Berita Terbaru
Indonesia: 7 Tahun Berturut-turut Jadi Negara Paling Dermawan di Dunia – Terima Kasih Para Donatur BAZNAS Sidoarjo!
Sidoarjo 9 september 2024, Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para muzaki dan donatur BAZNAS Sidoarjo yang telah menunjukkan kepedulian dan kemurahan hati yang luar biasa. Kebaikan Anda telah menjadi bagian dari gerakan global yang lebih besar, di mana Indonesia terus diakui sebagai negara paling dermawan di dunia. Melalui uluran tangan Anda, kita dapat mewujudkan harapan bagi mereka yang membutuhkan, dan bersama-sama kita mengukir prestasi dalam kebaikan.
Charity Aid Foundation (CAF), lembaga internasional yang mengukur tingkat kedermawanan negara-negara di dunia, baru-baru ini merilis hasil survei global mereka. Survei yang melibatkan 145.000 responden dari 142 negara ini menghasilkan Indeks Kedermawanan Dunia (World Giving Index). Hasilnya mengungkapkan bahwa Indonesia kembali dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia, predikat yang telah kita sandang selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2017.
Prestasi ini sangat membanggakan, terutama karena penilaian dilakukan melalui tiga kategori utama: membantu orang asing yang membutuhkan (Helped a Stranger), memberikan sumbangan dalam bentuk uang (Donated Money), dan meluangkan waktu untuk kegiatan sosial (Volunteered Time). Indonesia berhasil memimpin dalam dua kategori utama, yaitu membantu orang asing dan memberikan sumbangan uang, yang mencerminkan budaya gotong-royong dan kepedulian sosial masyarakat kita.
Tidak hanya angka-angka yang berbicara, namun tindakan nyata dari jutaan warga Indonesia, termasuk Anda semua para Orang Baik BAZNAS Sidoarjo, yang terus meluangkan waktu, harta, dan tenaga untuk menolong sesama. Semangat kedermawanan ini tidak hanya menjadi bagian dari identitas bangsa, tetapi juga membawa dampak positif yang signifikan bagi mereka yang menerima manfaatnya, baik di tingkat lokal maupun internasional.
Keberhasilan Indonesia menduduki peringkat pertama dalam World Giving Index ini juga menunjukkan bahwa kegiatan filantropi dan kedermawanan tidak sekadar menjadi tugas individu, tetapi sudah menjadi tanggung jawab sosial yang dipikul bersama. Dari membantu tetangga yang kesulitan hingga mendukung program sosial yang lebih besar, kebaikan hati kita menciptakan perbedaan nyata.
Dengan dukungan berkelanjutan dari para muzaki dan donatur, kita bisa terus memperluas jangkauan program sosial yang ada, membantu lebih banyak orang, dan menginspirasi negara lain untuk mengikuti jejak kita. BAZNAS Sidoarjo bangga menjadi bagian dari gerakan ini, di mana setiap sumbangan, besar maupun kecil, berperan penting dalam menjaga predikat negara paling dermawan.
Mari terus pertahankan dan tingkatkan semangat kedermawanan ini. Bersama-sama, kita bisa mengubah dunia, satu kebaikan pada satu waktu, dan terus menjadi bangsa yang penuh dengan kasih sayang dan empati.
BERITA09/09/2024 | admin
Program Sidoarjo Sehat Bantuan Biaya Kesehatan, Bukti Nyata Peduli Warga
Sidoarjo, 5 September 2024 – Siang itu, di tengah terik matahari Desa Sumorame, Candi, secercah harapan datang mengetuk pintu rumah Bapak Djayadi. M. Sofwan, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, datang dengan senyum tulus, sampaikan bantuan biaya kesehatan. Program *Sidoarjo Sehat* hari itu sekali lagi menunjukkan keberpihakannya pada mereka yang berjuang melawan kerasnya takdir.
Tidak jauh dari Sumorame, di Desa Ngampel Sari, Rizal Dinavis, , juga menerima uluran tangan dari Baznas Sidoarjo. Rizal baru saja menjalani kontrol rutinnya di rumah sakit. Hari itu, bantuan Baznas diterima oleh saudaranya, karena Rizal masih dalam perjalanan pulang dari RS Dokter Soetomo, Rizal juga harus menjalani kontrol setiap minggu akibat kecelakaan yang membuat tulangnya patah. Bukan hanya fisik yang remuk, tapi mental dan ekonomi keluarga juga diuji.
M. Sofwan, pria yang terlihat sederhana namun penuh semangat, menyampaikan bahwa bantuan ini adalah bagian dari program *Sidoarjo Sehat*. "Baznas ingin selalu hadir untuk warga yang membutuhkan, terutama dalam situasi darurat kesehatan seperti ini," ujarnya. Program ini dirancang untuk meringankan beban keluarga kurang mampu yang terhimpit biaya pengobatan, terutama bagi mereka yang mengalami cedera serius atau sakit berkepanjangan.
Dalam penyerahan tersebut, tidak ada seremonial berlebihan. Hanya perbincangan singkat dan ucapan terima kasih yang mengalir dari keluarga Djayadi dan Rizal. Namun, di balik kesederhanaan itu, tersimpan rasa syukur mendalam. Bagi mereka, bantuan ini bukan sekadar nominal, tapi harapan baru untuk terus bertahan dan sembuh dari kondisi yang menjerat.
Program Sidoarjo Sehat telah menjadi nafas bagi banyak warga Sidoarjo yang tak mampu menanggung beban beratnya pengobatan. Di tengah krisis dan keterbatasan, Baznas hadir sebagai oase, menyuguhkan harapan bahwa di setiap kesulitan pasti ada pertolongan yang datang. Dan untuk Bapak Djayadi serta Rizal Dinavis, pertolongan itu datang tepat waktu, mengangkat sedikit beban dari pundak keluarga yang teramat lelah.
BERITA05/09/2024 | admin
Baznas Sidoarjo: Mengubah Hidup Lewat Rehab Rumah Tak Layak Huni
Sidoarjo, 5 September 2024 - Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, Baznas Sidoarjo melaksanakan survei rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH) di Kecamatan Taman. Program bertajuk “Sidoarjo Peduli” ini menyasar 13 rumah yang pengajuannya telah diterima beberapa waktu sebelumnya. Dari 13 rumah yang disurvei, hanya 5 rumah yang dinyatakan layak untuk ditindaklanjuti lebih jauh.
Dani Prabowo, pelaksana survei dari Baznas Sidoarjo, menjelaskan bahwa beberapa rumah tidak dapat dilanjutkan untuk menerima bantuan karena berbagai alasan. “Kondisi rumah masih layak huni, sudah direhabilitasi oleh pihak desa atau instansi lain, dan status tanah bukan milik sendiri,” ujarnya. Penilaian ini dilakukan dengan cermat untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Salah satu penerima manfaat yang lolos survei adalah Ibu Masriah, seorang janda berusia 80 tahun yang tinggal di Kelurahan Kalijaten. Sehari-hari, Ibu Masriah berjualan rujak dengan pendapatan yang tidak menentu, kadang hanya Rp40.000 hingga Rp75.000, bahkan kadang tidak laku sama sekali. Kondisi rumahnya memang sangat memprihatinkan, dengan atap yang sangat rendah, tidak sampai 2 meter.
Baznas Sidoarjo menilai rumah Ibu Masriah benar-benar tidak layak huni. “Atapnya sangat rendah, tidak sampai 2 meter,” kata Dani Prabowo. Kondisi ini membuat rumah tersebut menjadi prioritas untuk mendapatkan bantuan rehabilitasi. Foto yang diambil saat survei menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan akan perbaikan.
Program rehabilitasi RTLH ini tidak hanya fokus pada kelayakan bangunan, tetapi juga administrasi. “Kami perlu memastikan semua aspek, baik bangunan maupun administrasi, memenuhi syarat,” tambah Dani. Proses ini penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan.
Baznas Sidoarjo berharap program ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang kurang mampu. “Kami ingin memastikan bahwa bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran,” ujar Dani. Dengan adanya program ini, diharapkan tidak ada lagi warga yang tinggal di rumah tidak layak huni.
Kegiatan survei ini merupakan bagian dari komitmen Baznas Sidoarjo untuk terus peduli dan membantu masyarakat yang membutuhkan. “Kami akan terus melakukan survei dan penilaian untuk memastikan bantuan yang diberikan tepat sasaran,” tutup Dani
BERITA05/09/2024 | admin
Distribusi Alat Kesehatan oleh Baznas Sidoarjo: Hadirkan Harapan Baru bagi Yang Alami Gangguan Pendengaran
Rabu, 4 Agustus 2024, di bawah terik matahari yang menggantung rendah di atas desa-desa di Kabupaten Sidoarjo, Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Sidoarjo melaksanakan program "Sidoarjo Sehat". Hari itu, program ini menyalurkan bantuan alat kesehatan berupa alat bantu pendengaran kepada empat penerima manfaat yang sangat membutuhkan di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Salah satu penerima manfaat adalah Bapak M. Iksan, seorang pria sepuh hampir berusia 80 tahun yang tinggal di Desa Balongmacekan, Kecamatan Tarik. Pria ini hidup sederhana bersama istrinya dan enam cucunya. Hari-hari mereka diisi dengan rutinitas yang damai di tengah suasana pedesaan yang akrab. Namun, seiring bertambahnya usia, Bapak Iksan mengalami kesulitan mendengar di telinga kanannya, suatu hal yang telah lama membuatnya merasa terisolasi dari lingkungan sekitar.
Ketika tim Baznas, dipimpin oleh M. Sofwan, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, datang ke rumah Bapak Iksan untuk menyerahkan bantuan alat bantu pendengaran, mata Bapak Iksan berkaca-kaca. Ia merasa seperti menerima kembali sebagian dari hidup yang telah lama terasa menjauh. "Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Baznas Sidoarjo. Ini adalah bantuan yang saya idam-idamkan sejak lama," ujar Bapak Iksan dengan suara parau, namun penuh syukur. Alat bantu dengar itu bukan hanya memberikan kesempatan untuk mendengar lebih baik, tetapi juga membawa harapan untuk kembali aktif berkomunikasi dengan keluarga dan tetangga.
Bantuan ini bukan hanya sekadar alat kesehatan, melainkan juga simbol kepedulian dan harapan baru bagi mereka yang selama ini merasa terabaikan. Tidak hanya Bapak Iksan, Reyhan Aprilino Zarqoni dari Desa Lajuk, Kecamatan Porong; Abd Muntolib dari Desa Gempol Klutuk, Kecamatan Tarik; dan Dewi Puspitasari juga menerima alat bantu dengar yang sama. Semuanya merupakan penerima manfaat program "Sidoarjo Sehat", yang diinisiasi oleh Baznas untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sidoarjo, terutama mereka yang rentan.
M. Sofwan menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan Baznas Sidoarjo dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. “Kami tidak hanya memberi bantuan, tapi kami ingin menciptakan kesempatan bagi mereka untuk menjalani hidup yang lebih layak dan bermakna,” katanya sambil tersenyum. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi penyemangat bagi para penerima untuk terus bersemangat dalam menjalani hidup mereka.
Program "Sidoarjo Sehat" adalah wujud konkret dari komitmen Baznas dalam melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, Baznas ingin memastikan bahwa tidak ada satupun warga yang merasa terabaikan, bahwa semua orang, tua atau muda, tetap memiliki harapan dan kesempatan yang sama untuk merasakan hidup yang penuh makna.
Kisah Bapak Iksan dan penerima manfaat lainnya adalah potret kecil dari banyak cerita serupa di pelosok negeri ini. Di tengah keterbatasan, masih ada tangan-tangan yang siap mengulurkan bantuan, masih ada harapan yang terus hidup, menunggu untuk ditemukan kembali. Baznas Sidoarjo, dengan langkah-langkah kecil tapi pasti, terus menggerakkan roda harapan itu. Sebab, di balik setiap senyuman dan ucapan terima kasih yang tulus, ada harapan baru yang terbangun untuk masa depan yang lebih baik.
BERITA04/09/2024 | admin
Warung Berkah Sedekah di Porong: Sinergi Baznas Sidoarjo dan Rumah Sehat Baznas
Selasa siang, 03 September 2024, di bawah terik matahari yang memancar di Pasar Porong, Kecamatan Porong, suasana tampak begitu berbeda dari biasanya. Tepat pukul 11.00 WIB, sebuah tenda besar bertuliskan "BAZNAS" berdiri tegak, menarik perhatian warga yang lalu lalang. Di balik tenda tersebut, ratusan paket nasi telah tertata rapi, siap untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan ini adalah bagian dari program Warung Berkah Sedekah (WBS) yang digelar oleh Baznas Kabupaten Sidoarjo, kali ini bersinergi dengan Rumah Sehat Baznas Sidoarjo.
Antusiasme masyarakat Porong dan sekitarnya terlihat begitu tinggi. Tak sampai 20 menit, 300 paket nasi yang disediakan oleh Baznas Sidoarjo ludes diserbu warga. "Alhamdulillah, respons warga sangat positif. Mereka bahkan berharap kegiatan seperti ini bisa lebih sering diadakan," ujar Abdul Ghoni, Staf Pelaksana Baznas Sidoarjo, yang dengan penuh semangat memantau jalannya kegiatan.
Kegiatan ini bukan sekadar bagi-bagi nasi. Ini adalah upaya Baznas Sidoarjo untuk mendekatkan diri dan program-programnya kepada masyarakat, terutama yang berada di kawasan Porong dan sekitarnya. "Kami ingin masyarakat tahu bahwa Baznas hadir untuk mereka. Kami ingin mereka merasakan manfaat nyata dari program-program kami," tambah Abdul Ghoni, dengan senyum penuh keikhlasan.
Kesuksesan acara ini tentu tidak terlepas dari peran aktif para relawan yang turut serta dalam pelaksanaan. Para relawan, baik dari Baznas Sidoarjo maupun Rumah Sehat Baznas Sidoarjo, bekerja tanpa lelah memastikan setiap orang yang datang mendapatkan jatah nasi mereka. Suasana kebersamaan dan gotong royong begitu terasa, memperlihatkan wajah Sidoarjo yang hangat dan penuh kasih.
Bukan hanya warga yang merasa puas, Baznas Sidoarjo pun menganggap kegiatan ini sebagai salah satu pencapaian penting dalam upaya mereka mendekatkan diri kepada masyarakat. Harapan besar pun dilontarkan oleh Abdul Ghoni. "Semoga ke depannya, kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, dan semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya."
Menutup rangkaian kegiatan, Baznas Sidoarjo menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh warga dan relawan yang telah berpartisipasi. "Ini adalah kemenangan kita bersama, kemenangan dalam berbagi dan peduli terhadap sesama," ungkap Abdul Ghoni.
Warung Berkah Sedekah hari ini bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi cermin dari spirit kebersamaan dan kepedulian yang terus dipupuk oleh Baznas Sidoarjo. Sebuah langkah kecil, namun berdampak besar bagi masyarakat Porong dan sekitarnya.
BERITA03/09/2024 | admin
Baznas Sidoarjo Berikan Bantuan untuk Ananda Aruna Isyani Bayhaqi, Penderita Stoma
Sidoarjo, 3 September 2024 - Langit Sore di Tambakrejo Waru sedikit mendung saat Gus Jazuk, sapaan akrab Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju, mendatangi rumah keluarga kecil Adib Bayhaqi. Dalam pertemuan hangat ini, Gus Jazuk datang menyampaikan langsung bantuan dari Baznas Sidoarjo untuk Ananda Aruna Isyani Bayhaqi, seorang balita berusia tiga tahun yang menghadapi tantangan hidup luar biasa sejak lahir.
Ananda Aruna, anak kedua dari pasangan Adib Bayhaqi dan istrinya, terlahir dengan kondisi stoma—sebuah kelainan langka di mana bayi tidak memiliki lubang anus. Kondisi ini membuatnya harus menjalani serangkaian operasi kompleks untuk memperbaiki sistem pencernaannya. Tidak hanya itu, Aruna juga dilahirkan dengan disabilitas fisik, hanya memiliki satu kaki. Perjuangan berat ini telah dimulai sejak ia menghirup udara dunia untuk pertama kalinya.
Gus Jazuk tampak penuh empati ketika berbicara dengan keluarga ini. Ia menyerahkan bantuan berupa paket sembako dan sejumlah uang tunai untuk membantu meringankan beban ekonomi keluarga Adib Bayhaqi. Sementara itu, operasi pertama Aruna baru saja selesai dilakukan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dan kini ia harus menunggu jadwal operasi kedua. Dalam masa penantian ini, Aruna membutuhkan perawatan intensif dan kunjungan kontrol berkala setiap beberapa minggu sekali.
“Saya sangat mengapresiasi keteguhan hati keluarga ini,” ujar Gus Jazuk dengan nada lirih. “Kami di Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk terus mendampingi mereka dalam melewati masa-masa sulit ini. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban dan mendukung proses penyembuhan Ananda Aruna,” tambahnya.
Stoma, penyakit yang diderita oleh Aruna, adalah kondisi medis yang menyebabkan seseorang tidak memiliki lubang anus atau terjadi kelainan pada saluran pencernaan bagian bawah. Penyakit ini memerlukan tindakan medis yang sangat kompleks, di mana pembuatan lubang buatan pada perut diperlukan agar proses pembuangan kotoran bisa dilakukan melalui kantung stoma. Stoma sendiri bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung dari kondisi pasien dan keberhasilan operasi yang dilakukan. Dalam kasus Aruna, ia membutuhkan serangkaian operasi untuk menciptakan saluran pencernaan yang lebih normal.
Kondisi Aruna diperparah dengan disabilitas lainnya; ia hanya memiliki satu kaki sejak lahir. Ibunya, yang kini harus fokus merawat dan mengantar Aruna untuk kontrol rutin, menghadapi tantangan besar. Sementara itu, sang ayah, Adib Bayhaqi, bekerja keras di sebuah pabrik cat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Setiap hari, Adib harus berjuang menyeimbangkan tanggung jawabnya antara pekerjaan dan mendukung perawatan kesehatan anaknya yang masih rapuh ini.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Jazuk menegaskan pentingnya gotong royong dan solidaritas sosial dalam masyarakat. "Ini adalah ujian bagi kita semua, untuk tidak hanya berempati tetapi juga bertindak nyata membantu sesama. Semoga ada lebih banyak pihak yang tergerak hatinya," ucapnya penuh harap. Kunjungan ini bukan sekadar simbolis; ini adalah panggilan bagi semua untuk berbuat lebih dalam menghadapi masalah kemanusiaan di sekitar kita.
BERITA03/09/2024 | admin
Baznas Sidoarjo dan UNUSIDA Kolaborasi Tingkatkan Kapasitas UMKM Kecamatan Tarik
Sidoarjo, 2 September 2024 - Aula MWC NU Tarik menjadi saksi penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara BAZNAS Kabupaten Sidoarjo dan Universitas Nahdlatul Ulama (UNUSIDA) Sidoarjo dalam rangka pemberdayaan dan upgrading pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan UNUSIDA ke masyarakat Sidoarjo, terutama di Kecamatan Tarik, yang bagi Dr. H. Fatkhul Anam, M.Si., Rektor UNUSIDA, merupakan pengalaman pertama yang begitu berharga. “Kami berterima kasih atas undangan BAZNAS yang telah memperkenalkan kami lebih dekat dengan masyarakat Tarik,” ujarnya, seraya menekankan pentingnya pelatihan ini dalam mengembangkan keterampilan para pelaku UMKM.
Pelatihan yang direncanakan berlangsung dalam enam kali pertemuan ini akan menyentuh berbagai aspek penting, termasuk pemasaran melalui media sosial dan e-catalog. Hal ini sesuai dengan harapan Camat Tarik, Hary Subagio, S.Sos., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pemahaman digital bagi pelaku UMKM. “Di Tarik, hanya ada satu UMKM yang memiliki e-catalog. Kami berharap, melalui pelatihan ini, UMKM lain dapat belajar dan berkembang,” kata Hary.
Inisiatif ini juga mendapat apresiasi dari Ainun Jariyah, Ketua Muslimat Sidoarjo sekaligus Anggota Komisi D DPRD Sidoarjo. Ia menyatakan bahwa langkah BAZNAS Kabupaten Sidoarjo untuk terjun langsung menangani permasalahan umat, terutama di bidang ekonomi, patut diapresiasi, meski anggaran yang dialokasikan dari pemerintah tidak seberapa. Ainun menekankan bahwa program ini, yang mayoritas pesertanya adalah perempuan, sangat relevan dalam membantu mereka mendapatkan sertifikasi halal dan Nomor Induk Berusaha (NIB), sehingga bisa lebih kompetitif di pasar yang lebih luas.
MoA yang ditandatangani oleh M. Chasbil Azis Salju Sodar, Ketua BAZNAS Sidoarjo, dan Elsa Rosyidah, M.IL., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNUSIDA, menunjukkan komitmen bersama untuk memajukan UMKM di Sidoarjo, terutama di wilayah-wilayah yang masih kurang mendapat perhatian. “Kami ingin program ini benar-benar memberikan dampak nyata bagi pelaku UMKM, khususnya para ibu-ibu yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga,” ujar Elsa Rosyidah.
Dengan dukungan penuh dari seluruh unsur pimpinan BAZNAS Sidoarjo, kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang seremonial, melainkan langkah awal dari serangkaian program pemberdayaan yang lebih besar dan berkelanjutan. Upaya ini sejalan dengan visi BAZNAS untuk terus hadir dan berperan aktif dalam membina dan mengembangkan potensi masyarakat, khususnya di sektor ekonomi kerakyatan.
Melihat antusiasme dan respons positif dari berbagai pihak, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa ini adalah momentum penting bagi UMKM di Tarik untuk bangkit dan lebih maju. Partisipasi aktif dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat serta pemerintah menjadi kunci keberhasilan program ini.
Ke depan, diharapkan pelatihan dan pendampingan seperti ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi bisa terus diperluas ke kecamatan lain di Sidoarjo. Dengan demikian, semangat kolaborasi antara BAZNAS, UNUSIDA, dan masyarakat akan menjadi motor penggerak untuk menciptakan ekonomi lokal yang lebih kuat dan mandiri.
BERITA02/09/2024 | admin
Salurkan Donasi 10 Juta untuk Palestina, Ikhtiar PLN NPS Melalui Baznas Sidoarjo untuk Kemanusiaan
Warga Palestina di Gaza masih terus berjuang di tengah kepungan serangan Israel. Angka korban jiwa semakin mengkhawatirkan. Per Senin, 26 Agustus 2024, laporan otoritas kesehatan setempat mencatat lebih dari 40.435 orang tewas dan 93.778 orang terluka. Di tengah derita yang tiada henti, uluran tangan dari berbagai belahan dunia menjadi angin segar bagi mereka yang tertimpa musibah.
Di Sidoarjo, kepedulian terhadap penderitaan warga Palestina menemukan jalannya melalui aksi nyata. Baznas Kabupaten Sidoarjo, Wakil Ketua EM Luqman Hakiem, dengan semangat kemanusiaan, kembali menggalang donasi dengan tajuk “Membasuh Luka Palestina.” Sebuah gerakan yang tak hanya mengandalkan doa, tapi juga mengerahkan dukungan material yang konkrit.
Sebagaimana diketahui , Pada November 2023 lalu, Baznas Sidoarjo berhasil mengumpulkan donasi senilai Rp 4.083.702.129,- yang langsung disalurkan melalui Baznas Provinsi Jawa Timur. Gerakan kemanusiaan ini berlanjut dan semakin kuat, menggugah kembali rasa solidaritas masyarakat untuk Palestina, satu-satunya negara peserta Konferensi Asia-Afrika 1955 yang hingga kini belum menikmati kemerdekaan.
Pada Jumat 30 Agustus 2024, di lingkungan kantor PLN NPS (Nusantara Power Service) di Jl. Juanda No. 17 Sidoarjo, para pegawai dan karyawan berbondong-bondong menyalurkan donasi mereka. Terkumpul sebesar Rp 10.000.000,- sebagai bentuk kepedulian terhadap rakyat Palestina yang tengah berjuang mempertahankan hidup di tengah kekacauan.
Ini bukan kali pertama PLN NPS, yang sebelumnya dikenal sebagai PT PLN PJB Jatim, terlibat dalam aksi kemanusiaan semacam ini. Sinergi antara PLN NPS dan Baznas Sidoarjo telah menjadi bukti nyata bahwa perusahaan BUMN ini tidak hanya fokus pada pengelolaan energi, tetapi juga berkomitmen untuk terus menjejak manfaat bagi umat, utamanya dalam bidang kemanusiaan.
“Alhamdulillah, kami berharap ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat luas untuk terus peduli dan istiqamah dalam membantu sesama. Palestina adalah tanggung jawab kita bersama. Semoga dukungan ini bisa menjadi mashlahat bagi mereka yang membutuhkan,” ucap Luqman Hakiem saat menyerahkan donasi tersebut.
Dengan gerakan ini, Baznas Sidoarjo dan PLN NPS berharap agar bantuan ini bisa sedikit mengurangi penderitaan saudara-saudara kita di Palestina, serta menjadi amal jariyah bagi semua pihak yang terlibat.
BERITA31/08/2024 | admin
Perkuat Komitmen Sosial dengan Pembangunan Musholla di SDN 1 Trosobo
Sidoarjo, 30 Agustus 2024 — Di tengah hiruk-pikuk kegiatan sosial yang memadati akhir Agustus ini, Baznas Sidoarjo menunjukkan komitmennya yang kuat terhadap pemberdayaan pendidikan dan fasilitas ibadah. Pembangunan musholla di SDN 1 Trosobo, Taman merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Baznas Sidoarjo untuk memperkuat infrastruktur pendidikan sekaligus memperhatikan kebutuhan spiritual para pelajar.
Kegiatan penyerahan simbolis bantuan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari sekolah, yaitu Ibu Chusniawati, S.Pd.I dan Bapak Imam Gojali, S.Pd. Keduanya mewakili komunitas sekolah yang penuh harapan. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini,” ungkap Chusniawati dengan nada penuh syukur. “Pembangunan musholla ini akan sangat membantu siswa dalam menjalankan ibadah mereka secara lebih nyaman dan khusyuk.”
M. Sofwan, sebagai perwakilan dari Baznas Sidoarjo, turut hadir dalam acara tersebut. Ia menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari program Baznas untuk mendukung pengembangan pendidikan dan keagamaan di daerah. “Kami percaya bahwa pendidikan dan agama adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Dengan adanya musholla ini, kami berharap siswa-siswi di SDN 1 Trosobo dapat lebih mudah menjalankan ibadah mereka, yang pada akhirnya akan mendukung perkembangan karakter mereka,” ujar Sofwan dengan penuh keyakinan.
Pembangunan musholla ini tentu saja simbol dari harapan besar akan masa depan yang lebih baik, di mana pendidikan dan keimanan berjalan beriringan. Baznas Sidoarjo, melalui kegiatan ini, turut memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih harmonis dan seimbang bagi anak-anak di Trosobo.
Pembangunan musholla di SDN 1 Trosobo adalah contoh nyata dari sinergi antara lembaga sosial dan dunia pendidikan. Ini adalah langkah kecil yang diharapkan akan membawa dampak besar bagi komunitas. Dengan dukungan seperti ini, masa depan pendidikan di Sidoarjo tampak semakin cerah dan penuh harapan.
BERITA30/08/2024 | admin
Kisah Rizal: Dari Karyawan Hingga Pejuang Hidup di Atas Roda
Pada Rabu, 28 Agustus 2024, menjadi momen yang tak terlupakan bagi Rizal, seorang pria berusia 30 tahun asal Desa Damarsi, Buduran, Sidoarjo. Rizal yang dahulu aktif sebagai karyawan tetap di salah satu perusahaan di daerah Lingkar Timur Sidoarjo, kini harus menghadapi kenyataan pahit. Tiga bulan terakhir, hidupnya berubah drastis saat ia tiba-tiba kehilangan kemampuan untuk menggerakkan kaki dan tangannya. Diagnosa medis menyebutkan bahwa ia mengalami gangguan pada sistem sarafnya, kondisi yang memaksanya untuk bergantung pada kursi roda.
Kehidupan Rizal yang dulu penuh semangat, kini seolah dibatasi oleh gerak yang tertahan. Namun, semangatnya untuk tetap hidup dan berkarya tidak pernah padam. Dengan tekad kuat, Rizal sempat menyewa kursi roda melalui layanan online, meskipun harus merogoh kocek hingga Rp500 ribu selama dua bulan. Biaya yang tidak sedikit bagi seorang pekerja, namun Rizal tidak punya pilihan lain.
Hari itu, Rizal mendapat kabar baik. Sebuah kursi roda baru dari Baznas Sidoarjo datang sebagai jawaban atas doanya. Bantuan tersebut disampaikan oleh M. Sofwan, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, langsung ke rumah Rizal. Kursi roda itu diterima dengan penuh haru oleh Rizal dan ibunya, yang juga seorang kader kesehatan di desanya. Senyum tipis terlihat di wajah Rizal, seakan memberitahu dunia bahwa harapan masih ada.
Ibunda Rizal, yang selama ini setia mendampingi putranya dalam setiap langkah perjuangan, tak kuasa menahan rasa syukurnya. Sebagai seorang kader kesehatan, ia memahami betul betapa pentingnya mobilitas bagi seorang pasien seperti Rizal. Kursi roda itu tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga simbol dari kepercayaan dan harapan baru bagi keluarga kecil ini.
M. Sofwan yang menyerahkan bantuan itu pun merasa tersentuh oleh kisah Rizal. "Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban dan memberikan Rizal kemudahan dalam aktivitas sehari-hari," ujarnya. Bagi Baznas Sidoarjo, ini bukan sekadar tugas, melainkan panggilan kemanusiaan untuk membantu mereka yang tengah berjuang di tengah kesulitan.
Rizal kini memulai babak baru dalam hidupnya dengan kursi roda dari Baznas Sidoarjo. Perjuangan hidupnya mungkin belum selesai, tetapi dengan dukungan dari banyak pihak, Rizal percaya bahwa ia akan mampu menghadapi hari-hari mendatang dengan lebih baik. Kisahnya menjadi pengingat bagi kita semua tentang arti keteguhan hati dan bantuan yang datang di saat yang paling dibutuhkan.
BERITA29/08/2024 | admin
Mengalir dalam Diam: Kisah Ibu Choirul Waroh Mendapatkan Kembali Harapannya
Pagi itu, di teras rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Prambon, Sidoarjo, suasana hangat terasa meski langit sedikit mendung. Di balik senyum lembut dan penuh harap, ada Ibu Choirul Waroh, wanita berusia 65 tahun yang sudah lama kehilangan salah satu kakinya akibat diabetes. Sudah sejak tahun 2021, kaki kirinya harus diamputasi, meninggalkan kekosongan yang tak hanya dalam tubuhnya, tapi juga dalam hidupnya.
Setiap hari, Ibu Choirul Waroh menggunakan kursi roda yang dipinjam dari tetangganya. Kursi roda itu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya, seolah menjadi perpanjangan tubuh yang selalu membawanya kemana-mana. Namun, di balik roda-roda yang terus berputar itu, ada rasa was-was yang tak pernah lepas. Pinjaman adalah pinjaman, dan selalu ada batas waktu yang membuat hati ini tak pernah tenang.
Selasa, 27 Agustus 2024, menjadi hari yang tak akan dilupakan oleh Ibu Choirul. Hari itu, BAZNAS Sidoarjo hadir membawa angin segar dalam hidupnya. Bantuan alat kesehatan berupa kursi roda dan kaki palsu diserahkan langsung oleh M. Sofwan, salah satu staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo. Seperti biasanya, bantuan ini datang tanpa banyak bicara, hanya aksi nyata yang berbicara.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur. Sekarang saya bisa bergerak lebih leluasa tanpa harus bergantung lagi pada pinjaman tetangga," kata Ibu Choirul, dengan mata berkaca-kaca. Baginya, kursi roda dan kaki palsu ini lebih dari sekadar alat bantu; ini adalah kebebasan, kemandirian, dan yang terpenting, martabat yang kembali.
Bukan hanya Ibu Choirul yang merasakan kebahagiaan itu. Tetangga dan kerabat yang hadir di tempat itu juga tak bisa menahan rasa syukur. Mereka tahu betul bagaimana perjuangan Ibu Choirul selama ini. Bagi mereka, bantuan ini adalah bentuk perhatian yang tulus dari BAZNAS Sidoarjo, bukan sekadar seremonial belaka.
Melalui program ini, BAZNAS Sidoarjo tak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga mengembalikan harapan dan semangat hidup bagi mereka yang sudah lama merasakannya memudar. "Kami berharap, bantuan ini dapat memberikan manfaat yang besar dan bisa meringankan beban Ibu Choirul dalam menjalani kesehariannya," ujar M. Sofwan usai penyerahan bantuan.
Cerita ini adalah tentang harapan yang tak pernah padam, meski tubuh sudah tak lagi sempurna. Ini tentang bagaimana tangan-tangan peduli dari BAZNAS Sidoarjo mengulurkan bantuan, dan mengubah hidup seseorang tanpa perlu sorotan kamera atau tepuk tangan meriah. Karena sejatinya, kebaikan yang tulus tidak membutuhkan panggung besar untuk bersinar.
BERITA28/08/2024 | admin
Hadiri Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren di Ponpes Al Adliya, Baznas Salurkan 20 Paket Beras
Sidoarjo - Senin, 26 Agustus 2024, Baznas Kabupaten Sidoarjo turut menghadiri undangan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP) yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al Adliya, Desa Sumokali, Kecamatan Candi. Acara ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat pesantren.Pada kesempatan tersebut , Baznas sidoarjo sekaligus salurkan 20 paket beras untuk kebutuhan konsusmsi pondok pesantren.
Acara tersebut dihadiri oleh berbagai instansi dan organisasi yang memiliki peran strategis dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat pesantren, seperti kasi pontren kemenag sidoarjo, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, Baznas, Dinkes, serta Muslimat Ranting Desa Sumokali. Tidak hanya itu, kelompok santri husada dari Pondok Pesantren Al Adliya juga turut serta dalam musyawarah tersebut, memperlihatkan kesadaran akan pentingnya keterlibatan seluruh elemen pesantren dalam menjaga kesehatan lingkungan dan masyarakat.
KH. Ali Wafa, pengasuh Pondok Pesantren Al Adliya, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah hadir dan mendukung kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa peran pondok pesantren tidak hanya terbatas pada pendidikan agama, tetapi juga dalam meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan santri serta masyarakat di sekitarnya. “Ini adalah upaya kolektif yang penting untuk kita teruskan dan kembangkan," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, perwakilan Baznas Sidoarjo, Gus Mahbub, menyatakan komitmennya untuk mendukung program-program sosial dan kesehatan di lingkungan pesantren. Menurutnya, pondok pesantren merupakan salah satu pilar utama dalam membangun karakter bangsa, dan kesejahteraan santri perlu mendapatkan perhatian lebih agar mampu berkontribusi secara maksimal di masyarakat. “Baznas siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk memajukan kesejahteraan di pesantren," katanya.
Salah satu komitmen Baznas sidoarjo adalah , membantu keamanan dan kenyaman pondok pesantren yaitu Pembangunan pagar untuk tangga dan bantuan kacamata bagi santri yang kesulitan atau gangguan mata.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) juga memberikan pemaparan terkait pentingnya pengelolaan lingkungan yang sehat di sekitar pesantren. Mereka mendorong pesantren untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan pengelolaan sampah agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung pola hidup bersih. Hal ini, menurut DLHK, merupakan langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit di lingkungan padat seperti pesantren.
Sementara itu, Dinkes Sidoarjo menekankan pentingnya peran aktif dari para santri husada dalam mempromosikan kesehatan di dalam dan sekitar pondok pesantren. Mereka berperan sebagai garda terdepan dalam penyuluhan dan pencegahan penyakit. Melalui Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren ini, diharapkan para santri husada dapat semakin aktif berkontribusi dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
Acara MMPP di Pondok Pesantren Al Adliya ini berlangsung dengan suasana penuh kebersamaan dan harapan untuk masa depan yang lebih sehat bagi santri serta masyarakat sekitar. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga-lembaga sosial, dan komunitas pesantren menjadi kunci penting dalam mewujudkan tujuan bersama, yakni pesantren yang bersih, sehat, dan berdaya secara sosial.
BERITA26/08/2024 | admin
Secercah Harapan untuk Ananda Damar, Baznas cover Biaya Rumah Sakit
Sidoarjo, 23 Agustus 2024 – Wajah Khotib Muzaqqi memancarkan harapan yang tak terkatakan saat menerima bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo, Jumat siang ini. Bantuan tersebut adalah secercah sinar di tengah gelapnya cobaan yang ia hadapi. Putranya, Ananda Damar Saitama Putra, yang baru berusia 18 bulan, telah lima hari dirawat di RSUD Notopuro akibat sakit step/kejang yang terus menggerogoti tubuh mungilnya.
Khotib, yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir rental, merasa bingung ketika melihat putranya terbaring tak berdaya. Lebih menyakitkan lagi, ia tidak dapat mengandalkan program universal health coverage (UHC) BPJS Kesehatan dengan pemkab Sidoarjo yang menjamin tak adanya kesulitan finansial bagi warga Sidoarjo terlayani kebutuhan mendapatkan layanan kesehatannya.Akibat Damar belum memiliki akta kelahiran dan belum tercatat dalam Kartu Keluarga (KK), syarat utama untuk mengakses layanan tersebut. "Bukan karena tak mau mengurus, tapi keadaan membuat segalanya jadi lebih sulit," kata Khotib, suaranya sedikit bergetar menahan perasaan.
M Mahbub, Wakil Ketua BAZNAS Sidoarjo Bidang Distribusi, hadir membawa kabar baik. Bantuan biaya kesehatan diserahkan langsung kepada keluarga Damar, di tangan sang ayah yang terlihat mulai sedikit lebih tenang.
"Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai sesama manusia, untuk membantu mereka yang benar-benar membutuhkan. Apalagi, kesehatan seorang anak kecil yang tak berdaya adalah hal yang tidak bisa ditunda-tunda," ujar Mahbub, dengan nada yang tegas namun penuh empati. Ia menambahkan bahwa BAZNAS Sidoarjo akan terus memantau perkembangan kesehatan Damar dan siap memberikan bantuan lanjutan jika diperlukan.
Bantuan ini tentu bukan solusi akhir, tetapi bagi Khotib, ini adalah awal dari upaya kerasnya untuk menyelamatkan putranya. "Saya sangat bersyukur, setidaknya ada yang peduli. Ini bukan hanya soal uang, tapi juga soal harapan dan perhatian yang membuat kami kuat," tuturnya dengan mata yang mulai berbinar.
Kondisi Damar masih membutuhkan perawatan intensif, dan keluarganya berharap agar semua proses administratif untuk BPJS bisa segera selesai, agar Damar mendapatkan perawatan yang lebih komprehensif tanpa kendala finansial lagi. Sementara itu, doa dan dukungan terus mengalir dari berbagai pihak yang mengetahui kisah perjuangan keluarga ini.
Di balik cerita ini, terselip harapan agar semakin banyak pihak yang tergerak untuk membantu sesama, terutama mereka yang sedang berada dalam situasi darurat kesehatan. Karena sejatinya, kita tak pernah tahu kapan cobaan serupa bisa datang menghampiri. Khotib dan keluarganya kini bisa sedikit bernapas lega, berkat bantuan yang datang di saat yang tepat.
BERITA23/08/2024 | admin
Kisah Haru di Rumah Reyot, Desa Dungus, Kecamatan Sukodono
Sidoarjo- Kamis, 22 Agustus 2024, matahari belum terlalu terik saat staf pelaksana BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, M. Sofwan, melangkahkan kaki menuju Dusun Dungus, Desa Sukodono. Di sana, ia membawa sebuah misi kemanusiaan: mendistribusikan bantuan biaya hidup kepada salah satu warga yang hidup dalam kondisi memprihatinkan, Bapak Abdul Wahid.
Saat tiba di lokasi, pemandangan yang menyayat hati langsung menyambut. Rumah tempat tinggal Bapak Abdul Wahid dan keluarganya tampak reyot, dengan tembok yang sudah mulai mengelupas dan atap yang tak lagi kokoh. Di dalam rumah, kondisi semakin miris. Perabotan yang teronggok di berbagai sudut rumah terlihat tak layak pakai, usang, dan kumuh. Sebagaimana disampaikan istri pak wahid ,setiap kali musim hujan tiba, rumah itu selalu tertembus air, membawa serta kedinginan dan ketidaknyamanan bagi para penghuninya.
Hari ini, bantuan dari BAZNAS Sidoarjo diterima oleh istri Bapak Abdul Wahid. Wajahnya yang penuh kelelahan tak mampu menyembunyikan rasa syukur yang mendalam. Dengan tangan bergetar, ia menerima paket bantuan dari M. Sofwan. “Alhamdulillah, terima kasih banyak, Pak. Ini sangat berarti bagi kami,” ucapnya lirih. Tak ada air mata yang tumpah, namun jelas terpancar dari sorot matanya, betapa besar beban hidup yang mereka tanggung selama ini.
Bapak Abdul Wahid sendiri sedang tidak berada di rumah saat itu. Pria paruh baya ini bekerja serabutan, melakukan pekerjaan apa saja yang bisa menghasilkan uang untuk menghidupi keluarganya.
Kisah Bapak Abdul Wahid ini hanyalah sekelumit dari banyak cerita di pelosok Sidoarjo, tentang mereka yang harus berjuang setiap hari untuk bisa sekadar bertahan hidup. Bantuan dari BAZNAS ini, meski mungkin tak seberapa, menjadi sinar harapan di tengah gelapnya kehidupan yang mereka jalani.
M. Sofwan, dalam kesempatan itu, menyampaikan bahwa BAZNAS Sidoarjo akan terus berupaya menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan. “Kami akan terus bergerak, memastikan bantuan ini sampai ke tangan-tangan yang berhak,” ujarnya. Ia pun berjanji akan melaporkan kondisi rumah Bapak Abdul Wahid kepada pimpinan BAZNAS agar bisa mendapatkan perhatian lebih lanjut.
Hari itu, di Dusun Dungus, Desa Sukodono, senyum kecil dari istri Bapak Abdul Wahid menjadi bukti bahwa kepedulian dan gotong-royong masih hidup di tengah masyarakat. Dan di tengah segala kesulitan yang mereka hadapi, harapan itu tetap ada, meski terkadang terselip di balik reruntuhan rumah reyot yang tak lagi layak huni.
BERITA22/08/2024 | admin
Sumringah, Kursi Roda untuk Zahra Aqilla Putri dari BAZNAS Sidoarjo
Di bawah terik matahari pagi yang cerah pada tanggal 22 Agustus 2024, sebuah momen penuh haru dan kebahagiaan terpancar dari wajah Zahra Aqilla Putri, seorang gadis 12 tahun yang menderita Cerebral Palsy (CP). Zahra, yang tinggal di Kelurahan Bulusidokare, RT 19 RW 03, Kecamatan Sidoarjo, tak dapat menyembunyikan rasa syukurnya dengan wajah sumringah ,tertawa lepas ketika ia menerima dan mencoba bantuan kursi roda dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua BAZNAS Sidoarjo, M Chasbil Azis Salju Sodar, yang akrab disapa Gus Jazuk. Dalam penyerahan yang berlangsung sederhana namun penuh makna itu, Gus Jazuk didampingi oleh Kepala Kelurahan Bulusidokare serta beberapa perwakilan dari warga setempat. Semua yang hadir merasakan aura solidaritas dan empati yang kuat.
Zahra, yang sejak lahir telah berjuang melawan keterbatasan fisiknya, kini mendapatkan alat bantu yang sangat dibutuhkannya. Kursi roda ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidupnya, memberikan sedikit keringanan bagi kedua orang tuanya, Bapak Warso dan istrinya, yang sehari-hari berpenghasilan dari berjualan meracang (toko kelontong) di depan rumah mereka.
Bapak Warso, yang terlihat penuh haru, mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS Sidoarjo atas bantuan ini. "Alhamdulillah, dengan adanya kursi roda ini, anak kami bisa lebih mudah beraktivitas. Kami sangat berterima kasih kepada BAZNAS dan semua yang telah membantu," ujar Warso dengan mata berkaca-kaca. Sementara sang istri, meski tidak banyak bicara, namun senyumnya yang tulus cukup menggambarkan perasaan bahagianya.
Gus Jazuk dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program BAZNAS Sidoarjo dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama mereka yang memiliki anggota keluarga dengan disabilitas. "Kami ingin memastikan bahwa bantuan yang kami berikan bisa tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan," kata Gus Jazuk.
Penyerahan kursi roda ini merupakan salah satu dari sekian banyak kegiatan BAZNAS Sidoarjo yang terus berkomitmen untuk meringankan beban masyarakat. Bukan hanya dari segi materi, tetapi juga dari sisi moral dan spiritual, agar mereka yang membutuhkan bisa merasa dihargai dan diperhatikan.
Kepala Kelurahan Bulu Sidokare berharap, Zahra Aqilla Putri dan keluarganya diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup ini. Hari ini menjadi bukti bahwa kepedulian sosial masih tumbuh subur di tengah masyarakat, dan bahwa harapan masih selalu ada bagi mereka yang berjuang dalam keterbatasan.
BERITA22/08/2024 | admin
Menyusur Sungai, Menyentuh Hati, Baznas RI Salurkan Bantuan Kornet ke Dusun Kepetingan, Sidoarjo
Dusun Kepetingan, sebuah dusun kecil di Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, menjadi saksi nyata aksi nyata dari Baznas RI dalam program "Sebar Berkah." Pada tanggal 20 Agustus 2024, Baznas RI melalui Mbak Cyndi dan Mas Dimas, didampingi oleh Mas Sulaeman dari Baznas Provinsi, serta Mas Khamdhani dan Syaifuddin Hafidz dari Baznas Sidoarjo, melakukan perjalanan yang tak biasa—menyusuri sungai selama 40 menit dari dermaga pasar ikan untuk menjangkau dusun terpencil ini.
Tujuan perjalanan ini bukan sekadar seremonial. Mereka datang dengan membawa paket kornet daging kaleng, hasil olahan dari kurban Idul Adha, untuk diserahkan kepada 14 janda dan 2 anak yatim di dusun tersebut. Bantuan ini adalah bagian dari komitmen Baznas RI dalam menyebar keberkahan kepada mereka yang membutuhkan, bahkan di tempat yang sulit dijangkau.
Bapak Dulhadi, RW Dusun Kepetingan, menyambut dengan senyum lebar saat menerima bantuan ini. “Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Bukan hanya soal daging kalengnya, tapi perhatian dan upaya Baznas untuk datang ke tempat kami yang terpencil ini. Kami merasa tidak sendirian, dan itu sangat menguatkan,” ujar beliau dengan penuh haru.
Mbak Cyndi, yang mewakili Baznas RI, menyampaikan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen Baznas untuk memastikan setiap kurban yang dititipkan dapat menjangkau seluruh pelosok negeri, termasuk dusun-dusun terpencil seperti Kepetingan. “Kami ingin memastikan bahwa keberkahan Idul Adha ini bisa dirasakan oleh semua, tanpa terkecuali. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan program ini,” ungkapnya.
Perjalanan menyusuri sungai untuk mencapai dusun ini memang tidak mudah. Namun, bagi tim Baznas, ini adalah bagian dari tugas yang harus dijalani dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Mereka tak hanya membawa bantuan fisik, tapi juga harapan dan perhatian bagi masyarakat di daerah-daerah yang sering kali terlupakan.
Bapak Dulhadi mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Menurutnya, bantuan ini sangat bermanfaat bagi warganya, terutama bagi janda dan anak yatim yang kehidupannya serba terbatas. “Ini adalah bentuk kepedulian yang nyata, kami sangat bersyukur dan semoga kebaikan ini dibalas oleh Tuhan dengan keberkahan yang berlipat,” tambahnya.
Di tengah suasana yang hangat dan penuh keakraban, penyerahan bantuan ini menjadi momen yang akan selalu dikenang oleh warga Dusun Kepetingan. Sebuah bukti bahwa di tengah segala keterbatasan, ada tangan-tangan yang tak henti berbagi, memastikan bahwa setiap orang dapat merasakan sedikit kebahagiaan dan keberkahan dari hari besar Idul Adha.
BERITA20/08/2024 | admin
Warung Berkah Sedekah (WBS) dan Pemeriksaan Kesehatan di Tengah Semarak HUT RI ke-79
Sidoarjo, 20 Agustus 2024 - Masih dalam semarak perayaan HUT RI ke-79, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo kembali menggelar kegiatan sosial melalui program Warung Berkah Sedekah (WBS) yang kali ini dihiasi dengan nuansa merah putih. Acara yang rutin diadakan setiap Selasa pada minggu pertama dan ketiga setiap bulannya ini telah menjadi salah satu bentuk kepedulian BAZNAS kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan.
Sebanyak 300 pax makanan gratis telah disiapkan untuk dibagikan kepada masyarakat yang hadir di Alun-Alun Sidoarjo. Kegiatan ini bukan hanya menjadi momentum berbagi, namun juga mempererat tali silaturahmi antara warga, komunitas, dan para relawan yang terlibat. Achmad Saleh, pimpinan BAZNAS Sidoarjo, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak, terutama para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Sidoarjo yang telah menyisihkan sebagian pendapatannya untuk BAZNAS. "Semoga ini menjadi amal jariyah yang terus mengalir, dan semoga ke depannya volume serta frekuensi acara serupa bisa lebih ditingkatkan," ujarnya sambil memberikan senyuman penuh harap.
Di sela-sela kegiatan, Achmad Saleh juga menyempatkan diri untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang disediakan oleh Rumah Sehat BAZNAS. Tidak hanya sebagai ajang berbagi makanan, WBS kali ini juga diramaikan dengan pemeriksaan dan pengobatan gratis yang menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. "Kesehatan itu penting, dan kami ingin memastikan bahwa masyarakat yang datang tidak hanya kenyang perutnya, tetapi juga sehat tubuhnya," tambahnya.
Agus, seorang pengemudi ojek online (ojol) yang menjadi salah satu penerima manfaat kegiatan ini, menyampaikan apresiasinya. "Program seperti ini sangat membantu kami yang sehari-hari mengais rezeki di jalan. Terima kasih kepada BAZNAS Sidoarjo yang selalu peduli dengan kami, rakyat kecil," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Suasana Alun-Alun Sidoarjo yang biasanya penuh hiruk-pikuk berubah menjadi ajang kehangatan di tengah semangat kemerdekaan. Warna merah putih yang mendominasi dekorasi WBS semakin menegaskan semangat nasionalisme yang tertanam di hati setiap peserta yang hadir. Masyarakat yang datang tampak antusias, baik untuk menikmati hidangan gratis maupun memeriksakan kesehatannya.
Tidak hanya menjadi ajang pemeriksaan kesehatan, Rumah Sehat BAZNAS juga menyediakan layanan pengobatan gratis. Para pengunjung dapat memeriksakan tekanan darah, gula darah, hingga konsultasi medis secara cuma-cuma. Kehadiran layanan ini menjadi nilai tambah dalam acara, mengingat banyaknya warga yang belum memiliki akses yang memadai terhadap fasilitas kesehatan. “Kami ingin memastikan kesehatan tetap menjadi prioritas, bahkan bagi mereka yang kurang mampu,” ungkap seorang petugas medis yang terlibat dalam acara.
Ke depan, BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas program-program sosial seperti ini. Dengan dukungan yang istiqomah dari berbagai pihak, tidak menutup kemungkinan frekuensi WBS akan diperbanyak, bahkan ditambah dengan kegiatan-kegiatan inovatif lainnya yang mampu menyentuh lebih banyak kalangan masyarakat.
Di tengah arus modernisasi dan digitalisasi yang semakin deras, program-program yang menyentuh langsung masyarakat seperti WBS ini menjadi oase yang menyejukkan. Kegiatan BAZNAS Sidoarjo ini telah membuktikan bahwa gotong royong dan kepedulian sosial masih hidup subur di Bumi Nusantara, khususnya di kota Sidoarjo. Semoga semangat merah putih yang dibawa WBS bisa terus berkibar, tak hanya di hari kemerdekaan, tetapi sepanjang waktu.
BERITA20/08/2024 | admin
Kolaborasi Baznas dan RSI Siti Hajar : Khitan Massal, Tradisi Suci Peringati Kemerdekaan
Di tengah hiruk-pikuk perayaan HUT RI ke-79, sebuah tradisi suci berlangsung di sudut kota Sidoarjo. RSI Siti Hajar, yang juga tengah merayakan ulang tahunnya yang ke-61, menggelar khitanan massal. Bukan sekedar ritual, ini adalah wujud nyata kepedulian sosial yang menyentuh urat nadi masyarakat.
Seratus anak dari berbagai pelosok Sidoarjo berkumpul di ruang Darun Nai'im. Mereka datang bukan hanya untuk dipotong kulit kelebihan, tapi juga untuk merasakan kehangatan uluran tangan sesama. Di balik prosesi medis ini, ada cerita tentang gotong-royong yang masih kental di negeri ini.
Dr. Iqbal Faizin, sang direktur rumah sakit, berbinar matanya saat bercerita. "Ini bukan acara baru," katanya. "Tapi tahun ini istimewa. Kami berkolaborasi dengan BAZNAS Sidoarjo." Kalimatnya sederhana, namun menyiratkan sebuah terobosan. Sinergi antara lembaga kesehatan dan lembaga zakat, membuktikan bahwa Indonesia masih punya banyak cara untuk membangun dari bawah.
BAZNAS Sidoarjo, di bawah komando M. Chasbil Azis Salju Sodar, tidak main-main dalam mendukung acara ini. Bukan hanya dukungan moral, mereka juga menyiapkan hadiah-hadiah untuk para peserta. Tas, sarung, kopyah, dan pakaian baru menjadi bukti bahwa tradisi bisa berjalan seiring dengan kesejahteraan.
Nyai Hj. Ainun Jariyah dari Muslimat NU Sidoarjo pun tak mau ketinggalan memberikan dukungan. Ia menegaskan bahwa RSI Siti Hajar adalah aset NU yang harus terus memberi manfaat. "Ini bukan hanya tentang khitan," ujarnya. "Ini tentang menjaga tradisi, membantu yang lemah, dan menjalankan syariat dengan penuh kegembiraan."
Bagus, bocah kelas V MI yang menjadi salah satu peserta. Dengan polosnya ia bercerita, "Saya main game di HP biar nggak sakit." Sebuah potret generasi baru yang tumbuh di era digital, namun tetap menjalankan tradisi leluhur.
Acara ini mungkin hanya setitik air di samudera luas Indonesia. Namun, ia menyimbolkan sesuatu yang lebih besar. Bahwa di usia 79 tahun kemerdekaannya, negeri ini masih punya banyak tangan yang siap bekerja sama, banyak hati yang masih peduli pada sesama.
Ketika bendera Merah Putih berkibar di berbagai gedung tinggi, seratus anak di Sidoarjo ini merayakan kemerdekaan dengan caranya sendiri. Mereka mungkin belum paham makna proklamasi, tapi mereka sudah merasakan hangatnya persaudaraan. Dan mungkin, inilah esensi sejati dari sebuah bangsa yang merdeka.
BERITA18/08/2024 | Admin
Studi Wawasan BAZNAS Tanah Laut di Sidoarjo: Sinergi, Masukan, dan Kolaborasi
Sidoarjo, 15 Agustus 2024 - Dalam upaya memperkuat dan memperluas cakupan pelayanan serta pengelolaan zakat, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Tanah Laut melakukan kunjungan studi penambahan wawasan ke BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Rombongan yang dipimpin oleh Ketua BAZNAS Tanah Laut, H. Marliansyah, terdiri dari 13 orang yang siap menyerap ilmu dan pengalaman dari salah satu BAZNAS di Jawa Timur ini.
Kunjungan tersebut dibuka dengan paparan selayang pandang oleh Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar, yang mengungkapkan betapa pentingnya sinergi antar daerah dalam memperkuat peran BAZNAS sebagai penggerak utama pengelolaan zakat di Indonesia. Beliau juga menekankan bahwa BAZNAS Sidoarjo selama ini telah berupaya keras untuk menghadirkan inovasi dalam berbagai program pemberdayaan dan penyaluran zakat.
Pada kesempatan itu, rombongan BAZNAS Tanah Laut mengajukan beberapa pertanyaan kunci terkait dengan pengelolaan zakat di Sidoarjo. Salah satunya adalah permintaan contoh Surat Edaran Bupati yang digunakan BAZNAS Sidoarjo sebagai landasan hukum dan operasional dalam menjalankan program-programnya. Hal ini dinilai penting untuk memperkuat posisi hukum dan legitimasi BAZNAS Tanah Laut di daerahnya.
Selain itu, H. Marliansyah juga meminta masukan terkait program pembinaan bagi marbot masjid dan UPZ (Unit Pengumpul Zakat) masjid. “Kami berharap ada langkah-langkah konkret yang dapat kami terapkan agar marbot masjid tertarik dan termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan zakat,” ujarnya. Aziz Salju menyarankan agar pembinaan dilakukan secara rutin dan melibatkan marbot dalam setiap kegiatan sosial yang diselenggarakan BAZNAS.
Pembahasan juga mencakup jumlah SDM yang ada di BAZNAS Kabupaten Tanah Laut dan acuan SOP (Standard Operating Procedure) yang digunakan di Sidoarjo. Ketua BAZNAS Sidoarjo menjelaskan bahwa pengelolaan SDM yang efektif adalah kunci keberhasilan operasional BAZNAS. Tata kelola SDM, katanya, harus berfokus pada pengembangan kapasitas para amil zakat.
Sementara itu, kerja sama antara BAZNAS dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)selama ini terkait penanganan dampak bencana, juga menjadi topik diskusi penting. Menurut Aziz Salju, kolaborasi ini sangat vital dalam penyaluran bantuan kepada korban bencana di wilayah Sidoarjo. “Penyaluran bantuan harus cepat dan tepat sasaran, sehingga masyarakat yang terkena dampak bencana dapat segera pulih,” jelasnya.
Pertemuan ditutup dengan pembahasan mengenai prioritas pemerintah dalam penguatan peran BAZNASHal ini memberikan gambaran kepada BAZNAS Tanah Laut tentang pentingnya dukungan pemerintah daerah dalam memperluas jangkauan zakat kepada masyarakat.
Dengan berbagai masukan dan ilmu yang didapatkan, BAZNAS Kabupaten Tanah Laut diharapkan mampu menerapkan strategi-strategi yang lebih efektif dalam pengelolaan zakat di daerahnya. Kunjungan ini juga membuka peluang bagi kedua daerah untuk terus bersinergi dan saling berbagi pengalaman demi kemajuan pengelolaan zakat di Indonesia.
BERITA15/08/2024 | admin
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan Biaya Hidup untuk Warga Lansia di Sukodono
Sidoarjo, 14 Agustus 2024 — Di usianya yang telah mencapai 94 tahun, Bapak Karnadi, seorang warga Desa Jogosatru, Kecamatan Sukodono, mendapatkan perhatian khusus dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo. Hari ini, Rabu (14/8), BAZNAS Sidoarjo menyerahkan bantuan biaya hidup langsung ke kediaman Bapak Karnadi, yang selama ini tinggal seorang diri di rumahnya.
Kehidupan Bapak Karnadi memang penuh dengan perjuangan. Di tengah kondisi fisiknya yang sudah tak sekuat dulu, beliau masih harus bertahan dengan kebutuhan sehari-hari yang seringkali terpenuhi dari bantuan keponakan-keponakannya. Namun, dengan adanya bantuan dari BAZNAS, sedikit beban itu terasa lebih ringan. Kehadiran bantuan ini menjadi bukti nyata komitmen BAZNAS dalam membantu mereka yang membutuhkan, khususnya kaum lansia yang rentan.
Penyerahan bantuan ini dilakukan oleh Wakil Pimpinan BAZNAS Sidoarjo, M. Ilhaminudin. Beliau hadir langsung di rumah Bapak Karnadi, dengan didampingi oleh perangkat desa setempat. Penyerahan bantuan tersebut berlangsung hangat, dengan suasana kekeluargaan yang kental. “Kami berharap bantuan ini bisa meringankan beban hidup Pak Karnadi, serta menjadi inspirasi bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap sesama,” ujar Ilhaminudin saat memberikan bantuan tersebut.
Kegiatan ini bukan hanya sekedar seremoni, tapi menjadi bagian dari upaya berkelanjutan BAZNAS Sidoarjo dalam mendistribusikan zakat, infak, dan sedekah dari masyarakat yang sudah terkumpul. Ilhaminudin menambahkan, BAZNAS akan terus memastikan bahwa bantuan yang disalurkan benar-benar tepat sasaran, dan menyentuh mereka yang paling membutuhkan.
Bapak Karnadi, meski usianya sudah sepuh, masih terlihat tegar. Rasa syukur tampak jelas di raut wajahnya saat menerima bantuan. “Terima kasih banyak, bantuan ini sangat berarti bagi saya,” ucapnya dengan suara bergetar, tak bisa menyembunyikan keharuan di balik pandangan matanya yang penuh pengalaman hidup.
Perangkat desa yang turut hadir dalam kesempatan tersebut juga mengapresiasi langkah BAZNAS Sidoarjo. Mereka berharap program-program serupa bisa terus berlanjut, terutama untuk membantu warga yang membutuhkan seperti Bapak Karnadi. "Ini bentuk nyata dari kepedulian yang tidak hanya berhenti pada retorika, tapi benar-benar diwujudkan dalam tindakan," ungkap salah satu perangkat desa yang hadir.
Dengan berjalannya program seperti ini, BAZNAS Sidoarjo sekali lagi menunjukkan perannya sebagai lembaga yang bukan hanya menjadi perpanjangan tangan masyarakat dalam menyalurkan zakat, tetapi juga sebagai penggerak kepedulian sosial di tengah masyarakat. Bantuan ini menjadi bukti bahwa di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, masih ada tangan-tangan yang peduli, yang siap mengulurkan bantuan kepada mereka yang memerlukan.
BERITA14/08/2024 | admin

Info Rekening Zakat
Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.
BAZNAS
Info Rekening Zakat
