WhatsApp Icon
BAZNAS Sidoarjo Salurkan Bantuan di Krian dan Prambon, Sentuh Anak Sekolah hingga Lansia Tak Mampu

SIDOARJO — Dalam satu hari penuh kepedulian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi berbeda: SDN Ponokawan, Kecamatan Krian, dan Desa Bendotretek, Kecamatan Prambon. Kegiatan yang berlangsung pada Senin, 17 November 2025, menjadi bukti nyata komitmen lembaga amil zakat dalam menjangkau kelompok rentan—mulai dari anak-anak usia sekolah hingga lansia yang hidup dalam keterbatasan.

 

Di SDN Ponokawan, tim BAZNAS Sidoarjo yang dipimpin oleh Ahmad Hamdani, M. Haffidz, dan Rita Defani, bersama kepala sekolah, menyerahkan bantuan pendidikan kepada sepuluh siswa yang berprestasi namun berasal dari keluarga kurang mampu. Para siswa tampak antusias menerima bantuan yang dirancang untuk mendukung kebutuhan belajar mereka. Kepala sekolah menyampaikan apresiasi atas kehadiran BAZNAS, mengingat banyak siswa di sekolah tersebut yang kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, baik untuk dirinya maupun keluarganya yang terbatas. “Ini bukan sekadar bantuan materi, tapi juga dorongan semangat agar anak-anak terus percaya pada pendidikan sebagai jalan keluar,” ujar kepala sekolah.

 

Sementara itu, di Desa Bendotretek, Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, M. Mahbub—yang akrab disapa Gus Mahbub—bersama staf pelaksana Sofwan dan Syukron, menyalurkan bantuan biaya hidup kepada sembilan warga lanjut usia dan keluarga tidak mampu. Salah satu penerima adalah Pak Kasban, seorang lansia berusia 87 tahun yang tinggal sendirian dan sangat bergantung pada bantuan anaknya. Kunjungan tim BAZNAS tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga mendengarkan cerita hidup mereka dan memberikan dukungan moral. “Kami ingin memastikan bahwa lansia yang hidup sebatang kara tetap merasa dihargai, bukan hanya diperhatikan secara fisik, tapi juga secara emosional,” kata Gus Mahbub.

 

Kedua kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin BAZNAS Sidoarjo dalam optimalisasi penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara tepat sasaran. Penyaluran dilakukan berdasarkan hasil asesmen lapangan yang cermat, serta koordinasi erat dengan pihak sekolah dan perangkat desa untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi.

 

Dari dua lokasi ini, terlihat jelas bahwa kebutuhan masyarakat sangat beragam—mulai dari akses pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan pokok bagi lansia. Namun, benang merahnya sama: kepedulian yang tulus. Di Ponokawan, senyum anak-anak berbaris rapi dengan seragam putih-merah menjadi simbol harapan masa depan. Di Bendotretek, tatapan tenang para lansia yang memegang bantuan menjadi pengingat bahwa martabat manusia tak pernah pudar, bahkan di usia senja.

 

BAZNAS Sidoarjo berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan programnya, tidak hanya melalui penyaluran langsung, tetapi juga dengan pendampingan dan pemberdayaan berkelanjutan. Rencana tindak lanjut mencakup monitoring dampak bantuan, serta pengembangan program seperti beasiswa berkelanjutan untuk siswa berprestasi dan layanan kesehatan dasar untuk lansia.

 

Dengan langkah-langkah konkret ini, BAZNAS Sidoarjo menegaskan perannya sebagai mitra strategis dalam mewujudkan kesejahteraan sosial di kabupaten yang dikenal sebagai pusat industri dan pertanian. Karena di balik setiap bantuan yang diserahkan, ada cerita, ada harapan—dan ada janji: bahwa tidak ada yang ditinggalkan. Setiap nyawa, sekecil apa pun, berhak atas kehidupan yang layak.

18/11/2025 | Kontributor: sudrab
Afizah dan Harapan yang Tak Pernah Padam

Kisah Keluarga Hariadi dan Intervensi BAZNAS Sidoarjo di Balik Perjuangan Melawan Penyakit

SIDOARJO – Di balik tembok rumah sederhana di Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, tersimpan kisah perjuangan yang melelahkan sekaligus mengharukan. Afizah Al Maira Putri, bocah mungil yang belum genap tiga tahun, harus menanggung beban yang terlalu berat untuk usianya: kelainan jantung, gangguan paru-paru, kelainan kulit, dan penumpukan cairan di kepala. Setiap dua minggu sekali, keluarga Hariadi harus menempuh perjalanan ke RS Dr. Soetomo Surabaya—perjalanan yang menguras fisik, mental, dan kantong mereka yang sudah tipis.

 

"Kami tidak pernah menyangka cobaan ini akan datang," ujar Hariadi, sang ayah, dengan suara yang hampir berbisik. Sebagai kepala keluarga dengan tiga anak, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilannya yang tak menentu kini harus berbagi dengan kebutuhan medis Afizah yang terus membengkak. Istrinya, yang seharusnya bisa membantu mencari nafkah, kini harus stay di rumah untuk merawat putri bungsunya yang membutuhkan perhatian 24 jam.

 

Kondisi inilah yang menarik perhatian BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Senin pagi, 17 November 2025, pukul 10.00 WIB, tim yang dipimpin langsung oleh M. Mahbub (Gus Mahbub), Wakil Ketua II BAZNAS Sidoarjo, bersama Sofwan dan Syukron, staf pelaksana, datang membawa bantuan kesehatan. Kunjungan ini bukan sekadar seremonial penyerahan bantuan, melainkan hasil dari asesmen mendalam yang telah dilakukan sebelumnya.

 

"Kami melihat keluarga Pak Hariadi bukan hanya butuh bantuan finansial, tapi juga dukungan moral bahwa mereka tidak berjuang sendirian," jelas Gus Mahbub. Dalam asesmen yang dilakukan, tim BAZNAS menemukan bahwa keluarga ini tergolong sangat rentan. Dengan tiga anak dan kondisi Afizah yang memerlukan perawatan intensif berkelanjutan, keluarga Hariadi berada di ujung tanduk kemiskinan struktural yang kronis.

 

Data dari BAZNAS Sidoarjo mencatat bahwa kasus seperti Afizah bukanlah fenomena tunggal. Di Kabupaten Sidoarjo, masih banyak keluarga yang terjebak dalam lingkaran kemiskinan akibat biaya kesehatan katastropik. Program bantuan kesehatan BAZNAS hadir sebagai safety net, jaring pengaman sosial yang menangkap mereka yang jatuh dari sistem kesehatan formal.

 

Yang membuat program ini berbeda adalah pendekatan humanistiknya. Bukan sekadar menyerahkan amplop bantuan, tim BAZNAS memastikan keluarga penerima memahami bahwa ini adalah hak mereka sebagai mustahik, bukan belas kasihan. "Zakat adalah sistem redistribusi kekayaan yang telah Allah atur. Afizah dan keluarganya berhak mendapat bagian dari harta orang-orang yang berkecukupan," tegas Gus Mahbub.

 

Saat bantuan diserahkan, air mata Ibu Afizah menetes. Bukan karena jumlah nominalnya, tapi karena pengakuan bahwa perjuangan mereka dilihat dan dihargai. Di tengah sistem yang kerap mengabaikan wong cilik, kehadiran BAZNAS menjadi oase di padang tandus.

 

Program seperti ini membuktikan bahwa filantropi Islam, khususnya melalui lembaga zakat, bukan hanya tentang charity, melainkan tentang restorasi martabat manusia. Afizah mungkin masih harus bergulat dengan penyakitnya, tapi setidaknya kini keluarganya tak lagi berjuang sendirian. Dan itu, dalam banyak hal, adalah kemenangan terbesar.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
Puluhan Keluarga Gizi Buruk Terima Daging DAM Baznas 2025: Satu Paket, Satu Harapan

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang semakin berat, di balik dinding-dinding rumah sederhana di Sidoarjo, ada kisah-kisah kecil yang menyimpan beban besar. Beban gizi buruk. Beban kelaparan tersembunyi. Dan di sinilah, BAZNAS RI, melalui Program Daging Kambing DAM Haji 2025, hadir bukan hanya sebagai pemberi, tapi sebagai penjaga harapan.

 

Dalam dua hari pelacakan intensif (5-6 November 2025), Tim Pembina dan Pengawasan Program Kesehatan Keluarga dan Gizi (TP3 Kesga & Gizi) Kabupaten Sidoarjo, Dinas kesehatan , dinas sosial, tim  Penggerak PKK dan BAZNAS Sidoarjo, menjumpai puluhan anak yang tumbuh kembangnya  terindikasi  kekurangan nutrisi. Mereka bukan sekadar angka statistik.

Seperti, mereka adalah Ananda Dewi Sekar Arum, usia 24 bulan, berat badannya hanya 6,8 kg—jauh di bawah standar. Bayangkan, seorang bayi yang setiap hari rewel karena perutnya yang lapar, ibunya yang lelah, dan ayahnya yang mencari nafkah dengan tangan yang gemetar, sambil menghisap rokok yang justru memperparah kondisi keluarga.

 

Atau Ananda Muhammad Syahrul, 4 tahun 2 bulan, berat badannya 10,1 kg. Ia tinggal bersama lima saudara kandung di rumah yang statusnya sudah dijual. Ayahnya bekerja di warung soto, ibunya mengupas bawang—dua pekerjaan yang berat untuk memenuhi kebutuhan dasar, apalagi nutrisi berkualitas. Di Prambon, Ananda Mohamad Rasya Alfarizqi dan Azfer Rafeyfa Endaru juga menanti. Azfer, putra pertama, berat badannya hanya 9 kg—padahal idealnya harus 13,5 kg. Ibu Yeny Dwi Lestari, sang ibu, hanya bisa menatap anaknya dengan mata berkaca-kaca, sementara suaminya, seorang supir pengiriman, berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

 

Namun, di tengah keprihatinan itu, datanglah cahaya. BAZNAS RI, melalui 225 paket siap saji berkualitas yang dialokasikan khusus untuk BAZNAS Sidoarjo, membawa solusi nyata. Setiap paket daging kambing DAM, diproses secara higienis dalam kemasan pouch, bukan sekadar makanan. Ini adalah obat. Ini adalah investasi masa depan. Ini adalah bentuk zakat yang hidup, yang bernafas, yang menyentuh kulit dan jiwa.

 

Staf pelaksana BAZNAS, Ahmad Hamdani dengan wajah serius namun penuh empati, mendatangi rumah-rumah tersebut bersama Tim. Mereka tidak hanya menyerahkan paket Dam dan sembako serta nutrisi lainnya, tapi juga berdialog, memberi edukasi, dan menenangkan hati para ibu. Di Balongdowo, di Kedungsolo, di Prambon—senyum mulai terbit. Bukan senyum biasa. Senyum yang lahir dari rasa lega, dari harapan yang kembali menyala.

 

Zakat bukan lagi soal ritual. Ini adalah instrumen pemberdayaan. Satu paket daging, satu senyum, satu harapan. Untuk Ananda Dewi, untuk Syahrul, untuk Rasya, untuk Azfer—dan untuk puluhan anak lainnya di Sidoarjo. Karena di balik setiap kilogram daging, ada mimpi yang sedang dibangun. Mimpi untuk tumbuh lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih cerdas. Mimpi untuk masa depan yang lebih baik.

 

Dan inilah esensi filantropi: bukan hanya memberi, tapi mengubah. Satu paket, satu kehidupan. Satu harapan, satu masa depan.

17/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Tangan Renovasi Rumah Modin yang Tak Layak Huni

Kepedulian terhadap kondisi tokoh agama yang mengabdi puluhan tahun kini berbuah nyata melalui aksi cepat lembaga filantropi

 

SIDOARJO – Air mata haru mengalir di pipi Siti Sholimah (75) saat kediamannya di Dusun Alang-Alang, Desa Kureksari, Kecamatan Waru, dikunjungi Bupati Sidoarjo Subandi bersama jajaran BAZNAS Sidoarjo, Sabtu (15/11/2025). Nenek yang selama ini mendampingi suaminya, Imam Ghozali, seorang modin desa, tak henti melantunkan doa syukur. Harapan untuk memiliki rumah yang layak akhirnya tampak nyata di depan mata.

 

Kondisi hunian keluarga modin ini sungguh memprihatinkan. Rumah yang telah mereka tempati berpuluh tahun bersama seorang anak itu rusak parah. Bagaikan bangunan terbengkalai, siapa pun yang melintas pasti menyangka rumah itu telah lama kosong. Atap bocor di mana-mana, dinding mengelupas, bahkan tidak ada kamar mandi yang layak. Inilah kenyataan pahit seorang pelayan agama yang selama ini mengabdikan diri untuk masyarakat.

 

"Setiap kali hujan turun, kami harus bersiap dengan ember dan wadah untuk menampung air yang bocor dari atap. Kondisi ini sudah berlangsung bertahun-tahun," ungkap Imam Ghozali dengan nada pasrah namun penuh ketabahan.

 

Ketua BAZNAS Sidoarjo, M. Chasbil Aziz Salju Sodar yang akrab disapa Gus Jazuk, langsung mengambil inisiatif. Lembaga amil zakat yang dipimpinnya segera menyusun rencana renovasi komprehensif. Bukan sekadar tambal sulam, tetapi perbaikan menyeluruh yang menyentuh aspek kenyamanan dan keamanan penghuni.

 

"Kami tidak bisa membiarkan seorang pelayan umat tinggal dalam kondisi seperti ini. BAZNAS Sidoarjo berkomitmen penuh untuk merenovasi rumah Pak Modin hingga layak huni," tegas Gus Jazuk .

 

Program renovasi yang dirancang BAZNAS mencakup penggantian total atap rumah, pembangunan kamar mandi baru, pengecatan dinding, pemasangan keramik lantai, hingga perbaikan ruang kamar tidur. Target penyelesaian ditetapkan dalam waktu dua minggu, menunjukkan keseriusan lembaga filantropi ini dalam menghadirkan solusi nyata.

 

Bupati Subandi yang turut hadir dalam kunjungan tersebut menyatakan apresiasinya terhadap respons cepat BAZNAS. Ia meminta seluruh perangkat desa untuk bergotong royong membersihkan rumah sebagai tahap awal renovasi. Selama proses perbaikan, keluarga Imam Ghozali akan ditempatkan di tempat tinggal sementara yang layak.

 

"Ini adalah bentuk penghargaan kita kepada tokoh agama yang telah mengabdi. Mari bersama-sama mewujudkan kehidupan yang bermartabat bagi mereka," ujar Bupati Subandi.

 

Imam Ghozali mengaku sebelumnya sempat mendapat bantuan material galvalum dari Pemerintah Desa Kureksari. Namun, material tersebut hanya cukup untuk sebagian kecil atap, sementara biaya pemasangan harus ditanggung sendiri dengan bantuan anak-anaknya yang kini juga sudah kehabisan kemampuan.

 

Kehadiran BAZNAS Sidoarjo dalam kasus ini menjadi bukti nyata peran strategis lembaga filantropi dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola dengan amanah, organisasi ini mampu menghadirkan perubahan konkret bagi kehidupan kaum dhuafa dan tokoh masyarakat yang membutuhkan.

 

Tim BAZNAS dijadwalkan turun langsung setelah proses kerja bakti pembersihan rumah selesai. Renovasi menyeluruh akan segera dimulai, membawa harapan baru bagi keluarga yang selama ini hidup dalam keterbatasan namun tetap tegar dalam pengabdian.

16/11/2025 | Kontributor: sudrab
BAZNAS Sidoarjo Turun Langsung Asesmen RTLH: Dua Keluarga di Ambang Harapan

SIDOARJO – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Sidoarjo kembali menunjukkan komitmennya dalam program pengentasan kemiskinan melalui asesmen Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan pada Kamis (13/11/2025). Tim yang terdiri dari Ach Richie dan M. Sofwan, staf pelaksana BAZNAS Sidoarjo, melakukan survei langsung ke dua lokasi berbeda untuk memetakan kondisi riil keluarga penerima manfaat.

 

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kediaman Ibu Memet di Desa Sigogalih, Kecamatan Tarik. Seorang janda tangguh yang harus menghidupi tiga generasi sekaligus—dirinya sendiri, sang anak, dan ibunya yang mengalami gangguan jiwa. Kondisi ekonomi keluarga ini sangat memprihatinkan. Ibu Memet bekerja sebagai buruh pabrik kerupuk dengan penghasilan Rp50.000 per hari, itupun tidak menentu. "Kadang ada kerja, kadang tidak, Pak," ungkap Ibu Memet dengan wajah lelah namun tetap tegar.

 

Yang lebih mengkhawatirkan adalah kondisi fisik bangunan tempat tinggal mereka. Dari hasil observasi tim BAZNAS, kerusakan paling parah terjadi pada struktur atap. Kayu-kayu penyangga atap sudah rapuh dan lapuk dimakan usia, sebagian genteng bahkan sudah jebol dan bolong. Ketika hujan turun, air tidak hanya membasahi halaman, tetapi juga masuk ke dalam rumah, memaksa keluarga ini berjibaku dengan genangan air di malam hari.

 

Perjalanan asesmen dilanjutkan ke Kelurahan Juwet Kenongo, Kecamatan Porong, menuju rumah Saudara Muchamat Andi Pranoto. Pria yang berprofesi sebagai penyanyi jalanan ini menggantungkan hidup dari satu panggung ke panggung lainnya, mengamen dari kafe ke kafe. "Kalau ada job baru ada penghasilan, kalau tidak ya puasa," tutur Andi dengan jujur. Dia tinggal bersama istri dan seorang anak dalam kondisi rumah yang tidak jauh berbeda dengan rumah Ibu Memet—atap yang ditopang oleh kayu-kayu lapuk yang sewaktu-waktu bisa runtuh.

 

Ach Richie, salah satu petugas asesmen, menjelaskan bahwa kedatangan mereka bukan sekadar mengumpulkan data administratif. "Kami tidak hanya mencatat kerusakan fisik bangunan, tapi juga mendengarkan langsung kisah perjuangan mereka. Ini penting agar program RTLH BAZNAS tepat sasaran dan benar-benar menyentuh akar permasalahan," ujarnya.

 

M. Sofwan menambahkan bahwa hasil asesmen ini akan segera diproses lebih lanjut oleh tim teknis BAZNAS Sidoarjo. "Kami berharap dalam waktu dekat, kedua keluarga ini bisa mendapatkan bantuan renovasi yang mereka butuhkan. Prioritas utama adalah perbaikan struktur atap agar mereka tidak lagi khawatir ketika musim hujan tiba," jelasnya.

 

Program RTLH merupakan salah satu program unggulan BAZNAS Sidoarjo dalam menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program ini, BAZNAS tidak hanya memberikan bantuan fisik berupa renovasi rumah, tetapi juga memberikan dampak psikologis berupa rasa aman dan martabat bagi keluarga penerima manfaat.

 

"Rumah adalah tempat berlindung. Ketika rumah sudah tidak layak, maka martabat kemanusiaan juga terancam. Inilah mengapa BAZNAS Sidoarjo sangat serius menangani program RTLH," tegas Ach Richie menutup keterangan.

 

BAZNAS Sidoarjo mengajak masyarakat yang mampu untuk terus menyalurkan zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga resmi agar penyalurannya tepat sasaran. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kantor BAZNAS Sidoarjo atau media sosial resmi.

14/11/2025 | Kontributor: sudrab

Berita Terbaru

Bareng Baim Wong , Baznas Bagikan Paket Ramadhan Bahagia Pada komunitas Penyandang Tunanetra Indonesia
Bareng Baim Wong , Baznas Bagikan Paket Ramadhan Bahagia Pada komunitas Penyandang Tunanetra Indonesia
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama selebritas Baim Wong membagikan sejumlah paket sembako yang dikemas dalam Paket Ramadhan Bahagia (PRB) kepada Komunitas Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) dan para mustahik. Bantuan Paket Ramadhan Bahagia menjadi agenda rutin BAZNAS tiap bulan Ramadhan, untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat yang membutuhkan. Dalam Paket Ramadhan Bahagia terdapat beras, minyak goreng, gula pasir, teh celup, kecap, sirup, ikan kaleng, dan lainnya. Secara simbolis bantuan Paket Ramadhan Bahagia diserahkan Pimpinan Ketua BAZNAS RI H. Rizaludin Kurniawan S.Ag, M.Si, bersama Baim Wong kepada para penerima manfaat di kawasan RPTRA Sunter, Jakarta, Kamis (13/4/2023). "Alhamdulillah kali ini kita bekerja sama dengan Mas Baim Wong bisa mengunjungi teman-teman Pertuni di RPTRA Sunter ini dan dapat berbagi kebahagiaan berupa paket Ramadhan untuk bapak ibu semua," ujar Rizal. "Ini adalah salah satu program BAZNAS di bulan Ramadhan untuk membantu kebutuhan dan menyejahterakan para mustahik. Semoga Paket Ramadhan Bahagia yang diberikan kepada teman-teman Pertuni dapat bermanfaat dan menambah keberkahan untuk kita semua di bulan Ramadhan," ujarnya. Rizal berharap, adanya penyaluran Paket Ramadhan Bahagia (PRB) dapat menjadi momentum penguat kebutuhan akan perbaikan baik bagi keluarga rentan. Hal ini sebagai wujud kepedulian sosial dan menjalankan kepercayaan muzaki yang telah mengamanahkan zakatnya ke BAZNAS. Sementara itu, Baim Wong menyambut baik program positif ini, yang dinilainya dapat memberi manfaat lebih di bulan penuh berkah. "Saya senang sekali bisa bersama BAZNAS mengunjungi bapak ibu Pertuni di sini dan berbagi kebahagiaan, dengan Paket Ramadhan Bahagia ini. Semoga bapak ibu semua selalu sehat dan semangat menjalani ibadah di bulan Ramadhan," katanya. Baim juga mengajak masyarakat untuk menunaikan zakatnya melalui BAZNAS, agar bisa memberi manfaat kepada mereka yang membutuhkan. "Saya juga mengajak kepada semua teman-teman agar menunaikan zakat, infak, dan sedekahnya di BAZNAS, agar kita bisa sama-sama membantu orang-orang yang membutuhkan seperti yang kami lakukan hari ini," kata Baim. Baim juga mendukung BAZNAS dalam upayanya mengentaskan kemiskinan melalui program-program yang digulirkan. "Terima kasih juga kepada BAZNAS sudah mempercayai saya untuk membantu menyukseskan program-programnya, insyaallah saya akan terus bekerja sama dengan BAZNAS ke depannya sebagai lembaga resmi pemerintah yang mengumpulkan dan menyalurkan zakat, infak, dan sedekah untuk masyarakat yang membutuhkan," pungkasnya. release baznas Indonesia
BERITA16/04/2023 | humas
Ibu ini Terharu,Terima Bantuan Biaya Hidup Dari Baznas Sidoarjo
Ibu ini Terharu,Terima Bantuan Biaya Hidup Dari Baznas Sidoarjo
Sidoarjo – Rebika, lanjut usia (lansia) warga desa kepunten RT 04 RW 02 Kecamatan Tulangan yang puluhan tahun lalu mengalami kecelakaan kerja dan berdampak pada menurunnya kemampuan untuk bekerja. Perempuan yang juga janda ini , semenjak kaki sebelah kanannya alami kecelakaan kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari harinya sangat tergantung atas kedermawanan orang lain. Dirinya terharu dan berucap syukur, atas bantuan biaya hidup dari badan amil zakat nasional (baznas) Sidoarjo sejumlah 1 juta uang tunai dan paket sembako. “ Alhamdulillah, Saestu kulo remen.keadaan kawulo enggeh koyok ngeten , nedho nggih saking tiyang . Saking Baznas niki matur suwun sanget,” ungkap ibu Rebika sambil terharu ungkapkan terima kasihnya dalam Bahasa Jawa, Senin (10/04/2023). Bantuan biaya hidup serupa dengan ibu rebika diberikan bersamaan dengan lansia lainnya , mbah warinten dan mbah wariyem warga setempat juga. Sementara itu ,Wakil Ketua 2 bagian Distribusi Baznas Sidoarjo, Muhammad Mahbub menyampaikan, bantuan berupa uang tunai dan paket sembako yang diberikan kepada warga ini diajukan dengan membawa surat keterangan miskin dari pemerintah desa, dan ber-ktp Sidoarjo. Setelah diferivikasi oleh baznas sidoarjo , bila lolos memenuhi ketentuan verifikasi,warga tersebut kemudian layak mendapatkan bantuan. “ Sebelumnya, sudah kita bantu, dan pada bulan ke empat ini kita bantu lagi dalam bentuk uang 1 juta dan paket sembako,” terang gus Mahbub panggilan karib wakil 2 Baznas Sidoarjo ini. Lebih jauh , gus Mahbub juga menyampaikan terima kasihnya pada para pemberi zakat, infaq, shodaqoh ( ZIS) ke baznas Sidoarjo. “ Insyaallah Amanahyang diberikan ke Baznas , disalurkan secara tepat , mustahiq atau asnaf sesuai syariat,” tandasnya. (humas)
BERITA15/04/2023 | humas
Baznas Sidoarjo tebar ta'jil Bareng Komunitas Sidoarjo berbagi
Baznas Sidoarjo tebar ta'jil Bareng Komunitas Sidoarjo berbagi
Sidoarjo - Bertempat di depan Stadion Jenggolo, Baznas Sidoarjo berbagi ta' jil Ramadhan 1444 H, Kamis (13/04/2023). Berbagi Ta' jil rutin setiap hari senin dan kamis menjelang maghrib , kali ini berkolaborasi dengan komunitas Sidoarjo berbagi. Sebagaimana biasanya, Baznas Sidoarjo membagikan 600 bingkisan ta' jil yang dibagikan pada dua titik pembagian. Selain didepan stadion Jenggolo, juga di depan kantor Mall Pelayanan Publik ( MPP) jalan lingkar timur. Kordinator komunitas Sidoarjo berbagi, Tomy Triapiliyanto, ST menyampaikan apresiasi nya bisa berbagi bersama dengan Baznas Sidoarjo untuk berbagi ta'jil dalam bulan suci Ramadhan 1444 H ini. " Terima kasih bisa berbagi bersama dengan baznas Sidoarjo, semoga kedepannya bisa bersinergi memberikan manfaat ke warga Sidoarjo, " Ungkap pria yang juga pegawai di dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu (DPM PTSP). Menariknya, berbagi ta'jil didepan stadion jenggolo ini menyertakan maskot Baznas. Hal ini cukup menarik perhatian banyak pengendara yang melewati lokasi berbagi ta' jil ini. (humas)
BERITA14/04/2023 | humas
Tahap pertama, 24 ton beras zakat fitrah baznas Sidoarjo terdistribusikan
Tahap pertama, 24 ton beras zakat fitrah baznas Sidoarjo terdistribusikan
Sidoarjo – Sebanyak 24 Ton beras zakat fitrah yang di himpun melalui Baznas Sidoarjo telah didistribusikan mengcover 18 kecamatan yang ada di Sidoarjo, selasa(12/04/2023). 24 ton beras yang di packing per 3 kg beras dalam plastic dan tercetak logo baznas serta stiker nama muzaki ( orang ber zakat) melalui baznas Sidoarjo.Dan secara syar’I telah di bacakan niat zakat fitrah oleh semua pimpinan Baznas Sidoarjo beberapa waktu sebelumnya. M. Mahbub Wakil ketua 2 yang bertanggungjawab atas pendistribusian zakat fitrah ini menyampaikan, 24 ton beras zakat fitrah tahap pertama selesai didistribusikan pada hari ini. “ 24 ton beras fitrah ini tuntas hari ini , dan tahap kedua masih ada 9,5 ton lagi ,insyaAllah akan kita eksekusi minggu ini juga bisa terdistribusi semua,” ungkap gus Mahbub panggilan karibnya ini. Gus Mahbub mengucapkan terima kasihnya kepada para muzaki yang menyalurkan zakat fitrahnya melalui Baznas Sidoarjo, dirinya berharap kewajiban setiap umat muslim yang disalurkan melalui Baznas ini berikan manfaat dan maslahat bagi semuanya. “ Sebagaimana Azas pengelolaan ZIS di Baznas, yaitu Aman Syar’I, Aman Regulasi dan Aman NKRI ,” cetusnya. Pada kesempatan sebelumnya, Apresiasi dari Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali terkait distribusi zakat fitrah Baznas yang di packing berlogo baznas dan stikerisasi nama muzaki pada tiap packingnya saat di Balengbendo sehari sebelumnya. (Humas)
BERITA13/04/2023 | humas
1.160 an Paket Ramadhan Baznas Sidoarjo untuk para Penjaga Makam dan Penjaga Kantor Desa
1.160 an Paket Ramadhan Baznas Sidoarjo untuk para Penjaga Makam dan Penjaga Kantor Desa
Sidoarjo – Raih keberkahan bulan suci ramadhan 1444 H , Baznas Sidoarjo bagikan paket Ramadhan bagi sekitar 1.160 an paket yang diperuntukan untuk para penjaga makam , penjaga kantor desa dan kecamatan serta lainnya. Pembagian paket ramadhan itu dibagikan serentak melalui kecamatan kecamatan se Sidoarjo, senin(10/04/2023). Sejumlah pimpinan dan pelaksana Baznas Sidoarjo berbagi tugas melakukan pembagian paket ramadhan 1444 H di berbagai kecamatan untuk menyerah terimakan paket ini. Em Luqman Hakim , wakil 1 Baznas Sidoarjo sesaat di kecamatan Taman menyampaikan ,pembagian paket ini dilakukan serentak, dan dituntaskan pada hari ini juga. “ Program pembagian paket ramadhan ini, diserah terimakan serentak kepada para penjaga makam, penjaga kantor desa dan dhuafa lainnya agar bisa memberikan manfaat menjelang akhir ramadhan ini, dan pas hari raya,” ungkap Luqman Hakim. Wakil 1 Baznas Sidoarjo ini berharap, bingkisan atau paket ramadhan yang di terimakan ini bisa mewakili para muzaki ,yang menyalurkan zakat ,infaq dan shodaqohnya melalui Baznas Sidoarjo . “ Para Muzaki ini , senantiasa Allah balas kebaikannya dan dilimpahi berkah selalu,” cetusnya. Lebih jauh harapnya , Para penerima atau Mustahiq senantiasa diberikan kebahagiaan. Ditempat yang lain, Saat pembagian paket ini di kantor kecamatan Sedati, Camat Sedati Abu Dardak, menyampaikan terima kasihnya atas pemberian paket ramadhan di lingkungan kecamatan Sidoarjo. “Terima Kasih Baznas, Pemberian ini semoga meningkatkan manfaat dan bisa meraih maslachah bagi semua,” terangnya. (humas)
BERITA11/04/2023 | humas
Literasi Zakat Bagi Jurnalis, PWI Gandeng Baznas Sidoarjo
Literasi Zakat Bagi Jurnalis, PWI Gandeng Baznas Sidoarjo
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Sidoarjo menggelar Dialog Ramadhan yang berkolaborasi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sidoarjo untuk literasi zakat. Acara yang bertemakan "Penguatan Literasi Zakat untuk Kesejahteraan Umat" ini juga disupport Favehotel Sidoarjo, Kamis (6/4/2023) Dan diikuti oleh puluhan anggota PWI Sidoarjo dan sejumlah undangan. Dua narasumber dari Baznas Sidoarjo, yakni Wakil Ketua I Baznas Sidoarjo Luqman Hakim dan Wakil Ketua II Baznas Sidoarjo, M Mahbub. Dalam Paparannya, sinergi Baznas dengan PWI Sidoarjo ini merupakan kegiatan yang luar biasa. Ia menyebut acara semacam ini menjadi sebuah sinergi yang strategis. Sebab sampai saat ini pengumpulan zakat belum optimal. Sebagaimana diketahui, potensi zakat secara nasional sebesar Rp 400 Triliun, namun tahun ini targetnya masih dipatok Rp 33 Triliun. "Berliterasi adalah memberikan edukasi, pemahaman dan informasi supaya bisa diserap dengan baik, menambah jejaring yang semakin luas, maka para jurnalis menjadi garda depan untuk mengawal gerakan zakat nasional. Sehingga zakat tidak hanya populer saat Ramadhan," ungkap Luqman Hakim. Masyarakat secara umum membutuhkan pencerahan yang benar terkait penyaluran zakat, infaq dan sedekah kepada lembaga yang terpercaya. "Semakin banyak masyarakat yang menyalurkan zakat, infaq dan sedekah pada lembaga pengelolaan ZIS yang krdibel maka otomatis akan membantu orang-orang yang membutuhkan," Luqman Hakim. Ketua PWI Sidoarjo, Mustain mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS). "Harapannya melalui tulisan tersebut bisa menjadi gerakan literasi yang baik sehingga bisa meningkatkan kesadaran mengenai Zakat, Infaq dan Sedekah," katanya. Ia menyebut, Dialog Ramadhan mengupas soal literasi zakat ini merupakan rangkaian acara bertajuk "PWI Sidoarjo Berbagi Berkah Ramadhan" Sementara itu, M Mahbub, wakil 2 Baznas Sidoarjo menambahkan, Baznas Sidoarjo juga berperan untuk mensupport geliat pembangunan di Kota Delta dari sisi lain.Dan peran tersebut tentunya membutuhkan dukungan media agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. "Jenengan yang bisa mensupport ini. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa Baznas telah melakukan ini dan itu untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Sehingga kita mendapatkan trust (kepercayaan) dari masyarakat," pungkas Mahbub. Selain Dialog Ramadhan, acara lainnya yang bakal digelar dalam waktu dekat, yakni bagi-bagi takjil kepada masyarakat dan santunan anak yatim piatu dengan mengunjungi panti asuhan anak yatim piatu. (humas)
BERITA07/04/2023 | humas
Baznas Sidoarjo Salurkan Kursi Roda untuk Warga Ngaresrejo Sukodono
Baznas Sidoarjo Salurkan Kursi Roda untuk Warga Ngaresrejo Sukodono
Sidoarjo – Bertempat di kantor Baznas Sidoarjo , Bantuan kursi roda disalurkan kepada Soleh (63 th) warga Ngaresrejo dusun patar lor kecamatan Sukodono , selasa (4/04/2023). Bantuan di serah terimakan melalui petugas Fasilitator Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) kecamatan Sukodono , yang akrab dipanggil Ken. Ken Fasilitator SLRT menyampaikan terima kasihnya atas bantuan kursi roda yang di berikan baznas sidoarjo ke warga ngaresrejo Sukodono. “ Terima kasih, bantuan kursi roda yang diberikan Baznas sangat bermanfaat bagi warga yang mengalami kesulitan fisik dan ekonominya juga,” ungkap ken Lebih jauh ,fasilitator SLRT ini mengungkapkan , kursi roda ini sangat bermanfaat jelang hari raya ini bagi bapak Soleh. Wakil 4 Baznas Sidoarjo, Drs Ilhaminuddin menyampaikan agar kursi roda ini bisa dimanfaatkan oleh warga yang memang membutuhkannya. “ Baznas Sidoarjo , melalui program yang dinamakan Sidoarjo Sehat ,mengalokasikan penyaluran kursi roda bagi warga yang memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan ini,” ungkap Pak Ilham ,panggilan akrabnya. Menurutnya, Baznas Sidoarjo dalam melaksanakan kegiatannya berpegang pada 3 aman . Aman Syar’I , Aman Regulasi dan Aman NKRI. (humas)
BERITA05/04/2023 | humas
Baznas Sidoarjo Bimbing  Ikrar Syahadat  Perempuan ini menjadi Mualaf
Baznas Sidoarjo Bimbing Ikrar Syahadat Perempuan ini menjadi Mualaf
Sidoarjo – Bertempat di Masjid Al-ikhlas graha properindo kebon agung Sidoarjo , Baznas Sidoarjo bimbing ikrar syahadat perempuan muda menjadi mualaf, senin (03/04/2023) bertepatan 11 Ramadhan 1444 H. Perempuan bernama Valencia Febiana Patadi (19 tahun) kelahiran Surabaya ini,mengajukan ikrar syahadat menjadi mualaf ke Baznas Sidoarjo beberapa waktu sebelumnya, dan menyatakan dirinya penuh keyakinan dan kesadaran untuk melakukan ikrar ini. Lebih jauh, Valencia juga menyampaikan kesediaan bersyahadat untuk beragama Islam berdasarkan keinginan dan keyakinan diri tanpa ada paksaan atau bujukan dari siapapun. Ikrar mualaf di bimbing langsung ketua baznas Sidoarjo M. Chasbil Salju sodar ( gus jazuk) berlangsung dalam suasana khidmat ,disaksikan puluhan warga , jamaah masjid al-ikhlas dan pimpinan Baznas Sidoarjo lainnya. “ Semoga Allah menambah keberkahan kepada Valencia dan menjaga hati nya untuk selalu istiqomah beribadah dan belajar ,” ungkap gus Jazuk. (humas)
BERITA04/04/2023 | humas
MENCIPTAKAN INSAN BUDIMAN YANG BERHATI DERMAWAN
MENCIPTAKAN INSAN BUDIMAN YANG BERHATI DERMAWAN
OPINI - Allah membuat suatu perumpamaan (perbandingan): Seorang manusia-hamba yang menjadi milik orang, yang tidak mempunyai kemampuan atas sesuatu apapun, dan seorang lagi yang Kami beri rezeki (penghidupan) yang baik yang mau membelanjakannya baik secara diam-diam ataupun terang-terangan. Apakah keduanya itu bersamaan? "Segala puji bagi Allah! Tetapi rupanya kebanyakan mereka tidak mau mengerti" (An-Nahl XVI: 75). I. Bukan untuk memiskinkan Banyak orang yang terpengaruh secara lahiriyah, bahwa perintah puasa berarti menunjukkan supaya kaum Muslimin hidup miskin dan melarat. Makan dan minumnya selama satu bulan Ramadhan dikurangi, nafsunya untuk berlomba mencari rezeki penghidupan menjadi menurun, sehingga dengan latihan puasa menjadi orang lemah yang kekurangan makan, kurang nafsu bekerja, dan lemas tiada berdaya. Semua alasan dipakai untuk menjatuhkan nilai puasa, entah alasan/kurang gizi dan vitamin, ataukah kelemahan jasmani karena tidak makan siang hari, yang menyebabkan orang yang puasa itu malas bekerja dan suka hidup menganggur. Alasan itu ditambah pula dengan menyebut fakta banyaknya kaum Muslimin yang tidur-tiduran tidak mau bekerja selama puasa, dan kalaupun dia datang memenuhi tugas tetapi badannya lemah lunglai dan prestasi kerjanya menurun banyak sekali. Gejala yang demikian, kata orang itu selanjutnya, membuktikan bahwa puasa adalah latihan untuk memiskinkan ummat, yang senang hidup melarat dengan kurang makan dan tiada semangat kerja. Tidak mempunyai vitalitas dan karenanya tidak mempunyai prestasi. Apakah memang demikian maksud tujuan puasa? Ayat di atas memberikan perbandingan-perumpamaan dari Allah, hidupnya seorang manusia-budak atau hamba, yang jiwanya tergadai dan dimiliki orang lain, yang tidak mampu berbuat apapun kecuali sekedar orang suruhan dan perintah semata. Karena jiwanya sudah tergadai, maka cita-citanya tidaklah tinggi. Kemauannya hanya mengikutkan perintah orang lain, yang dianggapnya menjadi "tuan"-nya. Segala hasil yang dicapainya bukanlah untuk dia, tetapi "tuan"-nya yang memerintah itu, dan baginya cukup sekedar sesuap pagi dan sesuap petang, atau kalaupun dia digemukkan maka hidupnya bagaikan sapi-sembelihan, yang semakin dia gemuk maka bertambah dekatlah saat ia diseret ke tempat pembantaian untuk disembelih dan dagingnya menjadi santapan bagi "tuan"-nya dengan segala tamunya. Jika untuk demikianlah perintah puasa diwajibkan Tuhan, maka terlalu rendah tujuan yang dapat dicapai. Bukanlah puasa bertujuan untuk memiskinkan ummat Islam, untuk mencopoti segala vitalitasnya, dan bukan pula untuk melumpuhkan segala daya kekuatan supaya cocok menjadi hamba sahaya, yang tidak mempunyai kemampuan apapun. Fitnah itu ditambahkan lagi karena melihat penghidupan ummat Islam umumnya di dalam kemelaratan dan kemiskinan, sehingga memudahkan untuk menjatuhkan tuduhan disebabkan latihan puasa untuk memiskinkan ummat. II. Untuk menciptakan insan-budiman Adapun tujuan puasa yang sebenarnya ialah mengangkat derajat kaum Muslimin menjadi Insan yang budiman, yang mempunyai budi luhur dan berhati kemanusiaan. Berulangkali Nabi mengatakan, bahwa "Alangkah banyaknya orang yang berpuasa yg tiada hasil baginya kecuali menahankan lapar dan dahaga". Dan dalam hadis yang lain Nabi bersabda pula: “Orang yang tidak meninggalkan kelakuan yang tidak senonoh dan masih melakukan/perbuatan itu, maka tiada perlunya bagi Tuhan orang itu menahankan makan dan minum (didalam puasanya).” Bagaimana arti puasa yang sebenarnya, disebutkan oleh sahabat Jabir bin Abdullah : "Apabila anda melakukan puasa, maka puasakanlah pendengaran, penglihatan dan lidah anda daripada melakukan segala kebohongan dan dosa, dan berhentilah daripada memarahi para pembantu anda. Hendaklah anda mempunyai ketetapan dan ketenteraman hati selama puasa, dan jangan dijadikan sama saja nilainya hari puasa dengan hari lain yang anda tidak melakukan puasa". Dengan segala keterangan agama dapat disimpulkan, bahwa ibadat puasa dimaksud untuk menciptakan Insan Budiman, yang berhati baik kepada segala manusia, berdada lapang menghadapi segala persoalan. III. Insan Budiman yang berhati dermawan Meskipun betapa juga melaratnya seorang Muslim dalam penghidupannya sehari-hari, maka selama puasa dia melupakan segala kemelaratan dirinya dan kemiskinan hidup rumah tangganya. Dia dilatih menjadi orang mampu yang berhati dermawan, yang dapat menekan segala gejolak hawa-nafsunya dan dapat menundukkan kepentingan pribadinya kepada kepentingan masyarakat dan manusia lain umumnya. Jatuh hati kasihannya kepada segala perasaan dan penderitaan lainnya, meskipun dia sendiri sehari-hari ikut mengalami kepahitan penderitaan itu. Ibnu Abbas menceritakan diri Nabi Muhammad SAW, bahwa beliau adalah manusia yang paling dermawan, dan saat dermawannya itu menonjol di waktu bulan (puasa) Ramadhan. Pada bulan itulah kitab suci Al-Quran diturunkan kepada beliau dengan dibawa oleh malaikat Jibril. Bahkan sifat pemurah beliau berbuat kebajikan lebih kencang dari hembusan angin" (riwayat Bukhari dan Muslim). Dengan latihan demikian, semangat sosial dan saling membantu di kalangan Muslimin sangatlah tinggi. Semangat itu bukanlah didasarkan atas persamaan nasib dan menuntut gaji bersama, bukan didorong oleh kepentingan materi yang sama-sama diperjuangkan, dan bukan pula sebagai solidaritasnya kaum buruh yang semata-mata diilhami oleh kenaikan upah bersama. Tetapi niatnya jauh lebih dalam dari demikian, yaitu semangat keagamaan. Melebihi dari tuntutan materi semata atau dorongan perasaan kemanusiaan, ia terletak di dalam iman dan percaya kepada Tuhan. Karena sumbernya dari keimanan, maka musnahlah segala pengaruh materi, kepentingan kebendaan. Dan yang ada dihadapannya hanya satu jua, ialah perintah Tuhan supaya lebih mementingkan kepentingan umum dari kepentingan pribadi, dan sangat mengalahkan kebutuhan dirinya demi kebutuhan umum atau orang lain. Kalau orang yang memang miskin melarat tetap menerima latihan itu, apalagi mereka yang kaya dan hidup mampu, latihan puasa sangatlah pentingnya. Setiap mereka harus menjadi "tangan di atas yang memberi" untuk membantu segala orang dan segala kebutuhan umum yang merupakan "tangan di bawah yang meminta". IV. Ummat yang penuh rasa kemanusiaan Dalam segala pekerjaan bersama, baik berupa perjuangan maupun berupa pembangunan, senantiasa diperoleh tali penghubung yang mempertalikan antara si kaya dan si miskin, yaitu kesadaran infaq. Masing-masing mau turun uang dan bantuan menurut kemampuannya; si kaya mengasi banyak menurut kekayaannya, sedangkan si miskin mengasi pula menurut kadar kesanggupannya. Abul Hasan Nadwi menerangkan, bahwa Masyarakat Islam meskipun menderita berbagai penyakit kemunduran yang sangat menyedihkan, tetapi di dalam suatu hal mereka adalah unggul, yaitu dalam sifat infaq. Betapapun juga sulit hidup yang mereka hadapi, tetapi di dalam menghadapi pekerjaan umum, muncullah sifat kemanusiaan yang tinggi dari mereka. Terjun bersama-sama menurut kadarnya. Perhatikanlah mereka yang dilatih dengan ibadah puasa, diwajibkan harus membayar zakat fithrah yang dibayarkan kepada fakir miskin, supaya dapat menikmati bersama-sama akan bergembira menyambut hari raya 'ledul Fithri. Berkat latihan infaq ini, seorang Muslim yang mempunyai 2 gantang korma, satu gantang ditahannya untuk keperluan rumah tangganya, dan segantang yang lainnya diserahkannya untuk kemanusiaan. Begitu juga seorang hartawan seperti Abdur Rahman bin 'Auf, yang memiliki uang 4.000 dirham, dia datang kepada Nabi dengan berkata : - "Ya Rasulullah! Saya mempunyai uang 4.000 dirham, maka 2.000 dirham saya sumbangkan kepada Tuhan, sedangkan 2.000 dirham lagi. saya sediakan untuk kebutuhan keluarga saya. - "Semoga Tuhan memberi pada uang yang anda infaq-kan, dan Tuhan memberi berkah pula atas uang yang anda tinggalkan untuk keluarga anda". Demikianlah peristiwa yang terjadi di zaman Nabi. Semua mereka memikul tanggungjawab atas perjuangan bersama dan pembangunan bersama, masing-masing menurut kesanggupannya. V. Marilah kita menjadi manusia Budiman Pada tiap kali mengakhiri amal puasa, yang kita tutup dengan pembayaran zakat fitrah, lalu kemudian berhari raya bersama-sama, maka kita mendapat kesegaran baru menempuh dunia yang fana ini. Setelah satu bulan lamanya kita melakukan puasa untuk kita wujudkan latihannya untuk selama sebelas bulan menjelang datangnya bulan puasa mendatang. Marilah kita dengan kepala tegak dan kesegaran yang baru, kita menghadapi hidup dunia ini, dengan jiwa baru, jiwa infaq, berkat latihan puasa yang sudah kita lalui. Penulis : Drs. Ilhamuddin, Pimpinan Baznas Sidoarjo Wk 4
BERITA03/04/2023 | Pimpinan
Baznas Sidoarjo Berpartisipasi acara Pesantren Kilat Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia
Baznas Sidoarjo Berpartisipasi acara Pesantren Kilat Ikatan Tuna Netra Muslim Indonesia
Sidoarjo – Bertempat di kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ ( PCNU ) Sidoarjo , Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas) Sidoarjo berpartisipasi pada acara pesantren kilat ikatan tuna netra muslim Indonesia ( ITMI) yang rencananya di gelar selama dua hari di aula PCNU Sidoarjo, sabtu (01/4/2023). Ketua PCNU, KH. Zainal Abidin menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama Sidoarjo bukan hanya fokus pada kegiatan keagamaan umum saja, tetapi juga menyasar gerakan sosial berbasis agama yang inklusif. “PCNU Sidoarjo tidak hanya ngurusi persoalan-persoalan keagamaan yang biasanya, tapi kepingin juga berkontribusi pada kelompok disabilitas, sehingga PCNU Sidoarjo lebih inklusif,” tuturnya. Ia juga menyanggupi, bahwa PCNU Sidoarjo akan memfasilitasi kelompok disabilitas baik dalam hal pemikiran maupun sarana dan prasarana. “Di kegiatan tersebut, kami menyampaikan materi Fikih Disabilitas, yang sudah kami persiapkan kurikulumnya, dan kami juga mengupayakan penginapan, konsumsi, dan lainnya sebagai bentuk kepedulian sosial di Sidoarjo,” tambahnya. “Harapannya, masyarakat disabilitas juga mendapat pemahanan dan pengetahuan Islam. PCNU juga bisa berperan aktif akan kebutuhan teman-teman disabilitas,” tandas KH Zainal Abidin. Ditempat yang sama, wakil ketua baznas Sidoarjo em Luqman Hakim menambahkan bahwa baznas sidoarjo memberikan atensi khusus pada penyandang disabilitas khususnya disabilitas tuna netra yang tergabung pada ITMI ini. “ Kita juga support untuk kegiatan ITMI , ada program fasilitasi al qur’an braile di tahun 2023 ini ,” ungkap pimpinan Baznas yang juga ketua Aswaja Nu center ini. Kamaludin Iqrom , sekertaris ITMI Sidoarjo yang juga ketua panitia pesantren kilat ini menyampaikan terima kasihnya kepada berbagai fihak yang turut serta membantu berlangsungnya pesantren kilat bagi penyandang disabilitas ,salah satunya Baznas Sidoarjo. (humas)
BERITA01/04/2023 | humas
Kolaborasi Rumah Sehat Baznas dengan Baznas Sidoarjo di Ponpes Al Hidayah
Kolaborasi Rumah Sehat Baznas dengan Baznas Sidoarjo di Ponpes Al Hidayah
Sidoarjo – Bertempat di pondok pessantren (ponpes) al-Hidayah ketegan kecamatan Tanggulangin, Badan Amil zakat nasional (baznas) Sidoarjo berkolaborasi dengan rumah sehat baznas semarakkan bulan suci Ramadhan 1444 H / 2023 M dengan berbagi pengetahuan kesehatan , pemeriksaan kesehatan dan ifthar bareng santri, kamis (30/3/2023). Program ramadhan yang bertajuk zakat untuk kesehatan santri - program teras sehat pesantren dari rumah sehat baznas dan ifthar -berbagi ta’jil oleh baznas Sidoarjo adalah kegiatan yang ke dua kalinya, setelah pada senin (27/03) sebelumnya kegiatan serupa di gelar di pondok pesantren al-khoziny Buduran. Pada kesempatan tersebut, KH. M. Syafi' Misbah (gus syafi’) pengasuh ponpes al Hidayah ketegan tanggulangin menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas acara yang diselenggarakan oleh baznas ini. “ Dibulan Ramadhan ini , alhamdulillah bisa diisi dengan ilmu yang bermanfaat.ada edukasi tentang kesehatan, pemeriksaan kesehatan santri dan jadi puncaknya ifthar Bersama santri,” ungkap pengasuh yang akrab di panggil gus syafi’ ini. Lebih jauh, pengasuh ponpes al Hidayah ini menyampaikan bahwa tradisi meramaikan ramadhan dengan nuansa dan interaksi keilmuan di kalangan santri menjadi tradisi keagamaan yang baik,mendatangkan kemanfaatan dan kemaslahatan bagi semuanya. Ratusan santri nampak antusias mengikuti edukasi pengetahuan kesehatan terkait prilaku hidup bersih dan sehat yang dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan penunjang , bila diperlukan. Bahkan treatment dilakukan dengan cek gula darah,kolesterol dan asam urat. Ditemui ditempat yang sama, M.Mahbub, S.Ag, M.Pd wakil ketua 2 baznas sidoarjo, menyampaikan selain berbagi ta’jil dalam bulan ramadhan ini juga telah membagikan perlengkapan kebersihan dan peralatan lainnya kepada 50 masjid / mushollah yang ada di Sidoarjo ini. Pria yang akrab di panggil gus Mahbub ini, lebih jauh menyampaikan terima kasihnya untuk para muzaki , munfiq yang telah berkontribusi menyalurkan zakat infak shodaqohnya melalui baznas Sidoarjo. (humas)
BERITA31/03/2023 | humas
Gus Muhdlor Serahkan Kunci Rumah Warga Kedungrejo Waru Program Bedah Rumah Baznas
Gus Muhdlor Serahkan Kunci Rumah Warga Kedungrejo Waru Program Bedah Rumah Baznas
Sidoarjo - Tohari warga Dusun Balongpoh, Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru, Sidoarjo akhirnya bisa bersyukur karena rumahnya dapat ditempati kembali. Bulan Februari lalu, rumah Tohari mengalami musibah kebakaran. Rumahnya terbakar habis akibat korsleting listrik. Tidak ada yang tersisa dari rumah berukuran 5 x 10 meter persegi yang ditempatinya itu. Kini Tohari bisa tersenyum dengan bantuan program bedah rumah dari Baznas Sidoarjo yang bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sidoarjo. Rumahnya yang berada di RT 14 RW 03 itu kini kembali berdiri dengan bagus dan layak. Bahkan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali menyambangi dan secara simbolis menyerahkan kunci rumah milik Tohari usai mendapat program bedah rumah itu, Rabu (22/03/2023). Kedatangan Bupati muda yang akrab dipanggil Gus Muhdlor ini juga sekaligus syukuran menempati rumah Tohari yang baru diperbaiki itu. Gus Muhdlor yang tak lain alumni Fisip Unair Surabaya ini mengatakan program seperti ini bentuk kehadiran pemerintah untuk rakyatnya. Pemkab Sidoarjo akan selalu hadir saat warganya mengalami kesusahan. Seperti halnya yang dialami warga Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru yang mengalami musibah kebakaran. "Kami berusaha sekuat tenaga untuk hadir ketika warganya membutuhkan atau kesusahan," ujar Gus Muhdlor, Rabu (22/03/2023). Gus Muhdlor mengapresiasi kerjasama dalam pelaksanaan program bedah rumah kali ini. Antara Baznas Sidoarjo dengan BPBD Pemkab Sidoarjo dapat bersinergi merealisasikan program itu. Menurutnya, sinergi seperti ini penting dilakukan. Karena hal itu akan mempercepat bantuan yang diberikan kepada warga. "Kami mengapresiasi pihak lain yang turut membantu warga yang mengalami musibah seperti ini. Seperti yang dilakukan Lazisnu Sidoarjo. Kita bisa membantu secara cepat dengan saling bekerjasama seperti bencana puting beliung yang pernah terjadi, BPBD dan Baznas hadir semua saat kejadian," tegas Bupati alumni SMAN 4 Sidoarjo ini. Ketua Baznas Sidoarjo Chasbil Azis Salju Sodar menjelaskan realisasi program bedah rumah milik Tohari hasil gotong royong dari berbagai pihak. Tidak hanya dari BPBD Pemkab Sidoarjo saja, tetapi juga dari pihak Desa Kedungrejo serta Lazisnu Sidoarjo. Anggaran pengerjaannya mencapai Rp 47 juta lebih. Pengerjaannya sendiri dilakukan selama 21 hari. "Karena plafon program bedah rumah kita hanya Rp 20 juta, kami koordinasi dengan BPBD Sidoarjo dan pihak Desa Kedungrejo serta Lazisnu Sidoarjo yang juga membantu. Kita gotong - royong dan bekerjasama merealisasikan program bedah rumah milik Pak Tohari ini," ungkap pria yang akrab disapa Gus Jajuk ini. Sementara Tohari mengucapkan terima kasih. Bantuan yang diterimanya iki dianggap bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat kecil seperti dirinya. Ia mengaku untuk membangun kembali rumahnya yang habis terbakar sangatlah berat. "Karena pekerjaannya sebagai pelaku seni dirasa tidak akan mampu kalau harus membangun kembali rumahnya. Jujur kalau saya pribadi membangun rumah ini tidak mampu. Tapi alhamdulillah akhirnya dibantu pemerintah dan sekarang bisa ditempati lagi ini," pungkasnya. (admin)
BERITA30/03/2023 | BAZNAS Kab Sidoarjo
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat