Dalam acara yang berlangsung selama tiga hari di Jakarta, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menegaskan bahwa di tengah cepatnya perubahan teknologi, BAZNAS harus terus beradaptasi. “Zakat di Indonesia memiliki potensi luar biasa. Jika dikelola dengan tepat dan didukung oleh teknologi, zakat bisa menjadi kekuatan sosial yang luar biasa,” ujar Kiai Noor. Tak sekadar wacana, BAZNAS telah mulai menerapkan Sistem Manajemen Informasi BAZNAS (SIMBA) sebagai langkah nyata transformasi ini.
Rakernis ini tak hanya menjadi ajang diskusi bagi para pengelola zakat di seluruh Indonesia, tetapi juga sebagai momentum konsolidasi strategi. BAZNAS, menurut Kiai Noor, sedang memperkuat infrastruktur teknologi yang akan menghubungkan zakat di tingkat pusat hingga daerah. Harapannya, semua pihak yang terlibat, dari BAZNAS Provinsi hingga Kabupaten/Kota, bisa menyerap spirit perubahan ini.
Hal menarik lainnya adalah kehadiran Zakathon 2024, sebuah kompetisi inovasi zakat digital yang melibatkan mahasiswa dari berbagai daerah. Zakathon menjadi wujud nyata kolaborasi antara generasi muda dengan BAZNAS dalam merancang solusi-solusi digital yang inovatif. Dengan dukungan dari para ahli teknologi, seperti Jessy Claudia dari PT Sysware Indonesia dan Kasriandi dari PT Metrodata Electronics, Zakathon diharapkan melahirkan terobosan yang mempermudah umat dalam berzakat.
BAZNAS tak sendiri. Kolaborasi juga melibatkan banyak pihak, termasuk Google Cloud dan Bank Syariah Indonesia (BSI), yang hadir untuk berbagi solusi inovatif di bidang teknologi dan keuangan syariah. Mereka tak hanya menjadi pengamat, tetapi ikut aktif dalam merumuskan ekosistem zakat digital yang lebih kokoh dan efisien.
Kiai Noor berharap kegiatan ini tidak hanya menghasilkan gagasan-gagasan baru, tetapi juga menjadi pemacu bagi seluruh pemangku kepentingan zakat untuk semakin memanfaatkan teknologi. "Kita harus terus menyempurnakan diri. Ini bukan sekadar Rakernis, tapi upaya menyempurnakan zakat dan BAZNAS itu sendiri," tambahnya.
Dengan 250 peserta yang terdiri dari BAZNAS seluruh Indonesia serta mahasiswa, Rakernis dan Zakathon 2024 ini menjadi titik balik yang penting. Teknologi kini bukan hanya alat, tapi jalan untuk mempermudah dan mempercepat misi BAZNAS dalam mengelola zakat yang lebih transparan, tepat sasaran, dan berkelanjutan.
17/09/2024 | admin
Baznas Sidoarjo dan Rumah Sehat Baznas Bersinergi Berbagi Kebaikan di Waru
Sidoarjo – Selasa, 17 September 2024, suasana hangat menyelimuti warga Perumahan Kepuh Permai, Dusun Panjunan, Desa Kepuh Kiriman, Kecamatan Waru, Sidoarjo. Hari itu, Warung Berkah Sedekah (WBS) Baznas Sidoarjo bersama Rumah Sehat Baznas dan Karang Taruna Dusun Panjunan kembali menggelar aksi kemanusiaan. Tidak hanya berbagi makan gratis, kegiatan ini juga menyediakan layanan pengobatan gratis bagi warga setempat. Senyum-senyum mengembang di wajah warga yang turut serta dalam kegiatan tersebut.
Warga, yang sebagian besar merupakan masyarakat kurang mampu, antusias menikmati sajian makan siang yang disediakan secara cuma-cuma. “Alhamdulillah, kegiatan seperti ini sangat membantu kami. Semoga bisa terus dilaksanakan, apalagi di masa sulit seperti sekarang,” ungkap salah seorang warga yang ikut menerima manfaat dari kegiatan ini. Dengan semangat gotong-royong, Karang Taruna Dusun Panjunan turut serta membantu proses distribusi makanan dan kelancaran acara, menambah keakraban dan kebersamaan antara warga.
Tak hanya berbagi makan, Rumah Sehat Baznas juga membuka pos layanan kesehatan gratis. Warga yang datang tidak hanya mendapatkan pemeriksaan kesehatan umum, tetapi juga diberikan obat-obatan sesuai dengan hasil diagnosa dokter. Pelayanan kesehatan ini sangat dinanti-nanti oleh warga yang kesulitan mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan. “Saya senang sekali bisa periksa dan dapat obat gratis. Sehari-hari jarang bisa ke dokter karena jauh dan biayanya mahal,” kata seorang ibu yang sedang antre untuk diperiksa.
Kegiatan ini bukanlah yang pertama kali dilakukan Baznas Sidoarjo. Sebelumnya, Warung Berkah Sedekah dan Rumah Sehat Baznas juga mengadakan kegiatan serupa di Kecamatan Porong. Melihat antusiasme warga, pihak Baznas memastikan bahwa kegiatan positif ini akan terus berlanjut dan digelar di kecamatan-kecamatan lainnya di Kabupaten Sidoarjo. Baznas ingin memastikan bahwa manfaat dari infak dan sedekah yang dihimpun benar-benar dirasakan oleh masyarakat, terutama mereka yang berada di lapisan ekonomi terbawah.
Sinergi antara Baznas Sidoarjo, Rumah Sehat Baznas, dan Karang Taruna setempat menjadi kekuatan tersendiri dalam menjalankan misi ini. Dengan dukungan komunitas lokal, kegiatan seperti ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak warga dan memberikan manfaat yang lebih luas. “Kami berkomitmen untuk terus melayani masyarakat. Ini bentuk nyata dari sedekah yang dikumpulkan oleh para muzakki, yang kemudian kami distribusikan untuk kemaslahatan umat,” ungkap perwakilan Baznas Sidoarjo.
Melalui kegiatan ini, Baznas Sidoarjo mengajak masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam gerakan berbagi ini untuk berdonasi. Donasi bisa dilakukan dengan mudah melalui Kantor Digital Baznas Sidoarjo. Dengan kemudahan akses digital, warga Sidoarjo kini bisa bersedekah dengan aman dan nyaman dari mana saja. Setiap donasi yang masuk akan dikelola dengan transparan dan didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan.
Warga Sidoarjo yang tertarik untuk menjadi bagian dari aksi kebaikan ini bisa mengunjungi saluran digital Baznas Sidoarjo Bersedekah menjadi lebih mudah dan amanah bersama Baznas. Ay, ikutlah berbuat kebaikan dan rasakan manfaat dari setiap sedekah yang kita berikan untuk sesama
17/09/2024 | admin
SDN Cangkringsari Bagi bagi sembako peringati maulid Nabi
Sidoarjo – SDN Cangkringsari bikin kejutan di tengah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H. Bukan sekadar pengajian biasa, sekolah ini gandeng Baznas Sidoarjo untuk bagi-bagi sembako ke anak didik yatim dan kurang mampu.“Ini bukan sekadar acara, tapi aksi nyata meneladani Rasulullah,” tegas Kepala Sekolah, Nur Azizah. Menurutnya, kegiatan ini penting untuk tanamkan nilai peduli sesama sejak dini pada anak-anak.Acara berlangsung khidmat dengan doa bersama dan tausiyah. Siswa, guru, kompak terlibat. Suasana penuh haru saat sembako diserahkan.“Semoga bantuan ini bisa meringankan beban mereka,” harap Nur Azizah. Selasa,17 September2024Lewat aksi ini, SDN Cangkringsari tunjukkan kalau sekolah bukan cuma tempat belajar, tapi juga tempat menebar kebaikan. Harapannya, semangat berbagi ini bisa jadi inspirasi bagi generasi muda.
Tidak hanya menjadi ajang refleksi spiritual, kegiatan ini juga berfungsi sebagai wujud nyata dari rasa syukur dan kepedulian sosial. Bantuan sembako yang disalurkan diharapkan dapat meringankan beban hidup para penerima, khususnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian, acara ini mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam.
Di tengah suasana yang penuh dengan rasa syukur dan harapan, acara ini memberikan kesempatan bagi semua pihak untuk mempererat ikatan sosial dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Keberkahan dari Maulid Nabi diharapkan dapat dirasakan oleh setiap orang yang terlibat, serta memberi inspirasi bagi generasi mendatang untuk terus menebar kebaikan.Kegiatan ini, yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan komitmen, adalah contoh nyata bagaimana nilai-nilai kebersamaan dan kedermawanan dapat diimplementasikan dalam tindakan nyata. SDN Cangkringsari berharap bahwa semangat yang ditunjukkan dalam acara ini akan terus tumbuh dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari.Melalui momentum Maulid Nabi ini, diharapkan bahwa nilai-nilai yang diperoleh dari perayaan ini akan memotivasi semua orang untuk terus berbuat baik, mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dalam setiap aspek kehidupan. Semoga acara ini tidak hanya menjadi kenangan indah, tetapi juga menjadi pendorong untuk meningkatkan kualitas kepedulian sosial di masyarakat.
17/09/2024 | admin
Monitoring Jamban Sehat : Perang Melawan BABS, Sidoarjo 100% ODF
Sidoarjo hari ini semakin dekat mencapai target 100% Open Defecation Free (ODF), atau bebas buang air besar sembarangan. Salah satu langkah kongkrit yang dilakukan adalah pembangunan jamban sehat dengan sistem septik di Kecamatan Porong. Baznas Sidoarjo menjadi salah satu garda terdepan, bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat. Tepat di hari Jumat, 13 September 2024, monitoring dilakukan di Desa Lajuk, Kecamatan Porong.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr. Lakhsmi Herawati Yuwantina, M.Kes, turun langsung meninjau pembangunan jamban di desa tersebut. Didampingi jajaran Baznas Sidoarjo serta pihak Puskesmas Kedongsolo, dr. Lakhsmi memastikan pembangunan berjalan sesuai standar kesehatan. Dalam kesempatan tersebut, tiga rumah yang sudah dibangun dan satu rumah yang masih dalam proses pengerjaan menjadi lokasi kunjungan.
Program pembangunan jamban ini tidak hanya terfokus di Porong. Kecamatan Krembung dan Balongbendo juga menjadi perhatian utama yang dikerjakan melalui baznas sidoarjo . Melalui program ini, Baznas Sidoarjo telah membantu mewujudkan lebih dari 116 jamban di beberapa wilayah, dengan 49 jamban lainnya masih dalam tahap pengerjaan.
"Kami terus bekerja keras memastikan setiap rumah yang memerlukan jamban layak, segera memilikinya," tutur M. Alfin, pelaksana Baznas Sidoarjo.
Dari ratusan jamban yang sudah dan sedang dibangun, Porong mendapat prioritas khusus. Daerah ini memang memiliki tingkat kesulitan tersendiri dalam menciptakan lingkungan yang bebas BABS. Namun, langkah nyata seperti hari ini membuktikan bahwa Sidoarjo tidak main-main dalam mencapai status 100% ODF.
Puskesmas Kedongsolo turut berperan aktif dalam program ini. Selain mendukung dari sisi kesehatan masyarakat, mereka juga terus mengedukasi warga agar menjaga kebersihan lingkungan, terutama soal sanitasi yang layak.
"Ini adalah kolaborasi berbagai pihak, pemerintah, masyarakat, dan Baznas. Semua bergerak demi kesehatan dan kenyamanan hidup bersama," tambah dr. Lakhsmi.
Ia mengapresiasi peran Baznas dan menyebut langkah ini sebagai wujud nyata dari gotong royong demi masa depan Sidoarjo yang lebih sehat. Dengan semakin banyaknya jamban yang dibangun, impian Sidoarjo bebas BABS bukan lagi sekadar wacana, tapi kenyataan yang mulai terwujud.
Sidoarjo kini 100% ODF. Dan dengan adanya sinergi ini, kita patut optimis bahwa wilayah lain di Jawa Timur bisa mengikuti jejaknya.
13/09/2024 | admin
Sinergi untuk Sidoarjo Bebas TBC, Baznas Serahkan Bantuan dan Berperan Dalam Kolaborasi Multisektor
Kamis, 12 September 2024, Bertempat di Ruang Rapat Pembangunan Bappeda Sidoarjo, Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) Kabupaten Sidoarjo menggelar rapat koordinasi. Acara ini dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Sidoarjo, dr. Lakhsmi Herawati Yuwantina, M.Kes. Fokus utama dalam rapat ini adalah percepatan eliminasi TBC yang menjadi target ambisius Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2028, mendahului target nasional yang ditetapkan pada tahun 2030.
"Program penanggulangan TBC membutuhkan sinergi multisektor. Kita harus menerapkan strategi Public-Private Mix (PPM) dengan melibatkan seluruh pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, masyarakat, hingga lembaga sosial. Pentahelix ini adalah kunci," ungkap dr. Lakhsmi. Beliau menegaskan bahwa kolaborasi erat berbagai stakeholder harus menjadi pondasi utama untuk mencapai eliminasi TBC.
Situasi terkini TBC di Kabupaten Sidoarjo menunjukkan angka yang masih menantang. Berdasarkan data Dinas Kesehatan, terdapat estimasi 5.823 kasus TBC hingga September 2024, dengan capaian cakupan penemuan kasus baru mencapai 65%. Dari jumlah tersebut, 95% di antaranya berhasil diobati, namun ancaman kasus resisten obat dan keterkaitan dengan HIV masih menjadi perhatian serius.
Dalam kesempatan yang sama, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sidoarjo turut berperan aktif dalam upaya penanggulangan TBC. Staf Pelaksana Baznas, Badrus Zaman, menyerahkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi penderita TBC. "Kami berkomitmen untuk membantu meringankan beban penderita TBC dengan memberikan PMT. Selain itu, kami juga berharap dapat berperan lebih jauh dalam menciptakan lingkungan sehat bagi penderita TBC, khususnya melalui program rumah sehat," ujar Badrus.
Baznas, melalui sinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk Dinas Cipta Karya Tata Ruang (CKTR), akan berkolaborasi dalam membangun rumah sehat bagi pasien TBC. Program ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi proses penyembuhan pasien TBC, sekaligus mencegah penyebaran penyakit ini lebih luas.
Keberhasilan penanggulangan TBC tidak hanya bergantung pada aspek medis, melainkan juga pada intervensi sosial dan ekonomi. Dalam hal ini, keterlibatan lembaga seperti Baznas menjadi penting untuk memberikan dukungan yang holistik, dari makanan tambahan hingga inisiatif untuk menciptakan lingkungan rumah yang layak bagi para penderita.
Harapan besar disematkan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam program eliminasi TBC di Sidoarjo. Dengan peran aktif dari sektor pemerintah, swasta, lembaga sosial, dan masyarakat, optimisme untuk Sidoarjo bebas TBC pada tahun 2028 semakin nyata. Kolaborasi dan kerja bersama ini bukan sekadar target statistik, melainkan upaya untuk memberikan harapan baru bagi ribuan pasien TBC di Kabupaten Sidoarjo.
12/09/2024 | admin
Sidoarjo Cerdas: Langkah Nyata dari Baznas untuk Masa Depan Anak Bangsa
Sidoarjo, Rabu, 11 September 2024 — Hari ini terasa begitu hangat di Sidoarjo, bukan hanya karena mentari yang bersinar terang, tetapi karena kehadiran Baznas Sidoarjo di beberapa sekolah. Program "Sidoarjo Cerdas" kembali beraksi. Distribusi bantuan biaya pendidikan dilakukan oleh Baznas Sidoarjo untuk siswa-siswa TK Dharma Wanita Desa Popoh Wonoayu, MI Al Ihsan Tebel Timur Gedangan, dan MTs Darul Huda Jemirahan Jabon. Ahmad Hamdani, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, menjadi salah satu saksi nyata bagaimana zakat, infaq, dan sedekah menjadi pilar penting bagi pendidikan anak bangsa.
Di TK Dharma Wanita Desa Popoh Wonoayu, suasana haru dan bahagia terasa menyatu. Puluhan wajah mungil tampak berseri-seri menerima bantuan pendidikan. "Ini bukan sekadar bantuan, ini adalah harapan," kata Ahmad Hamdani dengan senyum hangat. Menurutnya, setiap rupiah yang disalurkan Baznas bukan hanya soal uang, tapi tentang mimpi dan cita-cita yang kini punya peluang lebih besar untuk tercapai.
Perjalanan berlanjut ke MI Al Ihsan Tebel Timur Gedangan. Di sini, bantuan biaya pendidikan yang diberikan Baznas Sidoarjo kembali disambut dengan tangan terbuka. Ahmad Hamdani menyampaikan, "Kami di Baznas percaya, pendidikan adalah investasi terbaik untuk masa depan. Dan hari ini, kita tidak hanya melihat penerima bantuan, tetapi calon-calon pemimpin masa depan Sidoarjo." Pernyataan ini menggema di hati para guru, siswa, dan orang tua yang hadir.
Tidak berhenti di sana, Ahmad Hamdani dan tim melanjutkan ke MTs Darul Huda Jemirahan Jabon. Di sekolah ini, siswa-siswi yang berasal dari berbagai latar belakang keluarga menerima bantuan dengan antusiasme yang tak terbendung. Seorang guru menyampaikan rasa terima kasihnya, "Apa yang dilakukan Baznas adalah teladan baik. Ini mengingatkan kita semua bahwa keberpihakan pada pendidikan harus menjadi prioritas."
Ahmad Hamdani menekankan bahwa distribusi bantuan ini adalah bagian dari program besar "Sidoarjo Cerdas". "Kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih percaya dan aktif menyalurkan zakat, infaq, dan sedekahnya melalui Baznas Sidoarjo. Karena kami yakin, dana yang dikelola dengan baik bisa berdampak besar bagi mereka yang membutuhkan."
"Jangan biarkan keterbatasan menghentikan langkah anak-anak kita," kata Hamdani. Baginya, setiap bantuan yang disalurkan adalah bentuk nyata dari kepedulian dan tanggung jawab sosial yang tinggi. Bagi Baznas, pendidikan adalah tiket menuju masa depan yang lebih baik dan lebih cerah bagi Sidoarjo dan Indonesia.
Dengan program "Sidoarjo Cerdas" ini, Baznas Sidoarjo telah membuktikan bahwa zakat, infaq, dan sedekah bukan sekadar kewajiban agama, tetapi juga bisa menjadi kekuatan perubahan. “Percayakanlah zakat, infaq, dan sedekah Anda kepada Baznas Sidoarjo, agar bantuan ini bisa terus mengalir dan membawa perubahan bagi mereka yang membutuhkan," tutup Ahmad Hamdani dengan penuh keyakinan.
Baznas Sidoarjo hari ini menunjukkan bahwa kebaikan bukan hanya tentang memberi, tapi tentang bagaimana memberi itu bisa mengubah hidup seseorang. "Mari kita bersama menjadi bagian dari perubahan itu."
11/09/2024 | admin
Rumah Layak, Hidup Berkah: Baznas Sidoarjo Serahkan Hasil Rehab Rumah Warga
Sidoarjo – Dalam rangkaian giat monitoring program rehabilitasi rumah warga, Ketua Baznas Sidoarjo M Chasbil Aziz Salju Sodar, yang akrab disapa Gus Jazuk, secara langsung menyerahkan berita acara hasil akhir rehab rumah pada Selasa (10/09/24). Monitoring dilakukan di lima rumah warga di Desa Tebel dan Desa Sidomulyo, Buduran, yang telah selesai direhabilitasi. Lima warga yang rumahnya direhab adalah Irfan Efendi, Sukardi, Sulaiman, Sujiono, dan Sugeng Wandoyo.
Rehabilitasi rumah ini merupakan tindak lanjut dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo bersama Baznas Sidoarjo pada 13 Juli 2024. Sidak tersebut bertujuan untuk meninjau Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di beberapa desa dan segera merencanakan upaya perbaikan bagi warga yang membutuhkan tempat tinggal lebih layak.
Gus Jazuk menyampaikan bahwa program ini bukan sekadar bantuan fisik, namun juga bagian dari upaya membangun harapan dan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. "Kami tidak hanya memperbaiki rumah, tapi juga memberikan harapan baru bagi pemiliknya. Dengan rumah yang layak, kami percaya warga bisa menjalani hidup dengan lebih baik dan nyaman," ujarnya saat menyerahkan berita acara secara simbolis kepada pemilik rumah.
Salah satu penerima manfaat, Irfan Efendi, menyatakan rasa syukur dan haru atas bantuan tersebut. "Awalnya saya tidak percaya prosesnya akan secepat ini. Namun sekarang, saya bisa tinggal di rumah yang aman dan nyaman. Terima kasih kepada Baznas dan semua pihak yang telah membantu," kata Irfan dengan mata berkaca-kaca.
Gus Jazuk menambahkan bahwa program rehabilitasi ini akan terus berjalan di masa depan. Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat melalui program-program sosial seperti ini. “Kami tidak akan berhenti di sini. Masih banyak warga yang membutuhkan rumah layak, dan kami akan terus berupaya menjangkau mereka,” tegasnya.
Dengan terlaksananya giat monitoring dan serah terima ini, Baznas Sidoarjo kembali membuktikan bahwa mereka tidak hanya sebagai lembaga penyalur bantuan, namun juga sebagai penggerak perubahan sosial. Program rehabilitasi rumah ini menjadi fondasi penting untuk memulai kehidupan yang lebih layak bagi para penerimanya.
Program rehabilitasi rumah ini bukan hanya soal perbaikan bangunan, tapi juga sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap masyarakat yang kurang mampu. Harapan pun terbangun, seiring dengan berdirinya rumah-rumah baru yang lebih layak huni.
10/09/2024 | admin
Di Sudimoro, Harapan Ibu Tuni Menatap Langit yang Tidak Lagi Bocor
Sidoarjo, 9 September 2024 — Pagi ini, mentari bersinar redup di Desa Sudimoro, Kecamatan Tulangan. Di balik sinar yang lembut itu, ada sebuah rumah yang berdiri dengan genteng yang nyaris runtuh. Di dalamnya, seorang perempuan berusia 58 tahun bernama Tuni tinggal bersama keponakannya, hidup dengan penghasilan seadanya sebagai buruh pabrik kerupuk. Pekerjaan yang tidak menentu, kadang ada, sering kali tidak.
Penghasilan Tuni hanya sekitar Rp60 ribu per hari, itupun kalau ada bahan baku. Jika tidak, maka dapur di rumahnya ikut berhenti mengepul. Bagi Tuni, Rp60 ribu adalah harga bagi sekotak nasi yang harus dibagi dengan cita-citanya untuk membetulkan atap rumah yang nyaris runtuh. “Saya cuma ingin atap yang tidak bocor, dan WC yang punya dinding,” katanya sambil tersenyum tipis, seolah ingin menyembunyikan kekhawatirannya.
Rumah Tuni sudah lama tak layak huni. Atap yang berlubang membuat air hujan kerap masuk tanpa diundang, menjadikan lantai tanah berubah menjadi kubangan becek. WC tanpa dinding menambah ketidaknyamanan, menandai bagaimana kehidupan sederhana ini berlangsung dalam keadaan serba terbatas. Tetapi di balik semua itu, Tuni tetap sabar dan tegar.
Pemeriksaan dan survei RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) dari Baznas Kabupaten Sidoarjo yang berlangsung hari ini menemukan kenyataan yang menyentuh. Staf pelaksana Baznas, M. Alfin, hadir dan melakukan asesmen baik dari sisi administrasi maupun kondisi fisik rumah Tuni. "Kami harus bergerak cepat," kata Alfin dengan nada tegas, "Kondisi rumah ini sudah terlalu memprihatinkan dan tidak layak bagi siapapun untuk tinggal."
Keputusan pun dibuat, rehabilitasi rumah Bu Tuni akan segera dilakukan. Langkah cepat dari Baznas Sidoarjo ini diharapkan mampu membawa perubahan berarti dalam hidup Tuni dan keponakannya. Tidak hanya atap yang akan dibenahi, tapi juga fasilitas WC yang kini akan memiliki dinding, sehingga layak untuk digunakan.
Namun bagi Tuni, perbaikan rumah bukan sekadar masalah atap yang bocor atau WC tanpa dinding. Ia ingin sebuah rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyaman setelah lelah bekerja di pabrik kerupuk, rumah yang tidak membuatnya khawatir akan terjaga tengah malam saat hujan datang. “Saya hanya ingin hidup tenang,” ujarnya dengan lirih, matanya berbinar penuh harapan.
Kini, desa Sudimoro sedang menunggu. Menunggu ketika atap rumah Tuni tidak lagi bocor, menunggu dinding WC yang segera berdiri, dan menunggu momen ketika perempuan 58 tahun ini bisa tersenyum lebar, tanpa khawatir dengan rumah yang dihuninya. Inilah potret perjuangan seorang Tuni di tengah keterbatasan, namun tetap menyimpan harapan besar pada sebuah atap yang kokoh.
09/09/2024 | admin
Indonesia: 7 Tahun Berturut-turut Jadi Negara Paling Dermawan di Dunia – Terima Kasih Para Donatur BAZNAS Sidoarjo!
Sidoarjo 9 september 2024, Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para muzaki dan donatur BAZNAS Sidoarjo yang telah menunjukkan kepedulian dan kemurahan hati yang luar biasa. Kebaikan Anda telah menjadi bagian dari gerakan global yang lebih besar, di mana Indonesia terus diakui sebagai negara paling dermawan di dunia. Melalui uluran tangan Anda, kita dapat mewujudkan harapan bagi mereka yang membutuhkan, dan bersama-sama kita mengukir prestasi dalam kebaikan.
Charity Aid Foundation (CAF), lembaga internasional yang mengukur tingkat kedermawanan negara-negara di dunia, baru-baru ini merilis hasil survei global mereka. Survei yang melibatkan 145.000 responden dari 142 negara ini menghasilkan Indeks Kedermawanan Dunia (World Giving Index). Hasilnya mengungkapkan bahwa Indonesia kembali dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia, predikat yang telah kita sandang selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2017.
Prestasi ini sangat membanggakan, terutama karena penilaian dilakukan melalui tiga kategori utama: membantu orang asing yang membutuhkan (Helped a Stranger), memberikan sumbangan dalam bentuk uang (Donated Money), dan meluangkan waktu untuk kegiatan sosial (Volunteered Time). Indonesia berhasil memimpin dalam dua kategori utama, yaitu membantu orang asing dan memberikan sumbangan uang, yang mencerminkan budaya gotong-royong dan kepedulian sosial masyarakat kita.
Tidak hanya angka-angka yang berbicara, namun tindakan nyata dari jutaan warga Indonesia, termasuk Anda semua para Orang Baik BAZNAS Sidoarjo, yang terus meluangkan waktu, harta, dan tenaga untuk menolong sesama. Semangat kedermawanan ini tidak hanya menjadi bagian dari identitas bangsa, tetapi juga membawa dampak positif yang signifikan bagi mereka yang menerima manfaatnya, baik di tingkat lokal maupun internasional.
Keberhasilan Indonesia menduduki peringkat pertama dalam World Giving Index ini juga menunjukkan bahwa kegiatan filantropi dan kedermawanan tidak sekadar menjadi tugas individu, tetapi sudah menjadi tanggung jawab sosial yang dipikul bersama. Dari membantu tetangga yang kesulitan hingga mendukung program sosial yang lebih besar, kebaikan hati kita menciptakan perbedaan nyata.
Dengan dukungan berkelanjutan dari para muzaki dan donatur, kita bisa terus memperluas jangkauan program sosial yang ada, membantu lebih banyak orang, dan menginspirasi negara lain untuk mengikuti jejak kita. BAZNAS Sidoarjo bangga menjadi bagian dari gerakan ini, di mana setiap sumbangan, besar maupun kecil, berperan penting dalam menjaga predikat negara paling dermawan.
Mari terus pertahankan dan tingkatkan semangat kedermawanan ini. Bersama-sama, kita bisa mengubah dunia, satu kebaikan pada satu waktu, dan terus menjadi bangsa yang penuh dengan kasih sayang dan empati.
09/09/2024 | admin
Baznas Sidoarjo: Mengubah Hidup Lewat Rehab Rumah Tak Layak Huni
Sidoarjo, 5 September 2024 - Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, Baznas Sidoarjo melaksanakan survei rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) di Kecamatan Taman. Program bertajuk “Sidoarjo Peduli” ini menyasar 13 rumah yang pengajuannya telah diterima beberapa waktu sebelumnya. Dari 13 rumah yang disurvei, hanya 5 rumah yang dinyatakan layak untuk ditindaklanjuti lebih jauh.
Dani Prabowo, pelaksana survei dari Baznas Sidoarjo, menjelaskan bahwa beberapa rumah tidak dapat dilanjutkan untuk menerima bantuan karena berbagai alasan. “Kondisi rumah masih layak huni, sudah direhabilitasi oleh pihak desa atau instansi lain, dan status tanah bukan milik sendiri,” ujarnya. Penilaian ini dilakukan dengan cermat untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Salah satu penerima manfaat yang lolos survei adalah Ibu Masriah, seorang janda berusia 80 tahun yang tinggal di Kelurahan Kalijaten. Sehari-hari, Ibu Masriah berjualan rujak dengan pendapatan yang tidak menentu, kadang hanya Rp40.000 hingga Rp75.000, bahkan kadang tidak laku sama sekali. Kondisi rumahnya memang sangat memprihatinkan, dengan atap yang sangat rendah, tidak sampai 2 meter.
Baznas Sidoarjo menilai rumah Ibu Masriah benar-benar tidak layak huni. “Atapnya sangat rendah, tidak sampai 2 meter,” kata Dani Prabowo. Kondisi ini membuat rumah tersebut menjadi prioritas untuk mendapatkan bantuan rehabilitasi. Foto yang diambil saat survei menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan akan perbaikan.
Program rehabilitasi RTLH ini tidak hanya fokus pada kelayakan bangunan, tetapi juga administrasi. “Kami perlu memastikan semua aspek, baik bangunan maupun administrasi, memenuhi syarat,” tambah Dani. Proses ini penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan.
Baznas Sidoarjo berharap program ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang kurang mampu. “Kami ingin memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran,” ujar Dani. Dengan adanya program ini, diharapkan tidak ada lagi warga yang tinggal di rumah tidak layak huni.
Kegiatan survei ini merupakan bagian dari komitmen Baznas Sidoarjo untuk terus peduli dan membantu masyarakat yang membutuhkan. “Kami akan terus melakukan survei dan penilaian untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran,” tutup Dani
05/09/2024 | admin
Program Sidoarjo Sehat Bantuan Biaya Kesehatan, Bukti Nyata Peduli Warga
Sidoarjo, 5 September 2024 – Siang itu, di tengah terik matahari Desa Sumorame, Candi, secercah harapan datang mengetuk pintu rumah Bapak Djayadi. M. Sofwan, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, datang dengan senyum tulus, sampaikan bantuan biaya kesehatan. Program *Sidoarjo Sehat* hari itu sekali lagi menunjukkan keberpihakannya pada mereka yang berjuang melawan kerasnya takdir.
Tidak jauh dari Sumorame, di Desa Ngampel Sari, Rizal Dinavis, , juga menerima uluran tangan dari Baznas Sidoarjo. Rizal baru saja menjalani kontrol rutinnya di rumah sakit. Hari itu, bantuan Baznas diterima oleh saudaranya, karena Rizal masih dalam perjalanan pulang dari RS Dokter Soetomo, Rizal juga harus menjalani kontrol setiap minggu akibat kecelakaan yang membuat tulangnya patah. Bukan hanya fisik yang remuk, tapi mental dan ekonomi keluarga juga diuji.
M. Sofwan, pria yang terlihat sederhana namun penuh semangat, menyampaikan bahwa bantuan ini adalah bagian dari program *Sidoarjo Sehat*. "Baznas ingin selalu hadir untuk warga yang membutuhkan, terutama dalam situasi darurat kesehatan seperti ini," ujarnya. Program ini dirancang untuk meringankan beban keluarga kurang mampu yang terhimpit biaya pengobatan, terutama bagi mereka yang mengalami cedera serius atau sakit berkepanjangan.
Dalam penyerahan tersebut, tidak ada seremonial berlebihan. Hanya perbincangan singkat dan ucapan terima kasih yang mengalir dari keluarga Djayadi dan Rizal. Namun, di balik kesederhanaan itu, tersimpan rasa syukur mendalam. Bagi mereka, bantuan ini bukan sekadar nominal, tapi harapan baru untuk terus bertahan dan sembuh dari kondisi yang menjerat.
Program Sidoarjo Sehat telah menjadi nafas bagi banyak warga Sidoarjo yang tak mampu menanggung beban beratnya pengobatan. Di tengah krisis dan keterbatasan, Baznas hadir sebagai oase, menyuguhkan harapan bahwa di setiap kesulitan pasti ada pertolongan yang datang. Dan untuk Bapak Djayadi serta Rizal Dinavis, pertolongan itu datang tepat waktu, mengangkat sedikit beban dari pundak keluarga yang teramat lelah.
05/09/2024 | admin
Distribusi Alat Kesehatan oleh Baznas Sidoarjo: Hadirkan Harapan Baru bagi Yang Alami Gangguan Pendengaran
Rabu, 4 Agustus 2024, di bawah terik matahari yang menggantung rendah di atas desa-desa di Kabupaten Sidoarjo, Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Sidoarjo melaksanakan program "Sidoarjo Sehat". Hari itu, program ini menyalurkan bantuan alat kesehatan berupa alat bantu pendengaran kepada empat penerima manfaat yang sangat membutuhkan di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Salah satu penerima manfaat adalah Bapak M. Iksan, seorang pria sepuh hampir berusia 80 tahun yang tinggal di Desa Balongmacekan, Kecamatan Tarik. Pria ini hidup sederhana bersama istrinya dan enam cucunya. Hari-hari mereka diisi dengan rutinitas yang damai di tengah suasana pedesaan yang akrab. Namun, seiring bertambahnya usia, Bapak Iksan mengalami kesulitan mendengar di telinga kanannya, suatu hal yang telah lama membuatnya merasa terisolasi dari lingkungan sekitar.
Ketika tim Baznas, dipimpin oleh M. Sofwan, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, datang ke rumah Bapak Iksan untuk menyerahkan bantuan alat bantu pendengaran, mata Bapak Iksan berkaca-kaca. Ia merasa seperti menerima kembali sebagian dari hidup yang telah lama terasa menjauh. "Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Baznas Sidoarjo. Ini adalah bantuan yang saya idam-idamkan sejak lama," ujar Bapak Iksan dengan suara parau, namun penuh syukur. Alat bantu dengar itu bukan hanya memberikan kesempatan untuk mendengar lebih baik, tetapi juga membawa harapan untuk kembali aktif berkomunikasi dengan keluarga dan tetangga.
Bantuan ini bukan hanya sekadar alat kesehatan, melainkan juga simbol kepedulian dan harapan baru bagi mereka yang selama ini merasa terabaikan. Tidak hanya Bapak Iksan, Reyhan Aprilino Zarqoni dari Desa Lajuk, Kecamatan Porong; Abd Muntolib dari Desa Gempol Klutuk, Kecamatan Tarik; dan Dewi Puspitasari juga menerima alat bantu dengar yang sama. Semuanya merupakan penerima manfaat program "Sidoarjo Sehat", yang diinisiasi oleh Baznas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sidoarjo, terutama mereka yang rentan.
M. Sofwan menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan Baznas Sidoarjo dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. “Kami tidak hanya memberi bantuan, tapi kami ingin menciptakan kesempatan bagi mereka untuk menjalani hidup yang lebih layak dan bermakna,” katanya sambil tersenyum. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi penyemangat bagi para penerima untuk terus bersemangat dalam menjalani hidup mereka.
Program "Sidoarjo Sehat" adalah wujud konkret dari komitmen Baznas dalam melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, Baznas ingin memastikan bahwa tidak ada satupun warga yang merasa terabaikan, bahwa semua orang, tua atau muda, tetap memiliki harapan dan kesempatan yang sama untuk merasakan hidup yang penuh makna.
Kisah Bapak Iksan dan penerima manfaat lainnya adalah potret kecil dari banyak cerita serupa di pelosok negeri ini. Di tengah keterbatasan, masih ada tangan-tangan yang siap mengulurkan bantuan, masih ada harapan yang terus hidup, menunggu untuk ditemukan kembali. Baznas Sidoarjo, dengan langkah-langkah kecil tapi pasti, terus menggerakkan roda harapan itu. Sebab, di balik setiap senyuman dan ucapan terima kasih yang tulus, ada harapan baru yang terbangun untuk masa depan yang lebih baik.
04/09/2024 | admin
Warung Berkah Sedekah di Porong: Sinergi Baznas Sidoarjo dan Rumah Sehat Baznas
Selasa siang, 03 September 2024, di bawah terik matahari yang memancar di Pasar Porong, Kecamatan Porong, suasana tampak begitu berbeda dari biasanya. Tepat pukul 11.00 WIB, sebuah tenda besar bertuliskan "BAZNAS" berdiri tegak, menarik perhatian warga yang lalu lalang. Di balik tenda tersebut, ratusan paket nasi telah tertata rapi, siap untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan ini adalah bagian dari program Warung Berkah Sedekah (WBS) yang digelar oleh Baznas Kabupaten Sidoarjo, kali ini bersinergi dengan Rumah Sehat Baznas Sidoarjo.
Antusiasme masyarakat Porong dan sekitarnya terlihat begitu tinggi. Tak sampai 20 menit, 300 paket nasi yang disediakan oleh Baznas Sidoarjo ludes diserbu warga. "Alhamdulillah, respons warga sangat positif. Mereka bahkan berharap kegiatan seperti ini bisa lebih sering diadakan," ujar Abdul Ghoni, Staf Pelaksana Baznas Sidoarjo, yang dengan penuh semangat memantau jalannya kegiatan.
Kegiatan ini bukan sekadar bagi-bagi nasi. Ini adalah upaya Baznas Sidoarjo untuk mendekatkan diri dan program-programnya kepada masyarakat, terutama yang berada di kawasan Porong dan sekitarnya. "Kami ingin masyarakat tahu bahwa Baznas hadir untuk mereka. Kami ingin mereka merasakan manfaat nyata dari program-program kami," tambah Abdul Ghoni, dengan senyum penuh keikhlasan.
Kesuksesan acara ini tentu tidak terlepas dari peran aktif para relawan yang turut serta dalam pelaksanaan. Para relawan, baik dari Baznas Sidoarjo maupun Rumah Sehat Baznas Sidoarjo, bekerja tanpa lelah memastikan setiap orang yang datang mendapatkan jatah nasi mereka. Suasana kebersamaan dan gotong royong begitu terasa, memperlihatkan wajah Sidoarjo yang hangat dan penuh kasih.
Bukan hanya warga yang merasa puas, Baznas Sidoarjo pun menganggap kegiatan ini sebagai salah satu pencapaian penting dalam upaya mereka mendekatkan diri kepada masyarakat. Harapan besar pun dilontarkan oleh Abdul Ghoni. "Semoga ke depannya, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, dan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya."
Menutup rangkaian kegiatan, Baznas Sidoarjo menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh warga dan relawan yang telah berpartisipasi. "Ini adalah kemenangan kita bersama, kemenangan dalam berbagi dan peduli terhadap sesama," ungkap Abdul Ghoni.
Warung Berkah Sedekah hari ini bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi cermin dari spirit kebersamaan dan kepedulian yang terus dipupuk oleh Baznas Sidoarjo. Sebuah langkah kecil, namun berdampak besar bagi masyarakat Porong dan sekitarnya.
03/09/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Berikan Bantuan untuk Ananda Aruna Isyani Bayhaqi, Penderita Stoma
Sidoarjo, 3 September 2024 - Langit Sore di Tambakrejo Waru sedikit mendung saat Gus Jazuk, sapaan akrab Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju, mendatangi rumah keluarga kecil Adib Bayhaqi. Dalam pertemuan hangat ini, Gus Jazuk datang menyampaikan langsung bantuan dari Baznas Sidoarjo untuk Ananda Aruna Isyani Bayhaqi, seorang balita berusia tiga tahun yang menghadapi tantangan hidup luar biasa sejak lahir.
Ananda Aruna, anak kedua dari pasangan Adib Bayhaqi dan istrinya, terlahir dengan kondisi stoma—sebuah kelainan langka di mana bayi tidak memiliki lubang anus. Kondisi ini membuatnya harus menjalani serangkaian operasi kompleks untuk memperbaiki sistem pencernaannya. Tidak hanya itu, Aruna juga dilahirkan dengan disabilitas fisik, hanya memiliki satu kaki. Perjuangan berat ini telah dimulai sejak ia menghirup udara dunia untuk pertama kalinya.
Gus Jazuk tampak penuh empati ketika berbicara dengan keluarga ini. Ia menyerahkan bantuan berupa paket sembako dan sejumlah uang tunai untuk membantu meringankan beban ekonomi keluarga Adib Bayhaqi. Sementara itu, operasi pertama Aruna baru saja selesai dilakukan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dan kini ia harus menunggu jadwal operasi kedua. Dalam masa penantian ini, Aruna membutuhkan perawatan intensif dan kunjungan kontrol berkala setiap beberapa minggu sekali.
“Saya sangat mengapresiasi keteguhan hati keluarga ini,” ujar Gus Jazuk dengan nada lirih. “Kami di Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk terus mendampingi mereka dalam melewati masa-masa sulit ini. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban dan mendukung proses penyembuhan Ananda Aruna,” tambahnya.
Stoma, penyakit yang diderita oleh Aruna, adalah kondisi medis yang menyebabkan seseorang tidak memiliki lubang anus atau terjadi kelainan pada saluran pencernaan bagian bawah. Penyakit ini memerlukan tindakan medis yang sangat kompleks, di mana pembuatan lubang buatan pada perut diperlukan agar proses pembuangan kotoran bisa dilakukan melalui kantung stoma. Stoma sendiri bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung dari kondisi pasien dan keberhasilan operasi yang dilakukan. Dalam kasus Aruna, ia membutuhkan serangkaian operasi untuk menciptakan saluran pencernaan yang lebih normal.
Kondisi Aruna diperparah dengan disabilitas lainnya; ia hanya memiliki satu kaki sejak lahir. Ibunya, yang kini harus fokus merawat dan mengantar Aruna untuk kontrol rutin, menghadapi tantangan besar. Sementara itu, sang ayah, Adib Bayhaqi, bekerja keras di sebuah pabrik cat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap hari, Adib harus berjuang menyeimbangkan tanggung jawabnya antara pekerjaan dan mendukung perawatan kesehatan anaknya yang masih rapuh ini.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Jazuk menegaskan pentingnya gotong royong dan solidaritas sosial dalam masyarakat. "Ini adalah ujian bagi kita semua, untuk tidak hanya berempati tetapi juga bertindak nyata membantu sesama. Semoga ada lebih banyak pihak yang tergerak hatinya," ucapnya penuh harap. Kunjungan ini bukan sekadar simbolis; ini adalah panggilan bagi semua untuk berbuat lebih dalam menghadapi masalah kemanusiaan di sekitar kita.
03/09/2024 | admin
Baznas Sidoarjo dan UNUSIDA Kolaborasi Tingkatkan Kapasitas UMKM Kecamatan Tarik
Sidoarjo, 2 September 2024 - Aula MWC NU Tarik menjadi saksi penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara BAZNAS Kabupaten Sidoarjo dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNUSIDA) Sidoarjo dalam rangka pemberdayaan dan upgrading pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan UNUSIDA ke masyarakat Sidoarjo, terutama di Kecamatan Tarik, yang bagi Dr. H. Fatkhul Anam, M.Si., Rektor UNUSIDA, merupakan pengalaman pertama yang begitu berharga. “Kami berterima kasih atas undangan BAZNAS yang telah memperkenalkan kami lebih dekat dengan masyarakat Tarik,” ujarnya, seraya menekankan pentingnya pelatihan ini dalam mengembangkan keterampilan para pelaku UMKM.
Pelatihan yang direncanakan berlangsung dalam enam kali pertemuan ini akan menyentuh berbagai aspek penting, termasuk pemasaran melalui media sosial dan e-catalog. Hal ini sesuai dengan harapan Camat Tarik, Hary Subagio, S.Sos., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pemahaman digital bagi pelaku UMKM. “Di Tarik, hanya ada satu UMKM yang memiliki e-catalog. Kami berharap, melalui pelatihan ini, UMKM lain dapat belajar dan berkembang,” kata Hary.
Inisiatif ini juga mendapat apresiasi dari Ainun Jariyah, Ketua Muslimat Sidoarjo sekaligus Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo. Ia menyatakan bahwa langkah BAZNAS Kabupaten Sidoarjo untuk terjun langsung menangani permasalahan umat, terutama di bidang ekonomi, patut diapresiasi, meski anggaran yang dialokasikan dari pemerintah tidak seberapa. Ainun menekankan bahwa program ini, yang mayoritas pesertanya adalah perempuan, sangat relevan dalam membantu mereka mendapatkan sertifikasi halal dan Nomor Induk Berusaha (NIB), sehingga bisa lebih kompetitif di pasar yang lebih luas.
MoA yang ditandatangani oleh M. Chasbil Azis Salju Sodar, Ketua BAZNAS Sidoarjo, dan Elsa Rosyidah, M.IL., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNUSIDA, menunjukkan komitmen bersama untuk memajukan UMKM di Sidoarjo, terutama di wilayah-wilayah yang masih kurang mendapat perhatian. “Kami ingin program ini benar-benar memberikan dampak nyata bagi pelaku UMKM, khususnya para ibu-ibu yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga,” ujar Elsa Rosyidah.
Dengan dukungan penuh dari seluruh unsur pimpinan BAZNAS Sidoarjo, kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang seremonial, melainkan langkah awal dari serangkaian program pemberdayaan yang lebih besar dan berkelanjutan. Upaya ini sejalan dengan visi BAZNAS untuk terus hadir dan berperan aktif dalam membina dan mengembangkan potensi masyarakat, khususnya di sektor ekonomi kerakyatan.
Melihat antusiasme dan respons positif dari berbagai pihak, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa ini adalah momentum penting bagi UMKM di Tarik untuk bangkit dan lebih maju. Partisipasi aktif dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat serta pemerintah menjadi kunci keberhasilan program ini.
Ke depan, diharapkan pelatihan dan pendampingan seperti ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi bisa terus diperluas ke kecamatan lain di Sidoarjo. Dengan demikian, semangat kolaborasi antara BAZNAS, UNUSIDA, dan masyarakat akan menjadi motor penggerak untuk menciptakan ekonomi lokal yang lebih kuat dan mandiri.
02/09/2024 | admin

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat