WhatsApp Icon
Operasi Katarak BAZNAS Sidoarjo: Aksi Sosial untuk Masyarakat yang Membutuhkan

Sidoarjo – Dalam rangka memperingati hari jadi Sidoarjo yang ke-166, BAZNAS Sidoarjo berkolaborasi dengan RSI Siti Hajar akan menggelar kegiatan operasi katarak pada 15 Februari 2025. Kegiatan ini akan berlangsung di ruang pertemuan Darun Na’im, lantai 3, RSI Siti Hajar. Direktur RSI Siti Hajar, dr. Iqbal Faizin, M.Kes., AIFO-K, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari bakti sosial screening mata yang dilaksanakan pada 28 Januari 2025 lalu di Pendopo Delta Wibawa,( 13 Februari 2025).

 

Sekitar 50-an peserta dari 75 orang yang telah menjalani screening mata terpilih untuk mengikuti operasi katarak. Ini adalah kesempatan berharga bagi mereka yang mengalami gangguan penglihatan akibat katarak, dan harapan untuk mendapatkan kembali kemampuan melihat dengan jelas.

 

Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar, yang akrab disapa Gus Jazuk, menekankan komitmen lembaganya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar operasi, tetapi juga sebuah harapan baru bagi mereka yang selama ini terhalang oleh masalah penglihatan,” ujarnya.

 

Kegiatan operasi katarak ini adalah bagian dari serangkaian acara yang digelar BAZNAS Sidoarjo untuk memperingati hari jadi Sidoarjo. Sebelumnya, BAZNAS telah melaksanakan bakti sosial di daerah terpencil pada 15 Januari dan khitan massal pada 22-23 Januari. Semua ini menunjukkan dedikasi BAZNAS dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.

 

Dalam setiap langkah, BAZNAS Sidoarjo menunjukkan bahwa kepedulian sosial bukanlah sekadar slogan, melainkan sebuah tindakan nyata yang berkelanjutan. “Kami berkomitmen untuk terus membantu masyarakat yang kurang mampu, karena kesehatan adalah hak setiap individu,” tambah Gus Jazuk.

 

Operasi katarak ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan para peserta. Dengan mengembalikan penglihatan mereka, diharapkan mereka dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik, dan tentunya, meningkatkan kualitas hidup mereka.

 

Kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk tenaga medis yang berpengalaman, sehingga diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan aman. BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat untuk mendukung kegiatan ini, baik melalui donasi maupun doa, agar semua berjalan sesuai harapan.

 

 

Dengan semangat gotong royong dan kepedulian, BAZNAS Sidoarjo berharap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan operasi katarak ini adalah salah satu langkah kecil menuju tujuan besar: masyarakat Sidoarjo yang sehat dan sejahtera.

13/02/2025 | Kontributor: sudrab
Baznas Sidoarjo Untuk Ibu Ngatemi, Dari Keterpurukan Menuju Harapan Baru

Sidoarjo 13 feb 2025,  Di sudut Desa Tropodo, terdapat sebuah rumah sederhana yang menyimpan kisah haru. Rumah Ibu Ngatemi, seorang nenek berusia lanjut, dulunya terancam oleh atap yang ambruk dan dinding yang lapuk. Pada 20 Januari 2025, Achmad Richie, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, bersama petugas TKSK, melakukan peninjauan langsung ke kediaman Ibu Ngatemi. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kondisi rumah tersebut.

 

“Ada beberapa pembenahan yang perlu segera dilakukan, terutama atap, dinding, dan kusen,” ungkap Richie. “Kami ingin memastikan rumah ini kembali menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk keluarga Ibu Ngatemi.” Setiap detail yang diperhatikan adalah langkah kecil menuju harapan baru. Dinding yang lapuk, atap yang ambruk, dan kondisi kamar mandi yang memprihatinkan akan segera mendapat perhatian.

 

Ibu Ngatemi tinggal bersama enam anggota keluarganya, termasuk anak dan cucu yang masih kecil. Rumahnya menjadi saksi bisu perjuangan melawan keterbatasan ekonomi. “Ini bukan hanya tentang memperbaiki rumah, tetapi juga memulihkan semangat hidup mereka,” tambah Achmad Rizal, tenaga kerja sosial kecamatan.

 

Transformasi yang Mengharukan

 

Setelah upaya rehabilitasi dimulai, pada 12 Februari 2025, Achmad Richie kembali mengunjungi rumah Ibu Ngatemi untuk melakukan monitoring pasca-rehab. Dari depan, teras rumah kini terlihat berwarna hijau terang dengan “prasasti” Pembangunan RTLH Baznas Sidoarjo yang menempel dengan anggun. Atap yang sebelumnya sangat rentan, kini telah diganti dengan rangka galvalume dan atap spandek yang kokoh.

 

Kamar mandi yang awalnya tidak berdinding kini telah ditutup rapi, memberikan privasi yang sangat dibutuhkan. Jaringan instalasi listrik juga tertata dengan rapi, memberikan kenyamanan yang sebelumnya tak pernah mereka rasakan.

 

Ibu Ngatemi, saat ditemui, tak henti-hentinya mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Baznas Sidoarjo. “Saya sudah tidak was-was lagi seperti sebelumnya yang sempat kecatuhan genting,” ujarnya dengan wajah penuh harapan. Dalam kesempatan itu, Ibu Ngatemi juga berbagi cerita tentang aktivitasnya. “Sekarang saya makin semangat, sering menerima borongan dari dagangan tetangga. Apapun walau tak seberapa, bisa menambah untuk keluarga besar saya,” cetusnya.

 

Dampak Positif bagi Keluarga

 

Teras rumah yang dulu digunakan untuk tidur karena takut atapnya ambruk kini terlihat “kotor” akibat aktivitas kerja borongan. Namun, itu adalah tanda bahwa kehidupan telah kembali bergulir. Ibu Ngatemi dan keluarganya kini memiliki ruang yang layak untuk berteduh dan beraktivitas.

 

Akhir kunjungan ditandai dengan serah terima Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan rehab RTLH ini. Transformasi rumah Ibu Ngatemi bukan hanya sekadar perubahan fisik, tetapi juga simbol harapan dan kebangkitan semangat hidup.

 

 

Kisah ini adalah bukti nyata bahwa upaya kecil dapat membawa dampak besar. Baznas Sidoarjo telah menunjukkan bahwa dengan kepedulian dan kerja sama, kita dapat mengubah hidup seseorang dan memberikan harapan baru bagi mereka yang membutuhkan. Harapan yang kini bersinar di rumah Ibu Ngatemi, yang dulunya gelap dan penuh ketidakpastian, kini telah berubah menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk keluarga tercinta.

13/02/2025 | Kontributor: sudrab
Meningkatkan Kapasitas SDM BAZNAS: Pelatihan Kehumasan dan Jurnalisme Zakat di Surabaya

Sidoarjo, 13 Feb 2025 — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo berpartisipasi dalam pelatihan Kehumasan dan Jurnalisme Zakat yang diselenggarakan oleh BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Acara ini berlangsung di kantor BAZNAS Jatim, Surabaya, dan dihadiri oleh pengelola zakat dari berbagai daerah di Jawa Timur. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola zakat di era digital, khususnya dalam teknik penulisan berita, publikasi konten, dan media relation.( Surabaya, 12 Februari 2025)

 

Dalam sambutannya, Prof. KH. Ali Maschan Moesa menekankan bahwa syiar BAZNAS harus menjangkau tidak hanya tingkat kabupaten atau kota, tetapi juga pelosok desa. “Kehadiran BAZNAS sebagai lembaga pemerintah non-struktural harus dirasakan oleh seluruh mustahik di seluruh Indonesia,” ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen BAZNAS untuk memperluas jangkauan serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat.

 

Sebagai pemateri, Ndari Rumi Widyawati, Kepala Bagian Marketing Communication BAZNAS RI, menyampaikan materi mengenai tata kelola BAZNAS dalam mempertahankan kredibilitas. Ia memperkenalkan konsep trisula, yang terdiri dari tiga poin penting: program berdampak, reputasi terbaik, dan tata kelola zakat profesional.

 

“Untuk tata kelola dalam mempertahankan kredibilitas BAZNAS, setidaknya ada tiga poin yang harus diperhatikan,” tegas Ndari. “Program berdampak memastikan bahwa setiap zakat yang dikelola memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Reputasi terbaik menciptakan kepercayaan, sementara tata kelola zakat profesional menjamin transparansi dan akuntabilitas.”

 

Pelatihan ini juga melibatkan sesi diskusi interaktif, di mana peserta dapat bertanya langsung kepada pemateri mengenai tantangan dan solusi dalam pengelolaan zakat di era digital. Peserta sangat antusias, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap pengembangan kemampuan kehumasan dan jurnalisme zakat.

 

Pelatihan ini menjadi langkah strategis bagi BAZNAS dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan jurnalisme di kalangan pengelola zakat, yang diharapkan dapat memperkuat posisi BAZNAS sebagai lembaga yang kredibel dan terpercaya di mata masyarakat. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat lebih efektif dalam menyebarluaskan informasi tentang zakat, sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berzakat.

 

 

BAZNAS terus berkomitmen untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, guna memastikan bahwa zakat tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga sebuah gerakan sosial yang memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

13/02/2025 | Kontributor: admin
Dua Sertifikat ISO Kembali ke BAZNAS: Transparansi Zakat Makin Kental

Sidoarjo, 13 feb 2025  — Gedung BAZNAS RI di Jakarta pagi itu tampak berseri. Di tangan Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., dua sertifikat ISO kembali dikukuhkan: ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu dan ISO 37001:2016 untuk Sistem Anti Penyuapan. Penyerahan simbolis oleh PT Garuda Sertifikasi Indonesia ini bukan sekadar ritual tahunan. Tapi bukti: lembaga zakat negara ini konsisten menjaga mutu dan integritas layanannya. 

 

“Alhamdulillah, ini bukan kali pertama. Tapi justru makin berat: menjaga kepercayaan publik harus dibarengi sistem yang terus diperkuat,” ujar Kiai Noor, sapaan akrabnya, dengan nada tegas.

 

Prestasi yang Tak Sekadar Sertifikat

Bagi BAZNAS, dua sertifikat ini ibarat “garansi” bahwa tata kelola Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dijamin transparan. ISO 9001:2015 menjamin layanan BAZNAS memenuhi standar mutu tertinggi. Sementara ISO 37001:2016 menjadi tameng anti korupsi dan suap. “Ini bukan soal kertas. Ini soal komitmen agar setiap rupiah zakat sampai ke mustahik tanpa kebocoran,” tambah Kiai Noor. 

 

Proses auditnya pun tak main-main. PT Garuda Sertifikasi Indonesia mengulik seluruh proses BAZNAS: mulai pengumpulan, distribusi, hingga sistem pendukung. Hasilnya? Nihil temuan penyimpangan. “BAZNAS layak jadi contoh lembaga amil zakat di Indonesia,” puji Eko Sutrisno, perwakilan auditor. 

 

Komitmen pada 3A

Kiai Noor menegaskan, kunci keberhasilan BAZNAS adalah prinsip 3A: Aman Syar’i (sesuai syariat), Aman Regulasi (taat hukum), dan Aman NKRI (berkontribusi bagi keutuhan negara). Prinsip ini dijalankan sejak zakat masuk ke kas BAZNAS hingga didistribusikan. 

 

“Zakat itu amanah. Kalau tidak dikelola dengan sistem ketat, bisa jadi malapetaka,” ujarnya. Tak heran, BAZNAS bahkan membentuk tim khusus pemantau internal. Setiap bulan, laporan keuangan dipublikasikan secara terbuka. 

 

Dari Masa ke Masa

Jejak BAZNAS dengan ISO bukan cerita baru. Sejak 2018, mereka meraih ISO 9001:2008. Kini, versi terbarunya (2015) tetap dipertahankan. Begitu pula ISO 37001:2016 yang pertama diraih pada 2019. “Ini evolusi. Setiap tahun, standar kami naik,” ujar Prof. Zainulbahar Noor, Pimpinan Bidang Perencanaan BAZNAS. 

 

Menurutnya, inovasi terus dilakukan. Misalnya, sistem digitalisasi pendistribusian zakat yang memangkas biaya operasional. Atau kerja sama dengan fintech syariah untuk memudahkan muzaki berdonasi. 

 

Harapan untuk BAZNAS Daerah

Eko Sutrisno berharap, keberhasilan BAZNAS pusat bisa menular ke daerah. “Kami mendorong sertifikasi ini diperluas ke BAZNAS provinsi dan kabupaten. Transparansi harus merata,” ujarnya. 

 

Tantangannya? Masih ada BAZNAS daerah yang minim SDM dan teknologi. Tapi Kiai Noor optimistis. “Kami sudah menyiapkan pelatihan dan pendampingan. Targetnya, 2026 semua BAZNAS daerah tersertifikasi,” tegasnya. 

 

Bagi BAZNAS, dua sertifikat ini bukan akhir. Justru awal untuk membangun ekosistem zakat yang lebih masif. Data terakhir, total zakat nasional 2024 mencapai Rp32 triliun. Angka itu diprediksi naik 20% tahun ini. 

 

“Zakat bukan sekadar sedekah. Tapi instrumen pengentasan kemiskinan yang powerful,” kata Kiai Noor. Dengan tata kelola prima, ia yakin zakat bisa jadi solusi bagi 27,5 juta penduduk miskin Indonesia. 

 

Kini, BAZNAS tak hanya berbangga. Tapi makin terbebani: menjaga nama baik, sekaligus memastikan zakat benar-benar mengalir ke yang membutuhkan. Seperti kata Kiai Noor: “Kami tak ingin ada istilah zakatnya sampai, tapi kepercayaan hilang.

13/02/2025 | Kontributor: admin
Baznas Sidoarjo: Membangun Harapan Melalui Bedah Rumah

Sidoarjo, 12 Februari 2025 — Di tengah cuaca cerah yang menyinari Sidoarjo, Baznas Sidoarjo melaksanakan monitoring hasil bedah Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang telah dilakukan pada bulan Januari lalu. Kegiatan ini ditandai dengan serah terima Berita Acara Serah Terima (BAST) kepada para penerima manfaat, menandakan harapan baru bagi mereka yang sebelumnya hidup dalam kondisi tidak layak.

 

Delapan rumah yang berhasil direnovasi dalam program ini menjadi saksi bisu perjuangan dan harapan. Senyum haru menghiasi wajah para penerima manfaat saat petugas Baznas, Achmad Richie, mengunjungi kediaman mereka. Setiap kunjungan bukan hanya sekadar serah terima, tetapi juga momen emosional yang menyentuh hati.

 

Di Desa Watugolong, Ibu Sulami, seorang korban kebakaran, menerima kunci rumah barunya. “Saya tidak pernah membayangkan bisa tinggal di rumah yang layak. Terima kasih, Baznas!” ungkapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Rumahnya yang baru, hasil kolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kini berdiri kokoh, memberikan kenyamanan dan rasa aman.

 

Di Desa Suwaluh, Bapak Nurman Hidayatullah juga merasakan kebahagiaan serupa. Rumahnya yang sempat menjadi perhatian PLT Bupati Sidoarjo, H Subandi S.H M.Kn, kini telah direnovasi. “Saya sangat bersyukur. Ini adalah berkah bagi keluarga kami,” katanya.

 

Tak kalah menggembirakan, Bapak Sudari dari Desa Sebani Tarik, yang juga mendapatkan perhatian dari PLT Bupati, mengungkapkan rasa syukurnya. “Kehidupan kami kini jauh lebih baik. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

 

Kediaman Ibu Ngatemi di Desa Tropodo Krian juga menjadi contoh sinergi antara Baznas dan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK). Proses assessment kelayakan penerima manfaat dilakukan dengan teliti, memastikan bahwa bantuan tepat sasaran.

 

Di Desa Tulangan, Ibu Nur Jannah mendapatkan rumah baru yang layak huni. Sementara itu, Ainur Rahmat Iqbal H. di Perum Bumi Candi Asri, yang juga merupakan korban kebakaran, merasakan kelegaan luar biasa. “Setelah kejadian itu, kami tidak tahu harus bagaimana. Kini, kami punya tempat yang aman,” ungkapnya.

 

Bapak Sugianto, seorang pekerja serabutan di Desa Kedungpeluk Candi, dan Ibu I’in Wahyuni dari Desa Sumokali Candi, juga merasakan dampak positif dari program ini. Keduanya mengaku sangat terbantu dan berterima kasih kepada Baznas yang telah memberikan harapan baru.

 

Sebagaimana diketahui, di bulan Januari 2025, Baznas Sidoarjo mengerjakan total 15 rumah, baik yang membutuhkan rehabilitasi reguler maupun yang menjadi korban kebakaran. Ini merupakan kelanjutan dari prestasi luar biasa tahun 2024, di mana sebanyak 224 RTLH telah direhab dengan total pembiayaan mencapai lebih dari 4 miliar rupiah.

 

Dengan semangat yang tak pernah padam, Baznas Sidoarjo terus berkomitmen untuk membantu masyarakat. Setiap rumah yang dibangun bukan hanya sekadar fisik, tetapi juga merupakan simbol harapan dan kebangkitan bagi mereka yang membutuhkan. Di balik setiap dinding baru, ada cerita baru yang siap ditulis, dan Baznas Sidoarjo ada di garis depan untuk mewujudkannya.

12/02/2025 | Kontributor: sudrab

Berita Terbaru

Operasi Katarak BAZNAS Sidoarjo: Aksi Sosial untuk Masyarakat yang Membutuhkan
Operasi Katarak BAZNAS Sidoarjo: Aksi Sosial untuk Masyarakat yang Membutuhkan
Sidoarjo – Dalam rangka memperingati hari jadi Sidoarjo yang ke-166, BAZNAS Sidoarjo berkolaborasi dengan RSI Siti Hajar akan menggelar kegiatan operasi katarak pada 15 Februari 2025. Kegiatan ini akan berlangsung di ruang pertemuan Darun Na’im, lantai 3, RSI Siti Hajar. Direktur RSI Siti Hajar, dr. Iqbal Faizin, M.Kes., AIFO-K, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari bakti sosial screening mata yang dilaksanakan pada 28 Januari 2025 lalu di Pendopo Delta Wibawa,( 13 Februari 2025). Sekitar 50-an peserta dari 75 orang yang telah menjalani screening mata terpilih untuk mengikuti operasi katarak. Ini adalah kesempatan berharga bagi mereka yang mengalami gangguan penglihatan akibat katarak, dan harapan untuk mendapatkan kembali kemampuan melihat dengan jelas. Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar, yang akrab disapa Gus Jazuk, menekankan komitmen lembaganya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar operasi, tetapi juga sebuah harapan baru bagi mereka yang selama ini terhalang oleh masalah penglihatan,” ujarnya. Kegiatan operasi katarak ini adalah bagian dari serangkaian acara yang digelar BAZNAS Sidoarjo untuk memperingati hari jadi Sidoarjo. Sebelumnya, BAZNAS telah melaksanakan bakti sosial di daerah terpencil pada 15 Januari dan khitan massal pada 22-23 Januari. Semua ini menunjukkan dedikasi BAZNAS dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dalam setiap langkah, BAZNAS Sidoarjo menunjukkan bahwa kepedulian sosial bukanlah sekadar slogan, melainkan sebuah tindakan nyata yang berkelanjutan. “Kami berkomitmen untuk terus membantu masyarakat yang kurang mampu, karena kesehatan adalah hak setiap individu,” tambah Gus Jazuk. Operasi katarak ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kehidupan para peserta. Dengan mengembalikan penglihatan mereka, diharapkan mereka dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik, dan tentunya, meningkatkan kualitas hidup mereka. Kegiatan ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk tenaga medis yang berpengalaman, sehingga diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan aman. BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat untuk mendukung kegiatan ini, baik melalui donasi maupun doa, agar semua berjalan sesuai harapan. Dengan semangat gotong royong dan kepedulian, BAZNAS Sidoarjo berharap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan operasi katarak ini adalah salah satu langkah kecil menuju tujuan besar: masyarakat Sidoarjo yang sehat dan sejahtera.

13/02/2025 | sudrab

Baznas Sidoarjo Untuk Ibu Ngatemi, Dari Keterpurukan Menuju Harapan Baru
Baznas Sidoarjo Untuk Ibu Ngatemi, Dari Keterpurukan Menuju Harapan Baru
Sidoarjo 13 feb 2025, Di sudut Desa Tropodo, terdapat sebuah rumah sederhana yang menyimpan kisah haru. Rumah Ibu Ngatemi, seorang nenek berusia lanjut, dulunya terancam oleh atap yang ambruk dan dinding yang lapuk. Pada 20 Januari 2025, Achmad Richie, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, bersama petugas TKSK, melakukan peninjauan langsung ke kediaman Ibu Ngatemi. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kondisi rumah tersebut. “Ada beberapa pembenahan yang perlu segera dilakukan, terutama atap, dinding, dan kusen,” ungkap Richie. “Kami ingin memastikan rumah ini kembali menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk keluarga Ibu Ngatemi.” Setiap detail yang diperhatikan adalah langkah kecil menuju harapan baru. Dinding yang lapuk, atap yang ambruk, dan kondisi kamar mandi yang memprihatinkan akan segera mendapat perhatian. Ibu Ngatemi tinggal bersama enam anggota keluarganya, termasuk anak dan cucu yang masih kecil. Rumahnya menjadi saksi bisu perjuangan melawan keterbatasan ekonomi. “Ini bukan hanya tentang memperbaiki rumah, tetapi juga memulihkan semangat hidup mereka,” tambah Achmad Rizal, tenaga kerja sosial kecamatan. Transformasi yang Mengharukan Setelah upaya rehabilitasi dimulai, pada 12 Februari 2025, Achmad Richie kembali mengunjungi rumah Ibu Ngatemi untuk melakukan monitoring pasca-rehab. Dari depan, teras rumah kini terlihat berwarna hijau terang dengan “prasasti” Pembangunan RTLH Baznas Sidoarjo yang menempel dengan anggun. Atap yang sebelumnya sangat rentan, kini telah diganti dengan rangka galvalume dan atap spandek yang kokoh. Kamar mandi yang awalnya tidak berdinding kini telah ditutup rapi, memberikan privasi yang sangat dibutuhkan. Jaringan instalasi listrik juga tertata dengan rapi, memberikan kenyamanan yang sebelumnya tak pernah mereka rasakan. Ibu Ngatemi, saat ditemui, tak henti-hentinya mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Baznas Sidoarjo. “Saya sudah tidak was-was lagi seperti sebelumnya yang sempat kecatuhan genting,” ujarnya dengan wajah penuh harapan. Dalam kesempatan itu, Ibu Ngatemi juga berbagi cerita tentang aktivitasnya. “Sekarang saya makin semangat, sering menerima borongan dari dagangan tetangga. Apapun walau tak seberapa, bisa menambah untuk keluarga besar saya,” cetusnya. Dampak Positif bagi Keluarga Teras rumah yang dulu digunakan untuk tidur karena takut atapnya ambruk kini terlihat “kotor” akibat aktivitas kerja borongan. Namun, itu adalah tanda bahwa kehidupan telah kembali bergulir. Ibu Ngatemi dan keluarganya kini memiliki ruang yang layak untuk berteduh dan beraktivitas. Akhir kunjungan ditandai dengan serah terima Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan rehab RTLH ini. Transformasi rumah Ibu Ngatemi bukan hanya sekadar perubahan fisik, tetapi juga simbol harapan dan kebangkitan semangat hidup. Kisah ini adalah bukti nyata bahwa upaya kecil dapat membawa dampak besar. Baznas Sidoarjo telah menunjukkan bahwa dengan kepedulian dan kerja sama, kita dapat mengubah hidup seseorang dan memberikan harapan baru bagi mereka yang membutuhkan. Harapan yang kini bersinar di rumah Ibu Ngatemi, yang dulunya gelap dan penuh ketidakpastian, kini telah berubah menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk keluarga tercinta.

13/02/2025 | sudrab

Meningkatkan Kapasitas SDM BAZNAS: Pelatihan Kehumasan dan Jurnalisme Zakat di Surabaya
Meningkatkan Kapasitas SDM BAZNAS: Pelatihan Kehumasan dan Jurnalisme Zakat di Surabaya
Sidoarjo, 13 Feb 2025 — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo berpartisipasi dalam pelatihan Kehumasan dan Jurnalisme Zakat yang diselenggarakan oleh BAZNAS Provinsi Jawa Timur. Acara ini berlangsung di kantor BAZNAS Jatim, Surabaya, dan dihadiri oleh pengelola zakat dari berbagai daerah di Jawa Timur. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola zakat di era digital, khususnya dalam teknik penulisan berita, publikasi konten, dan media relation.( Surabaya, 12 Februari 2025) Dalam sambutannya, Prof. KH. Ali Maschan Moesa menekankan bahwa syiar BAZNAS harus menjangkau tidak hanya tingkat kabupaten atau kota, tetapi juga pelosok desa. “Kehadiran BAZNAS sebagai lembaga pemerintah non-struktural harus dirasakan oleh seluruh mustahik di seluruh Indonesia,” ujarnya. Hal ini menunjukkan komitmen BAZNAS untuk memperluas jangkauan serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya zakat. Sebagai pemateri, Ndari Rumi Widyawati, Kepala Bagian Marketing Communication BAZNAS RI, menyampaikan materi mengenai tata kelola BAZNAS dalam mempertahankan kredibilitas. Ia memperkenalkan konsep trisula, yang terdiri dari tiga poin penting: program berdampak, reputasi terbaik, dan tata kelola zakat profesional. “Untuk tata kelola dalam mempertahankan kredibilitas BAZNAS, setidaknya ada tiga poin yang harus diperhatikan,” tegas Ndari. “Program berdampak memastikan bahwa setiap zakat yang dikelola memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Reputasi terbaik menciptakan kepercayaan, sementara tata kelola zakat profesional menjamin transparansi dan akuntabilitas.” Pelatihan ini juga melibatkan sesi diskusi interaktif, di mana peserta dapat bertanya langsung kepada pemateri mengenai tantangan dan solusi dalam pengelolaan zakat di era digital. Peserta sangat antusias, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, menunjukkan ketertarikan yang tinggi terhadap pengembangan kemampuan kehumasan dan jurnalisme zakat. Pelatihan ini menjadi langkah strategis bagi BAZNAS dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan jurnalisme di kalangan pengelola zakat, yang diharapkan dapat memperkuat posisi BAZNAS sebagai lembaga yang kredibel dan terpercaya di mata masyarakat. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat lebih efektif dalam menyebarluaskan informasi tentang zakat, sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berzakat. BAZNAS terus berkomitmen untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, guna memastikan bahwa zakat tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga sebuah gerakan sosial yang memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

13/02/2025 | admin

Dua Sertifikat ISO Kembali ke BAZNAS: Transparansi Zakat Makin Kental
Dua Sertifikat ISO Kembali ke BAZNAS: Transparansi Zakat Makin Kental
Sidoarjo, 13 feb 2025 — Gedung BAZNAS RI di Jakarta pagi itu tampak berseri. Di tangan Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Noor Achmad MA., dua sertifikat ISO kembali dikukuhkan: ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu dan ISO 37001:2016 untuk Sistem Anti Penyuapan. Penyerahan simbolis oleh PT Garuda Sertifikasi Indonesia ini bukan sekadar ritual tahunan. Tapi bukti: lembaga zakat negara ini konsisten menjaga mutu dan integritas layanannya. “Alhamdulillah, ini bukan kali pertama. Tapi justru makin berat: menjaga kepercayaan publik harus dibarengi sistem yang terus diperkuat,” ujar Kiai Noor, sapaan akrabnya, dengan nada tegas. Prestasi yang Tak Sekadar Sertifikat Bagi BAZNAS, dua sertifikat ini ibarat “garansi” bahwa tata kelola Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dijamin transparan. ISO 9001:2015 menjamin layanan BAZNAS memenuhi standar mutu tertinggi. Sementara ISO 37001:2016 menjadi tameng anti korupsi dan suap. “Ini bukan soal kertas. Ini soal komitmen agar setiap rupiah zakat sampai ke mustahik tanpa kebocoran,” tambah Kiai Noor. Proses auditnya pun tak main-main. PT Garuda Sertifikasi Indonesia mengulik seluruh proses BAZNAS: mulai pengumpulan, distribusi, hingga sistem pendukung. Hasilnya? Nihil temuan penyimpangan. “BAZNAS layak jadi contoh lembaga amil zakat di Indonesia,” puji Eko Sutrisno, perwakilan auditor. Komitmen pada 3A Kiai Noor menegaskan, kunci keberhasilan BAZNAS adalah prinsip 3A: Aman Syar’i (sesuai syariat), Aman Regulasi (taat hukum), dan Aman NKRI (berkontribusi bagi keutuhan negara). Prinsip ini dijalankan sejak zakat masuk ke kas BAZNAS hingga didistribusikan. “Zakat itu amanah. Kalau tidak dikelola dengan sistem ketat, bisa jadi malapetaka,” ujarnya. Tak heran, BAZNAS bahkan membentuk tim khusus pemantau internal. Setiap bulan, laporan keuangan dipublikasikan secara terbuka. Dari Masa ke Masa Jejak BAZNAS dengan ISO bukan cerita baru. Sejak 2018, mereka meraih ISO 9001:2008. Kini, versi terbarunya (2015) tetap dipertahankan. Begitu pula ISO 37001:2016 yang pertama diraih pada 2019. “Ini evolusi. Setiap tahun, standar kami naik,” ujar Prof. Zainulbahar Noor, Pimpinan Bidang Perencanaan BAZNAS. Menurutnya, inovasi terus dilakukan. Misalnya, sistem digitalisasi pendistribusian zakat yang memangkas biaya operasional. Atau kerja sama dengan fintech syariah untuk memudahkan muzaki berdonasi. Harapan untuk BAZNAS Daerah Eko Sutrisno berharap, keberhasilan BAZNAS pusat bisa menular ke daerah. “Kami mendorong sertifikasi ini diperluas ke BAZNAS provinsi dan kabupaten. Transparansi harus merata,” ujarnya. Tantangannya? Masih ada BAZNAS daerah yang minim SDM dan teknologi. Tapi Kiai Noor optimistis. “Kami sudah menyiapkan pelatihan dan pendampingan. Targetnya, 2026 semua BAZNAS daerah tersertifikasi,” tegasnya. Bagi BAZNAS, dua sertifikat ini bukan akhir. Justru awal untuk membangun ekosistem zakat yang lebih masif. Data terakhir, total zakat nasional 2024 mencapai Rp32 triliun. Angka itu diprediksi naik 20% tahun ini. “Zakat bukan sekadar sedekah. Tapi instrumen pengentasan kemiskinan yang powerful,” kata Kiai Noor. Dengan tata kelola prima, ia yakin zakat bisa jadi solusi bagi 27,5 juta penduduk miskin Indonesia. Kini, BAZNAS tak hanya berbangga. Tapi makin terbebani: menjaga nama baik, sekaligus memastikan zakat benar-benar mengalir ke yang membutuhkan. Seperti kata Kiai Noor: “Kami tak ingin ada istilah zakatnya sampai, tapi kepercayaan hilang.

13/02/2025 | admin

Baznas Sidoarjo: Membangun Harapan Melalui Bedah Rumah
Baznas Sidoarjo: Membangun Harapan Melalui Bedah Rumah
Sidoarjo, 12 Februari 2025 — Di tengah cuaca cerah yang menyinari Sidoarjo, Baznas Sidoarjo melaksanakan monitoring hasil bedah Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang telah dilakukan pada bulan Januari lalu. Kegiatan ini ditandai dengan serah terima Berita Acara Serah Terima (BAST) kepada para penerima manfaat, menandakan harapan baru bagi mereka yang sebelumnya hidup dalam kondisi tidak layak. Delapan rumah yang berhasil direnovasi dalam program ini menjadi saksi bisu perjuangan dan harapan. Senyum haru menghiasi wajah para penerima manfaat saat petugas Baznas, Achmad Richie, mengunjungi kediaman mereka. Setiap kunjungan bukan hanya sekadar serah terima, tetapi juga momen emosional yang menyentuh hati. Di Desa Watugolong, Ibu Sulami, seorang korban kebakaran, menerima kunci rumah barunya. “Saya tidak pernah membayangkan bisa tinggal di rumah yang layak. Terima kasih, Baznas!” ungkapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Rumahnya yang baru, hasil kolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kini berdiri kokoh, memberikan kenyamanan dan rasa aman. Di Desa Suwaluh, Bapak Nurman Hidayatullah juga merasakan kebahagiaan serupa. Rumahnya yang sempat menjadi perhatian PLT Bupati Sidoarjo, H Subandi S.H M.Kn, kini telah direnovasi. “Saya sangat bersyukur. Ini adalah berkah bagi keluarga kami,” katanya. Tak kalah menggembirakan, Bapak Sudari dari Desa Sebani Tarik, yang juga mendapatkan perhatian dari PLT Bupati, mengungkapkan rasa syukurnya. “Kehidupan kami kini jauh lebih baik. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat,” ujarnya. Kediaman Ibu Ngatemi di Desa Tropodo Krian juga menjadi contoh sinergi antara Baznas dan Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK). Proses assessment kelayakan penerima manfaat dilakukan dengan teliti, memastikan bahwa bantuan tepat sasaran. Di Desa Tulangan, Ibu Nur Jannah mendapatkan rumah baru yang layak huni. Sementara itu, Ainur Rahmat Iqbal H. di Perum Bumi Candi Asri, yang juga merupakan korban kebakaran, merasakan kelegaan luar biasa. “Setelah kejadian itu, kami tidak tahu harus bagaimana. Kini, kami punya tempat yang aman,” ungkapnya. Bapak Sugianto, seorang pekerja serabutan di Desa Kedungpeluk Candi, dan Ibu I’in Wahyuni dari Desa Sumokali Candi, juga merasakan dampak positif dari program ini. Keduanya mengaku sangat terbantu dan berterima kasih kepada Baznas yang telah memberikan harapan baru. Sebagaimana diketahui, di bulan Januari 2025, Baznas Sidoarjo mengerjakan total 15 rumah, baik yang membutuhkan rehabilitasi reguler maupun yang menjadi korban kebakaran. Ini merupakan kelanjutan dari prestasi luar biasa tahun 2024, di mana sebanyak 224 RTLH telah direhab dengan total pembiayaan mencapai lebih dari 4 miliar rupiah. Dengan semangat yang tak pernah padam, Baznas Sidoarjo terus berkomitmen untuk membantu masyarakat. Setiap rumah yang dibangun bukan hanya sekadar fisik, tetapi juga merupakan simbol harapan dan kebangkitan bagi mereka yang membutuhkan. Di balik setiap dinding baru, ada cerita baru yang siap ditulis, dan Baznas Sidoarjo ada di garis depan untuk mewujudkannya.

12/02/2025 | sudrab

BAZNAS RI Percepat Penghimpunan ZIS Melalui Berbagai Kanal Menjelang Ramadhan
BAZNAS RI Percepat Penghimpunan ZIS Melalui Berbagai Kanal Menjelang Ramadhan
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H/2025 M, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI terus berinovasi dengan memperluas saluran penghimpunan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Berbagai kanal, baik secara retail maupun digital, telah disiapkan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menunaikan kewajiban berzakat dengan cara yang aman dan praktis. Kegiatan ini diungkapkan dalam Pengajian BAZNAS Selasa Pagi yang baru-baru ini disiarkan melalui kanal YouTube BAZNAS TV. Acara yang bertema “Pengumpulan Retail dan Off Balance Sheet dalam Mencapai Target Pengumpulan Ramadhan” ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, termasuk Prof. Ir. Nadratuzzaman Hosen, MS., M.Ec, Ph.D., Pimpinan BAZNAS RI Bidang Transformasi Digital Nasional, dan Fitriansyah Agus Setiawan, Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI. Dalam kesempatan tersebut, Nadratuzzaman menekankan bahwa Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan penghimpunan ZIS. “Bulan Ramadhan bukan hanya sekadar ibadah puasa dan shalat, tetapi juga saat di mana masyarakat lebih aktif berzakat, berinfak, dan bersedekah. Penting bagi kita untuk memastikan bahwa pengumpulan tidak rendah, mengingat potensi donasi yang sangat besar,” ujarnya dengan penuh semangat. BAZNAS telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mencapai target penghimpunan. Hal ini mencakup memperbanyak gerai zakat, menggandeng perusahaan ritel, serta mengadakan berbagai kegiatan penggalangan dana. “Kami juga menyediakan program zakat istana dan layanan jemput zakat, sehingga masyarakat dapat menyalurkan ZIS dengan lebih mudah,” tambah Nadratuzzaman. Di era digital, kemudahan pembayaran juga diperkuat melalui berbagai metode yang memudahkan para muzaki. “Pembayaran kini dapat dilakukan melalui e-wallet, transfer bank, dan marketplace, sehingga lebih mudah diakses,” ungkapnya. Selain itu, pendekatan off balance sheet yang melibatkan masjid, yayasan, dan komunitas juga dioptimalkan untuk meningkatkan potensi penghimpunan dana ZIS. Fitriansyah Agus Setiawan menekankan pentingnya akses layanan yang cepat dan efisien, terutama menjelang puncak penghimpunan pada 10 hari terakhir Ramadhan. “Kami ingin memastikan donasi bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat. Puncak penghimpunan terjadi di 10 hari terakhir Ramadhan, sehingga kami harus siap dengan berbagai kanal yang ada,” tuturnya dengan antusias. Dengan strategi komunikasi yang agresif, BAZNAS optimis dapat mencapai target penghimpunan ZIS tahun ini. Kampanye dilakukan melalui media sosial, televisi, radio, dan billboard, serta memanfaatkan WhatsApp, SMS, dan email untuk mengajak masyarakat berzakat. “Dengan berbagai upaya ini, kami yakin BAZNAS dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat yang membutuhkan, khususnya selama Bulan Ramadhan,” tutup Fitriansyah dengan harapan yang tinggi.

12/02/2025 | admin

Budi Haryanto: Harapan dalam Setiap Paket Makanan dan Layanan Kesehatan
Budi Haryanto: Harapan dalam Setiap Paket Makanan dan Layanan Kesehatan
Sidoarjo, 11 Februari 2025 – Di tengah keramaian alun-alun Sidoarjo, Budi Haryanto, seorang penyandang disabilitas berusia 56 tahun, tampak duduk di kursi rodanya. Baru saja menghadiri forum konsultasi publik tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Sidoarjo 2026, ia melanjutkan langkahnya menuju tenda putih yang menjanjikan harapan: Warung Berkah Sedekah (WBS) Baznas Sidoarjo. Di sinilah, ia berharap menemukan solusi untuk tekanan darahnya yang naik akibat kelelahan. Acara kolaboratif antara Baznas Sidoarjo dan Rumah Sehat Baznas ini, yang rutin diadakan dua kali sebulan, kembali hadir dengan semangat baru. Hari ini, mereka membagikan 300 paket makanan siap saji dan minuman gratis kepada masyarakat yang berpapasan di sekitar lokasi. Antusiasme warga terlihat jelas, dengan antrean panjang yang mengular, baik untuk mendapatkan makanan maupun layanan kesehatan gratis. "Tekanan darah saya naik, mungkin kelelahan beberapa hari ini," ungkap Budi, sambil tersenyum. Ia merasa gembira bisa mendapatkan perhatian dan layanan kesehatan yang dibutuhkan. Dalam suasana hangat dan penuh kepedulian ini, Budi tidak hanya menemukan makanan, tetapi juga harapan akan kesehatan yang lebih baik. Di sisi lain, Ibu Kiniyah, 63 tahun, dari Gang 1 Kranggan, juga merasakan manfaat dari acara ini. Dengan senyum lebar, ia mengungkapkan rasa syukurnya setelah menerima multivitamin yang sangat dibutuhkannya. "Saya sering merasa capek, dan hari ini saya bisa mendapatkan berbagai macam vitamin," katanya penuh harap. "Apakah nanti ada lagi acara seperti ini?" tanyanya, seolah ingin memastikan kesempatan baik ini tidak terlewatkan. Petugas dari Rumah Sehat Baznas, Bu Ilmi, menjawabnya dengan hangat, "Boleh, Bu. Kami akan terus mengadakan acara ini." Jawaban tersebut membuat Ibu Kiniyah semakin ceria, seolah beban di pundaknya sedikit terangkat. Di tenda yang sama, para petugas kesehatan dengan sigap melayani semua yang datang, memberikan pemeriksaan dan obat-obatan. Suasana di tenda itu penuh dengan tawa dan obrolan hangat. Masyarakat saling berbagi cerita, sementara petugas kesehatan dengan sabar mendengarkan keluhan mereka. Setiap senyuman yang terukir di wajah-wajah warga mencerminkan rasa syukur atas perhatian yang diberikan oleh Baznas Sidoarjo dan Rumah Sehat. Acara ini bukan hanya sekadar pembagian makanan dan layanan kesehatan, tetapi juga sebuah pengingat akan pentingnya solidaritas dan kepedulian di tengah masyarakat. Dalam setiap paket makanan dan layanan yang diberikan, tersimpan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi semua. Dengan semangat berbagi, Baznas Sidoarjo dan Rumah Sehat berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, memberikan dukungan dan layanan yang dibutuhkan. Hari ini, di alun-alun Sidoarjo, harapan itu terwujud, dan setiap senyuman adalah bukti bahwa kebersamaan mampu mengubah hidup.

11/02/2025 | sudrab

Berawal dari Teman FB: Harapan Baru untuk Santriwati Zafira
Berawal dari Teman FB: Harapan Baru untuk Santriwati Zafira
Sidoarjo, 11 Februari 2025 – Di tengah kesulitan yang dihadapi banyak keluarga, sebuah kisah inspiratif muncul dari Desa Prasung, Kecamatan Buduran. Zafira Nadya Qonita, santriwati kelas 7 di Pondok Pesantren Salafiyah Al Barokah, kini mendapatkan harapan baru berkat bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo. Semua ini berawal dari sebuah pertemanan di media sosial Facebook. Ibunda Zafira, yang aktif di grup Facebook Baznas Sidoarjo, tak menyangka bahwa interaksi di media sosial tersebut akan membuka jalan bagi bantuan yang sangat dibutuhkan. Zafira, anak kedua dari tiga bersaudara, menghadapi kendala dalam biaya pendidikan yang mengancam kelanjutan sekolahnya. Namun, kehadiran Baznas Sidoarjo menjadi titik terang di tengah masalah yang gelap itu. M. Shofwan, Pelaksana Penyaluran Baznas Sidoarjo, hadir langsung di balai desa Prasung untuk menyerahkan bantuan tersebut. Dalam acara penyerahan yang sederhana namun penuh haru, ibunda Zafira menerima bantuan biaya pendidikan dengan rasa syukur yang mendalam. “Ini adalah berkah yang sangat berarti bagi kami,” ujarnya sambil menahan haru( 10, februari, 2025) Ibunda Zafira, yang memiliki anak yang dikenal rajin dan berprestasi di sekolah, kini bisa kembali fokus tanpa terbebani masalah biaya. “Saya ingin dia menjadi yang terbaik dan membanggakan orang tua,” ungkapnya dengan semangat. Harapan Zafira untuk melanjutkan pendidikan semakin cerah berkat dukungan dari Baznas Sidoarjo dan komunitas yang peduli. Kisah Zafira menunjukkan betapa pentingnya peran media sosial dalam menghubungkan mereka yang membutuhkan bantuan dengan lembaga yang siap membantu. Melalui platform seperti Facebook, informasi dapat tersebar dengan cepat, dan bantuan bisa disalurkan lebih efektif. Baznas Sidoarjo terus berkomitmen untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam bidang pendidikan. M. Shofwan menegaskan, “Kami akan terus berusaha menjangkau lebih banyak anak-anak yang membutuhkan agar mereka bisa mendapatkan pendidikan yang layak.” Dengan dukungan dari berbagai pihak, semoga kisah Zafira menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus berjuang dan tidak menyerah pada keadaan. Harapan baru telah lahir, dan masa depan yang cerah kini ada di depan mata.

11/02/2025 | sudrab

Baznas Sidoarjo Kolaborasi SDN Panjunan Sukodono Salurkan Bantuan untuk Yatim Dhuafa dalam Peringatan Isra' Mi'raj
Baznas Sidoarjo Kolaborasi SDN Panjunan Sukodono Salurkan Bantuan untuk Yatim Dhuafa dalam Peringatan Isra' Mi'raj
Sidoarjo, 8 Februari 2025 – Dalam semangat kepedulian terhadap sesama, Baznas Sidoarjo berkolaborasi dengan SDN Panjunan untuk menyalurkan bantuan kepada anak-anak yatim dan dhuafa di sekolah tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Isra' Mi'raj 1446 H, yang menjadi momen penting bagi umat Islam untuk merenungkan nilai-nilai kemanusiaan dan kepedulian sosial. SDN Panjunan, yang dikenal dengan slogannya "Religious, Berprestasi, dan Berkarakter Pancasila", menjadikan kepedulian terhadap sesama sebagai salah satu indikator utama. Kepala sekolah, Siti Marliyah, S.Pd, SD, M.Pd., mengungkapkan bahwa kegiatan bakti sosial ini merupakan bagian dari komitmen sekolah untuk mendukung anak-anak dari keluarga kurang mampu yang bersekolah di SDN Panjunan, Sukodono. "Program peduli sesama ini kami kemas dalam bentuk kegiatan peringatan Isra' Mi'raj. Kami ingin menanamkan nilai-nilai sosial kepada siswa-siswi kami, sekaligus membantu mereka yang membutuhkan," ujar Siti Marliyah saat memberikan sambutan dalam acara tersebut. Sebanyak 25 anak dari SDN Panjunan, baik yang berstatus yatim maupun dhuafa, mendapatkan bantuan finansial dari Baznas Sidoarjo. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban mereka dalam menjalani pendidikan dan kehidupan sehari-hari. Kepala sekolah juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Baznas Sidoarjo atas dukungan yang diberikan. "Kami sangat berterima kasih kepada Baznas Sidoarjo yang telah membantu kami dalam melaksanakan program ini. Semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi anak-anak kami," tambahnya. Kegiatan ini tidak hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga menjadi ajang untuk meningkatkan kesadaran siswa-siswi tentang pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama. Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang berkarakter dan memiliki rasa empati yang tinggi. Peringatan Isra' Mi'raj ini menjadi momentum yang tepat untuk mengingatkan kita semua akan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kolaborasi antara Baznas Sidoarjo dan SDN Panjunan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama bagi anak-anak yang membutuhkan.

10/02/2025 | admin

BAZNAS Sidoarjo: Komitmen Nyata dalam Menangani Rumah Tidak Layak Huni Desa Gagang Panjang
BAZNAS Sidoarjo: Komitmen Nyata dalam Menangani Rumah Tidak Layak Huni Desa Gagang Panjang
Sidoarjo, 6 Februari 2025 – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo, H. Moch. Dhamroni Chudlori, M.Si, bersama anggota komisi, H. Sutadji, melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Desa Ganggang Panjang, Kecamatan Tanggulangin. Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang masih hidup dalam keterbatasan. Dalam sidak ini, Dhamroni dan rombongan didampingi oleh Kepala Desa Ganggang Panjang, Muh. Adenan, serta perangkat desa lainnya. Mereka meninjau kondisi rumah Achmad Subakri, seorang warga yang selama ini tinggal di dalam bangunan yang sangat memprihatinkan. Rumahnya, yang berada di RT 12 RW 04, hanya memiliki lantai tanah dan dinding yang terbuat dari terpal, yang jelas tidak mampu melindungi keluarganya dari cuaca buruk. “Melihat kondisi seperti ini, hati saya tergerak. Kami tidak bisa tinggal diam,” ungkap H. Moch. Dhamroni Chudlori. Ia menghubungi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo melalui telepon genggamnya, meminta agar langkah perbaikan segera dilakukan. “Ini bukan hanya soal rumah, tetapi juga tentang martabat dan kesejahteraan warga yang harus kami jaga,” tegasnya. Kepala Desa Ganggang Panjang, Muh. Adenan, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas tindakan cepat yang diambil oleh DPRD Sidoarjo. Ia menjelaskan bahwa laporan mengenai kondisi rumah Achmad sudah disampaikan ke pemerintah daerah. “Hari ini, kami melihat langsung komitmen wakil rakyat. Ini adalah bentuk kepedulian yang sangat berarti bagi kami,” ujarnya. Achmad Subakri, sang pemilik rumah, tidak dapat menyembunyikan harunya. “Selama bertahun-tahun, kami hidup dalam kondisi seperti ini. Baru kali ini ada perhatian serius dari pemerintah,” katanya dengan mata berkaca-kaca. Rasa syukur dan harapan akan perbaikan rumahnya menyelimuti suasana. Staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, Achmad Richie, mengungkapkan bahwa berkas administrasi pengajuan bantuan sudah masuk ke mejanya pada 20 Januari lalu. “Dalam waktu dekat, kami akan melakukan assessment dan tindak lanjutnya di bulan Februari ini,” tuturnya. Ini menjadi sinyal positif bagi warga yang membutuhkan. Masyarakat setempat pun memberikan apresiasi terhadap langkah sigap DPRD. Mereka berharap perhatian yang sama dapat diberikan di desa-desa lain yang memiliki kondisi serupa. “Perbaikan rumah tidak layak huni harus menjadi prioritas. Kami semua berharap agar warga yang hidup dalam kondisi seperti ini segera mendapatkan bantuan,” harap Dhamroni. Dengan sidak ini, DPRD Kabupaten Sidoarjo menunjukkan komitmen nyata dalam memastikan kesejahteraan masyarakat. Kolaborasi dengan BAZNAS diharapkan dapat memberikan solusi konkret dalam menangani masalah RTLH yang masih banyak dijumpai di berbagai wilayah Kabupaten Sidoarjo. Ini adalah langkah awal menuju kehidupan yang lebih layak bagi mereka yang membutuhkan.

07/02/2025 | sudrab

Harapan Baru di Sidodadi: Baznas Sidoarjo Serahkan BAST Program RTLH
Harapan Baru di Sidodadi: Baznas Sidoarjo Serahkan BAST Program RTLH
Sidodadi, Taman – Hari ini, 6 Februari 2025, menjadi momen bersejarah bagi Anang Subagyo, warga RW 02 RT 12 di Kecamatan Taman. Senyum sumringah menghiasi wajahnya setelah menerima dokumen Berita Acara Serah Terima (BAST) dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo. Penyerahan ini dilakukan oleh Achmad Richie, salah satu pelaksana Baznas, di rumah Anang yang baru saja direnovasi melalui program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kunjungan Plt Bupati Sidoarjo, H. Subandi SH., M.Kn dan Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar (Gus Jazuk) pada 4 Januari 2025. Dalam kunjungan tersebut, keduanya menegaskan komitmen pemerintah dan Baznas untuk memperbaiki kondisi rumah-rumah yang tidak layak huni di wilayah tersebut. “Program RTLH ini bukan sekadar kegiatan fisik, tetapi juga merupakan bentuk perhatian kami terhadap masyarakat,” ujar H. Subandi. Beliau menambahkan pentingnya memastikan setiap warga Sidoarjo memiliki tempat tinggal yang aman dan nyaman, terutama di tengah cuaca ekstrem yang berpotensi membahayakan. Anang Subagyo, yang sebelumnya hidup dalam kondisi rumah yang sangat memprihatinkan, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya. “Keadaan ekonomi membuat saya sulit untuk merenovasi rumah. Dengan adanya bantuan ini, semoga keluarga saya bisa tinggal lebih layak,” ungkapnya dengan penuh haru. Ketua RW setempat, Bapak Selamet Budiono, juga menyampaikan apresiasi kepada Baznas Sidoarjo. “Luar biasa, dan terima kasih kepada Baznas Sidoarjo yang sangat responsif bisa membantu salah satu warganya,” tuturnya. Ia berharap kolaborasi ini dapat berlanjut untuk menjawab kebutuhan mendesak masyarakat di wilayahnya. Program RTLH ini tidak hanya memberikan perbaikan fisik, tetapi juga memberikan harapan baru bagi warga yang selama ini terpinggirkan. Melalui dukungan Baznas dan pemerintah, diharapkan lebih banyak rumah yang tidak layak huni dapat direnovasi, sehingga setiap keluarga di Sidoarjo dapat merasakan kenyamanan dan keamanan dalam tempat tinggal mereka. Dengan semangat gotong royong, Baznas Sidoarjo membuktikan bahwa perubahan positif dapat dimulai dari tindakan kecil. Hari ini, Anang Subagyo bukan hanya menerima dokumen, tetapi juga harapan baru untuk masa depan keluarganya.

06/02/2025 | admin

Harapan di Tengah Kesulitan: Cerita Bapak Mat Romli, Bapak Adi Darmaji, dan Ibu Siti Aminah
Harapan di Tengah Kesulitan: Cerita Bapak Mat Romli, Bapak Adi Darmaji, dan Ibu Siti Aminah
Sidoarjo, 5 Februari 2025 — Di tengah kesibukan dan hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, Desa Singkalan menyimpan kisah haru yang menggetarkan hati. Di sana, Bapak Mat Romli, seorang pekerja serabutan, merasakan harapan baru berkat bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo. Bantuan biaya hidup juga diterima Bapak Adi Darmaji, juga menjadi sinar harapan di tengah kesulitan yang mereka hadapi. Bapak Mat Romli, yang tinggal di RT 16 RW 6 Balongbendo, mengarungi hidup yang penuh tantangan. Setiap harinya, ia berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya melalui pekerjaan sebagai tukang rombeng (pedagang barang bekas).Keterbatasan ini membuat Mat Romli dan keluarganya sering kali berjuang untuk mendapatkan makanan yang cukup, menciptakan momen-momen pilu di tengah rutinitas sehari-hari. Begitu juga Bapak Darmaji ,” "Kadang ada yang memanggil untuk mencarikan rumput, kadang tidak," ungkap Adi Darmaji, Pekerjaannya serabutan. Seringkali menggantungkan kepada orang lain untuk meminta bantuan apa saja yang dirinya mampu. Di sisi lain, Ada Ibu Siti Aminah, seorang janda yang tinggal di Dusun Plumpung, RT 11 RW 1 Desa Bakungpringgodani, juga merasakan pahitnya kehidupan. Ia berjuang sendirian, mengandalkan bantuan dari tetangga dan sisa-sisa makanan untuk bertahan. "Saya hanya berharap bisa makan dengan layak setiap hari," ucapnya dengan tatapan penuh harap. Dalam kesederhanaannya, Ibu Siti tetap berusaha tegar meski hidup dalam kesulitan, menunjukkan ketahanan yang luar biasa. M. Naim, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, menjelaskan bahwa program bantuan ini adalah bagian dari upaya mereka untuk menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan. "Kami berusaha memberikan bantuan yang tepat sasaran, agar mereka yang rentan bisa merasakan manfaatnya. Ini adalah wujud kepedulian kita bersama," ujarnya saat menyerahkan bantuan kepada Ibu Siti. Kata-katanya penuh makna, mencerminkan komitmen Baznas untuk memberikan harapan kepada yang membutuhkan. Hari itu, suasana di desa terasa berbeda. Senyuman penuh harapan menghiasi wajah Mat Romli, Adi Darmaji dan Ibu Siti saat menerima bantuan. Mereka tidak hanya menerima uang, tetapi juga perhatian dan kasih sayang dari masyarakat yang peduli. "Ini bukan hanya sekadar bantuan, tetapi juga pengingat bahwa kami tidak sendirian," kata Ibu Siti, dengan mata berkaca-kaca. Momen ini menjadi simbol harapan yang tak ternilai. Kegiatan Baznas Sidoarjo bukan sekadar penyaluran bantuan, tetapi juga upaya untuk membangkitkan semangat kebersamaan. Dalam setiap langkah yang diambil, mereka berusaha menumbuhkan rasa empati dan solidaritas antarwarga. "Kami ingin masyarakat tahu bahwa mereka tidak sendirian dalam menghadapi kesulitan," tambah M. Naim, menegaskan pentingnya dukungan sosial dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan harapan baru yang terlahir dari bantuan ini, Mat Romli , Adi Darmaji dan Ibu Siti bertekad untuk terus berjuang. Mereka menyadari bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada jalan untuk bangkit. "Kami akan terus berusaha, dan semoga bisa memberikan yang terbaik untuk keluarga," kata Mat Romli dengan penuh keyakinan. Kata-katanya mencerminkan semangat tak tergoyahkan dalam menghadapi kehidupan. Kisah mereka adalah pengingat bagi kita semua bahwa dalam setiap tantangan, selalu ada harapan yang bisa ditemukan, terutama ketika kita saling mendukung satu sama lain. Dalam kebersamaan, kita menemukan kekuatan untuk terus melangkah, meski jalan yang dilalui penuh liku.

05/02/2025 | sudrab

3 Rumah, 3 Kisah, 3 Harapan
3 Rumah, 3 Kisah, 3 Harapan
Sidoarjo, 4 Feb 2025, Baznas Sidoarjo, Senin 3 Februari 2025 kemarin – Dalam upaya menanggulangi masalah rumah tidak layak huni (RTLH), Baznas Sidoarjo melakukan survei dan asesmen yang mengungkapkan tiga kisah penuh harapan dari warga yang tinggal dalam kondisi memprihatinkan. Kisah-kisah ini mencerminkan ketahanan dan semangat masyarakat yang tak kenal lelah meski menghadapi tantangan berat. Kisah pertama datang dari Ibu Intan Permatasari, seorang ibu setengah baya yang harus menghidupi anaknya yang masih duduk di kelas 2 SD setelah ditinggal suaminya. Tinggal di Desa Janti, Kecamatan Waru, rumahnya telah mengalami kerusakan parah di bagian atap yang sudah ambruk selama satu setengah tahun. Ibu Intan bekerja sebagai penjaga stand pentol untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, sebagai orang tua tunggal, ia terhambat oleh kendala ekonomi yang membuatnya tak mampu memperbaiki rumah yang kini hanya bisa ditinggali sementara di tempat saudaranya. Kisah kedua datang dari Bapak Jamila, seorang penderita ODGJ yang tinggal di Desa Berbek, Waru. Rumahnya, yang sebagian besar atapnya sudah ambruk, menjadi perhatian khusus setelah Banser setempat melakukan gotong royong membersihkan rumahnya pada 2 Februari lalu. Kondisi rumah yang lapuk ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Bapak Jamila, yang berjuang melawan penyakit mental sembari berusaha mempertahankan tempat tinggalnya. Kisah ketiga melibatkan pasangan lansia, Ibu Sudarmiati dan Bapak Kagus, yang berusia sekitar 70 tahun. Mereka tinggal di Perum Pabean Permai, Sedati, dengan kondisi rumah yang sangat memprihatinkan. Atap rumah yang jebol membuat rumah mereka bocor saat hujan. Setiap hari, mereka berusaha menjual nasi bungkus dengan harapan bisa mendapatkan penghasilan, meskipun hanya berhasil menjual kurang dari 20 bungkus per hari. Modal untuk berjualan pun sering kali harus dipinjam dari tetangga. Staf pelaksana Baznas Sidoarjo, Achmad Richie, memimpin survei dan asesmen ini untuk memastikan bahwa semua prasyarat administratif dan kebutuhan teknis dapat dipenuhi untuk tindak lanjut. "Kami berkomitmen untuk membantu mereka yang dalam kesulitan. Setiap rumah memiliki cerita dan harapan yang layak untuk diperjuangkan," ungkap Richie. Kegiatan ini bukan hanya sekadar survei, tetapi juga bentuk kepedulian dan upaya nyata dari Baznas Sidoarjo untuk memberikan harapan baru bagi mereka yang terjebak dalam kondisi sulit. Dengan dukungan masyarakat, Baznas berharap dapat merehabilitasi rumah-rumah ini dan mengembalikan harapan bagi penghuninya. Kisah-kisah ini menggambarkan realitas pahit yang dihadapi oleh banyak warga di Sidoarjo. Namun, di balik setiap kesulitan, terdapat harapan yang terus menyala. Baznas Sidoarjo bertekad untuk menjadi jembatan antara harapan dan kenyataan, membantu mereka yang membutuhkan agar bisa kembali tersenyum di rumah yang layak. Dengan langkah-langkah konkret dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan ketiga kisah ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi kita semua untuk saling membantu dan peduli terhadap sesama.

04/02/2025 | sudrab

Ketua Baznas dan Plt Bupati Sidoarjo Kunjungi Rumah Duka Korban Kecelakaan Bus SMAN 1 Porong
Ketua Baznas dan Plt Bupati Sidoarjo Kunjungi Rumah Duka Korban Kecelakaan Bus SMAN 1 Porong
Sidoarjo, 2 Februari 2025 – Dalam suasana duka yang mendalam, Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar (Gus Jazuk), bersama Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo, Subandi, S.H., M.Kn., mengunjungi rumah duka Nafiri Arimbi Maharani, salah satu korban tragis kecelakaan bus rombongan siswa SMAN 1 Porong. Kunjungan ini bukan hanya sekadar formalitas, melainkan wujud nyata kepedulian dan solidaritas terhadap keluarga yang ditinggalkan. Di tengah suasana haru, Subandi menyampaikan ungkapan belasungkawa yang tulus. "Kami sangat berduka atas kehilangan ini. Harapan kami, keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan," ujarnya dengan nada penuh empati. Kehadiran mereka di rumah duka menjadi pengingat bahwa di balik setiap tragedi, ada dukungan yang siap menguatkan. Kecelakaan yang merenggut nyawa ini terjadi saat bus yang membawa rombongan siswa mengalami kecelakaan naas di Exit Tol Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Bus yang dikemudikan oleh Khoirul, seorang pensiunan PNS, menabrak pembatas jalan, menyebabkan beberapa korban jiwa, termasuk Nafiri Arimbi. Kecelakaan ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan teman-teman yang ditinggalkan. Dalam kesempatan tersebut, Gus Jazuk menyerahkan santunan kepada keluarga korban. Santunan ini diharapkan dapat sedikit meringankan beban yang mereka hadapi. "Kami ingin memastikan bahwa mereka tidak merasa sendirian dalam menghadapi cobaan ini," ungkapnya. Santunan tersebut menjadi simbol kepedulian masyarakat terhadap mereka yang mengalami kesulitan. Subandi menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kecelakaan serupa di masa mendatang. "Perencanaan matang dalam setiap kegiatan luar sekolah sangatlah penting. Keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama," tegasnya. Pernyataan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga keselamatan generasi muda. Tragedi ini bukan hanya menggugah rasa duka, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi semua. "Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi," harap Subandi. Dengan harapan tersebut, diharapkan semua pihak dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak-anak. Saat meninggalkan rumah duka, terlihat raut wajah penuh haru dari keluarga korban. Namun, kehadiran Gus Jazuk dan Subandi memberikan sedikit pelipur lara. Dalam kesedihan yang mendalam, mereka merasakan bahwa ada harapan dan dukungan dari masyarakat. Sebuah pesan kuat bahwa dalam setiap kesedihan, selalu ada harapan untuk bangkit kembali.

03/02/2025 | sudrab

Kolaborasi untuk Harapan: Baznas Sidoarjo dan Masyarakat Tanggulangin
Kolaborasi untuk Harapan: Baznas Sidoarjo dan Masyarakat Tanggulangin
Tanggulangin, 31 Januari 2025 — Di tengah cuaca yang bersahabat, tim Baznas Sidoarjo melangkah penuh semangat menuju Kecamatan Tanggulangin, melakukan survei dan assessment program rehabilitasi Rumah Tak Layak Huni (RTLH). Hari ini, perhatian mereka tertuju pada empat rumah yang membutuhkan perhatian khusus di desa Kali Tengah, Gempolsari, Kalisampurno, dan Randegan. Kegiatan ini bukan hanya sekadar program, tetapi sebuah harapan baru bagi mereka yang terpinggirkan. Di perumahan Kalitengah Asri, tim Baznas bertemu dengan Ibu Nanik, seorang perempuan berusia 65 tahun yang telah ditinggal suaminya selama 18 tahun lebih tanpa nafkah. Rumahnya yang reyot dan atapnya yang rapuh membuatnya terpaksa berjuang melawan banjir setiap kali hujan. "Dulu saya jual kue, sekarang hanya mengandalkan anak saya," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca. Di balik senyumnya, tersimpan kisah perjuangan yang tak terucapkan. Selanjutnya, di Desa Gempolsari, mereka menjumpai Ibu Sumarlin, juga berusia 65 tahun, yang tinggal bersama cucunya. Meskipun atap rumahnya baru saja diperbaiki dengan uang pinjaman, kondisi rumahnya tetap memprihatinkan. "Kami hanya mengandalkan belas kasihan tetangga untuk makan sehari-hari," katanya. Sementara itu, sakit tumor dan gangguan penglihatan yang dideritanya semakin menambah beban hidupnya. Di Kalisampurno, Bapak Sumardi, 53 tahun, hidup sendirian dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Atap rumahnya hampir ambruk, dan ia hanya mengandalkan keterampilan membuat papan nama untuk bertahan hidup. "Saya tidak pernah menikah, dan sekarang hanya bisa berharap ada yang peduli," ujarnya dengan nada putus asa. Selanjutnya, tim Baznas mengunjungi Bapak Selamin, seorang pria berusia 70 tahun yang sebelumnya bekerja sebagai buruh tani. Kini, ia tinggal sendirian di Desa Randegan, dengan kondisi rumah yang rusak parah. "Saya tidak bisa bekerja lagi karena kakinya sakit," katanya. Dalam setiap kata yang diucapkannya, terungkap rasa syukur dan harapan akan perbaikan yang akan datang. Achmad Richie, staf pelaksana Baznas Sidoarjo, menyampaikan bahwa keempat rumah ini memenuhi syarat untuk program rehabilitasi RTLH. "Kami akan memasukkan agenda ini untuk bulan Februari," ujarnya dengan penuh keyakinan. Dukungan dari TKSK sangat berarti dalam proses ini, menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat. "Kami berharap pelaksanaan program ini semakin efisien berkat kerja sama berbagai pihak, terutama TKSK," tambah Achmad. Dengan senyum harapan, ia melihat masa depan yang lebih baik bagi warga Tanggulangin. Kegiatan ini bukan hanya sekadar survei, tetapi sebuah kolaborasi yang menggerakkan hati. Melalui dukungan dan partisipasi berbagai pihak, Baznas Sidoarjo berkomitmen untuk membawa perubahan nyata bagi mereka yang membutuhkan. Dalam setiap langkah, terukir harapan baru, dan sinar masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat Tanggulangin.

31/01/2025 | sudrab

Ayo Dukung Gaza! 45 Truk Bantuan BAZNAS Berhasil Masuk ke Palestina
Ayo Dukung Gaza! 45 Truk Bantuan BAZNAS Berhasil Masuk ke Palestina
Kamis, 30 Januari 2025 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali membuktikan komitmennya dalam membantu sesama. Sebanyak 45 truk kontainer berisi bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia berhasil memasuki Gaza, Palestina, pada Selasa (28/1/2025). Bantuan ini dikirim melalui pintu Rafah, Mesir, bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan setempat, Bait Zakat Wa As-Shadaqat dan Sunnah Al Hayyah. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menyatakan bahwa pengiriman bantuan ini merupakan bentuk solidaritas umat Islam Indonesia terhadap rakyat Palestina yang sedang menghadapi krisis kemanusiaan. “Alhamdulillah, 45 truk kontainer bantuan telah sampai di Gaza. Ini adalah langkah awal, dan ratusan truk lainnya akan menyusul,” ujarnya. Bantuan tersebut berisi lebih dari 50.000 karton paket kebutuhan pokok seperti mi, beras, kacang, keju, tuna kaleng, biskuit, jus kotak, tepung, saus, dan kurma. Noor Achmad menegaskan bahwa bantuan ini adalah hasil kepercayaan masyarakat Indonesia kepada BAZNAS sebagai lembaga zakat resmi yang amanah. “Setiap paket bantuan adalah bukti nyata kepedulian rakyat Indonesia. Kami ingin memastikan saudara-saudara kita di Gaza tidak merasa sendirian,” tambahnya. BAZNAS juga berencana membangun kembali fasilitas umum yang hancur akibat perang, seperti rumah sakit dan sekolah, serta mendirikan dapur umum dan layanan kesehatan di Gaza. Selain itu, BAZNAS RI telah menandatangani MoU dengan beberapa organisasi internasional seperti UNRWA, JHCO, dan KHCF untuk memperluas jaringan kerja sama kemanusiaan. “Kami berharap kerja sama ini akan mempermudah penyaluran bantuan ke Palestina,” ujar Kiai Noor. Hingga saat ini, BAZNAS telah menyalurkan bantuan senilai Rp120 miliar, menjangkau 407.350 warga Palestina, dan jumlah penerima manfaat terus bertambah. Ketua Satgas Program Membasuh Luka Palestina, H. Mo Mahdum, menekankan bahwa BAZNAS akan terus berupaya mengirimkan bantuan kemanusiaan dengan menggandeng mitra strategis. “Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga pesan bahwa Indonesia selalu bersama Palestina,” tegas Mahdum. BAZNAS berkomitmen untuk terus menggalang bantuan agar dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan. BAZNAS RI juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus berkontribusi melalui zakat, infak, dan sedekah. “Setiap donasi yang diberikan akan menjadi cahaya harapan bagi saudara-saudara kita di Gaza,” ajak Mahdum. Dengan masuknya bantuan ini, BAZNAS berharap dapat meringankan beban warga Palestina dan memperkuat solidaritas kemanusiaan antara Indonesia dan Palestina. Mari bersama-sama wujudkan kepedulian kita dengan mendukung program BAZNAS untuk Palestina. Setiap donasi Anda adalah langkah nyata membantu saudara-saudara kita di Gaza. Ayo, salurkan zakat, infak, dan sedekah melalui BAZNAS sekarang juga!

30/01/2025 | admin

Dari Rumah Tak Layak Menuju Harapan Baru: Baznas dan Plt Bupati Sidoarjo Berikan Solusi untuk Rumah Tak Layak Huni Milik Amirudin
Dari Rumah Tak Layak Menuju Harapan Baru: Baznas dan Plt Bupati Sidoarjo Berikan Solusi untuk Rumah Tak Layak Huni Milik Amirudin
Rabu, 29 Januari 2025, menjadi hari yang penuh haru dan harapan bagi Amirudin, pria berusia 30-an tahun asal Desa Jati, Sidoarjo. Plt Bupati Sidoarjo, Subandi SH, M.Kn, bersama rombongan yang terdiri dari Kapolresta Sidoarjo Kombes. Pol. Christian Tobing, S.I.K., M.H., M.Si, Ketua Baznas Sidoarjo M. Chasbil Azis Salju Sodar, Kadinsos, Camat Sidoarjo Kota, serta perangkat desa setempat, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke rumah Amirudin yang telah dinyatakan tidak layak huni. Kegiatan ini dilakukan sebagai respons atas laporan warga mengenai kondisi rumah Amirudin yang semakin memburuk, terutama atapnya yang sudah dalam keadaan kritis. Amirudin, yang selama ini bekerja serabutan sebagai tukang, terpaksa berhenti bekerja selama dua minggu terakhir setelah mengalami patah tangan kanan akibat jatuh dari atap rumah saat bekerja. Kondisi ini semakin memperparah keadaan keluarganya, yang terdiri dari istri dan dua anaknya—seorang putri yang masih duduk di kelas 3 SDN Jati dan seorang putra yang masih PAUD. Keluarga ini kini menggantungkan hidup pada penghasilan istri Amirudin, yang berjualan es dan gorengan di halaman depan rumah mereka. Plt Bupati Subandi, setelah melihat langsung kondisi rumah Amirudin, menyatakan keprihatinannya. "Ini adalah kondisi yang tidak boleh kita biarkan. Rumah adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk menjamin keamanan dan kenyamanan keluarga," ujarnya. Subandi juga meminta Baznas Sidoarjo dan perangkat desa setempat untuk segera menindaklanjuti proses rehabilitasi rumah tersebut. Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar, menyambut baik arahan dari Plt Bupati. "Kami akan segera memproses segala persyaratan dan dokumen yang diperlukan untuk memastikan rumah Amirudin bisa segera direhabilitasi," kata Chasbil. Ia menambahkan bahwa Baznas akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan proses ini berjalan lancar dan tepat waktu. Kepala Desa Jati, Sidoarjo Kota, juga turut hadir dalam sidak ini. Ia menyatakan komitmennya untuk membantu keluarga Amirudin dalam memenuhi persyaratan administratif yang diperlukan. "Kami akan memastikan bahwa semua dokumen dan persyaratan bisa dipenuhi dengan cepat agar proses rehabilitasi bisa segera dimulai," ujarnya. Amirudin, yang selama ini hidup dalam ketakutan akan kondisi rumahnya, kini bisa tersenyum lega. "Saya sangat bersyukur atas perhatian dari Pak Bupati, Baznas, dan semua pihak yang datang hari ini. Ini adalah harapan baru bagi keluarga saya," ujarnya dengan mata berkaca-kaca. Ia berharap, dengan bantuan ini, keluarganya bisa memiliki rumah yang layak dan aman untuk ditinggali. Kegiatan sidak ini tidak hanya menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan Baznas Sidoarjo dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk terus peduli terhadap sesama. Dengan kolaborasi yang solid, harapan baru bagi keluarga Amirudin dan warga lainnya yang mengalami nasib serupa bisa segera terwujud

29/01/2025 | sudrab

BAZNAS Sidoarjo: Menjawab Kebutuhan Masyarakat dengan Screening Mata Gratis dalam Rangka Hari Jadi ke-166 Sidoarjo
BAZNAS Sidoarjo: Menjawab Kebutuhan Masyarakat dengan Screening Mata Gratis dalam Rangka Hari Jadi ke-166 Sidoarjo
Sidoarjo, 28 Januari 2025 – "Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalamnya yaitu kesehatan dan waktu luang." Pernyataan ini menjadi pengantar yang kuat dalam acara screening mata untuk operasi katarak yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo, berkolaborasi dengan RSI Siti Hajar, dalam rangka memperingati hari jadi Sidoarjo yang ke-166. Acara berlangsung di Pendopo Delta Wibawa, dan dihadiri oleh masyarakat yang sangat membutuhkan perhatian terhadap kesehatan mata mereka. Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar, atau akrab disapa Gus Jazuk, menekankan komitmen lembaganya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Kegiatan ini merupakan kali kedua diadakan setelah suksesnya program serupa setahun lalu, menunjukkan keberlanjutan dan dedikasi BAZNAS dalam memberikan layanan kesehatan. Gus Jazuk berharap, melalui screening ini, banyak masyarakat dhuafa yang dapat terbantu untuk mendapatkan kembali penglihatan mereka melalui operasi katarak yang dijadwalkan pada 15 Februari 2025. “Kami ingin memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang, dapat memiliki kesempatan untuk melihat dengan jelas,” imbuhnya. Direktur RSI Siti Hajar, dr. Iqbal Faizin, MARS, juga menyampaikan harapannya agar kolaborasi ini tidak hanya berhenti pada screening mata. Ia menginginkan kerjasama ini berkembang ke program-program kesehatan lainnya yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. “Kita ingin memberikan dampak yang lebih besar,” cetusnya, menegaskan pentingnya upaya bersama dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara yang digelar BAZNAS Sidoarjo dalam rangka hari jadi Sidoarjo. Sebelumnya, BAZNAS telah melaksanakan bakti sosial di daerah terpencil pada 15 Januari dan khitan massal pada 22-23 Januari. Semua ini menunjukkan komitmen BAZNAS dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Operasi katarak yang dijadwalkan pada 15 Februari mendatang akan dilaksanakan secara serentak di lantai 3 RSI Siti Hajar, dengan kontrol pertama di Poli Mata pada 16 Februari. Dengan kegiatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Kegiatan screening mata ini bukan hanya sekadar program kesehatan, tetapi juga merupakan wujud kepedulian sosial dari BAZNAS Sidoarjo. Dalam suasana yang penuh harapan ini, masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat nyata dari upaya kolaboratif ini, sehingga kualitas hidup mereka dapat meningkat.

28/01/2025 | sudrab

Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan kepada Penerima Manfaat dalam Peringatan Isra Mi'raj
Baznas Sidoarjo Salurkan Bantuan kepada Penerima Manfaat dalam Peringatan Isra Mi'raj
Sidoarjo, 27 Januari 2024 – Dalam rangka memperingati Isra Mi'raj, PCNU Sidoarjo menggelar acara istimewa di Masjid KH Hasyim Asy'ari, komplek Universitas Nahdlatul Ulama (Unusida). Acara ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga kesempatan bagi Baznas Sidoarjo untuk menyalurkan bantuan kepada 22 penerima manfaat, termasuk penyandang disabilitas, yatim piatu, dan dhuafa dari lembaga pendidikan milik PCNU Sidoarjo. Penyaluran bantuan tersebut disampaikan langsung oleh Plt Bupati Sidoarjo, Subandi, S.H., M.Kn., yang menyempatkan diri hadir dalam rangkaian peringatan tersebut. Kehadirannya menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju Sodar, juga hadir dalam acara tersebut. Sebagai salah satu pimpinan PCNU Sidoarjo, beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai lembaga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Bantuan ini merupakan wujud nyata kepedulian kita terhadap mereka yang membutuhkan," ujarnya. Acara ini semakin bermakna dengan pengajian yang dipimpin oleh mantan Ketua PBNU 2015-2020, K.H. Said Agil Siraj. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan nilai-nilai peristiwa Isra Mi'raj dan relevansinya dengan konteks saat ini. "Kita perlu menginternalisasi nilai-nilai tersebut untuk mencapai peradaban yang tinggi dan kesejahteraan bersama," ungkapnya. Peringatan Isra Mi'raj ini tidak hanya menjadi ajang refleksi spiritual, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas sosial di kalangan masyarakat. Dengan adanya penyaluran bantuan ini, diharapkan para penerima manfaat dapat merasakan dukungan yang nyata dari komunitas. Dengan semangat kebersamaan, Baznas Sidoarjo dan PCNU Sidoarjo berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi mereka yang berada dalam kondisi rentan. Kegiatan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mewujudkan visi bersama untuk kesejahteraan. Sebagai Prilaku yang baik, acara ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Bersama, kita dapat menciptakan perubahan yang lebih baik untuk masyarakat Sidoarjo.

27/01/2025 | admin

Bersama Menghadapi Banjir: Baznas dan Pemkab Sidoarjo Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Tanggulangin
Bersama Menghadapi Banjir: Baznas dan Pemkab Sidoarjo Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Tanggulangin
Tanggulangin, 27 Januari 2025 – Dalam upaya mengatasi dampak banjir yang melanda kawasan Tanggulangin, Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, DR. Fenny Apridawati, memimpin inspeksi mendalam di Desa Kedungbanteng. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau kondisi pengungsi dan menilai situasi terkini di lokasi yang terimbas banjir hidrometeorologis. Saat tiba di lokasi, Ibu Sekda disambut oleh puluhan pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Sekitar enam puluh warga kini tinggal di titik pengungsian, yang menjadi saksi bisu dari fenomena alam yang kerap menghantui desa tersebut. Dalam kunjungannya, Ibu Fenny juga mengamati kondisi aliran sungai yang dipenuhi enceng gondok, menandakan perlunya tindakan lebih lanjut dalam menjaga kebersihan dan kelancaran aliran air. Desa Kedungbanteng, dikenal sebagai langganan banjir, terpengaruh oleh penurunan tanah yang signifikan, dengan titik pusat penurunan terletak di SMPN 2 Tanggulangin. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan, termasuk pendirian pompa air berkapasitas besar, kecepatan intrusi air sering kali lebih cepat dibandingkan dengan proses pengurasan. Situasi ini menuntut perhatian dan tindakan lebih serius dari semua pihak terkait. Dalam sidak kali ini, Baznas Sidoarjo bersama Dinas Sosial membagikan bantuan secara simbolis kepada para pengungsi. Ketua Baznas Sidoarjo, M. Chasbil Azis Salju, turut hadir dan menyerahkan bantuan berupa sembako, yang sangat dibutuhkan oleh warga dalam kondisi darurat ini. Kegiatan ini juga melibatkan relawan BPBD, yang melakukan assessment bersama untuk memahami kondisi terkini di Kedungbanteng dan desa-desa sekitar yang juga terdampak, seperti Kalidawir dan Banjar Panji. Sejak semalam, Baznas telah menyiapkan 2,5 ribu bungkus makanan untuk 356 warga yang terdampak, sebagai antisipasi terhadap kemungkinan kondisi yang berkepanjangan. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban pengungsi dan memberikan dukungan yang dibutuhkan selama masa sulit ini. Ibu Sekda, dalam pernyataannya, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana. “Kita harus bersatu dan saling membantu, terutama di saat-saat seperti ini. Setiap langkah kecil yang kita ambil dapat memberikan dampak besar bagi mereka yang membutuhkan,” ujarnya. Kegiatan sidak ini tidak hanya sekadar pemantauan, tetapi juga menjadi momentum bagi semua pihak untuk berkomitmen dalam penanganan bencana di masa mendatang. Dengan harapan, sinergi antara pemerintah, Baznas, dan masyarakat akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan yang ada.

27/01/2025 | admin

Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat